Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Nur Faisal
Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako (Untad) Palu
Email : Faisaldaeng07@gmail.com
Tutang M. Kamaluddin
Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako (Untad) Palu
Email : tmhuhtar_teknikuntad@yahoo.co.id
Mastura Labombang
Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako (Untad) Palu
Email :
ABSTRACT
Palu as the capital of central Sulawesi province is now making progress on the tourism sector. This
progress is marked by the increasing number of tourist spots that are in the planning stage, work or that can
be used by tourists spread throughout the coastal area of Palu bay. As in the Taipa urban village, which is
currently in the planning stage of resort area development of Taipa urban village, development planning of
resort area in taipa urban village will certainly make the investors to invest on the resort area development in
the Taipa urban village. To give and guarantee investor confidence in the investment, investment feasibility
study is required which can provide projected benefits or risks that may be faced. The purpose of this study is
to determine the feasibility of invesment on the resort area development in the Palu bay coastal area of Taipa
urban village.
In this study the authors collected some data in groups into two namely primary data and secondary
data, which will be processed by Descriptive Analysis method and analyzed by three methods of investment
feasibility is Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Discounted Payback Period (DPP),
The analysis was also conducted using the assumption of 60%, 70% and 80% of the occupancy rate of resorts
with five interest rates that is 12%, 13%, 14%, 15% and 16%.
Based on the result of investment feasibility analysis on the resort area development of Taipa urban
village obtained investment feasibility on assumption 80% of the resort occupancy rate with 12% interest, with
the results of analysis obtained NPV = Rp. 623,293,074.50, IRR = 13,37% and DPP = 16 years. While at the
assumption of 60% and 70% occupancy rate of resorts with interest rates of 12%, 13%, 14%, 15% and 16%,
obtained results does not satisfy the requirement of investment feasibility on the three methods of investment
feasibility used in the study.
Keyword: Feasibility, Investment, Resort.
ABSTRAK
Palu sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Tengah kini mengalami kemajuan pada sektor pariwisata.
Kemajuan ini ditandai dengan semakin banyaknya spot-spot wisata yang sedang dalam tahap perencanaan,
pekerjaan maupun yang telah dapat digunakan oleh wisatawan yang tersebar di seluruh kawasan pesisir teluk
Palu contohnya pada kelurahan Taipa, yang saat ini dalam tahap perencanaan pembangunan resort area
kelurahan Taipa, perencanaan pembangunan resort area di kelurahan Taipa tersebut tentunya akan memicu
para investor untuk berinvestasi pada pembangunan resort area di kelurahan Taipa. Untuk memberi dan
menjamin kepercayaan investor pada investasi tersebut, maka diperlukan analisis studi kelayakan investasi
yang dapat memberikan proyeksi keuntungan maupun ketidakpastian/resiko yang mungkin akan dihadapi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi pada pembangunan resort area di
kawasan pesisir teluk Palu kelurahan Taipa.
Pada penelitian ini penulis mengumpulkan beberapa data yang di kelompokkan menjadi dua yakni
data primer dan data sekunder, yang akan diolah dengan metode Analisis Deskriptif dan dianalisis dengan tiga
metode kelayakan investasi yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Discounted
Payback Period (DPP), analisis juga dilakukan menggunakan asumsi 60% ,70% dan 80% tingkat hunian resort
dengan lima tingkat suku bunga yaitu 12%,13%,14%,15% dan 16%.
Berdasarkan Hasil analisis kelayakan investasi pada pembangunan resort area kelurahan Taipa didapat
kelayakan investasi pada asumsi 80% tingkat hunian resort dengan bunga 12%, dengan hasil analisis yang
diperoleh NPV = Rp. 623,293,074.50, IRR = 13,37% dan DPP = 16 Tahun. Sedangkan pada asumsi 60% dan
70% tingkat hunian resort dengan tingkat suku bunga 12%,13%,14%,15% dan 16%, diperoleh hasil yang tidak
memenuhi syarat kelayakan investasi pada ketiga metode kelayakan investasi yang digunakan pada penelitian.
Kata Kunci: Kelayakan, Investasi, Resort.
