Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
The direction of Medan’s modern development has had a bearing on the practice of construction and architecture. Norms
in construction practice have tended to prioritize the immediate physical factors in buildings and often disregard local
building rules, lack context with the surrounding environment and create an unfavourable use of space. This study aimed
to identify new concepts for community housing in the city of Medan by proposing a planning model based approach to
sustainable construction concepts. The method used to develop the model involved a review of diverse literature, analysis
of case studies and follow up group discussions. Data were analyzed by descriptive analysis and then discussed in group
in order to enrich the study. This allowed a deep exploration of issues and perspectives from professional practitioners,
goverment agencies, developers, and economist. The sustainable construction planning model generated by this study
provides a comprehensive approach to planning, design, and a system for construction management. The results provide a
practical method for planning and design that effectively incorporates sustainable criteria such as; land use, building mass,
spatial layout, material selection and construction management. However, there are challenges that must be addressed:
capacity and cultural challenges facing the city of Medan in implementing such a model. Nonetheless, this research can
be used as a basis to advance practice based research in sustainable planning practice for other cities sharing Medan’s
development characteristics
Abstrak
Arah perkembangan Kota Medan yang modern dan metropolis cenderung memberi dampak pada konsep berpikir atau
perilaku masyarakatnya, terutama di bidang konstruksi dan arsitektur. Perilaku dalam praktek konstruksi cenderung
mengutamakan faktor fisik bangunan tanpa memperdulikan tata aturan bangunan yang telah ditetapkan, konteks
bangunan terhadap alam dan lingkungan sekitar, serta kualitas ruang yang tercipta dari hasil perancangan dan
perencanaan praktek konstruksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep desain yang tepat dengan
pendekatan konstruksi berkelanjutan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggali data dan informasi,
serta mengelaborasi data studi pustaka, hasil analisis kasus, dan diskusi kelompok. Data yang terkumpul dianalisa
secara deskriptik analitik. Data yang telah dianalisis kemudian didiskusikan dalam forum kelompok untuk menggali
lebih dalam masalah terkait penelitian dari perspektif profesional, instansi pemerintah, dan ekonom guna memperoleh
masukan dalam memperkaya tulisan ini. Model perencanaan konstruksi berkelanjutan yang dihasilkan dalam penelitian
ini berupa rekomendasi perencanaan dan perancangan dengan pendekatan ide perancangan dan sistem pengelolaan
konstruksi. Hasil penelitian berupa rekomendasi dalam bentuk konsep desain yang menerapkan aspek-aspek tata guna
lahan, massa bangunan, tata letak ruang, pemilihan material, serta pengelolaan konstruksi secara umum terkait nilai-
nilai berkelanjutan. Teknologi konstruksi secara struktural yang lebih ekonomis dan dapat diterapkan oleh masyarakat
kota Medan secara luas.
65
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
66
Konsep Desain Rumah Tinggal Berkelanjutan di Kota Medan
Syahreza Alvan, Irma Novrianty Nst, dan Putri Lynna A. Luthan
Serah terima kepada pemilik Pelaksanaan Proses Kontruksi Disain yang akan digunakan
67
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
pengelolaan proyek dengan metode rancang yang dapat di daur ulang. Tujuan utamanya adalah
bangun, metode swakelola, dan metode manajemen untuk mengatur sumber daya alam dan lingkungan
konstruksi. buatan dengan menyediakan konsep desain dan
a) Metode Rancang Bangun prinsip efisiensi energi dan material yang dapat
digunakan kembali. Untuk mewujudkan sistem
Aspek kegiatan konstruksi berkelanjutan bangunan berkelanjutan dibutuhkan nilai-nilai
dapat diakomodasi oleh metode ini. Keterlibatan yang manusiawi, ramah lingkungan, dan desain
perencana/pelaksana dimulai setelah pengguna yang ramah secara ekologi. Penentuan teknologi
jasa memformulasikan konsep berkelanjutan ke harus menjembatani masalah-masalah yang
dalam KAK (Kerangaka Acuan Kerja). Dokumen berhubungan dengan manusia sebagai pengguna
tersebut bertindak sebagai panduan perencana untuk memudahkan manusia menggunakan
atau pelaksana untuk menjalankan kewajiban pemanfaatan energi, mengatur fasilitas-fasilitas
untuk mewujudkan konstruksi yang berkelanjutan. dalam sebuah ruangan yang terbatas, dan lain-lain.
