Sie sind auf Seite 1von 12

Jurnal Sains dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2019) 1-12

THE EFFECT OF MOTIVATION ON INDIVIDUAL INTELLIGENCE WITH THE


MODERATION TEAMWORK PERCEPTION VARIABLES

Melissa FI1, Ribhan2, Rr. Erlina3,


Nova Mardiana4, Ayi Ahadiat5
1
Mahasiswi Program Magister Manajemen, Universitas Lampung
2
Dosen Program Magister Manajemen, Universitas Lampung
Email: melissafaradilla@yahoo.co.id

Abstract: Individual intelligence is the focus of research, where a person has the ability to
acquire intelligence knowledge is influenced by several things such as motivation and teamwork
perception. Students, namely students or students, practice individual skills through various
student activities in an organization according to the interests and talents of each student.
Organizational training improves certain skills / skills that are useful for the future of students.
The existence of campus organizational activities, students are able to develop their scientific
studies further through direct application, such as economic activities, linguistic studies,
business, technology/ computer finding /innovations, tourism developments, as well as
plantations.Research problem: whether motivation has a positive and significant influence on
individual intelligence, teamwork perception has a positive and significant influence on
intelligence, and motivation has a positive and significant influence on individual intelligence of
students in STIE Satu Nusa when moderated by teamwork perception. Research conclusion: [1]
Hypothesis, there is a positive and significant effect of motivation on individual intelligence,
supported by the results of the study; [2] Hypothesis, there is a positive and significant influence
of teamwork on individual intelligence, supported by research results; and [3] Hypothesis, there
is a positive and significant effect of motivation on individual intelligence when moderated by
teamwork perception, supported by the results of the study. Suggestion for research: students
improve communication skills through training /activities, participation support each other if the
talents/talents/abilities of individuals, and improve student activities that train cooperative skills
according to individual interests in order to increase individual intelligence motivation, such as
spiritual/religious activities and logic/mathematical activities.

