Sie sind auf Seite 1von 11

KETIDAKTERATURAN SIRKULASI LALU LINTAS DI

KAWASAN PASAR BARU JAKARTA

Joao Fernando Dos Santos Miranda


Bahasa Indonesia dan Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
e-mail: belajarnyeketch@gmail.com

Abstract:

Traffic circulation is an important element in the functionality of an area. The maximum condition is
characterized by the smooth transfer of humans and vehicles that are clear and do not harm each other.
In the case of an irregular traffic circulation condition, in the Pasar Baru area, Jakarta is located in the
Pasar Baru Street. Pasar Baru is one of the oldest market in Jakarta. This area has been in the period
since the Dutch East Indies until today. Over time, the area has undergone the development of building
facades, access to circulation, and perpetrators of activities. The writing was done focusing on the traffic
circulation in the region. In observing activity Kuliah Lapangan 2019, there is a problem that is quite
urgent in the form of poor traffic circulation. This situation is seen from the absence of clarity of space
for people passing by on foot, motorised vehicles, and parking. Seeing the problem, the title is withdrawn
“Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta.” Observation is done as a
form of criticism of the current situation, so it is hoped that the right solution can be found to create the
area's functionality later in the day.

In writing used methods of observation and literacy qualitative descriptive types to strengthen the
problems. Analysis of the problems with the study of the library is done as a reference to find solutions
to the problems that occur. Based on the results of the analysis concluded that there is a irregularity in
the traffic circulation on the new market road that endangers pedestrians as well as motorists. So that
the solution in the form of regulation, addition of elements, and the arrangement of car parking locations,
vehicle zones, Pedestrians and kiosks could maximize circulation traffic in Pasar Baru Street, Jakarta.

Keyword : Pasar Baru Jakarta, Circulation, Traffic

Abstrak:

Sirkulasi lalu lintas merupakan elemen penting dalam kemaksimalan fungsi suatu kawasan. Keadaan
yang maksimal ditandai dengan adanya kelancaran perpindahan manusia maupun kendaraan yang jelas
dan tidak saling membahayakan. Dalam kasus yang terjadi, kondisi sirkulasi lalu lintas yang tidak teratur,
terjadi di Kawasan Pasar Baru, Jakarta yang berlokasi di Jalan Pasar baru. Pasar Baru merupakan salah
satu pasar tertua di Jakarta. Kawasan ini telah beroprasi sejak jaman Hindia Belanda sampai saat ini.
Seiring berjalannya waktu, kawasan ini telah mengalami perkembangan baik dari fasad bangunan, akses
sirkulasi, dan pelaku kegiatannya. Penulisan dilakukan dengan fokus pembahasan sirkulasi lalu lintas di
kawasan tersebut. Dalam observasi kegiatan Kuliah Lapangan 2019 didapatkan permasalahan yang
cukup mendesak berupa kurang maksimalnya pola sirkulasi lalu lintas. Keadaan ini terlihat dari tidak
adanya kejelasan ruang untuk orang berlalu lalang dengan berjalan kaki, menggunakan kendaraan
bermotor serta parkir kendaraan. Melihat permasalahan yang terjadi, maka ditarik judul
“Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta.” Observasi dilakukan sebagai
bentuk kritik terhadap keadaan yang terjadi saat ini, sehingga diharapkan dapat ditemukan solusi yang
tepat untuk menciptakan kemaksimalan fungsi kawasan tersebut dikemudian hari.

1
Dalam penulisan digunakan metode observasi dan literasi jenis deskriptif kualitatif untuk memperkuat
permasalahan. Analisis antara permasalahan dengan studi pustaka dilakukan selanjutnya sebagai acuan
untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
kesimpulan bahwa terjadi ketidakteraturan sirkulasi lalu lintas di Jalan Pasar Baru yang membahayakan
pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor. Sehingga solusi berupa regulasi, penambahan
elemen, serta penataan lokasi parkir kendaraan, zona kendaraan ,pedestrian, dan kios dirasa dapat
memaksimalkan Jalan Pasar Baru, Jakarta.

