Sie sind auf Seite 1von 338

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN


KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA
DIDIK KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TESIS

AAN PUTRA
14205001

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


dalam mendapatkan gerar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
ABSTRACT

Aan Putra. 2016. The Development of Mathematics Learning Instruments


Based on Guided Discovery to Improve Understanding of Concepts and
Mathematical Reasoning Ability for Grade VIII Students at Junior High
School. Thesis. The Magister of Mathematics Education Program at
Mathematics and Science Faculty Padang State University.
The purpose of this research is to produce learning instruments based on
guided discovery that valid, practice and effective to increase students
understanding of concepts and mathematical reasoning ability. Learning
instruments that developed were lesson plan or Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) and student worksheet or Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD).
This research is a development research with Plomp model that consists of
three steps namely preliminary research, prototyping phase and assessment phase.
In prototyping phase, researcher designed and evaluated the prototype by using
formative evaluation steps. The subject of field test in this study were grade VIII
students at SMP Negeri 1 Kerinci in 2015/2016 academic year. The instruments
were used in this study are validation sheets for RPP, validation sheets for LKPD,
questionnaire for teacher, questionnaires for students, sheets of observation for
learning process, and final test. Before use for collect data, these instruments were
validated by validators.
The result of this research is matematics learning instruments that
suttisfied validity, practicality and effectiveness criteria. The analysis result of
validation sheets for RPP and LKPD show that learning instruments that develop
are valid. These ones are also practice based on the analysis result of
questionnaire for teacher, questionnaires for students, and sheets of observation
for learning process. In addition, the learning instruments that develop are also
effective to improve students understanding of concepts and mathematical
reasoning ability.

i
ABSTRAK

Aan Putra. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis


Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Padang
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII
SMP. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Plomp
yang terdiri dari tiga tahapan yaitu penelitian pendahuluan, tahap pengembangan,
dan tahap penilaian. Pada tahap pengembangan dilakukan perancangan dan
penilaian perangkat pembelajaran melalui tahap-tahap evaluasi formatif. Subjek
uji lapangan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII
SMP Negeri 1 Kerinci Tahun Pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan
adalah lembar validasi RPP, lembar validasi LKPD, angket respon guru, angket
respon peserta didik, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes.
Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen terlebih
dahulu divalidasi oleh validator.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran yang memenuhi
kriteria valid, praktis dan efektif. Hasil analisis terhadap lembar validasi RPP dan
LKPD menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid.
Perangkat pembelajaran juga praktis berdasarkan hasil analisis terhadap angket
respon guru, angket respon peserta didik dan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Selain itu perangkat pembelajaran yang dikembangkan juga efektif
untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis
peserta didik.

ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
dan Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun di
perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian dan rumusan saya sendiri tanpa
bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali dikutip secara tertulis
dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan
menyebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pada daftar rujukan.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh
karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan
hukum yang berlaku.

Padang, Februari 2016


Saya yang Menyatakan

Aan Putra
NIM. 14205001

v
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur yang tak terhingga peneliti ucapkan ke hadirat Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti
dapat menyelesaikan penelitian ini yang bertajuk: “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran Matematis Peserta Didik
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”.
Hasil penelitian ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Padang.
Banyak tantangan dan hambatan yang peneliti hadapi dalam
melaksanakan penelitian ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak kesulitan itu dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati peneliti ucapkan
terima kasih kepada:
1. Pembimbing I, Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si., Ph.D. dan pembimbing II, Dr.
Indrati Kusumaningrum, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan, masukan,
saran-saran, arahan dan koreksi selama penulisan tesis ini.
2. Kontributor/penguji, Dr. Irwan, M.Si. sekaligus validator, Dr. Armiati, M.Pd.,
dan Dr. Azwir Anhar, M.Si., yang telah memberikan masukan, saran-saran,
arahan dan koreksi selama penulisan tesis ini.
3. Validator, Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc. sekaligus Ketua Program
Studi Magister Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang, Dr. Rudi Chandra, M.Pd.,
M.H., Dr. Ridwan, M.Sc.Ed., dan Dr. Yenni Hayati, M.Hum., yang telah
meluangkan waktu untuk menvalidasi dan memberikan masukan, koreksi dan
saran demi kesempurnaan instrumen dan perangkat ini.
4. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Padang, Prof. Dr. Lufri, M.S.

vi
5. Bapak dan Ibu pengajar dan staf akademik pada Program Magister
Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang atas segala bimbingan dan bantuannya selama
peneliti menempuh pendidikan di Universitas Negeri Padang dan
melaksanakan penelitian ini.
6. Kepala SMP Negeri 1 Kerinci, Jon Effendi, S.Pd.
7. Guru matematika SMP Negeri 1 Kerinci, Permi Sasriarti, S.Pd.
8. Serta semua pihak lain yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penelitian ini.
Atas semua bantuan, bimbingan, arahan serta dukungan yang telah
diberikan semoga Allah SWT. membalas dengan balasan yang lebih baik.
Meskipun dengan usaha yang maksimal, peneliti menyadari bahwa hasil
penelitian ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Dengan penuh
keterbukaan dan kerendahan hati peneliti sangat mengharapkan kritik, saran dan
masukan yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya peneliti mengharapkan semoga hasil penelitian ini bermanfaat
bagi pembaca dan juga bagi peneliti serta dapat menjadi sumbangan pikiran dalam
kemajuan dunia pendidikan.
Padang, Februari 2016

Peneliti

vii
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT .................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

PERSETUJUAN AKHIR TESIS .................................................................. iii

PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS ................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Spesifikasi Produk .................................................................................. 9

E. Pentingnya Penelitian ............................................................................. 13

F. Asumsi dan Pembatasan Penelitian ........................................................ 14

G. Definisi Istilah ........................................................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 17

1. Pembelajaran Matematika ............................................................... 17

viii
2. Model Penemuan Terbimbing ......................................................... 19

3. Perangkat Pembelajaran .................................................................. 26

4. Kriteria Kualitas Produk .................................................................. 33

5. Pemahaman Konsep Matematika .................................................... 38

6. Kemampuan Penalaran Matematis .................................................. 40

B. Penelitian Relevan .................................................................................. 43

C. Kerangka Konseptual.............................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 47

B. Model Pengembangan ............................................................................ 47

C. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 49

1. Penelitian Pendahuluan ................................................................... 49

2. Tahap Pengembangan ...................................................................... 53

3. Tahap Penilaian ............................................................................... 60

D. Uji Coba Produk ..................................................................................... 62

E. Subjek Penelitian .................................................................................... 62

F. Jenis dan Sumber Data............................................................................ 64

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 64

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 83

1. Hasil Penelitian Pendahuluan .......................................................... 83

2. Hasil Tahap Pengembangan ............................................................ 88

ix
3. Hasil Tahap Penilaian ...................................................................... 114

B. Pembahasan ............................................................................................ 128

1. Validitas Perangkat Pembelajaran ..................................................... 128

2. Praktikalitas Perangkat Pembelajaran ................................................ 130

3. Efektivitas Perangkat Pembelajaran .................................................. 131

C. Pembatasan Penelitian ............................................................................ 132

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 134

B. Implikasi ................................................................................................. 135

C. Saran ....................................................................................................... 136

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 137

LAMPIRAN .................................................................................................... 140

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Tes Kondisi Awal Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran


Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Kerinci .................... 5

2. Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan


Pembelajaran Konvensional...................................................................... 24

3. Kriteria Perangkat Pembelajaran yang Berkualitas Tinggi ....................... 37

4. Kriteria Evaluasi pada Penelitian Pengembangan .................................... 48

5. Rincian Kegiatan Pengumpulan Data pada Analisis Kebutuhan .............. 51

6. Aspek-aspek Validasi RPP oleh Pakar ..................................................... 56

7. Aspek-aspek Validasi LKPD oleh Pakar .................................................. 56

8. Aspek-aspek Penilaian LKPD pada Evaluasi Perorangan ........................ 58

9. Aspek-aspek Penilaian LKPD pada Evaluasi Kelompok Kecil ................ 59

10. Karakteristik Subjek Penelitian................................................................. 64

11. Hasil Revisi Lembar Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing ....... 65

12. Hasil Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing ............................... 66

13. Hasil Revisi Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing ... 67

14. Hasil Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing ............................ 68

15. Hasil Revisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan RPP Berbasis Penemuan Terbimbing .................................. 70

16. Hasil Validasi Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .................. 71

17. Hasil Revisi Angket Respon Guru ............................................................ 72

18. Hasil Validasi Angket Respon Guru ......................................................... 72

19. Hasil Revisi Angket Respon Peserta Didik .............................................. 73

xi
20. Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik ........................................... 74

21. Hasil Revisi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran
Matematis .................................................................................................. 76

22. Hasil Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan


Penalaran Matematis ................................................................................. 77

23. Instrumen yang Digunakan ....................................................................... 77

24. Skala Penilaian Lebar Validasi ................................................................. 78

25. Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ............................................... 79

26. Skala Penilaian Lembar Observasi ........................................................... 79

27. Kategori Praktikalitas Keterlaksanaan Pembelajaran dengan


Penggunaan Perangkat Pembelajaran ....................................................... 80

28. Skala Penilaian Angket ............................................................................. 81

29. Kategori Praktikalitas Perangkat Pembelajaran ........................................ 82

30. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Lingkaran Kelas VIII SMP 86

31. Saran Validator untuk Revisi RPP ............................................................ 103

32. Hasil Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing ............................... 104

33. Saran Validator untuk Revisi LKPD ......................................................... 106

34. Hasil Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing ............................ 107

35. Hasil Angket Respon Guru terhadap LKPD Berbasis Penemuan


Terbimbing ................................................................................................ 114

36. Hasil Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD Berbasis Penemuan
Terbimbing ................................................................................................ 115

37. Hasil Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan


RPP Berbasis Penemuan Terbimbing ....................................................... 125

38. Hasil Analisis Data Hasil Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan
Penalaran Matematis ................................................................................. 126

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konseptual ................................................................................ 46

2. Lapisan Evaluasi Formatif ........................................................................ 53

3. Alur Penelitian Pengembangan ................................................................. 63

4. Peta Konsep Materi Lingkaran ................................................................. 88

5. Pengajuan Permasalahan pada Kegiatan Pendahuluan Diikuti


Pertanyaan-pertanyaan Penjelas ................................................................ 91

6. Penyampaian Tujuan Pembelajaran dan Cara Belajar pada Kegiatan


Pendahuluan .............................................................................................. 92

7. Kegiatan Memfasilitasi Peserta Didik Mengidentifikasi Ciri-ciri Unsur-


unsur Lingkaran ........................................................................................ 93

8. Kegiatan Memfasilitasi Peserta Didik Melakukan Presentasi dan Diskusi


Secara Klasikal .......................................................................................... 94

9. Kegiatan Penutup pada LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing .............. 95

10. Penyajian Permasalahan pada LKPD yang Disertai Gambar ................... 97

11. Penyajian Kegiatan Penemuan Rumus Luas Lingkaran ........................... 98

12. Contoh Kegiatan Penarikan Kesimpulan Rumus Luas Lingkaran............ 99

13. Desain Cover LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing ............................. 101

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Validator .............................................................................. 140

2. Pedoman Wawancara Guru pada Penelitian Pendahuluan ....................... 141

3. Hasil Wawancara Guru (Penelitian Pendahuluan) .................................... 142

4. Soal Tes Kondisi Awal Pemahaman Konsep dan Kemampuan


Penalaran Matematis ................................................................................. 144

5. Angket Pendapat Peserta Didik (Penelitian Pendahuluan) ....................... 145

6. Hasil Angket Pendapat Peserta Didik (Penelitian Pendahuluan) .............. 150

7. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 154

8. Instrumen Validasi terhadap Lembar Validasi RPP Berbasis Penemuan


Terbimbing ................................................................................................ 158

9. Analisis Hasil Validasi RPP...................................................................... 166

10. Lembar Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing ........................... 167

11. Analisis Hasil Validasi RPP...................................................................... 183

12. Instrumen Validasi terhadap Lembar Validasi LKPD Berbasis


Penemuan Terbimbing .............................................................................. 187

13. Analisis Hasil Validasi terhadap Lembar Validasi LKPD ........................ 195

14. Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing Aspek


Didaktik dan Aspek Isi .............................................................................. 196

15. Analisis Hasil Validasi LKPD Aspek Didaktik ........................................ 208

16. Analisis Hasil Validasi LKPD Aspek Isi .................................................. 210

17. Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing Aspek


Tampilan ................................................................................................... 211

18. Analisis Hasil Validasi LKPD Aspek Tampilan ....................................... 214

xiv
19. Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing Aspek Bahasa 215

20. Analisis Hasil Validasi LKPD Aspek Bahasa........................................... 219

21. Analisis Hasil Validasi LKPD Semua Aspek ........................................... 220

22. Lembar Observasi Evaluasi Perorangan ................................................... 221

23. Lembar Observasi Evaluasi Kelompok Kecil ........................................... 229

24. Instrumen Validasi terhadap Lembar Observasi Keterlaksanaan


Pembelajaran ............................................................................................. 234

25. Analisis Hasil Validasi terhadap Lembar Observasi Keterlaksanaan


Pembelajaran ............................................................................................. 240

26. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ..................................... 241

27. Analisis Hasil Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran ........... 247

28. Instrumen Validasi terhadap Angket Respon Guru .................................. 248

29. Analisis Hasil Validasi terhadap Angket Respon Guru ............................ 254

30. Angket Respon Guru ................................................................................. 255

31. Analisis Angket Respon Guru .................................................................. 261

32. Instrumen Validasi terhadap Angket Respon Peserta Didik ..................... 263

33. Analisis Hasil Validasi terhadap Angket Respon Peserta Didik............... 269

34. Angket Respon Peserta Didik ................................................................... 270

35. Analisis Angket Respon Peserta Didik ..................................................... 274

36. Kisi-kisi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran


Matematis .................................................................................................. 275

37. Lembar Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan


Penalaran Matematis ................................................................................. 278

38. Analisis Hasil Validasi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan
Penalaran Matematis ................................................................................. 290

39. Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran Matematis .... 291

xv
40. Contoh Jawaban Peserta Didik ................................................................. 293

41. Rubrik Penskoran Pemahaman Konsep .................................................... 297

42. Rubrik Penskoran Kemampuan Penalaran Matematis .............................. 299

43. Analisis Hasil Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran


Matematis .................................................................................................. 301

44. Surat-surat ................................................................................................. 302

45. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing ..... 307

46. Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Penemuan Terbimbing ................. 312

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka menjawab tantangan dan kebutuhan pada masa sekarang

dan masa yang akan datang, pemerintah telah merumuskan tujuan pendidikan

nasional yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan di seluruh Indonesia.

Tujuan pendidikan nasional tersebut tertera dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yang menjelaskan

bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya
potensi pesarta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional tersebut di atas masih sangat umum dan

mencakup banyak bidang ilmu yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa mata

pelajaran yang wajib diajarkan, salah satunya adalah matematika. Matematika

merupakan salah satu bagian ilmu yang harus dipelajari dan dikuasai oleh peserta

didik pada semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga

perguruan tinggi dengan porsi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Hal ini tidak

mengherankan karena belajar matematika tidak hanya untuk menjadi guru

matematika atau ahli matematika, tetapi jauh lebih penting bahwa manusia tidak

dapat hidup tanpa penguasaan terhadap matematika.

1
2

Penguasaan setiap individu terhadap matematika pada tingkat tertentu

ikut menentukan kelangsungan hidup dan kemajuan suatu peradaban. Penguasaan

individual ini pada dasarnya bukanlah penguasaan matematika sebagai suatu ilmu

pengetahuan semata, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika

(mathematics literacy) yang diperlukan untuk memahami dunia sekitar serta untuk

keberhasilan dalam kehidupannya saat ini dan di masa depan. Hal ini sesuai

dengan dua visi utama pembelajaran matematika yaitu; (1) mengarahkan

pembelajaran matematika untuk pemahaman konsep-konsep yang kemudian

diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan ilmu pengetahuan lainnya, dan (2)

mengarahkan ke masa depan yang lebih luas yaitu matematika memberikan

kemampuan pemecahan masalah, sistematik, kritis, cermat, bersifat objektif dan

terbuka. Kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam menghadapi masa depan

yang selalu berubah (Sumarmo, 2001).

Seiring perubahan zaman, tujuan pembelajaran matematika di Indonesia

juga mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Rumusan

tujuan pembelajaran matematika dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, yaitu tujuan pembelajaran

matematika lebih menekankan pada: (1) Memahami konsep matematika, (2)

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, (3) Memecahkan masalah, (4)

Mengomunikasikan gagasan, dan (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan.

Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut di atas,

pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64


3

Tahun 2013 menetapkan bahwa tingkat kompetensi yang harus dicapai dalam

pembelajaran pada pendidikan menengah khususnya tingkat kelas VII-VIII

SMP/MTs/SMPLB/PAKET B antara lain memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural); dan mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak.

Berdasarkan permendikbud di atas, dua kemampuan dasar yang penting

untuk dicapai dalam pembelajaran matematika adalah pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematika. Pemahaman konsep matematika memberikan

pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada peserta didik bukan hanya

sekedar hapalan. Dengan pemahaman konsep matematika peserta didik

diharapkan dapat lebih mengerti akan konsep atau materi pelajaran itu sendiri,

keterkaitan antar konsep, dan menggunakan konsep dalam menyelesaikan

masalah. Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan pembelajaran

matematika yang mutlak harus dicapai sebab pemahaman akan suatu konsep

sangat mendukung untuk memahami konsep berikutnya, atau dengan kata lain

pemahaman suatu konsep menjadi prasyarat untuk memahami konsep berikutnya.

Demikian pula pada aspek kemampuan penalaran, materi matematika dan

penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Materi

matematika dipahami melalui penalaran, sebaliknya penalaran dipahami dan

dilatihkan melalui pembelajaran matematika. Penguasaan terhadap kemampuan

penalaran matematika diharapkan peserta didik dapat berpikir dan menalar tentang

suatu persoalan matematika, menganalisis situasi matematika dengan

menggunakan pola, menentukan validitas argumen, dan mampu berpikir secara


4

logis, kritis dan sistematis. Penguasaan terhadap kedua kemampuan dasar ini

sudah semestinya dicapai secara maksimal dalam pembelajaran matematika, tidak

terkecuali pada jenjang pendidikan SMP.

Namun laporan studi internasional memperlihatkan kenyataan yang

sebenarnya dari kualitas pendidikan kita terutama pada jenjang pendidikan SMP.

Laporan Trends of International Mathematic and Science Study (TIMSS) 2011 dan

hasil survey PISA (Programme International for Student Assesment) memberikan

gambaran adanya masalah dalam sistem pendidikan di Indonesia khususnya pada

pembelajaran matematika yang menyebabkan para peserta didik Indonesia belum

bisa bersaing dengan peserta didik dari negara lain. Kemampuan matematika

peserta didik Indonesia berada pada tingkatan kognitif mengetahui (knowing)

yang merupakan tingkatan terendah menurut kriteria tingkatan kognitif. Peserta

didik Indonesia belum dapat memahami dan menerapkan pengetahuan dasar yang

dimiliki untuk menyelesaikan masalah (applying), serta belum mampu memahami

dan menerapkan pengetahuan dalam masalah yang kompleks, membuat

kesimpulan, serta menyusun generalisasi (reasoning).

Ketika melakukan observasi di SMP Negeri 1 Kerinci pada tanggal 2

November 2015, peneliti mencoba mengungkap pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik pada materi sistem persamaan

linear dua variabel (SPLDV). Materi ini dipilih karena merupakan materi yang

sudah dipelajari oleh peserta didik. Peneliti memberikan 6 soal yang terdiri dari 3

soal pemahaman konsep dan 3 soal kemampuan penalaran matematis. Soal tes

kondisi awal pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis dapat


5

dilihat pada Lampiran 4. Persentase perolehan skor 22 orang peserta didik yang

diuji untuk tiap soal disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Tes Kondisi Awal Pemahaman Konsep dan Kemampuan


Penalaran Matematis Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Kerinci

No. Persentase Perolehan Skor


Kemampuan Indikator
soal 0 1 2 3 4
Menyatakan ulang
1 9,09 31,82 36,36 22,73 -
konsep
Memberi contoh
2 0,00 36,36 36,36 27,27 -
Pemahaman dan bukan contoh
konsep Menggunakan
konsep dalam
3 4,55 27,27 31,82 22,73 13,64
perhitungan
sederhana
Memeriksa validitas
4 40,91 36,36 18,18 4,55 -
argumen
Kemampuan Menggunakan pola
5 22,73 31,82 27,27 18,18 -
penalaran dan hubungan
Mengikuti aturan
6 13,64 36,36 40,91 9,09 -
inferensi

Dari hasil tes pada Tabel 1 terlihat bahwa masih sedikit persentase

peserta didik yang memperoleh skor ideal. Hal ini menunjukkan bahwa

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik yang

masing-masing diwakili oleh tiga indikator masih belum optimal.

Pada hari yang sama, peneliti melakukan wawancara dengan dua orang

guru matematika SMP Negeri 1 Kerinci. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh

beberapa informasi, diantaranya dibutuhkan bahan ajar yang cocok untuk semua

peserta didik karena kemampuan peserta didik yang bervariasi, guru lebih

cenderung menggunakan cara belajar konvensional karena dinilai lebih efektif

dalam penggunaan waktu dan peserta didik lebih cepat mengerti materi yang

diajarkan karena langsung pada poin-poin penting saja. Selain itu juga diperoleh
6

informasi bahwa bahan ajar yang digunakan selama ini hanya berupa ringkasan

materi dan kumpulan soal. Terakhir, guru setuju dengan pengembangan LKS atau

LKPD yang bisa membantu peserta didik menemukan dan memahami konsep

melalui kegiatan penemuan yang dibimbing oleh guru. Untuk spesifikasi LKPD

yang akan dikembangkan, guru menyerahkannya pada keinginan peserta didik

yang akan menjadi penggunanya.

Selain itu berdasarkan hasil observasi terhadap cara mengajar guru

diperoleh beberapa informasi, pertama kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sudah mengacu pada usaha membelajarkan peserta didik namun peran guru

masih sangat dominan sehingga peserta didik belum mendapat ruang yang cukup

untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Kedua, pembelajaran yang

dilakukan oleh guru belum membiasakan peserta didik bernalar dalam

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari materi baru atau

dalam memecahkan masalah. Selain itu kegiatan pembelajaran juga belum

memfasilitasi peserta didik dalam melatih kemampuan penalaran misalnya dalam

menarik kesimpulan dari meteri yang telah dipelajari dan menyelesaikan soal

yang membutuhkan penalaran.

Menyikapi masalah peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis peserta didik dan cara mengajar guru yang dilakukan selama

ini, peneliti menawarkan penggunaan pembelajaran penemuan terbimbing. Model

pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan pilihan yang

tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematika karena menurut Suherman dkk (2003: 214), keuntungan pembelajaran


7

dengan penemuan terbimbing antara lain peserta didik aktif dalam berpikir dan

bernalar untuk menemukan hasil akhir. Selain itu peserta didik lebih memahami

konsep karena peserta didik mengalami sendiri proses penemuan konsep. Sesuatu

yang diperoleh dengan cara ini akan lebih bermakna dan lebih lama diingat.

Pendapat tersebut secara tersirat menyebutkan bahwa pembelajaran penemuan

terbimbing mampu meningkatkan pemahaman konsep dan melatih kemampuan

penalaran matematis peserta didik. Pendapat ini dipertegas oleh hasil penelitian

Bani (2011) yang membuktikan bahwa pembelajaran matematika dengan

penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis peserta didik sekolah menengah pertama.

Penerapan penerapan pembelajaran dengan penemuan terbimbing

membutuhkan adanya perangkat pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik

dan langkah-langkah penemuan terbimbing, salah satunya Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Pemilihan pengembangan RPP dikarenakan RPP merupakan

pedoman atau panduan pelaksanaan proses pembelajaran yang sangat menentukan

tindakan guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan. Penggunaan pendekatan, strategi, model dan metode pembelajaran

juga tergambar dalam RPP sehingga pengembangan RPP merupakan langkah

yang tepat dalam merancang proses pembelajaran yang diinginkan.

Sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran penemuan terbimbing,

dibutuhkan sumber belajar yang sesuai baik berupa buku sumber, modul maupun

lembar kerja peserta didik. Peneliti memilih pengembangan LKPD pada penelitian

ini karena pada penyusunan LKPD sangat memungkinkan untuk mengarahkan


8

peserta didik menemukan sendiri konsep-konsep matematika. Berbeda dengan

buku sumber atau modul yang lebih banyak menyajikan konsep-konsep dalam

bentuk jadi. Hal ini sesuai dengan pendapat Praswoto (2010: 208), yang

menyatakan bahwa salah satu tujuan penggunaan bahan ajar termasuk lembar

kerja peserta didik adalah untuk membantu peserta didik dalam menemukan

konsep. Bahan ajar harus dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan analisis yang

membantu peserta didik dalam mengaitkan fenomena yang mereka amati dengan

konsep yang akan mereka bangun dalam pikiran mereka.

Hal inilah yang mendasari peneliti untuk mencoba mengembangkan RPP

dan LKPD berbasis penemuan terbimbing yang diharapkan dapat mengarahkan

dan membimbing peserta didik untuk dapat menemukan, memahami, menjelaskan

keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah serta dapat

menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana proses dan hasil pengembangan perangkat

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing pada materi lingkaran kelas VIII

SMP yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik?”.


9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing pada materi lingkaran kelas VIII SMP yang valid,

praktis dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis peserta didik.

D. Spesifikasi Produk

Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing pada mata

pelajaran Matematika di kelas VIII SMP yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri

dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta didik

(LKPD) dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Spesifikasi RPP

Spesifikasi RPP berbasis penemuan terbimbing yang akan dikembangkan

antara lain:

a. Indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran disesuaikan

dengan indikator pemahaman konsep dan indikator kemampuan penalaran

matematis.

b. Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang tepat dan cukup

untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.

c. Pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan memberi rangsangan dengan

cara memberi permasalahan yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari dengan tujuan memunculkan rasa ingin tahu peserta didik sehingga

peserta didik tergugah untuk melakuakan kegiatan penemuan.


10

d. Pada kegiatan membuat dugaan sementara, guru memfasilitasi peserta didik

untuk mengajukan pendapatnya tentang cara menyelesaikan masalah.

e. Pada kegiatan pengumpulan data, peserta didik melakukan mengidentifikasi

informasi dari gambar atau penjelasan yang diberikan atau melakukan

pengukuran.

f. Pada kegiatan pengolahan data, peserta didik mengidentifikasi pola yang

ditemukan dari data yang telah dikumpulkan.

g. Pada kegiatan penutup terdapat kegiatan penarikan kesimpulan dari hasil

presentasi hasil kerja yang telah dilakukan. Selain itu juga ada kegiatan

mengerjakan latihan secara terbimbing.

h. Semua kegiatan pembelajaran berorientasi pada kegiatan peserta didik

(student oriented), guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi,

mengarahkan dan/atau membimbing peserta didik untuk membelajarkan

dirinya.

i. Instrumen penilaian dirancang sesuai dengan indikator pencapaian

kompetensi yang disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep dan

indikator kemampuan penalaran matematis.

2. Spesifikasi LKPD

Spesifikasi LKPD berbasis penemuan terbimbing yang akan

dikembangkan meliputi empat aspek yaitu:

a. Aspek Didaktik atau Penyajian

1) LKPD tidak menyajikan materi dalam bentuk jadi. Definisi konsep hanya

dicontohkan, peserta didik dibimbing menemukan ciri-ciri atau sifat-sifat


11

konsep kemudian menyimpulkan sendiri defenisi konsep berdasarkan ciri-

cirinya.

2) Prinsip berupa rumus atau aturan ditemukan melalui kegiatan penemuan yang

dibimbing oleh guru. Jadi prinsip merupakan hasil dari kegiatan penemuan

yang dilakukan oleh peserta didik.

3) Pada kegiatan pemberian rangsangan, peserta didik diberikan contoh

permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari disertai

dengan gambar yang relevan agar peserta didik lebih mudah memahami

masalah yang disajikan.

4) Pada kegiatan membuat dugaan, peserta didik diarahkan untuk mengajukan

gagasannya tentang cara menyelesaikan masalah yang diberikan.

5) Pada kegiatan pengumpulan data, peserta didik diminta mengidentifikasi

informasi dari gambar atau penjelasan yang diberikan atau mengumpulkan

data dari hasil pengukuran.

6) Pada kegiatan pengolahan data, peserta didik diarahkan dengan perintah pada

LKPD untuk menemukan pola dari data yang telah dikumpulkan.

7) Pada kegiatan penarikan kesimpulan, peserta dituntun dengan perintah untuk

menyimpulkan materi yang telah ditemukan.

8) LKPD memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengemukakan

gagasannya, guru hanya menuntun kepada pemahaman yang benar. Cara ini

diharapkan dapat meningkatkan percaya diri peserta didik.


12

b. Aspek Materi atau Isi

1) Materi pelajaran yang dipahami dan/atau ditemukan berupa fakta, konsep,

prinsip dan prosedur yang relevan dengan materi pokok dan cukup untuk

mencapai indikator ketercapaian kompetensi. Pemahaman terhadap fakta,

konsep, prinsip dan prosedur merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran.

2) Materi pelajaran yang dipahami dan/atau ditemukan sesuai dengan urutan

materi yang saling memprasyarati dan disusun dari materi yang lebih mudah

hingga materi yang lebih sulit.

3) LKPD memuat soal latihan yang disusun berdasarkan indikator pemahaman

konsep dan kemampuan penalaran matematis.

c. Aspek Kegrafikan atau Tampilan

1) Kulit luar LKPD dirancang sedemikian rupa dengan kombinasi warna yang

menarik disertai desain atau gambar yang mewakili isi LKPD dan dilengkapi

dengan identitas LKPD secara lengkap.

2) Halaman dalam LKPD didominasi oleh warna biru. Ini disesuaikan dengan

permintaan peserta didik pada penelitian pendahuluan.

3) Judul LKPD menggunakan huruf tipe Algerian dengan ukuran 20, bagian

judul sub judul menggunakan huruf Lucida Calligraphy dengan ukuran 14,

sedangkan huruf tulis pada LKPD menggunakan huruf tipe Arial (Body CS)

dengan ukuran huruf 12 yang memiliki karakter sederhana dan mudah dibaca

oleh peserta didik.


13

4) Langkah kegiatan, permasalahan dan soal-soal diperjelas dengan gambar

berwarna yang relevan dengan permasalahan atau kegiatan penemuan yang

disajikan.

5) Bagian judul dan bagian yang memerlukan penekanan dicetak tebal dan/atau

diberi warna yang lebih mencolok.

d. Aspek Bahasa

1) LKPD menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD).

2) LKPD menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan menghindari

penggunaan istilah yang sulit dipahami oleh peserta didik.

3) LKPD menggunakan bahasa yang komunikatif.

E. Pentingnya Penelitian

Pentingnya penelitian ini dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Pentingnya mengembangkan perangkat pembelajaran matematika yang

memberikan pengalaman belajar yang bermakna yaitu perangkat

pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik dalam mengkunstruksi

pengetahuannya sendiri.

2. Pentingnya pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang mampu

meningkatkan kemampuan matematis peserta didik diantaranya mampu

meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis

peserta didik.
14

3. Sebagai wujud dari peningkatan profesionalisme pendidik dan calon pendidik

dalam membuat dan penerapkan perangkat pembelajaran yang mendukung

pencapaian hasil belajar yang maksimal.

F. Asumsi dan Pembatasan Penelitian

Adapun asumsi dan keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Asumsi

Uji coba perangkat pembelajaran dilakukan terbatas pada satu sekolah

namun hasil uji coba terbatas ini diasumsikan mewakili hasil uji coba pada subjek

uji coba yang lebih luas yang memiliki karakteristik yang sama.

2. Pembatasan

Pembatasan pada penelitian ini antara lain:

a. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah RPP dan LKPD.

b. Pengembangan perangkat pembelajaran hanya dilakukan pada materi

lingkaran kelas VIII SMP. Untuk pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing pada konteks dan materi lain masih

membutuhkan penelitian lebih lanjut.

c. Uji coba perangkat pembelajaran yang dilakukan terbatas pada kelas VIII

SMP Negeri 1 Kerinci.

d. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik hanya dilakukan

pada ranah kognitif yaitu terhadap pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis.
15

G. Definisi Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai berikut:

1. RPP berbasis penemuan terbimbing adalah rencana pelaksanaan atau skenario

pembelajaran yang disusun untuk mendukung keterlaksanaan pembelajaran

penemuan terbimbing. Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPP

disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing

yaitu stimulasi (pemberian rangsangan), pernyataan masalah, pengumpulan

data, pengolahan data, pembuktian dan generalisasi (penarikan kesimpulan).

Pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan pemberian rangsangan untuk

menggugah peserta didik melakukan kegiatan penemuan yang dibimbing oleh

guru. Pada kegiatan inti, peserta melakukan kegiatan membuat dugaan

sementara, pengumpulan data, pengolahan data, dan pembuktian di bawah

bimbingan guru. Pada kegiatan penutup, peserta melakukan penarikan

kesimpulan berdasarkan hasil kerja peserta didik serta kegiatan mengerjakan

soal yang dibimbing oleh guru.

2. LKPD berbasis penemuan terbimbing adalah lembar kerja peserta didik yang

memuat sejumlah permasalahan, penjelasan, kegiatan, pertanyaan dan

perintah yang memfasilitasi peserta didik untuk mengkonstruksi

pengetahuannya sendiri melalui proses penemuan terbimbing. Susunan

kegiatan, pertanyaan atau perintah yang disajikan dalam LKPD disesuaikan

dengan urutan langkah-langkah penemuan terbimbing yaitu pemberian


16

rangsangan, membuat dugaan sementara, pengumpulan data, pengolahan

data, pembuktian dan penarikan kesimpulan.

3. Validitas perangkat pembelajaran adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kesesuaian perangkat pembelajaran yang dihasilkan dengan

pengetahuan ilmiah atau teori yang ada. Validitas RPP dan LKPD berbasis

penemuan terbimbing dinilai berdasarkan hasil validasi para pakar yang

terdiri dari pakar pendidikan matematika, pakar teknologi pendidikan dan

pakar bahasa terhadap aspek didaktik atau penyajian, aspek isi atau materi,

aspek kegrafikan atau tampilan, dan aspek kebahasaan.

4. Praktikalitas perangkat pembelajaran adalah ukuran kualitas produk yang

berkaitan dengan kemudahan guru dan peserta didik dalam menggunakan

produk. Praktikalitas penggunaan RPP dan LKPD dinilai berdasarkan uji

praktikalitas yang melibatkan proses pengumpulan data melalui angket

respon guru, angket respon peserta didik, dan observasi keterlaksanaan

pembelajaran.

5. Efektivitas perangkat pembelajaran adalah ukuran kualitas produk yang

berkaitan dengan dampak atau pengaruh produk terhadap pemahaman konsep

dan kemampuan penalaran matematis peserta didik. Efektivitas penggunaan

perangkat diukur berdasarkan tes hasil belajar yang mengukur ketercapaian

indikator pencapaian kompetensi yang disesuaikan dengan indikator

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Matematika

Arti dan definisi matematika tidak dapat diterangkan secara eksak (pasti)

dan singkat. Oleh sebab itu, tidak terdapat satu definisi tentang matematika yang

tunggal dan disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika. Berbagai

pendapat muncul tentang pengertian matematika, dipandang dari segi pengetahuan

dan pengalaman masing-masing yang berbeda-beda. Menurut Masykur dan

Fathani (2008: 44) “Matematika memiliki bahasa sendiri, yakni bahasa yang

terdiri atas simbol-simbol dan angka”. Pendapat ini lebih menekankan pada

matematika sebagai bahasa simbol dan bahasa numerik yang penuh makna.

Definisi lain dari matematika, matematika dipandang sebagai sarana

berpikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah. Menurut Uno (2008: 129),

“Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai masalah praktis, yang unsur-

unsurnya logika dan intuisi, analisis dan kontruksi, generalitas dan individualitas.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pembelajaran

dalam konteks matematika adalah untuk mendapatkan kemampuan berpikir,

bernalar, berkomunikasi, menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar untuk

disiplin, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu

bagaimana semestinya belajar serta dapat menemukan dan menggunakan fakta,

keterampilan, konsep dan aturan.

17
18

Seperti di singgung sebelumnya, karena matematika sarat akan bahasa

simbol dan angka, penuh dengan fakta, konsep, prinsip, prosedur dan aturan,

dalam penyampaian materi matematika guru harus memahami karakteristik

matematika sekolah agar dapat diterima dan dipahami oleh peserta didik dengan

mudah. Soedjadi dalam Sufri (2010: 3) mengemukakan karakteristik matematika

antara lain: (a) memiliki obyek kajian abstrak, (b) bertumpu pada kesepakatan, (c)

berpola pikir deduktif, (d) memiliki simbol yang kosong dari arti, (e)

memperhartikan semesta pembicaraan, dan (f) konsisten dalam sistemnya.

