Sie sind auf Seite 1von 15

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, CURRENT RATIO DAN

DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP TRADING VOLUME


ACTIVITY DENGAN HARGA SAHAM
SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

GEONA SKENDA AMETHISA


2013310944

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, CURRENT RATIO DAN
DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP TRADING VOLUME
ACTIVITY DENGAN HARGA SAHAM SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

Geona Skenda Amethisa


STIE Perbanas Surabaya
Email : geona.amethisa@gmail.com
JL. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of economic value added, current ratio, and
dividend payout ratio on the trading volume activity with the stock price as a moderating
variable that is attached to the dividend payout ratio. This is a quantitative research with the
sample consisting of 172 companies out of 322 companies listed on KOMPAS100 Index
during the period 2013-2015. The sample was determined by using purposive sampling
method. The data were analyzed by using multiple regression analysis and moderated
regression analysis. Based on the results obtained from the results of the data analysis, it can
be concluded only dividend payout ratio that has significant effect on trading volume activity
and other variables, economic value added and current ratio have no effect. However, these
three independent variables simultaneously have a significant effect on trading volume
activity. On the other hand, the hypothesis testing using the MRA interaction test can be
concluded that the stock price as a moderating variable is not significantly strengthen the
relation between dividend payout ratio on trading volume activity, and variable stock prices
acted as a pure moderator.

Key words : Economic Value Added, Current Ratio, Dividend Payout Ratio, Trading Volume
Activity and Stock Price.

PENDAHULUAN untuk penilaian individual para investor


dalam membuat keputusan untuk membeli
Informasi mempunyai peran yang sangat atau menjual saham. Seperti yang dijelaskan
penting dalam pengambilan keputusan oleh signalling theory, pada umumnya
khususnya di bidang perdagangan saham. informasi yang mengandung nilai positif
Informasi yang dibutuhkan oleh investor pun diharapkan membuat pasar bereaksi (yang
beragam mulai dari informasi fundamental ditunjukkan dengan adanya perubahan
serta teknikal. Informasi ini tentunya volume perdagangan saham) pada waktu
digunakan sebagai dasar untuk menilai harga pengumuman telah diterima oleh pasar dan
saham. Menilai harga saham tidak hanya berlaku sebaliknya (Kusuma : 2006). Seperti
dilihat dari harga saham saja tetapi juga dari kasus suap yang baru-baru ini terjadi pada
volume perdagangan sahamnya. petinggi Agung Podomoro Land (APLN)
Volume perdagangan saham dan Ariesman Widjaja, Nitbani (2016) yang
harga saham adalah alat yang digunakan dikutip dari www.beritasatu.com tanggal 5

1
April 2016 menyatakan bahwa petinggi ternyata dari empat variabel independen
APLN tersebut memberikan uang kepada yang digunakan ada satu variable
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta independen yang mempengaruhi volume
Mohamad Sanusi yang terkait dengan perdagangan saham secara signifikan yaitu
Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah current ratio.
Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda Nomor Penelitian Mia dan Sugeng (2016)
8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan yang meneliti tentang pengaruh Return on
Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Asset (ROA), Tobin's Q dan Economic
Pantura Jakarta. Nilai saham APLN pada Value Added (EVA) terhadap Trading
akhir sesi kedua Hari Selasa tanggal 5 April Volume Activity (TVA) dan sampel
2016 tercatat mengalami penurunan sebesar penelitian juga dilakukan pada Perusahaan
Rp. 8 dari harga saham yang sebelumnya LQ 45 yang terdaftar di BEI hanya saja
kisaran Rp. 270. Pada hari sebelumnya, tahun pengambilan sampel adalah tahun
ketika berita tentang kasus suap ini muncul, 2010-2013. Hasil penelitian menyebutkan
saham APLN anjlok sekitar 10 persen dari bahwa variabel yang mempengaruhi tingkat
angka Rp. 300 menjadi Rp. 270. Sedangkan Trading Volume Activity adalah Tobin's Q
saham yang ditransaksikan pada hari Selasa ratio dan Economic Value Added. Namun
sebanyak 6.281 dan saham ini menjadi variabel Return on Assets tidak
saham yang paling diburu oleh investor mempengaruhi tingkat Trading Volume
pada hari itu. Activity. Dan secara simultan, tiga variabel
Informasi yang diperlukan oleh Return on Asset, Tobin's Q ratio dan
investor potensial dapat diperoleh dari Economic Value Added mempengaruhi
laporan keuangan yang diterbitkan oleh Trading Volume Activity meskipun
emiten setiap periode waktu (Carpenter, pengaruh mereka sangat kecil.
2002). Laporan keuangan yang diterbitkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
merupakan informasi dasar bagi para Stifany (2015) yang meneliti pengaruh
investor sehingga para investor dapat informasi laporan arus kas, Dividend
mengukur kinerja perusahaan, dan biasanya Payout Ratio (DPR), Economic Value
penggunaan rasio keuangan umum Added (EVA) terhadap volume
digunakan karena rasio tersebut diduga perdagangan saham dimana variabel
mempengaruhi volume perdagangan saham independennya dividend payout ratio,
suatu perusahaan. Standar Akuntansi economic value added, arus kas operasi,
Keuangan (SAK) Nomor 1 Tahun 2014 arus kas investasi dan arus kas pendanaan
menyebutkan bahwa laporan keuangan dan variabel dependennya volume
memiliki tujuan untuk menyaji informasi perdagangan saham perusahaan. Penelitian
mengenai posisi keuangan, kinerja ini dilakukan pada Perusahaan LQ 45 yang
keuangan dan arus kas entitas yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Hasil
bermanfaat bagi kalangan pembuat penelitian menyebutkan bahwa tidak ada
keputusan ekonomi. pengaruh yang signifikan antara arus kas
Berdasarkan penelitian terdahulu, dari aktivitas operasi terhadap volume
Arachman (2010) yang meneliti pengaruh perdagangan saham perusahaan, arus kas
current ratio, debt to equity ratio, return on dari aktivitas pendanaan dengan volume
invesment dan economic value added perdagangan saham serta antara economic
terhadap volume perdagangan saham pada value added terhadap volume perdagangan
perusahaan manufaktur di BEI memaparkan saham. Namun, dividend payout ratio
bahwa secara simultan variabel current memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
ratio, total debt to equity ratio, return on volume perdagangan saham begitu juga
investment dan economic value added dengan arus kas dari aktivitas investasi.
berpengaruh secara signifikan terhadap Pengaruh signifikan dividend payout ratio
volume perdagangan saham. Secara parsial terhadap volume perdagangan saham ini

