Sie sind auf Seite 1von 9

DENSITY DAN CIE LAB TERHADAP

VARIASI KECEPATAN CETAK PADA KERTAS

Brata Bayu1, Muhammad Fikri Khuzayfi2, Imroatus Sholihah3


Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, Program Studi Teknik Grafika, Politeknik Negeri Jakarta
Jalan Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia
bratabayu05@gmail.com fikri129khuzayfi@gmail.com

Abstract
Flat printing technique is a printing technique that has the principle that the pictorial part and the non-pictorial
part of the printing plate are of the same height. In graphic production techniques, to be able to produce quality
print products there are several factors that affect the quality of offset printing. One factor that affects quality is
the print speed. The high or low print speed will affect the thin thickness of the ink that is transferred to the
printed material and the flatness of the ink distribution, besides the engine speed must also adjust to the type of
paper and the type of block molding or separation that is used. at each speed and measure the density and Cie
Lab using a spectrophotometer. This paper type paper art has a slippery surface texture (art) commonly used to
print brochures, magazines, catalogs. Density is a value that states the density or blackness of an ink layer on
the surface of the printed material. Cie Lab is a three-dimensional color model consisting of), a and b are
coordinate chromaticity, which refers to the degree of color intensity. with the engine speed changing, it will
produce different print colors. Therefore the balance and stability factor of the machine must be maintained.
For this reason, it is necessary to further examine how the influence of the speed change of the Heidelberg offset
printer SM52-4W on density color changes and lab cieves on 190 gsm paper art paper. The results of this study
aim to determine the ideal print speed on offset printing machines for 190 gsm Art Paper paper.
Keywords: Flat Print, Density, Cie Lab, Art Paper

