Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SEMANGAT!
Semoga sama sama bisa
menjadi dokter yang baik :)
Tim SOOCA Proxima: Sakina, Yasmin, Fadhal, Devi, Asep, Hasna, Dea, Adinda, Azizah, Eveline
Brainstorming Concept Map
Contact
d/ Scabies Dermatitis d/ Tinea cruris Leprosy d/ Pityriasis versicolor
dermatitis
CC: Itchy tiny pimples on finger webs, CC: Itching-redness-scaly patch CC: Hypopigmented patch on his back, shoulder
wrist, armpit & penis since 2 weeks ago in groin area since 7 weeks ago and around axillae since 3 months ago
HT PE LE HT PE LE HT PE LE:
• Itchy tiny • Pruritic Skin scraping: • Patches on • On left groin, Direct • Patch on his • Hypopigment • Wood’s lamp:
pimples on erythe- oval and groin were there was a well- microscopic back become ed macules positive
finger webs, matous ventrally itchier during defined pruritic- exam of skin itchy when with irregular fluorescence
wrist, armpit popular lesion flattened mite sweaty erythro-papulo- scrapping: long sweaty borders on yellow
& penis since on finger with 0.4 mm • There are cat squamous patch branches septae- • Before going the back, coloured
especially at webs, wrist, long, some eggs around his 5x7 cm with an hyphae with to bed he shoulders, • Direct
night and it armpit & and scybala dormitory irregular border some change his and axilla. microscopic
felt worse scrotum which have • Papules and arthospores pants and Diameter= 0,5 exam of skin
that he had to • Many bald area scales were underwear cm to 3 cm scrapping:
scrath it all canaliculies • He plays more prominent without • Some of the round spores
night on interdigital futsal twice a o its border and changing his lesions were and short
• Live in areas of his week and the patch gave sport shirt covered by hyphae which
dormitory w/ hands rarely taking an impression of fine-scales. resemble
other 8 bath after being more “spaghetti
people in a play, go active on its and meat
crowded directly to border, creating balls”
room (6x6). bed “central appearance
Some of his clearing” area
friends have • Satellite (-)
the same
symptoms
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 1
1. Anatomy & Histology of Skin
Learning Issue o Stratum basale single layer dari sel basophilic cuboidal atau
columnar yang berada di basement membrane (pada dermal-
• Kulit :integumen terluar yang melapisi tubuh, terdiri dari dermis dan
epidermis yang berada di atas lapisan jaringan subkutan/kutis. epidermal junction), mitosis yang tinggi dan terdapat sel progenitor
• Fungsi kulit: 1) fungsi proteksi; 2) containment (mengatur keluar untuk seluruh lapisan epidermis.
1. Anatomy & histology of skin masuknya cairan tubuh); 3) regulasi panas tubuh; 4) sensasi; 5) sintesis
2. Skin lesions dan penyimpanan (vitamin D); 6) proses perbaikan serta regenerasi luka;
7) fungsi estetika; 8) terdapat innate immunity system juga APC (dendritic
3. Mechanism of pruritus
cells) yang ada di epidermis sebagai proteksi dari agen yang dapat
4. Sarcoptes scabiei menginfeksi tubuh *Fungsi yg terganggu di kasus
5. Tricophyton rubrum • Lapisan kulit (dari luar ke dalam):C
6. Malassezia furfur
7. Clinical science of scabies
8. Dermatomycosis
9. Dematophytosis
10. Clinical science of tinea cruris
11. Clinical science of pityriasis
versicolor
12. Topical drugs form and concepts
of treatment
13. PP of durgs: Di kasus: stratum korneum: lapisan tempat infeksi scabies serta dermatomycosis
• Permethrin terjadi. Pada scabies, Sarcoptes scabiei dapat membuat burrow/canaliculi yang
mengarah dari stratum korneum menuju stratum granulosum, meskipun
• Itraconazole kerusakan sel yang dihasilkan terjadi hanya pada stratum korneum.
