Sie sind auf Seite 1von 30

SUPLEMEN CBT 4

INTERNA (zionale)
Periode Agustus-Oktober 2016

[ILMU PENYAKIT DALAM]


A lot of the appeal of internal medicine is Sherlockian – solving the case from
the clues. We are detectives; we revel in the process of figuring it all out. It’s
what doctors most love to do –Lisa Sanders-
PREFACE

KOASS INTERNA(MABUAH) PERIODE AGUSTUS–OKTOBER 2016

1. M.Helrino Fajar 9. Ghiyas Ulinnuha


2. Ismail Satrio Wibowo 10. Agung Maulana Rahman
3. Nabela Azahra 11. Nadia Hanifah
4. Nur Indah Rahayu 12. Maisa Fadillah Daulay
5. Fikriah Rismi Febrina 13. Dyah Kencana Sinangling
6. Emiliza Salman 14. Dyah Haning Sintyara
7. Giga Hasabi Alkarani 15. Nadia Muqsitha
8. Andini Senja Andira 16. Fillia Kristyawati Haryono
Disusun oleh: @helrinofajar@ismail_sw@belazahra@nrindahr@emilizasalman
@agung_maulana11
Editor : @ismail_sw
Komposisi soal :
Gastroenterohepatologi oleh dr. Suharno
Ginjal hipertensi oleh dr. Yunanto
Endokrinologi oleh dr. Andreas
Hematologi oleh dr. Wahyu
Tropik – Infeksi oleh dr. Heppy
Pulmonologi oleh dr. Rachmad
Kardiovaskuler oleh dr. Ma’mun

Baca Lebih Jauh :


1. Buku ajar PAPDI  sunnah muakad
2. Guideline terbaru dari perhimpunan profesi (PGI, PERKENI, PDPI, PERKI,
dan lain-lain), dan pedoman-pedoman per penyakit (contohnya: pedoman TB,
HIV, DM, SKA, CHF, Asma, PPOK, SLE dll.)  fardhu ain, WAJIB
3. Lecture preklinik  makruh
4. Medscape  sunnah
5. KUMPULAN SUPLEMEN  FARDHU AIN, KUDU, WAJIB, HARUS

Mohon maaf atas segala kekurangannya, semoga bermanfaat dan bisa jadi
pedoman sementara 
1 Manakah hepatitis C ekstrahepatal, kecuali?
a. DM
b. Limfoma Maligna
c. Myeloproliferatif granulomatosa
d. Tiroiditis
e. Semua benar
Main extrahepatic manifestations in patients with hepatitis C virus infection.
Immune-related extrahepatic manifestations Mixed
cryoglobulinemia Cryoglobulinemic vasculitis
B-cell NHL Sicca syndrome
Arthralgia/myalgia
Autoantibody production (i.e. cryoglobulins, rheumatoid factor, and antinuclear,
anticardiolipin, antithyroid and anti-smooth muscle antibodies)
Polyarteritis nodosa Monoclonal
gammopathies Immune
thrombocytopenia
Inflammatory-related extrahepatic manifestations
Type 2 diabetes mellitus
Insulin resistance
Glomerulonephritis
Renal insufficiency
Fatigue
Cognitive impairment
Cardiovascular disorders (i.e. stroke, ischemic heart disease)
NHL, non-Hodgkin’s lymphoma.

2 Ibu batuk-batuk, keringat dingin malam hari, penurunan BB, sputum BTA + dan belum pernah
dapat OAT, terus keadaannya sekarang lagi menyusui, apa yang dilakukan
a. Tidak diberikan OAT
b. 2RHZE/4R3H3+profilaksis rifampisin
c. 2RHZE/4R3H3+profilaksis INH
d. Diberikan OAT setelah masa menyusui
e. poho

3 Orang dalam pengobatan OAT, trus asam urat nya 16 mg/dl. Efek obat apakah yang
menyebabkan kondisi tersebut
a. Rifampisin
b. Isoniazid
c. Pirazinamid
d. Etambutol
e. Streptomisin
4 Efek samping kortikosteroid yg dapat ditemukan yaitu, kecuali:
A. Hiperglikemi
B. TD turun
C. Osteoporosis
D. Striae
E. BB naik

Meningkatnya nafsu makan.


Jerawat.
Perubahan mood tiba-tiba.
Kulit tipis mudah memar.
Otot melemas.
Luka sulit untuk sembuh.
Diabetes atau bertambah parahnya diabetes yang sudah ada.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Glaukoma.
Tukak lambung.
Katarak.
Melemahnya tulang atau penegeroposteoporosis
Sindrom Cushing.
Gangguan mental.
Menghambat pertumbuhan pada anak.
Meningkatkan risiko infeksi.

5 Yang bukan termasuk Myeloproliverative disease adalah:


A. ITP
B. CML
C. Thrombositosis esensial
D. ALL
E.

Pilihannya tinggal ITP atau ALL, diinget aja kalo trombosit itu asalnya dari induk myeloid jadi
masih mungkin, sedangkan ALL kan limfosit. Limfosit kan punya jalur sendiri di
hematopoiesis nya
6 Berikut benar mengenai ITP, kecuali:
A. ITP secara umum penyebabnya msh blm diketahui
B. ITP yg bersamaan dg AIHA disebut evan syndrome
C. Pada kasus ITP menahun, umumnya disebabkan autoimun
D. Bukan salah satu diatas

Penyebab ITP yang pasti belum diketahui, ada beberapa kemungkinan diantaranya adalah:
hipersplenisme, infeksi virus (demam berdarah, morbili, varisela), intoksikasi makanan atau
obat ( asetosal, PAS, fenilbutazon, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis
( radiasi, panas), kekurangan faktor pematangan (malnutrisi), DIC (pada DSS, leukimia , RDS
pada neonatus) dan terakhir dikemukakan bahwa ITP terutama yang menahun merupakan
suatu penyakit autoimun. Evans syndrome is defined as the association of AIHA along
with ITP
7 Pasien DM, kemudian mengeluhkan nyeri tungkai. Kemungkinan komplikasinya ..
A. DVT
B. Lupa
C. Limb iskemia
D. Lupa
E. PAD
Kurang dari 50 % pasien dengan penyakit arteri perifer bergejala, mulai dari cara berjalan
yang lambat atau berat, bahkan sering kali tidak terdiagnosis karena gejala tidak khas. Gejala
klinis tersering adalah klaudikasio intermiten pada tungkai yang ditandai dengan rasa
pegal, nyeri, kram otot, atau rasa lelah otot. Biasanya timbul sewaktu melakukan
aktivitas dan berkurang setelah istirahat beberapa saat. Lokasi klaudikasio terjadi pada
distal dari tempat lesi penyempitan atau sumbatan.
Klaudikasio pada daerah betis timbul pada pasien dengan penyakit pada pembuluh darah
daerah femoral dan poplitea. Keluhan lebih sering terjadi pada tungkai bawah dibandingkan
tungkai atas. Insiden tertinggi penyakit arteri obstruktif sering terjadi pada tungkai bawah,
sering kali menjadi berat timbul iskemi kritis tungkai bawah (critical limb iskhemia). Dengan
gejala klinis nyeri pada saat istirahat dan dingin pada kaki. Sering kali gejala tersebut muncul
malam hari ketika sedang tidur dan membaik setelah posisi dirubah.

