Sie sind auf Seite 1von 10

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar | p-ISSN 2085-1243 | e-ISSN 2579-5457

Vol. 11 No.1 Januari 2019 | Hal 21-30

ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA DALAM


PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN 1 WATULIMO

Shintia Kandita Tiara1, Eka Yuliana Sari2


STKIP PGRI Tulungagung

Abstract:. The 2013 curriculum that has begun to be piloted in the academic year 2013-2014
requires teachers to assess all aspects of development. These aspects are aspects of attitude,
knowledge and skills. Assessment of these three aspects must be done by the teacher himself.
Assessment of student attitudes that are also considered important in education Curriculum 2013 is
divided into two types of penialaian, namely spiritual attitudes and social attitudes. The purpose of
this study is to find out how the technique of assessing students' social attitudes in the application of
Curriculum 2013 at SDN 1 Watulimo District Watulimo Trenggalek Regency academic year 2017-
2018. This research is a qualitative research with data collection method of observation, interview
and documentary study. This method is used to obtain data of social attitude assessment techniques
conducted by teachers. Instrument used in the form of observation sheet of learning activities
conducted by teachers and interview sheets with open answer. The results showed that there are
three stages of assessment conducted by the teacher, namely the planning, implementation, and
reporting of students' social attitude. In accordance with the guidebook of students' social attitudes
assessment Curriculum 2013 mentioned that there are four techniques of assessment of social
attitudes are obsrvasi, journals, assessment of friends and self-assessment. In the school studied it
was found that schools use only two types of assessment techniques, namely observations and
journals.
Keyword: Curriculum 2013, Social Attitude,; Assessment Technique

Abstrak: : Kurikulum 2013 yang sudah mulai diujicobakan pada tahun ajaran 2013-2014 menuntut
guru untuk melakukan penilaian pada semua aspek perkembangan. Aspek tersebut ialah aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penilaian ketiga aspek ini harus dilakukan oleh guru itu sendiri.
Penilaian sikap siswa yang juga dianggap penting dalam pendidikan Kurikulum 2013 dibagi menjadi
dua jenis penialaian, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana teknik penilaian sikap sosial siswa dalam penerapan Kurikulum 2013 di SDN
1 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek tahun ajaran 2017-2018. Penelitian ini
merupakan penelitian Kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan studi
dokumenter. Metode ini digunakan untuk memperoleh data teknik penilaian sikap sosial yang
dilakukan oleh guru. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan lembar wawancara dengan jawaban terbuka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat tiga tahapan penilaian yang dilakukan oleh guru, yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penilaian sikap sosial siswa. Sesuai dengan buku panduan
penilaian sikap sosial siswa Kurikulum 2013 disebutkan bahwa ada empat teknik penilaian sikap
sosial yaitu obsrvasi, jurnal, penilaian antarteman dan penilaian diri. Pada sekolah yang diteliti
ditemukan bahwa sekolah hanya menggunakan dua jenis teknik penilaian, yaitu observasi dan jurnal.
Kata Kunci: Kurikulum 2013, Sikap Sosial, Teknik penilaian

PENDAHULUAN yang baik pula untuk negaranya. Proses


Pendidikan merupakan suatu hal pendidikan di Indonesia sudah cukup baik,
yang penting bagi berkembangnya suatu namun pemerintah masih tetap berusaha
Negara. Melalui pendidikan yang baik, untuk mengembangkannya. Pendidikan
maka akan melahirkan generasi- generasi tidak hanya tentang ilmu pengetahuan,
1
STKIP PGRI Tulungagung, email: shintiawgh27@gmail.com
2
STKIP PGRI Tulungagung

Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 21
melainkan juga tentang pembentukan kemampuan soft skills dan hard skill yang
karakter atau sikap siswa. Banyak sekali berupa sikap, keterampilan dan
usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia pengetahuan (Fadlillah, 2014, hal.16).
untuk memajukan pendidikannya. Salah Proses pembelajaran merupakan hal
satunya yaitu dengan membuat Kurikulum utama dalam pendidikan, namun tidak
baru. Kurikulum merupakan perangkat kalah pentingnya dengan proses penilaian.
pendidikan yang harus ada dalam proses Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pendidikan. harus dinilai agar dapat diketahui hasil dari
Kurikulum merupakan inti dari pembelajaran yang telah dilakukan.
proses pendidikan, sebab di antara bidang- Penilaian pembelajaran dilakukan oleh
bidang pendidikan yaitu manajemen guru kelas dan guru mata pelajaran secara
pendidikan, kurikulum, pembelajaran, dan langsung. Seperti yang telah dikemukakan
bimbingan siswa, kurikulum pengajaran diatas bahwa Kurikulum 2013
merupakan bidang yang paling langsung mengembangkan aspek sikap, pengetahuan
berpengaruh terhadap hasil pendidikan. dan keterampilan, sehingga untuk
Pengembangan kurikulum, minimal dapat penilaiannya juga mencakup tiga aspek
dibedakan antara desain kurikulum atau tersebut.
kurikulum tertulis (“design, written, ideal, Gronlund & Linn (1990, hal.5)
intended, official, formal curriculum”) dan seperti yang dikutip di Kusaeri (2014,
implementasi kurikulum atau kurikulum hal.16) mendefinisikan penilaian sebagai
perbuatan (“curriculum implementation, suatu proses yang sistematis dan mencakup
actual curriculum, real curriculum, atau kegiatan mengumpulkan, menganalisis,
curriculum in action”) (Sukmadinata & serta menginterpretasikan informasi untuk
Syaodih, 2014 ). menentukan seberapa jauh seorang atau
Kurikulum terbaru yang dibuat oleh sekeompok siswa mencapai tujuan
pemerintah yaitu kurikulum 2013. pembelajaran yang telah ditetapkan, baik
Kurikulum ini merupakan pengembangan aspek pengetahuan, sikap maupun
dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum keterampilan, sehingga dapat disimpulkan
2013 merupakan kurikulum baru yang bahwa penilaian adalah suatu prosedur
mulai diterapkan pada tahun pelajaran sistematis yang mencakup kegiatan
2013/2014. Kurikulum ini adalah mengumpulkan, menganalisis, dan
pengembangan dari kurikulum yang telah menginterpretasikan informasi yang dapat
ada sebelumnya , baik Kurikulum Berbasis digunakan untuk membuat kesimpulan
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun tentang karakteristik seseorang atau objek.
2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Penilaian kurikulum harus
Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja mencakup aspek pengetahuan,
yang menjadi titik tekan pada Kurikulum keterampilan dan sikap secara utuh dan
2013 ini adalah adanya peningkatan dan proporsional, sesuai dengan kompetensi
keseimbangan soft skills dan hard skills inti yang telah ditentukan. Penilaian aspek
yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian
keterampilan dan pengetahuan. Kemudian, tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.
kedudukan kompetensi yang semula Penilaian aspek keterampilan dapat dapat
diturunkan dari mata pelajaran berubah dialkukan dengan dengan ujian praktek,
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari analisis keterampilan dan analisis tugas,
kompetensi. Selain itu, pembelajaran lebih serta penialian oleh siswa sendiri. Adapun
bersifat tematik integrative dalam semua penilaian sikap, dapat dilakukan dengan
mata pelajaran. Dengan demikian dapat daftar isian sikap (pengamatan pribadi) dari
dipahami bahwa Kurikulum 2013 adalah diri sendiri, dan daftar isian sikap yang
sebuah kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kompetensi inti
untuk meningkatkan dan menyeimbangkan (Mulyasa, 2014, hlm.137).