Perencana atau pelaksana dalam metode ini berada Penggabungan teknologi harus didasari dan dicapai
dalam satu payung perusahaan, sehingga memiliki dalam konsep ramah lingkungan secara mendasar.
kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi Disamping itu, rumah masa depan harus didesain
dalam ranah perencanaan dan pelaksanaan yang dengan pengembangan yang berkelanjutan sebagai
terintegrasi. pondasinya.
b) Metode Swakelola Dalam menciptakan kondisi bangunan yang
Metode ini tidak memiliki kontrak antara lebih baik dari sisi penghuni dan lingkungan, ada
pengguna jasa dengan penyedia jasa. Metode ini beberapa konsep yang menjadi panduan bagi pelaku
tepat diterapkan untuk proyek sederhana dengan konstruksi untuk dapat menerapkannya secara
tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi. Karakter nyata di masyarakat. Rangkuman dari konsep-
metode ini yaitu semua pihak berada dalam satu konsep itu dijabarkan sebagai berikut :
payung organisasi sehingga kemungkinannya
cukup tinggi dalam merealisasikan bangunan hijau. a) Efisiensi Penggunaan Energi
Hal yang perlu diperhatikan adalah tersedianya • Memanfaatkan sinar matahari untuk
tenaga ahli yang kompeten dalam berbagai disiplin pencahayaan alami secara maksimal pada
ilmu. siang hari, untuk menekan penggunaan
energi listrik yang besar;
c) Metode Manajemen Konstruksi • Memanfaatkan penghawaan alami sebagai
Metode ini fokus pada adanya pihak yang memiliki ganti pengkondisian udara buatan (air
kewajiban utama mengelola seluruh proses dalam conditioner);
sebuah proyek. Manajemen konstruksi adalah • Menggunakan ventilasi dan bukaan,
representasi dari pengguna jasa yang dilandasi oleh penghawaan silang, dan cara-cara inovatif
hubungan secara kontrak. Keberhasilan sebuah lainnya;
proyek sangat ditentukan oleh tingkat keahlian • Memanfaatkan air hujan dengan cara-cara
konsultan manajemen konstruksi. inovatif untuk menampung dan mengolah
air hujan untuk keperluan domestik;
Dari bentuk-bentuk sistem pengelolaan proyek
b) Efisiensi Penggunaan Lahan
di atas, metode swakelola adalah metode yang
• Menggunakan lahan sesuai kebutuhan,
lazim digunakan untuk membangun rumah-
tidak semua lahan yang ada dimanfaatkan
rumah tinggal di Medan. Selain pekerjaan yang
atau ditutupi oleh bangunan. Pemanfaatan
dilakukan tergolong sederhana, pertimbangan
lahan terpakai bangunan harus dibarengi
biaya pengguna jasa (dalam hal ini pemilik) adalah
oleh penghijauan. Pengggunaan lahan
faktor yang mengikutinya. Selanjutnya, bagi rumah-
dilakukan secara efisien, kompak dan
rumah yang dibangun oleh pengembang sebaiknya
terpadu;
diberlakukan metode-metode yang mampu
• Potensi penghijauan dapat digantikan
mewujudkan konstruksi yang berkelanjutan.
dan dimaksimalkan dengan berbagai cara
Sementara rumah-rumah tinggal sederhana dapat
yang lebih inovatif;
menggunakan metode rancang bangun sebagai
• Menghargai kehadiran tanaman yang
sistem pengelolaan pelaksanaan konstruksinya.