• Ketoconazole
14. BHP, PHOP, CRP Beberapa contoh sel yang terdapat di epidermis yaitu: keratinosit,
melanosit, Langerhans cells (sebagai APCs), juga Merkel cells (tactile
Epidermis: lapisan terluar kulit yang terdiri dari 5 lapisan (dari bawah epithelial cells sensitive mechanoreceptor untuk light touch).
ke atas): Di kasus: Melanosit banyak ditemukan di antara sel di basal layer dan folikel
o Stratum corneum 15-20 lapisan stratified squamous keratinized rambut. Sintesis melanin dikatalisasi oleh tyrosinase (mengubah tyrosine
epithelium, dengan sel keratin berisi filamentous keratins (sel-sel 3,4 dihydroxyphenylananine (DOPA)) melanin. Pityriasis versicolor mampu
mati) menghambat aktivitas tyrosinase sehingga pembentukan eumelanins
o Stratum lucidum hanya ditemukan pada lapisan kulit yang tebal, (pigmen coklat/hitam) menurun.
flattened eosinophilic keratinocytes (tanpa organel dan nuclei),
terdiri dari sel kulit mati Dermis: lapisan jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
o Stratum granulosum beberapa lapis sel yang mengalami proses mengikatkannya ke hypodermis, permukaan irregular dengan adanya
terminal differentiation keratinization. Sitoplasmanya terdapat tonjolan (papillae). Terdapat dua tipe lapisan:
keratohyaline granules. o Papillary layer (superficial dermis) membentuk dermal papillae,
o Stratum spinosus lapisan paling tebal, berisi sel polyhedral yang terdiri dari loose connective tissue, mast cells, macrophage, leukosit.
aktif mensistesis keratin. o Reticular layer (deep dermis) dense irregular connective tissue
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 2
Subcutaneous Tissue: kelanjutan dari dermis, 2. Skin Lesions ditandai sebagai area dengan warna yg berbeda dg membrane kulit/mukosa di
terdiri atas loose connective tissue dengan sel • Berdasarkan pathogenesis sekitarnya. Warna yg mungkin: hypopigmentation, hyperpigmentation
lemak dan banyak terdapat suplai pembuluh Primary lesion: macule, papule, plaque, o Patch: larger macule. D: > 0.5 cm, may have fine/very thin scale.
darah. Pada lapisan ini juga terdapat banyak ujung patch, nodules, wheal, vesicle, bulla, o Erythema: kulit/membrane mukosa yang kemerahan dan bersifat blanching;
saraf tepi dan kelenjar getah bening pustule, cyst dikarenakan dilatasi dari arteri/vena di dermis papillary dan reticular
• Pada kulit juga terdapat sensory receptors, dapat o Erythoderma: generalized deep redness of skin, meliputi >90% permukaan tubuh
dibagi menjadi 2 yaitu: (dalam beberapa hari-minggu).
Unencapsulated receptors Raised lesions
o Merkel cells : merupakan perpanjangan nerve o Papule: lesi menonjol yang berisi padatan (solid), D: <0.5 cm. tidak terlihat adanya
endings. Fungsi: sensing and light touch cairan, dan ukurannya bervariasi.
o Free nerve endings: terletak di papillary o Plaque: solid, menonjol, D: >0,5 cm, bagian yg menonjol tidak perlu terlalu signifikan
dermis, memanjang ke bagian bawah
o Nodule: solid, round/ellipsoidal, palpable, D: >0,5 cm. yang membedakan nodule dan
epidermis. Fungsi: dalam mendeteksi sensasi
plaque adalah kedalaman lapisan yang terlibat. Ada 5 tipe: epidermal, epidermal-
suhu, nyeri, gatal, juga sebagai tactile
receptors. dermal, dermal, dermal-subdermal, subkutan
o Root hair plexuses: mengelilingi dasar folikel o Cyst: encapsulated sac, dilapisi oleh epithelium, berisi: cairan/semisolid, betuknya
rambut. Fungsi: mendeteksi pergerakan bulat/oval
rambut. o Wheal: pembengkakan kulit, ditandai dg evanescent/cepat hilang, disebut jg urtikaria,
