Sie sind auf Seite 1von 11

PENGARUH BURNOUT DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI PT PELINDO III SURABAYA

Titus Braham Simamora


Dr. Hj. Iriani Ismail, Dra., MM.
Faidal S.E., MM.

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas


Trunojoyo Madura

Abstract

The purposes of this study are to determine whether there is a positive and
significant effect among the burnout and work ethos on employees
performance in PT. Pelindo III Surabaya partially, simultaneously and which
the dominant variable is effect on it. The study uses the multiple linear
regression analysis with the number of samples were 93 respondents. This study
uses multiple linear regression analysis that using classical assumption test.
Based on statistical test, the results showed that burnout variable has a
negative and significant effect on employees performance; work ethos variable
has a positive and significant effect on employees performance; burnout
and work ethos have positive and significant effect on employees performance
that Fcount is 124,739 > Ftable 2.36 and the significant level 0.000 < 0.1 ; while
the burnout and work ethos variables have a correlation coefficient R =
0,857. It means that they have strong relationship between burnout and work
ethos toward employees performance. Furthermore, the coefficient of
determination (Adjusted R Square) is 0.735 or 73.5%. It means that 73.5% of
employees performance variable can be explained by burnout and work ethos,
while 26.5% was influenced by another variable not examined in this study.
Then, Job ethos variable is the dominant effect on it with the highest beta value
0.758.
Keywords: Burnout, Ethos, Employees Performance

Absrak

Tujuan penilitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel burnout dan etos
kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT Pelindo III Surabaya,
melalui pengujian secara parsial, simultan dan dominan dengan metode
kuantitatif dengan sampel 93. Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi
linear berganda, untuk menguji instrument penelitian ini menggunakan uji
asumsi klasik. Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan uji F dan Uji
T. Hasil penelitian ini adalah: (a) Berdasarkan hasil uji t variabel burnout
berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap kinerja karyawan. (b)
Berdasarkan hasil uji t variabel etos kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (c) secara bersama-sama atau simultan variabel

1
2

burnout dan etos kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan hasil
Fhitung (124.739) > Ftabel (2,36) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0.1. (d) Pada
pengaruh burnout dan etos kerja , terdapat nilai koefisien kolerasi berganda
R = 0,857 atau 85,7 % artinya bahwa hubungan korelasi antara variabel
burnout dan etos kerja terhadap kinerja adalah kuat, karena R lebih dari 0,1
maka dapat dikatakan berkorelasi kuat, sedangkan sisanya sebesar 14,3%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Selanjutnya koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R
Square) adalah sebesar 0,735 atau 73,5%. Artinya bahwa 73,5% variabel
kinerja dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari burnout dan
etos kerja sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. (e) Variabel etos kerja adalah
variabel yang dominan mempunyai nilai beta tertinggi 0.758.
Kata kunci: Burnout, Etos, Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN serupa antara perusahaan dan


