Sie sind auf Seite 1von 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

(NUMBERED HEADS TOGETHER) BERBANTUAN MEDIA


SIMULASI PHET TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
SISWA SMA DI JEMBER

1)
Yopie Firmansyah, 1) I Ketut Mahardika , 1) Agus Abdul Gani
1)
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: king_yopie@yahoo.com

ABSTRACT

Numbered Heads Together model with PhET simulation as media is one kind of
learning model that has the same principle like inquiry which is emphasized at
integrating knowledge actively between experience or prior knowledge and new
knowledge by students's active role through learning process which is helped by PheT
simulation as media at focusing step so students can find knowledge by them self. This
research aims to review the difference of study results between students who were taught
using Numbered Heads Together model with PheT simulation as media and the students
who were taught using direct learning model that has usually been taught by a
teacher in senior high school. The students's achievement contains cognitive,
affective, and psychomotor. This design of research is an experimental research that has
been done at the senior high school 1 Pakusari. Source of data was derived from the
assessment by the observer and post-test. The conclusions of the research have got that
Numbered Heads Together model with PheT simulation as media influenced the students's
achievement in cognitive, affective, and psychomotor.

Keywords: Numbered Heads Together model, PheT simulation media.

PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji


pengaruh model pembelajaran kooperatif
Fisika merupakan mata pelajaran yang tipe NHT (numbered heads together)
tidak hanya berisi teori dan rumus untuk berbantuan media simulasi PhET terhadap
dihafal, tetapi fisika memerlukan pengertian dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
pemahaman konsep yang dititik beratkan pada Fisika SMA. (2) mengkaji pengaruh model
proses terbentuknya pengetahuan melalui suatu pembelajaran kooperatif tipe NHT
penemuan, penyajian data secara matematis dan (numbered heads together) berbantuan
berdasarkan aturan-aturan tertentu. media simulasi PhET terhadap hasil belajar
Pembelajaran Fisika hendaknya dilakukan pada pembelajaran Fisika SMA.
dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang Model Pembelajaran yaitu
dapat melibatkan siswa dalam penyelidikan, kerangka konseptual yang melukiskan
sehingga menimbulkan interaksi antara siswa prosedur yang sistematis pengalaman
dengan guru dan siswa lainnya. Kenyataan yang belajar untuk mencapai tujuan belajar
terjadi di sekolah, penerapan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
dengan menggunakan pendekatan ilmiah belum bagi para perancang pembelajaran dan para
terlaksana secara optimal. Pembelajaran masih pengajar dalam merencanakan aktivitas
berpusat pada guru sehingga menyebabkan belajar mengajar (Soekamto,dkk dalam
siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Nurulwati, 2000:10). Dengan demikian,
Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan
yang dapa tmemberikan kesempatan kepada yang tertata secara sistematis untuk
siswa untuk terlibat aktif dalam proses mecapai tujuan pembelajaran.
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator.

