Sie sind auf Seite 1von 10

Herliana, Analisis Peta Mutu Pendidikan….

ANALISIS PETA MUTU PENDIDIKAN PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN (SMK) DI PROVINSI ACEH.

*Herliana
*
Herliana is Widyaiswara at the Acehnese Education Quality Assurance Institution
Email: anagenabuddin@gmail.com

Abstract
This study aims to analize the result of quality mapping of vocational schools as a part of the
educational quality assurance in Aceh province in 2017. The school mapping has been conducted
nationally for the past two years since 2016 to 2017, which in Aceh has been involving all schools
in 23 districts. The quality mapping is conducted using web based instruments for respondences
teachers, head teacher, students and school committee. This analysis is a comparative description of
the result based on the 8 national standards of education, using five categories to meet the highest
level of the standards. The results of this research showed that the quality of vocational schools in
Aceh is below the national standars; including the graduates, the content of curriculum, teaching
and learning process, management, teachers and education personels, infrastructure andequipment,
evaluation, and finance. The content of curriculum showed the highest score 5.04, comparing with
nasional 4.87. It means that the quality of vocational school in Aceh is better that the average quality
of vocational schools in Indonesia, despite this is remain below the expected national standard.
Nevertheless, the lowest score is the standard of teachers and education personels; 3.33. Comparing
to the average score of national 2.98, the quality of vocational school of Aceh in general is better,
despite this is remain below the expected quality according to the national standard.

Keywords :analysis, educational quality assurance, Vocational High School.

PENDAHULUAN
Penjaminan mutu pendidikan dimaksudkan
sebagai suatu mekanisme yang dijalankan secara
sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan di tingkat
satuan pendidikan maupun di tingkat pemerintah
daerah. Adapun mekanisme sistematis ini bertujuan
untuk memastikan terimplementasikannya
penyelenggaraan pendidikan di seluruh proses sesuai
dengan standar mutu yang ditetapkan secara nasional
Implementasi mekanisme penjaminan mutu ini
bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pada
satuan pendidikan secara sistemik, holistik, dan
berkelanjutan, sehingga diharapkan pada akhirnya
akan tumbuh dan berkembang budaya mutu pada
satuan pendidikan tersebut.
Pelaksanaan implementasi teknisnya, Gambar 1. Siklus Penjamian Mutu Pendidikan
penjaminan mutu dilaksanakan dengan mengikuti (Kemendikbud, 2016)
tahapan-tahapan dengan siklus sebagai berikut : (1)
Penetapan Standar. (2) Pemetaan Mutu. Memetakan Tahap awal dari siklus penjaminan mutu ini
mutu pendidikan pada satuan pendidikan adalah pemetaan mutu, yang dilaksanakan secara
berdasarkan standar mutu yang telah teknis dengan pegumpulan data dan informasi terkait
ditetapkan melalui kegiatan evaluasi diri yang 8 SNP. Dalam pemetaan mutu ini, data dan informasi
menghasilkan peta mutu (capaian standar), masalah dijaring dengan menggunakan instrument tertentu
yang dihadapi dan rekomendasi; (3) Penyusunan yang ditetapkan secara nasional. Instrumen ini
Rencana Pemenuhan.(4) Pelaksanaan Pemenuhan disebarkan ke seluruh sekolah di Indonesia melalui
Mutu. (5) Evaluasi/Audit Mutu. sistem dalam jaringan (daring-online) yang juga
dikelola secara nasional. Adapun responden dalam
penjaringan mutu ini adalah warga sekolah yang
diwakili dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai
panduan pemetaan mutu. Pengolaha data
dilaksanakan setelah data dan informasi terkumpul

72
Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19 Nomor 1, Edisi Maret 2018