ada di lahan sebagai potensi besar
4. Konsep Bangunan Berkelanjutan dalam menciptakan suasana lingkungan
domestik maupun sekitar;
Pertimbangan teori bangunan yang
• Memberikan fleksibilitas ruang yang
berkelanjutan mengacu pada sistem bangunan yang
besar dengan penerapan desain ruang-
ekologis dan menggunakan material bangunan
69
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
ruang terbuka ke arah taman atau ruang pembahasan yang mempertimbangkan faktor-
luar, sehingga terintegrasi antara ruang faktor berkelanjutan, hasil penelitian yang berupa
luar dan dalam bangunan; ide-ide desain diharapkan sebagai langkah awal
• Desain harus mempertimbangkan hal-hal yang proses sosialisasi di lingkungan masyarakat kota
berkaitan dengan peraturan teknis bangunan, Medan berkaitan konsep berkelanjutan yang
sebagai tolak ukur dalam menggunakan dimulai dari lingkungan akademisi.
berbagai potensi lahan. Antara lain; KDB, GSB, Tahap awal penelitian dimulai dengan cara
KLB, RTHP, peruntukan lahan yang diatur dalam menelusuri persepsi masyarakat di kota Medan
RTRW atau RTBL, yang semua itu akan memberi terhadap konsep dan proses konstruksi rumah
dampak kepada bangunan dan kawasan secara konvensional dan berkelanjutan. Kemudian,
(lingkungan sekitar). pemahaman konsep keduanya dijembatani dengan
c) Efisiensi Penggunaan Material memaparkan ide-ide berkelanjutan yang sesuai
• Memanfaatkan material sisa untuk kelayakan, keamanan dan kenyamanan tinggal di
digunakan dalam proses konstruksi, dalam sebuah rumah. Konsep yang dikembangkan
sehingga tidak terjadi pemborosan melalui studi pengamatan dan literatur kemudian
material; disosialisasikan dalam bentuk diskusi kelompok.
• Memanfaatkan material bekas. Tujuannya untuk mempertajam konsep dan
d) Penggunaan Material dan Teknologi Baru memperoleh ide yang membangun untuk
• Memanfaatkan potensi energi terbarukan pengembangan desain rumah yang berkelanjutan
seperti energi angin, cahaya matahai tersebut.
dan air untuk menghasilkan energi
listrik domestik untuk rumah tangga dan METODE PENELITIAN
bangunan lain secara independen; Metode yang digunakan dalam penelitian
• Memanfaatkan material baru melalui bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan
penemuan baru yang secara global dapat melalui studi literatur, contoh kasus dan data
membuka kesempatan menggunakan yang diperoleh dari hasil observasi di lapangan.
material terbarukan yang cepat Data lapangan berupa foto dokumentasi, kondisi
diproduksi, ekonomis/murah, dan terbuka dan situasi rumah tinggal secara domestik dan
terhadap inovasi. lingkungan. Sementara, studi mengenai konstruksi
e) Manajemen Limbah berkelanjutan yang berkaitan dengan rumah tinggal
diperoleh dari sumber pustaka, jurnal, laporan
• Membuat sistem pengolahan limbah domestik,
penelitian, dan sumber lainnya. Pemilihan obyek
misalnya limbah air kotor dengan metode black
studi ditentukan oleh lokasi penyebaran rumah tipe
water atau grey water, yang mandiri dan tidak
tunggal di 21 kecamatan yang ada di Kota Medan.
membebani sistem aliran kota;
Batasan obyek penelitian ditentukan oleh luasan
• Menggunakan cara-cara inovatif seperti rumah tinggal yang memiliki luasan 100 m2 – 300
membuat sistem dekomposisi limbah organik m2. Obyek yang diambil dengan satu sampel untuk
atau sampah domestik dari bahan-bahan yang satu kecamatan. Sampel yang dipilih adalah obyek
dapat di daur ulang atau dapat dengan mudah yang dapat mewakili secara konsep perancangan
terdekomposisi secara alami. dan pengelolaan konstruksi. Dalam tulisan ini,
Kebaruan dan Kemutakhiran Temuan obyek diwakili oleh empat rumah tinggal saja,
karena adanya keterbatasan pembahasan.
Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada Lembaga Penelitian Universitas Data pustaka dijelaskan sebagai teori yang
Negeri Medan. Pemilihan judul dan pendekatan mendukung pembahasan terhadap data lapangan.
pembahasan bersifat orisinal dan dikembangkan Data lapangan dan pustaka dielaborasi untuk
atas problematika pembangunan yang semakin memperoleh suatu bentuk dan pemahaman
menjamur tanpa arah yang pasti, terutama di terhadap proses konstruksi dan rancangan rumah
lingkungan perumahan-perumahan tunggal di kota tinggal yang ada di Medan secara umum dan
Medan, serta didukung oleh studi-studi terhadap kaitannya dengan konstruksi berkelanjutan. Setelah
penelitian serupa terdahulu. analisis diperoleh, maka peneliti berusaha membuat
model perencanaan dengan pendekatan arsitektur
Tahapan dan pendekatan desain rumah tinggal
berkelanjutan. Pembahasan dalam penelitian
di Medan dari awal hingga pelaksanaan umumnya
ini dibatasi terhadap penjelasan yang berkaitan
dilakukan secara konvensional. Dan masyarakat
pengelolaan konstruksi dan perencanaan arsitektur.
atau penghuni kebanyakan belum memahami
pengembangan desain yang berkelanjutan. Dengan Data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif
70
Konsep Desain Rumah Tinggal Berkelanjutan di Kota Medan
Syahreza Alvan, Irma Novrianty Nst, dan Putri Lynna A. Luthan
analisis. Hasil analisis dijadikan panduan untuk dengan kemasifan konstruksi batu dan beton. Massa
mengembangkan perencanaan yang lebih bangunan menempati seluruh lahan di mana rumah
terintegrasi dengan pendekatan nilai-nilai didirikan (Gambar 2). Seolah-olah penghuni tidak
berkelanjutan. Pendekatan yang dilakukan dalam mengindahkan lagi masalah peraturan bangunan
hal perencanaan ditinjau dari faktor-faktor yang (skyline bangunan, KDB, KLB, RTH) yang telah
menunjang hunian yang sehat, aman dan nyaman. ditetapkan dalam peraturan tata kota. Contohnya
Diantaranya ditinjau dari faktor tata guna lahan, rumah dibangun tanpa memperhatikan konteks
bentuk massa bangunan, tata letak ruang, elemen lingkungan sekitar seperti tinggi bangunan yang
pelengkap bangunan, pemilihan material, dan melebihi bangunan di sekitarnya, bercampurnya
sistem pengelolaan konstruksi. tipe rumah dengan rumah toko, dan perkerasan
masif pada pekarangan. Disamping luasan
HASIL PEMBAHASAN bangunan melebihi beban tapak bangunan itu
sendiri. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi
Proses perencanaan rumah tinggal di kota
kehidupan lingkungan seperti hilangnya sumber
Medan tergolong dalam kategori sederhana. Rumah
resapan air dan tercipta lingkungan yang kurang
direncanakan dengan dan tanpa bantuan perencana/
nyaman menyebabkan temperatur lingkungan jadi
pembangun, baik secara sengaja maupun tidak.
meningkat.
Tampilan rumah memberi kesan megah dan kokoh
Secara menyeluruh, rumah-rumah yang
ruang terbuka
ruang terbuka
perkerasan
(paving block)
ruang terbuka tanaman
buah, rumput bunga pot
71
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
ruang terbuka
(paving block)
diamati berupa massa tunggal berlantai satu Beberapa rumah bahkan memiliki ruang-ruang
dengan bentuk massa yang datar memanjang yang terasa dipaksakan ada dan hadir di dalam
atau melebar. Pemanfaatan lahan rumah tinggal rumah. Bahkan ada pula yang memiliki ruang
di kota Medan sangat bervariasi. Dapat ditemui bersama yang terlalu besar dibandingkan dengan
beberapa rumah dengan bentuk massa yang masif kapasitas aktivitas dan jumlah penghuninya. Pola
dengan pemanfaatan lahan hampir 80% dari luas tatanan ruang ada yang mengalir dengan sistem
tanah dan ruang terbuka tidak dimanfaatkan pengelolaan yang terbuka maupun tertutup. Pada
sebagai lahan penghijauan yang alami tetapi diberi sebagian rumah, ruang dalam diakomodasi dengan
perkerasan dengan tujuan tertentu. Beberapa pencahayaan dan pengudaraan alamiah, dan
