Sie sind auf Seite 1von 11

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

TERHADAP EFEKTIFITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA MANADO

Vidia M.G Toreh,


Telly. Sondakh
Salmin. Dengo

ABSTRACT :Management Information System (SIM) is very important for an organization


seen in relation to the importance of information for everyone who lead units or managerial
functions, especially in decision making. However, no SIM have not been effectively managed
and utilized for decision-making at many institutions or government offices. Connection with the
foregoing, this study is intended to determine the effect on the effectiveness of management
information system decision-making in Manado City Secretariat.

The research method used a quantitative method. Source of data / research respondents were as
many as 36 employees were taken at random from the elements of leadership (assistant, head
section and subsection heads) and executive employees / staff at the Regional Secretariat of the
city of Manado. The type of data that is collected primary data collected using questionnaires
and assisted with interview guide. The analysis technique used for hypothesis testing is statistical
analysis of linear regression and product moment correlation.

Statistical analysis showed: (1) Variable regression coefficient of the effectiveness of


management information system decision-making is a positive and very significant meaning and
(2) The correlation coefficient and the variable power of determination of the effectiveness of
management information system decision-making is high / strong and significant.

Based on the conclusion of research results, the effect of management information systems and
correlates of high and significant impact on the effectiveness of decision-making in Manado City
Secretariat; means that the level of effectiveness of decision-making in Manado City Secretariat
at the dominant level is influenced or determined by the management information system (SIM)
is executed.

Based on the conclusion of the study suggested: (1) The quality of the information submitted to
the management / leadership for making a decision must always be guaranteed (the latest /
current, complete, accurate), so the decision is always right (2) The information required by
leaders to decision-making purposes should be available at all times, so that at any time required
can be met on time.

Keywords: Management Information Systems, Decision Making.

