Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16(1), 2018, 1-17
Naskah Diterima: 8 Januari 2018; Direvisi: 10 April 2018; Disetujui: 29 April 2018
Abstract
The research aims to develop assessment curriculum on Technical Substantive Training of
Curriculum 2013 for islamic secondary schools science teachers in Central-Java Province and
Special-Region Yogyakarta using the qualitative method. The research shows that: a) the
assessment component in lesson plan before the development from the lowest to the highest scores
are indicator, key/criteria, scoring formula, instrumen, and assessment technique, b) the teacher
weakness causes are the low mastery on some basic assessment materials (the assessment concept
of the Curriculum 2013, analysis of the curriculum, mastery of operational working words, the skill
to make criteria); c) the development of training curriculum on assessment concept, curriculum
analysis, and lesson plan materials. The strategy is adding column of question indicators,
technique, and assessment forms on the curriculum analyzes worksheet, assignment of higher order
thinking skills indicators, and peer assessment.
Keywords: Assessment; Curriculum development; Lesson plan; Technical substantive training for
teacher
Abstrak
Tujuan penelitian adalah mengembangkan kurikulum diklat materi penilaian pembelajaran Diklat
Teknis Substantif Kurikulum 2013 bagi guru IPA madrasah tsanawiyah di Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta, metode kualitatif. Hasil penelitian adalah a) pencermatan komponen penilaian pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru sebelum pengembangan dari nilai terendah ke
tertinggi: indikator soal, kunci/kriteria, rumus penskoran, instrumen penilaian, dan teknik penilaian;
b) penyebab kelemahan guru adalah penguasaan materi yang masih rendah pada materi yang
mendasari penilaian pembelajaran (konsep penilaian Kurikulum 2013, analisis kurikulum,
penguasaan kata kerja operasional, dan keterampilan menyusun kriteria pada jenis penilaian
nontes); dan c) pengembangan kurikulum diklat adalah pada mata diklat Penilaian Kurikulum 2013;
Analisis Kurikulum, dan Praktik Penyusunan RPP. Strategi penyampaian dengan menambahkan
kolom indikator soal, teknik, dan bentuk penilaian pada lembar kerja analisis kurikulum, penugasan
sebagian indikator HOTS, dan koreksi produk sesama peserta.
Kata kunci: Diklat teknis substantif guru; Penilaian; Rencana pelaksanaan pembelajaran;
Pengembangan kurikulum
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
Nurul Kamilati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 2
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap; terjadi di masyarakat. Widyaiswara hendaknya
menyusun indikator; menetapkan teknik dapat menyesuaikan diri dengan melaksanakan
penilaian yang sesuai; menyusun instrumen pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan
penilaian; menetapkan kriteria untuk instrumen dan mengembangkan kurikulum diklat.
non tes dan kunci untuk instrumen tes; dan Hasil pencermatan digunakan sebagai
menetapkan penskorannya. Tuntutan bahan untuk mengembangkan Kurikulum
Kurikulum 2013 untuk aspek pengetahuan Diklat Materi Penilaian pada Diklat Kurikulum
merupakan kombinasi keterampilan berpikir 2013. Secara ideal, desain program diklat dapat
tingkat rendah hingga tinggi.7 uru hendaknya dikembangkan secara sistematik berdasarkan
memiliki kompetensi penilaian mengelola model desain pelatihan yang dikenal sebagai
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher ADDIE (analysis, design, development,
ordered thinking skills/HOTS). Dengan HOTS implementation, evaluation).10 Kelima tahapan
dapat mendorong siswa berpikir secara luas di atas merupakan siklus yang dapat berulang
dan mendalam tentang konten mata pelajaran. dan masing-masing tahap dapat berulang
Shepard (2000), reformasi dalam penilaian kembali ke tahap sebelumnya. Dengan
berfokus pada HOTS dan pemahaman demikian kurikulum diklat bersifat terbuka
mendalam.8 untuk dikembangkan.11
Perencanaan penilaian tertuang dalam Berdasarkan uraian di atas, penulis
RPP. Kenyataan, masih banyak ditemukan tertarik untuk menganalisis informasi tentang
guru yang mengalami kesulitan tentang hasil pencermatan komponen penilaian pada
penilaian. Salah satu indikasinya adalah RPP guru IPA MTs sesuai penilaian
banyaknya permintaan madrasah dan pembelajaran Kurikulum 2013; kelemahan
kelompok guru untuk mengadakan diklat guru IPA MTs dalam menyusun komponen
tentang penilaian pembelajaran. Kemampuan penilaian pada RPP; dan penyebab kelemahan
guru yang masih kurang dalam komponen guru IPA MTs dalam menyusun komponen
penilaian dapat ditingkatkan melalui penilaian pada RPP; dan mengembangkan
pengembangan kompetensi yang kurikulum materi penilaian pembelajaran pada
diselenggarakan oleh lembaga kediklatan. Diklat Kurikulum 2013 bagi guru IPA
Salah satu kompetensi yang dikembangkan madrasah tsanawiyah.
bagi guru adalah kompetensi teknis. Penelitian ini bermanfaat bagi peserta
“Pengembangan kompetensi teknis dapat diklat, peneliti, widyaiswara, dan pengambil
dilaksanakan melalui pendidikan dan atau kebijakan diklat. Peserta diklat dapat
pelatihan.”9 menggunakan pengembangan kurikulum
Perkembangan ilmu pengetahuan dan materi penilaian untuk meningkatkan
teknologi yang pesat, memungkinkan terjadi kompetensi pedagogik guru dalam bidang
perubahan tuntutan kompetensi dan kebutuhan penilaian. Peneliti dapat melakukan
diklat peserta yang berpengaruh pada pencermatan terhadap komponen penilaian
penyelenggaraan pembelajaran diklat. pada RPP guru mata pelajaran IPA MTs dan
Perubahan kurikulum dalam proses menggunakannya sebagai acuan
pembelajaran diklat merupakan keniscayaan pengembangan Kurikulum Diklat.
sebagai bentuk adaptasi atas perubahan yang Widyaiswara dapat menggunakan hasil
penelitian ini dalam pembelajaran materi
7
penilaian pembelajaran. Pimpinan lembaga
Republik Indonesia. Panduan Penilaian Sekolah kediklatan sebagai pengambil kebijakan
Menengah Pertama, h. 2.