Kata kunci: Pasar Baru Jakarta, sirkulasi, lalu lintas

PENDAHULUAN
Permasalahan yang dialami penulis selama
Latar Belakang kegiatan observasi Kuliah Lapangan 2019
juga diperkuat dengan adanya isu yang
Kawasan yang baik terlihat dari diangkat oleh PT. Trikarya Idea dan Ikatan
berjalannya fungsi kawasan secara Arsitek Indonesia sebagai permasalahan
maksimal. Hal tersebut dapat dicapai yang perlu diselesaikan. Menurut Kerangka
dengan kelancaran pola sirkulasi lalu lintas Acuan Kerja Sayembara Gagasan Penataan
pada suatu kawasan. Menurut Shirvani Kawasan Pasar Baru (PT. Trikarya Idea
(1985:26), pola sirkulasi lalu lintas Sakti dan IAI Jakarta MEI 2014) di Jalan
merupakan struktur yang menjadi pengarah Pasar Baru terdapat kebijakan yang
dan pengatur pola aktivitas dalam suatu melarang kendaraan bermotor melintasi
kawasan. Tujuan dengan adanya pola jalan namun tidak berjalan efektif. Sebagai
sirkulasi lalu lintas, diharapkan dapat tindakan optimis dari kebijakan tersebut,
memudahkan perpindahan dari satu tempat pihak pengelola kawasan telah
ke tempat lain secara aman dan nyaman. menyediakan empat gedung parkir di
Keamanan dan kenyamanan sirkulasi dapat sekitar lokasi yaitu, Parkir Istana Pasar
terjadi ketika terjadi pemisahan zona antara Baru, Parkir Pasar Baru Mansion, Parkir
pejalan kaki,pengguna kendaraan, dan Metro Atom, dan Atom PD. Pasar.
parkir.

Kondisi sebaliknya terjadi di kawasan


perbelanjaan Pasar Baru Jakarta. Terlihat
ketidakteraturan sirkulasi lalu lintas
dikarenakan tidak adanya pemisahan yang
jelas pada zona sirkulasi. Terlihat aktivitas
antara pejalan kaki dan pengendara motor
pada tempat yang sama sehingga keduanya
saling membahayakan. Terlihat pula
kendaraan memarkirkan kendaraannya di
bahu jalan sehingga menghalangi jalur Gambar 1. Gedung Parkir Kawasan Pasar
bergerakan pejalan kaki. Sebagai bentuk Baru, Jakarta Pusat
keresahan dan kritik dari keadaan yang Sumber : https://docplayer.info/102469-
Penataan-kawasan-pasar-baru.htmldiakses
terjadi maka diangkatlah judul penulisan
pada 11 Juni 2019
“Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di
Kawasan Pasar Baru Jakarta” sebagai isu
Tempat parkir yang telah disediakan
yang cukup penting untuk diperhatikan.
sebenarnya sudah cukup untuk menampung

2
kendaraan di Kawasan Pasar Baru. Pada Sisi Selatan : Gapura Pasar Baru
realitanya terjadi permasalahan dengan Sisi Timur : Jalan kelinci Raya
adanya Parkir liar di sepanjang Jalan Pasar Sisi Barat : Jalan Pintu Air
Baru sehingga menyebabkan
ketidakteraturan sirkulasi lalulintas di
wilayah tersebut. Ditambah kondisi yang
cukup kacau di persimpangan jalan Pasar
Baru dengan Jalan Kelinci Raya dan Pintu
Air.

