Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Keywords: information systems, community health centers, primary care social and healthcare
security in community health center.
Correspondence:
Astri Sri Wariyanti. School of Health and Sciences, STIKes Mitra Husada, Karanganyar, Surakarta
Email: astri_new89@yahoo.com
nan, Puskesmas Gajahan, dan Puskesmas Instrumen penelitian ini meliputi pe-
Pajang. neliti, buku catatan, dan HP (handphone).
Subjek penelitian meliputi petugas Sedangkan cara pengumpulan data dengan
bagian pendaftaran, bagian pelaporan, dan observasi non partisipan, wawancara men-
tenaga medis (dokter) yang menangani pa- dalam, dokumentasi, dan triangulasi.
sien, serta petugas BPJS Kesehatan Cabang Analisis data meliputi reduksi data,
Surakarta. Sedangkan objeknya adalah Sis- penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
tem Informasi Manajemen BPJS Kesehatan
PCare di Puskesmas Kota Surakarta. HASIL
Besar sampel yang diinginkan peneliti
yaitu 4 puskesmas dengan perhitungan 1. Karakteristik Pegawai Puskesmas
25% dari total Puskesmas Kota Surakarta Kota Surakarta
sebanyak 17 puskesmas. Cara pengambilan a. UPTD Puskesmas Rawat Jalan
sampel dengan teknik Quota Sampling.
Tabel 1. Jumlah pegawai UPTD puskesmas rawat jalan
UPTD
UPTD Puskesmas Kratonan Usia (Th)
Jenis Tenaga Puskesmas Gilingan Usia (Th)
Kepala UPTD 1 orang 48 1 orang 50
Dokter Umum 1 orang 34 1 orang 40
Dokter Gigi 1 orang 37 1 orang 39
Bidan 4 orang 36 5 orang 33
Perawat 5 orang 34 6 orang 36
Perawat Gigi 1 orang 26 1 orang 39
Staf 8 orang 46 6 orang 47
Gizi - - 1 orang 37
2. Cara Entry Pendaftaran Pcare dengan aplikasi PCare sehingga proses in-
Cara pendaftaran yang digunakan di Pus- put data cukup dilakukan satu kali.
kesmas Kota Surakarta menggunakan kom- Data pendaftaran SIMPUS meliputi:
puter dengan aplikasi SIMPUS (Sistem In- a. Jenis kunjungan (Rawat Jalan)
formasi Manajemen Puskesmas) dimana b. Kunjungan sakit (Umum/ BPJS)
data secara otomatis terintegrasi (bridging) c. Nomor RM dan NIK
ANC karena syaratnya tidak lengkap sehi- d. Data PCare akan menjadi informasi dan
ngga pihak UPTD Puskesmas Gilingan yang laporan yang berguna
membayar mandiri. Data dari proses pendaftaran dan pelaya-
5. Faktor Keberhasilan PCare Pus- nan puskesmas akan menghasilkan laporan
kesmas Kota Surakarta. yang nanti akan dikirim ke BPJS Kesehatan
a. Akses internet stabil Cabang Surakarta. Sistem dalam PCare su-
Salah satu faktor keberhasilan PCare ada- dah langsung menyimpan data jadi jika a-
lah akses internet yang stabil. Kota Sura- kan melaporkan jumlah pasien per hari a-
karta merupakan kota besar sehingga inter- tau per bulan maka di klik dalam menu la-
net di puskesmas juga tidak pernah menga- poran lalu jumlah pasien kemudian pilih
lami kendala. per hari atau per bulan. Kemudian di print
b. Keterisian data lebih baik dan siap dikirimkan ke BPJS Kesehatan Ca-
Puskesmas Kota Surakarta telah menerap- bang Surakarta. Selain itu, berguna juga ba-
kan sistem bridging yaitu data yang terin- gi puskesmas misalnya untuk mengetahui
tegrasi antara SIMPUS dengan PCare. Hal berapa jumlah pasien per hari dan kasus
ini dapat meringankan beban petugas kare- penyakit tertinggi yang akan dijadikan ba-
na dulu petugas harus menginput dua kali han evaluasi untuk perbaikan pelayanan
selain memperlama waktu pendaftaran dan dan penyediaan obat.
pelayanan juga data yang ditulis menjadi ti- 6. Hambatan PCare Puskesmas Ko-
dak lengkap. Tetapi karena sudah terinte- ta Surakarta
grasi selain mempercepat entry data juga a. Listrik mati
keterisian data menjadi lebih lengkap. Kendala yang dihadapi petugas pendaf ta-
c. Data PCare langsung terlihat di kompu- ran dan pelayanan pasien adalah ketika lis-
ter BPJS Kesehatan trik mati, sedangkan pelayanan pasien ha-
Data PCare langsung terlihat di komputer rus tetap berjalan.