Keywords: motivation, individual intelligence, teamwork perception

Istilah motivasi diambil dari istilah latin


movere, berarti “pindah”. Dalam konteks
PENDAHULUAN sekarang (Kreitner dan Kinicki 2005)
motivasi adalah proses-proses yang
Motivasi, menurut Arvan dan mengarahkan dan menetapakan tindakan
Daniel Pink (2017) ialah suatu bentuk yang mengarah pada tujuan, dengan
intrinsik yang mendorong untuk demikian dapat dikatakan bahwa motivasi
melakukan sesuatu karena itu menarik, pada dasarnya adalah kondisi mental yang
menantang, dan menyerap yang sangat mendorong dilakukannya suatu tindakan
penting untuk tingkat kreativitas yang (action atau activities) dan memberikan
tinggi. Motivasi merupakan proses-proses kekuatan (energy) yang mengarah kepada
yang mengarahkan dan menetapkan pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
tindakan yang mengarah pada tujuan. ataupun mengurangi ketidaksinambungan.
Kecerdasan individu ialah suatu Kerangka pikir dalam penelitian ini
kecakapan memperoleh kepandaian atau ditampilkan dalam bentuk gambar berikut:
ilmu dengan berlatih, berubah tingkah laku Kecerdasan Individu (Y)
atau tanggapan yang disebabkan oleh Horward Gardner (Suwardi,
2017):
pengalaman. Teori belajar kecerdasan Motivasi (X) 1. Kecerdasan
ganda/majemuk yang dikemukakan oleh Arvan Pradiansyah verbal/linguistik
(2017) 2. Kecerdasan
Gardner (Suwardi, 2017) yang kemudian 1. Familiar logika/matematik
Character 3. Kecerdasan
dikembangkan oleh para tokoh lain, terdiri 2. Given Reward H1 visual/ruang
dari kecerdasan verbal/bahasam 3. Good 4. Kecerdasan tubuh/gerak
Communication tubuh
kecerdasan logika/matematik, kecerdasan 4. Refreshing 5. Kecerdasan
visual/ruang, kecerdasan kinestetik/tubuh, Activities musikal/ritmik
5. Periodically 6. Kecerdasan
kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan Training interpersonal
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, H 7. Kecerdasan
intrapersonal
kecerdasan naturalis, kecerdasan 3 8. Kecerdasan naturalis
9. Kecerdasan Spiritual
spiritual/eksistensial, perlu dilatihkan
dalam rangka mengembangkan Teamwork Perception (M)
keterampilan hidup Buchholz (2000):
H2
Teamwork perception atau persepsi 1. Participative
leadership
kerja tim merupakan suatu bentuk 2. Shared responsibility
3. Aligned on purpose
tanggapan kerja kelompok dengan 4. Intensive
keterampilan yang saling melengkapi serta communication
5. Future focused
berkomitmen untuk mencapai misi yang 6. Focused on task
sudah disepakati sebelumnya untuk 7. Talents
8. Rapid response
mencapai tujuan bersama secara efektif
dan efisien. Harus disadari bahwa Gambar 1. Pengaruh Motivasi Terhadap
teamwork merupakan peleburan berbagai Kecerdasan Individu Dengan Variabel Moderasi
pribadi yang menjadi satu pribadi untuk Teamwork Perception
mencapai tujuan bersama.Sebuah tim itu
sangat memebutuhkan kemauan untuk Kecerdasan individu menjadi fokus dalam
saling bergandengan-tangan penelitian ini, dimana seseorang memiliki
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu kecakapan untuk memperoleh kepandaian
orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau atau ilmu dipengaruhi beberapa hal seperti
tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat adanya motivasi dan teamwork perception.
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah Peserta didik, yaitu mahasiswa ataupun
yang dimaksudkan dengan kerja tim, siswa, berlatih kecakapan individual
beban dibagi untuk satu tujuan bersama melalui bermacam-macam kegiatan
serta saling melengkapi antar sesama. kemahasiswaan dalam suatu wadah
Mahasiswa adalah peserta didik pada organisasi yang sesuai minat dan bakat
jenjang Pendidikan Tinggi (UU RI No. 12 masing-masing peserta didik. Latihan
Tahun 2012). Peserta didik adalah anggota keorganisasian meningkatkan
masyarakat yang berusaha skill/keterampilan tertentu yang berguna
mengembangkan potensi diri melalui bagi masa depan peserta didik. Dengan
proses pembelajaran pada jalur pendidikan adanya aktivitas kegiatan keorganisasian
baik pendidikan informal, pendidikan kampus, peserta didik akan mampu
formal maupun nonformal, pada jenjang mengembangkan studi keilmuannya lebih
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. jauh melalui penerapan langsung, seperti
Peserta didik jugs dikenal dengan istilah kegiatan-kegiatan yang meningkatkan
lain seperti siswa, mahasiswa, warga aktivitas perekonomian, studi kebahasaan,
belajar, pelajar, murid serta santri bisnis, temuan dan inovasi teknologi dan
(Suwardi dan Daryanto, 2017). komputer, perkembangan pariwisata, juga
perkebunan. Pada lokasi obyek peneitian,
diketahui bahwa di STIE Satu Nusa
keorganisasian mahasiswa yang sudah METODE PENELITIAN