8 Soal EKG  gambarannya itu atrial fibrilasi, pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan
A. Af pemeriksaan penunjang creatinin dan gds
B. Af, elektrolit dan gds
C. Vf
D.
E. Gak apa apa
Kelainan Jantung yang berhubungan dengan AF :  Penyakit Jantung Koroner  Kardiomiopati
Dilatasi  Kardiomiopati Hipertrofik  Penyakit Katup Jantung : reumatik maupun non-
reumatik  Aritmia Jantung : takikardia atrial, fluter atrial, AVNRT, sindrom WPW, sick sinus
syndrome.  Perikarditis

Kelainan di luar Jantung yang berhubungan dengan AF :  Diabetes militus  Hipertiroidisme


21  Penyakit paru : penyakit paru obstruktif kronik, hipertensi pulmonal primer, emboli paru
akut.  Neurogenik : sistem saraf autonom dapat mencetuskan AF pada pasien sensitif melalui
peninggian tonus vagal atau adrenergik

Elektrolit terutama kalium pun bisa memicu adanya aritmia termasuk AF


9 Pasien anemia dengan indeks eritrosit mikrositik hipokromik adalah A. Anemia defisiensi
asam folat
B. Anemia defisiensi vitamin B12  makrositik hiperkromik
C. Anemia megaloblastik def.asam folat, def.vit B12
D. Anemia defiseiensi besi
E. Anemia hemolitik autoimun normositik normokromik
10 Pasien dengan sariawan tidak sakit bla bla bla (kayanya SLE) pemeriksaan apa yang
dibutuhkan..
A. USG abdomen
B. Urin lengkap
C. ANA test
D.
E.
Inget aja DOPAMIN RASH
D: Discoid rash
O: Oral Ulcers
P: Photosens
A: Arthritis
M: Malar
I: Immuno markers (anti sm, dsdna, ro, la, histone for drug induced etc)
N: Neuro changes (psychosis, personality changes, seizures)

R: Renal
A: +ANA
S: Serositis (Pleurisy, pericarditis)
H: Hematologic (Hemolytic anemia, thrombocytopenia, leukopenia)
11 Primakuin pada malaria falciparum diberikan berapa hari?
A. H-1
B. H 1-3
C. H 1-7
D. H 1-14
E. Lupa
12 Seorang pria 28 tahun datang ke igd rsms dengan keluahan nyeri perut kanan atas, mual,
muntah, ikterik, murphy sign (+) dan leukosit 13.000, dx:
A. Pankreatitis akut
B. Kolesistitis akut
C. Hepatoma
D. E.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan demam, takikardia, dan nyeri di daerah epigastrium
atau kuadran kanan atas, seringkali dengan posisi tubuh yang khas (seolah berusaha
melindungi organ yang nyeri). Dapat ditemukan tanda Murphy (The Murphy sign), tes yang
spesifik namun tidak sensitif untuk kolesistitis, dimana sebagai akibat adanya nyeri maka
timbul jeda inspirasi ketika kandung empedu menyentuh jari pemeriksa selama palpasi
kuadran kanan atas. Kandung empedu yang dapat diraba atau kepenuhan kuadran kanan atas
ditemukan dalam 30-40% kasus. Penyakit kuning dapat dtemukan pada sekitar 15% pasien.

13 Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas menjalar hingga ke punggung. Culen sign
dan turner sign (+). Diagnosis..
A. Pankreatitis akut
B. Kolesistitis akut
C. Kolelitiasis
D. Kolelitiasis dengan kolesistitis
E. lupa

 Warna kebiruan di sekitar umbilicus (Cullen's sign) : tanda perdarahan dalam cavum
peritoneum.
 Memar diatas panggul (Grey Turner's sign): retroperitoneal bleeding inflamasi dari
pancreas
14 Pasien nyeri dan sulit menelan. Dari pemeriksaan menelan barium didapatkan gambaran bird's
peak appearance dan dilatasi esofagus...
A. Baret esofagus
B. Ca esofagus
C. Akalasia
D. Esofagitis
15 Obat yang bisa diberikan pada pasien malaria, kecuali?
A. Doksisiklin
B. Ina
C. ACT
D. Quinolon
E. Semua benar

Ini bingung sih, itu ga tau typo atau gimana, tapi pas CBT memang tulisannya INA jadi salah
kalo memang INA. Tapi kalo maksudnya KINA jawabannya berarti SEMUA BENAR
16 Pemeriksaan penunjang RA, kecuali..
a. CRP
b. Reumatoid factor
c. Darah rutin atau darah lengkap ya(?)
d. Rontgen ekstremitas
e. LED

17 Laki-laki, 34th, BAB cair 2 bulan, BB turun, nyeri perut hilang timbul, demam. TD 120/80,
RR 20x/mnt, N 96, S 37.8. Colonoskopy -> cobblestone. Dx?
A. Collitis ulceratif
B. Collitis TB
C. Amoebiasis intestinum
D. Ca colon
E. Chron disease
Crohn disease (sumber medscape)
Crampy, lower right quadrant or periumbilical pain that is often relieved by
defecation – Some patients report more diffuse and constant pain.
Prolonged nonbloody diarrhea with accompanying weight loss and possible
malabsorption syndromes – If the colon is involved, the diarrhea may contain blood,
mucus, and pus.
Low-grade fever and feeling of general fatigue and malaise

linear longitudinal and transverse ulcerations that create a cobblestone appearance


