Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
The existence of online community in the field of tourism through social media constructs
the new form of developing and operating tourism sector. Social media is used for means of
spreading information, communication and promotion. Promoting tourism potential can be
carried out easily by these online community. one example of online community in the field
of tourism is wisata grobogan community. the objective of this research is to describe the use
of instagram done by wisata grobogan community in promoting potential of areas tourism.
This research applies qualitative descriptive method. The object of the research is the account
of @wisatagrobogan whis is used to promote the potential of areas tourism. Data is collected
using semi-structured interview technique.Data analysis method used in this research uses
triangulation. The results showed that in the promotion of the tourism potential of the area
may go well and smoothly through the four stages, namely the presence of communicators,
messaging, media and communicant. And the use of social media Instagram provides many
benefits and advantages for Grobogan travel community in promoting the tourism potential of
the area. Some of these benefits, among others, can easily disseminate travel information, and
can attract the attention of other users more widely supported also by the use of features that
are owned Instagram.
hashtag dan kata kunci yaitu dengan atau tentang even sebagai penawaran
menemukan foto dimana kata itu muncul destinasi akan mempengaruhi permintaan
dalam beberapa cara atau yang lain, baik pariwisata. Adanya perpindahan tempat saat
sebagai hashtag (memberikan jumlah melakukan perjalanan wisata memungkinkan
total foto) atau hanya sebagian dari nama di tempat pariwisata tersebut pasti akan terjadi
pengguna dari judul foto, 5)Search Stagram, komunikasi antara pihak penduduk setempat
dengan mesin pencari dengan kata kunci dengan pihak pendatang atau wisatawan
dan hashtag dimana ia dapat menyarankan yang datang berkunjung ke tempat tersebut.
hashtag terkait, 6) Nitrogram, situs yang fokus
Komunikasi dalam pemasaran produk
pada menawarkan pengguna Instagram
pariwisata biasanya dapat dilakukan secara
kemungkinan menjaga kontrol dari aktivitas
tatap muka, dengan cara komunikasi antar
mereka dan interaksi dengan pengguna
pribadi dan dengan cara bermedia, seperti
lain. Menghasilkan statistik berdasarkan
yang dilakukan melalui media sosial dalam
jumlah foto diunggah, pada suka dan jumlah
Instagram misalnya. Biasanya komunikasi
komentar yang diterima (Martínez et al., 2014).
pariwisata melalui media sosial yang
Instagram telah unggul sebagai alat diarahkan pada tujuan promosi pariwisata
komunikasi dan alat pemasaran yang efektif bersifat membujuk wisatawan (Oktavia, 2015).
untuk menampilkan produk dengan deskripsi Paran media sosial sendiri sangat diperlukan
visual. Dilihat dari data penggunaan layanan untuk melakukan komunikasi kepada calon
statistik, terdapat 200 juta pengguna terdaftar, pembeli agar permintaannya dapat tercapai
foto yang telah diposting sejumlah 20 miliar, (Utama, 2014).
dan perharinya rata-rata foto yang diunggah
Melalui media sosial, orang dapat
berjumlah 60 juta. Dari hasil tersebut
berbagi gambar, komentar dll yang bisa
Instagram dianggap menjadi media sosial
digunakan untuk berbagi dengan keluarga,
yang paling populer untuk berbagi foto dan
teman dan bahkan bisa juga dengan
juga dapat digunakan untuk berinteraksi
orang asing (Martínez et al., 2014). Melalui
dengan teman,orang lain maupun brand di
media sosial pengguna lain juga bisa
seluruh dunia(Ara et al., 2014).
mengomentari publikasi, berbagi, memberi
Oleh karena itu, peran teknologi tag, menyebarkan gambar dan komentar
informasi dalam sarana distribusi, promosi mereka sendiri. Menurut Buhalis (dalam
dan koordinasi sangat penting. Penggunaan Bash, 2015), dengan adanya perkembangan
media sosial telah tumbuh menjadi salah satu teknologi internet menjadikan media sosial
cara yang paling efektif bagi wisatawan untuk sebagai sarana baru yang dimanfaatkan oleh
mencari informasi dan berbagi pengalaman organisasi dan wisatawan dalam mencari
bepergian (Cox et al;. Gretzel; Yoo & Gretzel tujuan wisata. Facebook, youtube, twitter, dan
dalam Gohil, 2015). Instagram merupakan beberapa contoh dari
media sosial dan bisa juga dikenal sebagai
Komunikasi Pariwisata Oleh Komunitas Web 2.0.
