Sie sind auf Seite 1von 16

Korelasi Antara Karakter Pribadi dan Minat Membaca dengan Prestasi

Belajar Siswa

Arwan Gunawan, Ign. Wagimin, Patni Ninghardjanti


Pendidikan Ekonomi – BKK PAP, J.PIPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta, Telp/Fax (0271) 648939
E-mail : arwanjuve@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to : ( 1) Determine whether there is a


significant correlation between students' personal character with a class XI
student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo academic year 2013/2014 . ( 2)
Determine whether there is a significant correlation between the students' interest
in reading with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo
academic year 2013/2014. ( 3 ) Determine whether there is a significant
correlation between students’ personal character and the students' interest in
reading with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo academic
year 2013/2014.
This study uses a quantitative approach with a descriptive correlational
method . The population in this study was a class XI student of SMK Negeri 1
Sukoharjo Academic Year 2013/2014 . The sampling technique used in this study
is proportional random sampling , a total of 43 students or 15 % of the number of
students in each class consists of 8 classes . Data collection techniques is by using
questionnaires and documentation . Analysis of the data used in this study is
multiple linear regression analysis techniques .
With the results of multiple linear equation Ŷ = 6.75 + 0.016 X1 + 0.0054
X2. Based on the results of this study concluded that : ( 1 ) There is a significant
relationship between students' personal character with a class XI student
achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident
from the results of the regression analysis obtain rstat > rtable or 0.3268 > 0.304 at
a significance level of 5 % . ( 2 ) There is a significant relationship between the
students' interest in reading class XI student achievement SMK Negeri 1
Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident from the results of the
regression analysis obtain rstat > rtable or 0.3486 > 0.304 at a significance level of
5 % . ( 3 ) There is a significant relationship between students' personal character
and reading interests of students with class XI student achievement SMK Negeri 1
Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident from the results of the
regression analysis obtain Fstat > Ftable or 11.438 > 3.23 at the 5 % significance
level . The relative contribution of the student's personal character ( X1 ) on
student achievement ( Y ) of 72.44 % and the relative contribution of students'
reading interests ( X2 ) on student achievement ( Y ) of 27.56 % . For the effective
contribution of the student's personal character ( X1 ) on student achievement ( Y )
of 26.35 % . Effective contribution interest in reading ( X2 ) students on student
achievement ( Y ) of 10.03 % .

Keywords : Personal Character , Interests Reading , Learning Achievement .


PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam
Manusia adalah makhluk belajar dapat diketahui dari
yang memiliki berbagai potensi prestasi belajar yang dicapai siswa.
untuk berkembang terus , Prestasi belajar adalah hasil yang
merealisasikan diri, serta telah dicapai, dilakukan atau
menyempurnakan wujud adanya dikerjakan siswa dalam proses
sebagai manusia. Manusia tidak belajar. Keberhasilan siswa dalam
cukup hanya tumbuh dan belajar dipengaruhi oleh banyak
berkembang dengan dorongan faktor. Namun, secara garis besar
instingnya saja. Tetapi manusia faktor tersebut dapat
membutuhkan bantuan dalam dikelompokkan menjadi 2 yakni
merealisasikan hal tersebut. Salah faktor intenal dan faktor eksternal.
satu yang dibutuhkan manusia Faktor internal merupakan
untuk merealisasikannya adalah faktor yang berasal dari dalam diri
melalui pendidikan. siswa itu sendiri seperti minat,
Menurut Crow and Crow bakat, kecerdasan, kepribadian,
dalam Djatun (2009:26) kemampuan serta motivasi dalam
disebutkan bahwa pendidikan diri siswa. Sedangkan faktor
adalah proses pengalaman yang eksternal merupakan faktor yang
memberikan pengertian, berasal dari luar diri siswa atau
pandangan (insight) dan dapa dikatakan dari lingkungan
penyesuaian bagi seseorang yang disekitarnya seperti Guru,
menyebabkan ia berkembang. perhatian orang tua, kondisi sosial,
Dalam pendidikan terjadi interaksi fasilitas belajar, serta motivasi
antara kehendak, pikiran, sosial.
perhatian, perasaan, dan Salah satu faktor yang
sebagainya, pada diri anak didik. berpengaruh besar dalam
Interaksi tersebut menyebabkan menentukan prestasi belajar adalah
perubahan sikap dan tingkah laku kepribadian atau karakter pribadi
anak didik. siswa. Kepribadian siswa
Secara sederhana dapat menyangkut keseluruhan aspek
dikatakan bahwa perubahan yang yang berkenaan dengan diri pribadi
dikehendaki dalam pendidikan siswa. Sedangkan karakter atau
sebagai hasil dari proses belajar watak merupakan salah satu aspek
mencakup aspek kognitif, aspek dari kepribadian. Dengan demikian
afektif dan aspek psikomotorik. karakter pribadi sisiwa termasuk
Aspek kognitif berkenaan dengan salah satu faktor internal yang
penguasaan pengetahuan baru atau kemungkinan berhubungan dengan
penambahan pengetahuan yang tinggi rendahnya prestasi belajar
telah ada. Aspek afektif berkenaan siswa. Dari berbagai pengamatan
dengan pengembangan sikap dan yang telah dilakukan ternyata
minat baru atau penyempurnaan banyak siswa yang kurang
sikap dan sifat yang telah dimiliki. berprestasi secara maksimal bukan
Sedangkan aspek psikomotorik disebabkan oleh rendahnya tingkat
berhubungan dengan penguasaan kecerdasan atau lemahnya kondisi
keterampilan yang baru atau fisik siswa tersebut melainkan
penyempurnaan keterampilan yang lebih disebabkan oleh tidak
telah dimiliki. dimilikinya karakter pribadi siswa
yang kuat dalam menjalankan diatas, ada salah satu faktor lain
kegiatan belajar. Siswa tidak dapat yang kemungkinan besar dapat
terlepas dari ketegangan emosi, mempengaruhi keberhasilan
rendah diri, tidak percaya diri, prestasi belajar siswa. Faktor ini
mudah putus asa, pesimis, dan adalah mengenai minat membaca
meiliki sikap pasif dalam belajar siswa. Membaca merupakan salah
yang dapat menghambat dirinya satu dari empat keterampilan
dalam menampilkan prestasi berbahasa yang diajarkan di
belajar yang diharapkan. Sekolah . Keempat keterampilan
Karakter berkaitan dengan tersebut saling berhubungan satu
hasrat dan kehendak yang dengan yang lain dan merupakan
mengarah pada pencapaian tujuan satu kesatuan. Kegiatan membaca
yang mengandung nilai baik dan merupakan kegiatan reseptif, suatu
buruk. Kebanyakan siswa di bentuk penyerapan yang aktif.
