Sie sind auf Seite 1von 6

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.

1 Tahun 2018

KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK DENGAN THALASEMIA DI


POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAP
KOTA JAMBI TAHUN 2015

Reta Renylda1

Abstract
Children with thalassemia must undergo blood transfusions to sustain life and
routinely done in periods of continuous lama.Pengobatan will have an impact on
psychosocial problems in the family, especially in the elderly. Parents will face a
backlash in any care and treatment such as guilt, anxiety, fear, sadness, economic
problems and worry about not getting the proper care and treatment.This
research is a quantitative descriptive research that aims to describe the level of
anxiety of parents of children with thalassemia in Poly Children's Hospital. H.
Abdul Manap Jambi City in 2015. The population in this study were all parents
whose children suffer from thalassemia as many as 56 people with a total sample
of 33 people. This research was conducted on the 26th of June to July 26, 2015
with interview techniques and questionnaires. Results showed that of the 33
respondents, it is as much as 26 respondents (78.8%) had moderate anxiety level,
as many as six respondents (18.2%) had mild anxiety level and 1 respondent (3%)
had severe anxiety level. It is expected that nurses need to pay attention to and
involve parents in performing nursing care in children with thalassemia, and
improve the provision of information about the treatment of children to parents, so
as to reduce anxiety.
Keywords: Anxiety, Parents, Thalassemia

PENDAHULUAN produksi hemoglobin, sehingga jumlah


Penyakit kronis merupakan suatu hemoglobin berkurang (Rund &
kondisi yang mempengaruhi fungsi Rachmilewitz, 2005).
harian selama tiga bulan atau lebih dan Thalasemia merupakan penyakit
terjadi dalam satu tahun. Penyakit PTM yaitu sindrom kelainan yang
kronik juga dapat menyerang pada diwariskan (keturunan) dan masuk ke
anak, dimana menyebabkan anak harus dalam kelompok hemoglobinopati,
menjalani hospitalisasi minimal satu merupakan kelainan yang disebabkan
bulan dalam satu tahun. Anak yang oleh gangguan sintesis hemoglobin
mengalami penyakit kronis umumnya akibat mutasi di dalam atau dekat gen
mendapatkan pengobatan rutin dalam (Nurarif dkk, 2013).Tanda dan gejala
jangka waktu yang lama, hal ini akan pada anak dengan thalasemia
mempengaruhi kondisi fisik, psikologis diantaranya perkembangan fisik tidak
dan kognitif anak sehingga sesuai dengan umur, lemah, anemia,
menyebabkan keterbatasan dalam berat badan berkurang, tidak bisa hidup
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa tranfusi darah, perubahan bentuk
(Hockenberry & Wilson, 2009). wajah, pembesaran limpa, serta dapat
Salah satu penyakit kronis yang terjadi facecoley, dan hepatomegali
terjadi pada anak adalah penyakit (Nurarif dkk, 2013).
thalasemia, dimana penyakit ini Kasus thalasemia dapat terjadi
merupakan penyakit kelainan darah pada laki-laki atau perempuan dan
yang disebabkan oleh gangguan terjadi sebanyak 4.4 dari 10.000
kelahiran hidup. Penderita thalasemia
pada tahun 2008 sebanyak 1500 orang
1
Akademi Keperawatan Jambi
110
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