BPJS Kesehatan sehingga mudah melaku- Jika terjadi mati listrik dan pasien
kan monitoring dan evaluasi data yang di- masih di pendaftaran maka petugas akan
entry dari Puskesmas Kota Surakarta akan menulis manual dulu pada buku register
tampil di BPJS Kesehatan Cabang Surakar- dan pasien tetap dipersilahkan menunggu
ta misalkan jumlah pasien BPJS yang pe- di BP agar mendapatkan pelayanan. Se-
riksa pada hari itu, pasien rawat inap, dan mentara itu, petugas medis akan mencatat
pasien rujukan. Jadi, jika BPJS membutuh- kondisi pasien di dokumen rekam medis
kan data terkait pelayanan di puskesmas dan dicatat dalam lembar sendiri sehingga
maka tidak perlu datang ke puskesmas atau jika listrik sudah menyala akan diinput se-
dikirim soft copy, tetapi langsung dapat di- telah selesai pelayanan.
akses. b. Data SIMPUS tidak dapat dibuka di BP
Selain itu, jika puskesmas akan merujuk UPTD Puskesmas Gajahan dan UPTD Pus-
pasien dan PCare eror maka akan telefon kesmas Kratonan menggunakan PCare ka-
ke BPJS Kesehatan Cabang Surakarta dan rena data pasien dalam SIMPUS tidak bisa
langsung diberi nomor rujukan. Komunika- ditampilkan di BP sehingga petugas medis
si ini sangat penting dilakukan antara fas- hanya meng-entry pada PCare. Hal ini ter-
kes dengan pihak BPJS agar pelayanan da- jadi karena koneksi internet dalam internal
pat selalu berjalan cepat demi kepentingan puskesmas dari pendaftaran ke BP terka-
pasien. dang tidak stabil sehingga data SIMPUS ti-
dak dapat terlihat di BP. Kondisi ini menye-
babkan data tidak terisi dengan lengkap. Sedangkan evaluasi dilakukan setelah
Hal ini tidak sesuai dengan DepKes RI mendapat laporan bulanan dari faskes pri-
(2006), bahwa data rekam medis harus ter- mer atau Puskesmas Kota Surakarta seba-
isi lengkap karena dapat digunakan sebagai nyak 17 puskesmas. Sebagai contoh laporan
acuan pasien selanjutnya terutama jika pa- jumlah pasien yang berobat maka jumlah
sien berobat kembali. pasien kapitasi, non kapitasi, rujukan, pro-
c. Kolom data keluhan SIMPUS tidak lanis, dan daftar 10 besar penyakit ini akan
dapat diisi dijadikan tolak ukur peran serta BPJS da-
UPTD Puskesmas Gilingan dan UPTD Pus- lam bekerjasama dengan faskes primer. Se-
kesmas Pajang menggunakan SIMPUS da- lain itu, dapat menjadi bahan masukan bagi
lam input data pelayanan pasien. Kendala- manajemen dan perencanaan selanjutnya.
nya adalah kolom keluhan pada SIMPUS ti-
dak bisa diisi, padahal data terintegrasi de- DAFTAR PUSTAKA
ngan PCare sehingga kolom keluhan dalam
PCare menjadi kosong. Sebenarnya sudah Adisasmito W (2010). Sistem Kesehatan.
pernah diadakan sosialisasi tentang pengi- Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
sian data rekam medis termasuk data elek- Agustinova DE (2015). Memahami Metode
tronik meliputi SIMPUS dan Pcare, tetapi Penelitian Kualitatif: Teori dan Prak-
karena sosialisasi tidak dilakukan berkala tik. Yogyakarta: Calpulis.
dan kurangnya SDM sehingga kelengkapan Ahmadi R (2016). Metode Penelitian Kuali-
dalam pengisian data tetap tidak bisa mak- tatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
simal. Anggraini M (2004). Morbidity ICD-10 Vo-
d. PCare eror dan pasien dirujuk lume 2. In: Training of Trainers
Hambatan yang lain dari PCare adalah P- (TOT) ICD-10. Perhimpunan Profesi-
Care eror dalam proses pelayanan dan pa- onal Perekam Medis dan Informasi
sien diharuskan dirujuk sehingga akan Kesehatan Indonesia. Yogyakarta.
memperlama pelayanan karena jika pasien BPJS Kesehatan. Aplikasi BPJS Kesehatan.
dirujuk akan keluar nomor rujukan dari Tersedia di www. bpjs- kesehatan.-
BPJS. Hal yang dilakukan adalah mendaf- go.id. Diakses tanggal 20 Maret 2016.
tar melalui HP, tetapi jika internet tidak Bungin B (2009). Analisis Penelitian Data
stabil dan prosesnya terlalu lama maka pi- Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
hak puskesmas akan konfirmasi ke BPJS Persada.
