Sie sind auf Seite 1von 19

MANDALA Vol.2 No.

1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

KEBIJAKAN LUAR NEGERI NAJIB RAZAK TERHADAP


KONSOLIDASI THAILAND DAN GERAKAN ALIANSI SEPARATISME
ETNIS MELAYU DI THAILAND SELATAN DI TAHUN 2013-2016
Hardi Alunaza SD
Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Tanjungpura
hardi.asd@fisip.untan.ac.id
Retno Riyanti Sastro Amijoyo
Prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Tanjungpura

Abstract

This paper aims to discuss Malaysian foreign policy in influencing the movement of
separatism in Southern Thailand by the ethnic Malay alliance. The dynamics of separatism in
Southern Thailand is the result of a process of conflict between religious groups and the
harmonious relations between the majority and minorities. In this conflict, Malaysia is a
facilitator, seen from various visits and efforts taken by Malaysia to create peace in the region
of Thailand. This paper will focus on several matters related to how rational actors influence
the movement of separatist movements in Southern Thailand and how the prospects for peace
and consolidation after a meeting between the Thai government and consultants representing
the alliance of separatism. The method of this paper uses descriptive methods with a
qualitative approach in analyzing the phenomema. The technique of collecting data is done
through various literature, journals, articles, and reading materials that are related to the
issues to be discussed. This paper will be focused on two political angles, namely; (1)
Direction of Najib Razak's foreign policy in 2013 (2) Direction of foreign policy for Najib
Razak in 2016. The result of the discussion of this paper is through the government of Najib
Razak, Malaysia consolidates Thailand with steps to resolve conflict namely peacemaking
(reconciliation) and peacebuilding (social reconstruction).

Keywords: Foreign Policy, Rational Actors, Separatism

Page 96
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk membahas kebijakan luar negeri Malaysia dalam mempengaruhi
pergerakan separatisme di Thailand Selatan oleh aliansi etnis Melayu. Dinamika separatisme
di Thailand Selatan ini merupakan hasil dari proses pertentangan antara kelompok
kepercayaan dan hubungan yang tidak harmonis antara mayoritas dan minoritas. Dalam
konflik ini Malaysia berkedudukan sebagai fasilitator, terlihat dari berbagai kunjungan dan
upaya yang di tempuh Malaysia demi terciptanya perdamaian di wilayah Thailand. Tulisan
ini akan difokuskan dalam beberapa hal yang dikaitkan bagaimana aktor rasional
berpengaruh terhadap pergerakan gerakan separatisme di Thailand Selatan serta bagaimana
prospek perdamaian dan konsolidasi pasca pertemuan antara pemerintah Thailand dengan
konsultan yang mewakili aliansi separatisme. Metode penulisan paper ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam menganalisis fenomena. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui berbagai literatur, jurnal, artikel, serta bahan bacaan
yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Tulisan ini akan difokuskan oleh
dua sudut politik yakni; (1) Arah kebijakan luar negeri Najib Razak pada tahun 2013 (2) Arah
kebijakan luar negeri Najib Razak pada tahun 2016. Hasil dari pembahasan tulisan ini adalah
melalui pemerintahan Najib Razak, Malaysia mengonsolidasi Thailand dengan langkah
penyelesaian konflik yaitu dengan peace making (merekonsiliasi) dan peace building
(rekonstruksi sosial).

Kata Kunci: Kebijakan Luar Negeri, Aktor Rasional, Separatisme

Page 97
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Pendahuluan memiliki potensi konflik berbahaya.


Pada awalnya wilayah Thailand Potensi konflik tersebut pecah setelah
Selatan seperti Narathiwat, Patani dan wilayah Selatan Thailand yang meliputi
Yala merupakan bagian dari kerajaan kawasan bekas Kesultanan Pattani dilanda
Melayu Patani. Namun, pada 1902 pada krisis politik dan konflik bersenjata yakni
masa kemunduran kerajaan Melayu Patani Pattani, Yala, Satun, Songkhla dan
disepakati traktat Anglo-Siam antara Narathiwat (Andaya, 2001)
pemerintah Siam dan Inggris, yang Salah satu kebijakan yang
berisikan bahwa wilayah Patani Raya dilakukan kerajaan Siam adalah bangsa
bukan merupakan kerajaan tersendiri lagi, Melayu Pattani tidak diperbolehkan masuk
tapi menjadi wilayah kerajaan Siam yang ke dalam sistem politik nasional kerajaan
mayoritas beragama Buddha dan memiliki Siam yang dipusatkan di Bangkok. Selain
kebudayaan yang jauh berbeda dengan menerapkan kebijakan pemerintahan
kerajaan Pattani. Latar belakang ini sentralistik, pihak kerajaan Siam
menjadi konflik yang terjadi di Thailand menerapkan identitas nasional dengan
Selatan, akibat adanya pertentangan antara semboyan trinitas (eta lak thai) yang hanya
kelompok agama. Heterogenitas agama mengakui satu kebangsaan bangsa Thai,
yang kompleks dengan berbagai aliran satu agama Buddha, dan tunduk para
dalam agama tersebut mulai dari kelompok kekuasaan Raja. Dilihat dari dimensi sosial
berpaham sederhana hingga kelompok budaya, identitas semacam ini dapat dilihat
berpaham radikal, fanatik dan ekstrim. sebagai bentuk pemaksaan ideologi yang
Kelompok faham radikal biasanya begitu dapat mencabut masyarakat Muslim Patani
sensitif dengan kelompok lain. dari tradisi dan identitasnya. Karena diluar
Selain karena agama, homogenitas tiga unsur tersebut kemudian tidak
suku membuat Thailand terpecah menjadi dianggap signifikan dalam urusan campur
dua yakni kelompok mayoritas dan tangan kekuasaan maupun dalam
minoritas. (Melvin, 2007:5) Agama penentuan kebijakan negara. Etnis Patani
Buddha dan Thai (orang asli Thailand) yang tidak menginginkan adanya
dianggap sebagai mayoritas sedangkan pencampuran kultur Budha dan Islam,
agama Islam dan Melayu dianggap sebagai menyebabkan munculnya keinginan untuk
minoritas. Wilayah Thailand yang mendirikan Patani Raya.
mempunyai kesenjanganan sosial antara Kejadian Krue Se dan Tak Bai di
pendatang dengan penduduk lokal juga tahun 2004 menguatkan konflik ini

