Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract:. The 2013 curriculum that has begun to be piloted in the academic year 2013-2014
requires teachers to assess all aspects of development. These aspects are aspects of attitude,
knowledge and skills. Assessment of these three aspects must be done by the teacher himself.
Assessment of student attitudes that are also considered important in education Curriculum 2013 is
divided into two types of penialaian, namely spiritual attitudes and social attitudes. The purpose of
this study is to find out how the technique of assessing students' social attitudes in the application of
Curriculum 2013 at SDN 1 Watulimo District Watulimo Trenggalek Regency academic year 2017-
2018. This research is a qualitative research with data collection method of observation, interview
and documentary study. This method is used to obtain data of social attitude assessment techniques
conducted by teachers. Instrument used in the form of observation sheet of learning activities
conducted by teachers and interview sheets with open answer. The results showed that there are
three stages of assessment conducted by the teacher, namely the planning, implementation, and
reporting of students' social attitude. In accordance with the guidebook of students' social attitudes
assessment Curriculum 2013 mentioned that there are four techniques of assessment of social
attitudes are obsrvasi, journals, assessment of friends and self-assessment. In the school studied it
was found that schools use only two types of assessment techniques, namely observations and
journals.
Keyword: Curriculum 2013, Social Attitude,; Assessment Technique
Abstrak: : Kurikulum 2013 yang sudah mulai diujicobakan pada tahun ajaran 2013-2014 menuntut
guru untuk melakukan penilaian pada semua aspek perkembangan. Aspek tersebut ialah aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian ketiga aspek ini harus dilakukan oleh guru itu sendiri.
Penilaian sikap siswa yang juga dianggap penting dalam pendidikan Kurikulum 2013 dibagi menjadi
dua jenis penialaian, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana teknik penilaian sikap sosial siswa dalam penerapan Kurikulum 2013 di SDN
1 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek tahun ajaran 2017-2018. Penelitian ini
merupakan penelitian Kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan studi
dokumenter. Metode ini digunakan untuk memperoleh data teknik penilaian sikap sosial yang
dilakukan oleh guru. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan lembar wawancara dengan jawaban terbuka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat tiga tahapan penilaian yang dilakukan oleh guru, yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penilaian sikap sosial siswa. Sesuai dengan buku panduan
penilaian sikap sosial siswa Kurikulum 2013 disebutkan bahwa ada empat teknik penilaian sikap
sosial yaitu obsrvasi, jurnal, penilaian antarteman dan penilaian diri. Pada sekolah yang diteliti
ditemukan bahwa sekolah hanya menggunakan dua jenis teknik penilaian, yaitu observasi dan jurnal.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, Sikap Sosial, Teknik penilaian
Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 21
melainkan juga tentang pembentukan kemampuan soft skills dan hard skill yang
karakter atau sikap siswa. Banyak sekali berupa sikap, keterampilan dan
usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia pengetahuan (Fadlillah, 2014, hal.16).
untuk memajukan pendidikannya. Salah Proses pembelajaran merupakan hal
satunya yaitu dengan membuat Kurikulum utama dalam pendidikan, namun tidak
baru. Kurikulum merupakan perangkat kalah pentingnya dengan proses penilaian.
pendidikan yang harus ada dalam proses Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pendidikan. harus dinilai agar dapat diketahui hasil dari
Kurikulum merupakan inti dari pembelajaran yang telah dilakukan.
proses pendidikan, sebab di antara bidang- Penilaian pembelajaran dilakukan oleh
bidang pendidikan yaitu manajemen guru kelas dan guru mata pelajaran secara
pendidikan, kurikulum, pembelajaran, dan langsung. Seperti yang telah dikemukakan
bimbingan siswa, kurikulum pengajaran diatas bahwa Kurikulum 2013
merupakan bidang yang paling langsung mengembangkan aspek sikap, pengetahuan
berpengaruh terhadap hasil pendidikan. dan keterampilan, sehingga untuk
Pengembangan kurikulum, minimal dapat penilaiannya juga mencakup tiga aspek
dibedakan antara desain kurikulum atau tersebut.