Daring
Tantangan dalam bisnis pariwisata adalah
Pariwisata merupakan suatu yang tuntutan penyediaan berbagai kegiatan dan
berkaitan dengan adanya orang asing fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan
yang tinggal di suatu tempat tapi tidak atau kegiatan wisatawan, memelihara dan
untuk menetap hanya untuk tujuan rekreasi, mengendalikan mutu layanan. Menurut
pengembangan pribadi dan mempelajari (Oktavia, 2015), komunikasi dalam kegiatan
keunikan suatu wisata (Oktavia, 2015). promosi produk pariwisata di bagi menjadi
Sedangkan dasar dari kegiatan promosi tiga bagian penting, yaitu:
ataupun pemasaran adalah komunikasi.
Komunikasi dimaksudkan terjadinya interaksi 1. Harus ada komunikator yang
berupa pertukaran informasi. Dalam konteks bertanggung jawab terhadap
pariwisata informasi tentang sebuah destinasi pemasaran produk yang dihasilkan
Pemanfaatan Instagram oleh Komunitas Wisata Grobogan 131
sukses dalam pemasaran melalui gerakan bisa jadi akan menjadi anggota berulang
sosial (social marketing), yang dirancang dari satu atau lebih dari komunitas ini, dan
agar masyarakat berkeinginan untuk dari waktu ke waktu akan beralih menjadikan
berbuat baik serta untuk terlibat dalam komunitas daring ini sumber informasi dan
membentu orang lain interaksi sosial.
3. Merek yang kuat memiliki kelebihan
dalam media sosial
C. METODE
Destinasi, resort, dan atraksi yang
mempunyai posisi merek yang jelas Metode yang digunakan dalam
cenderung akan bisa mengungguli penelitaian ini adalah deskriptif kualitatif.
merek lain dalam media sosial. Alasan peneliti menggunakan metode
tersebut dikarenakan peneliti berusaha untuk
Dalam bidang wisata, komunikasi yang mendiskripsikan dan memperoleh informasi-
dilakukan oleh komunitas daring menunjukan informasi mengenai fenomena atau peristiwa
respon positif dalam mempengaruhi secara sistematis secara apa adanya. Seperti
wisatawan baru dimana model tersebut pada fenomena pemanfaatan sosial media
menekankan efektivitas komunikasi bukan Instagram oleh komunitas yang dijadikan
efisiensi (Hasan, 2015).Pengembagan warisan sebagai sarana dalam memromosikan potensi
budaya lokal tergantung inisiatif masyarakat daerah. Menurut Mardalis (2006) dalam
setempat yang membentuk suatu komunitas melakukan penelitian maka peneliti dituntut
daring. untuk mengetahui dan menerapkan prinsip-
Suatu daerah biasanya mempunyai prinsip seperti penelitian perlu dirancang
potensi akan pariwisatanya. Apalagi dalam dan diarahkan guna memecahkan sesuatu
bidang ekonomi pariwisata mempunyai masalah tertentu, penelitian tekanannya
banyak manfaat seperti: dapat mendatangkan untuk mengembangkan generalisasi,
devisa bagi negara yang diperoleh dari prinsip-prinsip, serta teori-teori, berangka
wisatawan mancanegara, memperluas dan bermula pada masalah atau objek yang
lapangan kerja masyarakat, meningkatkan diteliti serta penelitian memerlukan observasi
pendapatan masyarakat terutama yang dan deskripsi yang akurat. Dengan kata
tinggal disekitar objek wisata,meningkatkan lain penelitian deskriptif bertujuan untuk
pendapatan asli daerah (PAD), antara lain memperoleh informasi-informasi mengenai
pendapatan yang berasal dari biaya karcis keadaan saat ini dan melihat kaitan antara
masuk, biaya parkir kendaraan dan yang variabel-variabel yang ada.
