Sie sind auf Seite 1von 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. R DENGAN MEGACOLON KONGENITAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners

Stase Keperawatan Anak

Oleh:

DEVI ARIYANTI

(01804189)

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

STIKES AMANAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2018/2019


ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R

DENGAN KASUS MEGACOLON KONGINETAL

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada 22 Agustus 2019 pukul 22.00 di ruang Anak secara alloanamnesa
dengan orang tua pasien.

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : An. R
Umur : 1 Tahun 2 bln 26 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan Terakhir : belum sekolah
Diagnosa Medis : Megakolon Konginetal
Tanggal Masuk RS : 18 Agsutus 2019
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. U
Hubungan dg Klien : Ayah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Batang

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Kesulitan BAB
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien datang melalui panggilan dari RS untuk dilakukan
operasi Duhamel yang sebelumnya diperkirakan ±6bln penjadwalannya. Ibu pasien
mengatakan pasien sulit BAB semenjak bayi usia 1 minggu sebelum dipasang
colostomy pada tgl 20 Mei 2019, BAB terkadang 1 minggu sekali itupun dibantu
menggunakan obat supositoria, BAB lembek terkadang cair, warna kecoklatan.
Setelah itu pasien dipindahkan ke ruang rawat Anak untuk dilakukan perawatan lebih
lanjut. Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2019 pukul 22.00 di ruang
Anak didaptkan Pasien demam (-) suhu 36,8 C nadi 110x / menit, RR 26 x / menit,
BB: 9 kg lemas (+), kejang (-) sesak nafas (-), batuk (-), mual (-), muntah (-), BAK
tidak ada keluhan (-).
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan ketika pasien tidak bisa BAB hanya diberikan obat supositoria
dan sejenisnya, lama kelamaan pasien semakin jarang BAB dan ketika tidak bisa
BAB perut pasien menggembung dan dibawa ke RS dan disarankan untuk dilakukan
operasi. Ibu pasien mengatakan pasien post operasi colostomi pada tanggal 27 Mei
2019.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarga tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
yang sama seperti pasien.
5. Persepsi dan Harapan Keluarga Sehubungan dengan sakit anak
1. Mengapa keluarga datang ke RS ?
Ibu pasien mengatakan pasien akan dilakukan operasi yang ke 2 (Duhamel)
2. Bagaimana persepsi (apa yang diketahui) keluarga tentang sakit anaknya?
Ibu pasien mengatakan sudah mengetahui penyakit anaknya, karena sebelumnya
sudah dilakukan post operasi colostomi pada tanggal 27 Mei 2019.
3. Apakah sakit anak ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari ?
keluarga mengatakan sangat menimbulkan perubahan karna anak yang sedang
sakit
4. Harapan apa yang keluarga inginkan selama anak dirawat di RS ?
Ibu pasien mengatakan harapannya pasien bisa sembuh seperti semula dan
penyakitnya tidak kambuh lagi
5. Anak tinggal dengan siapa?
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal bersama ibu dan ayah mertua pasien dan
orang tua ibu pasien.
6. Siapa orang yang terpenting bagi anak?
Ibu pasien mengatakan yang terpenting bagi anak adalah ibu dan bapak pasien,
tetapi lebih domina ke ibu karena sehari hari pasien selalu membutuhkan asi
ibunya, dan setelah itu bapaknya yang membantu kebutuhan pasien.

C. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS


1. Kenyamanan istirahat tidur
a. Ketidaknyamanan
1) Apa terjadi gangguan kenyamanan selama sakit ?
Ibu klien mengatakan Iya, karena badannya kadang panas sehinga klien sering
menangis dan susah tidur.
2) Apa yang telah keluarga lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan ?
Ibu klien mengatakan selalu menemani anaknya dan selalu di sampingnya.
b. Istirahat dan tidur
1) Bagaimana kebiasaan tidur anak sebelum sakit ?jelaskan waktu, lama, kualitas
tidur ?
Ibu klien mengatakan tidurnya tenang dari jam 09:00-07:00 WITA dan juga
teratur tidur siang
2) Adakah gangguan istirahat tidur selama sakit
Ibu klien mengatakan , klien tidak susah tidur dan tidak rewel
2. Hygiene personal
a. Bagaimana kebiasaan anak/keluarga dalam memenuhi kebersihan diri : mandi, gosok
gigi, kuku, cuci tangan sebelum makan ? Jelaskan!
Ibu klien mengatakan klien dimandikan 2x sehari, memotong kukunya 1 minggu
sekali, untuk gosok gigi 1 hari sekali, cuci tangan ketika tangan kotor
b. Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk perawatan diri ?
Ibu klien mengatakan tidak pernah menggunakan bahan kimia untuk digunakan
sebagai perawatan.
c. Bagaimana cara ibu membersihkan bagian parineal setelah BAB ?
Ibu klien mengatakan, membersihkannya dengan menggunakan waslap air dari
depan kebelakang sebelum dipasang colostomy, ketika sudah dipasang kolostomy
ibu membersihkannya diarea kolostomi tersebut dan mengganti kantongnya dengan
kolostomi buatan dengan pampers dan diganti ketika hampir penuh.
d. Bagaimana cara membersihkan botol/dot utuk PASI ?
Ibu klien mengatakan, klien tidak mengunakan botol susu karna langsung minum asi
dari ibunya. Menggunakan botol ketika bepergian jauh.
3. Keselamatan
a. Pergerakan
Adakah kesulitan rentang pergerakan ?
Ibu klien mengatakan ada kesulitan rentang pergerakan karena terpasang selang pada
daerah anusnya (post operasi Duhamel) dan juga terpasang infuse pada tangan
bagian kanan pasien.
b. Penglihatan
Adakah gangguan pengelihatan ?
Ibu klien mengatakan An. R tidak ada gangguan pengelihatan
c. Pendengaran
Adakah gangguan pendengaran ?
Ibu klien mengatakan An. R tidak ada gangguan pendengaran klien
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama sakit ?
Ibu klien mengatakan tidak ada.
2) Minuman apa yang disukai ?
Ibu klien mengatakan minuman kesukaan An.R yang manis-manis
3) Minuman apa yang tidak disukai ?
Ibu klien mengatakan klien suka minum asi ibu.
4) Apakah anak masih minum ASI/PASI ? .
Ibu klien mengatakan klien minum susu ASI.
5) Apa anak mempunyai kebeiasaan minum kopi/soda/yang lain ?
Ibu klien mengatakan klien tidak biasa minum soda/kopi karna klien masih
berumur 1 tahun dan minum asi, terkadang teh dan air putih
6) Adakah pengeluaran keringat yang berlebihan? Bila ada kapan dan bagaimana
cara mengatasiny ?
Ibu klien mengatakan tidak ada keringat berlebihan pada klien.
7) Adakah sumber perdarahan ?
Ibu klien mengatakan tidak ada perdarahan.
e. Nutrisi
1) Adakah keluhan : Mual, muntah. Bila ya kapan, Frekuensi, dan bagaimana cara
mengatasinya ?
Ibu klien mengatakan klien tidak mual, muntah
2) Apakah sakit menimbulkan perubahan cara makan anak ?bila ya jelaskan !
Ibu klien mengatakan tidak ada perubahan minum asi, hanya saja sedikit
kesulitan ketika minum asi karena terpasang infuse dan selang post operasi.
3) Makanan apa yag disukai anak ?
Ibu klien mengatakan An.R suka dengan ASI dan salah satu roti biscuit kesukaan
4) Apakah ada makanan pantangan untuk anak ?bila ya jelaskan !
Ibu klien mengatakan An.R tidak memiliki makananan pantangan
5) Apakah anak melakukan deit khusus ?bila ya jelaskan !
Ibu klien mengatakan tidak ada diet khusus untuk klien.
f. Gaya Hidup/pola asuh
1) Apakah dalam keluarga ada yang mempunyai kebiasaan merokok ?jika ya berapa
banyak dalam sehari ? Tidak ada
2) Apakah anak mempunyai kebiasaan makan makanana cepat saji (junk food),
makanan lalapan dll ?
Ayah klien mengatakan anaknya tidak ada kebiasaan makan cepat saji, karna An.
R minum ASI, biscuit dan nasi tim
3) Apakah anak mempunyai kebiasaan melakukan execise (olah raga) ?jika ya,
berapa kali dalam 1 minggu ?
Ayah klien mengatakan klien tidak mempunyai kebiasaan berolahraga hanya
saja kadang di gerak-gerakkan oleh ibunya kaki dan tanganya.
g. Elminasi
1) BAB
a) Ada keluhan dalam BAB ?bila ada, apa dan bagaimana cara mengatasinya ?
Ibu klien mengatakan bahwa sekarang klien tidak mengalami gangguan BAB
karena sudah dilakukan post operasi Duhamel.
b) Kebiasaan BAB sebelum dan sesudah sakit ?
Ayah klien mengatakan ada perubahan BAB sebelum sakit dan ketika sakit.
Ketika sebelum sakit pasien BAB kesulitan dan setelah pasien diketahui
penyakitnya terpasang kolostomy dan pos operasi Duhamel jadi pasien BAB
sudah tidak merasakan sakit lagi.
c) Adakah kebiasaan menggunakan pencahar ? Bila ya, jelaskan jenis dan
frekuensi penggunaanya ?
Ibu klien mengatakan klien memiliki kebiasaan menggunakan pencahar
sebelum diketahui penyakitnya, tetapi swkarang sudah tidak menggunakan
pencahar semenjak dilakukan operasi pembuatan kantong kolostomy.
2) BAK
a) Adakah keluhan dalam BAK ?bila ada, apa dan bagaimana cara
mengatasinya ?
Ibu klien mengatakan klien mempunyai keluhan dalam BAK. Ketika BAK
pasien kesakitan menangis, BAK sedikit tapi sering. Warna kuning khas
urine, frekuensi 8-10x/hari , 10-30cc setiap pipisnya.
b) Kebiasaan BAK sebelum dan sesudah sakit ?
Ayah klien mengatakan tidak ada perubahan dalam BAK klien
h. Oksigenasi
Adakah keluhan sesak nafas ?bila ya, kapan dan bagaimana cara mengatasinya ?
Ibu klien mengatakan An.R tidak mengalami gangguan pernafasan.
i. Seksualitas
Belum dapat dikaji

D. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN ANAK


Kelahiran Gg. Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan
ke Kehamilan Persalinan Persalinan Persalianan Bayi Anak

1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan di Kesulitan Sakit


rumah sakit BAB
E. Genogram

Ket :

Laki-Laki Perkawinan

Perempuan Keturunan

Tinggal bersama Klien

a. Kondisi rumah : Ibu klien mengatakan kondisi rumahnya bersih


b. Lingkungan tempat tinggal : Ibu klien mengatkan lingkungan rumah klien bersih dan
ada selokan tempat pembuangan keluarga
c. Kebiasaan keluarga : Ibu klien mengatakan orang tua dan semua keluarga klien selalu
membersihkan rumah setiap pagi dan sore hari
F. Pemeriksaan fisik (Head To Toe)
a. Antropometri
1) TB : 58cm
2) BB sebelum sakit : 9,3 kg
3) BB saat sakit : 9 kg
4) Lingkar lengan : 14 cm
b. Keadaan umum : Klien tampak lemah
c. Kulit, kuku : Warna kilit klien tampak sawo matang dan kuku tampak pendek.
d. Mulit : mukosa bibir lembab, bibir tidak tampak pucat,
e. Kepala :Distribusi rambut merata, warna rambut hitam, bersih
f. Leher : Leher klien tampak simetri dan tidak ada benjolan, tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
Thorak :
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, warna kulit tampak kuning dan
retraksi dada terlihat pada saat inspirasi
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada kanan dan kiri
c. Perkusi : Tidak ditemukan hipersonor pada lapang paru
d. Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler
h. Kardio
Inspeksi : Gerakan pada saat inspirasi antara kanan dan kiri terlihat simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Letak jantung dalam batas normal, suara jantung pekak
Auskultasi : Terdengar suara jantung bunyi jantung S1 lub, bunyi jantung S2
dub dan tanpa split, mur-mur atau suara jantung tambahan.
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simteris
Perkusi : Suara timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Suara bising ususnormal 12x/menit dan bunyi dullness di hepar
j. Punggung : Daerah punggung klien normal tidak ada kelainan
k. Urongenital : ada kelainan pada daerah urongenital setelah katater dilepas
pasien jadi kesakitan ketika sedang pengen BAK, BAK sedikit tapi sering. Dan
penisnya sedikit membengkak.
l. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior (tangan)
Dextra (kanan)
Tidak oedema, akral hangat, CRT kembali < dari 3 detik dan kekuatan otot baik
Sinistra (kiri)
Tidak oedema, akral hangat, CRT kembali < dari 3 detik dan kekuatan otot baik
2) Ekstremitas inferior (kaki)
Dextra (kanan)
Tidak oedema, akral hangat, CRT kembali < dari 3 detik dan kekuatan otot baik
Sinistra (kiri)
Tidak oedema, akral hangat, CRT kembali < dari 3 detik dan kekuatan otot baik
m. Status nutrisi (z score)
Keterangan :
BB : 9 kg TB : 58 cm
Usia : 1 thn 2 bulan 26 hari
Distribusi Simpang Baku
. 1). Berat Badan / Umur (BB menurut umur)
Nilai BB rill – nilai median buku
Nilai median buku – nilai SD

