Sie sind auf Seite 1von 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI

PENDAPATAN IBU BEKERJA TERHADAP PENDAPATAN


KELUARGA (Studi Kasus Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten
Ngawi)
ML.Endang Edy Rahayu 1
Tatik Mulyati 2
Siti Suharni 3
1 2 3
, ,dan adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun

Abstract

The position and role of women to the development of more powerful by the inclusion of
the role of women. participation of rural women in Indonesia in general, we actually
reviewed the two roles is the role of women as mothers, wives, and the role of women as
breadwinners. To know the level of revenue contribution to the family income working
mothers. To determine the factors that affect working mothers' contribution to family income.
To determine the extent to which independent variables affect the dependent variable, we used
multiple linear regression analysis model. Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Based on data obtained from the number of women working in the village of as many as 40
respondents Kersikan. This woman who works in addition to doing household activities as
wives and mothers, as well as productive activities. Characteristics of respondents in this
study include the number of maternal income, maternal education level and number of family
and working mothers' contribution to income of the husband. Based on this research, data
analysis and the descriptions in the previous chapter, we can conclude as follows: The mother
works aim to earn income to help alleviate the economic needs of the family. On average
these women contributed 44.7% of family income to total revenue. As many as 65% of
respondents gave their contribution to family income between 30% - 50%. While the vacation
time they use for personal purposes or for rest and Variation of the value of the independent
variables maternal income (X1), maternal education level (X2) and the number of family
members (X3) are able to explain the contribution of family income (Y) equal to 83.3% while
the remaining amounted to 17.7% explained by other variables in the regression models in
addition. The contribution of mothers' advice is to work towards the family income is very
large and many of them major factors affecting maternal income, maternal education and
total family burden. Thus the need for training, skills and expertise to increase the ability of
households mothers especially for things that are beneficial. Although the role of mother to
help make a living, but a mother should be able to perform the dual role well, it must be good
at set time between work and household chores. There are still many other aspects that have
not been revealed in this study, it is recommended to other researchers to further develop and
express a variety of variables that have not been studied, because the factors in this study
accounted for 83.3%.

Keywords: The family income, work, rural women.

A. Latar Belakang berbunyi (1) Meningkatkan kedudukan dan


Kedudukan dan peran wanita bagi peranan perempuan dalam kehidupan
pembangunan semakin kuat dengan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan
dimasukkannya peranan wanita dalam Tap nasional yang diemban oleh lembaga yang
MPR No.IV/ MPR/1999 dalam GBHN yang mampu memperjuangkan terwujudnya
Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 95
kesetaraan dan keadilan gender. (2)
Meningkatkan kualitas peran dan C. Tujuan Penelitian
kemandirian organisasi perempuan dengan 1. Untuk mengetahui besarnya
tetap mempertahankan nilai pemerataan dan kontribusi pendapatan ibu bekerja
kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum terhadap pendapatan keluarga.
perempuan dalam rangka melanjutkan usaha 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
pemberdayaan perempuan serta mempengaruhi kontribusi pendapatan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat. ibu bekerja terhadap pendapatan
Pernyataan ini memberikan dasar yang keluarga.
sangat kokoh bagi wanita untuk berkiprah
dalam rangka keikutsertaannya mengisi D. Kegunaan Penelitian
pembangunan. Oleh karena itu GBHN (1993 1. Dapat dijadikan bahan pertimbangan
–1998) menandaskan bahwa pembangunan dalam rencana dan mengelola
yang menyeluruh mensyaratkan untuk ikut khususnya potensi sumber daya
sertanya wanita secara maksimal disegala wanita yang dimiliki.
bidang. Wanita mempunyai hak, kewajiban 2. Sebagai bahan informasi dan
dan kesempatan yang sama dengan pria perbandingan untuk penelitian lebih
untuk berpartisipasi dalam pembangunan. lanjut.
Sedangkan wanita, khususnya yang
berstatus kawin menurut Syahruddin E. Tinjauan Teori
(Indikator Sosial Wanita Indonesia 1989:29), 1. Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja
menentukan untuk memasuki angkatan kerja Menurut Dumairy (1997) yang
merupakan pilihan yang sulit, karena tergolong sebagai tenaga kerja adalah
semuanya tergantung dari keadaan sosial penduduk yang mempunyai umur didalam
ekonomi masing-masing keluarga mereka. batas usia kerja. Tujuan dari pemilihan batas
Menurut Pujiwati Sajogyo (1979) umur tersebut, supaya definisi yang
apabila kita membahas tentang partisipasi diberikan sedapat mungkin menggambarkan
wanita pedesaan di Indonesia secara umum kenyataan yang sebenarnya. Setiap negara
sebenarnya kita menelaah dua peranan yaitu memilih batas umur yang berbeda karena
peranan wanita sebagai ibu, isteri, dan situasi tenaga kerja pada masing-masing
peranan wanita sebagai pencari nafkah. negara juga berbeda, sehingga batasan usia
Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja antar negara menjadi tidak sama. Di
kerja wanita sering dianggap sebagai Indonesia, batas umur minimum untuk
indikasi adanya proses transformasi ekonomi tenaga kerja yaitu 10 tahun tanpa batas
dari sektor pertanian ke industri. Proses ini maksimum. Dengan demikian semua
cenderung mendesak tenaga kerja untuk penduduk yang telah berumur 10 tahun
keluar dari sektor pertanian. Bersamaan keatas dapat digolongkan sebagai tenaga
dengan proses industrialisasi dan semakin kerja. Pemilihan 10 tahun sebagai batas
meningkatnya tingkat pendidikan maka akan umur minimum adalah berdasarkan
semakin terbuka pula wanita yang memasuki kenyataan bahwa dalam umur tersebut
dunia publik. banyak penduduk berusia muda terutama
didesa-desa umumnya mereka sudah bekerja.
B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
mempengaruhi kontribusi pendapatan Jumlah angkatan kerja dalam suatu
ibu bekerja terhadap pendapatan negara atau daerah pada suatu waktu tertentu
keluarga. tergantung dari jumlah penduduk usia kerja.
2. Seberapa besar kontribusi pendapatan Menurut Payaman Simanjuntak,
ibu bekerja terhadap pendapatan perbandingan antara jumlah angkatan kerja
keluarga. dengan penduduk usia kerja dalam kelompok

