Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
The Usage Alternative Of Waste Paper Mill As Substitute For Cement (Cementitous)
In Concrete Production
ABSTRACT
The demand of cement in construction industry is increasing. The cement price is also increasing and getting more
expensive because the raw material to produce cement is not renewable material. Therefore, alternative material is
required to substitute cement. The paper industry waste contains Aluminium Oxide (Al2O3), Calcium Oxide (CaO),
Magnesium Oxide (MgO), Sulphur Trioxide (SO3), and Silicon Dioxide (SiO2). These compounds could be used to
subtitute raw material in producing cement, and hopefully could answer this problem. This research objective is to find
the influence of the use of alumunium waste in concrete, particularly the behaviour of the physical characteristics of
cement paste (setting time) and mechanic characteristics of concrete (compressive strength, modulus of elasticity, bond
strength of reinforcement, and modulus of rupture) with waste content 5% until 15% from the composition of cement for
concrete fc’ =25 MPa. Results of research indicated that the waste was retarder and the waste content less than 10%
were met the condition of SNI 15-2094-1994. The use of 5% paper mill waste in a concrete mixture still was permitted
because modulus of elasticity increased by 8% compared to the concrete without waste. Furthermore, compressive
strength waste concrete 5% is 26,7 MPa, where the value is above fc’= 25 MPa. Bond slip that was reached during
maximum P pulled still on the minimal value permitted by ASTM C 234, and the modulus rupture (14.7%) was smaller
compared to the waste concrete 10%.
Keywords: setting time, the waste of the paper industry, compressive strength, modulus of elasticity, bond slip
reinforcement, modulus of rupture
48 Alternatif Penggunaan Limbah Pabrik Kertas Sebagai Pengganti ………………(Norman Ray, dkk.)
2006) serta mengurangi dampak negatif terhadap (4CaO.AL2O3.Fe2O3). Senyawa yang paling dominan
lingkungan apabila limbah tersebut dibuang ke alam, di dalam limbah adalah Kalsium Oksida (CaO)
untuk itu diperlukan diketahui seberapa besar kadar sebesar 56,38%, air (H2O) 16,11%, Sulfur Trioksida
limbah yang dapat digunakan dalam pembuatan (SO3) 11,26% serta beberapa unsur lain.
beton namun masih memberi kondisi yang diijinkan Pemanfaatan senyawa pada limbah sebagai
terhadap perilaku sifat fisik pasta semen (setting pengganti bahan baku semen berupa batu kapur,
time), sifat mekanik beton (kuat tekan, modulus tanah liat, pasir silika, dan pasir besi serta gypsum
elastisitas, dan modulus rupture), serta kuat lekat yang biasa digunakan diharapkan dapat menjamin
tulangan ulir terhadap beton dengan menambahkan ketersediaan bahan baku semen serta mengurangi
kandungan limbah kedalam beton sebesar 5% hingga dampak lingkungan apabila limbah dibuang ke alam.
15 % dari total kebutuhan semen pada perencanaan
campuran. Tabel 1. Komposisi senyawa kimia limbah kertas
SNI
Semen
15- ASTM
Komposisi Kimia Limbah Limbah Gresik
2049 PC
pabrik PC
Komposisi Kimia PC Jenis I
kertas1) Jenis I 4)
Abu limbah industri kertas berasal dari sisa 2) Jenis I
3)
50 Alternatif Penggunaan Limbah Pabrik Kertas Sebagai Pengganti ………………(Norman Ray, dkk.)
HASIL DAN PEMBAHASAN
LVDT
Waktu Pengikatan dan Pengerasan Pasta Semen
Benda Uji
Semen portland dalam keadaan kering memiliki
Kubus
energi laten yang cukup besar, energi ini mulai aktif
10 cm setelah semen dibubuhi air. Massa semen air (pasta)
20 cm kemudian menjadi plastis sehingga dapat dikerjakan
Pipa PVC
10 cm
dengan mudah. Semen portland merupakan bahan
1”
Tulangan ulir pengikat hidrolis yang sangat tergantung dari reaksi
Ø 13 mm kimia antara semen dan air. Reaksi kimia ini terjadi
dalam dua periode yang berlainan, yaitu periode
F pengikatan (proses peralihan dari keadaan plastis ke
keadaan keras) dan pengerasan (proses penambahan
Gambar 3. Benda uji Pull Out dan LVDT kekuatan setelah terjadi pengikatan) (Aman Subakti,
1991). Proses pengikatan adalah keadaan saat
Pengujian Modulus of Rupture (uji tarik lentur) mulainya semen menjadi kaku terhitung setelah
untuk menghitung kekuatan tegangan tarik lentur semen itu diaduk dengan air, hal ini ditandai dengan
beton pada sisi yang paling jauh, di hitung besarnya penurunan jarum vicat sebesar 25 mm.
