Sie sind auf Seite 1von 13

JPD: Jurnal Pendidikan Dasar

P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP


HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Tahan Suci Windasari


Universitas Esa Unggul
Email: tahansuci.windasari28@gmail.com

Harlinda Sofyan
Universitas Esa Unggul
Email: soflynda@esaunggul.ac.id

Abstract: Instructional media especially audio visual media is very lacking in science learning
causing students to get low learning outcomes. This study aims to determine the effect of the use of
audio visual media on science learning outcomes of fourth grade students of SDN Duri Kepa 05. This
study used a pre-experimental design type one group pretest-posttest design. The sampling technique
that will be used by researchers is the nonprobability sampling Purposive sampling model. The
number of samples used were 28 students from 31 students of class IV C. Instrument research was a
multiple choice test of 30 questions and questionnaires as many as 20 statements. Before the
instrument was used first it was tested on 28 students of class VB in SDN Duri Kepa 05. The results
showed that the average pretest value was 59.29 and the posttest value was 75.07, for the significance
value at the pretest of 0.126, the significance for posttest is 0.082, and the significance of audio-visual
media is 0.200, each significant value of more than 0.05. Hypothesis testing with t test obtained a
significant value of 0,000 <0,05, which means that there are significant differences, while the value of
t is equal to 12,515 which means that the pretest value is smaller than the posttest of 12,515 so it can
be stated that audio visual media have positive significant effect on learning outcomes.
Key word: audio visual, media, science learning outcomes

Abstrak : Penggunaan media pembelajaran khususnya media audio visual sangat kurang dalam
pembelajaran IPA menyebabkan siswa memperoleh hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV
C SDN Duri Kepa 05. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design jenis one grup
pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah
nonprobability sampling model sampling Purposive. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 28
siswa dari 31 siswa kelas IV C. Instrument penelitian berupa tes pilihan ganda sebanyak 30 soal dan
angket sebanyak 20 pernyataan. Sebelum instrumen digunakan terlebih dahulu di uji cobakan kepada
28 siswa kelas V B di SDN Duri Kepa 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest
sebesar 59,29 dan nilai posttest sebesar 75,07, untuk nilai signifikansi pada pretest sebesar 0,126,
signifikansi untuk posttest sebesar 0,082, dan signifikansi media audio visual sebesar 0,200 masing-
masing nilai signifikanisi lebih dari 0,05. pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh nilai
signifikannya yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan nilai t
nya yaitu sebesar 12,515 yang berarti bahwa nilai pretest lebih kecil dari pada posttest sebesar 12,515
sehingga dapat dinyatakan bahwa media audio visual berepengaruh positif secara signifikan terhadap
hasi belajar.
Kata Kunci: Media, audio visual, hasil belajar IPA

