Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
INFO ARTIKEL A B S T R A C T / A B S T R A K
Article History: Duku is a plant that grows in the tropics and has bioactivity as pesticide. Compounds
Received: 2 Dec. 2015 that have the potential as a pesticide on duku is secondary metabolites. This study aimed
Revised: 24 May 2016 to determine the correlation between the soil nutrient and secondary metabolites on
Accepted : 8 June 2016 duku also their larvacidal potency. The research was done by comparing the
measurement of physical and chemical soil, phytochemical test and larvacial test
against the sample. This study was conducted from February to November 2014, in the
Keywords: Village Simpang Agung South Sumatra province and village Rengas Bandung Jambi
duku, Province. The extraction and characterization of secondary metabolites was conducted
secondary metabolites, at the Laboratory of Pharmacy Center, Biomedical and Health Basic Technology,
larvacides, National Institute of Health and Research Development. Larvicidal potency test was
nutrient content conducted in Vector Borne Disease Research and Development Unit Baturaja. The
results showed that soil nutrient content of Rengas Bandung Villagewas higher than the
Simpang Agung due to the regularly maintainingand fertilizing.The larvicidal test
showed extracts from Simpang AgungVillage more potent than extracts from the village
Rengas Bandung, possibly due to the more secondary metabolites produced in samples
from Simpang Agung.
Kata kunci: Duku merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis dan memiliki bioaktifitas
tanaman duku, sebagai pestisida. Senyawa yang berpotensi sebagai pestisida pada tanaman duku
metabolit sekunder, merupakan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
larvasida, hubungan kandungan hara tanah dengan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan
kandungan hara serta potensinya sebagai larvasida. Pengamatan dilakukan dengan cara
membandingkan hasil uji fisika dan kimia tanah, uji fitokimia dan uji larvasida terhadap
sampel. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2014,
pengambilan sampel pada bulan April 2014 di Desa Simpang Agung Provinsi Sumatera
Selatan dan Desa Rengas Bandung Provinsi Jambi , proses ekstraksi dan karakterisasi
dilakukan di Laboratorium Farmasi Pusat Biomedis dan Teknologi Kesehatan Dasar
Badan Litbang Kesehatan, dan uji potensi larvasida dilakukan di Loka Litbang P2B2
Baturaja. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah, kandungan hara tanah dari
Desa Rengas Bandung lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Simpang Agung, hal ini
dikarenakan di Desa Rengas Bandung dilakukan pemeliharaan dan pemupukan secara
teratur. Uji larvasida menunjukkan ekstrak dari Desa Simpang Agung lebih berpotensi
sebagai larvasida dibandingkan ekstrak dari Desa Rengas Bandung, kemungkinan
dikarenakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan pada sampel dari Desa
Simpang Agung lebih banyak.
11
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 1, 2016 : 11– 18
12
Hubungan Kandungan Hara..................... (Milana Salim, et. al)
13
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 10 No. 1, 2016 : 11–18
Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Fraksi Aseton dan Fraksi n-heksan Daun dan Kulit Buah
Tanaman Duku (L. domesticum Corr var Duku) Sampel Penelitian
Tabel 3. Persentase Mortalitas Larva Ekstrak Aseton Kulit Buah Tanaman Duku
(L. domesticum Corr var Duku) Sampel Penelitian
Setelah 24 jam Setelah 48 jam
Simpang Agung Rengas Bandung Simpang Agung Rengas Bandung
Kons
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Mortalitas Mortalitas Mortalitas Mortalitas Mortalitas Mortalitas Mortalitas Mortalitas
0 0 0 0 0 0 0 4 3,20
50 0 0 11 8,80 18 14,40 47 37,60
100 2 1,60 17 13,60 26 20,80 29 23,20
250 1 0,80 18 14,40 26 20,80 48 38,40
500 25 20,00 20 16,00 81 64,80 45 36,00
1000 95 76,00 44 35,20 122 97,60 90 72,00
total 123 110 273 263
14
Hubungan Kandungan Hara..................... (Milana Salim, et. al)
Tabel 5. Perhitungan Nilai LC50 Ekstrak Aseton Kulit Buah dan Daun Tanaman
Duku (L. domesticum Corr var Duku) Sampel Penelitian
15
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. No. 1, 2016 : 11–18
16
Hubungan Kandungan Hara..................... (Milana Salim, et. al)
quinquefasciatus sebesar 86,47 ppm dan seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu
973,89 ppm. persatu yang telah memberikan bantuan,
Jumlah kematian larva Ae. aegypti dukungan dan doa selama kegiatan penelitian.