Page 98
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

menjadi yang justru didalangi oleh gerakan saja, upaya yang dilakukan Malaysia harus
aliansi separatisme bersenjata. Membuat dilakukan berulang mengingat banyaknya
mata dunia tertuju pada Thailand, tidak hal yang harus dipertimbangkan.
terkecuali Malaysia yang berbatasan Berdasarkan permasalahan diatas,
geografis langsung dengan wilayah konflik maka penulis dalam hal ini bertujuan untuk
di Thailand Selatan. Malaysia terdorong menjelaskan fenomena separatisme di
untuk membantu Thailand meyelesaikan Thailand dan sikap yang diambil Malaysia
permasalahan konflik di Thailand tersebut. dibawah kepemimpinan Najib Razakserta
Ditambah lagi dengan kesamaan agama pemaparan “Seberapa besar kontribusi
dan kebudayaan dengan masyarakat di Malaysia dibawah kepemimpinan Najib
Thailand Selatan. Tidak hanya itu Razak dalam aspek penetapan kebijakan
Kesultanan Pattani yang pada sejarahnya luar negeri dalam menghadapi isu
merupakan alam Melayu menambah kuat separatisme yang berkembang dalam ruang
dorongan Malaysia untuk membantu lingkup regional Thailand maupun
menyelesaikan konflik tersebut (Zamberi, internasional?”. Tulisan ini adalah sebagai
1993:25) lanjutan dari tulisan sebelumnya terkait
Akhirnya Malaysia melakukan diplomasi Malaysia-Thailand dalam
upaya mengakhiri ketegangan gerakan mengatasi gerakan separatis di Thailand
separatisme di wilayah Thailand Selatan Selatan pada tahun 2000. Tulisan tersebut
sebagai tindakan usaha Malaysia menunjukkan hasil bahwa gerakan
berkedudukan sebagai fasilitator dalam separatis di Thailand Selatan belum dapat
konflik ini. Berbagai kunjungan dan upaya diselesaikan karena masih adanya
yang di tempuh yaitu demi terciptanya perlawanan hingga diberikan otonomi
perdamaian di wilayah Thailand. Dalam khusus atau kemerdekaan. Hingga tulisan
menyelesaikan konflik di wilayah Thailand tersebut terselesaikan, penulis menjelaskan
Selatan memerlukan langkah-langkah bahwa hubungan diplomatik kedua negara
untuk menyelesaikan konflik tersebut. masih renggang. Tulisan ini lebih fokus
Melalui pemerintahan Najib Razak, kepada kebijakan Najib Razak terhadap
Malaysia melakukan penyelesaian konflik konsolidasi Thailand dan gerakan separatis
dengan peace making (mempertemukan yang beretnis Melayu di Thailand Selatan.
atau merekonsiliasi) dan peace building
(implementasi perubahan atau rekonstruksi Metodologi Penelitian
sosial). Langkah ini tidak lancar begitu

Page 99
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui tindakan negara dalam


dalam penelitian ini adalah metode sistem internasional. Menurut Goldstein,
deskriptif dengan pendekatan kualitatif kebijakan luar negeri merupakan strategi
karena penulis inginmenggambarkan dan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam
memaparkan fakta-fakta atau keadaan menentukan aksi/tindakan mereka di dunia
ataupun pemberontakan yang tampak dari internasional (Goldstein, 1999:147). Di
gerakan aliansi separatisme di Thailand sisi lain Rosenau berpendapat bahwa
Selatan sebagai bentuk relevansi dengan kebijakan luar negeri merupakan fungsi
suatu permasalahan separatisme baik dari dari proses tujuan negara yang
sudut pandang yang teoritis maupun disusun.Tujuan kebijakan luar negeri
praktis. Yang dilanjutkan dengan tersebut dipengaruhi oleh target yang
interpretasi data sehingga dapat dilihat dari masa lalu dan aspirasi untuk
menjelaskan dan menganalisa masa yang akan datang.
permasalahan serta memberikan solusi Tiap negara dalam mengambil
bagaimana peran Malaysia dalam sebuah kebijakan luar negeri pasti didasari
konsolidasi pemerintah Thailand dan oleh tujuan yang berbeda-beda. Satu hal
gerakan aliansi separatisme di Thailand yang pasti dilakukan oleh negara-negara di
Selatan. Dilanjutkan dengan teknik analisis dunia dalam mengeluarkan sebuah
data yang menjelaskan pengumpulan data kebijakan luar negeri adalah untuk
sistematis untuk mempermudah penulis memenuhi dan mencapai target yang
dalam memperoleh kesimpulan. Begitu berasal dari aktor rasional. Kebijakan luar
pula dengan teknik pengumpulan data negeri sering dikaitkan oleh pemenuhan
dalam penulisan ini yaitu dengan cara studi national interest suatu negara dalam usaha
kepustakaan (library research). Teknik ini memengaruhi negara lain dalam berbagai
mempermudah penulis untuk mencari dan bidang seperti dalam bidang keamanan
mendapat informasi dari buku, literature, nasional, prestige, ekonomi dan hal-hal
jurnal penelitian, serta website berita yang lain yang dapat membawa banyak manfaat
berkaitan dengan permasalahan yang bagi negara tersebut dalam menjalankan
dibahas dalam penelitian ini. interaksinya dengan negara lain di dunia.
Dalam penulisan kali ini Biasanya aktor rasionaltiap negara, dalam
menggunakan kebijakan luar negeri melakukan perumusan kebijakan luar
(Foreign Policy). Kebijakan luar negeri negeri akan melakukan pertimbangan
digunakan sebagai alat menganalisa negara terhadap ketersediaan sumber daya yang