terbentuk secara formal yaitu Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Selain itu, Penelitian ini merupakan penelitian
kegiatan kemahasiswaan lainnya seperti kuantitatif yang menggunakan metode
tari, olahraga, musik, wisata dan tata boga survei. Metode penelitian kuantitatif ada
juga terlaksana dengan menyesuaikan dua jenis, yaitu metode survei dan
dengan kebutuhan kondisional dan eksperimen. Metode survei adalah metode
keinginan mahasiswa itu sendiri. Ikatan penelitian kuantitatif yang digunakan
alumni terbentuk atas kesadaran masing- untuk mendapatkan data yang terjadi pada
masing alumnus STIE Satu Nusa. masa lampau atau saat ini, tentang
Sehingga yang menonjol daripada keyakinan, pendapat, karakteristik,
sembilan kecerdasan majemuk, yaitu: perilaku, hubungan variabel dan untuk
kecerdasan kinestetik/tubuh, kecerdasan menguji beberapa hipotesis tentang
musikal/ritmik, kecerdasan intrapersonal, variabel sosiologis dan psikologis dari
dan kecerdasan naturalis. Motivasi sampel yang diambil dari populasi tertentu,
diarahkan pada lima indikator (Arvan, teknik pengumpulan data dengan
2017) yaitu Familiar Character, Given pengamatan (wawancara atau kuesioner)
Reward, Good Communication, Refreshing yang tidak mendalam, dan hasil penelitian
Activities, dan Periodically Training. cenderung untuk digeneralisasikan.
Menurut pengamatan peneliti, motivasi (Sugiyono, 2013)
mahasiswa di STIE Satu Nusa dalam Populasi adalah wilayah generalisasi
berkegiatan kemahasiswaan ialah yang terdiri atas: obyek/subyek yang
berdasarkan sikap ingin mengenali mempunyai kuantitas dan karakteristik
karakter rekan kerja, memandang sebagai tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
bentuk prestasi, merupakan bentuk untuk dipelajari dan kemudian ditarik
pendekatan personal, adanya keinginan kesimpulannya. Sampel adalah suatu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan himpunan atau bagian dari unit populasi
refreshing, dan keinginan untuk yang bersifat representatif (mewakili).
melakukan kegiatan yang berkala. Teknik pengambilan sampel ada dua
Mahasiswa menanggapi kerja kelompok macam: probability sampling dan non
berdasarkan delapan indikator: probability sampling. Sampel dalam
kepemimpinan partisipatif, tanggung penelitian ini diambil dengan teknik non
jawab yang dibagikan, penyamaan tujuan, probability sampling, yaitu teknik
komunikasi yang intensif, fokus pada masa pengambilan sampel yang tidak memberi
yang akan datang, fokus pada tugas, dan peluang/kesempatan sama bagi setiap
pengerahan bakat, serta tanggapan yang unsur atau anggota populasi untuk dipilih
cepat. Berdasarkan uraian tersebut, penulis menjadi sampel. Teknik sampel ini
bermaksud melakukan penelitian dengan meliputi: sampling sistematis, sampling
judul: “Pengaruh Motivasi Terhadap kuota, sampling insidental, sampling
Kecerdasan Individu Dengan Variabel purposive, dan sampling jenuh.
Moderasi Teamwork Perception”—The Penelitian ini menggunakan teknik
Effect of Motivation On Individual sampling insidental, yaitu teknik
Intelligence With The Moderation Teamwork penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
Perception Variables—sebagai maksud yaitu siapa saja yang secara
menjadi referensi ilmu tentang motivasi, kebetulan/insidental bertemu dengan
kecerdasan individu, persepsi kerjatim peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
mahasiswa atau peserta didik pada salah satu bila dipandang orang yang kebetulan
perguruan tinggi swasta, STIE Satu Nusa. ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Diketahui pada tahun 2017, mahasiswa
STIE Satu Nusa sebanyak 118 mahasiswa.
Dari populasi tersebut, kuesioner disebar
mulanya pada sampling kuota 25
responden untuk mengetahui kevalidan dan
kerelieabelan butir instrumen kuesioner.
Kemudian kuesioner mengalami perbaikan
dan kemudian dilanjutkan menyebarkan
kuesioner pada jumlah populasi 118
mahasiswa dan diperoleh sample yang
lebih besar yaitu sebanyak 73 orang yang
berkenan mengisi kuesioner dan yang
dapat ditemui pada hari penyebaran atau
pengisian instrumen kuesioner (sampling
insidental) hingga didapat hasil yang valid
dan realiebel.
Model analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi
moderasi. Terdapat dua persamaan regresi
regresi pada kasus soal moderating dalam
penelitian ini jikaditulis sebagai berikut.
Y’ = a + b1X1…………………………..(1)
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2..………(2)
Pengujian hipotesis baik secara
simultan (serempak) maupun parsial dan
pengujian moderasi dilakukan dengan
menggunakan software pengolahan data
IBM Statistical Package for Social
Sciences (SPSS) dengan versi 21. Akan
tetapi, penelitian ini dibatasi hanya pada
pengujian secara terpisah variabel
independen terhadap variabel dependen
dan pengujian variable
moderasinya/variable yang memperkuat.