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 96


yang sama ini disebut Tingkat Partisipasi semakin banyak anggota dalam tiap-tiap
Angkatan Kerja atau Labour Force keluarga yang mengurus rumah tangga maka
Participation Rate (LFPR). Tingkat semakin kecil TPAKnya. Ketiga, TPAK
Partisipasi Angkatan Kerja dapat dinyatakan dipengaruhi oleh umur, penduduk berumur
untuk seluruh penduduk dalam usia kerja dan muda umumnya tidak memiliki tanggung
dapat pula dinyatakan untuk satu kelompok jawab yang begitu besar sebagai pencari
penduduk tertentu seperti kelompok laki- nafkah untuk keluarga, hal ini disebabkan
laki, kelompok wanita di kota, kelompok mereka sebagian besar masih sekolah.
tenaga terdidik, kelompok umur 10-14 tahun Penduduk dalam kelompok umur 25-55
di desa dan lain-lain. Faktor-faktor yang tahun terutama laki-laki dituntut untuk lebih
dapat mempengaruhi besarnya TPAK yaitu banyak ikut mencari nafkah, sehingga
yang pertama, jumlah penduduk yang masih TPAKnya relatif besar. Lebih lanjut lagi
bersekolah, semakin besar jumlah penduduk penduduk diatas 55 tahun sudah mulai
yang bersekolah semakin kecil jumlah menurun kemampuannya untuk bekerja,
angkatan kerja dan semakin kecil TPAK. sehingga TPAKnya rendah, seperti yang
Kedua, TPAK dipengaruhi oleh jumlah terlihat pada tabel berikut.
penduduk yang mengurus rumah tangga,

Tabel 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Umur (%)
Golongan Laki-laki Wanita
Umur 1998 1999 2000 1998 1999 2000
15-19 44,3 45,5 42,4 32,6 33,6 36,6
20-24 81,3 82,1 83,6 50,7 51,3 53,1
25-29 94,4 94,3 95,5 51,8 53,2 53,4
30-34 97,7 97,8 98,6 56,6 56,6 53,2
35-39 98,4 98,5 98,9 60,4 60,2 59,8
40-44 98,4 98,8 98,2 62,9 62,5 64,2
45-49 98,3 98,0 98,4 62,8 62,2 62,0
50-54 95,6 95,7 96,5 62,6 60,0 61,4
55-59 87,8 87,6 88,6 55,3 54,3 55,7
60+ 67,7 66,5 66,7 36,5 34,0 36,7
Sumber : BPS, SAKERNAS.

Dari tabel diatas dilihat bahwa pada TPAK dan dilain pihak peningkatan upah
tahun 1998, 1999 dan 2000 Tingkat membuat harga waktu menjadi relatif mahal.
Partisipasi Angkatan Kerja mula-mula Pekerjaan menjadi lebih menarik dan
meningkat sesuai dengan pertambahan umur menggantikan waktu senggang (substitution
kemudian menurun kembali menjelang usia effect). Kelima, TPAK dipengaruhi oleh
pensiun atau umur tua. tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat
Keempat, TPAK dipengaruhi oleh pendidikan maka akan semakin banyak
tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah waktu yang disediakan untuk bekerja.
dalam masyarakat, semakin banyak anggota Terutama bagi para wanita dengan semakin
keluarga yang tertarik untuk masuk pasar tinggi pendidikan kecenderungan untuk
kerja. Kenaikan tingkat upah mempengaruhi bekerja semakin besar, dengan kata lain
penyediaan tenaga kerja, disatu pihak tingkat TPAK juga akan semakin besar. Seperti
upah meningkatkan pendapatan (income yang terlihat pada tabel 3 berikut ini.
effect) yang cenderung untuk mengurangi

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 97


Tabel 2. Proporsi Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang
Ditamatkan Menurut Jenis Kelamin (%)
Tingkat Laki- Laki Perempuan
Pendidikan 1998 1999 2000 1998 1999 2000
Tidak / belum 5,6 5,4 2,2 11,1 12,2 13,3
pernah sekolah
Tidak Tamat 16,6 15,3 13,3 16,1 19,7 20,7
SD
SD 37,2 36,5 37,8 35,8 35,3 35,2
SLTP 15,9 17,2 21,9 17,9 12,4 11,5
SMU 20,5 21,3 22,4 16,0 15,6 15,2
Diploma 1,8 1,8 2,0 1,7 2,5 2,2
Universitas 2,5 2,6 2,4 1,4 2,2 1,9
Sumber : BPS, SAKERNAS.

Sebagaimana yang terlihat pada tabel Menurut Suroto (1986), partisipasi dalam
diatas, penduduk usia kerja tertinggi produksi dan distribusi dapat mempunyai
terdapat pada tamatan SD baik untuk laki- dua wujud yaitu partisipasi aktif dan
laki maupun wanita. Pendidikan yang partisipasi pasif. Partisipasi pasif dapat
mempengaruhi TPAK ini dapat melalui dua berupa keikutsertaan dalam menyumbangkan
jalur yaitu: modal / sumber alam pada proses produksi
1. Proporsi penduduk yang sedang dan distribusi.
bersekolah umumnya lebih besar pada Garis-garis Besar Halauan Negara
kelompok umur muda atau kelompok (GBHN) 1993 mengamanatkan bahwa dalam
usia sekolah. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II
2. Dengan semakin tingginya tingkat pembinaan peranan wanita sebagai mitra
pendidikan seseorang nilai tambahnya sejajar pria dalam pembangunan harus
juga akan semakin mahal. dikembangkan dengan tetap memperhatikan
Keenam, TPAK juga dipengaruhi oleh kodrat serta martabatnya. (Biro Pusat
adanya kegiatan ekonomi. Program Statistik, 1994)
pembangunan, disatu pihak menuntut Partisipasi wanita itu sendiri dalam
keterlibatan banyak orang dan dilain pihak perekonomian bukanlah suatu hal yang baru.
dapat menumbuhkan harapan-harapan yang Berbagai bidang pekerjaan telah dimasuki
baru. Harapan untuk dapat ikut menikmati oleh wanita, kecenderungan ini
hasil pembangunan tersebut dinyatakan menunjukkan semakin besarnya TPAK
dalam peningkatan partisipasi kerja. Jadi wanita dalam pasar tenaga kerja. Aktifnya
semakin bertambah adanya kegiatan wanita dalam kegiatan ekonomi (angkatan
ekonomi maka TPAK akan semakin besar. kerja) yang semakin besar bukan hanya
(Payaman S, 1998 : 36) didorong dari dalam diri wanita itu sendiri
melainkan dapat juga berasal dari orang lain.
3. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Menurut Hidayat Mukmin (1980), motivasi
Dewasa Ini wanita untuk bekerja di luar rumah adalah
Kata partisipasi dalam kamus populer, bermacam-macam baik dilihat dari segi
berasal dari bahasa Belanda yaitu ekonomis-materiil, mental spiritual maupun
“participate” yang artinya hal ikut serta atau hanya untuk mengisi waktu saja.
pengikutsertaan. Jadi partisipasi kerja wanita Menurut Suwarni Saljo (1980)
adalah keikutsertaan wanita dalam dorongan wanita yang bekerja secara umum
menyumbangkan tenaganya di pasar kerja. dikelompokkan menjadi yaitu (1) Alasan

