Sie sind auf Seite 1von 9

89

KERAGAMAN JENIS MUSUH ALAMI PADA SERANGGA HAMA PADI


SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN
DIVERSITY OF NATURAL ENEMIES SPECIES ON WET RICE-FIELD INSECT PESTS IN
SOUTH MINAHASA REGENCY

Mareyke Moningka, Dantje Tarore, dan Jeane Krisen *)


*)Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Unsrat Manado 95115

ABSTRACT

The objective of this research was to know the diversity of natural enemies (parasitoid and predator) on
wet rice-field, so that could be bread to control pest insects with a tactic that is easy, cheap, efficiently
and environment safe. Catching a natural enemies species was conducted in district of Tumpaan and
Tenga (which was the centre of rice production in South Minahasa Regency) by sweeping (using
insects trap) and direct observation in the field. The specimen insect was brought to the laboratory for
identified. Diversity was measured using Shannon-wavers, and then continued to decide the species
abundance average level. The natural enemies species which were found consist of five ordos of
predator (Araneida, Hemiptera, Odonata, Coleoptera, and Orthoptera); 10 families; and 16 species; two
ordos, 10 families and 13 species of parasitoid. The result of variance analysis showed that the
abundance average level (J) of 29 species (predators and parasitoid) which were found almost the
same and this value refer to value that almost the same on the diversity in species group (H) during
observation either the old crop stadia or the location of rice plant.
Keywords: Diversity, natural enemies, insect pest

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis musuh-musuh alami (parasitoid dan predator)
pada serangga hama padi sawah agar dapat diketahui jenis musuh-musuh alami yang potensial dan
dapat dikembangkan untuk mengendalikan serangga hama yang mudah, murah, efisien dan ramah
lingkungan. Penelitian jenis-jenis musuh alami dilakukan secara penyapuan dengan net serangga dan
observasi langsung di lapangan. Sampel serangga yang tertangkap dibawa ke laboratorium untuk
diidentifikasi, dan dihitung. Untuk mengukur keanekaragaman jenis-jenis musuh alami (parasitoid dan
predator) digunakan formula indeks keragaman Shannon-Wraver dan kemudian dilanjutkan dengan
menentukan nilai tingkat kerataan kelimpahan spesies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis
musuh-musuh alami yang ditemukan terdiri dari predator 5 ordo (10 famili) yaitu ordo Araneida,
Hemiptera, Odonata, Coleoptera, dan Orthoptera; dengan jumlah 16 spesies. Parasitoid 2 ordo (10
famili) dengan jumlah 13 spesies. Hasil analisis keragaman memperlihatkan bahwa tingkat kerataan
kelimpahan dari 29 spesies musuh alami (predator dan parasitoid) yang ditemukan adalah hampir sama
nilai kerataannya kelimpahannya (J) dan hal yang sama menunjukkan nilai yang tidak cukup berbeda
pada keanekaragaman dalam kumpulan spesies (H) selama pengamatan baik pada stadia umur
tanamanpadi yang berbeda maupunlokasi pertanamanpadi.
Kata kunci: Keragaman, musuh alami, serangga hama
Eugenia Volume 18 No. 2 Agustus 2012
Moningka, M., dkk. : Keragaman Jenis Musuh Alami ……….…….. 90