Abstrak
Teknik cetak datar adalah teknik cetak yang memiliki prinsip dimana bagian bergambar dan bagian tidak
bergambar pada pelat cetak sama tingginya. Dalam teknik produksi grafika, untuk dapat menghasilkan produk
cetak yang bermutu ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hasil cetak offset. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas adalah kecepatan cetak. Tinggi atau rendahnya kecepatan cetak akan berpengaruh
pada tebal tipisnya tinta yang dialihkan ke bahan cetak dan kerataan distribusi tintanya ,selain itu kecepatan
mesin juga harus menyesuaikan dengan jenis kertas dan jenis cetakan block atau separasi yang
digunakan.Metode yang dilakukan adalah dengan diambil 10 sampel kertas cetakan pada setiap kecepatan dan
diukur density maupun Cie Labnya dengan menggunakan spectrophotometer. Art Paper jenis kertas ini
mempunyai tekstur permukaan yang licin (art) umumnya digunakan untuk mencetak brosur, majalah, katalog.
Density adalah suatu nilai yang menyatakan kepekatan atau kehitaman dari suatu lapisan tinta pada
permukaan bahan cetak. Cie Lab merupakan model warna tiga dimensi yang terdiri atas ), a dan b adalah
koordinat chromaticity, yaitu menunjuk kepada derajat intensitas warna. dengan kecepatan mesin yang
berubah-ubah maka akan menghasilkan warna cetakan yang berbeda. Oleh karena itu faktor keseimbangan dan
kestabilan mesin harus dipertahankan. Untuk itu perlu diteliti lebih lanjut bagaimana pengaruh perubahan
kecepatan mesin cetak offset Heidelberg SM52-4W terhadap perubahan warna density dan cie lab pada kertas
art paper 190 gsm. Hasil penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan cetak ideal pada mesin cetak
offset untuk kertas Art Paper 190 gsm.
Kata Kunci : Cetak Datar, Density,Cie Lab, Art Paper
PENDAHULUAN suatu lapisan tinta pada permukaan bahan
cetak. Mengukur tebal tinta pada lembaran
Dalam teknik produksi grafika, tercetak maupun solid density. Kepekatan
untuk dapat menghasilkan produk cetak warna ini menjadi tolak ukur dari awal
yang bermutu ada beberapa faktor yang proses cetak hingga akhir proses. Agar
mempengaruhi kualitas hasil cetak offset. dapat mengetahui nilai density pada
Salah satu faktor yang mempengaruhi cetakan, maka diperlukan alat bantu ukur
kualitas adalah kecepatan cetak. Tinggi yaitu, densitometer. Nilai standar density
atau rendahnya kecepatan cetak akan pada suatu cetakan dapat dilihat dari ISO
berpengaruh pada tebal tipisnya tinta yang 12647 – 2.
dialihkan ke bahan cetak dan kerataan
distribusi tintanya ,selain itu kecepatan Cie Lab merupakan model warna
mesin juga harus menyesuaikan dengan tiga dimensi yang terdiri atas L (Lightness),
jenis kertas dan jenis cetakan block atau a dan b adalah koordinat chromaticity,
separasi yang digunakan. yaitu menunjuk kepada derajat intensitas
warna. Satuan Lab dibuat oleh badan
Kertas merupakan material utama internasional (CIE) pada tahun 1976
dan obyek paling pokok yang digunakan dengan tujuan agar ada satu standard
dalam proses cetak untuk mengaplikasikan warna yang bisa membantu komunikasi
image diatas permukaannya. Kertas adalah warna dari berbagai peralatan yang
lembaran tipis hasil kempa yang terbuat berbeda. (Dameria:2007). Pada satuan Lab
dari serat selulosa dan hemiselulosa masing – masing menandakan sebagai
dengan membentuk jalinan yang tidak berikut :
teratur dan ditambahkan bahan penolong
untuk mendapatkan sifat tertentu dari Gambar
kertas yang akan dibuat CIELAB color circle
(Muryeti:2008).Pada penelitian ini kertas
yang memerlukan pengaturan kecepatan
mesin cetak adalah kertas Art Paper 190
gsm, beda jenis kertas yang digunakan
pada mesin cetak yang sama, maka
berbeda pula kecepatan cetak yang
digunakan.
Warna dasar tinta yang digunakan
dalam proses cetak ini adalah CMYK
(Cyan, Magenta, Yellow, Black). Warna
separasi cenderung tidak stabil bila
kecepatan cetak tidak sesuai. Oleh karena
itu, penelitian ini focus untuk mencari
pada kecepatan cetak berapa yang L = Lightness
memiliki perbedaan warna separasi yang a & b = Kordinat chromacity, dimana ;
paling kecil dengan standard. Penelitian ini +a adalah arah merah
membahas tentang pengaruh perubahan -a adalah arah hijau
kecepatan mesin cetak Heidelberg SM52- +b adalah arah kuning
4W terhadap kualitas hasil cetak density -b adalah arah biru
dan cie lab warna separasi pada kertas art
paper. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur dan mengetahui dampak nilai
Density adalah suatu nilai yang Density, LAB dan ∆𝐸 dari perubahan
menyatakan kepekatan atau kehitaman dari kecepatan mesin cetak offset pada Art
Paper. Serta bermanfaat untuk menentukan Hasil dan Pembahasan
kecepatan cetak ideal pada mesin Pada unit 1 sampai 4 tinta black,
Heidelberg SM52-4W untuk kertas Art cyan, magenta, yellow dalam 1 bar ink
Paper 190 gsm. zone pada 1 area, roll jilat tinta mengambil
tinta sebanyak 10% tinta dari total nilai bar
100% pada ink zone. Semakin tinggi nilai
Metode Penelitian ink zone yang diberikan, maka semakin
Metode penelitian ini untuk banyak roll jilat tinta mengambil tinta dari
mendapatkan hasil dari pengaruh bak tinta dan berpengaruh pada kepekatan
perubahan kecepatan mesin cetak terhadap density, semakin rendah nilai ink zone
nilai density dan cie l*a*b, dengan yang diberikan, maka berpengaruh pada
melakukan penelitian sebagai berikut : semakin sedikitnya roll jilat tinta
1. Jenis kertas yang digunakan adalah mengambil tinta dari bak tinta yang
kertas art paper 190 gsm , dan menyebabkan warna density tidak pekat
diambil 10 sampel kertas cetakan karena tinta yang dialihkan sedikit.
pada setiap kecepatan.
2. Melakukan perubahan kecepatan Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
cetak mesin dengan perubahan Terhadap Density dengan Ink Zone
secara bertahap, dimulai dari Yang Setara
kapasitas cetak 4000 lembar/jam, Dari hasil penambahan kecepatan cetak
6000 lembar/jam, dan kecepatan dengan nilai ink zone yang sama pada 10
mesin dengan kapasitas maksimal sampel cetakan, menghasilkan data berupa
cetak 8000 lembar/jam. nilai density yang mengalami perubahan
3. Melakukan pengukuran density dan seperti yang terdapat pada Tabel berikut
cie l*a*b dengan alat ukur ini :
spectrophotometer. Hasil Pengukuran Nilai Rata-rata Density KCMY Awal Cetak