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 98


Ekonomi. (2) Dorongan keinginan untuk merasa puas bila hanya menjalankan
membentuk karir. (3) Karena pembangunan peranannya di rumah saja.
memerlukan tenaga kerja dan wanita adalaha
salah satu dari Sumber Daya Manusia yang 4. Teori Alokasi Waktu
melimpah yang patut diberdayakan.(4) Menurut Payaman J. Simanjuntak
Perubahan norma. dan (5) Perkembangan (1998) bahwa Waktu yang tersedia per hari
industri. bagi tiap-tiap keluarga sudah tetap yaitu 24
Sedangkan menurut S.C Utami jam. Dari jumlah waktu tersebut keluarga
Munandar (1980) disamping faktor-faktor yang bersangkutan harus menyediakan
yang diatas yang telah disebutkan, ada faktor waktu keperluan tidur, makan , mandi dan
lain yang dapat menyebabkan wanita untuk lain-lain yang bersifat personal. Sisanya
bekerja antara lain (1)Agar tidak tergantung dipakai untuk bekerja (untuk memperoleh
pada suami. (2) Untuk menghindari rasa barang konsumsi) dan untuk waktu
kebosanan atau untuk mengisi waktu luang senggang. Jadi dasarnya setiap penambahan
dan (3) Karena mempunyai minat / keahlian barang konsumsi (melalui penambahan
tertentu yang ingin dinampakkan. waktu kerja) berarti juga mengurangi waktu
Sedangkan Lewis (1996) juga senggang.Selanjutnya Ken Suratiyah (1997)
berpendapat dalam bukunya yang berjudul” membagi waktu kerja wanita ini menjadi :
Developing Women’s Potential” terjadinya (1) Kegiatan sehari-hari yang berkaitan
perkembangan peranan wanita bekerja dengan rumah tangga. (2) Kegiatan mencari
disebabkan antara lain (1) Perubahan yang nafkah untuk kebutuhan rumahtangga.(3)
terjadi di kehidupan masyarakat tani di desa Kegiatan sosial masyarakat. (4) Kegiatan
menjadi kehidupan masyarakat kota modern. individual masyarakat.Menurut Becker
Keadaan sosial ekonomi yang kurang baik di (1965) alokasi waktu bagi ibu merupakan
daerah pedesaan menjadi alasan utama suatu sumber dalam meningkatkan
masyarakat desa mengadu nasib ke kota. pendapatan dan kesejahteraan yang setara
Kehidupan yang sulit inilah yang juga dengan barang dan jasa. Sedangkan
membuat kaum wanita tidak dapat Neoklasikal teori tentang house hold
berpangku tangan saja di rumah. Mereka function menyatakan bahwa terdapat tiga
tergugah untuk bertanggung jawab atas alokasi waktu dari waktu yang tersedia bagi
kelanjutan hidup keluarga dan karena iru ibu rumah tangga yaitu (1) Bekerja di
mereka bekerja. (2) Berkembangnya sektor rumah.(2) Bekerja di luar rumah
industri, karena kenaikan kegiatan industri (diantaranya mencari nafkah). (3) Waktu
terjadi penyerapan besar-besaran terhadap istirahat.(Kiptiyah, Ikhsan : 1989)
tenaga kerja. Karena kekurangan tenaga Pada dasarnya banyak faktor yang
kerja, banyak tenaga kerja wanita dapat mempengaruhi alokasi waktu
diperbantukan terutama pekerjaan yang tidak seseorang. Menurut Reynold (1978), alokasi
membutuhkan kekuatan fisik. (3) Didunia waktu bagi setiap anggota rumah tangga
maju kondisi kerja yang baik serta waktu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kerja yang singkat memungkinkan para : keadaan sosial ekonomi keluarga,
wanita bekerja dapat membagi tanggung pemilikan asset produktif, tingkat upah,
jawab pekerja dengan baik. (4) Kemajuan karakteristik yang melekat pada setiap
wanita disektor pendidikan. Dengan semakin anggota rumah tangga yang bercirikan faktor
meluasnya kesempatan bagi wanita untuk umur, tingkat pendidikan atau keahlian yang
menuntut ilmu, banyak wanita tidak lagi dimiliki oleh anggota keluarga lain. Seperti
yang tertera pada gambar 2.1 di bawah ini :

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 99


Barang Konsumsi
Upah
C

E
F
U3
U2
B U1
A S

O Waktu
D H senggang
Gambar 1. Budget Line dan Alokasi Waktu
Sumber : Payaman, J.Simanjutak , 1998