Rumusan Masalah

Melihat kondisi yang terdat di lokasi objek


penelitian, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan antara lain,
1. Terjadinya permasalahan sirkulasi
lalu lintas di Jalan Pasar Baru yang
perlu diberikan solusi dalam ranah
perancangan untuk menciptakan
kemaksimalan fungsi kawasan.
2. Pemaksimalkan fungsi gedung parkir
yang telah disediakan pihak
pengelola.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Gambar 2. Objek penulisan Jalan Pasar Baru,
Penulisan dilakukan sebagai bentuk Jakarta Pusat
keresahan atau kritikan terhadap fenomena Sumber : https://www.google.com/maps
yang terjadi di Kawasan Pasar Baru. diakses pada 11 Juni 2019
Fenomena ini dirasa merupakan isu
permasalahan yang cukup urgen untuk Berdasarkan Website Pemerintah Provinsi
dibahas. Sehingga penulis berharap dengan
Jakarta (https://jakartasatu.jakarta.go.id),
adanya penulisan ini dapat memberikan
lokasi objek termasuk dalam zona
masukan kepada pihak terkait untuk
melakukan pengelolaan kawasan sehingga perdagangan/perkantoran dan jasa dengan
fungsi kawasan lebih maksimal ketinggian bangunan 4 lantai , Koefisien
dikemudian hari. Penulisan juga ditujukan Dasar Bangunan 75%. Objek penulisan
untuk menciptakan keberhasilannya fungsi merupakan jalur sirkulasi di Kawasan Pasar
gedung parkir yang telah di sediakan pihak Baru.
pengelola.
METODE
Lokasi
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk
Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dipilih menemukan permasalahan dan solusi yang
sebagai objek penulisan karya ilmiah. terjadi di Jalan Pasar Baru, Jakarta. Fokus
Berfokus pada Koridor Jalan Pasar Baru penulisan pada permasalahan sirkulasi lalu
dengan batasan fisik: lintas.
Sisi Utara : Jalan Saman Hudi

3
Merupakan elemen mendasar sebuah
Metode Pengumpulan Data kawasan. Berdasarkan Shirvani (1985:26)
sirkulasi didefinisikan sebagai sarana
Data yang digunakan berasal dari data pergerakan yang digunakan para pelaku
primer dan data sekunder. Data primer aktivitas di suatu kawasan untuk memenuhi
didapatkan dari hasil observasi kegiatan fungsi kawasan dan kebutuhannya. Adanya
Kuliah Lapangan 2019. Data yang pola sirkulasi tidak terlepas dari kondisi
digunakan berupa data kualitatif hasil tata bangunan pada kawasan dan kondisi
wawancara maupun pengamatan langsung pelaku aktivitasnya. Oleh sebab itu,
di lapangan, serta dokumentasi pribadi diperlukan adanya sistem pengaturan
yang telah dikumpulkan oleh penulis. sehingga sirkulasi pada suatu kawasan
Selanjutnya, data sekunder digunakan dapat berjalan dengan optimal. Sirkulasi
untuk melengkapi dan memperkuat yang optimal dapat mengarahkan dan
penulisan, digunakan data sekunder yang mengatur pola kegiatan pelaku. Dalam
didapatkan dari jurnal, literatur maupun pelaksanaanya, terdapat beberapa aspek
tulisa-tulisan valid yang bersumber dari utama yang perlu dipenuhi:
internet. Data sekunder juga memuat a. Prasarana sirkulasi/ jalan harus dapat
standar-standar dan dasar-dasar yang memberikan kesan ruang yang aman
mencadi acuan dalam penulisan yang dan nyaman.
dimuat dalam tinjauan pustaka. b. Jalan harus mampu membimbing
perpindahan pelaku kegiatan secara
Metode Analisis Data informatif mencapai titik tertentu
(tidak membingungkan)
Setelah data didapatkan dilakukan c. Zona publik maupun privat perlu
pembahasan dan analis dengan dihubungkan dengan prasarana
menggunakan metode observasi serta sirkulasi.
literasi jenis deskriptif kualitatif. Data-data Sirkulasi dapat tercapai dengan beberapa
yang bersifat permasalahan dilakukan pola seperti linear, radial, spiral, network,
pembahasan secara lebih mendalam. dan campuran.
Dilakukan pula studi literasi untuk
mendapatkan dasar-dasar pemikiran yang
berkaitan tentang perancangan sirkulasi
kawasan sebagai acuan dalam menemukan
solusi permasalahan. Selanjutnya,
permasalahan yang telah ditemukan
dikomparasi dengan dasar perancangan
untuk menemukan kesimpulan.

TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 3. Pola sirkulasi
Dalam mencapai kemaksimalan kawasan, Sumber :https://dokumen.tips/documents/jenis-
sirkulasi lalu lintas perlu di memperhatikan sirkulasi-penghubung-ruang.html diakses pada
beberapa aspek seperti pola sirkulasi, aspek 11 Juni 2019
lalu lintas, struktur jalan, perlengkapan
jalan, dan zona parkir.
Sirkulasi

4
Lalu Lintas diisi dengan elemen perlengkapan
jalan seperti utilitas dan tanaman.
Peraturan tentang Lalu lintas telah diatur di ▪ Trotoar/Pedestrian sebagi ruang
dalam Undang-undang No 22 tahun 2009. sirkulasi pejalan kaki.
Menurut peraturan perundang- undangan, ▪ Drainase sebagai tempat jalannya
lalu lintas merupakan gerak kendaraan dan air sehingga tidak menyebabkan
orang pada ruang lalu lintas jalan yang genangan pada badan jalan dan
ditunjang dengan beberapa sarana jalur pedestrian.
pendukung. Dengan adanya lalu lintas,
diharapkan dapat menciptakan keadaan
kondusif berupa pergerakan yang aman,
lancar, nyaman dan efisien. Keadan
kondusif dapat terlaksana melalui
manajamen/ rekayasa lalu lintas. Untuk
memaksimalkan sistem lalu lintas, perlu
ditunjang dengan adanya kebijakan atau
regulasi yang tegas berupa peraturan
perundang-undangan maupun pemerintah
terkait. Dalam menentukan manajemen lalu
lintas perlu memperhatikan beberapa
aspek: Gambar 4. Struktur jalan
a. Arah lalu lintas untuk Sumber : http://bbpjn6.net diakses pada 12
Juni 2019
mengatur efisiensi mobilitas.
b. Kecepatan lalu lintas dapat
Perlengkapan Jalan
dilihat dari fungsi/jenis pelaku
suatu kawasan. Perlambatan
Merupakan elemen pendukung untuk
kecepatan dapat dilakukan
memaksimalkan terlaksananya fungsi suatu
ketika kondisi kawasan dengan
prasarana sirkulasi. Perlengkapan jalan
terdapat pejalan kaki yang
lebih memuat elemen-elemen utilitas
mengakses. Beberapa cara
sehingga tercapai ruang sirkulasi yang
dapat dilakukan seperti
aman, nyaman, dan mudah dalam
pemberian polisi tidur,
melakukan mobilitas seperti:
pemberian rambu-rambu,
▪ Penerangan jalan
maupun pita kejut.
▪ Rambu lalu lintas
c. Jenis pelaku maupun
▪ Bangku-bangku
kendaraan yang melintasi
▪ Tanaman
▪ Papan Reklame
Struktur Jalan
Zona Parkir
Struktur jalan/bagian-bagian jalan
merupakan kelengkapan prasarana
Keberadaan zona/ruang parkir digunakan
sirkulasi yang terdiri dari:
untuk mendukung kelancaran sistem
▪ Badan Jalan yang berfungsi
sirkulasi suatu kawasan. Menurut (
sebagai ruang sirkulasi kendaraan.
Shirvani, 1981 ) terdapat beberapa aspek
▪ Bahu Jalan sebagai ruang transisi/
yang perlu diperhatikan,antara lain :
pemisah antara badan jalan dan
a. Keberadaan bagian/struktur jalan
sirkulasi pejalan kaki serta dapat
tidak mengganggu kegiatan dari

5
zona di sekitarnya dan memberi komersial dengan tujuan mempermudah
nilai visual yang lebih baik. kegiatan persiapan dan berjualan.
b. Dapat diakses secara efisien oleh
pemilik/karyawan dari tempat
lokasi bekerja.
c. Melakukan peningkatan biaya
parkir berdasarkan waktu
sehingga dapat mengurangi
kepadatan parkir kendaraan.
d. Lokasi tempat parkir dapat
diakses dengan jalur pedestrian
secara efisien.

