Korelasi Antara Karakter Pribadi dan Minat Membaca dengan Prestasi
Belajar Siswa
Arwan Gunawan, Ign. Wagimin, Patni Ninghardjanti
Pendidikan Ekonomi – BKK PAP, J.PIPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta, Telp/Fax (0271) 648939 E-mail : arwanjuve@gmail.com
Abstract: The purpose of this study was to : ( 1) Determine whether there is a
significant correlation between students' personal character with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo academic year 2013/2014 . ( 2) Determine whether there is a significant correlation between the students' interest in reading with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo academic year 2013/2014. ( 3 ) Determine whether there is a significant correlation between students’ personal character and the students' interest in reading with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo academic year 2013/2014. This study uses a quantitative approach with a descriptive correlational method . The population in this study was a class XI student of SMK Negeri 1 Sukoharjo Academic Year 2013/2014 . The sampling technique used in this study is proportional random sampling , a total of 43 students or 15 % of the number of students in each class consists of 8 classes . Data collection techniques is by using questionnaires and documentation . Analysis of the data used in this study is multiple linear regression analysis techniques . With the results of multiple linear equation Ŷ = 6.75 + 0.016 X1 + 0.0054 X2. Based on the results of this study concluded that : ( 1 ) There is a significant relationship between students' personal character with a class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident from the results of the regression analysis obtain rstat > rtable or 0.3268 > 0.304 at a significance level of 5 % . ( 2 ) There is a significant relationship between the students' interest in reading class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident from the results of the regression analysis obtain rstat > rtable or 0.3486 > 0.304 at a significance level of 5 % . ( 3 ) There is a significant relationship between students' personal character and reading interests of students with class XI student achievement SMK Negeri 1 Sukoharjo school year 2013/2014 . This is evident from the results of the regression analysis obtain Fstat > Ftable or 11.438 > 3.23 at the 5 % significance level . The relative contribution of the student's personal character ( X1 ) on student achievement ( Y ) of 72.44 % and the relative contribution of students' reading interests ( X2 ) on student achievement ( Y ) of 27.56 % . For the effective contribution of the student's personal character ( X1 ) on student achievement ( Y ) of 26.35 % . Effective contribution interest in reading ( X2 ) students on student achievement ( Y ) of 10.03 % .
Keywords : Personal Character , Interests Reading , Learning Achievement .
PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam Manusia adalah makhluk belajar dapat diketahui dari yang memiliki berbagai potensi prestasi belajar yang dicapai siswa. untuk berkembang terus , Prestasi belajar adalah hasil yang merealisasikan diri, serta telah dicapai, dilakukan atau menyempurnakan wujud adanya dikerjakan siswa dalam proses sebagai manusia. Manusia tidak belajar. Keberhasilan siswa dalam cukup hanya tumbuh dan belajar dipengaruhi oleh banyak berkembang dengan dorongan faktor. Namun, secara garis besar instingnya saja. Tetapi manusia faktor tersebut dapat membutuhkan bantuan dalam dikelompokkan menjadi 2 yakni merealisasikan hal tersebut. Salah faktor intenal dan faktor eksternal. satu yang dibutuhkan manusia Faktor internal merupakan untuk merealisasikannya adalah faktor yang berasal dari dalam diri melalui pendidikan. siswa itu sendiri seperti minat, Menurut Crow and Crow bakat, kecerdasan, kepribadian, dalam Djatun (2009:26) kemampuan serta motivasi dalam disebutkan bahwa pendidikan diri siswa. Sedangkan faktor adalah proses pengalaman yang eksternal merupakan faktor yang memberikan pengertian, berasal dari luar diri siswa atau pandangan (insight) dan dapa dikatakan dari lingkungan penyesuaian bagi seseorang yang disekitarnya seperti Guru, menyebabkan ia berkembang. perhatian orang tua, kondisi sosial, Dalam pendidikan terjadi interaksi fasilitas belajar, serta motivasi antara kehendak, pikiran, sosial. perhatian, perasaan, dan Salah satu faktor yang sebagainya, pada diri anak didik. berpengaruh besar dalam Interaksi tersebut menyebabkan menentukan prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku kepribadian atau karakter pribadi anak didik. siswa. Kepribadian siswa Secara sederhana dapat menyangkut keseluruhan aspek dikatakan bahwa perubahan yang yang berkenaan dengan diri pribadi dikehendaki dalam pendidikan siswa. Sedangkan karakter atau sebagai hasil dari proses belajar watak merupakan salah satu aspek mencakup aspek kognitif, aspek dari kepribadian. Dengan demikian afektif dan aspek psikomotorik. karakter pribadi sisiwa termasuk Aspek kognitif berkenaan dengan salah satu faktor internal yang penguasaan pengetahuan baru atau kemungkinan berhubungan dengan penambahan pengetahuan yang tinggi rendahnya prestasi belajar telah ada. Aspek afektif berkenaan siswa. Dari berbagai pengamatan dengan pengembangan sikap dan yang telah dilakukan ternyata minat baru atau penyempurnaan banyak siswa yang kurang sikap dan sifat yang telah dimiliki. berprestasi secara maksimal bukan Sedangkan