Studi Kelayakan Investasi Pada Pembangunan Resort Area Di Kawasan Pesisir Teluk Palu Kelurahan Taipa
(Nur Faisal, Tutang M. Kamaluddin, dan Mastura Labombang)
Modal), dan analisis sensitifitas. Serta yang dibayarkan per unit waktu yang disebut
dalam hal ini menyangkut analisis pasar sebagai persentasi dari jumlah yang
(Market) dari suatu produk konstruksi dipinjamkan. Harga sewa dari uang itulah
yang akan dioperasikan dan dampak yang disebut suku bunga dan biasanya
pengaruhnya terhadap ekonomi dinyatakan sebagai persentase tahunan sari
masyarakat di sekitarnya (Thoengsal. jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku
2014). bunga adalah harga dari meminjam uang
2. Keuangan untuk menggunakan daya belinya. Suku
Keuangan mempelajari berbagai bunga merupakan salah satu variable dalam
factor penting (Husnan dan Suwarsono. perekonomian yang senantiasa diamati secara
2000) seperti 1) dana yang diperlukan cermat karena dampak yang luas. Suku bunga
untuk investasi baik aktiva tetap maupun mempengaruhi secara langsung kehidupan
modal kerja, 2) sumber–sumber masyarakat sehari-hari dan mempunyai
pembelanjaan yang akan dipergunakan, 3) dampak penting terhadap kesehatan
taksiran penghasilan, biaya dan rugi/laba perekonomian mulai dari segi konsumsi,
pada berbagai tingkat operasi, 4) manfaat kredit, obligasi, tabungan dan investasi
dan biaya dalam artian finansial seperti (Samuelson dalam
NPV, IRR, PI dan DPP, 5) Proyeksi g. MARR (Minimum Attractive Rate of
keuntungan. Return)
c. Definisi investasi Didalam mengkaji arus pengembalian
Pengertian Investasi Menurut ahli atau tingkat keuntungan dikenal parameter
ekonomi Indonesia (Salim HS dan Budi yang disebut arus pengembalian minimal yang
Sutrisno) adalah penanaman modal yang akan menarik MARR (minimum attractive rate of
dilakukan oleh investor, baik investor asing return). Adapun MARR ditentukan
maupun domestik dalam berbagai bidang berdasarkan biaya modal, yang umumnya
usaha yang terbuka untuk investasi, yang lebih besar. Tetapi MARR dapat juga sama
bertujuan untuk memperoleh investasi. besar dengan biaya modal, tergantung dari
d. Definisi kawasan pesisir penilaian manajemen perusahaan terhadap
Kawasan pesisir adalah wilayah daratan besarnya resiko proyek (investasi) yang akan
dan wilayah laut yang bertemu di garis pantai spesifik.
di mana wilayah daratan mencakup daerah B. Landasan Teori
yang tergenang atau tidak tergenang air yang a. Analisis penilaian investasi
dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti Dalam menentuan suatu investasi apakah
pasang surut, angin laut, dan intrusi air laut. layak atau tidak dalam konteks kelayakan
Sedangkan wilayah laut mencakup perairan ekonomi dapat dianalisis berdasarkan manfaat
yang dipengaruhi oleh proses-proses alami (benefit) dan biaya (cost). Dengan demikian
daratan seperti sedimentasi dan aliran air suatu proyek konstruksi, peralatan konstruksi,
tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi atau investasi dibidang layanan infrastruktur
oleh kegiatan manusia di darat (Bengen. 2000 misalnya dapat dikatakan layak apabila
dalam manfaat yang didapatkan lebih besar dari pada
e. Definisi resort biaya awal yang dikeluarkan. Beberapa
Resort merupakan suatu daerah yang metode (Mangitung. 2013) antara lain:
memiliki tujuan memfasilitasi wisatawan 1. Net Present Value (NPV)
untuk tinggal sementara ataupun yang akan Dalam analisis NPV ini, semua
berekreasi di dalamnya, sebuah fasilitas dan jumlah nilai tersebut baik benefit
pelayanan dalam tingkatan yang besar yang maupun cost dalam periode tertentu
memfokuskan perencanaannya pada poin dikonversi kedalam nilai sekrang (PV)
relaksasi dan rekreasi (Wasudewa, Proposal atau nilai titik tunggal sekarang. Suatu
Seminar Perencanaan Objek Wisata Resort investasi dapat dikatakan layak, jika
Terpadu Diwilayah Desa Kaba-Kaba, NPV bernilai lebih besar dari nol.