9 - 9,3 = -3 = 2,72
9,3 – (-SD) 1,1
Berat badan anak tersebut dalam batas normal
n. Pemeriksaan DDST
Umur Kronologis An. Y

Tanggal Pengkajian : 22 Mei 2018

Tanggal Lahir An. R : 21 Februari 2017

Umur kronologis :

2018 05 22

2017 02 21

1 3 1

Jadi umur An. R = 1 tahun 3 bulan 1 hari

G. Pemeriksaan penunjang
1. Hasil laboratorium
Hari/tanggal :18 Agustus 2019
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan keterangan
1. HEMATOLOGI
Kadar HB 11,7 g/dl 9.50 -12.50
Lekosit 7,4 10^3 /uL 6-17
Trombosit 329 10 ^6 / uL 150- 400
Hematokrit 34,1 36-44 L
Eritrosit 4,76 10 6/ uL 3,1-5,1
M.C.V 71,6 fl 83-110 L
M.C.H 23,5 22-34
MPV - fL 4.00-1100
MCHC 32,8 pg 23.00-31.00
RDW 15,5 11,60-14.80 H

2. RADIOLOGI
Hasil radiologi tanggal 18 agustus 2019
Didapatkan kesan: dilatasi pada kolon sigmoid (diameter kurang lebih 2,8 cm) dan
rectum (diameter kurang lebih 1,03 cm), dengan penyempitan pada bagian distalnya,
tak tampak njelas aliran kontras yang keluar melalui anus.

4. Obat-obatan (program terapi)


Tanggal
No Nama obat Dosis Indikasi
18/08/2019 19/08/2019 20/08/2019
1. Per Oral
Paracetamol 180 mg/ Penurun demam 06.12.18 06.12.182 06.12.182
syrp 6 jam 24 4 4
2. Injeksi
paracetamol 160mg/ Penurun demam 06.12.18 06.12.18. 06.12.18
6 jam
24 24 24
cefotaxim 400 mg/ antibiotik
24

Cefazdin 300 mg Infeksi bakteri


3. D5 ¼ NS 400/ 20
ml / jam Cairan elektrolit

5. Tanda-tanda Vital
Tanggal dan Waktu Pemeriksaan
Jenis
No
Pemeriksaan 18/08/2019 19/08/2019 20/08/2019
(06.00 WITA) (17.00 WITA) (17.00WITA)
1. Suhu 37,70 C 36,90 C 36,40 C
2. Nadi 130 x/ menit 136 x/ menit 132 x/ menit
3. Pernapasan 26x / menit 27x / menit 26x / menit
A. ANALISA DATA
NO ETIOLOGI
DATA FOKUS PROBLEM
PROBLEM
1. DS : Nyeri akut Agen-agen injury
Ibu klien mengatakan pada bagian (biologis) : post
perut ketika dipegang sakit dan operasi tutup
menangis kolostomy
DO :
- Pasien tampak menangis ketika
daerah bekas kolostomynya
dipegang oleh orang tuannya,
nyeri ketika akan tersentuh.
- Pasien tampak melindungi area
perutnya
- Skala nyeri 3, didaerah perut nyeri
ketika disentuh

Suhu : 37,70 C
Nadi : 130 x/ menit
RR : 26 x/menit

2 DS : Ibu pasien mengatakan pasien Resiko jatuh Usia kurang dari 2


aktif dalam bergerak. tahun (Usinya 1thn 3
DO: - pasien tampak hiperaktif bulan 1 hari )
-Usinya 1thn 3 bulan 1 hari

3. DS: Resiko Infeksi Prosedur Invasif :


DO:
post operasi
- Tampak ada luka insisi di perut
kuadran kiri bawah dan post operasi Duhamel dan
duhamelterpasang selang pada bagian
pengembalian
anus
kolostomy

