Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Sucrose concentration of honey solution has been analized by using Portable Brix Meter to determine
its refractive index using Abbe refractometer. The materials used are honey randu solution, honey pollen,
honey flora, honey klengkeng, honey karet, honey rambutan, white honey royal jelly, and honey kapuk with a
concentration of 10 % until 50 %. The meansurement of sucrose concentration was performed by droping a
few of sample solution above the sample table in this equipment. The content of sucrose is displayed digitally
with units brix (%).
The concentration of sucrose solution proportional to the refractive index. The increase of
concentration of sucrose solution will increase the refractive index. Correlation between the concentration
of sucrose solution with refractive index by the equation n = 0,001C + 1,334 (R2 = 0,9972), n = 0,001C +
1,354 (R2 = 0,9919), n = 0,0015C +1,334 (R2 = 0,9999), n = 0,002C + 1,333 (R2 = 0,9817), n = 0,0015C
+ 1,334 (R2 = 0,9819), n = 0,002C + 1,328 (R2 = 0,9969), n = 0,002C + 1,329 (R2 = 0,9936), n = 0,002C
+ 1,322 (R2 = 0,9830). Refractive index of sucrose solution can be determined from its concentration.
ABSTRAK
Telah dianalisis konsentrasi sukrosa pada larutan madu menggunakan Portable Brix Meter untuk
menentukan indeks bias dengan refraktometer Abbe. Bahan yang digunaka adalah larutan madu randu,
madu pollen, madu flora, madu klengkeng, madu karet, madu rambutan, madu putih royal jelly, dan madu
kapuk pada konsentrasi 10 % samapai 50 %. Pengukuran konsentrasi sukrosa dengan ditaruh beberapa
tetes ampel diatasnya. Kadar sukrosa ditampilkan secara digital dengan satuan brix (%).
Besarnya konsentrasi larutan sukrosa sebanding dengan indeks biasnya. Semakin besar konsentrasi
larutan sukrosa, semakin besar pula indeks biasnya. Korelasi antara konsentrasi larutan sukrosa C dengan
indeks biasnya pada larutan madu randu, madu pollen, madu flora, madu klengkeng, madu karet, madu
rambutan, madu putih royal jelly, dan madu kapuk dinyatakan dengan persamaan berturut-turut yaitu : n =
0,001C + 1,334 (R2 = 0,9972), n = 0,001C + 1,354 (R2 = 0,9919), n = 0,0015C +1,334 (R2 = 0,9999), n =
0,002C + 1,333 (R2 = 0,9817), n = 0,0015C + 1,334 (R2 = 0,9819), n = 0,002C + 1,328 (R2 = 0,9969), n =
0,002C + 1,329 (R2 = 0,9936), n = 0,002C + 1,322 (R2 = 0,9830). Indeks bias larutans ukrosa dapat
ditentukan dari konsentrasinya.
Kata kunci : indeks bias, konsentrasi sukrosa, madu, portable brix meter
PENDAHULUAN
Indeks bias merupakan salah satu dari diukur dengan menggunakan beberapa metode
beberapa sifat optis yang penting dari medium. antara lain dengan metode interferometri seperti
Indeks bias memainkan peran yang cukup interferometri Mach-Zender, interferometri
penting di dalam beberapa bidang diantaranya Fabry-Perot dan interferometri Michelson,
dalam teknologi film tipis dan fiber optic, dan menggunakan spektrometer dan refraktometer.
lain-lain. Indeks bias suatu larutan dapat Pengukuran menggunakan metode tersebut
191
Putri Parmitasari dan Eko Hidayanto Analisis Korelasi Indeks Bias Dengan....