Tabanan). Persamaan yang menyatakan layak atau
f. Bunga dan suku bunga tidak suatu investasi dapat dilihat pada
Pengertian bunga dalah pembayaran yang rumus (Mangitung.2013) berikut ini.
digunakan untuk penggunaan uang.
Pengertian suku bunga adalah jumlah bunga
Studi Kelayakan Investasi Pada Pembangunan Resort Area Di Kawasan Pesisir Teluk Palu Kelurahan Taipa
(Nur Faisal, Tutang M. Kamaluddin, dan Mastura Labombang)
dimana :
׀: Investasi awal
Fn : pendapatan
Sinaga dan Saragih (2013) menjelaskan
bahwa kriteria dalam menilai kelayakan
suatu usaha atau proyek dari segi Interna
Rate of Returne adalah sebagai berikut :
IRR ˃ MARR, maka investasi layak.
IRR ˂͟ MARR, maka investasi tidak layak
3. Discounted Payback Period (DPP)
Analisis Periode pembayaran kembali
( Payback Period ) adalah salah satu
analisis untuk menghitung kelayakan
usaha, dimana dihitung berapa lama sejak
investasi digulirkan jumlah pengeluaran
(cash out ) atau biaya yang dikeluarkan
dan pemasukan( cash in ), atau manfaat
yang masuk berjumlah nol. Dengan kata
lain, kapan suatu investasi mencapai titik
impas (Mangitung.2013).
Namun pada penelitian ini penulis
menggunakan periode pambayaran
kembali yang terdiskonto saja atau biasa
disebut Discounted Payback Period
(DPP).
Gambar 1. Flowchart Penelitian
Studi Kelayakan Investasi Pada Pembangunan Resort Area Di Kawasan Pesisir Teluk Palu Kelurahan Taipa
(Nur Faisal, Tutang M. Kamaluddin, dan Mastura Labombang)
HASIL DAN PEMBAHASAN nilai (PPN) adalah sebesar 10% dari total
a. Data Biaya Investasi biaya awal investasi.
Tabel 1 Biaya investasi 5. Data Upah Minimum Kota (UMK) Palu
tahun 2018.
Dilansir dari media Antara Sulteng,
bahwa pemerintah kota Palu, Sulawesi
Tengah, Menetapkan Upah Minimum
b. Fasilitas resort Area Kelurahan Taipa Kota (UMK) Palu tahun 2018 sebesar Rp.
Tabel 2. Fasilitas resort area 2.235.900,00 (Dua Juta Dua Ratus Tiga
Puluh Lima Ribu Sembilan Ratus
Rupiah).
6. Harga sewa fasilitas pada resort area
kelurahan Taipa.
Untuk harga sewa resort, dari hasil
observasi penulis memperoleh harga sewa
resort berfariasi mulai dari Rp.
c. Data Parameter Analisis Biaya 450,000.00 – Rp. 1,000,000.00 /malam,
Investasi dari hasil observasi tersebut penulis
1. Data suku bunga Bank mengambil asumsi untuk sewa resort pada
Tabel 3. Data suku bunga Bank Indonesia resort area kelurahan Taipa sebesar Rp.
750,000.00 /malam. Dan untuk harga
sewa fasilitas lainnya seperti harga sewa
kolam renang, aula dan biaya masuk,
penulis mengambil asumsi dari harga
sewa fasilitas Taipa Beach 2017.
Berdasarkan Tabel 4.6 Dari tabel di 7. Periode investasi
atas pada baris ke 4 yaitu suku bunga Untuk periode investasi diambil n =
investasi maka penulis menggunakan 5 20 tahun, berdasarkan masa layan
jenis suku bunga yaitu 16%,15%,14%, bangunan semi permanen yaitu 5 – 20
13% dan 12%. tahun menurut Peraturan Pemerintah
2. Minimum Acceptable Rate of Return Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
(IRR) 2005, Tentang Peraturan Pelaksanaan
Penentuan nilai MARR tergantung Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
pada penilaian menejemen perusahaan tentang Bangunan Gedung, Pasal 5 Ayat
terhadap besarnya resiko proyek 3.
(investasi). Dasri suku bunga yang 8. Asumsi
digunakan penulis sebanyak lima jenis a. Tingkat penyewaan aula 1 kali
maka untuk MARR penulis juga penyewaan dalam seminggu.
menggunakan lima jenis MARR yaitu b.Karena alasan tidak semua pengunjung
17%,16%,15%,14% dan 13%. tidak menggunakan kolam renang,
3. Biaya energy, perawatan dan maka diasumsikan Jumlah pengunjung
pemeliharaan (Power, Mantenance & yang menyewa kolam renang 70% dari
Energy Consumptium/POMEC). jumlah pengunjung.
