Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstrak
Manajemen menjadi hal yang penting dalam suatu kelembagaan termasuk lembaga
pendidikan. Di antara lembaga pendidikan yang cukup maju mengembangkan
manajemen pendidikannya adalah sekolah dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) yang berdri berbagai daerah. Penelitian ini bertujuan mendeskripkan,
menganalisis, dan menyimpulkan model manajemen pendidikan pada SMPIT
Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa manajemen pendidikan yang diimplementasikan pada SMPIT Nurul Islam
Tengaran termasuk manajemen modern, yakni tidak bersifat sentralistik, bukan
kharismatik ataupun manajemen one man one show. Implementasi manajemen
didasarkan pada proses analisis lingkungan strategis, analisis pendidikan dewasa
ini, berpijak pada visi, misi, tujuan sekolah, mempunyai program stategis, terdapat
strategi pelaksanaan/pencapaian, dan hasil yang diharapkan. Pelaksanaan
pendidikan boarding school (ma’had) pada SMPIT Nurul Islam adalah dalam
rangka membekali para santri/peserta didik dengan kultur kepesantrenan, yaitu
pendalaman ilmu agama, mondok, kepatuhan (ta’at), keteladanan, kesalehan,
kemandirian, kedisiplinan, kesederhanaan, toleransi (tasamuh), rendah hati,
ketabahan, dan kesetiakawanan.
Kata kunci : model; manajemen; pendidikan; SMPIT
125
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
126
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136
127
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
128
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi SMP IT Nurul Islam Tengaran sebanyak 4 orang
perkembangan dan pembentukan pribadi yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 2 orang
siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang perempuan. Jumlah karyawan SMP IT Nurul
diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu Islam Tengaran sebanyak 36 orang terdiri dari :
kehidupan yang pelaksanaannya tidak hanya di security = 4 orang, petugas kebersihan = 4 orang,
sekolah tetapi juga di luar sekolah (Ramayulis petugas loundry = 5 orang, petugas logistik =
dalam Wahab, 2013: 13). Pada SMPIT Nurul 11 orang, CS = 12 orang. Status karyawan itu
Islam, kurikulum diselenggarakan dengan semuanya Pegawai Tidak tetap yayasan (PTTY).
memadukan jalinan pendidikan umum dan Jumlah peserta didik SMPIT Nurul Islam
pendidikan agama, dengan pendekatan ini semua Tengaran sebanyak 525 orang yang terdiri atas
mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah dan laki-laki = 249 orang dan perempuan = 276 orang.
ma’had tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan
Keadaan Prasarana dan Sarana
nilai Islam.
Keadaan prasarana pada SMPIT Tengaran
2) Keterpaduan Proses Pembelajaran berupa luas tanah milik yayasan = 1.390 m2
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan sebagai bangunan masjid, ruang
Sekolah Islam Terpadu selalu menekankan kelas, laboratorium, asrama, dan sebagainya.
optimalisasi ranah kognitif, afektif, dan Sedangkan sarana yang digunakan adalah
psikomotorik. Implikasi dari keterpaduan ini berupa meja-kursi bekajar, LCD, computer, dan
menuntut pengembangan model pembelajaran sebagainya.
yang kaya, variatif, menggunakan media dan
Visi dan Misi Sekolah
sumber belajar yang luas dan luwes sehingga
belajar menjadi berkmakna. 1) Visi sekolah adalah “Melahirkan generasi
3) Keterpaduan Penyelenggaraan cerdas, berakhlakul karimah dan berwawasan
Sekolah Islam Terpadu juga berupaya global”
mengoptimalkan peran serta orang tua dan 2). Misi
masyarakat dalam proses pengembangan • Menyelenggarakan pendidikan Islam
sekolah dan pembelajaran. Orang tua peserta menengah pertama yang memadukan
didik dilibatkan secara aktif untuk memperkaya antara iman, ilmu dan amal.