8
L.A. Shepard, L.A. 2000. The Role of diharapkan memperoleh masukan berharga
Classroom Assessment in Teaching and Learning. CSE dalam memperkaya kurikulum diklat yang
Technical Report 517, Center for the Study of
Evaluation National Center for Research on Evaluation,
10
Standards, and Student Testing, Graduate School of S. Kurt. 5 Mei 2018. Citing Internet Sources
Education and Information Studies, University of URL https://educationaltechnology.net/the-addie-model-
California, h. 36. instructional-design/
9 11
Republik Indonesia. 2017 d. Peraturan N. Aldoobie. 2015. ADDIE Model. American
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen International Journal of Contemporary Research, 5 (6):
PNS. Jakarta: Pasal 210 ayat 2: h. 68-71.
3 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
berbasis pada analisis kebutuhan peserta diklat pengolahan informasi, dan kegiatan
materi penilaian pembelajaran. memanfatkan informasi.
Terkait dengan kemampuan guru dalam Penilaian pembelajaran merupakan salah
penilaian pembelajaran, telah dilakukan satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum
penelitian tentang perlunya penilaian formatif berbasis kompetensi sehingga harus dikuasai
pembelajaran (penilaian pada setiap materi) dengan baik oleh guru sesuai kurikulum yang
yang memenuhi standar.12 Perbaikan penilaian berlaku. Kemampuan tersebut adalah me-
yang ditawarkan adalah melalui teacher mahami tujuan kurikulum; kemampuan men-
development, yaitu pembentukan kelompok jabarkan tujuan kurikulum menjadi tujuan
sekolah yang berdekatan.13 Artikel Penulis ber- yang lebih spesifik; dan kemampuan untuk
beda dengan penelitian tersebut dalam menterjemahkan tujuan khusus kepada
pengembangan hasil penelitian yang berfokus kegiatan pembelajaran.17 Guru berkewajiban
pada perbaikan kurikulum. (1) stating clearly the instructional objectives
Telah dilakukan penelitian yang berfokus of each course they teach; (2) directing their
pada pengujian pengaruh evaluasi pada aspek instruction toward the fulfillment of those
kognitif dan aspek sikap tertentu (kecemasan, objectives; and (3) designing their
efikasi diri, motivasi intrinsik, penyebab examinations to be consistent with these
kesuksesan, penyebab kegagalan, dan kerja- objectives.18 Agar penilaian berhasil, guru
sama antar siswa).14 Penulis mencermati semua hendaknya menyelaraskan penilaian dengan
aspek penilaian meliputi pengetahuan, kegiatan dan tujuan pembelajaran.
keterampilan sesuai kompetensi dasarnya dan
aspek sikap sesuai dengan kompetensi intinya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sikap tersebut adalah jujur, disiplin, tanggung- Setiap guru wajib menyusun RPP. RPP
jawab, santun, peduli, toleransi, dan percaya adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
diri. muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
berguna untuk mengarahkan kegiatan pem-
Penilaian belajaran siswa agar mencapai Kompetensi
Penilaian adalah proses pengumpulan Dasar (KD).19
dan pengolahan informasi untuk mengukur Komponen RPP sebagai berikut, (1)
pencapaian hasil belajar siswa.15 Penilaian Identitas Sekolah; (2) Identitas Mata Pelajaran;
adalah proses penggambaran, memperoleh, dan (3) Kelas/Semester; (4) Materi Pokok; (5)
memberikan informasi yang berguna sebagai Alokasi Waktu; (6) Tujuan Pembelajaran; (7)
alternatif pengambilan keputusan.16 Dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
demikian, penilaian merupakan kegiatan untuk Kompetensi; (8) Materi Pembelajaran; (9)
mengetahui keadaan sesuatu yang diukur atau Metode Pembelajaran; (10) Media pem-
diamati dengan prosedur tertentu untuk peng- belajaran; (11) Sumber Belajar; dan (12)
ambilan keputusan. Dalam penilaian terdapat Langkah-langkah Pembelajaran; dan (13)
unsur proses pengumpulan informasi, Penilaian Hasil Pembelajaran.20 Penilaian
pembelajaran merupakan salah satu komponen
yang terdapat dalam RPP. “Mekanisme
12
P. Black & Wiliam, D. 1998. Inside the Black penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
Box: Raising Standards through Classroom Assessment.
Phi Delta Kappa, October: 1-13: h. 1-2.
13 17
P. Black & Wiliam, D. Inside the Black Box: Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta:
Raising Standards through Classroom Assessment. h. Rajawali Pers, h. 75-76.
18
10. W.A. Mehrens & I.J. Lehman. 1984.
14
T. Crooks. 1988. The Impact of Classroom Measurement and Evaluation in Education and
Evaluation Practices on Students. Review of Educational Psychology. ed. ke-3. Michigan: Holt, Rinehart and
Research, 58 (4): h. 470. Winston, Inc., h. 19.
15 19
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Republik Indonesia. 2016a. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 1. h. 5. tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
16
L.E. Cronbach. 1990. Essentials of Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Psychological Testing. New York: Harper and Row, h. Kebudayaan, h. 6.
