Sie sind auf Seite 1von 8

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No.

1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN


PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA
RUMAH SAKIT ROYAL PRIMA MEDAN

Elis Anggeria1; Marsia Resmita2


1
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI, 2Sarjana Keperawatan UNPRI
elis.anggeria@gmail.com

ABSTRACT
Patients with chronic renal failure who undergo hemodialysis often experience
a decrease in physical activity and this decrease affects the anxiety condition. The
family support may decrease anxiety in patients undergoing hemodialysis therapy.
The purpose of this study to analyze the relationship between family supports with
anxiety patients with chronic renal failure in the hemodialysis chamber Royal
Prima Hospital Medan in 2017. The design of this study is analytic with
correlative. The population was of 56 people and the technique of sampling using
correlation description technique then the sample of 56 people. Data collection
was using questionnaire sheet. The results of the study 51 respondents 91.1%
known to get good family support and as many as 39 respondents 69.6% known to
have moderate anxiety. The result of spearman rho test show significant level p =
0,05 obtained p value = 0,779 so p> 0,05 then Ho accepted. The conclusion of
this research is no relationship of family support with anxiety of chronic renal
failure patient in hemodialysis chamber of Royal Prima Hospital Medan.
Researchers are further advised to examine the effect of family support in
decreasing anxiety levels of patients undergoing hemodialysis in the hemodialysis.

Keywords: Family support, anxiety, chronic renal failure, hemodialysis

PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik adalah


Penyakit ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk
proses patofiologis dengan etiologi mempertahankan metabolisme serta
yang beragam, mengakibatkan keseimbangan cairan dan elektrolit
penurunan fungsi ginjal yang akibat destruksi struktur ginjal
progesif dan pada umumnya berakhir progesif dengan menifestasi
dengan gagal ginjal. Selanjutnya, penumpukan sisa metabolik (toksik
gagal ginjal adalah suatu keadaan uremik) di dalam darah (Muttaqin &
klinis yang ditandai dengan Sari, 2011). Gagal ginjal kronik atau
penurunan fungsi ginjal yang penyakit renal tahap akhir
ireversibel, pada suatu derajat yang merupakan gangguan fungsi renal
memerlukan terapi pengganti ginjal yang progesif dan ireversibel dimana
yang tetap, berupa dialisis atau kemampuan tubuh gagal untuk
transpalasi ginjal (Suwitra, 2010). mempertahankan metabolisme dan

9
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

keseimbangan cairan dan elektrolit, tertinggi di Sulawesi Tengah sebesar


menyebabkan uremia (retensi urea 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo, dan
dan sampah nitrogen lain dalam Sulawesi Utara masing-masing 0,4%.
darah) (Smeltzer & Bare, 2002). Sementara Nusa Tenggara Timur,
Data World Health Organization Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa
(WHO) pada tahun 2015 Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
mengemukakan bahwa angka dan Jawa Timur masing-masing
kejadian gagal ginjal kronik 0,3%. Prevalensi penyakit gagal
diseluruh dunia mencapai 10% dari ginjal kronis 0,2% di Provinsi
populasi, sementara itu pasien gagal Sumatera Utara (Kementerian
ginjal kronik yang menjalani Kesehatan RI, 2013).
hemodialisa mencapai 1,5 juta orang Data Indonesia Renal Registry
diseluruh dunia (Indonesian Renal pada tahun 2014 menunjukkan
Registry [IRR], 2014). The United diagnosa penyakit utama pasien
States Renal Data System (ESRDS) hemodialisa baru dari renal unit yang
atau gagal ginjal kronik Global terkirim adalah pasien Gagal Ginjal
diperkirakan 3.010.000 pada tahun Terminal/ESRD merupakan pasien
2012 dengan tingkat pertumbuhan terbanyak (84%) diikuti dengan
7%. Prevalensi gagal ginjal kronik pasien Gagal Ginjal Akut/ARF
akan terus mengalami peningkatan, sebanyak 9%, dan pasien Gagal
di Taiwan 2.990/1.000.000 Ginjal Kronik sebanyak 7%. Pasien
penduduk, Jepang 2.590/1.000.000 gagal ginjal kronik harus menjalani
penduduk, dan Amerika Serikat hemodialisa yang merupakan salah
2.020/1.000.000 penduduk (ESRD, satu terapi yang menggantikan
2012). sebagian kerja dari fungsi ginjal
Angka kejadian gagal ginjal dalam mengeluarkan sisa hasil
kronis di Indonesia berdasarkan data metabolisme dan cairan serta zat-zat
dari Riskesdas pada tahun 2013, yang tidak dibutukan melalui difusi
menunjukkan prevalensi gagal ginjal dan helmofiltrasi. Tindakan
kronis berdasar diagnosis dokter di hemodialisis tersebut dapat
Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi menurunkan resiko kerusakan organ-