2
berbanding terbalik dengan penelitian M. informasi yang tersedia lengkap. Alasan
Morib (2013) yang meneliti pengaruh yang mendasar bagi perusahaan untuk
kebijakan dividen yang dihitung dengan menyampaikan laporan tahunan adalah agar
menggunakan dividend payout ratio ketika tidak terjadi asimetri informasi sehingga
harga saham dijadikan variabel pemoderasi. pihak luar dapat menilai dan memahami
Adanya hasil penelitian-penelitian prospek perusahaan ke depannya. Informasi
terdahulu yang memiliki hasil yang tidak merupakan suatu unsur penting bagi para
konsisten mendorong peneliti untuk investor dan pelaku bisnis karena informasi
melakukan penelitian ulang mengenai layaknya menyajikan keterangan, catatan
pengaruh Economic Value Added, Current atau pandangan baik untuk keadaan masa
Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap lampau, sekarang maupun keadaan yang
Trading Volume Activity dengan akan datang selanjutnya bagi kelangsungan
menggunakan harga saham sebagai variabel hidup suatu perusahaan.
moderasinya. Peneliti me-milih perusahaan Pengumuman informasi current
yang terdaftar di Indeks Kompas100 ratio, dividend payout ratio, economic
sebagai objek penelitian dalam penelitian value added dianggap sebagai sinyal baik
ini karena perusahaan yang terdaftar di bagi para investor yang ingin menanamkan
Indeks Kompas100 adalah perusahaan yang modalnya apabila nilainya mengalami
memiliki kinerja fundamental yang baik kenaikan. Informasi tersebut dapat
dan tentunya memiliki tingkat likuiditas dan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kapitalisasi pasar yang besar sehingga kinerja yang baik sehingga dapat menarik
dengan jumlah sampel yang banyak ini minat investor untuk membeli saham dan
dapat mewakili kondisi pasar modal saham berakibat meningkatnya volume
di Indonesia. Indeks Kompas100 juga perdagangan saham. Sebaliknya, apabila
menunjukkan tingkat persaingan informasi tersebut menunjukkan kinerja
perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya perusahaan yang buruk maka investor tidak
sehingga para investor dapat tertarik dengan tertarik untuk membeli saham dan akhirnya
saham perusahaan yang nantinya membuat berimbas pada menurunnya volume
volume perdagangan saham meningkat. perdagangan saham. Dengan demikian
Selain itu, karena dua penelitian terdahulu reaksi pasar dapat tercermin melalui
yang menjadi acuan dari penelitian saat ini perubahan volume perdagangan saham.
menggunakan Indeks LQ 45, diharapkan
dengan menggunakan Indeks Kompas100 Indeks Kompas100
peneliti dapat memeroleh hasil penelitian Indeks Kompas100 merupakan salah satu
yang lebih jelas. indeks yang dikeluarkan oleh Bursa Efek
Indonesia dan berkerjasama dengan Koran
Kompas yang memuat 100 perusahaan dari
RERANGKA TEORITIS YANG berbagai sektor yang terdaftar di BEI.
DIPAKAI DAN HIPOTESIS Indeks ini pertama kali diterbitkan pada
tanggal 10 Agustus 2007 dan 100
Signalling Theory perusahaan ini harus melakukan review
Signalling Theory merupakan teori yang penggantian saham setiap 6 bulan sekali.
menjelaskan tentang pentingnya suatu Saham-saham yang masuk di dalam daftar
informasi yang dipublikasikan oleh indeks ini adalah saham perusahaan yang
perusahaan untuk para investor di luar memiliki kapitalisasi pasar yang besar,
perusahaan. Menurut Leland dan Pyle tingkat likuiditas yang tinggi, dan juga baik
(1977) dalam Scott (2014 : 475) teori ini di segi fundamental dan kinerjanya.
menjelaskan bahwa manajer cenderung Faktanya Indeks Kompas100
untuk menyampaikan informasi kepada mewakili kondisi pasar saham di Indonesia
calon investor mengenai perusahaan apabila karena 70%-80% nilai total kapitalisasi