Kesehatan Cabang Surakarta. Sesudah itu, Cahyaningrum N (2015). Analisis Pelaksa-
pihak BPJS Kesehatan akan menyarankan naan Sistem Informasi Manajemen
untuk merujuk terlebih dahulu dan data a- Puskesmas di UPT Puskesmas Pe-
kan diinput jika PCare telah normal. numping Kota Surakarta. Prosiding
7. Monitoring dan Evaluasi BPJS Nasional APIKES-AKBID Citra Medi-
Kesehatan Cabang Surakarta ka Surakarta. ISBN: 978-602-73865-
Monitoring selalu dilakukan dengan mu- 4-9.
dah tanpa harus datang ke faskes primer. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dengan adanya PCare data pasien yang (1981). Surat Keputusan Menteri Ke-
masuk dalam faskes primer akan langsung sehatan Republik Indonesia Nomor
dapat terlihat di BPJS Kesehatan Cabang 63 Tahun 1981 tentang Sistem Penca-
Surakarta melalui komputer sehingga mu-
dah melakukan kontrol.
tatan dan Pelaporan Data Puskesmas. The Commond Wealth Found Pub no
Jakarta: Departemen Kesehatan. 1802. London.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta (2016). Murti B (2013). Desain dan Ukuran Sampel
Cara Pengaplikasian SIMPUS di Pus- untuk Penelitian Kuantitatif dan Kua-
kesmas Kota Surakarta. litatif di Bidang Kesehatan. Yogyakar-
Hatta G (2010). Pedoman Manajemen In- ta: Gadjah Mada University Press.
formasi Kesehatan di Sarana Pelaya- Naranjo DG (2009). Management Informa-
nan Kesehatan. Jakarta: UI-Press. tion Systems and Strategic Perfor-
Jogiyanto (2010). Analisis dan Desain Sis- mances: The Role of Top Team Com-
tem Informasi. Edisi IV. Yogyakarta: position. International Journal of In-
Andi Offset. formation Management. 29(1): 104-
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manu- 110.
sia Republik Indonesia (2014). Pera- Nowduri S (2012). Management Informati-
turan Badan Penyelenggara Jaminan on Systems and Business Decision
Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun Making: Review, Analysis, and Reco-
2014 tentang Penyelenggaran Jami- mendation. Journal of Management
nan Kesehatan. Jakarta: Kementerian and Marketing Research. 1-8.
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Nuryati, Budi SC (2016). Kendala Pelaksa-
Kementerian Kesehatan Republik Indone- naan Program JKN Terkait Penerima-
sia (2012). Roadmap Sistem Informa- an Pasien, Pengolahan Data Medis,
si dan Kesehatan Tahun 2011-2014. Pelaporan, dan Pendanaan JKN di
Jakarta: Kementerian Kesehatan Re- Puskesmas Gondokusuman II Yogya-
publik Indonesia. karta. Jurnal Manajemen Informasi
Kulesher R, Forresta E (2014). Internatio- Kesehatan Indonesia. ISSN: 2337-
nal Models of Health Systems Financ- 6007 4(1): 40-54.
ing. Journal of Hospital Administrati- Pusat Data dan Informasi (2014). Kebija-
on. 3(4): 127-129. kan Pengembangan Informasi Kese-
Majelis Permusyawaratan Republik Indo- hatan. Tersedia di binfar. depkes.
nesia (2001). Ketetapan Majelis Per- go.id/v2/wpcontent/uploads2014/-
musyawaratan Rakyat Republik Indo- 06/pusdatin. Diakses Tanggal 20 A-
nesia Nomor X Tahun 2001 tentang pril 2016.
Laporan Pelaksanaan Putusan Majelis Rahardjo M (2010). Triangulasi dalam Pe-
Permusyawaratan Rakyat Republik nelitian Kualitatif. Jakarta. Tersedia
Indonesia oleh Lembaga Tinggi Nega- di http://mudjirahardjo.com diakses
ra Pada Sidang Tahunan Majelis Per- tanggal 24 April 2016.
musyawaratan Rakyat Republik Indo- Republik Indonesia (2004). Undang-Un-
nesia Tahun 2001. Jakarta: Majelis dang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang
Permusyawaratan Republik Indonesi- Sistem Jaminan Sosial Nasional. Ja-
a. karta: Sekretariat Negara.
Moleong LJ (2009). Metode Penelitian Ku- Rismawati. (2015) Pelayanan BPJS Keseha-
alitatif. Bandung: Remaja Rosdakar- tan Masyarakat di Puskesmas Karang
ya. Asam Kecamatan Sungai Kunjang Ko-
Mossialos E, Wenzl M (2015). International ta Samarinda. eJournal Ilmu Admi-
Profiles Health Care Systems 2014. nistrasi Negara. ISSN: 0000 - 0000 3