Sie sind auf Seite 1von 8

JSIKA Vol. 4, No. 1.

Tahun 2015 ISSN 2338-137X

PENYUSUNAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING


MENGGUNAKAN TOGAF PADA
PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)
Ony Prabowo1) Tan Amelia2) Yoppy Mirza Maulana3)
S1/Jurusan Sistem Informasi
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
email: 1) onyprabowo@gmail.com, 2) meli@stikom.edu, 3) yoppy@stikom.edu

Abstract:
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) is a State-Owned Enterprises engaged in the
transportation sector. The development of the IS / IT companies have problems that need instant,
infrastructure gaps, organizational change. In order to overcome these problems used solutions see
the different elements within the company as a whole and have architectural principles as the basis
for the development of the IS / IT is Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP is a plan that
translate business vision and strategy into effective enterprise by creating, communicating, improving
key requirements, principles and business models, data, applications, technologies that describes the
future of enterprise and its evolution. To develop EAP PT. Pelindo III (Persero) use the framework
The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF chosen because it can provides a
method of development of the architecture is architecture development method (ADM). So, the
problem in this research is how to compose enterprise architecture planning using TOGAF.
The results of this study are blueprint of IS / IT as a guideline development / IT companies.
Blueprint document SI / IT there include: preliminary architecture, architectural principles,
requirements management, architecture vision, business architecture, information systems
architecture, technology architecture, migration plans, governance and change management
architecture.
Keywords : EAP, Enterprise Architecture, TOGAF.

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero), primer.


untuk selanjutnya disebut PT. Pelindo III adalah
Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam
sektor perhubungan. Tugas, wewenang dan
tanggung jawab perusahaan ini adalah mengelola
pelabuhan umum pada tujuh provinsi di
Indonesia, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. PT.
Pelindo III mempunyai visi “Menjadi pelaku
penyedia jasa kepelabuhan yang prima, Gambar 1 analisa value chain PT.
berkomitmen memacu integrasi logistik Pelindo III (Persero)
nasional”.
Pada gambar 1 terlihat analisa value Kegiatan bisnis perusahaan dalam
chain Michael Porter yang mengambarkan aktifitas primer dimulai dari registrasi pengguna
kegiatan bisnis perusahaan yang terbagi atas 2 jasa dan penerimaan order (logistik masuk) lalu
kategori yaitu: aktifitas pendukung dan aktifitas dilanjutkan pada kegiatan operasi dimana
perusahaan merencanakan jasa (rendal),
pelaksanaan jasa, monitoring jasa, lalu delivery
jasa tepat waktu (logistik keluar). Pemasaran