secara nasional, yang kemudaian hasilan pengolahan


data ini divisualisasikan dalam bentuk rekapitulasi METODOLOGI
capaian 8 SNP berdasarkan capaian indikator- Data yang digunakan pada analisis peta
indikator dalam setiap standar. mutu pendidikan Provinsi Aceh jenjang SMK tahun
Hasil pengolahan data secara nasional ini 2016 adalah dari 203 SMK dan pada tahun 2017
selanjutnya dikembalikan kepada satuan pendidikan berasal dari 208 SMK di Provinsi Aceh yang tersebar
dalam bentuk hasil persatuan pendidikan. Untuk di 23 kabupaten/kota. Pengumpulan data dilakukan
rekapitulasi capaian di tingkat kabupaten/kota dan pada tahun2006 dan 2017 melalui aplikasi PMP yang
provinsi, dapat pula dilihat dalam bentuk yang sama dikelola oleh Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
yang menggambarkan capaian rata-rata SNP untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
jenjang SD, SMP, SMA, SMK di tingkat Instrumen dalam aplikasi PMP mencakup 8 Standar
kabupaten/kota dan provinsi. Dengan diperolehnya Nasional Pendidikan yang memuat 27 indikator dan
hasil pengolahan data dari peta mutu di semua 241 sub indikator. Namun karena terjadi kendala
tingkat kepentingan, diharapkan satuan pendidikan teknis tidak semua sub indikator dapat diolah
dan pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi, datanya.
dapat menyusun rencana tindak lanjut peningkatan Pada akhirnya data yang terkumpul diolah
mutu dan pengembangan bidang pendidikan yang sehingga diperoleh nilai untuk setiap standar,
lebih efektif dan efisien. indikator, dan sub indikator. Nilai yang muncul
Perencanaan berdasarkan peta mutu kemudian dianalisis secara deskriptif dan
merupakan tahapan selanjutnya dalam siklus dibandingkan dengan data capaian SNP provinsi
penjaminan mutu pendikan. Berdasarkan Aceh tahun 2016. Kategori yang digunakan adalah
perencanaan berbasis data, dapat dilaksanakan “menuju SNP 1” dengan rentang nilai 0-2.04,
program dan kegiatan peningkatan mutu di semua “menuju SNP 2” dengan rentang 2.05-3.70, “menuju
tingkat; satuan pendidikan, kabupaten/kota maupun SNP 3” dengan kategori 3.71-5.06, “menuju SNP 4”
provinsi. Dalam hal ini monitoring dari semua pihak dengan rentang 5.07-6.66, dan “sudah SNP” dengan
terkait sangat dibutuhkan untuk mengawal rentang 6.67-7.00. Pembahasan pada kajian peta
implementasi yang efektif dan efisien sesuai mutu ini merupakan hasil analisis standar, indikator
perencanaan. Selanjutnya dibutuhkan evaluasi dan sub-indikator dengan melihat keterkaitan logis
(audit) atas pelaksanaan program peningkatan mutu, antarstandar dari 8 SNP.
untuk memastikan adanya kontribusi yang siginifan
dari program yang diterapkan terhadap peningkatan HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitas 8 SNP. Dalam hal terjadinya peningkatan
atas 8 SNP tersebut, pihak-pihak terkait dapat Peta mutu pendidikan jenjang SMK Tahun
menetapkan target mutu baru untuk dicapaia pada 2016 dan 2017 menunjukkan bahwa secara umum
tahun berikutnya. Dengan demikian siklus ini kualitas 8 SNP di SMK di Aceh berada pada kategori
merupakan alur yang berkesinambungan yang yang sama dengan kualitas SMK di Indonesia. Hal
membutuhkan komitmen dari semua pihak internal ini menunjukkan sebagian besar SMK di Indonesia,
maupun eksternal sehingga tujuan akhir penjaminan juga di Aceh, telah memiliki sumberdaya yang baik
mutu, yaitu terciptanya budaya mutu berkelanjutnya, pada komponen manajerial maupun akademiknya,
dapat tercapai dan bermakna bagi peningkatan mutu walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan harapan
pendidikan di Indonesia. SNP. Untuk mendapatkan rekomendasi atas
Laporan peta mutu ini merupahan analisis perbaikan pada standar terkait dan komponen-
dari hasil pengolahan data Peta Mutu Pendidikan komponen yang menjadi prioritas perbaikan, berikut
jenjang SMK di Provinsi Aceh untuk tahun 2016 dan adalah pembahasan hasil peta mutu untuk jenjang
2017. Analisis ini dibutuhkan untuk mengkaji secara SMK pada Tahun 2016 dan 2017
lebih rinci capaian standar, indikator dan sub
indikator dari 8 SNP untuk dipahami secara 1. Peta Mutu SMK Provinsi Aceh Tahun 2016
menyeluruh makna dari nilai yang tecantum di dalam Capaian setiap standar untuk jenjang SMK
peta mutu tersebut. Data yang tercantum pada kajian pada Peta Mutu 2016 dapat dilihat pada tabel di
ini tidak sepenuhnya cukup untuk menganalisis bawah ini. Berdadarkan tabel tersebut, capaian
sebab akibat dari kondisi 8 SNP yang digambaran, tertinggi dari 8 SNP di Provinsi Aceh adalah pada
namun dapat menjadi salah satu dasar pembahasan Standar Proses (5.04) dengan katagori ‘menuju SNP
terkait kondisi pendidikan di Provinsi Aceh. Untuk 4”. Capaian ini bahkan lebih baik sebesar 0.53 poin
itu, penelitian lebih lanjut dengan didukung oleh data dari perolehan secara nasional. Selanjutnya capaian
dari tingkat satuan pendidikan dan kabupaten/kota terbaik Provinsi Aceh adalah pada Standar Isi (5.01)
dibutuhkan untuk mengetahui tantangan yang terjadi, yang juga berada pada kualitas lebih tinggi dari
sehingga pada akhirnya perencanaan di bidang kualitas SMK secara umum di tingkat nasional
pendidikan dapat lebih efektif dan efisien baik di sebesar 0.23 poin. Standar akademik lainnya yaitu
tingkat satuan pendidikan maupun di tingkat Standar Kompetensi Lulusan (SKL dan Standar
kabupaten/ kota dan provinsi. Penilaian berada pada capaian 4.97 dan 3.91.
__ ___________________________________________________
Jurnal Serambi Ilmu. p-ISSN 1693-4849, e-ISSN 2549-2306 73
Journal of Scientific Information and Educational Creativity
Herliana, Analisis Peta Mutu Pendidikan….

