Sie sind auf Seite 1von 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI

MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PADAT


DI DENPASAR TIMUR

Dewa Ayu Agustini Posmaningsih


Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
dewaayuposmaningsih@yahoo.co.id

Abstract: Urban waste management also has the driving factors and inhibitors in
an effort to increase community participation in waste management. The research
objective is to find out how much the relationship of factors predisposing, enabling
and reinforcing community participation in solid waste management. The design of
this study include observational research with cross sectional. The sample size is
180 housewife and the sample was collected through stratified random sampling.
The results showed there is a relationship of knowledge and attitudes towards
participation in waste management with the knowledge of determination of 20.6%
and 24.9% for attitude determination. Facilities management of community
participation in waste management with the determination of 36.2%. Relationship
local agencies, community leaders and economic benefits of community
participation in waste management by local institutions determination of 10.3%,
determination of public figures by 8.5%, and the determination of the economic
benefits of 35.9%. Facility factors, economic benefits, local institutions, knowledge
and attitudes to contribute jointly to the participation of the determination of
65.1%. The conclusions of this study is a factor predisposing, enabling and
reinforcing related to public participation. Factors of knowledge, attitudes,
facilities, local agencies, and economic benefits together to contribute to
community participation. It is recommended that local governments provide
guidance to local agencies in participatory planning of environmentally sound and
sustainable solid waste management.
Keywords: Predisposing, enabling, reinforcement factors, community participation

Abstrak: Pengelolaan sampah perkotaan juga memiliki faktor pendorong dan


penghambat dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
hubungan faktor predisposisi, pendukung dan pendorong partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sampah. Desain penelitian ini termasuk penelitian observasional
dengan cross sectional. Ukuran sampel adalah 180 ibu rumah tangga dan sampel
dikumpulkan melalui stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan pengetahuan dan sikap terhadap partisipasi dalam pengelolaan
sampah dengan pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor
predisposisi, pendukung dan pendorong terkait dengan partisipasi masyarakat.
Faktor pengetahuan, sikap, fasilitas, lembaga lokal, dan manfaat ekonomi bersama-
sama untuk memberikan kontribusi terhadap partisipasi masyarakat. Kepada
pemerintah daerah disarankan memberikan bimbingan kepada lembaga lokal dalam
perencanaan partisipatif dari pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
Kata kunci: Faktor predisposisi, pendukung, penguat, partisipasi masyarakat

59
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 59 - 71

Pendahuluan Menurut hasil penelitian Nitikesari


Di kota besar sampah menjadi (2005), faktor-faktor tersebut di
permasalahan baik dari segi jumlah antaranya tingkat pendidikan, penem-
maupun jenisnya. Permasalahan patan tempat sampah di dalam rumah,
sampah sangat berkaitan dengan laju keberadaan pemulung, adanya aksi
pertumbuhan penduduk, peningkatan kebersihan, adanya peraturan tentang
teknologi serta aktivitas sosial budaya persampahan beserta penegakan
1
dan ekonomi masyarakat . Kota hukumnya.
Denpasar sebagai pusat Ibu Kota Partisipasi masyarakat di
Propinsi Bali dan sekaligus pusat Denpasar Timur dapat ditingkatkan
pemerintahan dan perekonomian dengan terlebih dahulu mengetahui
mempunyai daya tarik tersendiri bagi faktor-faktor yang berhubungan.7,8
penduduk pendatang. Jumlah timbul- Penelitian ini bertujuan untuk menge-
an sampah harian Kota Denpasar rata- tahui hubungan faktor predisposisi,
rata 4.703,07 m3 per harinya 47,41% pemungkin dan penguat terhadap
adalah sampah organik dan 52,59% partisipasi masyarakat dalam
sampah anorganik. Karakteristik pengelolaan sampah di kecamatan
sampah anorganik yang dihasilkan Denpasar Timur.
adalah 22% sampah plastik, 24,67% Berbagai metode dikembangkan
kertas dan 4,83% sampah anorganik untuk mengintervensi perilaku manu-
lainnya2. sia menjadi lebih ramah lingkungan
Beberapa faktor yang mempe- (pro environment behaviour). Wanita
ngaruhi partisipasi masyarakat dalam cenderung berpartisipasi lebih aktif
kegiatan pengelolaan sampah di dalam kegiatan pengelolaan sampah
antaranya: 1) Jenis kelamin; 2) Usia; domestik berdasarkan suatu program
3) Pendidikan; 4) Informasi; 5) Akses yang diberikan. Informasi yang
ke program daur ulang; 6) Insentif; 7) didukung dengan alasan-alasan
lembaga lokal dan 8) Block leader ekonomi dan lingkungan mampu
3,4,5,6
. Pengelolaan sampah perkotaan mengubah perilaku seseorang pada
juga memiliki faktor-faktor pen- sampah. Informasi tentang kegiatan
dorong dan penghambat dalam upaya dilaksanakan dan kepercayaan
peningkatan partisipasi masyarakat. masyarakat atas kemampuan yang