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 1


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

perusahaan adalah sosialisasi dan publish info di perubahan. Solusi yang ketiga adalah
website. Sedangkan layanan perusahaan adalah menggunakan service oriented architecture
pusat pelayanan satu atap (PPSA) dan perawatan (SOA) pada kebutuhan sesaat, kesenjangan
fasilitas. infrastruktur, perubahan.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Pada alternatif-alternatif solusi diatas
perusahaan menggunakan sistem informasi dan masih terdapat kelemahan yaitu: solusi masih
teknologi informasi (SI/TI). Saat ini berdasarkan kebutuhan sesaat tidak sebagai
pengembangan SI/TI perusahaan dengan hanya kesatuan, solusi tidak mempunyai prinsip-prinsip
memperhatikan kebutuhan sesaat hal ini bisa yang dapat dijadikan dasar pengembangan SI/TI
dilihat dari pengembangan SI/TI untuk sehingga memungkinkan terjadi kembali bila
memenuhi permintaan divisi terkait, tidak tidak diselesaikan dengan solusi yang tepat, oleh
berdasarkan visi, misi dan tujuan penerapan sebab itu diperlukan solusi yang melihat unsur-
SI/TI yaitu efisiensi dan efektifitas dalam unsur yang berbeda dalam perusahaan secara
pemenuhan kebutuhan organisasi (Yunis, 2006). keseluruhan sebagai kesatuan dan mempunyai
Beberapa Sistem informasi (SI) tersebut adalah prinsip-prinsip arsitektur sebagai dasar
aplikasi curah cair dan aplikasi curah kering pengembangan SI/TI yaitu enterprise
dimana ada beberapa fungsi yang sama pada architecture planning (EAP). EAP dipilih
kedua aplikasi tersebut. Dampaknya adalah tidak karena memandang unsur-unsur yang berbeda
ada keterkaitan antara SI yang ada karena sebagai kesatuan, menyelaraskan bisnis dengan
aplikasi/SI yang ada tumpang tindih, hal ini TI, dapat mengintegrasikan proses-proses bisnis
mengakibatkan redundansi data dan fungsi yang dan mengurangi biaya teknologi selain itu EAP
ganda pada tiap aplikasi. dapat mengurangi proyek-proyek TI dan fungsi
PT. Pelindo III memiliki infrastruktur yang ganda dan secara teknis dapat beradaptasi
TI yang memadai namun tidak digunakan secara dengan perubahan (manajemen dan bisnis).
efisien, dampaknya terjadi kesenjangan antara TI Dengan menerapkan EAP banyak
dengan SI dikarenakan tidak jelas bagaimana keuntungan yang didapat PT. Pelindo III sebagai
proses manajemen dan pemilihan infrastruktur enterprise. Beberapa keuntungan tersebut yaitu:
TI, hal ini bisa dilihat dari beberapa hardware meningkatkan keselarasan bisnis dengan TI,
yang tidak digunakan. Perusahaan dalam meningkatkan interoperabilitas dan integrasi
beberapa periode juga melakukan perubahan proses bisnis, meningkatkan manajemen
manajemen dikarenakan beberapa faktor salah investasi TI (Niemi, 2006).
satunya adalah perubahan lingkungan bisnis hal Dalam mengembangkan EAP
ini memicu manajemen untuk melakukan diperlukan framework yang dapat memenuhi
perubahan (update) pada SI/TI yang ada namun komponen EAP (Spewak & Tiemann, 2006),
tidak memperhatikan kondisi SI yang ada, hal ini penelitian terkait pemilihan enterprise
mengakibatkan beberapa SI sering mengalami architecture (EA) framework (Setiawan, 2009)
penurunan performa. sudah ada yaitu dengan membandingkan
Pada penjelasan permasalahan diatas beberapa framework yaitu: Zachman, Federal
dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) pokok Enterprise Architecture Framework (FEAF),
permasalahan yaitu: kebutuhan sesaat, The Open Group Acrhitecture Framework
kesenjangan infrastruktur dan perubahan. Ada (TOGAF). Hasilnya TOGAF adalah framework
beberapa alternatif solusi yang ditawarkan untuk yang paling tepat digunakan dalam kasus
mengatasi permasalahan pokok diatas. Solusi enterprise dimana masih belum terdapat EA.
yang pertama adalah memperbaiki bagian yang Dengan demikian kerangka kerja yang
bermasalah pada kebutuhan sesaat, menjual digunakan untuk mendukung penyusunan EAP
hardware yang tidak digunakan pada ini adalah TOGAF dikarenakan selain sebuah
kesenjangan infrastuktur, menganti SI/TI yang framework TOGAF menyediakan langkah-
bermasalah pada perubahan. Solusi yang kedua langkah rinci dan mempunyai nilai tambah
adalah mengkolaborasikan ulang proses bisnis dibandingkan dengan kerangka kerja lainnya.
yang ada pada kebutuhan sesaat, alih daya
hardware pada kesenjangan infrastuktur,
memperbaiki SI/TI yang bermasalah pada

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 2


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

METODOLOGI PENELITIAN primer dan aktifitas pendukung perusahaan.