PEMBAHASAN

Telah dilakukan penyebaran pada


73 responden mahasiswa pada objek
penelitian yang bertempat di STIE Satu
Nusa Bandar Lampung. Berikut ini adalah
tabel indikator dimensi motivasi (X1),
kecerdasan individu (X2), dan Teamwork
Perception (M).
Tabel 1 . Tabel Indikator Dimensi Motivasi (X), Teamwork Perception (M), dan Kecerdasan
Individu Mahasiswa (Y)
No. Butir Skor Skor Persentase
Var Dimensi Indikator
Kuesioner Kuesioner Total Ideal (%)
X Motivasi 1. Familiar Character 1, 2 2 632 730 86,57
2. Given Reward 3, 4 2 629 730 86,16
3. Good Communication 5, 6 2 608 730 83,29
4. Refreshing Activities 7, 8 2 622 730 85,20
5. Periodically Training 9, 10 2 610 730 83,56
Total 10 3101 3650 84,96
Y Kecerdasan 1. Verbal/Linguistik 1, 2 2 597 730 81,78
Individu 2. Logika/Matematik 3, 4 2 612 730 83,83
3. Visual/Ruang 5, 6 2 550 730 75,34
4. Kinestestik/Tubuh 7, 8 2 530 730 72,60
5. Musikal/Ritmik 9, 10 2 567 730 77,67
6. Interpersonal 11, 12 2 532 730 72,87
7. Intrapersonal 13, 14 2 592 730 81,09
8. Naturalis 15, 16 2 541 730 74,10
9. Spiritualis 17, 18 2 650 730 89,04
Total 18 5171 6570 78,70
M Teamwork 1. Participative 1, 2 2 649 730 88,90
Perception Leadership
2. Shared Responsibility 3, 4 2 632 730 86,57
3. Aligned on Purpose 5, 6 2 626 730 85,75
4. Intensive
Communication 7, 8 2 634 730 86,85
5. Future Focused 9, 10 2 632 730 86,57
6. Focused on Task 11, 12 2 623 730 85,34
7. Talents 13, 14 2 620 730 84,93
8. Rapid Response 15, 16 2 621 730 85,07
Total 16 5037 5840 86,25
Nilai Rata-rata 14,67 4436 5353 83,30
Sumber: Penelitian, 2019

