Sie sind auf Seite 1von 12

Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi dan Tradisi Volume

Model 04 No. 01 Pendidikan


Manajemen Juni 2018 SMPIT Nurul Islam
Website Journal: http://blasemarang.kemenag.go.id/journal/index.php/smart
Tengaran-Kabupaten Semarang
DOI:https://doi.org/10.18784/smart.v4i1.580.g325 Wahab, halaman 125-136

MODEL MANAJEMEN PENDIDIKAN SMPIT NURUL


ISLAM TENGARAN-KABUPATEN SEMARANG
Model Of Education Management
At Integrated Islamic Junior High School (Smpit)
Nurul Islam Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab

Balai Litbang Agama Semarang Abstract


Jl. Untung Suropati Kav 70 Bambank-
erep, Ngaliyan, Semarang Management becomes an important thing for institutions including educational
institutions. Among the most advanced and developed educational institutions
Email : wahab.alba@gamail.com of their management education is schools within the Integrated Islamic Schools
Network (JSIT) which have established in various districts. This research aims to
Artikel diterima: 24 Januari 2018
describe, to analyze and to conclude the educational model at Integrated Islamic
Artikel direvisi: 21 - 30 Maret 2018
Artikel disetujui: 24 Juni 2018 Junior High School (SMPIT) Nurul Islam Tengaran Semarang. This study used
qualitative approach and data collection was conducted by observation, interview and
document analysis. The result of this study indicated that educational management
implemented at SMPIT Nurul Islam is categorized as a modern management. It is not
centralized and charisma based management, or One Man Show. The management
applied based on strategic environmental and current educational analysis and on
vision and mission, program and achievement strategy, and the expected results.
The implementation of boarding school (ma’had) at SMPIT Nurul Islam is to provide
students with pesantren culture such as religious knowledge, obedience, example,
piety, independency, discipline, simplicity, tolerance, humility, endurance and
solidarity.
Keywords: model; management; education; SMPIT

Abstrak
Manajemen menjadi hal yang penting dalam suatu kelembagaan termasuk lembaga
pendidikan. Di antara lembaga pendidikan yang cukup maju mengembangkan
manajemen pendidikannya adalah sekolah dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) yang berdri berbagai daerah. Penelitian ini bertujuan mendeskripkan,
menganalisis, dan menyimpulkan model manajemen pendidikan pada SMPIT
Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa manajemen pendidikan yang diimplementasikan pada SMPIT Nurul Islam
Tengaran termasuk manajemen modern, yakni tidak bersifat sentralistik, bukan
kharismatik ataupun manajemen one man one show. Implementasi manajemen
didasarkan pada proses analisis lingkungan strategis, analisis pendidikan dewasa
ini, berpijak pada visi, misi, tujuan sekolah, mempunyai program stategis, terdapat
strategi pelaksanaan/pencapaian, dan hasil yang diharapkan. Pelaksanaan
pendidikan boarding school (ma’had) pada SMPIT Nurul Islam adalah dalam
rangka membekali para santri/peserta didik dengan kultur kepesantrenan, yaitu
pendalaman ilmu agama, mondok, kepatuhan (ta’at), keteladanan, kesalehan,
kemandirian, kedisiplinan, kesederhanaan, toleransi (tasamuh), rendah hati,
ketabahan, dan kesetiakawanan.
Kata kunci : model; manajemen; pendidikan; SMPIT

125
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

Pendahuluan itu adalah pengalihan (transmisi) kebudayaan,


ilmu pengetahuan, teknologi, ide-ide dan nilai-
Pendidikan merupakan suatu proses
nilai spiritual serta estetika dari generasi yang
pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia
lebih tua kepada generasi yang lebih muda dalam
mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya
setiap masyarakat atau bangsa.
dan sekaligus memenuhi tuntutan sosial, kultural,
dan religius dalam lingkungan hidupnya. Hal ini Hal itu juga menjadikan salah satu
mengimplikasikan bahwa upaya apa pun yang permasalahan bagi eksistensi lembaga
dilakukan dalam konteks pendidikan seyogyanya pendidikan swasta agama. Permasalahan tersebut
terfokus pada fasilitasi proses perkembangan berupa perubahan kultur masyarakat dengan
individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan kecenderungan pada pendidikan yang secara
yang dianut (Solehhudin & Hatimah, 2007: 95). ekspektatif dipandang mampu memberikan
Pandangan tersebut relevan dengan pendapat pegangan hidup lebih prospektif, yakni setelah
Tilaar (2000: 29) bahwa dalam paradigma baru, selesai (lulus) sekolah mudah mencari kerja.
proses pendidikan diarahkan agar potensi yang Sedangkan persepsi terhadap pendidikan di
ada pada anak manusia dikembangkan seoptimal lembaga pendidikan agama Islam swasta hanya
mungkin sesuai dengan fitrahnya. untuk prospek kehidupan keagamaan semata.
Oleh karena itu masyarakat kurang atau bahkan
Suhardan dan Suharto (2009: 9) menyatakan
tidak lagi berminat menyekolahkan putra-
bahwa esensi dari pendidikan itu adalah
putrinya ke lembaga pendidikan swasta agama.
pengalihan (transmisi) kebudayaan, ilmu
pengetahuan, teknologi, ide-ide dan nilai-nilai Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan
spiritual serta estetika dari generasi yang lebih lembaga pendidikan swasta agama (Islam) maka
tua kepada generasi yang lebih muda dalam salah satu alternatif yang masih relevan adalah
setiap masyarakat atau bangsa. dengan model manajemen pendidikan yang
terpadu, karena model tersebut merupakan salah
Lembaga pendidikan swasta milik organisasi
satu bentuk alternatif dalam bidang pendidikan
keagamaan (Islam) merupakan bentuk pendidikan
beberapa tahun terakhir ini. Model manajemen
umum yang keberadaannya mempunyai ciri khas
pendidikan terpadu itu berpotensi menawarkan
tersendiri dan sangat diperlukan demi menjaga
partisipasi masyarakat, efisiensi, serta
nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan melalui
manajemen yang bertumpu pada tingkat sekolah.
jalur pendidikan sekolah. Namun demikian
Untuk menjadikan lembaga pendidikan swasta
madrasah termasuk lembaga pendidikan
agama Islam yang kompetitif, perlu kiranya
formal yang kurang mendapatkan apresiasi.
dilakukan pengembangan dan pembenahan
Pemerintah dan masyarakat pada umumnya,
terhadap manajemen pendidikan tersebut.
sejauh ini kurang menunjukkan kepedulian
yang proporsional terhadap sekolah-sekolah Manajemen dalam tulisan ini pengertiannya
swasta agama Islam. Ada beberapa faktor yang tidak dibedakan dengan pengelolaan.
memicu keadaan tersebut yang dapat dijadikan Jadi dalam tulisan ini manajemen berarti
introspeksi pengelola lembaga pendidikan pengelolaan. Sebagaimana salah satu pendapat
swasta agama (Islam), yaitu secara internal pakar menjelaskan bahwa : “pengelolaan
lembaga tersebut tidak jauh berbeda dengan atau manajemen” adalah kemampuan dan
sekolah tetapi lemah dalam administrasi dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu
manajemen pelajaran. Selain itu masalah krusial kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui
lembaga pendidikan swasta agama Islam adalah orang lain dalam mencapai tujuan organisasi
kurangnya tenaga pendidik yang memenuhi (Sudjana, 2004: 16-17).
standar kualifikasi. Suhardan dan Suharto (2009: Pendidikan adalah usaha sadar untuk
9) menyatakan bahwa esensi dari pendidikan menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