97
98 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 97-102

Slavin (2009:2) menyatakan bahwa emosi, dan nilai. Domain Afektif


belajar kooperatif adalah siswa belajar dalam menunjukkan tujuan pendidikan yang
kelompok kecil yang bersifat heterogen dari terarah kepada kemampuan-kemampuan
segi gender, etnis, dan kemampuan akademik bersikap dalam menghadapi realitas atau
untuk saling membantu satu sama lain dalam masalah-masalah yang muncul
mencapai tujuan bersama. Belajar kooperatif disekitarnya.
dapat berbeda dalam banyak cara, tetapi dapat c. Ranah Psikomotor
dikategorikan sesuai dengan sifat : (1) tujuan Ranah psikomotor adalah ranah yang
kelompok, (2) tanggungjawab individual, (3) berhubungan dengan hasil belajar
kesempatan yang sama untuk sukses, (4) keterampilan dan kemampuan bertindak.
kompetisi kelompok, (5) spesialisasi tugas, dan Ada enam aspek ranah psikomotoris,yakni
(6) adaptasi untuk kebutuhan individu (a) gerakan refleks, (b) keterampilan
(Slavin,2009:12-13). gerakan dasar, (c) kemampuanperseptual,
Hasil belajar adalah tingkat (d) keharmonisan atau ketepatan, (e)
perkembangan mental yang lebih baik bila gerakan kompleks, dan (f)gerakan
dibandingkan pada saat sebelum belajar. ekspresif dan interpreatatif.
Slameto (2003: 3) menyatakan, hasil belajar Dalam penelitian ini, hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku yang terjadi yang dinilai adalah hasil belajar kognitif
dalam kehidupan dari individu yang siswa yang meliputi aspek pengetahuan
berlangsung secara berkesinambungan. Suatu atau ingatan (C1), pemahaman (C2),
perubahan tingkah laku yang terjadi akan aplikasi (C3) dan analisis (C4). Alat
menyebabkan perubahan dan berguna bagi penilaian hasil belajar kognitif yang
kehidupan atau proses belajar berikutnya. digunakan adalah tes yang berupa post-test
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar siswa, sedangkan hasil belajar afektif dan
mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai psikomotor diukur dalam aktivitas belajar
bentuk seperti pengetahuan, pengalaman, dan siswa.
sikap. Berdasarkan uraian diatas, bahwa
Berdasarkan pengertian hasil belajar di hasil belajar siswa dipengaruhi oleh diri
atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah siswa sendiri dan lingkungan sekitar.
kemampun yang dimiliki siswa setelah Terlepas dari faktor internal misalkan
menerima pengalaman belajarnya yang kesehatan siswa, kesiapan siswa ataupun
berdampak pada perubahan tingkah laku dalam kelelahan jasmani dan rohani siswa, salah
individu tiap siswa. Kemampuan-kemampuan satu faktor yang datang dari lingkungan
tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan adalah cara penyampaian materi. Untuk itu
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
kegiatan evaluasi hasil belajar. model dan media pembelajaran yang akan
Benyamin Bloom (Sudjana, 2011:22), digunakan untuk menyampaikan materi.
mengklasifikasikan hasil belajar secara garis Dalam penyampaian materi diharapkan
besar dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah guru menggunakan model pembelajaran
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. yang sesuai dan menarik bagi siswa.
a. Ranah Kognitif Penggunaan model yang tepat akan
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil berpengaruh pada keberhasilan proses
belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, belajar mengajar, sehingga hasil belajar
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, dapat meningkat.
aplikasi, analisis, sintesis, danevaluasi. Kedua Pembelajaran kooperatif tipe NHT
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah atau kepala bernomor dalam
dan keempat aspek berikutnya termasuk implementasinya guru memberi tugas,
kognitif tingkat tinggi. siswa berdiskusi untuk menyelesaikan
b. Ranah Afektif tugasnya, kemudian guru menunjuk salah
Ranah afektif mencakup dengan sikap satu nomor siswa dan hanya siswa
yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, bernomor yang berhak menjawab,
jawab atau reaksi, penilaian, organisasi, dan tujuannya untuk mencegah dominasi siswa
internalisasi. Seperti perasaan, minat, sikap, tertentu. Pembelajaran tipe NHT memiliki
Firmansyah, Pengaruh Model Pembelajaran...99

