Sie sind auf Seite 1von 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS

TERHADAP HARGA SAHAM


(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2015)

Jonathan Hasudungan
Dwiatmanto
Zahroh ZA
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: jonatanhas@outlook.com

ABSTRACT

This research purpose to know and explaining the effect of capital structure and profitability on stock prices
case of studies at the food and beverage companies that listed on the Indonesia Stock Exchange from period
time of 2012 until 2015. The type of research used is explanatory causality research with quantitative
approach. The population studied were all food and beverage companies during the time period of research,
of 15 companies. Based on sampling technique “purposive sampling” researcher used 10 companies that
meets the criteria. The method of analysis used in this research is statistical descriptive analysis and
multiple linear analysis. The result of the methods shows that 1) there is influence together (simultaneously)
by three variables which used in this research to the respondent variable that is stock price 2) each variable
has difference influences; Debt Ratio (DR) has significant inffluence and the variable values are negative
effect to the stock price; Return on Equity (ROE) has an insignificant and variable values are positive effect
on stock price; Earnings per Share (EPS) has both significant positivelly effect also most dominant influence
on the stock price.

Keywords: Capital Structure, Profitabillity, Stock Price

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh struktur modal dan profitabilitas
terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2012 sampai dengan 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekplanatori
kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah seluruh perusahaan makanan dan
minuman selama periode penelitian yaitu 15 perusahaan. Berdasarkan teknik sampel purposive sampling
yang digunakan, diperoleh 10 perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif statistik dan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) oleh ketiga variabel yang
digunakan dalam penelitian, terhadap variabel responden yaitu Harga Saham 2) secara masing-masing setiap
variabel memiliki pengaruh yang berbeda; Rasio Hutang (DR) berpengaruh signifikan dan bernilai negatif
terhadap harga saham; Rentabilitas Modal Sendiri (ROE) berpengaruh tidak signifikan dan bernilai positif
terhadap harga saham;Laba per-lembar Saham (EPS) berpengaruh signifikan dan bernilai positif, serta EPS
berpengaruh dominan terhadap harga saham.