1
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

PENDAHULUAN Keberhasilan setiap siswa dalam mencapai


Pendidikan merupakan pondasi dari hasil belajar berbeda-beda. Untuk
sebuah negara. Pendidikan mampu menentukan keberhasilan siswa dalam
menciptakan sumber daya manusia yang pembelajaran peranan guru sangatlah
berkualitas dimana mempunyai diperlukan. Guru harus mampu
pengetahuan,dan keterampilan yang baik. menggunakan metode, strategi dan media
Sumber daya manusia yang berkualitas yang mempu menunjang proses
nantinya mampu mengelola sumber daya pembelajaran. Media pembelajaran mampu
yang ada di negara tersbeut secara membuat pembelajaran lebih menarik dan
maksimal. Upaya yang harus dilakukan menyenangkan.
untuk meningkatkan dan mengembangkan Tabel 1
kualitas sumber daya manusia harus sesuai Rekapitulasi Hasil Ulangan Kelas IV C
dengan tuntutan pembangunan yang Mata
B.IN SBB
Pelajara PKn IPA IPS
D dP
memerlukan keterampilan, keahlian dan n
Jumlah
juga peningkatan mutu yang sesuai dengan 1425 1900 875 930 1065
Nilai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Rata-
49,1 30,1 32, 36,7
rata 65,52
adalah dengan menyelenggarakan 4 7 07 2
Nilai
KKM 72 73 74 73 75
pendidikan baik secara formal maupun non
(sumber data: daftar nilai kelas IV C)
formal. Dari data tersebut dapat diketahui
Dalam pendidikan formal tujuan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas IV
pembelajaran adalah siswa mampu C terendah pada mata pelajaran IPA.
memahami apa yang dipelajari dan Pada proses pembelajaran guru lebih
mendapatkan hasil belajar yang baik. Hasil dominan didalam kelas dan lebih suka
belajar merupakan gambaran tentang ceramah dari pada menggunakan media
bagaimana siswa memahami materi yang pembelajaran, tidak jarang pula guru
disampaikan oleh guru. Hasil belajar mengandalkan gambar yang terdapat di
merupakan output nilai yang berbentuk buku tema siswa. Dari permasalahan
angka atau huruf yang didapat siswa setelah tersebut maka guru memerlukan upaya agar
menerima materi pembelajaran melalui hasil belajar siswa dapat mencapai KKM.
sebuah tes atau ujian yang disampaikan Salah satu upaya yang dapat dilakukan
guru. Dari hasil belajar tersebut guru dapat adalah menggunakan media yang sesuai
mengetahui seberapa jauh siswa memahami dengan materi yang disampaikan sehingga
materi yang dipelajari.

2
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

akan membantu siswa dalam memahami penididik dan peserta didik sehingga dapat
materi tersebut. mendorong terjadinya proses belajar
Media yang tepat untuk digunakan mengajar. Duludu (2017: 9)
dalam pembelajaran IPA pada maetri mengemukakan pengertian media
peduli terhadap makhluk jidup adalah pembelajaran adalah suatau perantara yang
media audio visual dengan menggunakan digunakan oleh guru untuk menyampaikan
media audio visual membantu menampilan pesan atau informasi kepada siswa
fakta atau konsep secara nyata sehingga sehingga siswa tersebut dapat terangsang
siswa lebih mudah untuk memahami ketika mengikuti proses pembelajaran.
pembelajaran yang diberikan, dengan Pemilihan media dapat berdasarkan
pemahaman yang lebih baik maka hasil teori ASSURE. Menurut Achmadi, dkk
belajarpun akan lebih baik pula. Dengan (2014: 37) ASSURE merupakan rujukan
menggunakan media audio visual maka bagi guru dalam merencanakan proses
dapat mengatasi gaya belajar siswa yang pembelajaran yang disusun secara
berbeda-beda. sistematis dengan mengintegrasikan
Tujuan yang ingin dicapai pada teknologi dan media sehingga pembelajaran
penelitian ini adalah untuk mengetahui menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
pengaruh penggunaan media audio visual peserta didik. ASSURE sendiri yaitu
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV C Analisis Learner Characteristics, State
SDN Duri Kepa 05. Objectives, Slec, Modify or Design
Media instruksional edukatif mneurut materials,Utilitize Matrilas,
Rohani (2014: 4) adalah sarana komunikasi RequirenLearner Response dan Evauate
dalam proses belajar mengajar yang berupa (Riyana, 2012).
perangkat keras maupun perangkat lunak Tahapan tersebut dapat diurraikan
untuk mencapai proses dan hasil sebagai berikut: (1) Analisis Learner
instruksional secara efektif dan efisien, Characteristics, pada tahap pertama dalam
serta tujuan instruksional dapat dicapai pemilihan media adalah menganalisis
dengan mudah. Pendapat selanjutnya karakteristik siswa. (2) State Objectives,
dikemukakan oleh Nurdin & Adriantoni tahap selanjutnya adalah menentukan
(2016: 120) media pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
segala sesuatu yang dapat menyalurkan diharapkan tercapai. (3) Select, Modify or
pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan Design Materials, tahap berikutnya adalah
kemauan dalam komunikasi antara kegiatan memilih media, memodifikasi