Prosedur Penelitian Tujuan observasi ini dilakukan untuk analisa
Prosedur penelitian merupakan tahapan- kondisi SI/TI di PT. Pelabuhan Indonesia III
tahapan yang diperlukan dalam penelitian ini, (persero).
tahapan ini mengacu pada The Open Group b. Wawancara
Architecture Framework (TOGAF) yang Dalam penelitian ini dilakukan
merupakan kerangka kerja enterprise wawancara selama beberapa sesi, hal ini
architecture. Tahapan-tahapan tersebut dapat bertujuan untuk mencari permasalahan yang
dilihat pada gambar 2 dibawah ini: sedang dihadapi oleh perusahaan tersebut pada
saat ini. Dari wawancara tersebut diperoleh
berbagai informasi, seperti profil perusahaan,
visi, misi, tujuan, nilai organisasi, struktur
organisasi serta tugas pokok dan peraturan
pemerintah pada PT. Pelabuhan Indonesia III
(persero). Wawancara tersebut dilakukan
langsung kepada staff divisi TI dan pejabat
struktural PT. Pelabuhan Indonesia III (persero)
yang bersangkutan sebagai narasumbernya.
Wawancara dengan divisi TI, bertujuan
untuk mendapatkan informasi dan permasalahan
yang ada di bagian tersebut, meliputi proses
bisnis perusahaan dan permasalahan yang
dialami divisi tersebut. Sedangkan wawancara
dengan pejabat struktural, bertujuan untuk
mendapatkan informasi mengenai perencanaan
SI/TI dan bagaimana proses pengembangan
SI/TI yang sudah dilakukan perusahaan.

Preliminary Phase
Tahap preliminary phase adalah
tahapan untuk menentukan kerangka kerja dan
Gambar 2. Prosedur Penelitian metode apa yang akan digunakan untuk
Studi Pustaka mendapatkan informasi dalam mengembangkan
Studi pustaka dilakukan dengan cara enterprise architecture (EA).
mencari literatur di perpustakaan ataupun dengan
cara via web. Hal ini bertujuan untuk Requirement Management
memperoleh data dan pengetahuan yang lebih Requirement management bertujuan
mengenai perencanaan yang dibuat, seperti yang untuk menyediakan proses pengelolaan
akan dijelaskan dibawah ini : kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus
1. Mengenai Arsitektur Bisnis ADM.
2. Mengenai Arsitektur Data.
3. Mengenai Arsitektur Aplikasi. Architecture Vision
4. Mengenai Arsitektur Teknologi. Pada tahap architecture vision hal yang
5. Mengenai TOGAF. dilakukan adalah mengembangkan high-level
6. Mengenai tata kelola, hukum dan visi aspirasional dan mengidentifikasi komponen
geografi perusahaan. dari arsitektur saat ini serta menentukan
kebutuhan yang dibutuhkan untuk perencanaan
Pengumpulan Data arsitektur informasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan Business Architecture
pada divisi TI PT. Pelabuhan Indonesia III Pada tahap business architecture hal
(persero). Observasi ini dilakukan pada aktifitas yang dilakukan adalah mengembangkan sasaran