18 Seorang pasien dengan hasil pemeriksaan sclera ikterik (+/+), hepar teraba 3 jari BACD, nyeri
tekan. Pemeriksaan penunjang SGOT 113, Sgpt 154, bilurubin total 4,3, protein total 5,
albumin 2, globulin 3, Hbsag (-), anti Hbs (-). Interpretasi...
A. Keadaan kronis
B. Aktif infeksi Hbv apabila anti HBc (+)
C. Windows periode
D. Proses infeksi hepatitis B berlangsung
E. Infeksi berulang

Tanda dan gejala hepatitis B ada, namun HbsAg (-) dan anti Hbs (-) berarti kemungkinan
masih berada pada windows periode. Yaitu masa dimana HbsAg menghilang dlm darah tapi
anti Hbs belum muncul.
Untuk mengetahui adanya infeksi virus hepatitis B bila HBsAg dan anti-HBs negatif, perlu
dilakukan pemeriksaan IgM anti-HBc Ig untuk memastikan apakah individu tersebut telah
terpapar Virus Hepatitis B.
Pada pasien yang tidak mempunyai faktor risiko dan riwayat terpapar VHB dapat diketahui
dengan memeriksa anti-HBc total, bila positif berarti terdapat 2 kemungkinan yaitu penderita
dalam keadaan infeksi aktif atau imun/sembuh.
Jadiii, gak selamanya antiHBc (+) itu infeksi aktif ya, karena dia bisa netap juga dalam
darah/massa recovery.
19 Seorang pria bekerja di RS dengan keluhan demam, lemas, mual, muntah, badan kuning
antiHAV (+) IgM HAV (-) HbsAg (+) IgM anti Hbc (+) AntiHbe (+). Diagnosis pasien...
A. Menderita hepatitis B kronik
B. Hep. A akut dan sekarang menderita hepatitis B kronik
C. Pernah hepatitis A tapi saat ini menderita hepatitis B akut
D. Pernah menderita hepatitis A
E. Sekarang pasien menderita hepatitis A dan hepatitis B kronik eksaserbasi akut

20 Hepatitis B imun tolerance ditandai dengan..


a. Viral load meningkat >10^5 dan kadar ALT normal
b. HbeAg (-)
c. HbeAg (+)
d. hbv DNA rendah atau tidak terdeteksi
e. Semua benar

21 Wanita 45 tahun datang dengan keluhan sesak, TD: 230/120 RR: 20 N: 120 dan pada
asukultasi terdapat Rbh +/+. Penunjang yang dibutuhkan kecuali
a. rongten thorax
b. ekg
c. darah tepi
d. ureum creatinin
e. benar semua
Tests that may be done to diagnose pulmonary edema or to determine why you developed
fluid in your lungs include:

 Chest X-ray. A chest X-ray will likely be the first test you have done to confirm the
diagnosis of pulmonary edema and exclude other possible causes of your shortness of
breath.
 Pulse oximetry. In pulse oximetry, a sensor attached to your finger or ear uses light to
determine how much oxygen is in your blood.
 Blood tests. You may have blood drawn, usually from an artery in your wrist, so that it
can be checked for the amount of oxygen and carbon dioxide it contains (arterial blood
gas concentrations).

Your blood may also be checked for levels of a substance called B-type natriuretic peptide
(BNP). Increased levels of BNP may indicate that your pulmonary edema is caused by a
heart condition.

Other blood tests may be done — including tests of your kidney function, thyroid
function and blood count — as well as tests to exclude a heart attack as the cause of your
pulmonary edema.

 Electrocardiogram (ECG). This noninvasive test can reveal a wide range of information
about your heart. During an ECG, patches attached to your skin receive electrical
impulses from your heart. These are recorded in the form of waves on graph paper or a
monitor. The wave patterns show your heart rate and rhythm and whether areas of your
heart show diminished blood flow.
 Echocardiogram. An echocardiogram is a noninvasive test that uses a wand-shaped
device called a transducer to generate high-frequency sound waves that are reflected
from the tissues of your heart. The sound waves are then sent to a machine that uses
them to compose images of your heart on a monitor.

The test can help diagnose a number of heart problems, including heart valve problems,
abnormal motions of the ventricular walls, fluid around the heart (pericardial effusion)
and congenital heart defects.

It can also show areas of diminished blood flow in your heart and if your heart pumps
blood effectively when it beats. It can also estimate if there's increased pressure in the
right side of the heart and increased pressure in the pulmonary arteries.

 Transesophageal echocardiography (TEE). In a traditional cardiac ultrasound exam, the


transducer remains outside your body on the chest wall. But in TEE, a doctor inserts a
soft, flexible tube (catheter) with a transducer attached to the tip through your mouth
and guides it into your esophagus — the passage leading to your stomach.

The esophagus lies immediately behind your heart, which allows your doctor to see a
closer and more accurate picture of your heart and central pulmonary arteries.

 Pulmonary artery catheterization. If other tests don't reveal the reason for your
pulmonary edema, your doctor may suggest a procedure to measure the pressure in your
lung capillaries (wedge pressure).

During this test, a doctor inserts a small, balloon-tipped catheter through a vein in your
leg or arm and guides it into a pulmonary artery. The catheter has two openings
connected to pressure transducers. The balloon is inflated and then deflated, giving
pressure readings.

 Cardiac catheterization. If tests such as an ECG or echocardiography don't uncover the


cause of your pulmonary edema, or you also have chest pain, your doctor may suggest
cardiac catheterization and coronary angiogram.

During cardiac catheterization, a doctor inserts a long, thin catheter in an artery or vein in
your groin, neck or arm and threads it through your blood vessels to your heart using X-
ray imaging. Doctors then inject dye into the blood vessels of your heart to make them
visible under X-ray imaging (coronary angiogram).

During this procedure, doctors can perform treatments such as opening a blocked artery,
which may quickly improve the pumping action of your left ventricle. Cardiac catheterization
can also be used to measure the pressure in your heart chambers, assess your heart valves
and look for causes of pulmonary edema.
22 Terapi pada pasien adalah...
Pokoknya jawabannya intravena ya! Karena TD mesti cepat diturunkan sampe target.
Obat di pilihannya, yang tepat: nikardipin dan furosemid intravena.

Obat di pilihannya, yang tepat: nikardipin dan furosemid intravena.


