Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KENISCAYAAN?
Arief Fahmie
Abstract
A PENGANTAR
Tappscott dalam Ancok (2000) 2002, telah terdapat sembilan bank yang
proses kerja, pusat informasi yang mobile banking. Demikian pula di sektor
teknologi informatika yang digunakan Dahlstrom dalam Mcintire dan Miller (2000)
konsep dan isu yang mutakhir tentang kurikulum pendidikan psikologi yang
psikologi, konsultasi dan terapi lewat e cepat, objektif, dan fleksibel (Kleinmuntz
mail atau chatting, web telephony, dan dan Mclean, 1992). Pendapat serupa
menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah meningkatkan efisiensi waktu dan biaya,
dan Statonton pada akhir 90-an hilang, dapat dilakukan bersamaan dari
bahwa penggunaan komputer dan skoring dengan cepat. Namun di sisi lain,
Hal ini terbukti pada saat ini, di negara misalnya yang dikemukakan American
Tes Kecerdasan Emosional yang dapat standar penyusunan alat ukur psikologis.
diperoleh dengan downloadpada http:/ Standar terse but meliputi konstruksi dan
Berbeda dengan negara yang lebih reliabilias tes utang, serta validitas
paper-and-pencil yang berarti bahwa lebih lanjut dari aplikasi CBT? Apa saja
testee akan mengerjakan psikotes kendala yang mungkin terjadi bila CBT
kertas lembar jawaban. Setelah selesai solusi apa yang tepat agar ilmu psikologi
diskor atau diinterpretasi oleh seorang teknologi komputer dan internet dalam
pertanyaan tersebut menarik dikaji lebih lsinya pun ada yang lengkap namun ada
dalam proses administrasi, skoring, dan sukkan (input) data, penggunaan scanner
test adalah alat ukur psikologi yang tercantum dalam lembar jawaban,
sebagai material tes, serta proses skorng alat untuk menjawab datam tes psikologi.
manual. Saat ini pada umumnya, praktisi untuk skoring, pembuatan profil skor tes,
dalam salah satu tes bahasa lnggris. computer-based test. Kelebihan dari
Foreign Language). Hal ini tentu saja dapat dijadwalkan sesuai dengan
yang sangat lambat karena di Amerika individual dalam suasana yang nyaman,
Serikat pada tahun 1986 telah terdapat merrberikan adrrinistrasi dam skoring yang
169 vendor yang setiap bulan menyajikan standar dan mengurangi human error,
Bila secara kongkrit CBT tidak ditemui menggunakan teknologi, dan mempunyai
di Indonesia maka hal tersebut tidak kesempatan lebih pada seseorang yang
menjadi masalah. Berbagai website secara mental atau fisik cacat sehingga
menyediakan tes dan kuesioner untuk tidal< dapat meoggunakan alat tulis.
Beberapa jenis tes disajikan khusus untuk internet maka beberapa keuntungan CBT
mengukur aspek-aspek yang spesifik, dapat bertambah yaitu dapat diakses oleh
seperti 10, sikap terhadap suatu objek, berbagai kalangan di berbagai tempat,
lebih umum, misalnya kepribadian, minal skoring, dan norma dapat mudah
sesuai dengan bentuk tes yang asli tetapi pembelian materi tes (Barak, 1999).
Di sisi lain terdapat kekurangan CBT 2002) karena terdapat keuntungan lebih
yaitu tidak adil bagi yang tidak mampu cepat, objektif, dan fleksibel (Kleinmuntz
kesempatan latihan sehingga dapat dalam hal refiabilitasnya. Hal ini sesuai
dapat tidak akurat, terdapat kemungkinan Testing (Olsen, 2002) yang rrengharuskan
tidak equivalen secara psikometrik, tidak salah satu standar yang mendasar dari
pencil test, misalnya tidak boleh melihat Based Tests and Jnter-pretations (Van de
komputer yang luar biasa maka kemung menggunakan CBT. Di samping itu,
menjadi terbuka luas. Barak (1999) psikometrik CBT perlu diteliti lebih jauh
tiga dimensi, virtual reality, dan antarmuka sama (Mcintire dan Miller, 2000).
