Sie sind auf Seite 1von 8

“KOSALA” JIK. Vol. 2 No.

2 September 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRA BEDAH TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA BEDAH
DI RUMAH SAKIT DR. OEN SURAKARTA

Oleh :
Diyono1 Budi Herminto2 Dessy Hana Pertiwi3

Abstract

Background. Pre-surgical patient anxiety often occur. Based on initial


interviews with the majority of patients pre-surgical have anxiety with diferent
level. Nursing intervention to deal the matter by providing health education
although this intervention rarely give at the first day surgical period as a routine
during the day prior to this it was only done as a routine and its effectiveness
has not been investigated.
The purpose of the study. (1) determine the level of anxiety patient’s pre-
surgery before being given pre-surgical health education. (2) determine the
level of patient anxiety pre-surgery after being given a pre-surgical health
education. (3) determine the effect of pre-surgical health education to the
patient's level of anxiety pre-surgery at the Hospital Dr. Oen Surakarta
Research Design. This study was a quasi-experimental study (quasi
exsperiment) using all responden preoperative patients who were treated at the
Hospital Dr. Oen Surakarta. The sampling technique used was purposive
sampling and with used Seruni and Soka Ward’s Hospital Dr. Oen Surakarta.
measure was a questionnaire containing 20 statements. The data collected
were analyzed by paired t-dependent test used SPSS for Windows series 18.
The results of the study. (1) the average value of patient anxiety before given
health education 13.33, median 14.00, mode of 14 and a standard deviation of
2,690. (2) the average value of the patient's pre-surgical anxiety after being
given a pre-surgical health education 9,000, median 9,000, mode 9,000 and
standard deviation 2,360.
Conclusion pre-surgical health education impact significantly reduce anxiety
by t-test result of 0.000.

Keywords : Health Education, Pre Surgery, Anxiety Levels

LATAR BELAKANG untuk pasien dan orang terdekat


Fase praoperatif merupakan saat pasien. (Kozier, et al., 2010)
keputusan untuk melakukan Keputusan terapi pembedahan atau
pembedahan dibuat dan berakhir operasi merupakan sesuatu yang
ketika pasien dipindahkan ke meja membuat banyak pasien merasakan
operasi. Aktifitas keperawatan yang takut atau cemas bahkan
termasuk dalam fase ini antara lain stres.Kondisi ini disebabkan karena
mengkaji pasien, mengidentifikasi pengalaman di rumah sakit
masalah keperawatan yang sebelumnya dan disebabkan pula
potensional atau aktual, karena kurangnya pengetahuan
merencanakan asuhan keperawatan tentang pra bedah. Sebagai tenaga
berdasarkan kebutuhan individu, dan kesehatan khususnya keperawatan
memberikan penyuluhan praoperatif berhak untuk menanyakan pada
pasien tentang pengetahuan