Pada tabel alur proses penelitian akan PERUBAHAN DENSITY KCMY


diisi dengan diagram alir (flowchart) yang
KECEPATAN KECEPATAN KECPATAN
WARNA
kemudian akan dijelaskan lebih rinci 4000 6000 8000

sebagai berikut ; BLACK 1.49 1.02 0.81

CYAN 1.36 0.67 0.55

MAGENTA 1.42 1.09 0.83

YELLOW 0.95 0.86 0.59

Dari Tabel diatas dapat diartikan bahwa,


setiap perubahan kecepatan cetak mulai
dari 4.000 lembar/jam, 6.000 lembar/Jam,
dan 8.000 lembar/jam dengan nilai ink
zone yang sama menunjukkan hasil
density dengan kecenderungan menurun.
Karena semakin tinggi kecepatan cetak
maka akan berpengaruh pada tebal tipisnya
tinta yang dialihkan ke bahan cetak dan
kerataan distribusi tintanya.
Grafik Nilai Density Awal Cetak nilai lightness dua kali lipat dari standar
ISO 12647 ‘24,48’, tetapi pada kecepatan
cetak 8.000 lembar/jam lebih baik
dibanding kecepatan 6.000 lembar/jam.

Grafik Nilai L* Black Awal Cetak

Pada grafik dari tiap-tiap perubahan


kecepatan jelas terlihat semakin tinggi
kecepatan cetak maka semakin menurun
nilai densitynya, hal ini juga diesebabkan Pada grafik di atas jelas terlihat nilai
karena saat kecepatan cetak stabil / baik Lightness kecepatan 8.000 lembar/jam
pada kecepatan 4.000 lembar/jam sangat tinggi nilai Lightness nya yang
kemudian dinaikkan menjadi 6.000 disebabkan karena semakin cepatnya
lembar/jam terdapat penurunan nilai putaran silinder blanket melapisi kertas
density yang tidak terlalu jauh dari cetak, yang berarti semakin tipis tinta yang
kecepatan 4.000 lembar/jam, dan saat menempel pada kertas cetak dan ini
dinaikkan menjadi 8.000 lembar/jam menyebabkan semakin terangnya warna
mengalami penurunan density yang tinggi black.
dengan tidak mengubah nilai ink zone nya
Nilai L* untuk warna cyan sesuai standar
tetapi merubah kecepatan cetaknya.
ISO 12647-2:2013 yaitu 56. Diketahui
Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
Terhadap Nilai L* ( Lightness ) dengan memiliki nilai Lightness yang tidak terlalu
Ink Zone Yang Setara menyimpang dari standar ISO 12647-
2 ’54,71’. Dan pada kecepatan 6.000
Pengukuran nilai Lightness pada hasil lembar/jam terjadi kenaikan nilai
cetak ini untuk menunjukkan terang atau Lightness yang tinggi dari standar nilai
gelapnya warna cetakan yang telah dicetak lightnessnya ’60.58’. Kemudian pada
di Mesin Heidelberg SM52-4 Warna pada kecepatan cetak 8.000 lembar/jam juga
kertas Art Paper 190gsm dengan nilai ink terjadi kenaikan nilai lightness dari standar
zone yang sama (setara). Berikut adalah ISO 12647-2 ’60,33’.
hasil analisis pengukuran nilai Lightness
Grafik Nilai L* Cyan Awal Cetak.
(L*).