Page 100
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

ada dalam negeri maupun sumber daya


negara yang menjadi target kebijakan luar
negeri negara tersebut, hal ini dilakukan
karena kebijakan luar negeri dalam sistem Pembahasan
internasional hanya sebagai alat negara Sejarah terciptanya gerakan aliansi
dalam memengaruhi aktor lain untuk separatisme dan penanganan Thailand
tunduk dan patuh kepada kebijakan Negara Thailand didirikan pada
tersebut,hasil ikatan tersebut menghasilkan pertengahan abad XIV dengan nama Siam.
banyak benefits bagi suatu negara. Pada tahun 1939 Siam berubah nama
Dalam kasus Malaysia membantu menjadi Thailand. Dalam menjalankan
penyelesaian konflik antara Thailand dan negaranya Thailand memiliki sistem
gerakan aliansi separatisme (gerakan pemerintahan parlementer dengan bentuk
pemisahan diri) di Thailand Selatan ini. pemerintahan monarki konstitusional dan
Malaysia terdorong kuat karena keamanan kepala pemerintahan perdana menteri.
negaranya terganggu akibat banyaknya Sejak tahun 1946 hingga akhir 2016,
kaum separatis tersebut lari ke daerah Thailand memiliki kepala negara Raja
perbatasan Malaysia. Mengingat Malaysia Bhumibol Adulyadej (Rama IX).
dan Thailand berbatasan geografis daratan Wafatnya Raja Bhumibol membuat tahta
secara langsung, mempermudah kaum kerajaan harus diturunkan kepada Putra
separatis keluar dan masuk melewati mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn
perbatasan tersebut. Akibatnya Malaysia yang merupakan satu-satunya putra Raja
mengeluarkan kebijakan luar negeri untuk Bhumibol yang sekaligus menjadi pewaris
membantu menyelesaikan konflik dan juga tahta (Kompas, 2016).
mengkonsolidasikan Thailand dan Thailand terdiri dari penduduk
Thailand Selatan. Konsolidasi disini ialah yang memiliki agama yang beragam.
penyatukan kembali Thailand dan Tercatat bahwa mayoritas penduduk
Thailand Selatan. Melalui Najib Razak, Thailand memeluk agama Buddha yakni
Malaysia melakukan upaya penyatuan sebesar 54,5 juta (87,2%), Muslim 7,5 juta
yakni dengan peace making (12%), Kristen 0,45 juta (0,72%) dan
(mempertemukan atau merekonsiliasi) dan lainnya 0,05 juta (0,08%) yakni Hindu,
peace building (implementasi perubahan Konghucu, Sikh, dll. Thailand mengalami
atau rekonstruksi sosial). konflik internal dalam negaranya, ditandai
dengan adanya gerakan aliansi separatisme

Page 101
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

di Thailand Selatan (Pattani Raya). Pada masyarakat Thailand Selatan. Adanya


tahun 1902 terjadi aneksasi yang dominasi elit politik oleh etnis Thai
menyebabkan Pattani Raya jatuh ke terhadap Melayu-Muslim dalam
kerajaan Siam (Thailand) dan terjadilah pemerintahan. Selain itu, berlakunya
perjanjian Anglo-Siam pada 1909 (Melvin, pendidikan sekuler juga membuat Melayu-
2007:5). Muslim menjadi tersingkirkan karena
Inti dari isi perjanjian tersebut setiap sekolah di Thailand diwajibkan
menyebutkan bahwa Pattani Raya menggunakan bahasa Thai. Masyarakat di
(Thailand Selatan) bukan merupakan Thailand Selatan yang mayoritas Melayu,
kerajaan Melayu lagi, tetapi sudah menjadi menggunakan bahasa Melayu yang telah
wilayah kerajaan Siam (Thailand). Hal ini dipakai selama ratusan tahun dan
berpengaruh pada wilayah Thailand masyarakat Thailand Selatan tidak fasih
Selatan yang dahulunya memiliki otoritas bahkan tidak mengerti bahasa Thai
harus tunduk di bawah kebijakan kerajaan membuat rasa tersingkirkan semakin kuat
Thailand. Jika dilihat secara geografisnya, (Fuston, 2006:56).
perubahan yang cukup signifikan terjadi Ketimpangan itu mencapai
pada wilayah Thailand Selatan yang pada puncaknya pada 2004, ditandai munculnya
awalnya adalah negara yang merdeka dan kebangkitan Melayu-Muslim. Akibat
mayoritas kini telah berubah menjadi konflik ini tercatat lebih dari 1843 insiden
wilayah kerajaan Thailand yang minoritas terjadi di wilayah Thailand Selatan pada
(Yuniarto, 2005: 91). 2000-2004 (Jitpiromsri, 2006: 97).
Akibatnya perubahan tersebut Jatuhnya korban dan kerugian yang
munculah gerakan separatisme yang ingin dialami semakin bertambah, setidaknya
memperoleh otonomi atau bahkan lebih dari 4.300 orang terbunuh dan 7.600
memerdekakan diri. Kesenjangan sosial, orang terluka, selain itu 2.295 wanita
ekonomi dan pembangunan serta menjanda dan 4.455 anak kehilangan
pendapatan perkapita penduduk yang orangtuanya (Aulia, 2011). Untuk
melebar juga menjadi satu diantara mengatasinya pemerintah Thailand
penyebabnya yang menimbulkan megeluarkan status darurat militer pada 30
kekecewaan dan kecemburuan social Agustus 2005. Status militer tersebut
(Pitsuwan, 1989: 25). Keinginan kuat ini memberlakukan penyadapan,
juga dikarenakan ketimpangan ekonomi, penggeledahan dan penangkapan orang
sosial, politik dan lainnya yang dialami yang dicurigai melakukan aksi