19
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

pembedahan sebelumnya, kondisi Melihat dari fenomena di atas, maka


yang terjadi sebelum maupun peneliti tertarik melakukan penelitian
sesudah pembedahan untuk tentang “Pengaruh pemberian
menggali pengetahuan pasien. pendidikan kesehatan pra bedah
Apabila pasien mempunyai terhadap tingkat kecemasan pasien
persiapan yang baik dan pra bedah di Rumah Sakit Dr. Oen
pengetahuan yang memadai maka Surakarta”.
perawat akan lebih mudah dalam
mempersiapkan. (Potter dan Perry, TUJUAN PENELITIAN
2006) Secara umum penelitian ini
Ada bermacam-macam alasan bertujuan untuk mengetahui
ketakutan atau kecemasan pasien pengaruh pemberian pendidikan
yang akan mengalami pembedahan kesehatan prabedah terhadap
seperti takut nyeri setelah tingkat kecemasan pasien pra bedah
pembedahan, menjadi buruk rupa di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta.
dan tidak berfungsi normal, takut Adapun tujuan khusus penelitian ini
keganasan (bila diagnosis yang adalah (1) Untuk mengetahui tingkat
ditegakkan belum pasti), takut atau kecemasan pada pasien pra bedah
cemas menghadapi ruangan operasi sebelum diberi pendidikan
dan peralatan pembedahan, takut kesehatan pra bedah. (2) Untuk
mati saat dibius atau tidak sadar, mengetahui tingkat kecemasan pada
takut operasi gagal. (Paramastri, pasien pra bedah setelah diberi
2004) Kecemasan pasien pra bedah pendidikan kesehatan pra bedah.
yang tidak tertangani dengan baik
dapat mengakibatkan operasi DESAIN PENELITIAN
ditunda, maka sebagai tenaga Penelitian ini merupakan penelitian
kesehatan khususnya perawat eksperimen semu atau quasi
dibutuhkan intervensi keperawatan eksperiment dengan rancangan pre
yang berupa pemberian informasi post eksperimentaluntuk mengetahui
atau penkes. (Potter dan Perry, pengaruh pemberian informasi pra
2006) bedah terhadap tingkat kecemasan,
Walaupun data statistik secara pasti dengan cara membandingkan
belum ada, masalah kecemasan tingkat kecemasan sebelum dan
pada pasien pra bedah juga banyak sesudah diberi pendidikan
terjadi di Rumah Sakit Dr. Oen kesehatan pra bedah. Quasi
Surakarta. Rumah Sakit Dr. Oen eksperiment adalah metode
Surakarta adalah salah satu rumah penelitian yang bertujuan untuk
sakit swasta yang beralamat di Jalan menjelaskan atau mengklarifikasi
Brigjen Katamso 55 Surakarta terjadinya sebuah hubungan dan
57128. Berdasar wawancara awal menjelaskan hubungan sebab akibat
dengan beberapa perawat mayoritas sehingga dapat dijadikan sebagai
pasien pra bedah mengalami dasar memprediksi sebuah
kecemasan dengan tingkat yang fenomena. (Suyanto, 2011)
berbeda-beda.Tindakan perawat
yang biasa diberikan untuk POPULASI, SAMPEL, DAN
mengurangi tingkat kecemasan TEKNIK SAMPLING
adalah dengan memberikan penkes Populasi merupakan seluruh subjek
atau edukasi sehari sebelum atau objek dengan karakteristik
dilakukan operasi. Namun selama ini tertentu yang akan diteliti. Bukan
hal itu hanya dilakukan sebagai hanya objek atau subjek yang
rutinitas dan efektifitasnya belum dipelajari saja tetapi seluruh
pernah diteliti secara ilmiah. karakteristik atau sifat yang dimiliki
subjek atau objek tertentu. (Hidayat,