Nilai L* untuk warna black sesuai standar


ISO 12647-2:2013 yaitu 16. Diketahui
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
sampel 1 – sampel 10 memiliki nilai
Lightness yang tidak terlalu menyimpang
dari standar ISO 12647-2 yaitu ‘16,19’.
Dan ketika kecepatan cetaknya dinaikkan Pada grafik diatas terlihat hanya nilai
menjadi 6.000 lembar/jam terjadi kenaikan Lightness kecepatan 4.000 lembar/jam
nilai Lightness yang tinggi bahkan tiga kali yang nilai lightness nya mendekati nilai
lipat dari standar nilai lightness yaitu standar ISO 12647-2:2013. Karena pada
‘20,42’. Kemudian pada kecepatan cetak proses awal cetak kecepatan 4.000
8.000 lembar/jam juga terjadi kenaikan lembar/jam menggunakan nilai ink zone
yang sesuai dengan standar kecepatannya, Nilai L* untuk warna magenta sesuai
yang menyebabkan nilai lightness dapat standar ISO 12647-2:2013 yaitu 89.
sesuai dengan standar ISO 12647-2:2013. Diketahui pada kecepatan 4.000
Kemudian pada kecepatan cetak 6.000 lembar/jam memiliki nilai lightness yang
lembar/jam dan 8.000 lembar/jam masih tidak terlalu menyimpang dari standar
jauh dari standar ISO 12647-2 karena pada ISO ’87,01’. Pada kecepatan 6.000
pencetakan awal kecepatan 6000 dan 8000 lembar/jam terjadi kenaikan nilai lightness
lembar/jam tidak menggunakan nilai ink tetapi tidak terlalu tinggi dari standar nilai
zone yang sesuai dengan kecepatannya, lightnessnya ’92.13’. Kemudian pada
tetapi menggunakan nilai ink zone kecepatan cetak 8.000 lembar/jam pun
kecepatan 4000 lembar/jam, karena nilai juga terjadi kenaikan nilai lightness yang
ink zone yang tidak sesuai ini juga tidak tinggi dari standar ISO 12647-
menyebabkan nilai lightness cyan 2 ’93,89’.
kecepatan 6000 dan 8000 lembar/jam
sangat tinggi. Grafik Nilai L* Cyan Awal Cetak

Nilai L* untuk warna magenta sesuai


standar ISO 12647-2:2013 yaitu 48.
Diketahui bahwa pada kecepatan 4.000
lembar/jam memiliki nilai lightness yang
tidak terlalu menyimpang dari standar
ISO ’47,26’. Pada kecepatan 6.000
lembar/jam terjadi kenaikan nilai lightness
yang tinggi dari standar nilai lightness
Pada gambar di atas dapat dilihat nilai
nya ’51,53’. Kemudian pada kecepatan
lightness kecepatan 4.000 lembar/jam yang
cetak 8.000 lembar/jam juga terjadi
nilai lightness nya hampir sesuai dengan
kenaikan nilai lightness dari standar
nilai standar ISO 12647-2:2013. Pada
ISO ’56,62’.
kecepatan cetak 6.000 lembar/jam dan
Grafik Nilai L* Cyan Awal Cetak 8.000 lembar/jam mengalami kenaikan
nilai lightness yang tidak terlalu signifikan,
tetapi masih dikatakan menyimpang dari
nilai standar ISO 12647-2:2013, nilai
lightness yellow masih ke arah terang,
karena pada kecepatan 6000 dan 8000
lembar/jam, tinta yang dialihkan semakin
tipis.