Skor ideal untuk masing-masing yang mengarah pada tujuan. Indikator


indikator yaitu sebesar 730 didapat dari (5 given reward bernilai 86,16%, indikator
x 2 x73), yaitu skor jawaban tertinggi refreshing activities bernilai sebesar
‘Sangat Setuju’ senilai 5 dikalikan jumlah 85,20%, dan indikator periodically
butir kuesioner per indikator sebanyak 2 training sebesar 83,56%. Selanjutnya,
dikalikan jumlah responden sebanyak 73. indikator paling rendah terdapat pada
Berdasarkan Tabel 1 di atas, skor tertinggi indikator tentang good communication
pada indikator variabel motivasi ialah dengan nilai 83,29%, namun rata-rata
indikator tentang familiar character responden menjawab setuju. Secara
sebesar 86,57% dengan rata-rata jawaban keseluruhan, sesuai kategori penilaian
responden setuju. Individu yang.mengenali yang telah dipaparkan sebelumnya,
karakter satu sama lain dan mampu motivasi peserta didik di STIE Satu Nusa
menciptakan suasana keakraban ialah dapat dikategorikan ‘baik’, dengan nilai
individu yang mampu mengarahkan sebesar 84,96% dari yang diharapkan
proses-proses dan menetapkan tindakan (100%). Skor terendah terdapat pada
indikator tentang good communication. (4) Intrapersonal, (5) Musikal/Ritmik, (6)
Peserta didik dapat meningkatkan Visual/Ruang, (7) Naturalis, (8)
motivasinya dengan meningkatkan Interpersonal, dan (9) Kinestestik/Tubuh.
kecakapan berkomunikasi, melalui Skor ideal untuk masing-masing
percakapan dan diskusi. indikator yaitu sebesar 730 didapat dari (5
Skor ideal untuk masing-masing x 2 x 73), yaitu skor jawaban tertinggi
indikator yaitu sebesar 730 didapat dari (5 ‘Sangat Setuju' senilai 5 dikalikan jumlah
x 2 x 73), yaitu skor jawaban tertinggi butir kuesioner per indikator sebanyak 2
‘Sangat Setuju’ senilai 5 dikalikan jumlah dikalikan jumlah responden sebanyak 73.
butir kuesioner per indikator sebanyak 2 Skor tertinggi terdapat pada indikator
dikalikan jumlah responden sebanyak 73. participative leadership sebesar 88,90%
Skor tertinggi pada indikator variabel dengan rata-rata jawaban responden sangat
kecerdasan individu ialah indikator tentang setuju. Kepemimpinan partisipatif
spiritualis sebesar 89,04% dengan rata-rata (participative leadership), yaitu
jawaban responden sangat setuju. terciptanya kebebasan dengan mendorong,
Kecerdasan eksistensi/spiritual merupakan memberikan kebebasan memimpin dan
kemampuan menyangkut kepekaan dan melayani orang lain. Indikator intensive
kemampuan seseorang untuk menjawab communication bernilai 86,85% dengan
persoalan – persoalan terdalam keberadaan rata-rata jawaban responden setuju.
atau eksistensi manusia dan ketuhanan, Komunikasi yang intensif (intensive
contohnya persoalan mengapa ada, apa communication) yaitu terciptanya iklim
makna hidup ini, dan sebagainya. Indikator kepercayaan dan komunikasi yang terbuka
logika/matematik memiliki nilai di serta jujur. Secara keseluruhan, sesuai
bawahnya yaitu sebesar 83,83% dengan kategori penilaian yang telah dipaparkan
rata-rata jawaban responden sangat setuju. sebelumnya, teamwork perception
Indikator tentang intrapersonal memiliki mahasiswa dapat dikatakan ‘sangat baik’
nilai sebesar 81,09% dan rata-rata jawaban dengan nilai sebesar 86,25% dari yang
responden setuju. Kecerdasan intrapersonal diharapkan (100%). Skor terendah terdapat
merupakan kecerdasan untuk memahami pada indikator tentang talents sebesar
diri sendiri dan bertindak sesuai 84,93%. Pengerahan bakat (talents), yaitu
pemahaman tersebut, termasuk juga adanya perubahan rintangan-rintangan
kecerdasan untuk menghargai diri sendiri. secara kreatif menjadi daya cipta dan
Indikator interpersonal memiliki nilai yang penerapan bakat serta kemampuan
rendah sebesar 72,87%. Selanjutnya, individu. Mahasiswa STIE Satu Nusa
indikator paling rendah terdapat pada perlu bekerjasama meningkatkan
indikator tentang kinestestik/tubuh dengan pengerahan bakat (talents) melalui
nilai 72,60%, rata-rata responden perubahan rintangan-rintangan secara
menjawab cukup setuju. Secara kreatif menjadikan daya cipta dan
keseluruhan, sesuai kategori penilaian meningkatkan penerapan bakat serta
yang telah dipaparkan sebelumnya, kemampuan individu. Mahasiswa juga
kecerdasan individu mahasiswa di STIE perlu mempertahankan kerjasama yang
Satu Nusa dapat dikategorikan ‘baik’, tercipta karena adanya kebebasan saling
dengan nilai sebesar 78,70% dari yang mendukung antar satu sama lain dan
diharapkan (100%). Dari skor tertinggi ke adanya lingkungan kerja partisipatif yang
terendah STIE Satu Nusa dapat memberikan kebebasan memimpin dan
meningkatkan aktivitas-aktivitas melayani orang lain.
kemahasiswaan sesuai minat
mahasiswayaitu antara lain di bidang: (1)
Spritualis/keagamaan, (2)
Logika/Matematik, (3) Verbal/Linguistik,
Pengujian untuk hipotesis ini dapat
Analisis Regresi Linier Sederhana menggunakan uji statistik t (Uji t). Apabila
nilai t hitung > nilai t tabel, maka H0 ditolak
Hipotesis pertama dalam penelitian ini, dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai t
yaitu: terdapat pengaruh positif dan hitung < nilai t tabel, maka H0 diterima dan Ha
signifikan motivasi terhadap kecerdasan ditolak. Dari tabel distribusi t pada tingkat
individu mahasiswa di STIE Satu Nusa. signifikansi α = 0, 05 dengan df= n-k, yaitu
Hasil analisis regresi linier sederhana (73-3) maka diperoleh nila ttabel sebesar
dengan menggunakan SPSS didapat 1,99444. Hasil pengujian hipotesis secara
persamaan sebagai berikut: parsial dapat dilihat pada Tabel 2 berikut
Y’ = a + b1X1 ini.
Y’1 = 34,098 + 0,871X Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis
Sederhana X Terhadap Y