20
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

2003) Populasi yang digunakan Hasil Penelitian


dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien pre operasi yang dirawat di 1. Karakteristik Responden
Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta berdasarkan Umur
periode Januari – Februari 2014. Karakterisitik responden
Adapun sampel dari penelitian ini berdasarkan umur terlihat pada
adalah 15 pasien yang dirawat di tabel 4.1.
Ruang Seruni dan Soka Rumah Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi
Sakit Dr. Oen Surakarta, dengan Responden Berdasarkan Umur
kriteria inklusi (1) Bersedia sebagai
responden, (2) Pasien Rumah Sakit Umur f %
Dr. Oen Surakarta, (3) Sadar penuh, 15-30 6 40
(4) Tidak ada gangguan kognitif, (4) 31-46 4 26.67
Belum pernah operasi atau operasi 47-62 1 6.67
1-2 kali. Teknik sampling yang 63-78 3 20
79-94 1 6.66
digunakan dalam penelitian ini
Jumlah 15 100
adalah teknik purposive sampling.
Dari tabel di atas diperoleh
INSTRUMEN PENELITIAN
informasi bahwa sebagian
Pada penelitian ini peneliti
besar responden berjumlah 6
menggunakan alat atau instrumen
responden (40%) berada pada
penelitian berupa kuesioner untuk
kelompok umur 15-30 tahun
mengukur tingkat kecemasan pra
dan jumlah responden paling
bedah dengan 20 pertanyaan.
sedikit 1 responden (6.67%)
berada pada kelompok umur
HASIL PENELITIAN DAN
47-62 tahun dan 1 responden
PEMBAHASAN
(6.67%) berada pada
Penelitian dilakukan pada tanggal
kelompok umur 79-94 tahun.
23-29 Januari 2014 bertempat di
Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta
2. Karakterisitik Responden
yang beralamat di Jalan Brigjen
Berdasarkan Jenis Kelamin
Katamso 55 Surakarta 57128. Data
diambil dengan cara mengukur
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi
tingkat kecemasan pasien sebelum
Responden Berdasarkan Jenis
dilakukan pembedahan, kemudian
Kelamin
diberikan pendidikan kesehatan pra
bedah dan setelah selesai diukur
Jenis Kelamin f %
kembali tingkat kecemasan pasien.
Laki-laki 11 73.33
Selama melakukan penelitian Perempuan 4 26.67
peneliti menemui beberapa Jumlah 15 100
hambatan diantaranya hambatan
waktu, pengambilan data dilakukan Tabel di atas terlihat
pada saat proses renovasi responden yang berjenis
pembangunan rumah sakit sehingga kelamin laki-laki berjumlah 11
situasi lingkungan penelitian kurang responden (73.33%),
kondusif. Karena berlangsungnya responden yang berjenis
proses pembangunan maka yang kelamin perempuan berjumlah
seharusnya sampel 3 bangsal hanya 4 responden (26.67%).
dilakukan menjadi 2 bangsal yaitu
Soka dan Seruni.

21
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

3. Kecemasan sebelum diberi 4. Kecemasan setelah diberi


pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
Distribusi frekuensi tingkat
Tabel 4.3.Distribusi Frekuensi kecemasan pasien pra bedah
Tingkat Kecemasan Pasien
Pra Bedah Rumah Sakit Dr. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi
Oen Surakarta sebelum diberi Tingkat Kecemasan Pasien
Penkes Pra Bedah Rumah Sakit Dr.
Oen Surakarta sesudah diberi
Nilai F % penkes
0-5 - -
6-10 3 20.01 Nilai f %
11-15 9 60 0-5 1 6.67
16-20 3 19.99 6-10 10 66.66
Jumlah 15 100 11-15 4 26.67
16-20 - -
Dari tabel di atas ditemukan Jumlah 15 100
bahwa skor atau nilai
kecemasan pada 0-5 tidak Dari tabel di atas ditemukan
ada, nilai kecemasan 6-10 bahwa kecemasan terbanyak
sebanyak 3 responden pada nilai 6-10 yaitu 10
(20.01%), nilai kecemasan responden (66.66%), nilai
terbanyak pada nilai kecemasan pada 11-15
kecemasan 11-15 dengan 9 sebanyak 4 responden
responden (60%) dan nilai (26.67%) dan nilai kecemasan
kecemasan pada 16-20 pada 16-20 tidak ada.
sebanyak 3 responden
(19.99%). Hasil Analisa Univariat
Hasil analisa univariat
Hasil Analisa Univariat menunjukkan mean 9,00,
Hasil analisa univariat adalah median 9,00, modus 10, dan
seperti tabel 4.4. di bawah ini : std 2,360. Secara lebih rinci
adalah seperti pada tabel 4.6
Tabel 4.4. Hasil Analisa di bawah ini:
Univariat nilai Kecemasan
Tabel 4.6. Hasil Analisa
Komponen Hasil Univariat Nilai Kecemasan
Mean 13.33 Paska Pemberian Penkes
Median 14.00
Modus 14 Komponen Hasil
Standar Deviasi 2.690 Mean 9.00
Median 9.00
Dari tabel di atas menunjukkan Modus 10
bahwa mean (rata-rata) pada Standar Deviasi 2.360
nilai kecemasan pasien pra
bedah sebesar 13.33,
sedangkan median (nilai
tengah) sebesar 14.00 dan
modus (nilai yang sering
muncul) adalah 14 dan standar
deviasi sebesar 2.690.