Data hasil pengujian diatas terlihat nilai Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
lightness kecepatan 4.000 lembar/jam Terhadap Nilai a* dengan Ink Zone
hampir sesuai dengan nilai standar ISO Yang Sama
12647-2:2013. Pada kecepatan cetak 6.000
lembar/jam dan 8.000 lembar/jam nilai Pengukuran nilai a* ini untuk
lightness masih jauh dari standar ISO menunjukkan warna yang dihasilkan dari
12647-2. Sama halnya dengan warna black proses cetak dengan nilai ink zone yang
dan cyan, pada kecepatan 6000 dan 8000 berbeda, lebih ke hijau atau lebih ke merah
lembar/jam tidak menggunakan nilai ink setelah kertas dicetak. Berikut adalah hasil
zone yang sesuai dengan kecepatan analisa pengukuran nilai a*.
mesinnya, yang mengakibatkan nilai
lightness menyimpang tinggi, yang Nilai a* untuk warna black sesuai standar
membuat warna semakin terang. ISO 12647-2:2013 yaitu 0. Diketahui
bahwa pada kecepatan Pada kecepatan Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
6.000 lembar/jam penyimpangan nilai penyimpangan nilai chroma a* sejauh -5.1,
chroma a* sejauh 2.28 kearah merah. Pada nilai chroma a* masih sangat tinggi di area
kecepatan 8.000 lembar/jam angka hijau. Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
penyimpangan nilai chroma a* sejauh 3.67, angka penyimpangan nilai chroma a* sejauh
nilai chroma a* black juga menyimpang ke -6.26, ini juga menunjukkan penyimpangan
arah merah. yang sangat tinggi dari standar ISO.

Grafik Hasil Pengujian Nilai a* Black

Grafik Hasil Pengujian Nilai a* Cyan

Data hasil pengujian di atas terlihat jelas


Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa bahwa nilai chroma a* kecepatan 4.000,
nilai chroma a* black kecepatan 6.000 dan 6.000, dan 8.000 lembar/jam masih
8.000 lembar/jam, rata-rata agak sedikit menyimpang ke arah hijau. Karena warna
menyimpang ke arah merah, tetapi pada cyan pada produk cetakan mengandung
kecepatan 8.000 lembar/jam nilai chroma warna hijau. Kemudian penyimpangan
a* black mengalami perubahan yang nilai chorma a* cyan yang hampir
cukup signifikan dibanding pada cetakan mendekati ISO 12647-2:2013 yaitu pada
awal karena pada proses cetak kecepatan 4.000 lembar/jam karena
ditambahkan nilai ink zone pada setiap menggunakan nilai ink zone yang sesuai
kenaikan kecepatan 2 – 3 strip ink zone dengan kecepatannya. Pada kecepatan
yang bertujuan memperbanyak tinta yang 6.000 dan 8.000 lembar/jam masih jauh
diambil oleh rol tinta dilanjutkan ke dari standar nilai chroma a* cyan karena
silinder plat, blanket dan dialihkan ke tidak menggunakan nilai ink zone yang
kertas cetak. sesuai dengan kecepatannya.