PENDAHULUAN terjadinya ledakan-ledakan populasi hama yang


sangat merusak tanaman pertanian (Sembel,
Penelitian keragaman jenis musuh alami 1990).
(parasitoid dan predator) pada serangga hama padi Pada hakekatnya musuh-musuh alami
sawah di Kabupaten Minahasa Selatan perlu diteliti dapat mengendalikan hama secara alami manakala
untuk menentukan strategi pengendalian hama lingkungan sekitar memungkinkan untuk ber-
yang tepat, agar populasi serangga hama tidak kembangnya musuh-musuh alami tersebut.
menimbulkan kerugian yang berarti pada tanaman Ekosistem pertanian di Indonesia yang beriklim
padi sawah. Perkembangan teknologi pertanian tropis sebenarnya memiliki banyak jenis musuh
untuk memacu peningkatan produksi pangan telah alami (parasitoid dan predator) yang secara efektif
dilaksanakan melalui berbagai usaha antara lain dapat menekan populasi hama. Namun karena cara
penggunaan varietas unggul, pemupukan, irigasi, pengelolaan pertanian yang tidak tepat antara lain
pengolahan lahan serta pengendalian hama dan penggunaan pestisida yang berlebihan dan
penyakit. Adanya serangan hama dan penyakit perombakan hutan untuk pembangunan serta
pada tanaman merupakan faktor pembatas dalam bentuk-bentuk pembangunan lainnya yang tidak
peningkatan produksi frekuensi serangannya berwawasan lingkungan kadangkala lebih banyak
semakin lama semakin meningkat terutama di membunuh musuh-musuh alami tersebut dari pada
negara-negara yang sedang berkembang. melindunginya. Penelitian tentang musuh-musuh
Di Provinsi Sulawesi Utara serangan hama alami serangga hama pada tanaman padi di
pada tanaman padi datangnya silih berganti Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten
sebagai contoh hama wereng yang mulai Minahasa Selatan belum pernah dilakukan di
menyerang tanaman padi sejak awal tahun 1970 kabupaten lain tetapi masih dalam cakupan yang
kemudian mencapai puncaknya mulai pada awal sangat terbatas.
tahun 1980 sampai pada akhir tahun 1988. Namun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mulai awal tahun 1990 muncul kembali masalah keragaman jenis musuh alami (parasitoid dan
hama penggerek batang padi, Trypoza sp. predator) pada serangga hama padi sawah agar
Serangga hama anggota ordo Hemiptera seperti dapat dikembangkan sebagai pengendalian hayati
Nezara viridula, Leptocorisa sp. dan yang mudah, murah, efisien dan ramah lingkungan.
Paraecosmetus sp., juga sering menyerang Manfaat penelitian untuk menentukan strategi
tanaman padi dengan mengisap bulir yang masih pengendalian secara terpadu dengan menitik-
muda. Kepik Lygaeid, Paraecosmetus sp. adalah beratkan pada pengendalian hayati di Provinsi
pengisap bulir yang baru pertama ditemukan di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Minahasa
Kabupaten Bolaang Mongondouw tetapi kini telah Selatan serta menunjang program pembangunan di
menyebar di Kabupaten Minahasa dan daerah lain bidang pertanian yang lebih berwawasan
di Provinsi Sulawesi Utara (Sembel, 1989; lingkungan.
Mangundap, 1990).
METODE PENELITIAN
Salah satu cara penanggulangan hama
yang umum dipergunakan oleh petani di Provinsi Penelitian dilaksanakan di Kecamatan
Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Minahasa Tumpaan dan Kecamatan Tenga, kemudian
Selatan ialah melalui penyemprotan dengan dilanjutkan di Laboratorium Entomologi dan Hama
insektisida, karena cara ini mudah untuk dilakukan Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sam
dan dapat membunuh hama dengan cepat. Tanpa Ratulangi. Penelitian berlangsung sejak bulan
disadari oleh banyak orang terutama petani bahwa September 2010 sampai dengan Agustus 2011.
penggunaan pestisida yang berlebihan telah
banyak membunuh musuh-musuh alami sehingga Predator
memungkinkan hama-hama serangga dapat Penelitian jenis musuh alami dilakukan
berkembang tanpa kendali dan mengakibatkan secara penyapuan dengan net serangga dan
Eugenia Volume 18 No. 2 Agustus 2012 91

