Sie sind auf Seite 1von 7

Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)

Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

MENINGKATAKN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA


DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
THINK PAIR SHARE

Halijah
SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu, kab. Asahan

Abstract: The purpose of this study is to improve the ability of Indonesian language by
applying the model of think pair share learning. Subjects in this study were the students
of class VI SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu district Air Batu academic year 2015/2016.
The results obtained that the results of the learning process after research improve the
ability of Indonesian language by applying the model of learning Think Pair Share on the
first cycle reached an average score of 76.5 after motivated conducted research through
the cycle II reflection and recommendation average value reached 82.5. Completeness of
learning outcomes in the first cycle reached 74.5% after cycle I and cycle II, reflection
and learning mastery recommendations in cycle II reached 85.17%. It can be concluded
that applying the think pair share learning model can improve Indonesian language ability
of grade VI students of SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu district Air Batu academic year
2015/2016.

Keywords: think pair share, ability to speak Indonesian

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa


Indonesia dengen menerapkan model pembelajaran think pair share. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu kec. Air
Batu TP. 2015/2016. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil proses belajar setelah
penelitian meningkatkan kemam-puan berbahasa Indonesia dengan menerapkan
model pembelajaran Think Pair Share pada siklus I mencapai nilai rata-rata 76,5
setelah termotivasi dilakukan penelitian melalui siklus II refleksi dan rekomendasi
nilai rata-rata mencapai 82,5. Ketuntasan hasil belajar pada siklus I mencapai
74,5% setelah siklus I dan siklus II, refleksi dan rekomendasi ketuntasan belajar
pada siklus II mencapai 85,17%. Dapat disimpulkan bahwa menerapkan model
pembelajaran think pair share dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa
kelas VI SD Negeri 010047 Sei Alim Ulu kec. Air Batu TP. 2015/2016.

Kata kunci: think pair share, kemampuan berbahasa Indonesia

325
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)
Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Salah satu fungsi bahasa mutlak harus ditingkatkan agar proses


adalah untuk berkomunikasi. Untuk belajar mengajar dapat berjalan lancar
dapat berkomunikasi dengan baik, ada dan siswa dapat mengembangkan
empat keterampilan berbahasa yang kemampuan dan keterampilan
harus dikuasai yaitu keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
menyimak, berbicara, membaca dan membaca dan menulis).
menulis. Keempat keterampilan Pemahaman dan penguasaan
tersebut merupakan satu kesatuan kosa kata merupakan dasar dan awal
yang saling mendukung dalam mula dari segala aktivitas berbahasa.
berkomunikasi. Agar komunikasi Jika kosa kata yang dikuasai siswa
seorang siswa lancar, maka keempat kurang, maka keempat keterampilan
keterampilan berbahasa tersebut harus berbahasa yang harus dikuasai siswa
dilatihkan kepada siswa. Semakin pun tidak akan tercapai dengan tuntas
sering berlatih, siswa akan semakin dan sempurna. Suatu tujuan tidak akan
lancar dan semakin baik dapat tercapai jika tidak dimulai dari
komunikasinya. Oleh sebab itu, siswa dasar. Dengan memahami dan
harus meningkatkan keempat keteram- menguasai banyak kata siswa akan
pilan berbahasa tersebut melalui lancar memulai untuk belajar empat
pembelajaran bahasa. keterampilan berbahasa. Pada saat
Pembelajaran bahasa di menggunakan keterampilan membaca
sekolah dimaksudkan untuk mening- dan menyimak siswa belajar untuk
katkan kemampuan berkomunikasi memahami dan mempelajari kata dan
dan kemampuan berbahasa yang baik saat menggunakan keterampilan
dan benar. Salah satu aspek yang berbicara dan menulis siswa belajar
sangat mendukung untuk meningkat- untuk menggunakan kata. Dari
kan kemampuan berkomunikasi dan keempat keterampilan berbahasa
berbahasa yang baik dan benar tersebut tidak ada satu pun yang
tersebut adalah dengan menguasai terlepas dari penggunaan kata. Untuk
banyak kosa kata. Semakin banyak menguasai semua keterampilan
kata yang dikuasai siswa semakin berbahasa harus diawali dari
lancar dan baik pula komunikasi dan penguasaan dan pemahaman kata.
bahasa yang digunakan. Kosa kata Penguasaan dan pemahaman kata
merupakan bagian penting yang tak merupakan cikal bakal bahasa yang
dapat dipisahkan dalam proses harus dikuasa untuk dapat menguasai
pembelajaran. Dengan pemahaman empat keterampilan berbahasa.
kata yang sama, guru dan siswa dapat Berdasarkan pengalaman dan
berinteraksi dan berkomunikasi pemahaman terhadap kemampuan
dengan lancar dalam proses belajar Siswa Kelas V SDN 010047 Sei Alim
mengajar di kelas. Namun, jika Ulu ditemukan bahwa siswa selalu
pemahaman siswa terhadap kata bertanya tentang kata yang belum
kurang, maka yang terjadi justru dipahami. Mereka merasa kesulitan
sebaliknya proses belajar mengajar dalam memahami isi bacaan dan saat
akan terhambat dan materi pelajaran menyimak penjelasan guru. Mereka
tidak dapat diterima dengan baik oleh juga mengalami kesulitan mengguna-
siswa. Penguasaan dan pemahaman kan kata-kata yang tepat ketika
kosa kata dalam pembelajaran bahasa berbicara dan menulis. Dari hasil

