Sie sind auf Seite 1von 34

BABÂ I

PENDAHULUAN
Â
1.Latar Belakang
Pengembangan kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan potensi peserta didik, sekolah dan daerah. Hal ini sejalan dengan Undang Undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga
kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut diatas, telah dilaksanakan analisis konteks terhadap kedelapan
Standar Nasional Pendidikan, Kondisi Satuan Pendidikan, dan Lingkungan Satuan Pendidikan untuk mengetahui kondisi
nyata sekolah yang dijadikan dasar pertimbangan dalam menyusun kurikulum. Berdasarkan analisis konteks, maka
dapat diketahui hal-hal sebagai berikut;
1.100 % pendidik telah melakukan pemetaan SK-KD sebelum menyusun silabus.
2.100 % pendidik telah melakukan analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
3.100 % pendidik  dalam proses pembelajaran menerapkan pendekatan CTL.
4.95 % pendidik  melakukan penilaian sesuai dengan Standar Penilaian.
5.90% pendidik  sudah berkualifikasi S1 dan 1 % berkualifikasi S2.
6.85 % pendidik telah menguasai ICT sebagai sarana penunjang proses pembelajaran di kelas dan menyelesaikan
tugas-tugas sekolah.
7. 35% tenaga kependidikan  menguasai IT.
8.50 % rombongan belajar  berjumlah 32 siswa ( sebanyak 8 rombel ), sedangkan kelas yang lainnya 38 siswa
per kelas.
9.Kualitas input peserta didik setiap tahun cukup bagus dan disiplin  dalam mengikuti proses pembelajaran di
sekolah.
10.Setiap ruangan kelas dan Laboratorium telah dilengkapi dengan fasilitas LCD untuk menunjang proses belajar
mengajar.
11.Lingkungan sekolah dan kebun telah ditata dengan asri, bersih dan rapi.
12.Hubungan antara sekolah dan komite berlangsung harmonis dan kondusif serta senantiasa saling mendukung
penyelenggaraan program sekolah.
Disamping hal-hal tersebut diatas, sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan
perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu menyangkut : (1) perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar
dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral
manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Dengan ditetapkannya SMP Negeri 1 Kuta sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional oleh Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional, dengan Surat
Keputusan Nomor : 1393//C3/TU/2011 tanggal 13 Juni 2011 maka semua komponen yang terkait langsung dengan mutu
pendidikan di SMP Negeri 1 Kuta harus mampu memahami dan melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh
Pemerintah.
Sesuai dengan kondisi obyektif SMP Negeri 1 Kuta, maka diupayakan pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan
dengan berorientasi pada karakteristik, potensi sekolah, serta kebutuhan peserta didik dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan. Selain itu, diupayakan pula langkah-langkah inovatif dan kreatif untuk meniadakan kesenjangan melalui
optimalisasi kekuatan dan peluang yang dimiliki sekolah dan meminimalisasi ancaman dan kelemahan yang
menghambat penyelenggaraan pendidikan.
Atas dasar pemikiran di atas kurikulum SMP Negeri 1 Kuta perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis
kompetensi agar lulusan nantinya memiliki keunggulan kompetitif dan kooperatif sesuai standar mutu nasional dan
internasional yang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
B. Landasan Hukum
Dalam penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta landasan yuridis yang digunakan adalah :
1.Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32
ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2);Â Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia  Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2);
Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3);
Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5);
Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
3.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
4.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
5.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tentang  Standar Isi (SI) dan 23 tentang
Standar Kelulusan (SKL).
6.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
7.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarÂ
Pengelolaan .
8.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
9.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
Prasarana.
10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2009 tentang StandarÂ
Pembiayaan.
12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sekolah
Bertaraf  Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
13.Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 1992, tentang Muatan Lokal Bahasa dan Aksara Bali.
14.Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Bali Nomor 715 Tahun 1994 tentang Muatan Lokal Pendidikan Budi
Pekerti.
15.Surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Pendidikan Dasar Departemen
Pendidikan Nasional Nomor : 1393//C3/TU/2011 tentang Penetapan Sekolah Menengah Pertama Sebagai Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional Tahun 2011.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Nasional berdasarkan kesesuaian, kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan kebutuhan peserta
didik. Pengembangan kurikulum SMP Negeri 1 Kuta dimaksudkan untuk :
1.Meningkatkan iman dan taqwa serta akhlak mulia
2.Menghasilkan lulusan yang dapat berkontribusi untuk pengembangan daerah
3.Membekali peserta didik kecakapan hidup
4.Menghasilkan insan-insan yang cinta tanah air dan mampu bersaing secara global
5.Membentuk SDM yang cerdas, berbudaya, berkarakter dan adaptif dalam bermasyarakat
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan kantor Departemen Agama Kabupaten Badung untuk
pendidikan dasar. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan dewan guru, komite sekolah, atau stakeholder
 Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.        1.        Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
1.        2.        Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, dan kondisi daerah kabupaten
Badung, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum nasional dan internasional,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.
1.        3.        Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara
dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum SMP Negeri 1 Kuta memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1.        4.        Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 1 Kuta dilakukan dengan  melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupanÂ
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,Â
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional (english conversation)
merupakan keniscayaan.
1.        5.        Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMP Negeri 1 Kuta mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,  bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
1.        6.        Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
1.        7.        Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN
Â
1.Tujuan Pendidikan Dasar
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
UNGGUL DALAM PRESTASI, BERBUDAYA LINGKUNGAN DAN DAPAT BERSAING SECARA INTERNASIONAL
DILANDASI IMAN DAN TAQWA
     C. Misi Sekolah
1.Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.Mewujudkan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berstandar internasional
3.Mewujudkan proses belajar mengajar yang berstandar internasional
4.Mewujudkan standar kompetensi lulusan yang berstandar internasional
5.Mewujudkan fasilitas pendidikan yang berstandar internasional
6.Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi S2, untuk mengelola
sekolah berstandar internasional
7.Mewujudkan manajemen sekolah yang berstandar internasional
8.Mewujudkan pembiayaan pendidikan untuk sekolah berstandar  internasional
9.Mewujudkan sarana prasarana pendidikan yang berstandar internasional.
10.Mewujudkan sistem penilaian pendidikan yang berstandar internasional
11.Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri dan warga sekolah yang kondusif.
12.Meningkatkan pelestarian seni budaya daerah dan nasional secara berkesinambungan.
    D. TujuanÂ
    Tujuan sekolah adalah :
1.Terwujudnya peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Terwujudnya pelaksanaan kurikulum berstandar internasional yang efektif dan optimal.
3.Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif, interaktif, kreatif dan inovatif
4.Tercapainya peningkatan prestasi rata – rata ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 dari target 9,05  menjadi
9,06
5.Terwujudnya fasilitas pendidikan yang lengkap dan berstandar internasional
6.Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi S2 untuk mengelola
sekolah berstandar internasional.
7.Terwujudnya manajemen sekolah yang berstandar internasional
8.Tersedianya pembiayaan pendidikan yang berstandar internasional
9.Terwujudnya sarana prasarana pendidikan yang berstandar internasional
10.Terwujudnya sistem penilaian yang transparan, akuntabel, efektif dan komprehensif.
11.Terwujudnya lingkungan yang asri dan suasana sekolah yang kondusif.
12.Terwujudnya pelestarian seni budaya daerah dan nasional secara berkesinambungan.
BABÂ III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1.Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan
pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum dikembangkan dari kelompok mata pelajaran yang terdiri
dari lima kelompok yaitu :
1.Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2.Kewarganegaraan dan kepribadian.
3.Ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.Estetika.
5.Jasmani, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan mata pelajaran pada setiap mata
pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok mata pelajaran itu dapat
diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 01.  Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
Â
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganega-raan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak,
dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
No Kelompok Mata Cakupan
Pelajaran
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian
kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas
dan kesadaran hidup sehat.Kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan


kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Kuta meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran, 3 muatan lokal dan 2 jenis
pengembangan diri.
Tabel 02 Â Struktur Kurikulum Program RSBI
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran :
1. Pendidikan Agama
2
2
2
    2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
    3. Bahasa Indonesia
4
4
4
    4. Bahasa Inggris
6
6
6
    5. Matematika
6
6
6
    6. Ilmu Pengetahuan Alam
6
6
6
    7. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
    8. Seni Budaya
2
2
2
    9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
  10. TIK / PTD / Keterampilan
4