Kata kunci: Struktur Modal, Profitabilitas, Harga Saham

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 103


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN memaksimalisasi profit melalui aktivitas bisnis
Sifat alami manusia dalam memenuhi yang dilakukan perusahaan (Hery, 2016:104).
kebutuhan serta permintaan atas suatu barang Dari sudut pandang investor, salah satu indikator
mendasari perusahaan sebagai pelaku ekonomi. penting untuk menilai prospek perusahaan di masa
Memanfaatkan peluang tersebut perusahaan datang adalah dengan melihat sejauh mana
memperoleh keuntungan melalui produk-produk pertumbuhan profitabilitas perusahaan
yang dihasilkan. Harapan setiap perusahaan tentu (Tandelilin, 2010:372). Perusahaan yang telah
agar dapat mempertahankan usahanya di masa terbukti memiliki reputasi baik dan secara historis
mendatang, sehingga perusahaan harus dapat memiliki catatan pertumbuhan keuntungan (profit
menjamin kecukupan dana yang dimiliki untuk growth) dari tahun ke tahun, serta konsiten
membiayai kegiatannya dalam menghasilkan memberikan dividen kepada investor; harga
produk. Keberadaan perusahaan dapat dipandang sahamnya relatif tinggi dan tingkat return dalam
sebagai entitas legal yang terdiri dari hubungan- bentuk dividen juga setimpal (Tambunan,
hubungan kontraktual. Demi menjaga 2008:21-22). Rasio profitabilitas menggambarkan
kepercayaan yang telah diberikan, perusahaan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
bertugas untuk mensejahterahkan berbagai pihak melalui semua kemampuan dan sumber yang ada
yang telah terlibat didalamnya (Budihardjo et al. seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
2011:97). karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri,
Bagi perusahaan, dana memiliki fungsi 2008:304).
yang luas. Ketersediaan dana dalam jumlah Return on Equity adalah kemampuan
memadai dapat digunakan untuk membiayai perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
aktivitas investasi perusahaan. Apabila dana yang modal sendiri yang dimiliki (Sutrisno, 2005:239).
dimiliki perusahaan tidak mampu membiayai Investor dan calon investor memonitor rasio ini
kegiatan-kegiatan tersebut, perusahaan dapat secara ketat karena rasio ini menunjukkan
mencari sumber pendanaan alternatif. Sumber pengembalian terakhir atas investasi para
dana yang diperoleh perusahaan pada umumnya pemegang saham (Madura 2007:362). ROE yang
berupa pembiayaan hutang dan pembiayaan semakin tinggi, berarti manajemen perusahaan
ekuitas. Setiap keputusan terkait penggunaan semakin mampu memberikan return bagi
dana, membawa dampak bagi kondisi finansial pemegang saham. Earning per Share merupakan
perusahaan. jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu
Menentukan suatu struktur modal, dapat periode untuk setiap lembar saham yang beredar
membantu perusahaan dalam mentargetkan (Baridwan, 2008:443). Perhitungan EPS dapat
tingkat hutang dan ekuitas secara strategis. Jika dipakai untuk memprediksi kenaikan atau
tingkat pinjaman dengan modal atau ekuitas penurunan harga saham (Karnadjadja et al.
dibawah target, langkah yang diambil perusahaan 2007:215). Nilai EPS tinggi maka semakin besar
yaitu menerbitkan surat hutang seperti wesel atau keuntungan atau dividen yang diperoleh
obligasi. Jika tingkat pinjaman dengan modal atau pemegang saham.
ekuitas diatas target, perusahaan akan Harga saham merupakan refleksi dari
menerbitkan saham (Halim, 2015:81). keputusan-keputusan investasi, pendanaan
Debt Ratio menilai seberapa besar jumlah (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset
aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang. (Martono, 2007:13). Harga suatu jenis saham
Semakin tinggi DR berarti semakin besar jumlah dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dan
kemungkinan risiko yang dihadapi perusahaan;
modal pinjaman yang digunakan untuk investasi
kinerja perusahaan tercermin dari laba operasional
pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi dan laba bersih per saham serta beberapa rasio
perusahaan (Syamsudin, 2006:30). Selama tingkat keuangan yang menggambarkan kekuatan
hutang lebih tinggi menaikkan laba per saham manajemen dalam mengelola perusahaan (Samsul,
yang diharapkan, leverage bekerja mengungkit 2006:200). Sehingga, harga saham yang cukup
harga saham; namun tingkat hutang yang lebih tinggi merupakan indikator keberhasilan
tinggi juga meningkatkan risiko perusahaan yang perusahaan dalam mengelola seluruh sumber daya
yang dimiliki.
menaikkan ekuitas dan selanjutnya menurunkan
Peran Bursa Efek Indonesia bagi
harga saham (Brigham & Houston, 2010:143). perusahaan go public, selain untuk pengembangan
Keberhasilan perusahaan ditunjukkan modal juga untuk mengawasi kinerja perusahaan
dengan efektivitas kinerja manajemen dalam tersebut. Perusahaan perlu memperhatikan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 104
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengelolaan modal dan profitabilitas untuk Gambar 1. menunjukkan grafik pergerakkan
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat harga saham yang terjadi selama empat tahun.
guna mendukung usaha dan memaksimalkan Terjadi perubahan harga saham yang pada
imbalan bagi seluruh pemegang saham. Salah satu umumnya semakin meningkat beberapa tahun dan
kebijakan Bursa Efek Indonesia yaitu kemudian menurun. Oleh karena itu, peneliti
Penghapusan Pencatatan (Delisting), apabila tertarik dengan fenomena yang terjadi pada
saham yang tercatat di Bursa mengalami perusahaan sektor makanan dan minuman,
penurunan kriteria sehingga tidak memenuhi bagaimana struktur modal dan profitabilitas
persyaratan pencatatan; seperti kasus yang terjadi mempengaruhi harga saham.
pada dua perusahaan sektor makanan dan Berdasarkan latar belakang dan uraian di
minuman yaitu PT Sekar Bumi, Tbk (SKBM) dan atas, maka peneliti mengangkat judul penelitian