Kinerja pada umumnya di karyawan, maka timbul hubungan
artikan sebagai kesuksesan seseorang idustrial itu adalah terciptanya
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. hubungan yang tentram, damai dan
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja harmonis antara pihak perusahaan dan
yang di capai seseorang dalam pihak karyawan.
melaksanakan tugas-tugas yang di Salah satu faktor penting adalah
bebankan kepadanya untuk mencapai memberikan pelayanan jasa yang
target kerja. Karyawan dapat bekerja memuaskan kepada para pengguna jasa
dengan baik bila memiliki kinerja yang kepelabuhan. Hal ini karena pelayanan
tinggi sehingga dapat menghasilkan jasa merupakan salah satu sumber
kerja yang baik. Kinerja karyawan pendapatan perusahaan yang dapat di
merupakan salah satu faktor penentu handalkan pemasukannya guna
keberhasilan perusahaan atau menunjang aktifitas perusahaan. Dengan
organisasi dalam mencapai tujuannya pelayanan jasa yang memadai, maka
untuk itu kinerja dari para karyawan berarti dapat menarik pada pengguna
harus mendapat perhatian dari para jasa untuk memakai fasilitas yang
pimpinan perusahaan sebab terdapat di perusahaan. Adapun
menurunnya kinerja dari karyawan pelayanan jasa pada PT. Pelindo III
dapat mempengaruhi kinerja Surabaya, meliputi : tempat sandar
perusahaan secara keseluruhan. kapal barang / kapal penumpang,
Pelayanan jasa yang memuaskan pergudangan, sewa guna lahan, dan
harus di dukung oleh sumber daya bongkar muat barang.
manusia yang bersedia bekerja dengan Perusahaan ini menjalankan
semangat yang tinggi. Para karyawan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa
yang bekerja dengan semangat kerja kepelabuhanan, memiliki peran kunci
yang tinggi akan memberikan pelayanan untuk menjamin kelangsungan dan
yang sangat baik kepada para pengguna kelancaran angkutan laut. Dengan
jasa. Karyawan juga mempunyai tersedianya prasarana transportasi laut
kepentingan atas perusahaan, yaitu yang memadai, perusahaan ini mampu
sebagai sumber pekerjaan dan sumber menggerakkan dan menggairahkan
penghasilan bagi penghidupannya. Di kegiatan ekonomi negara dan
dorong oleh adanya kepentingan yang masyarakat.
3

Rumusan Masalah dalam menilai kinerja


Dari latar belakang di atas dapat kita pagawainya.
simpulkan rumusan dari penelitian ini 3. Bagi Peneliti
adalah sebagai berikut Penelitian tersebut diharapkan
1. Apakah burnout berpengaruh dapat menambah wawasan
negatif dan signifikan terhadap peneliti dalam memahami
kinerja karyawan? kinerja pegawai dalam sebuah
2. Apakah etos kerja berpengaruh kantor dan faktor-faktor yang
positif dan signifikan terhadap mempengaruhi.
kinerja karyawan? 4. Bagi Penelitian Lanjutan
3. Apakah burnout dan etos kerja Hasil penelitian ini diharapkan
secara simultan berpengaruh dapat digunakan sebagai sumber
terhadap kinerja karyawan? informasi dan referensi yang
4. Di antara burnout dan etos kerja dapat memberikan perbandingan
manakah yang berpengaruh dalam melakukan penelitian pada
dominan terhadap kinerja bidang yang sama.
karyawan? TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Penelitian Pengertian Burnout
1. Untuk mengetahui apakah Menurut Dessler dalam Dissy
burnout berpengaruh negatif dan (2014) burnout adalah fenomena yang
signifikan terhadap kinerja sangat berkaitan erat dengan stress
karyawan. kerja. Para ahli mendefinisikan bahwa
2. untuk mengetahui apakah etos burnout adalah suatu fenomena
kerja berpengaruh positif dan menipisnya sumber daya fisik dan
signifikan terhadap kinerja mental yang disebabkan oleh usaha
karyawan. yang berlebihan untuk mencapai tujuan
3. Untuk mengetahui apakah yang berhubungan dengan pekerjaan.
burnout dan etos kerja secara Hal tersebut menyebabkan mereka
bersama berpengaruh terhadap merasakan adanya tekanan-tekanan
kinerja karyawan. untuk memberi lebih banyak. Tekanan
4. Untuk mengetahui di antara ini bisa berasal dari dalam diri mereka
burnout dan etos kerja manakah sendiri, dari klien yang amat
yang lebih berpengaruh dominan membutuhkan, dan dari kepungan para
terhadap kinerja karyawan. administrator (penilik atau pengawas
Manfaat Penelitian dan sebagainya), dengan adanya
Berdasarkan tujuan yang telah tekanan-tekanan ini, maka dapat
dikemukakan di atas, maka penelitian menimbulkan rasa bersalah, yang pada
ini diharapkan mempunyai manfaat gilirannya mendorong mereka untuk
yang dapat diambil yaitu sebagai berikut menambah energi dengan lebih besar
: sehingga meraka akan mengalami
1. Bagi Akademisi kelelahan atau frustasi.
Penelitian tersebut diharapkan Menurut Aryasari (2008)
dijadikan sebagai bahan ilustrasi tentang apa yang dirasakan
referensi untuk pengembangan seseorang yang mengalami sindrom
khasanah keilmuan. seperti gedung yang terbakar habis
2. Bagi Istansi (burned-out), suatu gedung yang pada
Penelitian tersebut diharapkan mulanya berdiri megah dengan berbagai
dapat dijadikan sebagai acuan aktivitas didalamnya, setelah terbakar
yang tampak hanyalah kerangka luarnya
4