Studi Kasus

Dalam penulisan, mengambil studi kasus


dari jurnal Perancangan Koridor Jalan
Fakhrudin Jakarta (Kurniawan, Dody.
2018). Studi kasus tersebut dipilih karena
adanya kesamaan pola sirkulasi pada objek Gambar 5. Management lalu lintas koridor
dimana sirkulasi berpola linear dan Jalan Fakhrudin
mengalami permasalah serupa yaitu tidak Sumber : (Kurniawan, Dody. 2018)
maksimalnya fungsi Jalan Fakhrudin akibat
adanya aktivitas komersial temporer dan PEMBAHASAN
kendaraan dalam waktu bersamaan
sehingga keduanya saling mengganggu. Periodesasi Jalan Pasar Baru
Sebelumnya, kegiatan komersial hanya
berlangsung berdasarkan jangka waktu Terjadi perkembangan Pasar Baru dari
tertentu yaitu pagi hingga sore hari. Sebagai periode awal tahun 1820 hingga saat ini.
solusi atas permasalahan, maka dibuatkan Sejarah perkembangan pasar baru diadopsi
wadah kegiatan untuk berjualan secara dari Susanti, Retno. (2001)
temporer selama 24 jam pada sabtu malam
sampai minggu malam serta hari libur Periode Awal Tahun 1820
nasional. Pada hari-hari kerja wilayah
tersebut tidak diperkenankan untuk Pada awal mulanya terjadi aktivitas
melakukan aktivitas komersial sehingga pasar sederhana oleh pedagang pribumi
dapat digunakan sebagai jalur sirkulasi yang menjualkan hasil pertanian dan
kendaraan. Dilakukan pula pengalihan lalu pedagang Cina yang menjajakan barang
lintas ketika Jalan Fakhrudin ditutup untuk kelontong. Kemudian pada tahun 1877
sirkulasi kendaraan. Untuk mempermudah mulai muncul kios pertama milik
akses pejalan kaki, lokasi parkir diletakkan pedagang Cina. Kawasan ini semakin
dekat dengan jalur pedestrian, dimana lama menjadi semakin hidup ketika
pengunjung yang datang setelah pada tahun 1914 dibangun gedung
memarkirkan kendaraan langsung menuju kesenian oleh Pemerintahan Inggris.
jembatan penyebrangan dan memasuki Mulai tahun 1930 terjadi eropanisasi di
areal pedestrian. Untuk lokasi parkir kawasan tersebut dan menggantikan
pedagang diletakkan dekat dengan wilayah bangunan gaya Cina ke Eropa. Para
pedagang Cina mulai digantikan oleh

6
pedagang beretnis Jepang dan India. Periode Kemunduruan
Pada periode ini, di Pasar Baru dapat
dibeli kebutuhan sehari-hari bangsa Setelah tahun 2000 an mulai terjadi
Eropa mulai dari pakaian, sepatu, inkonsistensi kebijakan di Jalan Pasar
perabot rumah tangga, buku, maupun Baru. Jalan yang pada mulanya bebas
obat-obatan. dari kendaraan dan hanya boleh di
masukkan kendaraan bongkar muat
barang pada malam hari (setelah jam
22.00), mulai tidak teratur. Adanya
kebebasan pada golongan tertentu untuk
menggunakan kendaraan bermotor
termasuk roda empat. Serta munculnya
pedagang kaki lima seperti penjual
makanan dan minuman dengan
simbiosis mutualisme sebagai
penunjang aktivitas di kawasan ini
namun keberadaannya tidak tertata dan
mengganggu arus sirkulasi. Alhasil
Gambar 6. Suasana Jalan Pasar Baru tahun kenyamanan dan keamanan beraktivitas
1930-an mulai memudar.
Sumber : Kompas Minggu, 16 Januari
2000 Sirkulasi Lalu Lintas Jalan Pasar Baru
Sampai tahun 1970 kawasan ini Jalan Pasar Baru menggunakan pola
semakin tumbuh menjadi sebuah mall sirkulasi linear. Pada perjalanannya
dengan definisi sesungguhnya yaitu kebijakan sirkulasi telah mengalami
deretan pertokoan yang dihubungkan perubahan sehingga pola sirkulasi yang
oleh ruang terbuka. sebenarnya menjadi tidak teratur.
Permasalahan muncul ketika pola sirkulasi
Periode Peralihan ini tidak dibarengi dengan struktur jalan
yang memadahi. Adanya akses dua arah
Pada tahun 1980 kejayaan Pasar Baru dengan badan jalan yang sempit serta
mulai mengalami kemunduran karena persimpangan pada satu titik menyebabkan
polusi dan ketidak teraturan yang kemacetan terjadi di jalan tersebut.
disebabkan oleh meningkatnya
kendaraan. Ditambah munculnya
bangunan dengan konsep mall/plaza
tertutup dengan AC. Kemudian pada
tahun 1990, pemerintah daerah
menetapkan konsep pedestrian mall/
shopping street dengan menutup Jalan
Pasar Baru dari kendaraan bermotor
sehingga pejalan kaki dapat
menggunakan jalan secara leluasa. Pada
tahun 1995 dibuatlah kanopi di
sepanjang Jalan Pasar Baru untuk
meningkatkan kenyamanan shopping
street.