22 EduHumaniora: Vol. 11 No. 1, Januari 2019


Kurikulum 2013 juga disebut kompetensi sikap, keterampilan dan
sebagai Pendidikan Karakter. Dimana pengetahuan. Kedudukan kompetensi yang
pengembangan karakter siswa merupakan semula diturunkan dari mata pelajaran
hal yang sama pentingnya dengan berubah menjadi mata pelajaran
pengembangan pengetahuan siswa. Setiap dikembangkan dari kompetensi. Selain itu,
siswa tentunya memiliki sikap yang pembelajaran lebih bersifat tematik
berbeda-beda. Diharapkan dari setiap integrative dalam semua mata pelajaran.
kegiatan pembelajaran yang telah Demikian dapat dipahami bahwa
dilakukan dapat mengembangkan sikap Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum
siswa. yang dikembangkan untuk meningkatkan
Beberapa guru Sekolah Dasar masih dan menyeimbangkan kemampuan soft
merasa kebingungan dalam menilai sikap skills dan hard skill yang berupa sikap,
siswa, terutama pada sikap sosial. Guru keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah,
merasa kesulitan menilai sikap sosial siswa 2014).
dikarenakan begitu banyaknya jenis sikap
sosial yang harus dinilai. Selain itu, proses Penilaian
penilain yang begitu banyak juga dirasa Gronlund & Linn (1990) seperti
merepotkan guru. Sebagian guru juga yang dikutip di Kusaeri (2014)
masih belum memahami bagaimana teknik mendefinisikan penilaian sebagai suatu
penilaian sikap yang sesuai dengan proses yang sistematis dan mencakup
Kurikulum 2013. Padahal guru-guru kegiatan mengumpulkan, menganalisis,
tersebut sudah mengikuti pelatihan serta menginterpretasikan informasi untuk
Kurikulum 2013. menentukan seberapa jauh seorang atau
Berdasarkan paparan di atas, tujuan sekeompok siswa mencapai tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran yang telah ditetapkan, baik
teknik penilaian sikap sosial siswa yang aspek pengetahuan, sikap maupun
dilakukan oleh guru dalam penerepan keterampilan, sehingga dapat disimpulkan
Kurikulum 2013 di SDN 1 Watulimo bahwa penilaian adalah suatu prosedur
Kecamatan Watulimo Kabupaten sistematis yang mencakup kegiatan
Trenggalek tahun ajaran 2017-2018. mengumpulkan, menganalisis, dan
Diharapkan dari adanya penelitian ini dapat menginterpretasikan informasi yang dapat
memberikan informasi baru bagi pembaca digunakan untuk membuat kesimpulan
pada umumnya dan bagi guru pada tentang karakteristik seseorang atau objek.
khusunya. Ridwan Abdullah Sani (2016)
mengungkapkan bahwa penilaian adalah
sistematik dan sistemik yang dilakukan
TINJUAN PUSTAKA melalui pengumpulan data atau informasi
Kurikulum 2013 yang sahih (valid) dan reliabel dan
Kurikulum 2013 merupakan selanjutnya data atau informasi tersebut
kurikulum baru yang mulai diterapkan pada diolah sebagai upaya melakukan
tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini pertimbangan untuk pengambilan
adalah pengembangan dari kurikulum yang kebijakan suatu program pendidikan.
telah ada sebelumnya, baik Kurikulum
Berbasis Kompetensi yang telah dirintis Sikap Sosial
pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingat Abu Ahmadi (2007)
Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya mengungkapkan bahwa “sikap sosial
saja yang menjadi titik tekan pada adalah kesadaran individu yang
Kurikulum 2013 ini adalah adanya menentukan perbuatan yang nyata, yang
peningkatan dan keseimbangan soft skills berulang-ulang terhadap objek sosial. Sikap
dan hard skills yang meliputi aspek sosial dinyatakan tidak oleh seorang saja

Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 23
tetapi diperhatikan oleh orang-orang pembelajaran yang telah diikutinya.
sekelompoknya. Objeknya adalah objek Pembentukan karakter memang tidak bisa
sosial (objeknya banyak orang dalam sim salabim atau terbentuk dalam waktu
kelompok) dan dinyatakan berulang- singkat, tapi indikator perilaku dapat
ulang”. W.A.Gerungan (2009) juga dideteksi secara dini oleh setiap guru.
mengungkapkan bahwa suatu attitude Teknik penilaian sikap atau karakter siswa
sosial dinyatakan dengan cara-cara dapat dilakukan dengan membuat format
kegiatan yang sama dan berulang-ulang penilaian terlebih dahulu. Format tersebut
terhadap objek sosial. Attitude sosial dapat dikembangkan sesuai dengan
menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah karakter yang akan dinilai, dan jenis
laku yang dinyatakan berulang-ulang penilaian yang digunakan (Mulyasa, 2014).
terhadap suatu objek sosial dan biasanya Teknik maupun instrumen penilaian
attitude sosial dinyatakan tidak hanya oleh sikap spiritual dan sosial hampir sama,
seseorang, tetapi juga oleh orang lain yang namun indikator pencapaian kompetensi
sekelompok atau semasyarakat. sikap sosial lebih banyak daripada indikator
Sikap sosial merupakan ekspresi pencapaian kompetensi sikap spiritual.
atau tindakan seseorang dalam menyikapi Pendidik melakukan penilaian kompetensi
sesuatu dalam kehidupan sosial. Terdapat sikap melalui observasi, penilaian diri,
subjek dan objek dalam sikap sosial. Sikap penilaian teman sejawat (peer evaluation)
seseorang selalu berhubungan dengan oleh siswa dan jurnal. Instrument yang
kehidupan sosial, karena dengan adanya digunakan untuk observasi, penilaian diri
interaksi sosial akan terlihat sikap dan penilaian antar siswa adalah daftar cek
seseorang tersebut. Sikap sosial atau skala penilaian (ratting scale) yang
berkembang dalam suatu kelompok sosial disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
yang dinyatakan dengan cara yang sama berupa catatan pendidik. Penilaian sikap
dan dilakukan berulang-ulang. berhubungan dengan sikap siswa terhadap
materi pelajaran, sikap siswa terhadap
Penilaian Sikap Sosial guru/pengajar, sikap siswa terhadap proses
Sikap merupakan sebuah ekspresi pembelajaran, dan sikap yang berkaitan
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dengan nilai atau norma yang berhubungan
dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dengan materi pemebelajaran (Fadlillah,
dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau 2014).
tindakan yang diinginkan. Kompetensi Imas Kurinasih dan Berlin Sani
sikap yang dimaksud dalam panduan ini (2014) mengungkapkan bahwa aspek sikap
adalah ekspresi nilai-nilai atau pandangan dapat dinilai dengan cara berikut.
hidup yang dimiliki oleh seseorang dan a. Observasi
diwujudkan dalam perilaku (Imas Merupakan teknik penilaian yang
Kurinasih dan Berlin Sani, 2014). dilakukan secara berkesinambungan
Kurikulum 2013 membagi kompetensi dengan menggunakan indera, baik
sikap menjadi dua yaitu: secara langsung maupun tidak
a. Sikap spiritual yang terkait dengan langsung dengan menggunakan
pembentukan siswa yang beriman format observasi yang berisi
dan bertakwa. sejumlah indikator perilaku yang
b. Sikap sosial yang terkait dengan diamati. Hal ini juga dilakukan saat
pembentukan siswa yang berakhlak pembelajaran maupun diluar
mulia, mandiri, demokratis dan pembelajaran.
bertanggung jawab. b. Penilaian Diri
Penilaian sikap atau karakter siswa Merupakan teknik penilaian dengan
dimaksudkan untuk mendeteksi karakter cara meminta siswa untuk
yang terbentuk daam diri siswa melalui mengemukakan kelebihan dan

24 EduHumaniora: Vol. 11 No. 1, Januari 2019


kekurangan dirinya dalam konteks dokumentasi. Sesuai dengan instrument
pencapaian kompetensi. Instrumen penelitian yang di ungkapkan maka teknik
yang digunakan berupa lembar penelitian yang dilakukan yaitu
penilaian diri. wawancara, observasi, dan studi
c. Penilaian Antar Teman dokumenter. Observasi dilakukan untuk
Merupakan teknik penilaian dengan memperoleh data dari guru melalui
cara meminta siswa untuk saling pengamatan langsung terhadap kegiatan
menilai terkait dengan sikap dan guru dalam menilai sikap sosial siswa.
perilaku keseharian siswa. Instrument Wawancara dilakukan untuk memperoleh
yang digunakan berupa lembar data secara langsung dari pihak guru.
penilaian antar siswa.\ Sebelum melaksanakan observasi dan
d. Jurnal wawancara, peneliti membuat pedoman
Merupakan catatan pendidik di dalam untuk observasi dan wawancara terlebih
dan di luar kelas yang berisi dahulu untuk membatasi topik yang akan
informasi hasil pengamatan tentang dibahas. Terdapat tiga indikator yang akan
kekuatan dan kelemahan siswa yang diteliti dalam penelitian ini. Indikator
berkaitan dengan sikap dan perilaku. tersebut yaitu perencanaan penilaian sikap
sosial siswa, pelaksanaan penilaian sikap
METODOLOGI PENELITIAN sosial siswa dan pelaporan penilaian sikap
Penelitian dilakasanakan di SDN 1 sosial siswa.
Watulimo pada tahun ajaran 2017-2018. Proses analisis data di lapangan
Penelitian ini akan mengamati teknik menggunakan Model Miles and Huberman.
penilaian sikap sosial siswa yang dilakukan Miles and Huberman (1984) seperti yang
oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran dikutip di Sugiyono (2011, hal.337)
maupun di luar kegiatan pembelajaran. mengemukakan bahwa aktivitas dalam
Penelitian ini termasuk dalam jenis analisis data kualitatif dilakukan secara
penelitian kualitatif yang bersifat interaktif dan berlangsung secara terus
deskriptif, karena penelitian ini menerus sampai tuntas, sehingga datanya
menggambarkan, melukiskan atau sudah jenuh. Aktivitas yang dilakukan
mendeskripsikan variabel teknik penilaian dalam analisis data yaitu data reduction
sikap sosial siswa sekolah dasar di SDN 1 (Reduksi data), data display dan conclution
Watulimo Kecamatan Watulimo drawing/ verification. Pengecekan
Kabupaten Trenggalek. Prosedur penelitian keabsahan data menggunakan teknik
ini melalui tiga tahapan penelitian. Adapun triangulasi. Teknik ini digunakan agar data
prosedur penelitian yang akan dilakukan yang diperoleh mendapat derajat serta
oleh peneliti yaitu tahap pralapangan, tahap kepastian.
pekerjaan lapangan dan tahap analisis data
(Moleong, 2014, hal.127-151). Subjek
HASIL PENELITIAN DAN
dalam penelitian ini adalah teknik penilaian
PEMBAHASAN
sikap sosial yang dilakukan oleh guru di
Kurikulum 2013 sudah mulai diuji
SDN 1 Watulimo. Peneliti meneliti guru
cobakan mulai tahun ajaran 2013-2014.
kelas III sebagai sampel kelas rendah dan
Mulai tahun itulah SDN 1 Watulimo
guru kelas V sebagai sampel kelas tinggi.
menjadi salah satu sekolah yang
Penelitian ini dilaksanakan pada saat
menerapkan uji coba penerapan Kurikulum
kegiatan pembelajaran dan setelah kegiatan
2013. Awal uji coba diterapkan yaitu pada
pembelajaran.
kelas 1 dan kelas 4. SDN 1 Watulimo
Instrument utama dalam penelitian
merupakan salah satu sekolah terbaik di
ini adalah peneliti. Adapun instrument yang
Kecamatan Watulimo, sehingga sekolah
berada diluar peneliti yaitu pedoman
tersebut ditunjuk oleh Dinas Pendidikan
observasi, pedoman wawancara dan
setempat untuk melakukan uji coba

Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 25
Kurikulum 2013. Hingga saat ini SDN 1
Watulimo sudah menggunakan Kurikulum
2013 pada kelas 1 sampai kelas 6.
Hasil penelitian melalui kegiatan
wawancara dan observasi terhadap
perencanaan penilaian sikap sosial yang
dilakukan oleh guru di SDN 1 Watulimo
menunjukkan bahwa guru kelas V dan III
sama-sama menyiapkan instrument
Gambar 2. Instrument penialian sikap sosial pada buku
penilaian sikap sosial sebelum kegiatan paket pegangan guru kelas III Tema 8
pembelajaran. Kedua guru juga
menyampaikan indikator sikap sosial yang
harus dicapai siswa, namun guru tidak Terdapat perbedaan hasil dari
menyampaikan secara langsung, melainkan kegiatan wawancara antara guru kelas V
melalui arahan untuk melakukan sikap dan guru kelas III. Guru kelas V
yang baik. Acuan guru dalam melakukan menyampaikan bahwa beliau tidak
penilaian sikap sosial yaitu dari buku paket menentukan indikator sikap sosial yang
pegangan siswa dan buku paket pegangan akan dinilainya pada setiap harinya,
guru. Acuan dari buku paket siswa yaitu sedangkan guru kelas III menyampaikan
sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada bahwa beliau menentukan indikator sikap
buku paket siswa. Acuan dari buku paket sosial yang akan dinilai setiap harinya
guru berupa panduan dan contoh sesuai dengan buku paket pegangan guru.
instrument penilaian sikap sosial. Sejalan dengan hasil dokumentasi peneliti
tentang perencanaan penilaian sikap sosial
siswa guru juga memiliki dokumen
penilaian observasi yang tergabung dalam
RPP, serta jurnal sikap sosial siswa yang
dibukukan sendiri.
Pelaksanaan penilaian sikap sosial
harus dilakukan oleh guru itu sendiri. Guru
kelas yang setiap hari bersama siswa
tentunya akan lebih mudah dalam
melakukan penilaian sikap sosial siswanya.
Pelaksanaan penilaian sikap sosial harus
dilakukan oleh guru setiap hari dan setiap
saat guru melihat perkembangan sikap
sosial setiap siswanya. Direktorat
Gambar 1. Instrument penilaian sikap sosial siswa Pembinaan Sekolah Dasar (2016, hal.28)
pada buku paket pegangan guru kelas V Tema 9
mengungkapkan “pelaksanaan penilaian
sikap disesuaikan dengan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran”.