3
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

media yang sudah ada atau merancang semakin memahami apa yang disampaikan
kebutuhan. 4) Utilitize Materials, tahap oleh guru.
selanjutnya adalah menggunakan media Menurut Wati (2016: 46) media audio
dalam proses pembelajaran. (5) Require visual terbagi menjadi dua macam yaitu:
Learner Respos, selanjutnya adalah (1) Audio visual murni, merupakan media
mengamati respon siswa terhadap yang dapat menampilkan unsur suara dan
penggunaan media tersbut. (6) Evaluate, gambar yang bergerak, dimana berasal dari
pada hakekatnya adalah suatu proses satu sumber. Contoh dari audio visual
membuat suatu keputusan tentang nilai murni adalah film bersuara, video, televisi.
suatu objek yang dinilai. (2) Audio visual tidak murni, merupakan
Berdasarkan pemilihan media tersebut sebuah media yang unsur gambar dan
maka digunakan media audio visual untuk suaranya berasal dari sumber yang berbeda.
membantu siswa memahami materi yang Contohnya adalah slide atau film strip.
disampaikan oleh guru, seperti halnya yang Media audio visual memeiliki beberapa
disampaikan oleh Wati (2016: 44) kelebihan, berikut kelebihan media audio
Rachmadtullah et al, (2018) Media audio visual: “(1) Memperjelas penyajian pesan
visual adalah media yang dalam agar tidak teralalu bersifat verbalistis
menyampaikan pesan atau informasi (dalam bentuk kata-kata, tertulis dan lisan).
dilakukan dengan menampilkan unsur (2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
gambar dan suara secara bersamaa. Sejalan dan daya indra, seperti: objek yang terlalu
dengan pendapat tersebut pendapat Sanjaya besar digantikan dengan realitas, gambar,
(2015: 172) media audio visual adalah jenis film bingkai, film atau model. (3) Media
media yang selain mengandung unsur suara audio visual dapat berperan dalam
juga mengandung unsur gambar yang bisa pembelajaran tutorial”. (Atoel dalam
dilihat. Pendapat selanjutnya mengatakan Purwono, dkk, (2014: 5). Selain terdapat
bahwa media audio visual merupakan kelebihan media audio visual juga terdapat
sebuah alat bantu yang digunakan dalam kelemahan adapun kelemahan dari media
situasi belajar untuk membagikan audio visual adalah suaranya yang
pengetahuan, sikap, dan ide baik terkadang tidak jelas, pelaksanaannya
menggunakan tulisan maupun kata yang memerlukan waktu yang cukup lama, dan
diucapkan (Trisnadewi et al, 2014:4). biayanya relatif lebih mahal (Hasan, 2016:
Dengan menampilkan gambar dan 26).
suara secara bersamaan membuat siswa