126
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136

bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,


peranannya di masa yang akan datang (UU dan kontrol. Millett yang dinukil oleh Mulyati
RI, No. 2 tahun 1989 tantang Dasar-dasar dan Komariah (2009:86) menyatakan bahwa
Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah), Bab I, manajemen merupakan proses mengarahkan
Ps.1 dalam Oemar Hamalik, 2007:76). Adapun dan memperlancar pekerjaan orang-orang yang
sekolah swasta agama Islam, maksudnya salah terorganisir di dalam kelompok formal untuk
satu bentuk satuan pendidikan formal dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
binaan Kemendikbud/Kementerian Agama yang Bertolak dari beberapa pandangan di atas
menyelenggarakan pendidikan umum dengan dapat disimplifikasikan bahwa manajemen
kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan merupakan proses kinerja anggota suatu
menengah pertama. organisasi untuk mencapai tujuan bersama
Permasalahan umum tulisan ini adalah dengan melaksanakan fungsi perencanaan,
“Bagaimanakah Model Manajemen pendidikan pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, dan
SMP IT Nurul Islam di Tengaran Kabupaten pengendalian (fungsi manajerial). Sebagimana
Semarang?. Kemudian secara khusus Harsey dan Blanchard (1996: 56) menyatakan
(operasional) pertanyaan penelitian ini adalah : bahwa fungsi manajerial itu mencakup
(1) Bagaimanakah model manajemen pendidikan perencanaan, pengorganisasian, motivasi
SMPIT Nurul Islam di Tengaran Kabupaten terhadap kegiatan, dan pengendalian. Lebih
Semarang?, (2) Bagaimanakah pelaksanaan jelas dikatakan bahwa keempat fungsi tersebut
pendidikan boarding school yang diterapkan dipandang sangat relevan dengan berbagai jenis
di SMPIT Nurul Islam di Tengaran Kabupaten organisasi dan manajemen.
Semarang?, dan (3) Apa saja faktor pendukung
Manajemen Pendidikan Islam
dan penghambat implementasi manajemen
pendidikan dan kurikulum SMPIT Islam di Manajemen pendidikan Islam adalah
Tengaran Kabupaten Semarang?. manajemen yang diterapkan merupakan seni dan
ilmu mengelola sumber daya pendidikan Islam
Kerangka Teori untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara
efektif dan efisien. Muhaimin,dkk (2010:5)
Manajemen
menjelaskan bahwa manajemen pendidikan
Lee (1987:122) menjelaskan bahwa Islam merupakan proses perencanaan,
“manajemen” merupakan seni dari ilmu pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, sumber daya pendidikan Islam untuk mencapai
dan pengontrolan manusia dan barang-barang tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi manajemen pendidikan Islam lebih khusus
Manajemen merupakan ilmu dan seni dan lebih mengarah pada manajemen yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya diterapkan dalam pengembangan pendidikan
manusia dan sumber-sumber daya lainnya Islam, sedangkan bedanya dengan manajemen
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan adalah lebih bersifat umum untuk
tertentu (Hasibuan, 2005:9). Lebih lanjut semua aktivitas pendidikan pada umumnya.
Hasibuan mengatakan bahwa manajemen itu Lembaga pendidikan swasta Islam sebagai
terdiri dari enam unsur, yaitu : man, money, lembaga pendidikan, yang termasuk lembaga
method, materials, machins, dan market. nonprofit juga tidak bisa terlepas dari fenomena
Manajemen merupakan proses yang dinamis kompetitif pada era global ini, yakni bahwa
dan khas dari suatu organisasi dalam mencapai madrasah harus mampu pula memahami
tujuan. Dalam sebuah manajemen tidak akan berbagai harapan dan kebutuhan stakeholder.
bisa lepas dengan 4 komponen pokok, yaitu Misalnya sebuah madrasah menawarkan berbagai

127
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

layanan pendidikan yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai cara.