Dibandingkan dengan capaian nasional, SKL Lulusan memiliki


Provinsi Aceh berada lebih tinggi 0.20 poin, 1.2 kompetensi pada dimensi 2.78
sementara Standar Penilaian berada lebih rendah pengetahuan
sebesar 0.09 poin. Lulusan memiliki
Tabel 1. Capaian Nilai 8 SNP 1.3 kompetensi pada dimensi 6.02
Standar Nasional Nasio- Provinsi keterampilan
No
Pendidikan nal Aceh
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
1 Standar Kompetensi Lulusan 4.77 4.97
2 Standar Isi 4.78 5.01 Aceh tahun 2016.
3 Standar Proses 4.87 5.04
4 Standar Penilaian Pendidikan 4 3.91 Berdasarkan indikator-indikator di
Standar Pendidik dan Tenaga atas dapat dilihat bahwa capaian tertinggi
5
Kependidikan 2.98 3.33
adalah pada dimensi sikap, dilanjutkan dengan
Standar Sarana dan Prasarana
6 capaian pada dimensi keterampilan, dan
Pendidikan 3.75 3.75
Standar Pengelolaan capaian pada dimensi pengetahuan. Rendahnya
Pendidikan 3.98 4.21 capaian pengetahuan dibandingkan capaian
8 Standar Pembiayaan 3.66 3.66 pada dimensi lainnya akan dibahas pada bagian
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh selanjutnya.
tahun 2016.
1.2 Standar Isi
Adapun pada empat standar lainnya Selanjutnya pada Standar Isi yang
terkait manajerial SMK, capaian Provinsi Aceh juga mencapai 5.01 (pada kategori “menuju SNP
tidak terlalu berbeda dengan capaian secara nasional. 4”), ditandai dengan tercapainya indikator
Hal ini ditunjukkan dengan capaian Standar Pendidik perangkat pembelajaran (6.4).Namundemikian
dan Tenaga Kependidikan (PTKP pada 3.33, Standar capaian indikator terkait pengembangan KTSP
Sarana dan Prasarana (3.75), Standar Pengelolaan sesuai prosedur berada pada kategori “menuju
Pendidikan (4.21) dan Standar Pembiayaan (3.66). SNP 3” dengan nilai 3.7. Demikian pula dengan
Capaian Standar PTK berada lebih tinggi sebesar capaian pada indikator terkait pelaksanaan
0.33 poin dibandingkan capaian nasional, sementara kurikulum sesuai ketenetuan, berada pada
Standar Pengelolaan Pendidikan berada lebih tinggi kategori yang sama dengan capaian 4.82.
dari capaian nasional sebesar 0.23 poin. Standar Tabel 3. Capaian Nilai Standar Isi
Sarpras dan Standar Pembiayaan menunjukkan No Standar/Indikator/ Sub Nilai
capaian yang sama dengan tingkat nasional. Indikator
2 Standar Isi 5.01
1.1 Standar Kompetensi Lulusan 2.1 Perangkat pembelajaran 6.4
Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai rumusan kompetensi
untuk Provinsi Aceh, sebagaimana telah lulusan
dijelaskan di atas adalah 4.97, berada pada 2.2 Kurikulum Tingkat Satuan 3.79
kategori “menuju SNP 3”. Capaian ini Pendidikan dikembangkan
merupakan nilai rata-rata dari capaian indikator sesuai prosedur
SKL terkait sikap, pengetahuan, dan
2.3 Sekolah melaksanakan 4.82
keterampilan lulusan SMK. Pada indikator
kurikulum sesuai ketentuan
terkait sikap, capaian Provinsi Aceh adalah
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
6.12, dilanjutkan dengan capaian terkait
Aceh tahun 2016
dimensi pengetahuan siswa pada 2.78, dan
capaian terkait dimensi keterampilan siswa
1.3 Standar Proses
pada 6.02. Berikut adalah tabel yang
Capaian Standar Proses, sebagaimana
menunjukkan capaian-capaian tersebut:
dijelaskan pada bagian terdahulu, adalah 5.04.
Secara umum ini berarti bahwa kondisi
pelaksanaan pembelajaran di SMK di Aceh
Tabel 2. Capaian Nilai Standar Kompetensi
pada umumnya sudah baik, mendekati katagori
Lulusan
“menuju SNP 4”.Tabel di bawah ini
Standar/Indikator/
No Nilai menunjukkan nilai capaian masing-masing
SubIndikator
indikator.
Standar Kompetensi
1 4.97 Dari ketiga indikator di atas, dapat
Lulusan dijelaskan bahwa capaian pelaksanaan proses
Lulusan memiliki pembelajaran yang sesuai aturan mencapai
1.1 kompetensi pada dimensi 6.12 5.58 (katagori menuju SNP 4).
sikap Tabel 4. Capaian Nilai Standar Proses
No Standar/Indikator Nilai
3 Standar Proses 5.04

74
Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19 Nomor 1, Edisi Maret 2018

3.1 Sekolah merencanakan 5.58 1.5 Standar Pendidik dan Tenaga


proses pembelajaran sesuai Kependidikan
ketentuan Standar Pendidik dan Tenaga
3.2 Proses pembelajaran 5.08 Kependidikan (PTK) diukur dengan melihat
dilaksanakan dengan tepat capaian dari indikator-indikator pada tabel
3.3 Pengawasan dilakukan 4.46 berikut ini:
dalam proses pembelajaran Tabel 6. Capaian Nilai Standar Pendidik dan
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Tenaga Kependidikan
Aceh tahun 2016 Standar/Indikator/
No Nilai
SubIndikator
Indikator lain yaitu proses Standar Pendidik dan Tenaga
5
pembelajaran dilaksanakan dengan tepat dan Kependidikan 3.33
pengawasan dilakukan dalam proses Ketersediaan dan
pembelajaran mencapai masing-masing 5.08 5.1. kompetensi guru sesuai
dan 4.46 (berada pada kategori ‘menuju SNP ketentuan 3.63
3”). Capaian ini menunjukkan pelaksanaan Ketersediaan dan
proses pembelajaran di SMK yang secara 5.2. kompetensi kepala sekolah 4.22
umum sudah mengikuti panduan secara sesuai ketentuan
nasional, walaupun belum sepenuhnya dari Ketersediaan dan kompetensi
setiap komponen panduan tersebut dijalankan 5.3. tenaga kependidikan sesuai 2.14
sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. ketentuan
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
1.4 Standar Penilaian Pendidikan Aceh tahun 2016.
Capaian Standa Penilaian adalah 3.91,
yang merupakan rata-rata dari capaian Secara keseluruhan, Standar PTK
indikator-indikator berikut ini: mencapai 3.33 (pada kategori “mencapai SNP
Tabel 5. Capaian Nilai Standar Penilaian 3”). Namun capaian ini perlu dikaji dengan
Pendidikan melihat capaian indikator-indikatornya, di
Standar/Indikator/ mana indikator ‘ketersediaan dan kompetensi
No Nilai
SubIndikator guru sesuai ketentuan” berada pada nilai 3.63
Standar Penilaian dan indikator ‘ketersediaan dan kompetensi
4
Pendidikan 3.91 kepala sekolah sesuai ketentuan’ berada pada
Aspek penilaian sesuai ranah nilai 4.22. Namun indikator ‘ketersediaan dan
4.1.
kompetensi 4.57 kompetensi tenaga kependidikan sesuai
Teknik penilaian obyektif ketentuan’ berada pada nilai 2.14. Hal ini
4.2. menunjukkan kurangnya jumlah guru pada
dan akuntabel 3.68
Penilaian pendidikan SMK di Aceh yang memenuhi syarat
4.3. kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan
ditindaklanjuti 3.88
Instrumen penilaian bidang keahlian SMK tempatnya bertugas.
4.4.
menyesuaikan aspek 3.43
Penilaian dilakukan 1.6 Standar Sarana dan Prasarana
4.5. Capaian Standar Sarpras (3.75)
mengikuti prosedur 3.97
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan
Aceh tahun 2016. prasarana di SMK di Aceh masih belum sesuai
dengan harapan SNP. Indikator ‘kapasitas dan
Secara keseluruhan capaian setiap daya tampung sekolah memadai’ mencapai
indikator pada standar ini masih berada pada nilai 3.5, yang artinya pada umumnya SMK di
kategori “menuju SNP 3”, yaitu aspek penilaian Aceh belum mampu menampung siswa dengan
sesuai ranah kompetensi (3.91), teknik menyediakan sarana pendukung yang sesuai
penialain yang objektif dan akuntabel (3.68), harapan nasional. Capaian indikator ‘sekolah
penilaian pendidikan ditindaklanjuti (3.88), memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
instrumen penilaian menyesuaikan aspek yang lengkap’ berada pada nilai 2.42,
(3.43), dan penilaian dilakukan mengikuti sementara capaian indikator ‘sekolah memiliki
prosedur (3.97). Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pendukung yang lengkap’
penerapan sistem penilaian di SMK di Aceh mencapai 5.35 (pada kategori menuju SNP 4).
secara umum telah mengikuti panduan yang Capaian ini menunjukkan bahwa secara umum
ditetapkan secara nasiona, walaupun belum SMK di Aceh telah memiliki sebagian sarana
sepenuhnya sesuai dengan kualitas yang yang ditetapkan, namun kebutuhan
diharapkan. kelengkapan pembelajaran masih sangat
kurang.
__ ___________________________________________________
Jurnal Serambi Ilmu. p-ISSN 1693-4849, e-ISSN 2549-2306 75
Journal of Scientific Information and Educational Creativity
Herliana, Analisis Peta Mutu Pendidikan….