3
pasar BEI terdapat di indeks itu. Sehingga untuk membeli saham perusahaan tersebut
besar kemungkinan investor dapat melihat yang akan berakibat pada tingginya trading
arah pergerakan lebih detail. volume activity.
Hal tersebut didukung oleh
Pengaruh Economic Value Added penelitian Nassirzadeh et al. (2015) yang
terhadap Trading Volume Activity menguji hubungan antara current ratio
Economic value added yang bernilai positif dengan trading volume activity yang
dan ketika nilainya semakin meningkat, menunjukkan hubungan positif diantara
maka perusahaan dianggap mampu kedua variabel itu. Serta penelitian yang
memenuhi keinginan investor yang dilakukan oleh Arachman (2010)
menginginkan return yang tinggi serta menjelaskan bahwa current ratio
melebihi suatu tingkat biaya modal. Dengan berpengaruh signifikan terhadap trading
adanya hal ini, minat investor dalam volume activity.
berinvestasi diharapkan dapat meningkat. Hipotesis 2 : Current Ratio secara parsial
Tingginya minat tersebut dapat membuat berpengaruh positif terhadap
naiknya permintaan akan saham dan trading volume Activity.
nantinya akan berdampak pada volume
perdagangan saham yang tinggi. Jadi, Pengaruh Dividend Payout Ratio
economic value added memiliki pengaruh terhadap Trading Volume Activity
signifikan terhadap trading volume activity. Dividend payout ratio merupakan suatu
Hubungan positif antara economic nilai yang menunjukkan jumlah dividen
value added dengan trading volume activity relatif terhadap laba bersih yang didapat
didukung oleh hasil penelitian Mia dan perusahaan atau dengan laba per lembar
Sugeng (2016) yang juga meneliti tentang saham. Dalam pengujian pengaruh dividend
kedua hubungan mendapatkan kesimpulan payout ratio terhadap trading volume
yang sama walaupun tingkat signifikannya activity, penelitian saat ini menganggap
cenderung kecil. bahwa dividend payout ratio memiliki
Hipotesis 1 : Economic Value Added secara pengaruh yang signifikan terhadap trading
parsial berpengaruh positif volume activity.
terhadap trading volume Seperti yang dikemukakan pada
activity. penelitian Stifany (2015) yang menyatakan
bahwa dividend payout ratio memiliki
Pengaruh Current Ratio terhadap pengaruh yang signifikan terhadap trading
Trading Volume Activity volume activity.
Current ratio merupakan salah satu bagian Hipotesis 3 : Dividend payout ratio secara
dari rasio likuiditas yang terdapat pada rasio parsial berpengaruh positif
keuangan dan rasio ini berfungsi untuk terhadap trading volume
mengukur kemampuan perusahaan dalam activity.
membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang Pengaruh Dividend Payout Ratio
dimiliki. Semakin tinggi nilai rasio ini terhadap Trading Volume Activity yang
berarti menunjukkan perusahaan memiliki Dimoderasi oleh Harga Saham
kinerja yang baik apabila sewaktu-waktu Dividend payout ratio merupakan
butuh untuk mengeluarkan kas. Hubungan prosentase laba yang dibagikan dalam
current ratio yang positif dengan trading bentuk dividen yang tersedia untuk
volume activity dikarenakan current ratio pemegang saham suatu perusahan dan nilai
adalah salah satu sinyal positif bagi investor ini merupakan salah satu nilai yang
untuk membeli saham. Sehingga ketika dipertimbangkan oleh investor ketika ingin
nilai current ratio suatu perusahaan tinggi membeli saham selain harga saham
dapat dipastikan investor akan berpikir perusahaan itu sendiri. Investor cenderung

4
menyukai perusahaan dengan harga saham payout ratio) tidak memiliki pengaruh yang
yang rendah dan memiliki prosentase signifikan terhadap trading volume activity
dividend payout ratio yang tinggi sehingga serta harga saham memperlemah hubungan
harga saham akan memperkuat pengaruh antara variabel independen dan variabel
positif antara dividend payout ratio dan dependen tersebut.
trading volume activity. Hipotesis 4 : Harga saham sebagai variabel
Hal ini didukung dengan adanya moderasi secara signifikan
penelitian yang dilakukan oleh Stifany memperkuat hubungan
(2015) yang menyatakan bahwa dividend dividend payout ratio terhadap
payout ratio memiliki pengaruh yang trading volume activity.
signifikan terhadap trading volume activity.
Sedangkan hasil penelitian dari M. Morib Kerangka pemikiran yang
(2013) yang melakukan penelitian yang mendasari penelitian ini dapat digambarkan
sama berkata sebaliknya bahwa kebijakan sebagai berikut :
dividen (yang diukur dengan dividend

Economic Value Added

Current Ratio Trading Volume Activity

Dividend Payout Ratio

Harga Saham
Sumber: data diolah

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Peneliti hanya mengambil sampel


yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1)
Klasifikasi Sampel Perusahaan yang menerbitkan laporan
Populasi yang digunakan adalah perusahaan keuangan dengan mata uang rupiah, (2)
yang terindeks di Indeks Kompas100 pada Tidak menggunakan perusahaan keuangan
periode 2013-2015. Pemilihan Indeks dan perbankan karena pengukuran current
Kompas100 sebagai populasi dari penelitian ratio tidak sesuai dengan pengukuran
adalah karena perusahaan yang terdaftar di likuiditas perusahaan tersebut, (3)
Indeks Kompas100 menunjukkan tingkat Perusahaan yang tidak melakukan
volume perdagangan saham yang tinggi corporate action seperti pembagian saham
serta kinerja perusahaan yang baik sehingga bonus, right issue, pembagian dividen
diharapkan kevalid-an datanya dapat saham, dan stock split selama periode yang
membantu penelitian saat ini. Sedangkan telah ditetapkan peneliti karena dapat
metode pengambilan sampel yang mempengaruhi jumlah saham yang beredar,
digunakan ialah judgment sampling yang (4) Tersedianya data yang dibutuhkan oleh
merupakan salah satu metode dari peneliti, dilihat melalui laporan keuangan,
purposive sampling dengan penilaian laporan tahunan serta ICMD atau sumber
berdasarkan suatu kriteria tertentu yaitu atas kepustakaan lainnya.
dasar suatu pertimbangan. Dari 322 perusahaan yang terindeks
di Kompas100 pada periode 2013-2015,

