Sie sind auf Seite 1von 18

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER

TANGGUNG JAWAB
Paningkat Siburian
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-
Ketuhanan. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar
berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan
membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban
bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pembangunan karakter dilakukan
dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan
pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia
usaha, dan dunia industri. Sehubungan dengan itu, Universitas Negeri Medan
bercita-cita menjadi “the Character Building University” dengan menetapkan
enam pilar karakter, yaitu: kewarganegaraan (citizenship), keadilan (faerness),
kehormatan (respectful), tanggungjawab (responsible), kepedulian (caring), dan
dapat dipercaya (trustworthy). Jadi, tanggung jawab adalah salah satu pilar
karakter yang dapat dibangun melalui pendidikan dan implementasinya dalam
setiap aspek kehidupan manusia dengan indikator (1) perbuatan yang diharapkan
(seharusnya) dilakukan; (2) rencana ke depan; (3) selalu mencoba; (4) selalu
melakukan yang terbaik; (5) mengedalikan diri: (6) mendisiplinkan diri; (7)
berpikir sebelum bertindak-mempertimbangkan konsekuensi; (8) menetapkan
contoh yang baik bagi orang lain; dan (9) bertanggung jawab atas kata-kata, sikap,
sikap, dan tindakan.
Kata kunci : karakter, tanggungjawab

PENDAHULUAN agar menjadi manusia yang beriman


Undang- Undang Republik dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Pasal 3 menjelaskan bahwa menjadi warga negara yang
pendidikan nasional berfungsi demokratis serta bertanggung jawab.
mengembangkan kemampuan dan Undang-Undang Sistem Pendidikan
membentuk watak serta peradaban Nasional tersebut di atas
bangsa yang bermartabat dalam mengamanahkan agar pendidikan
rangka mencerdaskan kehidupan tidak hanya membentuk insan
bangsa, bertujuan untuk Indonesia yang cerdas, tetapi juga
berkembangnya potensi peserta didik berkarakter, sehingga nantinya akan
85
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
lahir generasi bangsa yang tumbuh optimalisasi dampak positip bagi diri
berkembang dengan karakter yang sendiri dan masyarakat.
bernafaskan nilai-nilai luhur Berbagai upaya pemerintah dan
Pancasila. masyarakat telah dilakukan untuk
Jadi, pendidikan nasional membangun karakter yang baik,
merupakan upaya pembangunan namun fakta memperlihatkan betapa
karakter intelektual, karakter sikap, buruknya karakter sebagian
dan karakter bertindak yang dapat masyarakat Indonesia dan dunia,
meningkatkan daya saing dan yang ditandai dengan munculnya
keunggulan kompetitif bangsa perilaku menyimpang dan paradoks
Indonesia di era globalisasi. kehidupan di kalangan masyarakat
Ambarita dan Pangaribuan (2011) berpendidikan. Manullang (2006)
mengemukakan bahwa karakter mengemukakan bahwa paradok
dalam dunia perguruan tinggi kehidupan adalah fenomena yang
berbeda dengan karakter dalam dunia saling bertentangan dalam kehidupan
sekolah dasar dan sekolah menengah. manusia, diantaranya: semakin
Karakter intelektual dunia perguruan banyak pengetahuan, semakin sedikit
tinggi mengacu pada pengembangan kearifan dan semakin banyak
pola pikir ilmiah dan daya cipta. berusaha mencari nafkah
Karakter sikap di perguruan tinggi penghidupan, semakin sedikit yang
dibangun oleh karakter menemukan makna kehidupan.
intelektualnya, sehingga sikap Paradoks kehidupan menunjukkan
menghargai kepada hakikat bahwa modernisasi telah
kebenaran. Selanjutnya, karakter memberikan orientasi dan
tindakan di perguruan tinggi pemahaman hidup dan kehidupan
dibangun oleh karakter intelektual yang keliru. Sehubungan dengan itu,
dan karakter sikap, sehingga Pangaribuan (2008) melaporkan
tindakan-tindakan yang dilakukan kembali hasil penelitian Boyke yang
adalah berdasarkan pertimbangan mengungkap bahwa sekitar 50% dari
dampak positip dan negatip yang sampel penelitiannya, yaitu anak-
mungkin terjadi, berdasarkan anak SLTA telah melakukan