4
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

Media yang digunakan dalam memahami materi yang disampaikan oleh


penelitian ini berupa video pembelajaran. guru. hasil belajar adalah hasil kegiatan
Karakteristik dan manfaat dari media video pembelajaran yang menjadikan siswa
adalah (1) mengatasi jarak dan waktu, (2) memiliki kemampuan dan dapat diukur
mampu menggambarkan peristiwa- melalui ranah kognitif berupa pengetahuan,
peristiwa masa lalu secara realistis dalam pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis
waktu singkat, (3) dapat membawa siswa serta evaluasi dan ranah afektif dan
berpetualang, (4) dapat diulang-ulang, (5) psikomotorik, (Syofyan, 2015: 136).
pesan yang disampaikan mudah diingat, (6) Selanjutnya menurut Ananda (2017: 26)
mengembangkan daya pikir anak, (7) yang menjelaskan bahwa hasil belajar dapat
mengembangkan imajinasi, (8) dilihat dari kemampuan siswa dalam
memperjelas hal-hal yang abstrak, (8) mengingat dan menerapkan materi yang
berperan sebagai media utama untuk telah disampaikan dan mampu
mendokumentasikan realitas sosial yang memecahkan masalah sesuai dengan apa
akan dibahas di kelas, (9) mampu berperan yang telah dipelajari. Pendapat tersebut
sebagai storyteller yang dapat memancing diperkuat oleh R. Susanto (2017: 823) yang
kreativitas anak. Kekurangan media video menyatakan bahwa hasil belajar adalah
adalah (1) terlalu menekankan pentingnya perubahan tingkah laku pada seseorang
materi ketimbang proses pengembangan yang dapat diamati dan diukur dalam
materi tersebut, (2) memakan biaya tidak bentuk kompetensi.terdapat tiga ranah hasil
murah, (3) penayangannya juga terkait belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan
peralatan lainnya (Busyaeri, et. al., 2016: psikomotor.
129). Hasil belajar siswa dapat dipengaruh
Dari uraian diatas maka dapat oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
disimpulkan bahwa media audio visual mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai
adalah media yang digunakan dalam proses berikut: (1) faktor internal, faktor jasmani,
pembelajaran yang memiliki unsur gambar psikologi dan kelelahan; (2) faktor
dan suara dengan indikator-indikator: (1) eksternal, faktor keluarga dan faktor
mengembangkan daya pikir siswa, (2) sekolah (Slameto dalam Trisnadewi et al.,
mengembangkan imajinasi, (3) menarik 2014). Faktor internal adalah faktor yang
perhatian. berasal dari dalam diri siswa, apabila siswa
Dalam pembelajaran hasil belajar memiliki keinginan untuk mendapatkan
siswa menetukan sejauh mana siswa hasil belajar yang tinggi pasti akan

5
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

berusaha belajar dengan giat. Faktor hal lain. Hakim & Syofyan (2017: 251)
jasmani, psikologi dan kelelahan juga juga berpendapat bahwa IPA adalah ilmu
berpengaruh terhadap hasil belajar apabila yang mempelajari tentang alam semesta
siswa tersebut sedang ,menghadapi masalah beserta fenomena atau peristiwa alam dan
dan siswa dalam kondisi sakit maka dapat gejala-gejalanya yang terjadi di dalamnya.
dipastikan siswa tidak dapat menerima Dari uraian diatas, maka dapat
pelajaran dengan benar yang disimpulkan bahwa IPA adalah suatu cara
mengakibatkan hasil belajar menurun. yang dilakukan melalui pengamatan untuk
Dari uraian hasil belajar diatas maka mengahasilkan suatu kesimpulan mengenai
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar alam semesta.
adalah hasil dari suatu kegiatan yang dapat Pada dasarnya siswa kelas IV
meningkatkan kemampuan, keterampilan merupakan masa perubahan dari kelas
dan tingkah laku seorang siswa yang dapat rendah mneuju kelas tinggi. Sehingga kelas
diukur melalui ranah kognitif, afektif dan siswa kelas IV masih dalam tahap
psikomotor penyesuaian. Menurut Piaget dalam Syah
Ilmu Pengetahuan Alam adalah (2013:30) anak dengan umur 7-11 tahun
pembelajaran yang sangat penting karena masuk kedalam tahap konkret-operasional
didalamnya membahas mengenai alam dan dimana siswa memperoleh tambahan
lingkungan disekitar kita. Susanto (2016: kemampuan yaitu mampu
167) menyatakan bahwa IPA adalah usaha mengkordinasikan pemikiran dan ide serta
manusia untuk mendapatkan suatu peristiwa tertentu kedalam sistem
kesimpulan dengan cara memahami alam pemikirannya. Dengan demikan siswa kelas
semesta melalui pengamatan dan sesuai IV sudah mampu mengkaitkan antara
dengan prosedur yang tepat pada sasaran peristiwa yang terjadi dengan idenya.
dan mampu dijelaskan melalui penalaran. Pendapat lain dikemukakan oleh Astuti
Pendapat lain dikemukakan oleh Carin dan (2016:95) bahwa karakteristik anak usia 8-
Sund dalam Syofyan (2015: 137) yang 10 tahun adalah arah perkembangannya
menyebutkan IPA merupakan suatu cara kearah memperoleh penguasaan dan
yang dilakukan melalui pengamatan dan keterampilan, perasaan anak yang lebih
penelitian yang mencakup proses, produk peka, dan berkembangnya logika menuju
dan sikap manusia dilakukan secara pemikiran yang lebih jelas. Dari pendapat
terkontrol sehingga menghasilkan tersebut maka siswa memerlukan
kumpulan data untuk mengetahui tentang pembelajaran yang lebih konkret sesuai