5
diperoleh sebanyak 172 perusahaan yang Economic Value Added
sesuai dengan kriteria yang ditentukan pada Economic Value Added merupakan laba
penelitian ini. operasi setelah pajak dikurangi dengan
biaya modal dari seluruh modal untuk
Data Penelitian menghasilkan laba. Laba operasional
Jenis data yang digunakan dalam penelitian setelah pajak diartikan sebagai hasil
ialah data kuantitatif karena berdasarkan penciptaan nilai (value) didalam
sifatnya data ini berbentuk angka. perusahaan, sedangkan biaya modal
Sedangkan dari cara memperolehnya, data merupakan pengorbanan yang dikeluarkan
yang digunakan ialah data sekunder atau dalam penciptaan nilai.
dengan kata lain data tidak diambil
langsung dari perusahaan, melainkan
diambil dari laporan keuangan maupun
tahunan perusahaan dan terindeks di Indeks Current Ratio
Kompas100 pada tahun 2013-2015. Dalam Current Ratio adalah seberapa banyak aset
menentukan perusahaan mana saja yang lancar yang dimiliki perusahaan dan
masuk ke dalam Indeks Kompas100, tersedia untuk menutupi kewajiban-
peneliti melihat pada situs sahamok.com. kewajiban jangka pendeknya tersebut.
Data yang dikumpulkan peneliti
diperoleh dari berbagai sumber seperti situs
Bursa Efek Indonesia untuk memperoleh
laporan keuangan dan tahunan dari Dividend Payout Ratio
perusahaan, dan Indonesia Capital Market Dividend Payout Ratio adalah suatu tingkat
Directory untuk mencari data yang tidak laba yang dibayarkan oleh perusahaan
tersedia pada laporan keuangan maupun kepada para pemegang saham dalam bentuk
tahunan. Setelah pengumpulan data maka tunai di suatu periode tertentu.
peneliti menggunakan metode dokumentasi
seperti menyeleksi dan mempelajari data-
data dari berbagai sumber tersebut sebelum
nantinya data tersebut diolah. Harga Saham
Harga saham yang dimaksudkan dalam
Variabel Penelitian penelitian ini adalah harga saham closing
Penelitian ini memiliki tiga variabel yang price yang terdapat di laporan keuangan
menyusunnya antara lain: (1) Variabel tahunan perusahaan.
dependen yang digunakan dalam penelitian
adalah trading volume activity; (2) Variabel Alat Analisis
independen yang digunakan dalam Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian adalah economic value added, penelitian ini adalah uji statistik deskriptif,
current ratio, dan dividend payout ratio; (3) uji asumsi klasik, analisis regresi berganda,
Variabel moderasi yang digunakan dalam dan moderated regression analysis. Berikut
penelitian adalah harga saham. adalah penjelasan dari alat analisis tersebut:

Definisi Operasional Variabel Uji Statistik Deskriptif


Trading Volume Activity Pada tahap ini peneliti mengolah data yang
Volume Perdagangan Saham adalah suatu terkait dengan variabel independen dan
ukuran dari aktivitas transaksi jual beli dependen yang telah dipilih peneliti. Imam
saham di dunia pasar modal. (2016 : 19) menyebutkan bahwa statistik
deskriptif merupakan gambaran ataupun
deskripsi dari suatu data yang dapat dilihat
dari nilai rata-ratanya, standar deviasi