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 3


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

bisnis arsitektur dengan menggambarkan Tahap architecture change management


bagaimana arsitektur bisnis perusahaan saat ini memformulasikan penetapan prosedur untuk
lalu mengembangkan arsitektur yang ada lalu mengelola perubahan pada arsitektur baru
melakukan analisa gap dan menyusun strategi dengan cara melakukan pengawasan terhadap
bagaimana mencapai tujuan bisnis dan perubahan lingkungan organisasi dan perubahan
menanggapai tujuan strategis yang telah teknologi.
ditetapkan. Tahap ini secara khusus menyediakan
Tools dan metode yang digunakan monitoring berkelanjutan pada pengembangan
adalah Business Process Management Notation teknologi baru dan memastikan siklus arsitektur
(BPMN) dan Unidified Modeling Languange dikelola.
(UML).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Information System Architecture Pada tahap preliminary phase, berikut
Pada tahap information systems prinsip-prinsip arsitektur yang menjadi dasar
architecture adalah membangun arsitektur data pengembangan EA:
dan arsitektur aplikasi. 1. Prinsip-prinsip Bisnis :
a. Penyelarasan TI dan Bisnis.
Technology Architecture b. Bisnis Kontinuitas.
Tahap technology architecture c. Sesuai dengan standar kebijakan yang
membangun arsitektur teknologi yang diinginkan berlaku.
yang bisa mendukung logical dan physical d. Penyeragaman teknologi.
aplikasi dan komponen data pada architecture e. Penggunaan bersama (Sharing).
vision. 2. Prinsip-prinsip Data :
a. Data adalah aset.
Opportunities and Solutions b. Data digunakan bersama.
Tahap opportunities and solutions c. Data dapat dipercaya.
mengevaluasi beberapa tahap sebelumnya d. Data harus tepat waktu.
sebagai gap analysis dimulai dari tahap business e. Interpretasi data.
architecture, information systems architecture f. Kerahasiaan data.
dan techonolgy architecture. g. Keamanan data.
3. Prinsip-prinsip Aplikasi :
Migration Planning a. Adaptasi dan fleksibilitas penggunaan.
Tahap migration planning membuat b. Aplikasi yang mudah digunakan.
perencanaan migrasi dengan cara mengurutkan c. Mobilitas aplikasi.
proyek-proyek berdasarkan urutan prioritas dan d. Service level agrement (SLA).
manfaat dari proyek tersebut. Tahap ini 4. Prinsip-prinsip Teknologi
memastikan implementasi dan rencana migrasi a. Pembangunan infrastuktur TI.
diselaraskan dengan pendekatan perusahaan b. IT Capacity Management.
untuk mengelola dan melaksanakan perubahan c. Interoperabilitas.
dalam portfolio keseluruhan perusahaan. d. Manajemen Perubahan yang cepat.
Terdapat empat (4) prinsip yang dijadikan
Implementation Governance landasan pengembangan EA yaitu prinsip bisnis
Tahap implementation governance untuk pengembangan arsitektur bisnis, prinsip
mencakup pengawasan terhadap pelaksanaan data untuk pengembangan arsitektur data, prinsip
arsitektur. Langkah-langkah yang harus aplikasi untuk pengembangan arsitektur aplikasi
dilakukan adalah menyusun rekomendasi untuk dan prinsip teknologi untuk pengembangan
pelaksanaan tata kelola implementasi yang arsitektur teknologi.
dilakukan, tata kelola tersebut mencakupi tata
kelola organisasi dan tata kelola EA. Pada tahap architecture vision, berikut
Solution Concept Diagram yang menjadi acuan
Architecture Change Management dalam pengembangan arsitektur:

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 4


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

Gambar 3. Solution Concept Diagram


Gambar 3 yaitu Solution Concept
Diagram adalah konsep solusi awal dalam
menyelesaikan EA. Solution Concept Diagram
digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan aristektur perusahaan dari
arsitektur bisnis sampai tahap arsitektur
teknologi.
Pada tahap business architecture, berikut
layanan-layanan bisnis dalam pengembangan Gambar 5 Functional Decomposition Diagram
EA:
1. Layanan Registrasi Gambar 5 yaitu Functional
2. Layanan Order Decomposition Diagram menjelaskan layanan
3. Layanan Dokumen Operasi Jasa bisnis apa saja dari masing-masing komponen
4. Layanan Job Slip aktifitas bisnis organisasi. Functional
5. Layanan EPB Decomposition Diagram dihasilkan melalui
6. Layanan BPPKB penjabaran dari setiap sistem informasi yang
7. RENDAL sudah teridentifikasi pada solution concept
8. Layanan PPSA diagram pada tahap architecture vision.
9. Layanan Operasi Pelayanan
10. Layanan Indeks Produksi/Operasi
11. Layanan Kinerja Pelayanan
12. Layanan Bukti Pelayanan
13. Layanan Kerusakan Barang
14. Promosi
15. Layanan Distribusi Informasi
16. Layanan Keluhan Pengguna TI
17. Layanan Keluhan Pengguna Jasa
18. Layanan Penjadwalan Pemeliharaan
19. Layanan Pemantauan Fasilitas
Layanan-layanan bisnis diatas diidentifikasi
berdasarkan hasil analisa modeling BPMN pada
Gambar 6 Goal/Objective Service Diagram
aktifitas primer organisasi. Layanan-layanan
bisnis tersebut menjadi dasar dari pengembangan Gambar 6 yaitu Goal/Objective Service
EA selanjutnya. Diagram menggambarkan cara-cara layanan
bisnis mendukung proses bisnis perusahaan.
Goal/Objective Service Diagram dihasilkan dari
tugas pokok dan fungsi stakeholder yang terkait
dengan pengembangan EA.