Tabel 7. Capaian Nilai Standar Sarana dan masih belum sesuai harapan secara nasional.
Prasarana Pendidikan Hal ini dapat dilihat dari capaian indikator
Standar/Indikator/ ‘sekolah mengelola sistem informasi
No Nilai
SubIndikator manajemen’ yang mencapai 2.89 (pada
Standar Sarana dan kategori ‘menuju SNP 2’). Adapun sub-
6 indikator dari indikator terkait kinerja kepala
Prasarana Pendidikan 3.75
Kapasitas dan daya tampung sekolah ini, yang masih berada di kategori
6.1 ‘menuju SNP 2” adalah ‘berjiwa
sekolah memadai 3.5
Sekolah memiliki sarana dan kewirausahaan’ (2.94) dan melakukan supevisi
6.2 prasarana pembelajaran dengan baik (2.38). Dengan demikian dapat
yang lengkap 2.42 dijelaskan bahwa pada umumnya kepala SMK
Sekolah memiliki sarana dan di Provinsi Aceh belum menunjukkan jiwa
6.3 prasarana pendukung yang kewirausahaan yang berkontribusi pada
lengkap 5.35 perbaikan pengelolaan SMK, dan belum
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi melakukan supervisi pembelajaran denngan
Aceh tahun 2016. baik sesuai ketentuan.

1.7 Standar Pengelolaan Pendidikan 1.8 Standar Pembiayaan


Capaian Standar Pengelolaan Pada Standar Pembiayaan, penilaian
Pendidikan adalah 4.21 (katagori ‘menuju SNP utama adalah pada indikator terkait layanan
3’), menunjukkan bahwa sistem pengelolaan subsidi silang, beban operaioan sekolah, dan
sekolah untuk jenjang SMK di Provinsi Aceh pengelolaan dana di sekoah, sebagaimana
telah mengikuti prosedur yang berlaku, namun ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
masih banyak komponen dari regulasi Tabel 9. Capaian Nilai Standar Pembiayaan
pengeloaan SMK tersebut belum dilaksanakan Standar/Indikator/
No Nilai
sepenuhnyadengan kualitas sesuai SNP. Hal ini SubIndikator
ditunjukkan oleh capaian indikator dari Standar 8 Standar Pembiayaan 3.66
Pengelolaan berikut ini: Sekolah memberikan layanan
8.1
Tabel 8. Capaian Nilai Standar Pengelolaan subsidi silang 2.33
Beban operasional sekolah
Pendidikan 8.2
sesuai ketentuan 6.2
Standar/Indikator/ Sekolah melakukan
No Nilai 8.3
SubIndikator pengelolaan dana dengan baik 2.46
Standar Pengelolaan Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
7
Pendidikan 4.21 Aceh tahun 2016.
Sekolah melakukan
7.1
perencanaan pengelolaan 4.74 Standar Pembiayaan berada pada
Program pengelolaan kategori ‘menuju SNP 3’ dengan nilai 3.66.
7.2 dilaksanakan sesuai Indikator ‘beban operasional sekolah sesuai
ketentuan 4.88 ketentuan’ mencapai 6.2, yang artinya beban
Kepala sekolah berkinerja operasional SMK di Provinsi Aceh sudah
7.3
baik 2.89 sesuai dengan ketentuan secara nasional.
Sekolah mengelola sistem Namun SMK di Provinsi Aceh pada umumnya
7.4
informasi manajemen 4.34 belum memberikan layanan subsidi silang,
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi yang dimungkinkan karena adanya program
Aceh tahun 2016. Sekolah Gratis, di mana setiap siswa mendapat
perlakukan yang sama terkait besaran dana
Capaian pada indikator ‘sekolah sehingga tidak terlaksananya sistem subsidi
melakukan perencanaan pengelolaan’ adalah silang dan sulitnya membebaskan sepenuhnya
4.74, sementara capaian indikator ‘program siswa kurang mampu. Selain itu indikator
pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan’ ‘sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
adalah 4.88 dan inidikator ‘sekolah mengelola baik’ berada pada nilai 2.46, yang
sistem informasi manajemen’ mencapai 4.34. menunjukkan bahwa sistem pengelolaan
Berdasarkan capaian ini, dapat dijelaskan keuangan di SMK di Provinsi Aceh pada
bahwa pengelolaan SMK di Provinsi Aceh umumnya belum sesuai standar. Sub-indikator
telah berjalan cukup baik dengan dengan capaian terendah pada indikator ini
mengedepankan perencanaan dan pelaksanaan adalah ‘memiliki laporan yang dapat diakses
yang sesuai ketentuan. SMK di Provinsi Aceh oleh pemangku kepentingan’ dengan capaian
juga pada umumnya telah mengelola sistem 1.79. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
informasi manajemen dengan baik. Namun rendahnya capaian Standar Pembiayaan ini
demikian, kinerja kepala SMK pada umumnya

76
Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19 Nomor 1, Edisi Maret 2018

adalah karena sistem pelaporan keuangan yang Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
belum sesuai standar. Aceh tahun 2017.