6
(standar penyimpangan data), maksimum, apabila berbeda maka akan disebut
minimum, range, koefisien variasi, kurtosis heteroskedastisitas (Imam, 2016 : 134).
serta skewness (kemencengan distribusi). Alat uji yang digunakan untuk menguji
Namun pada penelitian ini hanya heterokedastisitas dalam penelitian ini
menggunakan nilai rata-rata, standar deviasi adalah dengan Uji Glejser. Uji ini dilakukan
(standar penyimpangan data), maksimum, dengan meregresikan variabel dependen
serta minimumnya saja. dengan nilai absolute residual. Apabila
tingkat signifikan dari semua variabel yang
Uji Asumsi Klasik diteliti > 0.05, maka dapat dikatakan
Sebelum data diolah dalam analisis regresi persamaan regresi bebas dari
berganda, maka peneliti harus memastikan heterokedastisitas.
bahwa data yang digunakan bebas dari
asumsi klasik. Berikut adalah uji asumsi Analisis Regresi Berganda dan
klasik yang dapat dilakukan : Moderated Regression Analysis
Metode analisis yang digunakan dalam
Uji Normalitas penelitian ini adalah pengujian hipotesis
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk kausal maka untuk menguji hipotesis itu
menguji apakah dalam model regresi nilai digunakanlah metode regresi berganda.
variabel residual terdistribusi secara Metode regresi berganda yaitu metode
normal. Alat uji yang digunakan adalah Uji statistik untuk menguji hubungan antara
kolmogorov-smirnov. Data yang digunakan beberapa variabel bebas (independen)
dalam pengujian adalah nilai residualnya terhadap satu variabel terikat (dependen).
bukan variabel-variabelnya. Ketika hasil Model yang digunakan dalam regresi
nilai residualnya memiliki tingkat berganda untuk mengetahui pengaruh
signifikan kolmogorov-smirnov > 0.05, economic value added, current ratio, dan
maka data residualnya terdistribusi normal. dividend payout ratio terhadap trading
volume activity dalam penelitian ini adalah
Uji Autokorelasi (menguji hipotesis 1, 2, 3) :
Fungsi dari uji ini ialah untuk mengukur
apakah ketika menguji model regresi TVA = a + β1 EVA + β2 CR + β3 DPR +
terdapat korelasi antara kesalahan e…(P1)
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 Sedangkan untuk pengujian dengan variabel
sebelumnya. Model regresi yang baik moderasi yang mempengaruhi hubungan
adalah model yang seharusnya tidak terjadi antara dividend payout ratio dengan trading
gejala autokorelasi. Pengujian autokorelasi volume activity, peneliti menggunakan
dapat diuji menggunakan Uji Run Test. moderated regression analysis dengan
Ketika nilai residual run test memiliki persamaan (menguji hipotesis 4) :
tingkat signifikan > 0,05 maka dapat
dikatakan data terbebas dari asumsi TVA = a + β1 DPR + β2 HS + e.……(P2)
autokorelasi.
TVA = a + β1 DPR + β2 HS + β3 DPR*HS
Uji Heterokedastisitas + e...(P3)
Tujuan dari uji heteroskedastisitas ialah
untuk menguji apakah dalam model regresi Keterangan:
terjadi ketidaksamaan variance dari residual TVA = Trading Volume Activity
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. EVA = Economic Value Added
Apabila variance dari residual satu CR = Current Ratio
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka DPR = Dividend Payout Ratio
peristiwa itu disebut homoskedastisitas dan HS = Harga Saham

7
a = konstanta
β1,2,3 = koefisien regresi Uji Interaksi MRA
e = error term Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah
harga saham sebagai variabel moderasi
Pengujian Hipotesis dapat memperkuat atau memperlemah
Uji Koefisien Determinasi (R2) hubungan antara variabel independen
Uji ini bertujuan untuk mengukur sejauh (dividend payout ratio) terhadap trading
mana kemampuan model didalam volume activity sebagai variabel
menjelaskan atau berkontribusi terhadap dependennya. Kriteria harga saham menjadi
variabel terikatnya. Secara matematis, R2 variabel moderasi dan dinyatakan signifikan
dinyatakan dalam batasan 0 ≤ R2 ≤ 1. jika : (1) Persamaan P2, nilai β2 tidak
Semakin tinggi nilai R2 (mendekati 1) signifikan dan pada persamaan P3, nilai β3
berarti semakin baik regresi tersebut. tidak signifikan, maka harga saham bukan
Sebaliknya semakin kecil nilai R2 merupakan variabel moderasi melainkan
(mendekati 0) menunjukkan bahwa variabel hanya sebagai variabel bebas; (2)
independen yang ditentukan tidak mampu Persamaan P2, nilai β2 signifikan dan pada
menjelaskan variasi perubahan variabel persamaan P3, nilai β3 signifikan, maka
dependen. harga saham merupakan variabel quasi
moderator; (3) Persamaan P2, nilai β2 tidak
Uji F signifikan dan pada persamaan P3, nilai β3
Uji statistik F bertujuan untuk menguji signifikan (atau sebaliknya), maka harga
apakah model regresi tersebut merupakan saham merupakan variabel pure moderator.
model yang baik atau fit (Imam, 2016 : 96).
Jika nilai signifikan F < α (α=5%), maka
seluruh variabel X berpengaruh terhadap ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
variabel Y atau dikatakan fit.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Uji T Bagian ini akan memberikan gambaran atau
Penggunaan uji t menunjukkan seberapa deskripsi secara menyeluruh dari variabel-
jauh pengaruh satu variabel bebas secara variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu
individual atau parsial dalam menerangkan economic value added, current ratio,
variabel terikatnya. Pengujian dilakukan dividend payout ratio, harga saham dan
dengan menggunakan significance level trading volume activity dari segi nilai rata-
0,05 (α=5%). Jika nilai signifikan < 0,05 rata, nilai maksimum, nilai minimum, dan
maka hipotesis diterima (koefisien regresi standar deviasinya. Analisis deskriptif
signifikan). Ini berarti secara parsial dimaksudkan untuk menambah pemahaman
variabel independen tersebut dari sampel yang diteliti.
mempengaruhi secara signifikan variabel
dependen.

Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


EVA 172 -4.670,13 1.831,03 -14,3719 524,89903
CR 172 0,30 29,02 2,1944 2,64386
DPR 172 -0,31 2,25 0,2742 0,30332
HS 172 50 60.700 5081,02 9.117,646
TVA 172 0,02 6,76 0,6764 0,76218
Sumber: Output SPSS, data diolah