PENDAHULUAN negara, dan bahkan dalam hubungan antar


Sebuah fenomena global dewasa ini organisasi dan hubungan antar negara. Oleh
ialah perkembangan dan berbagai terobosan karena itu, pada era globalisasi seperti
di bidang teknologi informasi. Aplikasinya sekarang ini informasi menjadi tolak ukur
dalam dunia kenyataan sudah sangat beragam kemajuan suatu bangsa; bangsa yang
sehingga tidak ada lagi segi kehidupan dan menguasai informasi akan memainkan peran
penghidupan yang tidak disentuh oleh dalam kompetisi antar bangsa. Dengan
informasi, baik pada tingkat individual, demikian, ketersediaan informasi secara
tingkat kelompok atau organisasi, tingkat
cepat, tepat, akurat dan berkualitas manajemen/pimpinan setiap waktu
merupakan tuntutan yang tak terhindarkan. diperlukan, baik data/informasi yang berifat
Bagi setiap organisasi, baik intern maupun yang bersifat ekstern, untuk
organisasi pemerintah maupun swasta, sistem dasar pengambilan keputusan dalam
informasi menjadi suatu kebutuhan yang menjalankan fungsi-fungsi manajerial dalam
mutlak, karena keseluruhan kegiatan rangka mencapai tujuan organisasi. Demikian
organisasi pada dasarnya membutuhkan pula menurut Stoner dan Wankel (1996)
informasi. Informasi merupakan sumberdaya bahwa sistem informasi manajemen
atau resource organisasi yang mutlak merupakan suatu metode formal untuk
diperlukan oleh setiap jenis organisasi guna menyediakan informasi yang akurat dan tepat
mendukung keseluruhan proses manajerial waktu bagi manajemen, yang diperlukan
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi untuk mempermudah proses pengambilan
yang telah ditentukan sebelumnya. Informasi keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi
menjadi bagian yang sangat penting untuk perencanaan, pengendalian, dan operasional
mendukung proses kerja administrasi dan organisasi yang bersangkutan dapat
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam dilaksanakan secara efektif.
menghadapi perubahan situasi dan kondisi Penggunaan sistem informasi
yang berkembang dengan cepat. Konsekuensi manajemen yang efektif untuk mendukung
dari hal tersebut menuntut setiap organisasi, pengambilan keputusan dalam suatu
baik organisasi bisnis maupun organisasi organisasi menuntut tersedianya beberapa
pemerintahan untuk mengelola informasi komponen utama seperti : (1) perangkat keras
secara sistematis. (hardware) yaitu komputer yang memadai
Untuk dapat mengelola informasi baik secara kuantitas dan terutama secara
secara sistimatis di dalam suatu organisasi kualitas (canggih dan handal) untuk
maka para ahli telah mengembangkan pengolahan data; (2) perangkat lunak
orientasi baru dalam bidang pengelolaan (software) yaitu program atau instruksi yang
informasi dalam suatu organisasi yang diberikan oleh programmer kepada komputer
dikenal dengan nama “sistem informasi untuk melakukan pekerjaan tertentu; dan (3)
manajemen” atau sering pula disebut “sistem para pekerja otak (brainware) yakni
informasi untuk pimpinan” atau “sistem sumberdaya manusia yang profesional atau
keterangan untuk pimpinan”, yang dalam memiliki kualifikasi atau kompetensi
bahasa Inggris disebut “ management (pengetahuan dan keterampilan) yang
information system”. diperlukan di bidang pengelolaan sistem
Sistem informasi manajemen sangat informasi (Siagian, 2009).
penting terutama dilihat dalam kaitannya Dari penelitian di Sekretariat Daerah
dengan pentingnya informasi bagi setiap Kota Manado, khususnya pada unit yang
orang yang memimpin unit-unit atau mengelola sistem informasi manajemen,
kegiatan-kegiatan tertentu di dalam suatu nampaknya ketiga komponen yang
organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi diperlukan dalam penggunaan atau
mnanajerial, terutama dalam pengambilan pengelolaan sistem informasi manajemen
keputusan. Seperti dikatakan oleh Moekijat sudah tersedia cukup memadai baik
(2005) bahwa sistem informasi manajemen perangkat keras, perangkat lunak maupun
adalah jaringan prosedur pengolahan data sumberdaya manusia pengelola SIM. Akan
yang dirancang dan diperkembangkan dalam tetapi yang masih menjadi pertanyaan adalah
suatu organisasi, dengan maksud apakah sistem informasi manajemen tersebut
memberikan data/informasi kepada sudah dikelola secara baik dan efektif ?; dan
apakah sistem informasi manajemen yang diperlukan oleh manajemen/pimpinan;
ada sudah sepenuhnya digunakan untuk Tingkat memadainya atau kecukupan
mendukung pengambilan keputusan para informasi yang diperlukan oleh
pimpinan di instansi pemerintah tersebut ?. manajemen/pimpinan; Tingkat ketepatan
Pertanyaan-pertanyaan tersebut didasarkan waktu penyampaian informasi kepada
pada fenomena umum bahwa data/informasi manajemen/pimpinan pada saat
yang tersedia pada bagian yang mengelola diperlukan; Tingkat akurasi atau
SIM seringkali tidak akurat atau tidak lagi akuratnya (tidak salah atau tidak bias)
sesuai dengan keadaan yang ada/terkini informasi yang tersedia atau yang
(bukan data terbaru), tidak tersedia secara disampaikan kepada
memadai, dan tidak/kurang lengkap. Di lain manajemen/pimpinan;
pihak fenomena yang sering terjadi adalah 2. Variabel Efektifitas Pengambilan