Barang konsumsi yang dapat dinikmati = 0), makan jumlah barang konsumsi adalah
oleh suatu keluarga sebanding dengan OC dengan tingkat utility sebesar U2.
pendapatan keluarga yang bersangkutan dan Garis BC dinamakan budget line.
ini sebanding dengan jumlah waktu yang Budget line ini merupakan tempat
disediakan untuk bekerja. Waktu yang kedudukan titik-titik yang mencerminkan
tersedia per hari bagi tiap-tiap keluarga kombinasi jumlah barang konsumsi dan
sudah tetap, yaitu jumlah angkatan kerja waktu senggang sedemikian rupa sehingga
dalam keluarga itu dikalikan 24 jam. Dari jumlah waktu yang digunakan tetap. Tingkat
jumlah waktu tersebut keluarga yang utility dapat dicapai bila fungsi utility (U3)
bersangkutan harus menyediakan waktu menyinggung budget line (titik E). OD
untuk keperluan tidur, makan, mandi dan menunjukkan jumlah waktu yang
lain-lain yang sifatnya personal. Sisanya dipergunakan keluarga untuk waktu
dibagi untuk bekerja (untuk memperoleh senggang, sedangkan HD merupakan waktu
barang konsumsi) dan untuk waktu yang digunakan untuk bekerja. Dengan
senggang. Jadi pada dasarnya setiap bekerja sebanyak HD jam, keluarga yang
penambahan barang konsumsi (melalui bersangkutan memperoleh upah senilai
penambahan waktu bekerja) berarti barang konsumsi AF. Jumlah barang
mengurangi jumlah waktu yang dapat konsumsi keluarga adalah jumlah barang
digunakan untuk waktu senggang. Waktu senilai hasil kerja ditambah nilai pendapatan
yang tersedia buat keluarga untuk keperluan di luar hasil kerja (OF = OA + AF).
bekerja dan waktu senggang adalah sebesar
OH jam pada gambar 1. Misalkan keluarga F. Hipotesis
yang bersangkutan mempunyai pendapatan Setelah melihat kontribusi yang ada
OA = HB di luar hasil pekerjaan (non earned dan permasalahan yang telah dikemukakan
income, misalnya sewa, devisa dan transfer). di atas, maka hipotesisnya adalah “ Ada
Bila seluruh waktu yang tersedia OH kaitan kuat antara pendapatan ibu,
digunakan untuk waktu senggang maka tingkat pendidikan ibu serta jumlah
pendapatan keluarga tersebut hanya OA = tanggungan keluarga dengan kontribusi
HB. Misalkan pada saat itu tingkat utility pendapatan ibu rumah tangga yang
keluarga hanya mencapai U1. Bila keluarga bekerja terhadap pendapatan keluarga.”
bersangkutan menggunakan seluruh waktu
yang tersedia untuk bekerja (waktu senggang

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 100


G. Metodologi Penelitian keluarga serta masa kerja ibu rumah tangga.
1. Lokasi Penelitian Pada metode ini penelitian menggunakan
Penelitian dilaksanakan di Desa daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten terlebih dahulu. (2) Metode Observasi, yaitu
Ngawi. Pemilihan lokasi ini ditetapkan dengan mengadakan pengamatan dan
secara sengaja (purposive), yaitu pencatatan secara langsung kepada obyek
pengambilan lokasi berdasarkan kriteria penelitian, dalam hal ini adalah ibu-ibu
yang dianggap mempunyai sangkut paut rumah tangga yang bekerja di Desa
dengan karakteristik populasi yang sudah Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten
diketahui sebelumnya (Cooper and Ngawi.
Emory,1996). Pemilihan lokasi di Desa 5. Populasi Penelitian dan Teknik
Kersikan, diambil dengan pertimbangan Pengambilan Sampel
bahwa di Desa Kersikan banyak terdapat a. Populasi Penelitian
wanita yang berstatus sebagai ibu rumah Dalam penelitian ini populasi terdiri dari
tangga yang juga bekerja. ibu-ibu rumah tangga yang bekerja dan
2. Batasan Penelitian bersuami, berusia antara 15 - 60 tahun,
Dalam penelitian ini, yang diteliti yaitu dengan pertimbangan kelompok usia
pekerjaan ibu rumah tangga di Desa tersebut termasuk dalam kelompok usia
Kersikan sebagai pegawai negeri (PNS dan produktif.
guru), karyawan swasta, pedagang, pekerja b. Teknik Pengambilan Sampel
jasa dan buruh industri. Dalam penelitian ini, pengambilan
3. Jenis Data dan Sumber Data besarnya sampel berdasarkan pendapat
Jenis data yang digunakan dalam penelitian Siegel yang menjelaskan bahwa batas
ini adalah : penggunaan sampel adalah lebih besar
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh atau sama dengan 25. Sehingga jumlah
dari pengamatan secara langsung sampel yang digunakan dalam penelitian
terhadap obyek yang diteliti dan diolah ini sebanyak 40 orang dengan asumsi
sendiri oleh organisasi atau pihak yang bahwa tidak a Cara pengambilan sampel
menerbitkannya. Data primer yang dilakukan secara Quota Sampling,
diambil meliputi identitas keluarga, usia, sedangkan pemilihan sampel dilakukan
tingkat pendidikan ibu, jumlah secara acak. Dimana prosedur
tanggungan keluarga, waktu kerja ibu pengambilannya dilakukan dengan cara
rumah tangga dan pendapatan kepala undian/lotere.
keluarga. 6. Definisi Operasional atau Pengukuran
b. Data Sekunder, yaitu data yang tidak Variabel da perbedaan probabilitas pada
diusahakan sendiri pengumpulannya responden maka strata sampling ini bersifat
oleh peneliti. Data ini diambil dengan homogen.
tujuan untuk melengkapi informasi yang Suharsimi Arikunto (1992:93)
akan disajikan pada penyusunan skripsi. menjelaskan bahwa variabel yang
Data diperoleh dari literatur-literatur mempengaruhi disebut variabel
yang ada serta badan-badan terkait yang penyebab/variabel bebas (independent
sesuai dengan tema penelitian. variable). Sedangkan variabel akibat disebut
4. Teknik Pengumpulan Data variabel tak bebas (dependent variable).
Adapun teknik yang digunakan adlah Definisi operasional dari variabel penelitian
(1) Metode Wawancara, yaitu dengan ini adalah :
mengadakan wawancara langsung dengan a. Variabel Dependen (Y) : Kontribusi ibu
responden. Wawancara yang dilakukan di rumah tangga yang bekerja, diukur
sini bertujuan untuk memperoleh data dengan persentase dari pendapatan yang
mengenai pendapatan kepala keluarga, usia, diperolehnya selama satu bulan terhadap
tingkat pendidikan ibu, jumlah tanggungan pendapatan keluarga (ibu dan suami).