8
Pada tabel 1 diketahui bahwa dari total dibagikan untuk para investor nilainya lebih
sampel yaitu sebanyak 172 sampel yang besar daripada earning per share yang
diambil dari periode 2013-2015 pada Indeks didapat perusahaan pada tahun tersebut.
Kompas100 diperoleh nilai minimum dari Selanjutnya, nilai rata-rata dividend payout
economic value added sebesar Rp. -4.670,13 ratio adalah sebesar 0,2742 atau 27,42%,
per lembar saham. Dari sisi nilai maksimum, angka tersebut lebih kecil daripada standar
nilai yang terbesar adalah Rp. 1.831,03 per deviasinya yang nilainya mencapai 0,30332
lembar saham. Nilai rata-rata dari economic atau sebesar 30,332%, hal ini menunjukkan
value added adalah sebesar Rp. -14,3719 per bahwa tingkat variasi data cenderung tinggi.
lembar saham sedangkan nilai standar Nilai minimum dari harga saham
deviasinya Rp. 524,89903. Ketika nilai adalah sebesar Rp. 50. Kecilnya harga
standar deviasi lebih besar dari nilai rata- saham ini menjelaskan bahwa perusahaan
ratanya maka tingkat variasi data dari belum dapat meyakinkan investor untuk
economic value added cenderung tinggi. menanamkan modalnya. Sedangkan untuk
Dari data sampel diketahui nilai economic nilai maksimum dari harga saham adalah
value added yang berada di bawah rata-rata sebesar Rp. 60.700, hal ini menunjukan
hanya ada 23 perusahaan sedangkan yang bahwa perusahaan dapat meyakinkan
berada di atas rata-rata sejumlah 149 investor bahwa perusahaan dalam kondisi
perusahaan. yang bagus sehingga harga sahamnya
Rata-rata dari nilai current ratio adalah menjadi tinggi. Nilai rata-rata dari harga
sebesar 2,1944 yang didapat dari 172 sampel saham berada di angka Rp. 5.081,02, dan
pada periode pengamatan 2013-2015, standar deviasinya adalah sebesar Rp.
sebanyak 122 perusahaan memiliki nilai 9.117,646, karena standar deviasi memiliki
dibawah rata-rata dan yang berada di atas nilai yang lebih tinggi dari rata-ratanya maka
rata-rata sejumlah 50 perusahaan. Sedangkan dapat dipastikan sebaran data harga saham
untuk nilai standar deviasinya berada pada memiliki variasi yang tinggi dan range data
angka 2,64386, dan nilai standar deviasi ini yang berjauhan.
lebih besar dari nilai rata-ratanya dengan Trading volume activity memiliki
selisih sebesar 0,44946. Tingginya standar nilai minimum sebesar 0,02 sedangkan nilai
deviasi menandakan semakin banyak variasi maksimum sebesar 6,76. Tinggi rendahnya
data di sampel yang diamati. Nilai minimum volume perdagangan saham menunjukkan
dari current ratio adalah sebesar 0,30. Di sisi aktivitas perdagangan saham di bursa efek
nilai maksimum didapat angka sebesar serta menandakan bahwa investor sedang
29,02. Meskipun nilai rata-rata current ratio melakukan pengambilan keputusan
lebih rendah dari nilai maksimumnya, angka investasi. Di sisi lain, nilai rata-rata dari
tersebut sudah cukup baik menggambarkan trading volume activity berada di angka
nilai current ratio yang ada pada perusahaan 0,6764 dan nilai standar deviasinya sebesar
yang terdaftar di Indeks Kompas100 pada 0,76218. Ketika standar deviasi memiliki
periode pengamatan. nilai yang lebih tinggi dari rata-ratanya maka
Hasil statistik deskriptif dari dividend sebaran data memiliki variasi yang tinggi
payout ratio menunjukkan nilai dan range data satu dengan yang lain
minimumnya berada pada angka -0,31 atau - berjauhan.
31%. Kecilnya nilai dividend payout ratio
tersebut menandakan bahwa perusahaan Hasil Pengujian Asumsi Klasik
sedang mengalami kerugian namun tetap Berdasarkan hasil uji asumsi klasik
membagikan dividennya kepada para menunjukkan bahwa data variabel dalam
investor. Di sisi nilai maksimum didapatkan penelitian ini telah lolos uji normalitas, uji
nilai sebesar 2,25 atau 225%, hal ini autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
disebabkan nilai dividend per share yang

9
Tabel 2
Hasil Pengujian Hipotesis Regresi Berganda

Variabel Unstandardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error
Konstanta -,620 ,105 -5,901 ,000
EVA -3,413E-5 ,000 -,266 ,791
CR ,022 ,025 ,848 ,398
DPR -,817 ,222 -3,676 ,000
Adjusted R2 0,060
F hitung 4,663
Sig F 0,004
Sumber : Output SPSS, data diolah