informasi yang tersedia pada unit SIM Keputusan. Yang dimaksud dengan
seringkali tidak digunakan sepenuhnya oleh pengambilan keputusan disini adalah
pimpinan pada unit-unit organisasi pengambilan keputusan organisasi pada
pemerintahan di dalam pengambilan semua tingkatan manajemen yang ada di
keputusan. lingkungan Sekretariat Daerah Kota
Manado baik manajemen tingkat atas
METODOLOGI PENELITIAN
(sekretaris daerah dan para asisten),
A. Jenis Penelitian
manajemen tingkat menengah (kepala-
Penelitian ini menggunakan metode
kepala bagian), maupun manajemen
kuantitatif. Penggunaan metode kuantitatif.
tingkat bawah (kepala-kepala seksi).
Penelitian kuantitatif merupakan suatu
Secara konkrit tingkat efektivitas
penelitian yang didasarkan atas data angka-
pengambilan keputusan ini diamati dan
angka dan perhitungannya ditujukan untuk
diukur dari beberapa indikator sebagai
penafsiran kuantitatif (Umar, 1997).
berikut : Kecepatan pengambilan
B. Variabel Penelitian dan Definisi keputusan; yaitu kecepatan keputusan
Operasional diambil/ditetapkan pada saat diperlukan.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel
Rasionalitas keputusan yang diambil;
yaitu : “Sistem Informasi Manajemen”
yaitu tingkat sejauh mana keputusan
(sebagai variabel bebas), dan “Efektifitas
yang diambil adalah sesuai atau punya
Pengambilan Keputusan” (sebagai variabel
keterkaitan langsung dengan masalah
terikat). Definisi operasional kedua variabel
yang dihadapi, dan dapat dilaksanakan.
peneltian tersebut adalah sebagai berikut :
Ketepatan keputusan yang diambil; yaitu
1. Sistem Informasi Manajemen (Variabel
tingkat sejauh mana keputusan dapat
Bebas). Sistem Informasi Manajemen
memecahkan masalah atau mencapai
(SIM) yang dimaksudkan disini adalah
tujuan yang diinginkan; Tingkat
sistem pengumpulan pengolahan data
penerimaan bawahan (para pelaksana)
untuk penyediaan informasi kepada
terhadap keputusan yang diambil.
pihak manajemen/pimpinan yang
diperlukan untuk mendukung C. Jenis Data
pelaksanaan tugas, khususnya dalam Data yang dikumpulkan mengenai
pengambilan keputusan. Variabel sistem variabel sistem informasi manajemen dan
informasi manajemen diamati dari variabel efektivitas efektifitas pengambilan
beberapa indikator sebagai berikut : keputusan adalah data primer, yaitu data
Tingkat ketersediaan informasi pada saat yang diperoleh secara langsung dari
responden melalui metode dan instrument a. Analisis statistik deskriptif yang
pengumpulan data yang digunakan. digunakan ialah analisis tabel frekuensi
dan persentase. Teknik analisis ini
D. Populasi dan Teknik Sampling
digunakan untuk mengetahui tentang
Populasi dalam penelitian ini ialah
status variabel sistem informasi
para Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
manajemen (SIM), dan variabel
Sekretariat Derah Kota Manado yang ada
efektivitas pengambilan keputusan.
saat ini yaitu sebanyak 186 orang. Teknik
Perhitungan persentase dengan rumus
pengambilan sampel (sampling) yang
sebagai berikut:
digunakan untuk mendapatkan sumber data 𝑓
(responden) adalah proportional random p = 𝑛 𝑥100%
sampling atau pengambilan sampel secara Dimana :
acak proporsional. Besar sampel P = nilai persentase yang dicari ;
direncanakan 20% dari populasi (jumlah f = frekuensi, yaitu banyaknya data
pegawai) yaitu sebanyak 36 orang. pada setiap kategori ;
Responden diambil dari unsur pimpinan n = total data sampel.
(asisten, kepala bagian dan kepala sub- b. Analisis statistik inferensial atau statistik
bagian) dan unsur staf/pelaksana. Adapun parametrik yang digunakan ialah analisis
rincian sumber data (responden) adalah regresi linier sederhana dan korelasi
seperti pada tabel di bawah ini. sederhana :
1) Analisis regresi linier sederhana
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan
Data digunakan untuk mengetahui pola
Instrumen dan teknik pengumpulan hubungan pengaruh dari variabel
data yang digunakan dalam penelitian ini bebas “sistem informasi
ialah sebagai berikut : manajemen”(X) terhadap variabel
a. Koesioner, yaitu daftar pertanyaan terikat “efektivitas pengambilan
dalam bentuk angket berstruktur. keputusan (Y). Pola hubungan
Teknik ini digunakan untuk pengaruh dinyatakan dengan
mengumpulkan data primer. persamaan regresi linier sebagai
b. Interview, yaitu wawancara langsung berikut :
dengan responden/sumber data. Y= a + bX
Teknik ini digunakan sebagai Dimana :
pendukung teknik kuesioner untuk a = nilai konstan variabel terikat
mendapatkan data primer. (Y) apabila variabel X tidak
c. Studi dokumentasi, yaitu berubah /tetap; dihitung
pengumpulan dan penelaahan data dengan rumus :
melalui dokumen-dokumen tertulis ∑𝑌 ∑𝑋 2 − ∑𝑋 (∑𝑋𝑌)
yang tersedia di kantor lokasi 𝑎= 𝑛 ∑𝑋 2 − (∑𝑋)²
penelitian. Teknik ini digunakan b = koefisien arah regresi
untuk mengumpulkan data sekunder. variabel Y atas variabel X, yaitu
besar perubahan pada nilai
F. Teknik Analisis Data
variabel Y yang disebabkan atau
Pendekatan analisis data yang
diakibatkan oleh perubahan pada
digunakan ialah pendekatan analisis
variabel X; dihitung dengan
kuantitatif dengan menggunakan rumus-
rumus :
rumus statistik deskriptif dan statistik 𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋 (∑𝑌)
inferensial. 𝑏= 𝑛 ∑𝑋 2 − (∑𝑋)²