sarana canggih, dengan guru-guru yang memiliki Adapun langkah-langkah untuk analisis
kompetensi yang tinggi sehingga dapat menarik akhir ini adalah dengan membuat kategori-
stakeholder potensialnya yakni masyarakat kategori masalah berdasarkan hasil wawancara,
Islam dengan tingkat ekonomi menengah ke atas pengamatan maupun temuan-temuan dari hasil
(Muhaimin, dkk, 2010: 23-25). triangulasi data. Langkah akhir yang dilakukan
Manajemen pendidikan Islam pada tataran adalah menata sekuensi atau urutan penelaahan
keilmuan adalah menyatukan ilmu manajemen untuk menentukan kesimpulan hasil penelitian.
pendidikan dengan wahyu dan ditampilkan dalam Analisis data yang dilakukan melalui mekanisme
ontologi yang mendudukkan wahyu (Alquran dan yang selalu terkait antara pengumpulan data dan
As-Sunnah) sebagai acuan, hudan, dan sumber mengkategorikan data dengan mereduksi data.
konsultasi. Oleh karena itu, pengembangan Ketepatan dalam menginterpretasi tergantung
teori manajemen pendidikan Islam selalu diuji pada ketajaman mengana­lisis, objektivitas, dan
koherensinya pada moral religius (Islam). sistemik (Sudjana 2004: 196).
Dengan demikian, ilmu manajemen pendidikan
Islam bukan untuk profit making semata, Temuan Penelitan dan Pem-
sebagaimana konsep materialisme, tetapi untuk bahasan
mengagungkan asma Allah dan menyayangi
Temuan Penelitian
makhluk-Nya, sedangkan profit merupakan efek
langsung atau pengiring dari upaya tersebut Profil SMP IT Nurul Islam
(Muhaimin, dkk, 2010: 11-12). SMP IT Nurul Islam berdiri pada tahun 2007
dengan SK pendirian sekolah : 821.2/3663.A
Pendekatan dan Lokus 2007, NPSN/NSS: 20341207/204032202131,
Penelitian status sekolah: Swasta, status kepemilikan :
Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Khoirot, izin
Pendekatan Penelitian
operasional, tanggal SK pendirian: 2007-02-
Penelitian menggunakan pendekatan
06 dan SK izin operasinal : 821.2/3663.A 2007,
kualitatif, dengan pertimbangan bahwa
2007-12-10.
pendekatan ini dapat mengungkap hakitkat yang
Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Khoirot
sebenarnya tentang implementasi manajemen
Tengaran sejak awal memiliki tekad terus
pendidikan di SMPIT Nurul Islam Tengaran
melakukan da’wah berbasis pendidikan.
Kabupaten Semarang. Model yang digunakan
Selanjutnya memberikan amanah kepada
dalam pelaksanaan penelitian adalah studi kasus,
Direktorat Pendidikan Yayasan dengan unit-
yaitu penelitian terhadap model manajemen
unit pendidikan di bawahnya mulai dari KB-TK
pendidikan yang diimplementasikan secara jujur,
IT, SD IT, SMP IT, Ma’had Nurul Islam bersama
cermat, dan mendalam.
dengan semua sekolah Islam terpadu yang
Analisis yang digunakan mengikuti
tergabung dalam JSIT Indonesia. Dalam buku
logika pendekatan kualitatif, yaitu melalui
“Panduan SMP IT Nurul Islam Tengaran”, 2015:
pengumpulan data yang bersifat kualitatif
v.vi) dijelaskan bahwa memaknai Sekolah Islam
untuk disajikan dan diadakan reduksi data yang
Terpadu tidak lepas dari pengertian berikut.
selanjutnya diambil simpulan. Pengumpulan
1) Keterpaduan Kurikulum
datanya menggunakan tiga macam teknik, yaitu:
wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Kurikulum dalam pandangan modern
Sugiyono (2010: 23) menjelaskan bahwa merupakan program pendidikan yang disediakan
pengumpulan data dengan pendekatan kualitatif oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang
dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai studi dan kegiatan belajarnya saja, tetapi meliputi