saja. Seseorang yang terkena burnout Pengertian Kinerja


juga demikian keadaannya, dari luar Pada dasarnya pengendalian
segalanya terlihat utuh, namun kinerja dapat dimaknai secara beragam.
didalamnya kosong dan penuh masalah Beberapa pakar memandangnya sebagai
(seperti gedung yang terbakar tadi). hasil dari suatu proses penyelesaian
Menurut Anbar dan Eker (2008) pekerjaan, sementara sebagian yang lain
burnout merupakan hal yang penting memehaminya sebagai perilaku yang
dalam kehidupan kerja karena memiliki diperlukan untuk mencapai hasil yang
pengaruh pada kinerja, kualitas diinginkan. Agar terdapat kejelasan
pelayanan, komitmen organisasi, dan mengenai kinerja, akan disampaikan
masalah kesehatan. Stress tidak sama beberapa pengertian mengenai kinerja.
dengan burnout, tetapi stress yang Menurut Mucheriono (2009:60),
menumpuk akan mengakibatan burnout. mendefinisikan kinerja merupakan
Pengertian Etos Kerja gambaran mengenai tingkat pencapaian
Etos kerja menjadi pengaruh sangat pelaksanaan suatu program kegiatan
penting bagi setiap perusahaan selain atau kebijakan dalam mewujudkan
dari pengetahuaan yang dimiliki sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi
karyawan, gairah bekerja menjadi faktor yang dituangkan melalui perencanaan
yang berpengaruh besar atas strategis suatu organisasi
pertumbuhan dan perkembangan Menurut Irham (2011:226),
karyawan dalam suatu perusahaan kinerja adaah hasil yang diperoleh suatu
Sumber daya manusia yang baik adalah organisasi baik organisasi tersebut
manusia yang memiliki etos keja yang besifat profit oriented dan non profit
baik. Dalam rumusan Sinamo (2008), yang dihasilkan selama satu pariode
etos kerja adalah seperangkat perilaku waktu. Dia juga menyatakan kinerja
positif yang berakar pada keyakinan merupakan hasil pekerjaan yang
fundamental yang disertai komitmen mempunyai hubungan kuat dengan
total pada paradigma kerja yang tujuan strategis organisasi, kepuasan
integral. Menurutnya, jika seseorang, konsumen dan memberikan kontribusi
suatu organisasi, atau suatu komunitas ekonomi.
menganut paradigma kerja, Indikator yang digunakan dalam
mempercayai, dan berkomitmen pada penelitian ini
paradigma kerja tersebut, semua itu A. Burnout (X1) Kelelahan emosional
akan melahirkan sikap dan perilaku Depersonalisasi Rendahnya
kerja mereka yang khas. Itulah yang penghargaan terhadap diri sendiri
akan menjadi etos kerja dan budaya. B. Etos Kerja (X2) Sikap karyawan,
Menurut Anoraga dalam Mailoor Perasaan seorang karyawan, Kesediaan
(2015) Etos Kerja merupakan suatu karyawan dalam melaksanakan
pandangan dan sikap suatu bangsa atau pekerjaanya, Keseriusan karyawan saat
umat terhadap kerja. Bila individu- bekerja
individu dalam komunitas memandang C. Kinerja (Y1) Kualitas, Kuantitas,
kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi Waktu, Efektifitas, Kemandirian
eksistensi manusia, maka Etos Kerjanya
akan cenderung tinggi. Sebaliknya sikap
dan pandangan terhadap kerja sebagai
sesuatu yang bernilai rendah bagi
kehidupan, maka Etos Kerja dengan
sendirinya akan rendah.
5