grafikal. Sebagai contoh bi1a aspek yang Secara umum, reliabilitas alat ukur
diukur adalah kemampuan spasial maka dipengaruhi beberapa faktor. Mcintire dan
tiga dimensi. Riva dalam Barak ( 1999) reliabititas yaitu tes itu sendiri, administrasi
virtual reality dalam pengukuran mengerjakan tes. Bila dianalisis tebih jauh
mengetahui body image seseorang. reliabilitas tes ulang dari CBT dan paper
Oemikian pula dengan teknologi video and-pencil test dapat tinggi dengan
Scott, Mclearn, and Watson dalam 1. Format tes, misalnya tidak meng
jikan efisieosi sehingga tidak heran banyak kan instruksi yang standar, pen
3. Skoring tes, yaitu skoring tes harus didukung oleh faktor apresiasi masy arakat
tinggi akan suka menggunakan komputer lnd i k ator yang la i n tentu mudah
untuk mencari data. Secara lebih spesifik ditemukan s eperti R encana Strategi
bagi yang tidak mampu mengopera /w ww. d ikti .o rg / rens tra/u na ir. html ) ,
sionalkan komputer atau memiliki fobia mara knya pemerintah daerah me ngem
mudah memahami instruksi yang ada. chatting dari ndonesia yang menempati
I
Hal ini berkaitan juga dengan kondisi urutan kedua s etelah J epang.
berbeda. Clariana dan Wallace {2003) 7 20.000 unit senilai U S$ 720 uta atau
j
kognitif. Hasit penelitian menunjukkan 600 .000 unit se nilai US$ 600 juta (http:/
tidak mempengaruhi hasil tes, baik 08/eko06.html). Data lain dari As osiasi
Pameran komputer murah yang digefar pernah ada penelitian yang secara
mulai 30 Januari hingga 14 Februari 2003 o3m3.html bahwa b i dang ilmu dari
tapi melihat prospek pasar masih bagus kegiatan penelitian Hibah Bersaing I
Secara umum terdapat dua kendala 7%, Sosial 6%, Ekonomi 2%, H ukum ,
sebagian besar dosen untuk melakukan berkualitas dan bukan soal yang mudah
jum1ahnya paling banyak 10 persen dari kurang. Kondisi ini jelas tidak menarik
total dosen yang melakukan penelitian minat dosen untuk melakukan penelitian
(Sujanto dalam Kompas, 2003). Kondisi yang serius dan membutuhkan waktu
serupa juga dapat ditangkap dari lama dengan hasil yang bermutu. Di
Surabaya yang mencatumkan salah satu metodologi sangat beragam, dan minat
dosen yang mas i h rendah se h ingga lama masih sangat keciL Bahkan bagi
dalam Strategi Oasar Pengembangan, dosen senior justru sering kali masih
diangkat sangat beragam, mulai dari waktu yang lama karena mernbutuhkan
infrastruktur dengan biaya yang tinggi dan m engharuskan Indonesia menyesua kan i
Dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk b dai ng Ha k Ke kayaan lntelektual den gan
terus menerus menemukan formula CBT sta ndar TRI Ps' ( Trade Related Aspects
yang valid dan reliabel. Penulis telah of Intellectual Property Rights) yang
mencoba meneliti tentang CBT dengan d mui lai sejak tahun 1997 dan dipe rbaharui
membandingkan Tes 16PF dalam fonnat pada 2000 dan 2 001. Hal in i juga aki bat
menyimpulkan bahwa skor Tes 16PF int ernasional Hak Kekayaan lntelektual
dalam format PPT dan CBT menunjukkan dan juga menyesua ikan dengan
hasi1 yang sama pada MD, FaktorA, B, C, ketentuan -ketentuan yang diharus kan
2003) menengarai bahwa tidak adanya Jenderal Hak Ke kayaan lnte ektua t l
