Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
This research aims to determine the presence the effect of entrepreneurial knowledge and family
environment together and parcial on entrepreneurial intentions of students at state vocational high school 4 of
Surakarta in academic year 2016/2017.
The population in this research was all students of class X. The samples used are 81 consist of Beauty,
Design, Culinary Art, and Hotel Accommodation Class with simple random sampling technique. This research
used descriptive method with quantitative analysis. Data were collected by means of test techniques for
entrepreneurial knowledge data and questionnaire techniques for family environmental data and student
entrepreneur intentions. Data analysis used precondition analysis test which are normality, multicollinearity,
heteroscedasticity, linearity, and autocorrelation test. The hypothesis test used multiple regression, F and t test
with significance level 0,1.
The results showed that first, there were a positive and significant entrepreneurial knowledge and family
environment together on entrepreneurial intentions of students (F count = 21,749> F table = 2,372). Second,
there was a positive and significant effect between entrepreneurial knowledge on entrepreneurial intentions of (t
count = 3,344> t table = 1,665). Third, there was a positive and significant effect between family environment on
entrepreneurial intentions of students at state vocational high school 4 of Surakarta academic year 2016/2017
(t count = 5,392> t table = 1,665).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan keluarga
baik secara simultan (bersama-sama) maupun secara parsial (sendiri-sendiri) terhadap niat berwirausaha siswa di
SMK Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2016/2017.
Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X. Sampel dalam penelitian adalah 81 terdiri dari Kelas
Kecantikan, Busana, Boga, dan Akomodasi Perhotelan dengan teknik simple random sampling. Metode pada
penelitian adalah metode dekriptif dengan analisis kuantitatif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik tes
untuk data pengetahuan kewirausahaan dan teknik kuesioner untuk data lingkungan keluarga dan niat
berwirausaha siswa. Analisis data uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearias, uji
heteroskedastisitas, uji linearitas serta uji autokorelasi dan pengujian hipotesisnya adalah regresi berganda, uji F
dan uji t dengan taraf signifikansi 0,1.
Hasil penelitiannya sebagai berikut ini. Pertama, ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap niat berwirausaha siswa di
SMK Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 (F hitung = 21,749 > F tabel = 2,372). Kedua ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan terhadap niat berwirausaha siswa di SMK Negeri 4
Surakarta tahun ajaran 2016/2017 (t hitung = 3,344 > t tabel = 1,665). Ketiga, ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara lingkungan keluarga dan niat berwirausaha siswa di SMK Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 (t
hitung = 5,392 > t tabel = 1,665).
1
PENDAHULUAN
Pengangguran merupakan suatu permasalahan untuk berwirausaha dipengaruhi oleh kebutuhan
yang dialami di sebagian besar negara, terutama bagi untuk berprestasi, latar belakang bisnis keluarga dan
negara berkembang dan Indonesia merupakan salah pengaruh orang lain. Penelitian oleh Linan, Nabi dan
satu diantaranya. Pengangguran terjadi dikarenakan Krueger (2013) bahwa, faktor pengetahuan
jumlah lapangan kerja lebih sedikit/kecil kewirausahaan mempunyai pengaruh signifikan pada
dibandingkan jumlah angkatan kerja yang ada. keputusan penciptaan usaha dan niat. Menurut
Menjadi wirausaha dapat membantu untuk penelitian Peng, Lu dan Kang (2012) bahwa, terdapat
mengurangi pengangguran seperti pendapat Jack dan pengaruh dengan arah negartif pada niatnya untuk
Anderson, Muller dan Thomas dalam Zaman (2013: menjadi wirausaha melalui faktor latar belakang
4054) “…one the entrepreneurial activity (new keluarga. Berbeda dengan hasil penelitian Peng, Lu
venture formation) has seen a mean of revitalizing dan Kang (2012), penelitian oleh Scholin, Broome dan
economy and helps to cope with unemployment Ohlsson (2016) bahwa, keluarga dapat mempengaruhi
problem [salah satu aktivitas kewirausahaan seseorang secara kuat pada kecenderungannya untuk
(pembentukan usaha baru) dilihat rata-rata dari berwirausaha. Penelitian dalam negeri menurut
revitalisasi ekonomi dan membantu mengatasi Suharti dan Sirine (2011) bahwa, adanya pengaruh
masalah pengangguran]”. Jadi, kewirausahaan sangat signifikan diantara pengalaman berwirausaha dan
membantu negara dalam hal menaikkan faktor sosio demografi (pekerjaan orang tua) pada niat
perekonomian serta mengurangi pengangguran yang berwirausaha. Penelitian oleh Vemmy (2012) bahwa,
merupakan masalah disebagian besar negara dengan ada pengaruh signifikan antara pengaruh dari orang
menciptakan lapangan pekerjaan baru. tua pada intensi berwirausaha.
