Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
The position and role of women to the development of more powerful by the inclusion of
the role of women. participation of rural women in Indonesia in general, we actually
reviewed the two roles is the role of women as mothers, wives, and the role of women as
breadwinners. To know the level of revenue contribution to the family income working
mothers. To determine the factors that affect working mothers' contribution to family income.
To determine the extent to which independent variables affect the dependent variable, we used
multiple linear regression analysis model. Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Based on data obtained from the number of women working in the village of as many as 40
respondents Kersikan. This woman who works in addition to doing household activities as
wives and mothers, as well as productive activities. Characteristics of respondents in this
study include the number of maternal income, maternal education level and number of family
and working mothers' contribution to income of the husband. Based on this research, data
analysis and the descriptions in the previous chapter, we can conclude as follows: The mother
works aim to earn income to help alleviate the economic needs of the family. On average
these women contributed 44.7% of family income to total revenue. As many as 65% of
respondents gave their contribution to family income between 30% - 50%. While the vacation
time they use for personal purposes or for rest and Variation of the value of the independent
variables maternal income (X1), maternal education level (X2) and the number of family
members (X3) are able to explain the contribution of family income (Y) equal to 83.3% while
the remaining amounted to 17.7% explained by other variables in the regression models in
addition. The contribution of mothers' advice is to work towards the family income is very
large and many of them major factors affecting maternal income, maternal education and
total family burden. Thus the need for training, skills and expertise to increase the ability of
households mothers especially for things that are beneficial. Although the role of mother to
help make a living, but a mother should be able to perform the dual role well, it must be good
at set time between work and household chores. There are still many other aspects that have
not been revealed in this study, it is recommended to other researchers to further develop and
express a variety of variables that have not been studied, because the factors in this study
accounted for 83.3%.
Tabel 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Umur (%)
Golongan Laki-laki Wanita
Umur 1998 1999 2000 1998 1999 2000
15-19 44,3 45,5 42,4 32,6 33,6 36,6
20-24 81,3 82,1 83,6 50,7 51,3 53,1
25-29 94,4 94,3 95,5 51,8 53,2 53,4
30-34 97,7 97,8 98,6 56,6 56,6 53,2
35-39 98,4 98,5 98,9 60,4 60,2 59,8
40-44 98,4 98,8 98,2 62,9 62,5 64,2
45-49 98,3 98,0 98,4 62,8 62,2 62,0
50-54 95,6 95,7 96,5 62,6 60,0 61,4
55-59 87,8 87,6 88,6 55,3 54,3 55,7
60+ 67,7 66,5 66,7 36,5 34,0 36,7
Sumber : BPS, SAKERNAS.
Dari tabel diatas dilihat bahwa pada TPAK dan dilain pihak peningkatan upah
tahun 1998, 1999 dan 2000 Tingkat membuat harga waktu menjadi relatif mahal.
Partisipasi Angkatan Kerja mula-mula Pekerjaan menjadi lebih menarik dan
meningkat sesuai dengan pertambahan umur menggantikan waktu senggang (substitution
kemudian menurun kembali menjelang usia effect). Kelima, TPAK dipengaruhi oleh
pensiun atau umur tua. tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat
Keempat, TPAK dipengaruhi oleh pendidikan maka akan semakin banyak
tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah waktu yang disediakan untuk bekerja.
dalam masyarakat, semakin banyak anggota Terutama bagi para wanita dengan semakin
keluarga yang tertarik untuk masuk pasar tinggi pendidikan kecenderungan untuk
kerja. Kenaikan tingkat upah mempengaruhi bekerja semakin besar, dengan kata lain
penyediaan tenaga kerja, disatu pihak tingkat TPAK juga akan semakin besar. Seperti
upah meningkatkan pendapatan (income yang terlihat pada tabel 3 berikut ini.
effect) yang cenderung untuk mengurangi
Sebagaimana yang terlihat pada tabel Menurut Suroto (1986), partisipasi dalam
diatas, penduduk usia kerja tertinggi produksi dan distribusi dapat mempunyai
terdapat pada tamatan SD baik untuk laki- dua wujud yaitu partisipasi aktif dan
laki maupun wanita. Pendidikan yang partisipasi pasif. Partisipasi pasif dapat
mempengaruhi TPAK ini dapat melalui dua berupa keikutsertaan dalam menyumbangkan
jalur yaitu: modal / sumber alam pada proses produksi
1. Proporsi penduduk yang sedang dan distribusi.
bersekolah umumnya lebih besar pada Garis-garis Besar Halauan Negara
kelompok umur muda atau kelompok (GBHN) 1993 mengamanatkan bahwa dalam
usia sekolah. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II
2. Dengan semakin tingginya tingkat pembinaan peranan wanita sebagai mitra
pendidikan seseorang nilai tambahnya sejajar pria dalam pembangunan harus
juga akan semakin mahal. dikembangkan dengan tetap memperhatikan
Keenam, TPAK juga dipengaruhi oleh kodrat serta martabatnya. (Biro Pusat
adanya kegiatan ekonomi. Program Statistik, 1994)
pembangunan, disatu pihak menuntut Partisipasi wanita itu sendiri dalam
keterlibatan banyak orang dan dilain pihak perekonomian bukanlah suatu hal yang baru.