sekolah menengah berkarakter baik, Dalam kegiatan membaca, pikiran
meskipun mungkin lemah dalam dan mental dilibatkan secara aktif,
berhasrat dan berkehendak. Tetapi tidak hanya aktifitas fisik saja.
kadang tenaga kependidikan Minat membaca siswa
dihadapkan pada kasus mengenai berkaitan dengan perhatian yang
siswa yang memiliki karakter yang kuat dan mendalam disertai dengan
tidak baik, misalnya suka membuat perasaan senang terhadap kegiatan
gaduh di dalam kelas saat membaca sehingga dapat
pembelajaran berlangsung, suka mengarahkan seseorang untuk
bertengkar dengan temannya, membaca dengan kemauannya
mencuri barang milik teman , dan sendiri atau dorongan dari luar.
sebagainya. Apabila tingkah laku Minat membaca juga merupakan
ini sudah menjadi suatu pola perasaan senang seseorang terhadap
umum, maka bukan hanya guru dan bacaan karena adanya pemikiran
temannya saja yang akan merasa bahwa dengan membaca itu dapat
dirugikan. Tetapi prestasi belajar diperoleh kemanfaatan bagi dirinya.
siswa itu sendiri mungkin akan Hasil penelitian yang
mengalami hambatan. dilakukan Rumiyati (2013)
Mengacu pada penelitian menunjukkan bahwa terdapat
yang dilakukan oleh Yusuf hubungan yang signifikan antara
Hartanto (2006) menunjukkan minat membaca dengan prestasi
bahwa Karakter Pribadi Siswa belajar Bahasa Indonesia Siswa
memiliki hubungan yang signifikan Kelas VIII Sekolah Menengah
dengan prestasi belajar siswa. Pertama Negeri 9 Tanjungpinang
Dalam penelitian tersebut, Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan
diperoleh harga thitung = 3,124 yang nilai rhitung adalah 0,427, sedangkan
lebih besar dari harga ttabel = 2,02 pada rtabel adalah 0,404 dengan
yang menunjukkan bahwa terdapat batas signifikan 5%. Artinya nilai
hubungan atau korelasi yang rhitung lebih besar dari rtabel yaitu
signifikan antara Karakter Pribadi (0,427 > 0,404). Penelitian ini
Siswa dengan Prestasi Belajar menunjukkan bahwa Ho yaitu tidak
Siswa. adanya hubungan antara minat baca
Selain faktor Internal dan dengan prestasi belajar ditolak dan
eksternal yang telah dijabarkan Ha yaitu adanya hubungan antara
minat baca dengan prestasi belajar mengunjungi perpustakaan sekolah.
diterima. Berdasarkan data tersebut, 66 %
Meskipun SMK Negeri 1 responden tergolong jarang
Sukoharjo adalah sekolah kejuruan mengunjungi perpustakaan untuk
terbaik di Kabupaten Sukoharjo, membaca buku pelajaran. Selain
tetapi dalam kenyataannya masih itu, siswa SMK Negeri 1 Sukoharjo
terdapat banyak siswa yang khususnya kelas XI lebih
memiliki karakter pribadi yang cenderung malas untuk membaca
tergolong kurang baik. Fakta ini buku pelajaran. Sehingga ketika
didasarkan pada masih tingginya kegiatan pembelajaran berlangsung,
tingkat pelanggaran terhadap sangat terlihat jelas bahwa siswa
peraturan yang ada di sekolah. tidak menguasai bahan yang akan
Pelanggaran itu berupa terlambat diajarkan karena tidak membaca
masuk ke sekolah, terlambat buku pelajaran terlebih dahulu. Hal
mengikuti upacara bendera, bolos ini menunjukkan bahwa masih
saat jam pelajaran berlangsung, rendahnya minat membaca siswa di
menggunakan handphone saat SMK Negeri 1 Sukoharjo.
pembelajaran berlangsung, serta Kurang baiknya karakter
sopan santun terhadap guru yang pribadi siswa dan rendahnya minat
masih kurang baik. membaca siswa merupakan
Beberapa kasus tersebut masalah tersendiri yang harus
bertentangan dengan UU No 20 segera dicarikan solusi untuk
Tahun 2003 Tentang Sistem mengatasinya. Karena secara
Pendidikan Nasional pada Pasal 3, langsung maupun tidak langsung,
yang menyebutkan bahwa minat membaca siswa
pendidikan nasional berfungsi kemungkinan akan berpengaruh
mengembangkan kemampuan dan terhadap prestasi yang akan
membentuk karakter serta didapatkan oleh siswa tersebut.
peradaban bangsa yang bermartabat Pengertian karakter lebih
dalam rangka mencerdaskan ditekankan dalam kaitannya dengan
kehidupan bangsa. Pendidikan nilai moral dan norma etis daripada
nasional bertujuan untuk aspek kepribadian lainnya. Karakter
berkembangnya potensi peserta ialah keseluruhan hasrat manusia
didik agar menjadi manusia yang yang terarah pada suatu tujuan yang
beriman dan bertakwa kepada mengandung nilai moralitas. Di
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dalam berhasrat, berkehendak, dan
mulia, sehat, berilmu, cakap, berperilaku untuk mencapai tujuan,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga seseorang harus memperhatikan
negara yang demokratis serta norma-norma kesusilaan, yaitu nilai
bertanggung jawab. tentang baik dan buruk.
Sedangkan dalam hal minat Pengertian karakter dalam
membaca, siswa SMK Negeri 1 Pustaka Karakter Kristen Anak
Sukoharjo tergolong masih rendah. Sekolah Minggu, menyatakan
Hal ini didasarkan pada hasil bahwa “Karakter adalah kualitas
observasi yang dilakukan oleh moral atau mental seseorang yang
peneliti pada Bulan Nopember menunjukkan identitasnya”.
2013. Data ini diambil berdasarkan Sedangkan Purwanto (1990:145)
tingkat keseringan siswa untuk mengemukakan bahwa “Karakter
atau watak adalah struktur batin Dengan demikian pada
manusia yang tampak pada kelakuan prinsipnya sikap itu dapat kita
atau perbuatan tertentu dan tetap. Ia anggap suatu kecenderungan
merupakan ciri khas dari pribadi siswa untuk bertindak dengan
yang bersangkutan”. cara tertentu”.