86
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
persetubuhan sebelum menikah. ke bawah) ditangkap karena
Creagh (2004) melaporkan kembali pembunuhan, dan 6 remaja bunuh
hasil penelitian Yayasan Kusuma diri.
Buana yang menemukan sebanyak Temuan tersebut di atas
10, 3% dari 3594 remaja di 12 kota membuktikan bahwa karakter
besar di Indonesia telah melakukan sebagian masyarakat dunia,
hubungan seks bebas. khususnya Indonesia adalah
Membudayanya ketidakjujuran, tergolong buruk. Hal tersebut telah
sebagaimana kasus menyontek masal diperingatkan para ahli sebelumnya
yang terjadi di SDN Gadel 2 sebagaimana dimuat dalam
Surabaya, dan menyusul di Jakarta http://pondokibu.com/28/dampak-
saat ujian nasional adalah sampel pendidikan-karakter-terhadap-
dari kasus ketidakjujuran yang terjadi akademi-anak/ (2011) tentang
di dunia pendidikan dan di pernyataan Mahatma Gandhi yang
masyarakat. McDowell (2004) memperingatkan tentang salah satu
mengungkap kehancuran generasi dari tujuh dosa fatal, yaitu “education
muda di Amerika, yang mana setiap without character”(pendidikan tanpa
harinya telah terjadi 1000 remaja karakter); Martin Luther King yang
wanita menjadi ibu tanpa nikah, 1106 menyatakan : “Intelligence plus
remaja wanita melakukan aborsi, character…that is the goal of true
4219 remaja mengidap penyakit yang education” (kecerdasan plus
tertular secara seksual, 500 remaja karakter…itu adalah tujuan akhir dari
mulai memakai narkoba, 1000 pendidikan sebenarnya); dan
remaja mulai mengkomsumsi pernyataan Theodore Roosevelt yang
alkohol, 135000 anak-anak menyatakan: “To educate a person in
membawa sebuah pistol atau senjata mind and not in morals is to educate
lain ke sekolah, 3610 remaja a menace to society” (mendidik
dilecehkan, 80 diperkosa, 2200 seseorang dalam aspek kecerdasan
remaja berhenti dari sekolah otak dan bukan aspek moral adalah
menengah, 7 anak (usia 10-19 tahun) ancaman mara-bahaya kepada
terbunuh, 7 anak muda (usia17 tahun masyarakat).

87
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Menyadari kondisi karakter gagasan program pendidikan
masyarakat saat ini, pemerintah karakter dalam dunia pendidikan di
mengambil inisatif untuk Indonesia dapat dimaklumi, sebab
mengarusutamakan pembangunan selama ini dirasakan proses
karakter bangsa. Hal itu tercermin pendidikan ternyata belum berhasil
dalam Rencana Pembangunan membangun manusia Indonesia yang
Jangka Panjang Nasional Tahun berkarakter. Banyak yang menyebut
2005-2025, yang menempatkan bahwa pendidikan telah gagal
pendidikan karakter sebagai misi membangun karakter, sehingga
pertama dari delapan misi guna banyak lulusan sekolah dan sarjana
mewujudkan visi pembangunan yang pandai dalam menjawab soal
nasional. Dalam berbagai ujian, berotak cerdas, tetapi
kesempatan Presiden Republik mentalnya lemah, penakut, kurang
Indonesia juga mengemukakan bertanggung jawab, dan perilakunya
pentingnya pembangunan watak tidak terpuji.
(character building) guna PEMBAHASAN
membangun manusia yang berakhlak Konsep Pendidikan Karakter di
Universitas Negeri Medan
mulia. Sehubungan dengan itu,
Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter adalah sifat, budi
Karakter Bangsa disusun sebagai pekerti, tabiat atau watak dari
pelaksanaan amanat Rencana seseorang. Ibnu 2011)
Pembangunan Jangka Panjang mengemukakan bahwa karakter
Nasional Tahun 2005-2025 dan adalah sifat pribadi, cara berpikir dan
sekaligus pelaksanaan arahan berperilaku yang menjadi ciri khas
Presiden Republik Indonesia. Untuk tiap individu untuk hidup dan
itu, pemerintah melalui Kementerian bekerjasama sesuai standar nilai dan
Pendidikan Nasional sudah norma yang ada di masyarakat.
mencanangkan penerapan pendidikan Sinaga (2011) mengemukakan
karakter pada semua tingkat bahwa karakter adalah sifat, budi
pendidikan, mulai dari SD hingga pekerti, tabiat atau watak dari
Perguruan Tinggi. Munculnya seseorang.Sibarani mengemukakan