Page 102
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

kekerasan/pemberontakan yang dilematis sendiri bagi Malaysia. Pihak


mengacaukan situasi (Wibisono, 2007). Malaysia ingin memberikan perlindungan
Disatu sisi penerapan status darurat militer sementara bagi penduduk tersebut,
tersebut menjadi sangat menakutkan di setidaknya hingga status darurat militer
wilayah Selatan. tersebut dicabut. Akan tetapi reaksi
Eksodus dan Kerjasama Thailand- berbeda ditunjukkan oleh pemerintahan
Malaysia Thailand. Thailand mengeluh atas sikap
Akibat ketakutan tersebut maka Kuala Lumpur yang menerima 131
terjadilah eksodus besar-besaran penduduk penduduk.
Thailand Selatan yang bergerak memasuki Sejak status darurat militer
wilayah Malaysia untuk mencari diberlakukan oleh Thailand pada 2005
perlindungan. Hal ini tentu saja yang mengakibatkan eksodus
dipengaruhi oleh jarak geografis yang penduduknya ke Malaysia, hubungan
dekat. Tidak hanya itu, gerakan aliansi Malaysia dan Thailand mengalami
separatisme yang dicari oleh pemerintah ketegangan hubungan diplomatik. Yang
Thailand justru kerap ditemukan ditandai dengan saling kecam dan saling
memasuki wilayah Malaysia. Tentu saja tuduh antara Thailand dan Malaysia. Pihak
Malaysia khawatir akan keadaan tersebut. Thailand beranggapan bahwa setiap
Kekhawatiran Malaysia dilator belakangi separatisme yang melarikan diri ke
juga oleh beberapa hal, misalnya wilayah wilayah Malaysia akan mendapatkan
perbatasan yang sangat dekat dan perlindungan khusus dari Malaysia. Di sisi
menimbulkan ketakutkan bagi masyarakat lain, pemerintah Thailand tidak terima
Malaysia yang tinggal di perbatasan karena Malaysia terlalu ikut campur
tersebut. Sebagai contoh ketika dengan permasalahan Thailand. Sedangkan
pembetontak Thailand Selatan diburu oleh di sisi Malaysia menyatakan bahwa tidak
pemerintah Thailand dan pada umumnya ada dasar yang dapat membenarkan setiap
mereka akan melarikan dirinya ke wilayah aliansi atau negara untuk mengambil
perbatasan, bahkan hingga memasuki tindakan terhadap negara lain. Maka
wilayah Malaysia. Tentu saja, kejadian ini tercatat pada tahun 2005 hingga 2007
dapat menimbulkan gangguan keamanan Thailand dan Malaysia mengalami
bagi penduduk lintas batas Malaysia. ketegangan hubungan diplomatik terkait
Begitu pula saat menyikapi eksodus 131 gerakan aliansi separatisme yang belum
penduduk Thailand ke Malaysia menjadi teratasi. Memasuki tahun 2007 hingga

Page 103
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

tahun 2009, kedua negara menyadari merekonsiliasi), peace keeping


bahwa saling mengecam justru tidak akan (menghentikan atau mengurangi intervensi
menyelesaikan masalah. militer) dan peace building (implementasi
Oleh sebab itu, baik Thailand perubahan atau rekonstruksi sosial).
maupun Malaysia mulai menjalin Pertama, peace-making yakni
hubungan baik untuk mengatasi gerakan proses yang tujuannya mempertemukan
aliansi separatisme tersebut. Maka sejak atau merekonsiliasikan sikap politik dan
itulah kedua negara mulai melakukan strategi dari pihak yang berkonflik melalui
kunjungan dan membangun kesepakatan mediasi, negosiasi, arbitrasi. Bila dikaitkan
untuk mengatasi gerakan aliansi dengan kasus ini pihak yang berkonflik
separatisme. Thailand dan Malaysia akan dipertemukan untuk menyelesaikan
sepakat untuk memetakan rangkaian upaya konflik dengan cara yang damai. Hal ini
sosial ekonomi untuk mengakhiri dilakukan dengan menghadirkan pihak
ketegangan dan gerakan aliansi ketiga sebagai penengah, namun pihak
separatisme di wilayah Thailand Selatan. ketiga tersebut tidak mempunyai hak untuk
Saat itu menurut menteri luar negeri menentukan keputusan yang diambil.
Malaysia menyatakan bahwa ketegangan Pihak ketiga hanya menengahi apabila
yang terjadi tidak terkait agama atau islam terjadi suasana yang memanas antara pihak
melainkan adanya perasaan teralineasi, yang berkonflik saat sedang berunding.
ditinggal dan problem sosio-ekonomi Kedua, peace keeping yaitu proses
(Tempo, 2011). menghentikan atau mengurangi aksi
Pemetaan Rangkaian Upaya Malaysia kekerasan melalui intervensi militer yang
Konsolidasikan Thailand seharusnya menjalankan peran netral
Rangkaian pemetaan upaya untuk sebagai penjaga perdamaian. Menurut
mengakhiri ketegangan gerakan aliansi definisi ini, konflik yang terjadi antara
separatisme di wilayah Thailand Selatan pemerintah Thailand dengan gerakan
sebagai bentuk usaha Malaysia dalam aliansi separatisme Thailand
membantu meyelesaikan konflik ini. dikesampingkan karena upaya perdamaian
Dalam menyelesaikan konflik ini yang dilakukan tanpa intervensi militer
diperlukan langkah-langkah untuk manapun. Hal ini sesuai dengan ASEAN
menyelesaikan konflik tersebut, ada tiga Way, yaitu kebiasaan ASEAN dalam
tahap dalam penyelesaian konflik yaitu menyelesaikan persoalan dengan
peace making (mempertemukan atau mengedepankan upaya diplomasi, tekanan,