Treatment of hypertensive emergency always warrants hospitalization, usually in the ICU. IV
antihypertensive medications (eg, nicardipine, fenoldopam, labetalol, esmolol,
phentolamine) are preferred. Their use often necessitates continuous blood pressure
monitoring via arterial line, allowing the clinician to perform ongoing medication titration. In
hypertensive emergencies, the purpose of treatment is to preserve brain, kidney, and heart
function.

The treatment of hypertensive urgency is usually immediate and warrants close follow-up.
Although elevated blood pressures can be alarming to the patient, hypertensive urgency
usually develops over days to weeks.8 In this setting, it is not necessary to lower blood
pressure acutely. A rapid decrease in blood pressure can actually cause symptomatic
hypotension, resulting in hypoperfusion to the brain.
After ruling out end-organ damage, the next step is to treat according to the guidelines for
hypertensive urgency.These recommendations include the use of rapid-onset oral
antihypertensive agents, such as clonidine, labetalol, or captopril
23 Pasien dengan HbsAg (+). pemeriksaan apakah yang menandakan ada nya replikasi virus ?
a. HbeAg
b. anti Hbc
c. Anti HbeAg
d. HBV DNA
e. Anti HbS
24 Pasien datang dengan keluhan diare sejak 2 hari yg lalu. bab lendir darah, demam. Bab tidak
bau busuk. Kemungkinan penyebabnya:
A. Vibrio cholera
B. Entamoeba hystolitica
C. Shigella
D. Enterovirus
E. Clostridium defficile
25 Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak nafas, bengkak pada perut dan
tungkai. TD 140/90 tanda vital lain dbn. Auskultasi paru : ronkhi halus bilateral. Ro thorax :
hipertrofi ventrikel kiri . Terapi berikut benar, kecuali :
a. Bisoprolol
b. Spironolakton
c. Captopril
d. Furosemid
e. Captopril

keluhan sesak nafas KONTRAINDIKASI bisoprolol


contraindication:
Depression, Myasthenia Gravis, Anaphylactic Shock due to Allergy Shots, Complete
Heart Block, Second Degree Atrioventricular Heart Block, Sinus Bradycardia,
Suddenly Serious Symptoms of Heart Failure, Occasional Numbness, Prickling, or
Tingling of Fingers and Toes, Peripheral Vascular Disease, Asthma, Asthma Attack,
Severe Chronic Obstructed Lung Disease, Liver Problems, Psoriasis, Blood
Circulation Failure due to Serious Heart Condition, Pregnancy, pheochromocytoma,
Diabetes, Moderate to Severe Kidney Impairment
26 Indikasi vaksin tifoid adalah, kecuali A.
Laboratorist
B. Naik haji
C. Militer D. Imigran
E. Pergi ke daerah endemis

27 Pasien petugas kebersihan dengan demam, ikterik, nyeri di gastrocnemius. Perut kembung,
sebah, nyeri perut kanan atas, kreatinin meningkat.
a. Weil’s disease
b. DBD
c. Hepatitis
d. Filariasis

28 Nyeri otot yang dianggap sebagai otot patognomonis pada leptospirosis adalah...
Gastrocnemius
29 Soal vignette initinya urea breath test (+). Pertanyaannya: tatalaksana eradikasi H.Pylori pada
pasien adalah
a. PPI + Amoxicillin + Claritromycin
b. PPI + Amoxicilin + Metronidazole
c. Bismuth +

30 Laki-laki usia 72 tahun ke IGD dengan penurunan kesadaran, GDS 1000. Diagnosisnya
adalah:
a. HHS
b. KAD
c. Krisis hiperglikemia
d. Hipoglikemia

Ketoasidosis Dlabetik (KAD) adalah komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl), disertai tanda dan
gejala asldosis dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasma meningkat (300-320
mOs/ml) dan terjadi peningkatan anion gap.
Status Hiperglikemi Hiperolmolar (SHH) adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan glukosa darah sangat tinggi (500-1200 mg/dl), tanpa tanda dan gejala
asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380 mOs/ml), plasma keton (+/-),
anion gap normal atau sedikit meningkat.
31 Pasien datang ke IGD dengan sesak, GDS 380, diagnosis
a. KAD
b. HHS
c. Krisis hiperglikemi
d. DM tipe 1

Ini sama ya kayak suplemen sebelumnya... intinya kalo GDS 300-600  KAD, 600-ribuan 
HHS
Keywords: sesak, GDS 380. Ketoasidosis Dlabetik (KAD) adalah komplikasi akut diabetes yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl), disertai tanda
dan gejala asldosis dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasma meningkat (300-320
mOs/ml) dan terjadi peningkatan anion gap

32 Murmur diastolik pada apex cor...


a. Stenosis mitral
b. Regurgitasi mitral
c. Stenosis aorta
d. Stenosis trikuspid

Hasil diskusi dengan dr.bram Sp.JP


*Trikuspid regurgitasi - murmur sistolik - penjalaran ke sternum bawah kiri atau di atas
xyphoid
*Trikuspid stenosis - murmur diastolik
*Aorta regurgitasi - murmur diastolik- penjalaran sepanjang SIC 2 LPSD hingga ke apeks
*Aorta stenosis - murmur sistolik - penjalaran ke arteri carotis/leher
*Mitral stenosis - murmur diastolik
*Mitral regurgitasi - murmur sistolik - penjalaran ke axilla

dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: AS bisa menjalar ke axila kiri ga?
Apa bedanya murmur MR,TR,VSD?
koas : AS tidak bisa menjalar ke kiri, dok. bisanya menjalarnya ke belakang dok.
perbedaan MR, TR, dan VSD yaitu:
- MR intensitas murmur ga meningkat saat inspirasi, menjalar ke axilla
- TR meningkat saat inspirasi karena Venous return meningkat, preload meningkat dan
peningkatan pengisian ventrikel sehingga ketika inspirasi murmur juga meningkat.
biasanya menyebar ke sternum bawah, epigastrik, gak ke axilla.
- VSD terdengar di SIC 2, 3, 4 holosistolik. kalau VSD menjalar ke medial karena tekanan
ventrikel kiri lebih besar daripada ventrikel kanan.

dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: Semua holosistolik murmur,bedanya adalah punctum
max n pengaruh inspirasi
koas: ohh nggih, dok. terimakasih.
dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: Knp murmur AS kok menjalar ke apex/aksila?
dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: Cb kmu cari galavardine phenomenon
dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: Trus PR yg wide pulse pressure blm djawab yaa
koas: mohon maaf, dok. saya baru baca WA dokter. ohiya dok, kami cari dulu nggih dok.
terimakasih, dokter.

