Sie sind auf Seite 1von 6

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, No.

2, Agustus 2018
Ulum, Upaya Keluarga Mencegah Pemasungan... 111
DOI: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p111–116

UPAYA KELUARGA MENCEGAH PEMASUNGAN PADA


ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KOTA BLITAR
(Family Efforts To Prevent Confinement of Mental Disorder
People In Blitar City)

Mohamad Miftachul Ulum


D3 Keperawatan Blitar, Poltekkes Kemenkes Malang
Jl.dr. Sutomo 56 Blitar
email: miftachululumpromkes@gmail.com

Abstract: Physical confinement is an act of restraint, isolation, and neglect that accompanies such
activities. The number of people with physical confinement in the Blitar City in 2015 reached 16 people
and in 2016 reached 9 people. The family has an important role in the prevention of the physical
confinement because it is one of the preventive efforts to reduce the number of the illegal physical
confinement. The purpose of this study was to find out how was the family efforts in preventing illegal
physical confinement to people with Mental Disorders. Method: The research method used descriptive
design, with a family population having the family member with a severe mental disorder. The data
collection used questionnaires with 30 sample taken using quota sampling technique. Result: the efforts
to study people with mental disorders are 60% less, the family was largely unable to identify how
personal hygiene was met, the procedure for taking medication and especially not able to recognize the
signs and symptoms of people with mental disorders who experienced a raging attack; Family efforts in
planning actions were still found to be 30% less; Family efforts in caring for people with mental
disorders were 30% less; Family efforts in modifying the environment around people with mental disor-
ders were 46.7% less; Family efforts in utilizing health facilities were 10% less. Public Health Care of
Kepanjen Kidul is expected to awake the community through the improvement of health education
activities for people with mental disorder treatment in the family without any physical confinement.

Keywords: family effort, prevention of physical confinement, people with mental disorder

Abstrak: Pasung merupakan tindakan pengekangan, pengisolasian dan penelantaran yang menyertai
tindakan tersebut. Jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung di kota Blitar tahun 2015
mencapai 16 orang dan tahun 2016 mencapai 9 orang. Keluarga memiliki peranan penting dalam pencegahan
tindakan pasung, karena merupakan salah satu upaya preventif yang bertujuan untuk menurunkan angka
pasung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya keluarga dalam pencegahan tindakan pasung pada
ODGJ. Metodologi: Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif, dengan populasi keluarga
yang mempunyai anggota keluarga mengalami gangguan jiwa berat. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dengan sampel sebanyak 30 responden, diambil menggunakan teknik quota sampling. Hasil :
Hasil penelitian Upaya dalam melakukan pengkajian terhadap ODGJ adalah 60% kurang; Upaya keluarga
dalam merencanakan tindakan masih ditemukan 30% kurang; Upaya keluarga dalam merawat ODGJ 30%
kurang; Upaya keluarga dalam memodifikasi lingkungan sekitar ODGJ 46,7% kurang; Upaya keluarga
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan 10% kurang. Diskusi : UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjen
Kidul diharapkan dapat menyadarkan masyarakat melalui peningkatan kegiatan penyuluhan kesehatan
tentang perawatan ODGJ dalam keluarga tanpa pasung.