observasi langsung di lapangan. Penyapuan berpotensi. Jenis musuh alami baik predator
dilakukan secara periodik yaitu dua minggu sekali. maupun parasitoid tersebut adalah terdiri dari tujuh
Serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam ordo dan 10 famili yang tersebar pada 29
toples dan dibawa ke laboratorium untuk jenis/spesies. Khusus predator teridentifikasi lima
diidentifikasi, kemudian dihitung jumlah masing- ordo yaitu Araneida, Hemiptera, Odonata,
masing predator yang tertangkap. Penyapuan Coleoptera, dan Orthoptera; serta tersebar pada 10
dilakukan pada pagi hari. famili yang memiliki jumlah 16 jenis/spesies.
Sedangkan parasitoid berjumlah dua ordo dengan
Parasitoid
10 famili yang tersebar pada 13 jenis/spesies.
Pengambilan contoh parasitoid dilakukan
Jenis-jenis musuh alami tersebut dapat dilihat pada
dengan mengumpulkan telur, larva, nimfa atau
Tabel 1.
pupa serangga hama untuk melihat apakah
Dari Tabel 1 menggambarkan bahwa
serangga tersebut telah diparasit oleh serangga
musuh alami yang berperan sebagai predator pada
parasitoid. Masing-masing telur, larva, nimfa dan
hama-hama serangga tanaman padi di Kabupaten
pupa yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam
Minahasa sejak tanaman padi berumur 1, 2, dan 3
botol-botol, dimana setiap botol berisi satu
bulan didominasi oleh jenis laba-laba family
spesimen dan dibawa ke Laboratorium Entomologi
Licosidae, Kumbang Coccinelidae, dan Odonata
dan Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit
(Aquanidae). Selain itu pula terdapat kepik predator
Tumbuhan Fakultas Pertanian Unsrat Manado.
dari family Hemiptera, yaitu Reduviidae dan Miridae
Parasitoid yang keluar dari serangga pradewasa
dan kumbang predator Staphylinidae. Walaupun
diidentifikasi sampai ke tingkat genus dengan
ada beberapa jenis predator yang ditemukan dari
menggunakan kunci-kunci identifikasi yang
penelitian ini yang cukup potensial yaitu jenis laba-
tersedia.
laba famili Agropidae, capung predator family
Untuk mengukur keanekaragaman jenis-
Coemagridae dan belalang predator family
jenis musuh alami (parasitoid dan predator)
Tettigonidae dan Gryllidae.
digunakan formula indeks keragaman Shannon –
Dari hasil penelitian ditemukan 2 ordo
Wraver sebagai berikut (Wilson dan Bossert, 1971
yaitu Hymenoptera dan Diptera yang terdiri dari 13
dalam Rimbing et. al ., 1995).
spesies yaitu jenis parasitoid Compsilura sp
(Tachinidae), Telenomus sp (Scelionidae),
HS =
Brachymeria sp (Chalcididae), Trichogramma sp
(Trichogrammatidae), Apanteles sp (Braconidae),
Dimana :
Tetratichus sp (Eulopidae) dan Oencyrtus sp
HS = Simbol keanekaragaman dalam sekumpulan
(Ichneumonidae).
spesies S
S= Jumlah spesies dalamkumpulan spesies Parasitasi Parasitoid
Pi = Kelimpahan relatif spesies ke-I dari 0-10 Keberhasilan pemeliharaan inang yang
(misalnya bila spesies yang dihitung adalah dikoleksi sangat menentukan jumlah spesies
yang kedua dari daftar ditulis i=2; bila 10% parasitoid. Hasil pemeliharaan yang sukses
dari semua individu tergolong spesies mendapatkan jenis parasitoidnya adalah pada
tersebut, pi = 0,10) sampel inang stadia telur dan larva sedang pupa
tidak berhasil. Hasil identifikasi seperti pada Tabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
2; memperlihatkan bahwa walaupun hanya ditemu-
Jenis-Jenis Musuh Alami kan dua ordo dan delapan jenis/spesies parasitoid
Jenis musuh-musuh alami yang berhasil tetapi jenis-jenis parasitoid tersebut diketahui
diidentifikasi dari seluruh koleksi yang ditemukan sebagai musuh alami potensial yang menyerang
selama pengambilan sampel terdapat cukup atau menekan perkembangan beberapa serangga
banyak predator dan parasitoid yang dipandang hamapentingtanamanpadiseperti Tryporyza sp.;
Moningka, M., dkk. : Keragaman Jenis Musuh Alami ……….…….. 92

Tabel 1. Jenis Musuh-Musuh Alami (Predator dan Parasitoid) yang Ditemukan di Desa Popontolen dan Radey
Kabupaten MinahasaSelatan
(Table 1. Types of Natural Enemies (Predator and Parasitoid) were found in Popontolen and Radey Village
South Minahasa Regency)
Status
No. Ordo / Famili Genus / Spesies
Musuh Alami
1 Predator Araneida / Licosidae Lycosa sp.
2 Araneida / Licosidae Callitrichia sp.
3 Araneida / Licosidae Tetragnatha sp
4 Araneida / Agriopidae Agriope sp.
5 Araneida / Licosidae Oxyopes sp.
6 Hemiptera / Miridae Cyrtorrhinus lividipennis
7 Hemiptera / Reduviidae Polytoxus sp.
8 Odonata / Aquanidae Aquanidae A
9 Odonata / Aquanidae Aquanidae B
10 Odonata / Coemagridae Agrionemis sp.
11 Coleoptera / Staphylinidae Paederus sp.
12 Coleoptera / Coccinelidae Chilomenes sexmaculatus
13 Coleoptera / Coccinelidae Verrania sp.
14 Coleoptera / Coccinelidae Chilocoris sp.
15 Orthoptera / Tettigonidae Conocephalus sp.
16 Orthoptera / Gryllidae Gryllidae
17 Parasitoid Diptera / Tachinidae Compsilura sp.
18 Diptera / Syrphidae Ischidion sp.
19 Diptera / Ephyridae Nothipila sp.
20 Diptera / Pipunculidae Tomosvariella sp.
21 Hymenoptera / Scelionidae Telenomus sp.
22 Hymenoptera / Chalcididae Brachymeria sp.
23 Hymenoptera / Braconidae Apanteles sp.
24 Hymenoptera / Braconidae Opius sp.
25 Hymenoptera / Trichogrammatidae Trichogramma sp.
26 Hymenoptera / Eulopidae Tetratichus sp.
27 Hymenoptera / Ichneumonidae Ooencyrtus sp.
28 Hymenoptera / Ichneumonidae Tryphon sp.
29 Hymenoptera / ichneumonidae Amauromorpha sp.