88
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
bahwa kecenderungan karakter langkah mencapai tujuan negara,
dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1) yaitu melindungi segenap bangsa
etika normatif, dan (2) etika terapan. Indonesia dan seluruh tumpah darah
Sehubungan dengan itu, Universitas Indonesia; memajukan kesejahteraan
Negeri Medan sebagai bagian dari umum; mencerdaskan kehidupan
lembaga pendidikan melalui bangsa; ikut melaksanakan ketertiban
pelaksanaan tri dharma perguruan dunia berdasarkan kemerdekaan,
tinggi diharapkan dapat membangun perdamaian abadi, dan keadilan
karakter bangsa. Pembangunan sosial. Secara historis, pembangunan
karakter bangsa adalah salah satu karakter bangsa merupakan sebuah
bidang pembangunan nasional yang dinamika inti proses kebangsaan
sangat penting dan menjadi fondasi yang terjadi tanpa henti dalam kurun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, sejarah, baik pada zaman penjajahan
dan bernegara. Pemerintah RI (2010) maupun pada zaman kemerdekaan.
mengemukakan beberapa alasan Secara sosiokultural, pembangunan
mendasar yang melatari pentingnya karakter bangsa merupakan suatu
pembangunan karakter bangsa, baik keharusan dari suatu bangsa yang
secara filosofis, ideologis, normatif, multikultural. Pembangunan karakter
historis maupun sosiokultural. bangsa merupakan gagasan besar
Secara filosofis, pembangunan yang dicetuskan para pendiri bangsa
karakter bangsa merupakan sebuah karena sebagai bangsa yang terdiri
kebutuhan asasi dalam proses atas berbagai suku bangsa dengan
berbangsa karena hanya bangsa yang nuansa kedaerahan yang kental,
memiliki karakter dan jati diri yang bangsa Indonesia membutuhkan
kuat yang akan eksis. Secara kesamaan pandangan tentang budaya
ideologis, pembangunan karakter dan karakter yang holistik sebagai
merupakan upaya mengejawantahkan bangsa. Hal itu sangat penting karena
ideologi Pancasila dalam kehidupan menyangkut kesamaan pemahaman,
berbangsa dan bernegara. Secara pandangan, dan gerak langkah untuk
normatif, pembangunan karakter mewujudkan kesejahteraan dan
bangsa merupakan wujud nyata

89
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kemakmuran bagi seluruh rakyat integratif dengan melibatkan
Indonesia. keluarga, satuan pendidikan,
Pendidikan yang pemerintah, masyarakat sipil,
diselenggarakan untuk membangun anggota legislatif, media massa,
karakter pada intinya bertujuan dunia usaha, dan dunia industri
mengembangkan karakter bangsa Kementrian Pendidikan
agar mampu mewujudkan nilai-nilai Nasional (2011) menjelaskan proses
luhur Pancasila. Pendidikan karakter pendidikan karakter didasarkan pada
berfungsi (1) mengembangkan totalitas psikologis yang mencakup
potensi dasar agar berhati baik, seluruh potensi individu (kognitif,
berpikiran baik, dan berperilaku afektif, psikomotorik) dan fungsi
baik; (2) memperkuat dan totalitas sosiokultural dalam konteks
membangun perilaku bangsa yang interaksi dalam keluarga, satuan
multikultur; (3) meningkatkan pendidikan, dan masyarakat.
peradaban bangsa yang kompetitif Totalitas psikologis dan
dalam pergaulan dunia. sosiokultural dapat dikelompokkan
Pembangunan karakter dilakukan sebagaimana yang digambarkan pada
dengan pendekatan sistematik dan Gambar 1.

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER beriman dan bertakwa,


jujur, amanah, adil,
cerdas, kritis, bertanggung jawab,
kreatif, inovatif, berempati, berani
ingin tahu, berpikir mengambil resiko,
terbuka, produktif, OLAH OLAH pantang menyerah, rela
berorientasi Ipteks, PIKIR HATI berkorban, dan berjiwa
dan reflektif patriotik

ramah, saling
OLAH
OLAH menghargai, toleran,
bersih dan sehat, RASA/
peduli, suka menolong,
RAGA KARSA
disiplin, sportif, gotong royong,
tangguh, andal, nasionalis, kosmopolit ,
berdaya tahan, mengutamakan
bersahabat, kepentingan umum,
kooperatif, bangga menggunakan
determinatif, bahasa dan produk
kompetitif, ceria, Indonesia, dinamis,
dan gigih kerja keras, dan beretos
kerja