PT Davomas Abadi, Tbk (DAVO). Kedua “Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas
perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang terhadap Harga Saham (studi pada
tidak berimbang, sehingga berpengaruh terhadap perusahaan makanan dan minuman yang
kelangsungan usaha, baik secara finansial ataupun terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai 2015)”.
perusahaan terbuka (antaranews.com).
Kondisi SKBM menunjukkan pemulihan KAJIAN PUSTAKA
semenjak dilakukannya restrukturisasi hutang A. Struktur Modal
dengan mengonversi menjadi saham kepada Struktur modal merupakan komposisi sisi
beberapa kreditur pada tahun 2005. Sejak 2010 hutang dalam neraca suatu perusahaan, atau
perseroan melepas anak usaha, PT Alam Sumber bauran sumber pendanaan yang digunakan
Lestari yang berdampak negatif kepada saldo perusahaan untuk mendanai kegiatan operasinya
ekuitas konsolidasi perseroan. Mulai pada 28 (Higgins, 2004:372). Struktur modal sebagai
September 2012 SKBM melakukan proses pembiayaan permanen terdiri dari hutang jangka
pencatatan saham kembali di BEI. Kasus panjang, saham preferen, dan modal pemegang
selanjutnya saham DAVO terhitung mulai 20 saham (Weston dan Copeland 2011:45).
Januari 2015 disuspensi dikarenakan gagal
melunasi hutang ke PT Heradi Utama dan PT B. Pendekatan Teori Struktur Modal
Aneka Surya Agro senilai total Rp 2,93 triliun. Teori struktur modal bertujuan membantu
DAVO juga gagal membayar hutang ke pemegang perusahaan dalam menentukan struktur modal
saham sebesar Rp 319,11 miliar dan hutang yang optimal. Husnan dan Pudjiastuti (2006),
lainnya senilai Rp 1,26 miliar menjelaskan beberapa pendekatan teori struktur
(market.bisnis.com). modal sebagai berikut:
Saham-saham di Bursa Efek Indonesia Pendekatan Tradisional
terdiri dari berbagai sektor berdasarkan jenis Pendekatan tradisonal mengasumsikan,
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. bila memperhitungkan tidak adanya pajak.
Salah satu kategori sektor industri di BEI yang Merubah struktur modal, yaitu dengan
mempunyai peluang untuk tumbuh dan memaksimalkan penggunaan hutang jangka
berkembang adalah perusahaan makanan dan panjang dan meminimalisasikan penggunaan
minuman. Berikut adalah pergerakkan harga modal sendiri (laba ditahan dan saham) dapat
saham perusahaan sektor makanan dan minuman meningkatkan nilai perusahaan (p. 265).
di BEI selama tahun 2012-2015 yang memiliki Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)
kelengkapan closing price: MM menunjukkan bahwa pendekatan
tradisional adalah tidak benar. Kemungkinan
munculnya proses arbitrage yang akan membuat
harga saham (atau nilai perusahaan) yang tidak
menggunakan hutang, akhirnya sama. Pada
akhirnya MM mendukung pendapat Pendekatan
Tradisional. Dalam keadaan Pasar Modal
Sempurna dan memperhitungkan adanya pajak,
keputusan pendanaan menjadi relevan. Hal ini
disebabkan biasanya bunga hutang bisa
Gambar 1. Grafik Harga Saham Perusahaan dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang
Makanan dan Minuman dikenakan pajak (p. 266-270).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 105
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pendekatan Pecking Order Theory METODE PENELITIAN
Menjelaskan mengapa perusahaan akan Jenis penelitian yang digunakan adalah
menentukan hirarki sumber dana yang paling penelitian eksplanatif (penelitian hubungan)
disukai. Teori ini mendasarkan diri atas informasi kausalitas dengan pendekatan kuantitatif.
asimetrik, yang menunjukkan bahwa manajemen Penelitian eksplanatif kausalitas dengan
mempunyai informasi yang lebih banyak daripada pendekatan kuantitaif dimaksudkan untuk
pemodal publik. Secara ringkas teori pecking mengetahui ada atau tidaknya hubungan sebab-
order sebagai berikut: akibat antar variabel berdasarkan pengumpulan
1) Perusahaan lebih menyukai pendanaan data statistik, hasil penelitian berupa dukungan
internal. atau penolakan terhadap suatu teori.
2) Perusahaan akan berusaha menyesuaikan
rasio pembagian dividen dengan kesempatan A. Definisi Operasional dan Variabel
investasi yang dihadapi. Definisi operasional dan variabel
3) Pembayaran dividen yang cenderung konstan menunjukkan gambaran dari variabel-variabel
dan fluktuasi laba yang diperoleh yang digunakan untuk mendukung analisis yang
mengakibatkan dana internal kadang-kadang akan dilakukan. Tujuannya agar pengukuran
berlebih ataupun kurang untuk investasi. variabel atau pengumpulan data (variabel)
4) Perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang konsisten antara sumber data (responden) yang
paling aman terlebih dulu. Penerbitan satu dengan responden yang lain.
sekuritas akan dimulai dari penerbitan
obligasi yang dapat dikonversikan menjadi Variabel Bebas (X)
modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan Debt Ratio (X1) untuk mengukur jumlah aset yang
saham baru (p. 276-278). dibiayai oleh hutang. Rasio ini sangat
penting untuk melihat solvabilitas perusahaan
Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk
Rasio profitabilitas adalah pengukuruan menyelesaikan segala kewajiban jangka
keberhasilan keputusan perusahaan dalam panjangnya.
usahanya menghasilkan laba. Menurut Robinson
(2008:251), rasio profitabilitas adalah kemampuan Total Hutang
DR =
dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam Total Asset
jangka panjang bergantung pada perolehan tingkat
laba yang memadai; Perusahaan yang dikelola Return On Equity (X2) untuk mengukur
secara strategis pada umumnya memiliki tujuan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
laba, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk yang tersedia bagi para pemegang saham.
lembar per saham atau tingkat pengembalian atas Semakin besar ROE menandakan saham prioritas
ekuitas. yang bisa dihasilkan dari setiap lembar saham.