Mempelajari matematika tidak terfokus pada mempelajari matematika

sebagai suatu ilmu yang kaku tetapi jauh lebih penting untuk menguasai

kecakapan matematika. Menguasai kecakapan matematika merupakan pengusaaan

terhadap kemampuan dan keterampilan yang dibentuk melalui belajar matematika

seperti kemampuan berpikir logis, kreatif, kritis dan intuitif. Kecakapan ini akan

berguna bagi peserta didik dalam memahami dunia sekitar dan memecahkan

masalah yang dihadapinya. Mengingat sangat pentingnya mempelajari dan

menguasai kecakapan matematika maka matematika diajarkan di semua jenjang

pendidikan dengan konten dan porsi yang berbeda-beda. Materi matematika yang

diajarkan di sekolah merupakan materi-materi yang telah dipilih guna

mengembangkan kemampuan matematis dan membentuk kepribadian peserta

didik serta berpedoman pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi, tujuan pelajaran matematika adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:


19

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan


antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
lues, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyekesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan,yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.

Tujuan pembelajaran matematika di atas lebih dikenal dengan

kemampuan matematis dan disposisi matematika. Berdasarkan tujuan ini,

pembelajaran matematika di sekolah diharapkan dapat membentuk peserta didik

yang mampu memahami dan menerapkan konsep matematika, menggunakan

penalaran, mampu memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan

memiliki sikap menghargai matematika. Untuk mencapai tujuan ini guru harus

mampu memilih dan menerapkan cara yang tepat untuk menjamin peserta didik

dapat belajar dengan baik. Guru harus mampu memilih pendekatan, strategi,

model dan/atau metode pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan matematika

agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, mudah dipahami dan berguna bagi

peserta didik dalam kehidupan saat ini dan di masa depan.

2. Model Penemuan Terbimbing

Penggunaan istilah penemuan terbimbing dalam penelitian ini merupakan

padanan dari istilah discovery learning sehingga beberapa kajian tentang

penemuan terbimbing yang digunakan juga dipadankan dari kajian tentang


20

discovery learning. Dari istilah yang digunakan, secara sepintas lalu semua orang

akan memahami bahwa pembelajaran penemuan terbimbing adalah pembelajaran

yang melibatkan peserta didik secara aktif untuk menemukan konsep sedangkan

guru hanya memberikan bimbingan seperlunya. Pemahaman ini tidak

menyimpang dari esensi pembelajaran penemuan terbimbing yang dikemukakan

oleh ahli. Menurut Pedoman Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs (2014:358),

“Penemuan terbimbing adalah proses belajar yang di dalamnya tidak disajikan

suatu konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi peserta didik dituntut untuk

mengorganisasikan sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep”.

Dari pendapat di atas jelas bahwa substansi dari pembelajaran penemuan

terbimbing adalah pembelajaran yang tidak menyajikan konsep dalam bentuk jadi

tetapi ditemukan sendiri oleh peserta didik dengan bimbingan dari guru. Cara

belajar dengan penemuan terbimbing lebih menekankan pada proses pembentukan

konsep sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan lebih mudah diingat

karena peserta didik terlibat langsung dalam proses kegiatan mental yang meliputi

membuat prakiraan, pengumpulan data, pengolahan data, pengujian prakiraan dan

penarikan kesimpulan. Guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator yang

mengarahkan peserta didik dalam menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma

dan semacamnya.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran penemuan terbimbing memiliki

langkah-langkah kegiatan yang harus diikuti agar pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan lebih efektif. Menurut Markaban (2006: 16) dan PMP
21

Matematika SMP/MTs (2013: 306), langkah pembelajaran yang harus ditempuh

oleh guru matematika adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada peserta didik


dengan data secukupnya. Perumusaannya harus jelas dan hilangkan
pernyataan yang multi tafsir.
b. Berdasarkan data yang diberikan guru, peserta didik menyusun,
memproses, mengorganisir, dan menganlisis data tersebut. Dalam
hal ini bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja
bimbingan lebih mengarah kepada langkah yang hendak dituju,
melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKPD.
c. Peserta didik menyusun prakiraan dari hasil analisis yang
dilakukannya.
d. Bila dipandang perlu, prakiraan yang telah dibuat peserta didik
tersebut hendaknya diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan
untuk meyakinkan kebenaran prakiraan peserta didik, sehingga
akan menuju arah yang hendak dicapai.
e. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan
tersebut, maka verbalisasi prakiraan sebaiknya disrahkan juga
kepada peserta didik untuk menyusunnya. Disamping itu perlu
diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran
prakiraan.
f. Sesudah peserta didik menemukan apa yang dicari, hendaknya guru
menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa
apakah hasil penemuan itu benar.

Secara lebih rinci dan terstuktur, langkah pembelajaran penemuan

terbimbing terdiri dari enam langkah pembelajaran yang terurut dengan baik yaitu

stimulasi, pernyataan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian

dan penarikan kesimpulan. Menurut Kurniasih dan Sani (2014: 30-33), langkah-

langkah operasional pembelajaran penemuan terbimbing adalah sebagai berikut:

a. Stimulation (pemberian rangsangan)

Kegiatan pemberian stimulus dilakukan dengan cara menghadapkan

peserta didik pada permasalahan yang menimbulkan kebingungan sehingga

menyebabkan peserta didik berkeinginan untuk menyelidiki sendiri misalnya


22

dengan memberikan fakta sederhana hingga fakta atau fenomena yang

menimbulkan kontroversi. Salah satu contoh pemberian stimulus adalah dengan

menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi yang membutuhkan

penyelidikan atau pengumpulan informasi.

b. Problem statement (pernyataan masalah)

Setelah dilakukan stimulasi, peserta didik diberi kesempatan untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan ajar,

kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan

hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang diajukan. Memberikan

kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengidentifikasi dan

menganalisis permasalahan yang dihadapi merupakan pengalaman belajar yang

sangat berguna bagi peserta didik agar terbiasa menemukan masalah yang

dihadapi.

c. Data collection (pengumpulan data)

Ketika eksplorasi, peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan

dan memilih informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan

hipotesis yang diajukan. Manfaat dari tahap ini adalah peserta didik dapat belajar

secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan

yang dihadapi sehingga secara alamiah peserta didik terbiasa menghubungkan

permasalaha yang dihadapi dengan pengetahuan yang telah dimiliki.


23

d. Data processing (pengolahan data)

Semua informasi yang diperoleh kemudian diolah, diklasifikasikan,

ditabulasi dan ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Pengolahan data

berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi berupa pengetahuan baru

tentang alternatif penyelesaian yang perlu dibuktikan secara logis.

e. Verification (pembuktian)

Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya dengan

temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data. Guru harus

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori,

aturan atau pemahaman melalui contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

f. Generalization (penarikan kesimpulan)

Penarikan kesimpulan merupakan proses yang dilakukan untuk

mendapatkan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang

sama. Proses generalisasi ini didasarkan pada hasil verifikasi yang telah

dilakukan.

Berdasarkan pengertian dan langkah pembelajaran penemuan terbimbing

di atas, terdapat beberapa perbedaan karakteristik pembelajaran penemuan

terbimbing dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, terutama ditinjau

dari bahan ajar, peran guru dan interaksi kelas. Gambaran perbedaan karakteristik

tersebut disajikan dalam Tabel 2.


24

Tabel 2. Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Penemuan Terbimbing


dengan Pembelajaran Konvensional

No Tinjauan Penemuan Terbimbing Konvensional


1. Bahan ajar Bahan ajar dirancang dalam Bahan ajar tidak dirancang
bentuk sajian masalah secara khusus, tetapi hanya
sehingga konsep, rumus berdasarkan buku teks
dalam matematika diperoleh yang digunakan peserta
peserta didik melalui didik.
aktivitas.
Peserta didik terlibat secara Peserta didik hanya
aktif dalam mengonstruksi menerima informasi,
konsep matematis melalui konsep matematika
LKPD (Lembar Kerja disajikan dalam bentuk
Peserta didik). jadi.
2. Peran guru Guru berperan sebagai Guru berperan sebagai
fasilitator yaitu memberikan penyampai informasi,
bantuan kepada peserta yaitu menjelaskan konsep-
didik melalui teknik konsep matematika secara
Scaffolding antara lain langsung sesuai dengan
berupa pengajuan buku teks peserta didik.
pertanyaan dan pemberian
hints.
3. Interaksi Interaksi yang terjadi dalam Interaksi yang terjadi
kelas pembelajaran bersifat multi dalam pembelajaran
arah. bersifat satu atau dua arah.
Sumber: Karim (2011: 34)

Perbedaan karakteristik pembelajaran penemuan terbimbing, memberi

keuntungan bagi peserta didik dalam memahami suatu konsep. Pengetahuan dan

pemahaman yang diperoleh dari pembelajaran penemuan terbimbing akan lebih

tahan lama, melatih kemampuan penalaran dan melatih kemampuan berpikir

bebas. Hal ini sesuai dengan pendapat Dahar (2011: 80) yang menyatakan bahwa

“Beberapa keuntungan belajar penemuan terbimbing yaitu: (1) pengetahuan

bertahan lama dan mudah diingat; (2) hasil belajar penemuan terbimbing

mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil lainnya; (3) secara
25

menyeluruh belajar penemuan terbimbing meningkatkan penalaran peserta didik

dan kemampuan untuk berpikir bebas”.

Selain keunggulan di atas, pembelajaran penemuan terbimbing juga

unggul dalam mengaktifkan peserta didik, melibatkan peserta didik dalam

pembelajaran, memberi rasa puas pada peserta didik, dan melatih peserta didik

belajar lebih mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman, dkk (2003: 214)

yang menyatakan bahwa keunggulan pembelajaran penemuan terbimbing antara

lain:

a. peserta didik aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan


menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir;
b. peserta didik memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami
sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara
ini lebih lama diingat;
c. menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini
mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat
belajarnya meningkat;
d. peserta didik yang memperoleh pengetahuan dengan metode
penemuan terbimbing akan lebih mampu mentransfer
pengetahuannya ke berbagai konteks;
e. metode ini melatih peserta didik untuk lebih banyak belajar sendiri.

Selain mempertimbangkan keunggulan pembelajaran penemuan

terbimbing, perlu diperhitungkan kelemahannya yang akan menghambat

pelaksanaan pembelajaran. Pengetahuan guru pada kelemahan penemuan

terbimbing akan mendorong guru untuk mencari solusi dari kendala yang

mungkin akan ditemui. Beberapa kelemahan penemuan terbimbing diantaranya

adalah membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar

menerima, selain itu kemampuan peserta didik yang bervariasi sehingga tingkat

kesulitan yang dihadapi peserta didik sangat beragam dalam menemukan konsep.
26

Kendala lain adalah pembelajaran matematika dengan penemuan

terbimbing merupakan pembelajaran yang baru bagi peserta didik, sehingga pada

pertemuan pertama peserta didik merasa bingung dan mengalami kesulitan karena

biasanya guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dan memberi contoh soal

dan penyelesaiannya. Dalam proses penemuan konsep, peserta didik perlu

mendapat bantuan dari guru. Bantuan yang diberikan menggunakan teknik

scaffolding, yaitu suatu teknik memberi bantuan kepada peserta didik manakala

peserta didik tersebut mengalami kesulitan di atas kemampuannya, antara lain

berupa pengajuan pertanyaan dan pemberian hints, pertanyaan yang diberikan

oleh guru berbentuk pertanyaan yang lebih sederhana dan lebih mengarahkan

peserta didik untuk dapat untuk mengonstruksi konsep. Pertanyaan yang diajukan

harus terjangkau oleh pikiran peserta didik sehingga peserta didik dengan mudah

memahami dan mengonstruksi konsep-konsep. Hal itu dilakukan, agar tidak

membuat peserta didik gagal dalam menemukan konsep ataupun agar peserta

didik kehilangan semangat belajar. Pertanyaan dan informasi singkat yang

diberikan dapat dimuat dalam lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang telah

dipersiapkan oleh guru sebelum proses pembelajaran dimulai.

3. Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi antara

guru dan peserta didik tersebut, komponen dalam pembelajaran yang harus

dilaksanakan oleh guru adalah dengan membuat suatu perangkat pembelajaran

yang dapat dikembangkan dengan menggunakan beberapa model pembelajaran,


27

metode, atau pendekatan pembelajaran. Komponen perangkat pembelajaran yang

dimaksud disesuaikan dengan kebutuhan guru dan peserta didik yang menjadi

penggunanya. Secara umum perangkat pembelajaran terdiri dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), sumber belajar (buku guru, buku peserta didik,

diktat, modul dan sejenisnya), lembar kerja peserta didik (LKPD), dan tes hasil

belajar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini terdiri

dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja peserta didik

(LKPD).

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana

kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang

dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta

didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Komponen RPP terdiri atas (a) identitas sekolah, (b) identitas mata

pelajaran, (c) kelas/semester, (d) materi pokok, (e) alokasi waktu, (f) kompetensi

dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (g) tujuan pembelajaran, (h) materi

pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, (i)
28

metode pembelajaran, (j) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui

tahapan pendahuluan, inti, dan penutup, (k) media pembelajaran, (l) sumber

belajar, dan (m) penilaian hasil pembelajaran.

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut.

1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,

gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2) Partisipasi aktif peserta didik.

3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,

minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata

pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.


29

8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,

dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang merupakan implementasi dari

RPP, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

2) memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan

aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh

dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;

3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

dan

5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Pada kegiatan inti sangat menekankan pada penggunaan pendekatan

pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata

pelajaran, karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara

individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:


30

1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk

selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak

langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas

individual maupun kelompok; dan

4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Menurut Mulyasa (2009: 154), terdapat dua fungsi RPP yaitu:

1) Fungsi perencanaan, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat

mendorong guru lebih siap melakukan pembelajaran dengan perencanaan

yang matang.

2) Fungsi pelaksanaan, maksudnya materi standar yang dikembangkan dan

dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan

lingkungan, sekolah dan daerah.

RPP yang dikembangkan dalam penelitian ini disesuaikan dengan

karakteristik pembelajaran penemuan terbimbing. Baik pada kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup memuat langkah-langkah

pembelajaran sedemikian rupa yang mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran

penemuan terbimbing. Pada kegiatan pendahuluan, guru mulai memberikan

stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta

didik untuk membuat dugaan dan melakukan penemuan. Kegiatan menyatakan

masalah, pengumpulan data, pengolahan data dan pembuktian dilakukan pada


31

kegiatan inti. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan pada kegiatan penutup

diikuti dengan penguatan oleh guru.

b. Lembar Kerja Peserta Didik

Salah satu perangkat yang membantu guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau Lembar Kerja

Siswa (LKS). Pada penelitian ini menggunakan istilah lembar kerja peserta didik

atau LKPD. LKPD adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik. LKPD paling tidak memuat, judul, kompetensi dasar yang akan

dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus

dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan (Depdiknas, 2004).

LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dikerjakan

oleh peserta didik untuk pemahaman konsep. Manfaat LKPD bagi peserta didik

adalah membantu peserta didik menemukan suatu konsep, sebagai penuntun

belajar peserta didik untuk menciptakan kegiatan belajar secara mandiri dengan

bimbingan guru, serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu

konsep materi. Selain itu sebagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk

keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran (Rahayu, 2009). Sehingga

menjadi jelas bahwa penggunaan LKPD tidak hanya terbatas pada pemberian

soal-soal atau latihan-latihan seperti yang sering terjadi di sekolah selama ini.

Penggunaan LKPD harus tepat guna yaitu sebagai sarana belajar yang membantu

peserta didik menemukan konsep.


32

Penggunaan LKPD diharapkan dapat meningkatkan kemandirian peserta

didik dalam belajar, meningkatkan aktifitas peserta didik, membiasakan peserta

didik dalam berpikir dan bernalar, melatih peserta didik dalam menemukan,

mengembangkan, dan menerapkan konsep. Sesuai dengan pendapat Suyitno

(1997: 40), yang menyatakan bahwa manfaat yang diperoleh dengan penggunaan

LKPD dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:

1) Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2) Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

3) Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit dan

disampaikan secara lisan.

Untuk memperoleh manfaat penggunaan LKPD, susunan atau

sistematika penyusunan LKPD harus menjadi perhatian. Prayitno (2003: 7)

mengemukakan mengenai beberapa hal yang harus dimuat dalam LKPD yaitu:

1) Petunjuk peserta didik mengenai topik yang dibahas, pengarahan umum dan

waktu yang disediakan.

2) Tujuan pembelajaran yang diharapkan diperoleh peserta didik setelah peserta

didik belajar dengan LKPD tersebut.

3) Alat-alat pelajaran yang digunakan.

4) Petunjuk-pettunjuk khusus tentang langkah-langkah kegiatan yang ditempuh

oleh peserta didik dan diberikan secara terperinci dan diselingi dengan

pelaksanaan kegiatan.

Butir-butir di atas merupakan unsur-unsur minimal yang harus dimuat

dalam LKPD, guru dapat membuat LKPD dengan spesifikasi yang lebih lengkap
33

berdasarkan kebutuhan. Dalam penyusunan LKPD, salah satu landasan yang dapat

dijadikan patokan adalah Depdiknas (2008: 23-24). Adapun langkah-langkah

penyusunan LKPD adalah sebagai berikut:

1) Analisis kurikulum untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan

bahan ajar LKPD.

2) Menyusun peta kebutuhan LKPD guna mengetahui jumlah dan urutan LKPD

yang harus disusun.

3) Menentukan judul-judul LKPD berdasarkan KD, materi pokok dan

pengalaman belajar yang diinginkan.

4) Penyusunan LKPD dengan langkah-langkah: (a) perumusan KD yang harus

dikuasai, (b) menentukan alat penilaian, (c) penyusunan materi, dan (d)

melengkapi struktur LKPD.

4. Kriteria Kualitas Produk

a. Validitas

Validitas dalam penelitian pengembangan dilihat dari dua hal yaitu

validitas isi (relevansi) dan validitas konstruk (konsistensi). Validitas isi menurut

Nieveen (dalam Plomp, 2013:160) adalah adanya kebutuhan untuk intervensi

(perangkat yang dibuat), dan rancangan didasari pada pengetahuan ilmiah yang

ada. Sedangkan validitas konstruk masih menurut Nieveen dalam Plomp

(2013:160) adalah perancangan intervensi (perangkat pembelajaran) sesuai

dengan logika/alasan-alasan yang tepat.

Validitas isi dan validitas konstruk yang diajukan oleh Nieveen secara

eksplisit dijabarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam


34

empat standar kelayakan bahan ajar. Validitas isi tertuang dalam kelayakan materi

atau isi, sedangkan validitas konstruk dijabarkan dalam kelayakan penyajian,

kelayakan kegrafikaan, dan kelayakan kebahasaan. Menurut BSNP, empat standar

kelayakan bahan ajar termasuk buku teks dan LKPD adalah (a) kelayakan materi,

yang mencakup kesesuaian dengan SK dan KD, kesesuaian dengan perkembangan

anak, kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar, dan kebenaran substansi materi

pembelajaran; (b) kelayakan kebahasaan, yang meliputi keterbacaan, kejelasan

informasi, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan

pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat); (c) kelayakan

penyajian, yang meliputi kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai, urutan

sajian dan pemberian motivasi; dan (d) kelayakan kegrafikan, yang mencakup

penggunaan font, jenis dan ukuran, lay out atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto,

dan esain tampilan (Depdiknas, 2008: 28).

Validitas RPP berbasis penemuan terbimbing dinilai berdasarkan hasil

validasi para pakar pendidikan matematika terhadap ketepatan dan kecukupan

komponen RPP. Validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing dinilai

berdasarkan hasil validasi para pakar yang terdiri dari pakar pendidikan

matematika, pakar bahasa dan pakar desain pembelajaran terhadap aspek isi atau

kelayakan materi, aspek kebahasaan, aspek didaktik atau penyajian dan aspek

kegrafikan atau tampilan. Perangkat pembelajaran dikatakan valid jika hasil

analisis data lembar validasi RPP dan LKPD berada pada kategori valid atau

sangat valid.
35

b. Praktikalitas

Istilah praktikalitas atau tingkat kepraktisan secara umum merujuk pada

adalah ukuran kemudahan penggunaan suatu alat. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), “praktikalitas; bersifat praktis, artinya mudah dan senang

memakainya”. Praktikalitas perangkat pembelajaran merujuk pada ukuran kualitas

produk yang berkaitan dengan kemudahan guru dan peserta didik dalam

menggunakan produk. Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika guru dan

peserta didik dapat menggunakannya tanpa mengalami banyak masalah.

Selain kemudahan penggunaan, ada beberapa hal yang patut diperhatikan

dalam menilai praktikalitas perangkat pembelajaran diantaranya penggunaan

waktu yang tepat, daya tarik dan kemudahan dipahami. Hal ini sesuai denga

pendapat Sukardi (2008: 52) yang mengatakan bahwa praktikalitas perangkat

pembelajaran dapat dilihat dengan memperhatikan aspek-aspek: (a) kemudahan

penggunaan, (b) efisiensi penggunaan waktu, (c) daya tarik penggunaan

perangkat, (d) mudah diinterpretasikan atau mudah dipahami, dan (e) memiliki

ekivalensi yang sama dengan perangkat yang sudah ada.

Berdasarkan pendapat di atas terdapat lima aspek yang dapat dilihat

sebagai tolak ukur kepraktisan perangkat pembelajaran, namun aspek-aspek

kepraktisan yang diukur dalam penelitian ini ada tiga yaitu kemudahan

penggunaan, efesiensi waktu, dan ekuivalensi perangkat pembelajaran. Adapun

aspek daya tarik menurut pandangan peneliti sudah termasuk dalam aspek

efektivitas karena sudah merupakan dampak penggunaan perangkat pembelajaran,


36

sedangkan aspek kemudahan interpretasi sudah termasuk dalam aspek kemudahan

penggunaan.

Praktikalitas penggunaan RPP dan LKPD dinilai berdasarkan uji

praktikalitas yang melibatkan proses pengumpulan data melalui angket respon

guru dan peserta didik dan observasi keterlaksanaan pembelajaran. Perangkat

pembelajaran dikatakan praktis jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Hasil analisis data observasi keterlaksanaan pembelajaran berada pada

kategori praktis atau sangat praktis.

2) Hasil analisis data angket respon guru dan peserta didik terhadap perangkat

pembelajaran berada pada kategori praktis atau sangat praktis.

c. Efektivitas

Penggunaan istilah efektivitas merujuk pada dampak atau pengaruh yang

ditimbulkan oleh penggunaan suatu alat. Menurut KBBI, “efektivitas, artinya ada

dampak, pengaruh atau hasil yang ditimbulkan”. Pada dasarnya efektivitas

penggunaan perangkat mempertimbangkan dua aspek yaitu pendapat ahli dan

hasil uji coba. Menurut Muliyardi (2006: 90), untuk mencapai efektivitas

perangkat pembelajaran perlu memenuhi dua hal yaitu: (a) ahli dan praktisi

berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa perangkat pembelajaran tersebut

efektif dan (b) secara operasional perangkat pembelajaran tersebut memberikan

hasil sesuai yang diharapkan. Aspek efektivitas yang pertama sering disebut

sebagai efektivitas perkiraan (expected effectiveness), sedangkan aspek kedua

sering disebut efektivitas sebenarnya (actual effectiveness).


37

Pendapat di atas sesuai dengan pendapat Nieven dalam Plomp

(2013:160) efektivitas dibagi dua yaitu efektivitas harapan yaitu penggunaan

intervensi (perangkat pembelajaran) diharapkan mempunyai dampak sesuai

dengan hasil yang diharapkan, dan efektivitas aktual yaitu penggunaan intervensi

(perangkat pembelajaran) yang berdampak pada hasil yang diharapkan.

Efektivitas perangkat pembelajaran dalam penelitian ini merujuk pada

ukuran kualitas produk yang berkaitan dengan dampak atau pengaruh produk

terhadap pencapaian tujuan yang diharapkan, dalam hal ini adalah terhadap

peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta

didik. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika 75% peserta didik atau lebih

mendapat nilai di atas KKM dan terdapat peningkatan persentase capaian

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik

dibandingkan hasil tes kondisi awal yang dilakukan pada penelitian pendahuluan.

Kriteria kualitas produk menurut Plomp dan Nieveen dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Kriteria Perangkat Pembelajaran yang Berkualitas Tinggi

Aspek Kualitas yang


No Kriteria
Diamati
1. Validitas:
a. Validitas isi a. Perangkat pembelajaran dikembangkan
(Relevansi) sesuai dengan prinsip pengetahuan
ilmiah
b. Validitas konstruk b. Perangkat pembelajaran dikembangkan
(Konsistensi) secara logis
2. Praktikalitas Perangkat pembelajaran dapat digunakan
sesuai dengan pengaturan yang telah
dirancang dan dikembangkan.
3. Efektivitas Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dapat mencapai hasil yang diinginkan
Sumber: Dimodifikasi dari Plomp dan Nieveen (2013:29)
38

5. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman konsep merupakan aspek kunci pembelajaran. Salah satu

tujuan pengajaran yang penting adalah membantu peserta didik memahami konsep

utama dalam suatu subjek, tidak hanya sekedar mengingat fakta. Karena

adakalanya pemahaman terhadap suatu konsep merupakan prasyarat untuk dapat

mempelajari materi yang baru. Dalam banyak kasus pemahaman konsep akan

berkembang apabila guru mampu membimbing peserta didik mengeksplorasi

suatu materi untuk menemukan konsep dan kemudian mengaitkan suatu konsep

yang diperoleh dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Menurut Santrock

dalam Azmir (2008:352), peserta didik dapat membentuk konsep melalui

pengalaman langsung dengan objek atau kejadian dalam dunia nyata, dan peserta

didik juga dapat membentuk konsep melalui pengalaman dalam bentuk simbol,

grafik atau gambar.

Secara umum, pemahaman konsep meliputi mengenal, menerapkan

konsep, prosedur, prinsip dan ide matematika. Polya dalam Sumarmo (2010:4)

menyatakan ada beberapa indikator pada pemahaman konsep, diantaranya:

a. Pemahaman mekanikal yang dicirikan oleh mengingat dan menerapkan rumus

secara rutin dan menghitung secara sederhana.

b. Pemahaman induktif, menerapakan rumus atau konsep dalam kasus sederhana

dan serupa.

c. Pemahaman rasional, membuktikan kebenaran rumus dan teorema.

d. Pemahaman intuitif, memperkirakan kebenaran yang pasti.


39

Selain penggolongan pemahaman berdasarkan tingkatannya, pemahaman

konsep juga digolongkan berdasarkan penggunaannya. Platsel (dalam Sumarmo,

2010:5) menggolongkan pemahaman konsep menjadi dua jenis yaitu pemahaman

komputasional dan pemahaman fungsional. Pemahaman komputasional

maksudnya menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan mengerjakan

perhitungan secara algoritma, sedangkan pemahaman fungsional mengaitkan satu

konsep/prinsip dengan konsep lain. Agar peserta didik paham akan konsep-konsep

matematika, dalam pembelajaran peserta didik harus menggunakan benda-benda

nyata atau permasalahan kontekstual untuk mengkonstruksikan, mendefinisikan,

dan memahami suatu konsep.

Ketercapaian kemampuan pemahaman konsep dapat diukur berdasarkan

indikator pemahaman konsep. Sumarmo (2010) menyatakan secara umum

indikator pemahaman matematika meliputi; mengenal, memahami dan

menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan ide matematika. Sedangkan menurut

Sanjaya (2009) indikator pemahaman konsep diantaranya: (1) mampu

menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah dicapainya; (2) mampu

menyajikan situasi matematika ke dalam berbagai cara serta mengetahui

perbedaan; (3) mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau

tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; (4) mampu menerapkan

hubungan antara konsep dan prosedur; (5) mampu memberikan contoh dan kontra

dari konsep yang dipelajari; (6) mampu menerapkan konsep secara algoritma; dan

(7) mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.


40

Dari dua pendapat di atas tentang indikator pemahaman konsep, penulis

menyimpulkan dan memilih beberapa indikator pemahaman konsep yang akan

digunakan, dilatihkan dan dinilai dalam penelitian ini, yaitu: (1) menyatakan

ulang suatu konsep dengan bahasa sendiri, (2) memberikan contoh dan non contoh

dari suatu konsep, (3) menggunakan konsep dalam perhitungan sederhana, dan (4)

mengaitkan suatu konsep dengan konsep lain.

Peneliti memilih empat dari tujuh indikator di atas didasarkan pada

pertimbangan bahwa indikator yang dipilih sudah mewakili indikator lain yang

tidak dipilih. Indikator menyajikan konsep dalam berbagai representasi dianggap

sudah diwakili oleh indikator menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

Indikator mengklasifikasikan objek dianggap telah diwakili oleh indikator

memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, sedangkan indikator

mengembangkan konsep sudah diwakili oleh indikator mengaitkan konsep.

6. Kemampuan Penalaran Matematis

Penalaran berasal dari kata nalar yang mempunyai arti pertimbangan

tentang baik buruk, kekuatan berpikir atau aktivitas yang mengharuskan seseorang

berpikir logis. Sedangkan penalaran yaitu cara menggunakan nalar atau proses

mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Kemampuan penalaran dalam matematika dapat diartikan sebagai suatu

kemampuan menggunakan aturan-aturan, sifat-sifat atau logika matematika untuk

mendapatkan suatu kesimpulan yang benar.

Secara garis besar penalaran dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu

penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif yaitu suatu aktivitas
41

berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan yang baru

yang bersifat umum berdasarkan pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui

benar. Pembelajaran diawali dengan contoh-contoh atau kasus khusus.

Beberapa kegiatan yang tergolong pada penalaran induktif di antaranya

adalah:

a. Transduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari satu kasus kemudian diterapkan

pada kasus lainnya.

b. Analogi, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan data atau proses.

c. Generalisasi, yaitu penarikan kesimpulan umum berdasarkan sejumlah data

yang teramati.

d. Memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan dengan interpolasi dan

ekstrapolasi.

e. Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola yang

ada.

f. Menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi dan menyusun

konjektur.

Penalaran deduktif yaitu aktivitas penarikan kesimpulan atau membuat

pernyataan baru yang bersifat khusus dengan menggunakan umum yang sudah

terbukti benar. Beberapa kegiatan yang tergolong pada penalaran deduktif di

antaranya adalah:

a. Melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau formula tertentu.

b. Menarik kesimpulan logis berdasarkan aturan inferensi, memeriksa validitas

argumen, membuktikan, dan menyusun argumen yang valid.


42

c. Menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung dan pembuktian

dengan induksi matematika.

Menurut Sumarmo, indikator kemampuan penalaran matematika adalah:

(1) membuat analogi dan generalisasi, (2) memberikan penjelasan dengan

menggunakan model, (3) menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis

situasi matematika, (4) menyusun dan menguji konjektur (dugaan), (5) memeriksa

validitas argumen, (6) menyusun pembuktian langsung, (7) menyusun pembuktian

tidak langsung, (8) memberikan contoh penyangkal, dan (9) mengikuti aturan

inferensi.

Dari beberapa indikator penalaran matematika yang dikemukakan di atas,

tidak semua indikator dapat muncul dalam satu materi, soal atau permasalahan.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih beberapa indikator kemampuan penalaran

matematis yang akan digunakan, dilatihkan dan dinilai dalam penelitian ini.

Indikator kemampuan penalaran matematis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: (1) menggunakan pola dan hubungan dalam menganalisis situasi

matematika, (2) memeriksa kevalidan argumen dan memberi alasan, (3)

menyusun pembuktian langsung, dan (4) mengikuti aturan inferensi.

Peneliti memilih empat dari tujuh indikator di atas didasarkan pada

pertimbangan bahwa indikator yang dipilih sudah mewakili indikator lain yang

tidak dipilih. Indikator membuat analogi dan generalisasi dianggap sudah

diwakili oleh indikator menggunakan pola dan hubungan. Indikator memberi

penjelasan dengan model dianggap telah diwakili oleh indikator memeriksa

validitas argumen disertai alasan yang logis, sedangkan indikator menyusun dan
43

menguji konjektur dan indikator memberi contoh penyangkal sudah diwakili oleh

indikator membuat pembuktian langsung. Indikator membuat pembuktian tidak

langsung tidak dipilih karena dipandang terlalu sulit bagi peserta didik tingkat

SMP.

B. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini

antara lain adalah penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Siti Nurhayati

(2014), dengan judul penelitian “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Garis-garis pada Segitiga melalui Pendekatan

Keterampilan Proses Berdasarkan Metode Discovery Learning di Kelas VIII

SMP”. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat

pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kerja Peserta didik (LKPD), Buku Peserta didik, dan Tes Hasil Belajar (THB)

yang telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

Peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lanjutan dikarenakan

penelitian tersebut hanya memfokuskan pada pokok bahasan Garis-garis pada

Segitiga sehingga pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis

penemuan terbimbing pada pokok bahasan lain masih membutuhkan penelitian.

Selain itu, efektivitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan pada penelitian

tersebut hanya mengukur aktifitas dan hasil belajar peserta didik secara umum

sehingga peneliti tertarik untuk melihat efektivitas perangkat pembelajaran

terhadap kemampuan matematis peserta didik yaitu peningkatan pemahaman

konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik.


44

Penelitian lain yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah penelitian yang dilakukan oleh Asmar Bani (2011), dengan judul penelitian

“Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Peserta didik

Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing”.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang membuktikan bahwa

pembelajaran matematika dengan penemuan terbimbing dapat meningkatkan

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik sekolah

menengah pertama.

Penelitian tersebut dibantu dengan penggunaan LKPD yang hanya

memenuhi kriteria valid karena hanya divalidasi oleh pakar. Kriteria praktis dan

efektif tidak menjadi fokus perhatian. Hal inilah yang membuat peneliti

memutuskan melakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan LKPD

berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif untuk membantu

penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dengan harapan dapat

meningkatkan pemahaman konsep matematika dan kemampuan penalaran

matematis peserta didik.

C. Kerangka Konseptual

Penelitian ini diawali dengan sejumlah analisis pendahuluan untuk

mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam pembelajaran matematika, faktor

penyebab dan alternatif solusi yang tepat. Hasil analisis pendahuluan

menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di sekolah masih bisa

ditingkatkan. Untuk pembelajaran yang lebih optimal dibutuhkan cara belajar


45

yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis peserta didik.

Untuk mengatasi masalah ini, alternatif solusi yang diajukan dalam

penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing yang

didukung dengan penyusunan RPP dan pengembangan LKPD berbasis penemuan

terbimbing. Hasil rancangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan

LKPD dievaluasi dan disempurnakan melalui beberapa tahap evaluasi formatif

untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang valid, praktis dan efektif dalam

meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta

didik. Kerangka konseptual penelitian ini terlihat pada Gambar 1.


46

Masalah

Rendahnya pemahanan konsep dan kemampuan


penalaran matematis peserta didik

Faktor Penyebab

Perangkat pembelajaran yang digunakan belum memfasilitasi


peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang
bermakna dan aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika

Alternatif Solusi

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis


penemuan terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
kemampuan penalaran matematis peserta didik

Uji Validitas Uji Praktikalitas Uji Efektivitas

Perangkat pembelajaran matematika berbasis penemuan terbimbing


yang valid, praktis dan efektif

Gambar 1. Kerangka Konseptual


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai tujuan penelitian yang dikemukakan, yaitu untuk mengetahui

proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing pada mata pelajaran matematika kelas VIII SMP yang valid, praktis,

dan efektif maka penelitian yang dilakukan adalah penelitian desain. Penelitian

desain adalah padanan dari design research yang merupakan istilah lain dari

penelitian pengembangan. Menurup Plomp dan Nieveen (2013:15), penelitian

desain adalah penelitian yang bertujuan untuk merancang dan mengembangkan

suatu intervensi (seperti program, strategi dan materi pembelajaran, produk dan

sistem) dengan tujuan untuk memecahkan masalah pendidikan yang kompleks

dan untuk mengembangkan pengetahuan (teori) tentang suatu karakteristik dari

intervensi serta proses perancangan dan pengembangan tersebut.

B. Model Pengembangan

Model pengembangan adalah seperangkat prosedur yang dilakukan

secara berurutan dalam melaksanakan perancangan dan pengembangan suatu

produk. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

adaptasi dari model Plomp yang dikembangkan oleh Tjeerd Plomp. Menurut

Plomp dan Nieveen (2013:19), model pengembangan ini terdiri dari tiga tahap

yaitu:

47
48

1. Penelitian pendahuluan atau preliminary research, merupakan tahap

persiapan yang terdiri dari analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis

konsep.

2. Tahap pengembangan atau prototyping phase yaitu proses perancangan dan

pengembangan perangkat pembelajaran secara bertahap melalui tahap-tahap

evaluasi formatif untuk mengevaluasi dan memperbaiki prototipe yang

dikembangkan.

3. Tahap penilaian atau assessment phase berupa evaluasi semi sumatif untuk

menguji apakah prototipe akhir atau produk sudah sesuai dengan yang

kualitas yang diinginkan khususnya kriteria praktikalitas dan efektivitas.