aspek psikomotorik disebabkan oleh rendahnya tingkat berhubungan dengan penguasaan kecerdasan atau lemahnya kondisi keterampilan yang baru atau fisik siswa tersebut melainkan penyempurnaan keterampilan yang lebih disebabkan oleh tidak telah dimiliki. dimilikinya karakter pribadi siswa yang kuat dalam menjalankan diatas, ada salah satu faktor lain kegiatan belajar. Siswa tidak dapat yang kemungkinan besar dapat terlepas dari ketegangan emosi, mempengaruhi keberhasilan rendah diri, tidak percaya diri, prestasi belajar siswa. Faktor ini mudah putus asa, pesimis, dan adalah mengenai minat membaca meiliki sikap pasif dalam belajar siswa. Membaca merupakan salah yang dapat menghambat dirinya satu dari empat keterampilan dalam menampilkan prestasi berbahasa yang diajarkan di belajar yang diharapkan. Sekolah . Keempat keterampilan Karakter berkaitan dengan tersebut saling berhubungan satu hasrat dan kehendak yang dengan yang lain dan merupakan mengarah pada pencapaian tujuan satu kesatuan. Kegiatan membaca yang mengandung nilai baik dan merupakan kegiatan reseptif, suatu buruk. Kebanyakan siswa di bentuk penyerapan yang aktif. sekolah menengah berkarakter baik, Dalam kegiatan membaca, pikiran meskipun mungkin lemah dalam dan mental dilibatkan secara aktif, berhasrat dan berkehendak. Tetapi tidak hanya aktifitas fisik saja. kadang tenaga kependidikan Minat membaca siswa dihadapkan pada kasus mengenai berkaitan dengan perhatian yang siswa yang memiliki karakter yang kuat dan mendalam disertai dengan tidak baik, misalnya suka membuat perasaan senang terhadap kegiatan gaduh di dalam kelas saat membaca sehingga dapat pembelajaran berlangsung, suka mengarahkan seseorang untuk bertengkar dengan temannya, membaca dengan kemauannya mencuri barang milik teman , dan sendiri atau dorongan dari luar. sebagainya. Apabila tingkah laku Minat membaca juga merupakan ini sudah menjadi suatu pola perasaan senang seseorang terhadap umum, maka bukan hanya guru dan bacaan karena adanya pemikiran temannya saja yang akan merasa bahwa dengan membaca itu dapat dirugikan. Tetapi prestasi belajar diperoleh kemanfaatan bagi dirinya. siswa itu sendiri mungkin akan Hasil penelitian yang mengalami hambatan. dilakukan Rumiyati (2013) Mengacu pada penelitian menunjukkan bahwa terdapat yang dilakukan oleh Yusuf hubungan yang signifikan antara Hartanto (2006) menunjukkan minat membaca dengan prestasi bahwa Karakter Pribadi Siswa belajar Bahasa Indonesia Siswa memiliki hubungan yang signifikan Kelas VIII Sekolah Menengah dengan prestasi belajar siswa. Pertama Negeri 9 Tanjungpinang Dalam penelitian tersebut, Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan diperoleh harga thitung = 3,124 yang nilai rhitung adalah 0,427, sedangkan lebih besar dari harga ttabel = 2,02 pada rtabel adalah 0,404 dengan yang menunjukkan bahwa terdapat batas signifikan 5%. Artinya nilai hubungan atau korelasi yang rhitung lebih besar dari rtabel yaitu signifikan antara Karakter Pribadi (0,427 > 0,404). Penelitian ini Siswa dengan Prestasi Belajar menunjukkan bahwa Ho yaitu tidak Siswa. adanya hubungan antara minat baca Selain faktor Internal dan dengan prestasi belajar ditolak dan eksternal yang telah dijabarkan Ha yaitu adanya hubungan antara minat baca dengan prestasi belajar mengunjungi perpustakaan sekolah. diterima. Berdasarkan data tersebut, 66 % Meskipun SMK Negeri 1 responden tergolong jarang Sukoharjo adalah sekolah kejuruan mengunjungi perpustakaan untuk terbaik di Kabupaten Sukoharjo, membaca buku pelajaran. Selain tetapi dalam kenyataannya masih itu, siswa SMK Negeri 1 Sukoharjo terdapat banyak siswa yang khususnya kelas XI lebih memiliki karakter pribadi yang cenderung malas untuk membaca tergolong kurang baik. Fakta ini buku pelajaran. Sehingga ketika didasarkan pada masih tingginya kegiatan pembelajaran berlangsung, tingkat pelanggaran terhadap sangat terlihat jelas bahwa siswa peraturan yang ada di sekolah. tidak menguasai bahan yang akan Pelanggaran itu berupa terlambat diajarkan karena tidak membaca masuk ke sekolah, terlambat buku pelajaran terlebih dahulu. Hal mengikuti upacara bendera, bolos ini menunjukkan bahwa masih saat jam pelajaran berlangsung, rendahnya minat membaca siswa di menggunakan handphone saat SMK Negeri 1 Sukoharjo. pembelajaran berlangsung, serta Kurang baiknya karakter sopan santun terhadap guru yang pribadi siswa dan rendahnya minat masih kurang baik. membaca siswa merupakan Beberapa kasus tersebut masalah tersendiri yang harus bertentangan dengan UU No 20 segera dicarikan solusi untuk Tahun 2003 Tentang Sistem mengatasinya. Karena secara Pendidikan Nasional pada Pasal 3, langsung maupun tidak langsung, yang menyebutkan bahwa minat membaca siswa pendidikan nasional berfungsi kemungkinan akan berpengaruh mengembangkan kemampuan dan terhadap prestasi yang akan membentuk karakter serta didapatkan oleh siswa tersebut. peradaban bangsa yang bermartabat Pengertian karakter lebih dalam rangka mencerdaskan ditekankan dalam kaitannya dengan kehidupan bangsa. Pendidikan nilai moral dan norma etis daripada nasional bertujuan untuk aspek kepribadian lainnya. Karakter berkembangnya potensi peserta ialah keseluruhan hasrat manusia didik agar menjadi manusia yang yang terarah pada suatu tujuan yang beriman dan bertakwa kepada mengandung nilai moralitas. Di Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dalam berhasrat, berkehendak, dan mulia, sehat, berilmu, cakap, berperilaku untuk mencapai tujuan, kreatif, mandiri, dan menjadi warga seseorang harus memperhatikan negara yang demokratis serta norma-norma kesusilaan, yaitu nilai bertanggung jawab. tentang baik dan buruk. Sedangkan dalam hal minat Pengertian karakter dalam membaca, siswa SMK Negeri 1 Pustaka Karakter Kristen Anak Sukoharjo tergolong masih rendah. Sekolah Minggu, menyatakan Hal ini didasarkan pada hasil bahwa “Karakter adalah kualitas observasi yang dilakukan oleh moral atau mental seseorang yang peneliti pada Bulan Nopember menunjukkan identitasnya”. 