dan diprediksikan akan meningkat darah dapat menyebabkan


drastis menjadi 22.500 orang pada pembengkakan limpa dan
tahun 2020 (Wibowo, 2010). menyebabkan komplikasi pada hati,
Menurut WHO, sekitar 5 % dari ginjal dan jantung (Potts, 2007).
seluruh populasi di Dunia adalah Proses pengobatan thalasemia
carrier thalasemia, dan sekitar 370. membutuhkan waktu yang lama dan
000 bayi lahir dengan kelainan setiap teratur, oleh karena itu anak yang
tahunnya. Menurut UNICEF menderita thalasemia harus terus
memperkirakan sekitar 29,7 juta menjalani pengobatan secara rutin
pembawa thalasemia beta berada di selama berbulan-bulan serta harus
India dan sekitar 10.000 bayi lahir mendapatkan dukungan dari orang tua
dengan thalasemia mayor. Menurut (Klassen, 2011).
Kemenkes RI (2012), prevalensi carrier Meningkatnya beban psikologis
thalasemia di Indonesia sekitar 3-8 %. keluarga akibat pengobatan yang
Jika di asumsikan terdapat 5 % carrier berlangsung secara terus-menerus
dan angka kelahiran 23 per mil dari dalam merawat anak dengan thalasemia
total populasi di Indonesia 240 juta akan berdampak pada masalah
jiwa. Maka diperkirakan terdapat 3000 psikososial pada keluarga, salah satu
bayi penderita thalasemia setiap masalah psikososial yang terjadi adalah
tahunnya. kecemasan (ansietas).
Penelitian di Thailand (2007), Kecemasan merupakan gangguan
menyatakan prevalensi thalasemia alam perasaan (afektif) yang ditandai
tinggi di Asia sehingga menyebabkan dengan perasaan ketakutan atau
masalah kesehatan masyarakat dan kekhawatiran yang mendalam, tidak
sosioekonomi (Zaki, 2011). mengalami gangguan dalam menilai
Berdasarkan data yang didapat di Poli realitas, perilaku dapat terganggu tetapi
Anak RSUD H. Abdul Manap Kota masih dalam batas normal (Hawari,
Jambi diperoleh jumlah penderita 2013).
thalasemia dari tahun 2011 sebanyak Menurut Stuart (2013), tingkatan
16 orang, tahun 2012 sebanyak 16 kecemasan terdiri dari kecemasan
orang, dan tahun 2013 mengalami ringan, kecemasan sedang, kecemasan
peningkatan yang signifikan yaitu berat dan panik. Tanda dan gejala
sebanyak 252 orang. Peningkatan ini kecemasan menurut Hawari
terjadi dikarenakan pada tahun 2013 (2013),yaitu khawatir, berdebar-debar,
RSUD. H. Abdul Manap menjadi pusat firasat buruk, gelisah, merasa tegang,
pengobatan thalasemia (Rekam Medik, mudah tersinggung, takut akan pikiran
RSU. H. Abdul Manap). sendiri, gangguan pola tidur serta
Hockenberry & Wilson (2009), gangguan konsentrasi dan daya ingat.
bahwa anak dengan thalasemia akan Orang tua yang mengalami
membutuhkan dan harus menjalani cemas dikarenakan anaknya menderita
tranfusi darah yang teratur untuk thalaemia akan melakukan tindakan
mempertahankan kehidupannya, selain overprotektif, perasaan tanggung jawab
itu anak juga harus mengkonsumsi obat dan rasa bersalah pada anaknya,
kelasi besi yang bertujuan untuk mengalami gangguan tidur serta
mengurangi kelebihan zat besi akibat merasa tidak berharga dalam
transfusi darah yang dilakukan secara menghadapi masalah (Jenerette &
rutin dan dalam jangka waktu lama. Valrie, 2010).
Transfusi darah dapat Penelitian Yumazaki (2006) pada
memberikan efek samping, dimana orang tua dengan anak thalasemia
kelebihan zat besi akibat transfusi kecenderungan mengalami gangguan
111
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

pada mental dan fungsi sosial. Distribusi kecemasan orang tua


Gangguan psikologis yang ditemukan dengan anak thalasemia berdasarkan
seperti perasaan bersalah, marah, sedih, usia, pendidikan, penghasilan dan
dan tidak percaya, takut tertekan dan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 1.
cemas dapat dirasakan menetap sampai
5 tahun dan dapat kembali normal Tabel 1: Distribusi Frekuensi
setelah beberapa tahun (Norberg & Karakteristik Responden
Boman, 2008). No Karakteristik N %
Studi pendahuluan yang Responden
dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 1 Usia
Maret 2015, berdasarkan hasil 24-30 3 9,10
wawancara terhadap 10 orang ibu yang 31-40 16 48,2
memiliki anak penderita thalasemia >40 14 42,2
bahwa 9 dari 10 orang ibu mengatakan
cemas dan takut saat mengetahui 2 Pendidikan
anaknya menderita penyakit SD 6 18,2
thalasemia. SMP 7 21,2
Berdasarkan fenomena yang SMA 13 39,4
telah diuraikan diatas, diketahui bahwa PT 7 21,2
orangtua yang menghadapi perawatan
dan pengobatan pada anak dengan 3 Jenis kelamin
thalasemia dapat mempengaruhi Laki-laki 7 21,2
psikososial orang tua, salah satunya Perempuan 26 78,8
adalah kecemasan. Dengan demikian
peneliti tertarik untuk melakukan 4 Pekerjaan
penelitian tentang kecemasan orang tua Swasta 5 15,2
pada anak dengan thalasemia. PNS 7 21,2
Wiraswasta 10 30,3
METODE PENELITIAN IRT 11 33,3
Penelitian ini merupakan
penelitian Deskriptif Kuantitatif yang Hasil penelitian menunjukkan
bertujuan untuk mengetahui kecemasan orang tua pada anak dengan thalasemia
orang tua pada anak dengan thalasemia mayoritas usia orang tua anak
di Poli Anak RSUD. H. Abdul Manap thalasemia yaitu usia dewasa 31-40
Kota Jambi. Populasi dalam penelitian tahun (48,2 %), Pendidikan SMA
ini adalah orang tua yang memiliki (39,4%), Jenis kelamin perempuan
anak dengan thalasemia sebanyak 56 (78,8%), dan Pekerjaan sebagian besar
orang dengan jumlah sampel sebanyak IRT (33,3%).
33 orang. Penelitian ini dilakukan pada Tabel 2 : Distribusi Frekuensi
tanggal 26 Juni sampai 26 Juli 2015. Kecemasan Orang Tua Pada Anak
dengan Thalasemia
HASIL DAN PEMBAHASAN No Kecemasan n %
Hasil penelitian yang dipaparkan 1 Ringan 6 18,2
meliputi karakteristik responden, 2 Sedang 26 78,8
kecemasan orang tua pada anak dengan 3 Berat 1 3
thalasemia di Ruang poli Anak RSUD.
H. Abdul Manap Kota Jambi. Hasil penelitian menunjukkan
kecemasan orang tua dengan anak
Karakteristik Responden thalasemia yaitu kecemasan sedang 26
(78,8%).
112
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