7
Kondisi Jalan pasar Baru

Terdapat aktivitas pejalan kaki yang


berjalan kaki di badan jalan bersamaan
dengan kendaraan yang melintas. Hal ini
terjadi karena tidak ada ruang yang jelas
bagi pejalan kaki karena bahu jalan atau
jalur pedestrian dipenuhi oleh kendaraan
yang parkir secara tidak tertata. Alhasil
keadaan ini dapat saling membahayakan
karena memungkinkan terjadinya
kecelakaan. Terdapat pula beberapa toko
menampilkan barang dagangannya di bahu
jalan yang turut mengganggu sirkulasi
pejalan kaki.

Gambar 7. Jalur sirkulasi yang semestinya


Sumber : Susanti, Retno. (2001)

Gambar 9. Jalur pedestrian dipenuhi parkir


motor liar di Jalan Pasar Baru 11 April 2019
Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 10. Jalur pedestrian dipenuhi parkir


Gambar 8. Arah sirkulasi Jalan Pasar Baru mobil liar di Jalan Pasar Baru 11 April 2019
2019 Sumber : Dokumen pribadi
Sumber : https://www.google.com/maps
diakses pada 11 Juni 2019

8
Kondisi yang Terjadi

Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan


Kuliah Lapangan 2019 dan komparasi
secara deskriptif kualitatif, ditemukan
ketidakteraturan lalu lintas di Jalan Pasar
Baru. Keadaan ini terjadi dikarenakan
Gambar 11. Jalur pedestrian dipenuhi parkir
belum terlaksananya kebijakan ruang untuk
dagangan kios di Jalan Pasar Baru 11 April parkir kendaraan sehingga banyak
2019 kendaraan yang parkir di sepanjang bahu
Sumber : Dokumen pribadi jalan. Keadaan yang kurang baik juga
karena aktivitas kendaraan yang melintas di
ANALISIS jalan bersamaan dengan pejalan kaki
sehingga saling membahayakan. Tidak
Konteks Objek Penulisan adanya sistem perlambatan jalan juga
menjadi permasalahan yang
Berdasarkan Website Pemerintah Provinsi memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Jakarta (https://jakartasatu.jakarta.go.id),
lokasi objek termasuk dalam zona Konsep Rekayasa Lalu Lintas
perdagangan/perkantoran dan jasa dengan
Sebagai solusi permasalahan yang terjadi
ketinggian bangunan 4 lantai , Koefisien maka diusulkan berupa skema rekayasa lalu
Dasar Bangunan 75% dengan panjang jalan lintas untuk mengalihkan jalur kendaraan
522.26 meter. Dengan kelengkapan jalan yang melintasi Jalan Pasar Baru sehingga
berupa pedestrian/bahu jalan dengan lebar Jalan Pasar Baru bebas dari kendaraan yang
2 meter di masing- masing sisi serta badan berlalu lalang dan mengembalikan pada
jalan dengan lebar kurang lebih 5 meter. konsep street shopping. Pengalihan jalur
Pemisahan bahu jalan dengan baadn jalan kendaraan ini bertujuan untuk
dilakukan dengan penataan vegetasi berupa mengarahkan kendaraan pengunjung Pasar
pot maupun dengan papan pembatas jalan. Baru ke empat buah gedung parkir yang
telah di sediakan. Untuk mempertegas
pengosongan kendaraan di jalan baru maka
ditempatkan pula bolar/tiang pembatas
pedestrian yang dapat dibuka sewaktu-
waktu di empat buah titik menuju Jalan
Pasar Baru. Kemudian untuk aktivitas drop
barang ke toko diijinkan pada malam hari
setelah pukul 21.00 dan kendaraan drop
toko diperkenankan memasuki Jalan Pasar
Baru

Gambar 12. Kondisi Struktur Jalan Pasar Baru


Sumber : Puspitasari, Cynthia (2018, Maret)