Gambar 1. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter

90
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Berdasarkan Gambar 1 di atas, secara konseptual merupakan gugus
pengkategorian nilai didasarkan pada nilai luhur yang di dalamnya
pertimbangan bahwa pada terkandung sejumlah nilai
hakikatnya perilaku seseorang yang sebagaimana dapat di lihat pada
berkarakter merupakan perwujudan gambar di atas.
fungsi totalitas psikologis yang Sehubungan dengan itu,
mencakup seluruh potensi individu Universitas Negeri Medan bercita-
manusia (kognitif, afektif, dan cita menjadi “the Character Building
psikomotorik) dan fungsi totalitas University” dengan menetapkan
sosial-kultural dalam konteks enam pilar karakter, yaitu:
interaksi (dalam keluarga, satuan kewarganegaraan (citizenship),
pendidikan, dan masyrakat) dan keadilan (faerness), kehormatan
berlangsung sepanjang hayat. (respectful), tanggungjawab
Konfigurasi karakter dalam kontek (responsible), kepedulian (caring),
totalitas proses psikologis dan sosial- dan dapat dipercaya (trustworthy).
kultural dapat dikelompokkan dalam: Universitas Negeri Medan dapat
(1) olah hati (spiritual & emotional memiliki keunggulan dalam daya
development); (2) olah pikir saing nasional dan internasional
(intellectual development); (3) olah melalui pembangunan keenam pilar
raga dan kinestetik (physical & karakter tersebut.
kinesthetic development); dan (4) Keenam pilar tersebut
olah rasa dan karsa (affective and merupakan atribut karakter utama
creativity development). Proses itu yang harus dicapai UNIMED hingga
secara holistik dan koheren memiliki tahun 2025. Pada Tabel 1 di bawah
saling keterkaitan dan saling ini diuraikan indikator keenam pilar.
melengkapi, serta masing-masingnya
Tabel 1. Pilar The Character Building University
PILAR INDIKATOR UMUM
Kewarganegaraan 1. Mau bekerja sama
(citizenship) 2. Bertempat tinggal jelas dan formal
3. Terlibat dalam urusan yang membuat masyarakat
agar lebih baik.
4. Menjadi tetangga yang baik.
91
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR INDIKATOR UMUM
5. Mentaati hukum dan aturan.
6. Menghormati pemerintah (otoritas)
7. Melindungi lingkungan.
8. Bangga sebagai mahasiswa Universitas tempat
kuliah, bangga terhadap bangsa dan Negara.
9. Memelihara kesetiakawanan dalam hal yang baik
antara sesama mahasiswa dan masyarakat.
Keadilan (faerness) 1. Bermain sesuai dengan aturan.
2. Berbagi dan bergiliran.
3. Berpikiran terbuka dan mendengarkan orang lain.
4. Tidak mengambil keuntungan dari orang lain.
5. Tidak menyalahkan orang lain dan tidak
sembarangan.
6. Memperlakukan semua orang secara adil.
Kehormatan (respectful) 1. Memperlakukan orang lain dengan hormat.
2. Mengikuti Golden Rule.
3. Toleran.
4. Menerima perbedaan.
5. Menerapkan sopan santun.
6. Menggunakan bahasa yang baik dalam
berkomunikasi.
7. Memperhatikan perasaan orang lain.
8. Tidak melakukan ancaman, memukul atau
menyakiti orang lain.
9. Melakukan kemufakatan damai terhadap orang
lain yang melakukan kemarahan, penghinaan,
dan yang sering menentang kemufakatan.
Tanggungjawab 1. Melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan,
(responsible) dan membuat rencana ke depan.
2. Tekun dan selalu mencoba serta melakukan yang
terbaik.
3. Mengontrol diri, dan berdisiplin.
4. Berpikir sebelum bertindak dan
mempertimbangkan konsekuensi.
5. Bertanggung jawab atas kata-kata, tindakan dan
sikap.
6. Menetapkan contoh yang baik bagi orang lain.
Kepedulian (caring) 1. Penuh kasih.
2. Memperlihatkan kepedulian.
3. Mengungkap rasa syukur.
4. Memaafkan orang lain.
5. Membantu orang yang membutuhkan.
Dapat dipercaya 1. Jujur dan tidak menipu.
(trustworthy) 2. Tidak mencuri.
92
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
PILAR INDIKATOR UMUM
3. Dapat diandalkan.
4. Memiliki keberanian untuk melakukan yang
benar.
5. Membangun reputasi yang baik.
6. Loyal kepada keluarga, teman, dan Negara.