2013. Data ini diambil berdasarkan Sedangkan Purwanto (1990:145) tingkat keseringan siswa untuk mengemukakan bahwa “Karakter atau watak adalah struktur batin Dengan demikian pada manusia yang tampak pada kelakuan prinsipnya sikap itu dapat kita atau perbuatan tertentu dan tetap. Ia anggap suatu kecenderungan merupakan ciri khas dari pribadi siswa untuk bertindak dengan yang bersangkutan”. cara tertentu”. Pribadi dapat diartikan sebagai Peranan pendidikan dalam individu atau perorangan yaitu diri pembentukan sikap pada anak- pribadi seorang manusia. Menurut anak didik adalah sangat penting. kamus besar Bahasa Indonesia Untuk itu perlu diperhatikan istilah pribadi berarti manusia faktor-faktor yang sangat sebagai perseorangan (diri manusia mempengaruhi perkembangan atau diri sendiri). dan pembentukan sikap anak- Berdasarkan berbagai anak didik. Menurut Ellis dalam pendapat tersebut, dapat Purwanto (1990 :142) bahwa disimpulkan bahwa karakter pribadi “Faktor-faktor yang sangat siswa merupakan suatu aspek mempengaruhi perkembangan kepribadian yang menggambarkan dan pembentukan sikap anak keadaan jiwa (hasrat, kehendak, didik di dalam pendidikan ialah kemauan) individu siswa yang kematangan (maturation), nampak dalam tingkah laku tertentu keadaan fisik anak, pengaruh dan tetap dalam kehidupan sehari- keluarga, lingkungan sosial, hari serta berhubungan erat dengan kehidupan sekitar, bioskop, guru, nilai moral dan norma etis. kurikulum sekolah, dan cara guru Karakter pribadi siswa mengajar”. mencakup tiga komponen, yaitu Dari beberapa pendapat dan sikap, sifat, dan temperamen. Hal ini pernyataan tersebut diatas, dapat seperti dikemukakan oleh Purwanto disimpulkan bahwa sikap siswa (1990:144) bahwa “sikap,sifat, dan merupakan suatu kecenderungan temperamen termasuk ke dalam bereaksi mengambil tindakan karakter ”. dengan cara-cara tertentu bila a. Sikap siswa berhadapan dengan situasi Purwanto (1990:141) atau perangsang yang datang dari mengemukakan pengertian sikap lingkungan sekitarnya, yang sebagai berikut: “sikap adalah dipengaruhi oleh kematangan suatu cara bereaksi terhadap (maturation), keadaan fisik anak, suatu perangsang. Suatu pengaruh keluarga, lingkungan kecenderungan untuk bereaksi sosial, kehidupan sekitar, dengan cara tertentu terhadap bioskop, guru, kurikulum perangsang atau situasi yang sekolah, dan cara guru mengajar. dihadapi”. b. Sifat Tidak berbeda dengan yang Menurut Cattel dalam dikemukakan Purwanto, Syah Sujanto (1999:117) menyatakan (1995:120) menyatakan bahwa bahwa “Sifat (trait) ialah suatu “Sikap (attitude) adalah struktur mental, suatu kesimpulan kecenderungan yang relatif yang diambil dari tingkah laku menetap untuk bereaksi dengan yang dapat diamati, untuk cara baik atau buruk terhadap menunjukkan keajegan dan orang atau barang tertentu. ketetapan daripada tingkah laku tingkat emosi seseorang. Sujanto itu”. (1999:95) menyatakan bahwa Sedangkan menurut “Temperamen adalah gejala Purwanto (1990:143) karakteristik daripada sifat emosi mengemukakan bahwa “Sifat individu, termasuk juga mudah merupakan ciri-ciri tingkah laku tidaknya kena rangsangan emosi, atau perbuatan yang banyak kekuatan serta kecepatan dipengaruhi oleh faktor-faktor bereaksi, kwalitet kekuatan dari dalam diri seperti suasana hatinya, dan segala cara pembawaan, minat, konstitusi daripada fluktuasi dan intensitet tubuh dan cenderung bersifat suasana hati, gejala ini tergantung tetap/stabil”. Pembawaan kepada faktor konstitusional dan ditentukan oleh sifat-sifat dan karenanya terutama berasal dari ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. keturunan”. Karena merupakan Pembawaan berhubungan dengan faktor pembawaan (keturunan) batas kesanggupan seseorang, maka temperamen bersifat relatif maksudnya adalah dapat tidaknya tetap atau tidak dapat berubah seseorang memecahkan suatu dan tidak dapat dididik. soal atau permasalahan. Menurut Winkel (1991:92), Sedangkan minat mengarahkan “Temperamen seseorang meliputi perbuatan kepada suatu tujuan tiga hal, yaitu steaming dasar, dan merupakan dorongan bagi sifat-sifat perasaan, dan tempo perbuatan untuk mencapai tujuan psikis yang berirama tinggi atau tersebut. lambat”. Yang dimaksud dengan Dari beberapa pendapat di steaming dasar adalah nada dasar atas, dapat disimpulkan bahwa alam perasaan, yang lebih kurang sifat merupakan pola tingkah menetap atau suasana hati; sifat- laku atau kebiasaan tertentu yang sifat perasaan berkaitan dengan menyatakan cara menyesuaikan dalamnya perasaan seperti mudah diri seorang siswa yang khas tersentuh, intensitas perasaan, terhadap lingkungannya, sifat dan lamanya perasaan; dan tempo lebih diatur atau dipengaruhi oleh psikis menggambarkan irama faktor-faktor yang terdapat dalam kejiwaan yang sangat ditentukan diri siswa dan relatif bebas pengaruh keturunan dan terhadap pengaruh yang berasal berkaitan erat dengan proses dari luar. fisiologis seperti denyut jantung c. Temperamen dan ritme pernafasan. Temperamen