Sie sind auf Seite 1von 14

CASE BASED DISCUSSION

“Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis”

DiajukanUntuk Memenuhi Syarat Dalam Melengkapi


Kepaniteraan Klinik Di Bagian Oral Medicine

Fanny Apria Hasal (18100707360804007)


Lovea Nabilla (18100707360804007)

Pembimbing : drg. Fitria Mailiza, Sp.PM

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah laporan tugas yang

berjudul “Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis”untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul 3 (Case Based Discussion) dapat

diselesaikan.

Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses

yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Fitria Mailiza, Sp.PM, selaku dosen

pembimbing, bantuan dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya

kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang

memerlukan.

Padang, Februari 2019

Penulis
MODUL 3 CASE BASED DISCUSSION
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui case based discussion yang berjudul “Acute Necrotizing Ulcerative
Gingivitis” guna melengkapi persyaratan Modul 3

Padang,Februari2018
Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing
(drg. Fitria Mailiza, Sp.PM)
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

Nama pasien : SondangSimaremare


Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Tapanuli Utara
Pekerjaan :-
Agama :-
Status : Sudah Menikah
Hari/ Tgl Kasus Tindakan yang dilakukan Operator

Februari 2019 Acute Necrotizing  Anamnesa Fanny Apria Hasal


Ulcerative 18-007
Gingivitis  Pemeriksaan klinis
Lovea Nabilla
 Penatalaksanaan 18-013

Padang, Februari 2019


Pembimbing

(drg. Fitria Mailiza, Sp.PM)


PENDAHULUAN

Penyakit periodontal dijumpailebihbanyak pada masyarakat yang

kurangberpendidikandibandingkan pada masyarakat yang berpendidikan.

Faktorsosioekonomi, terutamatingkatpendidikan dan pendapatan, juga

mempunyaihubungan yang eratterhadapprevalensi dan keparahan.

Individudengantingkatpendidikan

dantingkatpendapatantinggi,umumnyamempunyaikebersihanmulut yang

lebihbaikdaripadamerekadengantingkatpendidikan dan pendapatan yang lebihrendah

(Wangsaraharja, 2007).

Salah satupenyakit periodontal adalah gingivitis. Gingivitis adalahinflamasi

gingiva yang hanyameliputijaringan gingiva sekitargigi dan merupakanpenyakit

periodontal yang paling seringdijumpaibaik pada usiamudamaupundewasa. Gingivitis

merupakantahapanpertamadalamperkembanganpenyakit periodontal yang

terjadisebagairesponterhadapbakteri, plak, dan

apabilaberlanjutakanmenyebabkanterbentuknyapoket periodontal dan pada

beberapakasusdapatmenjadi ANUG (Adiningrat, 2008).

Penelitian Suwondo dan Rusminahmenunjukkanbahwapenimbunanplak dan

kebersihanmulut yang kurangbaikakanmempermudahterjadinya gingivitis. Dari data

tersebutdiperolehgambaranbahwa gingivitis dapatterjadi oleh karenairitasilokal dan

faktorsistemik. Faktor lain mungkinsajadisebabkan oleh

kurangnyapembersihangigisecarateratur.
Keadaaninidihubungkandenganfaktorsosialekonomi, dimanakeadaansosialekonomi

dan ketidaktahuandari orang tuamungkindapatmenyebabkananak-

anakkurangmenyadaripentingnyakebersihanmulut (McDonald, 1987).

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki-laki berusia 31 tahun datang ke Rumah Sakit Semen Padang

dengan keluhan gusi bengkak, bau mulut sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan

adanya rasa sakit pada gusinya serta mudah berdarah. Pasien memiliki riwayat merokok

sejak SMP dan sudah berhenti 3 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan intra oral di temukan

eritema pada gingiva, hilangnya perlekatan dan adanya resesi gingiva, serta terdapat adanya

pseudomembran pada tepi gingiva, OH pasien buruk. Pasien menyangkal adanya alergi obat

obatan/ makanan.Dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan penunjang yaitu

pemeriksaan gula darah sewaktu dan pemeriksaan darah,.untuk menentukan penyebab,

didapatkan hasil pemeriksaan normal.