4
B. Muatan Lokal :

1. Bahasa Daerah Bali


2. Budi Pekerti
3. English Conversation

2
1**
1**

2
1**
1**

2
1**
1**
C. Pengembangan Diri
2 *)
2 *)
2 *)
JUMLAH
42
42
42

Keterangan :
*) Ekuivalen 2 jam pelajaran
**) Mata pelajaran dan Mulok yang ditambahkan
Untuk program pengayaan mata pelajaran yang di UN kan ada penambahan jam pada :
Matematika                :  2 jam pelajaran
IPAÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :Â Â 2 jam pelajaran
Bahasa Inggris                       :  2 jam pelajaran
Bahasa Indonesia       :  2 jam pelajaran

1.B.    Muatan Kurikulum


Muatan kurikulum SMP Negeri 1 Kuta meliputi 10 mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Di samping itu terdapat 3 mata pelajaran muatan lokal dan 2 jenis
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Muatan kurikulum masing-masing mata
pelajaran itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Â
1.   Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi/bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik sebagai beban belajar, metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran terdiri atas:

a. Â Â Â Pendidikan Agama
Pendidikan agama meliputi Pendidikan Agama Hindu, Islam, Katolik, Protestan, dan Buddha. Pembelajaran agama
Hindu diberikan di sekolah, sedangkan siswa yang beragama selain HinduHH, pembelajarannya diatur oleh guru agama
masing – masing.
Tujuan: memberi wawasan pada siswa tentang keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan keyakinan agama masing masing.
Khusus untuk mata pelajaran agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan srada dan bakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan
pengamalan ajaran agama.
2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai agama Hindu dalam kehidupannya.
Ruang lingkup pendidikan agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut: srada, susila, yadnya, kitab suci, orang
suci, kepemimpinan, alam semesta dan budaya serta sejarah perkembangan agama Hindu.

b. Â Â Â Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaran bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Â Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak 1angsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hukum
dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan kewarganegara, konstitusi Negara, kekuasan dan politik, Pancasila dan
globalisasi.

c. Â Â Â Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan :
1.  Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Â Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.
3. Â Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Â Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan
sosial.
5. Â Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6. Â Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen berbahasa dan kemampuan bersastra yang
meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

d. Bahasa Inggris


Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Â Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi
fungsional.
2. Â Memiliki sadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global.
3. Â Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
4. Â Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat
berkomunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK dalam rangka menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Inggris meliputi :
1. Â Kemampuan berwacana, yakni meliputi kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan tulis yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara
terpadu untuk mencapai tingkat literasi fungsional.
2. Â Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk
prosedure, deskriptif, recount, narraive dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosakata, tata
bahasa, dan langkah-langkah retorika.
3. Â Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosakata, tata bunyi, tata
tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa dalam berbagai konteks komunikasi),
kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi
tetap berlangsung) dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

e. Â Â Â Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1. Â Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Â Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Â Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Â Mengkomunikan gagasan dengan simbol, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Â Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri, dalam pemecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek : bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, statistik
dan peluang.
f. Â Â Â Â Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1. Â Meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2. Â Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Â Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Â Melakukan inquiry ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta
berkomunikasi.
5. Â Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam.
6. Â Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Â Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan kejenjang
selanjutya.
Ruang lingkup bahan IPA mencakup (fisika, biologi dan kimia) meliputi aspek-aspek sebagai makhluk hidup dan
proses kehidupan, dan sifatnya, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta.

g. Â Â Â Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memililiki kemampuan sebagai berikut :
1. Â Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Â Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah dan
keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Â Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Â Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerjasama dan berkompetensi dalam mayarakat yang majemuk, ditingkat
lokal, nasional dan global.
Ruang lingkup IPS meliputi sejarah, ekonomi dan sosiologi dengan aspek-aspek bahan kajian meliputi (1) manusia,
tempat, dan lingkungan, (2) waktu, berkelanjutan, dan perubahan, (3) sistem sosial dan budaya, (4) perilaku ekonomi
dan kesejahteraan.
h. Â Â Â Seni Budaya
Mata pelajaran seni budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
1. Â Memahami konsep dan pentingnya seni budaya.
2. Â Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya.
3. Â Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya.
4. Â Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Ruang lingkup mata pelajaran seni budaya meliputi :
1. Â Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan,
patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
2. Â Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
3. Â Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi
terhadap gerak tari.
4. Â Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur
seni musik, seni tari dan seni peran.
i. Â Â Â Â Pendikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Â Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih,
2. Â Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang optimal.
3. Â Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Â Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga, dan jasmani kesehatan.
5. Â Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bentanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis.
6. Â Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
7. Â Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi Permainan dan olahraga, aktvitas
pengembangan jasmani, aktivitas senam, aktivitas ritmik aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan kesehatan
1.j.           Ketrampilan
Mata pelajaran keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai / hias berbahan lunak alami maupun buatan
dengan teknik lipat, potong dan rekat serta teknik butsir dan cetak dengan ragam hias tradisional, mancanegara
maupun modifikasinya.
2.Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias tradisional, mancanegara
maupun modifikasinya.
3.Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan anyaman dan macramé.
4.Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan teknik potong kontruksi dengan
ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya.
5.Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir dengan ragam hias tradisional,
mancanegara maupun modifikasinya.
Â
1.k.         Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran ketrampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1. Â Memahami teknologi informasi dan komunikasi.
2. Â Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Â Menghargai karya cipta dibidang teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi :
1. Â Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan., memanipulasi, dan
menyajikan informasi.
2. Â Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindahkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
2. Â Â Muatan Lokal Â
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah termasuk keunggulan daerah,
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1992 mengamanatkan bahwa Bahasa Daerah dan Aksara Bali dijadikan
mata pelajaran wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan Surat Edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali
Nomor 715/I/19/I.1994 tentang pendidikan Budi Pekerti sebagai muatan lokal. Sehubungan dengan hal tersebut, SMP
Negeri 1 Kuta menetapkan Bahasa Daerah dan Aksara Bali dan Budi Pekerti sebagai mata pelajaran muatan lokal yang
wajib diikuti oleh peserta didik pada semua tingkatan kelas. Disamping itu, ditetapkan juga English Conversation sebagai
mata pelajaran muatan lokal mengingat lokasi sekolah di daerah pariwisata internasional.

a. Â Bahasa Bali
Bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
2.Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa pengantar di daerah Bali.
3.Memahami bahasa Bali dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4.Mengggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan serta kematangan emosional dan sosial.
5.Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
6.Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai khasanah budaya dan intelektual orang Bali.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Bali adalah sbb :

TABELÂ 03
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA BALIÂ KELASÂ VII
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.Memahami isi wacana dan peparikan
1.1Â Â Menyimpulkan peparikan dan wacana lisan (berita) yang didengar secara berulang-ulang.
1.2Â Â Menuliskan kembali berita dan peparikan yang didengarkan (dibacakan).
2.Menampilkan dialog dengan pembawaan yang menarik.
2.1Â Membawakan dialog dengan instonasi dan kaedah bahasa Bali yang tepat.
2.2Â Menuliskan kembali isi dialog yang dibawakan ke dalam beberapa kalimat.
3. Memahami ragam sastra dan non sastra dengan berbagai cara membaca3.1Â Menyimpulkan isi bacaan setelah
membaca cepat 200 kata per-menit
3.2Â Membaca wecana beraksara Bali Subali Sugriwa
4. Memahami penulisan Aksara Bali
4.1Â Mendiskripsi-kan bentuk dan penulisan Aksara Bali.
4.2Â Menuliskan beberapa kata dan kalimat dengan Aksara Bali
5. Memahami wecana lisan teks Prosa sederhana
5.1Â Menyimpulkan isi teks prosa sederhana

5.2Â Menulis dengan singkat sebuah iklan yang berisi tentang narkoba
6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman melalui kegiatan perkenalan diri dan pembacaan
puisi.6.1Â Memperkenal-kan diri di depan kelas
6.2Â Membaca sebuah puisi di depan kelan.