22
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Menurut Suliswati, et al. (2005)


kecemasan merupakan respon
5. Pengaruh pendidikan kesehat- individu terhadap suatu keadaan
an pra bedah terhadap tingkat yang tidak menyenangkan dan
kecemasan pasien pra bedah dialami oleh semua makhluk
hidup dalam kehidupan sehari-
Tabel 4.7.Pengaruh hari. Pengertian lain dari
Pendidikan Kesehtan Pra kecemasan menurut Bandiyah
Bedah Terhadap Tingkat dan Lukluk (2011) kecemasan
Kecemasan Pasien Pra bedah yaitu ketegangan yang tinggal
di Rumah Sakit Dr. Oen secara samar-samar karena
Surakarta merasa takut pada hampir
sebagian besar waktunya dan
Hasil analisa T- cenderung beraksi secara
Nilai univariat test 2 berlebihan terhadap stres yang
Pre Post tailed ringan sekalipun. Hasil analisa
mean 13.33 9.00 univariat juga membuktikan
Median 14.00 9.00 0.000 bahwa kecemasan pasien pra
modus 14 10 bedah sebelum diberi
pendidikan kesehatan masih
Berdasarkan tabel di atas tinggi, dimana nilai rata-rata
memperlihatkan penurunan adalah 13, median 14, dan
nilai kecemasan mean modus pada nilai 14.
sebelum diberi pendidikan
kesehatan 13.33, median Hal ini sesuai dengan pendapat
14.00, modus 14 dan mean Wilkinson dan Nancy, (2011)
sesudah diberi pendidikan dimana kecemasan terjadi pula
kesehatan 9.00, median 9.00, pada pasien pra bedah dengan
modus 10. Hasil T-test 2 tailed tingkatan tertentu ringan,
0.000, kurang dari 0,05 yang sedang, maupun berat. Gejala
menunjukkan bahwa ada klinis kecemasan dapat berupa
pengaruh pemberian frekuensi berkemih meningkat,
pendidikan kesehatan pra merasakan jantung deg-degan
bedah terhadap tingkat tidak seperti biasa, merasakan
kecemasan pasien pra bedah pusing. Dari observasi yang
dibuktikan dengan terjadi peneliti lakukan pada pasien pra
penurunan nilai kecemasan bedah juga merasakan hal ini
pasien pra bedah. yang disebabkan karena
mereka merasa takut dan
PEMBAHASAN kurangnya pengetahuan tentang
1. Kecemasan sebelum diberi operasi yang akan dilakukan di
pendidikan kesehatan ruang operasi.
Frekwensi nilai kecemasan
pada pasien pra bedah paling 2. Kecemasan setelah diberi
banyak adalah pada rentang pendidikan kesehatan
nilai 11-15 yaitu 9 responden Berdasarkan tabel 4.7 frekuensi
(60%). Nilai tersebut tingkat kecemasan pasien pra
membuktikan bahwa bedah di Rumah Sakit Dr. Oen
kecemasan pasien pra bedah Surakarta terbanyak pada nilai
sebelum diberi pendidikan 6-10 yaitu 10 responden
kesehatan tentang pembedahan (66.66%), hal ini membuktikan
masih tinggi. bahwa nilai kecemasan pasien
pra bedah setelah diberi