Tingkat keberartian regresi diuji atau penilaian responden tentang sistem
dengan statistik-F (Sudjana, informasi manajemen di Sekretariat Daerah
1990). Tingkat keberartian Kota Manado dilihat dari indikator
regresi diuji pada taraf pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini
kepercayaan 99% atau taraf ternyata hanya bervariasi pada dua kategori
signifikan 0,01 (1%). yaitu kategori tinggi/baik dan kategori
sedang/cukup baik yaitu masing-masing
2) Analisis korelasi sederhana sebanyak 52,78% dan 47,22%.
(korelasi product moment) Hasil analisis distribusi frekuensi
digunakan untuk mengetahui tersebut dapat diinterpretasikan bahwa
derajat korelasi dan besar sistem informasi manajemen di Sekretariat
pengaruh dari variabel bebas Daerah Kota Manado sudah dikelola dengan
“sistem informasi baik atau cukup baik dilihat dari indikator
manajemen” (X) terhadap penilaian/pengukuran yang dipakai dalam
variabel terikat “efektivitas penelitian ini yaitu : tingkat ketersediaan
pengambilan keputusan”(Y). informasi pada saat diperlukan oleh
Analisis korelasi yang digunakan manajemen/pimpinan; tingkat memadainya
ialah analisis korelasi product atau kecukupan informasi yang diperlukan
moment atau korelasi r-pearson, oleh manajemen/pimpinan; tingkat ketepatan
dengan rumus sebagai berikut : waktu penyampaian informasi kepada
r = manajemen/pimpinan pada saat diperlukan;
𝒏 ∑𝑿𝒀− ∑𝑿 (∑𝒀) dan tingkat akurasi atau akuratnya (tidak
𝑛 ∑𝑋 2 − ∑𝑋 2 { 𝑛∑𝑌 2 − ∑𝑌 2 } salah atau tidak bias) informasi yang tersedia
atau yang disampaikan kepada
Selanjutnya, tingkat signifikasi
manajemen/pimpinan.
koefisien korelasi diuji dengan
2. Variabel Efektivitas Pengambilan
menggunakan rumus statistik-t
Keputusan
(Sudjana,1990). Tingkat atau
Hasil analisis distribusi frekuensi
taraf signifikan korelasi diuji
tentang efektivitas pengambilan keputusan di
pada tingkat keyakinan 99% atau
Sekretariat Daerah Kota Manado
taraf signifikan 0,01 (1%).
menunjukkan bahwa dari 36 responden yang
HASIL PENELITIAN DAN diteliti, ada 25 orang atau 69,44% yang
PEMBAHASAN menilai tingkat efektivitas pengambilan
A. Deskripsi Variabel Penelitian keputusan pada kategori tinggi/baik, dan
1. Variabel Sistem Informasi Manajemen sisanya 11 orang atau 30,56% yang menilai
Berdasarkan analisis distribusi berada pada kategori sedang/cukup baik.
frekuensi menunjukkan bahwa 19 orang atau Hasil analisis distribusi frekuensi
52,78% dari 37 responden yang dimintai tersebut menunjukkan bahwa tanggapan
pendapatnya/tanggapannya tentang sistem responden tentang tingkat efektivitas
informasi manajemen di Sekretariat Daerah pengambilan keputusan di Sekretariat Daerah
Kota Manado menilai berada pada kategori Kota Manado hanya bervariasi pada dua
“tinggi/baik”, dan 17 orang atau 47,22% kategori yaitu kategori tinggi/baik dan
menilai berada pada kategori sedang/cukup kategori sedang/cukup baik, sementara yang
baik. terkategori rendah/kurang baik tidak ada.
Dari hasil analisis distribusi Dari distribusi responden tersebut nampak
frekuensi menunjukkan bahwa tanggapan yang lebih dominan adalah yang menilai
tingkat efektivitas pengambilan keputusan regresi variabel terikat (Y) yang dipengaruhi
berada pada kategori tinggi/baik yaitu sekitar oleh variabel bebas (X).
69,44%%, sedangkan yang terkategori Berdasarkan hasil pengolahan data
sedang/cukup baik hanya sebanyak 30,56%. dengan komputer (lihat lampiran), diperoleh
Hasil analisis distribusi frekuensi nilai/harga koefisien arah regresi (b) = 0,993
tersebut dapat diinterpretasikan bahwa dan nilai/harga koefisien konstanta (a) =
tingkat efektivitas pengambilan keputusan di 2,991; dengan demikian persamaan regeresi
Sekretariat Daerah Kota Manado pada hubungan fungsional/pengaruh variabel
umumnya berada pada tingkat yang sistem informasi manajemen terhadap
tinggi/baik dilihat dari indikator yang dipakai efektivitas pengambilan keputusan di
dalam penelitian ini yaitu kecepatan Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
pengambilan keputusan, rasionalitas sebagai berikut :
keputusan yang diambil, ketepatan keputusan Y = 2,991 + 0,993 X
yang diambil, dan tingkat penerimaan
bawahan (para pelaksana) terhadap Pada persamaan regresi
keputusan yang diambil. linier/sederhana tersebut menunjukkan bahwa
nilai/harga koefisien arah regresi (b) adalah
C. Hasil Analisis Regresi dan Analisis bertanda positif ( +0,993). Hal ini
Korelasi
mempunyai pengertian bahwa hubungan
Sebagaimana telah disebutkan dalam
fungsional/pengaruh variabel sistem
uraian bab metodologi penelitian di atas
informasi manajemen (X) terhadap
bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk
efektivitas pengambilan keputusan (Y) di
mengetahui pengaruh sistem informasi
Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
manajemen terhadap efektivitas pengambilan
positif; dengan kata lain sistem informasi
keputusan di Sekretariat Daerah Kota
manajemen berpengaruh positif terhadap
Manado. Sehubungan dengan tujuan
kinerja aparatur dengan pola perkembangan
penelitian tersebut maka data yang terkumpul
sebesar 0,993 skala per unit; artinya, sistem
setelah ditabulasi dilakukan analisis statistik
informasi manajemen (X) punya pengaruh