Chilo sp.; dan Cnaphalocosis sp. Serangga hama nutrisi merupakan faktor penting bagi
dari genus Apanteles sp, Anagrus sp dan perkembangan setiap makhluk hidup termasuk
Gonatoceros sp. juga berpotensi sebagai parasitoid parasitoid. Kompleksitas kandungan nutrisi yang
pada beberapa serangga hama padi sawah tersedia secara cukup dan baik akan menunjang
(DEPTAN, 2005). perkembangan parasitoid. Faktor nutrisi sangat
Daya parasitasi juga dipengaruhi oleh mempengaruhi aspek biologi, biokimia, fungsi
kandungan nutrisi. De Sofa (2008) dalam Dien dan metabolik dalam tubuh, dan toleransi terhadap
Dumalang (2010) menyatakan bahwa kandungan faktor fisik lainnya dari parasitoid telur Leefmansia
93

bicolor terhadap serangga hama Sexava nubila sama nilai kerataan kelimpahannya (J) dan hal
(Dien dan Dumalang, 2008). Berdasarkan yang sama menunjukkan nilai yang tidak cukup
penelitian
Eugenia dari Dien18dan
Volume No.Dumalang
2 Agustus(2010),
2012 rata-rata berbeda pada keanekaragaman dalam kum pulan
persentase telur inang terparasit lebih tinggi spesies (H) selama pengambilan contoh atau
dijumpai pada areal pertanaman kelapa yang pengamatan baik pada stadia umur tanaman padi
ditumbuhi cover crops. yang berbeda maupun lokasi pertanaman padi.
Habitat sekitar lahan persawahan dan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.
umur tanaman padi mempengaruhi keaneka- Kelompok musuh alami serangga hama
ragaman Hymenoptera Parasitika yang ada tanaman padi sawah ada dari kelompok laba-laba,
didalamnya. Walaupun demikian, kondisi habitat kelompok parasit serangga dan kelompok predator
sekitar lahan merupakan faktor utama yang serangga (DEPTAN, 2005). Irshad (2001) dalam
menyebabkan perbedaan keanekaragaman Rudiyanto (2010) menyatakan bahwa Menochilus
parasitoid. Oleh karena itu, manajemen habitat sexmaculatus (F.) merupakan jenis kumbang kubah
sekitar lahan pertanian merupakan hal yang sangat polifag terhadap beberapa serangga hama
penting untuk dilakukan sebagai upaya konservasi diantaranya Acyrthosiphon pisum (Harris), Aphis
parasitoid pada lahan pertanian (Herlina dkk., craccivora (Koch.), Aphis fabae (Theobald), Aphis
2010). gossypii (Glover), Aphis ruborum (Bor.), Myzus
persicae (Sulz.), Rhopalosiphum maidis (Fitch),
Keanekaragaman Jenis Musuh Alami
Dialeurodes citri (Ash), Diaphorina citri (Kuw.),
Pengukuran keanekaragaman jenis
Tetranychus orientalis (Mcg). Larva dan imago M.
musuh-musuh alami predator dan parasitoid
sexmaculatus menunjukkan pemangsaan tipe II,
dengan formula indeks keragaman Shannon –
dengan pengertian jumlah mangsa yang dimakan
Wraver dan kemudian dilanjutkan untuk mengukur
meningkat seiring dengan meningkatnya kepadatan
tingkat kerataan kelimpahan spesies. Hasil analisis
populasi mangsa dan tidak meningkat meskipun
keragaman memperlihatkan bahwa tingkat kerataan
kepadatan populasi mangsa meningkat setelah
kelimpahan dari 29 spesies musuh alami (predator
pemangsakenyang (Rudiyanto dkk., 2010).
dan parasitoid) yang ditemukan adalah hampir