koas: assalamu'alaikum, dokter. mohon izin menjawab..


iyaa dok setelah dicari murmur AS terdiri dari dua komponen. komponen pertama yang
menjalar ke leher karena suara bisingnya berasal dari turbulensi katup aorta asenden.
sedangkan komponen kedua yang mirip dengan MR, menjalar ke apeks jantung.
fenomena gallavardin membedakan AS dengan MR:
pasien menggenggam tangan, kemudian ketika auskultasi didengarkan bunyi murmur di
apeks pada AS akan menurun, sedangkan MR meningkat.
koas: WPP terjadi karena penurunan elastisitas dari arteri besar. disebut WPP ketika
selisih sistole dan diastole >60mmHg.
penyebabnya bisa karena aorta regurgitation, aorta dissection, aterosklerosis, anemia,
PDA, pregnancy.
dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: WPP pada
3A : AR,Aterosklerosis,Anemia
3B : Botalli (PDA),Basedow,Beri2
koas: ohhh Basedow itu Graves ya dok. baik, dokter. terimakasih.
dr. Abraham Anvicenna Sp. JP: Iya
33 Pada CML, yang khas ditemukan dari pemeriksaan adalah..
e. Kromosom filladelphia

34 Seorang pasien mengeluh nyeri perut sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri berkurang setelah BAB.
BAB konsistensi lunak..
a. Irritable bowel syndrome (IBS)
b. Inflammatory Bowel Disorder (IBD)

IBS adalah kelainan fungsional usus kronis berulang dengan nyeri atau rasa tidak nyaman
abdomen yang berkaitan dengan defekasi atau perubahan kebiasaan buang air besar
setidaknya selama 3 bulan. Rasa kembung, distensi, dan gangguan defekasi merupakan ciri-
ciri umum IBS.
Kriteria Roma III untuk diagnosis IBS: Nyeri abdomen atau sensasi tidak nyaman berulang
paling tidak selama 3 hari dalam satu bulan pada 3 bulan terakhir dengan 2 atau lebih gejala
berikut:
• Perbaikan dengan defekasi
• Onset terkait dengan perubahan frekuensi buang air besar
• Onset terkait dengan perubahan bentuk atau tampilan feses
Kriteria diagnosis terpenuhi dalam 3 bulan terakhir dengan onset gejala setidaknya 6 bulan
sebelum diagnosis

35 Pasien laki-laki usia 60 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 3 jam yang lalu.
Pasien 7 hari yang lalu mengeluhkan nyeri dada seperti ditindih, tiba-tiba kejang, riwayat
trauma disangkal. TD sekarang tidak terukur, denyut nadi tak teraba. Gambaran EKG di atas.
Tindakan pertama kali yang harus dilakukan
a. Cardioversi
b. Defibrilasi
c. RJP
d. Resusitasi
Gambaran EKG Ventrikel Fibrilasi

Ada di suplemen sebelumnya


36 Intinya ada EKG trus ST elevasi di lead II, III, aVF. Diagnosis..
a. STEMI anterior
b. STEMI inferior
c. STEMI lateral
d. NSTEMI

Ini ada gambar EKG gambaran ST elevasi, tinggal tentuin lokasi....


V2,V3,V4  anterior
I, aVL, V5, V6  lateral kiri
II, III, aVF  inferior
aVR, V1  ventrikel kanan
37 Pasien datang dengan keluhan nyeri dada. Awalnya nyeri dada dirasa setelah aktivitas berat
dan membaik dengan istirahat. Namun sejak hari ini, nyeri dada dirasa terus-menerus, seperti
ditekan benda yg sangat berat, menjalar ke punggung dan lengan. Dari EKG ditemukan T
inverted. Kemungkinan diagnosis:
a. STEMI
b. NSTEMI dd UAP
c. CHF
d. AF
e. VF

Diagnosis STEMI ditegakkan jika terdapat keluhan angina pektoris akut disertai elevasi
segmen ST yang persisten di dua sadapan yang bersebelahan
Diagnosis NSTEMI dan angina pektoris tidak stabil ditegakkan jika terdapat keluhan angina
pektoris akut tanpa elevasi segmen ST yang persisten di dua sadapan yang bersebelahan,
dapat berupa depresi segmen ST, inversi gelombang T, gelombang T yang datar, gelombang T
pseudo-normalization, atau bahkan tanpa perubahan. Sedangkan Angina Pektoris tidak stabil
dan NSTEMI dibedakan berdasarkan kejadian infark miokard yang ditandai dengan
peningkatan marka jantung. Marka jantung yang lazim digunakan adalah Troponin I/T atau
CK-MB. Bila hasil pemeriksaan biokimia marka jantung terjadi peningkatan bermakna, maka
diagnosis menjadi Infark Miokard Akut Segmen ST Non Elevasi (Non ST-Elevation Myocardial
Infarction, NSTEMI). Pada Angina Pektoris tidak stabil marka jantung tidak meningkat secara
bermakna. (PERKI, 2015).
38 Wanita usia dewasa muda datang dengan kejang. Tidak ada riwayat epilepsi. Ada sariawan di
mulut. Wajah sering kemerahan ketika terkena sinar matahari. PF lainnya d.b.n
a. SLE
39 Cadangan besi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk..
a. Ferritin
b. Transferin
c. Eritropoeitin
d. Serum besi

40 Pasien laki-laki 52th,obesitas,merokok dtg dengan nyeri retrostenal 1 (satu) 1 tahun, keluhan
memberat setelah makan atau berbaring,kadang disertai batuk kering. Diagnosis?
a. Akalasia
b. GERD
c. Aerofagia
d. Gastritis kronis
e. Ulkus duodenum

Faktor risiko: obesitas, merokok.


Gejala: nyeri retrosternal sejak lama
Faktor memperberat: setelah makan atau berbaring  LES inkompeten.
Keluhan penyerta: batuk kering
GERD sama gastritis dan ulkus duodenum emang mirip-mirip gejalanya.