Kata kunci: upaya keluarga, pencegahan tindakan pasung, ODGJ

111
112 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 111–116

PENDAHULUAN Kesehatan adalah menjadikan Indonesia Bebas


Orang dengan Gangguan jiwa (ODGJ) adalah Pasung. (Riskesdas, 2013).
orang yang mengaklami gangguan dalam pikiran, Dengan melihat kondisi masalah kesehatan jiwa
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam lebih besar maka dalam laporan “Kesahatan mental:
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan pemahaman baru, harapan baru”. mengatakan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan bahwa pendekatan kesehatan masyarakat terutama
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan keluarga dalam penanganan kesehatan mental
fungsi orang sebagai manusia. Masalah ODGJ memiliki peranan penting, pemahaman keluarga
menimbulkan beban besar terhadap keluarga, menjadi hal utama dalam mendukung kesembuhan
teman, masyarakat, maupun pemerintah. ODGJ (Walujani, 2001). Selain itu keluarga juga
Undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang semestinya memiliki upaya antara lain dalam mem-
kesehatan jiwa pasal 86 setiap oprang yang sengaja berikan dan mengawasi saat minum obat, kontrol
melakukan pemasungan, penelataran, kekerasaan/ ke pelayanan kesehatan secara teratur, memenuhi
atau menyuruh orang lain untuk melakukan pema- kebutuhan dasar manusia, serta memberdayakan
sungan penelantaran, kekerasan terhadap Orang potensi ODGJ agar tetap produktif dan bermakna
Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan (ODGJ), didalam keluarga atau masyarakat.
dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perun- Hasil studi pendahuluan tanggal 13 Oktober
dang-undangan. Sedangkan di kota Blitar gangguan 2016 pada 5 ODGJ diperoleh hasil, yaitu sebanyak
jiwa mencapai 447 orang pada tahun 2014. 40% keluarga tidak mengetahui tentang prosedur
Banyaknya ODGJ di masyarakat, menimbul- memperoleh pengobatan, dan 40% keluarga besedia
kan dampak atau kecenderungan pada keluarga untuk melepaskan pemasungan, serta 20% keluarga
untuk melakukan tindakan pasung. Hasil Riskesdas mengajak masyarakat untuk melak-sanakan pembe-
(2013) didapatkan ODGJ berat yang pernah dipa- basan pasung.
sung dihitung dari 1.655 rumah tangga, meliputi Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
14.3% anggota keluarga yang mengalami gangguan upaya keluarga dalam pencegahan tindakan pasung
jiwa berat, dan 18.2% terjadi pada penduduk yang yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan
tinggal di perdesaan. Serta 19.5% terjadi pada ke- pengembangan program Kesehatan Jiwa UPTD
lompok penduduk dengan ekonomi rendah. Kota Kesehatan Kecamatan Kepanjen Kidul.
Blitar pada tahun 2015 ODGJ yang dipasung men-
capai 16 orang dan pada tahun 2016 mencapai 9 BAHAN DAN METODE
orang. Penelitian ini menggunakan rancangan des-
ODGJ yang dipasung dari tiga UPTD Kese- kriptif untuk mengetahui upaya keluarga dalam
hatan di kota Blitar yaitu: UPTD Kesehatan Keca- pencegahan tindakan pasung.
matan Sukorejo terdapat 2 orang masih dipasung Populasi dalam penelitian ini adalah salah satu
dan paska pasung sejumlah 4 orang. UPTD Kese- anggota keluarga yang mempunyai anggota ke-
hatan Kecamatan Kepanjen Kidul terdapat 3 orang luarga ODGJ di UPTD Kesehatan Kecamatan
masih dipasung dan paska pasung sejumlah 10 orang, Kepanjen Kidul Kota Blitar.Sampel sebanyak 30
UPTD Kesehatan Kecamatan Sanawetan terdapat responden yang dipilih secara quota sampling,
1 orang masih dipasung dan paska pasung sebanyak dengan kriteria yaitu anggota keluarga yang ber-
3 orang. Jadi total dari seluruh ODGJ yang masih pengaruh dalam pengambilan keputusan yang
dipasung maupun paska pasung sebanyak 23 orang. mempunyai anggota keluarga ODGJ dan mere-
Metode pemasungan tidak terbatas pada pema- potkan keluarga antara lain gaduh, gelisah, me-
sungan secara tradisional yaitu menggunakan kayu ngamuk, defisit perawatan diri yang berada
atau rantai pada kaki, tetapi termasuk tindakan diwilayah UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjen
pengekangan lain yang membatasi gerak, peng- Kidul Kota Blitar.
isolasian, termasuk mengurung, dan penelantaran Variable dalam penelitian ini adalah upaya
yang menyertai salah satu metode pemasungan. keluarga dalam pencegahan tindakan pasung.
Sampai saat ini masih terdapat pemasungan serta Instrumen penelitian menggunakan angket tertutup
perlakuan salah pada ODGJ berat di Indonesia. berstruktur yang telah diujicobakan pada 7 respon-
Salah satu upaya pemerintah melalui Kementrian den uji coba, dan dibuat sedemikian rupa sehingga
Ulum, Upaya Keluarga Mencegah Pemasungan... 113

responden hanya tinggal memilih beberapa pilihan Tabel 3 Distribusi Upaya Keluarga Dalam Merawat
jawaban yang tersedia. Analisa data menggunakan ODGJ di UPTD Kesehatan
univariat. Upaya f %