takut yang tidak jelas dan disertai


Data Demografi dengan perasaan ketidakpastian,
Hasil penelitian menunjukkan ketidakberdayaan, isolasi dan
orang tua pada anak dengan thalasemia ketidakamanan.
mayoritas usia orang tua anak Menurut Dalami (2009),
thalasemia yaitu usia dewasa 31-40 kecemasan merupakan respon
tahun (48,2 %). Menurut Kaplan & emosional terhadap penilaian individu
Saddock (2010) dalam Dini (2012), yang subjektif, yang dipengaruhi oleh
bahwa semakin bertambah usia alam bawah sadar dan tidak diketahui
seseorang, maka semakin baik tingkat secara pasti penyebabnya.
kematangan emosi seseorang serta Faktor kecemasan sendiri
kemampuan dalam menghadapi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
berbagai permasalahan. seperti usia, jeniskelamin, pengalaman
Hasil penelitian mendapatkan sebelumnya, kondisi medis (diagnosis
sebagian besar tingkat pendidikan penyakit), tingkat pendidikan dan
orangtua yaitu Sekolah Menengah Atas sosial ekonomi.Usia merupakan salah
(SMA) sebanyak 13 responden satu faktor yang berkontribusiterhadap
(39,4%).Pendidikan merupakan proses timbulnya kecemasan, dimana
dari hasil belajar pada suatu usiamuda lebih mudah mengalami
lembagapendidikan dengan berbagai kecemasandibanding yang tua, namun
jenjang pendidikan. Seseorang yang dapat pulasebaliknya. Pada dewasa
mempunyai pendidikan yang tinggi lanjut, kecemasankarena faktor usia
akan memiliki perkembangan kognitif dapat muncul karena usiasedikit
yang tinggi juga, sehingga diharapkan banyaknya berkaitan
seseorang dapat menerima informasi denganpengalaman masa lalu terhadap
dengan baik. Pendidikan orang tua hal yang sama (Kaplan & Saddock,
yang rendah dapat berdistribusi 2010).
terhadap rendahnya pengetahuan Selain usia dan tingkat
tentang perjalanan penyakit yang pendidikan, kecemasan juga dapat
diderita oleh anaknya (Dini, 2012). dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
dan jenis kelamin. Wanita lebih sering
Kecemasan Orang Tua Pada Anak mengalami kecemasan dari pada pria.
Dengan Thalasemia Wanita mempunyai tingkat kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian lebih tinggi dari pria, dikarenakan
didapatkan dari 33 responden bahwa wanita lebih peka terhadap
mayoritas orang tua mengalami emosinya yang diakhirnya
kecemasan sedang 26 responden mempengaruhi perasaan cemas
(78,8%), kecemasan ringan sebanyak 6 (Kaplan & Saddock, 2010) Pada
responden(18,2%) dan kecemasan berat penelitian ini mayoritas responden
sebanyak 1 responden (3%). Penelitian adalah perempuan sebanyak 26
ini sejalan dengan penelitian responden (78,8%).
Rachmania (2012) tentang gambaran Menurut asumsi peneliti,
tingkat kecemasan dan koping orang kecemasan merupakan respon
tua dalam merawat anak dengan emosional orang tua yang sering
thalasemia mayor, didapatkan dialami oleh orang tua ketika ada
sebanyak 47 orang tua (55%) masalah kesehatan yang terjadi pada
mengalami kecemasan sedang dalam anaknya. Adanya dukungan dan
merawat anak dengan thalasemia. informasi kesehatan yang adekuat
Menurut Stuart (2013), tentang penyakit yang diderita anaknya
kecemasan merupakan timbulnya rasa
113
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