41 Pemeriksaan fungsi tiroid, FT4 normal, TSH turun. Apa yang anda rencanakan
a. Observasi dan cek lab berkala sementara ini jawabannya, diliat klinis dan TSHny
b. Pemberian PTU
c. Pemberian propanolol
d.
Tergantung umur dan gejala, kalau >65 ato <65 + ada gejala diterapi, kalau <65 dan
asimptomatik tidak diterapi (cek lab berkala aja).
tergantung nilai TSH juga, kalo TSH <0,1 diterapi walau ga ada gejala (bico dr.
pugud) terapi: ATD (anti tiroid drug: PTU, Methimazol, Solusio lugol)
B blocker (Propanolol cuma untuk fase akut, jadi bukan pilihan terapi pada SH)
Subclinical hyperthyroidism (SH) is most often caused by release of excess thyroid hormone
by the gland. This condition is defined as a low or undetectable serum thyroid-stimulating
hormone (TSH) with values within the normal reference range for both triiodothyronine (T3)
and free thyroxine (T4) estimates.
A TSH level of <0.1 mU/L on repeated measurement over a 3–6-month period is considered to
be persistent, effectively ruling out transient thyroiditis as a cause. The thyroid disorder
underlying SH should be diagnosed, and is most commonly TMNG, GD,or TA. (TMNG=
toxic multinodular goiter, TA= toxic adenoma, GD= grave disease)

The treatment of SH is similar to the treatment of overt hyperthyroidism. Radioactive iodine


is appropriate for most patients, especially in older patients when TMNG is a frequent cause
of SH. There are no data to inform whether elderly patients with SH would benefit from
pretreatment with ATDs to normalize thyroid function before radioactive iodine therapy.
Given the low risk of exacerbation, the risks of ATD therapy may outweigh any potential
small benefit. Long-term ATD therapy is a reasonable alternative to radioactive iodine in
patients with GD and SH, especially in younger patients, since remission rates are highest in
persons with mild disease.
42 Terapi gold standard untuk tetanus adalah..
a. Penicillin
b. Ceftriaxon
c. Metronidazole
d. Ciprofloxacin
43 Antiretroviral pada pasien HIV yang punya gangguan hati adalah..
a. Duviral dan Reviral
b. Duviral
c. Neviral
d. Stavudin
e. Efavirenz

Dalam pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada koinfeksi hepatitis C, saat ini tersedia ARV
gratis di Indonesia. ARV yang tersedia gratis adalah Duviral (Zidovudine + Lamivudine) dan
Neviral (Nevirapine). Sedangkan Efavirenz (Stocrin) tersedia gratis dalam jumlah yang amat
terbatas. Didanosine atau Stavudine tidak boleh diminum untuk penderita sedang mend efek
samping terhadap gangguan faal hati (Depkes, 2007).
N/B :
AZT : contohnya revival
Duviral® merupakan FDC dari AZT+3TC
Stavudin : contohnya staviral
44 Pasien wanita diare setelah makan roti, keluhannya kembung dan nyeri perut. Kulit pasien
terlihat gambaran dermatitis herpetiformis. Diagnosis?
a. Celiac disease
b. Kolitis uslseratif
c. Chron disease
keyword: makan roti gandum  diare dan ada gambaran alergi di kulit.
Celiac disease adalah reaksi imun ketika makan gluten, yaitu protein yang bisa ditemukan
pada gandum, jelai (barley), dan gandum hitam. Beberapa makanan yang mengandung
sereal tersebut adalah pasta, keik, sereal sarapan, saus atau kecap tertentu, sebagian besar
roti, dan beberapa jenis makanan siap saji.
Makan gluten akan mentrigger respon imun di usus halus. Reaksinya merusak mukosa
usus halus dan malabsorpsi, menyebakan diare, BB menurun, kembung, anemia, dll.
Dermatitis herpetiformis, also known as DH and Duhring‟s disease, is a
skin manifestation of celiac disease.

45 Obat antiviral yang digunakan pada Hepatitis B Kronik adalah


a. Ribovafir
b. Entecavir dan lamivudin

46 Hepatitis B kronis, udah ada asites, splenomegali, hasil endoskopi ditemukan ada varises
esofagus, sudah diligasi...terapi selanjutnya..
a. Furosemid
b. Spironolacton
c. Propanolol
d. Semua salah
e. Semua benar

Nah kalo udah ada tanda asites, splenomegali, varises esofagus udah pasti ada hipertensi
porta
Furosemid, spironolakton  diuretik u/ mengurangi asites
Beta bloker alias si propanolol  menurunkan aliran darah di vena porta  tekanan vena
porta tidak semakin tinggi menghindari pecahnya varises esofagus
47 Sirosis hepatis. Hematemesis melena TD drop, Hb 7, Trombosit 99.000n West Haven grade
II. Billirubin.. Albumin PT... (lupa angka pastinya)

Sirosis hepatis child pugh kelas... dengan syok hemoragik

Ini ada di nomor lain


48 Pasien 68 tahun datang dengan keluhan nyeri dada. Memiliki riwayat hipertensi sejak 3 bulan
yang lalu. EKG terdapat T inverted, LVH, saat ini penurunan kesadaran TD 80/60. Nadi 110
x/menit. Diagnosis yg mungkin adalah
A. Syok septik
B. Syok kardiogenik
C. Syok hipovolemik
D. Syok anafilaktik

Ini mah keliatan banget lah ya ada riw.nyeri dada, T inverted  infark miokard, terus tensinya
turun, nadi meningkat  SYOK. Diliat riw.causanya  SYOK KARDIOGENIK
49 Umur 19 tahun ke poliklinik karena keluhan BB menurun terus. Setelah dicek GDS 235, terapi
awal?

a. Sulfonilurea
b. Biguanid
c. Acarbose

Terapi awal untuk pasien terdiagnosis DM itu metformin gol.biguanid


50 Pasien usia 58 tahun GD2PP 210, GDP normal

Pada kasus GD2PP tinggi sedangkan GDP normal menandakan adanya hiperglikemia post
prandial. Obat hipoglikemia oral yang sering digunakan untuk menurunkan glukosa post
prandial adalah golongan alfa-glukosidase inhibitor contohnya acarbose
51 Pasien dengan riwayat DVT datang ke poli penyakit dalam, sekarang mengeluhkan kedua
kakinya bengkak. Pemeriksaan albumin 2.8, pemeriksaan lanjutan adalah
a. Urin rutin
b. Creatinin
c. Darah rutin
d. Feses rutin

