Sie sind auf Seite 1von 8

Delirium (disturbance in mental abilities that result in confused thinking and reduce awareness

of the environment)
- Delirium adalah transient, usually reversible cause of mental dysfunction and manifest
clinically with a wide range of neuropsychiatric abnormalities. Biasanya pada pasien
yang elderly and have previously compromised mental status.
- Sign and symptomps
o Decreased attention or awareness and c hange in baseline cognition
o Waxing and waning type of confusion
o Ilusi, halusinasi, fluctuating LOC, difficulty to maintaining or shift attention,
disorientation, dysphasia, dysarthria, tremor
- Criteria Diagnosis (DSM V)
o Disturbance in attention (reduce ability to direct, focus, sustain, and shift
attention) and awareness
o Change in cognition (memory deficit, disorientation, language disturbance,
perceptual disturbance). Gak sama kayak demensia yang sudah pernah ada
o The disturbance develops over a short period (usually hours to day) and tends
to fluctuate during the course of the day
o There is evidence from history, PF, lab findings that the disturbance is caused by
direct physiological consequence of a general medical condition, intoxic
substance, or medication use.
- Causes
o Chronic illness
o Changes in metabolic balance (low sodium)
o Medication, infection, surgery, alcohol and drug intoxiciation or withdrawal.

Spasticity -> motor disorder


characterized by velocity-dependent
increase in tonic stretch reflexes with
exaggerated tendon jerk, resulting
from hyperexcitatbility of the stretch
reflex
- Often seen in pyramidal
lesions
- Clasp knife spasticity -> more
tone during the initial part of
movement
Rigidity -> increased neural activity
throughout the range of muscle
movement and not velocity
dependent. Rigidity present in both
agonist and antagonist muscle. Often
associated with basal ganglia disorder such as Parkinson.
- Leadpipe = smooth resistance throughout the range independent of the rate of move
(uniform increase ein tone)
- Cogwheel = jerky and tremulous variation in the hypertonia due primarily to
superimposed tremor
- Extrapyramidal tract lesions

Trazodone – antidepressant drugs untuk major depressive disorder


- Serotonin uptake inhibitor (adult : 150 mg/daily orally divided every 8-12 hours)
- Side effect: blurred vision, dizziness, drowsiness, drymouth, fatigue, headache,
constipation, lack of coordination
- Lebih useful in depressive disorder associated insomnia, also can treat anxiety and
pannick attack
- Gaboleh trazodone kalo lg minum MAO inhibitor in past 14 days
- This drugs not aggravate psychotic symptomps in patient with schizophrenia disorder.

Cognitive Symptoms
1. Changes in memory:
o Unable to recall day/ date/ names/ faces
o Repeating questions/ conversations
o Getting lost
o Losing things
2. Changes in perception:
1. Unable to recognise objects
2. Unable to judge position / location of people / objects
3. Ignoring one side of the world (including oneself, environment)
3. Changes in executive functioning:
1. Difficulties with initiating task
2. Getting stuck on task / repeating actions
3. Not thinking through the consequences of actions
4. Changes in language:
1. Difficulties understanding
2. Difficulties finding word
3. Reduce vocabulary