Gambar.1 Kunjungan Pertama


Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pasien didiagnosa dengan Acute

Necrotising Ulcerative Gingivitis (ANUG). Kondisi pasien kemunkinan dapat disebabkan

karena OH yang buruk dan kebiasaan merokok yang lama. Rencana perawatan yang

diberikan yaitu untuk farmakologis diberikan obat asam mefenamat, betadine gargle,

ciprofloxacin dan aloclair gel, sedangkan non- farmakologis dilakukan scalling dan kuretase.

Gambar 2. Kontrol ke-1 Gambar 3. Kontrol ke-2


Gambar 4. Kontrol ke-3

PEMBAHASAN

Definisi

Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis adalah keadaan lanjut dan berat dari

gingivitis, yang ditandai dengan rasa nyeri pada gusi, bleeding, nekrosis

interproximal papillae. Penyakit ini sering juga disebut sebagai Vincent’s disease,

Trench mouth, atau Fusospirochetal gingivitis. Adanya proliferasi progresif dari

bakteri anaerob rongga mulut merupakan etiologi dari ANUG, sehingga ANUG

digolongkan juga sebagai infeksi oportunistik. Faktor resiko yang paling utama

adalah psychological stress, merokok, dan rendahnya status gizi seseorang. Defek
leukosit atau menurunnya imunitas juga sering menyebabkan ANUG (Fatima et al,

2013).

Etiologi

Menurut Plaut dan Vincent ANUG disebabkan oleh bakteri tertentu yaitu,

basil fusiform dan organisme spirochet. Baru-baru ini Loesche dan rekannya

menggambarkan flora konstan dan variabel yang terkait dengan ANUG. Flora

konstan terdiri dari organisme fusospirochetal dan juga Bacteroides intermedius.

Flora variabel terdiri dari berbagai jenis bakteri heterogen. Temuan bakteriologis ini

telah didukung oleh data imunologis, peningkatan titer antibodi IgG dan IgM menjadi

spirochetes (ukuran sedang hingga 90%) dan Prevotella intermedia telah ditunjukkan.

Studi mikroskopis elektron telah menunjukkan tiga jenis spirochetes, kecil, ukuran

sedang (jumlah maksimum hingga 90%) dan spirochetes besar. Penyebab spesifik

ANUG belum ditentukan. Pendapat umum adalah bahwa penyakitinidisebabkan oleh

caampuranorganismebakteri, tetapi diperlukanterlebihduluperubahan pada gingiva

untukmemfasilitasiaktivitaspatogenikbakteri.Faktorpredisposisinyayaituinflamasikron

is, cedera pada gingiva, dan kebiasaanmerokok(Reddy, 2011).

Gejala dan Gambaran Klinis


Keluhan pasien yang sering ditemukan adalah lesi sangat sensitive terhadap

sentuhan, nyeri sakit yang hebat yang menyebar yang akan bertambah hebat apabila

terangsang oleh makanan pedas dan hangat, rasa logam dalam mulut, banyak keluar

ludah yang kental.Lesi berbentuk kawah (crater like) berupa ulkus, dengan pinggiran

yang meninggi ( sehingga berbentuk seperti kawah) pada krista papilla interdental

yang kemudian meluas ke gingiva bebas. Membrane semu ( pseudomembran)

berwarna ke abu abuan menutupi permukaan lesi berbentuk kawah. Kadang kadang

membrane semu terkelupas meninggalkan tepi gingiva yang terlihat merah, berkilat,

dan hemorhagik. Eritema linear ( berbentuk garis) yang membatasi membrane semu

dari bagian gingiva lainnya yang tidak terlibat. Perdarahan gingiva yang spontan, atau

perdarahan yang banyak dengan iritasi ringan. Fetid odor atau bau mulut dan

hipersalivasi (Dalimunthe, 2008).

Diagnosa Banding

Diagnosa banding dari ANUG adalah gingivitis deskuamatif. Gingivitis

deskumatifadalahistilahumum yang dapatmewakiliberbagai proses penyakittertentu,

tetapidengangambaranklinisnya yang jelas. terdapatuntaianatauepitelnekrotik yang

longgar, sesuaidengannamanya. Gingivitis deskuamatifmelibatkantidakhanya gingiva

marginal, sepertihalnyasebagianbesarkasus gingivitis, tetapi juga attached gingiva

yang terkelupasseperti pita. Deskripsiklinis gingivitis


deskuamatifmerupakanmanifestasi gingiva dariberbagaipenyakit.(Reddy,

2011).(Dalimunthe, 2008).