9
▪ Permasalah sirkulasi yang
membahayakan dan
menghilangkanka kenyamanan
dalam berkegiatan di Jalan Pasar
Baru, merupakan permasalahan
yang cukup genting untuk
diselesaikan.
▪ Sebagai kawasan komersial
kenyamanan aktivitas pelaku
adalah salah satu modal dalam
Gambar 13. Rekayasa Lalu Lintas Jalan Pasar
keberhasilan kawasan tersebut.
Baru ▪ Sistem rekayasa lalu lintas perlu
Sumber : Dokumen pribadi dilakukan sebagai jawaban atas
ketidakteraturan sirkulasi yang
Konsep Kebijakan terjadi. Pengalihan arah sirkulasi
kendaraan, pemasangan tiang
Untuk memaksimalkan upaya rekayasa lalu pembatas pedestrian, dan
lintas perlu ditambahkan kebijakan optimalisasi gedung parkir perlu
pemerintah terkait yang mengikat secara diwujudkan.
hukum. Sehingga nantinya bagi pelanggar ▪ Optimalisasi gedung parkir
kebijakan dapat dikenakan sanksi hukum. dilakukan dengan menutup Jalan
Kebijakan ini dilakukan untuk menciptakan Pasar Baru dari kendaraan dan
Fungsi Kawasan Pasar Baru khususnya mengarahkan ke gedung parkir
Jalan Pasar Baru di kemudian hari, yang telah disediakan
sehingga orang nyaman beraktifitas dengan ▪ Kebijakan pemerintah secara
berjalan kaki dan tidak saling hukum perlu diciptakan sebagai
membahayakan. tindakan tegas dalam mengatur
ketidakteraturan yang terjadi.
Konsep Rekreasi ▪ Penambahan fasilitas seperti
sepeda pasar dapat menjadi
Melihat Jalan Pasar Baru yang cukup alternatif yang menari untuk
panjang, pihak terkait dapat menyediakan menghidupkan Kawasan Pasar
fasilitas sepeda pasar. Fasilitas ini selain Baru.
mempermudah orang dalam melakukan Dengan demikian, jika solusi dari
mobilitas dapat menjadi ajakan untuk permasalahan yang terjadi dapat
gerakan mengurangi kendaraan bermotor. diwujudkan, penulis berharap adanya
Harapannya pasar baru selain sebagai zona kemaksimalan fungsi dan kembalinya
komersial juga dapat digunakan untuk kejayaan di Kawasan Pasar Baru.
berekreasi. Jika kondisi ini dapat tercapai,
memungkinkan era kejayaan Pasar Baru DAFTAR PUSTAKA
dapat terlihat kembali di kemudian hari.
Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design
KESIMPULAN Process. New York: Van Nostrand
Reinhold Company
Berdasarkan hasil temuan-temuan di
lapangan dan analisis dengan literasi, Ikatan Arsitek Indonesia (2014, Mei).
makan dapat disimpulkan: Penataan Kawasan Pasar Baru. Dikutip 11
Juni 2019 dari Doc Player:

10
https://docplayer.info/102469-Penataan-
kawasan-pasar-baru.html
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992
tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
Lembaran RI Tahun 2009 No. 22. Jakarta :
Sekretariat Negara.
Kementrian Indonesia .1994. Keputusan
Mentri nomor 3 tahun 1994 tentang Alat
Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan.
Lembar Kementrian RI Tahun 1994 No.3.
Jakarta: Kementrian Perhubungan.
Kurniawan, Dody (2018, Juli).
Perancangan Koridor Jalan Melalui
Pendekatan Waktudalam Ruang (Studi
Kasus: Koridor Jalan Fakhrudin Jakarta).
Dikutip 12 Juni 2019 dari Google User
Content:http://webcache.googleuserconten
t.com/search?q=cache:2tztlc7GxaQJ:jurnal
.universitaskebangsaan.ac.id/index.php/arc
ade/article/download/30/63+&cd=1&hl=e
n&ct=clnk&gl=id
Susanti, Retno. (2001). Pengaruh Konsep
Pedestrian Mall pada Revitalisasi Jalan
Pasar Baru dan Kawasan di Sekitarnya di
Jakarta. Dikutip 4 Mei 2019 dari Eprint
Undip:http://eprints.undip.ac.id/11891/1/2
001MTA983.pdf

11

Das könnte Ihnen auch gefallen