berasal dari Berdasarkan beberapa kata temper, yang artinya pendapat tersebut, maka yang campuran. Menurut Suyanto dimaksud dengan temperamen (2001:102) “Temperamen adalah adalah kecenderungan emosional sifat-sifat seseorang yang yang merupakan pembawaan disebabkan adanya campuran- sejak lahir, tidak berubah, campuran zat di dalam tubuhnya, berhubungan erat dengan yang juga mempengaruhi tigkah jasmaniah dan menyangkut laku orang itu”. intensitas perasaan, tingkat Temperamen kepekaan, dan tempo psikis. menggambarkan keadaan dan Setiap orang mempunyai dorongan batin seseorang. Minat kecenderungan untuk selalu dapat dikatakan sebagai dorongan berhubungan dengan sesuatu kuat bagi seseorang untuk yang dianggapnya memberikan melakukan segala sesuatu dalam kesenangan dan kebahagiaan. mewujudkan pencapaian tujuan Dari perasaan senang tersebut dan cita-cita yang menjadi timbul keinginan untuk keinginannya. memperoleh dan Membaca merupakan mengembangkan apa yang telah salah satu dari empat membuatnya senang dan bahagia. keterampilan berbahasa yang Slameto (1987: 57) diajarkan di Sekolah. Keempat mengatakan bahwa minat adalah keterampilan tersebut saling kecenderungan yang tetap untuk berhubungan satu dengan yang memperhatikan dan mengenang lain dan merupakan satu beberapa kegiatan. Kegiatan yang kesatuan. Kegiatan membaca diminati sesorang diperhatikan merupakan kegiatan reseptif, terus menerus yang disertai suatu bentuk penyerapan yang dengan rasa senang. Minat selalu aktif. Dalam kegiatan membaca, diikuti dengan perasaan senang pikiran dan mental dilibatkan dan dari situ diperoleh kepuasan. secara aktif, tidak hanya aktifitas Minat besar pengaruhnya fisik saja. Banyak ahli yang terhadap belajar, karena bila memberikan definisi tentang bahan pelajaran yang dipelajari membaca. Berikut ini akan tidak sesuai dengan minat siswa, dikemukakan berbagai pendapat siswa tidak akan belajar dengan mengenai kegiatan membaca. sebaik-baiknya. Bahan pelajaran Menurut Akhadiah (1991: yang menarik minat siswa, lebih 22), membaca merupakan suatu mudah dipelajari karena minat kesatuan kegiatan yang terpadu menambah dorongan untuk yang mencangkup beberapa belajar. kegiatan seperti mengenali huruf Menurut Hurlock (1999: dan katakata, 114), minat merupakan sumber menghubungkannya dengan motivasi yang mendorong orang bunyi serta maknanya, serta untuk melakukan apa yang menarik kesimpulan mengenai mereka inginkan bila mereka maksud bacaan. bebas memilih. Bila mereka Selanjutnya, Tarigan melihat sesuatu akan (1979:7) mengutip pendapat menguntungkan, mereka merasa Hodgson, mengemukakan bahwa berminat. Hal ini akan membaca adalah suatu proses mendatangkan kepuasan. yang dilakukan serta digunakan Jadi dapat disimpulkan oleh pembaca untuk memperoleh bahwa minat merupakan suatu pesan yang hendak disampaikan sikap batin dari dalam diri penulis melalui media kata-kata seseorang yang merupakan suatu atau bahasa tulis. Anderson perhatian khusus terhadap suatu (Tarigan, 1979: 7) mengartikan hal tertentu yang tercipta dengan membaca ditinjau dari sudut penuh kemauan dan perasaan lingkungan bahwa membaca senang yang timbul dari adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a Dari pendapat di atas recording and decoding process). dapat ditegaskan bahwa minat Oleh karena itu, dalam membaca membaca terkandung unsur diperlukan kejelian pembaca perhatian, kemauan, dorongan untuk mengetahui isi yang dan rasa senang untuk membaca. tersurat ataupun yang tersirat. Perhatian bisa dilihat dari Rahim (2005:28) perhatiannya terhadap kegiatan mengemukakan bahwa minat membaca, mempunyai kemauan baca ialah keinginan yang kuat yang tinggi untuk membaca, disertai dengan usaha-usaha dorongan dan rasa senang yang seseorang untuk membaca. Orang timbul dari dalam diri maupun yang mempunyai minat membaca dari pengaruh orang lain. Semua yang kuat akan diwujudkannya itu merupakan aktivitas yang dalam kesediaannya untuk dilakukan dengan penuh mendapat bahan bacaan dan ketekunan dan cenderung kemudian membacanya atas menetap. kesadarannya sendiri atau Menurut Adityaromantika dorongan dari luar. (2010: 12) unsur-unsur minat Menurut Wahadaniah menyangkut 3 Aspek. Aspek- dalam Ratnasari (2011:16) minat aspek tersebut antara lain baca adalah suatu perhatian yang Perhatian, Kesenangan/Perasaan kuat dan mendalam disertai Senang dan Kemauan. dengan perasaan senang terhadap a. Perhatian kegiatan membaca sehingga Perhatian erat dapat mengarahkan seseorang kaitannya dengan minat untuk membaca dengan individu. Bila individu kemauannya sendiri atau memiliki perhatian terhadap dorongan dari luar. Minat suatu objek, maka terhadap membaca juga merupakan objek tersebut biasanya timbul perasaan senang seseorang minat secara spontan dan terhadap bacaan karena adanya otomatis. Menurut Gazali pemikiran bahwa dengan dalam Slameto (2003:56) membaca itu dapat diperoleh menyatakan bahwa “perhatian kemanfaatan bagi dirinya. adalah keaktifan jiwa yang Minat baca merupakan dipertinggi, jiwa itupun suatu kecenderungan semata-mata tertuju kepada kepemilikan keinginan atau suatu obyek (benda/hal atau ketertarikan yang kuat dan sekumpulan obyek)”. disertai usaha-usaha yang terus Sebagaimana yang menerus pada diri seseorang diungkapkan oleh Bimo terhadap kegiatan membaca yang Walgito (2004:98) mengenai dilakukan secara terus menerus perhatian adalah sebagai dan diikuti dengan rasa senang berikut. tanpa paksaan, atas kemauannya “Perhatian merupakan sendiri atau dorongan dari luar pemusatan atau sehingga seseorang tersebut konsentrasi dari seluruh mengerti atau memahami apa aktivitas individu yang yang dibacanya. ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan memberikan semangat dan objek. Kalau individu energi batin untuk berusaha sedang memperhatikan semaksimal mungkin. suatu benda misalnya, Demikian halnya ini berarti bahwa seluruh dengan siswa, apabila siswa aktivitas individu tersebut merasa senang dan dicurahkan atau berantusias untuk melakukan dikonsentrasikan kepada aktivitas membaca. Hal ini benda tersebut.” akan menjadikan siswa Menurut Kartono tersebut mempunyai minat (2008:11) “perhatian itu membaca. merupakan reaksi umum dari c. Kemauan organisme dan kesadaran, yang Kemauan merupakan menyebabkan bertambahnya dorongan keinginan pada aktivitas, daya konsentrasi dan setiap manusia untuk pembatasan kessadaran membentuk dan terhadap suatu objek”. merealisasikan diri, dan Dengan demikian kemampuannya serta perhatian yang ada pada meningkatkan taraf individu menimbulkan minat kehidupan. Menurut pendapat untuk melakukan suatu Kartono (2008:104) kegiatan. Seperti hanya dengan menyatakan bahwa “Kemauan siswa yang mempunya adalah dorongan dan perhatian terhadap kegiatan kehendak yang terarah pada membaca akan menjadikan tujuan hidup tertentu, dan kegiatan membaca sebagai dikendalikan oleh objek kegiatan yang menjadi pertimbangan akal budi”. minatnya. Semakin tinggi Sedangkan Dimyati & perhatian terhadap buku bacaan Mujiono (2002:90) maka akan semakin tinggi pula menyatakan : minatnya dalam membaca. Kemauan merupakan b. Perasaan Senang tindakan mencapai Seseorang yang merasa tujuan secara kuat. senang biasanya langsung Kemauan seseorang menghayati apakah suatu timbul karena adanya (i) obyek baginya keinginan yang kuat berharga/bernilai atau tidak. untuk mencapai tujuan. Bila obyek itu dihayati sebagai (ii) pengetahuan tentang sesuatu yang berharga, maka cara memperoleh tujuan. akan timbul perasaan senang. (iii) energi dan Perasaan senang adalah suatu kecerdasan, dan. (iv) komponen dalam bersikap pengeluaran energi yang positif terhadap belajar, sikap tepat untuk mencapai positif dan perasaan senang tujuan. merupakan salah satu Apabila seseorang komponen bersikap positif sudah menetapkan suatu terhadap belajar, sikap positif keputusan tentang minatnya dan perasaan senang itu untuk dikerjakan, maka timbul kemauan pada diri seseorang sering disebut dengan istilah mid untuk bertindak dan semester (UTS) dan ujian akhir melaksanakan keputusan itu. semester (UAS), tetapi dalam Seorang siswa yang ingin prestasi belajar diharapkan adalah memperoleh prestasi yang peningkatan yang dilakukan diinginkannya akan berusaha dalam materi yang diajarkan. mengembangkan Untuk mengetahui kemampuannya yang dalam prestasi belajar siswa perlu hal ini dapat diperoleh dengan diadakan suatu evaluasi yang membaca. Dengan adanya bertujuan untuk mengetahui kemauan akan menimbulkan sejauh manakah proses belajar dan menumbuhkan minat dan pembelajaran ituberlangsung membaca dan melaksanakan secara efektif. Efektifitas proses ektivitas membaca untuk belajar tersebut akan tampak memperoleh tujuan yang pada kemampuan siswa hendak dicapainya. menguasai materi pelajaran. Dalam proses pendidikan Berkaitan dengan lokasi prestasi dapat diartikan sebagai penelitian , prestasi belajar di hasil dari proses belajar mengajar SMK Negei 1 Sukoharjo, yakni, penguasaan, perubahan dinyatakan dalam bentuk simbol emosional, atau perubahan berupa angka. Angka dalam nilai tingkah laku yang dapat diukur raport diperoleh dari perhitungan dengan tes tertentu (Abdullah, nilai rata-rata formatif dan nilai 2008). ulangan umum, sesuai dengan Prestasi belajar adalah peraturan yang diberlakukan di hasil maksimum yang dicapai SMK Negeri 1 Sukoharjo oleh seseorang setelah melakukan perhitungan nilai raport kegiatan belajar yang diberikan menggunakan rumus sebagai berdasarkan atas pengukuran berikut : tertentu (Ilyas, 2008). Nilai Raport = (A x 0,7) + (B x Prestasi belajar adalah 0,3) perubahan tingkah laku yang Keterangan : dianggap penting yang A = Rata-Rata Ulangan Harian diharapkan dapat mencerminkan B = Rata-Rata (Praktek + UTS + perubahan yang terjadi sebagai UAS) hasil belajar siswa, baik yang ( Sumber, SK Dirjen berdimensi cipta, dan rasa Mandikdasmen Nomor 12/C/Kep/TU maupun yang berdimensi karsa Thn 2008 ) (Syah M, 2006). Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran METODE PENELITIAN yang dinyatakan dengan skor Penelitian ini dilaksanakan di atau nilai. Pengukuran akan SMK Negeri 1 Sukoharjo, pencapaian prestasi belajar siswa dilaksanakan dalam kurun waktu 5 dalam pendidikan formal telah Bulan terhitung mulai dari Bulan ditetapkan dalam jangka waktu Desember 2013 sampai dengan Bulan yang bersifat caturwulan dan April 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode adalah Tabulasi Data, Uji Prasyarat deskriptif korelasional dengan yang berupa Uji Normalitas, Uji menggunakan pendekatan kuantitatif, Linieritas dan Uji Independensi, serta yakni mendeskripsikan mengenai Pengujian hipotesis dengan hubungan antara Karakter Pribadi menggunakan Regresi Berganda. Siswa dan Minat Membaca Siswa PEMBAHASAN dengan Prestasi Belajar Siswa. Dalam Berdasarkan hasil pengumpulan penelitian ini yang akan menjadi data, setelah diolah capaian rata-rata variabel bebas terdiri dari 2 hal yakni karakter pribadi siswa adalah 80 %. Karakter Pribadi Siswa (X1) dan Minat Berdasarkan hasil analisis data yang