ANUG Gingivitis Deskuamati

1. Usapbakterimenunjukanadanyacampuranfusospiroketal 1. Usap
menunjukanadanyaselepit
2. Melibatkan gingiva bebas lah
banyakdengansedikitbentu
kteri
3. Riwayatakut 2. Melibatkanginivabebas d
4. Disertainyerisakit cekatsecaradifus, dan bag
5. Pembentukan membrane semu oral lainnya
6. Lesinekrosis pada gingiva interdental dan ginigivabebas 3. Riwayatkronis
7. Melibatkanlaki-lakimaupunperempuan, kadang - 4. Denganatautanpanyerisaki
kadanganak-anak 5. Deskuamasiepitel
8. Fetid odor yang khas 6. Papilatidakmengalaminek

7. Melibatkan orang dewa


seringperempuan

8. Tidakada

Penatalaksanaan

Kunjungan pertama: Dioleskan anestesi topikal dan setelah 2 atau 3 menit

area dioleskan dengan lembut dengan cotton pellet untuk menghilangkan

pseudomembrane. Setelah itu kalkulus superfisial dihilangkan dengan scaler


ultrasonik. Pasien dengan gingivitis ulseratif nekrotik sedang atau berat dan

limfadenopatilokal, diberikan antibiotik Amoxicillin 500 mg tiga kali sehari, untuk

pasien yang sensitif terhadap penisilin Azithromycin 500 mg sekali sehari selama tiga

hari atau Metronidazole 200 mg atau 400 mg dua kali sehari selama tujuh hari

.Penskaleran subgingiva dan kuretase dikontraindikasikan pada saat ini karena

kemungkinan memperluas infeksi kejaringan yang lebih dalam(Reddy, 2011).

Instruksi kepada pasien 1. Hindari merokok dan alkohol. 2. Membatasi

menyikat gigi dengan menghilangkan debris permukaan dengan pasta gigi yang

lembut, penggunaan alat bantu interdental dan pembilas mulut klorheksidin

direkomendasikan. Kunjungan kedua: Scaler dan kuret ditambahkan ke

instrumentarium. Penyusutan gingiva dapat mengekspos kalkulus yang sebelumnya

tertutup yang dihapus dengan lembut. Instruksi yang sama diperkuat. Kunjungan

ketiga: Penskaleran dan root planing diulangi, instruksi kontrol plak diberikan.

Kunjungan keempat: Instruksi kebersihan mulut diperkuat dan dilakukan penskeleran

menyeluruh dan root planning (Reddy, 2011).

KESIMPULAN

Acute Necrotising Ulcerative Gingivitis adalah keadaan lanjut dan berat dari

gingivitis, yang ditandai dengan rasa nyeri pada gusi, bleeding, nekrosis

interproximal papillae. Pendapat umum adalah bahwa penyakitinidisebabkan oleh


caampuranorganismebakteri, tetapi diperlukanterlebihduluperubahan pada gingiva

untukmemfasilitasiaktivitaspatogenikbakteri.

Faktorpredisposisinyayaituinflamasikronis, cedera pada gingiva, dan

kebiasaanmerokok.Penatalaksanaan yang diberikanyaitupemberianantibiotik

Amoxicillin 500 mg tiga kali sehari, untukpasien yang sensitifterhadappenisilin

Azithromycin 500 mg sekalisehariselamatigahariatau Metronidazole 200 mg atau 400

mg dua kali sehariselamatujuhhari, dan dilakukanscalling dan kuretase.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningrat A, dkk. Perbedaanantarapenggunaan pasta gigi yang mengandung


propolis dan tanpa propolis terhadap status kesehatan gingiva.
MajalahIlmuKedokteran Gigi;2008:10(1): 17-9.
Dalimunthe, SH. 2008. Periodonsia. DepartemenPeriodonsiaFakultasKedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. Edisirevisi. Medan.

McDonald RE, Avery DR, Weddell JA. Gingivitis and periodontal desease. In:
Sokolowski, editor. Dentistry for the child and adolescent. 5th Ed. The C.V
Mosby Company. Toronto; 1987. p.466-84.

Wangsaraharja K. Kebutuhanpelayanankesehatangigi dan mulut pada


masyrakatberpenghasilanrendah. MajalahIlmiahKedokteranGigi ; 2007:22:
90-5.

Das könnte Ihnen auch gefallen