10
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

organ vital lainnya akibat akumulasi hidup tinggi sebanyak 47,4%.


zat toksis dalam sirkulasi (Muttaqin Sehingga didapat adanya hubungan
& Sari, 2011). antara dukungan keluarga dengan
Adanya perubahan fungsi struktur kualitas hidup pada pasien gagal
tubuh dan adanya tindakan dialysis ginjal kronik yang menjalani terapi
akan menyebabkan penderita hemodialisa.
mengalami gangguan pada gambaran Berdasarkan survei awal dari data
diri. Lamanya perawatan, banyaknya Rumah Sakit Royal Prima Medan di
biaya perawatan dan pengobatan dapatkan jumlah pasien yang
menyebabkan pasien mengalami menjalani terapi hemodialisa,
kecemasan, gangguan konsep diri sebanyak 56 orang. Sampai saat ini
(gambaran diri) dengan gangguan banyak pasien gagal ginjal kronik
peran pada keluarga (self-esteem). yang menjalani terapi Hemodialisa.
Penelitian Aroem dkk, (2014)
menunjukkan bahwa pasien gagal METODE PENELITIAN
ginjal kronik yang menjalani Rancangan penelitian ini bersifat
hemodialisa sebagian besar memiliki analitik dengan desain korelatif yang
kecemasan ringan yaitu 50%, bertujuan untuk menganalisis
kecemasan sedang 36,7% dan hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan berat 13,3%. kecemasan pada pasien gagal ginjal
Menurut Friedman (1998 dalam kronik di ruang hemodialisa Rumah
Setiadi, 2008) dukungan keluarga Sakit Royal Prima Medan Tahun
dianggap dapat memiliki pengaruh 2017.
yang penting dalam membantu Populasi dalam penelitian ini
menyelesaikan masalah-masalah adalah Pasien gagal ginjal kronik
yang berkaitan dengan kesulitan yang ada di ruang hemodialisa
hidup seperti menurunkan Rumah Sakit Royal Prima pada
kecemasan. Penelitian Nurhidayati November 2017 sebanyak 56 orang.
dan Sarwinanti (2014) menunjukkan Sampel adalah sebagian atau
sebagian besar dukungan keluarga wakil dari populasi yang diteliti
baik sebanyak 73,7%, dan kualitas (Arikunto, 2009). Tehnik sampling

11
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

yang digunakan dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN


adalah Sampling Jenuh yaitu semua Analisa Univariat
populasi dijadikan sampel Berdasarkan hasil penelitian yang
(Notoatmodjo, 2008). Sampel pada dilaksanakan di RSU Royal Prima
penelitian ini adalah 56 orang pasien Medan yang bertujuan untuk
gagal ginjal kronik di ruang mengetahui hubungan dukungan
hemodialisa Rumah Sakit Royal keluarga dengan kecemasan pasien
Prima Medan. gagal ginjal kronik di ruang
Sumber data dalam penelitian ini hemodialisa dengan jumlah
adalah data primer yang diperoleh responden sebanyak 56 orang.
langsung dari responden dengan Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi
dan Persentase
menggunakan kuesioner yang
Dukungan Keluarga
memuat beberapa pertanyaan yang Pasien Gagal Ginjal
Kronik di Ruang
mengacu pada kerangka konsep
Hemodialisa RSU
penelitian. Selain itu penelitian ini Royal Prima Medan
Tahun 2017 (n=56)
juga menggunakan data sekunder
No Dukungan Jumlah Persentase
yang diperoleh dari ruang Keluarga (n) (%)
1. Baik 51 91,1
hemodialisa Rumah Sakit Royal
2. Cukup 5 8,9
Prima Medan. Total 56 100
Analisis data dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian
mencakup: 1) Analisis Univariat
distribusi frekuensi dan persentase
adalah untuk melihat gambaran
dukungan keluarga pasien gagal
(deskripsi), data tersebut disajikan
ginjal kronik di ruang hemodialisa
dalam bentuk tabel distribusi
Medan tahun 2017 didapatkan dari
frekuensi, 2) Analisis Bivariat, yaitu
56 responden, mayoritas memiliki
untuk melihat hubungan variabel
dukungan keluarga baik sebanyak 51
independen (dukungan keluarga)
orang (91,1%) dan minoritas
dengan dependen (kecemasan
dukungan keluarga cukup sebanyak 5
pasien) menggunakan uji korelasi
orang (8,9%).
spearman rho pada taraf kepercayaan
95% (p<0,05).