2. Peta Mutu SMK Provinsi Aceh Tahun 2017 Capaian indikator ‘Sekolah
Capaian 8 SNP berdasarkan Rapor Mutu merencanakan proses pembelajaran sesuai
Tahun 2017 adalah sebagaimana ditunjukkan pada ketentuan’ adalah 6.30 (menuju SNP 4) dan
tabel berikut ini: indikator ‘Proses pembelajaran dilaksanakan
Tabel 10. Capaian Nilai 8 SNP Nasional dan dengan tepat’ berada pada nilai 6.04. Hal ini
Provinsi Aceh menunjukkan kualitas proses pembelajaran di
Standar Nasional SMK di Provinsi Aceh secra umum telah baik.
No Nasional Aceh
Pendidikan Hal ini terlihat pula dari terimplementasikannya
Standar Kompetensi sistem pengawasan terhadap proses
1 Lulusan 4.84 4.74 pembelajaran; ditunjukkan dengan nilai 5.75
2 Standar Isi 4.06 3.91 pada indikator ‘Pengawasan dilakukan dalam
3 Standar Proses 6.21 5.99 proses pembelajaran’.
Standar Penilaian
4 Pendidikan 5.85 5.52
2.2 Standar Penilaian Pendidikan
Standar Pendidik dan
5 Tenaga Kependidikan 2.93 3.3
Kualitas implementasi sistem
Standar Sarana dan penilaian secara umum di SMK di Provinsi
6 Prasarana Pendidikan 1.9 1.89 Aceh dapat dilihat dari capaian pada standar ini,
Standar Pengelolaan yaitu 5.52 (menuju SNP 4). Adapun capaian
7 Pendidikan 4.95 4.77 setiap indikatornya dapat dilihat pada tabel
8 Standar Pembiayaan 5.85 5.79 berikut ini:
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh Tabel 12. Capaian Nilai Standar Penilaian
tahun 2017. Pendidikan
No Standar/Indikator Nilai
Capaian tertinggi dari SNP ini adalah pada Standar Penilaian
4 5.52
Standar Proses dengan nilai 5.99 (menuju SNP 4), Pendidikan
walapun dibandingkan dengan capaian nasional, Aspek penilaian sesuai
4.1 6.22
nilai ini masih lebih rendah sebesar 0.22 poin. ranah kompetensi
Adapun standar dengan capaian terendah adalah Teknik penilaian obyektif
Standar Sarana dan Prasarana, yaitu 1.89 (menuju 4.2 5.12
dan akuntabel
SNP 1). Nilai ini bahkan ebih rendah dari capaian Penilaian pendidikan
tingkat nasional. Berikut adalah rincian capaian 4.3 5.58
ditindaklanjuti
setiap standar berikut indikator dan sub indikatornya. Instrumen penilaian
4.4 4.90
menyesuaikan aspek
2.1 Standar Kompetensi Lulusan Penilaian dilakukan
Capaian Standar Kompetensi 4.5 5.78
mengikuti prosedur
Lulusan(SKL) untuk pemetaan mutu tahun Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
2017 menunjukkan bahwa secara umum SKL Aceh tahun 2017.
di Provinsi Aceh telah mencapai criteria
‘menuju SNP 3’. Capaian ini merupakan hasil Adapun indikator-indikator pada
hitung rata-rata dari capaian indikator-indikator Standar Penilaian ini telah berada pada kategori
berikut ini: ‘menuju SNP 4, di mana indikator ‘Aspek
penilaian sesuai ranah kompetensi’ mencapai
Tabel 11. Capaian Nilai Standar Kompetensi 6.22, indikator ‘Teknik penilaian obyektif dan
Lulusan akuntabel’ pada 5.12. Hal ini menunjukkan
No Standar/Indikator Nilai guru SMK pada umumnya telah menerapkan
sistem penilaian yang sesuai dengan panduan
1 Standar Kompetensi Lulusan 4.74 secara nasional. Hal ini ditandai pula dengan
1.1 Lulusan memiliki 6.46 tercapaianya indikator ‘Penilaian pendidikan
kompetensi pada dimensi ditindaklanjuti’ dengan nilai 5.58, indikator
sikap ‘Instrumen penilaian menyesuaikan aspek,
1.2 Lulusan memiliki 2.03 pada nilai 4.80 dan inidkator ‘Penilaian
kompetensi pada dimensi dilakukan mengikuti prosedur’ dengan nilai
pengetahuan 5.78.
1.3 Lulusan memiliki 5.71
kompetensi pada dimensi
keterampilan

__ ___________________________________________________
Jurnal Serambi Ilmu. p-ISSN 1693-4849, e-ISSN 2549-2306 77
Journal of Scientific Information and Educational Creativity
Herliana, Analisis Peta Mutu Pendidikan….