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 101


b. Variabel Independen (X) : rumah tangga sebagai isteri dan ibu, juga
1. Tingkat pendapatan ibu (X1) adalah melakukan kegiatan yang produktif. Adapun
pendapatan yang diperoleh ibu kegiatan produktif yang dilakukan yaitu
bekerja dan diukur dalam satuan pedagang keliling, membuka toko kelontong,
rupiah perbulan. penjual makanan, wiraswasta dan pegawai
2. Tingkat pendidikan (X2) adalah negeri. Selain itu juga ada yang membuka
pendidikan formal yang pernah salon kecantikan dan sebagai penjahit, serta
ditempuh ibu rumah tangga, diukur ada yang bekerja sebagai buruh industri
dalam tahun (waktu yang digunakan rokok sampurna dan buruh industri mie
responden dalam menempuh instan di Geneng.
pendidikan formal). Dilihat dari jenis kegiatan tersebut,
3. Jumlah tanggungan keluarga (X3) umumnya modal yang diperlukan tidaklah
merupakan banyaknya anggota terlalu besar serta dapat dilakukan dirumah
rumah tangga yang tidak produktif maupun dilokasi tempat bekerja yang dapat
maupun yang produktif dan dijangkau, sehingga ibu rumah tangga
mendapatkan penghasilan maupun tersebut biasa mengurus keluarga dan anak-
yang tidak mendapatkan penghasilan anak dengan baik disamping mendapatkan
yang secara ekonomis menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga. Selain
tanggungan rumah tangga wanita melakukan kegiatan produktif yang
yang bekerja dan tinggal bersama bertujuan untuk memperoleh pendapatan,
dalam satu rumah maupun tinggal ibu-ibu rumah tangga di Desa Kersikan juga
ditempat lain tetapi masih menjadi melakukan kegiatan kemasyarakatan seperti
tanggungan keluarga dan diukur posyandu, arisan dan pengajian. Peran ibu
dalam satuan orang (jiwa). rumah tangga di Desa Kersikan cukup aktif
7. Perumusan Model Analisa dalam kegiatan didesanya yang berarti
Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan bersosialisasi di masyarakat sudah
pengaruh variabel bebas terhadap variabel cukup baik.
terikat, maka digunakan model analisa 2. Karakteristik Responden
regresi linier berganda. Karakteristik responden dalam
Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e penelitian ini meliputi jumlah pendapatan
Dimana : ibu, tingkat pendidikan ibu dan jumlah
Y : kontribusi pendapatan ibu rumah tanggungan keluarga dan kontribusi
tangga yang bekerja terhadap pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan
pendapatan keluarga. suami. Untuk mengetahui masing-masing
X1 : pendapatan ibu karakteristik tersebut diuraikan sebagai
X2 : tingkat pendidikan ibu rumah berikut :
tangga 2.1. Tingkat Pendapatan Ibu
X3 : jumlah anggota keluarga Tingkat pendapatan ibu rumah tangga
bo : intersep/konstanta regresi yang bekerja diukur dalam satuan rupiah
b1,b2,b3 : koefisien regresi perbulannya. Dengan memperoleh
e : standar error pendapatan setiap bulannya, ibu-ibu rumah
tangga tersebut dapat digunakan untuk
H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan menambah pendapatan keluarga sehingga
1. Deskripsi Kegiatan Wanita yang sedikit demi sedikit kebutuhan keluarga
Bekerja di Desa Kersikan setiap harinya dapat terpenuhi sehingga
Berdasarkan data yang diperoleh dari kesejahteraan mereka meningkat daripada
jumlah wanita yang bekerja di Desa hanya mengandalkan pendapatan suami
Kersikan sebanyak 40 respoden. wanita setiap bulannya. Untuk lebih jelasnya lihat
yang bekerja ini selain melakukan kegiatan dalam tabel berikut.

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 102


Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Ibu Perbulan
Jumlah Responden Prosentase
Pendapatan ibu (orang) (%)
9 22,5
Rp100.000-Rp 350.000
>Rp 351.000-Rp 700.000 12 30,0
>Rp 701.000-Rp 1000.000 14 35,0
> Rp 1001.000 5 12,5
Jumlah 40 100
Rata-Rata : Rp 722.500,00
Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Berdasarkan tabel tersebut maka mayoritas menilai sesuatu dan menggunakan rasionya
responden memiliki pendapatan antara dalam mengambil keputusan. Dari hasil
Rp700.000-Rp 1.000.000 perbulan atau penelitian tersebut didapat bahwa lama
sebesar 35% dari jumlah responden. pendidikan wanita yang ditempuh terendah
Tingkat Pendidikan Ibu setingkat Sekolah Dasar dan tertinggi
Pendidikan merupakan salah satu setingkat Universitas. Untuk lebih jelasnya
bentuk investasi Sumber Daya Manusia yang lihat tabel berikut.
juga mempengaruhi sikap seseorang dalam

Tabel 4. Tingkat Pedidikan Responden


Lama Pedidikan ( th ) Jumlah Prosentase ( % )
Responden
(orang)
0 1 2,5
6 5 12,5
9 8 20
12 19 47,5
15 7 17,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Berdasarkan tabel tersebut mayoritas tanggungan keluarga merupakan banyaknya


responden berpendidikan setingkat Sekolah anggota keluarga yang tidak produktif dan
Menengah Atas (SMA) yang berarti motivasi produktif, baik yang mendapatkan
untuk belajar dan pola pikirnya sudah penghasilan maupun yang tidak memiliki
meningkat. penghasilan dan secara ekonomis masih
2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga menjadi tanggungan keluarga wanita yang
Jumlah tanggungan keluarga bekerja baik yang tinggal dalam satu rumah
mempengaruhi tingkat partisipasi tenaga maupun yang tinggal ditempat lain yang
kerja wanita. Artinya semakin banyak masih menjadi tanggungan keluarga dan
jumlah anggota keluarga, semakin banyak diukur dalam satuan jiwa. Berikut tabel
tanggungannya maka semakin banyak pula jumlah tanggungan keluarga di Desa
biaya hidup yang dibutuhkan. Jumlah Kersikan.