1.Memahami wacana sastra dengan berbagai teknik membaca.

7.1Â Menanggapi teknik pembacaan cerpen

7.2Â Membaca wacana ber-Aksara Bali

1.Mengungkapkan pikiran yang dituangkan dalam surat pribadi

8.1Â Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi dan bahasa.

8.2 Menyalin dari huruf latin ke Aksara Bali wacana ”Macan Nakutin Lawatne”.
TABELÂ 04
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA BALI KELASÂ VIII
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak 1.1 Menyimpulkan isi pidato yang dibaca / didengarkan
secara berulang – ulang
1.2 Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat2. Berbicara2.1 Menuliskan pidato dengan
bahasa yang lugas dan sederhana
2.2 Membacakan sebuah puisi ke depan kelas3. Membaca3.1 Menentukan bentuk pasang pageh (kata serapana)
dalam teks melalui kegiatan membaca
3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata permenit4. Menulis4.1 Menulis laporan karya wisata
sesuai dengan tempat yang dikunjungi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang sederhana
4.2 Menuliskan wargan aksara dengan tepat
4.3 Menuliskan tengenan ”ng” dan ”h”
Ulangan Harian
Ulangan Umum
Remedial, Pengayaan / Cadangan5. Menyimak5.1 Menyimpulkan penjabaran dari perkembangan kesusastraan Bali
dalam bentuk puisi (geguritan)
5.2 Menuliskan kembali isi teks yang ditembangkan berdasarkan komposisi pupuh6. Berbicara6.1 Mementaskan sebuah
drama pendek ke depan kelas
6.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat yang lugas dan sederhana7.
Membaca7.1 Menentukan makna kata tertentu dalam sebuah cerpen
7.2 Menyimpulkan isi bacaan beraksara Bali setelah membaca8. Menulis8.1 Menuliskan sebuah cerpen dengan
memperhatikan cara penulisan dan bahasa yang sederhana
8.2 Menuliskan sebuah puisi Bali Anyar secara sederhana
8.3 Menyalin teks beraksara Bali ke Latin dengan tanda – tanda diaktrik
Ulangan Harian
Ulangan Umum
Remedial, Pengayaan / Cadangan

TABELÂ 05
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BAHASA BALI KELASÂ IX

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


1. Menyimak 1.1 Menyimpulkan isi pidato yang dibaca, didengarkan
secara berulang – ulang
1.2 Menuliskan kembali dialog drama yang dibacakan2. Berbicara2.1 Membacakan sebuah pidato berbahasa Bali
2.2 Menuliskan arti sloka dan wewangsalan kruna3. Membaca3.1 Membaca intensif wacana beraksara Bali
3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca cepat 200 kata permenit4. Menulis4.1 Menulis aksara Mahaprana,
Usma, Murdania
4.2 Menyalin beberapa kalimat dengan aksara Mahaprana, Usma, Murdania
Ulangan Harian
Ulangan Umum (Blok)
Ulangan Pengayaan Cadangan5. Menyimak5.1 Cara menirukan geguritan (Pupuh Sinom Salia)
5.2 Menyimpulkan isi geguritan Salia
5.3 Cara menirukan Geguritan Dharma Prawerti dan makna yang terkandung di dalamnya.
5.4 Cara menemukan tema dan pesan puisi yang diperdengarkan
5.5 Menemukan hal-hal menarik dan cerita / cerpen yang diperdengarkan.
5.6 Menemukan cara pengungkapan pembicaraan kepada lawan bicara dalam Drama Bali Modern.6. Berbicara6.1
Membahas pemeranan / permbicaraan suatu idea yang naskahnya dibuat oleh siswa
6.2 Membahas pementasan drama yang naskahnya ditulis oleh siswa
6.3 Membahas pembicaraan kesusastraan Bali
6.4 Membahas pembicaraan dialog bahasa Basita.7. Membaca7.1 Menemukan tema, latar, penokohan, dan nilai –
nilai kehidupan pada sebuah cerpen
7.2 Menganalisis struktur novel yang dibaca (penokohan, alur, tema, pesan)
7.3 Menemukan tema dan pesan puisi yang dibaca
7.4 Menemukan tokoh utama, tema, isi dan ragam bahasa yang digunakan dalam naskah Drama Bali Modern yang
dibaca8. Menulis8.1 Menulis sebuah puisi dengan untaian kata-kata indah berdasarkan pengalaman yang pernah
dialami
8.2 Menulis prosa / cerpen bertolak dari peristiwa yang pernah dialami
8.3 Mengubah prosa ke dalam bentuk tembang pupuh
8.4 Menulis naskah Drama Bali Modern berdasarkan peristiwa nyata
Ulangan harian
Ulangan umum
Remedial Pengayaan Cadangan
b.  Budi Pekerti
Bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.Mendorong kebiasaan dan perilaku diri sendiri yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal, nasional, dan
tradisi kebudayaan bangsa yang relegius.
2.Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab generasi sebagai penerus bangsa.
3.Memupuk ketegaran dan kepekaan mental diri sendiri terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus ke
dalam prilaku yang baik secara individual maupun sosial.
4.Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat tercela yang dapat merusak diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.

Ruang lingkup pendidikan budi pekerti bersumber dari hakekat sikap dan prilaku hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan lingkungannya sehingga standar kompetensi dan
kompetensi dasar pendidikan budi pekerti dapat disusun sbb :

TABELÂ 06
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN BUDI PEKERTI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami dan menerapkan nilai budi 1.1 Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
pekerti melalui hakekat hubungan manusia dan selalu menaati ajaran-Nya.
dengan Tuhan.

1.2 Menaati ajaran agama


1.3 Memiliki dan mengembangkan sikap toleransi
1.Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakekat manusia (potensi diri)

2.1 Memiliki rasa menghargai diri sendiri

2.2 Tumbuhnya sikap disiplin diri


2.3 Mengembangkan etos belajar / kerja
2.4 Memiliki rasa bertanggung jawab
1.Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakekat hubungan manusia dengan manusia

3.1 Memiliki rasa keterbukaan

3.2 Mampu mengendalikan diri


3.3 Mampu berpikir positif
3.4 Mengembangkan potensi diri
3.5 Memiliki rasa malu
3.6 Menumbuhkan kejujuran.
1.Memahami dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti melalui hakekat hubungan mnanusia dengan lingkungan
(lingkungan alam, sosial dan budaya).