SCHIZOPRENIA
- Key Points
o Schizoprenia adalah kumpulan sindrom gangguan mental dengan variasi
penyebab dan perjalanan penyakit (gak slalu kronis) yang luas.
o Pada umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental,
karakteristik dari pikiran dan persepsi yang salah, afek yang tidak waja
(inapp or blunted).
o Kesadarannya jernih tapi disertai dengan kemunduran kognitif
o Major Symptomps
 Positive : halusinasi, delusinasi, experiences something yang bkn
normal mental life (bs catatonic, disorganized speech, and behavior)
 Negative : deficit in normal function such as blunted affect,
impoverished speech (gak bermutu), asocial behavior, diminished
motivation,loss of interest, decreased emotions, alogia
 Cognitive : deficits in working memory and cognitive control of
behavior
o Antipsycosis drugs yang berkembang skrg cm efficient buat positive
symptomps. Neg and cognitive itu less efficacy for this drugs.
o Onset muncul pada laki2 antara 15-25 tahun, perempuan 25-35 tahun.
Prognosis biasanya lebih buruk pada laki-laki.
- Manifestasi Klinik
o Umum
 Sebagian kecil ada didalam fase akut dan sebagian besar berada
lebih lama (bertahun2) pada fase residual yaitu fase yang
memperlihatkan gambaran penyakit lebih ringan.
 Selama fase residual : pasien lebih menarik dan mengisolasi diri dan
aneh.
 Gejala2 penyakit biasanya terlihat jelas oleh ornag lain
 Pasien bs kehilangan pekerjaan dan teman karena gak minat dan
gak mampu untuk berbuat sesuatu karena sikapnya yang aneh.
 Pemikiran dan pembicaraan samar2 jd susah di mengerti.
 Punya keyakinan salah = mreka yakin mreka punya kekuatan
khusus dan pengalaman mistik
 Penambilan dan kebiasaan mereka mengalami kemunduran, afek
tumpul
 Meskipun masih bs mempertahankan intelegensi mendekati normal,
pada most of patien performa uji kognitif nya buruk
 Pasien ada yang anhedonia = gak bisa merasakan senang
 Mengalami deteriorasi yaitu perburukan yang terjadi secara
berangsur2
 Episode pertama psikotik sering didahului oleh suatu periode
terntentu misalnya perilaku and pikiran esentrik (Fase prodromal)
 Kepribadian pre-psikotik:
 Penarikan diri dan terlalu kaku secara sosial, sangat pemalu
dan sering mengalami kesulitan di sekolah walaupun IQ nya
normal
 Pola yg sering itu keterlibatan dalam aktivitas antisosial
ringan dalam satu atau dua tahun sebelum periode psikotik
 Bbrp pasien sblm di diagnosis scizopren, mempunyai
gangguan kepribadian schizoid, ambang, anti sosial,
scizotipal.
- Campuran Gejala
o Gangguan pikiran (pikirannya sering gak dimengerti oleh orang lain dan
terlihat tidak logis)
 Asosiasi longgar = ide pasien sering gak nyambung. Ide nya loncat2
antar topik yang tidak berhubungan. Gangguan ini biasanya di
pertengahan kalimat jadi pembicaraan gak nyambung
 Pemasukan berlebihan = arus pikiran terus menerus pasien gak
nyambung dan terganggu karena pikirannya sering ada informasi
yang gak irrelevan
 Neologisme = pasien menciptakan kata2 baru
 Terhambat = pembicaraan tiba2 berhenti trus disambung lg tapi
topiknya lain. ada interupsi biasanya gara2 ada pikiran lain masuk
ke dalam pikiran pasien
 Klang asosiasi = pasien memilih kata2 berdarsarkan bunyi kata yang
diucapkan bukan karena isi pikiarnnya
 Ekolalia = pasien mengulang kata dan kalimat yang baru aja di
omongin sm orang
 Konkritisasi = Iq nya normal tapi buruk kemampuan untuk berpikir
abstrak
 Alogia = pasien bicaranya dikit banget tapi bukan di sengaja, atau
dapat berbicara normal tapi dikit bgt ide yang di sampaikan
o Gangguan waham
 Key points
 Gangguan waham disini adalah kepercayaan palsu yang
menetap dan tak sesuai dengan fakta
 Kepercayaannya aneh (missal: mata saya adalah
computer yang mengontrol dunia), atau mungkin gak
aneh tapi gak mungkin “FBI mengikuti saya” -> tetap
dipertahankan oleh pasiennya walaupun uda ada bukti jelas
yg blg itu gak bener
 Sering pada gangguan jiwa berat dan ada waham spesifik yg
ditemukan di scizoprenic
 Semakin akut skizofrenia semakin sering ditemui waham
disorganisasi atau waham tidak sistematis
 Tipe Waham di Scizofrenia
 Waham Kejar & Waham Kebebasan
 Waham Rujukan : pasien ngrasa semua peristiwa atau
perbuatan orang lain itu sngaja buat mreka
 Waham penyiaran pikiran -> orang lain bs baca pkiran
mreka
 Waham penyisipan pikiran -> pkiran org lain dimasukkin ke
dalam benak pasien
 Tilikan
 Tilikan pada pasien scizo itu pasien gak sadar penakitnya
serta kebutuhan terhadap pengobatan, meskipun gangguan
yg terjadi dapat diliat jelas dengan org lain
o Gangguan Persepsi
 Halusinasi auditorik (suara satu atau beberapa orang) -> biasanya
isi komentar dalam halusinasi bisa dalam bentuk halusinasi
komando yang isinya suruhan atau ancaman.
 Suara2 sering diterima pasien sebagai sesuatu dari luar kepala
pasien dan kadang mreka menganggap suaranya adalah pikiran
mreka sendiri berbicara keras.
 Suara2 cukup nyata menurut pasien scizo kecuali pada fase awal.
o Gangguan Ilusi dan Depersonalisasi
 Ilusi -> mispersepi panca indra terhadap objek
 Depersonalisasi = perasan asing terhadap diri sendiri
o Gangguan Emosi
 Gangguan scizoprenik dapat memperlihatkan berbagai emosi dan
dapat berpindah dari satu emosi ke emosi lain dalam jangka waktu
singkat
 Yang sering: afek tumpul/datar, afek tak serasi, afek labil
o Gangguan Perilaku
 Perilakunya gak sesuai,-> ada gerakan tubuh yang aneh, perilaku
ritual, agresif, dan perilaku seksual yang tidak pantas
 Skizofreni dapat berlangsung dlm bulan maupun bertahun-tahun
(lebih sering)
 Banyak pasien yang punya episode kambuh -> dalam bentuk
episode aktif, secara periodic.
 Selama masa pengobatan, pasien biasanya memperlihatkan gejala
residual ataupun gejala remisi (hilang nya secara partial atau total
tanda2 penyakit)
 Sebagian besar pasien scizo yang punya gejala remisi dapat
memperlihatkan tanda2 awal kekambuhan
 Peningkatan kegelisahan dan ketegangan, penurunan nafsu
makan, depresi ringan dan anhedonia, tidak bisa tidur dan
konsentrasi terganggu.
SCIZOPHRENIA TIPE PARANOID
- Tipe ini paling stabil dan paling sering
- Onset tipe paranoid ini lebih belakangan bila dibandingkan dengan bentuk lain
- Gejala terlihat sangat konsisten, pasien dapat atau tidak bertindak sesuai dengan
wahamnya
- Pasien sering tak kooperatif dan sulit untuk kerja sama, mungkin agresif, marah,
atau ketakutan, tapi pasien jarang skali memperlihatkan perilaku disorganisasi.
- Waham dan halusinasi menonjol sedangkan afek dan pembicaraan, gejala katatonik
hampir tidak menonjol.
- Beberapa contoh gejala paranoid:
o Waham kejar, rujukan, kebesaran, waham dikendalikan, keyakinan,
dipengaruhi dan cemburu
o Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah, menghina
o Halusinasi pengecapan & penghiduan, atau bersifat seksual