128
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136

segala sesuatu yang dapat mempengaruhi SMP IT Nurul Islam Tengaran sebanyak 4 orang
perkembangan dan pembentukan pribadi yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 2 orang
siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang perempuan. Jumlah karyawan SMP IT Nurul
diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu Islam Tengaran sebanyak 36 orang terdiri dari :
kehidupan yang pelaksanaannya tidak hanya di security = 4 orang, petugas kebersihan = 4 orang,
sekolah tetapi juga di luar sekolah (Ramayulis petugas loundry = 5 orang, petugas logistik =
dalam Wahab, 2013: 13). Pada SMPIT Nurul 11 orang, CS = 12 orang. Status karyawan itu
Islam, kurikulum diselenggarakan dengan semuanya Pegawai Tidak tetap yayasan (PTTY).
memadukan jalinan pendidikan umum dan Jumlah peserta didik SMPIT Nurul Islam
pendidikan agama, dengan pendekatan ini semua Tengaran sebanyak 525 orang yang terdiri atas
mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah dan laki-laki = 249 orang dan perempuan = 276 orang.
ma’had tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan
Keadaan Prasarana dan Sarana
nilai Islam.
Keadaan prasarana pada SMPIT Tengaran
2) Keterpaduan Proses Pembelajaran berupa luas tanah milik yayasan = 1.390 m2
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan sebagai bangunan masjid, ruang
Sekolah Islam Terpadu selalu menekankan kelas, laboratorium, asrama, dan sebagainya.
optimalisasi ranah kognitif, afektif, dan Sedangkan sarana yang digunakan adalah
psikomotorik. Implikasi dari keterpaduan ini berupa meja-kursi bekajar, LCD, computer, dan
menuntut pengembangan model pembelajaran sebagainya.
yang kaya, variatif, menggunakan media dan
Visi dan Misi Sekolah
sumber belajar yang luas dan luwes sehingga
belajar menjadi berkmakna. 1) Visi sekolah adalah “Melahirkan generasi
3) Keterpaduan Penyelenggaraan cerdas, berakhlakul karimah dan berwawasan
Sekolah Islam Terpadu juga berupaya global”
mengoptimalkan peran serta orang tua dan 2). Misi
masyarakat dalam proses pengembangan • Menyelenggarakan pendidikan Islam
sekolah dan pembelajaran. Orang tua peserta menengah pertama yang memadukan
didik dilibatkan secara aktif untuk memperkaya antara iman, ilmu dan amal.
dan memberikan perhatian yang memadai • Mewujudkan peserta didik yang
dalam proses pendidikan putra-putri mereka. berkarakter, , akidah yang bersih, ibadah
Kegiatan yang dilaksanakan bersama masyarakat yang benar, akhlak yang kuat, mandiri,
diupayakan untuk mengenalkan peserta didik berwawasan yang luas, jasmani yang
dengan dunia nyata yang ada di tengah masyarakat. sehat, bersungguh-sungguh, rapi dalam
Selain memadukan peran sekolah, orang tua, urusan, bisa memelihara waktu, dan
masyarakat maka yang tidak diboleh dilupakan bermanfaat bagi orang lain.
adalah Pemerintah dengan segala institusi terkait
• Mewujudkan peserta didik yang
dan dengan segala kebijakannya termasuk dalam
berwawasan global, dengan penguasaan
tata hukum dan perundangannya.
bahasa Arab, bahasa Inggris dan
4) Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Karyawan teknologi.
Jumlah pendidik SMP IT Nurul Islam • Menjadi sekolah rujukan di vJawa Tengah
Tengaran sebanyak 42 orang, yang terdiri dari dan sekitarnya.
Guru Tetap Yayasan (GTY) = 7 orang, Guru Tidak
Tetap Yayasan (GTTY) = 26 orang, dan Calon Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Pegawai (CP) = 9 orang. Tenaga Kependidikan 1. Dasar hukum SMP Berbsasis Pesantren
(Tata Usaha). Jumlah tenaga kependidikan merupakan kesepakatan bersama antara

129
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

direktur pembinaan sekolah menengah dalalm penyusunan visi-misi dan program


pertama dan direktur pendidikan diniyah dan kerja. Sebagai seorang pimpinan, Kepala
pondok pesantren tentang pengembangan Sekolah memahmi kondisi guru, karyawan,
sekolah menengah pertama berbasis peserta didik, mengembangkan budaya
pesntren Nomor: S15/C3/LL/2005 dan demokratis dan keterbukaan serta keakraban.
Nomor : Dt.I.III/83/2005 Tanggal 9 Mei Di samnping itu pimpinan (kepala sekolah)
2008. SMPIT Nurul Islam merupakan salah juga memperehatikan kinerja bawahan dan
satu sekolah penelenggara program SBP penampilannya.
yang telah diadvokasi bersama 111 sekolah Pengorganisasian manajemen
berbasis pesantren lainnya se-Indonesia, kepempimpinan SMPIT dapat diketahui melalui
dengan menjadikan Ma’had Nurul Islam atau komunikasi dengan bawahan dan teman sejawat,
Yayasan Sabilul khoirot sebaga penyelengara seperti mengorganisasikan kegiatan kerja dalam
program-program kepesantrenannya. tim, memperhitungkan efek hasil pada orang-
Dengan adanya MOU dua Kementerian orang yang dipimpinnya, mendorong guru dan
tersebut maka Direktorat Pembinaan SMP karyawan untuk inovatif. Di samping komunikasi
bertanggung jawab terhadap pemenuhan tersebut, kepemimpinan kepala sekolah
aspek-aspek peningkatan mutu sekolah, dan menggunakan strategi pengendalian emosi,
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok seperti : berusaha menjadi penengah ketika
Pesantren bertanggung jawab terhadap terjadi konflik, mengutamakan kompetisi dalam
pemenuhan aspek-aspek peningkatan mutu setiap pekerjaan, dan menunjukkan kesetaraan
pesantren. dalam bekerja. Bahkan dalam pengorganisasian,
2. Tujuan dan hasil yang diharapkan adalah: pimpinan menerapkan pembagian tugas dan
(1) Mengembangkan model pendidikan tanggung jawab, seperti : memiliki susunan
unggulan yang integratif dan komprehensif organisasi personalia pendukung yang antara lain
dalam peningkatan mutu sumber daya pembina ekstra, perpustakaan, dan koordinator
manusia Indonesia, (2) Mengembangkan laboratorium, memberi arahan kepada guru di
model pendidikan yang berorientasi luar tugas dan fungsinya, dan memanfaatkan
pada pencapaian keunggulan komparatif sumber daya secara optimal.
(ompcarative advantages). Pelaksanaan manajemen kepemimpinan
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah bertugas SMP IT Nurul Islam dapat dilihat dari tiga
sebagai edukator, manajer, administrator, indikator, yaitu : (1) hati-hati dalam bekerja, yang
supervisor, pemimpin, inovator dan meliputi pengaturan ruang kantor yang kondusif
motivator. Manajemen kepemimpinan yang untuk bekerja, mengatur ruang kelas yang
diimplementasikan di SMPIT Nurul Islam kondusif untuk KBM, kecermatan dalam bekerja,
Tengaran sebagaimana lazimnya standar menyediakan pelatihan dan pengembangan
manajemen pada umumnya, yaitu melalui guna mendukung kinerja, dan sebagainya; (2)
perencanaan (planning), pengorganisasian memberikan arahan, meliputi pemberian arahan
(organizing), penggerakan (actuiting), dan kepada guru dan karyawan, mengorganisasikan
pengawasan (controlling). Perencanaan yang pamong belajar dan karyawan dalam
telah disepakati adalah berupa penyusunan melaksanakan tugas, melaksanakan monitoring
program kerja jangka panjang (6-10 tahun), disela-sela program: dan (3) memberikan
program jangka menengah ( 4 tahunan), solusi, yang meliputi memecahkan persoalan
dan program jangka pendek (1 tahunan), yang dihadapi dalam melaksanakan program
peninjauan kembali visi dan misi 1 tahun sekali, sekolah, pengambilan keputusan untuk urusan
pelibatan warga sekolah dalam penyusunan internal dan eksternal, pengambilan keputusan
visi dan misi, pelibatan komite dan yayaasan melibatkan orang lain.