parametrik yaitu analisis regresi linier dan
positif terhadap efektivitas pengambilan
analisis korelasi product moment. Proses
keputusan (Y) di Sekretariat Daerah Kota
analisis data menggunakan komputer
Manado dengan rasio 1 : 0,993; apabila
program SPSS versi 12,0 for Windows. Hasil
sistem informasi manajemen bertambah
analisis data dikemukakan berikut ini.
dengan satu skala maka akan menyebabkan
1. Analisis Regresi Linier.
peningkatan efektivitas pengambilan
Analisis regresi linier digunakan
keputusan sebesar 0,993 skala.
untuk mengetahui pola hubungan
Selanjutnya, pengujian keberartian
fungsional/pengaruh dari variabel bebas
atau signifikansi regresi dengan uji statistik-F
“sistem informasi manajemen” (X) terhadap
atau ANOVA, didapat nilai Fhitung = 937,784.
variabel terikat “efektivitas pengambilan
Nilai F-hitung tersebut jauh lebih besar dari
keputusan” (Y). Pola hubungan
nilai F-tabel kritik pada taraf signifikan 0,01
fungsional/pengaruh tersebut akan
yaitu F0,01(33) = 7,44. Hasil uji-F tersebut
ditunjukkan oleh persamaan regresi linier
member petunjuk bahwa model regresi Y =
yaitu Y = a + bX. Dimana koefisien “a”
2,991 + 0,993 X adalah sangat berarti;
menunjukkan harga/nilai konstanta variabel
artinya hubungan fungsional/pengaruh sistem
terikat (Y), sedangkan koefisien “b”
informasi manajemen terhadap efektivitas
menunjukkan harga/nilai koefisien arah
pengambilan keputusan tidak bisa diabaikan;
dengan kata lain efektivitas pengambilan Kemudian, harga/nilai r2 (r-square)
keputusan sangat dependen atau tergantung sebesar 0,965 atau 96,5% mempunyai
pada sistem informasi manajemen. pengertian bahwa elastisitas atau
Hasil analisis regresi sederhana dan perkembangan yang terjadi pada efektivitas
uji-F tersebut memberikan kesimpulan bahwa pengambilan keputusan di Sekretariat Daerah
hubungan fungsional/pengaruh sistem Kota Manado adalah sebesar 96,5% adalah
informasi manajemen terhadap efekivitas ditentukan atau dipengaruhi variabel sistem
pengambilan keputusan di Sekretariat Daerah informasi manajemen; atau dengan kata lain
Kota Manado ialah positif dan sangat bahwa variasi pada efektivitas pengambilan
meyakinkan pada taraf signifikan 0,01 atau keputusan sebesar 96,5% dapat dijelaskan
taraf kepercayaan 0,99 (99%). oleh variabel sistem informasi manajeme,
2. Analisis Korelasi sedangkan sisanya sebesar 3,5% dapat
Sesuai dengan fungsinya, analisis dijelaskan oleh variabel lainnya di luar
korelasi sederhana atau analisis product variabel sistem informasi manajemen.
moment digunakan untuk Hasil analisis korelasi product
mengetahui/mengukur derajat korelasi dan moment tersebut nampaknya mendukung
daya determinasi/pengaruh variabel sistem hasil analisis regresi sederhana. Dimana
informasi manajemen (X) terhadap kedua-duanya menunjukkan atau
efektivitas pengambilan keputusan (Y) di memberikan kesimpulan adanya hubungan
Sekretariat Daerah Kota Manado. atau pengaruh positif dan signifikan variabel
Hasil analisis data dengan sistem informasi manajemen terhadap
komputer program SPSS versi 12,0 for efektivitas pengambilan keputusan di
windows (lihat lampiran), didapat Sekretariat Daerah Kota Manado.
harga/nilai koefisien korelasi (r) = 0,982 dan
D. Pembahasan Hasil Penelitian
koefisien determinasi atau r-square (r2) =
Berdasarkan hasil analisis regresi
0,965. Sementara itu, uji signifikan koefisien
linier (regresi sederhana) dan analisis korelasi
korelasi dan koefisien determinasi dengan
sederhana atau korelasi product moment
uji-t didapat nilai thitung = 30,623 yang
sebagaimana digambarkan di atas telah dapat
ternyata jauh ebih besar dari nilai t-tabel
diketahui bahwa sistem informasi manajemen
kritik pada taraf signifikan 0,01 yaitu t0,01(34) =
punya hubungan fungsional/pengaruh dan
2,42.
korelasi positif dan signifikan terhadap
Tabel interpretasi koefisien korelasi
efektivitas pengambilan keputusan di
menyebutkan bahwa apabila nilai/harga
Sekretariat Daerah Kota Manado.
koefisien korelasi (r) antara 0,800 s/d 1,000
Sebagaimana dijelaskan di atas
maka hal itu berarti derajat korelasinya
bahwa hasil analisis regresi linier untuk
berada pada kategori tinggi (Arikunto, 2000).
mengetahui hubungan fungsional/ pengaruh
Hasil analisis korelasi menunjukkan nilai
dari variabel sistem informasi manajemen
koefisien korelasi (r-hitung) adalah sebesar
(X) terhadap efektivitas pengambilan
0,982 jelas hampir mendekati angka
keputusan di Sekretariat Daerah Kota
koefisien korelasi maksimum (1,000); ini
Manado didapat persamaan regresi yaitu :
menunjukkkan bahwa derajat korelasi antara
Ŷ= 2,991 + 0,993 X.
sistem informasi manajeman dengan
Pada Persamaan regresi tersebut
efektivitas pengambilan keputusan di
menunjukkan bahwa koefisien arah regresi
Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
variabel sistem informasi manajemen
berada kategori tinggi/erat.
terhadap efektivitas pengambilan keputusan
adalah bertanda positif yaitu b = + 0,993; hal efektivitas pengambilan keputusan adalah
ini mempunyai pengertian bahwa sistem sebesar 0,982 sedangkan koefisien
2
informasi manajemen punya hubungan determinasi (r ) adalah sebesar 0,965.
fungsional/pengaruh positif terhadap Nilai koefisien korelasi tersebut jika