berdasarkan rumus lenturan kenyal untuk momen Spesifikasi untuk semen mensyaratkan pengikatan
lentur ultimit yang ditentukan secara eksperimental semen tidak boleh kurang dari 45 menit (ASTM
pada sebuah bahan. Modulus of Repture di hitung C150,1994). Proses berikutnya adalah pengerasan
dengan rumus (ASTM C 78) dan untuk mendapatkan (pengikatan akhir), yaitu kondisi pasta semen
nilai momen yang konstan di 1/3 bentang tengah menjadi keras walaupun belum cukup kuat. Keadaan
balok maka digunakan metode Third Point Loading ini ditandai besarnya penurunan jarum vicat sebesar
seperti pada Gambar 4. 0 mm.
Pl Hasil pengamatan terhadap pasta semen yang
fr (3) mengandung limbah seperti yang ditunjukkan pada
bd 2 Gambar 5 mengindikasikan bahwa peningkatan
dimana fr = Modulus of Repture (Kg/cm2) kadar limbah dalam pasta semen memperlambat
P = Beban Terpusat Maksimum Pada Suatu waktu pengikatan (initial setting time) dari 80 menit
Penampang ( Kg) (limbah 0%) menjadi 115 menit (limbah 15%) juga
l = Panjang Bentang Balok (cm) memperlambat waktu pengerasan (final seting time)
b = Lebar Balok (cm) dari 140 menit (limbah 0%) menjadi 185 menit
d = Tinggi Efektif Balok (cm). (limbah 15%). Namun kandungan limbah dibawah
15% memberikan waktu setting time yang masih
diijinkan oleh standar SNI 15-2049-1994 (45 hingga
bola baja/ posisi beban 375 menit). Semakin lambatnya waktu pengikatan
kepala mesin uji
dan pengerasan disebabkan oleh jumlah kandungan
kapur (Kalsium Oksida/CaO) yang cukup besar
(56,38%) dalam limbah sehingga saat terjadi reaksi
hydrasi (semen+air+limbah) selain itu terbentuk
ettringite (3CaO.Al2O3.3CaSO4.31H2O) sebagai hasil
20cm min
reaksi antara gypsum (CaSO4.2H2O) dengan
20cm
20cm
2,54cm
15cm 3CaO.Al2O3.3H2O sehingga proses hydrasi terhalang
dengan makin banyaknya senyawa ini. . Dengan
semakin lambatnya setting time dari pasta semen
yang mengandung limbah maka limbah mempunyai
sifat retarder (bahan yang memperlambat waktu
pengikatan beton) Y.S Wahyuni (2007).
5%
40 0%
10% 400
15% 5%
30 350
10%
300 15%
20
250
Tegangan tekan-g/cm2
10
200
0 150
0 50 100 150 200 250
100
waktu pengukuran-menit
50
Gambar 5. Hasil Uji Vicat Pasta Semen Dengan Berbagai umur-hari
0
Prosentase Kandungan Limbah
0 7 14 21 28 35
Hasil uji kuat tekan diperlihatkan pada Gambar Penyebab lain turunnya kuat tekan disebabkan
6, pada gambar tersebut nampak bahwa beton limbah dengan bertambahnya jumlah limbah dalam beton
memiliki kecenderungan nilai kuat tekannya masih menyebabkan kandungan senyawa klinker yang ada
dibawah nilai kuat tekan beton tanpa limbah. pada semen portland berkurang hingga 15%. Pada
semakin besar kadar limbah dalam beton sisi lain peningkatan limbah tidak memberikan
mengakibatkan semakin besar penurunan kuat tekan pengaruh kuat terhadap kuat tekan dikarenakan
yang terjadi. . Beton tanpa limbah relatif mempunyai silikon dioksida (SiO2) dalam limbah yang kurang
tegangan yang lebih besar dibanding beton dengan dominan (2,35%) sehingga mengakibatkan
limbah. Dengan bertambahnya kadar limbah dalam 3CaO.SiO2 (Tricalsium silicate) yang merupakan
beton pada umur 28 hari mengakibatkan turunnya kandungan utama dalam portland cement kurang bisa
tegangan tekan dari 318,47 kg/cm2 (kadar limbah memberikan pengaruh terhadap meningkatnya
0%) menjadi 178,34 kg/cm2 (kadar limbah 15%). Calcium Silicate Hydrate (3CaO.2SiO2.3H2O) yang
Penambahan limbah di atas 5% kedalam campuran merupakan senyawa penentu terhadap perkembangan
beton memberikan dampak kurang menguntungkan kekuatan awal kuat tekan beton, hal ini
terhadap kuat tekan (gambar 7) karena silinder beton mengakibatkan beton kekurangan jumlah senyawa
mempunyai kecenderungan turun kuat tekannya pada silika dan kandungan tricalsium silicate/C3S
semua umur namun demikian tegangan tekan beton (3CaO.SiO2) (PT Semen Padang (Persero) Tbk,
dengan kadar limbah kurang dari 5 % memiliki 1995).