12
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

Sebagian besar responden cemas berat sebanyak 12 orang


diketahui berusia 40-60 tahun (8,9%).
berjenis kelamin laki-laki dan
sebagian perempuan mayoritas yang Analisa Bivariat
banyak menjani terapi hemodialisa Analisa bivariat pada penelitian
adalah laki-laki telah menjalani ini menguji dua hubungan yaitu
hemodialisa lebih dari satu setangah dukungan keluarga dengan
tahun. Responden yang berusia 17- kecemasan pasien gagal ginjal di
30 tahun sebanyak 17 orang ruang hemodialisa Medan tahun
minoritas berjenis kelamin laki-laki 2017 menggunakan uji korelasi
dan perempuan. spearman rho pada taraf kepercayaan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi 95% (p<,0,05).
dan Persentase
Tabel 4.2. Hubungan Dukungan
Kecemasan Pasien
Keluarga dengan
Gagal Ginjal Kronik di
Kecemasan Pasien
Ruang Hemodialisa
Gagal Ginjal Kronik di
RSU Royal Prima
Ruang Hemodialisa
Medan Tahun 2017
Rumah Sakit Royal
(n=56)
Prima Medan Tahun
Jumlah Persentase
No Kecemasan 2017 (n=56)
(n) (%)
Kecemasan
1. Berat 12 21,4
2. Sedang 39 69,6 Dukungan Cemas Cemas Cemas Cemas Jumlah Sig. (2-
3. Ringan 5 8,9 Keluarga Ringan Sedang Berat Berat tailed)
Total 56 100 Sekali
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
Berdasarkan hasil penelitian Baik 5 9,8 35 68,6 11 21,6 0 0 51 100
0,779
distribusi frekuensi dan persentase Cukup 0 0 4 80,0 1 20,0 0 0 5 100

kecemasan pasien gagal ginjal kronik


Berdasarkan tabel diketahui 51
di ruang hemodialisa Medan tahun
responden memiliki dukungan
2017 didapatkan dari 56 responden,
keluarga baik memiliki kecemasan
mayoritas memiliki kecemasan
ringan sebanyak 5 orang (9,8%),
sedang sebanyak 39 orang (69,6%),
cemas sedang sebanyak 35 orang
minoritas memiliki kecemasan
(68,6%), cemas berat sebanyak 11
ringan sebanyak 5 orang (8,9%), dan
orang (21,6%). 5 orang responden

13
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

yang memiliki dukungan keluarga tidak sendirian dan mendapat saran,


cukup memiliki cemas sedang 4 dukungan atau kesan yang
orang (80,0%), cemas berat 1 orang menyenangkan baginya (Jhayanti,
(20,0%), dan tidak ada yang 2016).
memiliki cemas ringan maupun Menurut Cipta, (2016) sebagian
cemas berat sekali. besar responden gagal ginjal kronik
Hasil uji Spearman rho didapat memiliki dukungan keluarga tinggi
nilai signifikasi (2 – tailed) 0,779 atau sebanyak 37 orang (68,5%), tidak
probabilitasnya (p) diatas 0,05 (0,779 ada responden yang memiliki
> 0,05) maka Ho diterima berarti dukungan keluarga rendah.
tidak ada hubungan dukungan Berdasarkan penelitian kecemasan
keluarga dengan kecemasan pasien sebagian besar responden memiliki
gagal ginjal kronik di ruang kecemasan sedang sebanyak 36
Hemodialisa Rumah Sakit Royal orang (64,2%), kecemasan berat 10
Prima Medan. orang (17,9%), kecemasan ringan 9
orang (16,1%), kecemasan berat
PEMBAHASAN sekali 1 orang (1,8%). Kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi pada pasien gagal ginjal
hubungan dukungan keluarga dengan kronik yang menjalani terapi
kecemasan pasien gagal ginjal kronik hemodialisa dapat terjadi karena
di RSU Royal Prima Medan sebagian pasien memikirkan penyakit yang di
besar responden mendapatkan deritanya, selain itu pasien juga
dukungan keluarga cukup yaitu merasa cemas karena waktu bekerja
sebanyak 5 orang (9,8%), dukungan berkurang sehingga dapat
keluarga baik 51 orang (91,1%), berpengaruh pada ekonomi keluarga
tidak ada responden yang memiliki terutama pada pasien yang berstatus
dukungan keluarga kurang. kepala keluarga. sebagian besar
Dukungan keluarga juga dapat responden memiliki kecemasan
mempertahankan status kesehatan sedang 40 orang (74,1%), hanya 4
pasien karena secara emosional orang (7,4%) yang memiliki
pasien merasa legah diperhatikan, kecemasan ringan, dan 10 orang

