Sie sind auf Seite 1von 4

NAME : - FILYEN FATMA NUGRAHA (116060084)

- SITI LISTINANA (116060089)

CLASS : 3D

PROJECT OF FINAL TEST OF TRANSLATION

Wee Wini

The Legend Of Lost Village

(The Folklore Of South West Sumba, NTT)

The Illustration Of Grandma Wee Wini

The story began with an old woman named grandma wee wini in sumba. Some people
called her grandma wee tange. A widow who took care of the field and animal farm. Grandma
wee wini lived alone and spent her time with her pig that used to be her husband’s beloved pet.
Her daughter had married and stayed with her husband in the city. After the death of her
husband grandma wee wini devoted her attention to the pig that once was her husband’s pet.

There was a man from the village who wanted to marry grandma wee wini but she
refused him because she still loved her husband. This man felt ashamed because his love was
rejected. Let alone he was the richest man in this village. One day when grandma wee wini went
looking for firewood in the forest, came some residents of the people who harbored hatred of
grandma wee wini and they stole wee wini’s pig. He assumed that the pig made wee wini refused
his love. After they stole grandma wee wini’s pig. This man decided to kill the pig and he
deliberately shared the pork to the all villagers in this place.

In the evening when grandma wee wini went back to her house she found that her pig
was gone. She looked for it, grandma wee wini walked around in the village, she asked her
neighbors but they didn’t know about the existence of the pig. They lied to wee wini, nobody
told the truth to her, actually when grandma wee wini arrived to look for her lost pig, they
realized that meat they received was grandma wee wini’s pig but they didn’t dare to tell her
because they already cooked and ate it. Afraid that the pig was lost grandma wee wini kept
looking for the pig but no one of the residents helped her because they felt ashamed of lying to
her.

Grandma wee wini continued to search for the pig until the end of grandma kawena’s
house which was her friend. And grandma kawena told her that a man came and gave her meat
but she refused the meat because she knew the man hated grandma wee wini. When she heard it
wee wini was very angry and she immediately went to the man’s house. But the man refused her
arrival and expelled her. Grandma wee wini went to the man’s back yard then she found several
bones and she trusted that it was her lovely pig bones. With a sad heart and tears of sadness
grandma wee wini brought the bones back and buried it next to her house.
After that event grandma wee wini disappeared and retreated to a quiet place to cheer
herself. In her loneliness wee wini was visited by the merapu man who ask about her condition
(merapu Is people who live in sumba and they don’t have religion). After telling her sadness
finally the man was willing to help her for revenge. The merapu man said: “ tomorrow before the
sun rose you must go out from your village. Brought enough supplies and remember when you
left this village once do not look back on any time what happened”.

Grandma wee wini went back to her village on the way she reminded of grandma
kawena, then she went to kawena’s house and recounted her encounter with a merapu man.
Grandma wee wini asked kawena to leave from the village.

Finally, in the early morning grandma wee wini had prepared her food and she went to
grandma kawena’s house to leave the village together. But kawena miscooked her food, the
cassavas was still unripe. Then wee wini helped her to cook the food again.

The sun almost appeared when the food finished and they rushed out of their village. Just
a while times they walked, the sun began to show the light of the morning and the same time
there was a rumbling behind them. Because the vibrations and sounds were so loud unconscious
grandma kawena looked back to find out what happened. Then at the moment kawena turned
into a stone. Aware of it too sad wee wini’s heart but with a heavy heart she still stepped away
from the village.

Then grandma wee wini’s village sinked into the ground and became a lake, after that a
stone was towering above the ground, it’s called the kawena stone. The lake is called waiwini
lake. Waiwini lake is a watery brackish that it is not far from the beach. The uniqueness one is
not from the lake but from the water that is never dry.
Translate into indonesia :

Legenda Desa Yang Hilang

(Cerita Rakyat Dari Sumba Barat Daya)

Illustrasi Nenek Wee Wini

Kisah di mulai dengan seorang wanita tua bernama nenek wee wini di sumba. Beberapa
orang memanggilnya nenek wee tange. Seorang janda yang memelihara ladang dan peternakan
hewan. Nenek wini hidup sebatang kara dan menghabiskan waktunya bersama dengan babi yang
telah menjadi peliharaan kesayangan suaminya. Anaknya sudah menikah dan tinggal dengan
suaminya di kota. Setelah suaminya meninggal, nenek wee wini mencurahkan perhatiannya
kepada babi yang dulu peliharaan mendiang suaminya.