20
3. Ibid., h. 6-7.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 4
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
pada saat penyusunan RPP berdasarkan madrasah dengan penilaian yang intensif, dan
silabus.”21 penyempurnaan yang dilakukan terhadap
komponen tertentu dari kurikulum berdasarkan
Pengembangan Kurikulum Diklat hasil penilaian tersebut.25
Kurikulum merupakan suatu cara untuk Kurikulum diklat teknis sesuai dengan
mempersiapkan anak agar berpartisipasi tuntutan jabatan. Kurikulum Diklat Teknis
sebagai anggota yang produktif dalam Substantif menekankan pada penguasaan
masyarakatnya. Setiap kurikulum paling tidak kompetensi persyaratan standar kompetensi
memiliki komponen tertentu, yaitu pernyataan jabatan. Dalam diklat teknis substantif tidak
tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan hanya berupaya memberikan pemahaman suatu
organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk dan konsep kepada peserta diklat, melainkan juga
kegiatan belajar dan mengajar, dan evaluasi memberikan kesempatan kepada peserta diklat
hasil belajar.22 Kurikulum sebagai a plan for untuk mempraktikkan keterampilan tertentu
providing sets of learning opportunities for yang bermanfaat di tempat tugas. Kurikulum
persons to be educated.23 Kurikulum Diklat Teknis di lingkungan Kementerian
merupakan bahan-bahan yang disiapkan dalam Agama disusun oleh Badan Litbang dan
kegiatan kegiatan pembelajaran untuk mem- Diklat.26
bentuk siswa yang kompeten. Kurikulum dapat
sebagai kumpulan materi, pengalaman belajar, Diklat Teknis Substantif Guru
tujuan, perencanaan pembelajaran, dan sistem Diklat (pendidikan dan pelatihan)
evaluasi. Sebagai perencanaan, kurikulum diselenggarakan oleh lembaga diklat
belum bermanfaat jika belum diimplementasi- pemerintah dan dilaksanakan oleh
kan dalam pembelajaran. Pengembangan widyaiswara.27 Widyaiswara adalah pejabat
kurikulum berdasarkan tiga hal, yaitu yang mempunyai ruang lingkup tugas,
masyarakat, pembelajar, dan ilmu tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk
pengetahuan. Kurikulum yang telah ada sangat melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
terbuka untuk berubah menyesuaikan dengan melatih PNS (yang selanjutnya disingkat
perkembangan yang berlangsung. dikjartih PNS), Evaluasi dan Pengembangan.
The training is highly organized based Diklat yang dimaksud adalah kegiatan dikjartih
on an education system and a curriculum yang merupakan proses belajar mengajar
which introduces different concepts at different dalam diklat baik secara klasikal dan atau non
times, exploiting previously learned concepts klasikal.28
to ease the learning of new abstractions.”24 Peningkatan kompetensi bagi setiap
Materi diklat disesuaikan dengan sistem aparatur sipil negara merupakan keniscayaan.
pendidikan yang berlaku, penguasaan konsep Melalui diklat diharapkan terbentuk PNS yang
sebelumnya sangat penting untuk memudahkan profesional. Syarat PNS yang profesional,
penguasaan konsep yang baru. Pengembangan yaitu adanya kesesuaian antara kemampuan
kurikulum dapat berupa penyusunan kurikulum
itu sendiri, pelaksanaan kurikulum di sekolah/
25
H. Soetopo & W. Soemanto. 1982. Pembinaan
21
Republik Indonesia. Peraturan Menteri dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Penerbit Bina
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Aksara, h. 45.
26
tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 9, h. 7. Republik Indonesia. 2017b. Surat Keputusan
22
S. Nasution. 2006. Asas-asas Kurikulum. ed. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
ke-2. cet. ke-7. Jakarta: Bumi Aksara, h. 7. Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2017 tentang
23
J.G. Saylor, W.M. Alexander, A.J. Lewis. 1981. Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Curriculum Planning for Better Teaching and Learning. Teknis Pendidikan dan Keagamaan Pusdiklat Tenaga
ed. ke-4. Nebraska: Holt, Rinehart and Winston, h. 9. Teknis Pendidikan dan Keagamaan. Jakarta: Badan Litbang
24
Y. Bengio, J. Louradour, R. Collobert, & J. dan Diklat..
27
Weston. 2009. Curriculum Learning. In Proceedings of Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri
the 26th International Conference on Machine Learning. Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Montreal, Canada: Queen Mary, University of London. Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2014 tentang
Citing Internet Sources. URL. Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya
https://qmro.qmul.ac.uk/xmlui/handle/123456789/15972 Pasal 1 Ayat 2.Jakarta: Kemenneg PAN & RB.
28
., h. 2. Ibid. Pasal 1 Ayat 4.
5 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
aparatur dengan kebutuhan tugas.29 Dengan researcher hangs around where the eventshe
demikian, praktik dalam diklat memiliki porsi or she is interested in naturally occur.33
yang lebih besar daripada teori. Kebutuhan Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja
peserta diklat adalah mengimplementasikan BDK Semarang meliputi Provinsi Jawa
konsep dalam penyelesaian tugas sehari-hari. Tengah dan D.I Yogyakarta. Waktu penelitian
Diklat sebagai proses pembelajaran dalam adalah Februari 2017 sampai Oktober 2018.
organisasi yang mengarah pada perubahan Penetapan peserta berdasarkan analisis
sikap dan perilaku pegawai memenuhi harapan kebutuhan diklat di setiap kabupaten/kota.
kualifikasi kerja dan tuntutan perkembangan Kurikulum diklat yang dikembangkan adalah
organisasi baik internal maupun eksternal.30 Kurikulum Diklat Penilaian Pembelajaran/
Diklat adalah suatu proses untuk meningkatkan Penilaian Autentik. Pengumpulan data melalui
pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawai pencermatan dokumen, kuesioner,
dalam suatu organisasi untuk menciptakan pengamatan, dan wawancara. Analisis data
sumber daya manusia yang profesional sesuai dilakukan secara kualitatif, temuannya tidak
dengan tuntutan organisasi. diperoleh melalui prosedur statistik atau
Guru dituntut memiliki kompetensi bentuk hitungan lainnya.34 Data angka yang
teknis yang handal dalam melaksanakan tugas. diperoleh divisualisasi dalam diagram untuk
Tujuan pelaksanaan pelatihan teknis adalah memudahkan perbandingan antar komponen.