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 5


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

Katalog Portofolio Aplikasi


No Layanan Sistem Informasi Komponen Logikal Komponen Fisikal
Registrasi Online
1 Layanan Registrasi registration.pp3.co.id
SKPT Online
2 Layanan Order
5 Layanan EPB Sistem Informasi Pemesanan sip.pp3.co.id
6 Layanan BPPKB
7 RENDAL Aplikasi Perencanaan Jasa
renjad.pp3.co.id
8 Layanan PPSA Aplikasi Penjadwalan Jasa
3 Layanan Dokumen Operasi Jasa
Aplikasi Pelayanan Terminal peter.pp3.coid
4 Layanan Job Slip
9 Layanan Operasi Pelayanan
Sistem Informasi Pemantauan
10 Layanan Indeks Produksi / Operasi pawal.pp3.co.id
Layanan Kepelabuhan
11 Layanan Kinerja Pelayanan
12 Layanan Bukti Pelayanan
Aplikasi Pelayanan Terminal peter.pp3.coid
13 Layanan Kerusakan Barang
14 Promosi Customer Relationship
crm.pp3.co.id
15 Layanan Distribusi Informasi Management (CRM)
16 Layanan Keluhan Pengguna TI Help Desk help.pp3.co.id
Aplikasi Tanya Jawab
17 Layanan Keluhan Pengguna Jasa inbox.pp3.co.id
Gambar 7 Use Case Diagram Pelabuhan
Sistem Informasi
18 Layanan Penjadwalan Pemeliharaan Penjadwalan Perawatan sijad.pp3.co.id
Gambar 7 yaitu Use Case Diagram Fasilitas
Bisnis menjabarkan hubungan konsumen TI 19 Layanan Pemantauan Fasilitas
Sistem Informasi Pemantauan
sifas.pp3.co.id
Fasilitas
dengan layanan bisnis.
Tabel 2 Katalog Portofolio Aplikasi
Pada tahap information system Tabel 2 terdapat aplikasi-aplikasi yang
architecture data, telah diidentifikasi 80 entitas dihasilkan berdasarkan pemetaan layanan sistem
data yang dibutuhkan dalam pengembangan EA. informasi pada arsitektur bisnis perusahaan.
Aplikasi dibagi menjadi dua (2) komponen yaitu:
Data Gap Analysis kompenen fisikal dan komponen logikal.
No Kategori Gap Temuan (Area) Fungsi Bisnis
Layanan Keluhan
Pengguna Jasa,
PPSA, Perawatan
1 Data not created Layanan Penjadwalan
Fasilitas
Pemeliharaan, Layanan
Pemantauan Fasilitas
Tabel 1 Data Gap Analysis
Pada tabel 1 terdapat kesenjangan
arsitektur data yaitu data belum dibuat atau
belum ada pada layanan keluhan pengguna jasa,
layanan penjadwalan, layanan pemeliharaan,
layanan pemantauan fasilitas. Fungsi bisnis yang
terkait yaitu PPSA, perawatan fasilitas.

Analisa gap data dihasilkan analisa


perbandignan dari hasil pengembangan arsitektur
data masa depan dengan arsitektur data saat ini.

Pada tahap information system


architecture application, berikut daftar aplikasi-
aplikasi yang telah di identifikasi pada tabel 2. Gambar 7 Application Landscape
Gambar 7 yaitu Application Landscape
merepresentasikan arsitektur sistem aplikasi
yang akan dibuat. Terdapat web client sebagai
media komunikasi aplikasi dengan jalur koneksi
portal web yang ditunjang dengan keamanan
jaringan, profil manajemen user, prinsip
arsitektur.