326
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)
Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

wawancara dan angket siswa dapat Subjek dalam penelitian ini


disimpulkan bahwa salah satu faktor adalah Siswa Kelas VI SD Negeri
terbesar dan utama yang menyebabkan 010047 Sei Alim Ulu kec. Air Batu
kesulitan-kesulitan tersebut adalah TP. 2015/2016.
kemampuan siswa dalam memahami Pada tahapan ini peneliti
kata kurang. Penguasaan kosa kata melakukan kegiatan dalam upaya
siswa sangat minim. Hal ini dapat perbaikan praktek melalui pemahaman
menyebabkan siswa sulit untuk yang lebih baik dan pelaksanaan
menguasai empat keterampilan ber- tindakan yang lebih kritis. Dengan
bahasa yang menjadi faktor penting dibekali lembar pengamatan menurut
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. aspek-aspek identifikasi, waktu
Ada beberapa faktor penyebab pelaksanaan, pendekatan, metode,
siswa kurang menguasai dan tindakan yang dilakukan peneliti serta
memahami kata. Pertama, lingkungan tingkah laku siswa dan kelemahan dan
siswa yang sama yaitu mayoritas kelebihan yang ditemukan. Selama
siswa tinggal di pondok pesantren tahap pelaksanaan peneliti bersama
sehingga wawasan mereka menjadi kolaborator melakukan observasi
sempit. Kedua, siswa kurang terhadap pelaksanaan pembelajaran
menyadari bahwa menguasai dan dengan menggunakan lembar
memahami kosa kata yang banyak observasi yang telah disiapkan.
akan memperlancar komunikasi Adapun fokus pengamatan dilakukan
mereka. Faktor-faktor ini sangat pada beberapa kegiatan berikut:
menghambat tercapainya hasil pembe- a. Mengamati kegiatan siswa selama
lajaran yang maksimal dan hasilnya mengikuti pembelajaran. Pada
pun tak sesuai harapan. Faktor tahap ini kolaborator bersama
penyebab kegagalan pembelajaran peneliti mengamati kegiatan siswa
selama ini adalah pemilihan strategi dan memberikan catatan-catatan
pembelajaran yang kurang tepat. khusus pada lembar observasi.
Kurang tepat berarti pelaksanaan b. Mengamati semua peristiwa
pembelajaran tidak sesuai dengan dalam proses belajar siswa.
keadaan siswa dan selera siswa. Kolaborator bersama peneliti
Strategi pembelajaran yang dipilih mengamati dan mencatat semua
guru dan diterapkan di dalam kelas peristiwa dalam pembelajaran.
kurang tepat dan kurang sesuai dengan Baik aktivitas siswa maupun
kebutuhan dan keadaan psikologis aktivitas guru.
siswa. c. Mengamati kegiatan guru dalam
pembelajaran selama menerapkan
rencana pembelajaran. Yang
METODE diamati adalah ketrampilan guru
dalam meningkatkan motivasi
Penelitian dilakukan di SD siswa selama pembelajaran.
Negeri 010047 Sei Alim Ulu. Observasi dilakukan oleh kola-
Penelitian dilakukan pada bulan borator.
Pebruari sampai dengan bulan Mei
semester genap tahun pelajaran
2015/2016.

327
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)
Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