Pada setiap fase yang dilalui dilakukan evaluasi terhadap rancangan

produk atau prototipe dengan penekanan yang berbeda-beda. Kriteria evaluasi

pada masing-masing fase dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kriteria Evaluasi pada Penelitian Pengembangan

Fase Kriteria Deskripsi Aktivitas


Penelitian Penekanan pada validitas isi Analisis masalah dan studi
Pendahuluan literatur. Hasil dari fase ini
adalah bentuk rancangan awal
prototipe
Tahap Fokus pada konsistensi Pengembangan prototipe yang
Pengembangan (validitas konstruk) dan akan diujicobakan secara
praktikalitas. Selanjutnya bertahap dan direvisi
mengutamakan praktikalitas berdasarkan tahap evaluasi
dan secara bertahap menuju formatif
efektivitas.
Tahap Praktikalitas dan efektivitas Menilai apakah pengguna
Penilaian dapat menggunakan produk
dengan praktis (praktikalitas)
dan berkeinginan untuk
mengaplikasikannya juga
apakah produk tersebut efektif
Sumber: Diterjemahkan dari Plomp dan Nieveen (2013:30)
49

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian atau untaian

kegiatan penelitian yang disajikan secara spesifik dan kronoligis. (Suherli,

2010:89). Berdasarkan model pengembangan yang digunakan maka prosedur

penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu; penelitian pendahuluan (preliminary

research), tahap pengembangan (prototyping phase) dan tahap penilaian

(assesment phase). Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada ketiga tahapan tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan

Pada tahapan ini terdapat beberapa kegiatan pengumpulan data dan

analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam

pembelajaran matematika sebagai dasar menentukan alternatif solusi dan

spesifikasi produk yang dibutuhkan, mengidentifikasi materi yang cocok untuk

penerapan penemuan terbimbing, serta mempelajari perumusan indikator dan

cakupan materi yang dibutuhkan untuk mencapai indikator-indikator pencapaian

kompetensi. Analisis-analis tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan pengumpulan informasi

mengenai gambaran permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran matematika

dan penyebabnya, pelaksanaan pembelajaran serta penggunaan perangkat

pembelajaran. Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara mewawancarai dua

orang guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Kerinci, observasi pelaksanaan

pembelajaran dan penggunaan perangkat pembelajaran, angket untuk peserta didik


50

dan tes kondisi awal pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis

peserta didik.

Wawancara yang akan dilakukan dengan dua guru matematika SMP

Negeri 1 Kerinci, berpedoman pada daftar pertanyaan pedoman wawancara.

Informasi yang akan diungkap melalui wawancara dengan guru antara lain

kendala umum yang ditemui oleh guru dalam pembelajaran, model atau metode

pembelajaran yang biasa digunakan, sumber belajar yang digunakan, sumber

belajar yang diharapkan dan tanggapan guru tentang pengembangan perangkat

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang akan dilakukan.

Peneliti juga melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan

penggunaan perangkat pembelajaran oleh guru untuk mencocokkan informasi

yang diberikan oleh guru dengan keadaan yang sebenarnya. Proses pembelajaran

yang diamati difokuskan pada keterlaksanaan peran guru sebagai fasilitator yang

membelajarkan peserta didik, seperti mengingat kembali materi prasyarat,

memfasilitasi peserta didik menyampaikan pendapat, memfasilitasi peserta didik

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, memfasilitasi peserta didik bernalar,

serta memfasilitasi peserta didik menyimpulkan sendiri materi yang telah

dipelajari.

Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi awal pemahaman konsep

dan kemampuan penalaran matematis peserta didik, peneliti memberikan tes

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis pada materi yang telah

dipelajari yaitu materi sistem persamaan liner dua variabel (SPLDV). Indikator

pemahaman konsep yang dinilai adalah menyatakan ulang suatu konsep, memberi
51

contoh dan bukan contoh, dan menggunakan konsep untuk menyelesaikan

masalah sederhana. Sedangkan indikator kemapuan penalaran matematis yang

diuji adalah menggunakan pola dan hubungan dalam menganalisis situasi

matematika, membuat pembuktian langsung dan memeriksa validitas argumen.

Pada bagian akhir, peneliti memberikan angket kepada peserta didik yang

memuat pernyataan-pernyataan tentang spesifikasi bahan ajar yang diharapkan.

Semua informasi yang diperoleh dianalisis sebagai dasar pengambilan kesimpulan

tentang permasalahan yang muncul serta penyebabnya, alternatif solusi, dan

spesifikasi produk yang diharapkan oleh peserta didik dan guru. Untuk memeriksa

kevalidan informasi yang dikumpulkan, informasi yang diproleh dari sumber yang

berbeda atau metode pengumpulan data yang berbeda dianalisis dengan

trianggulasi sumber dan/atau trianggulasi metode.

Secara umum kegiatan pengumpulan data pada analisis kebutuhan

disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Rincian Kegiatan Pengumpulan Data pada Analisis Kebutuhan

Metode
Pengumpulan Instrumen Tujuan
Data
Wawancara Pedoman Mengungkap kendala yang ditemui oleh
wawancara guru, model, metode dan sumber belajar
pembelajaran yang digunakan, yang
digunakan, sumber belajar yang
diharapkan, dan tanggapan guru tentang
pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis penemuan terbimbing.
Observasi Lembar Mengamati keterlaksanaan peran guru
observasi sebagai fasilitator yang membelajarkan
peserta didik.
Pemberian Angket untuk Mengungkapkan persepsi peserta didik
angket peserta didik terhadap matematika, spesifikasi sumber
belajar yang diharapkan peserta didik.
52

Tes kondisi Soal tes Mengidentifikasi kondisi awal pemahaman


awal pemahaman konsep dan kemampuan penalaran
kemampuan konsep dan matematis peserta didik.
peserta didik kemampuan
penalaran
matematis

b. Analisis Kurikulum

Pada tahap ini dilakukan telaah terhadap kurikulum yang digunakan di

SMP Negeri 1 Kerinci yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

khususnya pada materi lingkaran kelas VIII semester 2. Pada analisis ini peneliti

mempelajari standar kompetensi, kompetensi dasar dan perumusan indikator

pembelajaran berdasarkan silabus. Tujuan dari analisis ini adalah untuk

menentukan materi yang paling cocok untuk penerapan penemuan terbimbing.

Setelah materi dipilih, peneliti menganalisis kelogisan urutan kompetensi dasar

dan melakukan pengurutan ulang kompetensi dasar jika diperlukan. Pada tahap

akhir, peneliti merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan mengacu

pada indikator-indikator pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan materi-materi yang

dibutuhkan dalam pengembangan perangkat pembelajaran untuk mencapai

indikator-indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil analisis

konsep disajikan dalam bentuk peta konsep yang menggambarkan keterkaitan

antar materi dan urutan logis penyajian materi berdasarkan materi yang saling

memprasyarati jika ada. Pokok-pokok materi yang telah disajikan dalam bentuk
53

peta konsep akan memudahkan peneliti untuk membuat kerangka perangkat

pembelajaran yang akan disusun.

2. Tahap Pengembangan

Hasil rancangan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing

kemudian dievaluasi dan disempurnakan secara bertahap berdasarkan tahap

evaluasi formatif. Tahap-tahap evaluasi formatif terdiri dari evaluasi sendiri (self

evaluation), tinjauan para ahli (experts review), evaluasi perorangan (one-to-one

evaluation), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), dan uji coba

lapangan (field test) seperti terlihat pada Gambar 2.

Sumber : Tessmer dalam Plomp (2013: 36)


Gambar 2. Lapisan Evaluasi Formatif

Pada Gambar 2, efektivitas perangkat dievaluasi pada tahap evaluasi

kelompok kecil, sedangkan pada penelitian ini efektivitas diuji pada tahap uji coba

lapangan pada kelompok besar karena efektivitas yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah efektivitas produk.


54

Tahapan perancangan dan pengembangan prototipe yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

a. Perancangan Perangkat Pembelajaran

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari RPP dan LKPD. RPP dirancang berdasarkan pedoman penyusunan

RPP yang tercantum dalam Pedoman Mata Pelajaran Matematika SMP. Langkah-

langkah pembelajaran yang disajikan pada RPP disesuaikan dengan kegiatan

pembelajaran dengan penemuan terbimbing pada LKPD. Hal ini bertujuan untuk

mempermudah guru dalam membimbing peserta didik dalam melakukan kegiatan

penemuan. Sedangkan LKPD dirancang dengan memperhatikan aspek penyajian,

kelayakan isi, kegrafikan, dan kebahasaan. Kegiatan pembelajaran pada LKPD

disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing yang

meliputi kegiatan pemberian ransangan (stimulation), perumusan masalah

(problem statement), pengumpulan data (data collection), pengolahan data

(processing data), pengujian hipotesis (verification), dan penarikan kesimpulan

(generalization).

b. Evaluasi Sendiri (Self Evaluation)

Seiring dengan perancangan perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing, peneliti juga melakukan evaluasi sendiri (self evaluation). Evaluasi

sendiri dapat dibantu oleh teman sejawat untuk mengoreksi rancangan yang telah

dibuat dan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan rancangan. Aspek

yang dievaluasi pada tahap ini berupa kesalahan yang jelas terlihat seperti

kesalahan penulisan, kelengkapan komponen perangkat pembelajaran, ukuran


55

teks, ukuran dan penempatan gambar, ketersediaan tempat kosong untuk

menjawab pertanyaan dan kesalahan-kesalahan lain yang teridentifikasi sesuai

kemampuan evaluator. Hasil dari evaluasi ini adalah rancangan awal atau

prototipe I.

c. Tinjauan Para Ahli (Experts Review)

Prototipe I yang dihasilkan divalidasi oleh 5 orang pakar yang terdiri dari

3 orang pakar pendidikan matematika, satu orang pakar bahasa Indonesia dan satu

orang pakar desain pembelajaran. Validasi perangkat pembelajaran berbasis

penemuan terbimbing meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi

berkenaan dengan kesesuaian rancangan yang dihasilkan dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran dan standar isi. Sedangkan

validitas konstruk berkenaan dengan kesesuian rancangan yang dihasilkan dengan

unsur pengembangan, dalam hal ini adalah pembelajaran penemuan terbimbing.

Hasil validasi berupa lembar validasi dianalisis untuk menentukan

tingkat kevalidan rancangan. Hasil validasi dapat dikategorikan dalam tiga

kemungkinan, yaitu:

1) Valid dan layak digunakan tanpa revisi, artinya rancangan dapat dilanjutkan

ke tahap evaluasi formatif berikutnya.

2) Valid dan dan layak digunakan dengan sedikit revisi, maka prototipe I

direvisi berdasarkan saran dan masukan dari validator. Hasil revisi ini disebut

prototipe II.

3) Tidak valid dan tidak layak digunakan, maka akan dilakukan revisi besar atau

bahkan perancangan ulang perangkat pembelajaran. Hasil revisi besar


56

dikembalikan lagi ke validator untuk divalidasi ulang. Kegiatan validasi ini

memungkinkan terjadinya siklus atau validasi berulang sampai didapatkan

rancangan yang valid.

Aspek-aspek validasi RPP berbasis penemuan terbimbing disajikan pada

Tabel 6.

Tabel 6. Aspek-aspek Validasi RPP oleh Pakar

Metode
Instru-
No Aspek yang Dinilai Pengumpulan Tujuan
men
Data
1. Komponen dan format Untuk
RPP mengetahui
2. Identitas RPP validitas isi dan
3. Indikator pencapaian validitas konstruk
kompetensi RPP berbasis
4. Tujuan pembelajaran penemuan
Memberikan terbimbing yang
5. Materi ajar
prototipe I Lembar telah dirancang
6. Pendekatan, model dan
untuk validasi dan mendapatkan
metode pembelajaran
divalidasi. saran serta
7. Langkah-langkah
pembelajaran masukan ahli
8. Sumber belajar untuk perbaikan
9. Penilaian RPP.
10. Bahasa dan penulisan
11. Manfaat RPP

Sedangkan aspek-aspek validasi LKPD dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Aspek-aspek Validasi LKPD oleh Pakar

Metode
No Aspek yang Dinilai Pengumpulan Instrumen Tujuan
Data
Aspek didaktik atau Untuk mengetahui
1. validitas LKPD
penyajian
Memberikan Lembar berbasis penemuan
2. Aspek materi atau isi prototipe I validasi terbimbing dan
3. Aspek kebahasaan (LKPD) dan daftar mendapatkan saran
divalidasi. revisi serta masukan ahli
Aspek kegrafikan atau untuk perbaikan
4.
tampilan RPP.
57

d. Evaluasi Perorangan (One-to-one Evaluation)

Rancangan perangkat pembelajaran yang telah divalidasi atau prototipe II

yang dievaluasi pada tahap ini hanya LKPD. Rancangan LKPD dicobakan pada 3

orang peserta didik, yang terdiri dari satu orang peserta didik dengan kemampuan

sedang dan dua orang lainnya berkemampuan rendah. Penentuan kategori

kemampuan tiga orang peserta didik didasarkan pada pertimbangan guru yang

lebih mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.

Evaluasi perorangan dilakukan secara tatap muka oleh peneliti. Perangkat

pembelajaran berupa rancangan LKPD diberikan kepada masing-masing peserta

didik secara bergantian dan diminta mengisi LKPD sesuai dengan petunjuk yang

ada. Ketika peserta didik mengerjakan LKPD, peneliti mendampingi peserta didik

untuk memberikan petunjuk dan arahan jika diperlukan. Pada waktu yang sama

peneliti mengobservasi pelaksanaan pengerjaan LKPD dan mencatat semua

kejadian khusus yang terjadi selama peserta didik mengerjakan LKPD. Beberapa

hal yang perlu dicatat oleh peneliti antara lain bagian petunjuk, permasalahan,

istilah, pertanyaan dan perintah yang sulit dipahami oleh peserta didik sehingga

membutuhkan bimbingan atau penjelasan dari peneliti. Jika kelemahan perangkat

pembelajaran (LKPD) sulit diungkap melalui observasi saja, peneliti dapat

memancing respon peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

melalui wawancara tidak terstruktur selama dan/atau setelah proses evaluasi

perorangan dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan masih seputar bagian

petunjuk, permasalahan, istilah, pertanyaan dan perintah yang sulit dipahami oleh

peserta didik.
58

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui tanggapan dan

pendapat peserta didik tentang keterbacaan perangkat pembelajaran, kejelasan

petunjuk dan tanggapan lain dari peserta didik. Aspek-aspek penilaian LKPD

berbasis penemuan terbimbing pada evaluasi perorangan dapat dilihat pada Tabel

8.

Tabel 8. Aspek-aspek Penilaian LKPD pada Evaluasi Perorangan

Metode
No Aspek yang Dinilai pengumpulan Instrumen Tujuan
data
1. Kesalahan penulisan Untuk menilai
yang ditemui oleh ketepatan
peserta didik petunjuk,
2. Petunjuk pada LKPD perintah,
yang sulit dipahami pertanyaan dan
oleh peserta didik penggunaan
3. Penggunaan istilah istilah, serta
pada LKPD yang sulit Lembar kualitas teknis
Observasi dari LKPD
dipahami oleh peserta obsevasi
didik berbasis
4. Pertanyaan atau penemuan
perintah pada LKPD terbimbing.
yang sulit dimengerti
5. Kejadian khusus
selama evaluasi
perorangan

Data yang diperoleh dari evaluasi ini menjadi masukan dan saran-saran

untuk perbaikan prototipe. Data ini digunakan untuk merevisi prototipe II menjadi

prototipe III.

e. Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)

Prototipe III yang telah valid kemudian dicobakan pada sekelompok kecil

peserta didik yang terdiri dari 8 orang peserta didik yang diambil sebagai subjek

dengan memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik. Delapan orang peserta


59

didik kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari

satu orang yang berkemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang dan satu

orang berkemampuan rendah. Pada pelaksanaan uji coba kelompok kecil ini,

peneliti bertindak sebagai guru untuk menerapkan perangkat pembelajaran yang

telah dirancang. Untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran, peneliti

menyertakan seorang observer. Selain itu peneliti juga melakukan refleksi

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

Evaluasi kelompok kecil bertujuan untuk melihat praktikalitas

penggunaan perangkat yang meliputi keterlaksanan pembelajaran, kesesuaian

alokasi waktu, dan kemudahan penggunaan perangkat pembelajaran. Aspek-aspek

yang menjadi perhatian pengamatan pada tahap ini antara lain bagian yang

membutuhkan banyak penjelasan dari guru, keterlaksanaan langkah-langkah

penemuan terbimbing, kendala yang muncul, penerimaan dan antusiasme peserta

didik, serta kesesuaian alokasi waktu yang tersedia seperti terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Aspek-aspek Penilaian LKPD pada Evaluasi Kelompok Kecil

Metode
No Aspek yang Dinilai pengumpulan Instrumen Tujuan
data
1. Kemudahan Untuk
penggunaan mengetahui
perangkat keterlaksanaan
2. Keterlaksanaan proses pembelajaran,
pembelajaran alokasi waktu,
3. Penerimaan dan dan kemudahan
Lembar penggunaan.
antusiasme peserta Observasi
observasi
didik
4. Kesesuaian alokasi
waktu
5. Kejadian khusus
selama evaluasi
kelompok kecil
60

Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis secara deskriptif dan

dijadikan sebagai bahan pertimbangan revisi prototipe III menjadi prototipe IV.

f. Uji Coba Lapangan (Field Test)

Pada tahap ini prototipe IV diujicobakan pada subjek yang lebih besar

yaitu satu kelas dengan kemampuan yang heterogen untuk mengetahui

keterlaksanaan penggunaan perangkat pembelajaran, praktikalitas penggunaan

perangkat dan efektivitas penggunaan perangkat. Pelaksanakan pembelajaran pada

tahap ini dilakukan oleh guru yang sebelumnya telah diarahkan untuk melakukan

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing

pada RPP yang telah disusun oleh peneliti. Sedangkan untuk memantau

pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh dua orang observer.

Data diperoleh dari lembar observasi, angket respon guru dan angket

respon peserta didik. Hasil analisis data ini memungkinkan adanya revisi prototipe

IV menjadi prototipe V atau produk.

3. Tahap Penilaian

Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap kualitas produk yang

dihasilkan pada tahap sebelumnya khususnya praktikalitas dan efektivitas produk.

Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah produk telah sesuai dengan

harapan, yakni praktis dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Penilaian dilakukan dengan

melalui uji praktikalitas dan uji efektivitas perangkat pembelajaran.


61

a. Uji Praktikalitas

Uji praktikalitas bertujuan untuk mengetahui praktikalitas perangkat

pembelajaran yang sebenarnya (actual practicality) yang meliputi keterlaksanaan

langkah-langkah penemuan terbimbing, kemudahan penggunaan, efisiensi waktu,

serta manfaat dan ekuivalensi LKPD. Data diperoleh dari lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru, dan angket respon peserta

didik.

Langkah-langkah uji praktikalitas adalah sebagai berikut:

1) Guru melaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP berbasis penemuan

terbimbing disertai penggunaan LKPD oleh peserta didik.

2) Observer mengamati keterlaksanaan langkah-langkah penemuan terbimbing

dalam proses pembelajaran dan mencatat kendala serta kejadian khusus yang

terjadi selama pembelajaran berlangsung.

3) Setelah semua pertemuan selesai, peneliti memberikan angket kepada guru

dan peserta didik untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap

penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing.

4) Peneliti menganalisis lembar observasi dan angket respon guru dan peserta

didik kemudian menganalisis data praktikalitas perangkat pembelajaran

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

b. Uji Efektivitas

Seperti halnya uji praktikalitas, uji efektivitas bertujuan untuk

mengetahui efektivitas penggunaan perangkat pembelajaran yang sebenarnya

(actual effectivity) terhadap peningkatan pemahaman konsep matematika dan


62

kemampuan penalaran matematis peserta didik setelah menggunakan perangkat

pembelajaran yang telah dirancang. Data diperoleh dari tes hasil belajar peserta

didik yang difokuskan untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis peserta didik. Instrumen yang digunakan adalah soal tes

bentuk uraian yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, indikator

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik yang telah

divalidasi oleh pakar.

Alur prosedur penelitian pengembangan dapat dilihat pada Gambar 3.

D. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk melihat praktikalitas dan efektivitas

produk yang telah dikembangkan. Uji coba terbatas dilakukan pada kelas VIII

SMP Negeri 1 Kerinci. Data praktikalitas dikumpulkan melalui lembar observasi,

angket respon guru, dan angket respon peserta didik, sedangkan data efektivitas

diperoleh dari hasil tes akhir untuk mengukur pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Hasil analisis data dijadikan

sebagai dasar dalam menilai praktikalitas dan efektivitas penggunaan produk.

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kerinci. Kriteria subjek penelitian dapat dilihat

pada Tabel 10.


63

Analisis Kebutuhan, Analisis Kurikulum, Preliminary


dan Analisis Konsep Research

Rancangan Awal RPP dan LKPD


(Prototipe I)

Terdapat kesalahan
Evaluasi Sendiri Revisi

Tidak ada kesalahan

Development or prototyping phase


Prototipe II

Tidak valid
Validasi oleh Pakar Revisi

Valid
Tidak praktis
Evaluasi Perorangan Revisi

Praktis
Prototipe III

Tidak praktis
Uji Kelompok Kecil Revisi

Praktis
Prototipe IV
Assessment phase

Uji Praktikalitas Uji Efektivitas


pada Kelompok Besar pada Kelompok Besar

Analisis

Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan


Terbimbing yang Valid, Praktis dan Efektif

Gambar 3. Alur Penelitian Pengembangan


64

Tabel 10. Karakteristik Subjek Penelitian

No Tahap Evaluasi Karakteristik


1. Evaluasi perorangan Terdiri dari tiga orang peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 1 Kerinci. Dari tiga
orang peserta didik, satu orang
berkemampuan sedang dan dua orang
berkemampuan rendah.
2. Evaluasi kelompok kecil Terdiri dari 8 orang peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 1 Kerinci dengan
kemampuan yang bervariasi.
3. Uji coba lapangan Terdiri dari satu kelas peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 1 Kerinci dengan
karakteristik yang heterogen.

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, komentar,

masukan, kritik serta saran dari subjek penelitian. Sedangkan data kuntitatif

diperoleh dari lembar validasi, hasil angket respon guru dan peserta didik, lembar

observasi dan tes pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis

peserta didik.

G. Instrumen Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam yaitu instrumen validitas, instrumen

praktikalitas dan instrumen efektivitas. Sebelum digunakan dalam penelitian

semua instrumen terlebih dahulu dinilai oleh tiga orang validator.

1. Instrumen Validitas

Instrumen validitas yang digunakan adalah lembar validasi RPP dan

lembar validasi LKPD berbasis penemuan terbimbing.


65

a. Lembar validasi RPP

Lembar validasi RPP berbasis penemuan terbimbing digunakan untuk

menvalidasi kelengkapan dan kesesuian komponen-komponen RPP, penggunaan

bahasa dan kebermanfaatan RPP. Komponen evaluasi RPP tersebut dijabarkan

dalam beberapa indikator penilaian. Lembar validasi RPP divalidasi oleh tiga

orang validator dan telah mengalami revisi. Bagian-bagian yang direvisi pada

lembar validasi RPP dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Revisi Lembar Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Hindari kata  Terdapat  Direvisi menjadi
“menekankan penggunaan kata “Memuat
pada”. “Menekankan pada pernyataan yang
penilaian” tepat dan cukup
untuk menilai”.
 Pernyataan tentang  Penilaian terhadap  Penilaian terhadap
langkah-langkah langkah-langkah langkah-langkah
pembelajaran penemuan penemuan
penemuan terbimbing dimuat terbimbing
terbimbing tidak dalam satu dijabarkan menjadi
cukup satu pernyataan saja. tujuh pernyataan
pernyataan saja. sesuai langkah-
langkah penemuan
terbimbing.
II  Ganti pilihan pada  Pilihan skor  Pilihan skor
“Skor Penilaian”. penilaian penilaian menjadi
menggunakan ST, S, TS, dan STS.
pilihan 1, 2, 3, dan
4.
 Ganti kata  Lembar validasi  Lembar validasi
“Pernyataan”. RPP menggunakan RPP menggunakan
kata “Pernyataan”. kata “Pernyataan”.
 Beberapa pernyataan
 Jabarkan menggunakan kata  Pernyataan yang
pernyataan yang hubung “dan”. menggunakan kata
mengandung kata hubung “dan”
hubung “dan”. dijabarkan menjadi
beberapa pernyataan
66

 Lembar validasi baru.


 Lembar validasi RPP memuat  Lembar validasi
RPP cukup hanya Pernyataan diikuti RPP hanya memuat
memuat beberapa pernyataan pernyataan tanpa
pernyataan. yang akan dinilai. Pernyataan.

III  Hilangkan  Terdapat petunjuk  Sudah direvisi.


petunjuk nomor 2 nomor 2 tentang
tentang penilaian penilaian secara
secara umum. umum.
 Hilangkan  Terdapat penilaian  Sudah direvisi.
penilaian umum. secara umum.

Setelah direvisi, validator memberikan penilaian terhadap validitas

lembar validasi RPP basis penemuan terbimbing dengan hasil seperti yang tertera

pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Validasi Lembar Validasi RPP Berbasis Penemuan


Terbimbing

Indeks Kate-
No Pernyataan
Validitas gori
1. Lembar validasi RPP memuat petunjuk
1 Valid
pengisian yang mudah dipahami.
2. Lembar validasi RPP memuat penyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai semua komponen 0,889 Valid
RPP.
3. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai penggunaan 0,778 Valid
bahasa pada RPP.
4. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai manfaat 0,778 Valid
penggunaan RPP.
5. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai penerapan
0,778 Valid
langkah-langkah pembelajaran penemuan
terbimbing.
6. Lembar validasi RPP memberi ruang bagi
validator untuk memberi komentar, masukan dan 0,889 Valid
saran untuk perbaikan lembar validasi RPP.
7. Pernyataan pada lembar validasi RPP
0,778 Valid
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,841 Valid
67

Berdasarkan data pada Tabel 12, secara keseluruhan instrumen validasi RPP

berbasis penemuan terbimbing memiliki rata-rata indeks kevalidan 0,841 dengan

kriteria valid. Dengan demikian lembar validasi RPP dapat digunakan untuk

memvalidasi RPP berbasis penemuan terbimbing. Analisis hasil validasi terhadap

lembar validasi RPP dapat dilihat pada Lampiran 9.

b. Lembar validasi LKPD

Lembar validasi LKPD berbasis penemuan terbimbing digunakan untuk

menvalidasi aspek didaktik, aspek isi, aspek tampilan dan aspek bahasa.

Komponen evaluasi LKPD tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator

penilaian. Lembar validasi LKPD divalidasi oleh tiga orang validator dan telah

mengalami revisi. Bagian-bagian yang direvisi pada lembar validasi LKPD dapat

dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Hasil Revisi Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan


Terbimbing

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Hindari kata  Terdapat  Direvisi menjadi
“menekankan penggunaan kata “Memuat
pada”. “Menekankan pada pernyataan yang
penilaian” tepat dan cukup
untuk menilai”.
 Pernyataan tentang  Penilain terhadap  Penilaian terhadap
langkah-langkah langkah-langkah langkah-langkah
pembelajaran penemuan penemuan
penemuan terbimbing dimuat terbimbing
terbimbing tidak dalam satu dijabarkan menjadi
cukup satu pernyataan saja. tujuh pernyataan
pernyataan saja. sesuai langkah-
langkah penemuan
terbimbing.
II  Ganti pilihan pada  Pilihan skor  Pilihan skor
“Skor Penilaian”. penilaian penilaian menjadi
menggunakan ST, S, TS, dan STS.
68

pilihan 1, 2, 3, dan
4.
 Ganti kata  Lembar validasi  Lembar validasi
“Pernyataan”. LKPD LKPD
menggunakan kata menggunakan kata
“Pernyataan”. “Pernyataan”.
 Beberapa pernyataan
 Jabarkan menggunakan kata  Pernyataan yang
pernyataan yang hubung “dan”. menggunakan kata
mengandung kata hubung “dan”
hubung “dan”. dijabarkan menjadi
beberapa pernyataan
 Lembar validasi baru.
 Lembar validasi LKPD memuat  Lembar validasi
LKPD cukup Pernyataan diikuti LKPD hanya
hanya memuat beberapa pernyataan memuat pernyataan
pernyataan. yang akan dinilai. tanpa Pernyataan.
III  Hilangkan  Terdapat petunjuk  Sudah direvisi.
petunjuk nomor 2 nomor 2 tentang
tentang penilaian penilaian secara
secara umum. umum.
 Hilangkan kotak  Terdapat kotak  Sudah direvisi.
tentang penilaian tentang penilaian
secara umum. secara umum.

Hasil validasi lembar validasi LKPD dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Validasi Lembar Validasi LKPD Berbasis Penemuan


Terbimbing

Indeks Kate-
No Pernyataan
Validitas gori
1. Lembar validasi LKPD memuat petunjuk
0,889 Valid
pengisian yang mudah dipahami.
2. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek didaktik
0,889 Valid
atau penyajian yang meliputi penyajian langkah-
langkah penemuan terbimbing.
3. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek materi atau
isi yang meliputi kesesuaian atau relevansi 0,778 Valid
materi, keajegan atau konsistensi materi dan
kecukupan atau adekuasi materi.
4. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek kebahasaan 0,778 Valid
yang meliputi penggunaan bahasa yang sesuai
69

kaidah bahasa yang baik dan benar, mudah


dipahami dan komunikatif.
5. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek kegrafikan
0,778 Valid
atau tampilan yang meliputi penggunaan huruf,
warna, gambar dan tata letak yang menarik.
6. Lembar validasi memberi ruang bagi validator
untuk memberi komentar, masukan dan saran 0,889 Valid
untuk perbaikan lembar validasi.
7. Pernyataan pada lembar validasi LKPD
0,778 Valid
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,825 Valid

Berdasarkan data pada Tabel 14, secara keseluruhan instrumen validasi

LKPD berbasis penemuan terbimbing memiliki rata-rata indeks kevalidan 0,825

dengan kriteria valid. Dengan demikian lembar validasi dapat digunakan untuk

memvalidasi LKPD berbasis penemuan terbimbing. Analisis hasil validasi

terhadap lembar validasi LKPD dapat dilihat pada Lampiran 13.

2. Instrumen Praktikalitas

a. Lembar Observasi

Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk

mengetahui praktikalitas penggunaan perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing. Lembar observasi divalidasi oleh dua orang validator dan telah

mengalami revisi. Bagian-bagian yang direvisi pada lembar observasi dapat

dilihat pada Tabel 15.


70

Tabel 15. Hasil Revisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran


Berdasarkan RPP Berbasis Penemuan Terbimbing

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Ganti pilihan pada  Pilihan skor  Pilihan skor
“Skor Penilaian”. penilaian penilaian menjadi
menggunakan ST, S, TS, dan STS.
pilihan 1, 2, 3, dan
4.
 Ganti kata  Lembar validasi  Lembar validasi
“Pernyataan”. RPP menggunakan RPP menggunakan
kata “Pernyataan”. kata “Pernyataan”.
 Beberapa pernyataan
 Jabarkan menggunakan kata  Pernyataan yang
pernyataan yang hubung “dan”. menggunakan kata
mengandung kata hubung “dan”
hubung “dan”. dijabarkan menjadi
beberapa pernyataan
 Lembar observasi baru.
 Lembar observasi memuat pernyataan-  Lembar observasi
bukan menilai guru pernyataan tentang hanya memuat
mengajar dari awal semua langkah pernyataan untuk
sampai akhir. pembelajaran. menilai
keterlaksanaan
langkah-langkah
penemuan
terbimbing.
II  Hilangkan  Terdapat petunjuk  Sudah direvisi.
petunjuk nomor 2 nomor 2 tentang
tentang penilaian penilaian secara
secara umum. umum.
 Hilangkan kotak  Terdapat kotak  Sudah direvisi.
tentang penilaian tentang penilaian
secara umum. secara umum.
 Fokuskan untuk  Pernyataan untuk  Pernyataan untuk
menilai langkah- menilai langkah- menilai pelaksanaan
langkah penemuan langkah penemuan langkah-langkah
terbimbing. terbimbing masih penemuan
kurang. terbimbing
dijabarkan menjadi
beberapa
pernyataan.
71

Hasil validasi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat

pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Validasi Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Indeks Kate-
No Pernyataan
Validitas gori
1. Lembar observasi memuat petunjuk pengisian
0,833 Valid
yang mudah dipahami.
2. Lembar observasi memuat pernyataan yang tepat
Tidak
dan cukup untuk menilai pelaksanaan langkah- 0,500
valid
langkah penemuan terbimbing.
3. Lembar observasi memberi ruang bagi observer
untuk memberi catatan khusus tentang kegiatan
0,833 Valid
pembelajaran yang tidak tercantum dalam item-
item yang diobservasi.
4. Pernyataan pada lembar observasi menggunakan
0,833 Valid
kalimat yang mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,750 Valid

Berdasarkan data pada Tabel 16, secara keseluruhan lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran memiliki rata-rata indeks kevalidan 0,750 dengan

kriteria valid. Analisis hasil validasi terhadap lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 25.

b. Angket Respon Guru

Angket respon guru digunakan untuk menentukan praktikalitas LKPD

berdasarkan kemudahan penggunaan, kesesuaian waktu dan ekuivalensi LKPD.

Angket respon guru divalidasi oleh dua orang validator dan telah mengalami

revisi. Bagian-bagian yang direvisi pada angket respon guru dapat dilihat pada

Tabel 17.
72

Tabel 17. Hasil Revisi Angket Respon Guru

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Ganti pilihan pada  Pilihan skor  Pilihan skor
“Skor Penilaian”. penilaian penilaian menjadi
menggunakan ST, S, TS, dan STS.
pilihan 1, 2, 3, dan
4.
 Ganti kata  Lembar validasi  Lembar validasi
“Pernyataan”. RPP menggunakan RPP menggunakan
kata “Pernyataan”. kata “Pernyataan”.
 Beberapa pernyataan
 Jabarkan menggunakan kata  Pernyataan yang
pernyataan yang hubung “dan”. menggunakan kata
mengandung kata hubung “dan”
hubung “dan”. dijabarkan menjadi
beberapa pernyataan
 Angket memuat baru.
 Angket cukup Pernyataan diikuti  Angket hanya
hanya memuat beberapa pernyataan memuat pernyataan
pernyataan. yang akan dinilai. tanpa Pernyataan.
II  Hilangkan  Terdapat petunjuk  Sudah direvisi.
petunjuk nomor 2 nomor 2 tentang
tentang penilaian penilaian secara
secara umum. umum.
 Hilangkan kotak  Terdapat kotak  Sudah direvisi.
tentang penilaian tentang penilaian
secara umum. secara umum.
 Pelajari lagi aspek  Aspek “Kemudahan  Aspek “Kemudahan
“Kemudahan dipahami” dan aspek dipahami” dan aspek
dipahami” “Kemudahan “Kemudahan
termasuk dalam penggunaan” penggunaan”
aspek “Kemudahan terpisah. digabung menjadi
penggunaan”. aspek “Kemudahan
penggunaan”.

Hasil validasi angket respon guru dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Hasil Validasi Angket Respon Guru

Indeks Kate-
No Pernyataan
Validitas gori
1. Angket respon guru memuat petunjuk pengisian
0,833 Valid
yang mudah dipahami.
2. Angket respon guru memuat pernyataan yang 0,667 Valid
73

tepat dan cukup untuk menilai aspek kemudahan


penggunaan, efisiensi waktu, dan ekivalensi
LKPD dengan sumber belajar lain.
3. Angket respon guru memberi ruang bagi guru
untuk memberi komentar dan catatan khusus
0,833 Valid
terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan
terbimbing.
4. Pernyataan pada angket respon guru
0,833 Valid
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,792 Valid

Berdasarkan data pada Tabel 18, secara keseluruhan angket respon guru

memiliki rata-rata indeks validitas 0,792 dengan kategori valid. Analisis hasil

validasi terhadap angket respon guru dapat dilihat pada Lampiran 29.

c. Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik digunakan untuk menentukan praktikalitas

LKPD berdasarkan kemudahan penggunaan, kesesuaian waktu dan manfaat

LKPD. Angket respon guru divalidasi oleh dua orang validator dan telah

mengalami revisi. Bagian-bagian yang direvisi pada angket respon guru dapat

dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Hasil Revisi Angket Respon Peserta Didik

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Ganti pilihan pada  Pilihan skor  Pilihan skor
“Skor Penilaian”. penilaian penilaian menjadi
menggunakan ST, S, TS, dan STS.
pilihan 1, 2, 3, dan
4.
 Ganti kata  Lembar validasi  Lembar validasi
“Pernyataan”. RPP menggunakan RPP menggunakan
kata “Pernyataan”. kata “Pernyataan”.
 Beberapa pernyataan
 Jabarkan menggunakan kata  Pernyataan yang
pernyataan yang hubung “dan”. menggunakan kata
mengandung kata hubung “dan”
74

hubung “dan”. dijabarkan menjadi


beberapa pernyataan
baru.
 Angket cukup  Angket memuat  Angket hanya
hanya memuat Pernyataan diikuti memuat pernyataan
pernyataan. beberapa pernyataan tanpa Pernyataan.
yang akan dinilai.
II  Hilangkan  Terdapat petunjuk  Sudah direvisi.
petunjuk nomor 2 nomor 2 tentang
tentang penilaian penilaian secara
secara umum. umum.
 Hilangkan kotak  Terdapat kotak  Sudah direvisi.
tentang penilaian tentang penilaian
secara umum. secara umum.
 Pelajari lagi aspek  Aspek “Kemudahan  Aspek “Kemudahan
“Kemudahan dipahami” dan aspek dipahami” dan aspek
dipahami” “Kemudahan “Kemudahan
termasuk dalam penggunaan” penggunaan”
aspek “Kemudahan terpisah. digabung menjadi
penggunaan”. aspek “Kemudahan
penggunaan”.