4.1 Menumbuhkan cinta dan kasih sayang

4.2 Memiliki kebersamaan dan gotong royong


4.3 Memiliki rasa kesetiakawanan
4.4 Saling menghormati
4.5 Memiliki tata krama dan sopan santun

c. English Conversation
Mata pelajaran English Conversation bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1.Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi
fungsional.
2.Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global.
3.Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
4.Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat
berkomunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK dalam rangka menyongsong era globalisasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka disusunlah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sbb :
TABELÂ 07
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS VII SEMESTER Â 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat
1.1 Merespon makna dalam tutur, menyapa orang belum dikenal, memperkenalkan diri sendiri dan orang lain,
memerintah atau melarang, meminta dan memberi informasi, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf, serta
mengungkapkan kesantunan.2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional pendek sederhana untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat2.1 Merespon makna tindak tutur dalam teks lisan fungsional pendekBerbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhaba untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat
3.1 Melakukan interaksi menggunakan tindak tutur, menyapa orang yang belum dikenal, memperkenalkan diri sendiri
dan orang lain, memerintah atau melarang, meminta dan memberi informasi, mengucapkan terima kasih dan meminta
maaf, serta mengungkapkan kesantunan4. Â Â Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional pendek sangat
sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur dalam teks lisan
fungsional pendek
4.2 Mengungkapkan makna gagasan dalam teks lisan fungsional pendekMembaca
5. Memahami makna dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana yang berkaitan dengan lingkungan terdekat
5.1 Membaca nyaring bermakna kata dan kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi
5.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhanaMenulis
6.   Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat
6.1 Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek
6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks tulis fungsional pendek

TABELÂ 08
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS VII SEMESTERÂ 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan trsansaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat
1.1 Merespon makna dalam tindak tutur, meminta dan memberi jasa serta meminta dan memberi barang, meminta dan
memberi fakta, meminta dan memberi pendapat2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek
sangat sederhana yang berbentuk descriptive dan procedure untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat2.1
 Merespon makna gagasan yang terdapat dalam teks berbentuk descriptiveBerbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat
3.1 Mengungkapkan makna dalam tindak tutur, meminta dan memberi jasa serta meminta dan memberi barang,
meminta dan memberi fakta, meminta dan memberi pendapat4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan
monolog pendek sangat sederhana berbentuk descriptive dan prosedure untuk berinteraksi dengan lingkungan
terdekat4.1 Mengungkapkan makna gagasan yang terdapat dalam teks berbentuk descriptive
4.2 Mengungkapkan makna tindak tutur yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendekMembaca
5. Memahami makna dalam teks tulis dan eseei pendek sangat sederhana yang berbentuk descriptive dan procedure
yang berkaitan dengan lingkungan terdekat
5.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis berbentuk descriptive
5.2 Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis fungsional pendek
5.3 Mengungkapkan langkah retorika dalam teks essei pendek berbentuk descriptiveMenulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis sederhana dan essei pendek sangat sederhana yang berbentuk descriptive
dan procedure untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat
6.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana
6.2 Mengungkapkan makna dan langkah-langkah retorika dalam essei pendek berbentuk descriptive

TABELÂ 09
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS VIII SEMESTERÂ 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sederhana untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari – hari yang melibatkanf tindak tutur, meminta dan memberi pendapat, menyetujui dan tidak menyetujui,
mengakui dan mengingkari fakta, menunjukkan minatf pada lawan bicara, meminta, memberi dan menolak undangan,
memuji2. Memahami makna teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk descriptive dan recount
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar2.1 Merespon makna yang terdapat dalamf monolog pendek berbentuk
descriptive dan recount.Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar
3.1 Mengungkapkanf makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari – hari yang melibatkan tindak tutur, meminta dan memberi pendapat, menyetujui dan tidak menyetujui,
mengakui dan mengingkari fakta, menunjukkan minat pada lawan bicara, meminta, memberi dan menolak undangan,
memuji4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana yang berbentuk
descriptive dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar4.1 Mengungkapkan makna tindak tutur yang
terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana
4.2 Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk descriptive dan
recountMembaca
5. Memahami makna teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk descriptive dan recountd yang
berkaitan dengan lingkungan sekitar
5.1 Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk descriptive dan recount.
5.2 Merespon makna dan langkah retorika dalam essei pendek berbentuk descriptive dan recount.Menulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk descriptive dan recount
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
6.1 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam essei pendek berbentuk descriptive dan recount

TABELÂ 10
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS VIII SEMESTERÂ 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sederhana untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; meminta, memberi dan menolak bantuan, meminta dan menolak
informasi,berbicara di telepon.2. Memahami makna teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk
narative dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar2.1 Merespon makna yang terdapat dalam monolog
pendek berbentuk narative dan recount.Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar
3.1 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; meminta, memberi dan menolak bantuan, meminta dan menolak
informasi,berbicara di telepon.4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana
yang berbentuk narative dan recount untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar4.1 Mengungkapkan makna tindak
tutur yang terdapat dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana
4.2 Â Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk narative dan
recountMembaca
5. Memahami makna teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk narative dan recount yang berkaitan
dengan lingkungan sekitar
5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk narative dan recount
5.2 Merespon makna dan langkah retorika dalam essei pendek berbentuk narative danf recountMenulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk narative dan recount
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar
6.1 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam essei pendek berbentuk narative dan recount
TABELÂ 11
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS IX SEMESTERÂ 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari – hari
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; meminta dan memberi kepastian, menanggapi keraguan, menunjukkan
perhatian dan meminta pengulangan.2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana
berbentuk procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari2.1 Merespon makna yang
terdapat dalam teks lisan fungsional
2.2 Merespon dengan benar dalam monolog pendek / teks berbentuk procedure dan report.Berbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal dan monolog pendek sederhana
berbentuk procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari
3.1 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; meminta dan memberi kepastian, menanggapi keraguan, menunjukkan
perhatian dan meminta pengulangan.4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek
sederhana berbentuk procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari4.1
Mengungkapkan makna gagasan teks lisan fungsional
4.2 Mengungkapkan makna gagasan dalam monolog pendek / teks berbentuk procedure dan report5. Memahami makna
dalam teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk procedure dan report untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari – hari5.1 Membaca nyaring teks fungsional berbentuk procedure dan report
5.2 Merespon makna teks fungsional berbentuk procedure dan report6. Â Â Â Mengungkapkan makna dalam teks tulis
fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk procedure dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari – hari6.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek
6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks berbentuk procedure dan report

TABELÂ 12
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN ENGLISH CONVERSATION
KELAS IX SEMESTERÂ 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Mendengarkan
1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari – hari
1.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; mengungkapkan kesantunan, menyampaikan dan memberi komentar suatu
berita.2. Memahami makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk narative dan
report2.1 Merespon makna tindak tutur yang terdapat dalam teks lisan fungsional
2.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog pendek berbentuk narrative dan reportBerbicara
3. Mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan dan monolog pendek sederhana
berbentuk narrative dan report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari
3.1 Mengungkapkan makna yang terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang melibatkan tindak tutur ; mengungkapkan kesantunan, menyampaikan dan memberi komentar suatu
berita.4. Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog pendek sederhana berbentuk narrative dan
report untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari4.1 Mengungkapkan makna gagasan teks lisan
fungsional
4.2 Mengungkapkan makna gagasan dalam monolog pendek / teks berbentuk 4.1 Mengungkapkan makna gagasan teks
lisan fungsional
4.2 Mengungkapkan makna gagasan dalam monolog pendek / teks berbentuk narrative dan reportMembaca
5. Memahami makna dalam teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk narrative dan report untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari
5.1 Membaca nyaring teks fungsional berbentuk narrative dan report
5.2 Merespon makna teks fungsional berbentuk narrative dan reportMenulis
6. Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional dan essei pendek sederhana berbentuk narrative dan report untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari – hari
6.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek
6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam teks berbentuk narrative dan report
3. Â Â Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum
sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler. Untuk satuan pendidikan khususnya pelayanan
konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi oleh konselor, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat
dibina oleh guru, dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Pengembangan
diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri
dilaksanakan di dalam dan diluar sekolah.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan pengembangan peserta didik,
dengan memperhatikan kondisi sekolah.
Pengembangan diri bertujuan mengembangkan:
a. Â Bakat
b. Â Minat
c. Â Kreativitas
d. Â Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Â Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Â Â Kemampuan sosial
g. Â Kemampuan belajar
h. Â Wawasan dan perencanaan karir
i. Â Â Kemampuan pemecahan masalah
j.   Kemandirian

Kegiatan pengembangan diri  terdiri :


1. Kegiatan tak terprogramÂ
Kegiatan tak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh guru dan tenaga pendidik di sekolah yang diikuti oleh
semua peserta didik yang meliputi :
1.1Â Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal meliputi upacara bendera, sembahyang, senam,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
1.2Â Kegiatan spontan ( pembiasaan ) yaitu kegiatan yang dilakukan tidak terjadwal yang meliputi memberi salam,
membuang sampah pada tempatnya, budaya antre , berbahasa Inggris setiap hari sabtu dan mengatasi silang
pendapat.
1.3 Kegiatan keteladan yaitu kegiatan dalam bentuk prilaku sehari – hari yang meliputi : berpakaian rapi, berbahasa
yang baik, datang tepat waktu, tidak merokok, rajin membaca, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain.