SCIZOPHRENIA TIPE DISORGANISASI / HEBEFRENIK


- Onset remaja / dewasa muda 15-25 tahun
- Gejala-gejala adalah
o Afek tumpul, ketolol-tololan atau tak serasi
o Sering inkoheren, konyol ketawa2
o Bicaranya tidak runut, menggabungkan kata2 yang terdengar sama bahkan
mencipatkan kata2 baru
o Waham tak sistematis, pemalu, senang menyendiri
o Perilaku disorganisasi seperti menyeringai dan menerisme (sering ditemui)

SCIZOPHRENIA KATATONIK
- Paling sedikit satu dari beberapa bentuk katatonia:
o Stupor katatonik / mutisme = pasien gak response terhadap lingkungan
atau orang. Pasien mennyadari hal2 sedang berlangsung disekitarnya
o Negativism katatonik yaitu pasien melawan semua perintah2 atau usaha
yang menggerakan fisiknya
o Rigiditas = pasien secara fisik kaku
o Postur katatonik – mempertahankan posisi yang tak biasa atau aneh
o Kegembiraan katatonik = pasien sangat aktif dan gembira
o Gaduh gelisah = aktivitas motoric yang tanpa tujuan, tidak dipengaruhi oleh
stimuli luar
o Fleksibilitas cerea
o Gejala seperti command automatism -> kepatuhan otomatis terhadap
perintah & pengulangan kata2 dan kalimat
- Hrs diperhatiin gejala scizopren dlu baru gejala katatoniknya, karena gejala
katatonik bisa timbul dr gangguan otak, metabolic, obatan2, alcohol.
SCIZOPHRENIA TAK TERINCI
- Gejala
o Halusinasi, waham dan gejala psikosis aktif yang menonjol (kebingungan,
inkoheren)
o Memenuhi kriteria scizopheren tapi gak dapat digolongkan pada tipe
paranoid, katatonik, hebefrenik, residual dan depresi pasca scizofrenia
SCIZOPHRENIA TIPE RESIDUAL
- Pasien dalam keadaan remisi dari keadaan akut tetapi masih memperlihatkan
gejala-gejala residual )penarikan diri secara sosial, afek datar atau tak serasi,
perilaku esentrik, asosiasi melonggar, atau pikiran tak logis)