berfluktuasi pada keseluruhan konsentrasi
getah widuri, akan tetapi tetap menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
pola peningkatan kematian larva seiring 1. Mayanti T. Kandungan Kimia Dan Bioaktivitas
dengan peningkatan konsentrasi getah widuri Tanaman Duku. (Nadeak W, Sendjaja TP,
dan peningkatan waktu dalam 24 jam. Oleh Djajasudarma F, et al., eds.). UNPAD PRESS;
karena itu, hasil penelitian ini dapat dipakai 2 0 0 9 . D i a k s e s d a r i
sebagai data awal dalam penggunaan getah http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/11/kandungan_kimi
widuri sebagai larvasida untuk Ae. Aegypti
a_dan_bioaktivitas_tanaman_duku.pdf.
dengan penggunaan yang paling efektif pada
2. Monzon RB, Alvior JP, Luczon LL, Morales AS,
konsentrasi 1845,48 ppm berdasarkan nilai
Mutuc FE. Larvicidal potential of five
LC90 yang diperoleh. Philippine plants against Aedes aegypti
(Linnaeus) and Culex quinquefasciatus (Say).
KESIMPULAN Southeast Asian J Trop Med Public Health.
1994;25(4):755-759. Diakses dari
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
http://www.tm.mahidol.ac.th/seameo/1994
getah widuri dapat dipakai sebagai alternatif -25-4/1994-25-4-755.pdf.
3. Ni'mah T, Oktarina R, Mahdalena V, Asyati D.
KESIMPULAN Potensi ekstrak biji duku (Lansium
Kandungan hara tanah berbanding domesticum Corr) terhadap Aedes aegypti. Bul
terbalik dengan banyaknya produksi Penelit Kesehat. 2014;43(2):131-136. Diakses
metabolit sekunder, tetapi berbanding lurus d a r i
dengan banyaknya jenis metabolit sekunder http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.p
yang dihasilkan. hp/BPK/article/view/4147/3912.
Senyawa flavonoid banyak terbentuk 4. Sudibyo RS. Metabolit Sekunder : Manfaat dan
pada daerah dengan kandungan Ca yang Perkembangannya dalam Dunia Farmasi.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Univ. Gadjah
tinggi.
Mada. Yogyakarta, 2002. Diakses dari
Ekstrak daun lebih berpotensi sebagai https://repository.ugm.ac.id/id/eprint/9477
larvasida dibandingkan ekstrak kulit buahnya. 7.
5. Widyastuti YE dan Regina K. Duku, Jenis Dan
SARAN Budaya. Jakarta: Penebar Swadaya; 2000.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan 6. World Health Organization. Guidelines for
mengenai kandungan kimia senyawa Laboratory and Field Testing of Mosquito
larvasida spesifik yang terdapat dalam Larvicides. CDC, WHOPES; 2005. Diakses dari
tanaman duku (Lansium domesticum Corr var http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/
Duku). Sehingga didapatkan produk 69101/1/WHO_CDS_WHOPES_GCDPP_2005.
insektisida alternatif, yang dilakukan dengan 13.pdf.
perencanaan yang lebih baik seperti 7. Rorong JA, Suryanto E. Analisis fitokimia
memperhatikan kandungan hara tanah agar enceng gondok ( Eichhornia crassipes) dan
terbentuk senyawa metabolit sekunder yang Efeknya Sebagai Agen Photoreduksi Fe 3+.
diinginkan. Chem Prog. 2010;3(1):33-41. Diakses dari
http://sulutiptek.com/documents/rorong.p
df.
UCAPAN TERIMA KASIH
8. Suryawati S, Murniyanto E. Hubungan sifat
Peneliti menyampaikan ucapan terima
tanah Madura dengan kandungan minyak
kasih kepada Dr. Ir. Inswiasri, M.Kes, dan Drs. atsiri dan tingkat kelarutannya pada jahe
Max J. Herman, M.Kes., Apt sebagai reviewer, (Zingiber offocinale L). Agrovigor.
teknisi dan anggota tim penelitian ini, teknisi 2011;4(2):99-104. Diakses dari
dan peneliti laboratorium Farmasi Pusat http://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/art
Biomedis dan Teknologi Kesehatan Dasar icle/view/299.
Badan Litbang Kesehatan Jakarta, serta 9. Manik WG, Khotimah S, Fitrianingrum I. Uji
17
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. No. 1, 2016 : 11–18
18