Secara umum, karakter (Respect), penghargaan terhadap


dipandang sebagai pola berpikir, lingkungan hidup (Respect for the
bersikap, dan bertindak yang dapat environment), tanggung jawab (
dilihat dan dikenali berdasarkan Responsibility), kebanggaan sekolah
atribut-atributnya. Atribut tersebut (School pride), kendali diri (Self
memiliki indikator yang dapat lebih control), sportivitas (Sportsmanship),
dirinci sehingga dapat diukur. Susan toleransi (Tolerance), kejujuran (
Brown dalam McElmeel (2002) Honesty). Dimerman (2009)
menyatakan bahwa karakter mengatakan bahwa karakter terdiri
menyangkut atribut: keriangan dari sepuluh atribut yaitu: hormat
(Cheerfulness), kewarganegaraan (respect), bertanggung jawab (
(Cintizenship), kebersihan responsibility) , kejujuran (honesty),
(Cleanliness), kasih sayang merasakan perasaan orang lain
(Compassion), kerjasama (empathy), keadilan (fairness),
(Cooperation), keberanian berinisiatif ( initiative), keberanian
(Courage), kesopanan, (Courtesy), (courage), ketekunan (perseverance),
kreativitas (Creativity), optimism (optimism), dan
ketergantungan (Dependability), integritas (integrity), sifat
ketekunan (Diligence), keadilan mementingkan kepentingan orang
(Fairness), kemurahan hati lain (altruism), kerendahan hati
(Generosity), menolong (humility), kemurahan hati
(Helpfulness), sukacita (Joyfulness), (generosity), iba (compassion),
kebaikan (Kindness), kesetiaan toleransi (tolerance), bijaksana
(Loyalty), kesabaran (Patience), (prudence), and fleksibilitas
ketekunan (Perseverance), ketepatan (flexibility). Selanjutnya, Ambarita
waktu (Punctuality), rasa hormat dan Pangaribuan (2011)
93
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
mengemukakan atribut karakter sebagaimana pada Tabel 2 di bawah
menurut empat orang ahli ini.
Tabel 2. Atribut Karakter Menurut Empat Orang Ahli (Lembaga)
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown Mc Elmeel Dimerman Josephson
Institute
1. keriangan
(cheerfulness),
2. kewarganegaraan citizen
(Cintizenship),
3. kebersihan
(cleanliness),
4. Kasih sayang compassion
(compassion),
5. kerjasama
(cooperation),
6. keberanian (courage), courage, courage
7. kesopanan, (courtesy),
8. kreativitas (Creativity
9. ketergantungan
(dependability),
10. ketekunan (diligence),
11. keadilan (fairness), fairness fairness
12. kemurahan hati generosity
(generosity),
13. menolong (helpfulness),
14. sukacita (joyfulness)
15. kebaikan (kindness),
16. kesetiaan (loyalty),
17. kesabaran (patience), patience,
18. ketekunan perseverance perseverance
(perseverance),
19. ketepatan waktu
(punctuality),
20. hormat (respect), respect respectful
21. penghargaan terhadap
lingkungan hidup
(respect for the
environment),
22. tanggung jawab ( responsibility responsible
responsibility)
23. kebanggaan sekolah
(school pride),

94
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown Mc Elmeel Dimerman Josephson
Institute
24. kendali diri (self
control),
25. sportivitas
(sportsmanship),
26. toleransi (tolerance),
27. kejujuran ( honesty). honesty
28. Kepedulian(caring) caring
29. Percaya diri
(confidence)
30. Keingintahuan
(curiosity)
31. Fleksibelitas flexibility
(flexibility)
32. Persahabatan
(friendship)
33. Orientasi target
(goal setting)
34. Rendah hati humility
(humility)
35. Humoris (humor)
36. berinisiatif initiative
(initiative)
37. Integritas integrity
(integrity)
38. Sikap positip
(positive attitude)
39. Dapat
menyelesaikan
masalah (problem
solving)
40. Disiplin diri (self
discipline)
41. Tim kerja (Team
work)
42. merasakan
perasaan orang
lain (empathy)
43. optimism
(optimism)
44. sifat
mementingkan

95
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
ATRIBUT KARAKTER MENURUT 4 AHLI (LEMBAGA)
No.
Susan Brown Mc Elmeel Dimerman Josephson
Institute
kepentingan
orang lain
(altruism)
45. Toleransi
(tolerance)
46. bijaksana
(prudence)
47. dapat dipercaya
(trustworthy)