Encapsulated receptors akibat edema (keluarnya plasma ke dermis)
o Meissner terdapat di dermal papillae, untuk o Scar: akibat proliferasi jaringan fibrosa yg menggantikan jaringan setelah adanya
sensasi touch luka/ulcer yg merusak reticular dermis
o Paccinian terdapat di reticular dermis dan Secondary lesion: Kelanjutan dari o Comedo: dilatasi hair follicle infundibulum berisi keratin dan lipid. Ada open comedo:
hypodermis, untuk coarse touch, pressure, primary lesioin. crust, erosion, ulcer, krn terbuka teroksidasi warna hitam. Closed comedo wrn putih krn akumulasi
vibrations keratin
fissure, excoriation, scale, scar
o Ruffini stretch/tension maupun twisting o Horn: berbentuk kerucut akibat diferensiasi abnormal dr epidermis
(torque) o Calcinosis: keras, whitish nodule of plaques, deposisi kalsium pd dermis/subkutan
Depressed
o Erosi: hilangnya epidermis, lembab, batas jelas, depressed, akibat: trauma, hilangnya
epidermis, pecahnya vesicle/bullae/epidermal necrosis
o Ulcer: kerusakan dermis dan jaringan sekitarnya menghambar re-epitelisasi
defek pd proses healing scar. Batas, dasar, discharge, dan kulit disekitarnya
beragam
o Athropy: penipisan epidermis epidermis terlihat glossy, depresi
o Poikiloderma: kombinasi atropi, teleangiectasis, dan perubahan pigmentasi
• Berdasarkan morfologi lesi o Sinus: jalur yg menghubungkan suppurative cavity
Flat lesions: o Striae: linear depression, permukaannya tipis dan berkerut
o Macule: flat, even with surface level o Burrow/Canaliculi: “terowongan” berliku pada epidermis yang diekskavasi oleh parasit
of surrounding skin. D: < 0.5 cm, o Sclerosis: pengerasan/indurasi kulit,sulit digerakkan, akibat dermal fibrosis
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 3
Pebedaan kutu jantan dan betina pouch/burrow sementara bertemu betina mating. • General pathology
Mating hanya terjadi 1 kali. Jantan akan mati/ikut Burrowing mites merusak
Karakte- bersama lapisan stratum korneum yang terkikis dan
Jantan Betina jaringan kulit dermatitis
ristik
tidak bertahan di dalam canaliculi. Setelah mating: Loss of blood or body fluids
Pasangan kaki betina meninggalkan molting pouches mencari Allergic reactions
Terdapat
ke-3: rambut tempat lain untuk membuat permanent/serpentine Prone to secondary bacterial
Kaki rambut
belakang pd ujung
Pasangan kaki burrow (tempat bertelur) betina bertelur. Telur
ke-4: alat
infections
kakinya (ukuran: 0,1-0,15 mm) yang dihasilkan berjumlah 2-
perekat 3/hari dan menetas 3-4 hari setelahnya. Bertelur
dilakukan selama sisa hidup betina (1-2 bulan) sambil ia 5. Tricophyton rubrum
Ukuran sedikit <
0,4 x 0,3 mm terus memperluas burrow. telur menetas menjadi
tubuh betina • Ph: Ascomycota – Or: onygenales –
larva larva migrasi ke permukaan kulit menjadi
Lubang Fam: Arthrodermataceae – Gen:
Bentuk nymph (anak kutu dengan 4 pasang kaki) dalam 10-
Bentuk sederhana, Trichophyton – Sp: T. rubrum
sprt 14 hari: menjadi dewasa dalam 14 hari: kopulasi
genitalia antara kaki ke-3 • Termasuk ke dalam antrophopilic
lonceng
dan ke-4 gravid betina kembali ke siklus awal.
dermatophyte dan bukan flora
normal
• Habitat: area lembab di kulit
manusia, yaitu dilipatan dan kuku,
kadang scalp (py banyak keratin
utk tumbuh dan survive)
• Tes konfirmasi, salah satunya dg:
kultur selama 2 minggu pada suhu
250C pd Sabouraud’s Dextrose Agar
Morfologi koloni: tumpukan
melingkar dg bag tengah berwarna
putih, & perifer kemerahan; kadang
kuning-kecoklatan
• Siklus hidup
Terjadi sepenuhnya di tubuh manusia (parasit obligat pada manusia untuk var. hominis).