pengendalian pada kesalahan. Data


KERANGKA PENELITIAN primer dalam penelitian ini adalah data
Kerangka Berfikir yang diperoleh langsung dari
penyebaran daftar pertanyaan atau
kuesioner kepada responden yang
Burnout terpilih untuk penelitian ini.
H1 (X1)
b. Data Sekunder
KINERJA Data sekunder merupakan data
KARYAWAN yang telah dikumpulkan oleh lembaga
H3 (Y1) pengumpulan data dan dipublikasikan
kepada H masyarakat
3 pengguna data
(Kuncoro, 2003: 127) atau data yang
. Etos diambil dari luar obyek yang diteliti
Kerja(X2) namun masih ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti. Meski data
H4 sekunder membantu konten penelitian,
H2 namun dalam penelitian ini, tidak
HIPOTESIS menjadi input data yang diolah. Data
H1 : Diduga burnout berpengaruh sekunder yang dimaksud antara lain
negatif signifikan terhadap kinerja data yang memuat informasi tentang
karyawan PT Pelindo III Surabaya. Company Profile obyek penelitian,
H2 : Diduga etos kerja berpengaruh termasuk di dalamnya adalah data yang
positif signifikan terhadap kinerja memuat informasi tentang jumlah
karyawan PT Pelindo III Surabaya. karyawan keseluruhan dari obyek yang
H3 : Diduga burnout dan etos kerja diteliti, struktur organisasi.
berpengaruh secara silmutan
terhadap kinerja karyawan PT METODE PENELITIAN
Pelindo III Surabaya. Objek Penelitian
H4 : Diduga etos kerja berpengaruh Objek pada penelitian ini dilakukan
dominan terhadap kinerja pada karyawan PT. Pelindo III.
karyawan PT Pelindo III Surabaya. Surabaya. Perusahaan cabang terletak di
Tanjung Perak yang menjalankan bisnis
Sumber Data inti sebagai penyedia fasilitas jasa
Sedangkan sumber data yang kepelabuhanan di Indonesia.
digunakan dalam penelititan ini berjenis Perusahaan ini terletak di Jl. Perak
primer dan skunder: Timur No 610 Surabaya
Jenis Penelitian
a. Data Primer Jenis pendekatan penelitian pada
Data primer, yaitu data yang perusahaan ini yaitu penelitian
berasal langsung dari sumber data yang kuantitatif. Metode kuantitatif dapat
dikumpulkan secara khusus dan diartikan sebagai metode penelitian
berhubungan dengan permasalahan yang digunakan untuk meneliti pada
yang diteliti atau data yang diperoleh populasi atau sampel tertentu
dengan survey lapangan yang Populasi dan Teknik Pengambilan
menggunakan semua metode Sampel
pengumpulan data original (Kuncoro, Menurut Sugiyono (2010: 117) Populasi
2003: 127). Data primer diminta karena adalah wilayah generalisasi yang terdiri
kedekatannya dengan kebenaran dan atas: Objek atau subjek yang mempunyai
6