Pribadi dapat diartikan sebagai Peranan pendidikan dalam
individu atau perorangan yaitu diri pembentukan sikap pada anak-
pribadi seorang manusia. Menurut anak didik adalah sangat penting.
kamus besar Bahasa Indonesia Untuk itu perlu diperhatikan
istilah pribadi berarti manusia faktor-faktor yang sangat
sebagai perseorangan (diri manusia mempengaruhi perkembangan
atau diri sendiri). dan pembentukan sikap anak-
Berdasarkan berbagai anak didik. Menurut Ellis dalam
pendapat tersebut, dapat Purwanto (1990 :142) bahwa
disimpulkan bahwa karakter pribadi “Faktor-faktor yang sangat
siswa merupakan suatu aspek mempengaruhi perkembangan
kepribadian yang menggambarkan dan pembentukan sikap anak
keadaan jiwa (hasrat, kehendak, didik di dalam pendidikan ialah
kemauan) individu siswa yang kematangan (maturation),
nampak dalam tingkah laku tertentu keadaan fisik anak, pengaruh
dan tetap dalam kehidupan sehari- keluarga, lingkungan sosial,
hari serta berhubungan erat dengan kehidupan sekitar, bioskop, guru,
nilai moral dan norma etis. kurikulum sekolah, dan cara guru
Karakter pribadi siswa mengajar”.
mencakup tiga komponen, yaitu Dari beberapa pendapat dan
sikap, sifat, dan temperamen. Hal ini pernyataan tersebut diatas, dapat
seperti dikemukakan oleh Purwanto disimpulkan bahwa sikap siswa
(1990:144) bahwa “sikap,sifat, dan merupakan suatu kecenderungan
temperamen termasuk ke dalam bereaksi mengambil tindakan
karakter ”. dengan cara-cara tertentu bila
a. Sikap siswa berhadapan dengan situasi
Purwanto (1990:141) atau perangsang yang datang dari
mengemukakan pengertian sikap lingkungan sekitarnya, yang
sebagai berikut: “sikap adalah dipengaruhi oleh kematangan
suatu cara bereaksi terhadap (maturation), keadaan fisik anak,
suatu perangsang. Suatu pengaruh keluarga, lingkungan
kecenderungan untuk bereaksi sosial, kehidupan sekitar,
dengan cara tertentu terhadap bioskop, guru, kurikulum
perangsang atau situasi yang sekolah, dan cara guru mengajar.
dihadapi”. b. Sifat
Tidak berbeda dengan yang Menurut Cattel dalam
dikemukakan Purwanto, Syah Sujanto (1999:117) menyatakan
(1995:120) menyatakan bahwa bahwa “Sifat (trait) ialah suatu
“Sikap (attitude) adalah struktur mental, suatu kesimpulan
kecenderungan yang relatif yang diambil dari tingkah laku
menetap untuk bereaksi dengan yang dapat diamati, untuk
cara baik atau buruk terhadap menunjukkan keajegan dan
orang atau barang tertentu.
ketetapan daripada tingkah laku tingkat emosi seseorang. Sujanto
itu”. (1999:95) menyatakan bahwa
Sedangkan menurut “Temperamen adalah gejala
Purwanto (1990:143) karakteristik daripada sifat emosi
mengemukakan bahwa “Sifat individu, termasuk juga mudah
merupakan ciri-ciri tingkah laku tidaknya kena rangsangan emosi,
atau perbuatan yang banyak kekuatan serta kecepatan
dipengaruhi oleh faktor-faktor bereaksi, kwalitet kekuatan
dari dalam diri seperti suasana hatinya, dan segala cara
pembawaan, minat, konstitusi daripada fluktuasi dan intensitet
tubuh dan cenderung bersifat suasana hati, gejala ini tergantung
tetap/stabil”. Pembawaan kepada faktor konstitusional dan
ditentukan oleh sifat-sifat dan karenanya terutama berasal dari
ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. keturunan”. Karena merupakan
Pembawaan berhubungan dengan faktor pembawaan (keturunan)
batas kesanggupan seseorang, maka temperamen bersifat relatif
maksudnya adalah dapat tidaknya tetap atau tidak dapat berubah
seseorang memecahkan suatu dan tidak dapat dididik.
soal atau permasalahan. Menurut Winkel (1991:92),
Sedangkan minat mengarahkan “Temperamen seseorang meliputi
perbuatan kepada suatu tujuan tiga hal, yaitu steaming dasar,
dan merupakan dorongan bagi sifat-sifat perasaan, dan tempo
perbuatan untuk mencapai tujuan psikis yang berirama tinggi atau
tersebut. lambat”. Yang dimaksud dengan
Dari beberapa pendapat di steaming dasar adalah nada dasar
atas, dapat disimpulkan bahwa alam perasaan, yang lebih kurang
sifat merupakan pola tingkah menetap atau suasana hati; sifat-
laku atau kebiasaan tertentu yang sifat perasaan berkaitan dengan
menyatakan cara menyesuaikan dalamnya perasaan seperti mudah
diri seorang siswa yang khas tersentuh, intensitas perasaan,
terhadap lingkungannya, sifat dan lamanya perasaan; dan tempo
lebih diatur atau dipengaruhi oleh psikis menggambarkan irama
faktor-faktor yang terdapat dalam kejiwaan yang sangat ditentukan
diri siswa dan relatif bebas pengaruh keturunan dan
terhadap pengaruh yang berasal berkaitan erat dengan proses
dari luar. fisiologis seperti denyut jantung
c. Temperamen dan ritme pernafasan.