untuk mencapai persyaratan standar kom- “The word qualitative implies an emphasis on
petensi jabatan dan pengembangan karier.31 processes and meanings that are not
Diklat adalah salah satu bentuk pengembangan rigorously examined.”35 Analisis kualitatif
kompetensi di lingkungan Kementerian dilakukan terhadap dokumen RPP Guru IPA
Agama. Diklat adalah penyelenggaraan pem- MTs yang diberikan skala 1-4 (dari derajat
belajaran dan pelatihan dalam rangka tidak memenuhi ke sangat memenuhi). Salah
mengembangkan kompetensi pegawai sesuai satu instrumen kualitatif yang dapat digunakan
persyaratan jabatan masing-masing, dilaksana- adalah lembar pengamatan.36 Analisis meliputi
kan paling sedikit 40 jam pelajaran dengan penyusunan indikator soal pada masing-masing
durasi setiap jam pelajaran adalah 45 menit.32 aspek, penetapan teknik, penyusunan
instrumen, penetapan kunci/kriteria, dan
METODE PENELITIAN penskorannya. Kriteria analisis penilaian
Pendekatan penelitian ini adalah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
kualitatif dengan metode deskriptif. Dilakukan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
pengamatan terhadap fakta-fakta hasil pen- 2016 dan Panduan Penilaian SMP Tahun
cermatan RPP guru IPA tanpa diberikan 2017.
perlakuan apa pun. Data diperoleh secara
natural dari kegiatan di madrasah dan di luar HASIL
madrasah. In education, qualitative research is Hasil Pencermatan Komponen Penilaian
frequently called naturalistic because the RPP Guru IPA MTs sesuai Penilaian
Pembelajaran Kurikulum 2013
29
W.A. Nurhajati & B.S. Bachri. Pengembangan
33
Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Berbasis R.C. Bogdan & S.K. Biklen. 1982. Qualitative
Kompetensi dalam Membangun Profesionalisme Research. Washington: Allyn and Bacon, Inc., h. 3.
34
Pegawai Negeri Sipil (PNS), h. 163. A. Strauss & J. Corbin. 2009. Dasar-dasar
30
Rosidah. 6 April 2017. Citing Internet Sources. Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik
URL Teoritisasi Data.cet. ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131844875/penel h. 4.
35
itian/manajemen+diklat.pdf. N.K. Denzin, N.K. & Y.S. Lincoln, Y.S. 1994.
31
Republik Indonesia. 2017 d. Peraturan Handbook of Qualitative Research. California: SAGE
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Publication, Inc., h. 4.
36
PNS Pasal 214 Ayat 2. Jakarta: Sekretariat Negara. J.W. Creswell. 2010. Research Design:
32
Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (Terj.
Agama Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Achmad Fawaid). Judul Asli: Research Design:
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Kementerian Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Agama Pasal 1. Jakarta: Kementerian Agama. Approaches. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 267-270.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 6
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Rata-rata hasil pencermatan terhadap penilaian, instrumen penilaian, rumus
lima komponen penilaian pada RPP guru IPA penskoran, kunci/kriteria, dan indikator soal
MTs adalah 2,824. Rata-rata komponen dari seperti terdapat pada Gambar 1.
urutan tertinggi adalah komponen teknik
Rangkuman Hasil Kuesioner Peserta Diklat pembuatan soal HOTS; pembuatan kriteria
IPA MTs tentang Komponen Penilaian pada instrumen penilaian non tes; dan konversi
pada RPP skor menjadi predikat dan lambang.
3) Materi Penilaian yang Diharapkan pada
Kuesioner diberikan kepada tiga puluh
Diklat Kurikulum 2013
lima guru IPA MTs diperoleh hasil berikut.
Materi penilaian yang diharapkan ada
1) Proses Penyusunan Komponen Penilaian Diklat Kurikulum 2013 adalah Konsep Pe-
dalam RPP nilaian Pembelajaran dalam Kurikulum 2013;
Semua guru membuat RPP sebagai Penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi
kelengkapan administrasi pembelajaran. Aspek Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
Delapan guru menyusun RPP secara mandiri (diberikan waktu yang lebih banyak untuk
dengan menggunakan aturan sesuai regulasi indikator soal aspek sikap); Praktik
RPP. Mereka adalah guru yang pernah Penyusunan Instrumen; Penetapan Kriteria
mengikuti diklat, workshop, atau mengikuti Ketuntasan Minimal; dan Pengolahan Nilai.
sosialisasi RPP. Dua puluh tiga guru membuat
Pertanyaan yang sama juga diberikan
RPP dalam kelompok guru (bersama teman
kepada guru non IPA MTs dan diperoleh hasil
satu madrasah, MGMP). Lima belas guru
yang sama. Rata-rata guru juga mengalami
hanya mengganti identitas, dan sisanya delapan
kesulitan dalam menyusun indikator yaitu
guru melakukan modifikasi sesuai kebutuhan
menetapkan KKO yang tepat, menyusun
dan kondisi madrasah. Terdapat empat guru
indikator HOTS, mendorong kreativitas,
mengadaptasi dari RPP yang ada di Internet
menyusun kriteria pada penilaian non tes, dan
dengan mengganti komponen identitas.
mengkonversi skor menjadi nilai, predikat, dan
2) Kesulitan dalam Menyusun Komponen
lambang. Pencermatan terhadap RPP guru non
Penilaian
IPA MTs juga ditemukan hasil yang relatif
Kesulitan peserta dalam komponen pe-
sama. Dengan demikian, identifikasi
nilaian meliputi penentuan kata kerja
kelemahan guru IPA dapat digunakan dalam
operasional (KKO) untuk menyusun indikator;
sebagai acuan pengembangan kurikulum
penyusunan indikator pada aspek sikap;
materi penilaian pembelajaran.
penyusunan indikator pada aspek keterampil-
an; penyusunan instrumen penilaian sikap;
7 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 8
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Komponen indikator soal merupakan indikator soal, semua sub komponen
komponen prioritas yang memerlukan menunjukkan hasil pencermatan yang rendah
penanganan untuk diperbaiki. Hasil kerja guru (skor 1,486-2,314).Rentang ini berada pada
dalam menyusun indikator soal paling rendah kriteria di bawah 3 (di bawah memadai).
di antara komponen yang lain. Lebih lanjut Grafik rata-rata hasil pencermatan terhadap sub
berdasarkan data analisis terhadap komponen komponen indikator soal sebagai berikut.