Hasil validasi angket respon peserta didik dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Hasil Validasi Angket Respon Peserta Didik

Indeks
No Pernyataan Kategori
Validitas
1. Angket respon peserta didik memuat petunjuk
0,833 Valid
pengisian yang mudah dipahami.
2. Angket respon peserta didik memuat pernyataan
yang tepat dan cukup untuk menilai aspek
0,667 Valid
kemudahan penggunaan, efisiensi waktu, dan
manfaat LKPD.
3. Angket respon peserta didik memberi ruang bagi
peserta didik untuk memberi pesan dan kesan
0,833 Valid
peserta didik terhadap penggunaan LKPD
berbasis penemuan terbimbing.
4. Pernyataan menggunakan kalimat yang mudah
0,833 Valid
dipahami.
5. Penyataan yang digunakan menggunakan bahasa
0,833 Valid
yang komunikatif.
Rata-rata Indeks Validitas 0,800 Valid
75

Berdasarkan data pada Tabel 20, secara keseluruhan angket respon guru

memiliki rata-rata indeks validitas 0,800 dengan kategori valid. Analisis hasil

validasi terhadap angket respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 33.

3. Instrumen Efektivitas

Instrumen efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik. Tes ini

bertujuan mengukur dan mengungkap tingkat pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Sebelum dilaksanakan tes,

peneliti terlebih dahulu merencanakan, menyusun, memvalidasi, dan merevisi soal

tes. Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan dan membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator-indikator

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis yang akan diukur.

(Lampiran 36)

b. Menyusun soal dan pedoman jawaban soal. (Lampiran 39)

c. Membuat rubrik penskoran pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis. (Lampiran 41 dan Lampiran 42)

d. Memvalidasi soal tes.

e. Merevisi soal tes dan rubrik penskoran berdasarkan saran dari validator.

f. Melakukan tes hasil belajar.

Hasil revisi soal tes pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis dapat dilihat pada Tabel 21.


76

Tabel 21. Hasil Revisi Soal Tes Pemahaman Konsep dan Kemampauan
Penalaran Matematis

Vali-
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
dator
I  Untuk indikator  Berdasarkan gambar  Berdasarkan gambar
memberi contoh di samping, di samping,
dan bukan contoh, tunjukkan masing- tunjukkan contoh
tambahkan pada masing dua contoh dan bukan contoh
soal perintah untuk dari unsur-unsur dari masing-masing
memberi bukan lingkaran berikut. unsur lingkaran
contoh. (Soal a. Jari-jari berikut.
nomor 1) b. Tali busur a. Jari-jari
c. Busur b. Tali busur
d. Diameter c. Busur
e. Juring d. Diameter
f. Tembereng e. Juring
f. Tembereng
 Untuk indikator  Jika luas lingkaran  Martabak jenis I
menggunakan sama dengan memiliki diameter
aturan inferensi, kelilingnya, 10 cm dijual dengan
soal belum tepat. tentukan panjang harga Rp10.000,00.
Coba gunakan soal jari-jari lingkaran Martabak jenis II
tentang harga tersebut. berdiameter 12 cm
martabak dengan dijual dengan harga
ukuran diameter Rp12.000,00.
berbeda. (Soal Martabak jenis
nomor 4) manakah yang lebih
murah? Jelaskan.
II  Kata tunjuk  Tertulis “gambar di  Tertulis “gambar di
gambar sesuaikan samping”, letak samping”, letak
dengan posisi gambar di bawah gambar dipindahkan
gambar. (Soal soal. ke samping.
nomor 1)
 Sesuaikan jumlah  Tertulis  Ditulis “pernyataan”
pernyataan dan “pernyataan- saja.
perintah soal. (Soal pernyataan”,
nomor 8) pernyataan hanya
satu buah.

Hasil validasi soal tes pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis dapat dilihat pada Tabel 22.


77

Tabel 22. Hasil Validasi Soal Tes Hasil Belajar

No Indeks
Indikator Soal Kategori
soal Validitas
Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu
1. 0,833 Valid
konsep
Menggunakan pola dan hubungan dalam
2. 1 Valid
menganalisis situasi matematika
Menggunakan konsep dalam perhitungan
3. 1 Valid
sederhana
4. Mengikuti aturan inferensi 0,833 Valid
Menyatakan ulang suatu konsep dengan bahasa
5. 1 Valid
sendiri
6. Menyusun pembuktian langsung 1 Valid

7. Mengaitkan suatu konsep dengan konsep lain 1 Valid


Memeriksa validitas argumen disertai alasan
8. 0,833 Valid
logis
Rata-rata Indeks Validitas 0,938 Valid

Berdasarkan data pada Tabel 22, secara keseluruhan soal tes memiliki rata-

rata indeks validitas 0,938 dengan kategori valid. Analisis hasil validasi terhadap

tes pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis dapat dilihat pada

Lampiran 29.

Secara umum instrumen yang digunakan untuk masing-masing kriteria

kualitas perangkat yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Instrumen yang Digunakan

Kriteria
Kualitas Evaluasi Formatif Instrumen yang Digunakan
Produk
Validitas Tinjauan Pakar Lembar validasi RPP dan LKPD
Evaluasi Perorangan Lembar observasi
Evaluasi Kelompok kecil Lembar observasi
Praktikalitas Lembar observasi keterlaksanaan
Uji Coba Lapangan perangkat pembelajaran, angket
respon guru dan angket respon
78

peserta didik
Tes pemahaman konsep dan
Efektivitas Uji Coba Lapangan kemampuan penalaran matematis
peserta didik

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Lembar Validasi

Hasil validasi rancangan perangkat pembelajaran oleh validator dianalisis

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberi skor untuk setiap item yang divalidasi dengan menggunakan skala

penilaian sebagai berikut:

Tabel 24. Skala Penilaian Lembar Validasi

Alternatif Jawaban Skor


Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1

b. Menentukan nilai rata-rata validitas tiap item dengan menggunakan rumus

Aiken’s V (Azwar, 2013: 134)

∑𝑠
𝑉𝑖 =
𝑛(𝑐 − 1)

Dengan:

𝑉𝑖 = indeks validitas item

𝑠 = 𝑟 − 𝑙0

r = skor yang diberikan oleh validator untuk tiap item

𝑙0 = skor minimal (dalam hal ini 𝑙0 = 1)

𝑛 = banyak validator

𝑐 = skor maksimal (dalam hal ini 𝑐 = 4)


79

c. Menentukan validitas perangkat pembelajaran dengan cara menghitung rata-

rata indeks validitas semua item dengan rumus:

∑𝑚
𝑖=1 𝑉𝑖
𝑉=
𝑚

Dengan:

𝑉 = indeks validitas perangkat pembelajaran

𝑉𝑖 = total skor yang diberikan validator pada tiap item

𝑚 = banyak item (Walpole, 1992: 23)

Interpretasi validitas perangkat pembelajaran ditentukan dengan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 25. Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran

Kriteria Interpretasi
𝑉 < 0,667 Tidak valid
0,667 ≤ 𝑉 Valid
Sumber: Azwar (2013: 134)

2. Analisis Lembar Observasi

Lembar observasi diisi oleh dua orang observer yang mengamati

keterlaksanaan pembelajaran di setiap pertemuan pada tahap uji coba lapangan.

Lembar observasi dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberi skor pada lembar observasi dengan skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 26. Skala Penilaian Lembar Observasi

Alternatif Jawaban Skor


Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Riduwan (2006:88)
80

b. Menentukan rata-rata skor tiap item dengan rumus

∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛

Dengan:

𝑥̅ = rerata skor tiap item

𝑥𝑖 = skor yang diberikan oleh responden ke-i

n = banyak responden (Walpole, 1992:23)

c. Menentukan nilai praktikalitas produk dengan rumus:

𝑅
𝑃= × 100%
𝑆𝑀

Dengan:

𝑃 = nilai praktikalitas

𝑅 = jumlah rerata skor semua item

SM = jumlah skor maksimal semua item (Purwanto, 2004:102)

Kategori praktikalitas keterlaksanaan pembelajaran dengan penggunaan

perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing ditentukan dengan kriteria

berikut.

Tabel 27. Kategori Praktikalitas Keterlaksanaan Pembelajaran dengan


Penggunaan Perangkat Pembelajaran

Tingkat Pencapaian (%) Kategori


0 < 𝑃 ≤ 20 Tidak praktis
20 < 𝑃 ≤ 40 Kurang praktis
40 < 𝑃 ≤ 60 Cukup praktis
60 < 𝑃 ≤ 80 Praktis
80 < 𝑃 ≤ 100 Sangat praktis
Sumber: Riduwan (2006:89)
81

3. Angket

Angket yang telah diisi oleh peserta didik dan guru masing-masing

dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberi skor jawaban angket dengan skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 28. Skala Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Skor


Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Riduwan (2006:88)

b. Menentukan rata-rata skor tiap item dengan rumus


∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Dengan:

𝑥̅ = rerata skor tiap item

𝑥𝑖 = skor yang diberikan oleh responden ke-i

n = banyak responden (Walpole, 1992:23)

c. Menentukan nilai praktikalitas produk dengan rumus:


𝑅
𝑃= × 100%
𝑆𝑀
Dengan:

𝑃 = nilai praktikalitas

𝑅 = jumlah rerata skor semua item

SM = jumlah skor maksimal semua item (Purwanto, 2004:102)

Kategori praktikalitas perangkat pembelajaran ditentukan dengan kriteria

tingkat pencapaian sebagai berikut.


82

Tabel 29. Kategori Praktikalitas Perangkat Pembelajaran

Tingkat Pencapaian (%) Kategori


0 < 𝑃 ≤ 20 Tidak praktis
20 < 𝑃 ≤ 40 Kurang praktis
40 < 𝑃 ≤ 60 Cukup praktis
60 < 𝑃 ≤ 80 Praktis
80 < 𝑃 ≤ 100 Sangat praktis
Sumber: Riduwan (2006:89)

4. Analisis Lembar Jawaban Peserta Didik

Analisis lembar jawaban peserta didik dilakukan untuk melihat

efektivitas penggunaan perangkat pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman

konsep matematika dan kemampuan penalaran matematis. Hasil tes pemahaman

konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik dinilai dengan

mengacu pada rubrik penskoran pemahaman konsep dan kemampuan penalaran

matematis peserta didik. Rubrik penskoran pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 41 dan

Lampiran 42.

Nilai pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta

didik dihitung dengan menggunakan rumus nilai ideal berikut:

𝑆
𝑁= × 100
𝐼

Keterangan:

𝑁 = Nilai peserta didik

𝑆 = Jumlah skor peserta didik

𝐼 = Nilai ideal.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Proses pengembangan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif melalui tiga tahapan

sesuai dengan model pengembangan Plomp yaitu penelitian pendahuluan

(preliminary research), tahap pengembangan (prototyping phase) dan tahap

penilaian (assessment phase). Pembahasan proses dan hasil penelitian untuk tiga

tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Pendahuluan

Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan

analisis konsep. Proses dan hasil analisis-analisis tersebut dijabarkan sebagai

berikut:

a. Hasil Analisis Kebutuhan

Pada analisis kebutuhan telah dilakukan pengumpulan informasi

mengenai permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran matematika dan

penyebabnya, pelaksanaan pembelajaran dan penggunaan perangkat

pembelajaran. Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan cara mewawancarai

dua orang guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Kerinci, observasi

pelaksanaan pembelajaran, pemberian angket kepada peserta didik dan tes kondisi

awal pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan dua guru

Matematika SMP Negeri 1 Kerinci, diperoleh beberapa informasi. Pertama,

83
84

beberapa kendala yang ditemui olah guru dalam pembelajaran adalah kemampuan

peserta didik yang bervariasi sehingga dibutuhkan bahan ajar yang cocok untuk

semua peserta didik. Kedua, keterbatasan bahan ajar baik dalam segi kuantitas

maupun kualitas. Artinya tidak semua peserta didik memiliki buku paket dan buku

paket yang digunakan masih belum optimal membantu pelaksanaan pembelajaran.

Ketiga, guru lebih cenderung menggunakan cara belajar konvensional karena

dinilai lebih efektif dalam penggunaan waktu dan peserta didik lebih cepat

mengerti materi yang diajarkan karena langsung pada poin-poin penting saja.

Kelima, LKS yang digunakan selama ini memiliki beberapa kekurangan misalnya

hanya berupa ringkasan materi dan kumpulan soal. Terakhir, guru setuju dengan

pengembangan LKS atau LKPD yang bisa membantu peserta didik menemukan

dan memahami konsep melalui kegiatan penemuan yang dibimbing oleh guru.

Untuk spesifikasi LKPD yang akan dikembangkan, guru menyerahkannya pada

keinginan peserta didik yang akan menjadi penggunanya. Ringkasan hasil

wawancara dapat dilihat pada Lampiran 3.

Hasil observasi terhadap cara mengajar guru diperoleh beberapa

informasi, pertama kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah

mengacu pada usaha membelajarkan peserta didik namun peran guru masih sangat

dominan sehingga peserta didik belum mendapat ruang yang cukup untuk

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Kedua, pembelajaran yang dilakukan

oleh guru belum membiasakan peserta didik bernalar dalam menggunakan

pengetahuan yang dimilikinya untuk mempelajari materi baru atau dalam

memecahkan masalah. Selain itu kegiatan pembelajaran juga belum memfasilitasi


85

peserta didik dalam melatih kemampuan penalaran misalnya dalam menarik

kesimpulan dari meteri yang telah dipelajari dan menyelesaikan soal yang

membutuhkan penalaran. Hasil observasi dapat dilihat pada Lampiran 7.

Untuk mendapatkan informasi tentang spesifikasi produk yang

diinginkan oleh peserta didik, peneliti memberikan angket kepada 38 orang

peserta didik kelas VIII. Hasil analisis angket mengungkapkan bahwa bahan ajar

yang diinginkan oleh peserta didik antara lain mengenai warna dan ukuran bahan

ajar. Selain itu, dari hasil tes terlihat bahwa masih sedikit persentase peserta didik

yang memperoleh skor ideal. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik yang masing-masing diwakili oleh

tiga indikator masih belum optimal. Soal tes kondisi awal pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis dan hasil analisis angket pendapat peserta didik

masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 6.

b. Hasil Analisis Kurikulum

Pada tahap ini dilakukan telaah terhadap kurikulum yang digunakan di

SMP Negeri 1 Kerinci yaitu kurikulum KTSP, khususnya pada materi lingkaran

kelas VIII semester 2 SMP. Analisis terhadap kurikulum yang dimaksud adalah

analisis terhadap rumusan indikator pencapaian kompetensi materi lingkaran yang

tertera pada silabus. Tidak ada perubahan pada SK dan KD yang telah ditetapkan,

namun terdapat perubahan dalam susunan rumusan indikator dalam materi seperti

terlihat pada Tabel 30.


86

Tabel 30. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Lingkaran Kelas VIII


SMP

KD Indikator pada Silabus Indikator Susunan Baru


4.1 Menentu 4.1.1 Menyebutkan unsur- 4.1.1 Mendefinisikan unsur-
kan unsur unsur dan bagian- unsur dan bagian-bagian
dan bagian lingkaran: lingkaran: pusat lingkaran,
bagian- pusat lingkaran, jari- jari-jari, diameter, busur,
bagian jari, diameter, busur, talibusur, juring,
lingkaran. talibusur, juring, tembereng dan apotema
tembereng. berdasarkan ciri-cirinya.
4.1.2 Menunjukkan unsur-unsur
dan bagian-bagian
lingkaran pada model atau
gambar lingkaran.
4.2 Menghi- 4.2.1 Menemukan nilai phi. 4.2.1 Menemukan pendekatan
tung 4.2.2 Menentukan rumus nilai phi.
keliling keliling dan luas 4.2.2 Menemukan rumus
dan luas lingkaran. keliling dan
lingkaran 4.2.3 Menghitung keliling menggunakannya dalam
. dan luas lingkaran. menyelesaikan masalah
sederhana.
4.2.3 Menemukan rumus luas
lingkaran dan
menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah
sederhana.
4.3 Menggu- 4.3.1 Menjelaskan hubungan 4.3.1 Menjelaskan hubungan
nakan sudut pusat dan sudut sudut pusat dan sudut
hubungan keliling jika keliling jika menghadap
sudut menghadap busur yang busur yang sama.
pusat, sama. 4.3.2 Menentukan besar sudut
panjang 4.3.2 Menentukan besar keliling jika menghadap
busur, sudut keliling jika diameter dan busur yang
dan luas menghadap diameter sama.
juring dan busur yang sama. 4.3.3 Menemukan hubungan
dalam 4.3.3 Menentukan panjang sudut pusat dan panjang
pemeca- busur, luas juring, dan busur dan
han luas tembereng. menggunakannya dalam
masalah. 4.3.4 Menggunakan pemecahan masalah.
hubungan sudut pusat, 4.3.4 Menemukan hubungan
panjang busur, luas sudut pusat dan luas juring
juring dalam dan menggunakannya
pemecahan masalah. dalam pemecahan
masalah.
87

Perumusan ulang indikator pencapaian kompetensi didasarkan pada

beberapa pertimbangan. Pertama, kompetensi dasar 4.1 tidak cukup diukur dengan

satu indikator saja sehingga dijabarkan menjadi dua indikator. Kedua, indikator

4.2.2 dan 4.2.3 disusun ulang dengan memisahkan indikator tentang keliling dan

luas lingkaran. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran terfokus pada keliling

lingkaran saja atau luas lingkaran saja. Dan ketiga, indikator 4.3.3 dan 4.3.4 juga

disusun ulang agar pembelajaran terfokus pada panjang busur saja atau luas juring

saja.

c. Hasil Analisis Konsep

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan materi-materi yang

dibutuhkan dalam pengembangan perangkat pembelajaran untuk mencapai

indikator-indikator pencapaian kompetensi. Untuk mencapai indikator 4.1.1 dan

4.1.2 diperlukan materi tentang unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran yang

meliputi pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, talibusur, juring, tembereng

dan apotema. Untuk mencapai indikator 4.2.1, 4.2.2, dan 4.2.3 dibutuhkan materi

tentang keliling lingkaran dan luas lingkaran. Sedangkan untuk mencapai

indikator 4.3.1, 4.3.2, 4.2.3, dan 4.2.4 membutuhkan materi tentang hubungan

sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama, sifat sudut

keliling yang menghadap diameter dan busur yang sama, panjang busur, dan luas

juring.

Materi atau konsep-konsep yang dibutuhkan dalam pembelajaran

kemudian disusun dalam bentuk peta konsep. Hasil analisis konsep ini menjadi
88

dasar dalam perancangan RPP dan LKPD berbasis penemuan terbimbing. Peta

konsep materi lingkaran dapat dilihat pada Gambar 4.

Unsur-unsur
Lingkaran

Pendekatan Nilai 𝜋

Keliling dan Luas


Keliling lingkaran
Lingkaran

Luas Lingkaran

Lingkaran

Hubungan Sudut Pusat


dan Sudut Keliling
Sudut Pusat menghadap busur yang
dan Sudut Keliling sama
Sifat-sifat
Sudut Keliling

Panjang Busur
Panjang Busur
dan Luas Juring
Luas Juring

Gambar 4. Peta Konsep Materi Lingkaran

Data dan informasi yang diperoleh dari tahap penelitian pendahuluan

dijadikan pertimbangan dalam menyusun perangkat pembelajaran yaitu RPP dan

LKPD berbasis penemuan terbimbing.

2. Hasil Tahap Pengembangan

Pada tahap pengembangan dilakukan perancangan perangkat pembelajaran

dengan mengacu pada aturan baku penyusunan perangkat pembelajaran dan


89

disesuaikan dengan karakteristik perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing. Rancangan awal perangkat pembelajaran yang telah disusun

kemudian dievaluasi dan dikembangkan melalui tahap-tahap evaluasi formatif

yang terdiri dari evaluasi sendiri, tinjauan para ahli, evaluasi perorangan, evaluasi

kelompok kecil dan uji coba lapangan. Tujuan evaluasi sendiri dan tinjauan ahli

adalah untuk mendapatkan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing

yang valid.

Perangkat pembelajaran yang valid kemudian diuji coba secara perorangan

dan kelompok kecil, masing-masing pada peserta didik kelas VIII B dan VIII C

SMP Negeri 1 Kerinci untuk melihat perkiraan praktikalitas perangkat

pembelajaran. Sedangkan untuk menentukan praktikalitas sebenarnya dan

efektivitas perangkat pembelajaran, dilakukan uji coba terbatas pada peserta didik

kelas VIII A SMP Negeri 1 Kerinci. Efektivitas ditinjau dari hasil tes pemahaman

konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII A setelah

melakukan pembelajaran menggunakan RPP dan LKPD berbasis pemenuan

terbimbing.

Secara rinci proses pengembangan untuk mendapatkan perangkat

pembelajaran yang memenuhi kriteria validitas, praktikalitas dan efektivitas

diuraikan pada pembahasan berikut.

a. Hasil Perancangan RPP dan LKPD

Setelah indikator pembelajaran dirumuskan dan konsep utama ditetapkan

maka langkah selanjutnya adalah merancang perangkat pembelajaran. Berikut ini


90

akan diuraikan karakteristik RPP dan LKPD berbasis penemuan terbimbing yang

telah dirancang.

1) Karakteristik RPP

RPP dirancang sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Komponen RPP dirancang berdasarkan Permendikbud No. 65

Tahun 2013 tentang Standar Proses. Kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam

RPP mengacu pada pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang terintegrasi

dengan penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing. Penyajian identitas

RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, rumusan indicator, tujuan

pembelajaran, materi ajar, pendekatan, model, metode pembelajaran, alokasi

waktu, sumber belajar dan penilaian hampir sama dengan RPP pada umumnya.

Komponen RPP yang menjadi ciri khas dari RPP berbasis penemuan terbimbing

ini antara lain dapat dicermati pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran pada RPP berbasis penemuan terbimbing terdiri

dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang dijabarkan

sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan pemberian permasalahan yang

berkaitan dengan materi yang akan dipelajari atau contoh dari penerapan materi

yang akan dipelajari. Tujuan pemberian permasalahan adalah untuk memunculkan

rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari. Untuk

memunculkan rasa ingin tahu peserta didik, guru dapat mengajukan pertanyaan-

pertanyaan penjelas yang menggugah rasa ingin tahu peserta didik atau stimulasi
91

sekaligus untuk mengukur pengetahuan awal peserta didik tentang materi yang

akan dipelajari. Contoh pemberian permasalahan yang diikuti pertanyaan-

pertanyaan penjelas yang menggugah rasa ingin tahu peserta didik dapat dilihat

pada Gambar 5.

1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
misalnya: “Apa yang dimaksud dengan lingkaran?”
 Guru memberikan masalah yang berhubungan dengan unsur-unsur
lingkaran, misalnya:
“Kamu diminta mendesain roda gerobak dengan banyak jeruji 4 buah.
Apa yang kamu lakukan? Buatlah sketsa gambar roda gerobak tersebut.”

 Guru dapat mengarahkan peserta


didik membuat sketsa gambar
pembagian kue seperti gambar di
samping.
 Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik baik secara klasikal
maupun individu untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik
terhadap unsur-unsur lingkaran, misalnya:
“Bagian mana pada gambar yang disebut lingkaran? Titik O disebut titik
apa? Garis OA disebut apa? Garis garis AC disebut apa? Garis lengkung
AB disebut apa? Daerah AOB disebut apa?”
 Guru menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran antara lain peserta didik
Gambar harus mampu: Permasalahan pada Kegiatan Pendahuluan Diikuti
5. Pengajuan
a. Mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
Pertanyaan-pertanyaan
b. Mendefinisikan Penjelas lingkaran
unsur-unsur dan bagian-bagian
berdasarkan ciri-cirinya.
Gambar 5 merupakan
c. Menemukan cuplikan
hubungan antaradari RPP pertemuan
unsur-unsur pertama tentang
dan bagian-bagian
lingkaran.
unsur-unsurd. lingkaran.
MenunjukkanPada gambar tersebut
unsur-unsur lingkaran terlihat bahwa
pada model guru mengawali
atau gambar
lingkaran.
pembelajaran dengan
 Guru membagikanmemberiLKPDpermasalahan yangbahwa
dan menjelaskan mengarah
peserta pada unsur-unsur
didik harus
mengerjakan LKPD secara mandiri namun diberi kebebasan untuk
lingkaran dan dekat dengan keseharian peserta didik yaitu tentang cara memotong
berdiskusi dengan teman sebangku. Setelah LKPD selesai dikerjakan,
beberapa peserta didik diminta menyampaikan hasil kerjanya di depan
kue ulang tahun menjadi empat bagian yang sama. Selain itu juga terlihat
kelas dan peserta didik lain menanggapi.
pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru untuk memunculkan rasa
92

ingin tahu peserta didik sekaligus menguji pemahaman awal peserta didik

terhadap unsur-unsur lingkaran.

Peserta didik memahami masalah dan mengajukan dugaan sementara

dengan cara menjawab pertanyaan guru sesuai dengan pengetahuannya. Jika

jawaban peserta didik benar, guru dapat membenarkan jawaban peserta didik,

namun jika jawaban peserta didik salah, guru tidak memberikan jawaban yang

benar tetapi menyatakan bahwa materi yang belum diketahui itulah yang akan

dipelajari. Setelah itu barulah guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara

garis besar yang harus dicapai oleh peserta didik diikuti dengan penjelasan tentang

cara belajar. Contoh kegiatan penyampaian tujuan pembelajaran dan cara belajar

dapat dilihat pada Gambar 6.

1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran antara lain peserta didik
harus mampu:
a. Mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
b. Mendefinisikan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran
berdasarkan ciri-cirinya.
c. Menemukan hubungan antara unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
d. Menunjukkan unsur-unsur lingkaran pada model atau gambar
lingkaran.
 Guru membagikan LKPD dan menjelaskan bahwa peserta didik harus
mengerjakan LKPD secara mandiri namun diberi kebebasan untuk
berdiskusi dengan teman sebangku. Setelah LKPD selesai dikerjakan,
beberapa peserta didik diminta menyampaikan hasil kerjanya di depan
kelas dan peserta didik lain menanggapi.

Gambar 6. Penyampaian Tujuan Pembelajaran dan Cara Belajar pada


Kegiatan Pendahuluan
93

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru mengarahkan, membimbing atau memfasilitasi

peserta didik untuk memahami gambar atau penjelasan yang diberikan pada

LKPD untuk mengumpulkan data atau informasi. Tujuan dari kegiatan memahami

gambar atau penjelasan adalah untuk mengumpulkan data atau informasi.

Identifikasi terhadap informasi difasilitasi oleh pertanyaan atau perintah pada

LKPD atau dari guru. Contoh kegiatan mengidentifikasi informasi dari gambar

atau penjelasan yang diberikan dapat dilihat pada Gambar 7.

2. Kegiatan Inti

 Guru meminta peserta didik mengamati


titik pusat dan jari-jari pada lingkaran
seperti gambar di samping.

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri titik pusat


lingkaran yaitu berupa titik dan terletak tepat di tengah-tengah lingkaran.
Kemudian membuat definisi titik pusat lingkaran yaitu titik yang terletak
tepat di tengah-tengah lingkaran.
 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri jari-jari lingkaran
yaitu berupa garis lurus dan menghubungkan titik pusat ke satu titik pada
lingkaran. Kemudian membuat definisi titik pusat lingkaran yaitu garis
yang menghubungkan titik pusat ke satu titik pada lingkaran.

 Guru meminta beberapa peserta didik untuk menyajikan hasil kerjanya di


Gambar depan
7. Kegiatan Memfasilitasi
kelas dengan Peserta
bagian yang Didik Mengidentifikasi
berbeda-beda. Ciri-ciri
Peserta didik lain diberi
kesempatan memberikan pendapatnya.
Unsur-unsur Lingkaran

Pada Gambar 7, terlihat kegiatan yang memfasilitasi peserta didik

mengidentifikasi data atau informasi dari gambar dan penjelasan yang diberikan

pada LKPD. Setelah informasi diidentifikasi, peserta didik diarahkan untuk

menggunakan informasi tersebut untuk menyusun definisi unsur-unsur lingkaran.


94

Definisi unsur-unsur lingakaran yang disusun belum termasuk pada tahap

penarikan kesimpulan melainkan masih pada tahapan mengolah data atau

informasi. Setelah LKPD selesai dikerjakan, guru meminta beberapa orang peserta

didik secara individual atau peserta didik secara berkelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas dan peserta didik atau kelompok

lain memberikan tanggapan terhadap penjelasan dari penyaji. Kegiatan yang

memfasilitasi presentasi oleh peserta didik secara individu atau kelompok dapat

dilihat pada Gambar 8.

2. Kegiatan Inti
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk menyajikan hasil kerjanya di
depan kelas dengan bagian yang berbeda-beda. Peserta didik lain diberi
kesempatan memberikan pendapatnya.

Gambar 8. Kegiatan Memfasilitasi Peserta Didik Melakukan Presentasi dan


Diskusi secara Klasikal

Gambar 8 merupakan cuplikan dari RPP pertemuan pertama tentang

unsur-unsur lingkaran. Pada gambar tersebut terlihat kegiatan yang memfasilitasi

peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan berdiskusi secara

klasikal untuk membandingkan hasil kerja mereka. Kegiatan ini merupakan

kegiatan pembuktian terhadap rumusan definisi unsur-unsur lingkaran yang telah

dibuat oleh peserta didik.

c) Kegiatan Penutup

Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yang dapat dilakukan

dalam bentuk membuat rangkuman atau kesimpulan akhir tentang materi yang

telah diperlajari dan telah didiskusikan secara klasikal, mengerjakan soal-soal


95

latihan, dan guru informasikan materi yang akan diperlajari pada pertemuan

berikutnya. Contoh kegiatan penutup pada RPP berbasis penemuan terbimbing

dapat dilihat pada Gambar 9.

3. Kegiatan Penutup
 Guru mengarahkan peserta didik menyamakan kesimpulan tentang
definisi unsur-unsur lingkaran.
 Guru meminta peserta didik mengerjakan soal pada bagian akhir LKPD,
antara lain:
1. Perhatikan gambar berikut, kemudian tuliskan nama bagian-bagian
lingkaran yang ditandai dengan huruf-huruf.

2. Nyatakan bahwa pernyataan berikut benar atau salah. Berikan


alasan Ananda.
a. Jika panjang jari-jari lingkaran 4 cm, maka panjang garis tengah
lingkaran tersebut adalah 8 cm. (Benar)
b. Daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran disebut
juring lingkaran. (Salah)
 Guru meginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya yaitu menemukan nilai phi (𝜋) dan rumus keliling lingkaran.
Guru juga meminta peserta didik menyiapkan penggaris, benang atau pita,
dan sebuah benda yang berbentuk lingkaran masing-masing peserta didik
yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya.

Gambar 9. Kegiatan Penutup pada RPP Berbasis Penemuan Terbimbing

Pada Gambar 9, terlihat kegiatan yang memfasilitasi peserta didik

menyimpulkan materi yang telah dipelajari berdasarkan hasil diskusi secra

klasikal. Kemudian peserta didik diminta mengerjakan beberapa soal latihan pada

LKPD di bawah bimbingan guru. Selain itu juga terdapat kegiatan guru

mengimformasikan pada peserta didik tentang materi pa yang akan dipelajari pada
96

pertemuan berikutnya sekaligus memberitahukan alat-alat yang harus dibawa pada

pertemuan berikutnya.

Cuplikan-cuplikan di atas merupakan contoh penyajian model penemuan

terbimbing pada RPP pertemuan pertama tentang unsur-unsur lingkaran. Hasil

rancangan RPP secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 44.

2) Karakteristik LKPD

Karakteristik LKPD dibagi menjadi empat aspek yaitu aspek didaktik,

aspek isi, aspek tampilan, dan aspek bahasa.

a) Aspek Didaktik

Pembelajaran diawali dengan memberikan permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari dengan tujuan

menggugah peserta didik untuk melakukan kegiatan penemuan. Pada beberapa

LKPD, pemasalahan tidak disajikan pada LKPD namun disajikan oleh guru secara

lisan sesuai dengan permasalahan yang ada pada RPP yang telah dirancang.

Penyajian permasalahan pada LKPD dapat dilihat pada LKPD 3 tentang luas

lingkaran. Untuk lebih menarik perhatian peserta didik, permasalahan yang

disajikan pada LKPD dilengkapi gambar yang relevan dengan masalah yang

disajikan. Contoh penyajian permasalahan pada LKPD 3 yang disertai gambar

yang relevan dapat dilihat pada Gambar 10.

Pada Gambar 10 terlihat contoh permasalahan yang berkaitan dengan luas

lingkaran yaitu tentang biaya pembuatan taman berbentuk lingkaran.

Permasalahan tersebut disajikan dengan tujuan mengarahkan peserta didik untuk

mempelajari materi tentang luas lingkaran dan menemukan rumus luas lingkaran
97

melalui kegiatan penemuan. Penyajian gambar diharapkan membantu peserta

didik dalam memahami bahwa taman berbentuk lingkaran benar-benar ada, tidak

hanya berupa khayalan.

Gambar 10. Penyajian Permasalahan pada LKPD yang Disertai Gambar

Setelah memahami permasalahan, peserta didik diminta memperkirakan

atau mengajukan pendapatnya tentang cara membandingkan biaya pembuatan

taman yang ditawarkan oleh tukang kebun pertama dan kedua. Dugaan peserta

didik dapat disampaikan secara lisan pada guru. Untuk menguji dugaan sementara

peserta didik mengenai cara menentukan biaya pembuatan taman yang lebih

murah, guru mengarahkan peserta didik untuk menentukan luas taman dengan

terlebih dahulu menemukan rumus luas lingkaran. Contoh kegiatan penemuan

rumus luas lingkaran dapat dilihat pada Gambar 11.


98

Gambar 11. Penyajian Kegiatan Penemuan Rumus Luas Lingkaran

Pada Gambar 11 terlihat kegiatan yang dapat dilakukan secara

berkelompok untuk menemukan rumus luas lingkaran. Alat-alat yang dibutuhkan

dan langkah kerja yang harus dilakukan disajikan dengan jelas.

Setelah langkah-langkah kegiatan penemuan dilakukan, peserta didik

diarahkan untuk mengikuti perintah atau menjawab pertanyaan yang bertujuan

mempertegas hasil penemuan yang telah dilakukan dan diikuti dengan penarikan
99

kesimpulan. Contoh perintah yang mempertegas hasil penemuan dan penarikan

kesimpulan tentang rumus luas lingkaran dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Contoh Kegiatan Penarikan Kesimpulan Rumus Luas

Lingkaran

b) Aspek Isi

Materi dan kegiatan penemuan yang disajikan sesuai dengan indikator

pencapaian kompetensi. Misalnya, untuk mencapai “indikator menemukan

pendekatan nilai 𝜋” peserta didik dihadapkan pada kegiatan pengukuran keliling

dan diameter benda-benda berbentuk lingkaran dengan tujuan menemukan

pendekatan nilai 𝜋 dari hasil bagi keliling terhadap diameter benda berbentuk

lingkaran. Kegiatan penemuan dilengkapi dengan keterangan tentang alat-alat


100

yang dibutuhkan dan cara kerja yang jelas disertai gambar agar proses

pembelajaran berjalan dengan menarik dan menyenangkan.

c) Aspek Tampilan

Halaman sampul/cover memuat identitas atau judul LKPD berbasis

penemuan terbimbing, judul pokok bahasan yang dipelajari yaitu materi lingkaran,

kolom identitas peserta didik sebagai pemilik LKPD, dan disertai gambar benda

dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk lingkaran yiatu gambar bianglala.

Penyajian gambar tersebut dimaksudkan agar peserta didik merasa akrab dengan

materi lingkaran karena sangat banyak penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari. Selain itu juga ada gambar alat-alat yang sering digunakan dalam

mempelajari materi lingkaran yaitu penggaris, jangka, dan busur derajat.

Penyajian gambar ini bertujuan agar peserta didik lebih akrab dengan alat-alat

tersebut yang selalu digunakan dalam melakukan kegiatan penemuan.

Pemilihan warna dominan biru didasarkan pada permintaan sebagian besar

peserta didik yang mengisi angket pada penelitian pendahuluan. Warna latar

(background) yang digunakan pada LKPD berbasis penemuan terbimbing adalah

warna biru. Warna biru banyak memberi pengaruh positif terhadap psikologis

pembaca. Hal ini sesuai dengan pendapat Eisman dalam Syamsuddin (2014) yang

menyatakan bahwa warna biru memiliki arti kejujuran, ketenangan, kesetiaan,

bisa diandalkan, keharmonisan, memberi kesan lapang, dan sensitif. Desain cover

LKPD berbasis penemuan terbimbing dapat dilihat pada Gambar 13.