Biaya POMEC adalah biaya yang c. Jumlah karyawan sebanyak 20 orang.
dikeluarkan untuk listrik, bahan bakar, Dengan rician pada tabel berikut:
perawatan dan pemeliharaan bangunan, Tabel 4. Rincian asumsi jumlah karyawan
furniture, picture, landscape, decoration,
pembangunan limbah dan lain - lain yang
diperkirakan sebesar 7% dari total
pendapatan.( Jurnal, Analisis Kelayakan
Usaha Resort & Leisure).
4. Biaya pajak
Besar biaya pajak yang akan
dikeluarkan/dibayar Pajak Pertumbuhan
Studi Kelayakan Investasi Pada Pembangunan Resort Area Di Kawasan Pesisir Teluk Palu Kelurahan Taipa
(Nur Faisal, Tutang M. Kamaluddin, dan Mastura Labombang)
Tabel 9. Hasil Analisis Kelayakan Investasi Dengan Metode NPV, IRR dan DPP.
Nufaili, Rina dan Utomo. (2014). “Analisa Menurut Para Ahli. Penelusuran
Investasi Hotel Pesonna Googel.
Makassar”. Jurnal Teknik http://www.belajararsitektur.co
Pomits. Vol 3 No 2. Surabaya. m/2016/12/definisi-kawasan-
Pemerintah Kota Palu. (2017). Upah pesisir-menurut-ahli.html.
Minimum Kota (UMP) Palu Diakses pukul 15:05 wita, 14
tahun 2018. Palu. mei 2017.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 36. Thoengsal, J. (2014). Studi Kelayakan
(2005). Peraturan Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Feasibility
Undang-Undang Nomor 28 Study Project Construktion).
Tahun 2002 Tentang Bangunan Artikel
Gedung. Wasudewa, R. (2013). Perencanaan Objek
Putri, N. P. Y (2013). “Analisis Kelayakan Wisata Resort Terpadu di
Investasi Pembangunan Ruko Wilayah Desa Kaba -
Aurelia Dari Aspek Keuangan Kaba,Tabanan. Tugas Akhir.
pada PT. Bahtera Mitra Universitas Udayana, Bali.
Sejahtera Di Samarinda”. e- Wina Beach Hotel. (2017). Harga Sewa
Jurnal Administrasi Bisnis. No Kamar Hotel. Palu
1(2) 164-181. Samarinda. Anonim. 2017. Asumsi Dalam Analisis
PT. Taipa Jaya Mandiri. (2017). Harga Kelayakan Usaha Resort dan
Sewa Fasilitas Taipa Beach. Leisure.
Taipa. Jurnal.https://www.google.co.id
PT. Hegar Daya. (2017). Laporan Akhir /url?ASUMSI_DALAM_ANAL
Rencana Tata Bangunan dan ISIS_KELAYAKAN_USAHA_
Lingkungan Mamboro Taipa. RESORT_%2526_LEISURE.pd
Kota Palu f&usg=AOvVaw3nAWKk5xJh
Rachmawati, F dan Leonardo. (2017). drf0jvfC5_EZ. Diakses Pukul
Analisis Kelayakan Teknis dan 20:10 WITA, 15 November
Finansial pada Proyek 2017.
Apartemen Dian Regency
Surabaya. Jurnal Teknik Pomits.
Vol. 2, No.1
Samoelson dalam Anonim. 2015.
Pengertian Suku Bunga.
Penelusuran Google.
http://sekitar-
pengetahuan.blogspot.co.id/201
5/10/pengertian-suku-
bunga.html. Diakses Pukul
15:38 wita 14 mei 2017.
Sinaga dan Sarghi. (2013). Studi
Kelayakan Investai Pada Proyek
dan Bisnis Dalam Prospektif
Iklim Invesatasi Perekonomian
Global. Penerbit Mitra Wacana
Media. Jakarta.
Soeharto, I. (1999). Menejemen Proyek
Jilid II. Erlangga. Jakarta.
Sorensen dan McCreary. Dalam Anonim.
(2016). Definisi Kawasan Pesisir