Siklus hidup terjadi selama 30 hari di epidermis. Terdiri dari 4 stage: egg – larva – nymph –
adult mites • Mikroskopik (Gambar di hal 5)
Kutu betina hinggap di kulit membuat canaliculi/ burrow miring pada lapisan stratum hifa panjang bercabang dan
korneum (20 menit) terbentuk burrow. Panjang burrow bisa mencapai 1 cm, awalnya pear/tear-shaped (piriform)
menjadi molting pouch/short burrow kutu jantan di permukaan puling masuk ke molting microconidia (berspora). Jarang
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 5
terdapat makrokonidia • Morfologi: terlihat sbg kelompok 7. CS of Scabies scabies/Norwegian scabies plak
yeast-like berbtk lingkaran/oval, • Etiology: Sarcoptes scabiei var. Hominis (human) hiperkeratotik.
disertai hifa pendek tidak • Epidemiology: Penyakit scabies ditemukan di seluruh dunia o Pathognomonic lesion: Burrow
bercabang pada pemeriksaan dan dapat menyerang semua kelompok usia, ras, (akibat perpindahan kutu di daerah
mikroskopis dg 10% KOH dan sosioekonomi. stratum korneum).
pewarnaan parker ink terlihat spt • Transmission - Risk factor: Transmisi utama melalui kontak • Diagnosis: harus memenuhi setidaknya 2
“spaghetti and meatball” langsung antara kulit/direct (1), sedangkan transmisi dari 4 cardinal signs berikut:
indirect (2) yaitu melalui benda-benda sekitar/fomites 1. Pruritus di malam hari
(sprei, lantai, kursi, handuk, dll.) yang dapat menyimpan 2. Menyerang sekelompok orang
sisa kulit mati yang dihinggapi kutu. 3. Terdapat burrow/canaliculi sesuai
Di kasus, pasien memiliki faktor risiko Scabies pasien predileksi (Circle of Hebra)
tinggal di asrama di sebuah kamar berukuran kecil (6x6 cm) 4. Ditemukan Sarcoptes scabiei dg skin
• Virulensi: proteases (keritinases), scrapping (+) definitive diagnosis
yang dihuni oleh 8 orang. Teman sekamar pasien juga
produksinya optimal pd pH asam invasi Untuk mendapatkan bukti cardinal sign
memiliki gejala serupa dengan pasien.
st corneum u/ meng-inngesi keratin utk • Pathogenesis: poin 3 dan 4, dapat dilakukan dengan
tumbuh dan survive Scabies hidup dengan cara memakan epidermal protein pemeriksaan berikut:
• Pathology: athlete’s foot, jock itch, dan • Virulensi: dan host plasma menyebabkan downregulation dari Pemeriksaan mikroskopis melihat
dermatofitosis lainnya Azelaic acid: menghambat keratinocytes, dermal fibroblast, serta dermal ada atau tidaknya kutu, telur, maupun
tyrosinase (enzim yang terlibat microvascular endothelial cells. fecal matters (scybala). Cara
6. Malassezia furfur pada proses melanogenesis) Protective immune response oleh Th1 (CD4+) pengambilan sampel: dg meletakkan
Malassezin: menginduksi Terjadi peningkatan IL-10, akumulasi eosinophil, dan setetes mineral oil di atas burrow,
• Ph: Basidiomycota – Or: malasseziales – apoptosis dari melanosit produksi total dan specific IgE pada host kemudian dilakukan scraping
Fam: malasseziacecae – Gen: Malassezia Pityriacitrin: mengabsorpsi sinar • Clinical manifestation: menggunakan scalpel blade 15
• Karakteristik dan Patogenesis: UV Beberapa individu dapat bertahan pada kondisi sepanjang terowongan dg tetap
microbiota normal, namun dapat Pityrialactone: dapat berpendar asimptomatik meskipun infestasi scabies telah terjadi menghindari terjadinya pendarahan
menyebabkan infeksi apabila di bawah sinar UV 366 nm (carriers). Burrow ink test (gambar berikut)