60
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

dimiliki untuk melaksanakannya Pemimpin lokal atau pemimpin


harus jelas, menghindari kemung- agama memberikan pengaruh yang
kinan terjadinya konflik dan dapat sangat besar terhadap partisipasi
menjamin keberhasilan dari masyarakat. Community Leaders
kegiatan.9,10, 11 adalah seseorang yang yang sangat
Insentif berpengaruh men- berperan dalam upaya promosi
dorong tingkah laku ramah lingkung- partisipasi masyarakat dalam
an terutama pada masyarakat dengan pengumpulan sampah dengan
golongan ekonomi rendah. Di India pembayaran retribusi, pemisahan
perencanaan pemberian insentif pada sampah, dan melakukan pengawasan
masyarakat yang berpartisipasi dapat dari pelaksanaan kegiatan.6,12
memberikan insipirasi atau memberi- Berdasarkan hasil penelitian
kan ajakan kepada masyarakat lain Tandipanga di RW 11 Cibangkong
untuk melakukan hal yang sama. terlihat bahwa lembaga lokal sangat
4,6,11,12,13, 14, 15
berpengaruh terhadap efektifitas
Informasi kontak langsung pengelolaan sampah. Kepemilikan
mempengaruhi tingkat partisipasi fasilitas, sarana untuk pengolahan
secara signifikan dibandingkan sampah akan memberikan pengaruh
dengan informasi tanpa kontak terhadap pengelolaan sampah di
5,17
langsung. Block leaders berperan rumah tangga.
dalam melakukan pendekatan- Pengetahuan memberikan
pendekatan personal seperti hasil pengaruh terhadap partisipasi
penelitian di Kampung Banjarsari masyarakat . Pendapatan masyarakat
Jakarta Selatan dengan nilai asosiasi yang relatif tinggi, memungkinkan
0,508. Penelitian yang dilakukan di seseorang tidak hanya memikirkan
Minnesota menunjukkan bahwa jika upaya memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat mendapatkan manfaat sehari-hari, akan tetapi dapat
yang cukup besar dengan biaya yang membagi dan menyisihkannya untuk
terbatas dengan cara pendekatan kebutuhan hidup yang lain seperti
komunitas menunjukkan peningkatan menyediakan sarana prasarana untuk
efisiensi yang cukup besar terhadap menampung dan mengelolan sampah
program ramah lingkungan.6,1416 rumah tangga.17,18 Sikap, persepsi dan