dan memberikan perhatian yang memadai • Mewujudkan peserta didik yang
dalam proses pendidikan putra-putri mereka. berkarakter, , akidah yang bersih, ibadah
Kegiatan yang dilaksanakan bersama masyarakat yang benar, akhlak yang kuat, mandiri,
diupayakan untuk mengenalkan peserta didik berwawasan yang luas, jasmani yang
dengan dunia nyata yang ada di tengah masyarakat. sehat, bersungguh-sungguh, rapi dalam
Selain memadukan peran sekolah, orang tua, urusan, bisa memelihara waktu, dan
masyarakat maka yang tidak diboleh dilupakan bermanfaat bagi orang lain.
adalah Pemerintah dengan segala institusi terkait
• Mewujudkan peserta didik yang
dan dengan segala kebijakannya termasuk dalam
berwawasan global, dengan penguasaan
tata hukum dan perundangannya.
bahasa Arab, bahasa Inggris dan
4) Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Karyawan teknologi.
Jumlah pendidik SMP IT Nurul Islam • Menjadi sekolah rujukan di vJawa Tengah
Tengaran sebanyak 42 orang, yang terdiri dari dan sekitarnya.
Guru Tetap Yayasan (GTY) = 7 orang, Guru Tidak
Tetap Yayasan (GTTY) = 26 orang, dan Calon Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Pegawai (CP) = 9 orang. Tenaga Kependidikan 1. Dasar hukum SMP Berbsasis Pesantren
(Tata Usaha). Jumlah tenaga kependidikan merupakan kesepakatan bersama antara
129
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
130
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136
131
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
132
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136
133
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
dipercaya, jujur dan bertanggung jawab, Nurul Islam Tengaran adalah manajemen
memahami kondisi guru-karyawan-peserta pendidikan yang lebih mengarah pada pembinaan
didik, memiliki visi dan mempertahankan misi dan pengembangan peserta didik/santri yang
sekolah, mengambil keputusan intern dan seimbang antara transfer ilmu pengetahuan
ekstern sekolah, membuat dan mencari serta dan religiousitasnya. Hal itu relevan dengan
memilih gagasan baru. Sebagai supervisor, manajemen pendidikan Islam pada tataran
kepala sekolah menyelenggarakan supervisi keilmuan adalah menyatukan ilmu manajemen
proses belajar mengajar, kegiatan Bimbingan dan pendidikan dengan wahyu dan ditampilkan dalam
Konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ontologi yang mendudukkan wahyu (Alquran dan
ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan As-Sunnah) sebagai acuan, hudan, dan sumber
masyarakat dan instansi terkait, sarana dan konsultasi. Oleh karena itu pengembangan
prasarana, kegiatan OSIS, dan kegiatan 10 K. toeri manajemen pendidikan Islam selalu diuji
koherensinya pada moral religius (Islam).
Sebagai inovator, kepala sekolah melakukan
Dengan demikian manajemen pendidikan Islam
pembaharuan di bidang KBM, BK, ekstrakurikuler,
bukan untuk profit making semata, sebagaimana
dan pengadaan, melaksanakan pembinaan guru
konsep materialisme, tetapi untuk mengagunkan
dan karyawan, melakukan pembaharuan dalam
asma efek langsung atau pengiring dari upaya
menggali sumber daya di Komite Sekolah dan
tersebut (Muhaimin, dkk, 2010:11-12).
masyarakat. Sebagai motivator, kepala sekolah
Pelaksanaan pendidikan boarding school di
mengatur ruang kantor yang kondusif untuk
SMPIT Nurul Islam tengaran pada dasarnya tidak
bekerja, mengatur ruang kantor yang kondusif
jauh berbeda dengan sistem pondok pesantren.
untuk KBM/BK, mengatur ruang laboratorium
Hanya saja pelaksanaan pendidikannya
yang kondusif untuk praktikum, mengatur ruang
mempunyai pembedaan yang jelas antara
perpustakaan yang kondusif untuk belajar,
pendidikan di sekolah dengan di asrama
mengatur halaman/lingkungan sekolah yang
meskipun santri di asrama adalah juga sebagai
sejuk dan teratur, menciptakan hubungan kerja
pesetrta didik di SMPIT tersebut. Maksudnya
yang harmonis sesama guru dan karyawan,
peserta didik SMPIT harus mengikuti proses
menciptakan hubungan kerja yang harmonis
pembelajaran mulai jam 07.00-13.30 WIB dan
antar sekolah dan lingkungan, menerapkan
selanjutnya mulai jam 14.00-21.00 WIB para
prinsip penghargaan dan hukuman. Sekolah
santri harus mengikuti pembelajaran di asrama.