HASIL PENELITIAN Baik 14 46.7


Cukup 7 23.3
Karakteristik responden Kurang 9 30
Penelitian dilaksanakan di wilayah UPTD Total 30 100
Kesehatan Kecamatan Kepanjen-kidul Kota Blitar.
Data karakteristik responden terdiri dari jenis
kelamin, umur, hubungan dengan ODGJ, pendidikan, Tabel 4 Distribusi Upaya Keluarga Dalam Memo-
pekerjaan, informasi, dan sumber informasi. difikasi Lingkungan Sekitar ODGJ
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik
responden, yaitu jenis kelamin sebagian besar 60% Upaya f %
perempuan, usia responden sebagian besar (50%) Baik 14 46.7
> 50 tahun, hubungan responden dengan ODGJ Cukup 7 23.3
30% orang tua, pendidikan terakhir 37% SD, Kurang 9 30
pekerjaan 30% buruh, informasi yang didapat Total 30 100
responden 70% tidak pernah mendapatkan, dan
sumber informasi 20% (6 orang) bersumber dari
Tenaga Kesehatan. Dari Tabel 4 diketahui 30% upaya keluarga
dalam upaya melakukan modifikasi lingkungan
sekitar adalah kurang.
Tabel 1 Distribusi Upaya Keluarga Dalam Mengkaji
Kondisi ODGJ
Tabel 5 Distribusi Upaya Keluarga Dalam Meman-
Upaya f %
faatkan Fasilitas Kesehatan
Baik 8 26.7
Cukup 4 13.3 Upaya f %
Kurang 18 60 Baik 14 46.7
Total 30 100 Cukup 7 23.3
Kurang 9 30

Dari Tabel 1 diketahui sebagian besar 60% Total 30 100


keluarga dalam upaya melakukan pengkajian
terhadap kodisi ODGJ adalah kurang.
Dari Tabel 5 diketahui sebgaian besar 30%
upaya keluarga didalam memanfaatkan fasilitas ke-
Tabel 2 Distribusi Upaya Perencanaan Tindakan sehatan adalah kurang.
Keluarga Terhadap ODGJ

Upaya f % PEMBAHASAN
Upaya Keluarga Dalam Mengkaji Kondisi
Baik 3 10
Cukup 18 60 ODGJ
Kurang 9 30 Pada penelitian ini didapatkan bahwa keluarga
Total 30 100 didalam upaya untuk melakukan pengkajian kondisi
ODGJ sebagian besar 60% adalah keluarga dalam
Dari Tabel 2 diketahui sebagian besar 30% upaya melakukan pengkajian terhadap ODGJ ku-
dalam melakukan perencanaan tindakan keluarga rang karena sebagian besar keluarga belum mampu
terhadap ODGJ adalah kurang. mengidentifikasi bagaiman pemenuhan personal
Dari Tabel 3 diketahui sebagaian besar 30% hygiene, prosedur minum obat dan terutama ke-
upaya keluarga dalam melakukan perawatan luarga belum bisa mengenal tanda dan gejala kondisi
terhadap ODGJ masih kurang baik. ODGJ yang akan mengalami serangan amuk.
114 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 111–116