potensi memiliki tegangan di atas minimal yang
masih diijinkan (fc’=25Mpa= 250 kg/cm2) yaitu 400 3 hari
sebesar 267,52 kg/cm2. Penyebab rendahnya kuat 350
7 hari
21 hari
kandungan silika yang cukup (1,6<SR<3,5) dimana 28 hari
250
nilai silika rasio (SR)nya adalah 0,25, yaitu
200
berdasarkan analisis
SiO2 2,35 150
(SR) 0,25
Al2O3 Fe2O3 7,7 1,68 100
Sedangkan kandungan CaO di dalam limbah yang 50
cukup besar (56,38%) dibanding unsur yang lain 0
Kadar Limbah %
52 Alternatif Penggunaan Limbah Pabrik Kertas Sebagai Pengganti ………………(Norman Ray, dkk.)
Data hasil pengujian berupa beban (gaya) dan mengakibatkan menurunnya nilai modulus elastisitas
displacement (perpindahan) yang telah dikonversikan beton sehingga beton dengan penambahan limbah
dalam bentuk hubungan tegangan – regangan. tidak lebih dari 5% masih memungkinkan digunakan
Hubungan tegangan – regangan beton pada awalnya 25,000
cenderung linier, namun kurva saat mendekati
tegangan maksimum hubungan tersebut menjadi non 20,000
linier. Ini disebabkan mulai terjadinya retak – retak
pada kondisi dimana beton telah hancur dan tidak Kadar Limbah %
0
terjadi peningkatan beban selanjutnya pada mesin
0 5 10 15
tekan sedangkan untuk menentukan posisi tegangan
S1 dimana nilai reganganya adalah 0,0005 dengan Gambar 9. Nilai Modulus Elastisitas (E) beton
memakai metode interpolasi diantara 2 titik regangan
yang berdekatan. Kuat Lekat Tulangan Dalam Beton Limbah
7000
25
0% A ST M C234-91a
6000
5% 5%
20
10%
10% 0%
5000
B E B A N T A R IK P (kg)
15%
Tegangan Tekan-MPa
15 4000
3000
10
2000
5
1000
Regangan SL IP (m m )
0 0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
2500
kekuatan tarik lentur (flexural Tensile Strength)
2000 balok beton, sebesar 14.7 % hingga 16.17%.
1500
Integrated Publishing Engineering (2008)
berpendapat bahwa Modulus Rupture berbanding
1000
lurus dengan kuat tekan beton seperti pada
500 perumusan R2 = 100.fc’ sehingga turunnya kuat tekan
LENDUT AN (mm)
beton berakibat turunnya modulus rupture
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
Turunnya kuat tekan beton limbah Secara umum pemakaian limbah pabrik kertas
mengakibatkan turunnya kuat lekat tulangan di yang ditambahkan hingga 10% pada suatu campuran
dalam beton karena menurut penelitian sebelumnya beton berkibat turunnya kemampuan sifat mekanik
Lehman (2000) menunjukkan hubungan kuat lekat (kuat tekan, modulus elastisitas, kekuatan lekat
tulangan dengan kuat tekan beton adalah berbanding tulangan, modulus ruptures) dari beton, akan tetapi
lurus (fb=√fc’ (Mpa). Namun demikian beton yang perilaku beton yang terjadi masih memenuhi standar