61
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 59 - 71

pengalaman atas masalah sampah Populasi dalam penelitian berjumlah


memberikan pengaruh terhadap 39.356 rumah tangga. Sampel
partisipasi masyarakat dalam penelitian dibagi menjadi dua
pengelolaan sampah. Ini sesuai kelompok berdasarkan sistem
dengan hasil penelitian studi kasus pengelolaan sampah yaitu kelompok
Muller pada tahun 2002 tentang sampel yang berasal dari Desa
pengelolaan sampah di Nagapura, Swakelola dan kelompok sampel dari
4,6,12
Bangalore. Desa Non Swakelola. Besar sampel
diambil untuk penelitian cross
Metode Penelitian
sectional dengan menggunakan
Jenis penelitian termasuk
rumus19 yaitu :
penelitian observational. Penelitian
P (1  P )
adalah penelitian kuantitatif. Rancang n  Z 21 / 2 =
d2
bangun penelitian cross sectional. 0,12(1  0,12)
n  1,96 2
Lokasi penelitian ini adalah di 0,05 2
Kecamatan Denpasar Timur Kota 164 + 10%  180
Denpasar Variabel bebas penelitian
Data primer dalam penelitian adalah pengetahuan, sikap, fasilitas
ini adalah skor partisipasi masyarakat, pengelolaan sampah, lembaga lokal,
pengetahuan, sikap masyarakat, tokoh masyarakat, dan manfaat
kondisi fasilitas pengelolaan sampah ekonomi. Variabel terikat dalam
rumah tangga, lembaga lokal, tokoh penelitian ini adalah partisipasi
masyarakat, dan manfaat ekonomi masyarakat dalam pengelolaan
kegiatan pengelolaan sampah. Data sampah rumah tangga. Analisis
sekunder yang dipergunakan dalam penelitian adalah deskriptif, uji
penelitian meliputi gambaran asumsi klasik dan analisis regresi
geografi, topografi, kependudukan linier berganda.
dan mana-jemen pengelolaan sampah
di Denpasar Timur. Instrumen yang Hasil Penelitian

digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil analisis univariat

kuesioner. variabel partisipasi masyarakat,

Responden dalam penelitian pengetahuan, sikap, fasilitas

ini adalah ibu rumah tangga. pengelolaan sampah, lembaga lokal,

62
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

tokoh masyarakat dan manfaat nilai rata-rata total skor adalah


ekonomi secara rinci pada Tabel 1. 18,042,40 dengan skor minimum 11
Variabel pengetahuan didapatkan dan skor maksimum 22.

Tabel 1
Distribusi Partisipasi Masyarakat, Pengetahuan, Sikap, Fasilitas Peran Lembaga
Lokal, Tokoh Masyarakat dan Manfaat Ekonomi Dalam Pengelolaan Sampah

Variabel Nilai Minimum Nilai Maksimum Mean SD


(Skor) (Skor)
Partisipasi Masyarakat 3 13 8,44 3,05
Pengetahuan 11 22 18,04 2,40
Sikap 11 39 30,98 4,74
Fasilitas pengelolaan 1 14 8,46 2,49
sampah
Lembaga Lokal 0 28 11,81 8,60
Tokoh Masyarakat 0 14 5,42 4,24
Manfaat Ekonomi 0 8 4,73 1,44

Analisis Regresi Linier Sederhana manfaat ekonomi masing-masing


Hasil uji bivariat dengan memberikan kontribusi terhadap
analisis regresi linier sederhana partisipasi masyarakat dalam
bahwa seluruh variabel prediktor pengelolaan sampah. Hasil regresi
yaitu pengetahuan, sikap, fasilitas, sederhana dapat dilihat pada tabel
lembaga lokal, tokoh masyarakat dan berikut :
Tabel 2
Nilai Koefisien Regresi Linier Sederhana Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Di Kecamatan Denpasar Timur Tahun 2012

Variabel Penelitian B Nilai t Sig R2 F Sig


Pengetahuan
Konstanta - 1,944 -1,262 0,209 0,206 46,30 0,00
Pengetahuan 0,576 6,804 0,000
Sikap
Konstanta -1,487 -1,136 0,258 0,249 58,87 0,00
Sikap 0,321 7,673 0,000
Fasilitas
Konstanta -2,227 3,458 0,001 0,362 101,20 0,00
Fasilitas 0,735 10,060 0,026
Lembaga Lokal
Konstanta 7,103 19,346 0,000 0,103 20,38 0,00
Lembaga lokal 0,114 4,515 0,000
Tokoh Masyarakat

63
Jurnal Skala Husada Volume XIII Nomor 1 April 2016 : 59 - 71

Konstanta 7,309 20,616 0,000 0,085 16,49 0,00


Tokoh Masyarakat 0,209 4,062 0,000
Manfaat Ekonomi
Konstanta 2,436 3,875 0,000 0,359 99,741 0,00
Manfaat Ekonomi 1,271 9,987 0,000