kurikulum tertulis (“design, written, ideal, Gronlund & Linn (1990, hal.5)
intended, official, formal curriculum”) dan seperti yang dikutip di Kusaeri (2014,
implementasi kurikulum atau kurikulum hal.16) mendefinisikan penilaian sebagai
perbuatan (“curriculum implementation, suatu proses yang sistematis dan mencakup
actual curriculum, real curriculum, atau kegiatan mengumpulkan, menganalisis,
curriculum in action”) (Sukmadinata & serta menginterpretasikan informasi untuk
Syaodih, 2014 ). menentukan seberapa jauh seorang atau
Kurikulum terbaru yang dibuat oleh sekeompok siswa mencapai tujuan
pemerintah yaitu kurikulum 2013. pembelajaran yang telah ditetapkan, baik
Kurikulum ini merupakan pengembangan aspek pengetahuan, sikap maupun
dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum keterampilan, sehingga dapat disimpulkan
2013 merupakan kurikulum baru yang bahwa penilaian adalah suatu prosedur
mulai diterapkan pada tahun pelajaran sistematis yang mencakup kegiatan
2013/2014. Kurikulum ini adalah mengumpulkan, menganalisis, dan
pengembangan dari kurikulum yang telah menginterpretasikan informasi yang dapat
ada sebelumnya , baik Kurikulum Berbasis digunakan untuk membuat kesimpulan
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun tentang karakteristik seseorang atau objek.
2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Penilaian kurikulum harus
Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja mencakup aspek pengetahuan,
yang menjadi titik tekan pada Kurikulum keterampilan dan sikap secara utuh dan
2013 ini adalah adanya peningkatan dan proporsional, sesuai dengan kompetensi
keseimbangan soft skills dan hard skills inti yang telah ditentukan. Penilaian aspek
yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian
keterampilan dan pengetahuan. Kemudian, tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.
kedudukan kompetensi yang semula Penilaian aspek keterampilan dapat dapat
diturunkan dari mata pelajaran berubah dialkukan dengan dengan ujian praktek,
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari analisis keterampilan dan analisis tugas,
kompetensi. Selain itu, pembelajaran lebih serta penialian oleh siswa sendiri. Adapun
bersifat tematik integrative dalam semua penilaian sikap, dapat dilakukan dengan
mata pelajaran. Dengan demikian dapat daftar isian sikap (pengamatan pribadi) dari
dipahami bahwa Kurikulum 2013 adalah diri sendiri, dan daftar isian sikap yang
sebuah kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kompetensi inti
untuk meningkatkan dan menyeimbangkan (Mulyasa, 2014, hlm.137).
Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 23
tetapi diperhatikan oleh orang-orang pembelajaran yang telah diikutinya.
sekelompoknya. Objeknya adalah objek Pembentukan karakter memang tidak bisa
sosial (objeknya banyak orang dalam sim salabim atau terbentuk dalam waktu
kelompok) dan dinyatakan berulang- singkat, tapi indikator perilaku dapat
ulang”. W.A.Gerungan (2009) juga dideteksi secara dini oleh setiap guru.
mengungkapkan bahwa suatu attitude Teknik penilaian sikap atau karakter siswa
sosial dinyatakan dengan cara-cara dapat dilakukan dengan membuat format
kegiatan yang sama dan berulang-ulang penilaian terlebih dahulu. Format tersebut
terhadap objek sosial. Attitude sosial dapat dikembangkan sesuai dengan
menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah karakter yang akan dinilai, dan jenis
laku yang dinyatakan berulang-ulang penilaian yang digunakan (Mulyasa, 2014).
terhadap suatu objek sosial dan biasanya Teknik maupun instrumen penilaian
attitude sosial dinyatakan tidak hanya oleh sikap spiritual dan sosial hampir sama,
seseorang, tetapi juga oleh orang lain yang namun indikator pencapaian kompetensi
sekelompok atau semasyarakat. sikap sosial lebih banyak daripada indikator
Sikap sosial merupakan ekspresi pencapaian kompetensi sikap spiritual.
atau tindakan seseorang dalam menyikapi Pendidik melakukan penilaian kompetensi
sesuatu dalam kehidupan sosial. Terdapat sikap melalui observasi, penilaian diri,
subjek dan objek dalam sikap sosial. Sikap penilaian teman sejawat (peer evaluation)
seseorang selalu berhubungan dengan oleh siswa dan jurnal. Instrument yang
kehidupan sosial, karena dengan adanya digunakan untuk observasi, penilaian diri
interaksi sosial akan terlihat sikap dan penilaian antar siswa adalah daftar cek
seseorang tersebut. Sikap sosial atau skala penilaian (ratting scale) yang
berkembang dalam suatu kelompok sosial disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
yang dinyatakan dengan cara yang sama berupa catatan pendidik. Penilaian sikap
dan dilakukan berulang-ulang. berhubungan dengan sikap siswa terhadap
materi pelajaran, sikap siswa terhadap
Penilaian Sikap Sosial guru/pengajar, sikap siswa terhadap proses
Sikap merupakan sebuah ekspresi pembelajaran, dan sikap yang berkaitan
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dengan nilai atau norma yang berhubungan
dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dengan materi pemebelajaran (Fadlillah,
dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau 2014).