dapat mendelegasikan kepada wakil kepala
Pembelajaran yang dilaksanakan di asrama
sekolah (Sumber: Panduan SMPIT Nurul Islam
fokusnya adalah peserta didik/santri lebih
Tengaran, 2013, hal : 24-26).
banyak diberikan bimbingan agar menguasai
Mencermati peran kepala sekolah SMPIT bahasa Arab dan Inggris, tahfidz dan tahsin
Nurul Islam Tengaran sebagai EMASLIM di atas Al Quran, serta pemantapan ibadah salat dan
dalam tataran implementatif didistribusikan akhlaknya. Hal itu dimaksudkan agar peserta
kepada staf sesuai dengan kompetensi dan didik/santri pada saat mengikuti pembelajaran di
statusnya masing-masing, seperti terkait sekolah fokus pada bidang studi yang diajarkan,
dengan pembelajaran diserahkan kepada waka demikian pula ketika mengikuti pembelajaran di
bidang kurikulum dan guru, kerumahtanggaan asrama. Dengan demikian pada akhirnya sesuai
diserahkan kepada waka sarana prasarana dan dengan visi sekolah “melahirkan generasi cerdas,
tata usaha, dan sebagainya. Dengan demikian berakhlakul karimah dan berwawasan global”
manajemen pendidikan di SMPIT Nurul Islam bukanlah hanya sebagai slogan semata. Hal itu
Tengaran dapat berjalan dengan lancar dan dapat dipahami dari program dan realisasinya
sesuai dengan visi-misi yang telah dicanangkan. dalam manajemen pendidikan SMPIT Nurul
Manajemen yang diterapkan pada SMPIT Islam Tengaran yang diterapkannya selama ini.
134
Model Manajemen Pendidikan SMPIT Nurul Islam
Tengaran-Kabupaten Semarang
Wahab, halaman 125-136
Realitas empirik membuktikan bahwa rencana kerja dan jadwal pelaksanaan RKS
eksistensi SMPIT Nurul Islam Tengaran yang berdsarkan pada standar isi, proses,
mengalami kemajuan yang cukup pesat dari kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga
tahun ke tahun. Hal itu sudah barang tentu kependidikan, proses, pengelolaan, standar
tidak terlepas dari peran para pengelolanya, dan penilaian.
yaitu yayasan, sekolah, dan komite yang secara 2. Pelaksanaan pendidikan boarding school
sinergis bahu membahu bersama-sama berusaha (ma’had) pada SMPIT Nurul Islam adalah
mengembangkan lembaga pendidikannya. Jadi dalam rangka membekali para santri/
kompetensi dan dedikasi pengurus yayasan, peserta didik dengan kultur kepesantrenan,
kepala sekolah, guru, kayawan, dan komite yaitu pendalaman ilmu agama, mondok,
merupakan faktor pendukung penyelenggaraan kepatuhan (ta’at), keteladanan, kesalehan,
pendidikan di sekolah tersebut. Sedangkan kemandirian, kedisiplinan, kesederhanaan,
faktor penghambatnya adalah adanya orang toleransi (tasamuh), rendah hati,
tua/wali yang kurang sinergis dengan sekolah, ketabahan, dan kesetiakawanan. Di samping
khususnya orang tua peserta didik putri yang pembekalan kepada para santri/peserta
kurang diperhatikan oleh orang tuanya pada saat didik dengan kultur kepesantrenan tersebut,
di rumahnya. dalam pendidikan di boarding school para
santri/peserta didik juga harus mengikuti
Penutup program khusus menghafal Al-Qura’an,
Berdasarkan uraian dan analisis hasil program reguler tahfidz Al Quran, tahsinul
penelitian di muka maka dapat diambil simpulan Quran, tertib dan khusu’salat bejamaah,
sebagai berikut. mabit berkala, halaqah tarbawiyah, tutorial
1. Manajemen pendidikan yang bahasa Arab dan Inggris, language time,
diimplementasikan pada SMPIT Nurul kajian tematik, green and clean, mahrojan
Islam Tengaran dapat dipahami sebagai lughowi, dan khitobah.