2.3 Standar Pendidik dan Tenaga terlaksananya proses pembelajaran sesuai


Kependidikan dengan daya tamping yang diatur sesuai standar
Capaian Standar Pendidik dan Tenaga nasional. Namun perlu dilakukan kajian lebih
Kependidikan (PTK) adalah 3.30 (menuju SNP terperinci mengenai kondidi sarana dan
2). Hal ini menunjukkan masih rendahnya prasarana yang secarang langsung dibutuhkan
kualitas PTK di SMK di Provinsi Aceh secara untuk menunjang proses pembelajaran berbasis
umum. Adapun capaian setiap indikator pada kompetensi; termasuk sarana teaching factory,
standar ini adalah sebagai berikut: alat dan bahan praktik, dan sebagainya.
Tabel 13. Capaian Nilai Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan 2.5 Standar Pengelolaan Pendidikan
No Standar/Indikator Nilai Capaian Standar Pengelolaan adalah
Standar Pendidik dan Tenaga 4.77 (menuju SNP 3), dengan capaian
5 3.30
Kependidikan indikator-indikatornya yang ditunjukkan pada
Ketersediaan dan kompetensi tabel berikut ini:
5.1 4.39
guru sesuai ketentuan Tabel 15. Capaian Nilai Standar Pengelolaan
Ketersediaan dan kompetensi
Pendidikan
5.2 kepala sekolah sesuai 3.34
No Standar/Indikator Nilai
ketentuan
Standar Pengelolaan
Ketersediaan dan kompetensi 7 4.77
Pendidikan
5.3 tenaga kependidikan sesuai 2.18
ketentuan Sekolah melakukan
7.1 5.83
perencanaan pengelolaan
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Program pengelolaan
Aceh tahun 2017. 7.2 5.96
dilaksanakan sesuai ketentuan
7.3 Kepala sekolah berkinerja baik 1.92
Capaian indikator ‘Ketersediaan dan Sekolah mengelola sistem
kompetensi guru sesuai ketentuan’ adalah 4.39 7.4 5.44
informasi manajemen
(menuju SNP 3), demikian pula indikator Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi
‘Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah Aceh tahun 2017
sesuai ketentuan’ dengan nilai 3.34 (menuju
SNP 3). Hal ini menunjukkan kurang sesuainya Capaian indikator ‘Sekolah
jumlah dan kompetensi guru dan kepala melakukan perencanaan pengelolaan’ (5.83)
sekolah di SMK di Provinsi Aceh secara umum. dan indikator ‘Program pengelolaan
Hal ini terkait dengan kompetensi professional dilaksanakan sesuai ketentuan’ (5.96)
guru, serta kompetensi sosial dan manajerial menunjukkan bahwa pengelolaan SMK telah
kepala sekolah yang masih rendah. berjalan dengan baik di Provinsi Aceh,
ditunjukkan dengan capaian yang masuk ke
2.4 Standar Sarana dan Prasarana dalam kategori ‘menuju SNP 4). Sekolah juga
Standar Sarana dan Prasarana berikut telah mengimplementasikan sistem informasi
ini menunjukkan capaian ‘menuju SNP 4’ pada manajemen dengan baik (nilai 5.44-kategori
indikator ‘Kapasitas dan daya tampung sekolah menuju SNP 4). Namun demikian kinerja
memadai’ dengan nilai 5.11. kepala sekolah belum memenuhi harapan
nasional, ditandai dengan tercapainya nilai 1.92
(menuju SNP 1).
Tabel 14. Capaian Nilai Standar Sarana dan 2.6 Standar Pembiayaan
Prasarana Capaian pada Standr Pembiayaan
No Standar/Indikator Nilai menunjukkan kualitas pelaksanaan sistem
Standar Sarana dan penilaian di SMK di Provinsi Aceh pada
6 1.89
Prasarana Pendidikan umumnya telah berada pada kategori ‘menuju
Kapasitas dan daya tampung
6.1 5.11 SNP 4’ dengan nilai 5.79. Adapun capaian
sekolah memadai
indikator-indikator pada standar ini adalah
Sekolah memiliki sarana dan
6.2 prasarana pembelajaran yang 0.56 sebagai berikut:
lengkap Tabel 16. Capaian Nilai Standar Pembiayaan
Sekolah memiliki sarana dan No Standar/Indikator Nilai
6.3 prasarana pendukung yang 8 Standar Pembiayaan 5.79
lengkap Sekolah memberikan
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi 8.1 6.99
layanan subsidi silang
Aceh tahun 2017. Beban operasional sekolah
8.2 6.65
sesuai ketentuan
Nilai capaian di atas menunjukkan Sekolah melakukan
bahwa pada umumnya sarana dan prasarana 8.3 pengelolaan dana dengan 3.73
SMK di Provinsi Aceh sudah memadai untuk baik

78
Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19 Nomor 1, Edisi Maret 2018

Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Tabel 18. Capaian Nilai Standar Kompetensi
Aceh tahun 2017 Lulusan
Standar/Indikator 2016 2017
Capaian indikator ‘Sekolah No
/SubIndikator Nilai Kat Nilai Kat
memberikan layanan subsidi silang’ (6.99) dan
Standar Kompetensi
indikator ‘Beban operasional sekolah sesuai 1 Lulusan 4.97 ««« 4.74 «««
ketentuan’ (6.65) menunjukkan bahwa Lulusan memiliki
pembiayaan terhadap operasional sekolah, 2.1 kompetensi pada 6.12 «««« 6.47 ««««
terutama kepada siswa kurang mampu telah dimensi sikap
berjalan dengan baik di SMK di Provinsi Aceh Lulusan memiliki
pada umumnya. Namun demikian pengelolaan 2.2 kompetensi pada 2.78 «« 2.03 ««
dimensi pengetahuan
keuangan belum sesuai dengan harapan
Lulusan memiliki
nasional, yang ditandai dengan nilai 3.73 pada 2.3 kompetensi pada 6.02 «««« 5.71 ««««
indikator ‘Sekolah melakukan pengelolaan dimensi keterampilan
dana dengan baik’ (menuju SNP 3). Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh
tahun 2017.
Pembahasan
Berdasarkan deskripsi di atas, dapat Capaian tertinggi pada SKL adalah pada
dinyatakan bahwa kualitas SMK di Provinsi Aceh indikator kompetensi lulusan pada dimensi sikap
pada umumnya belum sesuai dengan SNP untuk (6.12 pada tahun 2016 dan 6.47 pada tahun 2017),
tahun 2016-2017. Hal ini ditunjukkan oleh tabel disusul capaian pada dimensi keterampilan (6.02
capaian SNP padara Rapor Mutu Pendidikan Tahun pada tahun 2016 dan 5.17 pada tahun 2017). Adapun
2016 dan 2017 berikut ini. capaian kompetensi siswa pada dimensi pengetahuan
Tabel 17. Capaian Nilai 8 SNP Tahun 2016 dan adalah 2.78 pada tahun 2016 dan 2.03 pada tahun
2017 2017.
Standar Nasional Lebih rendahnya capaian pada kompetensi
No 2016 2017
Pendidikan pengetahuan dapat dibahas dengan melihat capaian
Standar Kompetensi pada standar lainnya. Berikut adalah capaian pada
1
Lulusan 4.97 4.74 Isi:
2 Standar Isi 5.01 3.91 Tabel 19. Capaian Nilai Standar Isi
3 Standar Proses 5.04 5.99 Standar/Indikator 2016 2017
4 Standar Penilaian 3.91 5.52 No
/SubIndikator Nilai Kat Nilai Kat
Pendidikan
5 Standar Pendidik dan 3.33 3.3 2 Standar Isi 5.0 ««« 3.9 «««
Tenaga Kependidikan Perangkat
pembelajaran sesuai
6 Standar Sarana dan 3.75 1.89 2.1 rumusan kompetensi
6.4 «««« 4.4 «««
Prasarana Pendidikan lulusan
7 Standar Pengelolaan 4.21 4.77 Kurikulum Tingkat
Pendidikan Satuan Pendidikan
2.2 dikembangkan sesuai
3.8 ««« 5.5 ««««
8 Standar Pembiayaan 3.66 5.79 prosedur
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh Sekolah
tahun 2017 2.3
melaksanakan
4.8 ««« 1.9 «
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat kurikulum sesuai
ketentuan
secara umum bahwa terjadi penurunan nilai pada
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh
beberapa standar dari rapor mutu 2016 pada rapor
tahun 2017.
mutu 2017, yaitu pada SKL, Standar Isi, dan Standar
Capaian di atas menunjukkan bawa
Sarana dan Prasarana. Sementara pada Standar
perangkat pembelajaran telah disiapkan oleh guru
Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
SMK dengan kualitas yang baik, hal ini ditunjukkan
Standar Pengelolaan Pendidkan dan Standar
dengan nilai indikator ‘Perangkat pembelajaran
Pembiayaan terjadi peningkatan nilai. Penuruan dan
sesuai rumusan kompetensi lulusan’ sebesar 6.4
penignkatna ini perlu didiskusikan dengan meliaht
(menuju SNP 4) pada tahun 2016. Nilai ini menurun
seluruh standar secara menyeluruh, dengan tidak
pada tahun 2017 menjadi 4.4 (menuju SNP 3). Hal
mengabaikan kondisi nyata di tingkat sekolah
ini terjadi pula pada inidikator ‘Sekolah
maupun kabupaten kota. Tabel berikut ini
melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan’ yang
menunjukkan kondisi SKl berdasarkan capaian
mencapai nilai 4.8 (menuju SNP 3) pada tahun 2016,
indikatornya:
menjadi 1.9 (menuju SNP 1) pada tahun 2017.
Namun demikian, indikator ‘Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur’
mencapai 3.8 (menuju SNP 2) pada tahun 2016 dan
__ ___________________________________________________
Jurnal Serambi Ilmu. p-ISSN 1693-4849, e-ISSN 2549-2306 79
Journal of Scientific Information and Educational Creativity
Herliana, Analisis Peta Mutu Pendidikan….