keunggulan yaitu adanya sistem penomoran. f. Memberikan post-test setelah KBM


Dengan sistem penomoran ini memungkinkan berlangsung pada kelas kontrol dan
setiap anggota dari kelompok berusaha untuk kelas eksperimen.
membahas jawaban atas pertanyaan yang g. Melakukan wawancara untuk
diberikan sehingga setiap siswa aktif dalam mengetahui tanggapan guru dan siswa
pembelajaran. (Ibrahim dalam Hobri, 2009:62) tentang kegiatan pembelajaran
menyatakan bahwa setiap anggota kelompok menggunakan model pembelajaran
mempunyai tanggungjawab dan kesempatan kooperatif tipe NHT berbatuan simulasi
yang sama dalam mempresentasikan jawaban PhET pada kelas eksperimen.
yang dihasilkan kelompoknya. Langkah – h. Menganalisis data yang diperoleh dari
langkah pemelajaran NHT (a) Penomoran, (b) penelitian
Pengajuan pertanyaan, (c) Berpikir bersama, (d) i. Melakukan pembahasan berdasarkan
Pemberian jawaban. analisis data.
j. Membuat kesimpulan
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan Posttest only Model pembelajaran kooperatif
control design. Dalam penelitian ini terdiri atas tipe NHT (numbered heads together)
kelasek sperimen dan kelas kontrol. Tempat adalah yaitu kerangka konseptual yang
penelitian ditentukan menggunakan cara melukiskan prosedur yang sistematis
purposive sampling area. Sampel penelitian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
ditentukan dengan cara cluster random belajar tertentu dan berfungsi sebagai
sampling. Populasi dari penelitian ini pedoman bagi para perancang
merupakan siswa kelas X SMAN Pakusari pembelajaran dan para pengajar dalam
Jember. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN merencanakan aktivitas belajar mengajar
Pakusari Jember pada tanggal 07 – 25 (Soekamto,dkk dalam Nurulwati, 2000:10).
Nopember 2016. Teknik pengumpulan data Dalam kegiatan pembelajaran,
dalam penelitian ini adalah observasi, pembelajaran kooperatif tipe NHT akan
dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik dipadukan dengan media simulasi PhET
analisis data untuk hasil belajar rmeliputi yang menekankan pada kegiatan belajar
kompetensi sikap dan kompetensi pengetahuan secara berkelompok dengan masing-
menggunakan uji Independent sample t-test masing siswa diberi tanggung jawab untuk
dengan bantuan SPSS 22 dan Aktivitas belajar menyelesaikan soal atau permasalahn sesui
siswa menggunakan uji Independent sample t- nomer yang telah ditetapkan oleh guru..
test dengan bantuan SPSS 22. Pada fase tanya jawab (Questioning) guru
Prosedur penelitian yang dilakukan menunjuk kelompok dengan nomor kepala
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tertentu. Pada fase merancang dan
a. Melakukan persiapan dalam penentuan SMA melakukan percobaan guru membimbing
yang akan dijadikan tempat penelitian. siswa melakukan percobaan untuk
b. Menentukan populasi penelitian dengan mendapatkan data dan kemudian siswa
teknik cluster random sampling. menganalisis data mengevaluasi data hasil
c. Mengumpulkan data berupa daftar nama dan percobaan. Untuk kegiatan yang terakhir
hasil ulangan materi sebelumnya kemudian guru bersama siswa membuat kesimpulan
melakukan uji homogenitas. dari pembelajaran yang dilakukan. Dari
d. Menentukan sampel penelitian yang berupa langkah-langkah pembelajaran tersebut,
kelas kontrol dan eksperimen. siswa diharapkan bias mengikuti pelajaran
e. Melaksanakan KBM fisika dengan dengan baik dan menyenangkan.
pembelajaran yang biasa diajar di sekolah Tujuan pertama dalam penelitian
pada kelas kontrol dan pembelajaran model ini adalah untuk mengkaji adanya
pembelajaran kooperatif tipe NHT berbatuan pengaruh model pembelajaran kooperatif
simulasi PhET pada kelas eksperimen. tipe NHT (numbered heads together)
berbantuan media simulasi PhET terhadap