Membaca Siswa (X2), dan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa menjadi variabel terikat (Y) adalah faktor-faktor pendukungkarakter Prestasi Belajar Siswa. Populasi dalam pribadi siswa antara lain : sifat-sifat penelitian ini adalah siswa kelas XI perasaan siswa, keadaan fisik ketika SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun mengikuti pembelajaran, pengaruh Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 286 lingkungan sekitar, profil guru saat siswa terdiri dari 8 kelas dengan alasan mengajar, steaming dasar serta bahwa Kelas XI SMK Negeri 1 pembawaan. Disamping faktor Sukoharjo merupakan kelas yang pendukung, terdapat pula faktor-faktor paling banyak melakukan pelanggaran yang tidak mendukung, yaitu : Tempo terhadap tata tertib sekolah. Selain itu Psikis yang dimiliki oleh siswa. juga minat membaca buku pelajaran di Dari hasil tersebut, dapat kelas ini sangat rendah. Dari jumlah diketahui hal-hal sebagai berikut : populasi 286 siswa, tidak karakter pribadi yang dimiliki oleh memungkinkan untuk diambil siswa dapat meningkatkan prestasi seluruhnya sehingga perlu diambil belajar siswa. Dengan karakter pribadi sampel, peneliti mengambil sampel yang kuat dalam menjalankan kegiatan berjumlah 43 orang siswa, sampel belajarnya, serta dengan diambil sebesar 15 % dari jumlah siswa memperhatikan faktor psikologis yang tiap kelas. Pengambilan sampel lain dan didukung faktor-faktor penelitian dilakukan dengan teknik penentu keberhasilan belajar, siswa proportional random sampling, yaitu akan dapat berprestasi sesuai dengan pengambilan sampel yang dilakukan apa yang siswa tersebut harapkan. dengan mendasarkan diri pada jumlah Siswa yang memiliki sifat-sifat yang ditentukan, dilakukan secara acak perasaan yang baik, akan menjadikan dan memperhatikan proporsi. siswa memiliki ketenangan dalam Instrumen penelitian yang digunakan mengikuti kegiatan pembelajaran dan pada penelitian ini yang berfungsi selalu dapat melepaskan diri dari sebagai alat pengumpul data adalah masalah yang dapat mengganggu angket dan studi dokumentasi. Untuk kegiatan belajarnya. Didukung dengan mengetahui tingkat validitas suatu profil guru yang menyenangkan dan instrumen, digunakan koefisien menarik di mata siswa, pengaruh korelasi dengan menggunakan rumus lingkungan yang positif terhadap Product Moment dari Pearson, kegiatan belajar serta kondisi / keadaan sedangkan untuk mengetahui tingkat fisik yang mendukung akan dapat reliabilitas menggunakan rumus Alpha menampilkan prestasi belajar sesuai dari Cronbach. Langkah analisis data dengan apa yang diharapkan. yang dilakukan dalam penelitian ini Sedangkan kelemahan pada dan minat membaca siswa sebesar 70 karakter pribadi siswa ditunjukkan %, maka dapat dikatakan bahwa tingkat pada item nomor 25 yang berkaitan prestasi belajar siswa kelas XI SMK dengan tempo psikis yang dimiliki Negeri 1 Sukoharjo masih dapat siswa. Perasaan takut yang dimiliki ditingkatkan lagi sesuai dengan oleh siswa menjadikan siswa tidak kemampuan masing-masing siswa. percaya diri, pesimis dan kurang aktif Hal ini membuktikan bahwa dalam pembelajaran. Hal ini akan dengan karakter pribadi siswa yang menghambat prestasi belajar siswa kuat dalam menjalankan kegiatan yang diharapkan. belajar dan minat membaca yang Minat membaca siswa juga dimiliki siswa, tidak dapat diabaikan berhubungan dengan prestasi belajar dalam usaha untuk meningkatkan siswa. Hal ini dibuktikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan capaian rata-rata minat membaca siswa demikian apabila kedua hal tersebut kelas XI SMK Negeri 1 Sukoharjo terdapat bersama-sama dalam diri sebesar 70 %. Dari hasil analisis data siswa dan secara bersama-sama yang telah dilakukan, dapat diketahui menggerakkan dan mengarahkan siswa faktor-faktor yang mendukung dalam dalam belajar, maka siswa akan mampu minat membaca siswa antara lain : meraih prestasi belajar melebihi sikap positif dan pembatasan prestasi belajar sebelumnya maupun kesadaran. prestasi belajar teman yang lain. Dari hasil tersebut, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN minat membaca yang dimiliki oleh SARAN siswa berhubungan dengan prestasi Berdasarkan hasil analisis data belajar siswa. Dengan minat membaca dan pengujian hipotesis, kesimpulan yang dimiliki oleh siswa yang dari peneltian ini adalah : didukung dengan sikap positif dan 1. Ada hubungan yang signifikan kesadaran siswa bahwa membaca buku antara Karakter Pribadi Siswa pelajaran sangat bermanfaat dan dapat dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas meningkatkan prestasi belajarnya, XI SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun sehingga siswa akan dapat meraih Ajaran 2013/2014. prestasi belajar lebih dari apa yang 2. Ada hubungan yang signifikan diharapkan. antara Minat Membaca Siswa Selain itu, terdapat pula dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas kelemahan dalam Minat membaca XI SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun siswa yaitu pada item nomor 30 yang Ajaran 2013/2014. berisi tentang daya konsentrasi siswa. 3. Ada hubungan yang signifikan Daya konsentrasi siswa sangat lemah antara Karakter Pribadi Siswa dan ketika membaca buku pelajaran Minat Membaca Siswa dengan sehingga siswa sering merasa cepat Prestasi Belajar Siswa Kelas XI bosan ketika membaca buku pelajaran. SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Hal ini dapat menghambat prestasi Ajaran 2013/2014. belajar siswa seperti yang diharapkan. Dari data yang terkumpul dan Disamping itu, capaian rata-rata hasil analisis yang telah dilakukan juga prestasi belajar siswa adalah sebesar 81 diperoleh temuan lain yang %. Dengan melihat pencapaian variabel berhubungan dengan ketiga variabel karakter pribadi siswa sebesar 80 % (Karakter Pribadi, Minat Membaca dan Prestasi Belajar Siswa). Temuan sumbangan terhadap prestasi tersebut antara lain: belajar siswa. 