Tabel 2. Jenis Musuh-Musuh Alami Parasitoid yang Teridentifikasi Memarasit Inang Telur dan Larva Serangga
Hama pada Tanaman Padi di Desa Popontolen dan Radey Kabupaten Minahasa Selatan
(Table 2. Types of Natural Enemies Identified as Parasitoid to the Eggs and Larvae of Insect Pests on Rice
Plant in Radey and Popontolen Village South Minahasa Regency)
Sampel Stadia
Serangga yang Jenis Parasitoidyang ditemukan Ordo : Famili Keterangan
Terparasit
TELUR
Hymenoptera :
1. Telenomus sp.
Scelionidae
Hymenoptera :
2. Ooencyrtus sp.
Encyrtidae
Hymenoptera :
3. Tetratichus sp.
Eutophidae
Hymenoptera :
4. Trichrogramma sp.
Trichogrammatidae
LARVA
Diptera :
1. Compsilura sp.
Tachinidae
Hymenoptera :
2. Brachymeria sp.
Ohaicididae
Hymenoptera :
3. Apanteles sp.
Braconidae
4. Amauromorpha sp. Hymenoptera :
94
Moningka, M., dkk. : Keragaman Jenis Musuh Alami ……….……..
Ichneumonidae
PUPA --- ---

Tabel 3. Tampilan Tingkat Kerataan Kelimpahan Spesies Jenis Musuh-Musuh Alami (Predator dan Parasitoid)
Sesuai Pengamatan dengan Metode Penyapuan pada Beberapa Stadia Umur Tanaman Padi di Desa
Popontolen dan Radey Kabupaten Minahasa Selatan
(Table 3. Display of Average Level of Natural Enemies Species Abundance (Predator and Parasitoid) in
Accordance to Observation with the Sweeping Method on Some Rice Plant Stadia/Age in Popontolen
and Radey Village South Minahasa Regency)
Jumlah
Tingkat
Spesies Keanekaragaman
Kelimpahan Kerataan
Umur Tanaman/ dalam Dalam kumpulan
No. Lokasi Relatif spesies Kelimpahan
Pengamatan (I,II) Kumpulan Spesies
(Pi) Spesies
Spesies (H)
(J)
(S)
1 1 bulan / I Popontolen 74 1 -2.721 -0.632
2 2 bulan / I Popontolen 100 1 -3.070 -0.667
3 3 bulan / I Popontolen 129 1 -3.002 -0.618
4 1 bulan / I Radey 81 1 -2.866 -0.662
5 2 bulan / I Radey 95 1 -3.205 -0.704
6 3 bulan / I Radey 96 1 -2.995 -0.652
7 1 bulan / II Popontolen 75 1 -2.729 -0.632
8 2 bulan / II Popontolen 129 1 -3.081 -0.634
9 3 bulan / II Popontolen 124 1 -2.936 -0.609
10 1 bulan / II Radey 73 1 -2.832 -0.660
11 2 bulan / II Radey 97 1 -2.908 -0.635
12 3 bulan / II Radey 81 1 -2.985 -0.679

Kelompok musuh alami serangga hama ekosistem pertanaman padi pada habitat predator
tanaman padi sawah ada dari kelompok laba-laba, yang efektif untuk telur Lepidoptera dan nimfa
kelompok parasit serangga dan kelompok predator wereng padi (Heong, 2002 dalam Karindah dkk.,
serangga (DEPTAN, 2005). Irshad (2001) dalam 2010). De Kraker (1996) dalam Karindah dkk.
Rudiyanto (2010) menyatakan bahwa Menochilus (2010), menjelaskan bahwa selama di pertanaman
sexmaculatus (F.) merupakan jenis kumbang kubah padi, A. longipennis dan M. vittaticolis aktif
polifag terhadap beberapa serangga hama memangsa telur hama penggulung daun
diantaranya Acyrthosiphon pisum (Harris), Aphis Cnaphalocrosis medinalis lebih dari 90%. Eriborus
craccivora (Koch.), Aphis fabae (Theobald), Aphis argenteopilosus Cameron (Hymenoptera :
gossypii (Glover), Aphis ruborum (Bor.), Myzus Ichneumonidae) juga merupakan parasitoid larva
persicae (Sulz.), Rhopalosiphum maidis (Fitch), pada Crocidolomia panovana Fabricius,
Dialeurodes citri (Ash), Diaphorina citri (Kuw.), Spodoptera litura Fabricius, dan Helicoverpa
Tetranychus orientalis (Mcg). Larva dan imago M. armigera Fabricius (Kalshoven, 1981 dalam Nelly,
sexmaculatus menunjukkan pemangsaan tipe II, 2011).
dengan pengertian jumlah mangsa yang dimakan
meningkat seiring dengan meningkatnya kepadatan KESIMPULAN DAN SARAN
populasi mangsa dan tidak meningkat meskipun
kepadatan populasi mangsa meningkat setelah Kesimpulan
pemangsakenyang. Jenis-jenis musuh alami yang ditemukan
Anaxipha longipennis Serville adalah salah terdiri dari 7 ordo, 20 famili dan 29 spesies; dengan
satu predator generalis yang dapat ditemukan pada rincian predator 5 ordo, 10 famili dan 16 spesies
95