2. Kegiatan terprogram
2.1  Pelayanan konseling, meliputi pengembangan / kegiatan layanan BK yang berkenaan dengan masalah :
a.  kehidupan pribadi
b.  kemampuan sosial
c.  kemampuan belajar
d.  wawasan dan perencanaan karir

2.2Â Kegiatan Ekstra Kurikuler:


2.2.1Â Bidang Pembentukan Mental dan Kedesiplinan
                     2.2.1.1 Pramuka
Pengembangan diri pramuka ini termasuk ekstrakurikuler pilihan wajib bagi anak kelas VII. Pengembangan diri pramuka
ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Mengembangkan jiwa kepemimpinan siswa
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Meningkatkan kedisiplinan siswa.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Meningkatkan rasa cinta tanah air
-         Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial.
-Â Â Â Â Â Â Â Â Â Menumbuhkembangkan kreativitas siswa.
Ruang lingkup materi pembinaan pramuka meliputi: baris berbaris, upacara bendera, simapore, tanda jejak, huruf sandi,
pendirian tenda, kemah.
2.2.1.2Â Â PMR
Ekstrakurikuler PMR ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Meningkatkan sikap kesetiakawanan sosial
–ÂÂÂ Menumbuhkembangkan sikap yang bersih dan sehat
-Â Â Â Â Mengembangkan rasa kebersamaan siswa.
-Â Â Â Â Meningkatkan aktivitas sosial terhadap masyarakat
Ruang lingkup materi pembinaan ekstrakurikuler PMR meliputi: materi kepalang merahan, perawatan keluarga, P3K,
dapur umum, toga, bakti sosial. kemah.

2.3 Kelompok  Mata Pelajaran


2.3.1  Kelompok  Matematika
Secara umum pengembangan diri kelompok matematika ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Mengembangkan logika secara rasional.
-Â Â Â Â Â Mengikuti berbagai lomba.
– Mampu meraih juara I pada olimpiade matematika Kabupaten Badung.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pengayaan materi matematika, soal-soal TPA, olimpiade

2.3.2  Kelompok  Fisika


Secara umum pengembangan diri kelompok fisika ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Mengembangkan pengetahuan tentang fisika.
-Â Â Â Â Â Mengikuti berbagai lomba.
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada olimpiade fisika kabupaten Badung.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pengayaan materi fisika, soal-soal TPA, Olimpiade

                 2.3.3  Kelompok  BiologiÂ


Secara umum pengembangan diri kelompok biologi ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Mengembangkan pengetahuan tentang biologi.
-Â Â Â Â Â Mengikuti berbagai lomba.
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada olimpiade biologi kabupaten Badung.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pengayaan materi biologi, soal-soal TPA, Olimpiade
2.3.4Â Kelompok Bahasa Inggris
Secara umum pengembangan diri kelompok bahasa Inggris ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Dapat menggunakan Bahasa Inggris yang komunikatif
– Mampu berprestasi dan  meraih juara I pada lomba- lomba pidato, cerita Bahasa Inggris kabupaten
Badung.
                 2.3.5  Kelompok  IPS
Secara umum pengembangan diri kelompok IPS ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Mengembangkan pengetahuan tentang IPS
-Â Â Â Â Â Mengikuti berbagai lomba.
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I Â pada olimpiade IPS kabupaten Badung.

                 2.3.6 Kelompok  Komputer


Secara umum pengembangan diri computer ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kreativitas dan intelektual siswa.
-Â Â Â Â Â Menumbuhkembangkan penguasaan IPTEK.
-Â Â Â Â Â Belajar berpikir kreatif dan inovatif
-Â Â Â Â Â Mengembangkan penguasaan life skill
-     Mampu meraih juara I  pada lomba – lomba tingkat kabupaten / kota.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pengolahan kata, angka, power point, photoshop, internet.

2.3.7Â Â Kelompok Elektronika


Secara umum pengembangan diri dalam bidang elektronika ini bertujuan untuk:
-     Meningkatkan kreativitas dan keterampilan  siswa.
-Â Â Â Â Â Menumbuhkembangkan penguasaan IPTEK.
-Â Â Â Â Â Belajar berpikir kreatif dan inovatif
-Â Â Â Â Â Mengembangkan penguasaan life skill
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pengenalan, penguasaan dan penggunaan alat – alat elektronika dalam
kehidupan sehari – hari.

2.3.8Â Â Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)


Secara umum pengembangan diri KIR ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Belajar berpikir ilmiah
-Â Â Â Â Â Mengembangkan sikap yang bertanggung jawab.
-Â Â Â Â Â Belajar mengadakan penelitian
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I Â pada LPIR kabupaten Badung.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: teknik penulisan karya ilmiah, mengadakan penelitian, pelaporan hasil
penelitian, presentasi karya tulis.

            2.3.9 Kelompok Majalah Dinding


Secara umum pengembangan diri pada Kelompok Majalah Dinding ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Belajar berpikir ilmiah
-     Mengembangkan kreatifitas yang bertanggung jawab.
-     Belajar menuangkan hasil karya dalam bentuk majalah dinding
-     Mampu meraih juara I  pada lomba Mading tingkat kabupaten / kota.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: teknik penulisan karya ilmiah, mengadakan penelitian, pelaporan hasil
penelitian dalam bentuk karya tulis di majalah dinding.

2. 4 Â Â Bidang Olahraga
                   2.4.1       Atletik
Pengembangan diri atletik ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada semua nomor lomba atletik pada PORJAR Kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan atletik meliputi: pemantapan kondisi fisik, nomor lari, nomor lompat dan nomor lempar.

2.4.2 Â Â Â Â Â Â Bulutangkis
Pengembangan diri bulutangkis ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada lomba PORJAR Kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: serve, pukulan porhand, backhand, smash, netting, kombinasi pukulan
poorhand-backhand-smash, drop, bermain secara tunggal dan ganda.

2.4.3 Â Â Â Â Â Â Bola Basket


Pengembangan diri bola basker terdiri dari dua kelompok yaitu bola basket putra dan putri. Secara umum ekstrakurikuler
ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Meningkatkan disiplin siswa
– Mampu berprestasi meraih juara I pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: kondisi fisik 10 komponen biomotorik, teknik dasar permainan bola basket
(seperti: drebel, shotting), bermain bola basket  dengan aturan, taktik dan strategi, sikap.

2.4.4 Â Â Â Â Â Â Tenis Meja


Secara umum pengembangan diri tennis meja ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara IÂ pada semua nomor pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan tennis meja meliputi: rusling/memukul bola, service, smash, blok, spin, permainan
single dan doble.

2.4.5 Â Â Â Â Â Â Tenis Lapangan


Secara umum pengembangan diri tennis lapangan ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara IÂ pada semua nomor pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan tennis lapangan meliputi: rusling/memukul bola, service, smash, blok, spin, permainan
single dan doble.

2.4.6Â Â Â Â Â Â Â Silat
Secara umum pengembangan diri silat ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
-Â Â Â Â Â Meningkatkan konsentrasi dan kepercayaan diri
–ÂÂÂÂ Mampu melindungi diri dan orang lain.
-Â Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada semua kelas pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan silat meliputi: latihan fisik, latihan jangkar dan pukulan, tangkisan, tendangan,
jatuhan, latih tanding.