Josephson Institute dalam 2. Orang yang hormat harus


Ambarita dan Pangaribuan (2011) memperlakukan orang lain
mengajukan enam pilar karakter (The dengan hormat, mengikuti
Six Pillars of Character) yaitu: hal Golden Rule, toleran dan
yang dapat dipercaya (trustworthy), menerima perbedaan,
penuh hormat (respectful), menerapkan sopan santun,
bertanggungjawab (responsible), menggunakan bahasa yang baik
keadilan (fairness), perduli atau acuh dalam berkomunikasi,
(caring), kewarganegaraan (citizen). memperhatikan perasaan orang
Josephson Institute menampilkan lain, tidak melakukan ancaman,
indikator dari enam pilar karakter memukul atau menyakiti orang
tersebut, sebagai berikut: lain, melakukan kemufakatan
1. Orang yang dapat dipercaya damai terhadap orang lain yang
adalah orang yang jujur, tidak melakukan kemarahan,
mencuri, tidak menipu, dapat penghinaan, dan yang sering
diandalkan, memiliki keberanian menentang kemufakatan;
untuk melakukan yang benar, 3. Orang yang bertanggungjawab
membangun reputasi yang baik, adalah melakukan apa yang
loyal kepada keluarga, teman, seharusnya dilakukan, membuat
dan Negara; rencana ke depan, tekun dan
selalu mencoba, selalu
96
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
melakukan yang terbaik, menghormati pemerintah
mengontrol diri, berdisiplin, (otoritas), melindungi
berpikir sebelum bertindak dan lingkungan.
mempertimbangkan konsekuensi, Berdasarkan uraian di atas
bertanggung jawab atas kata- dapat diketahui bahwa tanggung
kata, tindakan dan sikap, dan jawab adalah salah satu pilar
menetapkan contoh yang baik karakter yang harus dibangun untuk
bagi orang lain; menjadikan UNIMED menjadi
4. Orang yang adil adalah bermain universitas yang unggul dalam
sesuai dengan aturan, berbagi persaingan di era globalisasi.
dan bergiliran, berpikiran Tanggung jawab menunjuk kepada
terbuka, mendengarkan orang sikap dan perilaku seseorang untuk
lain, tidak mengambil melaksanakan tugas dan
keuntungan dari orang lain, tidak kewajibannya sebagaimana yang
menyalahkan orang lain, tidak seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sembarangan, memperlakukan sendiri, masyarakat, lingkungan
semua orang secara adil; (alam, sosial dan budaya), negara,
5. Orang yang perduli adalah penuh dan Tuhan YME. Sesuai dengan
kasih dan memperlihatkan hakikatnya, karakter tanggung jawab
kepedulian, mengungkap rasa terdiri dari beberapa indikator, yaitu:
syukur, memaafkan orang lain, (1) perbuatan yang diharapkan
membantu orang yang (seharusnya) dilakukan; (2) rencana
membutuhkan; dan ke depan; (3) selalu mencoba; (4)
6. Orang yang menyadari dirinya selalu melakukan yang terbaik; (5)
sebagai warga Negara adalah mengedalikan diri: (6)
mau bekerja sama, bertempat mendisiplinkan diri; (7) berpikir
tinggal jelas dan formal, terlibat sebelum bertindak-
dalam urusan yang membuat mempertimbangkan konsekuensi;
masyarakat agar lebih baik, (8) menetapkan contoh yang baik
menjadi tetangga yang baik, bagi orang lain; dan (9) bertanggung
mentaati hukum dan aturan, jawab atas kata-kata, tindakan, dan

97
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
sikap. Mahasiswa sebagai makhluk bangsa dan negara serta dunia
individu, makhluk sosisal, dan internasional pada umumnya.
makhluk ber-Keketuhanan memiliki Implementasi Nilai Karakter
Tanggung Jawab
tanggung jawab, yang dapat
meliputi: (1) tanggung jawab pribadi Pendidikan karakter dapat
untuk menjadikan dirinya sendiri diintegrasikan kedalam mata kuliah
menjadi individu yang berkarakter (mata pelajaran) keahlian berbentuk
baik; (2) tanggung jawab sosial kurikulum yang tidak terlihat secara
kepada orang lain, sehingga eksplisit, pembiasaan kehidupan
memberikan manfaat antar sesama; mahasiswa dalam satuan pendidikan
dan (3) tanggung jawab totalitas (perguruan tinggi), integrasi dalam
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. kegiatan ekstrakurikuler (dalam
Jadi, mahasiswa yang berkarakter kegiatan penalaran, bakat dan minat,
baik atau unggul adalah seseorang kegemaran, kesejahteraan dan lain-
yang berusaha melakukan hal-hal lainnya), pembiasaan kehidupan di
yang terbaik terhadap Tuhan YME, rumah, pembiasaan kehidupan di
dirinya, sesama manusia, lingkungan, lingkungan masyarakat sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 3.

