Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract:
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) is a State-Owned Enterprises engaged in the
transportation sector. The development of the IS / IT companies have problems that need instant,
infrastructure gaps, organizational change. In order to overcome these problems used solutions see
the different elements within the company as a whole and have architectural principles as the basis
for the development of the IS / IT is Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP is a plan that
translate business vision and strategy into effective enterprise by creating, communicating, improving
key requirements, principles and business models, data, applications, technologies that describes the
future of enterprise and its evolution. To develop EAP PT. Pelindo III (Persero) use the framework
The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF chosen because it can provides a
method of development of the architecture is architecture development method (ADM). So, the
problem in this research is how to compose enterprise architecture planning using TOGAF.
The results of this study are blueprint of IS / IT as a guideline development / IT companies.
Blueprint document SI / IT there include: preliminary architecture, architectural principles,
requirements management, architecture vision, business architecture, information systems
architecture, technology architecture, migration plans, governance and change management
architecture.
Keywords : EAP, Enterprise Architecture, TOGAF.
perusahaan adalah sosialisasi dan publish info di perubahan. Solusi yang ketiga adalah
website. Sedangkan layanan perusahaan adalah menggunakan service oriented architecture
pusat pelayanan satu atap (PPSA) dan perawatan (SOA) pada kebutuhan sesaat, kesenjangan
fasilitas. infrastruktur, perubahan.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Pada alternatif-alternatif solusi diatas
perusahaan menggunakan sistem informasi dan masih terdapat kelemahan yaitu: solusi masih
teknologi informasi (SI/TI). Saat ini berdasarkan kebutuhan sesaat tidak sebagai
pengembangan SI/TI perusahaan dengan hanya kesatuan, solusi tidak mempunyai prinsip-prinsip
memperhatikan kebutuhan sesaat hal ini bisa yang dapat dijadikan dasar pengembangan SI/TI
dilihat dari pengembangan SI/TI untuk sehingga memungkinkan terjadi kembali bila
memenuhi permintaan divisi terkait, tidak tidak diselesaikan dengan solusi yang tepat, oleh
berdasarkan visi, misi dan tujuan penerapan sebab itu diperlukan solusi yang melihat unsur-
SI/TI yaitu efisiensi dan efektifitas dalam unsur yang berbeda dalam perusahaan secara
pemenuhan kebutuhan organisasi (Yunis, 2006). keseluruhan sebagai kesatuan dan mempunyai
Beberapa Sistem informasi (SI) tersebut adalah prinsip-prinsip arsitektur sebagai dasar
aplikasi curah cair dan aplikasi curah kering pengembangan SI/TI yaitu enterprise
dimana ada beberapa fungsi yang sama pada architecture planning (EAP). EAP dipilih
kedua aplikasi tersebut. Dampaknya adalah tidak karena memandang unsur-unsur yang berbeda
ada keterkaitan antara SI yang ada karena sebagai kesatuan, menyelaraskan bisnis dengan
aplikasi/SI yang ada tumpang tindih, hal ini TI, dapat mengintegrasikan proses-proses bisnis
mengakibatkan redundansi data dan fungsi yang dan mengurangi biaya teknologi selain itu EAP
ganda pada tiap aplikasi. dapat mengurangi proyek-proyek TI dan fungsi
PT. Pelindo III memiliki infrastruktur yang ganda dan secara teknis dapat beradaptasi
TI yang memadai namun tidak digunakan secara dengan perubahan (manajemen dan bisnis).
efisien, dampaknya terjadi kesenjangan antara TI Dengan menerapkan EAP banyak
dengan SI dikarenakan tidak jelas bagaimana keuntungan yang didapat PT. Pelindo III sebagai
proses manajemen dan pemilihan infrastruktur enterprise. Beberapa keuntungan tersebut yaitu:
TI, hal ini bisa dilihat dari beberapa hardware meningkatkan keselarasan bisnis dengan TI,
yang tidak digunakan. Perusahaan dalam meningkatkan interoperabilitas dan integrasi
beberapa periode juga melakukan perubahan proses bisnis, meningkatkan manajemen
manajemen dikarenakan beberapa faktor salah investasi TI (Niemi, 2006).
satunya adalah perubahan lingkungan bisnis hal Dalam mengembangkan EAP
ini memicu manajemen untuk melakukan diperlukan framework yang dapat memenuhi
perubahan (update) pada SI/TI yang ada namun komponen EAP (Spewak & Tiemann, 2006),
tidak memperhatikan kondisi SI yang ada, hal ini penelitian terkait pemilihan enterprise
mengakibatkan beberapa SI sering mengalami architecture (EA) framework (Setiawan, 2009)
penurunan performa. sudah ada yaitu dengan membandingkan
Pada penjelasan permasalahan diatas beberapa framework yaitu: Zachman, Federal
dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) pokok Enterprise Architecture Framework (FEAF),
permasalahan yaitu: kebutuhan sesaat, The Open Group Acrhitecture Framework
kesenjangan infrastruktur dan perubahan. Ada (TOGAF). Hasilnya TOGAF adalah framework
beberapa alternatif solusi yang ditawarkan untuk yang paling tepat digunakan dalam kasus
mengatasi permasalahan pokok diatas. Solusi enterprise dimana masih belum terdapat EA.
