Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Tax collection system applied in Indonesia is self assessment system. This system opens up a gap for the
taxpayer to be dishonest in filling SPT. Tax directorate general obligation to supervise and guidance on tax
compliance through administrative controls and through tax audits. Destination of this study is measure the level of
tax audit effectiveness based SP2 settlement and based on actual receipts tax audit.This research uses descriptive
research methods with a qualitative approach. The analytical method used data analysis model of Miles and
Huberman. This Research location is in KPP Pratama South Malang. The results showed that the effective
implementation of the settlement of tax audits based on realization of revenue from the tax examination in KPP
Pratama South Malang in 2012 including ineffective criteria, 2013 including very effective criteria, 2014 including
very effective criteria, and in 2015 including in the very effective criteria. Factors affecting tax audits on KPP
pratama south malang are the coorporative taxpayer, tax inspectors, limited times, different physiology of
taxpayers, office facilities are available, good communication, leadership are supporting, and have good cooperation
between divisions.
Keywords : Effectiveness, Tax Audit, Tax Revenue, Factors AffectingTax Audits.
ABSTRAK
Sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia adalah self assessment system. Sistem ini
membuka celah bagi Wajib Pajak untuk tidak jujur dalam pengisian SPT. Direktorat Jenderal Pajak
berkewajiban melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kepatuhan Wajib Pajak baik melalui
pengawasan administratif maupun melalui pemeriksaan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengukur tingkat efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak berdasarkan penyelesaian SP2 dan
berdasarkan realisasi penerimaan pemeriksaan pajak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data
model Miles and Huberman. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah KPP Pratama Malang Selatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak berdasarkan
realisasi penerimaan pemeriksaan pajak di KPP Pratama Malang Selatan tahun 2012 termasuk dalam
kriteria tidak efektif, 2013 termasuk dalam kriteria sangat efektif, 2014 termasuk dalam kriteria sangat
efektif, dan tahun 2015 termasuk dalam kriteria sangat efektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas pemeriksaan pajak antara lain sikap Wajib Pajak, petugas pemeriksa pajak, waktu
pemeriksaan yang singkat, psikologi Wajib Pajak, fasilitas kantor, komunikasi, serta dukungan dari
pimpinan dan kerjasama yang baik antar bagian.
Kata Kunci : Efektivitas, Pemeriksaan Pajak, Penerimaan Pajak, Faktor-Faktor Pelaksanaan
Pemeriksaan Pajak.
Efektivitas =
2.960.809.740
x 100% = 131,26% (Sangat 109,02% yang termasuk dalam klasifikasi sangat
2.255.576.833
efektif, hal ini disebabkan karena realisasi
Efektif)
penerimaan pemeriksaan pajak melebihi dari
rencana yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp
7.212.178.944,00 dari target yang ditetapkan
sebesar Rp 6.615.000.000,00. Persentase
Tahun 2014:
7.212.178.944 efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak
Efektivitas = x 100% = 109,02% (Sangat
6.615.000.000 tahun 2014 ini mengalami penurunan dari tahun
Efektif)
2013 sebesar 22,24%, hal ini disebabkan karena
masih ada SP2 yang belum diselesaikan di tahun
Tahun 2015:
2014.
33.921.803.188
Efektivitas = x 100% = 150,76% Persentase efektivitas pelaksanaan
22.500.000.000
(Sangat Efektif) pemeriksaan pajak berdasarkan realisasi
penerimaan pemeriksaan pajak tahun 2015 di
Berdasarkan perhitungan efektivitas KPP Pratama Malang Selatan adalah sebesar
pelaksanaan pemeriksaan pajak, dapat dilihat 150,76%, yang termasuk dalam klasifikasi sangat
bahwa persentase efektivitas pelaksanaan efektif, hal ini disebabkan realisasi penerimaan
pemeriksaan pajak tahun 2012 di KPP Pratama pemeriksaan pajak tahun 2015 di KPP Pratama
Malang Selatan adalah senilai 56,63% yang Malang Selatan dapat melebihi rencana yang
termasuk dalam klasifikasi tidak efektif. ditetapkan, realisasi penerimaan tahun 2015
Efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak adalah sebesar Rp 33.921.803.188,00 dari rencana
tahun 2012 dinyatakan tidak efektif karena yang ditetapkan sebesar Rp 22.500.000.000,00.
realisasi penerimaan pemeriksaan pajak belum Realisasi penerimaan pemeriksaan pajak tahun
mencapai rencana yang ditetapkan, yaitu 2015 di KPP Pratama Malang Selatan sangat
sebesar Rp 2.347.225.731,00 dari rencana yang tinggi, padahal data yang didapatkan oleh
ditetapkan sebesar Rp 4.144.137.791,00. Menurut peneliti terbatas sampai pada bulan Oktober
Bapak Wempi, realisasi penerimaan 2015. Realisasi penerimaan pemeriksaan pajak
pemeriksaan pajak tahun 2012 tidak mencapai tahun 2015 ini masih dapat meningkat, karena
rencana penerimaan pemeriksaan pajak masih ada SP2 yang belum diselesaikan.
dikarenakan potensi hasil penerimaan Meningkatnya rencana penerimaan
pemeriksaan di tahun 2012 tergolong kecil. pemeriksaan tahun 2015 dari tahun 2014 yang
Persentase efektivitas pelaksanaan sangat signifikan, yaitu sebesar Rp
pemeriksaan pajak tahun 2013 di KPP Pratama 22.500.000.000,00 dari rencana penerimaan
Malang Selatan adalah senilai 131,26% yang pemeriksaan tahun 2014 sebesar Rp
termasuk dalam kategori sangat efektif. 6.615.000.000,00, tidak menghalangi petugas
Efektivitas pelaksanaan pemeriksaan pajak pemeriksa pajak untuk merealisasikan rencana
tahun 2013 dinyatakan sangat efektif karena penerimaan pemeriksaan tahun 2015 tersebut.
realisasi penerimaan pemeriksaan pajak Meningkatnya rencana penerimaan
melebihi dari rencana yang ditetapkan, yaitu pemeriksaan pajak tersebut merupakan
sebesar Rp 2.960.809.740,00 dari rencana yang kebijakan atau ketetapan dari kantor pusat.
ditetapkan sebesar Rp 2.255.576.833,00.
Persentase efektivitas pelaksanaan pemeriksaan Faktor Penghambat Pelaksanaan Pemeriksaan
pajak tahun 2013 ini naik secara signifikan, yaitu Pajak di KPP Pratama Malang Selatan
sebesar 74,63%. Kenaikan persentase yang 1. Wajib Pajak yang tidak kooperatif