98
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Pelaksanaan Pendidikan Karakter
di Satuan Pendidikan

Integrasi ke dalam KBM Pembiasaan dalam kehidupan


pada setiap Mapel keseharian di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: KEGIATAN KEGIATAN


(KEGIATAN/KEHIDUPAN EKSTRA KESEHARIAN
KESEHARIAN DI KURIKULER DI RUMAH DAN
SATUAN PENDIDIKAN) MASYARAKAT

Integrasi ke dalam kegiatan


Ektrakurikuler : Penalaran, Bakat
Minat, Kesejahteraan, dsb Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan 18

Gambar 3. Pelaksanaan pendidikan karakter di Satuan Pendidikan


(Dit. Pendidik dan Kependidikan, 2011)
Sesuai dengan hakikatnya, makhluk individu, makhluk sosial,
atribut karakter tanggung jawab dan makhluk ber-Ketuhanan. Sesuai
dapat ditanamkan melalui kegiatan dengan keberadaan mahasiswa dalam
pendidikan yang mengaplikasikan mengikuti pendidikan formal di
alat-alat pendidikan yang meliputi Universitas Negeri Medan,
ketetadanan, kewibawaan, kasih implementasi karakter tanggung
sayang, ketulusan, ketegasan, dan jawab terhadap diri sendiri dapat
pemotivasian, yang dimulai dalam dilakukan dengan cara sebagai
pendidikan informal, dilanjutkan berikut: (1) melakukan atau
dengan pendidikan formal atau mengikuti kegiatan yang seyogyanya
nonformal. Selanjutnya, dilakukan untuk menjadikan dirinya
implementasi karakter tanggung teladan yang berakhlak mulia,
jawab dilakukan dalam keseluruhan contohnya: menyelesaikan semua
segi kehidupan mahasiswa tugas perkuliahan yang mendapatkan
(pembiasaan kehidupan) yang hasil terbaik secara tepat waktu; (2)
menuntut tanggung jawab sebagai membuat rencana ke depan bagi

99
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
dirinya tentang hal-hal yang terbaik mempertimbangkan konsekuensi,
untuk digapai, contohnya: contoh: membuat keputusan atau
merencanakan dirinya menyelesaikan tindakan yang tidak menimbulkan
perkuliahan tepat waktu (selama penyesalan (tidak menjadi seorang
empat tahun) dengan prestasi perokok); (8) menetapkan contoh
tertinggi; (3) selalu mencoba yang baik bagi orang lain, contoh:
menyelesaikan sesuatu yang belum menjadikan dirinya sebagai teladan
dapat diselesaikannya, contoh: bagi orang lain dalam bertutur,
mencoba menyelesaikan sebuah soal bersikap, dan bertindak (mengikuti
yang belum didapatkan seminar tepat waktu, bersikap baik,
penyelesaiannya secara berulang- dan berbuat menjadi peserta
ulang lebih cermat sampai terbaik); dan (9) bertanggung jawab
terselesaikan; (4) selalu melakukan atas kata-kata, tindakan, dan sikap,
yang terbaik, contohnya: setiap tugas contoh: melakukan refleksi diri,
perkuliahan diselesaikan melalui yakni kegiatan berpikir dan berdialog
upaya yang terbaik dapat dengan dirinya sendiri tetang sesuatu
dilakukannya; (5) mengendalikan tindakan yang dilakukan guna
diri, contohnya: mampu mengetahui kebaikan dan
mengendalikan diri tidak mengikuti keburukannya dalam rangka
sesuatu kegiatan yang tidak meningkatkan kualitas tindakan itu di
bermanfaat atau bahkan merusak kemudian hari ( refleksi diri dalam
dirinya (tidak mau mengikuti pesta pembelajaran).
minuman keras); (6) mendisiplinkan PENUTUP
diri, contohnya: mengikuti aturan Pendidikan yang
yang dibuatnya dalam aktivitas diselenggarakan untuk membangun
sehari-hari guna mencapai target karakter bangsa merupakan wujud
penyelesaian perkuliahan secara nyata langkah mencapai tujuan
tepat waktu dengan prestasi terbaik negara, yaitu melindungi segenap
(menepati roster kegiatan belajar di bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
luar kampus yang dibuatnya sendiri); darah Indonesia; memajukan
(7) berpikir sebelum bertindak- kesejahteraan umum; mencerdaskan