efektivitas pengambilan keputusan di dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi
Sekretariat Daerah Kota Manado dengan pola Koefisien Korelasi Product Moment yang
perkembangan sebesar 1 : 0,993 yang artinya menyebutkan bahwa apabila nilai/harga
bahwa perkembangan/peningkatan sistem koefisien korelasi (r) antara 0,800 s/d 1,000
informasi manajemen sebesar 1 skala akan maka hal itu berarti derajat korelasinya
menyebabkan perubahan/peningkatan berada pada kategori tinggi (Arikunto, 2000);
efektivitas pengambilan keputusan sebesar jelas bahwa nilai koefisien korelasi (r-hitung)
0,993 skala. Harga/nilai koefisien regresi sebesar 0,982 hampir mendekati angka
tersebut dapat juga diinterpretasikan bahwa koefisien korelasi maksimum (1,000). Ini
apabila ada peningkatan kualitas sistem menunjukkkan bahwa derajat korelasi antara
informasi manajemen sebesar 100 skala maka sistem informasi manajemen dengan
akan diikuti oleh peningkatan efektivitas efektivitas pengambilan keputusan di
pengambilan keputusan sebesar 99,3 skala. Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
Berdasarkan hasil uji-F menunjukkan berada kategori tinggi/erat.
bahwa hubungan fungsional/pengaruh sistem Kemudian, harga/nilai r2 (r-square)
informasi manajemen terhadap efektivitas sebesar 0,965 mempunyai pengertian bahwa
pengambilan keputusan di Sekretariat Daerah perkembangan/peningkatan yang terjadi pada
Kota Manado tersebut adalah sangat efektivitas pengambilan keputusan di
berarti/nyata atau sangat signifikan. Sekretariat Daerah Kota Manado adalah
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa sebesar 96,5% adalah ditentukan atau
hasil pengujian keberartian regresi dengan tergantung atau dipengaruhi oleh sistem
uji-F didapat nilai Fhitung = 937,784 yang informasi manajemen; atau dengan kata lain
ternyata jauh lebih besar dari nilai F-tabel bahwa variasi pada tingkat efektivitas
kritik pada taraf signifikan 0,01 yang hanya pengambilan keputusan adalah sebesar 96,5%
sebesar F0,01(34) = 7,44. Hasil uji-F tersebut dapat dijelaskan oleh variabel sistem
juga dapat dimaknai bahwa efektivitas informasi manajemen, sedangkan sisanya
pengambilan keputusan di Sekretariat Daerah sebesar 3,5% dapat dijelaskan oleh variabel
Kota Manado sangat dependen (tergantung) lain.
pada sistem informasi manajemen; artinya Hasil analisis regresi linier dan
tanpa ditunjang oleh sistem informasi analisis korelasi product moment berserta
manajemen maka sulit diharapkan akan seluruh pengujian signifikansinya (uji-F dan
tercapai efektivitas pengambilan keputusan. Uji-t) tersebut secara keseluruhan
Hasil analisis korelasi sederhana menunjukkan bahwa variabel sistem
(product moment) juga menunjukkan adanya informasi manajemen mempunyai korelasi
korelasi dan pengaruh positif dan signifikan dan pengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel sistem informasi manajemen efektivitas pengambilan keputusan di
terhadap efektivitas pengambilan keputusan Sekretariat Daerah Kota Manado. Dengan
di Sekretariat Daerah Kota Manado. demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa yang diajukan dalam penelitian ini yakni
hasil analisis korelasi product moment “Sistem informasi manajemen (SIM) punya
menunjukkan nilai koefisien (r) variabel pengaruh signifikan terhadap efektifitas
sistem informasi manajemen terhadap pengambilan keputusan pimpinan di
Sekretariat Daerah Kota Manado”, dapat yang dilaksanakan sekarang ini dapat
dinyatakan terbukti/teruji atau diterima ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
kebenarannya secara meyakinkan atau sangat Keseluruhan hasil penelitian yang
signifikan. telah dijelaskan di atas nampaknya
Dengan terujinya hipotesis penelitian mendukung atau membenarkan pendapat
ini secara sangat meyakinkan maka dengan teoritis sebagaimana yang telah diuraikan
demikian variabel sistem informasi dalam kerangka teori pada Bab II Skripsi ini
manajemen dapat digunakan untuk yang pada intinya menjelaskan adanya
memprediksi perkembangan atau hubungan atau pengaruh sistem informasi
peningkatan tingkat efektivitas pengambilan manajemen terhadap efektivitas pengambilan
keputusan di Sekretariat Daerah Kota keputusan pimpinan.
Manado di waktu mendatang, dengan Sebagaimana dikemukakan dalam
menggunakan metode interpolasi. uraian kerangka teoritis pada Bab II bahwa
Metode interpolasi yaitu sistem informasi manajemen (SIM)
memasukkan nilai/harga tertentu dari dirancang untuk mendukung informasi-
variabel bebas ke dalam persamaan regresi informasi yang dibutuhkan oleh semua
hasil analisis data. Dengan metode interpolasi tingkatan manajemen/pimpinan. SIM
ini maka apabila variabel sistem informasi merupakan kumpulan dari interaksi sistem-
manajemen dapat ditingkatkan kualitasnya sistem informasi yang bertanggung jawab
sebesar nilai (score) ideal/maksimum mengumpulkan dan mengolah data untuk
pengukuran yang digunakan dalam penelitian menyediakan informasi yang berguna bagi
ini (yakni X = 60), maka peningkatan tingkat semua tingkat manajemen/pimpinan di dalam
efektivitas pengambilan keputusan di kegiatan-kegiatan manajemen, terutama
Sekretariat Daerah Kota Manado di masa dalam pengambilan keputusan (Moekijat,