Pemeriksaan penunjang DVT yaitu USG dopler, d-dimer test, dan venografi. Pada kasus
sekarang kedua kaki pasien bengkak, kemungkinan penyebab kedua kaki bengkak dan
hipoalbumin yaitu kelainan pada ginjal. Pemeriksaaan lanjutan yang dapat dilakukan yaitu:
kreatinin
52 Pasien DM sudah 12 th, mengeluh nyeri kaki, komplikasi yang mungkin adalah
a. DVT
b. Atralgia
c. Artritis
d. Limb iskemia
e. PAD

Penyakit arteri perifer atau peripheral artery disease (PAD) merupakan suatu kondisi adanya
lesi yang menyebabkan aliran darah dalam arteri yang mensuplai darah ke ekstremitas menjadi
terbatas. Arteri yang paling sering terlibat adalah femoris dan popliteal pada ekstremitas
bawah dan brakiosefalika atau subklavia pada ekstremitas bawah. Stenosis arteri atau
sumbatan karena aterosklerosis, tromboembolism dan vaskulitis dapat menjadi penyebab PAD.
Aterosklerosis menjadi penyebab paling banyak dengan kejadiannya mencapai 4% populasi
usia di atas 40 tahun, bahkan 15-20% pada usia lebih dari 70. Kondisi aterosklerosis tersebut
terjadi sebagaimana pada kasus penyakit arteri koroner begitu juga dengan faktor resiko
majornya seperti merokok, diabetes mellitus, dislipidemia dan hipertensi.
53 Seorang laki laki usia 24 th mengeluhkan sesak napas, keringat malam hari, penurunan berat
badan, batuk dahak sulit keluar. Gambaran rontgent thorax. Dahak BTA SPS - Diagnosis
pasien tersebut adalah:
A. Tb paru
B. Tb milier
C. Pneumonia
D. Bronkhitis

Gambar foto thoraxnya mirip seperti ini, corakan bronkhovaskuler sangat meningkat.
Gambaran nya sugestif TB milier. Pemeriksaan sputum SPS – kemungkinan disebabkan
karena pasien sulit mengeluarkan dahak.
54 Seorang Laki-laki dengan hematemesis melena. TD 80/60, N 110, RR: 24. Hb 7, Trombosit
99.000. West Haven Grade II. Bilirubin 4, Albumin 2.1, Total protein 5.2, dan INR 1,5.
Klasifikasi menurut Child-Turcotte-Pugh (CTP), adalah
a. Child-Turcotte-Pugh class A Sirosis hepatis dan Enselopati hepaticum e.c Hepatitis dengan
syok hemoragic
b. Child-Turcotte-Pugh class A Sirosis hepatis e.c Hepatitis dengan syok hemoragic
c. Child-Turcotte-Pugh class B Sirosis hepatis dan Enselopati hepaticum e.c Hepatitis dengan
syok hemoragic
d. Child-Turcotte-Pugh class B Sirosis hepatis e.c Hepatitis dengan syok hemoragic
e. Child-Turcotte-Pugh class C Sirosis hepatis dan Enselopati hepaticum e.c Hepatitis dengan
syok hemoragic
Skoring:
Bilirubin 4 skor 3
Albumin 2,1 skor 3
INR 1,5 skor 1
Asites tidak ada data
Ensefalopati hepatikum west haven grade II skor 2
Jumlah skor : 9 -> Class B
55 Seorang laki-laki dating dengan lemas, takikardi, berdebar-debar. Pemeriksaan GDS 78
mg/dL. Penanganan awal pasien tersebut adalah
a. Oksigenasi
b. Minum gula manis
c. Dextrose 5%
d. Dextrose 10%
e. Dextrose 40%

56 Asma ditegakkan bila pada pemeriksaan spirometri


a. VEP 1 5%
b. VEP1 10 %
c. VEP 1 12%
d. Bukan semua

Dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronchodilator jika VEP1 .>12% atau >200 ml
didiagnosis asma. Respons positif terhadap inhalasi bronkodilator adalah terdapat perubahan
KVP dan/atau
VEP1 minimal 12% atau 200 ml setelah inhalasi bronkodilator.

57 Seorang pasien laki-laki 40 tahun rutin kontrol dengan ulkus peptikum. Pasien merasa nyeri
perut semakin bertambah dan dicurigai adanya perforasi gaster. Pada saat pemeriksaan, pasien
menolak untuk dipegang karena pemeriksaan sebelumnya pasien merasa tidak nyaman.
Pemeriksaan apa yang membantu menegakkan diagnosis peritonitis tanpa palpasi
a. Auskultasi didapatkan bising usus turun
b. Nyeri dirasakan memberat saat pasien batuk
c. Nyeri dirasakan muncul saat menyentuh sedikit bagian sudut costophrenicus
d. Intestinal hiperperistaltik saat auskultasi
e. Pemeriksaan rectal touch didapatkan darah

Perforasi gaster akan menyebabkan peritonitis akut. Penderita yang mengalami


perforasi akan tampak kesakitan hebat, seperti ditikam di perut. Nyeri ini timbul mendadak,
terutama dirasakan di daerah epigastrium karena rangsang peritoneum oleh asam lambung,
empedu dan/atau enzim pankreas. Cairan lambung akan mengalir ke kelok parakolika kanan,
menimbulkan nyeri perut kanan bawah, kemudian menyebar ke seluruh perut menimbulkan
nyeri seluruh perut. Pada awal perforasi, belum ada infeksi bakteria, fase ini disebut fase
peritonitis kimia. Adanya nyeri di bahu menunjukkan adanya rangsangan peritoneum di
permukaan bawah diafragma. Reaksi peritoneum berupa pengenceran zat asam yang
merangsang itu akan mengurangi keluhan untuk sementara sampai kemudian terjadi peritonitis
bakteria.
Rangsangan peritoneum menimbulkan nyeri tekan dan defans muskuler. Pekak hati
bisa hilang karena adanya udara bebas di bawah diafragma. Peristaltis usus menurun sampai
menghilang akibat kelumpuhan sementara usus. Bila telah terjadi peritonitis bakteria, suhu
badan penderita akan naik dan terjadi takikardia, hipotensi, dan penderita tampak letargik
karena syok toksik.
Rangsangan peritoneum menimbulkan nyeri pada setiap gerakan yang menyebabkan
pergeseran peritoneum dengan peritoneum. Nyeri subjektif dirasakan waktu penderita
bergerak, seperti berjalan, bernapas, menggerakkan badan, batuk, dan mengejan. Nyeri
objektif berupa nyeri ketika digerakkan seperti pada saat palpasi, tekanan dilepaskan, colok
dubur, tes psoas, dan tes obturator.
58 Kasus ibu-ibu datang dg keluhan pada kedua sendi dan jari tangan dan kiri nyeri, tak bisa
digerakkan terutama pada pagi hari. Diagnosis
A. OA
B. RA
C. Gout
D. Lupa
E. Lupa