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Agen-agen injury (biologis) : post operasi tutup kolostomy
2. Resiko infkesi berhubngan dengan post operasi Duhamel dan pengembalian kolostomy
3. Resiko jatuh berhubungan dengan Usia kurang dari 2 tahun (Usinya 1thn 3 bulan 1 hari)

G. RENCANA KEPERAWATAN

No DX Tujuan dan NOC NIC TTD


1 Nyeri dapat teratasi setelah NIC 1 : Manajemen Nyeri (1400)
dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi adanya petunjuk non
selama 3x24 jam dengan kriteria verbal mengenai
hasil : ketidaknyamanan
a. NOC 1 : Tingkat Nyeri 2. Lakukan pengkajian nyeri
Domain : Kondisi kesehatan yag komprehensif
dirasakan (V) 3. Ajarkan prinsip-prinsip
Kelas : Status gejala (V) manajemen nyeri
Kode Indikator A T (distraksi,relaksasi)
210201 Nyeri yang 2 4 4. Berikan individu penurun nyeri
dilaporkan yang optimal dengan peresepan
210204 Panjangnya 3 4 analgesik
episode
5. Berikan posisi nyaman
210210 nyeri 4 5
Frekuensi NIC 2 : Monitor Tanda tanda vital
210220 nafas 4 5
(6680)
Denyut ndi
210212 radial 4 5 1. Monitor tekanan darah, nadi,
Tekanan
darah suhu dengan tepat
Keterangan : 1. Monitor irama dan kekuatan nadi
1. Nyeri berkurang skala 1-3
2. Pasien melaporkan nyeri
intermiten.
3. RR 16-20 x/menit
4. Nadi 60-100 x/menit
5. Tekanan darah 110-120/80
mmHg

2 Setelah dilakukan tindakan NIC :


keperawatan selama perawatan 1. Orientasi tentang lingkungan
dengan Kriteria Hasil : 2. Beri bantuan sesuai kebutuhan
- Petugas atau keluarga 3. Beri penerangan baik
mampu melakukan 4. Pasang pengaman tempat tidur
pencegahan jatuh 5. Segera beri bantuan pasien
- Tidak terjadi jatuh meminta bantuan

3 Setelah dilakukan tindakan


asuhan keperawatan selama3x NIC:
24 jam masalah resiko infeksi
dapat teratasi dengan KH: 1. Awasi tanda-tanda vital.
NOC 2. Lakukan pencucian tangan
 Immune Status yang baik dan perawatan luka
 Knowledge : Infection control yang aseptik
 Risk control
3. Observasi keadaan luka dan
Kriteria Hasil: insisi.
 Klien bebas dari tanda dan
gejala infeksi 4. Kolaborasi dengan pemberian
 Mendeskripsikan proses antibiotik sesuai indikasi
penularan penyakit, faktor yang
mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaannya
 Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi
 Jumlah leukosit dalam batas
normal
 Menunjukkan perilaku hidup
sehat
I. RENCANA KEPERAWATAN
Hari, No dx Implementasi Respon Ttd
tanggal jam
22/08/2019 I, 1. Memonitor TTV DS : ibu pasien mengatakan
21.00 WITA
pasien badanya hangat
DO: TTV:, suhu: 37, 7o C,
Nadi : 130 x/ menit , RR : 36
x/menit

21.30 WITA Mengkaji tingkat nyeri, catat DS: ibu pasien mengatakan pasien
lokasi, karakteristik dan nyeri di perut, nyeri ketika
beratnya (0 – 10) dipegang daerah post operasinya,
skala nyeri 3
I DO: pasien tampak menangis

Memberikan lingkungan yang DS;-


tenang dan kurangi rangsangan DO: pasien tampak nyaman
stress

15.25 1. Memberi bantuan sesuai Ds: keluarga meminta bantuan


perawat untuk membatunya ketika
kebutuhan
keluarga tidak bisa
Do: pasien tampak lemah
2. Memasangkan pengaman
15.40 Ds:
tempat tidur Do: pasien tampak terpasang
III pengaman tempat tidur, setelah
tindakan pengaman selalu
dipasangkan kembali

Ds:
Do: Pasien dan kelurga tampak
3. Melakukan edukasi mengerti apa yang sudah
pencegahan pasien jatuh diedukasikan oleh perwat terkait
15.50 resiko jatuh

16.15 1. Melakukan pencucian DS:-


tangan yang baik dan DO: cuci tangan sebelum dan
perawatan luka yang sesudah melakukan tindakan, pasien
aseptic tampak nangis ketika dilakukan
perawatan luka