kualitas dan karakteristik tertentu yang b. Uji validitas variabel Etos Kerja
ditetapkan oleh peneliti bentuk (X2)
dipelajari dan kemudian ditarik Berdasarkan hasil pengolahan data
kesimpulan. Populasi bukan hanya maka uji validitas variabel etos kerja
orang tetapi juga objek dan benda- dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.
benda alam lain. Populasi bukan juga Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
sekedar jumlah yang ada pada objek Variabel Etos Kerja (X2)
atau subjek yang dipelajari,tetapi Tahun 2017
meliputi seluruh karakteristik atau sifat Item r r Keteran
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Pernyat hitu tabe gan
Perhitungan sampel: aan ng l
1310 X 2.1.1 0.79 0.17 Valid
n  92,907 9 16
1  1310(0,10 2 )
X 2.1.2 0.78 0.17 Valid
Dibulatkan menjadi 93 2 16
X 2.2.1 0.80 0.17 Valid
HASIL DAN PEMBAHASAN 8 16
Uji Validitas X 2.2.2 0.75 0.17 Valid
Uji validitas dilakukan untuk 0 16
menguji kesahihan pernyataan yang X 2.3.1 0.73 0.17 Valid
dijadikan kuesioner. Suatu kuesioner 6 16
dikatakan valid jika pernyataan pada X 2.3.2 0.82 0.17 Valid
kuesioner mampu untuk 5 16
mengungkapkan sesuatu yang akan X 2.4.1 0.75 0.17 Valid
diukur oleh kuesioner tersebut dan 4 16
menunjukkan sejauh mana suatu alat X 2.4.2 0.79 0.17 Valid
ukur tersebut benar-benar cocok atau 8 16
sesuai sebagai alat ukur yang diinginkan c. Uji validitas variabel Kinerja (Y)
(Ghozali, 2013: 52) Berdasarkan hasil pengolahan data
a. Uji validitas variabel Burnout (X1) maka uji validitas variabel Kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan data (Y) dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.
maka uji validitas variabel burnout Hasil Uji Validitas Variabel
dapat dilihat pada Tabel 4.7. Kinerja (Y)
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Tahun 2017
Variabel Burnout (X1) Item r r Ketera
Tahun 2017 Pernyata hitun tabel ngan
an g
Y 1.1.1 0.860 0.171 Valid
Item r r Keteranga
Pernyataan hitung tabel n
6
Y 1.1.2 0.876 0.171 Valid
X 1.1.1 0.746 0.1716 Valid 6
X 1.1.2 0.764 0.1716 Valid Y 1.2.1 0.827 0.171 Valid
6
X 1.2.1 0.866 0.1716 Valid
Y 1.2.2 0.809 0.171 Valid
X 1.2.2 0.755 0.1716 Valid 6
Y 1.3.1 0.671 0.171 Valid
X 1.3.1 0.858 0.1716 Valid
6
X 1.3.2 0.874 0.1716 Valid Y 1.3.2 0.680 0.171 Valid
6
Y 1.4.1 0.774 0.171 Valid
7

6 diagonal, maka model regresi memenuhi


Y 1.4.2 0.830 0.171 Valid asumsi normalitas.
6
Y 1.5.1 0.873 0.171 Valid
6
Y 1.5.2 0.881 0.171 Valid
6

Uji Reliabilitas
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
Tahun 2017
Varia Cronbac Kriter Ketera
bel h’s ia ngan
Alpha
Burno 0.895 0,6 Reliabel
ut (X1)
Etos 0.908 0,6 Reliabel Berdasarkan pada grafik 4.2
Kerja begitu pula pada grafik histrogram yang
(X2) memberikan pola distribusi yang
Kinerj 0.941 0,6 Reliabel normal (tidak terjadi kemiringan).
a (Y) Kedua grafik di atas menunjukkan
Sumber: Lampiran 3 bahwa model regresi layak dipakai
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas karena memenuhi asumsi normalitas.
dapat dijelaskan bahwa nilai Cronbach’s Uji Multikolineritas digunakan
alpha dari Burnout (X1), variabel Etos untuk menguji apakah pada model
kerja (X2), dan Variabel Kinerja (Y) hasil regresi ditemukan adanya korelasi
nilainya lebih besar dari 0.6. Dengan antar variabel bebas yaitu burnout (X1)
demikian dapat disimpulkan bahwa, dan Etos kerja (X2). Multikolineritas
pernyataan kuesioner tersebut telah dapat diketahui dari nilai Tolerance dan
reliabel yang berarti kuesioner ini dapat VarianceInflation Factor (VIF). Apabila
digunakan dalam penelitian. nilai Tolerance < 0.1 atau nilai
Uji Asumsi Klasik VarianceInflation Factor (VIF) > 10,
Uji Normalitas maka terjadi multikolineritas. Jika nilai
Tolerance > 0.1 dan nilai
VarianceInflation Factor (VIF) < 10,
maka tidak terjadi multikolineritas.
Uji Multikolineritas
Tabel 4.12 HASIL UJI
MULTIKOLINERITAS
Variab Toleranc VIF
el e
Burnout 0.876 1.1
(X1) 41
Persamaa
Etos 0.876
Hasil uji normalitas pada gambar 4.1 n Regresi 1.1
Kerja
tersebut di atas, terlihat bahwa 41
(X2)
penyebaran data (titik) pada sumbu Sumber: Lampiran 4
diagonal grafik tidak menyebar jauh dari Dari tabel 4.12 di atas dapat
garis diagonal atau mengikuti arah garis dilihat bahwa nilai TOL (Tolerance)
variabel Burnout (X1) nilai toleransi
8