Temperamen berasal dari Berdasarkan beberapa
kata temper, yang artinya pendapat tersebut, maka yang
campuran. Menurut Suyanto dimaksud dengan temperamen
(2001:102) “Temperamen adalah adalah kecenderungan emosional
sifat-sifat seseorang yang yang merupakan pembawaan
disebabkan adanya campuran- sejak lahir, tidak berubah,
campuran zat di dalam tubuhnya, berhubungan erat dengan
yang juga mempengaruhi tigkah jasmaniah dan menyangkut
laku orang itu”. intensitas perasaan, tingkat
Temperamen kepekaan, dan tempo psikis.
menggambarkan keadaan dan
Setiap orang mempunyai dorongan batin seseorang. Minat
kecenderungan untuk selalu dapat dikatakan sebagai dorongan
berhubungan dengan sesuatu kuat bagi seseorang untuk
yang dianggapnya memberikan melakukan segala sesuatu dalam
kesenangan dan kebahagiaan. mewujudkan pencapaian tujuan
Dari perasaan senang tersebut dan cita-cita yang menjadi
timbul keinginan untuk keinginannya.
memperoleh dan Membaca merupakan
mengembangkan apa yang telah salah satu dari empat
membuatnya senang dan bahagia. keterampilan berbahasa yang
Slameto (1987: 57) diajarkan di Sekolah. Keempat
mengatakan bahwa minat adalah keterampilan tersebut saling
kecenderungan yang tetap untuk berhubungan satu dengan yang
memperhatikan dan mengenang lain dan merupakan satu
beberapa kegiatan. Kegiatan yang kesatuan. Kegiatan membaca
diminati sesorang diperhatikan merupakan kegiatan reseptif,
terus menerus yang disertai suatu bentuk penyerapan yang
dengan rasa senang. Minat selalu aktif. Dalam kegiatan membaca,
diikuti dengan perasaan senang pikiran dan mental dilibatkan
dan dari situ diperoleh kepuasan. secara aktif, tidak hanya aktifitas
Minat besar pengaruhnya fisik saja. Banyak ahli yang
terhadap belajar, karena bila memberikan definisi tentang
bahan pelajaran yang dipelajari membaca. Berikut ini akan
tidak sesuai dengan minat siswa, dikemukakan berbagai pendapat
siswa tidak akan belajar dengan mengenai kegiatan membaca.
sebaik-baiknya. Bahan pelajaran Menurut Akhadiah (1991:
yang menarik minat siswa, lebih 22), membaca merupakan suatu
mudah dipelajari karena minat kesatuan kegiatan yang terpadu
menambah dorongan untuk yang mencangkup beberapa
belajar. kegiatan seperti mengenali huruf
Menurut Hurlock (1999: dan katakata,
114), minat merupakan sumber menghubungkannya dengan
motivasi yang mendorong orang bunyi serta maknanya, serta
untuk melakukan apa yang menarik kesimpulan mengenai
mereka inginkan bila mereka maksud bacaan.
bebas memilih. Bila mereka Selanjutnya, Tarigan
melihat sesuatu akan (1979:7) mengutip pendapat
menguntungkan, mereka merasa Hodgson, mengemukakan bahwa
berminat. Hal ini akan membaca adalah suatu proses
mendatangkan kepuasan. yang dilakukan serta digunakan
Jadi dapat disimpulkan oleh pembaca untuk memperoleh
bahwa minat merupakan suatu pesan yang hendak disampaikan
sikap batin dari dalam diri penulis melalui media kata-kata
seseorang yang merupakan suatu atau bahasa tulis. Anderson
perhatian khusus terhadap suatu (Tarigan, 1979: 7) mengartikan
hal tertentu yang tercipta dengan membaca ditinjau dari sudut
penuh kemauan dan perasaan lingkungan bahwa membaca
senang yang timbul dari adalah suatu proses penyandian
kembali dan pembacaan sandi (a Dari pendapat di atas
recording and decoding process). dapat ditegaskan bahwa minat
Oleh karena itu, dalam membaca membaca terkandung unsur
diperlukan kejelian pembaca perhatian, kemauan, dorongan
untuk mengetahui isi yang dan rasa senang untuk membaca.
tersurat ataupun yang tersirat. Perhatian bisa dilihat dari
Rahim (2005:28) perhatiannya terhadap kegiatan
mengemukakan bahwa minat membaca, mempunyai kemauan
baca ialah keinginan yang kuat yang tinggi untuk membaca,
disertai dengan usaha-usaha dorongan dan rasa senang yang
seseorang untuk membaca. Orang timbul dari dalam diri maupun
yang mempunyai minat membaca dari pengaruh orang lain. Semua
yang kuat akan diwujudkannya itu merupakan aktivitas yang
dalam kesediaannya untuk dilakukan dengan penuh
mendapat bahan bacaan dan ketekunan dan cenderung
kemudian membacanya atas menetap.
kesadarannya sendiri atau Menurut Adityaromantika
dorongan dari luar. (2010: 12) unsur-unsur minat
Menurut Wahadaniah menyangkut 3 Aspek. Aspek-
dalam Ratnasari (2011:16) minat aspek tersebut antara lain
baca adalah suatu perhatian yang Perhatian, Kesenangan/Perasaan
kuat dan mendalam disertai Senang dan Kemauan.
dengan perasaan senang terhadap a. Perhatian
kegiatan membaca sehingga Perhatian erat
dapat mengarahkan seseorang kaitannya dengan minat
untuk membaca dengan individu. Bila individu
kemauannya sendiri atau memiliki perhatian terhadap
dorongan dari luar. Minat suatu objek, maka terhadap
membaca juga merupakan objek tersebut biasanya timbul
perasaan senang seseorang minat secara spontan dan
terhadap bacaan karena adanya otomatis. Menurut Gazali
pemikiran bahwa dengan dalam Slameto (2003:56)
membaca itu dapat diperoleh menyatakan bahwa “perhatian
kemanfaatan bagi dirinya. adalah keaktifan jiwa yang
Minat baca merupakan dipertinggi, jiwa itupun
suatu kecenderungan semata-mata tertuju kepada
kepemilikan keinginan atau suatu obyek (benda/hal atau
ketertarikan yang kuat dan sekumpulan obyek)”.
disertai usaha-usaha yang terus Sebagaimana yang
menerus pada diri seseorang diungkapkan oleh Bimo
terhadap kegiatan membaca yang Walgito (2004:98) mengenai
dilakukan secara terus menerus perhatian adalah sebagai
dan diikuti dengan rasa senang berikut.
tanpa paksaan, atas kemauannya “Perhatian merupakan
sendiri atau dorongan dari luar pemusatan atau
sehingga seseorang tersebut konsentrasi dari seluruh
mengerti atau memahami apa aktivitas individu yang
yang dibacanya. ditujukan kepada suatu
objek atau sekumpulan memberikan semangat dan
objek. Kalau individu energi batin untuk berusaha
sedang memperhatikan semaksimal mungkin.