130
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136

Pengawasan (kontrol) manajemen yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi


kepemimpinan SMPIT Nurul Islam dapat inti menggunakan notasi sebagai berikut.
diketahui dari tiga indikator, yaitu: (1) melakukan -- Kompetensi Inti-1(KI-1) untuk kompetensi
monitoring hasil pekerjaan, (2) pemberian inti sikap spiritual.
penghargaan, dan (3) pemberian hukuman.
-- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi
Kemudian manajemen kemitraan sekolah dengan
sikap sosial.
masyarakat SMP IT Nurul Islam Tengaran dapat
-- Kompetensi Inti-3(KI-3) untuk kompetensi
dengan integrity: sekolah dan masyarakat (orang
inti pengetahuan
tua murid, komite, sekolah, tokoh agama dan
masyarakat secara bersama menyusun visi dan -- -Kompetensi Inti-4(KI-4) untuk kompetensi
misi serta merancang program yang terkait dengan inti keterampilan.
kurikuler, ekstrakurikuler, remidial teaching, • Mata Pelajaran
dsb), continuity (sekolah secara bersama-sama Berdasarkan kompetensi inti disusun mata
mengadakan komunikasi yang berkelanjutan pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan
dan dirancang terlebih dahulu pada awal tahun karakteristik SMPIT Nurul Islam Tengaran.
ajaran baru untuk kegiatan sekolah), coverage Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu
(sekolah dan masyarakat secara bersama- SMPIT Nurul Islam Tengaran adalah sebagai
sama merancang program yang terkait dengan berikut.
semua bentuk kegiatan pembelajaran, dan Tabel 1 Daftar Mata Pelajaran
adaptibility (dalam merancang kegiatan sekolah ALOKASI
memperhatikan kondisi masyarakat sekitar MATA PELAJARAN WAKTU PER
MINGGU
terkait dengan aktivitas masyarakat, budaya, dan
VII VIII IX
kinerja masyarakat, dan sebagainya.
Kelompok A
Berkaitan dengan kemitraan SMPIT, yayasan, 1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3
dan komite senantiasa berusaha mengoptimalkan Pekerti

peran masyarakat dalam memberikan kontribusi 2 Pendidikan Pancasila dan Ke- 3 3 3


warganegaraan
terhadap sekolah. Hal tersebut terbukti dapat 3 Bahasa Indonesia 6 6 6
berjalan dengan baik dengan bentuk-bentuk 4 Matematika 5 5 5
peran serta masyarakat, yang antara lain
dengan : orang tua yang secara rutin terlaksana 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
dalam bentuk pertemuan orang tua/wali siswa, 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Puskesmas
Kelompok B
Kecamatan Tengaran dan poliklinik yayasan),
1 Seni Budaya 3 3 3
Kerjasama dengan Dinas Kehutanan, Kerjasama 2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, 3 3 3
dengan WAMY (World Assembly of Muslem dan Kesehatan
Youth), dan sebagainya. 3 Prakarya 2 2 2
Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
4. Konten Kurikulum
Bahasa Jawa 2 2 2
Struktur kurikulum SMP IT Nurul Islam JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 42 42 42
Tengaran yang terdiri atas : MINGGU

• Kompetensi Inti SMPIT Nurul Islam Tengaran memiliki


muatan kekhasan satuan pendidikan berupa
Kompetensi inti dirancang seiring
program kegiatan yang ditentukan oleh
dengan meningkatnya usia peserta didik pada SMPIT Nurul Islam Tengaran dengan
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi mempertimbangkan minat/bakat, dan
vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas kebutuhan peserta didik dalam bentuk kegiatan