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 34,098 9,809 3,476 ,001
1
Xmotivasi ,871 ,229 ,411 3,797 ,000
a. Dependent Variable: Ykecerdasanindividu
Satu Nusa. Hasil analisis regresi linier
Berdasarkan Tabel 2, diperoleh nilai t sederhana dengan menggunakan SPSS
hitung sebesar 3,797 dengan tingkat didapat persamaan sebagai berikut:
signifikansi 0,000. Oleh karena Y’ = a + b1X1
signifikansi 0,000 < 0,05, maka model Y’2 = 31,774 + 0,570M
regresi penelitian ini dapat dipakai untuk Pengujian untuk hipotesis ini dapat
memprediksi nilai variabel dependen. Dari menggunakan uji statistik F (Uji F).
tabel distribusi t pada tingkat signifikansi α Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka H0
= 0,05 dengan df = n-k, yaitu ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila
(73-3) maka diperoleh nilai ttabel sebesar nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima
1,99. Maka, thitung (3,797) > ttabel (1,994). dan Ha ditolak. Dari tabel distribusi t pada
Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha tingkat signifikansi α = 0, 05 dengan df= n-
diterima, artinya motivasi berpengaruh k, yaitu (73-3) maka diperoleh nila ttabel
positif dan signifikan terhadap kecerdasan sebesar 1,99444. Hasil uji t dapat dilihat
individu mahasiswa di STIE Satu Nusa. pada Tabel 43 berikut ini.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini, Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis
yaitu: terdapat pengaruh positif dan Sederhana M Terhadap Y
signifikan teamwork perception terhadap
kecerdasan individu mahasiswa di STIE
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 31,774 9,931 3,199 ,002
1 Mteamworkp ,570 ,143 ,427 3,985 ,000
erception
a. Dependent Variable: Ykecerdasanindividu
Berdasarkan Tabel 3, diperoleh nilai (Y) ke kotak Dependent dan Motivasi (X)
thitung sebesar 3,985 dengan tingkat pada kotak Independent(s). Regresi Kedua
signifikansi 0,000. Oleh karena (Berganda): dari menu SPSS klik Analyze
signifikansi 0,000 < 0,05, maka model – Regression – Linier, kemudian masukkan
regresi penelitian ini dapat dipakai untuk Kecerdasan Individu (Y) ke kotak
memprediksi nilai variabel dependen. Dari Dependent dan Motivasi (X),
tabel distribusi t pada tingkat signifikansi α Motivasi*Teamwork Perception (X1X2)
= 0,05 dengan df = n-k, yaitu pada kotak Independent(s).
(73-3) maka diperoleh nilai ttabel sebesar
1,99. Maka, thitung (3,985) > ttabel (1,994). Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Secara
Keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha Moderating
diterima, artinya teamwork perception Output Regresi Pertama (Sederhana)
berpengaruh positif dan signifikan Model Summary
terhadap kecerdasan individu mahasiswa di Mode R R Adjusted Std. Error of the
STIE Satu Nusa. l Square R Square Estimate
1 ,412a ,170 ,158 9,735
Hasil Moderated Regression Analysis
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini, Lanjutan Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis
yaitu: (3) pengaruh motivasi terhadap
Secara Moderating
kecerdasan individu apabila dimoderasi
oleh teamwork perception. Variabel Output Regresi Kedua (Berganda)
moderating adalah variabel yang Model Summary
memperkuat atau memperlemah hubungan Mode R R Adjusted Std. Error of the
antara variabel bebas dengan variabel l Square R Square Estimate
terikat. Sekali lagi, memperkuat atau 1 ,508a ,258 ,226 9,335
memperlemah.Variabel moderating juga
a. Predictors: (Constant), X*M, Teamwork Perception,
sering diseut sebagai variabel bebas kedua
Motivasi
dan sering dipergunakan dalam analisis
regresi linier. Analisis regresi variabel Sumber: Olah Data Hasil Kuesioner
moderating menggunakan analisis linier
sederhana maupun analisis regresi Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai R2
berganda. Terdapat dua persamaan regreso pada regresi pertama sebesar 0,170 atau
pada kasus soal moderating ini, yaitu: 17,0% sedangkan setelah ada persamaan
regresi kedua nilai R2 naik menjadi 0,258
Y’ = a + b1X1……………...………….(1) atau 25,8%. Dengan melihat hasil tersebut,
Y’ = 34,098 + 0,871X dapat disimpulkan bahwa adanya
Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2..………(2) Teamwork Perception (Variabel
Moderating) akan dapat memperkuat
Pengolahan data dengan SPSS dilakukan hubungan variabel motivasi terhadap
dua kali: variabel kecerdasan individu.
1. Pengolahan data menggunakan
analisis regresi sederhana untuk SIMPULAN DAN REKOMENDASI
persamaan regresi 1
2. Pengolahan data menggunakan Berdasarkan analisis dan uji statistik
analisis regresi berganda untuk mengenai motivasi terhadap kecerdasan
persamaan regresi 2 individu yang dimoderasi teamwork
Regresi Pertama (Sederhana): dari menu perception mahasiswa STIE Satu Nusa
SPSS klik Analyze – Regression – Linier, yang telah dilakukan oleh peneliti,
kemudian masukkan Kecerdasan Individu
diperoleh kesimpulan berkenaan hipotesis sebesar 84,96% dari yang diharapkan
yang diajukan antara lain: (100%). Kecerdasan individu
1. Hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswa STIE Satu Nusa
terdapat pengaruh positif dan memperoleh nilai yang baik, sebesar