cenderung rumit dan memakan waktu yang Dari Gambar 1 terlihat bahwa berkas
lama sehingga dibutuhkan suatu alat yang cahaya yang menuju medium ke-2 (air)
dapat mengukur indeks bias secara mudah dan mengalami perubahan arah. Perubahan arah
cepat [1]. berkas cahaya inilah yang dinamakan dengan
pembiasan. Besarnya sudut bias 2 tergantung
Madu dihasilkan oleh lebah madu
dengan memanfaatkan bunga tanaman. Madu
dari sifat medium ke-2. Sedangkan besarnya
memiliki warna, aroma dan rasa yang berbeda-
sudut berkas yang melewati kedua medium
beda, tergantung pada jenis tanaman yang
dirumuskan dengan [7] :
banyak tumbuh di sekitar peternakan lebah
sin 2 v 2
madu. Sebagai contoh madu mangga (rasa =konstan (1)
yang agak asam), madu bunga timun (rasanya sin 1 v1
dengan 1 adalah sudut datang, 2 adalah sudut
sangat manis), madu kapuk/randu (rasanya
manis, lebih legit dan agak gurih), madu
lengkeng (rasa manis, lebih legit dan bias, v1 adalah kecepatan gelombang datang dan
aromanya lebiht ajam). Selain itu dikenal pula v 2 adalah kecepatan gelombang biasnya
madu buah rambutan, madu kaliandra dan
madu karet[2]. Indeks Bias ZatCair
Portable Brix Meter mempunyai manfaat Indeks bias merupakan perbandingan
selain dari sekedar sebagai alat untuk (rasio) antara kelajuan cahaya di ruang hampa
menentukan konsentrasi saja, salah satunya terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan seperti
dapat digunakan untuk memprediksi viskositas dinyatakan oleh [4]:
larutan. Bagaimana Portable Brix Meter ini c
digunakan untuk memprediksi indeks bias n (2)
akan diselidiki dalam penelitian ini [3]. v
192
Youngster Physics Journal ISSN : 2302 - 7371
Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal 191-198
193
Putri Parmitasari dan Eko Hidayanto Analisis Korelasi Indeks Bias Dengan....
1. Glukosa 1,400
2. Kadar air 1,397
3. Keasaman 1,390
4. Padatantaklarut 1,383
Indeks Bias
1,380
5. Warna, aroma dan rasa
1,373
1,370
Portable Brix Meter
Merupakan alat yang dapat digunakan 1,360
1,358 y = 0,001x + 1,334
untuk mengukur besarnya konsentrasi larutan 1,350 R² = 0.9972
yang terkandung di dalam suatu larutan. 1,345
Satuan skala pembacaan Portable Brix Meter 1,340
adalah %brix. Brix adalah zat padat kering 0 20 40 60
yang terlarut dalam suatu larutan yang Konsentrasi Larutan (%)
dihitung sebagai sukrosa. Brix juga dapat madu pollen, madu flora, madu klengkeng, madu
didefinisikan sebagai prosentase massa karet, madu rambutan, madu putih royal jelly, dan
sukrosa yang terkandung di dalam massa madu kapuk dapat dilihat pada Gambar 3 sampai
larutan sukrosa. Sedangkan massa larutan Gambar 10.
sukrosa adalah massa sukrosa yang ditambah
dengan massa pelarutnya. Gambar 3 Hubungan antara konsentrasi (C)
dengan indeks bias (n) larutan madu randu
III. METODE PENELITIAN
Gambar 4 Hubungan antara konsentrasi (C)
Dalam penelitian, bahan yang digunakan
dengan indeks bias (n) larutan madu pollen
adalah larutanmadu dengan konsentrasi 10%,
Gambar 5 Hubungan antara konsentrasi (C)
20%,30%,40%dan 50%. Larutan madu
dengan indeks bias (n)
menggunakan beberapa smpel yaitu : madu
randu, madu pollen, madu flora, madu
klengkeng, madu karet, madu rambutan, madu
putih royal jelly, dan madu kapuk. Konsentrasi
larutan sukrosa diukur dengan menggunakan
Portable Brix Meter, sedangkan indeks
biasnya menggunakan refraktometer Abbe.
1,390
1,385 1,384
1,380
1,375 1,374 y = 0,001x + 1,354
1,370 R² = 0.9919
1,365 1,366
194
1,360
0 20 40 60
Konsentrasi Larutan (%)
1.420
1.410 1.408
Youngster
1.400 Physics Journal ISSN : 2302 - 7371
Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal 191-198
1.393
1.390
Indeks Bias
1.380 1.379
1.370 Gambar 8 Hubungan antara konsentrasi (C)
1.364
1.360 y = 0,0015x + 1,334 dengan indeks bias (n) larutan madu rambutan
1.350 R² = 0.9999
1.349
1.340
0 20 40 60
Konsentrasi Larutan (%)
dengan indeks bias (n) larutan madu
klengkeng
1,440
1,427
1,420
1,400 1,399
Indeks Bias
1,380 1,378
1,360 1,360
1,346 y = 0,002x + 1,322
1,340
R² = 0.983
1,320
0 20 40 60
Konsentrasi Larutan (%)
Gambar 7 Hubungan antara konsentrasi (C)
dengan indeks bias (n) larutan madu karet
195
Putri Parmitasari dan Eko Hidayanto Analisis Korelasi Indeks Bias Dengan....