Model persamaan yang ter-


Hasil penelitian menunjukkan
bentuk dari variabel fasilitas adalah Y
terdapat hubungan yang signifikan
= -2,227 + 0,735 (fasilitas), kualitas
variabel pengetahuan terhadap
persamaan menunjukkan hubungan
partisipasi masyarakat dalam
linier karena nilai F (101,20) dengan
pengelolaan sampah dengan
Sig Freg(0,00) < 0,05. Hal ini berarti
determinasi sebesar 20,6%.
model regresi antara variabel fasilitas
Pengetahuan dapat dipakai sebagai
dan partisipasi adalah signifikan dan
prediktor partisipasi masyarakat
linier.
dalam pengelolaan sampah di
Pengaruh variabel predisposisi, Kecamatan Denpasar Timur. Variabel
pemungkin dan penguat sikap memiliki kontribusi yang
Oleh karena semua uji asumsi signifikan terhadap partisipasi sebesar
klasik sudah terpenuhi dalam 24,9%. Sikap dapat disebut sebagai
penelitian ini, maka analisis statistik prediktor terjadinya partisipasi
inferensial atau statistik parametrik masyarakat atau sebagai faktor
dengan menggunakan model analisis determinan partisipasi masyarakat
regresi linier berganda dapat dalam pengelolaan sampah.
dilanjutkan. Metode analisis yang Pengetahuan dan sikap
dipergunakan adalah metode forward. menurut teori Lawrencen Green
Hasil analisis multivariat yang (1991) adalah faktor predisposisi

menghasilkan persamaan regresi : dalam perubahan perilaku manusia.


Y = -5,830 + 0,163 X1(pengetahuan) + 0,080 Faktor predisposisi merupakan faktor
X2(sikap) + 0,564 X3(fasilitas) + 0,086 X4 yang ada dalam diri seseorang.
(lembaga lokal) + 0,651 X6 (manfaat
Pengetahuan dan sikap seseorang
ekonomi)
akan berperan dalam tindakan yang
Pembahasan dilakukannya.20
Kontribusi Pengetahuan dan Sikap Hal ini sesuai dengan hasil
Responden penelitian Dewi bahwa pengetahuan

64
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

memberikan pengaruh pada parti- partisipasi masyarakat tentang


sipasi masyarakat. Penyebab perubah- pengelolaan sampah rumah tangga
an perilaku seseorang menjadi ramah akan meningkat seiring dengan
lingkungan (pro environmental meningkatnya kesadaran masyarakat.
behaviour) adalah informasi yang Penelitian pengelolaan sampah
spesifik ke bidang yang diharapkan. permukiman berbasis masyarakat di
Informasi yang dibutuhkan oleh Taiwan memper-lihatkan bahwa
masyarakat adalah bukan saja hanya perilaku masyarakat mendaur ulang
informasi yang bersifat menyam- sampah dipengaruhi oleh sikap,
paikan bagaimana pengelolaan norma dan pengendalian
sampah yang baik akan tetapi lebih perilaku.4,6,12,21
harus ditekankan pada informasi yang
Kontribusi Fasilitas
mendorong masyarakat untuk
Hasil penelitian menunjukkan
merubah perilaku. Jenis informasi
bahwa ketersediaan fasilitas memiliki
yang perlu dipertimbangkan adalah
kontribusi terhadap partisipasi
informasi yang didukung oleh alasan
masyarakat sebesar 36,2%. Hasil
ekonomi dan lingkungan serta
penelitian Wardhani sebanyak 90,5%
informasi yang spesifik tentang
masyarakat yang belum melakukan
kegitan daur ulang.10,11,14,17
pemilahan, bersedia melakukan
Menurut Wardani, sikap atas
pemilahan apabila diberikan tempat
masalah sampah memberikan
sampah yang sesuai. Penelitian Dewi
pengaruh terhadap partisipasi
kepemilikan fasilitas, sarana untuk
masyarakat dalam pengelolaan
pengolahan sampah akan memberikan
sampah dengan nilai asosiasi 0,428.
pengaruh terhadap pengelolaan
Timbulnya tanggapan atau respon dari
sampah di rumah tangga, dimana
masyarakat untuk berpartisipasi
alasan tidak melakukan pengelolaan
dalam bentuk swadaya, dipengaruhi
sampah disebabkan karena tidak
oleh sikap, persepsi dan
mempunyai alat sebesar 26,67%.
pengalamannya. Hasil penelitian
Pembebanan biaya yang lebih tinggi
Muller tahun 2002 tentang
pada setiap kantong sampah yang
pengelolaan sampah di Nagapura,
dikeluarkan oleh rumah tangga untuk
Bangalore, menyatakan bahwa
diolah oleh pengelola sampah akan