A B C D E F
Semua sub komponen indikator soal, belum menunjukkan kemampuan yang baik
yaitu A, B, C, D, E, dan F memperoleh skor ketika menurunkannya menjadi indikator.
rendah. Tiga kelompok paling rendah adalah Rendahnya sub komponen F
level berpikir HOTS, mendorong kreativitas (menumbuhkan dan memperkuat karakter
siswa, dan menumbuhkan dan memperkuat siswa), diperoleh melalui pencermatan
karakter siswa. Ketiga hal di atas terkait indikator aspek keterampilan. Kegiatan
dengan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum keterampilan diharapkan dapat mendorong
2013 dalam mata diklat Konsep Kurikulum siswa memiliki sikap-sikap yang diperlukan
2013. Konsep Kurikulum 2013 mensyaratkan sesuai dengan kegiatan yang dirancang guru,
bahwa pembelajaran diarahkan pada tingkat yaitu jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
berpikir tinggi. Peneliti memperhatikan KD (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya
yang masih berada pada level C-3 dijadikan diri sesuai dengan sikap sosial pada KI.
alasan oleh guru untuk tidak membuatkan
indikator soal HOTS. Padahal kompetensi pada Analisis Kelemahan Guru dalam Penilaian
KD merupakan kompetensi minimal yang dan Penyebabnya
hendaknya dicapai oleh siswa. Untuk KD yang Berdasarkan hasil pencermatan RPP dan
telah mencapai level berpikir HOTS, guru kuesioner guru IPA MTs diperoleh bahwa guru
IPA MTs mengalami kesulitan penilaian
9 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
pembelajaran dalam komponen indikator soal, KKO yang bukan tingkat berpikir
kunci/kriteria, dan rumus penskoran. tinggi tidak dapat dibuatkan soal
berpikir tingkat tinggi. Peserta belum
1) Indikator Soal
membuat indikator soal HOTS pada
a) Kesesuaian dengan kompetensi
KD yang kompetensinya di atas C-3.
dasarnya
e) Mendorong kreativitas siswa
Indikator soal yang dibuat me-
Konten indikator soal belum
rujuk langsung pada indikator pen-
mendorong kreativitas siswa karena
capaian kompetensi (IPK) nya. IPK
belum tampak stimulusnya. Penyusun-
adalah indikator yang dibuat oleh guru
an indikator soal yang dibuat masih
berdasarkan KD-nya. Indikator soal
sama dengan indikator pencapaian
dapat sesuai dengan IPK, tanpa di-
kompetensinya.
lakukan perubahan. Namun, agar dapat
f) Menumbuhkan dan memperkuat
mengkondisikan siswa berpikir HOTS
karakter siswa
dan kreatif disarankan indikator soal
Indikator sikap dan indikator
dapat memenuhi rumus ABCD atau
keterampilan belum sinkron saling
ABC saja. Indikator soal yang ideal
mendukung penumbuhan dan penguat-
sesuai dengan rumus ABCD, yaitu A
an karakter siswa.
(audience), B (behaviour), C
(condition), dan D (degree). Indikator 2) Kunci/Kriteria
soal yang sama dengan IPK berarti Masih terdapat kunci jawaban untuk tes
hanya memuat A dan B, tanpa C dan D. uraian yang belum dirinci per batasan konten.
b) Memuat kata kerja operasional (KKO) Kunci masih secara global untuk satu nomor
yang sesuai dengan aspek yang diukur/ tersebut. Kriteria untuk non tes belum
diamati dirumuskan secara detail, masih bersifat
Peserta masih menggunakan umum, sehingga belum operasional.
KKO pada aspek sikap yang tidak 3) Rumus Penskoran
dapat diamati dengan pengamatan, Peserta masih berdebat tentang konversi
melainkan penilaian diri dan atau skor ke nilai, lambang, dan predikat. Peng-
penilaian antar teman seperti mengakui, gunaan istilah skor dan nilai yang belum
menerima, meyakini, mempercayai, dan konsisten. Masih adanya skor yang dikonversi
lain-lain kata kerja yang tidak dapat ke nilai pada aspek sikap. Masih ditemukan
diamati dengan teknik pengamatan. kesalahan mengkonversi skor ke nilai. Rentang
Selain itu, juga masih ditemukan nilai yang kurang tepat untuk dikonversi
penggunaan KKO aspek pengetahuan menjadi lambang dan predikat.
yang tidak operasional seperti me- Analisis terhadap faktor penyebab
mahami, menerangkan, mengenal, terhadap kelemahan guru dalam penilaian di-
mengetahui, dan menentukan. lakukan dengan menganalisis penyebab ter-
c) Mengukur secara hierarki pencapaian jadinya kelemahan guru dalam komponen
kompetensi KD
penilaian RPP. Faktor penyebab yang di-
Indikator belum dibuat secara maksudkan adalah materi yang diperlukan
berurutan sesuai dengan tingkat penguatan pemahaman agar dapat menguasai
kompetensi. Misal indikator pada aspek sub komponen yang lemah tersebut.