manajemen modern. Maksudnya manajemen 3. Faktor pendukung pelaksanaan manajemen
yang diberlakukan bukan lagi sentralistik, pendidikan pada SMPIT Nurul Islam
kharismatik atau bahkan bukan manajemen Tengaran adalah ketercukupan SDM,
one man one show sebagaimana pada kelengkapan sarana prasarana sekolah,
kebanyakan lembaga pendidikan swasta pendanaan dan sinergitas antara yayasan,
agama Islam. Hal itu dapat diketahui dari sekolah, dan masyarakat. Sedangkan kendala
komponen manajemen (perencanaan, (penghambat) pelaksanaan pendidikan di
pengorganisasian, penggerakan, dan sekolah tersebut adalah masih kurangnya
pengawasan) diterapkan secara baik perhatian dan kontrol sebagian orang tua
dan tertib. Jadi untuk operasionalisasi perilaku peserta didik putri pada saat mereka
proses pendidikan sudah melalui di rumah.
prosedur perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan yang tertib Daftar Pustaka
dan terdokumentasi secara rapi. Selain Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengemban-
itu implementasi manajemen sudah di gan Kurikulum (cetak miring). Bandung:
dasarkan melalui proses analisis lingkungan Remaja Rosdakarya.
strategis, analisis pendidikan dewasa ini, Harsey P & Blanchard. 1996. Your Leadership
berpijak pada visi, misi, tujuan sekolah, Style. Queron City. SEMEO Innotech.
mempunyai program stategis, terdapat
Hasibuan, Malayu SP, 2005. Manajemen Sum-
strategi pelaksanaan/ pencapaian, dan ber Daya Manusia. edisi revisi. Jakarta.
hasil yang diharapkan. Sekolah mempunyai Bumi Aksara.
135
Jurnal SMaRT Volume 04 Nomor 01 Juni 2018
Lee, R. 1987. Building Maintenance Manage- Pendidikan-UPI. Ilmu & Aplikasi Pen-
ment. London. William Collin Sons and didikan. Bandung: PT. Imperial Bhakti
Co. Ltd. Utama. Hlm. 95-116.
Muhaimin, dkk, 2010. Manajemen Pendidikan Sugiyono. 2010. Metode Penelitiaan Kualitatif,
Aplikasinya dalam Penyusunan Pengem- Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfa-
bangan Sekolah/Madrasah. Jakarta. beta.
Kencana Prenada Media Group.
Tilaar, HAR. 2000. Paradigma Baru Pendidikan
Komariah, Aan; Mulyati, Yati Siti. 2009. Mana- Nasional. Jakarta: Bineka Cipta.
jemen Sekolah. Tim Dosen Administrasi
Usman, Husaini,.2006. Manajemen, Teori, Prak-
Pendidikaan UPI. Manajemen Pendidi-
tik, dan Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi
kan (cetak miring brow). Hlm. 85-102.
Aksara.
Sudjana. 2004. Manajemen Program Pendidi-
Wahab. 2013. Internalisasi Nilai-Nilai Karak-
kan untuk Pendidikan Nonformal dan
ter Bangsa pada Mata Pelajaran Pendi-
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
dikan Islam SMA Negeru 1 Surakarta.
Bandung. Falah Production.
Laporan tidak diterbitkan. Semarang: Ba-
Suhardan, Dadang; Suharto, Nugraha. 2009. lai Penelitian dan Pengembangan Agama
Filsafat Administrasi Pendidikan. Tim Semarang.
Dosen Administrasi Pendidikan UPI.
---------. Peran Serta Masyarakat Tahun 2013-
Manajemen Pendidikan (cetak miring
2014, Tengaran, Nuris Press.
brow). Hlm. 1-20.
--------. Panduan SMPIT Nurul Islam Tengaran.
Solehhudin & Hatimah, Ihat. 2007. Pendidikan
2013.
Anak Usia Dini. Tim Pengembang Ilmu
136