Saham dan Harga Saham Laba Setelah Pajak


ROE =
Saham adalah tanda bukti pengambilan Modal Sendiri
bagian atau peserta dalam suatu Perseroan
Terbatas (Riyanto, 2001: 240). Menurut Koetin Earning per Share (X3) merupakan bagian
(2000: 22) saham adalah hak atas sebagian dari proposional dan laba perusahaan yang dapat
suatu perusahaan yang dapat diartikan sebagai diklaim oleh setiap lembar saham yang sedang
suatu bukti/partisipasi modal dalam suatu beredar.
perusahaan. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti Laba Setelah Pajak
EPS =
kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Jumlah Saham Biasa yang Beredar
Harga saham adalah harga di bursa efek
pada saat tertentu yang ditentukan oleh Variabel Terikat (Y)
permintaan dan penawaran saham oleh para Merupakan variabel yang dipengaruhi atau
pelaku pasar modal. Menurut Siegel dan Shim menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
(1999:441) harga saham merupakan tingkat harga Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
saham equilibrium dimana terdapat kesepakatan adalah harga saham, dengan berdasarkan
antara pembeli dan penjual pada pasar modal di perhitungan closing price.
Bursa.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 106
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
B. Metode Analisis Data ROE (X2) memiliki total rata-rata 0,278 dengan
Untuk memberikan gambaran mengenai standar deviasi sebesar 0,322. Standar deviasi
variabel-variabel yang ada dalam penelitian, yang kecil tersebut menunjukkan sedikitnya
dilakukan analisis statistik deskriptif. Setelah itu varian atau kesenjangan pada setiap unit data
dilakukan Uji Asumsi Klasik untuk menganalisis terhadap rata-rata hitung (mean).
jika model penelitian sudah memenuhi asumsi
klasik yang harus dipenuhi. Asumsi klasik EPS (X3) memiliki total rata-rata 3.361.050
terpenuhi, dilakukan Analisis Regresi Linear dengan standar deviasi sebesar 9.945,441. Standar
untuk mencari nilai variabel. Peneliti juga deviasi yang besar, pada sekuritas menunjukkan
melakukan hipotesis kompatibilitas untuk menilai semakin besar sebaran imbal hasil dan risiko
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menilai investasi yang lebih tinggi.
nilai aktual, uji ini meliputi uji R², uji t, uji F, dan
uji dominan. Hasil Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah
Hasil Analisis Deskriptif Statistik dalam model regresi variabel pengganggu atau
Perusahaan makanan dan minuman dengan residual memiliki distribusi normal. Model regresi
tingkat rata-rata DR, ROE, EPS, dan Harga yang baik, jika nilai signifikansi uji K-S lebih
Saham tertinggi hingga tingkat rata-rata terendah besar dari α yang digunakan.
selama tahun 2012-2015, adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uns tandardi z
Tabel 1. Rata-Rata Total Variabel Penelitian ed Resi dual
N 40
Rata - Rata
Norm al Param etersa, b Mean ,0000000
Kode Saham Harga
DR ROE EPS Std. Deviation 1,33998809
Saham Mos t Extrem e Abs ol ute ,104
AISA 1.658 0.400 313.993 4557.813 Differences Pos iti ve ,104
CEKA 1.778 0.366 708.75 5208.126 Negative -,081
DLTA 0.691 1.189 47171.5 957741.7 Kolm ogorov-Sm i rnov Z ,655
ICBP 1.193 0.568 1331.75 28933.34 Asymp. Sig. (2-tailed) ,784
INDF 1.585 0.375 1101.25 20658.85 a. Tes t dis tribution is Norm al.
MLBI 2.065 4.157 77528 30297.38 b. Cal culated from data.
MYOR 1.962 0.671 2909 71967.18
ROTI 1.688 0.681 147.33 3821.875
Asumsi normalitas berdasarkan nilai signifikansi
STTP 1.701 0.490 274.075 4988.958 dari nilai K-S pada model sebesar 0,784, yang
ULTJ 0.866 0.544 398 9892.397 lebih besar dari α (0.05), maka dapat disimpulkan
Tertinggi 2.065 4.157 47171.5 1467242
Terendah 0.691 0.366 147.33 3821.875
bahwa residual data pada model berdistribusi
Total Rata - Rata 14.407 8.951 131608 1129164 normal (asumsi normalitas terpenuhi).

Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif Statistik B. Uji Multikolinearitas


Descriptive Statistics Mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di
N Minimum Maximum Mean Variance
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Std.
Deviation tolerance dan lawannya, yaitu variance inflation
DR 40 .181 .747 .467 .145 .046 factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai
ROE 40 .076 1.435 .278 .322 .103 adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
EPS 40 31.22 55576 3361.050 9945.441 3180.706
H.
VIF diatas 10 (Ghozali, 2001: 57).
40 718.75 370000 33327.131 87252.612 27904.739
Tabel 4.Coefficients
Hasil Uji a Multikolinearitas
Saham Coefficientsa

Uns tandardized Standardized Uns tandardized Standardized


Harga Saham (Y) memiliki total rata-rataCoefficients Coefficients Coefficients Collinearity Statis tics
Coefficients
Model B Std. Error
Model Beta Bt Std.Sig.
Error Tolerance
Beta VIF t Si
keseluruhan sebesar 33.327,131.1
Standar deviasi
(Cons tant) 4,221 1
1,448 (Cons tant) 2,916
4,221 ,006
1,448 2,916
yang besar, pada sekuritas menunjukkanDR (X1)semakin-2,281 ,629 DR (X1)
-,447 -3,628
-2,281 ,001
,629 ,893
-,447 1,119 -3,628
besar sebaran imbal hasil dan risiko investasi
ROE (X2) yang,141 ,417 ROE (X2)
,052 ,338
,141 ,737
,417 ,583,052 1,715,338
EPS (X3) ,459 ,168 EPS (X3)
,431 2,734
,459 ,010
,168 ,548,431 1,826 2,734
lebih tinggi.
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y) a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
Berdasarkan tabel diatas masing-masing variabel
DR (X1) memiliki total rata-rata sebesar 0,467 dan
bebas yang signifikan menunjukkan nilai VIF
standar deviasi sebesar 0,145. Standar deviasi
yang tidak lebih dari nilai 10, maka disimpulkan
yang kecil tersebutmenunjukkan sedikitnya varian
bahwa asumsi non-multikolinieritas telah
atau kesenjangan pada setiap unit data terhadap
terpenuhi.
rata-rata hitung (mean).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 107
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
C. Uji Heterokedastisitas pengolahan data diperoleh ringkasan seperti pada
Uji heterokedastisitas digunakan untuk tabel berikut.
mengetahui apakah data memiliki varians yang Tabel 5. Hasil Analisis Linear Berganda
sama (Gujarati, 2006:177). Koef.
Y X Regresi thitung p-value Keterangan
Konstanta 4,221
Harga DR ( X1) -2,281 -3,628 0,001 Signifikan
Saham ROE( X2) 0,141 0,338 0,737 Tidak Signifikan
(Y) EPS( X3) 0,459 2,734 0,010 Signifikan
α = 0,05
R = 0,715
Koefisien Determinasi (R2) = 0,511 (51,1%)
F-hitung =12,527
F-tabel = 2,866
T-tabel = 2,028
Berdasarkan Tabel 6, diperoleh model regresi
linier sebagai berikut:
Gambar 2. Heteroskedastisitas dengan Y = 4,221 + (-2,281) X1 + 0,141 X2 + 0,459 X3
Scatterplot Persamaan di atas dapatdiartikan sebagai berikut:
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa titik-titik a) Nilai Konstanta sebesar 4,221
menyebar secara acak, tidak membentuk suatu b) Koefisien regresi DR (X1) sebesar -2,281
pola.Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi c) Koefisien regresi ROE (X2) sebesar 0,141
heterokedastisitas pada model regresi tersebut, d) Koefisien regresi EPS (X3) sebesar 0,459
sehingga model regresi layak dipakai untuk
analisa berikutnya.
Hasil Koefisiensi Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat
D. Uji Autokorelasi persentase pengaruh yang diberikan variabel DR
Uji autokorelasi untuk menguji apakah dalam
(X1), ROE (X2) dan EPS (X3), terhadap variabel
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
Harga Saham (Y).
penganggu pada periode t (saat ini/berjalan)
Tabel 6. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (R2)
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 Model Summaryb
(sebelumnya). Kriteria pengujian bebas
Adjus ted Std. Error of Durbin-
autokorelasi adalah nilai statistik d diapit diantara Model R R Square R Square the Es timate Watson
nilai du dan 4-du. Adapun nilai dL adalah 1,34 1 ,715 a ,511 ,470 1,39470 1,593
a. Predictors : (Cons tant), EPS (X3), DR (X1), ROE (X2)
(k=3; n=40) dan nilai dU adalah 1,66 (k=3; n=40)
b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
Setelah diketahui nilai R sebesar 0,715, maka
koefisien determinasi dihitung dengan rumus:
KD = R2X 100%
= (0,715)2 X 100%
= 51,07%