23
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

pendidikan kesehatan Menurut Notoatmodjo (2011),


menunjukkan penurunan. tujuan diberikan pendidikan
Pendidikan kesehatan dapat kesehatan antara lain
menambah wawasan dan mengubah pengetahuan atau
informasi mengenai apa dan pengertian, pendapat, dan
bagaimana proses pembedahan konsep-konsep, mengubah
yang akan dialami sehingga sikap dan persepsi,
pasien merasa lebih tenang dan menanamkan tingkah laku atau
siap untuk menjalani operasi kebiasaan yang baru.
atau pembedahan. Hal ini juga
ditunjukkan dengan penurunan Berdasarkan hasil dari analisa
nilai rata-rata kecemasan univariat juga menunjukkan
menjadi 9,00. bahwa sebelum diberi
pendidikan kesehatan pra
3. Pengaruh Pendidikan bedah mean adalah 13.33,
Kesehatan Pra Bedah terhadap median 14.00, modus 14 dan
Tingkat Kecemasan Pasien Pra nilai rata-rata setelah diberi
Bedah pendidikan kesehatan pra
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bedah menurun menjadi 9.00,
terdapat penurunan nilai mean median 9.00 dan modus 10,
sebelum diberi pendidikan menunjukkan bahwa nilai
kesehatan 13.33 menurun kecemasan sebelum dan
menjadi 9.00 setelah diberi sesudah ada perubahan atau
pendidikan kesehatan. Hasil terjadi penurunan nilai
paired T-test dengan program kecemasan dengan adanya
SPSS versi 18.0 menunjukkan hasil univariat.
adalah sebesar 0.000 (< 0,05)
sehingga hipotesa diterima, atau Hasil penelitian ini hampir sama
dapat diambil kesimpulan ada dengan penelitian terdahulu
pengaruh pemberian pendidikan yang dilakukan oleh Sarwitri
kesehatan pra bedah terhadap (2011). Penelitian tersebut
tingkat kecemasan pasien pra berjudul Pengaruh Pemberian
bedah pada pasien pra bedah di Informasi Terhadap Kecemasan
Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta. di Bangsal Ortopedi RSUI
Kustati Surakarta. Bertujuan
Menurut Adnani (2011), untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan adalah pemberian informasi pra bedah
melakukan intervensi atau terhadap tingkat penurunan
perlakuan terhadap faktor kecemasan pasien sebelum
perilaku pendidikan kesehatan, operasi. Rancangan berupa pre
sehingga perilaku individu test - post test desain, dengan
sesuai nilai-nilai kesehatan. subjek penelitian 58 responden.
Pengertian lain pendidikan Teknik sampel dengan metode
kesehatan menurut Notoatmojo quota sampling, sedangkan
(2011), adalah suatu proses metode pengumpulan data
untuk mencapai perubahan menggunakan kuesioner
perilaku masyarakat ditekankan Hamilton Ratting Scale for
pada faktor predisposisi Anxiety. Teknik analisis data
perilaku, dengan pemberian menggunakan t-tes. Hasil
informasi atau peningkatan penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan dan sikap. ada perbedaan tingkat
kecemasan pada pasien,
sebelum dan sesudah