lainnya (Karyati, Mulyani, Rachmat, Junarti, & Objek dalam penelitian ini adalah akun
Sunarto, 2007). Instagram @wisatagrobogan. Untuk meneliti
Adanya komunitas daring yang bergerak objek penelitian tersebut, maka penting bagi
dalam bidang pariwisata telah semakin diakui peneliti untuk melakukan wawancara kepada
sebagai sumber informasi penting bagi para admin dari akun @wisatagrobogan sebagai
konsumen dan sebagai saluran pemasaran/ pihak yang bertanggung jawab dalam
promosi yang efektif bagi pemasar (Sciences, menjalankan akun tersebut serta wawancara
2008). Melihat fenomena tersebut dimana kepada pendiri komunitas, fotografer dan
wisatawan beralih menggunakan media anggota yang berperan aktif dalam komunitas.
daringdalam pemenuhan kebutuhan, untuk Serta tidak kalah penting juga melakukan
itu Kozinets (dalam Ballantine & Ballantine, observasi pada akun @wisatagrobogan itu
2016) menyatakan bahwa semakin lama sendiri.
pengguna internet melakukan kegiatan Wawancara yang dilakukan peneliti
daring, semakin besar kemungkinan untuk dalam penelitian ini adalah wawancara
tertarik pada kelompokdaringatau sejenisnya. mendalam dan wawancara semi terstruktur,
Sekali konsumen berinteraksi dengan orang dengan cara melakukan tanya jawab
lain secara daring, diasumsikan bahwa mereka mengenai satu topik yang telah ditentukan
Pemanfaatan Instagram oleh Komunitas Wisata Grobogan 133
untuk memperoleh hasil yang diinginkan menjadi beberapa kategori, sebagai berikut:
peneliti, serta penggunaan wawancara semi
terstruktur menurut (Herdiansyah, 2013), Komunikator
tepat digunakan dalam penelitian kualitatif Preece (dalam Wang, Yu, & Fesenmaier,
karena peneliti diberi kebebasan sebebas- 2002) menyatakan bahwa di dalam komunitas
bebasnya dalam bertanya dan memiliki daring keberadaan anggota merupakan
kebebasan dalam mengatur alur dan aset yang paling penting karena komunitas
setting wawancara. Sedangkan observasi itu terbentuk dengan adanya kesamaan
yang dilakukan oleh peneliti terhadap akun pehamanan maupun kebutuhan disemua
Instagram @wisatagrobogan dari postingan anggotanya. Daring disini berarti komunitas
periode bulan Oktober 2015 hingga Mei ini sosialisasi dan komunikasinya dilakukan
2016. Peneliti melakukan observasi pada tidak dengan bertatap muka secara langsung.
bulan-bulan tersebut dikarenakan pada Penggambaran komunitas daring tersebut
bulan-bulan tersebut terlihat dalam akun @ seperti dalam komunitas wisata Grobogan
wisatagrobogan banyak melakukan promosi dimana komunitas ini menggunakan media
melalui kegiatan yang diadakan oleh sosial sebagai sarana untuk berpromosi,
komunitas wisata Grobogan, baik kegiatan sosialisai dan berkomunikasi baik dengan
yang dilakukan secara online maupun pengguna lain maupun dengan anggota
offline yang bertujuan bukan hanya untuk komunitasnya sendiri.
meningkatkan dan mendorong eksistensi akun
Komunitas wisata ini mempunyai visi
@wisatagrobogan dalam mempromosikan
dan misi. Visi misi komunitas sendiri adalah
pariwisata daerah tetapi juga untuk menarik
yang pertama ingin memperkenalkan wisata
para pengguna Instagram lain agar mau
Grobogan itu saja terlebih dahulu, jadi
berpartisipasi ikut serta dalam kegiatan yang
mereka ingin Grobogan tidak dipandang
diadakan oleh komunitas. Dalam penelitian
sebelah mata dan supaya wisata disitu juga
ini, peneliti juga melakukan pengkatagorian
bisa ramai seperti daerah-daerah yang
data meliputi: proses promosi pariwisata dan
lain. Dari penjelasan visi misi oleh informan
penggunaan Instagram itu sendiri.