Page 104
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

dan pencegahan tanpa melibatkan aksi Thailand Selatan yaitu serangan terhadap
militer asing (Marsilamani, 2014). Masjid Krue Se dan insiden kekerasan di
Ketiga, peace building yaitu proses Tak Bai, Narathiwat. Serangan terhadap
implementasi perubahan atau rekonstruksi Masjid Krue Se terjadi pada tanggal 28
sosial, politik dan ekonomi demi April 2004 ketika militer Thailand
terciptanya perdamaian. Melalui proses menyerang Masjid Krue Se yang ada di
peace building segala negative peace (the Pattani dan membantai sekelompok orang
absence of violence) berubah menjadi yang di duga pemberontak. Korban tewas
positive peace dimana masyarakat dapat saat itu mencapai 37 orang yang berasal
merekan keadilan dan kesejahteraan. dari militant. Sementara itu, insiden
Berdasarkan tahap-tahap penyelesaian kekerasan di Tak Bai terjadi pada 25
konflik di atas, Malaysia yang berperan Oktober 2004. Serangan dimulai ketika
sebagai fasilitator dalam penyelesaian Distrik Tak Bai diserang oleh sekelompok
konflik Thailand Selatan, telah melakukan orang. Beberapa orang dipenjarakan oleh
tahap-tahap penyelesaian konflik seperti polisi Thailand terkait serangan tersebut.
tahap peace making dan peace building Hal ini tentunya memicu demonstrasi
sebagai upaya Malaysia dalam proses masyarakat Thailand Selatan di luar kantor
konsolidasi perdamaian di Thailand polisi distrik. Polisi
Selatan. Thailand menanggapi demonstrasi
Dalam konflik ini peran fasilitator tersebut dengan cara kekerasan. Peristiwa
Malaysia berupaya untuk mempertemukan tersebut menyebabkan terjadinya
kedua belah pihak yang terlibat konflik kerusuhan yang menewaskan 86 orang di
yaitu pemerintah Thailand dan gerakan Thailand Selatan. Sejumlah 1.300 orang di
aliansi separatisme Thailand Selatan untuk tangkap dan dibawa ke Tak Bai ke kamp
berunding menyelesaikan masalah yang militer Pattani (L.Gross, 2007:79). Enam
ada yang bertujuan agar kedua belah pihak orang meninggal ditempat kejadian dan 78
menemukan solusi untuk menyelesaikan meninggal karena kekurangan oksigen
konflik yang ada. Adapun rangkaian upaya ketika berada di dalam truk saat perjalanan
yang dilakukan Malaysia dalam upaya menuju kamp militer. Kejadian ini
penyelesaian konflik dimulai pada tahun menimbulkan kontroversi dan spekulasi
2005. yang mulai bermunculan di antaranya
Sebelum itu pada tahun 2004 tuduhan kekerasan yang berlebihan,
terdapat dua peristiwa yang menguncang metode yang terlalu keras, serta

Page 105
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

pelanggaran hak asasi manusia. Puncak Reconciliation Council (NRC) yang


dari peristiwa ini terjadi pada tahun 2005 ditunjuk oleh Perdana Menteri Thaksin
ketika pemerintahan Thailand menerapkan Shinawatra ketika itu. Tujuannya
status darurat militer di wilayah Thailand menemukan metode terbaik mendamaikan
Selatan. Hal ini membuat masyarakat daerah mayoritas Islam di Yala,
Thailand Selatan merasa khawatir dan Narathiwat dan Pattani. Isi draf rencana
takut. perdamaiannya adalah kelompok
Pada 30 Agustus 2005, 131 separatisme harus menggugurkan
masyarakat muslim Thailand Selatan tuntutannya untuk merdeka, sebagai
menyebrangi perbatasan dan masuk ke balasnya mereka diberikan pengampunan,
wilayah Kelantan, Malaysia untuk pembangunan ekonomi yang lebih baik,
menghindari konflik. Pada masa itu Dr. alokasi dana yang lebih banyakuntuk
Tun Mahathir Muhammad yang sedang pembangunan di wilayah Thailand Selatan
menjabat pada masa itu memberikan dan penggunaan bahasa Melayu di
pandangannya kepada gerakan aliansi sekolah-sekolah yang berada di wilayah
separatisme untuk perdamaian dan Thailand Selatan (Fuston, 2010: 248).
penyelesaian konflik di Thailand Selatan Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan
(Fuston, 2010: 248). Selang beberapa Najib Razak ditahun 2013
bulan pertemuan tersebut, pada bulan Atas permintaan resmi Thailand
Oktober 2005 mantan Perdana Menteri kepada Malaysia, Malaysia diminta untuk
Thailand Anand Panyarachun menemui memfasilitasi pembicaraan antara
Tun Mahathir Muhammad di Putrajaya kelompok-kelompok Muslim Pattani yang
untuk mendapatkan perspektif Malaysia beroperasi di Thailand maupun di
dalam menangani konflik di Thailand Malaysia. Untuk tahap awal Malaysia
Selatan. berhasil mempertemukan kelompok
Sebelumnya, atas undangan Anand Muslim Pattani untuk berbicara secara
Panyarachun, Tun Dr Mahathir Mohamad langsung dengan pemerintah Thailand
telah menemui Raja Bhumibol Adulyadej yang ditandatangani di Kuala Lumpur
di Bangkok, Thailand. Baginda merestui pada tanggal 28 Februari 2013 lalu (BBC,
peran Mahathir sebagai penengah dan 2013).Kesepakatan ini ditandatangani di
merupakan tokoh yang berwibawa yang Malaysia bersama Barisan Revolusi
mewakili pemimpin Islam moderat. Anand Nasional (BRN), salah satu dari beberapa
Panyarachun merupakan ketua National kelompok pemberontak yang beroperasi di

Page 106
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Thailand Selatan. Perdana Menteri damai ini memberikan harapan kepada


Yingluck Shinawatra bersama Perdana masing-masing pihak yang bertikai akan
Menteri Malaysia Najib Razak kemudian lahirnya perdamaian dan keadilan di
menggelar pertemuan di Kuala Lumpur wilayah Thailand Selatan. Setelah
pada Kamis tanggal 28 Februari 2013. perjanjian damai yang ditandatangani pada
Pertemuan ini akan membahas tanggal 28 Februari 2013 yang lalu. Pihak
pemberontakan di kawasan perbatasan Thailand dan pihak pemberontak sepakat
kedua negara. Malaysia yang bertindak untuk melakukan dialog damai lanjutan.
sebagai fasilitator dalam negosiasi antara Dialog damai tersebut dinamakan dialog
pemerintah Thailand dengan pemberontak damai KL (Kuala Lumpur) yang akan
Muslim dan menjadi tuan rumah dalam dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia.
setiap pembicaraan damai antar kedua Pada dialog damai KL
belah pihak. Dokumen kesepakatan damai diselenggarakan pada tiga kali yaitu pada
yang ditandatangani di Kuala Lumpur ini bulan Maret, April dan Juli. Proses dialog
disebut sebagai awal dari sebuah proses Damai KL tidak hanya diikuti secara
dialog. Kesepakatan ini menandakan cermat oleh masyarakat regional tapi juga
sebuah terobosan besar dalam upaya untuk dipantau pengamat hak asasi manusia
mengakhiri kekerasan yang meningkat internasional. Sejak ditandatangani
dalam beberapa bulan terakhir. konsensus umum antar pemerintah
Sekretaris jenderal Badan Thailand dan wakil para pejuang (BRN),
Keamanan Nasional Thailand Paradorn kedua pihak duduk di meja rundingan
Pattanatabutr, yang menandatangani sebanyak 3 kali (Maret, April dan Juli
kesepakatan ini mengatakan, sebagai 2013). Di luar pertemuan formal itu, kedua
upaya lain dari pemerintah untuk belah pihak yaitu Delegasi Thailandyang
mengatasi kerusuhan dan tidak berarti dipimpin oleh Sekertaris Jenderal Dewan
mengakhiri konflik secepatnya. Sementara Keamanan Nasional, Paradorn
Hassan Taib, perwakilan BRN yang Pattanatabut sementara delegasi BRN
menandatangani mengatakan bahwa diketuai Ustaz Hassan Taib beberapa kali
''Terimakasih Allah, kami akan melakukan bertemu dengan fasilitator dari Malaysia
yang terbaik untuk memecahkan masalah. yaitu Dato Zamzamin.
Kami akan meminta rakyat kami untuk Proses Dialog Damai KL mulai
bekerja sama mengatasi masalah.” Dengan tampak ada sedikit keraguan setelah kedua
ditandatanganinya dokumen kesepakatan belah pihak tidak mematuhi kesepakatan