keterampilan hanya 1 (satu) langsung
merujuk pada kompetensi dasarnya. n. Pengembangan Kurikulum Diklat Penilaian
d) Mencakup level berfikir HOTS pada Pembelajaran
aspek pengetahuan (menganalisis, Pengembangan diawali dengan pra
mengevaluasi, dan mencipta) pengembangan yang terdiri atas pencermatan
Indikator soal masih berada pada RPP, identifikasi kelemahan guru dalam
taraf berpikir rendah (bukan HOTS) penilaian, pengamatan proses pembelajaran
yang ditunjukkan dengan penggunaan diklat mata diklat penilaian pembelajaran,
KKO-nya. Masih beranggapan bahwa
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 10
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
analisis faktor penyebab, dan analisis diklat kelompok inti dan diklat Kurikulum
kebutuhan. 2013 mata diklat Penilaian Autentik pada
A. Tahap pengembangan Kurikulum 2013.
Berdasarkan temuan dan pembahasan a) Desain/rancangan pengembangan
pada tahap pra pengembangan dibuat kurikulum
desain/rancangan pengembangan kurikulum (1) Mata Diklat Inti pada Diklat Penilaian
pada diklat penilaian pembelajaran pada mata Pembelajaran (Tabel 2)
Tabel 1. Reduksi data kelemahan guru IPA, penyebab, dan analisis kebutuhan
Sub komponen yang
No. Penyebab Analisis kebutuhan
lemah
1. Kesesuaian dengan Penguasaan analisis SKL, KI, dan Mengintensifkan praktik menyusun
kompetensi dasarnya KD sesuai Kurikulum 2013 masih indikator soal sesuai IPK-nya pada
perlu ditingkatkan setiap aspek sesuai Kurikulum 2013
2. Memuat kata kerja Penguasaan KKO ketiga aspek Mengintensifkan praktik penyusunan
operasional yang masih perlu ditingkatkan indikator dengan KKO yang sesuai pada
sesuai dengan aspek setiap aspek sesuai Kurikulum 2013
yang diukur
3. Mengukur secara Penguasaan urutan KKO ketiga Mematangkan penguasaan hierarki
hierarki pencapaian aspek perlu ditingkatkan. konsep materi yang dijadikan sebagai
kompetensi KD Penguasaan substansi materi masih dasar penyusunan indikator
perlu ditingkatkan
4. Mencakup level Penguasaan konsep penilaian Mematangkan konsep penilaian
berfikir HOTS pada pembelajaran sesuai Kurikulum pembelajaran sesuai Kurikulum 2013,
aspek pengetahuan 2013 masih perlu ditingkatkan khususnya peningkatan HOTS
(menganalisis,
mengevaluasi, dan
mencipta)
5. Mendorong kreativitas Penguasaan konsep pembelajaran Mematangkan konsep pembelajaran
siswa sesuai Kurikulum 2013 masih perlu sesuai Kurikulum 2013, khususnya
ditingkatkan mendorong kreativitas
6. Menumbuhkan dan Penguasaan konsep pembelajaran Mematangkan konsep pembelajaran
memperkuat karakter sesuai Kurikulum 2013 masih perlu sesuai Kurikulum 2013, khususnya
siswa ditingkatkan penguatan karakter
7. Kunci/kriteria Penguasaan membuat kriteria Penyediaan waktu yang cukup untuk
dirumuskan dengan penilaian perlu ditingkatkan untuk praktik jenis penilaian non tes
benar jenis non tes
8. Kebenaran konversi Pemahaman konsep skor, nilai, Mematangkan konsep KKM
skor ke nilai, lambang, predikat, dan lambang perlu Mematangkan konsep skor, nilai,
dan predikat ditingkatkan sesuai Panduan predikat dan lambang sesuai Panduan
Penilaian Kurikulum 2013 Penilaian Kurikulum 2013
Tabel 2. Kurikulum mata diklat kelompok inti pada diklat teknis substantif penilaian pembelajaran
pra pengembangan
Mata diklat kelompok Jumlah Jp
No. Pokok bahasan (silabus)
inti Teori Praktik
1. Konsep penilaian a. Pengertian penilaian autentik 4
kurikulum 2013 b. Sistem penilaian kurikulum 2013
2. Analisis penilaian sikap a. Sikap 2 2
dan keterpaduan KD-KD b. Keterpaduan KD-KD
c. Memetakan sikap Keterpaduan KD-KD
3. Penilaian sikap dan a. Membuat lembar observasi guru (rubrik) disertai penskoran dan 2 4
instrumen penilaian
b. Membuat penilaian diri (self evaluation) disertai penskoran dan
penilaian
c. Membuat penilaian antar teman (peer evaluation) disertai
penskoran dan penilaian
d. Membuat jurnal (anecdotal record)
4. Penilaian pengetahuan Membuat instrumen penilaian pengetahuan, penskoran dan 2 5
dan instrumen penilaian
11 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
Kurikulum di atas dikembangkan sesuai kelemahan guru IPA MTs menjadi sebagai
dengan usulan perbaikan berdasarkan berikut.
Tabel 3. Kurikulum mata diklat kelompok inti pada diklat teknis substantif penilaian pembelajaran
hasil pengembangan
Mata diklat kelompok Jumlah Jp
No. Pokok bahasan (silabus)
inti Teori Praktik
1. Konsep Penilaian a. Konsep Penilaian Pembelajaran 3 1
Kurikulum 2013 b. Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
d. Penilaian Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
2. Analisis Penilaian Sikap a. Analisis SKL, KI, dan KD 1 4
dan Keterpaduan KD-KD b. Praktik Analisis SKL, KI, dan KD sesuai dengan RPP
3. Penilaian Sikap dan a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Sikap 2 6
Instrumen b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Sikap
c. Penyusunan Instrumen Sikap dan Kriterianyanya
d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Sikap
4. Penilaian Pengetahuan a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Pengetahuan 2 4
dan Instrumen b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Pengetahuan
c. Penyusunan Instrumen Pengetahuan dan Kunci Jawabannya
d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Pengetahuan
5. Penilaian Ketrampilan a. Teknik dan Bentuk Penilaian Aspek Keterampilan 2 5
dan Instrumen b. Penyusunan Indikator Soal Aspek Keterampilan
c. Penyusunan Instrumen Pengetahuan dan Kriterianya
d. Konversi Penskoran, Penilaian, Predikat, dan Lambang Aspek
Keterampilan
6. Pengolahan dan a. Pengolahan Nilai Sikap 1 7
Pelaporan Hasil b. Pengolahan Nilai Pengetahuan
Penilaian c. Pengolahan Nilai Ketrampilan
d. Pelaporan Nilai Sikap
e. Pelaporan Nilai Pengetahuan
f. Pelaporan Nilai ketrampilan
g. Penyusunan Laporan Hasil Belajar
7 Pelaporan Hasil a. Mengenal Microsoft Excel 1 2
Penilaian Elektronik b. Penggunaan menu mean, modus, max, IF, Vlookup, dan
Hlookup, VBA.