Hasil Uji Hipotesis


A. Uji F
Gambar 3. Kurva Pengujian Autokorelasi Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel
DR (X1), ROE (X2) dan EPS (X3) terhadap Harga yang digunakan dalam model regresi memiliki
Saham (Y) diperoleh nilai d sebesar 1,593. Nilai pengaruh yang signifikan terhadap Y.
ini kemudian dibandingkan dengan nilai dL dan dU Tabel 7. Hasil Uji F
pada tabel titik kritis Durbin-Watson. Karenad ANOVAb

terletak di antara daerah B yang cenderung Model


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
mendekati daerah A, maka diputuskan bahwa data 1 Regress ion 73,101 3 24,367 12,527 ,000 a
Res idual 70,027 36 1,945
pada model dinyatakan bebas dari masalah Total 143,129 39
a. Predictors : (Cons tant), EPS (X3), DR (X1), ROE (X2)
autokorelasi. b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)

Diperoleh nilai nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel


Hasil Analisis Linear Berganda (12,527>2,866). Sehingga disimpulkan bahwa DR
Dalam pengolahan data dengan menggunakan (X1), ROE (X2) dan EPS (X3) secara simultan
analisis regresi linier berganda, dilakukan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap
beberapa tahapan untuk mencari pengaruh Harga Saham (Y) dikarenakan H0 ditolak pada
variabel independen terhadap dependen. Hasil taraf α = 5%.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 108