Page 107
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

untuk mengurangi kekerasan selama 40 Seperti jika ada pelanggaran harus


hari dari awal Ramadan 2013, yang diadukan ke pihak mana. Karena tidak
dikenali dengan Inisiatif Damai Ramadan tahan diserang sepihak, akhirnya pejuang
(Ramadhan Peace Initiative). Pada tahap bersenjata membalas dengan menyerang
awal, inisiatif yang dibuat sepihak oleh anggota keamanan Thailand. Inisiatif
fasilitator ini dinilai cukup baik, tetapi Damai Ramadan pun bubar dengan
akhirnya berantakan. Hal ini disebabkan masing-masing pihak saling menyalahkan.
karena dalam inisiatif yang diumumkan Pada saat perundingan pihak BRN aktif
pada 12 Juli 2013 itu disebutkan bahwa mengajukan 5 Tuntutan sejak awal.
masing-masing pihak baik para pejuang Namun pihak Thailand merasa keberatan
bersenjata pembebasan Patani (BRN) dan dengan tuntutan tersebut.
tentara Thailand harus menahan diri Tuntutan yang dirasakan paling
dengan mengurangi tindak kekerasan. berat oleh pihak Thailand di antaranya
Menanggapi hasrat baik tersebut, BRN disebutkan bahwa Bangkok harus
menyambut dengan menyatakan, mereka mengakui ketuanan bangsa Melayu di atas
tidak hanya akan mengurangi kekerasan bumi Patani yang dijajah secara mutlak
bahkan akan berhenti selama bulan sejak 1902. Yang tidak kalah penting,
Ramadan. Tentu saja dengan syarat, pihak pemberontak menginginkan proses
tentara pemerintah harus ditarik balik ke dialog damai harus mendapat dukungan
kamp. Selama tempo tersebut tentara dari parlemen Thailand dan dialog damai
Thailand tidak boleh lagi berkeliaran di harus menjadi salah agenda nasional. Juga
tengah-tengah masyarakat Melayu di harus mengangkat status Malaysia menjadi
wilayah Thailand Selatan. Namun dalam mediator, bukan hanya sekadar fasilitator.
minggu pertama saja aparat keamanan Wakil-wakil badan atau organisasi
sudah menembak mati beberapa pemuda internasional seperti Asean dan LSM asing
aktivis perjuangan. harus dilibatkan sebagai pengamat. BRN
Hal ini disebabkan karena terdapat harus diakui sebagai gerakan pembebasan
kelemahan dalam inisiatif tersebut. Di dan semua tersangka ditahan karena
antaranya tidak disebutkan secara jelas serangan teror harus dibebaskan dan
siapa yang akan memantau keadaan di penangkapan kepada warga Thailand
lapangan selama gencatan senjata tersebut. Selatan yang dianggap sebagai
Masyarakat juga tidak menerima informasi pemberontak harus dihentikan. Semua
yang tepat tentang apa yang disepakati. yang diminta BRN itu ditolak mentah-

Page 108
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

mentah oleh Thailand. Karena menurut pemerintah Thailand dan pemberontak


pihak Thailand, yang akan dibicarakan Thailand Selatan, meskipun terjadinya
dalam dialog tersebut adalah masalah serangkaian pengeboman mematikan di
internal negara dan tidak harus mellibatkan Thailand Selatan sejak beberapa bulan
pihak luar.Pada tanggal 2 September 2013 lalu, yang diduga dilakukan oleh
kembali diadakan perundingan antara kelompok pemberontak di wilayah
pemerintah Thailand dan pemberontak Thailand Selatan .
Thailand Selatan di Kuala Lumpur. Namun Kepentingan kedua negara saling
pembicaraan pada 2 September yang berkait. Stabilitas, dari segi keamanan dan
difasilitasi oleh Malaysia tersebut berakhir dari segi kemakmuran, kepentingan dan
tanpa terobosan dan tanpa kesepakatan masa depan kedua negara adalah tidak bisa
(Ahram, 2016). dipisahkan, kata Perdana Menteri Malaysia
Kebijakan Luar Negeri Pemerintahan Najib Razak pada sidang berita. Dalam
Najib Razak ditahun 2016 konteks keamanan, Malaysia terus siap
Pada tanggal 27 April 2016 untuk memainkan peran sebagai fasilitator
delegasi Thailand bertemu di Kuala dalam membantu dalam proses damai di
Lumpur dengan konsultan yang mewakili Thailand Selatan. Saya sekali lagi
kelompok separatisme bersenjata Thailand menegaskan komitmen kami dan
Selatan dalam upaya untuk melanjutkan pemahaman kami bahwa ini adalah satu
pembicaraan damai secara resmi, namun hal domestik Thailand dan akan
pertemuan itu berakhir tanpa meneruskannya berdasarkan kerangka
perkembangan selanjutnya (Rashid, 2016). kerja dan pedoman yang diberikan oleh
Pada tanggal 10 September 2016 Perdana pemerintah Thailand (Somchai, 2016).
Menteri Malaysia dan Thailand berikrar di Kami telah sepakat dalam masalah
Bangkok bahwa pemerintah Thailand dan keamanan, perdagangan, ekonomi
pemerintah Malaysia akan terus bekerja perbatasan serta negosiasi damai bagi
bersama-sama untuk menyelesaikan wilayah Selatan, kata Perdana Menteri
konflik di Thailand Selatan serta Thailand Prayuth Chan-o-cha pada
mengukuhkan hubungan keamanan lintas- Benarnews.com.
batas diperbatasan kedua negara. Kedua perdana menteri itu
Pernyataan itu dibuat seminggu setelah mengatakan mereka setuju bahwa negara
Malaysia menjadi tuan rumah putaran mereka akan berbagi informasi intelijen
terbaru perundingan tidak resmi antara dalam bekerjasama memerangi terorisme