rumah juga memanfaatkan ruang terbuka untuk sebagian lagi tidak memadai untuk pencahayaan
memaksimalkan sinar matahari dan sirkulasi dan pengudaraan alamiah. Hal ini disebabkan oleh
pertukaran udara luar dan dalam. pengorganisasian ruang yang kurang kompak dan
Masyarakat di kota Medan masih belum faktor kebutuhan ruang yang terlalu dipaksakan,
memanfaatkan konservasi energi dengan sementara kondisi lahan tidak memungkinkan
baik. Contoh, dalam menyikapi sumber energi untuk menampung organisasi ruang yang cukup
seperti sinar matahari dan air tanah belum tinggi. Dalam kondisi seperti ini peran ahli yaitu
dimanfaatkan dengan maksimal. Hal ini ditandai perencana/pembangun sangat membantu untuk
dengan perencanaan elemen bukaan yang kurang memecahkan permasalahan penghuni. Namun,
sesuai seperti jendela dan pintu yang mampu budaya masyarakat di Medan belum berubah dan
memasukkan energi matahari sebagai sumber berkembang untuk memanfaatkan peran ahli dalam
penerangan maksimal di siang hari dan angin. merencanakan dan membangun rumah tinggal. Ahli
Selain itu, penghuni rumah belum tergerak hatinya dianggap terlalu ekslusif dan mendatangkannya
untuk merancang sumber air sendiri yang diperoleh membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Disamping,
dari hujan dan tanah untuk keperluan sehari- penghuni rumah dapat memperoleh informasi
hari seperti menyiram tanaman, mencuci mobil, tentang membangun secara mudah melalui media
menyiram toilet, dan lainnya. Begitu pula dengan massa.
pengelolaan sampah rumah tangga yang masih Pasokan material yang digunakan untuk
dikelola secara kolektif oleh Dinas Kebersihan. Jika melaksanakan proses konstruksi diperoleh
pengelolaan sumber energi dapat dilakukan secara dari sekitar kota Medan dan beberapa material
mandiri oleh masing-masing rumah tangga maka didatangkan dari luar kota. Pemilihan material
beban energi yang telah disiapkan untuk setiap belum memperhatikan kualitas produk eco green
rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sebagai suatu usaha menuju konstruksi yang
lainnya dan penggunaan energi yang bsangat besar berkelanjutan.
di kota Medan dengan kondisi yang semakin kritis
dapat perlahan-lahan ditekan. Secara umum sistem pengelolaan konstruksi
yang berlaku di kota Medan belum sepenuhnya
Pada sebagian rumah ditemui pemanfaatan ruang mengarah pada konsep konstruksi yang
dalam dan dimensi yang berlebihan dibandingkan berkelanjutan. Penerapan konsep berkelanjutan
dengan jumlah penghuni dan aktivitasnya.
72
Konsep Desain Rumah Tinggal Berkelanjutan di Kota Medan
Syahreza Alvan, Irma Novrianty Nst, dan Putri Lynna A. Luthan
dalam tahap konstruksi memerlukan pemahaman tahap awal perencanaan. Terkadang permasalahan
yang mendalam tentang berkelanjutan berbagai ini dapat mengganggu proses konstruksi karena ada
unsur ekologis. Setiap proses pembangunan proyek perubahan desain dan tujuan yang ingin dicapai.
konstruksi selalu melibatkan pekerja, material, alat, Dengan kondisi seperti ini semua pihak termasuk
metode, dan berbagai unsur alam, yaitu unsur air, pemilik, konsultan, perancang dan pembangun
tanah, udara, dan energi. Keempat unsur ini cukup harus memiliki tujuan yang sama terhadap pekerjaan
dominan dalam aktivitas pembangunan sehingga konstruksi yang akan dijalankan. Dan selayaknya
perlu dikaji lebih mendalam pemanfaatannya. pihak-pihak pelaku konstruski maupun pemilik
Sebagian besar pelaku konstruksi maupun pemilik memiliki komitmen yang teguh untuk menegakkan
bangunan di Medan belum memiliki pemahaman konsep berkelanjutan ini. Sebagian besar
yang mendalam mengenai pemanfaatan unsur rumah tinggal yang ditemui belum menerapkan
alam, perencanaan dan penjadwalan pekerja, perencanaan konstruksi yang berkelanjutan dalam
material, alat, dan metode yang diterapkan pada proses perencanaannya.