131
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

pendampingan sebagai berikut. Tengaran adalah setelah agenda peserta didik/


santri sepulang dari KBM di sekolah sampai KBM
Tabel 2 Alokasi Waktu Pelajaran
dilaksanakan hari berikutnya. Adapun secara
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU
garis besar program kegiatan boarding school
Kelompok C VII VIII IX (ma’had) adalah : (1) Program Khusus Tahfidzul
1 Bahasa Arab 4 4 4
Quran, (2) Program Reguler Tahfidzul Quran,
2 Aqidah Akhlak 1 1 1
(3) Tahsinul Qiroah, (4) Tertib dan Khusu’ Salat
3 Qur’a Hadits 1 1 1
Berjamaah, (5) Mabit Berkala, (6) Halaqah
• Ekstrakurikuler
Tarbawiyah, (7) Tutorial Arab dan Inggris, (8)
SMPIT Nurul Islam Tengaran melaksanakan Language Time, (9) Kajian Tematik, (10) Green
kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan. and Clean, (11) Mahrojan Lughowi, dan (12)
Ekstrakurikuler wajib merupakan program Khitobah
ekstrakuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali peserta didik dengan Model Pembelajaran Boarding School (Ma’had)
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya Proses pembelajaran yang dikembangkan
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler oleh Ma’had Nurul Islam merupakan proses
tersebut. Ekstrakurikuler wajib SMPIT Nurul pengembangan dan peningkatan keimanan serta
Islam tengaran adalah Kepramukaan. Sedangkan ketrampilan santri. Oleh karena itu Ma’had Nurul
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan Islam lebih leluasa dlam mengembangkan model
ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik pembelajaran untuk mencapai target-target
SMPIT Nurul Islam Tengaran berdasarkan bakat/ tertentu. Beberapa model pembelajaran yang
minat dan prestasi peserta didik masing-masing. dikembangkan antara lain :
Program ekstrakurikuler yang dilaksanakan 1) Pembelajaran terstruktur, yakni pembelajaran
di SMPIT Nurul Islam Tengaran sebagai berikut. yang mengutamakan penguasaan kompetensi
Tabel 3 Daftar Kegiatan Esktrakurikuler umum dan khusus melalui tatap muka yang
terjadwal secara rapi, seperti : program kajian,
tahfidz Al Quran dn tahsin Al Quran.
JENIS
No. VII VIII IX KET. 2) Moving class, merupakan pola pembelajaran
KEGIATAN
dinamis yang bertujuan membangun atmosfir
01. Pramuka SIT v v - Wajib
02. Robotik v v - Pilihan
berbeda bagi para santri, seperti dalam
Kelompok Ilmiah kegiatan muhadhoroh atau khitobah.
03. v v - Pilihan
Remaja 3) Outdoor activity, yakni pembelajaran
04. Jurnalistik v v - Pilihan yang berlangsung di luar kelas dengan
05. PMR v v - Pilihan
penitikberatan pada membangun kreatifitas
06. English Club v v - Pilihan
07. Arab Club v v - Pilihan dan inisiaif, seperti dalam language tutorial
Bela Diri (Karate programe.
08. v v - Plihan
& Wushu)
09. Qiro’ah v v - Pilihan Penilaian Pembelajaran Boarding School
Sport Club (Ma’had)
10. v v - Pilihan
(Futsal) Instrumen penilaian pada pembelajaran
11. Tata Boga v v - Pilihan
boarding school (ma’had) Nurul Islam mencakup
12. Bimbingan OSN v v - Pilihan
13. Bimbel - - V Pilihan semua proses pembelajaran yang berlangsung,
yakni berupa prosedur formal dan informal
Pelaksanaan Pendidikan Boarding School untuk menghasilkan informasi lengkap mengenai
Pelaksanaan pendidikan boarding school prestasi santri dengan bentuk test tertulis, lisan,
(ma’had) peserta didik SMPIT Nurul Islam dan praktek. Disamping itu juga menggunakan

132
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136

non test yakni dengan lembar pengamatan,


modern. Maksudnya manajemen yang
pedoman wawancara dan skala sikap.
diberlakukan bukan lagi sentralistik, kharismatik
Adapun poin-poin yang menjdi kriteria atau bahkan bukan manajemen one man one
penilaian raport boarding school (ma’had) show sebagaimana pada kebanyakan lembaga
adalah : (1) Al Quran, meliputi tahfidz dan pendidikan swasta agama Islam. Hal itu
tahsinul qiro’ah, (2) Ibadah, meliputi salat dapat diketahui dari komponen manajemen
berjamaah, salat sunah, dan puas sunah, (3) (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
Program kebahasaan, meliputi English Skill dan dan pengawasan) diterapkan secara baik dan
Arabic Skill, (4) Kedisiplinan, dan (5) Kebersihan tertib. Jadi untuk operasionalisasi proses
(Sumber: Buku Peran Serta Masyarakat Tahun pendidikan sudah melalui prosedur perencanaan,
2013-2014 SMPIT Nurul Islam Tengaran, hal:2). pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
Laporan hasil pembelajaran atau raport yang tertib dan terdokumentasi secara rapi.
disampaikan kepada orang tua/wali setiap Dengan diterapkannya norma-norma
satu semester sekali bersamaan dengan raport manajemen modern itu menjadikan
sekolah. Raport boarding school (ma’had) hanya penyelenggaraan pendidikan di SMPIT Nurul
menjadi salah satu indikator kenaikan peserta Islam Tengaran berjalan dengan baik dan
didik/santri pada unit sekolah. terstruktur. Realitas tersebut sudah barang tentu
Faktor Pendukung dan Penghambat tidak lepas dari peran kepala sekolah yang secara
Faktor pendukung terciptanya pendidikan teoretik dan praktek bertugas sebagai manajer,
yang berprestasi adalah dengan ketersediaanya pendidik, administrator, pimpinan, pengawas,
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, inovator, dan motivator (EMASLIM).
seperti kondisi bangunan gedung, fasilitas Sebagai manajer kepala sekolah bertugas
pembelajaran, maupun lingkungan asrama menyusun perencanaan, mengorganisasikan
yang kondusif untuk pendidikan. Adapun kegiatan, mengarahkan kegiatan, melaksanakan
faktor pendukung lainnya adalah ketercukupan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap
dana utnuk operasional pendidikan, baik yang kegiatan, menentukan kebijaksanaan,
bersumber dari peserta didik, BOS maupun mengadakan rapat, mengambil keputusan,
donatur. Sedangkan faktor penghambat yang mengatur proses belajar mengajar, mengatur
dirasakan oleh pihak sekolah untuk mewujudkan administrasi ketatausahaan, siswa, ketenagaan,
peserta didik yang secara konsisten dan sarana dan prasarana, keuangan/RAPBS,
konsekuen benar-benar tercapai, yaitu peserta mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah
didik yang Islami dan taat ajaran sepenuhnya (OSIS), dan mengatur hubungan sekolah dengan
adalah masih adanya orang tua peserta didik yang masyarakat dan isntansi terkait.
membiarkan putrinya di rumah tidak berjilbab Sebagai pendidik, kepala sekolah
dengan baik dan mengenakan celana panjang. melaksanakan proses belajar mengajar secara
Padahal selama di sekolah putri-putri itu sudah efektif dan efiien. Sebagai administrator,
dibiasakan dengan berpakaian yang baik, tetapi kepala sekolah menyelenggarakan
ketika liburan di rumahnya ternyata terdapat administrasi perencanaan, pengorganisasian,
putri-putri berpakaian tidak seperti ketika di pengarahan, pengorganisasian, pengarahan,
sekolah (wwcr. dengan kepala sekolah, tanggal : pengkoordinasian pengawasan, kurikulum,
24 Oktober 2-15). kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, kantor,
Pembahasan keuangan, perpustakaan, laboratorium, ruang
Manajemen yang diimplementasikan pada ketrampilan/kesenian, Bimibingan Konseling,
SMPIT Nurul Islam Tengaran Kabupaten UKS, OSIS, serbaguna, media, gudang, 10 K.
Semarang dapat dipahami sebagai manajemen Sebagai pimpinan, kepala sekolah dapat