Hasil Analisis dan Pembahasan secara parsial economic value added tidak
Analisis Regresi Berganda berpengaruh secara signifikan terhadap
Berdasarkan tabel 6, nilai adjusted R2 trading volume activity. Koefisien regresi
sebesar 0,060. Nilai adjusted R2 yang hanya EVA sebesar -3,413E-5 menunjukkan bahwa
bernilai 0,060 atau 6% memiliki arti 6% setiap kenaikan satu satuan nilai dari
variasi yang terjadi pada trading volume economic value added (EVA) dan
activity dipengaruhi secara simultan oleh menganggap variabel independen lainnya
economic value added, current ratio, dan tetap, maka trading volume activity akan
dividend payout ratio, sisanya sebesar 94% mengalami penurunan sebesar 3,413E-5.
(100% - 6% = 94%) dipengaruhi oleh Tanda negatif pada nilai koefisien regresi
variabel di luar model. Nilai R2 yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak
mendekati angka 0 berarti semakin kecil searah. Hasil pengujian ini sama dengan
kemampuan seluruh variabel independen hasil pengujian pada penelitian milik
(economic value added, current ratio, dan Arachman (2010) dan Stifany (2015) yang
dividend payout ratio) dalam menjelaskan menyebutkan bahwa secara parsial tidak ada
variabel dependennya (trading volume pengaruh signifikan antara economic value
activity). added dengan trading volume activity.
Sedangkan, nilai F hitung adalah Hasil pengujian hipotesis kedua
sebesar 4,663 dengan nilai probabilitasnya menyatakan bahwa variabel current ratio
sebesar 0,004. Karena nilai probabilitas lebih mempunyai nilai signifikan sebesar 0,398 >
kecil dibandingkan dengan nilai α (0,05), 0,05 yang artinya current ratio tidak
maka secara simultan variabel economic berpengaruh secara signifikan terhadap
value added, current ratio, dan dividend trading volume activity. Koefisien regresi
payout ratio signifikan mempengaruhi CR sebesar 0,022 menunjukkan bahwa
variabel LN_TVA. setiap kenaikan satu satuan nilai dari current
Dari hasil pengolahan data maka ratio (CR) dan menganggap variabel
didapatkan persamaan matematis : independen lainnya tetap, maka trading
volume activity akan mengalami kenaikan
Ln_TVA = -0,620 – 3,413E-5 EVA + sebesar 0,022 atau 2,2%. Tanda positif pada
0,022 CR – 0,817 DPR + e nilai koefisien regresi menunjukkan adanya
hubungan yang searah. Hasil pengujian ini
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tidak sejalan dengan penelitian terdahulu
pertama dapat diketahui variabel Economic dari Arachman (2010) yang berkata bahwa
Value Added memiliki nilai signifikan secara parsial ada pengaruh signifikan antara
sebesar 0,791 > 0,05 yang berarti bahwa current ratio dengan trading volume activity.

10
Hasil pengujian hipotesis ketiga yaitu terdahulu dari Stifany (2015) yang
dividend payout ratio memiliki nilai menyatakan bahwa dividend payout ratio
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
bahwa dividend payout ratio berpengaruh trading volume activity.
secara signifikan terhadap trading volume
activity. Koefisien regresi DPR sebesar - Pengujian Hipotesis MRA
0,817 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Dari data Tabel 3 dan Tabel 4, maka didapat
satu satuan nilai dari dividend payout ratio model matematis untuk P2 dan P3 sebagai
(DPR) dan menganggap variabel independen berikut :
lainnya tetap, maka trading volume activity
akan mengalami penurunan sebesar 0,817 Ln_TVA = -0,483 – 0,502 DPR – 3,442E-5
atau 81,7%. Tanda negatif pada nilai HS + e
koefisien regresi menunjukkan adanya
hubungan yang tidak searah. Hasil penelitian Ln_TVA = -0,427 – 0,660 DPR – 5,769E-5
saat ini didukung dengan penelitian HS + 4,802E-5 DPR*HS + e

Tabel 3
Hasil Uji Interaksi MRA (Persamaan P2)

Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error t Sig.
(Constant)
1 -,483 ,087 -5,548 ,000
DPR -,502 ,218 -2,308 ,022
HS -3,442E-5 ,000 -4,753 ,000
Sumber : Output SPSS, data diolah

Tabel 4
Hasil Uji Interaksi MRA (Persamaan P3)

Unstandardized Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error
(Constant)
1 -,427 ,094 -4,545 ,000
DPR -,660 ,240 -2,754 ,007
HS -5,769E-5 ,000 -3,451 ,001
DPR*HS 4,802E-5 ,000 1,543 ,125
Sumber : Output SPSS, data diolah

Model matematis di atas secara signifikan terhadap variabel dependen


menggambarkan bahwa pada persamaan P2 dari model karena 0,125 > 0,05. Maka dari
nilai β2 ≠ 0 dan memiliki tingkat signifikansi hasil pengujian hipotesis keempat dapat
sebesar 0,000, yang berarti bahwa variabel disimpulkan bahwa variabel harga saham
harga saham berpengaruh secara signifikan merupakan pure moderator yang namun
terhadap variabel log natural trading volume tidak secara signifikan mempengaruhi. Hasil
activity karena 0,000 < 0,05. Sedangkan penelitian saat ini berbeda dengan hasil
pada persamaan P3 nilai β3 ≠ 0 dan penelitian dari M. Morib (2013) yang
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,125 mengatakan bahwa dividend payout ratio
yang menunjukkan bahwa variabel DPR*HS tidak memiliki pengaruh yang signifikan
sebagai variabel interaksi tidak berpengaruh terhadap trading volume activity dan harga