sebesar 0,876 dan variabel Etos kerja Pelindo III Surabaya sebesar 13.102
(X2) nilai toleransi sebesar 0,876, Tidak dengan asumsi variabel yang lain
ada nilai tolerance yang kurang dari 0,1 tidak ada atau ceteris paribus.
dan Variance Inflation Factor (VIF) yang 2. Variabel Burnout mempunyai nilai
lebih dari 10. Dengan demikian dapat Negatif, dengan nilai koefisien atau
disimpulkan bahwa tidak ada slope sebesar -0.307. Hal ini berarti
multikolonieritas antar variabel hubungan variabel burnout dengan
independen dalam model regresi. Atau kinerja mempunyai hubungan linier
tidak terdapat masalah multikolineritas atau berbanding terbalik artinya jika
antar variabel independen dalam regresi variabel burnout mengalami
tersebut. kenaikan sebesar 1 satuan, dengan
catatan variabel bebas yang lain
Uji Heteroskedastisitas nilainya konstan, maka variabel
dependen yaitu kinerja PT. Pelindo
III Surabaya mengalami penurunan
1 satuan (-0,307). Sebaliknya jika
variabel burnout menurun maka
variabel kinerja mengalami
penaikan sebesar nilai koefisien
dengan asumsi bahwa variabel yang
lain tidak mengalami perubahan
(tetap).
3. Variabel Etos Kerja mempunyai nilai
positif, dengan nilai koefisien atau
Hasil uji heteroskedastisitas slope sebesar 0.959. Hal ini berarti
pada Gambar 4.3 terlihat bahwa hubungan variabel etos kerja
scatterplot tidak membentuk suatu pola dengan kinerja mempunyai
tertentu serta titik menyebar di atas dan hubungan linier atau berbanding
di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan lurus artinya jika variabel etos kerja
demikian dapat dikatakan bahwa hasil mengalami kenaikan sebesar 1
uji tersebut di atas tidak terjadi satuan, dengan catatan variabel
heteroskedastisitas. Uji bebas yang lain nilainya konstan,
heteroskedastisitas dengan metode maka variabel dependen yaitu
Glejser dilakukan dengan meregresikan kinerja PT. Pelindo III Surabaya
semua variabel bebas terhadap nilai mengalami peningkatan. Sebaliknya
mutlak residualnya. Jika sig kurang dari jika variabel etos kerja menurun
alfa (Sig.< ɑ), maka dapat dipastikan maka variabel kinerja mengalami
model tidak mengandung gejala penurunan sebesar nilai koefisien
heterosdastis atau tidak terjadi sebesar 0.959 dengan asumsi bahwa
heteroskedastisitas. variabel yang lain tidak mengalami
Analisis Koefisien Regresi perubahan (tetap).
1. Nilai konstanta menunjukkan nilai
sebesar 13.102, artinya bahwa jika Pengujian Hipotesis
nilai variabel bebas yang terdiri dari Uji t (Parsial)
burnout dan etos kerja bernilai 0, 1. Variabel Burnout (X1):
maka variabel dependen yaitu Dari hasil analisis uji t untuk
Kinerja olahan PT. Pelindo III variabel burnout (X1)
Surabaya tetap ada sebesar pengaruhnya terhadap Kinerja
13.102atau rata-rata diperoleh hasil bahwa thitung (-
kemiringan/slope Kinerja PT.
9