2.4.7Â Â Â Â Â Â Â Karate
Secara umum pengembangan diri Karate ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
-Â Â Â Â Â Meningkatkan konsentrasi dan kepercayaan diri
–ÂÂÂÂ Mampu melindungi diri dan orang lain.
-Â Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada semua kelas pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan Karate meliputi: latihan fisik, latihan jangkar dan pukulan, tangkisan, tendangan,
jatuhan, latih tanding.
2.4.8Â Catur
Secara umum pengembangan diri catur ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kecerdasan mental
-Â Â Â Â Â Meningkatkan konsentrasi dan kepercayaan diri
-      Mampu meraih juara I pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan catur  meliputi: pengenalan buah catur, langkah dasar catur, strategi dan taktik
bermain.

                   2.4.9       Renang
Secara umum ekstrakurikuler renang ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada semua nomor lomba renang PORJAR Kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan renang meliputi: gerak dasar pemanasan renang, gerak dalam air, macam gaya dan
melatih semua nomor renang.

2.4.10 Â Â Â Â Senam Lantai


Secara umum ekstrakurikuler senam lantai ini bertujuan untuk:
–ÂÂÂÂ Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
–ÂÂÂÂ Mampu meraih juara I pada semua nomor pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan senam meliputi: gerak dasar pemanasan senam.

                   2.4.11     Taekwondo
Secara umum pengembangan diri Taekwondo ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
-Â Â Â Â Â Meningkatkan konsentrasi dan kepercayaan diri
–ÂÂÂÂ Mampu melindungi diri dan orang lain.
-Â Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada semua kelas pada PORJAR kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan Taekwondo meliputi: latihan fisik, latihan jangkar dan pukulan, tangkisan, tendangan,
jatuhan, latih tanding.

2. 5 Â Â Bidang Seni dan Budaya


2.5.1Â Tari
Secara umum pengembangan diri tari ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya Bali
-Â Â Â Â Â Menumbuhkan kreativitas seni
-Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada lomba PSP Kabupaten Badung.
Ruang lingkup materi pembinaan tari meliputi: dasar-dasar tari Bali, paileh tari, ekspresi dan kreasi tari.

2.5.2Â Â Â Â Â Â Â Tabuh
Secara umum pengembangan diri tabuh ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
-Â Â Â Â Â Menumbuhkan kreativitas seni
-Â Â Â Â Â Mampu tampil pada acara keagamaan dan penyambutan tamu di sekolah
Ruang lingkup materi pembinaan tabuh meliputi: dasar-dasar tabuh Bali, memainkan tabuh baleganjur.
Â
                   2.5.3       Seni Dharma Gita
Secara umum pengembangan seni dharma gita ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
-Â Â Â Â Â Menumbuhkan kreativitas seni
– Beryadnya dengan dharma gita pada saat upacara agama di sekolah.
Ruang lingkup materi pembinaan dharma gita meliputi: kidung, macepat dan wirama.

2.5.4Â Â Â Â Â Â Â Nyurat Aksara Bali


Secara umum pengembangan diri pada  nyurat aksara bali ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
-Â Â Â Â Â Menumbuhkan kreativitas seni
-     Mampu meraih juara  I pada PSP kabupaten Badung tahun 2013.
Ruang lingkup materi pembinaan nyurat aksara Bali meliputi: aksara Bali, penguasaan uger-uger aksara Bali, menyalin
aksara latin ke aksara Bali pada buku tulis, menyalin aksara latin ke aksara Bali pada rontal.
2.5.5Â Melukis
Secara umum pengembangan diri melukis ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
–ÂÂÂÂ Memiliki ketrampilan / life skill.
-Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada lomba melukis tingkat kabupaten / kota.
Ruang lingkup materi pembinaan melukis  meliputi: gambar panorama Bali, flora dan fauna gaya Pengosekan, gambar
ekspresif pada media kertas dan kain.
                   2.5..6 Mejejahitan
Secara umum pengembangan diri mejejahitan ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
–ÂÂÂÂ Memiliki ketrampilan / life skill.
–ÂÂÂÂ Mampu membuat upakara saraswati.
Ruang lingkup materi pembinaan mejejahitan meliputi: sampian gede, sampian peras, penyeneng, sampian tumpeng,
padma, tulung, sampian penjor, sampian jerimpen, lamak, gantung – gantungan.
                   2.5.7       Mepidarta Basa Bali
Secara umum pengembangan diri pada mapidarta bahasa bali bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
–ÂÂÂÂ Memiliki ketrampilan / life skill.
-Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I Â pada lomba tingkat kabupaten / kota.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: pidarta pada berbagai acara sekolah /sosial, darma wecana sesuai dengan
hari raya agama Hindu.

                    2.5.8  Vokalia / Lagu Pop


Secara umum pengembangan diri lagu pop daerah/nasional ini bertujuan untuk:
-Â Â Â Â Â Melestarikan budaya lokal
–ÂÂÂÂ Memiliki ketrampilan / life skill.
-Â Â Â Â Â Mampu meraih juara I pada lomba tingkat kabupaten / kota.
Ruang lingkup materi pembinaan meliputi: vocal, penampilan dan ekspresi pada saat tampil.

Tabel 13 Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri


NO Nama Kegiatan Hari Waktu
1 Pelayanan Konseling Setiap Hari 07.30 – 13.00
2 Pramuka Sabtu 07.30 – 09.00
3 PMR Sabtu 07.30 – 11.00
4 Kelompok Matematika Sabtu 07.30 – 11.00
5 Kelompok Fisika Sabtu 07.30 – 11.00
6 Kelompok Biologi Sabtu 07.30 – 11.00
7 Kelompok Bahasa Inggris Sabtu 07.30 – 11.00
8 Kelompok IPS Sabtu 07.30 – 11.00
9 Kelompok Komputer Sabtu 07.30 – 11.00
10 Kelompok Elektronika Sabtu 07.30 – 11.00
11 Kelompok Ilmiah Remaja Sabtu 07.30 – 11.00
12 Kelompok Majalah Dinding Sabtu 07.30 – 11.00
13 Atletik Sabtu 07.30 – 11.00
14 Bulu Tangkis Sabtu 07.30 – 11.00
15 Basket Sabtu 07.30 – 11.00
16 Tenis Meja Sabtu 07.30 – 11.00
17 Tenis Lapangan Sabtu 07.30 – 11.00
18 Silat Sabtu 07.30 – 11.00
19 Karate Sabtu 07.30 – 11.00
20 Catur Sabtu 07.30 – 11.00
21 Renang Sabtu 07.30 – 11.00
22 Senam Lantai Sabtu 07.30 – 11.00
23 Taekwondo Sabtu 07.30 – 11.00
24 Seni Tari Bali Sabtu 07.30 – 11.00
25 Seni Tabuh Sabtu 07.30 – 11.00
26 Seni Dharma Gita Sabtu 07.30 – 11.00
27 Nyurat Aksara Bali Sabtu 07.30 – 11.00
28 Melukis Sabtu 07.30 – 11.00
29 Mejejahitan Sabtu 07.30 – 11.00
30 Mapidarta Bahasa Bali Sabtu 07.30 – 11.00
31 Seni Vokalia Sabtu 07.30 – 11.00

Alokasi Waktu :
Untuk semua kegiatan pengembangan diri kelas VII, VIII, IX diberikan 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)
  Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan setiap semester kepada Kepala Sekolah dan Orang tua dalam
bentuk
kualitatif :
Kategori Keterangan
A Sangat baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
Â
4. Pengaturan Beban Belajar (Regulasi)
Beban belajar yang diatur dalam pelaksasnaan Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta sudah ditetapkan untuk setiap kelas
sesuai dengan struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Beban belajar untuk setiap mata pelajaran
dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik. Untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur, dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka dalam proses pembelajaran di kelas dilaksanakan dalam interaksi antara peserta didik dan
pendidik. Beban belajar dalam kegiatan tatap muka satu jam pelajaran ditetapkan sebagai berikut : satu jam pelajaran
berlangsung selama 40 menit, Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada satuan pendidikan SMP Â Negeri 1
Kuta adalah (1) untuk Program Pendidikan Reguler 36 jam, (2) untuk Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
42 jam.
Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tak terstruktur dialokasikan 50% dari waktu kegiatan tatap muka.
Tabel 14  Pengaturan Beban Belajar
Minggu Jumlah Jam Per
Jumlah
1 jam efektif Waktu pemb. Tahun (@ 60
Kelas Jam pemb.per-
Tatap muka pertahun pertahun menit)
minggu
pelajaran
1596 jam 1064 jam
VII 40 menit 42 jam 38 minggu