24
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

pemberian informasi pra bedah pra bedah turun menjadi


di ruang Ortopedi RSUI Kustati 9.000,median 9.000, modus
Surakarta. Dengan tingkat 10 dan standar deviasi 2.360.
signifikansi 5% dan derajat 3. Pendidikan kesehatan pra
bebas 57, menunjukkan hasil t bedah berpengaruh secara
hitung (7.366) >t tabel (2.002). signifikan menurunkan
kecemasan dengan hasil t-
Penelitian lain yang relevan test 0,000.
dengan penelitian ini adalah
penelitian menurut Maria (2012) B. Saran
penelitian yang berjudul 1. Pendidikan kesehatan pra
pengaruh tingkat kecemasan bedah sebaiknya dijadikan
pada pasien pre operasi dengan sebagai prosedur tetap
general anestesi sebelum dan (protap) rumah sakit dalam
sesudah diberikan relaksasi otot melakukan perawatan
progresif di Rumah Sakit Panti pasien yang akan menjalani
Wilasa Citarum Semarang. operasi.
Desain penelitian menggunakan 2. Sebaiknya instansi
Quasi eksperimental, dengan pendidikan keperawatan
rancangan berupa one group meningkatkan frekwensi dan
pre test – post test desain, kwalitas pemberian materi
dengan subjek penelitian 30 pendidikan kesehatan pada
responden. Uji statistik pasien pra bedah .
menggunakan paired sample t-
test. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
antara tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah diberikan Adnani, Hariza. Ilmu Kesehatan
relaksasi otot progresif dengan Masyarakat. Yogyakarta :
p (0,000) atau < 0,05. Nuha Medika, 2011.

Sesuai bahasan di atas dapat Suliswati, et al. Konsep Dasar


disimpulkan bahwa pemberian Keperawatan Kesehatan.
pendidikan kesehatan pra Jakarta : EGC, 2011.
bedah mempengaruhi
penurunan kecemasan pada Bandiyah, Siti dan Lukluk Zuyina.
pasien pra bedah sebelum Psikologi Kesehatan.
dilakukan operasi yaitu ada Yogyakarta : Nuha Medika,
pengaruh dapat menurunkan 2011.
kecemasan pasien pra bedah.
Hawari, Dadang. Manajemen Stres,
PENUTUP Cemas, dan Depresi. Jakarta
A. Kesimpulan : FKUI, 2011.
1. Nilai rata-rata kecemasan
pasien pra bedah sebelum Fitriani, Sinta. Promosi Kesehatan.
diberi pendidikan kesehatan Yogyakarta : Graha Ilmu,
pra bedah adalah 13.33, 2011.
median 14.00, modus 14 dan
standar deviasi 2.690. Kozier, Barbara, et al. Fundamental
2. Nilai rata-rata kecemasan Keperawatan Konsep,
pasien pra bedah sesudah Proses dan Praktik. Edisi
diberi pendidikan kesehatan 7.Volume 2. Alih bahasa Esty

25
“KOSALA” JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

Wahyuningsih, et al. Jakarta : http//jurnal.pdi.lipi.go.id/


EGC, 2010.. admin/jurnal/11081318.2011.

Potter, Patricia A dan Anne G. Perry. Wilkinson, Judith M., Ahern dan
Buku Ajar Fundamental Nancy R. Buku Saku
Keperawatan Konsep, Diagnosis Keperawatan.
Proses dan Praktik. Edisi Edisi IX. Alih bahasa Esty
4.Volume 2. Alih bahasa Wahyuningsih, et al. Jakarta :
Renata Kumalasari, et al. EGC, 2011.
Jakarta : EGC, 2006.
Suyanto.Metodologi dan Aplikasi
Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Penelitian Keperawatan.
Masyarakat Ilmu dan Seni. Yogyakarta : Nuha Medika,
Jakarta : Rineka Cipta, 2011. 2011.

Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Riwidikdo, Handoko. Statistik


Penelitian Keperawatan dan Kesehatan Belajar Mudah
Teknik Analisis Data.Jakarta : Teknik Analisis Data Dalam
Salemba Medika, 2009. Penelitian
Kesehatan.Yogyakarta : Mitra
Fajar, Amin et al. Statistika untuk Cendikia Press, 2009.
Praktisi Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu,
1
2009. Dosen AKPER Panti Kosala
Surakarta
2
Sarwitri. Pengaruh Pemberian Dosen AKPER Panti Kosala
Informasi terhadap Surakarta
3
Kecemasan di Bangsal Mahasiswa AKPER Panti
Ortopedi RSUI Kustati Kosala Surakarta
Surakarta. URL :

26

Das könnte Ihnen auch gefallen