mendatang dapat dihitung sebagai berikut : 2005; Haryadi, 2009; Siagian, 2009).
Ŷ = 2,991 + 0,993 (60) Pentingnya dukungan sistem
= 62,571 informasi manajemen terhadap pengambilan
Berdasarkan perhitungan prediksi keputusan pimpinan juga dikemukakan oleh
tersebut diperoleh gambaran bahwa jika Siagian (2009). Menurut Siagian (2009), agar
sistem informasi manajemen dapat manajemen/pimpinan dapat mengambil
ditingkatkan kualitasnya sebesar nilai (score) keputusan dengan tingkat efektifitas yang
ideal/maksimum variabel tersebut (yakni X = tinggi, maka dukungan informasi yang
60) dari kondisi yang ada sekarang, maka mutakhir, lengkap, akurat, dapat dipercaya,
dapat diprediksi akan terjadi peningkatan diproses dengan baik, serta tersimpan
efektivitas pengambilan keputusan di sedemikian rupa sehingga mudah ditelusuri
Sekretariat Daerah Kota Manado sebesar apabila tiba waktunya untuk digunakan
62,571 skala dari kondisi yang ada sekarang. adalah merupakan hal yang mutlak
Hasil perhitungan prediksi tersebut diperlukan. Dengan kata lain menurut
dapat memberi petunjuk bahwa sistem Siagian (2009), informasi yang memenuhi
informasi manajemen berpengaruh signifikan ciri-ciri kemutakhiran, kelengkapan,
terhadap efektivitas pengambilan keputusan; keandalan, akuasi, dapat dipercaya serta
artinya di masa mendatang akan terjadi tersimpan sedemikian rupa sehingga mudah
peningkatan efektivitas pengambilan didapat/ditelusuri bila diperlukan, akan
keputusan di Sekretariat Daerah Kota sangat mendukung pengambilan keputusan
Manado jika sistem informasi manajemen yang tepat, rasional, dan cepat. Hal yang
sama pernah dikemukakan oleh Winardi
(1990), bahwa tingkat kesuksesan para penelitian ini yaitu : kecepatan
pembuat keputusan dalam organisasi dalam pengambilan keputusan, rasionalitas
mengambil keputusan berhubungan langsung keputusan yang diambil, ketepatan
dengan kualitas informasi yang ada pada keputusan yang diambil, dan tingkat
mereka. Proses pengambilan keputusan penerimaan bawahan (para pelaksana)
merupakan sebuah proses penggunaan terhadap keputusan yang diambil.
informasi yang rasional. 3. Sistem Informasi Manajemen
Pendapat teoritis yang dikemukakan berpengaruh dan berkorelasi yang tinggi
oleh para ahli di atas ternyata sesuai dengan dan signifikan terhadap efektivitas
kenyataan dalam praktek. Sebagaimana yang pengambilan keputusan di Sekretariat
ditemukan dalam penelitian ini bahwa sistem Daerah Kota Manado; artinya tingkat
informasi manajemen mempunyai pengaruh efektivitas pengambilan keputusan di
dan korelasi positif dan signifikan terhadap Sekretariat Daerah Kota Manado pada
efektivitas pengambilan keputusan di tingkat yang dominan dipengaruhi atau
Sekretariat Daerah Kota Manado. Sistem ditentukan oleh sistem informasi
informasi manajemen memberikan kontribusi manajemen (SIM) yang dijalankan.
yang berarti dan signifikan terhadap
B. Saran
efektivitas pengambilan keputusan oleh
Berdasarkan kesimpulan hasil
pimpinan di Sekretariat Daerah Kota
penelitian dapatlahlah dikemukakan beberapa
Manado.
saran untuk peningkatan kualitas pengelolaan
KESIMPULAN DAN SARAN sistem informasi manajemen dalam
A. Kesimpulan mendukung pengambilan keputusan di
Berdasarkan hasil penelitian, Sekretariat Daerah Kota Manado, yaitu
dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut : sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Manajemen (SIM) di 1. Kualitas informasi yang disampaikan
Sekretariat Daerah Kota Manado sudah kepada pihak manajemen/pimpinan
dikelola dengan baik dilihat dari untuk pengambilan suatu keputusan
indikator pengukuran yang dipakai harus selalu terjamin (mutakhir/terbaru,
dalam penelitian ini yaitu tingkat lengkap, akurat), sehingga keputusan
ketersediaan informasi pada saat yang diambil selalu tepat.
diperlukan oleh manajemen/pimpinan; 2. Informasi yang diperlukan oleh
tingkat memadainya atau kecukupan pimpinan untuk keperluan pengambilan
informasi yang diperlukan oleh keputusan harus tersedia setiap saat,
manajemen/pimpinan; tingkat ketepatan sehingga sewaktu-waktu diperlukan
waktu penyampaian informasi kepada dapat dipenuhi tepat pada waktunya.
manajemen/pimpinan pada saat 3. Sebaik apapun pengelolaan sistem
diperlukan; dan tingkat akurasi atau informasi manajemen, ia hanya akan
akuratnya (tidak salah atau tidak bias) berguna dan memberikan kontribusi
informasi yang tersedia atau yang terhadap efektivitas pengambilan
disampaikan kepada keputusan apabila dimanfaatkan dengan
manajemen/pimpinan. sungguh-sungguh oleh para pimpinan
2. Efektivitas pengambilan keputusan oleh untuk pengambilan keputusan. Oleh
pimpinan/manejemen di Sekretariat karena itu, komitmen pimpinan untuk
Daerah Kota Manado juga sudah baik memaksimalkan pengggunaan sistem
dilihat dari indikator yang dipakai dalam
informasi manajemen pada pengambilan Sudjana, 1990, Metoda Statistika, Bandung,
keputusan menjadi sangat penting. Alumni.
Terry, G.R. 1996, Asas-Asas Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
(terjemahan), Bandung, Alumni.
Abdulkadir dan Triwahyuni, Ch.T. 2003,
Pengenalan Teknologi The Liang Gie, 1996, Administrasi
Informasi,Jakarta, Gramedia Pustaka Perkantoran Modern, Yogyakarta,
Utama. Liberty.