Jadi dengan ditambahkannya nilai ink zone Nilai a* untuk warna magenta sesuai standar
pada kecepatan 6.000 dan 8.000 lembar / ISO 12647-2:2013 yaitu 75. Diketahui
jam berpengaruh dengan penurunan nilai bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
chroma a* dari cetakan sebelumnya , dan memiliki nilai chroma a* dengan
nilai chroma a* pada kecepatan 6.000 dan penyimpangan sejauh -1.7 ini menunjukkan
8.000 lembar/jam setelah ditambah ink nilai chroma a* menyimpang ke arah hijau.
zonenya menjadi hampir mendekati nilai Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
standar ISO 12647-2. penyimpangan nilai chroma a* sejauh -7.57 ,
nilai chroma a* menyimpang ke arah hijau.
Nilai a* untuk warna cyan sesuai standar Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
ISO 12647-2:2013 yaitu - 36 . Diketahui penyimpangan nilai chroma a* sejauh -6.79
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam meyimpang ke arah hijau.
memiliki nilai chroma a* dengan
Grafik Hasil Pengujian Nilai a* Magenta
penyimpangan sejauh -1.03 ini menunjukkan
nilai chroma a* nya masih berada di area
hijau.
Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa
masing-masing kecepatan yaitu 4.000,
6.000 , dan 8.000 lembar/jam nilai chroma
a* yellow masih menyimpang kea rah
merah, yang disebabkan karena warna
yellow pada cetakan mengandung warna
merah. Kemudian tinggi rendahnya nilai
penyimpangan chroma a* yellow
Pada gambar di atas terlihat jelas bahwa disebabkan karena semakin tingginya
nilai chroma a* kecepatan 4.000 kecepatan cetak yang digunakan dengan
lembar/jam sudah hampir mendekati nilai ink zone yang sama, maka tinta yang
standar ISO 12647-2 chroma a* , karena dialihkan semakin tipis dan menyebabkan
pada kecepatan 4.000 lembar/jam penyimpangan nilai chroma a* yellow
menggunakan nilai ink zone yang sesuai yang cukup tinggi.
dengan kecepatannya. Pada kecepatan
6.000, 8.000 lembar/jam masih jauh dari Pengaruh Perubahan Kecepatan Cetak
nilai standar chroma a*. karena pada Terhadap Nilai b* dengan Ink Zone
kecepatan 6.000 dan 8.000 lembar/jam Yang Sama
menggunakan kecepatan 4.000 lembar/jam,
yang mana apabila kecepatannya Pengukuran nilai b* ini untuk
dinaikkan maka tinta yang dialihkan menunjukkan warna yang dihasilkan dari
semakin tipis. Tetapi pada kecepatan 4.000, proses cetak dengan nilai ink zone yang
6.000 dan 8.000 lembara/jam nilai chroma sama, lebih ke biru atau lebih ke kuning
a* magenta masih menyimpang kearah setelah kertas dicetak. Berikut adalah hasil
hijau, karena warna magenta pada cetakan analisis pengukuran nilai b*.
mengandung warna hijau.
Nilai b* untuk warna black sesuai standar
Nilai a* untuk warna yellow sesuai standar ISO 12647-2:2013 yaitu 0. Diketahui
ISO 12647-2:2013 yaitu -4. Diketahui bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam memiliki nilai chroma b* dengan
memiliki nilai chroma a* dengan penyimpangan sejauh 2.57 ke arah kuning.
penyimpangan sejauh 2.21 ini Pada kecepatan 6.000 lembar/jam
menunjukkan nilai chroma a* menyimpang sejauh 5.07 ke arah kuning.
menyimpang ke arah merah. Pada Pada kecepatan 8.000 lembar/jam
kecepatan 6.000 lembar/jam menyimpang sejauh -3.51 ke arah kuning.
penyimpangan nilai chroma a* sejauh 6.74,
nilai chroma a* juga menyimpang tinggi Grafik Nilai b* Black Awal Cetak
ke arah merah. Pada kecepatan 8.000
lembar/jam angka penyimpangan nilai
chroma a* sejauh 6.92, nilai chroma a*
juga menyimpang tinggi ke arah merah.

Grafik Hasil Pengujian Nilai *a Yellow

Data hasil pengujian di atas dapat dilihat


bahwa dengan menggunakan nilai ink zone
yang sama pada kecepatan yang berbeda
mengakibatkan nilai chroma b* black
menyimpang jauh dari standard nilai ISO
12647-2:2013 dan lebih ke arah kuning.
Nilai b* untuk warna cyan sesuai standar Dengan menggunakan ink zone yang sama
ISO 12647-2:2013 yaitu -51. Diketahui pada kecepatan yang berbeda mempengaruhi
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam penyimpangan nilai chroma b* magenta.
memiliki nilai chroma b* dengan Berdasarkan gambar di atas bahwa nilai
penyimpangan sejauh 1.91 ke arah kuning. chroma b* magenta hanya kecepatan 4.000
Pada kecepatan 6.000 lembar/jam lembar/jam yang sudah mendekati nilai
memiliki nilai chroma b* dengan standar chroma b*. Pada kecepatan 6.000,
penyimpangan sejauh 6.41 ke arah kuning. 8000 lembar/jam nilai chorma b* mulai
Pada kecepatan 8.000 lembar/jam menyimpang jauh dari standard dan
menyimpang sejauh 5.4 ke arah kuning. menyimpang kearah biru, karena tidak
menggunakan ink zone yang sesuai.
Grafik Nilai b* Cyan Awal Cetak
Nilai b* untuk warna yellow sesuai standar
ISO 12647-2:2013 yaitu 93. Diketahui
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam
memiliki nilai chroma b* dengan
penyimpangan 1.79 ke arah kuning. Pada
kecepatan 6.000 lembar/jam memiliki nilai
chroma b* dengan penyimpangan sejauh -
5.88 ke arah biru. Pada kecepatan 8.000
lembar/jam menyimpang sejauh -7.13
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa hingga -6.8 ke arah biru.
nilai chroma b* cyan hanya kecepatan
Grafik Nilai b* Yellow Awal Cetak
4.000 lembar/jam yang sudah mendekati
nilai standar chroma b*, karena
penggunaan nilai ink zone yang sesuai
dengan kecepatan 4.000 lembar/jam.