pekerjaan konstruksi. Dengan demikian sering
Tabel 1 berikut menjelaskan analisa terhadap
dijumpai berbagai permasalahan pada proses
pola tata letak ruang kasus penelitian berdasarkan
pelaksanaan yang menimbulkan berbagai kendala
jenis-jenis ruang yaitu ruang istirahat, ruang
diantaranya pada tahap perencanaan desain yang
bersama, dan ruang pelayanan. Tujuan analisis ini
kurang matang sehingga terjadi pembongkaran
untuk melihat dan membandingkan pola susunan
yang mengakibatkan meningkatnya biaya
ruang pada rumah tinggal di lapangan dengan
konstruksi, penjadwalan yang tidak sesuai dan
standarisasi yang berlaku.
mundur dari waktu yang telah ditetapkan. Kondisi
ini dapat dikategorikan sebagai proses yang Tabel 2 menjelaskan temuan-temuan di lapangan
tidak berkelanjutan karena tidak meminimalkan dengan pendekatan tata guna lahan, tata letak ruang,
kesalahan-kesalahan pada tahap pelaksanaan. material, elemen pelengkap bangunan, pengelolaan
konstruksi dan nilai-nilai berkelanjutan. Hasil
Kendala lain yang sering dijumpai yaitu
temuan digunakan untuk menjabarkan konsep
perencanaan material dan biaya yang telah diatur
perencanaan rumah tinggal di Medan melalui model
pada tahap awal berubah seiring keinginan pemilik
perancangan dan pengelolaan konstruksi.
yang berubah jauh dari yang telah disepakati pada
73
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
74
Konsep Desain Rumah Tinggal Berkelanjutan di Kota Medan
Syahreza Alvan, Irma Novrianty Nst, dan Putri Lynna A. Luthan
Material - Pemilihan material untuk struktur bangunan diperoleh dari daerah pinggiran Kota Medan
- Pemilihan material untuk pendukung bangunan seperti cat, penutup atap belum mempertimbangkan
produk-produk yang memiliki nilai hijau atau eco green
- Saat ini banyak ditemui rumah-rumah yang memilih material kusen, daun pintu dan jendela dengan
material bekas bangunan lama
- Masih sedikit rumah tinggal yang memilih bentuk perkerasan yang ramah lingkungan, yaitu perkerasan
bentuk berlubang dan berpadu dengan tanaman rumput. Pemilihan perkerasan lebih banyak
menggunakan massa blok
- Material dengan fungsi estetis biasanya diperoleh dengan memesan dari daerah lain di luar Kota
Medan
Pengelolaan konstruksi - Proses konstruksi konvensional
- Menggunakan metode pengelolaan swakelola, manajemen konstruksi dan atau kombinasi keduanya
- Tidak mempertimbangkan faktor kerusakan lingkungan dan polusi pada saat pelaksanaan konstruksi
Nilai-nilai berkelanjutan :
- Konsep bangunan - Kurang mempertimbangkan efisiensi penggunaan energi, terutama pemanfaatan air hujan untuk
berkelanjutan keperluan domestik
- Kurang mempertimbangkan efisiensi penggunaan lahan
- Kurang mempertimbangkan efisiensi penggunaan material, terutama material sisa untuk proses
konstruksi
- Belum memanfaatkan penggunaan material dan teknologi baru dalam menghasilkan energi listrik
domestik secara independen
- Belum mempertimbangkan pengolahan limbah domestik (misalnya limbah air kotor dan sampah)
secara mandiri
- Pengelolaan konstruksi - Proses konstruksi belum terintegrasi
berkelanjutan - Belum terakomodasi dokumen operasi dan perawatan bangunan yang disusun dan ditetapkan oleh
perencana
Sumber : Hasil Elaborasi Penulis, 2015
75
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
UTARA
Denah Lantai 2
Dak beton
76
Konsep Desain Rumah Tinggal Berkelanjutan di Kota Medan
Syahreza Alvan, Irma Novrianty Nst, dan Putri Lynna A. Luthan
77
Jurnal Sosek Pekerjaan Umum, Vol. 7 No.1 April 2015, hal 1- 79
diperuntukkan bagi ruang terbuka hijau sebagai Dixit, M. K., J.L.F., S.L., C.H.C. 2010. Identification
ketersediaan lahan bagi pengelolaan limbah dan of Parameters for Embodied Energy
sampah secara mandiri. Konsep yang mengusung Measurement: A Literature Review. Elsevier
nilai-nilai berkelanjutan perlu didukung dengan Journal of Energy & Buildings 42; 1238-1247.