6
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

dengan perkembangan pemikirannya yang Teknik pengambilan sampel yang akan


lebih jelas. Hal ini sejalan dengan pendapat digunakan oleh peneliti adalah
Surna & Pandeirot (2014:97) yaitu menurut nonprobability sampling model sampling
teori vygotsky bahwa dalam mengajar kelas Purposive. Nonprobability sampling adalah
empat perlu memberikan pemahaman yang teknik pengambilan sampel yang tidak
nyata. Dengan demikian maka media audio memberikan kesempatan yang sama bagi
visual dapat digunakan sebagai media setiap anggota populasi untuk dipilih
pembelajaran yang sesuai dengan menjadi sampel. Sampling purposive
kebutuhan siswa yaitu pembelajaran secara adalah teknik penentuan sampel dengan
nyata yang tidak mungkin objeknya dibawa pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:
ke dalam ruang pembelajaran. 84). Bedasarkan hal tersebut maka
ditentukan sampel pada penelitian ini

METODE adalah siswa kelas IV C yang berjumlah 31

Penelitian ini adalah penelitian siswa, namun berdasarkan pertimbangan

kuantitatif dengan menggunakan metode peneliti jumlah sampel menjadi 28 siswa

penelitian eksperimen. Metode eksperimen yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan

termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. oleh peneliti.

Metode eksperimen adalah metode


penelitian yang dapat digunakan untuk HASIL

mencari pengaruh perlakuan tertentu ke Penelitian ini merupakan penelitian

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan kuantitatif yang terdiri dari dua variabel

melalui treatment (Sugiyono,2015: 72). yaitu, variabel penggunaan media audio

Penelitian ini akan menggunakan metode visual (X) dan variabel hasil belajar (Y).

eksperimen dengan desain penelitian yang Data pada penelitian ini diperoleh

akan digunakan adalah Pre-experimental menggunakan angket dan soal. Penggunaan

design jenis one grup pretest-posttest angket untuk mengukur media audio visual,

design. Penelitian ini menggunakan pretest skor yang diperoleh menggunakan skala

sebelum perlakuan dan posttest setelah Likert yang terdiri dari empat opsi jawaban

dilakukan perlakuan yaitu, S, SR, KK, TP. Soal digunakan untuk

Populasi yang akan digunakan pada mengukur hasil belajar siswa, skor yang

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV diperoleh menggunakan skala Guttman.