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 103


Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Responden Prosentase ( % )
(orang)
1 1 2,5
2 6 15
3 11 27,5
4 12 30
5 7 17,5
6 3 7,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan lapisan bawah seseorang wanita harus


bahwa setiap rumah tangga memiliki jumlah berperan sebagai pencari nafkah kedua
anggota keluarga yang menjadi tanggungan (secondary bread winner) dalam keluarga
rata-rata 4 orang tiap keluarga. bersama keluarga lain untuk
2.4. Motivasi Wanita Bekerja mempertahankan kelangsunagan hidupnya.
Keberadaan wanita rumah tangga yang Motivasi lain mungkin hanya sekedar
bekerja, merupakan dorongan dari wanita sebagai pengisi waktu luang disela-sela
tersebut untuk membantu suami dalam kegiatan pokoknya sebagai ibu rumah
memenuhi kebutuhan rumah tangga. tangga, atau ada juga yang bekerja sekedar
Sebagaimana dikemukakan oleh Hull, bahwa kegemaran atau hobby saja.
Tabel 6. Motivasi Wanita Sampel
Motivasi Bekerja Jumlah Responden Prosentase ( % )
(orang)
Membantu pandapatan 35 87,5
keluarga
Mengisi waktu luang 5 2,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2003

Dari 87,5% responden menjawab bahwa keinginan membantu perekonomian keluarga


alasan ekonomislah yang mendorong para karena pendapatan suami tidak dapat
wanita untuk bekerja. Hal ini didorong oleh mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

Tabel 7. Alasan Wanita Sampel Bekerja


Keterangan Jumlah Responden Prosentase( % )
(orang)
23 57,5
Dorongan diri sendiri
Dorongan orang tua 4 10
Dorongan suami 13 32,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 104


2.5. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Terhadap Pedapatan Suami
Tujuan berikutnya dari penelitian ini penelitian diperoleh data besarnya
adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan rata-rata ibu bekerja (responden)
pendapatan dari ibu bekerja terhadap yaitu sebesar Rp 722.500,00 perbulannya,
pendapatan suami. Sedangkan pendapatan sedangkan pendapatan suami responden rata-
rumah tangga yang dianalisis adalah rata sebesar Rp 1.547.900,00 perbulan,
pendapatan yang diperoleh dari pendapatan seperti yang terlihat pada tabel berikut
ibu dan pendapatan suami. Dari hasil

Tabel 8. Pendapatan Suami Perbulan


Pendapatan Jumlah Responden Persentase
(orang) (%)
Rp 300.000-Rp 900.000 4 10
>Rp 901.000-Rp 1500.000 15 37,5
> Rp 1501.000 21 52,5
Jumlah 40 100
Rata-rata : Rp 1.547.900,00

Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Tabel 9. Distribusi Wanita yang Bekerja Berdasarkan Kontribusi Pendapatannya


Terhadap Penerimaan Keluarga
Jumlah Prosentase ( % )
Kontribusi Responden
(orang)
10%-30% 5 12,5
31%-50% 26 65
>51% 9 22,5
Jumlah 40 100

Rata-rata : 44,7%
Sumber : Data Primer Diolah, 2009

Berdasarkan tabel diatas, diketahui banyak kebutuhan yang diperlukan baik itu
bahwa sumbangan (kontribusi) ibu rumah kebutuhan pokok atau sekunder. Sedangkan
tangga yang bekerja terhadap keluarganya harga kebutuhan yang semakin naik,
relatif besar. Rata-rata para ibu sedangkan pendapatan yang diterima oleh
menyumbangkan 44,7% dari pendapatannya kepala keluarga (suami) tidak dapat lagi
terhadap total penerimaan keluarga. mencukupi sebagian besar kebutuhan
Sebanyak 65% wanita memberikan keluarga. Hal inilah yang menjadikan salah
kontribusi 30%-50% bagi keluarganya. satu faktor pendorong bagi ibu untuk bekerja
Banyaknya kontribusi yang diberikan dengan tujuan menambah pendapatan
oleh ibu yang bekerja tersebut, ternyata keluarga. Meskipun demikian ibu rumah
sangat berperan dalam mencukupi kebutuhan tangga yang bekerja ini sebagian besar dapat
rumah tangga sehari-hari. Hal ini disebabkan membagi waktu mereka antara tugas sebagai
antara lain oleh banyaknya jumlah ibu rumah tangga dan isteri dengan pencari
tanggungan keluarga dan juga semakin nafkah yang cukup baik.
Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 105
3. Analisa Regresi Liniar Berganda adalah variabel pendapatan ibu bekerja (X1),
Pengolahan data variabel penelitian pendidikan ibu bekerja (X2), dan jumlah
ini menggunakan analisa regresi linier tanggungan keluarga (X3). Hasil estimasi
berganda dengan program SPSS. Sebagai regresi terhadap data variabel yang diduga
variabel terikat (Y) adalah kontribusi mempengaruhi variabel terikat digambarkan
pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan dalam tabel di bawah ini :
keluarga, dan sebagai variabel bebasnya

Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Unstandardized Standardized Sig. Keterangan
Variabel Coefficiens (B) Coefficiens(B)
(Constanta) 9,493 0,044
X1 0,0000241 0,790 0,000 Signifikan
X2 0,962 0,246 0,002 Signifikan
X3 1,814 0,176 0,019 Signifikan

R = 0,912
R2 = 0,833
Fhitung = 59,666

Variabel terikat pada regresi ini adalah bekerja (X1), pendidikan ibu bekerja (X2),
kontribusi pendapatan ibu bekerja terhadap dan jumlah tanggungan keluarga (X3),
pendapatan keluarga (Y) sedangkan variabel Model persamaan regresi linier berganda
bebasnya adalah variabel pendapatan ibu berdasarkan analisis di atas adalah :

Y = 9,493 + 0,0000241 X1 + 0,962 X2 + 1,814 X3

Hasil dari persamaan model regresi linier meningkat rata-rata sebesar 0,0000241
berganda di atas menunjukan angka yang kali, dengan asumsi variabel yang lain
signifikan pada variabel pendapatan ibu tetap (X2 dan X3 = 0) atau Cateris
bekerja (X1), pendidikan ibu bekerja (X2), Paribus.
dan jumlah tanggungan keluarga (X3). 3. β 2 = 0,962
Adapun interpretasi dari persamaan diatas Nilai parameter koefisien regresi β 2 ini
adalah :
menunjukan bahwa setiap variabel
1. β 0 = 9,493 pendidikan ibu meningkat 1 kali, maka
Nilai parameter ini menunjukan bahwa kontribusi pendapatan ibu bekerja
apabila tidak ada variabelpendapatan ibu, terhadap pendapatan keluarga akan
pendidikan ibu dan jumlah tanggungan meningkat sebesar 0,962 kali, dengan
keluarga (X1, X2, dan X3 = 0), maka asumsi variabel yang lain tetap (X1 dan
kontribusi pendapatan ibu bekerja X3 = 0) atau Cateris Paribus.
terhadap pendapatan keluarga akan 4. β 3 = 1,814
meningkat sebesar 9,493 kali.
Nilai parameter koefisien regresi β 3 ini
2. β1 = 0,0000241
menunjukan bahwa setiap variabel
Nilai parameter atau koefisien regresi β1
jumlah tanggungan keluarga meningkat 1
ini menunjukan bahwa setiap variabel kali, maka kontribusi pendapatan ibu
pendapatan ibu meningkat 1 kali, maka bekerja terhadap pendapatan keluarga
kontribusi pendapatan ibu bekerja akan meningkat sebesar 1,814 kali,
terhadap pendapatan keluarga akan