suatu benda misalnya, Demikian halnya
ini berarti bahwa seluruh dengan siswa, apabila siswa
aktivitas individu tersebut merasa senang dan
dicurahkan atau berantusias untuk melakukan
dikonsentrasikan kepada aktivitas membaca. Hal ini
benda tersebut.” akan menjadikan siswa
Menurut Kartono tersebut mempunyai minat
(2008:11) “perhatian itu membaca.
merupakan reaksi umum dari c. Kemauan
organisme dan kesadaran, yang Kemauan merupakan
menyebabkan bertambahnya dorongan keinginan pada
aktivitas, daya konsentrasi dan setiap manusia untuk
pembatasan kessadaran membentuk dan
terhadap suatu objek”. merealisasikan diri, dan
Dengan demikian kemampuannya serta
perhatian yang ada pada meningkatkan taraf
individu menimbulkan minat kehidupan. Menurut pendapat
untuk melakukan suatu Kartono (2008:104)
kegiatan. Seperti hanya dengan menyatakan bahwa “Kemauan
siswa yang mempunya adalah dorongan dan
perhatian terhadap kegiatan kehendak yang terarah pada
membaca akan menjadikan tujuan hidup tertentu, dan
kegiatan membaca sebagai dikendalikan oleh
objek kegiatan yang menjadi pertimbangan akal budi”.
minatnya. Semakin tinggi Sedangkan Dimyati &
perhatian terhadap buku bacaan Mujiono (2002:90)
maka akan semakin tinggi pula menyatakan :
minatnya dalam membaca. Kemauan merupakan
b. Perasaan Senang tindakan mencapai
Seseorang yang merasa tujuan secara kuat.
senang biasanya langsung Kemauan seseorang
menghayati apakah suatu timbul karena adanya (i)
obyek baginya keinginan yang kuat
berharga/bernilai atau tidak. untuk mencapai tujuan.
Bila obyek itu dihayati sebagai (ii) pengetahuan tentang
sesuatu yang berharga, maka cara memperoleh tujuan.
akan timbul perasaan senang. (iii) energi dan
Perasaan senang adalah suatu kecerdasan, dan. (iv)
komponen dalam bersikap pengeluaran energi yang
positif terhadap belajar, sikap tepat untuk mencapai
positif dan perasaan senang tujuan.
merupakan salah satu Apabila seseorang
komponen bersikap positif sudah menetapkan suatu
terhadap belajar, sikap positif keputusan tentang minatnya
dan perasaan senang itu untuk dikerjakan, maka timbul
kemauan pada diri seseorang sering disebut dengan istilah mid
untuk bertindak dan semester (UTS) dan ujian akhir
melaksanakan keputusan itu. semester (UAS), tetapi dalam
Seorang siswa yang ingin prestasi belajar diharapkan adalah
memperoleh prestasi yang peningkatan yang dilakukan
diinginkannya akan berusaha dalam materi yang diajarkan.
mengembangkan Untuk mengetahui
kemampuannya yang dalam prestasi belajar siswa perlu
hal ini dapat diperoleh dengan diadakan suatu evaluasi yang
membaca. Dengan adanya bertujuan untuk mengetahui
kemauan akan menimbulkan sejauh manakah proses belajar
dan menumbuhkan minat dan pembelajaran ituberlangsung
membaca dan melaksanakan secara efektif. Efektifitas proses
ektivitas membaca untuk belajar tersebut akan tampak
memperoleh tujuan yang pada kemampuan siswa
hendak dicapainya. menguasai materi pelajaran.
Dalam proses pendidikan Berkaitan dengan lokasi
prestasi dapat diartikan sebagai penelitian , prestasi belajar di
hasil dari proses belajar mengajar SMK Negei 1 Sukoharjo,
yakni, penguasaan, perubahan dinyatakan dalam bentuk simbol
emosional, atau perubahan berupa angka. Angka dalam nilai
tingkah laku yang dapat diukur raport diperoleh dari perhitungan
dengan tes tertentu (Abdullah, nilai rata-rata formatif dan nilai
2008). ulangan umum, sesuai dengan
Prestasi belajar adalah peraturan yang diberlakukan di
hasil maksimum yang dicapai SMK Negeri 1 Sukoharjo
oleh seseorang setelah melakukan perhitungan nilai raport
kegiatan belajar yang diberikan menggunakan rumus sebagai
berdasarkan atas pengukuran berikut :
tertentu (Ilyas, 2008). Nilai Raport = (A x 0,7) + (B x
Prestasi belajar adalah 0,3)
perubahan tingkah laku yang Keterangan :
dianggap penting yang A = Rata-Rata Ulangan Harian
diharapkan dapat mencerminkan B = Rata-Rata (Praktek + UTS +
perubahan yang terjadi sebagai UAS)
hasil belajar siswa, baik yang ( Sumber, SK Dirjen
berdimensi cipta, dan rasa Mandikdasmen Nomor 12/C/Kep/TU
maupun yang berdimensi karsa Thn 2008 )
(Syah M, 2006).
Jadi prestasi belajar
adalah hasil belajar setelah
mengikuti program pembelajaran METODE PENELITIAN
yang dinyatakan dengan skor Penelitian ini dilaksanakan di
atau nilai. Pengukuran akan SMK Negeri 1 Sukoharjo,
pencapaian prestasi belajar siswa dilaksanakan dalam kurun waktu 5
dalam pendidikan formal telah Bulan terhitung mulai dari Bulan
ditetapkan dalam jangka waktu Desember 2013 sampai dengan Bulan
yang bersifat caturwulan dan April 2014. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode adalah Tabulasi Data, Uji Prasyarat
deskriptif korelasional dengan yang berupa Uji Normalitas, Uji
menggunakan pendekatan kuantitatif, Linieritas dan Uji Independensi, serta
yakni mendeskripsikan mengenai Pengujian hipotesis dengan
hubungan antara Karakter Pribadi menggunakan Regresi Berganda.
Siswa dan Minat Membaca Siswa PEMBAHASAN
dengan Prestasi Belajar Siswa. Dalam Berdasarkan hasil pengumpulan
penelitian ini yang akan menjadi data, setelah diolah capaian rata-rata
variabel bebas terdiri dari 2 hal yakni karakter pribadi siswa adalah 80 %.