signifikan motivasi terhadap 89,04% dari yang diharapkan (100%).
kecerdasan individu mahasiswa di Dan teamwork perception mahasiswa
STIE Satu Nusa, didukung oleh hasil STIE Satu Nusa memperoleh nilai
penelitian; yang sangat baik, yaitu sebesar
2. Hipotesis yang menyatakan bahwa 88,90% % dari yang diharapkan
terdapat pengaruh positif dan (100%).
signifikan kerjasama tim terhadap Penulis menyampaikan beberapa saran
kecerdasan individu mahasiswa di berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu
STIE Satu Nusa, didukung oleh hasil sebagai berikut:
penelitian; dan 1. Secara keseluruhan, motivasi
3. Hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswa di STIE Satu Nusa dapat
terdapat pengaruh positif dan dikategorikan baik, dengan nilai
signifikan motivasi terhadap sebesar 84,96% dari nilai yang
kecerdasan individu mahasiswa di diharapkan (100%). Skor terendah
STIE Satu Nusa apabila dimoderasi terdapat pada indikator tentang good
oleh teamwork perception, didukung communication, yaitu sebesar
oleh hasil penelitian. 83,29%,. Peserta didik dapat
Adapun kesimpulan tersebut diperoleh dari meningkatkan motivasinya dengan
hasil-hasil penelitian yang telah dibahas meningkatkan kecakapan
pada bab sebelumnya yaitu: berkomunikasi, melalui percakapan
1. Persamaan regresi yang diperoleh dari dan diskusi. Peserta didik juga perlu
hasil analisis regresi linier sederhana meningkatkan motivasinya melalui
ialah Y’1 = 34,098 + 0,871X yang pelatihan/kegiatan yang berkala dan
artinya bahwa motivasi (X) kegiatan-kegiatan pembentukan
berpengaruh positif dan signifikan karakter.
terhadap kecerdasan individu 2. Secara keseluruhan, teamwork
mahasiswa (Y) di STIE Satu Nusa. perception mahasiswa dapat dikatakan
2. Persamaan regresi yang diperoleh dari ‘sangat baik’ dengan nilai sebesar
hasil analisis regresi linier sederhana 86,25% dari yang diharapkan (100%).
ialahY’2 = 31,774 + 0,570M yang Teamwork perception (M)
artinya bahwa teamwork perception berpengaruh positif dan signifikan
(M) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecerdasan individu
terhadap kecerdasan individu mahasiswa (Y) di STIE Satu Nusa.
mahasiswa (Y) di STIE Satu Nusa. Salah satu indikator dari teamwork
3. Persamaan regresi yang diperoleh dari perception, yaitu talents perlu
hasil analisis moderated regression mendapat perhatian khusus dari STIE
analysis ialah Y’ = 34,098 + 0,871X Satu Nusa, karena mendapat skor
dan Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 terendah dengan nilai 84,93%.
yang artinya bahwa adanya Teamwork Berdasarkan hasil deskripsi
Perception (Variabel Moderating) pernyataan responden tentang talents,
akan dapat memperkuat hubungan dapat diketahui bahwa mahasiswa
variabel motivasi terhadap variabel STIE Satu Nusa bekerjasama karena
kecerdasan individu. adanya perubahan rintangan-rintangan
4. Analisis deskriptif menunjukkan secara kreatif menjadikan daya cipta
bahwa motivasi mahasiswa STIE Satu dan karena adanya penerapan bakat
Nusa memperoleh nilai yang baik, serta kemampuan individu.
Mahasiswa juga perlu Logika/Matematik (Mis. UKM
mempertahankan kerjasama yang Komputer dan Teknologi, UKM
tercipta karena adanya kebebasan Wirausaha dan Bisnis, UKM
saling mendukung antar satu sama lain Otomotif, Koperasi Mahasiswa, UKM
dan adanya lingkungan kerja Keuangan dan Pasar Modal), (9)
partisipatif yang memberikan Spritualis/keagamaan (Mis. UKM
kebebasan memimpin dan melayani Rohani Islam (Rohis), UKM Hindu,
orang lain. Oleh karena itu, UKM Budha, UKM Kristen (Katolik-
mahasiswa STIE Satu Nusa dapat Protestan), UKM Kong Hu Chu).
meningkatkan tanggapan kerjatim Kegiatan yang sudah terbentuk selama
(teamwork perception) melalui penelitian ini berlangsung yaitu BEM
penerapan bakat/talents dan STIE Satu Nusa mengadakan acara
kemampuan individu. Mahasiswa donor darah dan buka puasa bersama,
STIE Satu Nusa juga perlu koperasi mahasiswa Satu Nusa
meningkatkan tanggapan kerjatim mengadakan penjualan souvenir.
melalui sikap saling mendukung antar Untuk sekolah tinggi lainnya yang
satu sama lain dan partisipasi masih dalam gabungan perguruan
lingkungan kerja dalam memimpin tinggi swasta Satu Nusa, yaitu STBA
dan melayani orang lain. Yunisla mengadakan keakraban dan
3. Secara keseluruhan, dari hasil sebaran bakti sosial, STIBUN Lampung
kuesioner, kecerdasan individu mengadakan reuni akbar alumni IKA
mahasiswa STIE Satu Nusa dapat Stibun Lampung. Kegiatan
dikatakan sangat baik dengan nilai kemahasiswaan yang dapat dilakukan
sebesar 78,70% dari yang diharapkan sesuai minat tinggi ke rendah seperti
(100%). Skor terendah terdapat pada kegiatan spiritualis/keagamaan dan
indikator tentang kinestestik/tubuh kegiatan logika/matematik, sesuai
dengan nilai 72,60%. Mahasiswa rendah ke tinggi seperti kegiatan olah
STIE Satu Nusa perlu meningkatkan raga/kesehatan dan kegiatan
berpikir melalui sensasi somatis/ pengasahan jiwa interpersonal
kinestetik. Bentuk aktivitasi (teater/sastra/film).
kemahasiswaan, misalnya: UKM Tari 4. Dari kedua variabel independen yang
dan Olahraga, UKM Kesehatan. Dari diteliti (motivasi dan teamwork
skor terendah ke tertinggi STIE Satu perception), STIE Satu Nusa perlu