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 106


dengan asumsi variabel yang lain tetap Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel
(X1, dan X2 = 0) atau Cateris Paribus. pendapatan ibu (X1), pendidikan ibu
(X2), dan jumlah tanggungan keluarga
4. Pengujian Hipotesa (X3), secara simultan memiliki pengaruh
1. Uji F yang signifikan terhadap kontribusi
Untuk membuktikan apakah pendapatan ibu bekerja terhadap
semua variabel yang dimasukan dalam pendapatan keluarga (Y).
model mempunyai pengaruh signifikan 2. Uji t
secara simultan terhadap variabel terikat Untuk mengetahui ada tidaknya
digunakan uji F, menunjukkan bahwa, pengaruh masing-masing variabel bebas
nilai F hitung 59,666. Nilai ini lebih besar terhadap variabel terikat dilakukan
dari F tabel (59,666 > 2,84). Dengan pengujian secara parsial digunakan uji t.
tingkat signifikansi F hitung sebesar 0,000; Adapun hasil uji t sebagai berikut :
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 11. Hasil Uji Parsial


Koefisien regresi t-hitung t tabel Sig.
0,0000241 10,921 1,960 0,000
0,962 3,313 1,960 0,002
1,814 2,457 1,960 0,019
Sifat hubungan antara kontribusi 2. Uji parsial antara pendidikan ibu (X2)
pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan dengan kontribusi pendapatan ibu
keluarga dengan variabel-variabel yang bekerja terhadap pendapatan keluarga
mempengaruhinya adalah sebagai berikut : (Y)
1. Uji parsial antara pendapatan ibu (X1) Variabel pendidikan ibu (X2) memiliki
dengan kontribusi pendapatan ibu nilai t hitung sebesar 3,313. Nilai ini lebih
bekerja terhadap pendapatan keluarga besar dari t tabel (3,313> 1,980). Dengan
(Y) tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,002,
Variabel pendapatan ibu (X1) memiliki ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil
nilai t hitung sebesar 10,921. Nilai ini lebih ini memperlihatkan bahwa variabel
besar dari t tabel (10,921 > 1,980). Dengan pendidikan ibu berpengaruh signifikan
tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,000, terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja
ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil terhadap pendapatan keluarga .
ini memperlihatkan bahwa variabel Tterlihat bahwa mayoritas responden
pendapatan ibu berpengaruh signifikan atau 47,5% mencapai tingkat Sekolah
terhadap kontribusi pendapatan ibu bekerja Menengah Atas (SMA). Hal ini disebabkan
terhadap pendapatan keluarga . Seberapa di Desa Kersikan, penduduknya memiliki
besar pengaruhnya ditunjukkan oleh nilai motivasi yang tinggi untuk menempuh
koefisien regresinya 0,0000241 yang berarti pendidikan yang lebih tinggi. Dengan tingkat
jika pendapatan ibu bertambah satu rupiah pendidikan yang semakin tinggi maka
maka kontribusi pendapatan ibu bekerja pengetahuan dan ketrampilan yang
terhadap pendapatan keluarga bertambah dimilikinya semakin baik sehingga
rata-rata 0,0000241 persen dengan produktivitasnya kerjanya akan semakin
mengganggap tingkat pendidikan ibu dan meningkat. Dengan pendidikan yang lebih
jumlah tanggungan keluarga konstan selama tinggi, akan mendorong para wanita untuk
periode pengamatan dan dalam wilayah yang bekerja baik itu untuk kepentingan dirinya
diamati. sendiri ataupun untuk membantu menambah
pendapatan keluarga. Kesimpulannya

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 107


semakin tinggi pendidikan ibu rumah tangga, Dari hasil analisa regresi diatas dapat
maka waktu yang dicurahkan untuk bekerja dijelaskan sebagai berikut, regresi kontribusi
akan bertambah, sehingga meningkat pula pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan
kontribusinya terhadap pendapatan keluarga. keluarga untuk seluruh responden
2
Menurut hasil regresi, koefisien regresi mempunyai nilai R sebesar 0,833 atau
variabel pendidikan ibu (X2) sebesar 0,962 83,3%. Hal ini menunjukkan bahwa variasi
yang berarti jika pendidikan ibu bertambah nilai variabel bebas pendapatan ibu (X1),
satu tahun, maka kontribusi pendapatan ibu tingkat pendidikan ibu (X2) dan jumlah
terhadap pendapatan keluarga akan tanggungan keluarga (X3) mampu
bertambah rata-rata sebesar 0,962 persen menjelaskan kontribusi pendapatan keluarga
dengan menganggap pendapatan ibu dan (Y) sebesar 83,3% sedangkan sisanya
jumlah tanggungan keluarga tetap atau sebesar 17,7% dijelaskan oleh variabel lain
konstan selama periode dalam pengamatan selain dalam model regresi.
dan wilayah yang diamati.
I. Kesimpulan
3. Uji parsial antara jumlah tanggungan Berdasarkan hasil penelitian, analisa
keluarga (X3) dengan kontribusi data serta uraian-uraian pada bab
pendapatan ibu bekerja terhadap sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
pendapatan keluarga (Y) sebagai berikut :
Variabel jumlah tanggungan keluarga 1. Adanya ibu bekerja bertujuan untuk
(X3) memiliki nilai t hitung sebesar 2,457. memperoleh pendapatan guna membantu
Nilai ini lebih besar dari t tabel (2,457 > meringankan kebutuhan perekonomian
1,980). Dengan tingkat signifikansi t keluarga. Rata-rata para ibu ini
hitung sebesar 0,019, ini berarti H0 ditolak dan menyumbangkan 44,7 % dari pendapatan
Ha diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa terhadap total penerimaan keluarga.
variabel jumlah tanggungan keluarga Sebanyak 65% responden memberikan
berpengaruh signifikan terhadap kontribusi kontribusinya terhadap pendapatan
pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga mereka antara 30% - 50%.
keluarga . Sedangkan waktu libur mereka gunakan
Terlihat bahwa mayoritas jumlah untuk keperluan pribadi atau untuk
tanggungan anggota keluarga Desa Kersikan istirahat serta kegiatan kemasyarakatan
yaitu 30% mempunyai 3-4 orang tanggungan yang bertujuan untuk sosialisasi.
keluarga, dimana semakin banyak pula 2. Secara parsial faktor pendapatan ibu,
beban tanggungan keluarga mereka. tingkat pendidikan ibu dan jumlah
Sehingga secara tidak langsung akan tanggungan keluarga berpengaruhi
mendorong ibu rumah tangga untuk bekerja signifikan terhadap kontribusi
guna membantu mencukupi kebutuhan pendapatan ibu bekerja terhadap
keluarga. Menurut hasil regresi, koefisien pendapatan keluarga.
regresi variabel jumlah tanggungan keluarga 3. Secara simultan pendapatan ibu, tingkat
(X3) sebesar 1,328 yang berarti jika pendidikan ibu dan jumlah tanggungan
tanggungan keluarga bertambah satu jiwa keluarga berpengaruhi nyata terhadap
maka kontribusi pendapatan ibu bekerja kontribusi pendapatan ibu bekerja
terhadap pendapatan keluarga akan terhadap pendapatan keluarga.
bertambah rata-rata sebesar 1,328 persen Variasi nilai variabel bebas pendapatan
dengan mengganggap pendapatan ibu dan ibu (X1), tingkat pendidikan ibu (X2) dan
tingkat pendidikan ibu tetap atau kontan jumlah tanggungan keluarga (X3) mampu
selama periode pengamatan dan wilayah menjelaskan kontribusi pendapatan
yang diamati. keluarga (Y) sebesar 83,3% sedangkan
4. Uji Determinasi (R2) sisanya sebesar 17,7% dijelaskan oleh
variabel lain selain dalam model regresi.