11
saham sebagai variabel pemoderasi sehingga peneliti banyak menghapus data
memperlemah hubungan antara variabel perusahaan dari daftar sampel; (2) Nilai
independen dan dependennya. adjusted R2 yang rendah dari penelitian saat
ini menunjukkan bahwa variabel-variabel
KESIMPULAN, KETERBATASAN independen yang ada masih terbatas dalam
DAN SARAN menjelaskan model.
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan
Secara umum, dari hasil pengujian uji F, yang telah dipaparkan oleh peneliti, adapun
karena nilai probabilitas lebih kecil saran yang dapat dipertimbangkan oleh
dibandingkan dengan nilai α, maka secara peneliti selanjutnya, antara lain : (1) Peneliti
simultan variabel economic value added, selanjutnya dapat menggunakan sampel dari
current ratio dan dividend payout ratio perusahaan yang homogen saja atau dalam
signifikan mempengaruhi variabel LN_TVA lingkup satu sektor, mengingat pada
dan model dinyatakan fit. Selain itu, Nilai penelitian saat ini variasi data sangat tinggi
adjusted R2 yang hanya bernilai 0,060 atau dan tidak merata; (2) Peneliti dapat
6% memiliki arti 6% variasi yang terjadi mempertimbangkan untuk menggunakan
pada trading volume activity dipengaruhi variabel–variabel independen seperti
secara simultan oleh economic value added, kualitas laba, pengungkapan CSR ataupun
current ratio, dan dividend payout ratio, kondisi politik terbaru yang memiliki
sisanya sebesar 94% (100% - 6% = 94%) dampak signifikan bagi dunia investasi.
dipengaruhi oleh variabel di luar model.
Berdasarkan uji parsial t diketahui DAFTAR RUJUKAN
bahwa hanya variabel dividend payout ratio Arachman Tri Hartanto. 2010. “Pengaruh
yang berpengaruh signifikan terhadap Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
trading volume activity dan variabel yang Return on Invesment dan Economic
lain yaitu economic value added dan current Value Added Terhadap Volume
ratio tidak berpengaruh. Hasil ini Perdagangan Saham Pada
menunjukkan bahwa pengukuran dividend Perusahaan Manufaktur di BEI”.
payout ratio saja yang mampu Skripsi, Universitas Muhammadiyah
mempengaruhi keputusan investasi seorang Malang.
investor yang nantinya akan berdampak ke Azzahra Qilsby. 2013. “Pengaruh Economic
trading volume activity di pasar saham. Value Added, Return on Asset,
Pada pengujian hipotesis keempat, Return on Equity dan Earning Per
hasil pengujian menyatakan bahwa harga Share Terhadap Perubahan Harga
saham sebagai variabel moderasi secara Saham Perusahaan pada Bursa Efek
tidak signifikan memperkuat hubungan Indonesia”. Skripsi, Universitas
dividend payout ratio terhadap trading Sumatera Utara.
volume activity, harga saham bertindak Imam Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis
sebagai pure moderator. Hal ini Multivariate dengan Program IBM
menunjukkan bahwa investor mungkin akan SPSS 23. Edisi Kedelapan.
membandingkan harga saham dengan Semarang : Badan Penerbit
dividend payout ratio ketika menilai saham Universitas Diponegoro.
namun harga saham tidak signifikan Jogiyanto Hartono. 2015. Teori Portofolio
mempengaruhi keputusan investasi seorang dan Analisis Investasi. Edisi
investor yang nantinya akan berdampak ke Kesepuluh. Yogyakarta : BPFE.
trading volume activity. _______, 2015. Metodologi Penelitian
Penelitian saat ini memiliki beberapa Bisnis : Salah Kaprah dan
keterbatasan, diantaranya : (1) Banyak Pengalaman-Pengalaman. Edisi
perusahaan yang melakukan corporate Keenam. Yogyakarta : BPFE.
action dalam periode yang ditentukan

12
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. (Studi Pada Perusahaan LQ 45 Yang
Jakarta : Rajawali Pres. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Keown, et al. 2015. Financial Management Pada Tahun 2010-2013)”. Jom
: Principles and Applications. FEKON Vol.2 No.2 Oktober 2015.
Eleventh Edition. New Jersey : Tjiptono Darmadji dan Hendy M.
Pearson Prentice Hall. Fakhrudin. 2011. Pasar Modal di
M. Morib. 2013. “Dampak Kebijakan Indonesia : Pendekatan Tanya
Dividen Terhadap Volume Jawab. Edisi Ketiga. Jakarta :
Perdagangan Saham Dengan Salemba Empat.
Variabel Moderasi Harga Saham Young, S. David and Stephen F. O’Byrne.
Studi Kasus Perusahaan 2001. EVA dan Manajemen
Pertambangan Yang Terdaftar di berdasarkan Nilai : Panduan
BEI”. Skripsi, Univesitas Praktis untuk Implementasi. Edisi
Gunadarma. Pertama. Jakarta : Salemba Empat.
Mia Laksmiwati dan Sugeng, P. 2016. _____, www.idx.co.id (diakses 1 November
“Effect of Return on Total Assets 2016).
(ROA), Tobin’s Q and Economic _____, www.sahamok.com (diakses 1
Value Added (EVA) on Trading November 2016).
Volume Activity (TVA) of LQ 45-
Index Stocks Listed in Indonesia
Stocks Exchange (IDX) 2009-2013”.
International Journal of Business
Quantitative Economics and Applied
Management Reasearch Vol.2 Issue
9. Pp 1-15.
Nassirzadeh, F., M. Salehi dan R.
Sarvghadi. 2015. “The Effect of
Financial Indicators on Trading
Volume of the Listed Companies on
the Tehran Stock Exchange”.
International Business Research
Vol. 8, No.5. Pp 176-194.
Paulus, N. 2016. “Tersangkut Kasus di
KPK, Saham Agung Podomoro
Land Kembali Anjlok”, Berita Satu.
05 April 2016 (Online)
(http://www.beritasatu.com/pasar-
modal/358457-tersangkut-kasus-di-
kpk-saham-agung-podomoro-land-
kembali-anjlok.html, diakses 14
April 2016)
Scott, W. R. 2014. Financial Accounting
Theory. Seventh Edition. Toronto :
Pearson Canada
Stifany Ayuningrum. 2015. “Pengaruh
Informasi Laporan Arus Kas,
Devidend Payout Ratio (DPR),
Economic Value Added (EVA)
Terhadap Volume Perdagangan
Saham di Bursa Efek Indonesia

13

Das könnte Ihnen auch gefallen