Ada seorang laki-laki dari desa itu yang ingin menikahi nenek wee wini tapi nene wee wini
menolaknya karena beliau masih mencintai suaminya. Laki laki tersebut merasa malu karena
cintanya di tolak. Apalagi dia merupakan laki laki terkaya di desa tersebut. Suatu hari, ketika
nenek wee wini pergi untuk mencari kayu bakar di hutan, datanglah beberapa warga yang
memiliki kekesalan terhadap nenek wee wini dan mereka mencuri babi milik nenek wee wini.
Laki-laki tersebut mengira bahwa babi tersebut yang membuat nenek wee wini ditolak cintanya.
Setelah mereka mencuri babinya nenek wee wini. Laki-laki tersebut memutuskan untuk
membunuh babi itu dan dengan sengaja membagikan daging babi kepada semua warga di desa
tersebut.

di sore hari, ketika nenek wee wini pulang ke rumahnya, dia mendapati bahwa babinya
hilang. dia mencari babi tersebut, nenek wee wini berjalan di sekitar desa, dia bertanya kepada
para tetangganya tapi mereka tidak tahu tentang adanya babi. Mereka berbohong kepada nenek
wini, tidak ada yang memberitahukan kebenaran kepadanya, nyatanya ketika nenek wee wini
tiba untuk mencari babi nya yang hilang, mereka menyadari bahwa daging yang diterima mereka
merupakan daging baabi milik nenek wee wini tetapi mereka tidak berani bilang kepadanya
karena mereka telah memasak dan memakan baging babi tersebut. Takut bahwa babi itu hilang,
nenek wee wini tetap mencari babi tersebut tapi tidak ada satu warga pun menolongnya karena
mereka merasa malu dan berbohong kepadanya.

nenek wee wini terus mencari babi tersebut sampai akhirnya dari rumahh nenek kawena
yang merupakan temanya. Dan nenek kawena mengatakan bahwa seorang laki laki datang dan
memberikanya daging tapi dia menolak daging tersebut karena nenek kawena tahu bahwa laki
laki itu membenci nenek wee winni. Ketika beliau mendengar itu, nenek wee wini sangat marah
dan dia langsung pergi ke rumah laki laki tersebut. Tapi laki-laki itu menolak kedatanganya dan
mengusirnya. Nenek wee wini pergi ke halaman belakang kemudian dia menemukan beberapa
tulang dan dia yakin bahwa itu merupakan tulang babi kesayanganya. Dengan sedih hati dan
bercucuran air mata, nenek wee wini membawa tulang-tulang kembali dan dikubur dekat dengan
rumahnya.

setelah peristiwa itu , nenek wee wini menghilang dan mengurung ke tempat sunyi untuk
menenangkan dirinya. Dalam kesendirianya, wee wini di datangi oleh laki-laki merapu yang
menanyakan tentang kondisinya ( merapu merupakan orang yang tinggal di sumba dan mereka
tidak memiliki agama). Setelah bercerita tentang kesedihanya, akhirnya pria tersebut bersedia
membantu untuk membalas kan dendam. pria merapu berkata “ besok sebelum matahari terbit
anda harus pergi menjauh dari desa anda. Bawalah persediaan yang cukup dan ingat ketika anda
meninggalkan desa ini sekali kali jangan melihat kebelakang apapunn yang terjadi”

nenek wee wini kembali ke desanya dan di tengah perjalan dia ingat kepada nenek
kawena, kemudian dia pergi menuju rumah nenek kawena dan menceritakan pertemuannya
dengan seorang laki-laki merapu. Nenek wee wini meminta nenek kawena untuk pergi bersama
dari desa

Akhirnya, pada awal pagi hari nenek wee wini telah mempersiapkan makanan dan diapun pergi
kerumah nenek kawena untuk bersama sama meninggalkan desa. Tapi kawena masakanya gagal,
ubi nya masih belum matang, kemudian wee wini membantunya untuk memasak kembali
makanan tersebut

Matahari hampir terlihat ketika makanan telah matang lalu mereka pun segera pergi
meninggalkan desa. Sesaat mereka berjalan, matahari mulai muncul cahaya pagi hari dan disaat
yang sama muncul gemuruh dibelakang mereka. Karena getaran dan suaranya sangat kuat tanpa
sadar nenek kawena melihat kebelakang untuk mengetahui apa yang terjadi. Kemudian pada saat
itu kawena berubah menjadi batu. Mengetahui hal itu wee wini sangat sedih tetapi dengan berat
hati dia harus tetap melangkahkan kakiknya menjauh dari desa.

Kemudian desa nenek wee wini tenggelam dalam tanah dan berubah menjadi danau,
setelah itu sebuah batu menjulang tinggi dari atas bawah tanah yang disebut batu kawena.

danau disebut danau waiwene. Danau waiwene airnya payau padahal jaraknya tidak terlalu jauh
dari pantai dan salah satu keunikanyanya adalah bukan dari danau melainkan dari airnya yang
tidak pernah kering.

NOTE :

TERJEMAHAN INI ASLI DI TERJEMAHKAN DAN DITULIS OLEH :

FILYEN FATMA NUGRAHA (116060084)

SITI LISTINANA (116060089)

CLASS : 3D

Das könnte Ihnen auch gefallen