Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Flat printing technique is a printing technique that has the principle that the pictorial part and the non-pictorial
part of the printing plate are of the same height. In graphic production techniques, to be able to produce quality
print products there are several factors that affect the quality of offset printing. One factor that affects quality is
the print speed. The high or low print speed will affect the thin thickness of the ink that is transferred to the
printed material and the flatness of the ink distribution, besides the engine speed must also adjust to the type of
paper and the type of block molding or separation that is used. at each speed and measure the density and Cie
Lab using a spectrophotometer. This paper type paper art has a slippery surface texture (art) commonly used to
print brochures, magazines, catalogs. Density is a value that states the density or blackness of an ink layer on
the surface of the printed material. Cie Lab is a three-dimensional color model consisting of), a and b are
coordinate chromaticity, which refers to the degree of color intensity. with the engine speed changing, it will
produce different print colors. Therefore the balance and stability factor of the machine must be maintained.
For this reason, it is necessary to further examine how the influence of the speed change of the Heidelberg offset
printer SM52-4W on density color changes and lab cieves on 190 gsm paper art paper. The results of this study
aim to determine the ideal print speed on offset printing machines for 190 gsm Art Paper paper.
Keywords: Flat Print, Density, Cie Lab, Art Paper
Abstrak
Teknik cetak datar adalah teknik cetak yang memiliki prinsip dimana bagian bergambar dan bagian tidak
bergambar pada pelat cetak sama tingginya. Dalam teknik produksi grafika, untuk dapat menghasilkan produk
cetak yang bermutu ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hasil cetak offset. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas adalah kecepatan cetak. Tinggi atau rendahnya kecepatan cetak akan berpengaruh
pada tebal tipisnya tinta yang dialihkan ke bahan cetak dan kerataan distribusi tintanya ,selain itu kecepatan
mesin juga harus menyesuaikan dengan jenis kertas dan jenis cetakan block atau separasi yang
digunakan.Metode yang dilakukan adalah dengan diambil 10 sampel kertas cetakan pada setiap kecepatan dan
diukur density maupun Cie Labnya dengan menggunakan spectrophotometer. Art Paper jenis kertas ini
mempunyai tekstur permukaan yang licin (art) umumnya digunakan untuk mencetak brosur, majalah, katalog.
Density adalah suatu nilai yang menyatakan kepekatan atau kehitaman dari suatu lapisan tinta pada
permukaan bahan cetak. Cie Lab merupakan model warna tiga dimensi yang terdiri atas ), a dan b adalah
koordinat chromaticity, yaitu menunjuk kepada derajat intensitas warna. dengan kecepatan mesin yang
berubah-ubah maka akan menghasilkan warna cetakan yang berbeda. Oleh karena itu faktor keseimbangan dan
kestabilan mesin harus dipertahankan. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut bagaimana pengaruh perubahan
kecepatan mesin cetak offset Heidelberg SM52-4W terhadap perubahan warna density dan cie lab pada kertas
art paper 190 gsm. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan cetak ideal pada mesin cetak
offset untuk kertas Art Paper 190 gsm.
Kata Kunci : Cetak Datar, Density,Cie Lab, Art Paper
PENDAHULUAN suatu lapisan tinta pada permukaan bahan
cetak. Mengukur tebal tinta pada lembaran
Dalam teknik produksi grafika, tercetak maupun solid density. Kepekatan
untuk dapat menghasilkan produk cetak warna ini menjadi tolak ukur dari awal
yang bermutu ada beberapa faktor yang proses cetak hingga akhir proses. Agar
mempengaruhi kualitas hasil cetak offset. dapat mengetahui nilai density pada
Salah satu faktor yang mempengaruhi cetakan, maka diperlukan alat bantu ukur
kualitas adalah kecepatan cetak. Tinggi yaitu, densitometer. Nilai standar density
atau rendahnya kecepatan cetak akan pada suatu cetakan dapat dilihat dari ISO
berpengaruh pada tebal tipisnya tinta yang 12647 – 2.
dialihkan ke bahan cetak dan kerataan
distribusi tintanya ,selain itu kecepatan Cie Lab merupakan model warna
mesin juga harus menyesuaikan dengan tiga dimensi yang terdiri atas L (Lightness),
jenis kertas dan jenis cetakan block atau a dan b adalah koordinat chromaticity,
separasi yang digunakan. yaitu menunjuk kepada derajat intensitas
warna. Satuan Lab dibuat oleh badan
Kertas merupakan material utama internasional (CIE) pada tahun 1976
dan obyek paling pokok yang digunakan dengan tujuan agar ada satu standard
dalam proses cetak untuk mengaplikasikan warna yang bisa membantu komunikasi
image diatas permukaannya. Kertas adalah warna dari berbagai peralatan yang
lembaran tipis hasil kempa yang terbuat berbeda. (Dameria:2007). Pada satuan Lab
dari serat selulosa dan hemiselulosa masing – masing menandakan sebagai
dengan membentuk jalinan yang tidak berikut :
teratur dan ditambahkan bahan penolong
untuk mendapatkan sifat tertentu dari Gambar
kertas yang akan dibuat CIELAB color circle
(Muryeti:2008).Pada penelitian ini kertas
yang memerlukan pengaturan kecepatan
mesin cetak adalah kertas Art Paper 190
gsm, beda jenis kertas yang digunakan
pada mesin cetak yang sama, maka
berbeda pula kecepatan cetak yang
digunakan.