1. Persentase tiga variabel di Kelas XI Berdasarkan Kajian teori dan SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun hasil penelitian yang ada, maka dapat Ajaran 2013/2014 adalah 80 % disampaikan beberapa implikasi yang untuk Karakter Pribadi Siswa, 70 % berguna baik implikasi teoritis maupun untuk Minat Membaca Siswa dan 81 implikasi praktis dalam upaya % untuk Prestasi Belajar Siswa. meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Dari hasil perhitungan diperoleh SMK Negeri 1 Sukoharjo khususnya persamaan regresi kelas XI yaitu sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritis Artinya bahwa rata-rata Berdasarkan hasil penelitian Prestasi Belajar Siswa akan ini, telah diketahui bahwa ternyata meningkat atau menurun sebesar karakter pribadi siswa dan minat 0,0054 untuk setiap peningkatan membaca siswa mempunyai korelasi atau penurunan Karakter Pribadi yang signifikan dengan prestasi Siswa (X1) dan juga akan meningkat belajar siswa kelas XI SMK Negeri atau menurun sebesar 0,016 untuk 1 Sukoharjo Tahun ajaran setiap peningkatan atau penurunan 2013/2014. Dengan demikian dapat satu unit Minat Membaca Siswa dikatakan bahwa karakter pribadi (X2). siswa yang kuat disertai dengan 3. Besarnya sumbangan relatif dan minat membaca buku pelajaran yang efektif berdasarkan hasil pengujian tinggi, maka siswa akan mampu adalah sebesar : menampilkan prestasi belajar yang a. Sumbangan relatif karakter sesuai dengan apa yang diharapkan pribadi siswa terhadap prestasi serta mampu melebihi dengan belajar siswa sebesar 72,44 %, prestasi belajar sebelumnya. tanpa memperhatikan faktor lain Teori-teori dalam penelitian yang memberikan sumbangan ini dapat membuktikan bahwa terhadap prestasi belajar siswa. dengan karakter pribadi yang baik b. Sumbangan relatif minat dan minat membaca yang tinggi membaca siswa terhadap prestasi akan menjadikan siswa bisa belajar siswa sebesar 27,56 %, berprestasi lebih baik. tanpa memperhatikan faktor lain Jadi, apabila karakter pribadi yang memberikan sumbangan dan minat membaca siswa terhadap prestasi belajar siswa. diperhatikan dengan baik dalam c. Sumbangan efektif karakter kegiatan pembelajaran, hal ini dapat pribadi siswa terhadap prestasi meningkatkan penguasaan materi belajar siswa sebesar 26,35 %, baik itu dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan faktor maupun dalam evaluasi akan lain yang memberikan meningkatkan tingkat prestasi sumbangan terhadap prestasi belajar siswa. belajar siswa. 2. Implikasi Praktis d. Sumbangan efektif minat Penelitian ini juga membaca siswa terhadap prestasi memberikan gambaran secara jelas belajar siswa sebesar 10,03 %, bahwa Karakter Pribadi dan Minat dengan memperhatikan faktor Membaca memiliki hubungan yang lain yang memberikan signifikan dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 ini dilaksanakan, diharapkan guru Sukoharjo. Bagi guru SMK Negeri mampu meningkatkan tempo Sukoharjo khususnya yang psikis yang dimiliki siswa mengampu kelas XI, penelitian ini melalui metode atau cara dapat dijadikan sebagai bahan agar mengajar yang diterapkannya. lebih memperhatikan karakter b. Karena tingkat konsentrasi siswa pribadi yang dimiliki oleh siswa, ketika membaca buku pelajaran sehingga guru bisa memberikan masih sangat rendah, kepala pengajaran dengan metode dan cara sekolah sebaiknya yang sesuai dengan karakter yang memperhatikan dan dimuliki oleh siswa. Disamping itu, meningkatkan fasilitas yang ada penelitian ini juga dapat dijadikan di perpustakaan sekolah. Dengan bahan masukan bagi guru agar peningkatan fasilitas di sebisa mungkin menerapkan metode perpustakaan diharapkan siswa pembelajaran yang dapat merasa nyaman ketika membaca meningkatkan minat membaca yang buku pelajaran dan dapat dimiliki oleh siswa. meningkatkan daya konsentrasi Dengan kata lain, hasil siswa ketika membaca buku penelitian ini akan mendorong pelajaran serta akan pihak-pihak yang berhubungan meningkatkan prestasi belajar langsung dalam dunia pendidikan siswa. siswa terutama Guru / Tenaga 2. Bagi Guru Kependidikan di lingkup SMK a. Berdasarkan hasil penelitian ini, Negeri 1 Sukoharjountuk berperan tempo psikis siswa yang berupa aktif dalam meningkatkan prestasi keberanian untuk maju ke depan belajar siswa melalui peningkatan kelas dan mengemukakan karakter pribadi siswa dan pendapat masih rendah. Guru penumbuhan minat membaca buku hendaknya meningkatkan pelajaran. kedekatan dengan siswa agar Berdasarkan hasil penelitian siswa lebih berani untuk yang telah dilakukan, terdapat mengemukakan pendapat dalam beberapa saran yang diharapkan pembelajaran di kelas tanpa rasa dapat berguna bagi peningkatan takut dan malu dengan cara prestasi siswa kelas XI SMK Negeri mendekati siswa dan memberikan 1 Sukoharjo Tahun Ajaran dorongan serta perhatian agar 2013/2014 di masa mendatang, mereka lebih berani. Dengan antara lain sebagai berikut : rendahnya tempo psikis siswa, 1. Bagi Kepala Sekolah siswa cenderung malu dan takut a. Dikerenakan karakter pribadi untuk berbicara dan siswa yang berhubungan dengan mengemukakan pendapat di