65
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 58 - 71

memberikan dampak dalam yang diberikan lembaga lokal dalam


pengurangan jumlah sampah yang partisipasi masyarakat dalam
diserahkan kepada pengelola. Hasil pengelolaan sampah. Besar kontribusi
penelitian Fisher, Bell dan Baum variabel lembaga lokal adalah sebesar
(1984), keberadaan tempat sampah 10,3%. Peran lembaga lokal
mengurangi pembuangan sampah memberikan informasi kepada
sembarangan sebanyak 15% di daerah masyarakat dan fasilitator dalam
perkotaan dan 30% di jalan raya. perubahan perilaku.
Tempat sampah yang berwarna-warni Hasil penelitian hubungan
bisa mengurangi pembuangan sampah tokoh masyarakat dengan partisipasi
sembarangan sebanyak 14,9% masya-rakat menunjukkan tokoh
sedangkan tempat sampah biasa masyarakat memiliki kontribusi yang
hanya 3,15%. Tempat sampah yang signifikan terhadap partisipasi
berbentuk unik dengan warna yang masyarakat sebesar 8,5%. Block
mencolok lebih efektif daripada leaders adalah seseorang berperan
tempat sampah biasa.6, 17,22 dalam melakukan pendekatan-
pendekatan personal. Penelitian yang
Kontribusi Lembaga Lokal, Tokoh
dilakukan di Minnesota menunjukkan
Masyarakat dan Manfaat Ekonomi
bahwa peningkatan efisiensi program
Green, menyatakan bahwa
ramah lingkungan akan terjadi apabila
tokoh masyarakat merupakan tokoh
masyarakat mendapatkan manfaat
sentral yang menjadi acuan
yang cukup besar dengan biaya
masyarakat dalam berperilaku.
program yang terbatas. Block leaders
Adanya dukungan yang positif dari
memberikan pengaruh terhadap
tokoh masyarakat merupakan salah
partisipasi masyarakat dalam pengelo-
satu faktor pendorong untuk
laan sampah rumah tangga di
terjadinya perubahan perilaku. Kircht
Kampung Banjarsari Jakarta Selatan.
dan Becker menyatakan bahwa tokoh
Kontribusi block leaders sangat
masyarakat adalah merupakan salah
ditentukan oleh keaktifan dan
satu faktor yang mempengaruhi
pemahaman dari block leaders.6,14,16
5,20,23,24
perubahan perilaku kesehatan.
Faktor lain dalam faktor
Hasil penelitian menunjukkan
penguat adalah manfaat ekonomi
bahwa terdapat kontribusi signifikan