Hasil tabulasi silang antara pendidikan terakhir memperoleh tindakan lanjutan di institusi pelayanan
dengan upaya keluarga yang kurang mampu kesehatan atau dirumah.
melakukan pengkajian terhadap kondisi ODGJ 30% Menurut Mubarak (2007) semakin tinggi pen-
berpendidikan SD. Hal ini menunjukkan bahwa didikan semakin mudah menerima informasi khu-
pendidikan responden yang rendah, dapat meng- susnya tentang pencegahan merawat ODGJ. Me-
hambat proses kesadaran dalam merespon informasi, nurut peneliti semakin banyak pengetahuan yang
sehingga ada kecenderungan kurang memperhatikan dimiliki sesorang maka semakin mudah untuk mera-
kondisi ODGJ terkait tanda dan gejala adanya risiko wat ODGJ, sebaliknya pendidikan yang rendah akan
amuk. Menurut Mubarak (2007) bahwa semakin menghambat penerimaan informasi. Sesuai hasil
tinggi pendidikan seseorang semakin mudah untuk tabulasi silang antara pendidikan dan upaya keluarga
merespon informasi. Menurut peneliti semakin dalam merawat ODGJ, diperoleh responden yang
rendah pendidikan yang dimiliki seseorang maka berpendidikan SMA sebesar 23.3% upaya baik.
semakin sulit dalam merespon informasi. Menurut peneliti, pendidikan mempengaruhi
upaya keluarga dalam merawat ODGJ, karena
Upaya Keluarga Dalam Merencanakan Tin- pendidikan yang tinggi mempengaruhi daya tangkap
dakan Terhadap ODGJ informasi yang didapat keluarga, selain itu pendi-
Hasil penelitian upaya keluarga dalam meren- dikan merupakan suatu proses untuk meningkatkan
canakan tindakan terhadap ODGJ sebagian besar pengetahuan dan menambah wawasan. Pendidikan
30% kurang yaitu sebagian keluarga belum bisa bisa dihubungakan dengan pekerjaan, karena peker-
merencanakan memberikan minum obat, memanggil jaan merupakan faktor yang mempengaruhi penge-
petugas ketika terjadi amuk bahkan akan melakukan tahuan, hal ini didukung oleh pendapat Notoatmodjo
pemasungan. Sikap adalah pandangan atau pera- (2010) bahwa pekerjaan merupakanperbuatan yang
saan yang dikuti kecenderungan untuk bertindak dilakukan tidak terputus, jelas dan dalam kedudukan
sesuai sikap objektif. Sikap seseorang dicerminkan tertentu. Pekerjaan berkaitan dengan dunia kerja di
dalam bentuk tendensi atau kecenderungan perilaku. masyarakat. Lingkungan pekerjaan dapat menjadi-
Kecenderungan bertindak merupakan modal dasar kan seseorang memperoleh pengalaman dan penge-
sebuah perencanaan. Kecenderungan sangat dipe- tahuan baik tentang pencegahan tindakan pema-
ngaruhi oleh orang lain yang dianggap penting. sungan pada ODGJ langsung maupun tidak lang-
Menurut peneliti upaya perencanaan tindakan sung. Sesuai hasil tabulasi silang antara pekerjaan
keluarga terhadap ODGJ dapat dipengaruhi oleh dan upaya keluarga dalam merawat ODGJ diper-
sumber informasi yang didapat. Sesuai hasil tabulasi oleh wiraswasta sebesar 10% dengan upaya yang
silang antara sumber informasi dengan upaya baik.
keluarga dalam merencanakan tindakan terhadap Peneliti berpendapat bahwa pendidikan dan
ODGJ bersumber dari tenaga kesehatan sebagian pekerjaan adalah salah satu faktor yang mempe-
besar 60% cukup. Pada umumnya petugas kese- ngaruhi upaya seseorang karena pendidikan sese-
hatan mempunyai pengaruh besar dalam mem- orang yang tinggi bisa mendapatkan pekerjaan.
berikan informasi, namun terkadang keluarga tidak Keluarga yang sering bertemu dengan masyarakat
selalu melaksanakan informasi yang didapat dapat menambah pengetahuan keluarga khususnya
tersebut. informasi tentang pencegahan tindakan pemasungan
pada ODGJ. Wiraswasta adalah pekerjaan yang
Upaya Keluarga Dalam Merawat ODGJ sering berinteraksi dengan masyarakat sehingga
dapat meningkatkan pengetahuan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
30% kurang dapat melakukan merawat ODGJ. Upaya Keluarga Dalam Memodifikasi Ling-
Dimana sebagian keluarga masih belum bisa rutin kungan Sekitar ODGJ
memberikan obat, memberikan pemenuhan makan
dan minum serta merawat kebersihan diri. Upaya Berdasarkan hasil penelitian upaya keluarga
yang baik ini didukung salah satu tugas keluarga di dalam memodifikasi lingkungan sekitar ODGJ
bidang kesehatan yaitu merawat anggota keluarga 46.7% adalah kurang, masih terdapat angka yang
yang mengalami gangguan kesehatan, anggota ke- cukup tinggi dinamana keluarga msih belum mampu
luarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu melakukan modifikasi lingkungan sekitar, bagaimana
Ulum, Upaya Keluarga Mencegah Pemasungan... 115