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 108


J. Saran Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis
1. Kontribusi pendapatan ibu bekerja Multivariate dengan Program
terhadap pendapatan keluarga sangat SPSS, Badan Penerbit Undip,
besar dan banyak faktor yang Semarang.
mempengaruhi diantaranya besar Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika
pendapatan ibu, pendidikan ibu serta Dasar, Terjemahan, Sumarno Zain,
jumlah tanggungan keluarga. Sehingga Penerbit Erlangga, Jakarta.
perlu adanya pelatihan, ketrampilan Hasan, Iqbal, 2001, Pokok-Pokok Materi
untuk menambah kemampuan dan Statistik 2 (Statistik Inferensial),
keahlian ibu-ibu rumah tangga Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
khususnya untuk hal-hal yang Munandar, SC. Utami, 1985, Emansipasi
bermanfaat. dan Peran Ganda Wanita
2. Meskipun peran ibu membantu mencari Indonesia : Suatu Tinjauan
nafkah, tetapi seorang ibu harus bisa Psikologis, Penerbit UI, Jakarta.
melakukan peran ganda dengan baik , Marzuki, 1995, Metodologi Riset, Penerbit
maka harus pandai mengatur waktu FE-UII, Yogyakarta.
antara pekerjaan dan mengurus rumah Mukmin, Hidayat, 1989, Beberapa Aspek
tangga. Perjuangan Wanita di Indonesia,
3. Masih banyak aspek-aspek lain yang Penerbit Bina Cipta, Jakarta.
belum diungkap dalam penelitian ini, Nopuro, Hardjito, 1984, Peranan Wanita
untuk itu disarankan kepada peneliti lain dalam Pembangunan di Indonesia,
untuk lebih mengembangkan dan Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
mengungkap berbagai variabel yang ada Saliem P.,Handewi, 1995, Potensi dan
yang belum diteliti, karena faktor-faktor Partisipasi Wanita dalam Kegiatan
dalam penelitian ini memberikan Ekonomi Pedesaan, Majalah
kontribusi sebesar 83,3%. Prisma, No.6 tahun 24
Siegel, Sidney, 1992, Statistik Non
K. Daftar Pustaka Parametrik, Gramedia, Jakarta.
Anonim, 2001, Sensus Penduduk, Biro Simanjuntak, Payaman.J, 1998, Pengantar
Pusat Statistik Indonesia. Ekonomi Sumber Daya Manusia,
Anonim, 2001, Profil Desa Sukorame, LPFE-UI, Jakarta
Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi,
Anonim, GBHN 1993-1998, Penerbit Sinar 1981, Metodologi Penelitian
Wijaya, Surabaya. Survey, LP3ES, Jakarta.
Bakir, Zainab dan Chriss Manning, 1984, Soeharsono, Sagir, 1982, Kesempatan
Angkatan Kerja di Indonesia, CV. Kerja, Ketahanan Nasional dan
Rajawali, Jakarta. Pembangunan Manusia
Bainar, 1998, Wacana Perempuan dalam Seutuhnya, Penerbit Alumni,
Keindonesiaan dan Kemodernan, Bandung.
PT. Pustaka Cipesindo Co. dan UII, Suharsimi, Arikunto, 1998, Manajemen
Yogyakarta. Penelitian, PT. Rineka Cipta,
Bellante, Don dan Mark Jackson, 1990, Jakarta.
Ekonomi Ketenagakerjaan, Sumiati, S. Mulyaningsih, Rofiaty, 2000,
Terjemahan. Winandjaja K. Liotohe Wanita dan Sektor Informal :
dan M. Yasin, LPFE-UI, Jakarta. Peran dan Kedudukannya dalam
Boserup, Ester, 1984, Peranan Wanita Rumah Tangga, Jurnal Ilmu-Ilmu
dalam Perkembangan Ekonomi, Sosial, Volume 12 No.2, Lembaga
Terjemahan Mien Joebhaar dan Penelitian Universitas Brawijaya,
Sunarto, Yayasan Obor Indonesia, Malang
Jakarta.

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 109


Suratiyah, Ken, 1997, Wanita Karir dalam Ulfah, Maria dan T.O Ihrom, 1993, Peranan
Perbincangan, Gema Insani Press. Wanita dalam Kedudukan Wanita
Jakarta. Indonesia, UGM University,
Yogyakarta.

Sosial Volume 11 Nomor 1 Maret 2010 FAKTOR-FAKTOR YANG................. 110

Das könnte Ihnen auch gefallen