66
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

yang dirasakan oleh masyarakat Insentif berpengaruh dalam


dalam perubahan suatu perilaku. mendorong tingkah laku ramah
Insentif merupakan salah satu faktor lingkungan terutama pada masyarakat
yang sangat penting untuk dengan golongan ekonomi rendah.
meningkatkan motivasi masyarakat. Menurut Gardner (1996), partisipasi
Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa masyarakat akan meningkat tajam
variabel manfaat ekonomi ketika insentif finansial disediakan
memberikan kontribusi yang bagi program-program berbasis
signifikan terhadap partisipasi masyarakat yang telah berjalan.
masyarakat sebesar 35,9%. Hasil Berdasarkan hasil prediksi ekonomi
penelitian sesuai dengan hasil dapat disimpulkan bahwa
penelitian Wardani dimana insentif pembebanan biaya yang lebih tinggi
berupa benda dan dana dapat setiap kantong sampah yang
meningkatkan partisipasi dengan nilai dihasilkan oleh masyarakat akan
asosiasi sebesar 0,524. Di India mem-berikan dampak adanya
perencanaan pemberian insentif pengurangan permintaan
kepada masyarakat yang pengumpulan sampah. Peningkatan
berpartisipasi dapat memberikan pendapatan masyarakat akan
insipirasi atau memberikan ajakan meningkatkan jumlah sampah yang
kepada masyarakat lain untuk dibuang. Pemberian insentif berupa
melakukan hal yang sama. Beberapa uang, hadiah adalah merupakan salah
penelitian yang dilaksanakan oleh satu metode reinforcement yaitu
Laura Moningka tahun 2000, Reid positive reinforcement. Sedangkan
tahun 2000, dan The National negative reinforcement pemberian
Environment Justice Advisory stimulus/ rangsangan yang bersifat
Council, 2000 menunjukkan hasil negatif, misalnya denda jika
bahwa keberhasilan partisipasi melakukan sesuatu yang salah.11,14,22
masyarakat disebabkan oleh adanya
Kontribusi Faktor Predisiposisi,
insentif memberikan penghargaan
Pemungkin dan Penguat
pada masyarakat yang telah
Berdasarkan hasil analisis
melaksanakan pengelolaan
kontribusi variabel pengetahuan (X1),
sampah.4,6,12,15
sikap(X2), fasilitas (X3), lembaga

67
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 58 - 71

lokal(X4), tokoh masyarakat(X5) dan pengelolaan sampah. Upaya yang


manfaat ekonomi(X6) terhadap bersifat komunal masih dalam tahap
partisipasi masyarakat(Y) didapat pengumpulan sampah , sistem
suatu model persamaan yaitu : retribusi dan menjaga kebersihan
Y = -5,830 + 0,163 X1 + 0,080 X2 + lingkungan. Pengolahan sampah
0,564 X3 + 0,086 X4 + 0,651 X6 dengan upaya reduce, reuse dan
Model ini menunjukkan bahwa recycle masih dalam tahap kesadaran
lima variabel memberikan kontribusi. individu dan belum sampai pada
Yaitu variabel pengetahuan, sikap, tahap partisipasi. Permasalahan
fasilitas, lembaga lokal dan manfaat partisipasi masyarakat adalah belum
ekonomi. adanya penyediaan tempat sampah
Kontribusi secara bersama-sama yang terpisah dan belum dilakukan
variabel pengetahuan, sikap, fasilitas, upaya pemisahan. Pemanfaat kembali
lembaga lokal dan manfaat ekonomi sampah hanya dilakukan oleh 67,2%
adalah sebesar 65,1%, sedangkan responden. Partisipasi masyarakat
sisanya adalah sebesar 34,9% masih pada kegiatan penyediaan
partisipasi masyarakat disebabkan tempat sampah (98,9%), pengum-
oleh variabel lain diluar kelima pulan (88,9%), pembayaran retribusi
variabel diatas. Fasilitas kesehatan (55,6%) dan peran serta pada kegiatan
merupakan variabel yang memberikan gotong royong di sekitar lingkungan
kontribusi terbesar dalama pening- rumah tinggal (91,7%).
katan partisipasi masyarakat. Variabel
Simpulan dan Saran
selanjutnya secara berurutan adalah
Pengetahuan memiliki deter-
manfaat ekonomi, lembaga lokal,
minasi sebesar 20,6% terhadap
pengetahuan dan yang paling kecil
partisipasi masyarakat dalam
kontribusinya yaitu sikap masyarakat.
pengelolaan sampah di Kecamatan
Partisipasi masyarakat yang
Denpasar Timur. Sikap masyarakat
terdapat di Denpasar Timur terhadap
memiliki determinasi 24,9% terhadap
pengelolaan sampah masih bersifat
partisipasi masyarakat. Fasi-litas
individu artinya bahwa belum adanya
pengelolaan terhadap partisipasi
upaya pemberdayaan masyarakat
masyarakat dengan determinasi
yang bersifat komunal dalam
36,2%. Lembaga lokal terhadap par-