99
100 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 97-102

aktivitas belajar siswa antara kelas eksperimen memberi prestasi yang lebih baik.
dengan kelas kontrol. Aktivitas merupakan Penelitian lain yang dilakukan oleh
segala tingkah laku siswa pada saat mengikuti Lailatul Haniyah (2014) di SMP Negeri 2
kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui Gambiran memaparkan bahwa
tujuan tersebut yaitu dengan melakukan uji pembelajaran kooperatif tipe NHT disertai
statistik menggunakan uji Independent Sample metode eksperimen menunjukkan hasil
T-test. Hasil penelitian dan analisis data yang lebih baik daripada kelas kontrol.
menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan Dari uraian diatas maka model
menggunakan Independent Sample T-test pembelajaran kooperatif tipe NHT
diperoleh hasil aktivitas belajar siswa Sig (2- (numbered heads together) berbantuan
tailed) sebesar 0,000. Pengujian yang digunakan media simulasi PhET berpengaruh
adalah uji pihak kanan sehingga nilai sig (2- terhadap akivitas belajar fisika siswa.
tailed) dibagi 2 dan mendapatkan hasil sig(1- Tujuan kedua dari penelitian ini
tailed) sebesar 0,000. Nilai sig 0,000 < 0,05(Ha adalah untuk mengakaji hasil belajar siswa
diterima Ho ditolak). Sehingga rata-rata yang didapatkan dari hasil nilai post-test.
aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen lebih Sig (2-tailed) sebesar 0,019. Karena
baik dari kelas kontrol. Dengan hal ini dapat pengujian menggunakan aturan pihak
disimpulkan bahwa model pembelajaran kanan maka sig (2-tailed) dibagi dua
kooperatif tipe NHT (numbered heads together) sehingga didapatkan sig (1-tailed) 0,0095
berbantuan media simulasi PhET berpengaruh atau 0,0095 < 0,05 yang berarti Ha
terhadap aktivitas belajar siswa pada diterima dan H0 ditolak. Hal ini
pembelajaran fisika SMA. Dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Gimin Ginting (2011) menyatakan bahwa hasil belajar pengetahuan siswa antara
pembelajaran menggunakan kooperatif tipe kelas yang menggunakan model
Numbered Heads Together berpengaruh pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap aktivitas siswa, dari hasil pengamatan (numbered heads together) berbantuan
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas media simulasi PhET dengan kelas yang
belajar belajar siswa yang ditunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran yang
antusis siswa dalam mengikuti proses biasa diterapkan di sekolah. Hal ini
pembelajaran dan menjalin kerjasama dalam diperkuat dengan penelitian lain yang
kelompok. dilakukan oleh Nanik Wijayanti dkk
Berdasarkan analisa data yang telah (2008) yang menyatakan bahwa ada
dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran
perbedaan yang signifikan antara aktivitas NHT terhadap hasil belajar. Terjadinya
belajar siswa menggunakan model peningkatan hasil belajar pada kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT (numbered eksperimen yang lebih baik daripada
heads together) berbantuan media simulasi kelompok kontrol mungkin disebabkan
PhET dengan model pembelajaran yang biasa adanya variasi pembelajaran yang
diterapkan di sekolah. Perbedaan aktivitas dilakukan. Dalam pembelajaran, siswa
belajar antara kelas eksperimen dengan kelas akan aktif berpikir dan berupaya mencari
kontrol disebabkan karena kelas eksperimen jawaban yang sesuai untuk setiap
menggunakan model pembelajaran kooperatif permasalahan yang muncul sehingga
tipe NHT (numbered heads together) sistem pembelajaran yang terjadi dapat
berbantuan media simulasi PhET dimana salah menimbulkan ketertarikan, minat dan
satu kelebihan dari model pembelajaran motivasi pada siswa dalam mempelajari
kooperatif tipe NHT adalah menyenangkan materi hidrokarbon sehingga dapat
siswa dalam belajar, sehingga siswa akan lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini Pengaruh tersebut menunjukkan
diperkuat oleh penelitian lain yang telah bahwa hasil belajar menggunakan model
dilakukan Yulia Kristi Adi (2013) di SMAN 1 pembelajaran kooperatif tipe NHT
Karanganyar menunjukkan bahwa pembelajaran (numbered heads together) berbantuan
kooperatif tipe NHT dilengkapi dengan media simulasi PhET lebih baik daripada
penggunaan macromedia flash dan handout yang diajarkan dengan menggunakan
Firmansyah, Pengaruh Model Pembelajaran...101