Jumlah 12 29
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 12
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Tabel 3 memuat pengembangan tujuh diklat nomor 4 dan 7. Mata diklat nomor 4
diklat inti pada Diklat Teknis Substantif adalah penilaian pengetahuan dan instrumen.
Penilaian Pembelajaran. Pengembangan yang Asumsi penulis, peserta telah terbiasa
dilakukan tidak menambah jam total menyusun instrumen penilaian pengetahuan.
pelaksanaan tatap muka. Waktu yang ada meskipun telah dikurangi,
Pertama, mengusulkan materi tertentu diarahkan untuk membuat indikator dan
yang berhubungan dengan mata diklat Konsep instrumen HOTS. Mata diklat nomor 7 terjadi
Penilaian Kurikulum 2013. Pengembangan pengurangan jam pelajaran untuk kajian
yang dilakukan adalah menambahkan materi mengenal microsoft excel dan penggunaan
KKM dan penilaian pembelajaran dalam RPP. menu. Waktu 3 jam dialihkan untuk kegiatan
Materi KKM sangat penting disampaikan praktik yang lebih penting pada mata diklat
karena penilaian pembelajaran kurikulum 2013 lain. Program microsoft excel telah dikenal
revisi beracuan pada patokan/kriteria. Patokan hampir semua guru sehingga tidak diperlukan
ini berupa KKM yang dibuat oleh masing- tatap muka yang lama.
masing satuan pendidikan. Dengan adanya Keempat, penerapan strategi tertentu
KKM ini maka guru dapat menetapkan tejadi karena adanya penambahan jam praktik.
kedudukan setiap peserta dibandingkan dengan Widyaiswara membuat form yang diperlukan,
KKM berupa predikat (sangat baik, baik, seperti form SKL-KI-KD yang lebih praktis
cukup, atau kurang). Selanjutnya, materi dan meminta peserta lebih mengaktifkan
penilaian dalam RPP diberikan pada materi hubungan kolegial mutual antar peserta.
pertama ini dengan tujuan menanamkan sejak (2) Mata diklat penilaian autentik pada
awal kepada peserta bahwa dalam RPP Kurikulum 2013
terdapat komponen penilaian. Agar penilaian Mata diklat penilaian autentik adalah
berhasil, hendaknya dilakukan persiapan salah satu mata diklat inti pada Diklat
penyusunan dokumen perencanaan Kurikulum 2013. Pokok bahasan sebelum
pembelajaran. pengembangan sesuai dengan kurikulum
Kedua, memperdalam per mata diklat.
silabus adalah Konsep Penilaian; Penilaian
Pada mata diklat kedua, yaitu Analisis Autentik; Contoh Instrumen Penilaian; dan
Penilaian Sikap dan keterpaduan KD-KD, Penerapan Penilaian autentik.
penulis menerapkan strategi menyampaikan Desain pengembangan kurikulum mata
terlebih dahulu analisis SKL-KI-KD dengan diklat penilaian autentik pada Kurikulum 2013
tujuan agar secara komprehensif para guru adalah Konsep Penilaian Kurikulum 2013
dapat mencermati kaitan antar aspek (sikap,
(HO1TS, C-4); Jenis, Teknik, dan Bentuk
pengetahuan, dan keterampilan). Pada struktur Penilaian; Analisis SKL-KI-KD sesuai KD
kurikulum sebelum pengembangan, RPP; dan Praktik Penyusunan Komponen
pembahasan analisis KI-KD dilakukan per Penilaian pada RPP (Sikap, Pengetahuan, dan
aspek atau terpisah sesuai dengan jadual mata Keterampilan) meliputi teknik, bentuk,
diklatnya. Hal ini menyebabkan pemahaman instrumen, penyusunan kunci jawaban/ kriteria,
terhadap konsep penilaian pembelajaran yang dan rumus penskoran.
autentik menjadi kurang mantap.
Ketiga, penambahan jam praktik terjadi B. Focus Group Discussion (FGD)
pada mata diklat nomor 1, 2,3, dan 6. Jam Telah dilakukan FGD yang dihadiri oleh
praktik pengembangan menjadi 70 % dari 61 para widyaiswara pengampu mata diklat
% pada pra pengembangan. Mata diklat nomor penilaian pembelajaran. Kegiatan diawali
1 memerlukan adanya praktik pada materi dengan memberikan daftar pertanyaan tentang
KKM; mata diklat nomor 2 pada praktik tanggapan terhadap pengembangan kurikulum
analisis SKL-KI-KD; mata diklat nomor 3 yang diajukan.
pada praktik pembuatan indikator, instrumen, Hasil FGD sebagai berikut.