VIII 40 menit 42 jam 38 minggu 1596 jam 1064 jam


IX 40 menit 42 jam 38 minggu 1596 jam 1064 jam

5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasann Minimal didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan di antaranya input peserta didik, tingkat
esensial dan kompleksitas dari masing-masing kompetensi dasar per mata pelajaran, serta kemampuan daya dukung
pembelajaran. Â Berdasarkan pertimbangan tersebut untuk kriteria kentutasan minimal tiap-tiap mata pelajaran
ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran. SMP Negeri 1 Kuta menggunakan prinsip mastery learning, yaitu
siswa diharapkan menuntaskan semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah dipaketkan. Apabila ada
peserta didik yang tidak tuntas maka perlu diberikan remedial sesuai standar kompetensi yang belum tuntas. Para
peserta didik yang menuntaskan standar kompetensi dengan baik diberikan program pengayaan sedangkan bagi
peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan, peserta didik harus
mengikuti perbaikan (remidial), sampai 2 kali dengan nilai maksimal sama dengan nilai  KKM.
Â
Tabel  15. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM)    Â
Â
NoÂ
Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal


VII
VIII
IX
GJ
GN
GJ
GN
GJ
GN
1
Pendidikan Agama
78
78
80
80
83
83
2
Pendidikan Kewarganegaraan
78
78
80
80
82
82
3
Bahasa Indonesia
78
78
80
80
82
82
4
Bahasa Inggris
78
78
80
80
82
82
5
Matematika
78
78
80
80
82
82
6
Ilmu Pengetahuan Alam
78
78
80
80
82
82
7
Ilmu Pengetahuan Sosial
78
78
80
80
82
82
8
Seni Budaya
78
78
79
79
80
80
9
Penjaskes
78
78
79
79
80
80
10
Keterampilan / TIK / PTD

a. Keterampilan
b. TIK / PTD
78
78
78
78
80
79
80
79
82
80
82
80

11
Muatan Lokal :

1.a.Bahasa Daerah Bali


2.b.Budi Pekerti
3.c.English Conversation

78
80
80
78
80
80
79
82
82
 79
82
82
80
84
83
80
84
83

Pengembangan Diri
B
B
B
B
B
B

Sekolah senantiasa berupaya untuk meningkatkan KKM secara berkelanjutan agar dapat mencapai KKM ideal 100%
melalui kegiatan : memberikan tambahan waktu belajar, melengkapi sarana prasarana pembelajaran, meningkatkan
standar proses dan penilaian pembelajaran.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
   a. Kriteria Kenaikan Kelas
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal  Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
12/C/Kep/TU/2008 tentang Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Â
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila :
1.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
2.Nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maksimal 2 mata pelajaran pada semester genap, kecuali mata
pelajaran Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia.
3.Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada semester yang diikuti.
4.Nilai Pengembangan Diri minimal Baik
5.Kehadiran siswa dipertimbangkan dalam rapat dewan guru
6.Nilai akhir laporan belajar siswa diperoleh dengan merata-ratakan hasil rata-rata nilai ulangan harian (UH), nilai
tengah semester (NTS) dan nilai ulangan akhir  semester (NAS), dengan rumus:        (2.UH) + NTS +
NAS
4
b. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19Â Tahun 2005Â pasal 72Â ayat 1.
Peserta Didik dinyatakan lulus apabila :
1.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2.Memperoleh nilai minimal 75 pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estétika,
dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
3.Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.Lulus Ujian Nasional
Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah diatur sesuai dengan Pedoman Operasional Sekolah (POS). Pada tahun
pelajaran 2012 / 2013, SMP Negeri 1 Kuta menargetkan kelulusan 100% dan peningkatan nilai rata-rata Ujian Nasional
dari 9,05 menjadi 9,06.
Untuk mencapai nilai rata-rata Ujian Nasional yang ditargetkan diatas, dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: (a)
memberikan jam pelajaran tambahan; (b) mengikuti try out dari MKKS Kecamatan, MKKS Kabupaten, Provinsi, serta
lembaga-lembaga pendidikan yang relevan.
Bagi peserta didik yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional, diberikan pembinaan khusus oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.

7. Â Â Pendidikan kecakapan hidup (Life Skill)


Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan talentanya, yaitu
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang.
Secara khusus bertujuan untuk :
1.Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi,
misalnya: masalah narkoba, lingkungan sosial, dan sebagainya.
2.Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik
3.Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual.
4.Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan
sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

Pendidikan kecakapan hidup menjadi suatu kebijakan seiring dengan berlakunya Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan
menjadi acuan sekolah dalam mengembangkan kurikulum SMP Negeri 1 Kuta. Oleh karena itu, pengembangan
kecakapan hidup dengan sendirinya harus mengacu kepada standar- standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Penerapan pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan pada seluruh mata pelajaran yang Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasarnya yang mengandung unsur kecakapan hidup.
Â
Tabel 16
Analisis Pengintegrasian Kecakapan Hidup dalam Muatan Wajib
Pengembangan Kecakapan Hidup *)
No Mata Pelajaran Tujuan Pendidikan
Kecakapan Personal Kecakapan
SosialKecakapan
AkademikKecakapan Vokasional1Pendidikan AgamaMembentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa      √     √   √     √2Pendidikan
KewarganegaraanMembentuk peserta didik menjadi warga negara yang memiliki wawasan dan rasa kebersamaan, cinta
tanah air, serta bersikap dan berprilaku demokratis
√    √     √      √3BahasaMembentuk peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif
dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan
√    √    √      √4MatematikaMengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta didik
√     √     √      √5Ilmu Pengetahuan AlamMengembangkan pengetahuan, dan
kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya
√     √     √     √6Ilmu Pengetahuan SosialMengembangkan pengetahuan, dan
kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat
√     √              √    √7Seni dan BudayaMembentuk karak-ter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman
budaya      √     √      √     √8Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
KesehatanMembentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas
√     √      √     √9Keterampilan / TIKMembentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki keterampilan       √      √       √      √10Muatan LokalMembentuk
pemahaman terhadap potensi sesuai dengan ciri khas di daerah tempat tinggalnya
√      √      √      √11Pengembangan DiriMemberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakat
√      √     √      √

8. Pendidikan Berbasis Keuggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan program pendidikan yang dikembangkan di SMP Negeri 1
Kuta dengan memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
TIK, ekologi yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta didik.
Berdasarkan analisis kondisi sekolah dan kondisi lingkungan ( kekuatan, kelemahan dan potensi sekolah) maka sekolah
menetapkan seni dan budaya sebagai pendidikan berbasis keunggulan lokal mengingat Bali merupakan daerah tujuan
wisata internasional. Sedangkan pendidikan berbasis keunggulan global, yaitu pendidikan Bahasa Inggris dan TI
sebagai penunjang daya saing di tingkat internasional.
9. Â Â Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai – nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai – nilai karakter baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insal kamil.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa mengedepankan nilai-nilai kehidupan yang melandasi perilaku manusia
berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum, dan adat istiadat. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pendidikan nasional yang harus dikembangkan secara
komprehensif sebagai proses pembudayaan.
Pendidikan Karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik agar mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari – hari.
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Kuta antara lain :
1.Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan yaitu religius yang meliputi ; pikiran, perkataan dan tindakan
seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan / ajaran agama.
2.Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri yang meliputi ; jujur bertanggungjawab, bergaya hidup sehat,
disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, ingin tahu dan cinta
ilmu.
3.Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama yang meliputi ; sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain, patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, demokratis.
4.Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan yang meliputi ; peduli sosial dan peduli lingkungan.
5.Nilai kebangsaan yang meliputi ; nasional dan menghargai keberagaman.