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 6


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

Pada tahap technology architecture, Tabel 4 yaitu roadmap migration


berikut platform aplikasi diagram yang dapat menjelaskan urutan implementasi proyek.
dilihat pada gambar 8. Setelah melalui fase migration planning,
tahap berikutnya adalah Phase G Implementation
Governance yang bertujuan memastikan
kesuksesan dari implementasi migrasi. Berikut
tabel 5 yang mendefinisikan rekomendasi
berdasarkan roadmap migration.

No Tahapan Usulan Tujuan


Menjamin kesiapan
Membentuk komite khusus /
Pra perusahaan sebelum proses
1 ad hoc untuk menangani pra
Migrasi migrasi dari arsitektur yang
migrasi.
lama ke arsitektur yang baru.
Membentuk komite kerja yang
Memastikan keberlangsungan
berfungsi melayani segala
proses migrasi dengan
macam kebutuhan migrasi
menyediakan segala
2 Migrasi selama proses migrasi
kebutuhan migrasi.
berjalan.
Membentuk organisasi Memantau perkembangan
pengawasan migrasi. proses migrasi.
Gambar 8 Platfrom Aplikasi Diagram Pasca
Memberikan penilaian hasil
migrasi yang dilakukan oleh
Feedback kepada perusahaan
3 terhadap keseluruhan proses
Migrasi internal perusahaan maupun
migrasi.
Pada gambar 8 menjelaskan platform eksternal perusahaan.
aplikasi yang terdiri dari client interface, Tabel 5 Rekomendasi Pengawasan
network,application,application integration,
database. Rekomendasi pengawasan EA yang
diusulkan terbagi menjadi tiga (3) tahap yaitu pra
Future
registration sip.pp3.co renjad.pp3 peter.pp3. pawal.pp3. crm.pp3. help.pp3 inbox.pp3 sijad.pp3 sifas.pp3
migrasi yang bertujuan menjamin kesiapan
SIUK
.pp3.co.id .id .co.id coid
Replace
co.id co.id .co.id .co.id .co.id .co.id
perusahaan sebelum proses migrasi dari
Existing

Anjungan Replace
Meeto Replace arsitektur yang lama ke arsitektur yang baru,
Helpdesk Replace
SI Piutang
Baru Add Add Add Add Add Add Add
migrasi yang bertujuan memastikan
Tabel 3 Tabulasi Gap Sistem Informasi keberlangsungan proses migrasi dengan
menyediakan segala kebutuhan migras dan
Tabel 3 Tabulasi Gap Sistem Informasi memantau perkembangan proses migrasi, pasca
menjelaskan perubahan dan penambahan sistem migrasi yang bertujuan memberikan umpan balik
pada aplikasi perusahaan. Pada tabel tiga (3) kepada perusahaan terhadap keseluruhan proses
terdapat 4 sistem informasi yang di perbaharui migrasi.
yaitu SIUK, Anjungan, Meeto, Helpdesk. Selain
itu terdapat tujuh (7) aplikasi yang dibuat baru Pada tahap architecture change
yaitu: registration, SIP, renjad, peter, pawal, crm, management, berikut diidentifikasi beberapa
inbox, sijad, sifas. Aplikasi-aplikasi baru faktor perubahan pada tingkat personal,
tersebut berakhiran dengan pp3.co.id organisasi dan teknologi.

Pada tahap migration planning, berikut 1. Tingkat Personal


roadmap migrasi. Dalam menanggani perubahan pada
tingkat personal perlu ditingkatkan aspek
No Project
2016 2017 keterampilan, sikap dan persepsi untuk
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1 Registrasi Online, SKPT Online (registration.pp3.co.id) menunjang dan menerima perubahan organisasi.
2 Sistem Informasi Pemesanan (sip.pp3.co.id)
Aplikasi Perencanaan Jasa, Aplikasi Penjadwalan Jasa
Hal ini bisa dilakukan dengan pendekatan
3
(renjad.pp3.co.id) perorangan, kelompok maupun organisasi
4 Aplikasi Pelayanan Terminal (peter.pp3.co.id)
5
Sistem Informasi Pemantauan Layanan Kepelabuhan dengan cara pelatihan, diklat, gathering.
(pawal.pp3.co.id)
6 Customer Relationship Management (CRM) [crm.pp3.co.id]
2. Tingkat Organisasi
7 Help Desk (help.pp3.co.id)
8 Aplikasi Tanya Jawab Pelabuhan (inbox.pp3.co.id) Dalam menanggani perubahan pada
Sistem Informasi Penjadwalan Perawatan Fasilitas
9
(sijad.pp3.co.id)
tingkat organisasi dapat dilakukan dengan
10 Sistem Informasi Pemantauan Fasilitas (sifas.pp3.co.id) perubahan budaya organisasi dan struktur
11 Evaluasi Keseluruhan Proyek