model pembelajaran yang biasa diterapkan di Tersedianya sarana dan prasarana yang
sekolah. Hal ini karena model ini kurang lengkap. Namun apabila semua
menumbuhkan suasana yang menyenangkan faktor yang ada dalam metode
karena adanya simulasi yang menarik serta pembelajaran ini dapat dikelola dengan
keterlibatan langsung siswa pada proses baik maka akan sangat dimungkinkan
pembelajaran. Selain itu juga dengan siswa tercapainya tujuan pembelajaran secara
menemukan sendiri konsep dari materi yang maksimal.
dipelajari maka siswa lebih mudah untuk Keberhasilan belajar mengajar
memahami materi yang diajarkan karena tidak hanya dipengaruhi oleh guru,
mengajak siswa terlibat langsung dalam melainkan dipengaruhi oleh pihak lain
pembelajaran dan pengetahuan diperoleh yang terlibat dalam pembelajaran. Salah
langsung oleh siswa. Sedangkan pada kelas satu faktor yang berpengaruh terhadap
kontrol diterapkan model pembelajaran keberhasilan belajar mengajar adalah
kooperatif yang biasa digunakan oleh guru pada karakteristik siswa. Beranekaragam
saat mengajar. Hal ini diperkuat oleh penelitian karakteristik siswa di dalam kelas
Sarry Saraswaty (2014) yang menyatakan dalam berpengaruh terhadap penggunaan model
pembelajaran model NHT menggunakan media dan metode pembelajaran yang digunakan
laboratorium riil, hasil capaian aspek oleh guru karena tidak semua siswa merasa
psikomotor dapat dikatakan baik. Penggunaan senang dengan metode tersebut.
media laboratorium riil dan virtual berdampak Penggunaan model pembelajaran
pada prestasi belajar siswa, karena melalui kooperatif tipe NHT (numbered heads
ekperimen siswa dapat membangun together) berbantuan media simulasi PhET
pengetahuan sendiri dan mengkaitkan hasil menuntut siswa untuk mempunyai
ekperimen dengan teori yang telah dipelajari. tanggungjawab terhadap materi-materi
Selain itu menurut Ibrahim dalam Hobri yang dipelajari sehingga siswa harus
(2009:62), salah satu keunggulan pembelajaran terlibat aktif di dalam pembelajaran.
kooperatif tipe NHT adalah dengan sistem Pembahasan di atas menunjukkan
penomoran yang memungkinkan setiap anggota bahwa pembelajaran fisika dengan
dari kelompok berusaha untuk membahas menggunakan model pembelajaran
jawaban atas pertanyaan yang diberikan kooperatif tipe NHT (numbered heads
sehingga setiap siswa aktif dalam pembelajaran. together) berbantuan media simulasi PhET
Setiap anggota kelompok mempunyai dapat digunakan sebagai informasi dan
tanggungjawab dan kesempatan yang sama alternatif pembelajaran yang dapat
dalam mempresentasikan jawaban yang digunakan untuk mengajar fisika dan
dihasilkan kelompoknya. Maka dari data diatas memperbaiki hasil belajar fisika siswa.
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(numbered heads together) berbantuan media
simulasi PhET berpengaruh terhadap hasil DAFTAR PUSTAKA
belajar fisika siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dengan Adi, Yulia Kristi. 2014. Studi Komparasi
menggunakan model pembelajaran kooperatif Pembelajaran Kooperatif Tipe
tipe NHT (numbered heads together) Numbered Heads Together (NHT)
berbantuan media simulasi PhET tidak terlepas dilengkapi Macromedia Flash dan
dari adanya kendala - kendala, antara lain (1) Handout Terhadap Prestasi
ketersediaan waktu yang kurang memadai, Belajar Siswa pada Materi Koloid
sehingga waktu yang digunakan kurang sesuai Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar
dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat; Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal
(2) siswa belum terbiasa untuk melakukan Pendidikan Kimia (JPK). ISSN
percobaan, sehingga waktu yang dibutuhkan 2337-9995. Vol. 3 (2): 51-58.
untuk melakukan percobaan melampaui batas www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph
waktu yang telah direncanakan; dan (3) peneliti p/kimia/article/viewFile/3387/2495
masih kurang bisa mengelola kelas, sehingga Ginting, Gimin. 2011. Penerapan Model
suasana kelas masih kurang baik (4) Pembelajaran Numbered Heads

101
102 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 1, Maret 2017, hal 97-102

Together untuk Meningkatkan Aktivitas Slavin, Robert. E. 2009. Cooperative


Belajar Siswa Smpn-1 Barusjahe pada Learning. Bandung : Nusa Media
Materi Lapisan Atmoster. Suara
Pendidikan. ISSN: 0852-016x. Vol 29 Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses
(2) : 103 – 108. Belajar Mengajar. Bandung:
https://drive.google.com/file/d/0B5O5o Remaja Rosdakarya.
x9Zm9S0QWZkYU1JM04wbGs/view Wijayanti, Nanik, Kusumawati, Ika dan
Haniyah, Lailatul. 2014. Model Pembelajaran Kushandayani, Titik. 2008.
Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Penggunaan Model Pembelajran
Together) disertai Metode Eksperimen Numbered Heads Together Untuk
pada Pembelajaran IPAFisika SMP. Meningkatkan Hasil Belajar
Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF). Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan
ISSN 2301-9794. Vol 3 (1): 53-59. Kimia. Vol.2 (2) : 281-286.
http://repository.unej.ac.id/handle/1234 download.portalgaruda.org/article.
56789/57824 php?article=136437&val=5666
Hobri. 2009. Model – Model Pembelajaran
Inovatif. Jember: Center for Society
Studiesm(CSS).
Nurulwati. 2000. Pengertian Model
Pembelajaran Menurut Para Ahli.
(http://nezakhoirotunnisa.blogspot.com/
2012/09/definisimetodemodelpembelaja
ran.html) (diakses 4 Februari 2016)
Saraswaty, Sarry. 2014. Pembelajaran
Kooperatif Model Numbered Heads
Together (NHT) Berbantuan Media
Laboratorium Riil dan Virtual
Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pada Materi Termokimia Kelas XI
SMAN 1 Karanganyar Tahun Ajaran
2013/2014. Jurnal Pendidikan
Kimia.ISSN: 2337-9995. Vol.3 (1) : 86-
94.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ki
mia/article/view/3301/2322

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Das könnte Ihnen auch gefallen