Langkah pertama untuk meningkatkan atau Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
menambah jumlah wirausaha dapat dilakukan dengan (BPS) jumlah pengangguran terbuka 5,50% dari
menumbuhkan niat sebagai wirausaha karena dengan angkatan kerja yaitu sebesar 7,02 juta orang dari
adanya niat tersebut akan berpengaruh pada 127.67 juta orang (Februari 2016). Salah satu diantara
perilakunya untuk berwirausaha. Hal itu sesuai solusi untuk mengatasi pengangguran tersebut oleh
dengan Theory of Planned Behavior (TPB), bahwa pemerintah yaitu dengan mendorong Sekolah
niat seseorang dalam melakukan suatu Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga
perilaku/kegiatan atau bertindak merupakan variabel pendidikan penghasil sumber daya manusia (SDM)
yang dapat menyebabkan timbulnya suatu siap kerja. Pelaksanaan program tersebut belum
tindakan/perilaku dari niat tersebut (Ajzen, 2005). optimal. Hal itu karena, lulusan SMK
Niat kewirausahaan merupakan komitmen untuk menyumbangkan jumlah pengangguran paling tinggi
melakukan perilaku yang dibutuhkan untuk di Indonesia yaitu sebanyak 9,84% (BPS). Pembinaan
mengawali usaha bisnis (Krueger dalam Gerba, 2012: pada siswa SMK diperlukan perbaikan/pembenahan
261). Jadi, niat berwirausaha seseorang dapat untuk mengoptimalkan program pemerintah tersebut.
menyebabkan terjadinya tindakan/perilaku untuk Harapannya siswa tidak hanya sebagai job seeker
menjadikannya sebagai seorang wirausaha. (pencari kerja) tetapi juga sebagai pencipta pekerjaan
Penelitian mengenai niat berwirausaha sudah melalui berwirausaha.
banyak dilakukan diantaranya menggunakan niat Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
berwirausaha sebagai variabel terikatnya. Hasil mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan
penelitian oleh Roxas, Panizales dan Mae de Jesus dan lingkungan keluarga baik secara bersama-sama
(2008) bahwa, pengetahuan kewirausahaan dari (simultan) maupun secara sendiri-sendiri (parsial)
program pendidikan kewirausahaan yang formal terhadap niat berwirausaha siswa di SMK Negeri 4
berdampak positif pada niat untuk berwirausaha Surakarta tahun ajaran 2016/2017.
melalui pengaruh mediasi dari sikap dan norma-
norma sosial yang mendukung perilaku berwirausaha. KAJIAN PUSTAKA
Penelitian oleh Denayoh, Kwabena Adjei dan Niat Berwirausaha
Nyemekye (2015) bahwa, pada mahasiswa politeknik Niat adalah tahapan awal sebelum seseorang
di Graha ada pengaruh signifikan diantara faktor melakukan suatu tindakan/kegiatan. Menurut Tung
dukungan pendidikan, dukungan struktural dan (2011: 34) bahwa, niat berwirausha adalah
dukungan relasional (keluarga dan teman) pada representasi kognitif dari tindakan untuk
niatnya untuk menjadi wirausaha. Penelitian oleh mendayagunakan peluang bisnis dengan menerapkan
Tong, Tong dan Loy (2011) bahwa, niat pada siswa pembelajaran kewirausahaan (pengetahuan dan
2
keterampilan). Menurut pendapat Davidson kewirausahaan dapat berkontribusi untuk memberikan
(Izedonmi & Okafor, 2010: 51) bahwa, niat kesadaran dan daya tarik untuk berwirausaha (Linan,
berwirausaha berkaitan dengan kecenderungan pada Nabi dan Krueger, 2013). Pengetahuan seseorang
seseorang untuk memulai melakukan suatu kegiatan tentang kewirausahaan dapat mengurangi ambiguitas
berwirausaha pada waktu tertentu. Disimpulkan dari terkait dengan berwirausaha dan membentuk
pendapat-pendapat tersebut bahwa, niat berwirausaha keyakinan sikap dan persepsi keseluruhan dari
merupakan kecenderungan oleh seseorang untuk kemampuannya untuk memulai karir berwirausaha
memulai bisnis (berwirausaha) dengan menerapkan (Weber, dalam Farani, Karimi, dan Motaghed, 2017:
pengetahuan serta keterampilan tentang 88).