26 EduHumaniora: Vol. 11 No. 1, Januari 2019


siswa secara langsung pada siswa yang
bersangkutan dan juga melakukan
pelaporan pada orangtua. Pada kegiatan
wawancara bersama guru kelas V dan guru
kelas III beliau mengungkapkan untuk
pelaporan sikap sosial siswa yang penting,
guru memberikan surat pemberitahuan
Gambar 3. Alur Pelaksanaan, Pengelolaan dan pada orangtua. Pelaporan sikap sosial siswa
Pelaporan Penilaian Sikap sesui dengan buku
Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar yang sudah pasti yaitu pada raport siswa.
Sejalan dengan hasil dokumentasi peneliti
Hasil wawancara dan observasi dari tentang pelaporan penilaian sikap sosial
kelas V dan III SDN 1 Watulimo mengenai siswa guru juga memiliki dokumen
pelaksanaan penilaian sikap sosial yaitu pelaporan sikap sosial siswa. Dokumen ini
kedua guru sama-sama melakukan merupakan raport siswa yang dibagikan
penilaian terhadap sikap siswa, termasuk setiap semester.
sikap sosial siswa juga dinilai oleh guru. Kurikulum 2013 menekankan
Penilaian sikap sosial siswa dilakukan guru pendidikan pada pengembangan dan
pada saat kegiatan pembelajaran dan di luar penyetaraan antara soft skill dan hard skill
kegiatan pembelajaran. Guru kelas V tidak melalui pengembangan kompetensi
menentukan indikator sikap sosial apa saja pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
yang akan dinilai setiap harinya, namun Sejalan dengan yang diungkapkan Fadlillah
berbeda dengan guru kelas III (2014, hal.16) Kurikulum 2013 adalah
mengungkapkan bahwa beliau menentukan sebuah kurikulum yang dikembangkan
indikator sikap sosial yang akan dinilaianya untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
sesuai dengan buku paket pegangan guru kemampuan soft skill dan hard skill yang
dan buku paket pegangan siswa. Teknik berupa sikap, ketrampilan dan
penilaian sikap sosial yang dilakukan oleh pengetahuan. Pendidikan Sekolah Dasar
guru yaitu dengan observasi dan jurnal. merupakan jenjang pendidikan yang sangat
Observasi dilakukan guru dengan cara terlihat perubahnnya dari pada penerapan
memberi tanda cek/centang pada Kurikulum 2013. Berbeda dengan
instrument penilaian yang sudah dibuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
guru, sedangkan jurnal diisi oleh guru materi pembelajaran pada Kurikulum 2013
setiap ada sikap siswa yang dirasa perlu dan dipadukan menjadi satu dalam sebuah
penting untuk dicatat. Sejalan dengan hasil Tema. Satu tahun pembelajaran bisa
dokumentasi peneliti tentang pelaksanaan mencapai 8 sampai 9 tema untuk setiap
penilaian sikap sosial siswa guru juga kelasnya. Setiap kompetensi dijelaskan
menunjukkan dokumen penilaian observasi pada Kompetensi Inti setiap tema.
yang tergabung dalam RPP yang sudah diisi Kompetensi Inti satu menjelaskan tentang
oleh guru, serta jurnal sikap sosial siswa sikap spiritual yang harus dicapai siswa.
yang dibukukan sendiri. Kompetensi Inti dua menjelaskan tentang
Pelaporan mengenai sikap sosial sikap sosial yang harus dicapai siswa.
siswa tidak kalah penting dari proses Kompetensi Inti tiga menjelaskan tentang
perencanaan dan pelaksanaan penilaian pengetahuan yang harus dicapai siswa.
sikap sosial. Pelaporan dilakukan oleh guru Kompetensi Inti empat menjelaskan
pada siswa itu sendiri dan juga pada orang tentang ketrampilan yang harus dicapai
tua siswa atau wali siswa. Hasil wawancara siswa. Keempat Kompetensi Inti ini harus
dan observasi dari kelas V dan III SDN 1 dicapai dalam setiap kegiatan
Watulimo mengenai pelaporan penilaian pembelajaran.
sikap sosial yaitu kedua guru sama-sama Ketercapaian keempat Kompetensi
melakukan pelaporan penilaian sikap sosial Inti ini tidak lepas dari peran seorang guru.

Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 27
Seorang guru harus bisa memberikan deskripsi singkat dari guru mata pelajaran
penilaian yang sesuai dengan keadaan (PJOK dan Agama) dan warga sekolah
siswa di sekolah. Guru memerlukan teknik (guru ekstrakurikuler, petugas
maupun instrument penilaian yang sesuai perpustakaan, petugas kebersihan dan
agar dapat memudahkan guru dalam penjaga sekolah), (d)Guru kelas
melakukan penilaian. Menurut Kementrian menyimpulkan dan merumuskan deskripsi
Pendidikan dan Kebudayaan (2013, hal.5) capaian sikap spiritual dan sosial setiap
“karakteristik penilaian dalam Kurikulum peserta didik, (e)Deskripsi sikap
2013 yaitu belajar tuntas, otentik, menggunakan kalimat yang bersifat
berkesinambungan, menggunakan teknik memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang
penilaian yang bervariasi dan berdasarkan bernada positif. Hindari frasa yang
acuan kriteria”. bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
Penilaian dalam Kurikulum 2013 masih perlu peningkatan dalam ... atau ...
mengacu pada Permendikbud Nomor 66 namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
Tahun 2013 seperti yang dikutip di (f)Deskripsi sikap menyebutkan
Kunandar (2014, hal.35) tentang Standar perkembangan sikap peserta didik yang
Penilaian bertujuan untuk menjamin: (1) sangat baik, baik, cukup, atau perlu
perencanaan penilaian siswa sesuai dengan bimbingan, (g)Apabila peserta didik tidak
kompetensi yang akan dicapai dan memiliki catatan apapun dalam jurnal,
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) sikap dan perilaku peserta didik tersebut
pelaksanaan penilaian siswa secara diasumsikan baik, (h)Karena sikap dan
professional,terbuka, edukatif, efektif, perilaku dikembangkan selama satu
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial semester, deskripsi nilai sikap peserta didik
budaya, dan (3) pelaporan hasil penilaian dirumuskan pada akhir semester. Oleh
secara objektif, akuntabel, dan informatif. karena itu, guru mata pelajaran dan guru
Hal ini sejalan dengan penelitian yang kelas harus memeriksa jurnal secara
dilakuakan oleh peneliti mengenai teknik keseluruhan hingga akhir semester untuk
penilaian sikap sosial siswa dalam menganalisis catatan yang menunjukkan
penerapan Kurikulum 2013. Peneliti perkembangan sikap dan perilaku peserta
melakukan penelitian bagaimana guru didik, (i)Penetapan deskripsi akhir sikap
merencanakan penilaian, melaksanakan peserta didik dilakukan melalui rapat
penilaian dan melakukan pelaporan dari dewan guru pada akhir semester.
hasil penilaiannya. Hasil observasi dan wawancara
Hasil penilaian sikap sosial di SDN yang dilakukan oleh peneliti dapat
1 Watulimo direkap oleh pendidik minimal disimpulkan bahwa teknik penilaian sikap
dua kali dalam satu semester yaitu pada mid sosial yang dilakukan guru disekolah dapat
semester dan pada setiap semester. Hasil dikatakan sudah cukup baik. Guru
penilaian sikap ini akan dibahas dan melakukan dua jenis teknik penilaian yaitu
dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai teknik observasi dan jurnal. Hal ini sejalan
sikap sosial peserta didik. Langkah-langkah dengan pendapat Fadlillah (2014, hal. 201)
untuk membuat deskripsi nilai sikap selama “pendidik melakukan penilaian kompetensi
satu semester yaitu (a)Guru kelas dan guru sikap melalui observasi, penilaian diri,
mata pelajaran mengelompokkan atau penilaian teman sejawat (peer evaluation)
menandai catatan-catatan sikap peserta oleh peserta didik dan jurnal”. Guru di SDN
didik yang dituliskan dalam jurnal sikap 1 Watulimo sudah menggunakan dua jenis
sosial, (b)Guru kelas membuat rekapitulasi penilaian yang disebutkan Fadlillah di atas.
sikap dalam jangka waktu satu semester Walaupun belum semua jenis penilaian
(jangka waktu bisa disesuaikan sesuai digunakan, hal ini sudah lebih baik dari
pertimbangan satuan pendidikan), (c)Guru penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
kelas mengumpulkan catatan sikap berupa Darmansyah (2014, hal.17) “Teknik