Warna dasar tinta yang digunakan
dalam proses cetak ini adalah CMYK
(Cyan, Magenta, Yellow, Black). Warna
separasi cenderung tidak stabil bila
kecepatan cetak tidak sesuai. Oleh karena
itu, penelitian ini focus untuk mencari
pada kecepatan cetak berapa yang L = Lightness
memiliki perbedaan warna separasi yang a & b = Kordinat chromacity, dimana ;
paling kecil dengan standard. Penelitian ini +a adalah arah merah
membahas tentang pengaruh perubahan -a adalah arah hijau
kecepatan mesin cetak Heidelberg SM52- +b adalah arah kuning
4W terhadap kualitas hasil cetak density -b adalah arah biru
dan cie lab warna separasi pada kertas art
paper. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur dan mengetahui dampak nilai
Density adalah suatu nilai yang Density, LAB dan ∆𝐸 dari perubahan
menyatakan kepekatan atau kehitaman dari kecepatan mesin cetak offset pada Art
Paper. Serta bermanfaat untuk menentukan Hasil dan Pembahasan
kecepatan cetak ideal pada mesin Pada unit 1 sampai 4 tinta black,
Heidelberg SM52-4W untuk kertas Art cyan, magenta, yellow dalam 1 bar ink
Paper 190 gsm. zone pada 1 area, roll jilat tinta mengambil
tinta sebanyak 10% tinta dari total nilai bar
100% pada ink zone. Semakin tinggi nilai
Metode Penelitian ink zone yang diberikan, maka semakin
Metode penelitian ini untuk banyak roll jilat tinta mengambil tinta dari
mendapatkan hasil dari pengaruh bak tinta dan berpengaruh pada kepekatan
perubahan kecepatan mesin cetak terhadap density, semakin rendah nilai ink zone
nilai density dan cie l*a*b, dengan yang diberikan, maka berpengaruh pada
melakukan penelitian sebagai berikut : semakin sedikitnya roll jilat tinta
1. Jenis kertas yang digunakan adalah mengambil tinta dari bak tinta yang
kertas art paper 190 gsm , dan menyebabkan warna density tidak pekat
diambil 10 sampel kertas cetakan karena tinta yang dialihkan sedikit.
pada setiap kecepatan.
2. Melakukan perubahan kecepatan Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
cetak mesin dengan perubahan Terhadap Density dengan Ink Zone
secara bertahap, dimulai dari Yang Setara
kapasitas cetak 4000 lembar/jam, Dari hasil penambahan kecepatan cetak
6000 lembar/jam, dan kecepatan dengan nilai ink zone yang sama pada 10
mesin dengan kapasitas maksimal sampel cetakan, menghasilkan data berupa
cetak 8000 lembar/jam. nilai density yang mengalami perubahan
3. Melakukan pengukuran density dan seperti yang terdapat pada Tabel berikut
cie l*a*b dengan alat ukur ini :
spectrophotometer. Hasil Pengukuran Nilai Rata-rata Density KCMY Awal Cetak
Data hasil pengujian diatas terlihat nilai Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
lightness kecepatan 4.000 lembar/jam Terhadap Nilai a* dengan Ink Zone
hampir sesuai dengan nilai standar ISO Yang Sama
12647-2:2013. Pada kecepatan cetak 6.000
lembar/jam dan 8.000 lembar/jam nilai Pengukuran nilai a* ini untuk
lightness masih jauh dari standar ISO menunjukkan warna yang dihasilkan dari
12647-2. Sama halnya dengan warna black proses cetak dengan nilai ink zone yang
dan cyan, pada kecepatan 6000 dan 8000 berbeda, lebih ke hijau atau lebih ke merah
lembar/jam tidak menggunakan nilai ink setelah kertas dicetak. Berikut adalah hasil
zone yang sesuai dengan kecepatan analisa pengukuran nilai a*.
mesinnya, yang mengakibatkan nilai
lightness menyimpang tinggi, yang Nilai a* untuk warna black sesuai standar
membuat warna semakin terang. ISO 12647-2:2013 yaitu 0. Diketahui
bahwa pada kecepatan Pada kecepatan Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
6.000 lembar/jam penyimpangan nilai penyimpangan nilai chroma a* sejauh -5.1,
chroma a* sejauh 2.28 kearah merah. Pada nilai chroma a* masih sangat tinggi di area
kecepatan 8.000 lembar/jam angka hijau. Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
penyimpangan nilai chroma a* sejauh 3.67, angka penyimpangan nilai chroma a* sejauh
nilai chroma a* black juga menyimpang ke -6.26, ini juga menunjukkan penyimpangan
arah merah. yang sangat tinggi dari standar ISO.