14
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

(18,5%) diketahui yang memiliki menunjang kesembuhan dan


kecemasan berat Luana, (2012) yang semangat menjalaninya.
mengemukakan bahwa sebagian
besar penderita gagal ginjal KESIMPULAN DAN SARAN
mengalami kecemasan. Kesimpulan
Menurut asumsi peneliti bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan
dukungan keluarga dengan pembahasan yang telah diuraikan
kecemasan pada pasien gagal ginjal sebelumnya mengenai hubugan
kronik yang menjalani terapi dukungan keluarga dengan
hemodialisa dan ditemani keluarga kecemasan pasien gagal ginjal kronik
terdekat sehingga pasien tidak di ruang hemodialisa Rumah Sakit
merasa cemas. Dukungan keluarga Royal Prima Medan tahun 2017
sangat penting terhadap pasien yang dengan responden 56 orang, dapat di
menjalani terapi hemodialisa, pasien simpulkan bahwa tidak ada
akan mendapat ketenangan saat hubungan yang signifikan antara
menjalani terapi dan tidak merasa dukungan keluarga dengan
cemas. Dukungan keluarga juga kecemasan pasien gagal ginjal
membangkitkan harga diri dan nilai kronik.
sosial pada diri pasien karena merasa Saran
dirinya penting dan dicintai juga Peneliti selanjutnya diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan diri dapat meneliti tentang pengaruh
dan obtimis untuk sembuh. dukungan keluarga dalam penurunan
Berdasarkan pembahasan di atas tingkat kecemasan pasien yang
tentang hubungan dukungan keluarga sedang menjalani proses hemodialisa
dengan kecemasan pasien gagal di ruang Hemodialisa.
ginjal kronik di Ruang Hemodialisa
Rumah Sakit Prima Medan Tahun DAFTAR PUSTAKA
2017 dukungan keluarga dengan Hawari. (2016). Manajemen Stres
Cemas dan depresi, Fakultas
kecemasan tidak signifikan tetapi
kedokteran Universitas Indonesia
harus tetap di pertahankan untuk Cipta Dwi Ikbal, 2016, Hubungan
Dukungan Keluraga dengan
Kecemsan pada Pasien Gagal

15
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 2, No. 1, Januari 2019
ISSN 2614-4719

Ginjal Kronik di Unit Arikunto, S. 2010. Prosedur


Hemodialisa RS PKU Penelitian Suatu Pendekatan
Mahammadiyah Unit II Gamping Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sleam Yogyakarta Indonesia Renal Registry, 2014. 7 th
Suwitra, K, 2010, Dalam Buku Ajar Report Of Indonesian
Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta; RenaRegistry: Diakses dari:
Interna Publishing http://www.indonesianrenalregistr
Muttaqin, A & Sari K, 2011, Asuhan y.org/data/INDONESIAN%20RE
Keperawatan Gangguan Sistem NAL%20
Perkemihan, Jakarta; Salemba REGISTRY%202014.pdf
Medika Jhonson, R. & Leny, R. (2010),
Aroem, dkk, 2014, Gambaran Keperawatan Keluarga,
Kecamsan dan Kualitas Hidup Yogyakarta; Nuha Medika.
pada Pasien yang Menjalani H
emodialisa, di RS PKU
Muhammadiya Surakerta
http://eprints.ums.ac.id/36111/1/N
ASKAH%20PUBLIKASI.pdf.
Tanggal 5 Februari 2017.
Smeltzer S & Bare , 2002, Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah,
Brunner Suddart. Volume 2 Edisi
8. Jakarta: EGC
Kementerian Kesehatan RI. (2013).
Riset Kesehatan Dasar;
RISKESDAS 2013. Badan
Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2013
http://www.depkes.go.id/resource
s/download/general/Hasil%20
Riskesdas%202013.pdf
Prabowa, Eko, 2016, Konsep dan
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Jiwa, Yogyakarta; Nuha Medika
Setiawati, Santun dan Dermawan
Citra, A, 2008, Penuntun Praktis
Asuhan keperawatan Ed.2,
Jakarta; TIM
Setiadi, 2008, konsep & proses
Keperawatan Keluarga,
Yogyakarta, Graha ilmu.
Notoatmojo. S, 2010. Metode
Penelitian Kesehatan. Cetakan
Ketiga, PT Rhineka cipta, Jakarta.

16

Das könnte Ihnen auch gefallen