Karakter Pribadi Siswa (X1) dan Minat Berdasarkan hasil analisis data yang
Membaca Siswa (X2), dan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
menjadi variabel terikat (Y) adalah faktor-faktor pendukungkarakter
Prestasi Belajar Siswa. Populasi dalam pribadi siswa antara lain : sifat-sifat
penelitian ini adalah siswa kelas XI perasaan siswa, keadaan fisik ketika
SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun mengikuti pembelajaran, pengaruh
Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 286 lingkungan sekitar, profil guru saat
siswa terdiri dari 8 kelas dengan alasan mengajar, steaming dasar serta
bahwa Kelas XI SMK Negeri 1 pembawaan. Disamping faktor
Sukoharjo merupakan kelas yang pendukung, terdapat pula faktor-faktor
paling banyak melakukan pelanggaran yang tidak mendukung, yaitu : Tempo
terhadap tata tertib sekolah. Selain itu Psikis yang dimiliki oleh siswa.
juga minat membaca buku pelajaran di Dari hasil tersebut, dapat
kelas ini sangat rendah. Dari jumlah diketahui hal-hal sebagai berikut :
populasi 286 siswa, tidak karakter pribadi yang dimiliki oleh
memungkinkan untuk diambil siswa dapat meningkatkan prestasi
seluruhnya sehingga perlu diambil belajar siswa. Dengan karakter pribadi
sampel, peneliti mengambil sampel yang kuat dalam menjalankan kegiatan
berjumlah 43 orang siswa, sampel belajarnya, serta dengan
diambil sebesar 15 % dari jumlah siswa memperhatikan faktor psikologis yang
tiap kelas. Pengambilan sampel lain dan didukung faktor-faktor
penelitian dilakukan dengan teknik penentu keberhasilan belajar, siswa
proportional random sampling, yaitu akan dapat berprestasi sesuai dengan
pengambilan sampel yang dilakukan apa yang siswa tersebut harapkan.
dengan mendasarkan diri pada jumlah Siswa yang memiliki sifat-sifat
yang ditentukan, dilakukan secara acak perasaan yang baik, akan menjadikan
dan memperhatikan proporsi. siswa memiliki ketenangan dalam
Instrumen penelitian yang digunakan mengikuti kegiatan pembelajaran dan
pada penelitian ini yang berfungsi selalu dapat melepaskan diri dari
sebagai alat pengumpul data adalah masalah yang dapat mengganggu
angket dan studi dokumentasi. Untuk kegiatan belajarnya. Didukung dengan
mengetahui tingkat validitas suatu profil guru yang menyenangkan dan
instrumen, digunakan koefisien menarik di mata siswa, pengaruh
korelasi dengan menggunakan rumus lingkungan yang positif terhadap
Product Moment dari Pearson, kegiatan belajar serta kondisi / keadaan
sedangkan untuk mengetahui tingkat fisik yang mendukung akan dapat
reliabilitas menggunakan rumus Alpha menampilkan prestasi belajar sesuai
dari Cronbach. Langkah analisis data dengan apa yang diharapkan.
yang dilakukan dalam penelitian ini
Sedangkan kelemahan pada dan minat membaca siswa sebesar 70
karakter pribadi siswa ditunjukkan %, maka dapat dikatakan bahwa tingkat
pada item nomor 25 yang berkaitan prestasi belajar siswa kelas XI SMK
dengan tempo psikis yang dimiliki Negeri 1 Sukoharjo masih dapat
siswa. Perasaan takut yang dimiliki ditingkatkan lagi sesuai dengan
oleh siswa menjadikan siswa tidak kemampuan masing-masing siswa.
percaya diri, pesimis dan kurang aktif Hal ini membuktikan bahwa
dalam pembelajaran. Hal ini akan dengan karakter pribadi siswa yang
menghambat prestasi belajar siswa kuat dalam menjalankan kegiatan
yang diharapkan. belajar dan minat membaca yang
Minat membaca siswa juga dimiliki siswa, tidak dapat diabaikan
berhubungan dengan prestasi belajar dalam usaha untuk meningkatkan
siswa. Hal ini dibuktikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan
capaian rata-rata minat membaca siswa demikian apabila kedua hal tersebut
kelas XI SMK Negeri 1 Sukoharjo terdapat bersama-sama dalam diri
sebesar 70 %. Dari hasil analisis data siswa dan secara bersama-sama
yang telah dilakukan, dapat diketahui menggerakkan dan mengarahkan siswa
faktor-faktor yang mendukung dalam dalam belajar, maka siswa akan mampu
minat membaca siswa antara lain : meraih prestasi belajar melebihi
sikap positif dan pembatasan prestasi belajar sebelumnya maupun
kesadaran. prestasi belajar teman yang lain.
Dari hasil tersebut, dapat
diketahui hal-hal sebagai berikut : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
minat membaca yang dimiliki oleh SARAN
siswa berhubungan dengan prestasi Berdasarkan hasil analisis data
belajar siswa. Dengan minat membaca dan pengujian hipotesis, kesimpulan
yang dimiliki oleh siswa yang dari peneltian ini adalah :
didukung dengan sikap positif dan 1. Ada hubungan yang signifikan
kesadaran siswa bahwa membaca buku antara Karakter Pribadi Siswa
pelajaran sangat bermanfaat dan dapat dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
meningkatkan prestasi belajarnya, XI SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun
sehingga siswa akan dapat meraih Ajaran 2013/2014.
prestasi belajar lebih dari apa yang 2. Ada hubungan yang signifikan
diharapkan. antara Minat Membaca Siswa
Selain itu, terdapat pula dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
kelemahan dalam Minat membaca XI SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun
siswa yaitu pada item nomor 30 yang Ajaran 2013/2014.
berisi tentang daya konsentrasi siswa. 3. Ada hubungan yang signifikan
Daya konsentrasi siswa sangat lemah antara Karakter Pribadi Siswa dan
ketika membaca buku pelajaran Minat Membaca Siswa dengan
sehingga siswa sering merasa cepat Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
bosan ketika membaca buku pelajaran. SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun
Hal ini dapat menghambat prestasi Ajaran 2013/2014.
belajar siswa seperti yang diharapkan. Dari data yang terkumpul dan
Disamping itu, capaian rata-rata hasil analisis yang telah dilakukan juga
prestasi belajar siswa adalah sebesar 81 diperoleh temuan lain yang
%. Dengan melihat pencapaian variabel berhubungan dengan ketiga variabel
karakter pribadi siswa sebesar 80 % (Karakter Pribadi, Minat Membaca dan
Prestasi Belajar Siswa). Temuan sumbangan terhadap prestasi
tersebut antara lain: belajar siswa.