3.706) < ttabel (1.29092). Maka H0 1. Terbukti melalui uji T (secara


ditolak dan Hi diterima. parsial) bahwa burnout memiliki
Dengan demikian dapat pengaruh negatif dan signifikan
dinyatakan bahwa terdapat terhadap kineja karyawan.
pengaruh negatif dan signifikan dengan indikator kelelahan
antara variabel burnout (X1) emosional, depersonalisasi,
terhadap kinerja (Y) PT. Pelindo rendahnya penghargaan
III Surabaya. Dilihat dari tingkat terhadap diri sendiri,
signifikansi sebesar 0,000< 0,1. membuktikan bahwa karyawan
Dengan demikian hipotesa mengalami burnout. maka
pertama dapat diterima atau perusahaan perlu
terbukti kebenarannya. memperhatikan hal - hal yang
2. Variabel Etos Kerja (X2): berkaitan dengan burnout salah
Dari hasil analisis uji t untuk variabel satu hal yang dapat mengatasi
etos kerja (X2) pengaruhnya terhadap masalah ini dengan mengadakan
kinerja diperoleh hasil bahwa mediasi agar dapat menganalisis
thitung(13.068) > ttabel (1.29092). Maka H0 lebih dalam pemasalah yang
ditolak dan Hi diterima. dialami karyawan contohnya
Dengan demikian dapat dinyatakan dengan mengadakan dan
bahwa terdapat pengaruh positif dan pemberdayaan fasilitas
signifikan antara variabel etos kerja (X2) konseling di dalam perusahaan.
terhadap kinerja (Y) PT. Pelindo III 2. Melalui indikator sikap
Surabaya. Dilihat dari tingkat karyawan, perasaan seorang
signifikansi sebesar 0,000 < 0,1. Dengan karyawan, kesediaan karyawan
demikian hipotesa kedua dapat diterima dalam melaksanakan
atau terbukti kebenarannya. pekerjaanya, dan keseriusan
karyawan saat bekerja.
Uji F (Bersama-sama/Simultan) Menunjukan tanggapan setuju
Dari hasil analisis uji F untuk dan pada umumnya karyawan
mengetahui pengaruh variabel memiliki etos kerja yang baik.
independent (burnout dan etos kerja) Pengaruh etos kerja melalui Uji
terhadap variabel dependen (kinerja) T (secara parsial) membuktikan
secara bersama-sama diperoleh hasil bahwa etos kerja berpengaruh
bahwa Fhitung (124.739) > Ftabel (2,36). positif dan signifikan terhadap
Maka H0 ditolak dan Hi diterima. Dengan kinerja dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa mempertahankan dan selalu
secara bersama-sama variabel menanamkan nilai - nilai yang
independent (burnout dan etos kerja) baik kepada karyawan niscaya
berpengaruh terhadap variabel dapat memberikan pelatihan –
dependen (kinerja). Dengan demikian pelatihan dan memberikan
hipotesa dapat diterima atau terbukti motivasi kerja serta kesempatan
kebenarannya. promosi jabatan untuk setiap
karyawan.
PEMBAHASAN 3. Melihat hasil koefisien
Setelah mengetahui determinasi sebesar 73,5%
permasalahan yang terjadi di maka perlu di tambahakan
perusahaan dan terkait burnout dan etos variabel lain untuk memperkuat
kerja dengan melakukan penyebaran pengaruh variabel terhadap
kuisioner maka didapatkan hasil. kinerja karyawan di PT Pelindo
10

