Sie sind auf Seite 1von 2

Beda ombrotrophic, mesotrophic, rheotrophic

A fundamental distinction of mires, therefore, is between ombrotrophic mires, which are solely rain
fed, and rheotrophic mires, which receive recharge from both ground water and rainfall.
Rheotrophic mires are usually minerotrophic and eutrophic (nutrient rich), whereas ombrotrophic
mires are usualy oligotrophic (nutrient poort). Ombrotrophic, rain-fed mires are invariably raised
and domed (ombrogenous); the geomorphic terms domed and planar, commonly used in this
volume, are loosely analogous to the hydrilogic terms ombrotrophic and rheotrophic, respectively.

A fundamental distinction of mires, therefore, is between ombrotrophic mires, which are solely rain
fed, and rheotrophic mires, which receive recharge from both ground water and rainfall.
Rheotrophic mires are usually minerotrophic and eutrophic (nutrient rich), whereas ombrotrophic
mires are usualy oligotrophic (nutrient poort). Ombrotrophic, rain-fed mires are invariably raised
and domed (ombrogenous); the geomorphic terms domed and planar, commonly used in this
volume, are loosely analogous to the hydrilogic terms ombrotrophic and rheotrophic, respectively.

Adanya perbedaan mendasar pada lingkungan terbentuknya gambut, antara lingkungan


ombrotrophic, yaitu lingkungan yang hanya tersiram air hujan, dan lingkungan rheotrophic,
lingkungan yang mendapatkan sumber nutrisi dari air tanah dan air terjun. Lingkungan rheotrophic
umunya bersifat minerotrophic dan eutrophic (kaya nutrisi), sedangkan lingkungan ombrotrophic
umunya bersifat oligotrophic (miskin nutrisi). Ombrotrophic, lingkungan yang hanya menerima air
hujan selalu terangkat dan membentuk dome (ombrogenous); sebutan domed dan planar, biasa
digunakan pada volum ini, yang menganalogikan kondisi hidrologis dari lingkungan ombrotrophic
dan rheotrophic.

Sebuah istilah yang penting dalam menginterpretasikan sebuah evolusi temporal dari lingkungan,
baik modern atau purba, adalah mesotrophic, yang mengacu pada lingkungan yang cenderung pada
kondisi ombrotrophic. Poin dasar yang penting bagi para geologist dalam menginterpretasikan
perkembangan lingkungan purba adalah banyaknya dome lingkungan ombrotrophic yang terubah
dari rheotrophic, yang dalam bentuk planar.

A term useful in interpreting the temporal evolution of a mire, whether modern or ancient, is
mesotrophic, which refers to a mire tending toward ombrotrophic conditions. A fundamentally
important point for geologis concerned with the interpretation of ancient mire development is that
many domed obrotrophic mires evolve from a rheotrophic, planar state. The tropical, raised forest
mires of indonesia, for example, originated as ground water influenced mangrove soils (Polak, 1975;
Anderson, 1964; Cameron et al., 1989)

Pada lingkungan ombrotrophic terdiri dari sub lingkungan bog dan pada rheotrophic terdiri dari 3
lingkungan yaitu fen, swamp dan marsh
Berdasarkan Moore (1987)

Fen : Istilah ini dipakai oleh Moore (1939) dan Bellamy (1974) untuk menggambarkan secara luas
lingkungan rheotrophic.

Swamp : pada United State biasanya merujuk pada hutan lahan basah tanpa memperhitungkan
akumulasi pembentukan gambut. Swamp yang membentuk gambut mirip dengan sebutan “carr”
pada Skandinavia.

Marsh :

Das könnte Ihnen auch gefallen