1. Persentase tiga variabel di Kelas XI Berdasarkan Kajian teori dan
SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun hasil penelitian yang ada, maka dapat
Ajaran 2013/2014 adalah 80 % disampaikan beberapa implikasi yang
untuk Karakter Pribadi Siswa, 70 % berguna baik implikasi teoritis maupun
untuk Minat Membaca Siswa dan 81 implikasi praktis dalam upaya
% untuk Prestasi Belajar Siswa. meningkatkan prestasi belajar siswa
2. Dari hasil perhitungan diperoleh SMK Negeri 1 Sukoharjo khususnya
persamaan regresi kelas XI yaitu sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Artinya bahwa rata-rata Berdasarkan hasil penelitian
Prestasi Belajar Siswa akan ini, telah diketahui bahwa ternyata
meningkat atau menurun sebesar karakter pribadi siswa dan minat
0,0054 untuk setiap peningkatan membaca siswa mempunyai korelasi
atau penurunan Karakter Pribadi yang signifikan dengan prestasi
Siswa (X1) dan juga akan meningkat belajar siswa kelas XI SMK Negeri
atau menurun sebesar 0,016 untuk 1 Sukoharjo Tahun ajaran
setiap peningkatan atau penurunan 2013/2014. Dengan demikian dapat
satu unit Minat Membaca Siswa dikatakan bahwa karakter pribadi
(X2). siswa yang kuat disertai dengan
3. Besarnya sumbangan relatif dan minat membaca buku pelajaran yang
efektif berdasarkan hasil pengujian tinggi, maka siswa akan mampu
adalah sebesar : menampilkan prestasi belajar yang
a. Sumbangan relatif karakter sesuai dengan apa yang diharapkan
pribadi siswa terhadap prestasi serta mampu melebihi dengan
belajar siswa sebesar 72,44 %, prestasi belajar sebelumnya.
tanpa memperhatikan faktor lain Teori-teori dalam penelitian
yang memberikan sumbangan ini dapat membuktikan bahwa
terhadap prestasi belajar siswa. dengan karakter pribadi yang baik
b. Sumbangan relatif minat dan minat membaca yang tinggi
membaca siswa terhadap prestasi akan menjadikan siswa bisa
belajar siswa sebesar 27,56 %, berprestasi lebih baik.
tanpa memperhatikan faktor lain Jadi, apabila karakter pribadi
yang memberikan sumbangan dan minat membaca siswa
terhadap prestasi belajar siswa. diperhatikan dengan baik dalam
c. Sumbangan efektif karakter kegiatan pembelajaran, hal ini dapat
pribadi siswa terhadap prestasi meningkatkan penguasaan materi
belajar siswa sebesar 26,35 %, baik itu dalam proses pembelajaran
dengan memperhatikan faktor maupun dalam evaluasi akan
lain yang memberikan meningkatkan tingkat prestasi
sumbangan terhadap prestasi belajar siswa.
belajar siswa. 2. Implikasi Praktis
d. Sumbangan efektif minat Penelitian ini juga
membaca siswa terhadap prestasi memberikan gambaran secara jelas
belajar siswa sebesar 10,03 %, bahwa Karakter Pribadi dan Minat
dengan memperhatikan faktor Membaca memiliki hubungan yang
lain yang memberikan signifikan dengan Prestasi Belajar
Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 ini dilaksanakan, diharapkan guru
Sukoharjo. Bagi guru SMK Negeri mampu meningkatkan tempo
Sukoharjo khususnya yang psikis yang dimiliki siswa
mengampu kelas XI, penelitian ini melalui metode atau cara
dapat dijadikan sebagai bahan agar mengajar yang diterapkannya.
lebih memperhatikan karakter b. Karena tingkat konsentrasi siswa
pribadi yang dimiliki oleh siswa, ketika membaca buku pelajaran
sehingga guru bisa memberikan masih sangat rendah, kepala
pengajaran dengan metode dan cara sekolah sebaiknya
yang sesuai dengan karakter yang memperhatikan dan
dimuliki oleh siswa. Disamping itu, meningkatkan fasilitas yang ada
penelitian ini juga dapat dijadikan di perpustakaan sekolah. Dengan
bahan masukan bagi guru agar peningkatan fasilitas di
sebisa mungkin menerapkan metode perpustakaan diharapkan siswa
pembelajaran yang dapat merasa nyaman ketika membaca
meningkatkan minat membaca yang buku pelajaran dan dapat
dimiliki oleh siswa. meningkatkan daya konsentrasi
Dengan kata lain, hasil siswa ketika membaca buku
penelitian ini akan mendorong pelajaran serta akan
pihak-pihak yang berhubungan meningkatkan prestasi belajar
langsung dalam dunia pendidikan siswa.
siswa terutama Guru / Tenaga 2. Bagi Guru
Kependidikan di lingkup SMK a. Berdasarkan hasil penelitian ini,
Negeri 1 Sukoharjountuk berperan tempo psikis siswa yang berupa
aktif dalam meningkatkan prestasi keberanian untuk maju ke depan
belajar siswa melalui peningkatan kelas dan mengemukakan
karakter pribadi siswa dan pendapat masih rendah. Guru
penumbuhan minat membaca buku hendaknya meningkatkan
pelajaran. kedekatan dengan siswa agar
Berdasarkan hasil penelitian siswa lebih berani untuk
yang telah dilakukan, terdapat mengemukakan pendapat dalam
beberapa saran yang diharapkan pembelajaran di kelas tanpa rasa
dapat berguna bagi peningkatan takut dan malu dengan cara
prestasi siswa kelas XI SMK Negeri mendekati siswa dan memberikan
1 Sukoharjo Tahun Ajaran dorongan serta perhatian agar
2013/2014 di masa mendatang, mereka lebih berani. Dengan
antara lain sebagai berikut : rendahnya tempo psikis siswa,
1. Bagi Kepala Sekolah siswa cenderung malu dan takut
a. Dikerenakan karakter pribadi untuk berbicara dan
siswa yang berhubungan dengan mengemukakan pendapat di
tempo psikis siswa masih rendah. depan kelas. Sehingga ketika
Kepala Sekolah hendaknya lebih memilih metode pembelajaran,
mendorong para guru agar lebih guru sebaiknya memperhatikan
memperhatikan karakter siswa hal ini. Guru bisa menggunakan
dalam pembelajaran melalui metode presentasi dan diskusi
adanya sosialisasi, seminar atau agar siswa lebih aktif dan
workshop yang berkaitan dengan keberanian siswa untuk
karakter siswa. Sehingga apabila mengemukakan pendapat dan
berbicara di depan kelas dapat Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
meningkat. Penelitian Suatu Pendekatan
b. Karena tingkat konsentrasi siswa Praktik. Yogyakarta : PT. Rineka
ketika membaca buku pelajaran Cipta.