SDN Duri Kepa 05 tahun pelajaran Angket dan soal penelitian disebarkan

2017/2018 yang berjumlah 87 siswa. kepada sempel penelitian yaitu siswa kelas

7
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

IV C SDN Duri Kepa 05 Pagi dengan 6,450, variance 41,602, dengan range
jumlah responden 28 responden. Data sebesar 24, nilai minimum 35 dan nilai
maksimum 59, dengan jumlah skor sebesar
masing-masing variabel penelitian dapat
1323. Distribusi frekunsi media audio
dilihat berikut ini: visual dapat dilihat pada tabel berikut ini
Variabel Penggunaan Media Audio Tabel 3
Visual Distribusi Frekunsi Variabel
Penggunaan Media Audio Visual
Jumlah angket penggunaan media
Interval Frekuen Fekuens Fekuensi
audio visual terdiri dari 17 butir pernyataan si i Relatif Kumulati
denga empat opsi jawaban, yaitu selalu (S), (%) f (%)
sering (SR), kadang-kadang (KK), dan 35-39 4 14,3 14,3
40-44 3 10,7 25
tidak pernah (TP). Skor yang diberikan
45-49 13 46,4 71,4
adalah 1 untuk TP, 2 untuk KK, 3 untuk SR 50-54 5 17,9 89,3
dan 4 untuk S. Data penelitian variabel 55-59 3 10,7 100
Total 28 100 -
media audio visual dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
Tabel distribusi frekuensi diatas
Tabel 2
dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai
Statistik Deskriptif Data Penelitian
berikut
Variabel Penggunaan Media Audio
Visual
15
35-39
Statistics 10
5 40-44
media audio visual
0
N Valid 28 45-49
Penggunaan media audio
Missing 0 visual 50-54
Mean 47.25
Median 48.00 Gambar 1
Mode 48 Grafik Distribusi Frekuensi
Std. Deviation 6.450 Penggunaan Media Audio Visual
Variance 41.602
Range 24 Variabel Hasil Belajar
Minimum 35 Jumlah soal yang diberikan sebanyak
Maximum 59 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda
Sum 1323 dengan skor 1 untuk jawaban benar dan 0
Dari tabel diatas dapat dideskripsikan untuk jawaban salah. Data penelitian
bahwa dengan responden sebanyak 28 variabel media audio visual dapat dilihat
diperoleh: nilai rata-rata sebesar 47,25, dari tabel berikut ini:
dengan median 48,00, dan modus 48,
standar deviasi pada data tersebut adalah

8
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

Tabel 4.3 Tabel 4.4


Statistik Deskriptif Data Penelitian Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Variabel Hasil Belajar
Statistics Interval Frekuensi Fekuensi Fekuensi
Pretest Posttest Relatif Kumulatif
N Valid 28 28 (%) (%)
Missing 0 0 44 – 49 3 10,71 10,7
Mean 59.29 75.07 50 – 55 6 21,43 32,1
Median 58.00 76.00 56 – 61 10 35,71 67,8
Mode 52 72 62 – 67 4 14,3 82,1
Std. Deviation 8.981 6.242 68 – 73 2 7,14 89,2
Variance 80.656 38.958 74 – 80 3 10,71 100
Range 36 24
Total 28 100 -
Minimum 44 64
Maximum 80 88
Tabel distribusi frekuensi diatas
Sum 1660 2102
dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai
berikut:
Dari Tabel di atas dapat
dideskripsikan bahwa pada : (1) pretest
diperoleh data bahwa dengan responden
sebanyak 28 diperoleh: nilai rata-rata
sebesar 59,29, dengan median 58, dan
modus 52, standar deviasi pada data
tersebut adalah 8,981, variance 80,656, Gambar 4.2
Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
dengan range sebesar 36, nilai minimum 44
dan nilai maksimum 80, dengan jumlah Tabel 4.5
skor sebesar 1660; dan (2) posttest Distribusi Frekunsi Hasil Posttest

diperoleh data bahwa dengan responden Interva Frekuens Fekuens Fekuensi


l i i Relatif Kumulati
sebanyak 28 diperoleh: nilai rata-rata (%) f (%)
sebesar 75,07, dengan median 76, dan 64 – 68 5 17,9 17,9
69 – 73 8 28,6 46,5
modus 72, standar deviasi pada data 74 – 79 8 28,6 75,1
tersebut adalah 6,242, variance 38,958, 80 – 84 5 17,9 93
85 – 89 2 7 100
dengan range sebesar 24, nilai minimum 64 Total 28 100 -
dan nilai maksimum 88, dengan jumlah
Tabel distribusi frekuensi diatas dapat
skor sebesar 2102.
dilihat dalam bentuk grafik sebagai berikut:

9
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

validitas dan realibilitas. Hasil dari uji


validitas menunjukkan bahwa dari 20
pernyataan angket hanya 18 pernyataan
yang valid, dan untuk soal hanya 25 butir
soal yang valid. Untuk uji realibilitas
didapatkan r11 sebesar 0,803, maka
Gambar 3 realibilitas data soal dalam kategori baik,
Grafik Distribusi Frekuensi Hasil dan untuk data angket diperoleh nilai r11
Posttest sebesar 0,917, maka dapat dikatakan
reliabel dengan interpretasi sangat tinggi.
Hasil penelitian ini dapat dilihat Langkah selanjutnya adalah uji
berdasarkan tabel berikut: persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan
regresi linear sederhana. Uji normalitas
Standar pada penelitian ini menggunakan rumus
dized Liliefors dengan taraf signifikansi 0,05.
Unstandardized Coeffici
Coefficients ents Perhitungan uji normalitas data dibantu
Std. dengan program SPSS for windows realese
Model B Error Beta t Sig. 23 dan mendapatkan hasil sebesar pretest
1 (Const 6.82
56.205 8.241 .000 0,126 > 0,05, posttest 0,82 >0,05, dan
ant) 0
media
2.31 media audio visual 0,200 > 0,05 yang
audio .399 .173 .413 .029
0 berarti bahwa ketiga data tersebut
visual
a. Dependent Variable: hasil belajar posttest berdistribusi normal.
Setelah dinyatakan normal maka
Dari tabel diatas dapat diketahui langkah selanjutnya adalah uji regresi
bahwa thitung = 2,310 > ttabel = 2,0555 linear sederhana. Diketahui nilai konstanta
dengan signifikansi 0,029 < 0,05 maka H0 (a) sebesar 56,205, dan koefisien regresi
ditolak dan terima H1. Dengan demikian sebesar 0,399. Sehingga persamaan
maka terdapat pengaruh positif dan regresinya adalah Ŷ = 56,205+ 0,399 X,
signifikan antara penggunaan media audio yang berarti media audio visual dan hasil
visual terhadap hasil belajar. belajar memiliki pengaruh positif.
Selanjutnya untuk menguji hipotesis
PEMBAHASAN digunakan uji t paird dengan bantuan SPSS
for windows realese 23, didapatkan hasil
Penelitian ini bertujuan untuk
nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti
mengetahui ada tidaknya pengaruh
< 0,05, dan t hitung sebesar 12,515 yang
penggunaan media audio visual terhadap
berarti bahwa > 2,052 sehingga terima H1,
hasil belajar siswa kelas IV SDN Duri
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
Kepa 05 Pagi, Jakarta pada tahun ajaran
media audio visual berepengaruh secara
2018/2019. Pengumpulan data dilakukan
signifikan terhadap hasi belajar.
dengan menggunakan angket dan soal.
Dengan demikian semakin sering guru
Sebelum digunakan untuk penelitian angket
menggunakan media audio visual maka
dan soal diuji coba terlebih dahulu, setelah
semakin baik hasil belajar siswa.
mendapatkan hasil maka dilakukan uji