100
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
kehidupan bangsa; ikut pemotivasian, yang dimulai dalam
melaksanakan ketertiban dunia pendidikan informal, dilanjutkan
berdasarkan kemerdekaan, dengan pendidikan formal atau
perdamaian abadi, dan keadilan nonformal. Secara khusus,
sosial. Pendidikan karakter implementasi karakter tanggung
berfungsi (1) mengembangkan jawab dilakukan dalam keseluruhan
potensi dasar agar berhati baik, segi kehidupan mahasiswa sebagai
berpikiran baik, dan berperilaku makhluk individu, makhluk sosisal,
baik; (2) memperkuat dan dan makhluk ber-Keketuhanan yang
membangun perilaku bangsa yang dapat meliputi: (1) tanggung jawab
multikultur; (3) meningkatkan pribadi untuk menjadikan dirinya
peradaban bangsa yang kompetitif sendiri menjadi individu yang
dalam pergaulan dunia. Pendidikan berkarakter baik; (2) tanggung jawab
karakter dilakukan melalui berbagai sosial kepada orang lain, sehingga
media yang mencakup keluarga, memberikan manfaat antar sesama;
satuan pendidikan, masyarakat sipil, dan (3) tanggung jawab totalitas
masyarakat politik, pemerintah, terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
dunia usaha, dan media massa.
Untuk itu, Universitas Negeri Medan DAFTAR PUSTAKA
bercita-cita menjadi “the Character Ambarita, Biner dan Wanapri
Pangaribuan. (2011).
Building University” dengan
Pendidikan Karakter ( Konsep
menetapkan enam pilar karakter, dan Implementasi ). Medan:
Universitas Negeri Medan
yaitu: kewarganegaraan keadilan,
Creagh, Stepani. (2004). Pendidikan
kehormatan, tanggungjawab, Sex di SMA DI Yogyakarta.
Tugas Studi Lapangan.
kepedulian, dan dapat dipercaya.
Australian Consortium For In
Keenam pilar karakter tersebut Country Indonesian Studies
(ACICIS), Malang :
dapat ditanamkan melalui kegiatan
Universitas Muhammadyah
pendidikan yang mengaplikasikan Dimerman, Sara. (2009). Chracter is
The Key. How to Unlock the
alat-alat pendidikan yang meliputi
best In Our
ketetadanan, kewibawaan, kasih Children and Our Selves.
Canada: John Wiley & Sons
sayang, ketulusan, ketegasan, dan
Canada, Ltd
101
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
http://pondokibu.com/parenting/pend McElmeel, Sharron L. (2002).
idikan-psikologi-anak/dampak- Character Education. A book
pendidikan-karakter-terhadap- Guide for Theacher, Librarians,
akademi-anak, diakses tanggal and Parents. Colorado:
30 November 2011. Libraries Unlimited, Theacher
Ibnu Hajar. (2011). Strategi Ideas Press.
Pembentukan Karakter Pangaribuan Wanapri. (2008). “
Mahasiswa Melalui Metode Pendidikan
Pendidikan Karakter. Medan: Berkarakter oleh Ayah pada
Universitas Negeri Medan Anak untuk Keberhasilan Anak
Kementerian Pendidikan Nasional. di Sekolah dan Pekerjaan”.
(2011). Pedoman Pelaksanaan Makalah disampaikan pada
Pendidikan Karakter. Jakarta: Konsultasi Pria GKPI di GKPI
Badan Penelitian dan Dolok Sanggul KotaTanggal
Pengembangan Pusat 26 November 2008
Kurikulum dan Perbukuan Pemerintah Republik Indonesia.
Manullang, Belferik.(2006) (2010). Pembangunan
Kepemimpinan Pedagogis. Karakter Bangsa 2010 – 2025.
Membangun Karakter Sumber Sibarani, Berlin. (2011). Intellectual
Daya Manusia. Medan: Characters dan
Program Pascasarjana Implementasinya. Medan:
Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Medan
McDowell, Josh, terjemahan Sinaga, Bornok. (2011). Penanaman
T.Wahyuni. (2004). The Nilai Karakter Berbangsa.
Father Connection. Medan: Universitas Negeri
Jakarta: Metanoia Medan.

102
Paningkat Siburian adalah dosen Jurusan Pendidikan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan

Das könnte Ihnen auch gefallen