lanjutan dari sebuah penelitian, memang (Ditjen. H K!) yan g berada d i bawah
minat pada suatu persoalan, atau Repubfik Indo nesia a datah instansi yan g
memang kemampuan dosen itu masih be rwenang dalam men gelola Hak
sebuah penelitian. Lebih sulit lagi jika Khusus untuk mengelo a l informasi H KI
muncul pertanyaan: kenapa harus juga telah d ibentuk Direktorat Teknol ogl
masih harus dipertanyakan validitas dan mendapat pe rhatian yang se rius. (http://
reliabilitasnya. w w w . d g i p . g o . i d / i n d o n e s i a /
untuk meneliti, masih ada kendala besar sean dainya CBT berhas l i dibuat dan
Hak atas Kekayaan lntelektual (HaKI). dun gan terha dap hak ciptanya telah
dapat terbagi dalam dua kategori yaitu yang bersungguh-sungguh atas kekayaan
Hak Cipta dan Hak Kekayaan lndustri. intelektual me rupakan hal yang vita l bag i
Hak Kekayaan lndustri meliputi Paten, pertu mbuhan indus triTeknologi lnfonnasi
Merek, Desain lndustri, Desain Tata Letak di Indonesia. Kepastian hukum akan
keikutse rtaan Indo nesia sebagai a nggota semacam itulah industri perangkat
WTO (World Trade OrganizaOon) yan g lunak lokal dapat tumbuh dan
telah ada maka yang menjadi pertanyaan besar yang dihadapi Indonesia. Menu rut
saat ini telah ada beberapa keputusan di tahun 2000 adalah 89 perse n, salah
Barat pada tanggal 28 September 2001 hampir 70 juta do lar AS bagi industri (httQ;L
menandai tonggak sejarah baru dalam besarbagi na sib CBT di Indon esia. B ukan
perlindungan atas hak kekayaan tidak mungkin bila akan beredarCBT da lam
Negeri memutuskan bahwa Procomm kornputeryang lain. Kondisi ini tentu sangat
diwajibkan membayar US$4,4 juta kepada meru gikan bagi pencipta program tersebut
Microsoft untuk pelanggaran hak cipta. dan akhimya dapat menurunkan moliv asi
2001 memutuskan bahwa PT Panca Putra dapat disikapi dengan oplimis da n pes imis.
undanq-undanq hak cipta Indonesia. Indonesia tid ak dapat berdiam diri dan
memutuskan bahwa keempat dealer tapi haru s dapat bersai ng dengan neqera
komputer ini bersalah telah menginstal kopi negara lain. K enda1a yang ada harus
yang tidak sah dari perangkat lunak segera diatasi, peluang y ang ada harus
bahwa secara umum penegakan hukum pesimis namun beberapa upaya dapat
kasus HaKI yang terbilang masih baru misalnya H IMPSI atau F akultas
yang berkaitan dengan CBT. peluang yang besar, yaitu apresiasi yang
umum dan kalangan psikologi akan bangan teknologi komputer dan jumlah
isu-isu pembajakan dan HaKI melalui unit komputer yang ma kin meningkat. Di
seluruh media, salah satu dapat sisi lain terdapat sejumlah permasalahan
sebuah situs Web yang dimaksudkan perlindungan terhadap hak cipta dan
ilmu lain, misal hukum dan teknik computer-based test di Indonesia perlu
multidisipliner. tertinggal.
sendiri.
Terlepas dari apakah sikap optimis atau Mengeluarkan Satu Lagi Keputusan
www.personal. psu.edu/faculty/r/b/
20 Februari 2003.
kompas.com/kompas%2Dcetak/
dikti.org/p3m/p3m3.html. 20
m i l l e n n i u m . h t t p : / /
Oktober 2002.
Clariana, R.B., Wallace, P.A . . 2003. Paper Testing in Counseling and Therapy.