10
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

Berdasarkan hasil penelitian di atas guru menggunakan media audio


bahwa media audio visual berpengaruh visual sebagai upaya untuk
secara signifikan yang artinya dapat meningkatkan hasil belajar IPA
meningkatkan hasil belajar. Sejalan dengan siswa.
penelitian dari Purwono et al (2014) bahwa 3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dilakukan lagi penelitian
yang diikuti dengan peningkatan daya serap mengenai media audio visual
setelah menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar dalam
pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri jangkauan yang lebih luas.
Pacitan. Penelitian lain yang mendukung
dilakukan oleh Ainina (2014), yaitu DAFTAR REFERENSI
terdapat pengaruh positif media Achmadi, H., Suharno, & Suryani, N.
pembelajaran berbasis audio visual (2014). Penerapan Model ASSURE
terhadap hasil belajar sejarah siswa XI Dengan Menggunakan Media Power
Point Dalam Pembelajaran Bahasa
SMA Negeri 2 Baee Kudus tahun ajaran
Inggris Sebagai Usaha Peningkatan
2013 / 2014. Selanjutnya penelitian yang Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa
dilakukan oleh Trisnadewi et al. (2014) Kelas X MAN Sukoharjo Tahun
menunjukkan penerapan pembelajaran Pelajaran 2012/2013. Jurnal
inkuiri berbantuan media audio visual Tekonologi Pendidikan Dan
dalam pembelajaran IPS dapat Pembelajaran, 2(1).
meningkatkan hasil belajar pada siswa Ananda, R. (2017). Penggunaan Media
kelas V. Audio Visual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Pendidikan
KESIMPULAN Kewarganegaraan Siswa Kelas IV SD
Berdasarkan data yang diperoleh , maka Negeri 016 Bangkinang Kota. Jurnal
dapat disimpulkan bahwa terdapat Basicedu, 1(1), 21–30.
pengaruh positif dan signifikan antara
Astuti, F. (2016). Pengetahuan dan Teknik
media audio visual terhadap hasil belajar
Menata Tari Untuk Anak Usia Dini.
IPA siswa kelas IV SD Duri Kepa 05. Jakarta: Kencana.
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat
diberikan beberapa saran yaitu: Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenuddin, A.
1. Guru perlu meningkatkan (2016). Pengaruh Penggunaan Video
Pembelajaran Terhadap Peningkatan
kemampuan dan keterampilan Hasil Belajar Mapel IPA Di MIN
dalam penggunaan media audio Kroya Cirebon. Al Ibtida, 3(1).
visual guna memudahkan siswa
dalam memahami materi yang Duludu, U. A. T. . (2017). kurikulum dan
media pembelajaran PLS. Yogyakarta:
berpengaruh terhadap hasil
CV Budi Utama.
belajarnya.
2. Dalam pembelajaran IPA Hakim, S. A., & Syofyan, H. (2017).
hakikatnya menggunakana Pengaruh Model Pembelajaran
metode eksperimen, namun Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament ( TGT ) Terhadap
diperlukan media untuk
Motivasi BelajaR IPA di Kelas IV
menguatkan materi, diharapkan SDN Kelapa Dua 06 Pagi Jakarta

11
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

Barat. International Journal of Keterampilan Manajemen Kelas


Elementary Education, 1(4), 249–263. Dengan Senam Otak Dan
Pengaruhnya Terhadap Kesiapan
Hasan, H. (2016). Penggunaan Media Belajar Dan Hasil Belajar Mata Kuliah
Audio Visual Terhadap Metode Penelitian Mahasiswa PGSD,
Ketuntasanbelajar IPS Materi FKIP Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Perkembangan Teknologi Produksi, Prosiding Seminar Nasional Multi
Komunikasi, Dan Transportasi Pada Disiplin Ilmu & Call For Paper
Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda UNISBANK Ke-3, (1), 821–829.
Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 3(4), 22–
33. Syah, M. (2013). Psikologi Belajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Nurdin, S., & Adriantoni. (2016).
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Syofyan, H. (2015). Peningkatan Hasil
PT RajaGrafindo Persada. Belajar IPA Siswa Kelas V Melalui
Metode Resitasi di SD Al Azhar Syifa
Purwono, J., Yutmini, S., & Anitah, S. Budi Jakarta Selatan. Jurnal
(2014). Penggunaan Media Audio- Pendidikan Dasar, 6(1), 134–150.
Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Di Sekolah Trisnadewi, K. A., Darsana, I. W., &
Menengah Pertama Negeri 1. Jurnal Wiyasa, I. K. N. (2014). Penerapan
Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Inkuiri Berbantu Media
Pembelajaran, 2(2), 127–144. AudioVisual Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa
Rachmadtullah, R., Ms, Z., & Sumantri, M. Kelas V SD No.3 Tibubeneng Kuta
S. (2018). Development of computer- Utara. E-Jurnal Mimbar PGSD
based interactive multimedia: study on Universitas Pendidikan Ganesha
learning in elementary education. Int. Jurusan PGSD, 2(1).
J. Eng. Technol, 7(4), 2035-2038.
Wati, E. R. (2016). Ragam Media
Riyana, C. (2012). Media Pembelajaran. Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Jakarta Pusat: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam, Kementrian Agama
RI.
Sanjaya, W. (2015). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Surna, I. nyoman, & Pandeirot, O. D.
(2014). Psikologi Pendidikan 1.
Jakarta: Erlangga.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Susanto, R. (2017). Proses Penerapan

12
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-580 DOI: doi.org/10.21009/JPD.0101.01.

13

Das könnte Ihnen auch gefallen