Nyeri kedua sendi(simetris), mengenai sendi kecil, kaku pagi hari tanda RA
59 Obat TB yang paling hepatotoksik adalah (kurang lebih kayak gitu soalnya, sebenernya kasus)
A. Rifampicin
B. Isoniazid
C. Pirazinamid
D. Etambutol
E. Streptomisin
Obat RHZ semuanya memiliki efek hepatotoksik, yang paling hepatotoksik adalah
pirazinamid.
Rifampisin:
Efek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengobatan
simptomatis ialah :
- Sindrom flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang
- Sindrom perut berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah kadang-
kadang diare
- Sindrom kulit seperti gatal-gatal kemerahan
Efek samping yang berat tetapi jarang terjadi ialah :
- Hepatitis imbas obat atau ikterik, bila terjadi hal tersebut OAT harus distop
dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB pada keadaan khusus
- Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan gagal ginjal. Bila salah satu
dari gejala ini terjadi, rifampisin harus segera dihentikan dan jangan diberikan
lagi walaupun gejalanya telah menghilang
- Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas
Rifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air mata
dan air liur. Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan
tidak berbahaya. Hal ini harus diberitahukan kepada pasien agar mereka
mengerti dan tidak perlu khawatir.
Pirazinamid:
Efek samping utama ialah hepatitis imbas obat (penatalaksanaan sesuai
pedoman TB pada keadaan khusus). Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri aspirin)
dan kadang-kadang dapat menyebabkan serangan arthritis Gout, hal ini
kemungkinan disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat.
Kadang-kadang terjadi reaksi demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit yang
lain
60 Kasus ibu-ibu dengan BMI nya udah masuk overweight/obesitas, keluhan lutut nyeri dan sakit.
Dx yang tepat
a. OA
b. RA
c. Gout
d. Lupa
e. Lupa
Oseoartritis merupakan penyakit radang sendi degeneratif. Faktor risikonya antara lain usia
tua, obesitas, aktivitas fisik berlebih, penggunan sendi yang repetitif/berulang-ulang,
pekerjaan tertentu (yang menyebabkan „stress‟ pada sendi), kelemahan otot, densitas tulang,
trauma lutut/sendi (walaupun kena trauma beberapa tahun yg lalu dan udah pernah dinyatakan
sembuh), deformitas tulang (kelainan sendi maupun kartilago sejak lahir), genetik.
61 Seorang bapak umur 50-70th, dtg dengan keluhan sesak nafas, tensi 140/90 mmHg, edem pada
kaki/pulmo. Obat hipertensi yang bisa digunakan
a. Furosemid
b. Spironolakton
c. Salah satu jenis diuretik, lupa golongannya
d. Semua salah
e. Semua benar
Pada keadaan edema kaki/pulmo diberikan furosemide untuk mengurangi cairan dan bisa
dikombinasikan dengan spironolakton untuk mencegah hipokalemia. Obat golongan
ACEI/ARB boleh diberikan pada hampir semua pasien kecuali pada kehamilan. ARB tidak di
indikasikan pada pasien CAD dan stroke.
62 Obat yang digunakansaat ada serangan asma (intinya ada kasus gitu)
a. LABA
b. SABA
c. Lupa
Pada serangan asma digunakan obat reliever salah satunya yaitu golongan Short Acting Beta2
Agonis (salbutamol/terbutalin)
63 Agar pada kasus 4 (OA) tidak terjadi maka perlu dilakukan pencegahan kecuali
a. Menghindari trauma
b. Menurunkan BB
c. Memeriksa kepadatan tulang
d. Olahraga berat secara teratur
e. Tidak ada yang benar

Berdasarkan faktor resiko OA yang sudah dibahas di nomor sebelumnya salah satunya yaitu
aktivitas fisik berlebih, maka pencegahan yang tidak tepat adalah olahraga berat secara
teratur, karena seharunsnya dihindari.
64 Nb: ini aku lupa2 ingat intinya soal GH banyak yang ganti jadi harus bener baca

Vignete seorang pasien intinya dia edem kaki, tangan, proteinuria +3, albumin rendah
pokonya..trus pemeriksaan apa yg dibutuhkan

Kalo gini kan curiga Sind.Nefrotik PAKE (Proteinuria, Albumin, Kolesterol, Edem)  cek
profil lipid/kolesterol
65 Ada pasien intinya sama ada edem, nah trus pipis berwarna merah, TD tinggi bla bla bla.

Kondisinya klo kyk gini udah ga mungkin glomerulonefritis doang tp udah sind.nefritis, trus
ditanya nya pemeriksaan yg akan dilakukan apa?
Sindrom Neftritis  POHAEH (Proteinuri, Oligouri, Hematuria, Azotemia, Edem, Hipertensi

Di pilihan nya tuh ada cek kreatinin, urin rutin, esbach..pokonya bingung mau jawab yg mana
antara kreatinin atau ESBACH tp kmren aku jawabnya esbach  soalnya kalo dokyun suka
nyuruh koass nya liat balance cairan dan urin nya dalam 24 jam :D dan esbach tuh kan
bisa bener2 liat proteinuri nya dalam 24 jam 
Tapi ya ikuti kata hati aja
66 Vignette: seorang pasien kecelakaan lalu lintas, intinya trauma toraks terus saat perkusi
didapatkan hipersonor di hemitoraks dekstra  pneumotoraks dekstra
67 Vignette: Ny X GxPxAx hamil 10 minggu menderita hipertensi, anti hipertensi yang ga boleh
diberikan  captopril
68 Vignette: Ny X GxPxAx lagi hamil terus kena TB baru pertama kali. Apa yang anda lakukan
 tetap berikan OAT 2RHZE/4R3H3

Maaf ya cuma terkumpul segini dari 84 soal, susah banget ngumpulinnya karena
kita hanya ber-16..tapi ya semoga bermanfaat. Pokonya soal-soal baru tuh paru,
jantung, sama GH. Jadi diliat komposisi si pembuat soal sebelumnya dan
sekarang, biar ga terlalu banyak belajar hehehe

Good luck bray 

Das könnte Ihnen auch gefallen