dan konversi nilai menjadi predikat pada aspek (a) Diklat penilaian pembelajaran
sikap; dan mata diklat nomor 6 pada praktik Semua widyaiswara menyetujui
pengolahan dan pelaporan penilaian. Terjadi penambahan waktu praktik sesuai pada Tabel
pengurangan jumlah jam pelajaran pada mata 3. Penambahan waktu terdapat pada praktik
13 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 14
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
indikator HOTS. Lalu peserta mempraktikkan widyaiswara diharapkan meningkatkan
penyusunan komponen penilaian selama empat kemampuan penyampaian materi penilaian
jam pelajaran. Setiap peserta membuat produk kepada guru-guru peserta diklat penilaian
penilaian. Kegiatan terakhir adalah presentasi dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
hasil praktik dengan saling menukarkan hasil
kepada rekan peserta diklat untuk didiskusikan UCAPAN TERIMA KASIH
dalam kelompok atau dapat pula dalam diskusi Terimakasih kepada Kepala Lembaga
kelas. Administrasi Negara Republik Indonesia,
Kepala Badan Litbang dan Diklat
PENUTUP Kementerian Agama Republik Indonesia,
Kesimpulan penelitian ini sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis
berikut. Pertama, rata-rata komponen dari Pendidikan dan Keagamaan, dan Kepala Balai
urutan tidak memenuhi sampai memenuhi Diklat Keagamaan Semarang serta jajarannya
adalah komponen indikator soal, kunci/kriteria, atas ijin, kemudahan, dan bantuan penelitian
rumus penskoran, instrumen penilaian, dan dalam rangka orasi ilmiah menduduki jabatan
teknik penilaian. Kedua, kelemahan guru IPA fungsional widyaiswara ahli utama pada Balai
MTs dalam menyusun RPP adalah pada Diklat Keagamaan Semarang sampai selesai.
komponen indikator soal, kunci/kriteria, dan Terimakasih pula kepada kedua reviewer
rumus penskoran. Ketiga, penyebab kelemahan penelitian karya tulis ilmiah Bapak Dr. Andi
guru adalah penguasaan materi guru yang Taufik, M.Si. dan Bapak Prof. Dr. H. Fatah
masih lemah pada beberapa materi yang Syukur, M.Ag. atas segala masukan, perhatian,
mendasari, yaitu konsep penilaian Kurikulum kesabaran, dan kearifan dalam membimbing
2013; analisis kurikulum; penguasaan KKO; penulis. Terimakasih pula kepada guru-guru di
keterampilan menyusun kriteria/rubrik pada Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
jenis penilaian non tes. Keempat, Yogyakarta, khususnya guru-guru IPA
pengembangan kurikulum diklat materi Madrasah Tsanawiyah. Terimakasih kepada
penilaian pembelajaran adalah pada mata diklat Tim Redaksi Jurnal Edukasi yang telah
penilaian autentik pada Kurikulum 2013 memuat artikel penelitian ini sebagai
menekankan pada penguatan materi yang persyaratan orasi ilmiah widyaiswara ahli
mendasari pada penyusunan komponen utama. Jazakumullah khoiro jazaa’. Semoga
penilaian pada RPP dan strategi tulisan ini bermanfaat dan dapat memperkaya
penyampaiannya. Mata diklat tersebut adalah khazanah wacana penelitian kediklatan.
Penilaian sesuai Kurikulum 2013; Analisis
Kurikulum; dan Praktik Penyusunan RPP. DAFTAR PUSTAKA
Strategi penyampaian adalah menambahkan Aldoobie, N. (2015). ADDIE Model. American
kolom indikator soal, teknik, dan bentuk International Journal of Contemporary
penilaian pada lembar kerja analisis SKL, KI, Research 5 (6): 68-72.
dan KD; meminta pembuatan sebagian Black, P. & Wiliam, D. (1998). Inside the
indikator HOTS; dan koreksi produk dengan Black Box: Raising Standards through
sesama peserta. Classroom Assessment. Phi Delta
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, Kappa, October: 1-13.
dapat disarankan sebagai berikut. Pertama, Bengio, Y., Louradour, J., Collobert, R., &
Balai Diklat Keagamaan Semarang dimohon Weston, J. (2009). Curriculum Learning.
dapat mengajukan pengembangan kurikulum In Proceedings of the 26th International
ini sebagai usulan silabus Diklat Teknis Conference on Machine Learning.
Substantif Kurikulum 2013 mata diklat Montreal. Canada: Queen Mary,
Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013. University of London. Citing Internet
Kedua, widyaiswara diharapkan meningkatkan Sources. URL. https://qmro.qmul.ac.uk/
penguasaan materi konsep penilaian xmlui/handle/123456789/15972.
Kurikulum 2013 dan keterampilan menyusun Creswell, J.W. (2010). Research Design:
indikator soal dan instrumen penilaian. Ketiga, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. (Terj. Achmad Fawaid). Judul
15 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
Nurul Kamilati
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 16
ANALISIS KOMPONEN PENILAIAN PADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEBAGAI ACUAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF GURU
Mehrens, W.A. & Lehman, I.J. (1984). CSE Technical Report 517, Center for
Measurement and Evaluation in the Study of Evaluation National Center
Education and Psychology. 3th for Research on Evaluation, Standards,
ed.Michigan: Holt, Rinehart and and Student Testing, Graduate School of
Winston, Inc. Education and Information Studies,
Nasution, S. (2006). Asas-asas Kurikulum. ed. University of California.
ke-2. cet. ke-7. Jakarta: Bumi Aksara. Soetopo, H. & Soemanto, W. (1982).
Nurhajati, W.A. & Syaiful, B.B. (2017). Pembinaan dan Pengembangan
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kurikulum. Jakarta: Penerbit Bina
dan Pelatihan (Diklat) Berbasis Aksara.
Kompetensi dalam Membangun Strauss, A. & Corbin, J. (2009). Dasar-dasar
Profesionalisme Pegawai Negeri Sipil Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan
(PNS). Jurnal Pendidikan (Teori dan Teknik-teknik Teoritisasi Data.cet. ke-3.
Praktik) 2 (2): 156-164. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Tim. (1989). Al-Qur’anul Karim. Semarang:
Jakarta: Rajawali Pers. CV Thoha Putera.
Saylor, J.G., Alexander, W.M., dan Lewis, A.J. Rosidah. (6 April 2017). Citing Internet
(1981). Curriculum Planning for Better Sources. URL
Teaching and Learning. 4th ed. Nebraska: http://staffnew.uny.ac.id/upload/1318448
Holt, Rinehart and Winston. 75/penelitian/manajemen+diklat.pdf.
Shepard, L.A. (2000). The Role of Classroom
Assessment in Teaching and Learning.
17 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X