16.40 II
2. Mengobservasi keadaan DS:-
luka dan insisi. DO: luka tampak bersih

17.00 3. Kolaborasi dengan DS: ibu pasien mengtakan obat sudah


pemberian antibiotik dberikan kepada anaknya
sesuai indikasi
DO: pasien tampak meminum obat
yang diberikan

Cefotaxim 400 mg/ 24jam

Cefazdin 300 mg

23/08/2019 I, 2. Memonitor TTV DS : ibu pasien mengatakan


15.00 WITA
pasien badanya hangat
DO: TTV:, suhu: 36.8o C,
Nadi : 120 x/ menit , RR : 32
x/menit

15.30 WITA Mengkaji tingkat nyeri, catat DS: ibu pasien mengatakan pasien
lokasi, karakteristik dan nyeri di perut, nyeri ketika
beratnya (0 – 10) dipegang daerah post operasinya,
skala nyeri 3
I DO: pasien tampak menangis

Memberikan lingkungan yang DS;-


tenang dan kurangi rangsangan DO: pasien tampak nyaman
stress

15.25 4. Memberi bantuan sesuai Ds: keluarga meminta bantuan


perawat untuk membatunya ketika
kebutuhan
keluarga tidak bisa
Do: pasien tampak lemah
5. Memasangkan pengaman Ds:
Do: pasien tampak terpasang
15.40 tempat tidur
pengaman tempat tidur, setelah
III tindakan pengaman selalu
dipasangkan kembali

Ds:
Do: Pasien dan kelurga tampak
mengerti apa yang sudah
6. Melakukan edukasi diedukasikan oleh perwat terkait
pencegahan pasien jatuh resiko jatuh

15.50
16.15 4. Melakukan pencucian DS:-
tangan yang baik dan DO: cuci tangan sebelum dan
perawatan luka yang sesudah melakukan tindakan, pasien
aseptic tampak nangis ketika dilakukan
perawatan luka
16.40 II

5. Mengobservasi keadaan DS:-


luka dan insisi. DO: luka tampak bersih
17.00
6. Kolaborasi dengan DS: ibu pasien mengtakan obat sudah
pemberian antibiotik
dberikan kepada anaknya
sesuai indikasi
DO: pasien tampak meminum obat
yang diberikan

Cefotaxim 400 mg/ 24jam

Cefazdin 300 mg
EVALUASI
II. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari, tanggal, jam No dx Evaluasi TTD
22/08/2019 I S: keluarga pasien mengatakan pasien masih menangis
06.00 WITA ketika daerah perutnya dipegang, ibu pasien
mengatakan pasien nyeri di perut masih, nyeri ketika
dipegang daerah post operasinya, skala nyeri 3

O : Wajah tampak meringis kesakitan , S : 36,8 0C,


Nadi : 130 x/ menit , RR : 36 x/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi untuk mengatasi masalah


Nyeri akut

III S: keluaga pasien mengatakan pasien selalu berada di


samping ibunya biar idak terjatuh, dan pasien selalu
hiperaktif
O: pasien berada di atas bed tempat tidur di samping
ibunya
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi untuk mengatasi masalah
resiko jatuh
1. memberi bantuan sesuai kebutuhan
2. memberi penerangan baik
3. Pasang pengaman tempat tidur
II S: Ibu pasien mengtakan selalu mencuci tangan ketika
berkontak dengan pasien
O : tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi

A : masalah belum teratasi


P : pertahankan intervensi

23/08/2019 I S : keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak


19.00 demam

O : kulit klien teraba tidak panas , S : 36,60C, Nadi :


120 x/ menit , RR : 32 x/menit

A: Masalah teratasi

P: hentikan intervensi

III S : keluaga pasien mengatakan pasien selalu berada di


samping ibunya biar Tidak terjatuh, dan pasien selalu
hiperaktif
19.30 O: pasien berada di atas bed tempat tidur di samping
ibunya
A: masalah resiko jatuh teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi untuk mengatasi masalah
Gangguan rasa nyaman
1. memberi bantuan sesuai kebutuhan
2. memberi penerangan baik
3. Pasang pengaman tempat tidur
II S: Ibu pasien mengtakan selalu mencuci tangan ketika
berkontak dengan pasien
O : tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi

A : masalah belum teratasi


20.00
P : pertahankan intervensi

Das könnte Ihnen auch gefallen