DEPRESI PASCA SCIZOFRENIA


- Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama & timbul sesudah suatu
serangan penyakit skizofrenia.
- Gejala skizonya masih ada tapi gak mendominasi gambaran klinisnya
- Gejala yang menetap biasanya positif dan negative, lebih sering negative
- Pedoman diagnostic
o Pasien telah menderita skizofrenia (memenuhi kriteria umum skizo selama
12 bulan terakhir)
o Beberapa gejala skizo masih tetap ada
o Gejala depresif menonjol & menganggu, memenuhi sedikitnya kriteria untuk
suatu periode depresif dan telah ada paling dkit 2 minggu
SCIZOPRENIA SIMPLES
- Scizoprenia simplex adalah sesuatu diagnosis yang sulit dibuat -> soalnya
bergantung pada pemantapan perkembangan yg berjalan perlahan dan progresif
dari:
o Gejala “negative” yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului
riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik
o Disertai dengan perubahan prilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi
sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa
tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial
- Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan sub tipe skizo lainnya.

PERJALANAN PENYAKIT SCIZHOPRENIA


- Perjalanan penyakit scizoprenia dapat di klasifikasikan sebagai:
o Penyakit berlangsung, terus menerus, episodic dengan atau tanpa gejala
residual di antara episode, atau episode tunggal dengan remisi sempurna
atau parsial.
- Gejala cenderung tumpeng tindih, diagnosis dapat berpindah dari satu subtipe ke
suptipe lain sesuai dengan perjalanan waktu
- Akhirnya setelah bertahun-tahun, gejala klinik, pada beberapa pasien, cenderung
berubah menjadi gambaran umum seperti penarikan diri dari hubungan sosial, afek
datar, pikiran idiosinkrasi, dan adanya impairment fungsi sosial dan personal. ->
pada waktu yang sama perjalanan penyakit juga bisa jadi lebih stabil, dengan gejala
akut lebih sedikit dan episode kekampuhan jadi lebih jarang.

ETIOLOGI SCHIZOPRENIA
- Biologi
o Tidak ada gangguan fungsional dan struktur yang ditemukan pada penderita
scizo
o Tapi ada beberapa gangguan organic yang terlihat
 Pelebaran ventrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang2 sudah
terlihat sebelum onset punyakit
 Atropi bilateral lobus temporal medial-> girus parahippocampus,
hippocampus dan amygdala
 Disorientasi spasial sel pyramid hippocampus
 Penurunan volume korteks prefrontal dorsolateral

o Lokasi2 gangguan organic di hubungkan berdarsarkan gejala:


 Misalnya gangguan hippocampus dikaitkan dengan impairment memori
 Atrophy lobusfrontalis dihubungkan dengan simptomps negative skizo
- Biokimia
o Adanya gangguan neurotransmitter sentral yaitu terjadinya peningkatan
aktivitas dopmain sentral -> adanya bukti peningkatan jumlah reseptor D2 di
nucleus caudatus, nucleus akumben dan putamen pada pasien skizo.
 Overactivity of D2 receptor -> ameliorate the positive symtomps of
schizo
o Altered level of glutamate receptors
o Defect in parva-albumin expressing GABA-ergic inter neurons
o Reduction in the function of cortical and perhaps hippocampal GABAergic
interneurons fits with reduced expression of glutamic and decarboxylase.
o In contrast, reduced activity of dopamine at D1 dopamine receptors in the
prefrontal cortex has been impli- cated in working memory deficits based on the
cognitive effects of D1 receptor agonists and antagonists in the illness.
o Penggunaan amfetamin secara dosis akut bisa menyebabkan excessive
dopamine release in striatum -> muncul pada PET scan pasien scizo
- Genetika
o Risiko terjadi skizofrenia selama kehidupan
 Populasi umum 1%
 Kembar monozigot 40-50%
 Kembar dizigot 10%
 Saudara kandung skizo 1--%
 Orang tua 5%
 Anak dari salah satu orang tua skizo 10-15%
 Anak dari kedua orang tua skizo 30-40%
- Diagnosis banding
o Scizofrenia harus dibedain sama smua kondisi yang menimbulkan psikosis aktif
o Semua kemungkinan harus 2 disingkirkan -> misalnya gangguan scizoafektif,
gangguan afektif berat, dan smua kondisi organic yang mirip dengan scizo
misalnya stadium awal khorea, huntington, stadium awal penyakit Wilson,
epilepsy lobus temporalis, penyalahgunaan obat kronik dan halusinasi alcohol
abused kronik.
o Harus hati2 menilai katatonia untuk kondisi medik neurologic
TREATMENT SCIZOPHRENIA
- Sebaiknya scizo diobati dengan APG-II dengan kisaran dosis ekuivalen Klorpromazin 300-
600 mg per harinya
- Pemerliharaan dengan dosis rendah antipsikotika diperlukan setelah kekambuhan
pertama
- Dosis pemeliharaan sebaiknya diteruskan untuk beberapa tahun
- Obat APG-I berguna terutama untuk mengontrol gejala positif, gejala negative gak
bermanfaat
- Obat APG II berguna untuk positive maupun negative
- Standar emas baru adalah APG II -> walaupun mahal tapi manfaatnya sangat besar.
Harus pilih yang efek samping ringan dan efektif -> trus hrus bisa digunakan secara
aman tanpa pemantauan jumlah WBC tiap minggunya.
SCIZOAFEKTIF
- Gambaran utama
o Episode depresi mayor, manik, campuran yang terdapat bersamaan dengan
gejala skizofrenia (memenuhi kriteria A skizofrenia)
o Keriteria A : waham, halusinasi, perilaku aneh, gejala negative ->
berlangsung paling sedikit 1 bulan
o Kriteria episode depresi mayor yaitu mood ter depresi yang perpasif
(tidak cukup hanya kehilangan minat / anhedonia) -> episode depresi
mayor berlangsung paling dkit 2 minggu
o Episode manik ditandai dengan
 Suasana perasaan melambung, meningkat, ekspansif atau irritable
yang berlangsung paling sedikit satu minggu.
o Episode campuran: campuran kedua suasana perasaan tersebut yang
berlangsung paling dikit 1 minggu
o Gambaran utama harus terus terjadi dalam periode tunggal!!! Gak
boleh ter putus2
o Skizoafektif biasanya paling dikit 1 bulan
o Harus di history taking secara detail ONSET dan hilang nya gejala
mood dan psikosisnya muncul.
 Kalo gak tahu lamanya gejala psikosis dan mood -> sulit buat
nentuin Kriteria B (gejala psikosis tanpa gejala mood), atau
Kriteria C (gejala mood terjadi alam waktu lama) atau
memenuhi a substansial portion of time.
 A substansial portion of time -> gejala mood sekitar 15-30% dari
total durasi lama penyakit
 Kalo moodnya periode sangat pendek -> skizofrenia