Nusa dapat meningkatkan aktivitas- memberi perhatian pada pengaruh
aktivitas kemahasiswaan sesuai minat teori motivasiterhadap kecerdasan
mahasiswa yaitu antara lain di bidang: individu mahasiswa, terutama pada
(1) Kinestestik/Tubuh (Mis. UKM kecakapan berkomunikasi dan
Tari dan Olahraga, UKM Kesehatan), periodically training. Adanya
(2) Interpersonal (Mis. UKM Teater Teamwork Perception (Variabel
dan Sastra, UKM Film), (3) Naturalis Moderating) akan dapat memperkuat
(Mis. UKM Pecinta Alam, UKM hubungan variabel motivasi terhadap
Wisata dan Kuliner, UKM Tata variabel kecerdasan individu.
Boga), (4) Visual/Ruang (Mis. UKM 5. Bagi penelitian selanjutnya, penulis
Lukis dan Fotografi), (5) menyarankan agar peneliti dapat
Musikal/Ritmik (Mis. UKM Musik mencermati faktor lain yang lebih
dan Ritmik), (6) Intrapersonal (Mis. spesifik dan nyata/signifikan dalam
Keluarga Mahasiswa (KM)/Badan memengaruhi kecerdasan individu
Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan mahasiswa di STIE Satu Nusa,
Alumni), (7) Verbal/Linguistik (UKM sebagai saran misalnya: komunikasi
Radio dan Jurnalistik), (8)
yang baik (good communication) dan European Hospital. Diterbitkan
kecerdasan yang logis. dalam International Journal for
Penelitian ini dilakukan pada ruang Quality in Health Care, 27(6), 499–
lingkup yang kecil, yaitu pada STIE Satu
506.
Nusa, dengan jumlah mahasiswa yang
dapat dijadikan responden ialah sebanyak Martoyo. (2007). Manajemen Sumber
73 orang. Hasil penelitian ini hanya Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
berlaku pada Perguruan Tinggi Swasta Nazir, M. 2005. Metode Penelitian.
Satu Nusa. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noviani, Wulan. 2012. Analisis Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Kecerdasan Majemuk dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Aja Dailey. 2009. Key Motivational
Pembentukan Sikap Profesional
Factors and How Teachers Can
Mahasiswa Profesi Keperawatan
Encourage Motivation in their
FKIK Umy Di RS Pku
Students. Diterbitkan dalam
Muhammadiyah Yogyakarta Tesis
University of Birmingham,
Magister pada Program Pascasarjana
November 2009 dalam Module 2
Magister Manajemen Universitas
Assessment Task SLA/09/11.
Muhammadiyah Yogyakarta.
Buchholz, Steve, 2000. Creating the High
Mualimin. 2013. Korelasi Motivasi
Performance Team. Canada: John
Berprestasi dan Minat Berorganisasi
Wiley & Sons, Inc.
Terhadap Indeks Prestasi Belajar
Hadyn Ingram, Terry Desombre. 1999.
Mahasiswa Bidikmisi Jurusan
Teamwork: Comparing Academic
Biologi Fmipa Unnes. Skripsi
and Practitioners’ Perceptions.
Sarjana pada FMIPA Universitas
Diterbitkan dalam Team
Negeri Semarang.
Performance Management: An
Pradiansyah, Arvan. (2017). Article linked
International Journal, Vol. 5 Issue: 1,
to motivation topic. Retrieved from
pp.16-22.
http://www.arvanpradiansyah.com/5
Hoesada, Jan. 2013. Taksonomi Ilmu
-cara-meningkatkan-motivasi-kerja-
Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit
karyawan/. Penulis adalah juga
Andi.
seorang penulis buku Happines at
Horward Gardner. 1995. Multiple
Work (telah terkonfirmasi langsung
Intelligences as Catalyst. Diterbitkan
oleh penulis ybs). Diakses pada 3
dalam The English Journal Vol. 84,
November 2017.
No. 8, Multiple Intelligences (Dec.,
Raharjo, Sahid. 2015. Article linked to
1995), pp. 16-18 (3 pages) Published
regression moderating topic.
by: National Council of Teachers of
Retrieved from
English.
http://www.konsistensi.com/2015/05/
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo.
analisis-regresi-variabel-
2005. Perilaku Organisasi, buku 1
moderating.html?m=1. Diakses pada
dan 2, Jakarta : Salemba Empat.
1 April 2017.
Kristensen et al. 2015. Quality
Sanderson, Brittany. 2016. The Impact of
Management and Perceptions of
the Multiple Intelligences on
Teamwork and Safety Climate in
Literacy Learning: A Case Study.
Diterbitkan dalam Education and
Human Development Master's
Theses. 736. The Impact of the
Multiple Intelligences on Literacy
Learning: A Case Study.
Sendy Nuary. 2016. Pengaruh Kerjasama
Tim dan Kreativitas Terhadap
Kinerja Karyawan CV.Collaborative
Bandung. Skripsi Sarjana pada
Program Manajemen Universitas
Komputer Indonesia (Unikom)
Bandung.
Sepora, Tengku, dan Sepideh. 2012.
Motivation, Its Types, and Its
Impacts in Language Learning.
Diterbitkan dalam International
Journal of Business and Social
Science Vol. 3 No. 24 [Special Issue
– December 2012].
Singarimbun, Masri. & Sofian, Effendi.
1995. Metode Penelitian Survey. PT.
Pustaka.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif: Dilengkapi
Perbandingan Perhitungan Manual
& SPSS (Edisi Pertama). Jakarta:
Kencana.
Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian
Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suwardi dan Daryanto. 2017. Manajemen
Peserta Didik. Yogyakarta : Gava
Media.
Tim Pustaka. 2010. Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Baru. Jakarta: PT
Media Pustaka Phoenix Jakarta.
Tim Redaksi. 2012. Undang-undang
Pendidikan Tinggi 2012 (UU No. 12
Tahun 2012). Jakarta : Sinar Grafika.

Das könnte Ihnen auch gefallen