Akadun, 2009, Teknologi Informasi The Liang Gie, dkk, 1982, Ensiklopedi
Administrasi, Bandung, Alafabeta. Administrasi, Jakarta, Gunung Agung.

Atmosudirdjo Prajudi, 1990, Beberapa Umar, H. 1997, Metodologi Penelitian,


Pandangan Umum Tentang Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Pengambilan Keputusan (Decision Winardi, 1990, Pengambilan Keputusan
Making), Jakarta, Ghalia Indonesia. Dalam Bidang Mangement, Bandung,
Arikunto Suharsimi, 1999, Prosedur Sinar Baru.
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta, Rineka Cipta.
Danim Sudarwan, 2000, Pengantar Studi
Penelitian Kebijakan, Jakarta, Bumi
Aksara.
Gibson L.J; Ivancevich J.M; Donnelly,Jr.J.H.
1998, Organization (terjemahan),
Jakarta, Erlangga.
Haryadi, 2009, Administrasi Perkantoran :
Untuk Manajer dan Staf,
Jakarta,Visimedia.
Moekijat, 2005, Pengantar Sistem Informasi
Manajemen, Bandung, Mandar Maju.
Siagian, S.P., 1990, Teori dan Praktek
Pengambilan Keputusan, Jakarta,
Gunung Agung.
Siagian, S.P. 2009, Sistem Informasi
Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara.
Singarimbun, M. dan Effedi, S., 1997,
Metode Penelitian Survei, Jakarta,
Gramedia.
Stoner L.J. dan Charles Wankel, 1996,
Manajemen (terjemahan),
Jakarta, Intermedia.

Sugiono, 1992, Metode Penelitian


Administrasi, Bandung, Alfabeta.

Das könnte Ihnen auch gefallen