meningkat dengan nilai 5.5 (menuju SNP 4) pada capaian SKL di atas, berikut adalah tabel capaian
tahun 2017. setiap indikator pada Standar Penilaian:
Peningkatan nilai pada indikator terkait Tabel 21. Capaian Nilai Standar Penilaian
pengembangan KTSP dapat dikaitkan dengan siap Pendidikan
dan tersedianya regulasi terkait pengembangan Standar/Indikator/ 2016 2017
KTSP yang juga sudah disosialisasikan kepada SMK No
SubIndikator Nilai Kat Nilai Kat
secara umum di Provinsi Aceh melalui pelatihan-
Standar Penilaian
pelatihan Kurikulum 2013. Panduan pengembangan 4 Pendidikan
3.91 ««« 5.53 ««««
KTSP ini tidak mengalami perubahan secara Aspek penilaian
signifikan dalam prosedur pelaksanaan maupun 4.1 sesuai ranah 4.57 ««« 6.22 ««««
pemantauannya. Untuk itu dapat dijelaskan bawah kompetensi
pengembangan KTSP telah dimulai sejak terjadinya Teknik penilaian
perubahan kurikulum dan telah diimplementasikan 4.2 obyektif dan 3.68 «« 5.12 ««««
akuntabel
dengan baik oleh SMK di Provinsi Aceh.
Penilaian pendidikan
Namun demikian, perangkat pembelajaran 4.3 ditindaklanjuti
3.88 ««« 5.59 ««««
yang sesuai dengan rumusan kompetensi lulusan
mengalami penuruanan nilai sebagaimana dijelaskan Instrumen penilaian
4.4 menyesuaikan aspek
3.43 «« 4.91 «««
di atas. Hal ini perlu dikaitkan dengan kondisi
perubahan Struktur Kurikulum SMK, Spektrum dan Penilaian dilakukan
rumusan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi 4.5 mengikuti prosedur
3.97 ««« 5.78 ««««
Dasar (KD) pada tahun 2015-2017, di mana
perubahan ini membuat guru SMK pada umumnya Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh
mengalami kesulitan dalam mempersiapkan tahun 2017.
perangkat pembelajaran yang sesuai.
Adapun proses pembelajaran di SMK pada Berdasarkan tabel di atas, terlihat beberapa
umumnya telah berjalan dengan baik. Hal ini peningkatan nilai dan katagori capaian pada
ditunjukkan dengan capaian pada katagori ‘menuju indikator-indikator Standar Penilaian dari tahun
SNP 4’ pada semua indikator pada Standar Proses, 2016 ke tahun 2017. Dengan capaian 6.22 (menuju
sebagaimana ditunjukkan oleh tabel berikut ini. SNP 4) di tahun 2017 pada indikator ‘Aspek
Tabel 20. Capaian Nilai Standar Proses penilaian sesuai ranah kompetensi’ dan indikator-
indikator lainnya, dapat dinyatakan bahwa prosesdur
Standar/Indikator/ 2016 2017
No penilaian di SMK telah dilaksanakan dengan baik
SubIndikator Nilai Kat Nilai Kat sesuai panduan. Hal ini dimungkinkan karena telah
3 Standar Proses 5.04 ««« 5.99 «««« tersedianya panduan dari Direktorat Jenderal
Sekolah merencanakan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan yang dapat
3.1 proses pembelajaran 5.58 «««« 6.30 «««« membantu guru secara teknik dalam menerapkan
sesuai ketentuan sistem penilaian pada ranah sikap, pengetahuan
Proses pembelajaran maupun keterampilan.
3.2 dilaksanakan dengan 5.08 «««« 6.05 «««« Namun demikian, dalam kajian penelusuran
tepat
sebab rendahnya capaian SKL khususnya pada
Pengawasan dilakukan
3.3 dalam proses 4.46 ««« 5.75 «««« dimensi pengetahuan, perlu dilakukan pembahasan
pembelajaran mengenai efektifitas sistem penilaian itu sendiri.
Sumber : Laporan Peta Mutu SMK Provinsi Aceh Penerapan teknik penilaian yang akuntabel dan
tahun 2017. mengikuti prosedru serta dilakukannya tindak lanjut
hasil penilaian ternyata belum cukup efektif untuk
Kondisi rendahnya capaian SKL pada siswa mencapai kompetensi pengetahuan yang lebih
indikator terkait kompetensi pada dimensi baik. Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan kajian
pengetahuan siswa tidak didukung oleh data proses terhadap: (1) kesesuai teknik penilaian dengan
pembelajaran yang kurang sesuai. Dalam hal ini metode pembelajaran, (2) ketepatan waktu dalam
perlu dilakukan kajian lebih lanjut dan lebih terfokus melakukan penilaian berbasis kompetensi dan
untuk mengetahui sebab terjadinya capaian kebutuhan siswa, (3) bentuk kegiatan tindak lanjut
kompetensi siswa khususnya pada dimensi hasil penilaian yang lebih efektif.
pengetahuan. Kajian lebih lanjut ini adalah pada: (1) Berdasarkan pembahasan di atas, pada
konten materi, (2) kemampuan awal siswa, dan (3) standar-standar terkait akademik ditemukan bahwa
gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru, karena penerapan Kurikulum 2013 telah berjalan baik di
ternyata proses pembelajaran yang baik menurut SMK di Provinsi Aceh, namun belum sepenuhnya
guru belum cukup membantu siswa secara efektif membantu siswa mencapai kompetensi yang
untuk mencapai kompetensi pembelajaran pada diharapkan. Kajian lebih lanjut dibutuhkan untuk
dimensi pengetahuan. melihat kondisi pada standar-standar manajerial
Selanjutnya untuk melihat keterkaitan yaitu Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
capaian Standar Penilaian terhadap rendahnya