dapat menumbuhkan harapan-harapan yang Berbagai bidang pekerjaan telah dimasuki
baru. Harapan untuk dapat ikut menikmati oleh wanita, kecenderungan ini
hasil pembangunan tersebut dinyatakan menunjukkan semakin besarnya TPAK
dalam peningkatan partisipasi kerja. Jadi wanita dalam pasar tenaga kerja. Aktifnya
semakin bertambah adanya kegiatan wanita dalam kegiatan ekonomi (angkatan
ekonomi maka TPAK akan semakin besar. kerja) yang semakin besar bukan hanya
(Payaman S, 1998 : 36) didorong dari dalam diri wanita itu sendiri
melainkan dapat juga berasal dari orang lain.
3. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Menurut Hidayat Mukmin (1980), motivasi
Dewasa Ini wanita untuk bekerja di luar rumah adalah
Kata partisipasi dalam kamus populer, bermacam-macam baik dilihat dari segi
berasal dari bahasa Belanda yaitu ekonomis-materiil, mental spiritual maupun
“participate” yang artinya hal ikut serta atau hanya untuk mengisi waktu saja.
pengikutsertaan. Jadi partisipasi kerja wanita Menurut Suwarni Saljo (1980)
adalah keikutsertaan wanita dalam dorongan wanita yang bekerja secara umum
menyumbangkan tenaganya di pasar kerja. dikelompokkan menjadi yaitu (1) Alasan
E
F
U3
U2
B U1
A S
O Waktu
D H senggang
Gambar 1. Budget Line dan Alokasi Waktu
Sumber : Payaman, J.Simanjutak , 1998
Barang konsumsi yang dapat dinikmati = 0), makan jumlah barang konsumsi adalah
oleh suatu keluarga sebanding dengan OC dengan tingkat utility sebesar U2.
pendapatan keluarga yang bersangkutan dan Garis BC dinamakan budget line.
ini sebanding dengan jumlah waktu yang Budget line ini merupakan tempat
disediakan untuk bekerja. Waktu yang kedudukan titik-titik yang mencerminkan
tersedia per hari bagi tiap-tiap keluarga kombinasi jumlah barang konsumsi dan
sudah tetap, yaitu jumlah angkatan kerja waktu senggang sedemikian rupa sehingga
dalam keluarga itu dikalikan 24 jam. Dari jumlah waktu yang digunakan tetap. Tingkat
jumlah waktu tersebut keluarga yang utility dapat dicapai bila fungsi utility (U3)
bersangkutan harus menyediakan waktu menyinggung budget line (titik E). OD
untuk keperluan tidur, makan, mandi dan menunjukkan jumlah waktu yang
lain-lain yang sifatnya personal. Sisanya dipergunakan keluarga untuk waktu
dibagi untuk bekerja (untuk memperoleh senggang, sedangkan HD merupakan waktu
barang konsumsi) dan untuk waktu yang digunakan untuk bekerja. Dengan
senggang. Jadi pada dasarnya setiap bekerja sebanyak HD jam, keluarga yang
penambahan barang konsumsi (melalui bersangkutan memperoleh upah senilai
penambahan waktu bekerja) berarti barang konsumsi AF. Jumlah barang
mengurangi jumlah waktu yang dapat konsumsi keluarga adalah jumlah barang
digunakan untuk waktu senggang. Waktu senilai hasil kerja ditambah nilai pendapatan
yang tersedia buat keluarga untuk keperluan di luar hasil kerja (OF = OA + AF).
bekerja dan waktu senggang adalah sebesar
OH jam pada gambar 1. Misalkan keluarga F. Hipotesis
yang bersangkutan mempunyai pendapatan Setelah melihat kontribusi yang ada
OA = HB di luar hasil pekerjaan (non earned dan permasalahan yang telah dikemukakan
income, misalnya sewa, devisa dan transfer). di atas, maka hipotesisnya adalah “ Ada
Bila seluruh waktu yang tersedia OH kaitan kuat antara pendapatan ibu,
digunakan untuk waktu senggang maka tingkat pendidikan ibu serta jumlah
pendapatan keluarga tersebut hanya OA = tanggungan keluarga dengan kontribusi
HB. Misalkan pada saat itu tingkat utility pendapatan ibu rumah tangga yang
keluarga hanya mencapai U1. Bila keluarga bekerja terhadap pendapatan keluarga.”