tindakan yang diinginkan. Kompetensi Imas Kurinasih dan Berlin Sani
sikap yang dimaksud dalam panduan ini (2014) mengungkapkan bahwa aspek sikap
adalah ekspresi nilai-nilai atau pandangan dapat dinilai dengan cara berikut.
hidup yang dimiliki oleh seseorang dan a. Observasi
diwujudkan dalam perilaku (Imas Merupakan teknik penilaian yang
Kurinasih dan Berlin Sani, 2014). dilakukan secara berkesinambungan
Kurikulum 2013 membagi kompetensi dengan menggunakan indera, baik
sikap menjadi dua yaitu: secara langsung maupun tidak
a. Sikap spiritual yang terkait dengan langsung dengan menggunakan
pembentukan siswa yang beriman format observasi yang berisi
dan bertakwa. sejumlah indikator perilaku yang
b. Sikap sosial yang terkait dengan diamati. Hal ini juga dilakukan saat
pembentukan siswa yang berakhlak pembelajaran maupun diluar
mulia, mandiri, demokratis dan pembelajaran.
bertanggung jawab. b. Penilaian Diri
Penilaian sikap atau karakter siswa Merupakan teknik penilaian dengan
dimaksudkan untuk mendeteksi karakter cara meminta siswa untuk
yang terbentuk daam diri siswa melalui mengemukakan kelebihan dan
Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 25
Kurikulum 2013. Hingga saat ini SDN 1
Watulimo sudah menggunakan Kurikulum
2013 pada kelas 1 sampai kelas 6.
Hasil penelitian melalui kegiatan
wawancara dan observasi terhadap
perencanaan penilaian sikap sosial yang
dilakukan oleh guru di SDN 1 Watulimo
menunjukkan bahwa guru kelas V dan III
sama-sama menyiapkan instrument
Gambar 2. Instrument penialian sikap sosial pada buku
penilaian sikap sosial sebelum kegiatan paket pegangan guru kelas III Tema 8
pembelajaran. Kedua guru juga
menyampaikan indikator sikap sosial yang
harus dicapai siswa, namun guru tidak Terdapat perbedaan hasil dari
menyampaikan secara langsung, melainkan kegiatan wawancara antara guru kelas V
melalui arahan untuk melakukan sikap dan guru kelas III. Guru kelas V
yang baik. Acuan guru dalam melakukan menyampaikan bahwa beliau tidak
penilaian sikap sosial yaitu dari buku paket menentukan indikator sikap sosial yang
pegangan siswa dan buku paket pegangan akan dinilainya pada setiap harinya,
guru. Acuan dari buku paket siswa yaitu sedangkan guru kelas III menyampaikan
sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada bahwa beliau menentukan indikator sikap
buku paket siswa. Acuan dari buku paket sosial yang akan dinilai setiap harinya
guru berupa panduan dan contoh sesuai dengan buku paket pegangan guru.
instrument penilaian sikap sosial. Sejalan dengan hasil dokumentasi peneliti
tentang perencanaan penilaian sikap sosial
siswa guru juga memiliki dokumen
penilaian observasi yang tergabung dalam
RPP, serta jurnal sikap sosial siswa yang
dibukukan sendiri.
Pelaksanaan penilaian sikap sosial
harus dilakukan oleh guru itu sendiri. Guru
kelas yang setiap hari bersama siswa
tentunya akan lebih mudah dalam
melakukan penilaian sikap sosial siswanya.
Pelaksanaan penilaian sikap sosial harus
dilakukan oleh guru setiap hari dan setiap
saat guru melihat perkembangan sikap
sosial setiap siswanya. Direktorat
Gambar 1. Instrument penilaian sikap sosial siswa Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hal.28)
pada buku paket pegangan guru kelas V Tema 9
mengungkapkan “pelaksanaan penilaian
sikap disesuaikan dengan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran”.
Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 27
Seorang guru harus bisa memberikan deskripsi singkat dari guru mata pelajaran
penilaian yang sesuai dengan keadaan (PJOK dan Agama) dan warga sekolah
siswa di sekolah. Guru memerlukan teknik (guru ekstrakurikuler, petugas
maupun instrument penilaian yang sesuai perpustakaan, petugas kebersihan dan
agar dapat memudahkan guru dalam penjaga sekolah), (d)Guru kelas
melakukan penilaian. Menurut Kementrian menyimpulkan dan merumuskan deskripsi
Pendidikan dan Kebudayaan (2013, hal.5) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
“karakteristik penilaian dalam Kurikulum peserta didik, (e)Deskripsi sikap
2013 yaitu belajar tuntas, otentik, menggunakan kalimat yang bersifat
berkesinambungan, menggunakan teknik memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang
penilaian yang bervariasi dan berdasarkan bernada positif. Hindari frasa yang
acuan kriteria”. bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
Penilaian dalam Kurikulum 2013 masih perlu peningkatan dalam ... atau ...
mengacu pada Permendikbud Nomor 66 namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
Tahun 2013 seperti yang dikutip di (f)Deskripsi sikap menyebutkan
Kunandar (2014, hal.35) tentang Standar perkembangan sikap peserta didik yang
Penilaian bertujuan untuk menjamin: (1) sangat baik, baik, cukup, atau perlu
perencanaan penilaian siswa sesuai dengan bimbingan, (g)Apabila peserta didik tidak
kompetensi yang akan dicapai dan memiliki catatan apapun dalam jurnal,
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) sikap dan perilaku peserta didik tersebut
pelaksanaan penilaian siswa secara diasumsikan baik, (h)Karena sikap dan
professional,terbuka, edukatif, efektif, perilaku dikembangkan selama satu
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial semester, deskripsi nilai sikap peserta didik
budaya, dan (3) pelaporan hasil penilaian dirumuskan pada akhir semester. Oleh
secara objektif, akuntabel, dan informatif. karena itu, guru mata pelajaran dan guru
Hal ini sejalan dengan penelitian yang kelas harus memeriksa jurnal secara
dilakuakan oleh peneliti mengenai teknik keseluruhan hingga akhir semester untuk
penilaian sikap sosial siswa dalam menganalisis catatan yang menunjukkan
penerapan Kurikulum 2013. Peneliti perkembangan sikap dan perilaku peserta
melakukan penelitian bagaimana guru didik, (i)Penetapan deskripsi akhir sikap
merencanakan penilaian, melaksanakan peserta didik dilakukan melalui rapat
penilaian dan melakukan pelaporan dari dewan guru pada akhir semester.
hasil penilaiannya. Hasil observasi dan wawancara
Hasil penilaian sikap sosial di SDN yang dilakukan oleh peneliti dapat
1 Watulimo direkap oleh pendidik minimal disimpulkan bahwa teknik penilaian sikap
dua kali dalam satu semester yaitu pada mid sosial yang dilakukan guru disekolah dapat
semester dan pada setiap semester. Hasil dikatakan sudah cukup baik. Guru
penilaian sikap ini akan dibahas dan melakukan dua jenis teknik penilaian yaitu
dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai teknik observasi dan jurnal. Hal ini sejalan
sikap sosial peserta didik. Langkah-langkah dengan pendapat Fadlillah (2014, hal. 201)
untuk membuat deskripsi nilai sikap selama “pendidik melakukan penilaian kompetensi
satu semester yaitu (a)Guru kelas dan guru sikap melalui observasi, penilaian diri,
mata pelajaran mengelompokkan atau penilaian teman sejawat (peer evaluation)
menandai catatan-catatan sikap peserta oleh peserta didik dan jurnal”. Guru di SDN
didik yang dituliskan dalam jurnal sikap 1 Watulimo sudah menggunakan dua jenis
sosial, (b)Guru kelas membuat rekapitulasi penilaian yang disebutkan Fadlillah di atas.
sikap dalam jangka waktu satu semester Walaupun belum semua jenis penilaian
(jangka waktu bisa disesuaikan sesuai digunakan, hal ini sudah lebih baik dari
pertimbangan satuan pendidikan), (c)Guru penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
kelas mengumpulkan catatan sikap berupa Darmansyah (2014, hal.17) “Teknik
Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 29
Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sani, Ridwan Abdullah. (2016). Penilaian
Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjiwana, Pande Putu Cahya Mega dkk
(2015). Kutipan: Analisis Sikap
Sosial Siswa Kelas V Pada
Pembelajaran dengan Kurikulum
2013, 3(1). Diperoleh dari
https://googleweblight.com/?lite_url
=https://ejournal.
undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/ar
ticle/view/5631&ei
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana & Syaodih, Erliany.
(2014). Kurikulum dan
Pembelajaran Kompetensi. Bandung:
Refika Aditama.