Pemilihan ukuran LKPD juga didasarkan pada permintaan sebagian besar

peserta didik pada penelitian pendahuluan. LKPD berbasis penemuan terbimbing


101

menggunakan kertas A4 (ukuran 29,7 cm × 21 cm). Jenis tulisan yang digunakan

dalam LKPD ini untuk judul pada setiap pertemuan yaitu Algerian dengan ukuran

huruf 20 dan Lucida Caligraphy dengan ukuran huruf 14, huruf tulis (script) yaitu

Arial (Body CS) dengan ukuran huruf 12. Bagian judul dan bagian yang perlu

mendapatkan penekakan diberikan warna yang lebih mencolok.

Gambar 13. Desain Cover LKPD Berbasis Penemuan terbimbing


102

d) Aspek Bahasa

Penulisan dan bahasa yang digunakan pada LKPD sesuai dengan ejaan

yang disempurnakan (EYD). LKPD menggunakan bahasa yang sederhana dan

komunikatif seperti penggunaan kata sapaan “Ananda” serta sesuai dengan tingkat

pemahaman peserta didik SMP dan menghindari penggunaan istilah-istilah yang

sulit dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perintah dan pertanyaan-pertanyaan

pada LKPD disusun dengan kalimat yang jelas sehingga mampu mengarahkan

peserta didik melakukan kegiatan atau menjawab pertanyaan sesuai dengan yang

diharapkan.

b. Hasil Evaluasi Sendiri (Self Evaluation)

Setelah hasil perancangan perangkat pembelajaran selesai dan sebelum

mengkonsultasikan dan mendiskusikan kepada para ahli, dilakukan evaluasi

sendiri (self evaluation) terlebih dahulu terhadap perangkat pembelajaran yang

telah dirancang. Ada tiga aspek utama yang dievaluasi pada RPP, yaitu kesalahan

pengetikan, kelengkapan komponen RPP, dan ketepatan ukuran tulisan. Pada

LKPD, ada tiga aspek yang dievaluasi yaitu kesalahan pengetikan, relevansi

permasalahan dan ilustrasi gambar yang diberikan, dan ketersediaan tempat

kosong untuk menyelesaikan soal atau menjawab pertanyaan.

Secara umum, kesalahan banyak terjadi pada pengetikan kata dan tanda

baca. Misalnya, kesalahan terjadi pada kata “titik-titik” tertulis “titi-titik”, “di

bawah” tertulis “dibawah”, dan lainnya. Selain itu juga kekonsistenan penggunaan

kata sapaan “Ananda” juga ditemui kesalahan. Selain itu peneliti juga
103

memperkirakan kecukupan ruang kosong pada LKPD sebagai tempat peserta

didik menuliskan jawaban.

Setelah dilakukan self evaluation, dilakukan revisi terhadap perangkat

pembelajaran. Hasil revisi ini dinamakan dengan prototype I. Kemudian hasil

prototype I dikonsultasikan dan didiskusikan dengan pakar atau ahli yang

berkompeten untuk divalidasi.

c. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Uji validitas perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing

dilakukan oleh 5 orang validator yang terdiri dari 3 orang pakar pendidikan

matematika, 1 orang pakar teknologi pendidikan, dan 1 orang pakar bahasa

Indonesia. Hasil validasi RPP dan LKPD berbasis penemuan terbimbing diuraikan

sebagai berikut.

1) Hasil validasi RPP

Validasi RPP dilakukan oleh 3 orang validator yang semuanya merupakan

pakar pendidikan matematika. Sebeum divalidasi, beberapa bagian dari RPP telah

mengalami perbaikan atau revisi sesuai saran-saran dari validator. Saran-saran

dari validator untuk perbaikan RPP dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Saran Validator untuk Revisi RPP

Vali-
Saran Sebelum Revisi Setelah Revisi
dator
I  Satu KD  KD 4.1 hanya  KD 4.1 memuat dua
sekurang- memuat satu indikator
kurangnya indikator pembelajaran
memuat dua pembelajaran
indikator
pembelajaran.
 Pertimbangkan  Pada kegiatan  Beberapa
penggunaan pembelajaran penggunaan kata
104

kata terdapat banyak kata memfasilitasi


“memfasilitasi”. “memfasilitasi” diganti dengan kata
membimbing,
mengarahkan, atau
meminta
 Beberapa  Tidak ada  Beberapa kegiatan
kegiatan perlu pertanyaan pemandu disertai pertanyaan
disertai untuk mengarahkan pemandu untuk
pertanyaan- peserta didik memudahkan guru
pertanyaan menjawab membimbing atau
pemadu pertanyaan mengarahkan
peserta didik
 Cantumkan  RPP hanya  RPP dilengkapi
gambar, menyebutkan gambar, tabel,
masalah, soal, “seperti gambar, masalah atau soal
atau tabel tabel, masalah atau yang dimaksud
soal yang terdapat
pada LKPD”
 Alokasi waktu  RPP mencantumkan  RPP hanya
tidak perlu alokasi waktu secara mencantumkan
terlalu rinci detil untuk tiap alokasi waktu
langkah kegiatan kegiatan
pembelajaran pendahuluan, inti,
dan penutup
II  Hindari  Terdapat kata  RPP mencantumkan
penggunaan “seperti Tabel 1, tabel, gambar,
kata “seperti Gambar 1, pemasalahan atau
pada LKPD” Permasalahan 1 soal yang dimaksud
pada LKPD”
III  Alokasi waktu  RPP mencantumkan  RPP hanya
tidak perlu alokasi waktu secara mencantumkan
terlalu rinci detil untuk tiap alokasi waktu
langkah kegiatan kegiatan
pembelajaran pendahuluan, inti,
dan penutup

Hasil validasi RPP berbasis penemuan terbimbing disajikan pada Tabel 32.

Tabel 32. Hasil Validasi RPP Berbasis Penemuan Terbimbing

Indeks
No Aspek Validasi Kategori
Validitas
1. Komponen RPP 1 Valid
2. Identitas RPP 1 Valid
105

Tidak
3. Indikator Pencapaian Kompetensi 0,500
valid
Tidak
4. Tujuan Pembelajaran 0,630
valid
5. Materi Ajar 0,778 Valid

6. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 0,722 Valid


Tidak
7. Langkah-langkah Pembelajaran 0,576
valid
8. Sumber Belajar 0,778 Valid
9. Penilaian 0,778 Valid
10. Bahasa dan Penulisan 0,778 Valid
11. Manfaat RPP 0,778 Valid
Rata-rata Indeks Validitas 0,677 Valid

Berdasarkan Tabel 32, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan RPP

berbasis penemuan terbimbing sudah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata

indeks kevalidan 0,677. Analisis hasil validasi RPP dapat dilihat pada Lampiran

11.

2) Hasil validasi LKPD

Validasi LKPD dilakukan oleh 5 orang validator yang terdiri dari 3

orang dosen Pendidikan Matematika untuk memvalidasi aspek didaktik dan aspek

isi, 1 orang dosen Teknologi Pendidikan untuk memvalidasi aspek tampilan dan 1

orang dosen Bahasa Indonesia untuk memvalidasi aspek bahasa. Sebelum

divalidasi beberapa bagian dari LKPD telah mengalami perbaikan atau revisi

berdasarkan saran-saran dari validator. Saran-saran dari validator untuk perbaikan

RPP dapat dilihat pada Tabel 33.


106

Tabel 33. Saran Validator untuk Revisi LKPD

Vali-
Saran Sebelum Revisi Setelah Revisi
dator
I  Sederhanakan  Satu gambar hanya  Satu gambar
penggunaan digunakan untuk digunakan untuk
gambar menjelaskan satu menjelaskan
unsur lingkaran beberapa unsur
lingkaran sekaligus
II  Konsep tidak  Konsep dirahkan  Konsep
ditemukan tetapi untuk ditemukan dicontohkan, yang
diberikan oleh ditemukan adalah
guru sifat-sifat atau ciri-
ciri konsep.
 Jabarkan beberapa  Pertanyaan,  Beberapa
pertanyaan atau perintah, dan pertanyaanatau
perintah agar jawaban yang perintah dijabarkan
kegiatan peserta diminta terlalu menjadi beberapa
didik lebih terarah umum pertanyaan atau
perintah yang lebih
rinci.
 Perbaiki penulisan  Terdapat kesalahan  Sudah diperbaiki
dan gambar di penulisan di
beberapa bagian beberapa bagian
III  Perbaiki kegiatan  Di bebarapa bagian  Sudah diperbaiki
penemuan pada belum terlihat
beberapa bagian langkah-langkah
penemuan
terbimbing.
IV  Penggunaan huruf  LKPD  LKPD hanya
jangan terlalu menggunakan menggunakan tiga
banyak variasinya lebih dari 6 jenis jenis huruf secara
huruf dalam satu proporsional
halaman
 Warna yang  Terdapat  Sudah diperbaiki
digunakan pada penggunaan warna
gambar dipertajam yang terlalu gelap
dan terlalu tipis
 Kurangi  Terdapat banyak  Sudah diperbaiki
penggunaan kotak- kotak-kotak yang
kotak yang terlalu memisahkan
banyak bagian-bagian
LKPD
107

V  Hindari  Terdapat  Perintah atau


penggunaan penggunaan kata pertanyaan lebih
“cobalah”, perintah “cobalah Ananda” tegas tanpa
harus tegas pada bebarapa menggunakan kata
bagian. “cobalah”
 Jarak antar kata  Jarak antar kata  Sudah diperbaiki
hanya boleh satu terlalu jauh
ketukan.

Hasil validasi LKPD berbasis penemuan terbimbing pada semua aspek

dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Hasil Validasi LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing

Indeks
No Aspek Validasi Kategori
Validitas
1. Didaktik atau Penyajian 0,667 Valid
2. Materi atau Isi 0,704 Valid
3. Kegrafikan atau Tampilan 0,762 Valid
4. Bahasa 0,667 Valid
Rata-rata Indeks Validitas 0,692 Valid

Berdasarkan Tabel 34, terlihat bahwa secara umum validitas aspek

didaktik, aspek isi, aspek tampilan dan aspek bahasa sudah memenuhi kriteria

valid dengan rata-rata indeks validitas berturut-turut adalah 0,667; 0,704; 0,762;

dan 0,667. Secara keseluruhan validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing

sudah memenuhi kriteria valid dengan rata-rata indeks kevalidan secara

keseluruhan 0,692. Analisis hasil validasi LKPD pada aspek didaktik, aspek

materi, aspek tampilan dan aspek bahasa masing-masing dapat dilihat pada

Lampiran 15, Lampiran 16, Lampiran 18 dan Lampiran 20.

Selanjutnya, terhadap RPP dan LKPD berbasis penemuan terbimbing yang

telah diperbaiki disebut prototype II dilakukan uji praktikalitas. Uji praktikalitas


108

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat, kemudahan penggunaan dan

efesiensi waktu penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing oleh guru dan

peserta didik. Hasil praktikalitas LKPD dideskripsikan sebagai berikut.

d. Hasil Evaluasi Perorangan (One-to-one Evaluation)

Evaluasi perorangan ini dilakukan dengan meminta tiga orang peserta

didik untuk mencoba mengerjakan LKPD. Ketiganya berasal dari kelas VIII B

SMP Negeri 1 Kerinci yang memiliki kemampuan berbeda yaitu satu orang

berkemampuan sedang dan dua orang berkemampuan rendah. Pemilihan tiga

orang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan guru tentang

kategori kemampuan masing-masing peserta didik. Peserta didik yang

berkemampuan rendah adalah NVP dan EMS, sedangkan yang berkemampuan

sedang adalah HK. Mereka diminta untuk mencoba mengerjakan LKPD sesuai

pemahaman mereka masing-masing terhadap permasalahan, gambar, ilustrasi,

perintah dan pertanyaan yang ada pada LKPD dan diminta untuk memberikan

komentar terhadap LKPD yang diberikan. Contoh lembar observasi tahap evaluasi

perorangan dapat dilihat pada Lampiran 22.

Evaluasi ini dilakukan pada 5 LKPD dengan penjelasan sebagai berikut:

1) LKPD 1

LKPD 1 diberikan pada 3 orang peserta didik yang telah dipilih pada

tanggal 14 Desember 2015. Selama peserta didik mencoba mengerjakan LKPD,

peneliti memperhatikan apa yang dikerjakan oleh peserta didik dan mencatat hal-

hal yang terjadi atau kendala selama pengerjaan LKPD pada lembar observasi.

Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kendala yang ditemui


109

pada pengerjaan LKPD 1 antara lain terdapat beberapa kesalahan penulisan pada

kata “titik”, gambar lingkaran yang tidak dinamai, penggunaan istilah yang masih

sulit dipahami seperti kata “ilustrasi”, dan beberapa perintah yang masih sulit

dipahami seperti “hubungan diameter dan jari-jari” yang seharusnya diperjelas

dengan “hubungan panjang diameter dan panjang jari-jari”.

Selain itu juga ada komentar dari peserta didik berkemampuan rendah

yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran dan petunjuk penggunaan terlalu

panjang sehingga sulit dipahami. Soal-soal yang diberikan di bagian akhir LKPD

juga dirasakan terlalu sulit.

2) LKPD 2

LKPD 2 diberikan 3 orang peserta didik yang sama dengan hari

sebelumnya. Evaluasi terhadap LKPD 2 dilakukan pada tanggal 15 Desember

2015. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kendala yang

ditemui pada pengerjaan LKPD 2 antara lain kata tunjuk bagian gambar yang

tidak sesuai dengan warna yang ditunjukkan, tujuan pembelajaran yang terlalu

panjang sehingga sulit dipahami, penggunaan singkatan d dan r yang tidak

dijelaskan maksudnya, penjelasan atau ilustrasi terhadap gambar yang terlalu

panjang sehingga membingungkan, dan beberapa perintah atau pertanyaan yang

tidak mengarah pada jawaban yang diharapkan.

3) LKPD 3

Evaluasi terhadap LKPD 3 dilakukan pada tanggal 16 Desember 2015.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama peserta didik mencoba

mengerjakan LKPD, dapat disimpulkan beberapa kendala yang ditemui pada


110

pengerjaan LKPD 3 antara lain tabel rumus luas segitiga dan segiempat yang tidak

diperlukan lagi kerena tidak ada hubungannya dengan kegiatan penemuan yang

akan dilakukan, soal nomor 4 yang tidak dilengkapi gambar sehingga cukup sulit

dipahami oleh peserta didik, dan kata “rumuskanlah rumus” yang dirasa

membingungkan.

4) LKPD 4

Evaluasi terhadap LKPD 4 dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015.

Berdasarkan pengamatan terhadap proses pengerjaan LKPD 4 , beberapa hal yang

menjadi perhatian antara lain kesalahan penulisan kata “kesimpulan”, kurangnya

ruang kosong untuk penulisan kesimpulan dan kurang rincinya perintah untuk

membuat kesimpulan.

5) LKPD 5

LKPD 5 diberikan untuk dikerjakan pad tanggal 18 Desember 2015.

Bebarapa hal yang perlu diperbaiki pada LKPD 5 antara lain kata tunjuk busur

lingkaran sebaiknya menggunakan kata tunjuk warna sehingga lebih mudah

dimengerti busur mana yang dimaksud, terdapat kesalahan penulisan kata

“keliling yang tertukar dengan kata “luas” sehingga membingungkan, dan

penggunaan kata “rasio” yang masih belum dipahami oleh peserta didik sehingga

perlu dihindari.

e. Hasil Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation)

Selain melakukan evaluasi perorangan, dilakukan evaluasi kelompok kecil

dengan mempraktekkan perangkat pembelajaran yang telah dirancang pada

peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Kerinci yang berjumlah 8 orang yang
111

berasal dari kemampuan tinggi, sedang dan rendah dan dibagi menjadi dua

kelompok dengan kemampuan yang heterogen. Evaluasi kelompok kecil

dilakukan selama tiga kali pertemuan. Contoh lembar observasi tahap evaluasi

perorangan dapat dilihat pada Lampiran 23.

Berikut ini penjabaran lebih lanjut tentang kegiatan yang dilakukan

selama proses evaluasi kelompok kecil.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 4 Januari 2016 yang

menggunakan LKPD 1 dengan bahasan tentang “unsur-unsur dan bagian-bagian

lingkaran”. Pada kegiatan pendahuluan peserta didik dapat mengikuti penjelasan

guru dengan baik tentang masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur lingkaran

yaitu tentang masalah membagi kue menjadi 4 bagian sama besar. Peserta didik

juga menyimak penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan cara belajar. Peserta

didik dipisahkan menjadi dua kelompok yang terdiri dari 4 orang. Ketika LKPD

dibagikan, antusisme dan rasa ingin tahu peserta didik mulai terlihat.

Pada kegiatan inti, peserta didik diminta memahami penjelasan dan

gambar yang disajikan pada bagian awal LKPD. Ketika memahami bagian awal

LKPD tentang definisi lingkaran peserta didik sedikit mengalami kesulitan dalam

menjawab pertanyaan dan mengambil kesimpulan tentang definisi lingkaran,

begitu juga dengan definisi titik pusat dan jari-jari lingkaran sehingga peserta

didik membutuhkan penjelasan dari peneliti. Peneliti memberi pertanyaan

pemandu untuk memudahkan peserta didik memahami maksud pertanyaan dan

perintah yang ada. Pada bagian selanjutnya peserta didik sudah mulai
112

membiasakan diri untuk mengidentifikasi ciri-ciri unsur lingkaran sebelum

membuat definisinya.

Pada bagian akhir peneliti meminta salah satu kelompok untuk

menyampaikan hasil kerjanya namun yang aktif hanya dua orang, salah satu

diantaranya berkemampuan tinggi dan satunya lagi berkemampuan rendah.

Presentasi tidak berjalan semulus yang diharapkan karena kelompok lainnya tidak

menanggapi apa yang disampaikan oleh kelompok penyaji. Pada bagian akhir,

peserta didik dibimbing untuk mengerjakan latihan namun waktu sudah lebih dari

rencana.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 7 Januari 2016 yang

menggunakan LKPD 2 dengan bahasan tentang “pendekatan nilai 𝜋 dan keliling

lingkaran”. Pada kegiatan pendahuluan peserta didik dapat mengikuti penjelasan

guru dengan baik tentang masalah yang berkaitan dengan keliling lingkaran yaitu

tentang masalah taksiran umur pohon jika diketahui keliling batang pohon.

Peserta didik sudah mulai berpendapat tentang cara menaksir umur pohon. Peserta

didik juga menyimak penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan cara belajar.

Kendala yang ditemui pada pertemuan kedua adalah molornya waktu dalam

mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok.

Pada kegiatan inti, kendala yang dialami adalah peserta didik yang tidak

mempersiapkan benda-benda yang berbentuk lingkaran. Sehingga peneliti

mengambil inisiatif untuk memanfaatkan benda-benda berbentuk lingkaran yang

ada saja meskipun dalam jumlah yang terbatas. Peserta didik tidak mengukur
113

dengan cukup cermat sehingga pendekatan nilai 𝜋 yang diperoleh jauh dari 3,14.

𝐾
Kendala lainnya yang ditemui adalah ketika mengalikan kedua ruas = 𝜋 dengan
𝑑

d. Pada bagian ini sangat terlihat bahwa peserta didik sangat lemah pada materi

bentuk aljabar. Peneliti lebih banyak memberikan pertanyaan pemandu agar

peserta didik dapat memahami cara perkalian suku-suku aljabar. Kendala yang

serupa juga muncul ketika diminta mensubstitusikan 2r ke rumus keliling

lingkaran yang telah diperoleh. Presentasi juga tidak berjalan sebagaimana

mestinya karena peserta didik tidak bisa mengkomunikasikan tentang operasi

aljabar.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016 yang

menggunakan LKPD 3 dengan bahasan tentang “luas lingkaran”. Pada kegiatan

pendahuluan peserta didik sudah lebih mudah diarahkan untuk bergabung dalam

kelompok. Peserta didik juga sudah lebih mudah diarahkan untuk memahami

masalah biaya pembuatan taman yang lebih murah. Peserta didik sudah mulai

berani berpendapat tentang biaya pembuatan taman yang lebih murah meskipun

tanpa menghitung terlebih dahulu.

Kendala yang ditemui pada pertemuan ketiga terjadi ketika peserta didik

diminta melakukan kegiatan 2 tentang rumus luas lingkaran. Penyusunan juring-

juring lingkaran menjadi benda berbentuk lingkaran membutuhakn waktu yang

lebih lama dari waktu yang direncanakan. Selain itu, kendala lainnya yang ditemui

masih tentang operasi aljabar.


114

3. Hasil Tahap Penilaian

a. Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil evaluasi perorangan dan

evaluasi kelompok kecil, selanjutnya perangkat pembelajaran diujicobakan secara

terbatas di kelas VIII A SMP Negeri 1 Kerinci. Uji coba perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Selama uji

coba, kegiatan pembelajaran di observasi oleh dua observer yaitu peneliti dan

salah satu guru matematika di sekolah tersebut. Observer bertugas mengamati

pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran berbasis

penemuan terbimbing berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan.

Data praktikalitas perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing

diperoleh dari angket respon guru, angket respon peserta didik dan observasi

pelaksanaan pembelajaran. Data hasil uji coba yang diperoleh, diuraikan sebagai

berikut.

1) Hasil Angket Respon Guru

Angket praktikalitas diberikan kepada guru setelah semua LKPD selesai

dilaksanakan pada prose pembelajaran. Berikut hasil angket respon guru.

Tabel 35. Hasil Angket Respon Guru terhadap LKPD Matematika Berbasis
Penemuan Terbimbing

No Aspek yang Dinilai Rata-rata Persentase Kategori


1. Kemudahan Penggunaan 3,17 79,17% Praktis
2. Efisiensi Waktu 3,00 75% Praktis
Sangat
3. Ekuivalensi LKPD 3,33 83,33%
praktis
Rata-rata Keseluruhan 3,19 79,75% Valid
115

Pada Tabel 35, terlihat hasil angket respon guru terhadap praktikalitas

memberikan nilai praktikalitas 79,75%. Berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan, maka praktikalitas perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing dinyatakan praktis. Terlihat dari angket yang diisi, bahwa menurut

guru LKPD berbasis penemuan terbimbing dapat mudah digunakan, menarik,

dapat dipahami dengan baik, dan dapat digunakan sebagai pengganti ataupun

variasi bahan ajar yang digunakan. Analisis hasil angket respon guru dapat dilihat

pada Lampiran 31.

2) Hasil Angket Respon Peserta Didik

Angket praktikalitas diberikan kepada peserta didik setelah mengikuti

semua pembelajaran menggunakan LKPD berbasis penemuan terbimbing. Hasil

uji praktikalitas LKPD berbasis penemuan terbimbing menurut respon peserta

didik dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Hasil Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD Berbasis
Penemuan Terbimbing

No Aspek yang Dinilai Rata-rata Persentase Kategori


Sangat
1. Kemudahan Penggunaan 3,29 82,22%
praktis
2. Efisiensi Waktu 3,11 77,78% Praktis
3. Manfaat LKPD 3,15 78,77% Praktis
Sangat
Rata-rata Keseluruhan 3,20 80,02%
praktis

Pada Tabel 36, terlihat bahwa rata-rata tingkat kepraktisan LKPD berbasis

penemuan terbimbing menurut respon peserta didik adalah 80,02%. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa LKPD berbasis penemuan terbimbing sangat praktis menurut


116

respon peserta didik. Analisis hasil angket respon peserta didik dapat dilihat pada

Lampiran 35.

3) Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Observasi pelaksanaan pembelajaran difokuskan untuk melihat apakah

pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah

dirancang pada RPP dan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang dialami

selama proses pembelajaran. Hasil analisis terhadap lembar observasi dijadikan

salah satu pertimbangan dalam menentukan nilai praktikalitas perangkat

pebelajaran. Observasi dilakukan oleh 2 orang observer yaitu peneliti dan satu

orang guru matematika SMP Negeri 1 Kerinci. Observasi dilakukan sebanyak 5

kali sesuai banyaknya RPP yang dirancang yaitu sebanyak 5 pertemuan. Uji coba

pelaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran penemuan terbimbing

dilakukan di kelas VIII A SMP Negeri 1 Kerinci oleh guru matematika yang

sebelumnya mengajar di kelas tersebut. Berikut merupakan deskripsi pelaksanaan

pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing.

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2016 dengan

menggunakan LKPD 1 tentang unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran. Guru

memulai pembelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.

Setelah mengecek kehadiran peserta didik, guru mengambil perhatian peserta

didik dengan menanyakan siapa yang sudah mengetahui atau mungkin sudah
117

mulai mempelajari bab pertama yang akan dipelajari di semester 2. Beberapa

peserta didik mengatakan bahwa bab pertama yang akan dipelajari adalah bab

tentang lingkaran. Guru membenarkan dan menuliskan judul bab di papan tulis.

Selanjutnya guru menanyakan kepada peserta didik tentang contoh benda yang

berbentuk lingkaran. Hampir semua peserta didik mengajukan contoh benda

berbentuk lingkaran.

Setelah peserta didik menjawab pertanyaan guru, selanjutnya guru

memberikan permasalahan yang berhubungan dengan unsur-unsur lingkaran

dengan tujuan memunculkan rasa ingin tahu peserta didik tentang materi yang

akan dipelajari. Permasalahan yang disajikan adalah tentang cara membagi kue

berbentuk lingkaran menjadi empat bagian yang sama besar. Guru mengarahkan

peserta didik membuat sketsa potongan kue sehingga pada sketsa tersebut terlihat

unsur-unsur lingkaran seperti titik pusat, jari-jari, diameter, busur, dan juring.

Guru kemudian menanyakan nama bagian-bagian lingkaran tersebut namun

peserta didik hanya mengetahui tentang jari-jari dan diameter saja. Kemudian

guru menyampaikan bahwa pokok bahasan yang akan dipelajari adalah tentang

unsur-unsur lingkaran dan sekaligus menyampaikan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya guru menjelaskan cara belajar menggunakan LKPD yaitu LKPD

dikerjakan secara berpasangan dengan teman sebangku.

Setelah LKPD dibagikan dan cara belajar dipahami oleh peserta didik,

peserta didik diminta untuk mengamati dan memahami gambar dan penjelasan

yang menyertainya. Kemudian peserta didik diminta berdiskusi dengan teman

sebangku sebelum menjawab pertanyaan atau melakukan perintah yang tertera


118

pada LKPD. Guru memperhatikan hasil kerja peserta didik dengan mendatangi

peserta didik ke tempat duduknya. Guru memberi bimbingan jika diminta oleh

peserta didik atau jika guru menemui kesalahan pada jawaban peserta didik.

Ketika mengerjakan bagian pertama LKPD peserta didik sedikit kebingungan

karena tidak terbiasa belajar dengan cara menjawab pertanyaan atau melakukan

perintah saja, biasanya guru langsung memberikan materi di papan tulis untuk

dicatat dan dipahami. Namun berkat arahan guru peserta didik mulai memahami

bahwa yang sedang dilakukannya adalah mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur

lingkaran sehingga pada bagian ‘tengah’ LKPD peserta didik sudah mulai lebih

mudah dalam memahami maksud pertanyaan dan perintah pada LKPD. Misalnya

peserta didik sudah mulai memahami bahwa definisi unsur lingkaran dapat

dengan mudah disimpulkan dari ciri-ciri unsur lingkaran yang telah mereka

temukan.

Setelah LKPD selesai dikerjakan, presentasi tidak dilakukan dengan

pertimbangan untuk menghemat waktu yang tersedia untuk mengerjakan latihan.

Kegiatan presentasi diganti dengan bimbingan dari guru untuk mencocokkan

jawaban setiap peserta didik dengan mengajukan pertanyaan pada salah satu

peserta didik tentang hasil kerjanya. Misalnya “Rara, apa pengertian jari-jari

lingkaran yang Ananda buat?” Jawaban peserta didik kemudian dibandingkan

dengan jawaban peserta didik yang lain kemudian guru meluruskan jika terjadi

kesalahan. Setelah itu peserta didik mengoreksi hasil kerjanya jika terdapat

kesalahan.
119

Pada bagian akhir guru meminta peserta didik mengerjakan latihan pada

LKPD secara individu. Guru mendatangi peserta didik ke tempat duduknya untuk

mengecek yang dikerjakan oleh peserta didik dan memberikan bimbingan jika

diperlukan. Karena kekurangan waktu, peserta didik tidak mendapat kesempatan

untuk mempresentasikan latihan yang telah dikerjakan. Pembelajaran ditutup

dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

yaitu tentang keliling lingkaran. Setiap peserta didik diminta membawa satu benda

yang berbentuk lingkaran, benang atau pita, dan penggaris yang akan digunakan

pada pertemuan selanjutnya.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016 dengan

menggunakan LKPD 2 tentang pendekatan nilai 𝜋 dan keliling lingkaran. Guru

memulai pembelajaran seperti biasa dengan salam dan mengecek kehadiran

peserta didik. Setelah mengecek kehadiran peserta didik, guru membuat gambar

lingkaran yang dilengkapi dengan unsur-unsur lingkaran kemudian menanyakan

nama bagian-bagian yang ditunjukkan oleh guru. Ini bertujuan mengingatkan

kembali materi yang telah dipelajari. Kemudian guru mengajukan permasalahan

yang berhubungan dengan keliling lingkaran yaitu tentang cara menaksir usia

pohon tertentu. Salah satu peserta didik mengatakan bahwa untuk menaksir usia

pohon dapat dilakukan dengan menebang pohon tersebut kemudian menghitung

banyaknya lingkaran tahunan pada batang pohon tersebut. Dari jawaban peserta

didik sudah terlihat partisipasi yang baik dari peserta didik dalam mengajukan

pendapatnya.
120

Guru membenarkan pendapat peserta didik dan mengemukakan cara lain

yaitu hanya dengan menentukan keliling batang pohon. Guru mencontohkan cara

menghitungnya. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai oleh peserta didik. Selanjutnya guru menjelaskan cara belajar

menggunakan LKPD yaitu LKPD dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari

3 atau 4 orang. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok dan

mengarahkan peserta didik duduk di kelompoknya masing-masing. Waktu yang

dibutuhkan untuk mengkondisikan peserta didik dalam kelompok melebihi

perkiraan waktu yang direncanakan. Guru meminta peserta didik untuk langsung

duduk sesuai kelompok pada pertemuan selanjutnya untuk menghemat waktu.

Setelah peserta didik duduk dalam kelompoknya, guru membagikan

LKPD dan meminta peserta didik melakukan kegiatan penemuan sesuai langkah

kerja pada LKPD untuk menemukan nilai 𝜋. Peserta didik melakukan pengukuran

terhadap keliling dan diameter lingkaran dibimbing oleh guru agar hasil

pengukuran lebih mendekati akurat sehingga pendekatan nilai 𝜋 tidak jauh

melenceng dari 3,14. Setelah kegiatan penemuan ditemukan, peserta didik diminta

mendiskusikan perintah selanjutnya yang terdapat pada LKPD yang mengarahkan

pada rumus keliling lingkaran.

Setelah LKPD selesai dikerjakan, guru menunjuk satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Kelompok lain diminta

membandingkan hasil kerjanya dengan hasil kerja kelompok penyaji. Peserta

didik harus mengemukakan jika terjadi perbedaan hasil kerja. Setelah kelompok

penyaji mempresentasikan hasil kerjanya, semua kelompok tidak menemukan


121

nilai 𝜋 yang sama tetapi mendekati 3,14 sehingga guru meluruskan bahwa

semakin teliti pengukuran yang kita lakukan maka nilai 𝜋 yang ditemukan akan

mendekati 3,14. Kemudian kelanjutan presentasi cukup memakan waktu yang

lama karena masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam

memahami hasil kerja yang disajikan karena melibatkan operasi aljabar. Peserta

didik mengakui kelemahannya dalam memahami operasi aljabar. Pada akhir

presentasi, peserta didik diarahkan untuk membuat kesimpulan tentang

pendekatan nilai 𝜋 dan rumus keliling lingkaran.

Pada bagian akhir, guru meminta peserta didik menjawab soal latihan

secara berkelompok. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam

mengerjakan latihan terutama tentang langkah-langkah yang harus dilakukan.

Setelah latihan selesai dikerjakan dan waktu sudah hampir habis, guru meminta

peserta didik mempelajari lagi materi tersebut di rumah dan akan dibahas lagi

pada pertemuan berikutnya. Sebelum diakhiri guru mengingatkan materi pokok

yang akan dipelajari alat-alat yang harus disiapkan untuk digunakan pada

pertemuan berikutnya.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 13 Januari 2016 dengan

menggunakan LKPD 3 tentang luas lingkaran. Setelah mengecek kehadiran

peserta didik, guru memberikan satu soal sederhana tentang keliling lingkaran

untuk mengecek pemahaman peserta didik tentang keliling lingkaran. Kemudian

guru memberikan permasalahan tentang cara menentukan luas taman yang

berbentuk lingkaran. Setelah peserta didik mengajukan pendapatnya, guru


122

menanyakan apakah ada hubungan luas lingkaran dengan keliling lingkaran.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh

peserta didik. Selanjutnya guru menjelaskan cara belajar menggunakan LKPD

yaitu LKPD dikerjakan secara berkelompok.

Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik menyiapkan alat-

alat yang dibutuhkan untuk melakuakan kegiatan penemuan luas lingkaran.

Kemudian guru mengarahkan peserta didik memahami dan melakukan kegiatan

penemuan sesuai petunjuk pada LKPD. Guru mendatangi setiap kelompok untuk

memberikan bimbingan jika diperlukan atau jika terdapat kesalahan yang

dilakukan oleh peserta didik. Setelah Kegiatan 2 selesai dilakukan guru

mengarahkan peserta didik mengikuti kegiatan lanjutan pada LKPD. Setelah

LKPD selesai dikerjakan, guru menunjuk satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerjanya di depan kelas. Kelompok lain diminta membandingkan hasil

kerjanya dengan hasil kerja kelompok penyaji.

Setelah kelompok penyaji mempresentasikan hasil kerjanya, hampir tidak

ada perbedaan yang mendasar dari hasil kerja tiap kelompok. Namun pada akhir

presentasi yang melibatkan operasi aljabar, seperti pada pertemuan sebelumnya

peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami hasil kerja yang

disajikan karena melibatkan operasi aljabar. Pada akhir presentasi, peserta didik

diarahkan untuk membuat kesimpulan tentang rumus luas lingkaran.

Pada bagian akhir, guru meminta peserta didik menjawab soal latihan

secara berkelompok. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam

mengerjakan latihan terutama tentang langkah-langkah yang harus dilakukan.


123

Setelah latihan selesai dikerjakan dan sebelum diakhiri guru mengingatkan materi

pokok yang akan dipelajari dan menyiapkan alat-alat yang harus disiapkan untuk

digunakan pada pertemuan berikutnya.

d) Pertemuan Keempat

Pertemuan keemat dilakukan pada tanggal 16 Januari 2016 dengan

menggunakan LKPD 4 tentang sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Setelah

mengecek kehadiran peserta didik dan mengarahkan peserta didik duduk dalam

kelompoknya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh

peserta didik. Selanjutnya guru menjelaskan cara belajar menggunakan LKPD

yaitu LKPD dikerjakan secara berkelompok. Guru membagikan LKPD dan

meminta peserta didik menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan

kegiatan penemuan hubungan sudut pusat dan sudut keliling serta sifat sudut

keliling yang menghadap diameter atau busur yang sama. Kemudian guru

mengarahkan peserta didik memahami dan melakukan kegiatan penemuan pada

LKPD. Guru mendatangi setiap kelompok untuk memberikan bimbingan jika

diperlukan atau jika terdapat kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik.

Setelah Kegiatan 3 selesai dilakukan guru mengarahkan peserta didik

mengikuti kegiatan lanjutan pada LKPD. Setelah LKPD selesai dikerjakan, guru

menunjuk satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

Kelompok lain diminta membandingkan hasil kerjanya dengan hasil kerja

kelompok penyaji. Setelah kelompok penyaji mempresentasikan hasil kerjanya,

terdapat banyak perbedaan hasil kerja peserta didik terutama tentang ukuran sudut
124

pusat dan sudut keliling yang dibuat namun pada akhir presentasi semua

kelompok sepakat dengan kesimpulan akhir tentang materi yang dipelajari.

Pada bagian akhir, guru meminta peserta didik menjawab soal latihan

secara berkelompok. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam

mengerjakan latihan dan waktu masih cukup tersedia, guru mengarahkan peserta

didik untuk menyelesaikan latihan di depan kelas secara bergantian per langkah

penyelesaian. Setelah latihan selesai dibahas dan sebelum diakhiri guru

mengingatkan materi pokok yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

e) Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilakukan pada tanggal 20 Januari 2016 dengan

menggunakan LKPD 5 tentang panjang busur dan luas juring lingkaran. Setelah

mengecek kehadiran peserta didik dan mengarahkan peserta didik duduk dalam

kelompoknya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh

peserta didik. Selanjutnya guru menjelaskan cara belajar menggunakan LKPD

yaitu LKPD dikerjakan secara berkelompok. Guru membagikan LKPD dan

meminta peserta didik mengerjakan LKPD sesuai perintah yang diberikan.