kewirausahaan pada waktu tertentu. Niat Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,
berwirausaha mampu memprediksi perilaku untuk pengetahuan kewirausahaan adalah semua yang
berwirausaha. Jadi, niat berwirausaha bisa diartikan diketahui seseorang mengenai kewirausahaan yang
komitmen atau kebulatan tekat siswa untuk menjadi berguna sebagai modal untuk berwirausaha.
wirausaha. Pengetahuan kewirausahaan merupakan modal paling
Faktor-faktor yang dapat memberikan pengaruh utama yang dibutuhkan seseorang untuk
pada niat untuk menjadi wirausaha dikelompokkan berwirausaha, pengetahuan kewirausahaan dapat
menjadi dua. Pertama, faktor internal meliputi: sikap mengurangi ambiguitas terkait dengan kewirausahaan
umum, kepribadian, nilai-nilai, usia, emosi, serta dapat menyakinkannya menjadi wirausaha
kecerdasan, jenis kelamin, kebutuhan untuk berdasar pada kemampuan yang dia miliki.
berprestasi, pengalaman, pengetahuan, pendidikan Komponen pengetahuan kewirausahaan
dan self-efficacy. Kedua, faktor eksternal meliputi: menurut Tung (2011: 63) meliputi: penyusunan
ras, etnisitas, pendapatan, agama, paparan media, sumber daya serta keuangan, pemasaran serta keahlian
pengaruh orang lain, pekerjaan yang dimiliki orang menjual, ide tentang sesuatu yang baru/berbeda serta
tua serta bisnis keluarga (lingkungan keluarga), penemuan peluang, perencanaan bisnis, membangun
dukungan akademik dan ddukungan sosial. tim, penciptaan usaha baru, manajemen risiko,
Pengetahuan Kewirausahaan masalah hukum, dan manajemen organisasi. Menurut
Pengetahuan memiliki arti sebagai suatu Plaschka dan Welsch (Tung, 2011: 63) meliputi:
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat pengetahuan mengenai negosiasi, kepemimpinan,
mengingat kembali peristiwa-peristiwa atau kejadian- berpikir kreatif, teknologi, inovasi serta
kejadian yang pernah terjadi/dialaminya (Sudijono, pengembangan produk baru. Kompetensi
2009: 50). Pengetahuan itu mencakup akal, peristiwa pengetahuan menurut Lackéus (2015: 13) terdiri dari:
yang sudah terjadi, dipelajari, disimpan melalui metal models, declarative knowledge, dan self-insight.
ingatan yang bisa digali (dicari) saat pengetahuan Lingkungan Keluarga
tersebut dibutuhkan kembali dalam wujud ingatan, Lingkungan keluarga adalah tempat pendidikan
mengingat ataupun untuk mengenal kembali (Winkel, paling utama yang mampu memberikan perhatian
2009: 274). penuh pada saat posisi perkembangan siswa masih
Kewirausahaan merupakan sikap, jiwa serta dalam keadaan labil sehingga kegiatan-kegiatan yang
kemampuan untuk mencipatakan suatu hal baru, yang negatif dapat dicegah atau dikurangi dengan perhatian
memiliki nilai serta berguna untuk dirinya maupun yang diberikan dari keluarganya (Sutirna, 2013: 70).
orang lain. Kewirausahaan adalah sikap mental serta Jadi, lingkungan keluarga diartikan lingkungan yang
jiwa kreatif dan aktif, berdaya, bercipta, berkarya, utama bagi seorang anak yang memberikan pengaruh
bersahaja, dan berusaha untuk meningkatkan pada anak tersebut.