akan dapat membantu mengurangi penanganan kecemasan orang tua


kecemasan. dalam menghadapi anak dengan
thalasemia.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
uraian pembahasan dapat disimpulkan Dalami, E, dkk. (2009). Asuhan
tentang kecemasan orang tua pada anak Keperawatan dengan Masalah
dengan thalasemia. Psikososial. Jakarta : EGC
1. Karakteristik responden Dini, (2012). Faktor-Faktor Penyebab
a. Berdasarkan usia, sebagian besar Thalasemia. Skripsi UI.Tidak
berusia 31-40 tahun sebanyak 16 diPublikasikan
responden (48,5 %). Friedman, M. (2010).Buku Ajar
b. Berdasarkan tingkat pendidikan, Keperawatan Keluarga. Riset ,
sebagian besar tingkat Teori & Praktik. Edisi 5. Jakarta
pendidikan responden adalah :EGC
SMA sebanyak 13 responden Hawari. (2009). Hubungan Tingkat
(39,4 %). Kecemasan Orang Tua Dalam
c. Berdasarkan jenis kelamin, Pengobatan Anak Dengan
sebagian besar jenis kelamin Thalasemia. Skripsi USU.Tidak
responden adalah perempuan diPublikasikan
sebanyak 26 responden (78,9 %). Hawari. (2013). Manajemen Stres,
d. Berdasarkan pekerjaan, sebagian Cemas, dan Depresi. Jakarta :
besar responden adalah IRT Fakultas Kedokteran UI
sebanyak 11 responden (33,3 %). Hokenberry & Wilson (2009).Wong’s
2. Kecemasan orang tua pada anak Nursing Care Of Infants And
dengan thalasemia, diketahui Children.Ed.8. St. Louis : Mosby
mayoritas mengalami kecemasan Jenerette, C.M. &Valrie, C.R.
sedang yaitu sebanyak 26 responden (2010).The Influence of Maternal
(78,8 %). Behaviors During Childhood on
Saran Self Efficacy in Individuals with
a. Bagi Pelayanan Keperawatan Sickle Cell Disease. Journal of
Diharapkan agar dapat lebih Family Nursing.16.422-434.
meningkatkan pelayanan, terutama Kaplan, I. H., Sadock, B. J., Grebb, J.
dalam pemberian informasi tentang A. (2010).
pengobatan anak dengan thalasemia SinopsisPsikiatriIlmuPengetahua
sehingga dapat mengurangi nPerilaku PsikiatriKlinis.
kecemasan pada orang tua. Tangerang: BinarupaAksara
b. Bagi Institusi Pendidikan Kemenkes RI. (2012). Thalasaemia
Meningkatkan pemahaman Bukan penyakit Menular. Jakarta
pada peserta didik, bahwa masalah : Pusat KomunikasiPublik Sekjen
psikososial merupakan salah satu Kemenkes RI
kebutuhan dasar manusia dan harus Klassen, F. A., Gulati, S., Granek, L.,
sehingga lebih dioptimalkan dalam Rosenberg-Yunger, R. S. Z.,
melakukan asuhan keperawatan dan Watt, L., Sung, L., Klaassen, R.,
memberikan edukasi pada pasien Dix, D., & Shaw, T. N. (2011).
dengan masalah psikososial. Understanding the health impact
c. Bagi Penelitian selanjutnya of caregiving: a qualitative study
Disarankan untuk peneliti of immigrant parents and single
selanjutnya dapat melakukan parents of children with
penelitian lanjutan tentang
114
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.1 Tahun 2018

cancer.Qual Life Res, 21, 1595-


1605
Nathan&Oskis’s (2009).Leterature
Notes Pediatric. Edisi 7. Jakarta.
Erlangga.
Nurarif, A. H & Kusuma, H. (2013).
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC NOC. Jilid 2.
Jakarta: EGC
Pots, N.L. & Mondleco, B.L. (2007).
Pediatric Nursing; Caring for
children and their families (2nd
ed). New York:Thomson
Corporation
Rachmaniah, D. (2012). Pengaruh
Psikoedikasi Terhadap
Kecemasan dan Koping Orang
Tua Dalam Merawat Anak
Dengan Thalasemia Mayor di
RSU Kabupaten Tangerang
Banten. Jakarta: Fakultas Ilmu
Keperawatan UI : Tidak
dipublikasikan
RekamMedis RSUD. Data Penderita
Thalasemia di RSUD H. Abdul
Manap Jambi
Stuart, W. (2013). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Edisi Indonesia. Jakarta :
Fakultas Keperawatan Indonesia
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson,
D.Winkelstein, M.L., &
Schwartz, P.(2009). BukuAjar
Keperawatan Pediatrik, Edisi 6.
Jakarta:EGC

115
Kecemasan Orang Tua pada Anak dengan Thalasemia di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah
H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015

Das könnte Ihnen auch gefallen