Kemudian dengan menggunakan ink zone


yang sama dengan kecepatan 4.000
lembar/jam pada kecepatan 6.000 dan
8.000 lembar/jam nilai chorma b* sangat
menyimpang jauh. Karena semakin Pada Gambar di atas didapatkan nilai
tingginya kecepatan, dan warna yang penyimpangan chroma b* yellow pada
dihasilkan juga semakin menyimpang ke kecepatan 6000, 8000 lembar/jam masih
arah kuning. jauh dari nilai standar chroma b* dan
menyimpang kea rah biru, penyimpangan ini
Nilai b* untuk warna magenta sesuai standar disebabkan karena tidak diubahnya nilai ink
ISO 12647-2:2013 yaitu -4 . Diketahui zone pada setiap kenaikan kecepatan cetak,
bahwa pada kecepatan 4.000 lembar/jam yang mengakibatkan nilai yang dihasilkan
memiliki nilai chroma b* dengan juga tidak sesuai dengan standar ISO 12647-
penyimpangan sejauh 0.57 ke arah kuning. 2:2013.
Pada kecepatan 6.000 lembar/jam memiliki
nilai chroma b* dengan penyimpangan
sejauh -5.63 ke arah biru. Pada kecepatan
8.000 lembar/jam menyimpang sejauh -5.26 Kesimpulan
ke arah biru. Untuk memperoleh hasil cetak
Grafik Nilai b* Magenta Awal Cetak
yang diinginkan dengan nilai Density dan
Cie Lab mendekati standar ISO 12647-
2:2013 dapat dilakukan dengan
menggunakan kecepatan 4.000
lembar/jam. Dan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan kecepatan 6.000
sampai 8.000 lembar/jam dengan catatan,
pengaturan ink zone dan presentase air
pembasah yang harus selalu di control agar
mendapat hasil cetak yang diinginkan.
Tinta cyan dan black mempunyai daya
warna (color strength) yang tinggi, dan
tinta magenta dan yellow mempunyai daya
warna yang rendah. Sehingga jika ingin
mendapatkan warna yang mendekati ISO
12647-2:2013 maka nilai ink zone warna
balck dan cyan lebih sedikit dibanding ink
zone magenta dan yellow.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada Jurusan
Teknik Grafika PNJ yang telah
meminjamkan Ruang 305 sebagai tempat
membuatnya jurnal ini. Terutama terima
kasih kepada Imroatus Sholihah sebagai
pembuat dan penulis Tugas Akhir.

Daftar Pustaka
Dameria, Anne. 2008. Basic Printing.
Jakarta: Link and Match Graphics.
Kipphan, Helmut. 2001. Handbook Of Print
Media. Jerman: Springer.
Muryeti. 2008. Ilmu Bahan Grafika 1.
Depok: Politeknik Negeri Jakarta.
Sarmada. 2011. Pengaruh Perubahan
Kecepatan Mesin Terhadap Kualitas
Hasil Cetak Warna Offset. Depok:
Universitas Indonesia.
Suardi. 2017. Penyebab Kerusakan
Kompresor Kering Mesin Offset dan
Pengaruhnya Terhadap Kelancaran
Proses Cetak. Makassar: Jurnal
PrintPack. Vol. 1, No.1.
Wasono, Antonius Bowo. 2008. Teknik
Grafika dan Industri Grafika. Jilid ke 1.
Departemen Pendidikan Nasional

Das könnte Ihnen auch gefallen