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa Selain faktor-faktor diatas, ada faktor lain
besar indeks bias dari sampel madu yang yang berpengaruh dalam penentuan indeks bias
digunakan berbeda dengan indeks bias pada zat cair yaitu faktor densitas. Madu dengan
SNI yaitu 1,475 sampai 1,504 pada suhu campuran yang terlalu encer akan menyebabkan
20 C. Hasil yang diperoleh dari penelitian densitasnya semakin kecil, maka pembiasan
nilai indeks biasnya lebih kecil dari nilai SNI, cahayanya akan semakin menjauhi garis
karena pada SNI konsentrasi sukrosa yang normalnya. Dengan semakin kecil densitasnya,
digunakan antara 78 % sampai 82 %, maka indeks biasnya akan semakin kecil pula.
sedangkan pada penelitian dilakukan pada Oleh karena itu, beberapa sampel madu yang
konsentrasi 10 % sampai 50 %. Faktor lain digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan
yang menyebabkan nilai indeks biasnya lebih belum tentu mempunyai kualitas yang buruk.
kecil dari nilai pada SNI adalah karena suhu Penentuan Indeks Bias Menggunakan Portable
ruangan pada saat penelitian lebih besar Brix Meter
dibandingkan dengan suhu ruangan pada
literatur. Harga indeks bias menurun dengan Sesuai dengan hasil yang didapat dari
meningkatnya suhu atau temperatur, hal ini penelitian, besarnya indeks bias sebanding
karena semakin besar suhu ruangan maka dengan konsentrasinya. Artinya besarnya indeks
kerapatannya semakin berkurang sehingga bias bergantung dengan besarnya konsentrasi,
kecepatan cahaya dalam cairan tersebut lebih semakin besar konsentrasi semakin besar pula
besar maka indeks biasnya semakin kecil.
196
Youngster Physics Journal ISSN : 2302 - 7371
Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal 191-198
1. Besarnya indeks bias larutan sukrosa [1] Pedrotti, F.L. dan L.S. Pedrotti. 1993.
sebanding dengan konsentrasi Introduction to Optics, Second
sukrosanya. Semakin besar konsentrasi Edition.New Jersey: Prentice-Hall.
larutan sukrosa, maka semakin besar [2] Sarwono, B. 2001. Kiat Mengatasi
pula indeks biasnya. Permasalahan Praktis Lebah Madu.
2. Nilai indeks bias pada kedelapan Jakarta: PT. Agro Media Puastaka.
sampel madu lebih kecil dari nilai SNI, [3] Hidayanto, E. 2008. Portable Elemental
karena dipengaruhi beberapa faktor Analysis for Environmental Samples
yaitu : konsentrasi sukrosa, (Thesis). Japan: Kyoto University.
suhu/temperatur dan densitasnya. [4] Young, H.D., R.A. Freedman, T.R. Sandin
3. Persamaan untuk masing-masing dan A.L. Ford. 2003. Fisika universitas,
larutan madu randu, madu pollen, Jilid 2 (terjemahan Pantur Silaban).
madu flora, madu klengkeng, madu Jakarta: Penerbit Erlangga.
karet, madu rambutan, madu putih [5] Tippler, P.A. 2001. Fisika untuk Sains dan
royal jelly, dan madu kapuk berturut- Teknik, Jilid 2 (terjemahan Bambang
turut adalah : Soegijono). Jakarta: Penerbit Erlangga.
[6]Purnawati, D. 2006. Kajian Pengaruh
n = 0,001C + 1,334 (R2 = 0,9972), Konsentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat
n = 0,001C + 1,354 (R2 = 0,9919), Terhadap Mutu Sabun Transparan
n = 0,0015C + 1,334 (R2 = 0,9999), (Skripsi). Bogor: Fakultas Teknologi
n = 0,002C + 1,333 (R2 = 0,9817), Pertanian Institut Pertanian Bogor.
n = 0,0015C + 1,334 (R2 = 0,9819), [7] Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar
n = 0,002C + 1,328 (R2 = 0,9969), Biokimia. Jakarta: UI-Press.
n = 0,002C + 1,329 (R2 = 0,9936), [8] Saif, U.R., Z.F. Khan, dan T. Maqbool. 2008.
n = 0,002C + 1,322 (R2 = 0,9830) Physical and Spectroscopic
Characterization of Pakistani Honey.
Saran Cien. Inv. Agr. 35(2) : 199-204
Dari penelitian yang telah dilakukan,
saran yang dapat dikemukakan antara lain :
197
Putri Parmitasari dan Eko Hidayanto Analisis Korelasi Indeks Bias Dengan....
198