HASIL DAN PEMBAHASAN pelaksanaan pembatasan waktu,


ketelitian siswa, dan kelengkapan
Siklus I jawaban.
Hasil penilain kinerja guru 2. Pada saat pembahasan soal guru
dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya menuliskan soal yang
dapat diketahui dari hasil penilaian akan diisi oleh siswa secara
pada lembar penilaian. berurutan dipapan tulis kemudian
menunjuk siswa untuk mengisi.
Tabel 1. Kinerja Guru Siklus I 3. Pada saat pemberian tugas tempat
Aspek Kinerja Kinerja Skor duduk siswa sebaiknya berjauhan
Orientasi 5 dengan siswa yang lain agar tidak
Mengorganisasi Kelas 5 saling meniru jawaban.
Membimbing Siswa 12 Dari hasil penilaian pada
Menyajikan Materi 6 aktivitas belajar siswa pada siklus I
Mengevaluasi 4 ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
74,5% dalam mengikuti pembelajaran
Hasil observasi pada siklus I meningkatkan kemampuan berbahasa
ini menjadi acuan perbaikan pada Indonesia dengan menerapkan model
siklus berikutnya. Tahap refleksi yang pembelajaran Think Pair Share.
di lakukan mengacu pada siklus I Dengan demikian penelitian pada
dimana tujuan yang di harapkan belum siklus I belum memenuhi indikator
tercapai. Segala kelemahan-kelemahan keberhasilan, sehingga penelitian ini
dan kekurangan, baik dari sisi guru perlu dilanjutkan pada siklus
dan siswa harus di perbaiki dan di berikutnya.
tingkatkan.
Berdasarkan ulangan harian Siklus II
yang telah dilaksanakan menunjukkan Siklus II ini merupakan
bahwa telah ada peningkatan hasil perbaikan dari siklus I yang
belajar dari pada pertemuan sebelum sebelumnnya telah dilaksanakan.
dilaksanakan penelitian walaupun Kekurangan-kekurangan yang ada
kenaikan belum signifikan. pada siklus I diperbaiki pada siklus II
ini. Siklus II ini dipersiapkan dan
Tabel 2. Evaluasi Siklus I direncanakan lebih matang karena
Hasil Belajar Nilai siklus ini merupakan upaya untuk
Nilai Terendah 60 meningkatkan hasil belajar siswa dan
Nilai Tertinggi 85 mengubah perilaku siswa ke arah yang
Nilai Rata-Rata 76,5 lebih positif daripada siklus I.
Perencanaan pada siklus II ini dengan
Ketuntasan Belajar 74,5%
melihat refleksi siklus I sehingga
diharapkan siklus II berjalan dengan
Walau pada siklus I ini
lebih baik. Pelaksanaan siklus II masih
menunjukkan hasil yang baik tetapi
merupakan pembelajaran membaca
beberapa penyempurnaan masih perlu
cepat dengan teknik skimming dengan
dilakukan antara lain:
segala perbaikan untuk mengatasi
1. Tata tertib belajar perlu diting-
masalah yang ada pada siklus I.
katkan seperti perlu adanya

328
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)
Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

memenuhi indikator keberhasilan,


Tabel 3. Kinerja Guru Siklus II sehingga penelitian ini tidak perlu
Aspek Kinerja Kinerja Skor dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Orientasi 6
Mengorganisasi Kelas 8
Membimbing Siswa 14 SIMPULAN
Menyajikan Materi 6
Mengevaluasi 8 Berdasarkan pembahasan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 4. Evaluasi Siklus II 1. Hasil proses belajar setelah
Hasil Belajar Nilai penelitian meningkatkan kemam-
Nilai Terendah 60 puan berbahasa Indonesia dengan
Nilai Tertinggi 90 menerapkan model pembelajaran
Nilai Rata-Rata 82,5 Think Pair Share pada siklus I
mencapai nilai rata-rata 76,5
Ketuntasan Belajar 85,17%
setelah termotivasi dilakukan
penelitian melalui siklus II
Dari hasil penilaian pada
refleksi dan rekomendasi nilai
aktivitas belajar siswa pada siklus II
rata-rata mencapai 82,5.
ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
2. Ketuntasan hasil belajar pada
85,17% dalam mengikuti pembela-
siklus I mencapai 74,5% setelah
jaran meningkatkan kemampuan
siklus I dan siklus II, refleksi dan
berbahasa Indonesia dengan
rekomendasi ketuntasan belajar
menerapkan model pembelajaran
pada siklus II mencapai 85,17%.
Think Pair Share. Dengan demikian
penelitian pada siklus II sudah

DAFTAR PUSTAKA

Fred N. K. 2006. Asas-asas Penelitian Arikunto, S. 2002. Dasar Dasar


Behavioral, Yogyakarta: Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Gadjah Mada University Press. Rineka Cipta
Harras, K., Priyanti, E.T. & Harsiati, Azman, N. 2000. Intisari Bahasa
T. 2007. Membaca 1. Jakarta: Indonesia. Jakarta: Penabur
Universitas Terbuka Ilmu.
Iskandarwassid & Sunendar, D.. 2008. BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan
Strategi Pembelajaran Bahasa. Kompetensi Dasar Mata
Bandung: Remaja Rosdakarya Pelajaran Bahasa Indonesia
Kasuriyanta, Budinuryatna & Imam, Kelas 4 Sekolah Dasar dan
K. 2007. Pengajaran Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Berbahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas.
Universitas Terbuka.

329
Jurnal Global Edukasi ISSN 2597 – 873X (Print)
Vol. I No. 3, Des 2017, hlm. 325 – 330
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JGE

Depdikbud. 2002. Pedoman Umum


Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Hidayat, S. 2004. Bunga Rampai
Peribahasa dan Pantun.
Surabaya: Apollo

330
Jurnal Pena Edukasi ISSN 2407-0769
Vol. 4 No. 2, Maret 2017 e-ISSN 2549-4694

331

Das könnte Ihnen auch gefallen