Page 109
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

global dan kejahatan transnasional seperti pelajar kejuruan. Selain itu adanya
perdagangan manusia dan penyelundupan. kerjasama antara pemerintah Malaysia dan
Wilayah perbatasan antara Malaysia dan Thailand untuk memberikan pengajaran
Thailand memang dikenal sebagai daerah agama dalam bidang akademik. Hal ini
yang banyak dipenuhi oleh aktivitas dilakukan dengan cara transfer ilmu
kriminal, dan pemberontak Thailand dengan cara mengirim guru-guru agama
Selatan sering keluar masuk melaluinya. yang ada di Thailand Selatan untuk dilatih
Kedua Perdana Menteri setuju untuk di Malaysia untuk memperdalam ilmu
bergerak maju dengan menjelajahi agama dan kualitas pengajaran keagamaan,
perencanaan bersama untuk membangun serta adanya pertukaran pelajar antar
tembok atau pagar untuk mempertahan sekolah yang ada di Thailand Selatan
perbatasan antar kedua negara. dengan yang ada di Malaysia. Najib
Selain itu usaha yang diambil Najib berjanji bahwa Malaysia akan terus
Razak yaitu peace building Pada tanggal membantu dari segi pelatihan kejuruan
10 September 2016, Perdana Menteri untuk anak-anak muda di Thailand Selatan
Thailand Mengunjungi Malaysia untuk dan Perdana Menteri Prayuth telah
membicarakan upaya proses perdamaian di meminta kami untuk membantu dalam hal
Thailand Selatan. Pada pertemuan tersebut sekolah-sekolah agama di Thailand Selatan
dibicarkan mengenai solusi konflik untuk sehingga mereka dapat belajar akademik
wilayah Thailand Selatan. Salah satu dan subjek keagamaan.
solusinya adalah dengan meningkatkan Sebagai sesama negara anggota
kualitas hidup dari masyarakat Thailand ASEAN, Malaysia dan Thailand
Selatan yaitu dengan memberikan menginginkan adanya stabilitas politik dan
pelatihan kejuruan baik dalam bidang keamanan di wilayah perbatasan di kedua
pariwisata, otomotif dan perhotelan kepada negara tersebut. Wilayah Thailand Selatan
pemuda yang berada di wilayah Thailand dan Utara Malaysia merupakan wilayah
Selatan. basis dari Muslim Pattani yang secara
Adanya transfer ilmu dengan tidak langsung akan juga mengganggu
mengirimkan guru-guru kejuruan ke hubungan bilateral kedua negara tersebut
wilayah Thailand Selatan untuk transfer jika tidak diselesaikan dengan baik.
ilmu serta melakukan kerjasama dengan Seyogyanya kesepakatan perundingan
sekolah-sekolah yang ada di Malaysia antara Muslim Pattani dan Pemerintah
untuk mengadakan program pertukaran Thailand yang akan membicarakan proses

Page 110
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

perdamaian akan menjadi sebuah sejarah yang tidak diterjemahkan dalam


kesepakatan bersejarah tidak saja bagi konteks legitimasi politik ini merupakan
Muslim Pattani dan Pemerintah Thailand satu faktor kelemahan dan kegagalan
juga akan memiliki dampak bagi stabilitas gerakan aliansiseparatisme Selatan
ASEAN pada umumnya. Thailand jika dibandingkan dengan
perjuangan Bangsa Moro di Selatan
Kesimpulan Philipina, gerakan Aceh Merdeka dan
Realitas sebuah negara Pattani Timor Leste. Insiden dan krisis politik di
merdeka adalah suatu ide yang tidak dapat selatan Thailand ketika ini hanya pada
direalisasikan, karena usaha untuk tahap lokal.
mendapatkannya tidak pernah dilakukan Kebijakan kerajaan yang efektif
secara profesional. Tindakan pembakaran, serta kerjasama di antara kerajaan dan
pemboman dan pembunuhan secara hit pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
and run jelas tidak menunjukkan usaha mencari jalan penyelesaian pastinya dapat
yang terencana dan matang untuk membantu krisis ini ditangani sebelum
mewujudkan ide tersebut. Sehingga berkembang menjadi lebih besar dan
rumusan dan ide sebuah negara merdeka bersifat global. Salah satu solusi
ini adalah aspirasi yang bersifat utopian. penyelesaiannya adalah dengan
Sebaliknya, pihak gerakan separatisme meningkatkan kualitas hidup dari
ingin mendapatkan kekuasaan dan masyarakat Thailand Selatan dengan
melibatkan diri dalam menentukan memberikan pelatihan kejuruan baik dalam
pembangunan sosio-ekonomi dan politik bidang pariwisata, otomotif dan perhotelan
di Thailand Selatan. kepada anak-anak muda yang berada di
Gerakan aliansiseparatisme Selatan wilayah Thailand Selatan. Selain itu
Thailand gagal menggunakan legitimasi adanya kerjasama antara pemerintah
sejarah Pattani yang berubah dari Melayu Malaysia dan Thailand untuk memberikan
Muslim menjadi bagian wilayah dalam pengajaran agama dalam bidang akademik
negara Thai Buddha. Bagi orang-orang dan adanya pertukaran pelajar antar
Pattani, wilayah Selatan Thailand yang sekolah yang ada di Thailand Selatan
bekas kerajan Pattani adalah tanah yang dengan yang ada di Malaysia. Malaysia
diperjuangkan, sedangkan bagi kerajaan akan terus membantu dari segi pelatihan
Thai wilayah tersebut merupakan wilayah- kejuruan untuk anak-anak muda di
wilayah yang telah dikuasai. Legitimasi Thailand Selatan dan Perdana Menteri