dipengaruhi oleh faktor: kelembapan, Pityriarubins: inhibitor selektif CC: Pruritus yang disertai/berhubungan dengan lesi dg burrow terlihat seperti wavy line
suhu, pH, juga CO2 tension (eksogen), untuk neutrophil respiratory predileksi di Circle of Hebra. Lesi muncul 4-6 minggu dimana tinta mengisi terowongan di
cushing’s disease, burst* juga hambat aktivitas 5- setelah infestasi awal (bersamaan dengan sensasi gatal), stratum corneum
immunosuppression, malnourished lipoxygenase (5-LO: merupakan dan 2 hari pada kondisi re-infestasi. Burrow ink test
state (endogen) berkembang dari pathway untuk sumber utama PE:
bentuk jamur sporofit menjadi leukotriene proinflamasi yang o Ekskoriasi, eczematous dermatitis terutama pada
mycelium parasitic mycelial poten, berperan dalam innate sela dan pinggiran jari, palmar dan lateral palmar,
mendominasi. immunity) siku, ketiak, skrotum, penis, labia, dan areola
Bersifat lipophilic sebagian besar *rapid release yang dimaksud (wanita). Bagian kepala dan leher dewasa jarang
membutuhkan lipid sebagai medium adalah pengeluaran secara terkena, kecuali pada pasien immunocompromised,
pertumbuhannya cepat substansi yang bersifat lansia, maupun bayi dapat mengenai seluruh
Habitat: kulit kepala, tungkai atas, ROS dari neutrophil pada saat permukaan tubuh. • DDx: atopic dermatitis, dyshyrotic eczema,
daerah lipatan banyak terdapat sel tersebut kontak dengan o Indurasi, nodul, krusta biasanya di bagian pyoderma, contact dermatitis, insect bite
kelenjar minyak (sebaceous glands) fungi. intertriginous pada anak. Pada jenis crusted reaction, etc
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 6
• Management: 8. Dermatomycosis
Scabicide: topical digunakan di seluruh tubuh, terutama pd lipatan: antara jari kaki • Definition: penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi fungi.
dan tangan, bokong, pusar, di bawah kuku kecuali pada wajah dan kulit kepala • Classification:
(dewasa). Gejala dapat hilang dalam 3 hari atau bertahan hingga 4 minggu. Pytiriasis versicolor,
Di kasus, klasifikasinya: superficial Non- Black/white piedra, Tinea
Cat: obat scabies yang tersedia di Faskes Tingkat 1 saat ini: Permethrin 5% krim dan nigra palmaris,
mycosis dermatophytoses Tinea dermatophytoses Pityrosporum (malassezia)
salep 2-4 (terdiri dari 2% asam salisilat + 4% precipitated sulfur). Cara penggunaan
cruris; dan non-dermatophytoses folliculitis
salep 2-4 adalah selama 8 jam pada hari 1, 2, dan 3 lalu dibersihkan, tidak efektif bila
Pityriasis versicolor Epidermophyton,
digunakan < 3 hari. Berdasarkan
Microsporum,
etiologi (3 genera)
Trichophyton
Superficial
Berdasarkan Anthropophilic,
habitat Zoophilic, Geophilic
Dermatophytoses
Gambaran hasil pemeriksaan mikroskopis dari 10. CS of Tinea Cruris KOH (-) untuk hyphae/arthrospore
skin scraping deteksinya melalui keberadaan Candidiasis cutis: Sensasi sangat gatal, terbakar/perih. Lesi
• Definition: Dermatophytosis yang menyerang area groin (genitalia, pubis,
hyaline, septate, hyphae bercabang, maupun berbentuk corymbiformis (lesi besar, dengan banyak
perineal, dan kulit area perineal). Biasa juga disebut dengan “Jockey Itch”.
rantai arthroconidia. satellite lesions), macerated juga erosi (+). Pemeriksaan
Kata kunci : Menginfeksi jaringan berkeratin • Etiology: Disebabkan oleh anthropophilic (dermatophyte), yang mana
KOH (+) untuk yeast, blastospores, juga pseudohyphae.