III Surabaya, contoh di Surabaya pembuktian hasil penelitian


tambahkan promosi jabatan, ini ditunjukkan dengan hasil Fhitung
disiplin kerja, pengaruh (124.739) > Ftabel (2,36) dengan tingkat
kepemimpinan. signifikan 0,000 < 0.1
4. Melalui tanggapan responden 4. Dilihat dari kedua variabel
terhadap kuisioner dengan independen antara burnout dan etos
indikator kualitas, kuantitas, kerja di ketahui variabel etos kerja
waktu, efektifitas, kemandirian memiliki pengaruh yang lebih dominan
ini membuktikan bahwa pada dan signifikan terhadap kinerja
umumnya karyawan di PT karyawan dengan niai beta tertinggi
Pelindo III Surabaya baik untuk sebesar 0,758
tetap menjaga kineja karyawan
perusahaan harus mampu SARAN
menjaga etos kerja karyawan Berdasarkan hasil pembahasan, maka
dengan memberikan apresiasi dapat disampaikan saran sebagai
dalam bentuk penghargaan berikut :
apapun untuk karyawan yang 1. Hendaknya perusahaan
memiliki etos kerja. memperhatikan pengaruh
burnout pada karyawannya agar
KESIMPULAN pengaruh burnout tidak
Berdasarkan hasil analisa data meningkat semakin tinggi
yang telah dilakukan maka diambil tingkat burnout berdampak
kesimpulan sebagai berikut : buruk pada kinerja karyawan.
1. Hasil hipotesa secara parsial Karena burnout terjadi di area
menunjukkan bahwa variabel burnout kerja maka perlu ditambahkan
(X1) secara signifikan berpengaruh ruangan atau fasilitas untuk
terhadap kinerja karyawan (Y), namun konseling karyawan sehingga
memiliki pengaruh negatif dan dapat menganalisis dan
berlawanan arah terhadap kinerja menangani masalah - masalah
karyawan PT Pelindo III Surabaya. burnout yang terjadi di
Pembuktian hasil penelitian ini perusahaan.
ditunjukkan dengan nilai signifikan 2. Hendaknya perusahaan dapat
lebih besar dari probabilitas α (0.1) dan melakukan peningkatan sistem
koefisien regresi variabel burnout (X1) pemberian tugas dan tanggung
bernilai negatif. jawab terhadap karyawan
2. Hasil hipotesa secara parsial karena tekanan dari banyaknya
pada variabel etos kerja ditemukan pekerjaan dapat menimbulkan
pengaruh yang signifikan terhadap dan mengakibatkan karyawan
kinerja karyawan (Y) dan memiliki burnout.
pengaruh positif terhadap kinerja 3. Hendaknya perusahaan
karyawan PT Pelindo III Surabaya. memperhatikan variabel etos
Pembuktian hasil penelitian ini kerja dengan meningkatkakan
ditunjukkan dengan nilai signifikan etos kerja karyawannya agar
lebih besar dari probabilitas α (0.1) dan kinerja karyawan semakin baik,
koefisien regresi variabel burnout (X1) dengan memberikan intesif dan
bernilai positif. reward kepada karyawan
3. Variabel yang terdiri dari melihat etos kerja berpengaruh
burnout (X1) dan etos kerja (X2) positif terhadap kinerja
berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan (Y) PT. Pelindo III
11

karyawan PT Pelindo III Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Surabaya. Pendidikan Pendekatan
4. Karena R2 sebesar 85%, maka Kuantitatif, Kualitatif,
diharapakan kepada peneliti dan R&D. Bandung: Alfabeta.
selanjutnya dapat menambah Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
variabel lain seperti, Multivariate dengan Program
pengetahuan, insentif, SPSS Semarang : UNDIP.
kepribadian dan kehidupan
keluarga, gaya kepemimpinan,
yang sekiranya dapat
memperkuat penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Dissy V. A. P. 2014. Analisis Pengaruh
Dukungan Sosial terhadap
Burnout pada Perawat.
Skripsi : Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Diponegoro,
Semarang.Aryasari (2008)
Eker, M. dan A. Anbar, 2008, Work
Related Factors That Affect
Burnout, Journal of Industrial
Relations and Human
Resources.
Sinamo, Jansen. 2008. 8 Etos Kerja
Profesional. Jakarta : Malta
Printindo.
Mucheriono. 2009. Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompetensi. Cetakan
pertama. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Fahmi, Irham. 2011. Manajemen teori,
kasus dan solusi. Cetakan
kesatu. Bandung: Alfabeta.
Mailoor, Marcela V.P. 2014 “Pengaruh
Etos Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai pada PT. Pelabuhan
Indonesia IV (Persero)
Terminal Petikemas Bitung”.
Skripsi : Jurusan Administrasi
Bisnis Program Studi
Manajemen Bisnis. Politeknik
Negeri Manado, Manado.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
untuk Bisnis & Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.

Das könnte Ihnen auch gefallen