Kemudian guru mengarahkan peserta didik memahami dan melakukan kegiatan

penemuan pada LKPD dengan cara mendatangi setiap kelompok untuk

memberikan bimbingan jika diperlukan atau jika terdapat kesalahan yang

dilakukan oleh peserta didik.

Setelah LKPD selesai dikerjakan, guru menunjuk satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Kelompok lain diminta

membandingkan hasil kerjanya dengan hasil kerja kelompok penyaji. Setelah


125

kelompok penyaji mempresentasikan hasil kerjanya, tidak ada perbedaan hasil

kerja peserta didik yang berarti terutama tentang pengisian tabel. Namun pada

akhir presentasi beberapa peserta didik merasa kesulitan dalam memahami cara

‘mengotak-atik’ rumus panjang busur dan luas juring lingkaran.

Pada bagian akhir, guru meminta peserta didik menjawab soal latihan

secara berkelompok. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam

mengerjakan latihan dan waktu masih cukup tersedia, guru mengarahkan peserta

didik untuk menyelesaikan latihan di depan kelas secara bergantian per langkah

penyelesaian. Setelah latihan selesai dibahas dan sebelum diakhiri guru

mengingatkan peserta didik untuk mempelajari semua materi yang telah dipelajari

karena akan diadakan ulangan pada pertemuan berikutnya.

Data hasil observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan

RPP berbasis penemuan terbimbing dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Hasil Observasi Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran


Berdasarkan RPP Berbasis Penemuan Terbimbing

No Aspek Observasi Rata-rata Persentase Kategori


Sangat
1. Kegiatan Pendahuluan 30,67 85,19%
praktis
Sangat
2. Kegiatan Inti 29,43 81,75%
praktis
Sangat
3. Kegiatan Penutup 31,67 87,96%
praktis
Sangat
Rata-rata Keseluruhan 30,23 83,97%
praktis

Pada Tabel 38, terlihat bahwa rata-rata tingkat kepraktisan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP berbasis penemuan terbimbing adalah

83,97%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis


126

penemuan terbimbing sangat praktis berdasarkan keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran. Analisis hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat

pada Lampiran 27.

b. Efektivitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Efektivitas perangkat pembelajaran matematika dilihat dari hasil tes

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik setelah

pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika berbasis

penemuan terbimbing. Dari hasil analisis jawaban peserta didik terhadap 8 butir

soal yang diberikan, diperoleh perbandingan persentase perolehan skor ideal

untuk tiap indikator pada kondisi awal dan hasil tes akhir seperti terlihat pada

Tabel 38.

Tabel 38. Perbandingan Persentase Perolehan Skor Ideal pada Kondisi Awal
dan Hasil Tes Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran
Matematis Peserta Didik

Persentase Perolehan Skor Ideal


Indikator Kemampuan Kondisi Awal Hasil Tes (Post-
(Post-test) test)
Pemahaman Konsep
Menyatakan ulang konsep dengan bahasa
22,73% 77,78%
sendiri
Memberi contoh dan bukan contoh dari
27,27% 77,78%
suatu konsep
Menggunakan konsep dalam perhitungan
13,64% 33,33%
sederhana
Mengaitkan suatu konsep dengan konsep
Tidak diujikan 72,22%
lain
Kemampuan Penalaran Matematis
Memeriksa validitas argumen disertai
4,45% 94,44%
alasan yang logis
Menggunakan pola dan hubungan dalam
18,18% 50,00%
menganalisis situasi matematika
Mengikuti aturan inferensi 9,09% 66,67%
Menyusun pembuktian langsung Tidak diujikan 16,67%
127

Berdasarkan Tabel 38 terlihat persentase pencapaian skor ideal untuk tiap

indikator pemahaman konsep dan indikator kemampuan penalaran matematis

yang diujikan. Pada indikator menyatakan ulang konsep dengan bahasa sendiri 77,

78% peserta didik berhasil mendapatkan skor ideal, artinya sebagian besar peserta

didik mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari dengan benar dan

menggunakan notasi atau istilah yang tepat. Beberapa peserta didik yang belum

mencapai skor ideal karena tidak menjelaskan konsep secara lengkap yaitu hanya

menjelaskan satu konsep dengan benar dari dua konsep yang diminta. Selanjutnya

skor ideal pada indikator memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

juga dicapai oleh 77,78% peserta didik. Beberapa peserta didik yang belum

mencapai skor ideal disebabkan oleh dua hal yaitu jawaban yang tidak lengkap

atau sebagian jawaban masih salah.

Pada indikator menggunakan konsep dalam perhitungan sederhana hanya

33,33% peserta didik yang mencapai skor 4, namun 50% peserta didik sudah

mencapai skor 3. Peserta didik yang sebagian besar mendapat skor 3 karena

jawaban yang belum lengkap, misalnya identifikasi informasi yang diketahui dan

ditanya tidak lengkap atau tidak ada, tidak membuat satuan dari besaran yang

dicari, dan tidak adanya penafsiran dari hasil perhitungan yang telah dilakukan.

Pada indikator mengaitkan konsep dengan konsep lain 72,22% peserta didik

mencapai skor ideal. Artinya sebagian besar peserta didik telah bisa mengaitkan

konsep-konsep yang telah dipelajari yaitu hubungan sudut pusat, panjang busur,

dan luas juring.


128

Pada indikator memeriksa validitas argumen 94,44% peserta didik

mencapai skor ideal. Hal yang menarik dari jawaban peserta didik terhadap

indikator ini adalah tidak adanya peserta didik yang mendapat skor 2 artinya

hanya ada dua variasi jawaban yaitu yang mendapat skor 2 dan skor 4. Skor ideal

pada indikator menggunakan pola dan hubungan dalam menganalisis situasi

matematika dicapai oleh 50% peserta didik, sedangkan untuk indikator

menggunakan aturan inferensi 66,67% peserta didik mencapai skor ideal.

Beberapa peserta didik belum menggunakan rumus luas secara benar dalam

membuat keputusan.

Kemudian untuk indikator membuat pembuktian langsung hanya 16,67%

peserta didik yang mencapai skor ideal dan 11,11% mendapat skor 3, namun tidak

ada peserta didik yang mendapat skor 0. Artinya semua peserta didik telah

berusaha membuat pembuktian langsung namun pembuktian langsung yang

disusun masih belum sistematis dan tidak lengkap. Berdasarkan hasil analisis tes

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis di atas dapat

disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing efektif

untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis

peserta didik.

B. Pembahasan

1. Validitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Validitas dalam penelitian pengembangan dilihat dari dua hal yaitu pada

validitas isi (relevancy) dan validitas konstruk (consistency). Validitas isi

(relevancy) menurut Nieveen (dalam Plomp, 2013:160) adalah adanya kebutuhan


129

terhadap intervensi (perangkat yang dibuat), dan rancangan didasari pada

pengetahuan ilmiah yang ada. Sedangkan validitas konstruk (consistency) masih

menurut Nieveen (dalam Plomp, 2013:160) adalah perancangan intervensi

(perangkat pembelajaran) sesuai dengan logika/alasan-alasan yang tepat.

a. Validitas RPP

Pernyataan pada validitas RPP adalah aspek komponen RPP, aspek

bahasa dan aspek manfaat RPP. Hasil analisis lembar validasi RPP menunjukkan

rata-rata indeks kevalidan 0,677 dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil tersebut,

RPP dinyatakan dapat digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing. Dengan adanya RPP yang valid,

diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai pedoman pelaksanaan

pembelajaran di sekolah agar peserta didik dapat memahami konsep dan melatih

kemampuan penalaran matematis dengan baik.

b. Validitas LKPD

Kriteria kevalidan LKPD dinilai dari beberapa aspek yaitu aspek

didaktik, aspek isi, aspek tampilan, dan aspek bahasa. Setelah melakukan validasi

diperoleh kesimpulan bahwa indeks validitas LKPD pada aspek didaktik adalah

0,667 dan tergolong valid. Dari kriteria validitas aspek didaktik LKPD, dapat

disimpulkan bahwa LKPD sudah memuat cara penyajian materi yang sesuai

dengan pembelajaran penemuan terbimbing yang memfasilitasi peserta didik

mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri untuk memahami konsep dan

meningkatkan kemampuan penalaran matematis. Pada aspek isi, diperoleh indeks

kevalidan 0,704 dan tergolong valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LKPD
130

yang digunakan telah memenuhi prinsip kedalaman dan ketepatan materi. LKPD

telah memuat materi yang telah sesuai dengan SK dan KD serta cukup untuk

mencapai indikator pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

Aspek tampilan dan aspek bahasa masing-masing memiliki indeks

kevalidan 0,667 dan tergolong valid. Artinya bahasa yang digunakan pada LKPD

telah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, informasi yang disampaikan jelas,

kalimat sudah komunikatif, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

pemahaman peserta didik. Pada aspek tampilan dapat disimpulkan bahwa

tampilan pada LKPD sudah memenuhi pemilihan huruf, warna, tata letak, gambar

dan ukuran yang tepat.

Secara umum rata-rata indeks kevalidan LKPD pada semua aspek adalah

0,668 dengan kriteria valid sehingga dapat direkomendasikan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumaji (2010: 16)

yang mengatakan bahwa perangkat pembelajaran dikatakan valid jika perangkat

pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan perangkat

dan telah divalidasi oleh validator dengan penilaian valid serta memberikan

rekomendasi untuk dipakai.

2. Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Suatu perangkat pembelajaran yang baik hendaklah bersifat praktis.

Kriteria yang dipakai untuk menilai praktikalitas dalam pengembangan perangkat

ini adalah keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran

matematika berbasis penemuan terbimbing, kemudahan yang mengacu kepada

mudahnya perangkat tersebut digunakan guru dan dipahami oleh peserta didik
131

serta cukupnya waktu yang disediakan dalam menggunakan perangkat tersebut.

Tingkat kepraktisan perangkat ini didapatkan melalui pemberian angket kepada

pengguna perangkat yaitu guru dan peserta didik serta lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran. Hal ini sejalan pendapat Nieveen (2013:127) yang

menyatakan bahwa sebuah perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika

perangkat tersebut dapat digunakan dengan mudah oleh guru dan peserta didik

dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis terhadap angket guru diperoleh kesimpulan

bahwa LKPD yang digunakan mudah digunakan, menarik, dapat dipahami dengan

baik dan mampu memotivasi peserta didik untuk belajar. Selain itu, menurut

respon peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan ini mudah digunakan,

menarik, mudah dipahami dan waktu yang pengerjaan LKPD cukup memadai.

Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menunjukkan bahwa proses

pembelajaran menggunakan perangkat berbasis penemuan terbimbing dapat

menstimulasi peserta didik dengan sangat baik untuk melakukan penemuan,

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan membiasakan peserta didik bernalar.

Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat berbasis

penemuan terbimbing, secara umum alokasi waktu yang tersedia cukup.

3. Efektivitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

Efektivitas perangkat pembelajaran berkaitan dengan efek atau dampak

perangkat yang dirancang terhadap peserta didik. Menurut Nieven dalam Plomp

(2013:160) efektivitas dibagi kepada dua bagian yaitu efektivitas harapan dan
132

efektivitas aktual, efektivitas harapan yaitu penggunaan intervensi (perangkat

pembelajaran) diharapkan mempunyai dampak sesuai dengan hasil yang

diharapkan. Sedangkan efektivitas aktual adalah penggunaan intervensi

(perangkat pembelajaran) yang berdampak pada hasil yang diharapkan.

Nilai efektivitas menunjukkan seberapa jauh kegunaan dan manfaat dari

perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing dalam meningkatkan

pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta didik.

Berdasarkan analisis data terdapat peningkatan persentase jumlah peserta didik

yang memperoleh skor ideal untuk semua indikator pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis pada tes akhir jika dibandingkan dengan

perolehan skor ideal pada tes kondisi awal dengan indikator yang sama. Melalui

hasil analisis tes pemahaman konsep dan kemampuan penalaran matematis peserta

didik yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing telah dapat dinyatakan efektif.

C. Pembatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran

berbasis penemuan terbimbing ini antara lain:

1. Peneliti hanya mengembangkan RPP dan LKPD berbasis penemuan

terbimbing terhadap pokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP Semester 2.

2. Tidak semua peserta didik dapat menggunakan LKPD berbasis penemuan

terbimbing secara mandiri. Bagi peserta didik yang merasa dirinya kurang

mampu akan membutuhkan bimbingan dari teman atau gurunya.


133

3. Perangkat ini hanya diujicobakan secara terbatas pada satu kelas saja. Jadi,

untuk hasil kepraktisan dan keefektifan pada subjek uji coba dalam skala

besar belum bisa diprediksi.

4. Efektifitas perangkat pembelajaran hanya didasarkan pada peningkatan

persentase perolehan skor ideal pada tes akhir dibandingkan dengan

perolehan skor ideal pada kondisi awal.


BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan

perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing. Perangkat tersebut berupa

RPP dan LKPD berbasis penemuan terbimbing. Berdasarkan proses dan hasil

penelitian, diperoleh kesimpulan berikut:

1. Proses pengembangan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing

berupa RPP dan LKPD dilakukan dengan model pengembangan Plomp yang

terdiri atas tiga tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan, tahap

pengembangan dan tahap penilaian. Rincian proses pada masing-masing fase

adalah sebagai berikut.

a. Pada tahap penelitian pendahuluan dilakukan analisis kebutuhan, analisis

kurikulum, dan analisis konsep sebagai dasar pengembangan perangkat

pembelajaran.

b. Pada tahap pengembangan dilakukan evaluasi formatif yang terdiri dari

evaluasi sendiri, validasi oleh pakar, evaluasi perorangan, evaluasi kelompok

kecil, dan uji lapangan sehingga diperoleh perangkat pembelajaran yang valid

dan praktis.

c. Pada tahap penilaian dilakukan tes pemahaman konsep dan kemampuan

penalaran matematis peserta didik untuk mengetahui efektivitas perangkat

pembelajaran.

134
135

2. Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang dihasilkan dari

penelitian ini telah memenuhi kriteria kualitas produk yang valid, praktis dan

efektif dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan

sudah valid baik dari segi isi maupun konstruk.

b. Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan

sudah memenuhi kriteria praktis baik dari aspek keterlaksanaan, kemudahan

c. penggunaan dan waktu yang diperlukan. Hal ini dapat dilihat dari data angket

respon peserta didik, angket respon guru dan data hasil observasi pelaksanaan

pembelajaran.

d. Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan

sudah efektif. Dalam hal ini ditunjukkan oleh persentase ketuntasan peserta

didik yang menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan

terbimbing yaitu 77,78% peserta didik memperoleh nilai di atas nilai KKM

yang ditentukan yaitu ≥ 70.

B. Implikasi

Penelitian ini telah menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis

penemuan terbimbing untuk peserta didik kelas VIII SMP pada materi lingkaran

yang valid, praktis dan efektif dalam mencapai indikator pemahaman konsep dan

kemampuan penalaran matematis peserta didik. Perangkat pembelajaran berbasis

penemuan terbimbing ini dapat dijadikan sumber belajar bagi peserta didik dalam

pembelajaran matematika khususnya pada materi yang menekankan pada

pemahaman konsep-konsep dasar. Dengan menggunakan perangkat pembelajaran


136

berbasis penemuan terbimbing, proses pembelajaran menjadi efektif, dan peserta

didik terbiasa dalam bernalar. Untuk mendapatkan manfaat dari perangkat

pembelajaran berbasis penemuan terbimbing yang telah dihasilkan, pihak sekolah

atau guru harus menjamin pengadaannya.

Pengembangan perangkat berbasis penemuan terbimbing pada materi lain

ini juga dapat dilakukan oleh guru. Namun yang perlu diperhatikan adalah

validitas, praktikalitas serta efektivitas dari perangkat tersebut tidak boleh

diabaikan karena hal tersebut sangat menentukan tingkat kualitas perangkat

pembelajaran yang dihasilkan.

C. Saran

1. Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing untuk materi

lingkaran pada kelas VIII SMP Semester 2 yang dikembangkan ini telah

dinyatakan valid, praktis dan efektif, sehingga disarankan untuk dapat

digunakan oleh guru matematika sebagai alternatif perangkat pembelajaran

dalam pembelajaran pada materi tersebut.

2. Diharapkan ada uji coba lanjutan di sekolah lain untuk melihat praktikalitas

dan efektivitas yang lebih luas terhadap perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan.

3. Bagi peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk

melakukan inovasi dalam penelitian berikutnya seperti pengembangan

perangkat pembelajaran matematika untuk materi lain yang sesuai dengan

karakteristik penemuan terbimbing.


137

DAFTAR RUJUKAN

Aryani, Farida. Pengembangan LKPD untuk Metode Penemuan Terbimbing pada


Pembelajaran Matematika Kelas VIII di SMP Negeri 18 Palembang.
Palembang: Universitas Sriwijaya

Azwar, Syaifudin. 2013. Validitas dan Reliablitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bani, Asmar. 2011. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran


Matematik Peserta didik Sekolah Menengah Pertama Melalui
Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Bandung: UPI

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:


Erlangga

Depdiknas. 2003. Perangkat Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP) SMA. Jakarta: Dirjen Dikdasmen

-------------. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah


Menengah Ke Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran


Matematika. Malang: Universitas Malang Press

Karim, Asrul. 2011. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam


Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Sekolah Dasar. Disajikan
dalam Seminar Nasional Matematika dan Terapan Universitas Almuslim,
hal. 29-38.

Kemdikbud. 2014. Buku Pegangan Peserta didik Matematika SMP Kelas 7


Semester 1 Kurikulum 2013. Edisi Revisi 2014. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Pembukuan Kemdikbud

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur


Pembuatan RPP yang Sesuai dengan Kurikulum 2013. Tanpa kota: Kata
Pena

Markaban. 2006. Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika


SMK. Yokyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Matematika (PPPPTK)
138

Masykur, Moch dan Abdul Halim Fathani. 2008. Mathematical Intelegence: Cara
Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media Group

Muliyardi. 2006. Startegi Belajar Mengajar Matematika. Padang: FMIPA UNP

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:


Bumi Aksara

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar


Isi. 2006. Jakarta: Kemendikbud

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar


Proses. 2013. Jakarta: Kemendikbud

Plomp, Tjeerd dan Neinke Nieveen. 2013. Educational Design Research, Part A:
An Introduction. Enchede: SLO

Praswoto, Andi. 2010. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:
Diva Press

Prayitno, Edi. 2003. Materi Diklat Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan.


Yogyakarta: FMIPA UNY

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Rahayu, Yuni Sri. 2009. Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran.


Surabaya : Unesa University Press

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta

Rochmawati, Ely. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta didik


Berorientasi Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk SMA
Kelas X pada Materi Fungi. Surabaya: BioEdu Vol. 2/No. 1/Januari
2013, hal. 48-50. Tersedia di http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Ruseffendi. 2006. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan


Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. (Edisi revisi). Bandung: Tarsito

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana
139

Sudjana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sufri, dkk. 2010. Pembelajaran Matematika SD. Jambi: Universitas Jambi

Suherli. 2010. Menulis Karangan Ilmiah: Kajian dan Penuntun dalam Menyusun
Karya Tulis Ilmiah. Ciamis: Arya Duta

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelejaran Matematika Kontemporer.


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta:


Bumi Aksara

Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, Dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Tersedia di
http://math.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2010/02/BERPIKIR-DAN-
DISPOSISI-MATEMATIK-SPS-2010.pdf

Syamsuddin. 2014. Psikologi Warna. Makassar: Universitas 45 Makassar

Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan Penulisan Tesis. Padang: PPS UNP

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen. 2005. Jakarta: Kemendikbud

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Kemendikbud

Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar


Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara

Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


140

Lampiran 1

DAFTAR NAMA VALIDATOR

1. Validator Instrumen

No. Nama Validator Jabatan


Prof. Dr. Ahmad Fauzan, Dosen Pascasarjana Pendidikan
1.
M.Pd., M.Sc. Matematika Universitas Negeri Padang
Dosen Pascasarjana Pendidikan
2. Dr. Irwan, M.Si.
Matematika Universitas Negeri Padang
Dr. Rudi Chandra, M.Pd., Dosen Pendidikan Matematika
3.
M.H. Universitas Eka Sakti

2. Validator Perangkat Pembelajaran

No. Nama Validator Jabatan


Prof. Dr. Ahmad Fauzan, Dosen Pascasarjana Pendidikan
1.
M.Pd., M.Sc. Matematika Universitas Negeri Padang
Dosen Pascasarjana Pendidikan
2. Dr. Irwan, M.Si.
Matematika Universitas Negeri Padang
Dr. Rudi Chandra, M.Pd., Dosen Pendidikan Matematika
3.
M.H. Universitas Eka Sakti
Dosen Pascasarjana Teknologi
4. Dr. Ridwan, M.Sc.Ed.
Pendidikan Universitas Negeri Padang
Dosen Pascasarjana Pendidikan Bahasa
5. Dr. Yenni Hayati, M.Hum.
Indonesia Universitas Negeri Padang
141

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA GURU


PADA PENELITIAN PENDAHULUAN

1. Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu temui dalam mengajar matematika?


2. Model pembelajaran atau metode pembelajaran apa yang biasa Bapak/Ibu
terapkan dalam mengajar matematika? Apa pertimbangan Bapak/Ibu memilih
model atau metode pembelajaran tersebut?
3. Selama ini sumber belajar/bahan ajar apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk
mengajar?
4. Mengapa Bapak/Ibu tidak menggunakan LKS dalam mengajar matematika?
Apa pertimbangan Bapak/Ibu?
5. LKS seperti apa yang diharapkan?
6. Sebelum ini apakah Bapak/Ibu sudah pernah menggunakan model
pembelajaran penemuan terbimbing? Pada pembelajaran penemuan
terbimbing biasanya berupa kegiatan, siswa yang melakukan kegiatan
berdasarkan arahan guru. Apa yang menjadi kendala jika sudah pernah?
7. Peneliti berencana mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing yang
bisa membantu Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran penemuan
terbimbing. Tujuannya lebih ditekankan pada pemahaman konsep dan
kemampuan penalaran matematis siswa. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu?
142

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA GURU


(PENELITIAN PENDAHULUAN)

1. Apa kendala-kendala yang Bapak/Ibu temui dalam mengajar


matematika?
- Bahan ajar yang digunakan terbatas, tidak semua siswa memiliki buku
paket.
- Kemampuan siswa bervariasi, sehingga kemampuan siswa tidak bisa
dipaksakan.
- Siswa sulit belajar sendiri, jika tidak diberikan materi siswa tidak belajar.
2. Model pembelajaran atau metode pembelajaran apa yang biasa
Bapak/Ibu terapkan dalam mengajar matematika? Apa pertimbangan
Bapak/Ibu memilih model atau metode pembelajaran tersebut?
- Metode pembelajaran yang digunakan sesuai materi.
- Lebih cenderung konvensional karena lebih gampang untuk diterapkan.
Pertama memberi materi, dijelaskan dengan contoh soal dan kemudian
diberi latihan. Tidak perlu berputar-putar untuk sampai pada materi.
3. Selama ini sumber belajar apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk
mengajar?
- Kami pernah belajar menggunakan LKS tapi untuk saat ini kami hanya
menggunakan buku paket.
4. Mengapa Bapak/Ibu tidak menggunakan LKS dalam mengajar
matematika? Apa pertimbangan Bapak/Ibu?
- LKS yang digunakan tidak begitu membantu proses pembelajaran. LKS
masih membutuhkan banyak penjelasan.
- LKS hanya berupa ringkasan materi dan kumpulan soal.
5. LKS seperti apa yang diharapkan?
- Sesuai namanya, memuat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa.
- Tidak hanya memuat ringkasan materi dan soal-soal.
143

6. Sebelum ini apakah bapak sudah pernah menggunakan model


pembelajaran penemuan terbimbing? Apa yang menjadi kendala jika
sudah pernah?
Mungkin sudah, tapi saya tidak tau apa itu yang disebut penemuan
terbimbing.
7. Peneliti berencana mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing
yang bisa membantu Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran
penemuan terbimbing. Tujuannya lebih ditekankan pada pemahaman
konsep dan kemampuan penalaran matematis siswa. Bagaimana
pandangan Bapak/Ibu?
- Saya setuju-setuju saja yang penting mudah digunakan, bisa digunakan
bersama sumber belajar lain atau sebagai pengganti.
- Untuk bentuk LKS dan isi LKS silahkan ditanyakan langsung ke siswa
bagaimana keinginannya.
144

Lampiran 4

SOAL TES KONDISI AWAL PEMAHAMAN KONSEP


DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Waktu : 2 × 40 menit

Petunjuk:

1. Tuliskan nama dan kelas Ananda pada lembar jawaban.


2. Kerjakan soal yang dirasa mudah terlebih dahulu.

1. Jelaskan pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV) dan sistem


persamaan linear dua variabel (SPLDV).
2. Berikan masing-masing satu contoh dan satu bukan contoh dari PLSV dan
SPLDV.
3. Dua buah bilangan asli memiliki jumlah 19. Selilih dua bilangan tersebut
adalah 5. Berapakah bilangan yang lebih kecil?
4. Menurut Zainul, bentuk aljabar
𝑥2 − 𝑦2
= 3 ,𝑥 ≠ 𝑦
𝑥−𝑦
Merupakan persamaan linear dua variabel. Apakah pernyataan Zainul benar?
Jelaskan pendapat Ananda.
5. Apa syarat agar SPLDV memiliki penyelesaian? Jelaskan jawaban Ananda.
6. Perhatikan SPLDV berikut:
3𝑥 + 2𝑦 = 7
{
2𝑥 + 3𝑦 = 8
Manakah yang lebih besar antara 𝑥 + 𝑦 dan 𝑥. 𝑦?
145

Lampiran 5

ANGKET PENDAPAT PESERTA DIDIK


(PENELITIAN PENDAHULUAN)

Nama : ..........................................................................
Kelas : ..........................................................................
Sekolah : ..........................................................................

PETUNJUK PENGISIAN:
a. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan pernyataan pada angket.
b. Isilah angket ini dengan keadaan yang sebenarnya.
c. Mohon kumpulkan kembali angket yang telah selesai diisi.
A. PERSEPSI PESERTA DIDIK DAN SUMBER BELAJAR
1. Apakah pelajaran matematika yang disampaikan guru mudah Ananda
pahami?
a. Sangat sulit dipahami c. Mudah dipahami
b. Sulit dipahami d. Sangat mudah dipahami
2. Apakah Ananda menyukai matematika?
a. Sangat suka c. Tidak suka
b. Cukup suka d. Sangat tidak suka
3. Menurut Ananda, apakah matematika berguna dalam kehidupan sehari-hari?
a. Sangat berguna c. Tidak berguna
b. Cukup berguna d. Sangat tidak berguna
4. Sumber belajar apa saja Ananda gunakan dalam belajar matematika? (Boleh
memilih lebih dari satu pilihan)
a. Buku paket b. LKS
5. Apakah sumber belajar matematika yang digunakan menarik?
a. Sangat menarik c. Tidak menarik
b. Cukup menarik d. Sangat tidak menarik
6. Apa yang tidak Ananda sukai dari bahan ajar yang digunakan? (Boleh
memilih lebih dari satu pilihan)
146

a. Tidak berwarna atau warna tidak c. Tidak ada gambar atau gambar
menarik pada LKS tidak menarik
b. LKS tidak membantu saya d. Terlalu banyak soal dan tugas
memahami pelajaran dalam LKS
7. Bagaimana bahan ajar khususnya LKS yang Ananda sukai? (Boleh memilih
lebih dari satu pilihan)
a. Berwarna c. Tidak terlalu banyak soal
b. Memiliki gambar yang menarik d. ..................................................
8. Warna apa yang Ananda sukai untuk menjadi warna yang dominan pada
LKS? (Pilih salah satu pilihan)
a. Biru c. Merah
b. Hijau d. Warna lain. .............................
9. Menurut Ananda, apa ukuran LKS yang tepat? (Pilih salah satu pilihan)
a. Ukuran buku tulis c. Ukuran LKS biasanya
b. Ukuran buku paket d. Ukuran lain. .............................

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Berilah tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dengan kriteria:
Selalu (SL) Kadang-kadang (KD)
Sering (SR) Tidak pernah (TP)

No Butir Angket SL SR KD TP
1. Guru mengingatkan kembali materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya sebelum
mempelajari materi baru
2. Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci
di papan tulis
3. Cara guru mengajar membuat saya mudah
memahami materi pelajaran matematika
4. Guru membolehkan peserta didik untuk
bertanya tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari
5. Guru menjelaskan kembali materi pelajaran
yang belum dipahami oleh peserta didik
147

6. Guru membantu peserta didik dalam


menyimpulkan materi yang telah dipelajari
8. Guru memberi bimbingan kepada peserta didik
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
latihan
9. Guru mengimformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
148
149
150

Lampiran 6

HASIL ANGKET PENDAPAT PESERTA DIDIK


(PENELITIAN PENDAHULUAN)

Responden : Siswa Kelas VIII B, C, E, dan F


Jumlah responden : 38 orang

A. PERSEPSI PESERTA DIDIK DAN SUMBER BELAJAR


1. Apakah pelajaran matematika yang disampaikan guru mudah Ananda
pahami?
a. Sangat sulit dipahami 1 orang
b. Sulit dipahami 24 orang
c. Mudah dipahami 13 orang
d. Sangat mudah dipahami -
Kesimpulan Siswa masih berangggapan
merupakan matemtika sebagai
matapelajaran yang cukup sulit
dipahami

2. Apakah Ananda menyukai matematika?


a. Sangat suka 2 orang
b. Cukup suka 38 orang
c. Tidak suka 2 orang
d. Sangat tidak suka -
Kesimpulan Siswa cukup berminat pada
matematika meskipun bukan
sebagai mata pelajaran yang paling
disukai

3. Menurut Ananda, apakah matematika berguna dalam kehidupan sehari-hari?


a. Sangat berguna 24 orang
b. Cukup berguna 10 orang
c. Tidak berguna -
d. Sangat tidak berguna -
Kesimpulan Siswa sadar akan pentingnya
mempelajari matematika

4. Sumber belajar apa saja Ananda gunakan dalam belajar matematika? (Boleh
memilih lebih dari satu pilihan)
a. Buku paket 38 orang
151

b. LKS -
Kesimpulan Siswa tidak menggunakan LKS,
tetapi hanya menggunakan buku
paket yang jumlahnya terbatas

5. Apakah sumber belajar matematika yang digunakan menarik?


a. Sangat menarik 3 orang
b. Cukup menarik 31 orang
c. Tidak menarik 4 orang
d. Sangat tidak menarik -
Kesimpulan Buku paket yang digunakan tidak
terlalu menarik minat siswa.

6. Apa yang tidak Ananda sukai dari bahan ajar yang digunakan? (Boleh
memilih lebih dari satu pilihan)
a. Tidak berwarna atau warna 10 orang
tidak menarik
b. LKS tidak membantu saya 7 orang
memahami pelajaran
c. Tidak ada gambar atau gambar 26 orang
pada LKS tidak menarik
d. Terlalu banyak soal dan tugas 26 orang
dalam LKS
Kesimpulan Siswa menginginkan LKS yang
lebih menarik dan tidak hanya berisi
tugas-tugas yang terlalu banyak.

7. Bagaimana bahan ajar khususnya LKS yang Ananda sukai? (Boleh memilih
lebih dari satu pilihan)
a. Berwarna 6 orang
b. Memiliki gambar yang menarik 10 orang
c. Tidak terlalu banyak soal 30 orang
d. ...................................................... -
Kesimpulan Siswa mengeluhkan LKS yang
berisi kumpulan soal-soal
yang terlalu banyak untuk
dikerjakan.

8. Warna apa yang Ananda sukai untuk menjadi warna yang dominan pada
LKS?
152

a. Biru 26 orang
b. Hijau 6 orang
c. Merah 3 orang
d. Warna lain. (Kuning) 3 orang
Kesimpulan Siswa melilih wana biru sebagai
warna utama LKS

9. Menurut Ananda, apa ukuran LKS yang tepat?


a. Ukuran buku tulis 3 orang
b. Ukuran buku paket 3 orang
c. Ukuran LKS biasanya 32 orang
d. Ukuran lain. -
.................................
Kesimpulan Siswa memilih ukuran LKS biasa
untuk ukuran LKS yang akan
dikembangkan

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

No Butir Angket SL SR KD TP Interpretasi


1. Guru mengingatkan 7 13 18 0 Guru jarang
kembali materi 0 mengingatkan
pelajaran pada 18,4% 34,2% 47,4% materi yang
pertemuan telah dipelajari.
sebelumnya
sebelum
mempelajari materi
baru
2. Guru menjelaskan 32 4 2 0 Guru terlalu
materi pelajaran 0 aktif melebihi
secara rinci di papan 84,2% 10,5% 5,2% kapasitasnya
tulis sebagai
fasilitator yang
membelajarkan
siswa.
3. Cara guru mengajar 4 8 36 0 Cara mengajar
membuat saya 0 guru tidak tepat
mudah memahami 10,5% 21,1% 34,7% bagi sebagian
materi pelajaran besar siswa.
matematika
153

4. Guru membolehkan 31 5 2 0 Guru telah


peserta didik untuk 0 membangun
bertanya tentang 81,6% 13,2% 5,2% komunikasi dua
materi pelajaran arah yang baik.
yang sedang
dipelajari
5. Guru menjelaskan 16 14 8 0 Guru cukup
kembali materi 0 terbuka untuk
pelajaran yang 42,1% 36,8% 21,1% menerima
belum dipahami keluhan siswa
oleh peserta didik jka materi tidak
dimengerti.
6. Guru membantu 14 14 10 0 Guru belum
peserta didik dalam 0 memberi ruang
menyimpulkan 36,8% 36,8% 26,3% yang cukup bagi
materi yang telah peserta didik
dipelajari untuk menarik
kesimpulan
secara lebih
mandiri.
7. Guru memberi 8 17 6 7 Guru sudah baik
bimbingan kepada dalam
peserta didik 21,1% 44,7% 15,8% 18,4% membimbing
mengalami siswa yang
kesulitan dalam belum paham.
mengerjakan soal
latihan
8. Guru 7 6 9 16Guru sangat
mengimformasikan jarang
materi yang akan 18,4% 15,8% 23,7% 42,1% mengingatkan
dipelajari pada materi yang
pertemuan akan dipelajari
berikutnya pada pertemuan
berikutnya.
154

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas : ..........................................................
Nama Guru : ..........................................................
Materi Ajar : ..........................................................

Sudah Belum
No Aspek yang Diamati Keterangan
Ada Ada
1. Guru mengingatkan kembali
materi pembelajaran yang
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya dan materi prasyarat
sebelum memberikan materi
baru.
2. Guru mengaitkan materi yang
dipelajari dengan materi
pelajaran pada pertemuan
sebelumnya dan materi prasyarat
yang harus dikuasai peserta
didik.
3. Guru memfasilitasi peserta didik
untuk aktif menyampaikan
pendapat dan gagasannya tentang
materi yang dipelajari.
4. Kegiatan pembelajaran
memfasilitasi peserta didik untuk
mengkonstruksi sendiri konsep-
konsep matematika.
5. Kegiatan pembelajaran
memfasilitasi peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman
konsep matematika.
6. Kegiatan pembelajaran
memfasilitasi peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan
penalaran matematis.
7. Kegiatan pembelajaran
memfasilitasi peserta didik untuk
menyimpulkan sendiri materi
yang telah dipelajari.
8. Guru mengimfirmasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
155

Catatan:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Kerinci, ................................. 2015


Observer,

(..................................................)
156
157
158

Lampiran 8

INSTRUMEN VALIDASI TERHADAP


LEMBAR VALIDASI RPP BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas lembar
validasi RPP berbasis penemuan terbimbing sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan tanda silang (X) pada kolom huruf yang
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan lembar
validasi RPP berbasis penemuan terbimbing tersebut, mohon tuliskan pada bagian
yang dimaksud atau pada bagian saran.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Lembar validasi RPP memuat petunjuk pengisian
yang mudah dipahami.
2. Lembar validasi RPP memuat penyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai semua komponen
RPP.
3. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai penggunaan bahasa
pada RPP.
4. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai manfaat
penggunaan RPP.
5. Lembar validasi RPP memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai penerapan langkah-
langkah pembelajaran penemuan terbimbing.
6. Lembar validasi RPP memberi ruang bagi
validator untuk memberi komentar, masukan dan
saran untuk perbaikan lembar validasi RPP.
7. Pernyataan pada lembar validasi RPP
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.
159

NO. Pernyataan A B C D E
1. Penilaian terhadap lembar validasi RPP
berbasis penemuan terbimbing.