pengembangan dalam inovasi material yang Harjoko, T. Y. 2013. Sustainable Architecture.
terbarukan dan teknologi, serta disesuaikan dengan Sustainable Environment and Architecture
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia di Kota Proceedings 14 ; 284-289.
Medan. Itewi, M., Alsafseh, Q. 2012. Green Home With
Energy Saving Design – Eo Homes in Jordan.
Dari sisi pengelolaan konstruksi perlu
Europen Scientific Journal 8 (21); 107-117.
direncanakan pengelolaan yang terintegrasi.
Kuswartojo, Tjuk. 2006. Asas Kota Berkelanjutan
Dimana ahli-ahli yang berperan dalam pelaksanaan
dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal
konstruksi memiliki pemahaman yang sama untuk
Teknologi Lingkungan, P3TL-BPPT 7 (1); 1-6.
mengembangkan konstruksi yang berkelanjutan
Mediastika, C. E. 2005. Potensi Jendela Dalam
dan secara bersama-sama memberikan umpan
Meminimalkan Intrusi Kebisingan: Sebuah
balik untuk mencari solusi atas permasalahan
Studi Awal. Jurnal Dimensi 33 (2); 165-171.
yang dihadapi di tahap aawal, pelaksanaan dan
Tanuwidjaja, Gunawan. 2011. Desain Arsitektur
pekerjaan selesai. Dalam proses konstruksi perlu
Berkelanjutan di Indonesia: Hijau Rumahku
mempertimbangkan faktor pengurangan emisi CO2
Hijau Negeriku. Prosiding Seminar
yang berlebih. Diantaranya mempertimbangkan
Nasional Lingkungan Hidup, Living Green:
akibat kerusakan yang terjadi pada lingkungan
Mensinergikan Kehidupan, Mewujudkan
dan sumber daya alam melalui pemanfaatan
Keberlanjutan, Univ. Kristen Petra Surabaya,
sumber daya lokal dan penggunaan air tanah yang
A-1.
lebih bijaksana. Perencana dan pelaksana juga
Alvan, S., I.N.N, P.L.A.L. 2014. Pengembangan Model
perlu membuat dokumen pemeliharaan terhadap
Perencanaan Konstruksi Berkelanjutan
bangunan sebagai respon terhadap keberlanjutan
Pada Rumah Tinggal Berdasarkan Persepsi
desain dan operasional bangunan.
Masyarakat Urban di Kota Medan. Laporan
Konsep rumah tinggal yang ditawarkan ini Kemajuan, Lembaga Penelitian Universitas
merupakan panduan dasar bagi perencana dan Negeri Medan, Medan.
pemilik rumah dalam membuat pendekatan dan
mengembangkan konsep berkelanjutan. Namun,
sosialisasi di masyarakat perlu dilakukan secara
menyeluruh melalui pendekatan yang pastisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto, W. I. 2012. Selamatkan Bumi Melalui
Konstruksi Hijau. Penerbit Andi, Yogyakarta, .
Ervianto, W. I. 2012. Kajian Reuse Material Bangunan
Dalam Konsep Suistainable Construction di
Indonesia. Jurnal Teknik Sipil 12(1); 18-27.
Ervianto, W. I. 2010. Studi Penerapan Green
Building Pada Industri Konstruksi Di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pemerintah Provinsi DIY II (2);
25-32.
78