• Classification: organisme ini bukan termasuk microbiota/flora normal kulit, namun bisa
Psoriasis inversa: chronic recurrent disease, scaling lebih
Berdasarkan etiologi: menetap pada struktur keratin kulit. Yaitu: Trichophyton rubrum, tebal dibandingkan tinea, active border dan hasil KOH
o Epidermophyton: Hanya produksi Epidermophyton floccosum (di daerah epidemik), Trichophyton keduanya (-)
macroconidia, Contoh: Epidermophyton mentagrophytes, dan jarang disebabkan oleh Microsporum, T. interdigitale, Erythrasma : coral-red fluorescence
floccosum (satu-satunya patogen pada T. verrucosum • Management:
genusnya) • Epidemiology: Terjadi di seluruh dunia, mayoritas di negara tropis Farmakologi
o Microsporum: Cenderung memproduksi (diperparah iklim lembab). Laki-laki > perempuan o Topikal
multicellular macroconidia dengan echinulate • Transmission: 1) Autoinfeksi mungkin terjadi, dari T. rubrum atau T. Grup Azole: clotrimazole 2%; miconazole 2%;
walls interdigitale di kaki; 2) Direct contact dengan penderita, maupun indirect sertaconazole 1%; ketoconazole 2%; bifonazole1%
o Trichophyton contact (melalui benda-benda) Terbinafine 1%
Berdasarkan habitat/asal penyakit: • Pathogenesis: Fungi akan membentuk hyphae rantai arthroconidia. Lesi o Sistemik
o Anthropophilic: terbatas pd human, melebar secara sentrifugal pertumbuhan hifa aktif di bagian tepi lesi. Indikasi: lesi besar/resisten dengan pengobatan topical/
ditransmisikan melalui direct Mannan (komponen dinding sel fungi) supresi sistem imun. disebabkan oleh infeksi T. rubrum
contact/fomites. Contoh: Epidermophyton • Clinical manifestation:
floccosum, Trichophyton mentagrophyte, T. Plak berbatas tegas, berbentuk seperti cincin/annular, disertai bagian Obat Dosis (mg/hari) Durasi (minggu)
rubrum, T. tonsurans yang scaly pada bagian raised bordernya, dapat disertai dengan “central Griseofulvin 500 4–6
o Zoophilic: ditransmisikan dari hewan. Contoh: clearing”. Biasanya memanjang dari inguinal fold ke inner thigh, secara
Microsporum canis (kucing dan anjing), bilateral. Ketoconazole 200 4
Microsporum gallinae (unggas), M. nanum Rasa gatal (pruritus yang semakin parah di siang hari maupun saat
(babi), Trichophyton equinum (horses), T. 200 1
berkeringat) dan perih Itraconazole
verrucosum (ternak) 100 2
• Diagnosis:
o Geophilic: sporadic dari tanah. Contoh: Dari clinical manifestation Terbinafine 250 1–2
Microsporum gypseum Kalau ragu dr tanda klinis Skin scraping (pada lesi aktif, yaitu pada
Berdasarkan lokasi anatomis: bagian raised border lalu sampel diletakkan pada slide yang telah Non-farmakologi Penting! Karena tinea cruris sering
o Tinea capitis: rambut, kulit kepala ditetesi dengan KOH) pemeriksaan mikroskopis mengalami infeksi berulang/recurrence, sehingga
o Tinea corporis: glabrous skin (kulit tanpa Pemeriksaan mikroskopis digunakan untuk mencari ada atau tidaknya pencegahannya:
rambut), kecuali telapak hyphae/arthrospore o Tetap menjaga daerah sekitar genitalia tetap kering dan
o Tinea barbae: area sekitar janggut Hasil: long branches septate hyphae dengan beberapa arthospore dalam kondisi bersih
o Tinea manus: telapak tangan dan interdigital (spora tersusun berderetan) o Menghindari memakai pakaian yang ketat untuk
o Tinea cruris: groin, genitalia, pubis, perineal, Kultur fungi menggunakan Sabouraud Agar selama 1-3 minggu di suhu menghindari pembentukan kelembapan berlebih
kulit perineal Jock itch ruangan 250C o Menurunkan berat badan untuk yang obesitas
o Tinea pedis: kaki bentuk gambaran • Differential Diagnosis: menghindari gesekan atau area yang menempel di lipat
Athlete’s foot Intertrigo (superficial cutaneous candidiasis) paha sekitar genitalia
o Tinea unguium: kuku, disebut juga Contact dermatitis: Setelah kontak dengan penyebab iritasi, Biasanya o Menggunakan antifungal powder membantu area
onychomycosis punya riwayat penyakit serupa, tetapi active border (-), pemeriksaan yang pernah terinfeksi tetap kering
Tropical Medicine – Case 4: Scabies, Tinea Cruris, Pityriasis Versicolor | 8