Keterangan:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak
E = Tidak dapat digunakan
Saran-saran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Padang, ................................. 2015


Validator,

(..................................................)
160
161
162
163
164
165
166

Lampiran 9

ANALISIS HASIL VALIDASI


TERHADAP LEMBAR VALIDASI RPP

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II III
1. Lembar validasi RPP memuat
petunjuk pengisian yang mudah 4 4 4 1 Valid
dipahami.
2. Lembar validasi RPP memuat
penyataan yang tepat dan cukup
3 4 4 0,889 Valid
untuk menilai semua komponen
RPP.
3. Lembar validasi RPP memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
3 3 4 0,778 Valid
untuk menilai penggunaan bahasa
pada RPP.
4. Lembar validasi RPP memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
3 3 4 0,778 Valid
untuk menilai manfaat
penggunaan RPP.
5. Lembar validasi RPP memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai penerapan langkah- 3 4 3 0,778 Valid
langkah pembelajaran penemuan
terbimbing.
6. Lembar validasi RPP memberi
ruang bagi validator untuk
memberi komentar, masukan dan 3 4 4 0,889 Valid
saran untuk perbaikan lembar
validasi RPP.
7. Pernyataan pada lembar validasi
RPP menggunakan kalimat yang 3 3 4 0,778 Valid
mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,841 Valid
167

Lampiran 10

LEMBAR VALIDASI
RPP BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas RPP
berbasis penemuan terbimbing sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
validitas RPP berbasis penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian yang
bersangkutan atau pada bagian saran.
Skor Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
I. Komponen RPP
1. Komponen RPP disusun dengan lengkap.

II. Identitas RPP


2. Identitas RPP lengkap meliputi identitas sekolah,
identitas mata pelajaran, kelas, semester, materi
pokok, dan alokasi waktu.
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4. Rumusan indikator pencapaian kompetensi
sesuai dengan indikator pemahaman konsep
matematis peserta didik.
5. Rumusan indikator pencapaian kompetensi
sesuai dengan indikator kemampuan penalaran
matematis peserta didik.
6. Rumusan indikator pencapaian kompetensi dapat
diukur.
168

Skor Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
IV. Tujuan Pembelajaran
7. Rumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi.
8. Tujuan pembelajaran cukup dan tepat untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematis
peserta didik.
9. Tujuan pembelajaran cukup dan tepat untuk
meningkatkan kemampuan penalaran matematis
peserta didik.
V. Materi Ajar
10. Materi ajar yang dipilih sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
11. Tingkat kesulitan materi pelajaran sesuai dengan
tingkat pengetahuan peserta didik.
12. Banyaknya materi pelajaran yang diberikan
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
VI. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
13. Pendekatan, model dan metode pembelajaran
yang dipilih sesuai dengan karakteristik materi.
14. Pendekatan, model dan metode pembelajaran
yang dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran.
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
15. Kegiatan guru dan peserta didik cukup dan tepat
untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi
dan tujuan pembelajaran.
16. Banyaknya kegiatan guru dan peserta didik pada
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup cukup dan sesuai alokasi waktu yang
tersedia.
17. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan pemberian rangsangan.
18. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik merumuskan masalah.
19. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik mengajukan dugaan atau hipotesis.
169

Skor Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
20. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik melakukan pengumpulan data.
21. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik melakukan pengolahan data.
22. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik melakukan pengujian hipotesis.
23. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk kegiatan memfasilitasi peserta
didik melakukan penarikan kesimpulan.
24. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk memfasilitasi penggunaan
sumber belajar LKPD berbasis penemuan
terbimbing.
25. RPP memuat langkah pembelajaran yang cukup
dan tepat untuk mengarahkan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
VIII. Sumber Belajar
26. Sumber belajar yang digunakan sesuai dengan
materi ajar yang telah ditetapkan.
27. Sumber belajar yang digunakan menunjang
pelaksanaan pembelajaran penemuan terbimbing.
IX. Penilaian
28. RPP memuat instrumen penilaian cukup dan
tepat untuk menilai pencapaian indikator
pencapaian kompetensi.
29. RPP memuat instrumen penilaian cukup dan
tepat untuk menilai pencapaian indikator
pemahaman konsep matematis.
30. RPP memuat instrumen penilaian cukup dan
tepat untuk menilai pencapaian indikator
kemampuan penalaran matematis.
X. Bahasa dan Penulisan
31. Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar
170

Skor Penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
32. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga
mudah dipahami oleh guru.
XI. Manfaat RPP
33. RPP memudahkan guru dalam melaksanaan
pembelajaran penemuan terbimbing.
34. RPP mengubah pembelajaran yang terpusat pada
guru menjadi terpusat pada peserta didik.

Komentar dan catatan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Padang, .................................. 2015


Validator,

(..................................................)
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183

Lampiran 11

ANALISIS HASIL VALIDASI RPP

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II III
Komponen RPP
1. Komponen RPP disusun dengan
lengkap. 4 4 4 1 Valid
Identitas RPP
2. Identitas RPP lengkap meliputi
identitas sekolah, identitas mata
4 4 4 1 Valid
pelajaran, kelas, semester, materi
pokok, dan alokasi waktu.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Indikator pencapaian kompetensi
Tidak
dirumuskan sesuai standar 3 1 4 0,556
valid
kompetensi dan kompetensi dasar.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Tidak
sesuai indikator pemahaman 3 1 3 0,444
valid
konsep matematis peserta didik.
5. Indikator pencapaian kompetensi
sesuai dengan indikator Tidak
3 2 3 0,556
kemampuan penalaran matematis valid
peserta didik.
6. Rumusan indikator pencapaian Tidak
3 1 3 0,444
kompetensi dapat diukur. valid
Tidak
Rata-rata 0,500
valid
Tujuan Pembelajaran
7. Rumusan tujuan pembelajaran
Tidak
sesuai dengan indikator pencapaian 3 2 3 0,556
valid
kompetensi.
8. Tujuan pembelajaran menekankan
pada peningkatan pemahaman 3 3 3 0,667 Valid
konsep matematis peserta didik.
9. Tujuan pembelajaran menekankan
pada peningkatan kemampuan 3 3 3 0,667 Valid
penalaran matematis peserta didik.
Rata-rata Tidak
0,630
valid
Materi Ajar
10. Materi ajar sesuai dengan tujuan
3 3 4 0,778 Valid
pembelajaran yang akan dicapai.
184

11. Kuantitas materi pelajaran sesuai


3 3 4 0,778 Valid
dengan kemampuan peserta didik.
12. Kuantitas materi pelajaran sesuai
3 3 4 0,778 Valid
dengan alokasi waktu.
Rata-rata 0,778 Valid
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
13. Pendekatan, model dan metode
pembelajaran yang dipilih sesuai 3 3 4 0,778 Valid
dengan karakteristik materi.
14. Pendekatan, model dan metode
pembelajaran yang dipilih sesuai 3 3 3 0,667 Valid
dengan tujuan pembelajaran.
Rata-rata 0,722 Valid
Langkah-langkah Pembelajaran
15. Kegiatan guru dan peserta didik
sesuai dengan indikator pencapaian Tidak
3 2 3 0,556
kompetensi dan tujuan valid
pembelajaran.
16. Kegiatan guru dan peserta didik
pada kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup
disertai alokasi waktu untuk 3 3 3 0,667 Valid
memudahkan guru dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
17. Langkah pembelajaran pada RPP
Tidak
memuat kegiatan pemberian 3 1 3 0,444
valid
rangsangan.
18. Langkah pembelajaran pada RPP
Tidak
memuat kegiatan memfasilitasi 3 2 3 0,556
valid
siswa untuk merumuskan masalah.
19. Langkah pembelajaran pada RPP
memuat kegiatan memfasilitasi Tidak
3 1 3 0,444
siswa untuk mengajukan dugaan valid
atau hipotesis.
20. Langkah pembelajaran pada RPP
memuat kegiatan memfasilitasi Tidak
3 2 3 0,556
siswa untuk melakukan valid
pengumpulan data.
21. Langkah pembelajaran pada RPP
memuat kegiatan memfasilitasi Tidak
3 2 3 0,556
siswa untuk melakukan pengolahan valid
data.
22. Langkah pembelajaran pada RPP Tidak
3 2 3 0,556
memuat kegiatan memfasilitasi valid
185

siswa untuk melakukan pengujian


hipotesis.
23. Langkah pembelajaran pada RPP
memuat kegiatan memfasilitasi
3 3 3 0,667 Valid
siswa untuk melakukan penarikan
kesimpulan.
24. Langkah-langkah pembelajaran
pada RPP memfasilitasi
3 3 3 0,667 Valid
penggunaan sumber belajar LKPD
berbasis penemuan terbimbing.
25. Kegiatan pembelajaran pada RPP
3 3 3 0,667 Valid
berpusat pada peserta didik.
Rata-rata Tidak
0,576
valid
Sumber Belajar
26. Sumber belajar yang digunakan
sesuai dengan materi ajar yang 3 3 4 0,778 Valid
telah ditetapkan.
27. Sumber belajar yang digunakan
menunjang pelaksanaan
3 3 4 0,778 Valid
pembelajaran penemuan
terbimbing.
Rata-rata 0,778 Valid
Penilaian
28. Instrumen penilaian sesuai dengan
3 3 4 0,778 Valid
indikator pencapaian kompetensi.
29. Instrumen penilaian dirancang
sesuai indikator pemahaman 3 3 4 0,778 Valid
konsep matematis.
30. Instrumen penilaian dirancang
sesuai indikator kemampuan 3 3 4 0,778 Valid
penalaran matematis.
Rata-rata 0,778 Valid
Bahasa dan Penulisan
31. Bahasa yang digunakan sesuai
dengan kaidah penulisan yang baik 3 3 4 0,778 Valid
dan benar.
32. Bahasa yang digunakan sederhana
sehingga mudah dipahami oleh 3 3 4 0,778 Valid
guru.
Rata-rata 0,778 Valid
Manfaat RPP
33. RPP memudahkan guru dalam
melaksanaan pembelajaran 3 3 4 0,778 Valid
penemuan terbimbing.
186

34. RPP mengubah pembelajaran yang


terpusat pada guru menjadi terpusat 3 4 3 0,778 Valid
pada peserta didik.
Rata-rata 0,778 Valid
Rata-rata Indeks Kevalidan 0,676 Valid
187

Lampiran 12
INSTRUMEN VALIDASI TERHADAP
LEMBAR VALIDASI LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas lembar
validasi LKPD berbasis penemuan terbimbing sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan tanda silang (X) pada kolom huruf
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan lembar
validasi LKPD berbasis penemuan terbimbing tersebut, mohon tuliskan pada bagian
yang dimaksud atau pada bagian saran.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Lembar validasi LKPD memuat petunjuk pengisian
yang mudah dipahami.
2. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek didaktik atau
penyajian yang meliputi penyajian langkah-langkah
penemuan terbimbing.
3. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek materi atau isi
yang meliputi kesesuaian atau relevansi materi,
keajegan atau konsistensi materi dan kecukupan
atau adekuasi materi.
4. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek kebahasaan
yang meliputi penggunaan bahasa yang sesuai
kaidah bahasa yang baik dan benar, mudah
dipahami dan komunikatif.
5. Lembar validasi LKPD memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek kegrafikan
atau tampilan yang meliputi penggunaan huruf,
warna, gambar dan tata letak yang menarik.
188

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
6. Lembar validasi memberi ruang bagi validator
untuk memberi komentar, masukan dan saran untuk
perbaikan lembar validasi.
7. Pernyataan pada lembar validasi LKPD
menggunakan kalimat yang mudah dipahami.

NO. Pernyataan A B C D E
1. Penilaian terhadap lembar validasi LKPD
berbasis penemuan terbimbing.

Keterangan:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak
E = Tidak dapat digunakan
Saran-saran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Padang, ................................. 2015
Validator,

(..................................................)
189
190
191
192
193
194
195

Lampiran 13

ANALISIS HASIL VALIDASI


TERHADAP LEMBAR VALIDASI LKPD

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II III
1. Lembar validasi LKPD memuat
petunjuk pengisian yang mudah 3 4 4 0,889 Valid
dipahami.
2. Lembar validasi LKPD memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek didaktik atau
3 4 4 0,889 Valid
penyajian yang meliputi penyajian
langkah-langkah penemuan
terbimbing.
3. Lembar validasi LKPD memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek materi atau
isi yang meliputi kesesuaian atau 3 3 4 0,778 Valid
relevansi materi, keajegan atau
konsistensi materi dan kecukupan
atau adekuasi materi.
4. Lembar validasi LKPD memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek kebahasaan
yang meliputi penggunaan bahasa 3 3 4 0,778 Valid
yang sesuai kaidah bahasa yang
baik dan benar, mudah dipahami
dan komunikatif.
5. Lembar validasi LKPD memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek kegrafikan
3 4 3 0,778 Valid
atau tampilan yang meliputi
penggunaan huruf, warna, gambar
dan tata letak yang menarik.
6. Lembar validasi memberi ruang
bagi validator untuk memberi
3 4 4 0,889 Valid
komentar, masukan dan saran
untuk perbaikan lembar validasi.
7. Pernyataan pada lembar validasi
LKPD menggunakan kalimat 3 3 4 0,778 Valid
yang mudah dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,825 Valid
196

Lampiran 14

LEMBAR VALIDASI
LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING
(Apek Didaktik atau Penyajian dan Aspek Materi atau Isi)

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas LKPD
berbasis penemuan terbimbing khusus pada aspek didaktik dan aspek materi.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian saran.

Skor penilaian
No Pernyataan S TS STS
SS
I. Aspek Didaktik atau Penyajian
1. LKPD memberikan permasalahan yang dapat
dijumpai oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.
2. LKPD memberikan permasalahan yang tepat
untuk menstimulasi peserta didik untuk
melakukan kegiatan penemuan.
3. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik merumuskan masalah.
4. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik mengajukan dugaan
atau hipotesis.
5. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik mengumpulkan data.
6. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik mengolah data.
7. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik membuktikan
hipotesis.
197

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
8. LKPD memuat pertanyaan yang tepat untuk
memfasilitasi peserta didik menyampaikan
gagasannya dalam menarik kesimpulan.
9. LKPD menyajikan kegiatan yang tepat untuk
menguatkan pemahaman konsep peserta didik.
10. LKPD menyajikan kegiatan yang tepat untuk
melatih kemampuan penalaran matematis peserta
didik.
11. Urutan langkah-langkah pembelajaran penemuan
terbimbing disajikan sesuai dengan karakteristik
materi yang sedang dipelajari.
II. Aspek Materi atau Isi
12. LKPD menyajikan materi yang sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
13. Materi memuat fakta, konsep, prinsip dan
prosedur yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
14. Materi yang disajikan cukup dan tepat untuk
mencapai indikator pencapaian kompetensi yang
telah ditetapkan.
15. Materi disajikan secara sistematis dengan
memperhatikan urutan materi yang saling
memprasyarati.
16. Materi disajikan secara sistematis dengan
memperhatikan tingkat kesulitan materi.
17. Materi yang disajikan benar berdasarkan ilmu
matematika.

Komentar dan catatan:

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
198

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Padang, .................................. 2015
Validator,

(..................................................)
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208

Lampiran 15

ANALISIS HASIL VALIDASI LKPD


ASPEK DIDAKTIK

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
Validitas gori
I II III
Aspek Didaktik atau Penyajian
1. Permasalahan yang disajikan
adalah permasalahan yang dapat
3 3 4 0,778 Valid
dijumpai oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Permasalahan yang disajikan
mampu menstimulasi peserta didik Tidak
3 2 3 0,556
untuk melakukan kegiatan valid
penemuan.
3. Pertanyaan dalam LKPD
Tidak
memfasilitasi peserta didik untuk 3 2 3 0,556
valid
merumuskan masalah.
4. Pertanyaan dalam LKPD
memfasilitasi peserta didik untuk 3 3 4 0,778 Valid
mengajukan dugaan atau hipotesis.
5. Pertanyaan dalam LKPD
memfasilitasi peserta didik untuk
mengumpulkan data atau informasi 3 3 4 0,778 Valid
yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan masalah.
6. Pertanyaan dalam LKPD
memfasilitasi peserta didik dalam
Tidak
mengolah data untuk membuktikan 3 2 3 0,556
valid
dugaan atau hipotesis yang telah
dibuat.
7. Pertanyaan dalam LKPD
memfasilitasi peserta didik untuk
membuktikan kebenaran dugaan 3 2 4 0,667 Valid
yang telah dibuat berdasarkan hasil
pengolahan data.
8. Pertanyaan dalam LKPD
memfasilitasi peserta didik untuk
menyampaikan gagasannya dalam
3 2 4 0,667 Valid
menarik kesimpulan berdasarkan
hasil pembuktian terhadap dugaan
yang telah dibuat.
209

9. LKPD memfasilitasi peserta didik


dalam menguatkan pemahaman
konsep peserta didik melalui Tidak
3 1 3 0,444
penerapan konsep pada soal-soal valid
yang berkaitan dengan materi yang
telah dipelajari.
10. LKPD memfasilitasi peserta didik
dalam melatih kemampuan
penalaran matematis peserta didik
3 3 3 0,667 Valid
melalui penyelesaian soal-soal yang
menantang dan membutuhkan
penalaran.
11. Urutan langkah-langkah
Tidak
pembelajaran penemuan terbimbing 3 2 3 0,556
valid
sudah tepat.
Rata-rata Indeks Validitas 0,667 Valid
210

Lampiran 16

ANALISIS HASIL VALIDASI LKPD


ASPEK ISI

Skor
Validator Indeks Kate-
No Pernyataan
Validitas gori
I II III
Aspek Isi atau Materi
1. Materi yang disajikan dalam LKPD
sesuai dengan standar kompetensi 4 3 4 0,889 Valid
dan kompetensi dasar.
2. Materi memuat fakta, konsep,
prinsip dan prosedur yang relevan 3 3 3 0,667 Valid
dengan tujuan pembelajaran.
3. Materi yang disajikan memadai
untuk mencapai indikator
3 3 3 0,667 Valid
pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan.
4. Materi disajikan secara sistematis
dengan memperhatikan urutan 3 3 3 0,667 Valid
materi yang saling memprasyarati.
5. Materi disajikan secara sistematis
dengan memperhatikan tingkat 3 3 3 0,667 Valid
kesulitan materi.
6. Substansi materi yang disajikan
benar berdasarkan ilmu 3 3 3 0,667 Valid
matematika.
Rata-rata Indeks Kevalidan 0,704 Valid
211

Lampiran 17

LEMBAR VALIDASI
LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING
(Aspek Kegrafikan atau Tampilan)

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas LKPD
berbasis penemuan terbimbing khusus aspek kegrafikan atau tampilan.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian saran.

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Desain sampul menggunakan kombinasi warna
yang menarik.
2. Desain sampul mewakili isi LKPD.

3. Huruf yang digunakan dalam LKPD sederhana


dan mudah dibaca.
3. Permasalahan, materi dan soal diperjelas dengan
gambar yang relevan dan menarik.
4. Tata letak teks dan gambar sudah tepat.

5. Keserasian ukuran teks dan gambar sudah tepat.

6. Bagian judul dan bagian yang membutuhkan


penekanan dicetak tebal dengan warna yang lebih
mencolok.

Komentar dan catatan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
212

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Padang, .................................. 2015


Validator,

(..................................................)
213
214

Lampiran 18

ANALISIS HASIL VALIDASI LKPD


ASPEK TAMPILAN

Indeks
No Pernyataan Kategori
Validitas
Aspek Kegrafikan atau Tampilan
1. Desain sampul menggunakan kombinasi
0,667 Valid
warna yang menarik.
2. Desain sampul mewakili isi LKPD. 1 Valid
3. Huruf yang digunakan dalam LKPD
0,667 Valid
sederhana dan mudah dibaca.
4. Permasalahan, materi dan soal diperjelas
1 Valid
dengan gambar yang relevan dan menarik.
5. Tata letak teks dan gambar sudah tepat.
0,667 Valid
6. Keserasian ukuran teks dan gambar sudah
0,667 Valid
tepat.
7. Bagian judul dan bagian yang membutuhkan
penekanan dicetak tebal dengan warna yang 0,667 Valid
lebih mencolok.
Rata-rata Indeks Validitas 0,762 Valid
215

Lampiran 19

LEMBAR VALIDASI
LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING
(Aspek Bahasa atau Kebahasaan)

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas LKPD
berbasis penemuan terbimbing khusus aspek kebahasaan.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
validitas LKPD berbasis penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian saran.

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Bahasa yang digunakan pada LKPD sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Bahasa yang digunakan pada LKPD mudah
dipahami.
3. Bahasa yang digunakan pada LKPD bersifat
komunikatif.
4. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan
tingkat komunikasi peserta didik.
5. Penulisan simbol sesuai dengan kaidah penulisan
yang benar.
6. Penggunaan simbol dan bahasa asing sesuai
dengan kaidah penulisan yang benar.

Komentar dan catatan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
216

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Padang, .................................. 2015
Validator,

(..................................................)
217
218
219

Lampiran 20

ANALISIS HASIL VALIDASI LKPD


ASPEK BAHASA

Indeks
No Pernyataan Kategori
Validitas
Aspek Bahasa
1. Bahasa yang digunakan pada LKPD sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik 0,667 Valid
dan benar.
2. Bahasa yang digunakan pada LKPD mudah
0,667 Valid
dipahami.
3. Bahasa yang digunakan pada LKPD bersifat
0,667 Valid
komunikatif.
4. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan
0,667 Valid
tingkat komunikasi peserta didik.
5. Penulisan simbol sesuai dengan kaidah
0,667 Valid
penulisan yang benar.
6. Penggunaan simbol dan bahasa asing sesuai
0,667 Valid
dengan kaidah penulisan yang benar.
Rata-rata Indeks Validitas 0,667 Valid
220

Lampiran 21

ANALISIS HASIL VALIDASI LKPD


SEMUA ASPEK

Indeks
No Aspek Validasi Kategori
Validitas
1. Didaktik atau Penyajian 0,667 Valid
2. Materi atau Isi 0,704 Valid
3. Kegrafikan atau Tampilan 0,762 Valid
4. Bahasa 0,667 Valid
Rata-rata Indeks Validitas 0,692 Valid
221

Lampiran 22

LEMBAR OBSERVASI
TAHAP EVALUASI SATU PER SATU (ONE-TO-ONE EVALUATION)

Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Lembar Kerja Ke- :
Hari/Tanggal :
Inisial Peserta Didik :
Tingkat Kemampuan :

Aspek-aspek yang Diamati:

1. Kesalahan pengetikan yang ditemui oleh peserta didik.


2. Bagian petunjuk yang sulit dipahami oleh peserta didik.
3. Penggunaan istilah yang sulit dipahami oleh peserta didik.
4. Pertanyaan dan kalimat perintah yang sulit dipahami oleh peserta didik.
5. Kejadian khusus selama pelaksanaan evaluasi satu per satu.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
222

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Komentar dan catatan secara umum:

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Kerinci, ................................. 2015


Observer,

(..................................................)
223
224
225
226
227
228
229

Lampiran 23

LEMBAR OBSERVASI
TAHAP EVALUASI KELOMPOK KECIL
(SMALL GROUP EVALUATION)

Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Pertemuan Ke- :
Hari/Tanggal :

Aspek-aspek yang Diamati:

1. Bagian yang sulit dipahami oleh peserta didik dan membutuhkan banyak penjelasan
dari guru.
2. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKPD dan kendala yang
muncul.
3. Penerimaan dan antusiasme peserta didik dalam pembelajaran menggunakan LKPD.
4. Kejadian khusus selama pelaksanaan evaluasi kelompok kecil.
5. Kesesuaian waktu untuk menyelesaikan LKPD dengan alokasi waktu yang tersedia.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
230

Komentar dan catatan secara umum:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Kerinci, ................................. 2016


Observer,

(..................................................)
231
232
233
234

Lampiran 24

INSTRUMEN VALIDASI TERHADAP LEMBAR OBSERVASI


KETERLAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
BERDASARKAN RPP BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas lembar
observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP berbasis penemuan
terbimbing sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:

SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

2. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan tanda silang (X) pada kolom huruf
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan lembar
observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP berbasis
penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian yang dimaksud atau pada bagian
saran.

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Lembar observasi memuat petunjuk pengisian yang
mudah dipahami.
2. Lembar observasi memuat pernyataan yang tepat
dan cukup untuk menilai pelaksanaan langkah-
langkah penemuan terbimbing.
3. Lembar observasi memberi ruang bagi observer
untuk memberi catatan khusus tentang kegiatan
pembelajaran yang tidak tercantum dalam item-item
yang diobservasi.
4. Pernyataan pada lembar observasi menggunakan
kalimat yang mudah dipahami.
235

NO. Pernyataan A B C D E
1. Penilaian terhadap lembar observasi
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
berdasarkan RPP berbasis penemuan
terbimbing.

Keterangan:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak
E = Tidak dapat digunakan
Saran-saran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Padang, ................................. 2015
Validator,

(..................................................)
236
237
238
239
240

Lampiran 25

ANALISIS HASIL VALIDASI TERHADAP


LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II
1. Lembar observasi memuat petunjuk
3 4 0,833 Valid
pengisian yang mudah dipahami.
2. Lembar observasi memuat pernyataan
yang tepat dan cukup untuk menilai Tidak
2 3 0,500
pelaksanaan langkah-langkah valid
penemuan terbimbing.
3. Lembar observasi memberi ruang bagi
observer untuk memberi catatan
khusus tentang kegiatan pembelajaran 3 4 0,833 Valid
yang tidak tercantum dalam item-item
yang diobservasi.
4. Pernyataan pada lembar observasi
menggunakan kalimat yang mudah 3 4 0,833 Valid
dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,750 Valid
241

Lampiran 26

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN


KEGIATAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN
RPP BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Pertemuan Ke- :
Hari/Tanggal :

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan keterlaksanaan
kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP berbasis penemuan terbimbing.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP berbasis penemuan
terbimbing, mohon tuliskan pada bagian komentar dan catatan.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
memberikan permasalahan yang berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai oleh peserta didik setelah
menyelesaikan LKPD.
3. Guru membagikan LKPD dan menjelaskan cara
belajar dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta didik.
4. Guru memfasilitasi peserta didik mencermati dan
memahai permasalahan, ilustrasi atau gambar.
242

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
5. Guru memfasilitasi peserta didik mengajukan
dugaan atau jawaban sementara atas rumusan
masalah atau soal yang diberikan.
6. Guru memfasilitasi peserta didik melakukan
kegiatan pengumpulan data atau informasi yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah secara
berkelompok maupun individu.
7. Guru memfasilitasi peserta didik mengolah data
dan berdiskusi dalam kelompok atau dengan
teman sebangku.
8. Guru memfasilitasi peserta didik membuat
kesimpulan sementara berdasarkan hasil
pengolahan data.
9. Guru memfasilitasi peserta didik secara kelompok
atau individu mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
10. Guru memfasilitasi peserta didik membandingkan
hasil kerjanya dengan hasil kerja peserta didik
atau kelompok lain untuk mencocokkan data dan
kesimpulan sementara yang telah dibuat.
11. Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
12. Guru memberi bimbingan pada peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
latihan pada LKPD.
13. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Komentar dan catatan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
243

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Kerinci, ................................. 2015


Observer,

(..................................................)
244
245
246
Lampiran 27
ANALISIS HASIL OBSERVASI
KETERLAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4 Pert. 5
No. Item Observer Observer Observer Observer Observer Jumlah Persentase Kategori
I II I II I II I II I
Kegiatan Pendahuluan
1. 3 3 3 4 4 4 2 3 3 29 80,56 Sangat praktis
2. 3 4 4 4 3 4 3 4 4 33 91,67 Sangat praktis
3. 3 4 3 4 3 4 3 3 3 30 83,33 Sangat praktis
Rata-rata 30,67 87,96 Sangat praktis
Kegiatan Inti
4. 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30 83,33 Sangat praktis
5. 2 3 2 3 3 3 3 4 4 27 75,00 Praktis
6. 3 4 4 4 2 3 4 4 4 32 88,89 Sangat praktis
7. 2 3 4 3 3 3 4 4 4 30 83,33 Sangat praktis
8. 2 3 3 3 3 4 3 4 4 29 80,56 Sangat praktis
9. 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31 86,11 Sangat praktis
10. 3 3 2 4 3 3 3 3 3 27 75,00 Praktis
Rata-rata 29,43 81,75 Sangat praktis
Kegiatan Penutup
11. 3 4 3 4 4 4 4 4 3 33 91,67 Sangat praktis
12. 3 4 3 3 2 3 3 4 3 28 77,78 Praktis
13. 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34 94,44 Sangat praktis
Rata-rata 31,67 87,96 Sangat praktis
Rata-rata Keseluruhan 30,23 83,97 Sangat praktis

247
248

Lampiran 28

INSTRUMEN VALIDASI ANGKET RESPON GURU TERHADAP


PENGGUNAAN LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas angket
respon guru terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing sebagaimana
terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan tanda silang (X) pada kolom huruf
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan angket
respon guru terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing tersebut,
mohon tuliskan pada bagian yang dimaksud atau pada bagian saran.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Angket respon guru memuat petunjuk pengisian
yang mudah dipahami.
2. Angket respon guru memuat pernyataan yang
tepat dan cukup untuk menilai aspek kemudahan
penggunaan, efisiensi waktu, dan ekivalensi
LKPD dengan sumber belajar lain.
3. Angket respon guru memberi ruang bagi guru
untuk memberi komentar dan catatan khusus
terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan
terbimbing.
4. Pernyataan pada angket respon guru menggunakan
kalimat yang mudah dipahami.

NO. Pernyataan A B C D E
1. Penilaian terhadap angket respon guru
terhadap penggunaan LKPD berbasis
penemuan terbimbing.
249

Keterangan:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak
E = Tidak dapat digunakan
Saran-saran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Padang, ................................. 2015


Validator,

(..................................................)
250
251
252
253
254

Lampiran 29

ANALISIS HASIL VALIDASI


TERHADAP ANGKET RESPON GURU

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II
1. Angket respon guru memuat
petunjuk pengisian yang mudah 3 4 0,833 Valid
dipahami.
2. Angket respon guru memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek kemudahan
3 3 0,667 Valid
penggunaan, efisiensi waktu, dan
ekivalensi LKPD dengan sumber
belajar lain.
3. Angket respon guru memberi ruang
bagi guru untuk memberi komentar
dan catatan khusus terhadap 3 4 0,833 Valid
penggunaan LKPD berbasis
penemuan terbimbing.
4. Pernyataan pada angket respon guru
menggunakan kalimat yang mudah 3 4 0,833 Valid
dipahami.
Rata-rata Indeks Validitas 0,792 Valid
255

Lampiran 30

ANGKET RESPON GURU TERHADAP


PENGGUNAAN LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan tanggapan
Bapak/Ibu selaku guru mata pelajaran matematika terhadap penggunaan LKPD berbasis
penemuan terbimbing.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi komentar atau catatan khusus tentang
LKPD berbasis penemuan terbimbing, mohon tuliskan pada bagian komentar dan
catatan.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
I. Kemudahan Penggunaan
1. Petunjuk penggunaan LKPD tidak membutuhkan
banyak penjelasan tambahan dari guru.
2. Permasalahan yang diberikan di awal LKPD tepat
untuk memberi ransangan kepada peserta didik
untuk melakukan kegiatan penemuan.
3. Petunjuk atau langkah kerja pada LKPD tidak
membutuhkan banyak penjelasan dari guru.
4. Pertanyaan dan perintah pada LKPD mengarahkan
peserta didik dengan jelas untuk mengajukan
dugaan atau jawaban sementara.
5. Pertanyaan dan perintah pada LKPD mengarahkan
peserta didik dengan jelas untuk mengumpulkan
data.
6. Pertanyaan dan perintah pada LKPD mengarahkan
peserta didik dengan jelas untuk mengolah data
atau informasi yang diperoleh.
256

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
7. Pertanyaan dan perintah pada LKPD mengarahkan
peserta didik dengan jelas untuk menguji
hipotesis.
8. Pertanyaan dan perintah pada LKPD mengarahkan
peserta didik dengan jelas untuk berdiskusi dan
mengajukan gagasannya dalam menarik
kesimpulan.
9. Materi disesuaikan dengan tingkat berpikir peserta
didik, tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah.
10. Bahasa yang digunakan pada LKPD dapat
dipahami oleh peserta didik.
11 Gambar yang digunakan pada LKPD membantu
peserta didik memahami masalah yang disajikan.
12. Penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing
dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran.
II. Efisiensi Waktu
13. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
LKPD sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
III. Ekivalensi LKPD
14. Materi yang disajikan dalam LKPD sesuai dengan
sumber belajar lain.
15. LKPD dapat digunakan sebagai pengganti sumber
belajar lain.
16. LKPD dapat digunakan sebagai variasi dalam
penggunaan sumber belajar.

Komentar dan catatan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
257

..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Kerinci, .................................. 2015
Responden/Guru,

(..................................................)
258
259
260
261

Lampiran 31
ANALISIS ANGKET RESPON GURU TERHADAP
PENGGUNAAN LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

Persen- Kate-
No Pernyataan Skor
tase gori
Kemudahan Penggunaan
1. Petunjuk penggunaan LKPD tidak
membutuhkan banyak penjelasan tambahan 3 75% Praktis
dari guru.
2. Permasalahan yang diberikan di awal LKPD
tepat untuk memberi ransangan kepada
3 75% Praktis
peserta didik untuk melakukan kegiatan
penemuan.
3. Petunjuk atau langkah kerja pada LKPD tidak
3 75% Praktis
membutuhkan banyak penjelasan dari guru.
4. Pertanyaan dan perintah pada LKPD
mengarahkan peserta didik dengan jelas untuk 3 75% Praktis
mengajukan dugaan atau jawaban sementara.
5. Pertanyaan dan perintah pada LKPD
mengarahkan peserta didik dengan jelas untuk 3 75% Praktis
mengumpulkan data.
6. Pertanyaan dan perintah pada LKPD
mengarahkan peserta didik dengan jelas untuk 3 75% Praktis
mengolah data atau informasi yang diperoleh.
7. Pertanyaan dan perintah pada LKPD
mengarahkan peserta didik dengan jelas untuk 3 75% Praktis
menguji hipotesis.
8. Pertanyaan dan perintah pada LKPD
mengarahkan peserta didik dengan jelas untuk
3 75% Praktis
berdiskusi dan mengajukan gagasannya dalam
menarik kesimpulan.
9. Materi disesuaikan dengan tingkat berpikir
peserta didik, tidak terlalu sulit dan tidak 3 75% Praktis
terlalu mudah.
10. Bahasa yang digunakan pada LKPD dapat Sangat
4 100%
dipahami oleh peserta didik. praktis
11 Gambar yang digunakan pada LKPD
Sangat
membantu peserta didik memahami masalah 4 100%
praktis
yang disajikan.
262

12. Penggunaan LKPD berbasis penemuan


terbimbing dapat membuat peserta didik lebih 3 75% Praktis
aktif dalam pembelajaran.
Rata-rata 3,17 79,17% Praktis
Efesiensi Waktu
13. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
LKPD sesuai dengan alokasi waktu yang 3 75% Praktis
tersedia.
Ekuivalensi LKPD
14. Materi yang disajikan dalam LKPD sesuai Sangat
4 100%
dengan sumber belajar lain. praktis
15. LKPD dapat digunakan sebagai pengganti Cukup
2 50%
sumber belajar lain. praktis
16. LKPD dapat digunakan sebagai variasi dalam Sangat
4 100%
penggunaan sumber belajar. praktis
Sangat
Rata-rata 3,33 83,33%
Praktis
Rata-rata Keseluruhan 3,19 79,75% Praktis
263

Lampiran 32

INSTRUMEN VALIDASI ANGKET RESPON


PESERTA DIDIK TERHADAP PENGGUNAAN LKPD
BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas angket
respon peserta didik terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing
sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda checklist (√) pada
kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu dengan tanda silang (X) pada kolom huruf
sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
3. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan angket
respon peserta didik terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing
tersebut, mohon tuliskan pada bagian yang dimaksud atau pada bagian saran.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Angket respon peserta didik memuat petunjuk
pengisian yang mudah dipahami.
2. Angket respon peserta didik memuat pernyataan
yang tepat dan cukup untuk menilai aspek
kemudahan penggunaan, efisiensi waktu, dan
manfaat LKPD.
3. Angket respon peserta didik memberi ruang bagi
peserta didik untuk memberi pesan dan kesan
peserta didik terhadap penggunaan LKPD berbasis
penemuan terbimbing.
4. Pernyataan menggunakan kalimat yang mudah
dipahami.
5. Penyataan yang digunakan menggunakan bahasa
yang komunikatif.
264

NO. Pernyataan A B C D E
1. Penilaian terhadap angket respon peserta
didik terhadap penggunaan LKPD
berbasis penemuan terbimbing.