133
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

dipercaya, jujur dan bertanggung jawab, Nurul Islam Tengaran adalah manajemen
memahami kondisi guru-karyawan-peserta pendidikan yang lebih mengarah pada pembinaan
didik, memiliki visi dan mempertahankan misi dan pengembangan peserta didik/santri yang
sekolah, mengambil keputusan intern dan seimbang antara transfer ilmu pengetahuan
ekstern sekolah, membuat dan mencari serta dan religiousitasnya. Hal itu relevan dengan
memilih gagasan baru. Sebagai supervisor, manajemen pendidikan Islam pada tataran
kepala sekolah menyelenggarakan supervisi keilmuan adalah menyatukan ilmu manajemen
proses belajar mengajar, kegiatan Bimbingan dan pendidikan dengan wahyu dan ditampilkan dalam
Konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ontologi yang mendudukkan wahyu (Alquran dan
ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan As-Sunnah) sebagai acuan, hudan, dan sumber
masyarakat dan instansi terkait, sarana dan konsultasi. Oleh karena itu pengembangan
prasarana, kegiatan OSIS, dan kegiatan 10 K. toeri manajemen pendidikan Islam selalu diuji
koherensinya pada moral religius (Islam).
Sebagai inovator, kepala sekolah melakukan
Dengan demikian manajemen pendidikan Islam
pembaharuan di bidang KBM, BK, ekstrakurikuler,
bukan untuk profit making semata, sebagaimana
dan pengadaan, melaksanakan pembinaan guru
konsep materialisme, tetapi untuk mengagunkan
dan karyawan, melakukan pembaharuan dalam
asma efek langsung atau pengiring dari upaya
menggali sumber daya di Komite Sekolah dan
tersebut (Muhaimin, dkk, 2010:11-12).
masyarakat. Sebagai motivator, kepala sekolah
Pelaksanaan pendidikan boarding school di
mengatur ruang kantor yang kondusif untuk
SMPIT Nurul Islam tengaran pada dasarnya tidak
bekerja, mengatur ruang kantor yang kondusif
jauh berbeda dengan sistem pondok pesantren.
untuk KBM/BK, mengatur ruang laboratorium
Hanya saja pelaksanaan pendidikannya
yang kondusif untuk praktikum, mengatur ruang
mempunyai pembedaan yang jelas antara
perpustakaan yang kondusif untuk belajar,
pendidikan di sekolah dengan di asrama
mengatur halaman/lingkungan sekolah yang
meskipun santri di asrama adalah juga sebagai
sejuk dan teratur, menciptakan hubungan kerja
pesetrta didik di SMPIT tersebut. Maksudnya
yang harmonis sesama guru dan karyawan,
peserta didik SMPIT harus mengikuti proses
menciptakan hubungan kerja yang harmonis
pembelajaran mulai jam 07.00-13.30 WIB dan
antar sekolah dan lingkungan, menerapkan
selanjutnya mulai jam 14.00-21.00 WIB para
prinsip penghargaan dan hukuman. Sekolah
santri harus mengikuti pembelajaran di asrama.
dapat mendelegasikan kepada wakil kepala
Pembelajaran yang dilaksanakan di asrama
sekolah (Sumber: Panduan SMPIT Nurul Islam
fokusnya adalah peserta didik/santri lebih
Tengaran, 2013, hal : 24-26).
banyak diberikan bimbingan agar menguasai
Mencermati peran kepala sekolah SMPIT bahasa Arab dan Inggris, tahfidz dan tahsin
Nurul Islam Tengaran sebagai EMASLIM di atas Al Quran, serta pemantapan ibadah salat dan
dalam tataran implementatif didistribusikan akhlaknya. Hal itu dimaksudkan agar peserta
kepada staf sesuai dengan kompetensi dan didik/santri pada saat mengikuti pembelajaran di
statusnya masing-masing, seperti terkait sekolah fokus pada bidang studi yang diajarkan,
dengan pembelajaran diserahkan kepada waka demikian pula ketika mengikuti pembelajaran di
bidang kurikulum dan guru, kerumahtanggaan asrama. Dengan demikian pada akhirnya sesuai
diserahkan kepada waka sarana prasarana dan dengan visi sekolah “melahirkan generasi cerdas,
tata usaha, dan sebagainya. Dengan demikian berakhlakul karimah dan berwawasan global”
manajemen pendidikan di SMPIT Nurul Islam bukanlah hanya sebagai slogan semata. Hal itu
Tengaran dapat berjalan dengan lancar dan dapat dipahami dari program dan realisasinya
sesuai dengan visi-misi yang telah dicanangkan. dalam manajemen pendidikan SMPIT Nurul
Manajemen yang diterapkan pada SMPIT Islam Tengaran yang diterapkannya selama ini.