54 Alternatif Penggunaan Limbah Pabrik Kertas Sebagai Pengganti ………………(Norman Ray, dkk.)
yang disyaratkan ASTM C234-91a dan SNI 03- Integrated Publishing Engineering (IPE), 2008,
4809-1998 (PD M-15-1996-03). Pemakaian limbah Flexural Strength Test (ASTM C 78) (online),
ini sangat tepat bagi penyesuaian pelaksanaan Diambil dari http://www.tpub.com. Diakses 27
konstruksi yang memerlukan setting time lebih lama. Maret 2008
Pemakaian limbah dengan kadar di bawah 5% dari Jupernalis Samosir. Limbah Riau Andalan Jadi
kebutuhan semen pada suatu volume adukan beton, Wabah Penyakit. Senin, 16 April 2007. Diambil
memiliki karakteristik sebagai berikut : dari http://www.tempointeraktif.com. Diakses 8
1. Nilai Kuat tekan beton (26,752 Mpa) masih di Nopember 2007
atas nilai karakteristik minimal kuat tekan yang Laboratorium Penelitian dan Konsultasi Industri
disyaratkan (fc’=25 Mpa). (LPKI), 2005, Hasil Tes Laboratorium Terhadap
2. Nilai modulus elastisitas cenderung meningkat Sampel Limbah Kertas, Balai Penelitiaan dan
(19703,4 kg/cm2) dibanding beton tanpa limbah Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya
(17264 kg/cm2). Lehman DE, and Moehle JP, 2000, Seismic
3. Nilai slip yang dicapai sesaat sebelum tulangan Performance of Well Confined Concrete Bridge
tercabut dari dalam beton (4mm) lebih besar Columns, PEER-1998/01, Pasific Earthquake
dibanding beton tanpa limbah (3,3mm) atau Engineering Research Center, University
beton memiliki kecenderungan menahan beban California, Barkeley, 316 pages
tarik lebih lama. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan
4. Penurunan angka modulus ruptures relatif lebih Basah (LKEKLB), Ancaman Pencemaran
rendah dibanding beton dengan limbah 10% dan Pabrik Kertas Di Jawa Timur (online) 17
beton tanpa limbah. October 2004 14:16:31, Diambil dari http:
//www.ecoton. or.id/tulisan lengkap,Diakses 8
Nopember 2007).
DAFTAR PUSTAKA
PT Semen Gresik (Persero) Tbk, 2002, Petunjuk
Praktis Penggunaan Portland Cement Jenis I
Aman Subakti, 1991, Teknologi Beton Dalam
dan Portland Pozzolan Cement (PPC), PT
Praktek, Laboratorium Beton Jurusan Teknik
Semen Gresik (Persero) Tbk
Sipil FTSP ITS.
PT Semen Padang (Persero) Tbk, 1995, Teknologi
Annual Book of American Society for Testing
dan Pembuatan Semen, PT Semen Padang
Materials Standard, Volume 04.02, ASTM-C
(Persero) Tbk.
150, 1994, Standard Specification for Portland
STANDART SNI 03–4849–1998–03 Departemen
cement.
Pekerjaan Umum. Metode Pengujian Untuk
Annual Book of American Society for Testing
Membandingkan Berbagai Beton Berdasarkan
Materials Standard, Volume 04.02, ASTM-C 39,
Kuat Lekat Yang Timbul Terhadap Tulangan,
1993, Standard Test Method For Compressive
Yayasan LPMB, Bandung.
Strength of Cylindrical Concrete Specimens.
STANDART SKSNI 15–2049–1994 Puslitbang
Annual Book of American Society for Testing
Teknologi Pemukiman Departemen Pekerjaan
Materials Standard, Volume 04.02, ASTM-C 78,
Umum. Semen Portland Tipe I, Yayasan LPMB,
1994, Standard Test Method For Flxural
Bandung.
Strength for Concrete (Using Simple Beam with
Sunyoto, 2006, Akankah Krisis Semen Berulang di
Third Point Loading).
Indonesia, Warta Semen dan Beton Indonesia
Annual Book of American Society for Testing
Vol 4 No1-2006, Asosiasi Semen Indonesia dan
Materials Standard, Volume 04.02, ASTM-C
Institut Semen dan Beton Indonesia
234-91a,1991, Standard Test Method For
Yulfiah, Dinna Indriani, 2006, Keterkaitan Kualitas
Comparing Concrete On Basis Of Bond
Air Tanah dengan Pencemaran Sungai oleh
Developed With Reinforcing Steel.
Limbah Pabrik Kertas di Kabupaten Nganjuk,
Annual Book of American Society for Testing
Jurnal IPTEK Institut Teknologi Adhi Tama
Materials Standard, Volume 04.02, ASTM-C C
Surabaya Vol 9 No 2 Mei 2006
469, 1994, Standard Test Method For Static
Y.S Wahyuni, 2007, Materi Teknologi Bahan
Modulus of Elasticity and Poisson’s Ratio of
Konstruksi. Bahan Bangunan Hidrolis. Y.S
Concrete in Compressive.
Wahyuni (online) 7 October 2007, Diambil
Balai Penelitiaan dan Konsultasi Industri (BPKI)
dari http://www.proyeksi.com. Diakses 5
Surabaya,2005, Laporan Hasil Uji Kimia
Oktober 2007).
Limbah Pabrik Kertas PT Adiprima Suraprinta
Surabaya.