80
Jurnal Serambi Ilmu, Volume 19 Nomor 1, Edisi Maret 2018

(PTK), Standar Sarana dan Prasarana, Standar diimplementasikan secara lebih efektif dan efisien di
Pengelolaan Pendidikan, dan Standar Pembiayaan. tingkat sekolah maupun provinsi.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan pembahasan capaian pada  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rapor Mutu 2016 dan 2017 dan perbandingan 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
capaiannya pada dua tahun tersebut, dapat Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28
disimpulkan bahwa implementasi 8 SNP di SMK di Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Provinsi Aceh secara umum telah berjalan dengan Pendidikan Dasar dan Menengah. Berita
baik. Kurikulum 2013 diterapkan dengan baik Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
dengan proses pembelajaran dan penilaian yang baik 1263.
pula. Perubahan pada beberapa komponen dari
struktur kurikulum SMK terlihat memberi tantangan  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
bagi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran Menengah Kementerian Pendidikan dan
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum
akhirnya capaian kompetensi siswa khususnya pada Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
dimensi pengetahuan belum mencapai SNP Menengah.
sebagaimana yang diharapkan.
Untuk itu, perlu dilakukan kajian lebih  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
lanjut dan rencana tindak untuk meningkatkan 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
kualitas layanan pendidikan SMK di Provinsi Aceh,
Kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang
dengan:
1) mengnalisis rapor mutu pendidikan 8 SNP Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
dengan data dan informasi tambahan dari Kemdikbud. Jakarta.
observasi di tingkat satuan pendidikan,
2) menindaklanjuti data capaian 8 SNP pada rapor  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
mutu dengan perencanaan peningkatan mutu di 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
tingkat sekolah dan di tingkat Provinsi,
Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang
3) mensosialisasikan rapor mutu secara berkala
dalam forum resmi SMK, Standar Proses Pendidikan Dasar dan
4) meningkatkan pendampingan 8 SNP di tingkat Menengah. Kemdikbud Jakarta.
sekolah melalui kegiatan terpadu seperti
sekolah model penjaminan mutu,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5) memastikan terbentuknya tim penjaminan mutu 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan
di tingkat sekolah dan di tingkat provinsi,
Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang
6) memastikan tersusunnya rencana strategi
peningkatan dan pengembangan bidang Standar Penilaian Pendidikan. Kemdikbud.
pendidikan berdasarkan data dan informasi. Jakarta.
Dengan tersedianya rapor mutu 2016-2017,
satuan pendidikan, dalam hal ini SMK, dapat  Kemdiknas. 2009. Peraturan Menteri
memperoleh gambaran kondisi 8 SNP di sekolah Pendidikan Nasional nomor 69 tahun 2009
tersebut. Dengan tersedianya data yang sahih,
tentang Standar Biaya Sekolah/Madrasah.
sekolah dapat menentukan menganalisis kebutuhan
prioritas sekolah untuk menentukan rencana tindak Kemdiknas. Jakarta.
lanjut yang lebih efektif dan efisien Untuk
memastikan keterkaitan antarstandar secara lebih  Kementerian Pendidikan Nasional. 2007.
rinci dan mengkaji latar belakang kondisinya, perlu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
dilakukan investigasi dan penelitian lebih lanjut 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
dengan didukung data dan informasi di tingkat Prasarana Sekolah/Madrasah. Kemdiknas.
satuan pendidikan dan di tingkat kabupaten/kota.
Untuk itu besar harapan LPMP Provinsi Jakarta.
Aceh untuk terlaksananya kegiatan pemetaan mutu
yang lebih sistemtis di tingkat satuan pendidikan  Kementerian Pendidikan Nasional. 2007.
pada tahun-tahun mendatang sehingga data yang Peraturan Meneteri Pendidikan Nasional
merupakan data yang valid dan reliable. Pada nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
akhirnya LPMP Provinsi Aceh mengepresiasi setiap Pengelolaan Pendidikan. Kemdiknas. Jakarta.
dukungan dan peran serta semua pihak sehingga
terwujudnya peta Mutu Pendidikan, khususnya
jenjang SMK dan mengharapkan tersusunnya
rencana tindak lanjut peningkatan mutu yang dapat
__ ___________________________________________________
Jurnal Serambi Ilmu. p-ISSN 1693-4849, e-ISSN 2549-2306 81
Journal of Scientific Information and Educational Creativity

Das könnte Ihnen auch gefallen