10.  Pendidikan  Sekolah  Peduli dan Berbudaya Lingkungan


Dalam mewujudkan SMP Negeri 1 Kuta sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan  maka beberapa indikator
yang akan diterapkan yaitu :
a. Â Â Mengembangan kebijakan sekolah
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, maka  sekolah melaksanakan kegiatan
pendidikan lingkungan hidup dengan melibatkan  semua warga sekolah sesuai dengan prinsip – prinsip dasar
program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Kebijakan sekolah untuk mewujudkan sekolah peduli berbudaya
lingkungan tersebut adalah :
1.Menyusun Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2.Mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
3.Meningkatkan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungn hidup.
4.Sekolah berupaya nenghemat sumber daya alam.
5.Mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
6.Mengalokasikan dan menggunakan dana untuk  kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
b. Â Mengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Menyampaikan  materi lingkungan hidup kepada para siswa melalui kurikulum secara terintegrasi atauÂ
mengembangankan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari – hari.
Mengembangankan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan dengan melakukan hal – hal berikut :
1.Mengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran
2.Menggali dan mengembangankan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.
3.Mengembangankan  metode belajar berbasis lingkungan dan  budaya.
4.Mengembangankan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan
hidup.
c. Â Â Mengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah melibatkan berbagai aktivitas
pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga melibatkan masyarakat sekitarnya dalam melakukan berbagai
kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat dan lingkungan. Kegiatan – kegiatan yang
dilakukan oleh warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah :
1.Membuka dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler / kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif
di sekolah.
2.Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.
3.Membangun kegiatan kemitraan dalam mengembangankan pendidikan hidup di sekolah.
d.   Mengelola dan atau Mengembangankan  Sarana Pendukung Sekolah
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang
mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup yaitu :
1.Mengembangankan fungsi sarana pendukung sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup.
2.Meningkatankan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
3.Menghemat sumberdaya alam ( air, listrik ) dan ATK
4.Meningkatankan kualitas pelayanan makanan sehat.
5.Mengembangankan sistem pengelolaan sampah yang sudah ada.

BABÂ IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran.
Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari
libur.
Setiap permulaan tahun pembelajaran tim pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta, Â menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan selama satu tahun pelajaran. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu
kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didikdan
masyarakat, serta ketentuan dari Pemerintah/Pemerintah Daerah.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali Nomor: 420 / 6361 / Disdikpora, Tanggal : 28
Mei 2012

    KALENDER PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 KUTA SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂ Jml. HBE Tanggal Keterangan
JULI 2012
MINGGU 1 8 15 22 29 1 s.d 14 Libur Akhir Tapel 2011/2012
SENIN 2 9 16 23 30 2
SELASA 3 10 17 24 31 2 16 Awal Tahun Pelajaran
2010/2011
RABU 4 11 18 25 1
KAMIS 5 12 19 26 2 16 s.d 18 Masa Orientasi Siswa Kelas
VII
JUMAT 6 13 20 27 2
SABTU 7 14 21 28 2 Hari Belajar Efektif (HBE)=
11 Hari
                      AGUSTUS 2012
MINGGU 5 12 19 26
SENIN 6 13 20 27 3
SELASA 7 14 21 28 3 17 Upacara HUT Kemerdekaan
RI
RABU 1 8 15 22 29 4 19, 20 Hari Idul Fitri
KAMIS 2 9 16 23 30 4 28 s.d 31 Hari Raya Galungan dan
Kuningan
JUMAT 3 10 17 24 31 3
SABTU 4 11 18 25 4 Hari Belajar Efektif (HBE)=
21 Hari
                      SEPTEMBER 2012
MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 3
SELASA 4 11 18 25 3 1 s.d 8 Hari Raya Galungan dan
Kuningan
RABU 5 12 19 26 2
KAMIS 6 13 20 27 2 26 s.d 29 Kegiatan Tengah Semester
JUMAT 7 14 21 28 2
SABTU 1 8 15 22 29 2 Hari Belajar Efektif (HBE)=
14 Hari

Â
Â
                      JUNI 2013
MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 2
SELASA 4 11 18 25 2 5 Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW
RABU 5 12 19 26 1 15 Pembagian Raport semester II
KAMIS 6 13 20 27 2 18 s.d 30 Libur Akhir Tahun Pelajaran
JUMAT 7 14 21 28 2
SABTU 1 8 15 22 29 3 Hari Belajar Efektif (HBE)= 12
Hari
                      JULI 2013
MINGGU 7 14 21 28
SENIN 1 8 15 22 29 1 s.d 13 Libur Akhir Tahun Pelajaran
SELASA 2 9 16 23 30 1 s.d 13 Program Matrikulasi Kelas VII
RABU 3 10 17 24 31 15 s.d 17 Awal Tahun Pelajaran ( MOS )
KAMIS 4 11 18 25
JUMAT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
Hari Belajar Efektip ( HBE ) Semester Genap = 116 hari
B. Alokasi Waktu
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut :
1.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pembelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Bulan Juli setiap tahun
dan berakhir pada Bulan Juni tahun berikutnya.
2.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran dengan
 mengalokasikan 38 minggu efektif belajar.
3.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam pembelajaran
untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah dengan kegiatan pengembangan diri.
4.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau sekolah dapat menetapkan hari
libur khusus.
5.Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
6.Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk menyiapkan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun.
7.Sekolah memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan, tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
8.Sekolah untuk kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
9.Hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak disesuaikan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

Tabel  17 Alokasi Waktu


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar 38 minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan.
2 Jeda tengah semester 1 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun pelajaran 4 minggu Digunakan untuk persiapan kegiatan
dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 4 minggu Untuk hari Raya Galungan dan
Kuningan dua kali setahun.
6 Hari libur umum 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan
pemerintah
7 Hari libur khusus 1 minggu Untuk Siwalatri, Saraswati, Pagerwesi
dan Piodalan Padmasana Sekolah.
8 Kegiatan khusus sekolah 1 minggu Untuk kegiatan Ulang Tahun Sekolah
JUMLAH 53 Â minggu
ALOKASI WAKTU BELAJAR
Â
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi 2 semester yaitu semester ganjil
dan semester genap. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari dengan 2 (dua) jam pelajaran
tambahan untuk pengayaan pada mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan dan kegiatan pengembangan diri
dilaksanakan hari Minggu.

Tabel 18 Alokasi Waktu Belajar


HARI WAKTU BELAJAR KETERANGAN
Senin Pk. 07.30 – Pk. 14.45 Belajar
Selasa Pk. 07.30 – Pk. 14.45 Belajar
Rabu Pk. 07.30 – Pk. 14.45 Belajar
Kamis Pk. 07.30 – Pk. 14.45 Belajar
Jumat Pk. 07.30 – Pk. 14.00 Belajar
Sabtu Pk. 07.30 – Pk. 11.00 Pengembangan Diri

Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
LAMPIRANÂ :
1.Profil Sekolah
2.Berita Acara Workshop Review  Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta
3.Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Kuta tentang Tim Pengembang Kurikulum
4.Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Kuta tentang Pelaksanaan Workshop Kurikulum
5.Jadwal Pelaksanaan Workshop Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta
6.Daftar Hadir Nara Sumber Workshop Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta
7.Daftar Hadir Peserta Workshop Kurikulum SMP Negeri 1 Kuta
8.Silabus dan RPP Mata Pelajaran (Dokumen 2)

Das könnte Ihnen auch gefallen