tersebut lah yang membuat orang lain tertarik
Selanjutnya untuk mengecek validitas untuk mau ikut bergabung dan berpartisipasi
data, yang peneliti lakukan ialah melakukan langsung mempromosikan potensi pariwisata
observasi terdahulu terhadap akun @ daerah Grobogan. Salah satu anggota aktif
wisatagrobogan kemudian melakukan komunitas yaitu Eko, dia mau bergabung
wawancara dengan tujuan sebagai pelengkap dalam komunitas wisata Grobogan. Eko
informasi yang berasal dari observasi. mengatakan:
Kemudian data yang telah didapatkan tersebut
“Alasannya sederhana mbak, karena saya
dikonfirmasi, dideskripsikan, dikategorikan
ini juga pecinta alam secara sukarela”-
mana pandangan yang sama, yang berbeda
(wawancara dengan Eko, tanggal 31 Juni
dan mana yang spesifik dari sumber-sumber
2016).
data tersebut. Terakhir, data dianalisis peneliti
hingga menghasilkan kesimpulan. Teknik Kegiatan komunitas daring ini tidak
analisis yang digunakan peneliti tersebut dapat terlepas dari penggunaan media sosial
adalah teknik analisis triangulasi sumber. dalam bertukar dan saling membagikan
informasi mengenai potensi pariwisata
daerah Grobogan dengan pengguna lain.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk dapat terlaksana dan tercapai tujuan
Adanya pemanfaatan media sosial komunitas, maka diperlukan koordinasi dan
Instagram sebagai sarana oleh komunitas komunikasi yang baik bagi pengguna lain
wisata Grobogan dalam mempromosikan maupun untuk anggota komunitas sendiri.
potensi pariwisata daerah, maka peneliti akan Penggunaan media sosial sendiri menurut
mendeskripsikan dan mengelompokan hasil infoman dapat mempermudah mereka
observasi dan wawancara yang telah dilakukan dalam berkomunikasi langsung walau tanpa
134 Komuniti, Vol. VIII, No. 2, September 2016 p-ISSN: 2087-085X, e-ISSN: 2549-5623
tatap muka secara langsung. Selain itu untuk cuma trik saja biar orang tertarik komen di
berkomunikasi dengan paraanggotanya pun situ” - (wawancara dengan Iyan, tanggal
juga sebagian besar dilakukan melalui media 25 Mei 2016).
sosial. Media sosial disini seperti Instagram
Dari keterangan informan tersebut
memang dapat digunakan untuk interaksi dua
sejalan seperti yang dikatakan oleh Bakhsi
arah secara langsung (Fatanti & Suyadnya,
dalam (Hiram, Winnie, Ernest, & Sally, 2015),
2015).
menjelaskan bahwa penggunaan gambar
Informan juga menjelaskan mereka juga lebih menarik dan efektif untuk menjalin
membuat grup khusus untuk para anggotanya komunikasi yang lebih luas dibandingkan
dalam berdiskusi mengenai kegiatan promosi dengan penggunaan kata-kata. Di dalam
yang akan dilakukan. Penggunaan grup Instagram sendiri memang merupakan media
tersebut dirasa sangat efektif dan maksimal sosial yang telah unggul dalam hal deskripsi
dalam berkomunikasi antara satu anggota visual berupa gambar dibandingkan dengan
dengan yang lain. Namun ada salah satu sosial media yang lain. Informan juga
informan yang mempunyai perbedaan menjelaskan dalam menyeleksi foto mereka
pendapat, seperti Iyan yang mengatakan: juga tidak harus bertemu, bisa langsung
dikirim secara daring.
“ saya juga ada grup, kalau grup
menurut saya juga nggak maksimal. Saya Adanya pernyataan tersebut menunjukan
mending kalau menghubungi itu one bahwa dengan media sosial mereka dapat
by one. Seumpama telepon juga saya menggunakannya dalam mengembangkan
langsung telepon jadi kayak gitu. Jadi ide, mengumpulkan bahan, bertukar informasi
saya nggakseneng grup itu kan kadang dan membujuk pengguna lain untuk mau ikut
bisa bikin pro krontra bisa bikin masalah”- terlibat dan berpartisipasi dengan komunitas
(wawancara dengan Iyan, tanggal 25 Mei wisata Grobogan.