cara membuat lingkungan aman, belum mampu terima.Keluarga juga memberi dukungan mengenai
memberikan sosialisasi dan mengontrol diri sebagai perawatan dari anggota keluarga yang sakit. Sesuai
upaya preventif terhadap resiko amuk dimasyarakat. dengan tabulasi silang antara hubungan keluarga
Upaya yang kurang ini salah satunya dipenga- dengan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
ruhi oleh usia, hal ini didukung oleh pendapat Noto- kesehatan adalah orang tua sebesar 6.7% cukup.
admojo (2010) bahwa bertambahnya umur sese- Menurut peneliti keluarga khususnya orang tua pada
orang akan terjadi perubahan fisik dan psikologis. umumnya lebih berpengaruh pada gangguan jiwa
Sesuai tabulasi silang antara umur responden dan karena adanya ikatan batin antara anak dan orang
upaya keluarga dalam memodifikasi lingkungan tua. Selain itu cara orang tua yang memberikan
sekitar ODGJ didapatkan hasil dari usia >50 tahun keyakinan pada penderita juga berpengaruh pada
sebesar 33.3% kurang. Menurut peneliti, usia >50 pemanfaatan fasilitas kesehatan, misalnya mengajak
tahun mengalami penurunan fisik sehingga pada usia gangguan jiwa untuk berobat secara rutin di pus-
tersebut sudah tidak kuasa untuk melindungi sendiri, kesmas.
dengan demikian keluarga lebih memilih ODGJ
dipasung. SIMPULAN DAN SARAN
Umur, pekerjaan juga berpengaruh dalam Simpulan
keluarga memodifikasi lingkungan sekitar ODGJ.
Pekerjaan ibu rumah tangga menuntut untuk selalu Tingkat kecemasan pada lansia di Secara
berada dirumah dan memiliki banyak waktu me- umum upaya keluarga dalam pencegahan tindakan
ngurus, memperhatikan dalam urusan rumah tangga pemasungan pada ODGJ di UPTD Puskesmas
khususnya dalam mempertahankan suasana diru- Kecamatan Kepanjen 50% kurang.
mah yang menguntungkan kesehatan. Sesuai tabu- Upaya pencegahan tindakan pemasungan
lasi silang antara pekerjaan dengan keluarga dalam tersebut didukung oleh beberapa tugas keluarga
memodifikasi lingkungan disekitar ODGJ adalah IRT yaitu; (1) Upaya dalam mengkaji kondisi ODGJ
(ibu rumah tangga) kurang sebesar 16.7%. Menurut sebesar 60% kurang. (2) Upaya perencanaan tin-
peneliti, kegiatan IRT bukan hanya memodifikasi dakan keluarga terhadap ODGJ diperoleh 60%
lingkungan sekitar ODGJ saja, melainkan juga harus cukup. Upaya perawatan ODGJ hanya 46.7% baik.
dikerjakan seperti memasak untuk keluarganya dan Upaya keluarga dalam memodifikasi lingkungan
mengurus rumah tangga, sehingga IRT kurang mam- sekitar ODGJ sebesar 46.7% kurang. Upaya ke-
pu untuk memelihara lingkungan ODGJ. luarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dari keluarga sebesar 56.7% cukup.
didapatkan hasil 43.3% kurang dalam upaya. Hal
ini dapat dikaitkan dengan IRT bahwa kegiatan IRT Saran
disibukan dengan kegiatan rumah tangga sehingga UPTD Puskesmas Kecamatan Kepanjen Kidul
kurang mendapatkan informasi dari media cetak atau diharapkan dapat menyadarkan masyarakat melalui
dari masyarakat. peningkatan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang
perawatan ODGJ dalam keluarga tanpa pasung
Upaya Keluarga Dalam Memanfaat-kan Fasi- dengan memberikan beberapa keterampilan yang
litas Kesehatan menyangkut tugas keluarga dalam pemeliharaan
Berdasarkan hasil penelitian ini upaya keluarga kesehatan ODGJ tanpa pasung.
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan didapatkan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data
hasil 10% kurang, beberapa keluarga masih belum dasar untuk melaksanakan penelitian intervensi ber-
bisa secara teratur memanfaatkan dengan meng- kaitan dengan upaya keluarga dalam pencegahan
antar ODGJ ke Fasiltas kesehatan, belum bisa mela- tindakan pemasungan pada ODGJ (Orang Dengan
kukan rujukan dan belum sepenuhnya percaya Gangguan Jiwa).
terhadap fasilitas kesehatan.
Menurut Niven (2012) menyatakan bahwa Ke- DAFTAR RUJUKAN
luarga dapat menjadi faktor yang sangat ber- Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Riset
pengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai Kesehatan Dasar (riskesdas). 2013. Kementrian
kesehatan individu serta dapat juga menentukan Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
tentang program pengobatan yang dapat mereka Mubarak, Wahid I. & Chayatin, N. 2007. Buku Ajar
116 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 111–116

Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
dalam Praktik. : Jakarta: EGC. Jakarta. 2010.
Niven, N. 2012. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Walujani. 2001. Kesehatan Jiwa, Pemahaman Baru
Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: harapan baru. Dibuka pada http://www.Kompas
EGC.

Das könnte Ihnen auch gefallen