Page 111
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Prayuth telah meminta kami untuk penyelesaian konflik akhirnya menuju ke


membantu dalam hal sekolah-sekolah tahap rekonsiliasi dan mulai menunjukkan
agama di Thailand Selatan sehingga titik terang konsolidasi antara pemerintah
mereka dapat belajar akademik dan subjek Thailand dengan gerakan aliansi
keagamaan. Hingga berakhirnya separatisme Thailand Selatan.
kepemimpinan Najib Razak dalam

Referensi VII No. 1. Jakarta: Jurnal


Melvin, Neil J. (2007). Conflict in Masyarakat dan Budaya.
Southern Thailand: Islamism, Pitsuwan, Surin. (1989)Islam di
Violence and the State in The Pattani MuangThai: Nasionalisme Melayu
Insuregency Policy Paper Masyarakat Pattani. Jakarta: LP3ES.
No.20.Sweden: SIPRI (Stockholm Funston, Jhon. (2006).Thailand’s Southern
International Peace Research Fires: The Malaysian Factor.
Institute). Research School of Pasific and
Andaya, Barbara Watson. Leonard Y. Asian Studies (RSPAS), Canberra:
Andaya.(2001). A History of Australian National University.
Malaysia Edisi Kedua. Honolulu : Srisompob, Jitpiromsri. Pantyasak
University of Hawaii Press. Sobhonvasu. (2006). Unpacking
A.Malek,Mohd Zamberi.(1993). Umat Thailand’s Southern Conflict: The
Islam Pattani Sejarah dan Politik. Poverty of Structural Explanations.
Selangor Darul Ehsan : Hizbi Syah Routledge: Critical Asian Studies
Alam. 38:1.
Goldstein, Joshua. (1999). International Wibisono, Wimpi. (2007). Malaysia
Relations. New York: Longman Khawatirkan Status Darurat
James N. Rosenau. (1996). International Thailand Selatan. Jakarta:
Poitics and Foreign Policy: A Reader Republika.
in Research and Theory. New York : Gross,Max L. (2007). A Muslim
The Free Press. Archipelago: Islam and Politics in
Yuniarto, Paulus Rudolf. (2005). Southeast Asia. Washington DC:
Minoritas Muslim Thailand: National Defense Intelligence
Asimilasi, Perlawanan Budaya dan College.
Akar Gerakan Separatisme Volume

Page 112
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

Fuston, John. (2010).“Malaysia and i/2007/03/23/brk,2007032396136,id.


Thailand Southern Conflict: html pada tanggal 13 Maret 2019
Reconciling Security and pukul 17.25 WIB
Ethnicity,”Contemporary Southeast Oxford Research. (2019). Peace making,
Asia: A Journal of International and Peace keeping and Peace building
Strategic Affairs 32, No. 2. diakses melalui
Website http://oxfordre.com/internationalstud
Ervan, Handoko.(2016).Sekilas Mengenal ies/view/10.1093/acrefore/97801908
Keluarga Kerajaan Thailand diakses 46626.001.0001/acrefore-
melalui 9780190846626-e-274 pada tanggal
https://internasional.kompas.com/rea 13 Maret 2019 pukul 18.11 WIB
d/2016/10/14/11224641/sekilas.men BBC Indonesia. (2013). Thailand
genal.keluarga.kerajaan.Thailand?pa Menyepakati Perdamaian dengan
ge=all pada tanggal 10 Maret 2019 Pemberontak di akses melalui
pukul 18.28 WIB http://www.bbc.com/indonesia/dunia
Thai Embassy. (2017). /2013/02/130228_thailand_militan.

(Muslim in Thailand) diakses pada tanggal 13 Maret 2019 pukul

melalui 18.02 WIB

http://www.Thaiembassy.org/riyadh/ Ahram. (2016). Thailand Akan Lanjutkan

th/organize pada tanggal 10 Maret Pembicaraan Damai dengan

2019 pukul 19.25 WIB Pejuang Muslim Patanidi akses

Akbar, Aulia. (2011). Yingluck Utamakan melalui http://www.voa-

Keamanan Thailand Selatan diakses islam.com/read/world-

melalui news/2016/12/08/47748/thailand-

https://news.okezone.com/read/2011/ akan-lanjutkanpembicaraan-damai-

08/23/411/495201/yingluck- dengan-pejuang-muslim-

utamakan-keamanan-thailand-selatan patani/#sthash.otJundGp.dpuf. pada

pada tanggal 12 Maret pukul 18.50 tanggal 14 Maret pukul 14.47 WIB.

WIB Rashid, Razlan. (2016). Pegawai Thai,

Tempo Indonesia. (2011). Thailand- Kumpulan Pemisah Selatan Bertemu

Malaysia Petakan Atasi Ketegangan di Malaysia diakses melalui

di Thailand Selatan diakses melalui http://www.benarnews.org/malay/ber

http://www.tempo.co.id/hg/luarneger ita/my-th-peacetalk-160427-

Page 113
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta
MANDALA Vol.2 No.1
Januari-Juni
Jurnal Hubungan Internasional 2019

04272016180719.html pada tanggal Selatan diakses melaui


14 Maret 2019 pukul 17.56 WIB. http://www.benarnews.org/malay/ber
Kwankijsawet, Somchai. (2016). ita/deep-south-
Malaysia,Thailand Sahkan Lagi 09102016082010.html pada tanggal
Komitmen Terhadap Proses Damai 14 Maret 2019 Pukul 18.23 WIB.

Page 114
Prodi Hubungan Internasional FISIP UPN “Veteran” Jakarta

Das könnte Ihnen auch gefallen