2016)
Pesan
Selain itu, beberapa anggota komunitas
wisata Grobogan mempunyai kemampuan Melihat dari hasil observasi dan
fotografi. Agar pesan dalam foto yang wawancara dalam penggunaan Instagram
digunakan untuk mempromosikan potensi juga memainkan peran penting sebagai
pariwisata daerah selaras dan berimbang sumber informasi yang dipercaya oleh banyak
serta sesuai dengan tujuan komunitas orang. Jaringan internet banyak digunakan
maka ditunjuklah seorang admin akun oleh wisatawan untuk memperoleh informasi
@wisatagrobogan. Adminlah yang mengenai wisata, menjalin hubungan, berbagi
bertanggung jawab untuk memilih mana pengalaman dan juga bisa berbagi tujuan
yang akan diunggah dan mana yang tidak. ataupun semua produk yang berhubungan
Hal tersebut menurut informan dilakukan dengan pariwisata (Sciences, 2008). Seperti
agar bisa menarik perhatian pengguna lain. pemanfaatan media sosial berbasis internet
Jadi memang harus ada trik-trik tertentu yang yang dilakukan komunitas wisata Grobogan.
digunakan, dengan apa yang mereka unggah Dari hasil observasi dan wawancara maka
agar followernya cepat menjadi banyak dan dalam pengkatagorian pesan dibagi lagi
bagaimana orang mau juga berkomentar menjadi 2 bagian, antara lain:
dalam foto yang di unggah. Seperti yang 1. Foto
dikatakan Iyan selaku admin dan juga pendiri
Dengan adanya fotografi digital
komunitas yang mengatakan:
memungkinkan wisatawan selain bisa
“bagaimana orang itu bisa biar tertarik menyimpan sebagai referensi visual,
dengan yang kita unggah gimana kadang mereka juga bisa berbagi didalam media
saya bikin sesuatu yang kontroversial. sosial dan dapat mewujudkan representasi
Ketika gambar kita upload kita bikin sosial tertentu dalam sebuah gambar yang
editannya terlalu. Iya ada kan, sebenernya disebarkan hingga bisa juga memunculkan
Pemanfaatan Instagram oleh Komunitas Wisata Grobogan 135
umpan balik. Kekuatan foto sendiri juga bisa dua, tiga bahkan lebih. Yang pasti
bisa digunakan sebagai mediator teknologi setiap harinya @wisatagrobogan selalu
dalam penciptaan dan difusi citra tujuan mengunggah foto minimal satu. Hal tersebut
wisata (Martínez et al., 2014).Seperti yang dikarenakan kebanyakan orang cenderung
dilakukan oleh komunitas wisata Grobogan, mendukung dalam penggunaan gambar
dimana dalam penggunaan Instagram @ untuk mendapatkan fenomena yang bisa
wisatagrobogan biasanya pesan yang langsung disajikan dalam media jejaring
disampaikan komunitas salah satunya dengan daring dan dalam kehidupan nyata (Ara et al.,
menggunakan foto. Agar pesan dengan 2014).
melalui foto ini dapat menarik perhatian para
Dimana telah disimpulkan bahwa
pengguna Instagram lain Iyan mengatakan :
76,1% orang-orang memposting foto-
“Misalnya kalau dari gambar-gambar foto perjalanan mereka menggunakan
itu kan dari gambar kadang kan kondisi media sosisal seperti Instagram. Selain itu
di lingkungan misalnya kotor gitu ya, itu dalam penggunaan foto dalam Instagram
langsung tak ambil gambarnya gimana mencapai 1.265.080 foto yang diposting
reaksi mereka. Kadang kan banyak juga pengguna(Ara et al., 2014). Serta didukung
dari temen-temen melihat tak posting dengan Syed-Ahmad, Tussyadian dan
foto kotor itu mereka mengajak “ayo Fesenmi dier (dalam Martínez, Berrozpe, &
kita kapan bersih-bersih?” -(wawancara Lasarte, 2014) yang juga menunjukan bahwa
dengan Iyan, tanggal 25 Mei 2016). faktanya, kebanyakan wisatawan memang
lebih percaya gambar dan opini wisatawan
Jadi dari wawancara dengan Iyan di atas
lain dibandingkan dengan apa yang telah
menyebutkan bahwa dengan foto keadaan
disajikan perusahaan yang jelas ada pada
asli ditempat wisata dapat memunculkan
bidang wisata lainnya. Opini wisatawan lain
pesan tersendiri untuk dapat menarik
disini dari hasil observasi yang dilakukan
perhatian pengguna Instagram lain. Adanya
peneliti pada akun @wisatagrobogan juga
penggunaan foto yang dilakukan komunitas
tercantum dalam bentuk komentar-komentar
tersebut merupakan bentuk praktek baru
para wisatawan atau para pengguna lain yang
dalam kegiatan M-tourism (pariwisata mobile)
ada pada setiap foto yang diunggah admin
(Martínez et al., 2014).