yang pertama adalah memperbaiki bagian yang Dengan demikian kerangka kerja yang
bermasalah pada kebutuhan sesaat, menjual digunakan untuk mendukung penyusunan EAP
hardware yang tidak digunakan pada ini adalah TOGAF dikarenakan selain sebuah
kesenjangan infrastuktur, menganti SI/TI yang framework TOGAF menyediakan langkah-
bermasalah pada perubahan. Solusi yang kedua langkah rinci dan mempunyai nilai tambah
adalah mengkolaborasikan ulang proses bisnis dibandingkan dengan kerangka kerja lainnya.
yang ada pada kebutuhan sesaat, alih daya
hardware pada kesenjangan infrastuktur,
memperbaiki SI/TI yang bermasalah pada
Preliminary Phase
Tahap preliminary phase adalah
tahapan untuk menentukan kerangka kerja dan
Gambar 2. Prosedur Penelitian metode apa yang akan digunakan untuk
Studi Pustaka mendapatkan informasi dalam mengembangkan
Studi pustaka dilakukan dengan cara enterprise architecture (EA).
mencari literatur di perpustakaan ataupun dengan
cara via web. Hal ini bertujuan untuk Requirement Management
memperoleh data dan pengetahuan yang lebih Requirement management bertujuan
mengenai perencanaan yang dibuat, seperti yang untuk menyediakan proses pengelolaan
akan dijelaskan dibawah ini : kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus
1. Mengenai Arsitektur Bisnis ADM.
2. Mengenai Arsitektur Data.
3. Mengenai Arsitektur Aplikasi. Architecture Vision
4. Mengenai Arsitektur Teknologi. Pada tahap architecture vision hal yang
5. Mengenai TOGAF. dilakukan adalah mengembangkan high-level
6. Mengenai tata kelola, hukum dan visi aspirasional dan mengidentifikasi komponen
geografi perusahaan. dari arsitektur saat ini serta menentukan
kebutuhan yang dibutuhkan untuk perencanaan
Pengumpulan Data arsitektur informasi.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan Business Architecture
pada divisi TI PT. Pelabuhan Indonesia III Pada tahap business architecture hal
(persero). Observasi ini dilakukan pada aktifitas yang dilakukan adalah mengembangkan sasaran
Anjungan Replace
Meeto Replace arsitektur yang lama ke arsitektur yang baru,
Helpdesk Replace
SI Piutang
Baru Add Add Add Add Add Add Add
migrasi yang bertujuan memastikan
Tabel 3 Tabulasi Gap Sistem Informasi keberlangsungan proses migrasi dengan
menyediakan segala kebutuhan migras dan
Tabel 3 Tabulasi Gap Sistem Informasi memantau perkembangan proses migrasi, pasca
menjelaskan perubahan dan penambahan sistem migrasi yang bertujuan memberikan umpan balik
pada aplikasi perusahaan. Pada tabel tiga (3) kepada perusahaan terhadap keseluruhan proses
terdapat 4 sistem informasi yang di perbaharui migrasi.
yaitu SIUK, Anjungan, Meeto, Helpdesk. Selain
itu terdapat tujuh (7) aplikasi yang dibuat baru Pada tahap architecture change
yaitu: registration, SIP, renjad, peter, pawal, crm, management, berikut diidentifikasi beberapa
inbox, sijad, sifas. Aplikasi-aplikasi baru faktor perubahan pada tingkat personal,
tersebut berakhiran dengan pp3.co.id organisasi dan teknologi.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dijabarkan
berdasarkan penyusunan enterprise architecture
(EAP) menggunakan TOGAF pada PT. 1. kedepannya sistem ini dapat dikembangkan
Pelabuhan Indonesia III (Persero) adalah sebagai dalam bentuk mobile application berbasis
berikut : android ataupun windows mobile sehingga
1. Penyusunan enterprise architecture planning pemilik dapat mengakses sistem ini
(EAP) menggunakan TOGAF pada PT. dimanapun dan kapanpun melalui
Pelabuhan Indonesia III (Persero) menghasilkan handphonenya. Tujuannya adalah untuk
blueprint SI/TI yang berisikan prinsip-prinsip memudahkan pengambilan keputusan tanpa
arsitektur, rancangan arsitektur bisnis, arsitektur harus beradadi koperasi secara langsung
sistem informasi, arsitektur teknologi, rencana atau saat berada di luar Koperasi.
migrasi, tata kelola arsitektur dan manajemen 2. Peningkatan pada sisi keamanan sistem,
perubahan. meliputi authentication user privilleges
2. Blueprint SI/TI yang dihasilkan dari penelitian supaya terhindar dari penggunaan hak ases
ini dapat digunakan sebagai pedoman pihak yang tidak bertanggung jawab dan
pengembangan SI/TI PT. Pelabuhan Indonesia terhindar dari hilangnya data akibat
III (Persero). kesalahan akses tersebut.
SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan oleh
penulis untuk pengembangan lebih lanjut
penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan enterprise architecture planning
hanya menghasilkan arsitektur SI/TI
perusahaan. Diharapkan proses
Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA
RUJUKAN Framework. Seminar Nasional
Niemi, E. (2006). Enterprise Architecture Aplikasi Teknologi Informasi 2009
Benefit : Perceptions from Literature (SNATI 2009). Yogyakarta: Insitut
Practice. Enterprise Architecture Teknologi Telkom.
Benefits, 1-4. Finland: University of
Jyväskylä. Yunis, R. (2006). Pemilihan Metodologi
Spewak, S., & Tiemann, M. (2006). Updating Pengembangan Enterprise
The Enterprise Architecture Planning Architecture untuk Indonesia. Tesis
Model. Enterprise Architecture Magister Sistem Informasi-Teknik
Journal. Informatika. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.