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
B. Uji t Hal tersebut didasari melalui hasil Uji F
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing- dimana nilai Fhitung yaitu 12,527 lebih besar dari
masing variabel bebas pembentuk model regresi Ftabel yaitu 2,866 yang dapat disimpulkan bahwa
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y. DR, ROE, dan EPS secara bersama-sama
Variabel bebas pembentuk model regresi berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
disimpulkan berpengaruh signifikan jika nilai Sedangkan, pengujian Uji Koefisiensi Determinasi
thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel atau nilai (R²) menunjukkan terdapat pengaruh simultan
signifikansi (p-value) < 0,05. Berikut hasil uji (bersama-sama) sebesar 51,07% terhadap Harga
variabel secara parsial: Saham, selebihnya terdapat pengaruh faktor lain
Tabel 8. Hasil Uji t yang tidak diamati sebesar 48,93%. Hasil
Variabel penelitian sesuai dengan pendapat Samsul
thitung p-value Keterangan
Independen (2006:200), yang mengemukakan harga suatu
DR (X1) -3,628 0,001 Signifikan jenis saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
ROE (X2) 0,338 0,737 Tidak Signifikan
dan kemungkinan risiko yang dihadapi
EPS (X3) 2,734 0,010 Signifikan
perusahaan; kinerja perusahaan tercermin dari
laba operasional dan laba bersih per saham serta
C. Uji beta
beberapa rasio keuangan yang menggambarkan
Dari hasil pengujian regresi linier berganda
kekuatan manajemen dalam mengelola
didapatkan nilai koefisien beta dari setiap variabel
perusahaan.
yang distandarisasi.
Tabel 9. Hasil Uji beta Coefficientsa
Pengaruh Variabel Bebas secara Parsial
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients terhadap Harga Saham
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance A. VIF Debt Ratio (DR)
1 (Constant) 4,221 1,448 2,916 ,006 Debt Ratio berdasarkan hasil uji-t memperoleh
DR (X1)
ROE (X2)
-2,281 ,629 -,447 -3,628 ,001 ,893 1,119
nilai negatif, yaitu sebesar -3,628 dengan nilai –t
,141 ,417 ,052 ,338 ,737 ,583 1,715
EPS (X3) ,459 ,168 ,431 2,734 ,010 ,548
tabel
1,826
yaitu sebesar -2,028. Sehingga variabel DR
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y) memenuhi asumsi uji-t yaitu -thitung < -ttabel ;
Berdasarkan tabel 9 nilai Beta yang terbesar karena t hitung DR lebih kecil daripada t tabel
dimiliki oleh variabel X3 yaitu Earning per Share (apabila nilai yang dipatkan adalah
(EPS), sebesar 0,431 dengan Sig. 0,010 minus/negatif). Dapat disimpulkan bahwa DR
dibandingkan dengan signifikasi α = 0,05, maka berpengaruh signifikan negatif terhadap Harga
0,010 > 0,05 sehingga nilai Sig. > α. Saham dengan penafsiran; jika DR meningkat
sebesar Rp 1, maka variabel Harga Saham akan
PEMBAHASAN menurun sebesar 2,281. Hal tersebut dapat dilihat
Pengaruh Variabel Bebas secara Simultan dari analisis deskriptif statistik, yang
terhadap Harga Saham menunjukkan bahwa sampel perusahaan yang
Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh mengalami tingkat rata-rata DR yang rendah,
struktur modal yaitu kemampuan perusahaan memiliki Harga Saham yang tinggi; yakni
dalam mengelola modal yang dimiliki dan perusahaan:
profitabilitas yaitu kemampuan dalam 1) PT Delta Djakarta
menghasilkan keuntungan bagi para pemilik DR = 0,69 / Harga Saham = 957.741,7
perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang 2) PT Indofood CBP Sukses Makmur
telah dilakukan, ketiga variabel bebas yaitu Rasio DR = 1,193 / Harga Saham = 28.933,34
Hutang (Debt Ratio), Rentabilitas Usaha (Return 3) PT Indofood Sukses Makmur
on Equity), dan Laba per Saham (Earning per DR = 1,58 / Harga Saham = 20.658,85
Share) secara simultan (bersama-sama) memiliki 4) PT Ultrajaya Milk Industry
pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. DR = 0,866 / Harga Saham = 9.829,397
Perusahaan maupun pihak-pihak yang Hasil penelitian sesuai dengan penelitian
berkepentingan untuk mengenanalisis kinerja Muniarti (2015). Sebaliknya, hasil penelitian ini
suatu perusahaan dapat menggunakan variabel tidak sesuai dengan peneliti Ircham (2011) dan
DR, ROE, dan EPS sebagai dasar penilaian harga Eviandari (2015), masing-masing menunjukkan
saham. Namun perlu diperhatikan faktor lain pengaruh berbeda. Ircham menunjukkan DR
diluar ketiga variabel yang digunakan dalam berpengaruh positif signifikan terhadap harga
penelitian ini juga memiliki pengaruh terhadap saham. Sedangkan, Eviandari menunjukkan DR
pergerakaan harga saham suatu perusahaan. tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 109
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat capital gain. Sehingga dalam mempertimbangkan
hutang yang rendah, dapat dikatakan pembelian saham investor tidak
menggunakan Pendekatan Pecking Order Theory memperhitungkam ROE perusahaan, tetapi
sebagai dasar pengambilan keputusan pendanaan; mengikuti trend yang terjadi di pasar. Harga
yang menjelaskan selama dana internal cukup saham merupakan pertemuan permintaan dan
untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan, penawaran, yang bisa dipicu oleh berbagai
penggunaan dana eksternal berupa hutang atau penyebab–termasuk rumor; atas keyakinan itu,
ekuitas akan digunakan apabila memang prinsip investasi value adalah membeli pada saat
diperlukan. Berdasarkan pemahaman Pecking harga rendah (murah) dan menjual pada saat harga
Order Theory terdapat dua kemungkinan yaitu tinggi; secara umum harga dianggap rendah bila
perusahaan memiliki cadangan dalam jumlah yang nilai buku lebih besar dari harga pasar, dan
besar atau memang perusahaan cukup profitable sebaliknya harga dianggap mahal jika nilai buku