pada Instagramnya tersebut.
Foto-foto yang diunggah menurut
Sehingga foto disini memang diutamakan
informan juga harus memiliki kriteria
oleh komunitas wisata Grobogan untuk dapat
tertentu agar pengguna lain tertarik. Untuk
dengan mudah menarik perhatian pengguna
memperoleh kriteria foto yang diinginkan
lain dan dirasa efektif untuk menunjukan
maka harus ada penyeleksian terhadap
keaadaan asli pada tempat wisata yang
foto-foto yang didapat. Seleksi foto tersebut
diubah dalam bentuk visual.
seperti: memilih foto-foto yang bagus,
tempat yang belum terekspos media, foto 2. Caption
yang diambil dari sudut yang berbeda walau
Sebagian besar dalam mengunggah
masih dalam satu tempat wisata dan tentunya
foto, komunitas wisata Grobogan juga
pada wisata-wisata yang baru yang belum
menyertakan caption pada setiap foto-foto
dikenal masyarakat luas. Kegiatan seleksi foto
unggahannya. Hasan (2015) mengatakan
ini menurut informan dilakukan oleh admin,
bahwa promosi merupakan kegiatan
namun disisi lain anggota yang lain juga
pemasaran yang tujuannya untuk menarik
bisa menyarankan foto yang mana yang bisa
perhatian wisatawan potensial ke destinasi
diusulkan kepada admin agar bisa diunggah.
wisata tertentu dan menikmati berbagai
Foto-foto yang diunggah dalam @ kegiatan yang di rancang dalam pariwista.
wisatagrobogan sendiri dari hasil observasi Disebutkan juga bahwa dalam berpromosi
menunjukan bahwa dalam setiap harinya juga mempunyai cara berbeda-beda,
untuk jumlah unggahannya tidak menentu, tergantung dimana akan berpromosi, daring
136 Komuniti, Vol. VIII, No. 2, September 2016 p-ISSN: 2087-085X, e-ISSN: 2549-5623
“saya melihat kok dunia maya kan banyak Dijelaskan sebelumnya bahwa saat ini
kayak Instagram dll semua tak cobain fotografi dianggap sebagai alat yang sangat
responnya yang bagus yang mana gitu. ampuh untuk mengungkapkan perasaan dan
Saya bikin Instagram itu cepet banget, menceritakan tentang peristiwa kehidupan
jadi satu hari itu lebih dari seratus orang yang penting untuk sejumlah orang. Biasanya
follower itu lebih dari seratus oraang tiap fenomena sekarang ini terlihat foto memainkan
hari. Jadi ini cepet banget pokoknya. peran penting dalam mengabdikan moment
Sehari semalam itu kurang lebih seratus tertentu, bisa dari pengalaman perjalanan
orang” ( wawancara dengan informan 1, wisata ke objek wisata tertentu dan lain-lain.
tanggal 25 Mei 2016). Dengan repost foto ini menurut (Ara
Selain itu, dalam mempromosikan et al., 2014) memungkinkan kita untuk
potensi pariwisata daerah menurut semua megidentifikasikan praktik pengguna dan
informan tidak ada bidikan untuk orang- akibatnya, kumungkinan hal tersebut masuk
orang tertentu supaya datang berkunjung tren baru mengenai bagaimana orang
ke Grobogan. Hanya saja yang paling utama berinteraksi dan berbagi fotografi di era baru
targetnya ialah masyarakat Grobogan itu dari jaringan media sosial.