- Manifestasi Klinis
o Anamnesis
 Perasaan sedih, hilang minat -> atleast 2 minggu
 Rasa senang berlebihan at least 1 minggu
 Gejala diatas bersamaan dengan pembicaraan kacau, waham,
halusinasi, perilaku kacau, gejala negative
o Pemeriksaan
 Gangguan mood depresi -> hipotim atau isolasi sosial
 Tanda2 mania -> mood hipertim, iritabel, banyak bicara, meningkat
aktivitas motoric
 Campuran
- Subtipe
o Tipe bipolar = episode manik, atau campuran. Adanya episode depresi
mayor
o Tipe depresi = bila hanya ada depresi mayor
- Kriteria diagnosis
o Selama periode penyakit gak boleh terputus, ada depresi mayor atau
episode manik atau campuran erdapat bersamaan dengan kriteria A
skizorenia
o Selama periode penyakit, ada waham atau halusinasi at least 2 minggu tanpa
ada nya simptomp mood yang menonjol
o Dari total durasi periode aktif dan residual penyakit, gejala yang memenuhi
kriteria episode mood mempunyai porsi durasi yang relative cukup lama (a
substasial portion of time)
o Gangguan bukan akibat langsung zat atau kondisi medik umum
- Treat
o Episode manik atau campuran (fase akut)
 Injeksi olanzapine (APGII) 2 x 5-10 mg dengan diazepam
 Oral kombinasi olanzapine / risperidone dengan litium karbonat
dengan lorazepam
o Episode depresi mayor (fase akut)
 Evaluasi bunuh diri

 Edukasi keluarga 1x/ minggu, psikoterapi 2x/minggu
 Injeksi olanzapine and diazepam
 Oral kombinasi litium, anti depressan SSRI (fluocxetine), dan APGII
olanzapin

Schizotipal Personality Disorder


- Pervasive pattern of social and interpersonal deficits marked by acute discomfort
with & reduce capacity for close relationship, perceptual distortions,
eccentricities of behavior, beginning by early adulthood, as indicated by five or more
of the following:
o Ideas of references
o Inapp affect
o Odds beliefs or magical thinking yang mempengaruhi behavioralnya and
inconsistent with subcultur norma2 (telepathy, sixth sense, bizzare
fantasies, preoccupied mind)
o Unusual perceptual experiences, bodily ilusions
o Odd beliefs,thinking and speech
o Suspiciousness dia itu doubt others, and paranoid
o Bpeculiar, odd, eccentric behavior
o Lack of close friends , friendless
o Excess social anxiety

Das könnte Ihnen auch gefallen