pendapatan atas kegiatan usahanya (Kemendiknas, Menurut Frinces (2011: 70) bahwa, keluarga
2010: 15-17). dapat mewarisi bakat berwirausaha dan menjadikan
Pengetahuan adalah pewujudan modal utama seseorang menjadi wirausaha. Generasi sebelumnya
manusia yang dibutuhkan untuk sukses dalam yang mewariskan faktor genetika dapat
kewirausahaan dan keberlanjutannya (Wu, Chang dan menjadikannya sebagai wirausaha seperti generasi
Chen dalam Roxas, Panizales dan Mae de Jesus, 2008: sebelumnya. Seseorang dengan genetika
64). Pengetahuan kewirausahaan oleh seseorang dan/keturunan wirausaha akan memliliki benih-benih
tentang beberapa aspek dari tahap awal dan mengelola wirausaha yang baik sehingga akan mempermudan
bisnis yang baru dapat menjadikannya lebih percaya dan mempercepat proses menjadi wirausaha. Hal
diri tentang kemampuannya untuk menjadi tersebut bila tidak mendapat didikan serta latihan
pengusaha. Pengetahuan lebih banyak tentang
3
tentang kewirausahaan, maka tidak akan keluarga (X2), serta satu variabel terikat yaitu niat
menjadikannya wirausaha wirausaha yang handal. berwirausaha (Y). Sumber data terdiri atas data primer
Siswa yang mempunayai latar belakang (hasil tes dan kuesioner) serta data sekunder (data
wirausaha memiliki bakat yang sudah diturunkan siswa). Populasinya adalah semua siswa kelas X
antar generasi dalam keluarganya sehingga terdiri dari jurusan Tata Busana, Tata Boga, Tata
menjadikannya lebih paham dan mudah untuk Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan yang
berwirausaha. Hal tersebut perlu didukung dengan berjumlah 413 siswa. Jumlah sampel diambil
pengetahuan kewirusahaan yang memadai sehingga sebanyak 81 siswa dengan rumus Slovin. Teknik
suatu saat dapat menjadikannya wirausaha yang pengambilan yang dipakai adalah simple random
handal. sampling yaitu setiap orang yang menjadi anggota dari
Faktor-faktor lingkungan keluarga (Sutirna, populasi dapat dipilih sebagai anggota dalam sampel
2013: 138): suasana rumah, relasi/hubungan diantara karena mempunyai peluang yang sama besar dan
anggota keluarga, pengertian orang tua, serta latar bebas untuk dipilih. Penentuan jumlah sampelnya
belakang budaya, keadaan ekonomi keluarga dan cara menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh
orang tua mendidik. Menurut saefullah (2012: 357- jumlah sampel 81 siswa.
358): pola asuh keluarga, kondisi keluarga, Teknik pengumpulan datanya adalah tes (tes
pendidikan moral dalam keluarga. Kerangka berpikir pilihan ganda) untuk variabel pengetahuan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 di kewirausahaan serta kuesioner untuk variabel
bawah ini. lingkungan keluarga dan niat berwirausaha. Teknik
analisis datanya adalah menggunkaan analisis regresi
berganda dengan SPSS versi 22 untuk menguji
Pengetahuan pengaruh diantara pengetahuan kewirausahaan dan
Kewiraushaan (X1)
lingkungan keluarga pada niat berwirausaha siswa.
Indikator:
4
Berdasarkan tabel 2 variabel independen Tabel 4. Hasil Uji Linearitas Variabel Lingkungan
mempunyai nilai tolerance-nya 0,993 > 0,1 dan VIF- Keluarga (X2) terhadap Niat Berwirausaha (Y)
nya 1,007 < 10. Berdasarkan nilai tersebut berarti ANOVA Table
model regeresi tidak mengalami masalah Mea
multikolinearitas. Sum of D n
F
Si
Squares f Squ g.
are
Uji Heteroskedastisitas Niat Betwe (Combin 32.9 2.48 .0
494.642 15
Berwirau en ed) 76 1 06
saha * Group Linearity 361. 27.1 .0
Lingkun s 361.358 1
358 89 00
gan Deviatio
Keluarga 9.52 .7
n from 133.283 14 .716
0 50
Linearity
Within Groups 13.2
863.902 65
91
Total 1358.54
80
3
(Sumber: Data yang Diolah, 2017)
Gambar 2. Grafik Scatterplot
Berdasarkan tabel 3 dan tabel 4, nilai
(Sumber: Data yang Diolah, 2017)
signifikansi (linearity) sebesar 0,002 dan 0,000 < 0,1
sehingga terdapat hubungan linear secara signifikan
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa,
diantara masing-masing variabel bebas (X1 dan X2)
titik-titik berada di bawah dan di atas angka 0 sumbu
tersebut pada niat berwirausaha (Y). Jadi, layak untuk
Y serta tidak memiliki pola yang jelas. Hal itu
digunakan dalam penelitian.