28 EduHumaniora: Vol. 11 No. 1, Januari 2019


penilaian sikap membutuhkan perhatian disimpulkan bahwa teknik penilaian sikap
khusus dari para guru, karena pada sosial siswa dalam penerapan Kurikulum
kurikulum sebelumnya belum dilakukan. 2013 yang dilakukan di SDN 1 Watulimo
Guru perlu pendalaman melalui pelatihan- yaitu terdapat dua jenis teknik penilaian
pelatihan yang memadai agar objektivitas sikap sosial yang dilakukan oleh guru.
penilaian dapat dilakukan secara optimal”. Teknik penilaian tersebut yaitu observasi
Penelitian lain yang dilakukan oleh Pande dan jurnal. Penggunaan teknik penilaian
Putu Cahya Mega Sanjiwana, Kt. Pudjawan tersebut dibagi dalam tiga tahapan yaitu
dan I Gd. Margunayasa mengungkapkan tahap perencanaan, pelaksanaan dan
“program yang dilakukan dalam pelaporan. Berdasarkan hasil penelitian
mengembangkan sikap sosial yaitu yang dilakukan oleh peneliti, guru tidak
pembelajaran berkelompok, kendala yang merasa kesulitan dalam menerapkan
ditemukan dalam mengembangkan sikap penilaian sikap sosial siswa.
sosial yaitu siswa mengganggu teman saat
proses pembelajaran. guru disarankan agar
lebih mengoptimalkan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
dengan kurikulum 2013 untuk lebih Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial.
mematangkan pembentukan sikap sosial”. Jakarta: Rineka Cipta
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
(2013). Panduan Teknis Penilaian
KESIMPULAN di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Kementrian Pendidikan dan
Dasar mulai diterapkan pada tahun ajaran Kebudayaan.
2013-2014. SDN 1 Watulimo menjadi salah Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar,
satu sekolah yang menerapkan Kurikulum (2016). Panduan Penilaian untuk
2013 pada tahun itu. Pemberlakuan Sekolah Dasar (SD). Jakarta:
Kurikulum 2013 mengharuskan semua Kementrian Pendidikan dan
guru merubah cara belajar dari KTSP Kebudayaan.
menjadi pembelajaran Kurikulum 2013 Fadlillah. (2014). Implementasi Kurikulum
yang disusun dengan adanya tema. 2013. Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.
Terdapat tiga jenis aspek penilaian yang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
harus dilakukan guru pada Kurikulum (2015). Tema 8 Bumi dan Alam
2013, yaitu penilaian sikap, pengetahuan Semesta: Buku Guru SD/MI Kelas 3.
dan keterampilan. Tidak ada yang lebih Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
unggul, semua penilaian ini harus Kebudayaan.
dilakukan dan dikembangkan oleh guru. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Penilaian sikap dibagi menjadi dua jenis, (2017). Tema 9 Benda-Benda di
yaitu penilaian sikap spiritual dan penilaian Sekitar Kita: Buku Guru SD/MI
sikap sosial. Kedua jenis penilaian ini Kelas 5 Edisi Revisi. Jakarta:
memiliki teknik yang sama, namun pada Kementerian Pendidikan dan
penilaian sikap sosial, jenis sikap sosial Kebudayaan.
yang dinilai lebih banyak dan beragam. Kunandar. (2014). Penilaian Autentik
Sesuai dengan buku panduan penilaian (Penilaian Hasil Belajar Peserta
Kurikulum 2013 disebutkan adanya empat Didik Berdasarkan Kurikulum 2013).
teknik penilaian sikap sosial yang bisa Jakarta: Raja Grafindo Persada.
digunakan oleh guru. Empat teknik tersebut Kusaeri. (2014). Acuan dan Teknik
yaitu observasi, jurnal, penilaian antar Penilaian Proses dan Hasil Belajar
teman dan penilaian diri. dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan Arr-Ruzz Media.
pembahasan yang telah dilakukan, dapat

Shintia Kandita Tiara, Eka Yuliana Sari : ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA 29
Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sani, Ridwan Abdullah. (2016). Penilaian
Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjiwana, Pande Putu Cahya Mega dkk
(2015). Kutipan: Analisis Sikap
Sosial Siswa Kelas V Pada
Pembelajaran dengan Kurikulum
2013, 3(1). Diperoleh dari
https://googleweblight.com/?lite_url
=https://ejournal.
undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/ar
ticle/view/5631&ei
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana & Syaodih, Erliany.
(2014). Kurikulum dan
Pembelajaran Kompetensi. Bandung:
Refika Aditama.

30 EduHumaniora: Vol. 11 No. 1, Januari 2019

Das könnte Ihnen auch gefallen