134
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136

Realitas empirik membuktikan bahwa rencana kerja dan jadwal pelaksanaan RKS
eksistensi SMPIT Nurul Islam Tengaran yang berdsarkan pada standar isi, proses,
mengalami kemajuan yang cukup pesat dari kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga
tahun ke tahun. Hal itu sudah barang tentu kependidikan, proses, pengelolaan, standar
tidak terlepas dari peran para pengelolanya, dan penilaian.
yaitu yayasan, sekolah, dan komite yang secara 2. Pelaksanaan pendidikan boarding school
sinergis bahu membahu bersama-sama berusaha (ma’had) pada SMPIT Nurul Islam adalah
mengembangkan lembaga pendidikannya. Jadi dalam rangka membekali para santri/
kompetensi dan dedikasi pengurus yayasan, peserta didik dengan kultur kepesantrenan,
kepala sekolah, guru, kayawan, dan komite yaitu pendalaman ilmu agama, mondok,
merupakan faktor pendukung penyelenggaraan kepatuhan (ta’at), keteladanan, kesalehan,
pendidikan di sekolah tersebut. Sedangkan kemandirian, kedisiplinan, kesederhanaan,
faktor penghambatnya adalah adanya orang toleransi (tasamuh), rendah hati,
tua/wali yang kurang sinergis dengan sekolah, ketabahan, dan kesetiakawanan. Di samping
khususnya orang tua peserta didik putri yang pembekalan kepada para santri/peserta
kurang diperhatikan oleh orang tuanya pada saat didik dengan kultur kepesantrenan tersebut,
di rumahnya. dalam pendidikan di boarding school para
santri/peserta didik juga harus mengikuti
Penutup program khusus menghafal Al-Qura’an,
Berdasarkan uraian dan analisis hasil program reguler tahfidz Al Quran, tahsinul
penelitian di muka maka dapat diambil simpulan Quran, tertib dan khusu’salat bejamaah,
sebagai berikut. mabit berkala, halaqah tarbawiyah, tutorial
1. Manajemen pendidikan yang bahasa Arab dan Inggris, language time,
diimplementasikan pada SMPIT Nurul kajian tematik, green and clean, mahrojan
Islam Tengaran dapat dipahami sebagai lughowi, dan khitobah.
manajemen modern. Maksudnya manajemen 3. Faktor pendukung pelaksanaan manajemen
yang diberlakukan bukan lagi sentralistik, pendidikan pada SMPIT Nurul Islam
kharismatik atau bahkan bukan manajemen Tengaran adalah ketercukupan SDM,
one man one show sebagaimana pada kelengkapan sarana prasarana sekolah,
kebanyakan lembaga pendidikan swasta pendanaan dan sinergitas antara yayasan,
agama Islam. Hal itu dapat diketahui dari sekolah, dan masyarakat. Sedangkan kendala
komponen manajemen (perencanaan, (penghambat) pelaksanaan pendidikan di
pengorganisasian, penggerakan, dan sekolah tersebut adalah masih kurangnya
pengawasan) diterapkan secara baik perhatian dan kontrol sebagian orang tua
dan tertib. Jadi untuk operasionalisasi perilaku peserta didik putri pada saat mereka
proses pendidikan sudah melalui di rumah.
prosedur perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan yang tertib Daftar Pustaka
dan terdokumentasi secara rapi. Selain Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengemban-
itu implementasi manajemen sudah di gan Kurikulum (cetak miring). Bandung:
dasarkan melalui proses analisis lingkungan Remaja Rosdakarya.
strategis, analisis pendidikan dewasa ini, Harsey P & Blanchard. 1996. Your Leadership
berpijak pada visi, misi, tujuan sekolah, Style. Queron City. SEMEO Innotech.
mempunyai program stategis, terdapat
Hasibuan, Malayu SP, 2005. Manajemen Sum-
strategi pelaksanaan/ pencapaian, dan ber Daya Manusia. edisi revisi. Jakarta.
hasil yang diharapkan. Sekolah mempunyai Bumi Aksara.

135
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018

Lee, R. 1987. Building Maintenance Manage- Pendidikan-UPI. Ilmu & Aplikasi Pen-
ment. London. William Collin Sons and didikan. Bandung: PT. Imperial Bhakti
Co. Ltd. Utama. Hlm. 95-116.
Muhaimin, dkk, 2010. Manajemen Pendidikan Sugiyono. 2010. Metode Penelitiaan Kualitatif,
Aplikasinya dalam Penyusunan Pengem- Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfa-
bangan Sekolah/Madrasah. Jakarta. beta.
Kencana Prenada Media Group.
Tilaar, HAR. 2000. Paradigma Baru Pendidikan
Komariah, Aan; Mulyati, Yati Siti. 2009. Mana- Nasional. Jakarta: Bineka Cipta.
jemen Sekolah. Tim Dosen Administrasi
Usman, Husaini,.2006. Manajemen, Teori, Prak-
Pendidikaan UPI. Manajemen Pendidi-
tik, dan Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi
kan (cetak miring brow). Hlm. 85-102.
Aksara.
Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidi-
Wahab. 2013. Internalisasi Nilai-Nilai Karak-
kan untuk Pendidikan Nonformal dan
ter Bangsa pada Mata Pelajaran Pendi-
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
dikan Islam SMA Negeru 1 Surakarta.
Bandung. Falah Production.
Laporan tidak diterbitkan. Semarang: Ba-
Suhardan, Dadang; Suharto, Nugraha. 2009. lai Penelitian dan Pengembangan Agama
Filsafat Administrasi Pendidikan. Tim Semarang.
Dosen Administrasi Pendidikan UPI.
---------. Peran Serta Masyarakat Tahun 2013-
Manajemen Pendidikan (cetak miring
2014, Tengaran, Nuris Press.
brow). Hlm. 1-20.
--------. Panduan SMPIT Nurul Islam Tengaran.
Solehhudin & Hatimah, Ihat. 2007. Pendidikan
2013.
Anak Usia Dini. Tim Pengembang Ilmu

136

Das könnte Ihnen auch gefallen