68
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

tisipasi masyarakat di pengelolaan program penyu-luhan dan pelatihan


sampah dengan determinasi 10,3%. teknis pengolahan sampah dalam
Tokoh masyarakat terhadap skala rumah tangga dan komunal.
partisipasi masyarakat dengan Serta melakukan upaya kerjasama
determinasi 8,5%. Manfaat ekonomi dengan pihak swasta dalam proses
terhadap partisipasi masyarakat daur ulang sampah.
berdeterminasi 35,9%. Faktor Perlu dilakukan penguatan lem-
fasilitas, manfaat ekonomi, lembaga baga lokal dalam pengelolaan sistem
lokal, pengetahuan dan sikap manajemen pengelolaan sampah
memberikan kontribusi secara partisipastif yang bersifat
bersama-sama terhadap partisipasi berkelanjutan dan berwawasan
masyarakat dengan determinasi lingkungan dengan ujung tombak
sebesar 65,1%. Faktor fasilitas pelaksanaan pada block leaders.,
merupakan faktor yang memberikan mengatur sistem pengawasan
kontribusi paling dominan terhadap pengelo-laan sampah dengan
partisipasi masyarakat dalam menerapkan prinsip reinforcement,
pengelolaan sampah. dan menjalin kerjasama dengan pihak
Disarankan Pemda agar swasta yang dapat membeli sampah
melaku-kan pendampingan terhadap yang memiliki nilai ekonomis.
lembaga lokal dan memfasilitasi Terhadap masyarakat disaran-
seluruh kebutuhan lembaga lokal kan agar membiasakan diri untuk
dalam upaya peningkatan melaku-kan upaya pemisahan
pengetahuan cara pengo-lahan sampah, dan memperluas wawasan
sampah, penyediaan fasilitas tentang pengolahan sampah rumah
pengelolaan sampah dan pelatihan tangga melalui lembaga lokal
usaha peningkatan nilai ekonomis setempat, dan berpartisipasi aktif
sampah. Menyusun peraturan yang dalam pengelolaan sampah melalui
mengatur pelaksanaan manajemen pemberdayaan
pengelolaan sampah bagi pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
desa dan desa pekraman berbasis
1. Azkha, N. 2007. Pemanfaatan
komunal dengan memperhitungkan Komposter Berskala Rumah
karakteristik masya-rakat. Menyusun Tangga. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. September. I (2).