Tabel 4 Roadmap Migration organisasi.

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 7


JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN 2338-137X

3. Perubahan Teknologi pengembangannya, dilakukan penyusunan


Dalam menanggani perubahan pada anggaran terhadap proyek-proyek TI yang
tingkat teknologi dapat dilakukan dengan dihasilkan.
merubah atau meningkatkan fasilitas TI 2. Untuk mendapatkan model enterprise
perusahaan atau menggunakan metode-metode architecture yang lebih rinci harus dilakukan
yang dapat mempersingkat waktu pekerjaan. penelitian lebih lanjut pada tiap tahapan
dalam TOGAF ADM.
Dalam penerapan EA memungkinkan 3. Pengembangan blueprint SI/TI dapat
banyak perubahan-perubahan yang terjadi, untuk dilakukan dengan membuat design dari
meminimalkan perubahan tersebut perlu di masing-masing aplikasi pada blueprint
identifikasi dan membuat langkah pencegahan SI/TI.
untuk mengurangi dampak dari perubahan .
tersebut.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dijabarkan
berdasarkan penyusunan enterprise architecture
(EAP) menggunakan TOGAF pada PT. 1. kedepannya sistem ini dapat dikembangkan
Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah sebagai dalam bentuk mobile application berbasis
berikut : android ataupun windows mobile sehingga
1. Penyusunan enterprise architecture planning pemilik dapat mengakses sistem ini
(EAP) menggunakan TOGAF pada PT. dimanapun dan kapanpun melalui
Pelabuhan Indonesia III (Persero) menghasilkan handphonenya. Tujuannya adalah untuk
blueprint SI/TI yang berisikan prinsip-prinsip memudahkan pengambilan keputusan tanpa
arsitektur, rancangan arsitektur bisnis, arsitektur harus beradadi koperasi secara langsung
sistem informasi, arsitektur teknologi, rencana atau saat berada di luar Koperasi.
migrasi, tata kelola arsitektur dan manajemen 2. Peningkatan pada sisi keamanan sistem,
perubahan. meliputi authentication user privilleges
2. Blueprint SI/TI yang dihasilkan dari penelitian supaya terhindar dari penggunaan hak ases
ini dapat digunakan sebagai pedoman pihak yang tidak bertanggung jawab dan
pengembangan SI/TI PT. Pelabuhan Indonesia terhindar dari hilangnya data akibat
III (Persero). kesalahan akses tersebut.

SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan oleh
penulis untuk pengembangan lebih lanjut
penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan enterprise architecture planning
hanya menghasilkan arsitektur SI/TI
perusahaan. Diharapkan proses
Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA
RUJUKAN Framework. Seminar Nasional
Niemi, E. (2006). Enterprise Architecture Aplikasi Teknologi Informasi 2009
Benefit : Perceptions from Literature (SNATI 2009). Yogyakarta: Insitut
Practice. Enterprise Architecture Teknologi Telkom.
Benefits, 1-4. Finland: University of
Jyväskylä. Yunis, R. (2006). Pemilihan Metodologi
Spewak, S., & Tiemann, M. (2006). Updating Pengembangan Enterprise
The Enterprise Architecture Planning Architecture untuk Indonesia. Tesis
Model. Enterprise Architecture Magister Sistem Informasi-Teknik
Journal. Informatika. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

ISSN JSIKA Vol. 4, No. 1, 2338-137X Page 8

Das könnte Ihnen auch gefallen