menunjukkan data tidak mengalami
heteroskedastisitas. Jadi, model regresi terseebut
Uji Autokorelasi
layak digunakan.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Uji Linearitas
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas Variabel Pengetahuan Durbin-Watson
Kewirausahaan (X1) terhadap Niat Berwirausaha (Y) 1.854a
(Sumber: Data yang Diolah, 2017)
ANOVA Table
Sum of D Mean Sig
F
Squares f Square . Berdasarkan tabel 5 nilai hasil dari uji DW adal
Niat Betwee (Combine 1 .02 1,854 diantara -2 dan +2 sehingga tidak mengalami
322.396 32.240 2.178
Berwirausah n d) 0 9
a * Groups Linearity 161.30 10.89 .00
autokorelasi. Jadi, tidak terdapat korelasi diantara
Pengetahuan 161.303 1 kesalahan penganggu di periode sebelumnya.
3 7 2
Kewirausaha Deviation
an .30
from 161.093 9 17.899 1.209
Linearity
3 Hasil Uji Hipotesis
Within Groups 1036.14 7 14.802 Analisis Regresi Berganda
8 0 Tabel 6. Hasil Regresi Berganda
Total 1358.54 8
3 0 Coefficientsa
(Sumber: Data yang Diolah, 2017)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant)
-3.527 5.438 -.649 .519
Pengetahuan
.554 .166 .304 3.344 .001
Kewirausahaan
Lingkungan
Keluarga .604 .112 .491 5.392 .000
5
Berdasarkan hasil pada tabel 6 diperoleh 3,344 lebih besar dari nilai t tabel (3,344>1,665), nilai
persamaan regresi sebagai berikut: probabilitasnya 0,001 < 0,1. Nilai t hitung variabel
Y = -3,527 + 0,554 X1 + 0,604 X2 lingkungan keluarga sebesar 5,392 > nilai t tabel
Berdasarkan persamaan tersebut kedua variabel 1,665, nilai probabilitasnya 0,000 < 0,1. Nilai t tabel
bebas (pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan dicari pada ∝ = 0,1 dengan df 78 (n-k-1 atau 81-2-1,
keluraga) meliliki pengaruh positif pada niat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
berwirausaha siswa. Hal tersebut dilihat dari nilai masing-masing variabel bebas terhadap niat
koefisien masing-masing variabel memiliki nilai berwirausaha siswa di SMK Negeri 4 Surakarta tahun
positif (0,554 dan 0,604). Variabel lingkungan ajaran 2016/2017.
keluarga mempunyai pengaruh lebih besar dilihat dari
besarnya nilai koefisien regresinya (nilai koefisien Koefisien Determinasi
regresinya 0,604) dibandingkan variabel pengetahuan Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan
kewirausahaan (nilai koefisien regresinya 0,554) pada Model Summaryb
variabel niat berwirausaha. R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
Uji F 1 .598a .358 .342 3.344
Tabel 7. Hasil Uji F (Sumber: Data yang Diolah, 2017)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Berdasarkan tabel 9 diketahui nilai R Square
1 Regression 486.378 2 243.189 21.749 .000b sebesar 0,358 kurang dari 0,5. Hal tersebut
Residual 872.165 78 11.182 menunjukkan hubungan antara variabel pengetahuan
Total 1358.543 80 kewirausahaan dan variabel lingkungan keluarga
(Sumber: Data yang Diolah, 2017) terhadap niat berwirausaha lemah. Angka R Square
0,358 menjelaskan bahwa 35,8% niat berwirausaha
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui nilai F siswa dipengaruhi oleh variabel independennya
hitung sebesar 21,749 sehingga nilai F hitung > F tabel (pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan
(21,749 > 2,372), dengan df1 (Jumlah variabel-1), df2 keluarga) dan sisanya 64,2% (100% - 35,8% = 64,2%)
(n-k-1), n merupakan jumlah kasus dan k merupakan dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti sikap umum,
jumlah dari variabel bebas (Priyatno, 2011: 50). Nilai kepribadian, nilai-nilai, emosi, kecerdasan, usia, jenis
df1 = 3-1 = 2, df 2 = 81–2–1 = 78 dan ∝ = 0,1 sehingga kelamin, kebutuhan untuk berprestasi, pengalaman,
diperoleh nilai F tabel sebesar 2,372. Nilai pendidikan dan self-efficacy, ras, etnisitas,
probabilitas pada kolom sig. sebesar 0,000 < 0,1, pendapatan, agama, paparan media, pengaruh dari
sehingga Ha diterima sedangkan HO ditolak. orang lain, dukungan akademik seta dukungan sosial.
Disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan keluarga Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial
secara bersama-sama terhadap niat berwirausaha Coefficientsa
siswa di SMK Negeri 4 Surakarta tahun ajaran Standardize
2016/2017. Unstandardiz d
ed Coefficient
Coefficients s Correlations
Uji t Zero
-
Tabel 8. Hasil Uji t Std. Sig orde Partia Par
Model B Error Beta T . r l t
Unstandardized Standardized 1 (Constant) - - .51
5.438
Coefficients Coefficients 3.527 .649 9
Std. Pengetahuan
3.34 .00 .30
Model B Error Beta T Sig. Kewirausaha .554 .166 .304 .345 .354
4 1 3
an
1 (Constant)
-3.527 5.438 -.649 .519 Lingkungan 5.39 .00 .48
.604 .112 .491 .516 .521
Keluarga 2 0 9
Pengetahuan a. Dependent Variable: Niat Berwirausaha
.554 .166 .304 3.344 .001
Kewirausahaan
Lingkungan (Sumber: Data yang Diolah, 2017)
Keluarga .604 .112 .491 5.392 .000
Badan Pusat Statistik (BPS). (2016). Keadaan Scholin, T., Broome, P., & Ohlsson, H. (2016). Self-
Ketenagankerjaan Februari 2016. Employment The Significance Of Families For
Https://bps.go.id. Professional Intentions And Choice Of Company
Type. International Journal of Entrepreneurial
Denayoh, R., Adjei, K., & Nyemeknye G. E. (2015). Behavior & Research, 22 (3), 329-345.
Factors That’s Impact on Entrepreneurial
Intention of Tertiary Students in Ghana. Sudijono, A. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan.
International Journal of Business and Social Jakarta: Rajawali Pers.
Research, 05 (03), 19-29. Suharti, L., & Sirine, H. (2011). Faktor-Faktor yang
Farani, A Y., Karimi, S., & Motaghed, M. (2017). The Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan
Role of Entrepreneurial Knowledge as a (Entrepreneurial Intention): Studi Terhadap
Competence in Shaping Iranian Students’ Career Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana,
Intentions to Starts a New Digital Business. Salatiga. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
European Journal of Training and Development, 13 (2), 124-134.
41 (1), 83-100. Sutirna. (2013). Perkembangan & Pertumbuhan
Frinces, Z. H. (2011). Be An Entrepreneur!: Jadilah Peserta Didik. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Seorang Wirausaha. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tong, X. F., Tong, D. Y. K., & Loy, L. C. (2011).
Gerba, D. T. (2012). Impact of Entrepreneurship Factors Influencing Entrepreneurial Intention
Education on Entrepreneurial Intentions of Among University Students. International
Business and Engineering Students in Ethopia. Journal of Social Sciences and Humanity
African Journal of Economic and Management Studies, 3(1), 487-496.
Studies, 3 (1), 258-277. Tung, L. C. (2011). The Impact of Entrepreneurship
Izedonmi, P F., & Oktafor, O. (2010). The Effect of Education on Entrepreneurial Intention of
Entrepreneurship Education on Students’ Engineering Students. Dissertation. City
Entrepreneurial Intentions. Global Journal of University of Hongkong: Run Run Shaw Library.
Management and Business Research, 10 (6), 49- Vemmy, C. (2012). Faktor-faktor yang
60. Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa
Lackéus, M. (2015). Entrepreneurship In Education: SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (1), 117-126.
What. Why, When, How. Paper. OECD: Paris. Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran.
Linan, F., Nabi, G. and Krueger, N. (2013). British Yogyakarta: Media Abadi.
and Spanish entrepreneurial intentions: a Zaman, M. (2013). Entrepreneurial Characteristics
comparative study. Revista de Economía among University Students: Implications for
Mundial, 33 (1), 73-103. Entrepreneurship Education and Training in
Peng, Z., Lu, G., Kang, H. (2012). Entrepreneurial Pakistan. African Journal of Business
Intentions and Its Influencing Factors: A Survey Management, 7 (39), 4053-4058.
of the University Students in Xi’an China.
Scientific Research, 3, 95-100.
Priyatno. D. (2011). Buku Pintar Statistik Komputer.
Yogyakarta: MediaKom.
Roxas, B G., Panizales, R C., & Mae de Jesus, R.
(2008). Entrepreneurial Knowledge and its
8