Jadi dengan ditambahkannya nilai ink zone Nilai a* untuk warna magenta sesuai standar
pada kecepatan 6.000 dan 8.000 lembar / ISO 12647-2:2013 yaitu 75. Diketahui
jam berpengaruh dengan penurunan nilai bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
chroma a* dari cetakan sebelumnya , dan memiliki nilai chroma a* dengan
nilai chroma a* pada kecepatan 6.000 dan penyimpangan sejauh -1.7 ini menunjukkan
8.000 lembar/jam setelah ditambah ink nilai chroma a* menyimpang ke arah hijau.
zonenya menjadi hampir mendekati nilai Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
standar ISO 12647-2. penyimpangan nilai chroma a* sejauh -7.57 ,
nilai chroma a* menyimpang ke arah hijau.
Nilai a* untuk warna cyan sesuai standar Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
ISO 12647-2:2013 yaitu - 36 . Diketahui penyimpangan nilai chroma a* sejauh -6.79
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam meyimpang ke arah hijau.
memiliki nilai chroma a* dengan
Grafik Hasil Pengujian Nilai a* Magenta
penyimpangan sejauh -1.03 ini menunjukkan
nilai chroma a* nya masih berada di area
hijau.
Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa
masing-masing kecepatan yaitu 4.000,
6.000 , dan 8.000 lembar/jam nilai chroma
a* yellow masih menyimpang kea rah
merah, yang disebabkan karena warna
yellow pada cetakan mengandung warna
merah. Kemudian tinggi rendahnya nilai
penyimpangan chroma a* yellow
Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa disebabkan karena semakin tingginya
nilai chroma a* kecepatan 4.000 kecepatan cetak yang digunakan dengan
lembar/jam sudah hampir mendekati nilai ink zone yang sama, maka tinta yang
standar ISO 12647-2 chroma a* , karena dialihkan semakin tipis dan menyebabkan
pada kecepatan 4.000 lembar/jam penyimpangan nilai chroma a* yellow
menggunakan nilai ink zone yang sesuai yang cukup tinggi.
dengan kecepatannya. Pada kecepatan
6.000, 8.000 lembar/jam masih jauh dari Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
nilai standar chroma a*. karena pada Terhadap Nilai b* dengan Ink Zone
kecepatan 6.000 dan 8.000 lembar/jam Yang Sama
menggunakan kecepatan 4.000 lembar/jam,
yang mana apabila kecepatannya Pengukuran nilai b* ini untuk
dinaikkan maka tinta yang dialihkan menunjukkan warna yang dihasilkan dari
semakin tipis. Tetapi pada kecepatan 4.000, proses cetak dengan nilai ink zone yang
6.000 dan 8.000 lembara/jam nilai chroma sama, lebih ke biru atau lebih ke kuning
a* magenta masih menyimpang kearah setelah kertas dicetak. Berikut adalah hasil
hijau, karena warna magenta pada cetakan analisis pengukuran nilai b*.
mengandung warna hijau.
Nilai b* untuk warna black sesuai standar
Nilai a* untuk warna yellow sesuai standar ISO 12647-2:2013 yaitu 0. Diketahui
ISO 12647-2:2013 yaitu -4. Diketahui bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam memiliki nilai chroma b* dengan
memiliki nilai chroma a* dengan penyimpangan sejauh 2.57 ke arah kuning.
penyimpangan sejauh 2.21 ini Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
menunjukkan nilai chroma a* menyimpang sejauh 5.07 ke arah kuning.
menyimpang ke arah merah. Pada Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
kecepatan 6.000 lembar/jam menyimpang sejauh -3.51 ke arah kuning.
penyimpangan nilai chroma a* sejauh 6.74,
nilai chroma a* juga menyimpang tinggi Grafik Nilai b* Black Awal Cetak
ke arah merah. Pada kecepatan 8.000
lembar/jam angka penyimpangan nilai
chroma a* sejauh 6.92, nilai chroma a*
juga menyimpang tinggi ke arah merah.
Daftar Pustaka
Dameria, Anne. 2008. Basic Printing.
Jakarta: Link and Match Graphics.
Kipphan, Helmut. 2001. Handbook Of Print
Media. Jerman: Springer.
Muryeti. 2008. Ilmu Bahan Grafika 1.
Depok: Politeknik Negeri Jakarta.
Sarmada. 2011. Pengaruh Perubahan
Kecepatan Mesin Terhadap Kualitas
Hasil Cetak Warna Offset. Depok:
Universitas Indonesia.
Suardi. 2017. Penyebab Kerusakan
Kompresor Kering Mesin Offset dan
Pengaruhnya Terhadap Kelancaran
Proses Cetak. Makassar: Jurnal
PrintPack. Vol. 1, No.1.
Wasono, Antonius Bowo. 2008. Teknik
Grafika dan Industri Grafika. Jilid ke 1.
Departemen Pendidikan Nasional