masih sangat rendah, guru Dimyati & Mujiono. (1999). Belajar
hendaknya memilih dan dan Pembelajaran. Jakarta :
menjalankan metode Rineka Cipta.
pembelajaran yang menjadikan Djarwanto Ps.SE. (2001). Mengenal
siswa lebih banyak membaca Beberapa Uji Statistik Dalam
buku pelajaran. Selain itu, guru Penelitian. Yogyakarta:Liberty.
juga diharapkan lebih bisa Djatun,R., Sutijan, & Sukirno. (2009).
memberikan suasana yang Pengantar Ilmu Pendidikan.
nyaman ketika siswa membaca Surakarta : Learning Resources
buku pelajaran di kelas. Center FKIP UNS.
3. Bagi Siswa Doni Frediyanto.(2012). Pengaruh
a. Siswa diharapkan mampu Fasilitas Perpustakaan Dan
membenahi karakter pribadinya Pelayanan Pustakawan terhadap
yang berhubungan dengan tempo Minat Baca Masyarakat Di
psikisnya. Sehingga dapat Perpustakaan Daerah Kabupaten
meningkatkan kepercayaan dan Boyolali. Skripsi Tidak
keaktifan diri dalam kegiatan Dipublikasikan. Universitas
belajar. Sebelas Maret, Surakarta.
b. Siswa diharapkan dapat Ergul, Hulya. (2004, April) .
memperbaiki tingkat Relationship Between Student
konsentrasinya ketika membaca Characteristics and Academic
buku pelajaran. Sehingga apa Achievement in Distance
yang dibaca dapat dipahami Education and Application on
dengan baik dan hasilnya dapat Students of Anadolu University.
meningkatkan prestasi Turkish Online Journal of
belajarnya. Distance Education-TOJDE. 5
(2). Jurnal diperoleh tanggal 29
DAFTAR PUSTAKA Januari 2014, dari
Anggrianto, Nugra. (2013,Januari). https://tojde.anadolu.edu.tr/tojde1
Hubungan Karakter Siswa 4/articles/ergul.htm
Dengan Prestasi Belajar Siswa Hamdani. (2010). Strategi Belajar
Kelas XI Program Keahlian Mengajar. Bandung :
Teknik Instalasi Tenaga Listrik CV.Pustaka Setia.
(Titl) Di SMK Negeri 2 Hartanti, Afriza, Nur. (2013).
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Hubungan Minat Membaca
Teknik Elektro. 2 (1). Jurnal Siswa Dengan Prestasi Belajar
diperoleh tanggal 04 Maret 2014, Siswa Program Studi Keahlian
dari Jasa Boga di SMK N 1 Sewon
http://journal.student.uny.ac.id/ju Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal
rnal/artikel/4409/83/485. Pend. Teknik Boga-S1. 2 (9).
__________. (1994). Kamus Besar Jurnal Diperoleh Tanggal 04
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Maret 2014, dari
Pustaka. http://journal.student.uny.ac.id/ju
rnal/artikel/3410/27/1.
Muharom, Jamaludin. (2011) Pelajaran 2012/2013. Jurnal
pentingnya pendidikan karakter diperoleh tanggal 8 Januari 2014,
di sekolah menengah kejuruan dari http://jurnal.umrah.ac.id
(SMK). Diperoleh 3 Maret 2014, Satiadarma, Monty, P. (2001). Dasar-
dari Dasar Psikologi Olahraga.
http://jamaludin270790.blogspot. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
com/2011/03/makalah- Slamet,Y. (2006). Metode Penelitian
pendidikankarakter-siswa- Sosial. Surakarta : Sebelas Maret
smk.html University Press.
Soehartono, Irawan.(2011). Metode
Mujib, Abdul. (1999). Fitrah dan Penelitian Sosial. Bandung : PT.
Kepribadian Islam Sebuah Remaja Rosdakarya.
Pendekatan Psikologi. Jakarta: Sudjana. (1992). Metoda Statistika.
Darul Falah. Bandung :Tarsito
Mujib, Abdul. (2006). Kepribadian Sudjiono, Anas. (1994). Pengantar
dalam Psikologi Islam. Jakarta: Statistik Pendidikan. Jakarta :
Raja Grafindo Persada. Raja Grafindo Persada.
Nurul Qomarudin. (2009). Studi Sujanto, Agus. (2001). Psikologi
Korelasi Antara Minat Membaca Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Buku Keagamaan Dengan Sujanto,A., Lubis,H., Hadi, T. (2001).
Prestasi Belajar Mata pelajaran Psikologi Kepribadian. Jakarta :
pendidikan Agama Islam Pada Bumi Aksara.
Siswa SMP Muhammadiyah 1 Sukmadinata, Nana, Syaodih. (2003).
Ponorogo Jawa Timur. Jurnal Landasan Psikologi Proses
diperoleh tanggal 6 Januari 2014, pendidikan. Bandung : Remaja
dari http://digilib.uinsuka.ac.id Rosdakarya.
Octafianti Utami . (2013) . Hubungan Tim Pengembang MKDP. (2006).
Antara Pemanfaatan E-larning Materi Perkuliahan Kurikulum
dengan Motivasi Belajar Siswa . dan Pembelajaran. Bandung: FIP
Jurnal diperoleh tanggal 28 UPI
Januari 2014, dari Winkel. (1991). Psikologi Belajar.
repository.upi.edu Jakarta : Grasindo.
Riduan. (2011). Skala Pengukuran Yusuf Hartanto. (2006). Korelasi
Variabel-Variabel Penelitian. Antara Karakter Pribadi Siswa
Bandung : Alfabeta. dan Motivasi Berprestasi Dengan
Rumiyati. (2013). Hubungan Minat Prestasi Belajar Siswa Kelas II
Baca dengan Prestasi Belajar SMK Murni 2 Surakarta Tahun
Bahasa Indonesia Siswa Kelas Ajaran 2005/2006. Skripsi Tidak
VIII Sekolah Menengah Pertama dipublikasikan, Universitas
Negeri 9 Tanjungpinang Tahun Sebelas Maret, Surakarta.

Das könnte Ihnen auch gefallen