69
Jurnal Skala Husada Volume 13 Nomor 1 April 2016 : 58 - 71

2. Anonim. 2011. Penanganan 9. Chan, K. 1998. Mass Communi-


Limbah Padat (Persampahan) cation and Pro-Environment
Kota Denpasar. Denpasar : PT Behaviour: Waste Recycling in
Ganeshaglobal Sarana. HongKong. Journal of Environ-
3. Simon, A.M. 2008. Analysis Of ment 52 : 317 – 325.
Activities Of Community Based 10. de Young, R. 1993. Promoting
Organizations Involved In Solid Source Reduction Behaviour : The
Waste Management. Investigating Role of Motivational Information.
Modernized Mixtures Approach. Environmental and Behaviour
The Case of Kinondoni Munici- Vol.25 (1):70-85.
pality. Dar es Salaam. Tanzania. 11. Howenstine, E. 1993. Market
Wageningen University and Segmentation for Recycling.
Research Centre. Environment and Behaviour.
4. Tamond, Z. E. 2008. Partisipasi Vol.25 (1) : 86 – 102.
Masyarakat dan Teknik Pengelo- 12. Fatin, S. et all. 2011. A Review
laan Sampah di Pemukiman. On The Succes Factors For
Jurnal Formas. Vol.1 (4) Juni : Community Participation In Solid
277-283. Waste Management. Pеnаng.
5. Tandipanga, F.B. 2008. Faktor- Mаlаysiа: Procееding of Intеr-
Faktor Yang Mempengaruhi nаtionаl Confеrеncе On Mаnаgе-
Peran Masyarakat Terhadap mеnt (ICM 2011).
Efektifitas Pengelolaan Sampah. 13. Reid, J.N. 2000. Community
Jurnal Komunitas. Vol.4(1) April: Participation : How People
72-88. Power Brings Sustainable
6. Wardani, C. 2004. “Partispasi Benefits to Communities. USDA
Masyarakat Pada Kegiatan Rural Development Office of
Pemilahan Sampah Rumah Community Development. 1 – 13.
Tangga” (tesis). Jakarta : Program 14. Gardner, G. T. and P.C. Stern,
Studi Ilmu Lingkungan Pasca 1996, Environmental Problems
sarjana Universitas Indonesia. and Human Behaviour. A Simon
7. Nitikesari, P.E. 2005. ”Analisis & Schuster Company.
Tingkat Partisipasi Masyarakat Massachusets.
Dalam Penanganan Sampah 15. Papiya, R. Suman and Gurdeep, S.
Secara Mandiri di Kota Denpasar” 2007. Community Participation
(tesis). Denpasar : Program Through Information, Education,
Pascasarjana Universitas Udayana Communication And Capacity
8. Suarna. 2008. Model Penang- Building Of ULB For Solid Waste
gulangan Masalah Sampah Management. Dhanbad. India :
Perkotaan dan Pedesaan. Pusat Department of Environmental
Penelitian Lingkungan Hidup. Science and Engineering. ISMU.
Denpasar : Universitas Udayana. International Conference on
online available at http://scholar. MSECCMI. New Delhi. India.
Googleusercontent.com/scholar? 16. Reams, M.A. and B.H. Ray, 1993,
q=cache:BKP9W75a9kcJ:scholar. The Effects of Three Prompting
google.com/+Pengelolaan+Sampa Methods on Recycling
h+Sarbagita&hl=id&as_sdt=0. Participation Rates : A Field
sitasi. 1 Desember 2011. Study, Journal of Environmental
System Vol. 22 (4) 371 – 379.

70
D A Agustini Posmaningsih (Faktor-Faktor…)

17. Dewi. A.S dan Warmadewanthi. Dalam Pengelolaan Sampah


2010. Kajian Model Pengelolaan Permukiman Berbasis Masyarakat
Sampah Berbasis Masyarakat Di Di DKI Jakarta. Jurnal Poelitik
Kecamatan Wonocolo Kota Vol.4.(2):337-353.
Surabaya. Prosiding Seminar 22. Meidiana, C. 2010. Development
Nasional Manajemen Teknologi of Waste Management Practices
IX. Surabaya : Program Studi in Indonesia. European Journal of
MMT-ITS. Scientific Research. Vol 40 (2) :
18. Sunarti, NM. 2002. ”Peran Serta 199 – 210.
Masyarakat Dalam Pengelolaan 23. Kandera. 2004. Pendidikan
Sampah Rumah Tangga” (tesis). Kesehatan Masyarakat (PKM)
Semarang : Program Studi dan Beberapa Aspeknya.
Magister Ilmu Lingkungan. Denpasar : Program Studi IlMu
Fakultas Teknik Universitas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. Udayana.
19. Riwidikno, H. 2008. Statistik 24. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan. Cetakan Kelima. Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Pres. Jakarta : PT Rineka Cipta.
20. Green, Lawrence W. 1991. Health 25. Kusumastuti, D.S.R. 2003.
Promotion Planning An ”Kajian Manfaat Biaya
Educational and Anvironmental Pengolahan Sampah Terpadu
Approach. Mayfield Publishing Skala Kawasan (Studi Kasus di
Company. Mountain View. TPS Rawa Kerbau, Jakarta
21. Saribanon, N. Pranawa, S. 2008. Pusat)” (tesis). Jakarta: Prodi
Strategi dan Mekanisme Ilmu Lingkungan Program Pasca-
Perencanaan Sosial Partisipatif sarjana Universitas Indonesia

71

Das könnte Ihnen auch gefallen