serta parasitoid dua ordo, 10 famili dan 13 spesies. Entomologi Indonesia. Vol.8:1Hal.36-44.
Jenis-jenis parasitoid yang menyerang koleksi PEI Bogor.
stadia telur,
Eugenia larva, 18
Volume nimfa
No. dan pupa serangga
2 Agustus 2012 hama Rudiyanto. 2010. Kemampuan Pemangsaan
di lapang kemudian berhasil dipelihara di Menochilus sexmaculatus F. (Coleoptera :
laboratorium dan diidentifikasi adalah parasitoid Coccinelidae) terhadap Rhophalosiphum
yang potensial yaitu Telenomus sp; Ooencyrtus sp; maidis Fitch (Homoptera : Aphididae).
Tetratichus sp; Trichogramma sp; Compsilura sp; Jurnal Entomologi Indonesia Vol. 8:1 Hal.
Brachymeria sp; Apanteles sp; dan Amauromorpha 1-7. PEI Bogor.
sp. Rimbing, J dan G. S. J. Manengkey. 1995.
Pemantauan Organisme Pengganggu
Saran Padi Sawah di Kabupaten Bolaang
Perlu melanjutkan penelitian potensi Mongondow. Fakultas Pertanian Unsrat
masing-masing parasitoid dan predator dalam Manado.
menekan populasi serangga hama pada tanaman Sembel, D.T. 1989. Kepik Lygaeidae (Hemiptera)
padi di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Pada Tanaman Padi di Kecamatan
Kabupaten Minahasa Selatan, agar dapat diketahui Dumoga.J. Res and Dev. Vol1 (1); 59-62.
parasitoid dan predator yang berpotensi dalam SamRatulangi University, Manado.
menentukan strategi pengendaliansecara terpadu.............................................. 1990. Beberapa Serangga Hama Pada
Tanaman Padi dan Jagung. Proyek
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Perguruan Tinggi,
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
DEPTAN, 2005. Musuh Alami Serangga Hama Karindah, S., D. Tarore dan M. Moningka. 2010.
Padi. Jurnal Penelitian. http://pustaka. Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville
litbang.deptan.go.id/agritek/sltr1108.pdf. (Orthoptera: Gryllidae) terhadap Beberapa
Dien. M.F dan S. Dumalang. 2010. Potensi Jenis Gulma di Sawah sebagai Tempat
Parasitoid Leefmansia bicolor Untuk Bertelur. Jurnal Entomologi Indonesia. Vol.
Mengendalikan Hama Kelapa Sexava 8:1 Hal.27-35. PEI Bogor.
nubilla di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Jurnal Eugenia. Vol.16:3 Hal. 181-189.
Fakultas Pertanian : UNSRAT Manado.
Herlina, N., Sulasri dan Siti. 2010. Pengaruh
Habitat Sekitar Lahan Persawahan dan
Umur Tanaman Padi terhadap
Keanekaragaman Hymenoptera
Parasitika. Jurnal Entomologi Indonesia.
Vol. 8:1 Hal. 17-26. PEI Bogor.
Mangundap, N. 1990. Penyebaran
Paraeucosmetus sp. di Kabupaten
Minahasa. Skripsi S1. Fakultas Pertanian
Unsrat Manado.
Nelly, N., M. Rumansir dan E. Manoppo. 2011.
Pengaruh Instar Larva Inang Spodoptera
litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae)
terhadap Keberhasilan Hidup Parasitoid
Eriborus argenteopilosus Cameron
(Hymenoptera : Ichneumonidae). Jurnal
96
97

Das könnte Ihnen auch gefallen