Keterangan:
A = Dapat digunakan tanpa revisi
B = Dapat digunakan dengan revisi sedikit
C = Dapat digunakan dengan revisi sedang
D = Dapat digunakan dengan revisi banyak
E = Tidak dapat digunakan
Saran-saran:
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Padang, ................................. 2015


Validator,

(..................................................)
265
266
267
268
269

Lampiran 33

ANALISIS HASIL VALIDASI


TERHADAP ANGKET RESPON PESERTA DIDIK

Skor
Indeks Kate-
No Pernyataan Validator
validitas gori
I II
1. Angket respon peserta didik memuat
petunjuk pengisian yang mudah 3 4 0,833 Valid
dipahami.
2. Angket respon peserta didik memuat
pernyataan yang tepat dan cukup
untuk menilai aspek kemudahan 3 3 0,667 Valid
penggunaan, efisiensi waktu, dan
manfaat LKPD.
3. Angket respon peserta didik
memberi ruang bagi peserta didik
untuk memberi pesan dan kesan
3 4 0,833 Valid
peserta didik terhadap penggunaan
LKPD berbasis penemuan
terbimbing.
4. Pernyataan menggunakan kalimat
3 4 0,833 Valid
yang mudah dipahami.
5. Penyataan yang digunakan
menggunakan bahasa yang 3 4 0,833 Valid
komunikatif.
Rata-rata Indeks Validitas 0,800 Valid
270

Lampiran 34

ANGKET RESPON PESERTA DIDIK TERHADAP


PENGGUNAAN LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini merupakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan tanggapan Ananda
terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan terbimbing.
1. Mohon berikan penilaian Ananda dengan cara memberi tanda centang (√) pada
kolom angka 1, 2, 3, atau 4 sesuai tanggapan Ananda dengan pilihan:
SS : Jika Ananda sangat setuju dengan pernyataan.
S : Jika Ananda setuju dengan pernyataan.
TS : Jika Ananda tidak setuju dengan pernyataan.
STS : Jika Ananda sangat tidak setuju dengan pernyataan.
2. Tuliskan pesan dan kesan Ananda terhadap penggunaan LKPD berbasis penemuan
terbimbing pada bagian pesan dan kesan.
Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
I. Kemudahan Penggunaan
1. Petunjuk penggunaan LKPD dapat saya pahami
tanpa membutuhkan banyak penjelasan tambahan
dari guru.
2. Ukuran huruf pada LKPD tidak terlalu kecil tidak
terlalu besar dan dapat dengan mudah saya baca.
3. Permasalahan dalam LKPD dapat saya pahami.

4. Permasalahan yang disajikan dalam LKPD


menantang bagi saya untuk menyelesaikannya.
5. Perintah pada LKPD mengarahkan saya dengan
jelas apa yang harus saya lakukan.
6. Kalimat dan pertanyaan dalam LKPD tidak terlalu
panjang sehingga mudah saya pahami.
7. Gambar yang digunakan membantu saya
memahami masalah dan materi yang disajikan.
II. Efisiensi Waktu
8. Tersedia waktu yang cukup untuk saya
mengerjakan LKPD sampai selesai.
271

Skor penilaian
No Pernyataan
SS S TS STS
III. Manfaat LKPD
9. Kegiatan pada LKPD membantu saya dalam
menemukan sendiri konsep matematika.
10. Kegiatan pada LKPD membantu saya untuk
memahami materi pelajaran.
11. Kegiatan pada LKPD membiasakan saya untuk
berpikir, bertanya dan berdiskusi.
12. Kegiatan pada LKPD memberi kebebasan pada
saya untuk berpendapat sehingga saya lebih
percaya diri dan tidak takut salah.
13. Kegiatan pada LKPD membiasakan saya untuk
menggunakan informasi yang saya ketahui untuk
menyelesaikan masalah.

Pesan dan Kesan:


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

Responden/Peserta didik,

(..................................................)
272
273
Lampiran 35
ANALISIS ANGKET RESPON PESERTA DIDIK
No. Nomor Urut Peserta Didik Rata Persen Kate-
Item 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 -rata tase gori
Kemudahan Penggunaan
1. 3 3 4 3 2 2 4 3 1 1 3 3 1 2 3 2 4 2 2,56 63,89 Praktis
Sangat
2. 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3,44 86,11
praktis
3. 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2,89 72,22 Praktis
Sangat
4. 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3,33 83,33
praktis
Sangat
5. 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3,28 81,94
praktis
6. 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3,11 77,78 Praktis
Sangat
7. 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3,44 86,11
praktis
Sangat
Rata-rata 3,29 82,22
praktis
Efisiensi Waktu
8. 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3,11 77,78 Praktis
Manfaat LKPD
9. 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3,17 79,17 Praktis
Sangat
10. 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3,33 83,33
praktis
Sangat
11. 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3,67 91,67
praktis
12. 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3,11 77,78 Praktis
13. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3,17 79,17 Praktis
Rata-rata 3,15 78,77 Praktis

274
Sangat
Rata-rata Keseluruhan 3,20 80,02
praktis
KISI-KISI SOAL TES AKHIR

Lampiran 36
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Lingkaran
Waktu : 2 × 40 menit

Standar Kompetensi: Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya.

Indikator Indikator Indikator


No.
Pencapaian Pemahaman Kemampuan Soal
Soal
Kompetensi Konsep Penalaran
1. Berdasarkan gambar di samping, tunjukkan contoh dan
bukan contoh dari unsur lingkaran berikut.
a. Jari-jari
1. Menunjukkan
b. Tali busur
unsur-unsur dan
Memberi contoh c. Busur
bagian-bagian
dan bukan contoh - 1 d. Diameter
lingkaran pada
dari suatu konsep e. Juring
gambar atau model
f. Tembereng
lingkaran.

275
Menggunakan 2. Berapakah banyak diameter yang dibutuhkan untuk
pola dan membagi kue berbentuk lingkaran menjadi 2016 bagian
hubungan dalam yang sama? Jelaskan.
- 2
menganalisis
situasi
matematika
2. Menggunakan
Menggunakan
rumus keliling dan
konsep dalam 3. Suatu taman berbentuk lingkaran memiliki lebar 10 m.
rumus luas - 3
perhitungan Berapa keliling dan luas taman tersebut?
lingkaran untuk
sederhana
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan 4. Martabak jenis I memiliki diameter 10 cm dijual
keliling dan luas
dengan harga Rp10.000,00. Martabak jenis II
lingkaran. Mengikuti aturan
- 4
inferensi berdiameter 12 cm dijual dengan harga Rp12.000,00.
Martabak jenis manakah yang lebih murah? Jelaskan.

3. Menggunakan sifat Menyatakan


sudut pusat dan ulang suatu 5. Jelaskan sifat sudut keliling yang menghadap diameter
- 5
sudut keliling konsep dengan dan busur yang sama.

276
untuk bahasa sendiri
menyelesaikan 6. Segitiga AOB adalah
masalah yang segitiga samakaki.
berkaitan dengan ∠ AOB = ∠ BOA = 30°.
sifat sudut pusat Menyusun Buktikan bahwa ∠ ACB =
dan sudut keliling. - pembuktian 6 60°.
langsung

7. Jika panjang busur AB = 20


cm, panjang busur CD = 10
cm dan luas juring COD =
4. Menggunakan
55 cm2. Tentukan luas
hubungan sudut Mengaitkan suatu
juring AOB.
pusat, panjang konsep dengan - 7
busur dan luas konsep lain
juring dalam
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
panjang busur dan 8. Nyatakan pernyataan berikut benar atau salah. Jelaskan
Memeriksa
luas juring alasan Ananda.
validitas argumen
lingkaran. - 8 “Jika jari-jari lingkaran bertambah panjang dan sudut
disertai alasan
pusat dipertahankan tetap maka luas juring tidak
logis
berubah”.

277
Lampiran 37
LEMBAR VALIDASI TES AKHIR
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Lingkaran
Waktu : 2 × 40 menit

PETUNJUK PENGISIAN:
Berikut ini dikemukakan sejumlah soal berdasarkan indikator pemahaman konsep dan indikator kemampuan penalaran matematis
sebagaimana terlampir.
1. Mohon berikan penilaian Bapak/Ibu pada tiap soal dengan cara memberi tanda checklist (√) pada kolom sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu
dengan alternatif pilihan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
2. Jika Bapak/Ibu merasa perlu untuk memberi catatan khusus demi perbaikan soal tes akhir tersebut, mohon tuliskan pada soal yang dimaksud
atau pada bagian saran.

278
Standar Kompetensi: Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya.

Indikator Indikator Indikator Skor Penilaian


No.
Pencapaian Pemahaman Kemampuan Saran
soal SS S TS STS
Kompetensi Konsep Penalaran
Memberi contoh dan
Menunjukkan unsur-
bukan contoh dari - 1
unsur dan bagian-
suatu konsep
bagian lingkaran pada
gambar atau model Menggunakan pola dan
lingkaran berdasarkan hubungan dalam
- 2
ciri-cirinya. menganalisis situasi
matematika
Menggunakan rumus Menggunakan
keliling dan rumus konsep dalam
- 3
luas lingkaran untuk perhitungan
menyelesaikan sederhana
masalah yang
berkaitan dengan Mengikuti aturan
- 4
keliling dan luas inferensi
lingkaran.

Menggunakan sifat
Menyatakan ulang
sudut pusat dan sudut
suatu konsep dengan - 5
keliling untuk

279
bahasa sendiri
menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan sifat
sudut pusat dan sudut
keliling. Menyusun pembuktian
- 6
langsung

Menggunakan Mengaitkan suatu


-
hubungan sudut pusat, konsep dengan 7
panjang busur dan konsep lain
luas juring dalam
menyelesaikan
Memeriksa validitas
masalah yang
- argumen disertai alasan 8
berkaitan dengan
logis
panjang busur dan
luas juring lingkaran.

Saran dan komentar:


..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................

280
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................

Padang, ................................. 2015


Validator,

(..................................................)

281
282
283
284
285
286
287
288
289
290

Lampiran 38

ANALISIS HASIL VALIDASI SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP


DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Skor
No Indeks Kate-
Indikator Soal Validator
soal validitas gori
I II
Memberi contoh dan bukan contoh
1. 3 4 0,833 Valid
dari suatu konsep
Menggunakan pola dan hubungan
2. dalam menganalisis situasi 4 4 1 Valid
matematika
Menggunakan konsep dalam
3. 4 4 1 Valid
perhitungan sederhana
4. Mengikuti aturan inferensi 3 4 0,833 Valid
Menyatakan ulang suatu konsep
5. 4 4 1 Valid
dengan bahasa sendiri
6. Menyusun pembuktian langsung 4 4 1 Valid
Mengaitkan suatu konsep dengan
7. 4 4 1 Valid
konsep lain
Memeriksa validitas argumen
8. 3 4 0,833 Valid
disertai alasan logis
Rata-rata Indeks Validitas 0,938 Valid
291

Lampiran 38
TES AKHIR PEMAHAMAN KONSEP
DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi : Lingkaran
Waktu : 2 × 40 menit
Petunjuk:
1. Tulislah lebih dulu nama dan kelas pada lembar jawaban.
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya.
3. Jawablah soal yang lebih mudah terlebih dahulu.
4. Periksa kembali jawaban Ananda sebelum menyerahkannya kepada guru.

Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar.


1. Berdasarkan gambar di samping, tunjukkan contoh dan bukan contoh dari
unsur lingkaran berikut.
a. Jari-jari
b. Tali busur
c. Busur
d. Diameter
e. Juring
f. Tembereng
2. Berapakah banyak diameter yang dibutuhkan untuk membagi kue berbentuk
lingkaran menjadi 2016 bagian yang sama? Jelaskan.
3. Suatu taman berbentuk lingkaran memiliki lebar 10 m. Berapa keliling dan
luas taman tersebut?
4. Martabak jenis I memiliki diameter 10 cm dijual dengan harga Rp10.000,00.
Martabak jenis II berdiameter 12 cm dijual dengan harga Rp12.000,00.
Martabak jenis manakah yang lebih murah? Jelaskan.
5. Jelaskan sifat sudut keliling yang menghadap diameter dan busur yang sama.
292

6. Segitiga AOB adalah segitiga samakaki.


∠ AOB = ∠ BOA = 30°.
Buktikan bahwa ∠ ACB = 60°.

7. Jika panjang busur AB = 20 cm, panjang


busur CD = 10 cm dan luas juring COD =
55 cm2. Tentukan luas juring AOB.

8. Nyatakan pernyataan berikut benar atau salah. Jelaskan alasan Ananda.


“Jika jari-jari lingkaran bertambah panjang dan sudut pusat dipertahankan
tetap maka luas juring tidak berubah”.
293

Lampiran 40
294
295
296
297

Lampiran 41
RUBRIK PENSKORAN PEMAHAMAN KONSEP

Indikator
Pemahaman Skor Kriteria
Konsep
Konsep dinyatakan dengan benar dan dengan
bahasa yang jelas.
3
Istilah dan notasi yang digunakan tepat.
Jawaban lengkap.
Menyatakan ulang Konsep dinyatakan dengan benar tetapi kurang
suatu konsep jelas.
2
dengan bahasa Istilah dan notasi yang digunakan kurang tepat.
sendiri Jawaban lengkap.
Konsep dinyatakan dengan benar tetapi kurang
jelas.
1
Istilah dan notasi yang digunakan kurang tepat.
Jawaban tidak lengkap.
Contoh dan bukan contoh yang diberikan benar
3
dan lengkap bahkan lebih dari yang diinginkan.
Memberi contoh
Contoh dan bukan contoh yang diberikan benar
dan bukan contoh 2
tetapi kurang lengkap.
dari suatu konsep
Contoh yang diberikan tidak lengkap dan
1
terdapat sedikit kesalahan.
Identifikasi besaran yang diketahui dan
ditanyakan lengkap dan benar.
4
Aturan atau rumus yang digunakan benar.
Perhitungan yang dilakukan benar.
Identifikasi besaran yang diketahui dan
ditanyakan benar tetapi tidak lengkap.
Menggunakan
3 Aturan atau rumus yang digunakan benar.
konsep dalam
Terdapat sedikit kesalahan pada perhitungan
perhitungan
yang dilakukan.
sederhana
Identifikasi besaran yang diketahui dan
ditanyakan tidak ada.
2
Aturan atau rumus yang digunakan benar.
Perhitungan benar.
Identifikasi besaran yang diketahui dan
1
ditanyakan tidak ada.
298

Aturan atau rumus yang digunakan benar.


Perhitungan salah.
Identifikasi besaran yang diketahui dan
ditanyakan lengkap dan benar.
3 Hubungan antar konsep yang dikemukakan
benar.
Perhitungan yang dilakukan benar.
Identifikasi besaran yang diketahui dan
ditanyakan benar tetapi lengkap.
Mengaitkan suatu
Hubungan antar konsep yang dikemukakan
konsep dengan 2
benar.
konsep lain
Perhitungan yang dilakukan benar tetapi tidak
lengkap.
Tidak ada identifikasi besaran yang diketahui
dan ditanyakan
1 Hubungan antar konsep yang dikemukakan
benar.
Perhitungan yang dilakukan salah.
299

Lampiran 42

RUBRIK PENSKORAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Indikator
Penalaran Skor Kriteria
Matematis
Ada cara menemukan pola.
3 Pola yang ditemuakan benar
Kesimpulan benar.
Menggunakan pola
Tidak ada cara menemukan pola.
dan hubungan
2 Pola yang dikemukakan benar.
dalam menganalisis
Kesimpulan benar.
situasi matematika
Ada usaha menemukan pola.
1 Pola yang ditemukan salah.
Kesimpulan salah.
Jawaban benar.
3
Alasan yang diberikan logis.
Memeriksa
Jawaban benar.
validitas argumen 2
Alasan yang diberikan kurang tepat.
disertai alasan logis
Ada usaha untuk menjawab tetapi jawaban dan
1
alasan salah.
Identifikasi besaran yang diketahui benar dan
lengkap.
4 Argumen yang diberikan benar.
Urutan pembuktian sistematis dan lengkap.
Kesimpulan benar.
Identifikasi besaran yang diketahui benar dan
lengkap.
3 Argumen yang diberikan benar.
Menyusun
Urutan pembuktian tidak sistematis.
pembuktian
Kesimpulan benar.
langsung
Identifikasi besaran yang diketahui benar tetapi
tidak lengkap.
2
Argumen yang diberikan kurang tepat.
Pembuktian dan kesimpulan salah.
Identifikasi besaran yang diketahui tidak ada.
Pembuktian salah.
1
Tidak ada kesimpulan.
300

Aturan atau rumus yang digunakan benar.


3 Perhitungan yang dilakukan benar dan lengkap.
Kesimpulan benar.
Aturan atau rumus yang digunakan benar.
Perhitungan yang dilakukan benar tetapi tidak
Mengikuti aturan 2
lengkap.
inferensi
Kesimpulan benar.
Aturan atau rumus yang digunakan benar.
Terdapat sedikit kesalahan dalam perhitungan
1
yang dilakukan.
Kesimpulan tidak ada atau salah.
Lampiran 43
ANALISIS HASIL TES AKHIR
PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

Nomor Nomor Soal Pemahaman Penalaran


Skor Nilai
Urut Peserta Kriteria
1 3 5 7 2 4 6 8 Skor Nilai Skor Nilai Total Akhir
Didik
01 2 3 3 1 1 1 1 3 9 69,23 6 46,15 15 57,69 Tidak tuntas
02 3 3 3 3 1 3 3 3 12 92,31 10 76,92 22 84,62 Tuntas
03 3 2 1 1 2 1 1 1 7 53,85 5 38,46 12 46,15 Tidak tuntas
04 3 3 3 3 3 2 2 3 12 92,31 10 76,92 22 84,62 Tuntas
05 3 3 3 2 3 3 1 3 11 84,62 10 76,92 21 80,77 Tuntas
06 3 4 3 3 3 3 1 3 13 100,00 10 76,92 23 88,46 Tuntas
07 3 4 1 3 1 3 4 3 11 84,62 11 84,62 22 84,62 Tuntas
08 3 3 3 3 1 3 4 3 12 92,31 11 84,62 23 88,46 Tuntas
09 3 4 3 1 3 3 1 3 11 84,62 10 76,92 21 80,77 Tuntas
10 2 1 3 3 3 1 1 3 9 69,23 8 61,54 17 65,38 Tidak tuntas
11 3 1 3 3 1 3 2 3 10 76,92 9 69,23 19 73,08 Tuntas
12 2 3 3 3 1 3 2 3 11 84,62 9 69,23 20 76,92 Tuntas
13 1 3 3 1 1 1 1 3 8 61,54 6 46,15 14 53,85 Tidak tuntas
14 3 3 2 3 2 1 2 3 11 84,62 8 61,54 19 73,08 Tuntas
15 3 3 3 3 3 1 3 3 12 92,31 10 76,92 22 84,62 Tuntas
16 3 4 3 3 3 3 1 3 13 100,00 10 76,92 23 88,46 Tuntas
17 3 4 2 3 3 3 4 3 12 92,31 13 100,00 25 96,15 Tuntas
18 3 4 3 3 3 3 2 3 13 100,00 11 84,62 24 92,31 Tuntas
Jumlah 49 55 48 45 38 41 36 52 Rataan 84,19 Rataan 71,37 Rataan 77,78

301
Persentase 90,7 76,4 88,9 83,3 70,4 75,9 50,0 96,3 Tuntas 77,78 Tuntas 61,11 Tuntas 77,78
302
303
304
305

Lampiran 45
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kerinci


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 3 × 40 menit (1 pertemuan)

A. Standar Kompetensi
4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.
C. Indikator
1. Menjelaskan definisi unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-
jari, diameter, busur, tali busur, juring dan tembereng.
2. Menunjukkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-jari,
diameter, busur, tali busur, juring dan tembereng pada model atau gambar lingkaran.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
2. Mendefinisikan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran berdasarkan ciri-cirinya.
3. Menemukan hubungan antara unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran.
4. Menunjukkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran pada model atau gambar
lingkaran.
E. Materi Ajar
Fakta
Beberapa fakta yang harus diberikan oleh guru antara lain:
a. Nama lingkaran diambil dari nama titik pusat lingkaran tersebut. Misal, lingkaran
dengan titik pusat 𝑂 disebut lingkaran 𝑂.
b. Jari-jari lingkaran biasa disimbolkan dengan 𝑟 dan diameter lingkaran biasa
disimbolkan dengan 𝑑.
c. Penulisan nama busur dan tali busur diambil dari nama dua titik yang
dihubungkannya.
306

Konsep
Beberapa konsep yang ditemukan dan disimpulkan oleh peserta didik dalam
pembelajaran ini antara lain:
a. Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang membentuk garis lengkung melingkar
dan memiliki jarak yang sama dari satu titik acuan. Titik acuan tersebut disebut
titik pusat lingkaran.
b. Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak tepat di tengah-tengah lingkaran.
c. Jari-jari adalah garis yang menghubungkan titik pusat dengan sebarang titik pada
lengkungan lingkaran. Semua jari-jari memiliki panjang yang sama.
d. Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan
lingkaran dan melalui titik pusat.
e. Busur lingkaran adalah garis lengkung pada lengkungan lingkaran dan
menghubungkan sebarang dua titik pada lengkungan lingkaran.
f. Tali busur adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan sebarang dua
titik pada lengkungan lingkaran.
g. Juring adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari jari
dan sebuah busur lingkaran yang diapit oleh kedua jari-jari tersebut.
h. Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur.
i. Apotema adalah garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan tali busur
dan tegak lurus dengan tali busur yang dihubungkannya.
Prinsip
Beberapa konsep yang ditemukan dan disimpulkan oleh peserta didik dalam
pembelajaran ini antara lain:
a. Diamater memiliki panjang dua kali jari-jari.
b. Diameter adalah tali busur yang melalui titik pusat lingkaran.
c. Diameter adalah tali busur terpanjang.
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Konstruktivisme
Model : Penemuan Terbimbing
Metode : Penugasan dan presentasi.
307

G. Langkah-langkah Kegiatan
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 20 menit
 Guru mengawali pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
misalnya: “Apa yang dimaksud dengan lingkaran?”
 Guru memberikan masalah yang berhubungan dengan unsur-unsur
lingkaran, misalnya:
“Kamu diminta mendesain roda gerobak dengan banyak jeruji 4
buah. Apa yang kamu lakukan? Buatlah sketsa gambar roda
gerobak tersebut.”

 Guru dapat mengarahkan


peserta didik membuat sketsa
gambar pembagian kue
seperti gambar di samping.

 Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik baik secara


klasikal maupun individu untuk mengetahui pemahaman awal
peserta didik terhadap unsur-unsur lingkaran, misalnya:
“Bagian mana pada gambar roda yang disebut lingkaran? Titik O
yang terletah di tegah-tengah roda disebut titik apa? Garis OA
disebut apa? Garis garis AC disebut apa? Garis lengkung AB
disebut apa? Daerah AOB disebut apa?”
 Guru menyampaikan bahwa titik, garis-garis, dan daerah tersebut
merupakan contoh unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran yang
akan dipelajari.
 Guru menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran antara lain
peserta didik harus mampu:
a. Mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
b. Mendefinisikan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran
berdasarkan ciri-cirinya.
c. Menemukan hubungan antara unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
d. Menunjukkan unsur-unsur lingkaran pada model atau gambar
lingkaran.
 Guru membagikan LKPD dan menjelaskan bahwa peserta didik
harus mengerjakan LKPD secara mandiri namun diberi kebebasan
untuk berdiskusi dengan teman sebangku. Setelah LKPD selesai
dikerjakan, beberapa peserta didik diminta menyampaikan hasil
kerjanya di depan kelas dan peserta didik lain menanggapi.
308

2. Kegiatan Inti 80 menit

 Guru meminta peserta didik mengamati


titik pusat dan jari-jari pada lingkaran
seperti gambar di samping.

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri titik


pusat lingkaran yaitu berupa titik dan terletak tepat di tengah-
tengah lingkaran. Kemudian membuat definisi titik pusat
lingkaran yaitu titik yang terletak tepat di tengah-tengah
lingkaran.
 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri jari-jari
lingkaran yaitu berupa garis lurus dan menghubungkan titik pusat
ke satu titik pada lingkaran. Kemudian membuat definisi titik
pusat lingkaran yaitu garis yang menghubungkan titik pusat ke
satu titik pada lingkaran.

 Guru meminta peserta didik mengamati


diameter AB dan tali busur lingakaran CD
seperti gambar di samping.

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri diameter


lingkaran yaitu berupa garis lurus, menghubungkan dua titik pada
lingkaran, dan melalui titik pusat. Kemudian membuat definisi
diameter lingkaran yaitu garis yang menghubungkan dua titik
pada lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran.
 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri tali busur
lingkaran yaitu berupa garis lurus dan menghubungkan dua titik
pada lingkaran. Kemudian membuat definisi titik pusat lingkaran
yaitu garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran.
 Guru membimbing peserta didik menentukan hubungan garis OA,
OB, dan AB yaitu AB = OA + OB dan meminta menyebutkan
nama garis OA, OB, dan AB. Sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa panjang diameter sama dengan dua kali panjang jari-jari.

 Guru meminta peserta didik mengamati


busur EF, EG, dan FG serta tembereng
yang dibatasi oleh busur EF dan tali busur
EF.
309

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri busur


lingkaran yaitu berupa garis lengkung dan menghubungkan dua
titik pada lingkaran. Kemudian membuat definisi busur lingkaran
yaitu garis lengkung yang menghubungkan dua titik pada
lingkaran.
 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri
tembereng lingkaran yaitu berupa daerah dan dibatasi oleh satu
busur dan satu tali busur yang saling berpotongan. Kemudian
membuat definisi tembereng lingkaran yaitu daerah yang dibatasi
oleh satu busur dan satu tali busur yang saling berpotongan.

 Guru meminta peserta didik mengamati


juring EOF, juring EOG, dan juring FOG
seperti gambar di samping.

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri juring


lingkaran yaitu berupa daerah dan dibatasi oleh satu busur dan dua
jari-jari yang mengapitnya. Kemudian membuat definisi juring
lingkaran yaitu daerah yang dibatasi oleh satu busur dan dua jari-
jari yang mengapit busur tersebut.

 Guru meminta peserta didik mengamati


apotema OC seperti gambar di samping.

 Guru mengarahkan peserta didik menyimpulkan ciri-ciri apotema


yaitu berupa garis, menghubungkan titik pusat dengan satu titik
pada tali busur, dan tegak lurus dengan tali busur. Kemudian
membuat definisi apotema yaitu garis yang menghubungkan titik
pusat dengan satu titik pada tali busur dan tegak lurus dengan tali
busur.
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk menyajikan hasil
kerjanya di depan kelas dengan bagian yang berbeda-beda. Peserta
didik lain diberi kesempatan memberikan pendapatnya.
3. Kegiatan Penutup 20 menit
 Guru mengarahkan peserta didik menyamakan kesimpulan tentang
definisi unsur-unsur lingkaran.
 Guru meminta peserta didik mengerjakan soal pada bagian akhir
LKPD, antara lain:
1. Perhatikan gambar berikut, kemudian tuliskan nama bagian-
bagian lingkaran yang ditandai dengan huruf-huruf.
310

2. Nyatakan bahwa pernyataan berikut benar atau salah.


Berikan alasan Ananda.
a. Jika panjang jari-jari lingkaran 4 cm, maka panjang garis
tengah lingkaran tersebut adalah 8 cm. (Benar)
b. Daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur lingkaran
disebut juring lingkaran. (Salah)
 Guru meginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya yaitu menemukan nilai phi (𝜋) dan rumus
keliling lingkaran. Guru juga meminta peserta didik menyiapkan
penggaris, benang atau pita, dan sebuah benda yang berbentuk
lingkaran masing-masing peserta didik yang dibutuhkan pada
pertemuan selanjutnya.

H. Sumber Belajar
LKPD 1 berbasis penemuan terbimbing dan buku sumber lain yang relevan.
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian

Contoh Instrumen

1. Pemahaman konsep. Dari gambar di samping,


a. Tuliskan salah satu contoh titik pusat, jari-jari,
diameter, busur, tali busur, dan apotema.
b. Disebut apakah daerah yang dibatasi oleh garis EO,
garis BO, dan busur EB? Jelaskan alasanmu.

Kunci jawaban:

a. Titik pusat adalah titik O.


Contoh jari-jari adalah EO, AO, OF, dan OB.
Contoh diameter adalah EF dan AB.
Contoh busur diantaranya adalah busur EC, CA, AD, DF, FB, BE.
Contoh tali busur adalah CB dan BF.
Contoh apotema adalah OQ.
b. Juring EOB. Karena juring EOB adalah daerah yang dibatasi oleh satu busur
yaitu busur EB dan dua buah jari-jari yaitu EO dan BO.
311

2. Kemampuan penalaran. Jika suatu lingkaran memiliki diameter 4 cm, berapakah


panjang jari-jari lingkaran tersebut? Jelaskan alasan Ananda.
Kunci jawaban:

Panjang diameter adalah 4 cm. Karena panjang jari-jari sama dengan setengah
panjang diameter maka panjang jari-jari lingkaran adalah 2 cm.

Kerinci, Januari 2016


Peneliti

( AAN PUTRA, S.Pd )


NIM :14205001
Lembar Kerja Peserta Didik
Berbasis Penemuan Terbimbing

Matematika
Lingkaran

Untuk SMP/MTs

Nama : ........................................................... Kelas


Kelas : ........................................................... VIII
Semester 2
Sekolah : ...........................................................

Oleh : AAN PUTRA, S.Pd., M.Pd.

Prodi Magister Pendidikan MatematikaUNIVERSITAS NEGERI


PADANG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................... i

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 ............................................. 1


Lingkaran ........................................................................................... 2
Unsur-unsur Lingkaran ...................................................................... 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 ............................................. 9


Menemukan Pendekatan Nilai 𝜋 ....................................................... 10
Kegiatan 1 .................................................................................... 10
Rumus Keliling Lingkaran .................................................................. 11

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3 ............................................. 14


Rumus Luas Lingkaran ...................................................................... 15
Kegiatan 2 .................................................................................... 16

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4 ............................................. 20


Definisi Sudut Pusat dan Sudut Keliling ............................................ 21
Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling ........................................ 22
Kegiatan 3 .................................................................................... 22
Sudut Pusat yang Menghadap Diameter ........................................... 23
Sudut Pusat yang Menghadap Busur yang Sama ............................. 24

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 5 ............................................. 27


Hubungan Sudut Pusat dan Panjang Busur ...................................... 28
Hubungan Sudut Pusat dan Luas Juring ........................................... 30

LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd i


s
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

MENGENAL UNSUR-UNSUR DAN


BAGIAN-BAGIAN LINGKARAN

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengerjakan LKPD ini, diharapkan Ananda mampu:

1. Mengidentifikasi ciri-ciri unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran yang


meliputi pusat lingkaran, jari-jari, diameter, busur, tali busur, juring,
tembereng dan apotema.
2. Mendefinisikan nsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran berdasarkan
ciri-cirinya.
3. Menemukan hubungan antara unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran.
4. Menunjukkan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran pada model
atau gambar lingkaran.

Petunjuk Penggunaan:

1. Cermati gambar dan penjelasan yang terdapat pada LKPD.


2. Ikuti semua perintah yang terdapat pada LKPD.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada LKPD sesuai dengan
pemahaman Ananda terhadap gambar dan penjelasan yang
diberikan. Jangan takut membuat kesalahan.
4. Jika Ananda menemukan kalimat atau gambar yang tidak jelas atau
sulit dipahami, tanyakanlah pada guru.

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 1


Lingkaran

Jika diperhatikan, di sekitar kita banyak terdapat benda-benda yang tepinya


berbentuk lengkung melingkar yang disebut lingkaran seperti sepeda, uang logam,
bingkai jam, dan lain-lain.

Sumber: www.polygonbikes.com
Gambar 1: Contoh benda yang berbentuk lingkaran

Perhatikan lingkaran A pada Gambar 2.

Pada Gambar 2, bagian yang manakah yang


disebut lingkaran?

-------------------------------------------------------------
Garis lengkung tersebut terdiri dari titik-
titik yang memiliki jarak yang sama dari titik A
sehingga membentuk garis lengkung yang
melingkari titik A.
Gambar 2: Lingkaran A

Setelah Ananda memperhatikan Gambar 2 dan memahami penjelasan di atas,


tulislah pengertian lingkaran.

Lingkaran adalah ----------------------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 2


Unsur-unsur Lingkaran

1. Titik Pusat dan Jari-jari

Pada lingkaran O di samping, titik O


disebut titik pusat lingkaran.

Semua titik pada lingkaran memiliki jarak


yang sama dari titik pusat lingkaran. Jarak
tersebut disebut jari-jari lingkaran. Pada
Gambar 3, jari-jari ditandai dengan r.

Gambar 3: Lingkaran O

Dimanakah letak titik O?


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berupa apakah jari-jari lingkaran? Berupa titik, garis lurus, atau garis lengkung?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Titik-titik apa saja yang dihubungkan oleh jari-jari lingkaran?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah Ananda memperhatikan Gambar 3, memahami penjelasan dan menjawab


pertanyaan di atas, tulislah pengertian titik pusat dan jari-jari lingkaran.

Titik pusat ingkaran adalah ---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh titik pusat lingkaran : --------------------------------------------------------------------

Jari-jari lingkaran adalah -------------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 3


2. Diameter dan Tali Busur

Perhatikan lingkaran pada Gambar 4.

Garis AB membagi dua lingkaran


menjadi dua bagian yang sama besar sehingga
garis AB disebut garis tengah atau diameter
lingkaran. Diameter lingkaran biasanya
disingkat dengan d.

Gambar 4: Diameter dan Tali Busur

Garis AB adalah diameter lingkaran. Berapa banyak titik pada lingkaran yang
dihubungkan oleh garis AB?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Garis CD bukan diameter lingkaran, tetapi disebut tali busur lingkaran. Berapa
banyak titik pada lingkaran yang dihubungkan oleh garis CD?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apa yang membedakan diameter AB dan garis CD?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Ananda memperhatikan Gambar 4, memahami penjelasan dan menjawab
pertanyaan di atas, tulislah pengertian diameter dan tali busur lingkaran.

Diameter lingkaran adalah ----------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tali busur lingkaran adalah ----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 4


Apakah panjang AB sama dengan panjang OA ditambah panjang OB?
Mengapa?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disebut apakah garis OA dan garis OB?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menurut Ananda panjang diameter berapa kali panjang jari-jari? Jelaskan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Busur dan Tembereng

Perhatikan lingkaran pada Gambar 5.


Garis lengkung EF, EG, dan FG disebut busur
lingkaran.

Berupa apakah busur EF? Garis lengkung atau


garis lurus?

-------------------------------------------------------------
Gambar 5: Busur dan Tembereng

Berapa banyak titik pada lingkaran yang dihubungkan oleh busur EF? Sebutkan.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan gambar dan penjelasan di atas, tulislah pengertian busur lingkaran.
Busur lingkaran adalah --------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perhatikan daerah yang diberi warna biru tua. Daerah tersebut disebut
tembereng lingkaran yaitu tembereng EF.

Berupa apakah tembereng lingkaran? Berupa garis atau daerah?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 5


Disebut apakah dua garis yang membatasi tembereng lingkaran?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Ananda memperhatikan Gambar 5, memahami penjelasan dan menjawab
pertanyaan di atas, tulislah pengertian tembereng lingkaran.

Tembereng lingkaran adalah -------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Juring

Perhatikan lingkaran pada Gambar 6.


Daerah lingkaran yang diberi warna hijau atau
kuning disebut juring lingkaran.

Gambar 6: Juring lingkaran

Perhatikan juring EOF pada Gambar 6. Juring EOF berupa daerah yang
dibatasi oleh tiga buah garis. Disebut apakah tiga buah garis yang membatasi
bidang tembereng lingkaran?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah Ananda memperhatikan Gambar 6, menjawab pertanyaan di atas, tulislah
pengertian juring lingkaran.

Juring lingkaran adalah --------------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 6


5. Apotema

Pada Gambar 7 di samping, garis OC


disebut apotema.

Titik-titik apa saja yang dihubungkan oleh


apotema OC?

-------------------------------------------------------------
Di manakah letak titik C?

-------------------------------------------------------------
Gambar 7: Apotema

Sudut apakah yang dibentuk oleh apotema OC dan tali busur AB?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah, berdasarkan Gambar 7 dan penjelasan di atas, tuliskanlah pengertian
apotema.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Latihan

Selesaikanlah soal-soal dibawah ini.

1. Perhatikan gambar berikut, kemudian tuliskanlah nama bagian-bagian


lingkaran yang ditandai dengan huruf-huruf.
a. ---------------------------------------------
b. ---------------------------------------------
c. ---------------------------------------------
d. ---------------------------------------------
e. ---------------------------------------------
f. ---------------------------------------------
g. ---------------------------------------------

LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 7


2. Nyatakan bahwa pernyataan berikut benar atau salah. Berikan alasan
Ananda.
a. Jika panjang jari-jari lingkaran 4 cm, maka panjang garis tengah lingkaran
adalah 8 cm.
b. Diameter lingkaran merupakan salah satu tali busur.
c. Daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur yang saling berpotongan
disebut juring lingkaran.
3. Ananda diminta membuat lubang celengan agar semua uang bisa masuk ke
dalam celengan. Ukuran apakah yang menjadi acuan Ananda untuk ukuran
minimal panjang lubang celengan? Jelaskan alasan Ananda.

Jawab:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LKPD I Berbasis Penemuan Terbimbing – Aan Putra, S.Pd 8
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Das könnte Ihnen auch gefallen