dalam menjalankan bisnisnya. Kondisi tersebut lebh kecil dari harga pasar (Widoatmodjo
tentu akan ditanggapi positif oleh investor 2008:47).
maupun calon investor, yang selanjutnya
mengungkit harga saham perusahaan (Chang, C. Earning per Share (EPS)
1977; Harris & Raviv, 1991). Hasil uji-t Earning per Share memperoleh nilai
sebesar 2,734 dengan nilai t tabel yaitu sebesar
B. Return on Equity (ROE) 2,028. Sehingga variabel EPS memenuhi asumsi
Return on Equity berdasarkan hasil uji-t uji-t yaitu thitung > ttabel ; karena t hitung EPS
memperoleh nilai sebesar 0,338 dengan nilai t lebih besar daripada t tabel. Dapat disimpulkan
tabel yaitu sebesar 2,028. Sehingga variabel ROE bahwa EPS berpengaruh signifikan positif
tidak memenuhi asumsi uji-t yaitu thitung > ttabel ; terhadap Harga Saham yang berarti jika EPS
karena t hitung ROE lebih kecil daripada t tabel meningkat sebesar Rp 1, maka variabel Harga
(thitung < ttabel). Dapat disimpulkan bahwa ROE Saham akan meningkat sebesar 0,459. Hal
tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap tersebut dapat dilihat dari analisis deskriptif
Harga Saham yang berarti jika ROE meningkat statistik, yang menunjukkan bahwa sampel
sebesar Rp 1, maka variabel Harga Saham akan perusahaan yang mengalami tingkat rata-rata EPS
meningkat sebesar 0,141 namun tidak berlaku yang tinggi memiliki Harga Saham yang juga
pada sebagian sampel. Hal tersebut dapat dilihat tinggi; yaitu perusahaan:
dari analisis deskriptif statistik, yang 1) PT Multi Bintang Indonesia
menunjukkan bahwa sampel perusahaan dengan EPS = 77.528 / Harga Saham = 30.297,38
tinggi atau rendahnya tingkat rata-rata ROE tidak 2) PT Delta Djakarta
terlalu mempengaruhi Harga Saham yang EPS = 47.171,5 / Harga Saham = 957.741,7
dimiliki; yakni perusahaan: 3) PT Mayora Indah
1) PT Nippon Indosari Corporindo EPS = 2.909 / Harga Saham = 71.967,18
ROE = 0,681 / Harga Saham = 3.821,875 4) PT Indofood CBP Sukses Makmur
2) PT Siantar Top EPS = 1.331,75 / Harga Saham = 28.933,34
ROE = 0,490 / Harga Saham = 4.988,958 5) PT Indofood Sukses Makmur
3) PT Wilmar Cahaya Indonesia EPS = 1.101,25 / Harga Saham = 20.658,85
ROE = 0,366 / Harga Saham = 5.208,126 Hasil penelitian ini sesuai dengan
4) PT Tiga Pilar Sejahtra Food penelitian Novianti (2011) dan Ircham (2013)
ROE = 0,400 / Harga Saham = 4.557,813 yang menunjukkan EPS memiliki pengaruh
Hasi penelitian bertolak belakang dengan signifikan positif terhadap Harga Saham, dengan
penelitian Ircham (2013) dan Murniati (2015), penafsiran; peningkatan EPS akan diikuti
sedangkan penelitian oleh Novianti (2011) dan kenaikkan Harga Saham, begitupula sebaliknya.
Eviandari (2015) mendukung hasil penelitian oleh Perhitungan EPS bisa digunakan untuk
peneliti. ROE memiliki pengaruh tidak signifikan menghitung data keuangan yang sifatnya historis
positif terhadap Harga Saham yang berarti (sudah terjadi) dan bisa juga untuk yang bersifat
peningkatan ataupun penurunan ROE tidak proyektif (yang akan datang) (Wahyudiono,
berpengaruh terhadap pergerakkan Harga Saham. 2014:124). Sehingga untuk memprediksikan harga
Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sebagian suatu saham perusahaan, dapat di proxy–kan
besar investor tidak tertarik untuk mendapatkan dengan menggunakan perhitungan rasio Earning
laba jangka panjang berupa dividen akan tetapi per Share.
lebih tertarik pada laba jangka pendek yaitu
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 110
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Variabel Bebas yang berpengaruh Dominan Saran
terhadap Harga Saham 1. Bagi perusahaan sebaiknya perlu
Hasil pengujian regresi linier berganda didapatkan memperhatikan struktur modal terkait
nilai koefisien beta dari setiap variabel yang keputusan penggunan hutang, karena tinggi
distandarisasi. Pengaruh dominan dapat dilihat atau rendahnya jumlah hutang yang dimiliki
pada variabel yang memiliki nilai koefisiensi perusahaan dapat mempengaruhi Harga
Beta terbesar.Variabel yang memiliki nilai Beta Saham perusahaan tersebut. Selain itu
terbesar, terdapat pada variabel EPS yakni 0,431. perusahaan perlu memperhatikan
Investor melakukan investasi pada saham kemampuannya dalam menghasilkan
suatu perusahaan dengan harapan dapat keuntungan berupa Earning per Share,
meningkatkan kekayaanya di masa mendatang. apabila ingin meningkatkan Harga Saham
Sedangkan perusahaan menerbitkan saham yang dimiliki.
dengan tujuan mengumpulkan dana untuk 2. Bagi investor sebaiknya dalam mengambil
membiayai kegiatan bisnisnya. Berdasarkan EPS keputusan untuk membeli saham perlu
investor dapat menilai keuntungan yang akan mengutamakan tujuan jangka panjang, dan
diperoleh sebagai dasar pengambilan keputusan sebelum memutuskan berinvestasi, hindari
untuk menanamkan modalnya pada saham, dan penilaian saham berdasarkan spekulasi,
perusahan apabila mampu meningkatkan rasio tetapi lakukan pengamatan laporan
EPS akan menarik investor karena anggapan, keuangan; karena bisa saja perusahaan yang
perusahaan tersebut memiliki prospek bisnis yang biasanya kurang diminati investor memiliki
menjanjikan. Faktor yang mempengaruhi tinggi- tingkat keuntungan yang tinggi dan mampu
rendahnya harga saham, beberapa diantaranya memberikan return yang besar.
adalah tingkat keuntungan suatu perusahaan dan 3. Peneliti selanjutnya lebih baik
permintaan-penawaran. Tingkat keuntungan, menambahkan periode tahun penelitian dan
mencerminkan kinerja perusahaan sehingga lebih banyak menggali variabel-variabel
permintaan investor terhadap suatu saham akan yang berpengaruh terhadap Harga Saham