bersangkutan menggunakan seluruh waktu
yang tersedia untuk bekerja (waktu senggang
Berdasarkan tabel tersebut maka mayoritas menilai sesuatu dan menggunakan rasionya
responden memiliki pendapatan antara dalam mengambil keputusan. Dari hasil
Rp700.000-Rp 1.000.000 perbulan atau penelitian tersebut didapat bahwa lama
sebesar 35% dari jumlah responden. pendidikan wanita yang ditempuh terendah
Tingkat Pendidikan Ibu setingkat Sekolah Dasar dan tertinggi
Pendidikan merupakan salah satu setingkat Universitas. Untuk lebih jelasnya
bentuk investasi Sumber Daya Manusia yang lihat tabel berikut.
juga mempengaruhi sikap seseorang dalam
Rata-rata : 44,7%
Sumber : Data Primer Diolah, 2009
Berdasarkan tabel diatas, diketahui banyak kebutuhan yang diperlukan baik itu
bahwa sumbangan (kontribusi) ibu rumah kebutuhan pokok atau sekunder. Sedangkan
tangga yang bekerja terhadap keluarganya harga kebutuhan yang semakin naik,
relatif besar. Rata-rata para ibu sedangkan pendapatan yang diterima oleh
menyumbangkan 44,7% dari pendapatannya kepala keluarga (suami) tidak dapat lagi
terhadap total penerimaan keluarga. mencukupi sebagian besar kebutuhan
Sebanyak 65% wanita memberikan keluarga. Hal inilah yang menjadikan salah
kontribusi 30%-50% bagi keluarganya. satu faktor pendorong bagi ibu untuk bekerja
Banyaknya kontribusi yang diberikan dengan tujuan menambah pendapatan
oleh ibu yang bekerja tersebut, ternyata keluarga. Meskipun demikian ibu rumah
sangat berperan dalam mencukupi kebutuhan tangga yang bekerja ini sebagian besar dapat
rumah tangga sehari-hari. Hal ini disebabkan membagi waktu mereka antara tugas sebagai
antara lain oleh banyaknya jumlah ibu rumah tangga dan isteri dengan pencari
tanggungan keluarga dan juga semakin nafkah yang cukup baik.
Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 105
3. Analisa Regresi Liniar Berganda adalah variabel pendapatan ibu bekerja (X1),
Pengolahan data variabel penelitian pendidikan ibu bekerja (X2), dan jumlah
ini menggunakan analisa regresi linier tanggungan keluarga (X3). Hasil estimasi
berganda dengan program SPSS. Sebagai regresi terhadap data variabel yang diduga
variabel terikat (Y) adalah kontribusi mempengaruhi variabel terikat digambarkan
pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan dalam tabel di bawah ini :
keluarga, dan sebagai variabel bebasnya
R = 0,912
R2 = 0,833
Fhitung = 59,666
Variabel terikat pada regresi ini adalah bekerja (X1), pendidikan ibu bekerja (X2),
kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap dan jumlah tanggungan keluarga (X3),
pendapatan keluarga (Y) sedangkan variabel Model persamaan regresi linier berganda
bebasnya adalah variabel pendapatan ibu berdasarkan analisis di atas adalah :
Hasil dari persamaan model regresi linier meningkat rata-rata sebesar 0,0000241
berganda di atas menunjukan angka yang kali, dengan asumsi variabel yang lain
signifikan pada variabel pendapatan ibu tetap (X2 dan X3 = 0) atau Cateris
bekerja (X1), pendidikan ibu bekerja (X2), Paribus.
dan jumlah tanggungan keluarga (X3). 3. β 2 = 0,962
Adapun interpretasi dari persamaan diatas Nilai parameter koefisien regresi β 2 ini
adalah :
menunjukan bahwa setiap variabel
1. β 0 = 9,493 pendidikan ibu meningkat 1 kali, maka
Nilai parameter ini menunjukan bahwa kontribusi pendapatan ibu bekerja
apabila tidak ada variabelpendapatan ibu, terhadap pendapatan keluarga akan
pendidikan ibu dan jumlah tanggungan meningkat sebesar 0,962 kali, dengan
keluarga (X1, X2, dan X3 = 0), maka asumsi variabel yang lain tetap (X1 dan
kontribusi pendapatan ibu bekerja X3 = 0) atau Cateris Paribus.
terhadap pendapatan keluarga akan 4. β 3 = 1,814
meningkat sebesar 9,493 kali.
Nilai parameter koefisien regresi β 3 ini
2. β1 = 0,0000241
menunjukan bahwa setiap variabel
Nilai parameter atau koefisien regresi β1
jumlah tanggungan keluarga meningkat 1
ini menunjukan bahwa setiap variabel kali, maka kontribusi pendapatan ibu
pendapatan ibu meningkat 1 kali, maka bekerja terhadap pendapatan keluarga
kontribusi pendapatan ibu bekerja akan meningkat sebesar 1,814 kali,
terhadap pendapatan keluarga akan