sendiri mau mencintai wisatanya, pertama itu 3. Feedback
dulu. Terutama untuk kalangan muda yang
biasanya aktif juga dalam menggunakan Mengenai Feedback antara komunitas
media sosial. dengan para pengguna Instagram lain
dapat dilihat pada akun @wisatagrobogan
dimana banyak terdapat pengguna lain
Pemanfaatan Instagram oleh Komunitas Wisata Grobogan 141
yang berkomunikasi dengan admin wisata sosial tersebut dipilih karena mempunyai
Grobogan melalui komentar-komentar pada banyak kelebihan dan banyak memberikan
setiap foto yang diunggah @wisatagrobogan. keuntungan. Komunikasi pariwisata oleh
Banyak komentar yang menunjukan mereka komunitas wisata Grobogan dilakukan
bangga terhadap potensi wisata yang telah melalui empat tahapan dengan adanya
diunggah oleh admin di @wisatagrobogan. komunikator yang di tunjuk sebagai penyebar
Hal tersebut menunjukan bahwa dalam informasi serta yang bertanggung jawab
Instagram juga bisa memungkinkan pada @wisatagrobogan, adanya pesan
komunikasi dua arah dapat berlangsung berupa informasi wisata yang disampaikan
(Fatanti & Suyadnya, 2015). dalam bentuk foto dan captionsebagai
pelengkap informasi foto, adanya saluran
Selain itu pada akun @wisatagrobogan
yaitu Instagram yang dipilih sebagai media
juga mencantumkan atau menyediakan
penyebar informasi wisata dan adanya
media sosial lain bagi para pengguna
komunikan dimana komunikan disini yang
Instagram lain yang ingin berkomunikasi
paling utama adalah masyarakat Grobogan
menanyakan seputar wisata Grobogan. Untuk
yang menjadi target sasaran komunitas. Selain
lebih jelasnya bisa juga menggunakan BBM,
itu komunitas wisata Grobogan lebih memilih
Line, WA dan juga di sediakan nomor admin.
Instagram dikarenakan dibanding dengan
Iyan juga menambahkan bahwa:
media konvensional, Instagram dalam
“ada juga yang dari luar negeri ada yang upaya mempromosikan pariwisata daerah
sering komen ada juga yang sering BBM lebih banyak mempunyai fitur yang dapat
an dari Malaysia juga sering tanya-tanya. dimanfaatkan. Fitur-fitur dalam Instagram
Jadi bisa memperkenalkan Indonesia berupasharing, hashtag, repost, findergram,
sendiri lebih luas lagi”- (wawancara worldcam, seacrhstagram, dan geolocation.
dengan informan 1, tanggal 25 Mei 2016) Dari beberapa fitur-fitur tersebut yang paling
Pernyataan Iyan tersebut terlihat bahwa utama dan yang paling bisa digunakan untuk
follower dari @wisatagrobogan sendiri menarik pengguna lain yaitu dengan sharing
berisikan bukan hanya masyarakat Grobogan foto dan repost foto, sedangkan fitur-fitur
melainkan masyarakat luar Indonesia pun yang lain digunakan sebagai pendukung
juga menjadi salah satu followernya. Adanya tambahan dalam mempromosikan potensi
pernyataan tersebut juga menunjukan pariwisata daerah.
dimana semua media sosial yang berbasis
internet memungkinkan antara satu orang
F. PERSANTUNAN
dengan ratusan orang bahkan ribuan orang
bisa berkomunikasi (Martínez et al., 2014) Peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada banyak pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan penelitian ini.
E. PENUTUP Diantaranya kepada:
Komunikasi pariwisata yang dilakukan 1. Ibu Palupi, MA selaku pembimbing
oleh komunitas wisata Grobogan yaitu skripsi.
dengan dengan cara menyebarkan informasi 2. Keempat informan peneliti yang sudah
potensi wisata melalui Instagram. Media membantu penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
org/10.1016/j.chb.2015.12.059
Utama, I. G. (2014). Pengantar Industri Pariwisata: Tantangan & Peluang Bisnis Kreatif.
Yogyakarta: Deepublish.
Wang, Y., Yu, Q., & Fesenmaier, D. R. (2002). Defining the virtual tourist community:
Implications for tourism marketing. Tourism Management, 23(4), 407–417. http://doi.
org/10.1016/S0261-5177(01)00093-0