tinggi dan perusahaan dapat memberikan terutama pada segi Rasio Keuangan; selain
penawaran harga pada saham yang dipasarkan variabel-variabel yang telah dibahas dalam
dengan harga yang tinggi pula. penelitian ini. Penambahan populasi dan
sampel seperti jenis sektor industri, menjadi
KESIMPULAN DAN SARAN sangat informatif agar hasil penelitian
Kesimpulan kedepannya lebih sempurna.
1. Struktur Modal dengan pengukuran Rasio
Hutang (Debt Ratio) serta Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA
dengan pengukuran Rentabilitas Usaha Baridwan , Zaki., 2003 . Intermediate Accounting.
(Return on Equity) dan Laba per Saham Edisi Kedua. Yogyakarta: Badan Penerbit
(Earning per Share) secara simultan FE-UGM.
berpengaruh singnifikan terhadap Harga Brigham, Eugene dan Houston, Joel F., 2010.
Saham
2. Struktur Modal dengan pengukuran Rasio Manajemen Keuangan II.Jakarta:Salemba4
Hutang (Debt Ratio) dan Profitabilitas Budihardjo, Andreas., Kristamuljana, Sammy.,
dengan pengukuran Laba per Saham Sidik, Ignas G., Simanjuntak Djisman.,
(Earning per Share), secara parsial memiliki Soehadi, Agus W., Wintoro, Djoko., 2011.
pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Pijar-Pijar Manajemen Bisnis Indonesia.
DR berpengaruh signifikan dan negatif Jakarta: Prasetya Mulya Publishing.
terhadap Harga Saham. EPS berpengaruh
signifikan dan positif terhadap Harga Ghozali, Imam., 2010. Aplikasi Analisis
Saham. Sedangkan Profitabilitas dengan Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
pengukuran Rentabilitas Usaha (Return on Ketiga.Semarang:Universitas Diponegoro.
Equity) memiliki pengaruh tidak signifikan Gujarati, Damodar., 2006. Dasar-Dasar
dan positif terhadap Harga Saham.
3. Profitabilitas dengan pengukuran Earning Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
per Share berpengaruh dominan terhadap
Harga Saham. Sehingga tingginya Harga
Saham bergantung pada peningkatan EPS.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 111
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Halim, Abdul., 2015. Manajemen Keuangan
Bisnis;Konsep dan Aplikasinya. Malang: Weston, F.J dan T.E Copeland., 2011. Manajemen
Mitra Wacana Media. Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hery., 2016. Financial Ratio for Business: Widoatmodjo, Sawidji., 2008. Cara Sehat
Analisis Keuangan untuk Menilai Kondisi Investasi Di Pasar Modal, Jakarta: Elex
Finansial dan Kinerja Perusahaan, Media Komputindo.
Jakarta: Grasindo.
Higgins, Robert C., 2004. Analysis for financial Jurnal
Management. New York: McGraw-Hill. Eviandari, Elisa., 2015.Pengaruh Rasio Aktivitas,
Husnan, Suad. Pudjiastuti, Enny., 2006, Dasar – Profitabilitas, Leverage, dan Rasio
Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Penilaian terhadap Harga Saham
Keenam, Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Perusahaan Food & Beverage. Fakultas
Karnadjadja, Agustino., Ong, Edianto., Wijaya, Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
Chris., Tanujaya, Budi., Effendi, Janto., Nuswantoro Semarang.
2007. Smart Investment for Mega Profit:
Strategi Menuju Kebebasan Finansial, Harris, Milton., Raviv, Arthur., 1991. “The Theory
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. of Capital Structure”. The Journal of
Koetin, E.A., 2000. Suatu Pedoman Invetasi Finance,Vol. 46, No.1:297-355
Indonesia. Jakarta : Sinar Harapan.
Madura, Jeff., 2007, Pengantar Bisnis, Edisi 4 Ircham, Muhammad., 2013. Pengaruh Struktur
Buki 1. Jakarta: Salemba Empat. Modal dan Profitabilitas terhadapHarga
Martono dan Agus Harjito., 2001. Manajemen Saham (Studi pada Perusahaan Makanan
Keuangan, Yogyakarta: EKONISIA. dan Minuman yang terdaftar di BEI Tahun
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar 2009-2012),Fakultas Ilmu Administrasi
Pembelanjaan Perusahaan, Edisi. Universitas Brawijaya Malang.
Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta:
BPFE. Murniati, Siti., 2015. Faktor-Faktor yang
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Berpengaruh terhadap Harga Saham
Pembelanjaan Perusahaan, Edisi. Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Keempat, Cetakan Kedelapan.Yogyakarta: terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal
BPFE. Dosen DPK STIE Wira Bhakti Makassar.
Robinson Jr., Richard B., 2008, Manajemen
Strategis–Formulasi, Implementasi, dan Novianti, Endah., 2011. Pengaruh ROE, ROI,
Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. EPS, dan PER terhadap Harga Saham.
Syamsuddin, Lukman, 2009. Man. Keuangan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Perusahaan, Jakarta: Raja Grafindo. Brawijaya Malang.

Samsul, Mohamad., 2006, Pasar Modal dan Website


Manajemen Portofolio. Erlangga. Ismail Fahmi. 2014. Januari 2015, Saham
Davomas Delisting dari BEI, diakses pada
Siegel, Joel G., Shim, Jae K., 1999. Kamus Istilah 9 Agustus 2016 dari: http://market.bisnis.com
Akuntansi.Jakarta:Elex Media Komputindo
Suryanto. 2012. BEI Kaji Kinerja Bumi Sekar
Syafri Harahap, Sofyan., 2008. Analisis Kritis Terkait "Relisting", diakses pada 9 Agustus 2016
atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja dari: http://antaranews.com
Grafindo.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE

Tambunan, Andy Porman., 2008, Menilai Harga


Wajar Saham, Elex Media Komputindo.

Wahyudiono, Bambang.,2014, Mudah Membaca


Laporan Keuangan, Jakarta: Raih Asa
Sukses.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 46 No. 1 Mei 2017| 112
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Das könnte Ihnen auch gefallen