tempo psikis siswa masih rendah. depan kelas. Sehingga ketika Kepala Sekolah hendaknya lebih memilih metode pembelajaran, mendorong para guru agar lebih guru sebaiknya memperhatikan memperhatikan karakter siswa hal ini. Guru bisa menggunakan dalam pembelajaran melalui metode presentasi dan diskusi adanya sosialisasi, seminar atau agar siswa lebih aktif dan workshop yang berkaitan dengan keberanian siswa untuk karakter siswa. Sehingga apabila mengemukakan pendapat dan berbicara di depan kelas dapat Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur meningkat. Penelitian Suatu Pendekatan b. Karena tingkat konsentrasi siswa Praktik. Yogyakarta : PT. Rineka ketika membaca buku pelajaran Cipta. masih sangat rendah, guru Dimyati & Mujiono. (1999). Belajar hendaknya memilih dan dan Pembelajaran. Jakarta : menjalankan metode Rineka Cipta. pembelajaran yang menjadikan Djarwanto Ps.SE. (2001). Mengenal siswa lebih banyak membaca Beberapa Uji Statistik Dalam buku pelajaran. Selain itu, guru Penelitian. Yogyakarta:Liberty. juga diharapkan lebih bisa Djatun,R., Sutijan, & Sukirno. (2009). memberikan suasana yang Pengantar Ilmu Pendidikan. nyaman ketika siswa membaca Surakarta : Learning Resources buku pelajaran di kelas. Center FKIP UNS. 3. Bagi Siswa Doni Frediyanto.(2012). Pengaruh a. Siswa diharapkan mampu Fasilitas Perpustakaan Dan membenahi karakter pribadinya Pelayanan Pustakawan terhadap yang berhubungan dengan tempo Minat Baca Masyarakat Di psikisnya. Sehingga dapat Perpustakaan Daerah Kabupaten meningkatkan kepercayaan dan Boyolali. Skripsi Tidak keaktifan diri dalam kegiatan Dipublikasikan. Universitas belajar. Sebelas Maret, Surakarta. b. Siswa diharapkan dapat Ergul, Hulya. (2004, April) . memperbaiki tingkat Relationship Between Student konsentrasinya ketika membaca Characteristics and Academic buku pelajaran. Sehingga apa Achievement in Distance yang dibaca dapat dipahami Education and Application on dengan baik dan hasilnya dapat Students of Anadolu University. meningkatkan prestasi Turkish Online Journal of belajarnya. Distance Education-TOJDE. 5 (2). Jurnal diperoleh tanggal 29 DAFTAR PUSTAKA Januari 2014, dari Anggrianto, Nugra. (2013,Januari). https://tojde.anadolu.edu.tr/tojde1 Hubungan Karakter Siswa 4/articles/ergul.htm Dengan Prestasi Belajar Siswa Hamdani. (2010). Strategi Belajar Kelas XI Program Keahlian Mengajar. Bandung : Teknik Instalasi Tenaga Listrik CV.Pustaka Setia. (Titl) Di SMK Negeri 2 Hartanti, Afriza, Nur. (2013). Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Hubungan Minat Membaca Teknik Elektro. 2 (1). Jurnal Siswa Dengan Prestasi Belajar diperoleh tanggal 04 Maret 2014, Siswa Program Studi Keahlian dari Jasa Boga di SMK N 1 Sewon http://journal.student.uny.ac.id/ju Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal rnal/artikel/4409/83/485. Pend. Teknik Boga-S1. 2 (9). __________. (1994). Kamus Besar Jurnal Diperoleh Tanggal 04 Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Maret 2014, dari Pustaka. http://journal.student.uny.ac.id/ju rnal/artikel/3410/27/1. Muharom, Jamaludin. (2011) Pelajaran 2012/2013. Jurnal pentingnya pendidikan karakter diperoleh tanggal 8 Januari 2014, di sekolah menengah kejuruan dari http://jurnal.umrah.ac.id (SMK). Diperoleh 3 Maret 2014, Satiadarma, Monty, P. (2001). Dasar- dari Dasar Psikologi Olahraga. http://jamaludin270790.blogspot. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. com/2011/03/makalah- Slamet,Y. (2006). Metode Penelitian pendidikankarakter-siswa- Sosial. Surakarta : Sebelas Maret smk.html University Press. Soehartono, Irawan.(2011). Metode Mujib, Abdul. (1999). Fitrah dan Penelitian Sosial. Bandung : PT. Kepribadian Islam Sebuah Remaja Rosdakarya. Pendekatan Psikologi. Jakarta: Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Darul Falah. Bandung :Tarsito Mujib, Abdul. (2006). Kepribadian Sudjiono, Anas. (1994). Pengantar dalam Psikologi Islam. Jakarta: Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Raja Grafindo Persada. Nurul Qomarudin. (2009). Studi Sujanto, Agus. (2001). Psikologi Korelasi Antara Minat Membaca Umum. Jakarta : Bumi Aksara. Buku Keagamaan Dengan Sujanto,A., Lubis,H., Hadi, T. (2001). Prestasi Belajar Mata pelajaran Psikologi Kepribadian. Jakarta : pendidikan Agama Islam Pada Bumi Aksara. Siswa SMP Muhammadiyah 1 Sukmadinata, Nana, Syaodih. (2003). Ponorogo Jawa Timur. Jurnal Landasan Psikologi Proses diperoleh tanggal 6 Januari 2014, pendidikan. Bandung : Remaja dari http://digilib.uinsuka.ac.id Rosdakarya. Octafianti Utami . (2013) . Hubungan Tim Pengembang MKDP. (2006). Antara Pemanfaatan E-larning Materi Perkuliahan Kurikulum dengan Motivasi Belajar Siswa . dan Pembelajaran. Bandung: FIP Jurnal diperoleh tanggal 28 UPI Januari 2014, dari Winkel. (1991). Psikologi Belajar. repository.upi.edu Jakarta : Grasindo. Riduan. (2011). Skala Pengukuran Yusuf Hartanto. (2006). Korelasi Variabel-Variabel Penelitian. Antara Karakter Pribadi Siswa Bandung : Alfabeta. dan Motivasi Berprestasi Dengan Rumiyati. (2013). Hubungan Minat Prestasi Belajar Siswa Kelas II Baca dengan Prestasi Belajar SMK Murni 2 Surakarta Tahun Bahasa Indonesia Siswa Kelas Ajaran 2005/2006. Skripsi Tidak VIII Sekolah Menengah Pertama dipublikasikan, Universitas Negeri 9 Tanjungpinang Tahun Sebelas Maret, Surakarta.
2016 Hubungan Antar10.a Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Mengajar Guru, Keaktifan Belajar Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Viii SMP N 2 Salam