Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Known by,
Responsibility Lecturer
7,8+7+8,5
Volume of NaOHaverarage = = 8,0 𝑚𝐿
3
G. Data Analysis
1. pH of HCl solution before NaOH be added
Knowed
M. HCl = 0,1 M
V. HCl = 10 mL
Asked
pH = …?
Completion
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = M. a
= 0,1 M x 1
= 0,1 M
pH = - log [H+]
= - log 10-1
= 1- log 1
=1–0
pH =1
2. pH of solution when adding 1 mL NaOH to 10 mL HCl solution 0,1 M
Knowed
V. HCl = 10 mL
V. NaOH = 1 mL
M. HCl = 0,1 M
M. NaOH = 0,2 M
Asked
pH = …?
Completion
n. HCl = M. HCl x V. HCl
= 0,1 M x 10 mL
= 1 mmol
n. NaOH = M. NaOH x V. NaOH
= 0,2 M x 1 mL
= 0,2 mmol
𝑛.𝐻𝐶𝑙𝑒𝑛𝑑
M. HCl = V.tot
0,8 mmol
= 11 mL
= 0,073 M
[H+] = M.HCl × a
= 0,073 M x 1
= 7,3x10-2 M
pH = - log [H+]
= - log (7,3x10-2)
= 2- log 7,3
= 2 – 0,86
= 1,14
3. pH of solution when reach equivalent point
Knowed
M. HCl = 0,1 M
M. NaOH = 0,2 M
V. HCl = 10 mL
Asked
pH = …?
Completion
𝑀𝐻𝐶𝑙 ∙ 𝑉𝐻𝐶𝑙 = 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻 ∙ 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑀𝐻𝐶𝑙 ∙𝑉𝐻𝐶𝑙
𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻
0,1 𝑀 𝑥 10 𝑚𝐿
𝑉1 = 0,2 𝑀
𝑉1 = 5 𝑚𝐿
𝑛 𝐻𝐶𝐿 = [𝐻𝐶𝑙] × 𝑉 𝐻𝐶𝑙
𝑛 𝐻𝐶𝐿 = 0,1 𝑀 × 10 𝑚𝐿
𝑛 𝐻𝐶𝐿 = 1 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = [𝑁𝑎𝑂𝐻] × 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 0,2 𝑀 × 5 𝑚𝐿
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 1 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝑁𝑎𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(aq)
Initial 1mmol 1mmol - -
React 1mmol 1mmol 1mmol 1mmol
End - - 1mmol 1mmol
In the reaction above, HCl and NaOH precise in finished react on
stoikiometric until on this pH = 7
[𝐻 + ][𝑂𝐻 − ] = 10−14
[𝐻 + ] = √10−14
[𝐻 + ] = 10−7
𝑝𝐻 = − log[𝐻 + ]
𝑝𝐻 = − log 10−7
𝑝𝐻 = 7
4. pH of solution after passed equivalent point is addition 1 mL of NaOH
knowed
[𝐻𝐶𝑙] = 0,1 𝑀
𝑉 𝐻𝐶𝑙 = 10 𝑚𝐿
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = 0,2 𝑀
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 5 𝑚𝐿 + 1 𝑚𝐿 = 6 𝑚𝐿
Asked:
𝑝𝐻 = ⋯ ?
Solution:
𝑛 𝐻𝐶𝐿 = [𝐻𝐶𝑙] × 𝑉 𝐻𝐶𝑙
= 0,1 𝑀 × 10 𝑚𝐿
𝑛 𝐻𝐶𝐿 = 1 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = [𝑁𝑎𝑂𝐻] × 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻
= 0,2 𝑀 × 6 𝑚𝐿
𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 1,2 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝑁𝑎𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂
Initial : 1mmol 1,2mmol - -
React : 1mmol 1mmol 1mmol 1mmol
End : - 0,2mmol 1mmol 1mmol
𝑛 𝑒𝑛𝑑
[𝑁𝑎𝑂𝐻] =
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0,2 𝑚𝑚𝑜𝑙
= 16 𝑚𝐿
[𝑁𝑎𝑂𝐻] = 0,0125 𝑀
[𝑂𝐻 − ] = 𝑀 ∙ 𝑏
= 0,0125𝑀 ∙ 1
[𝑂𝐻 − ] = 1,25 × 10−2 𝑀
𝑝𝑂𝐻 = − log[𝑂𝐻 − ]
= − log 1,25 × 10−2
= 2 − log 1,25
= 2 − 0,097
𝑝𝑂𝐻 = 1,903
𝑝𝐻 = 14 − 𝑝𝑂𝐻
𝑝𝐻 = 14 − 1,903
𝑝𝐻 = 12,09
H. Graph
I Titration Graph
14
12
Volume NaOH (mL)
10
8 Point Equivalents
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10
pH NaOH
II Titration Graph
9
8
Point Equivalents
7
Volume NaOH (mL)
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
pH NaOH
8 Point Equivalents
6
0
0 2 4 6 8 10
pH NaOH
I. Discussion
Percobaan ini bertujuan untuk melakukan titrasi asam basa dengan
menggunakan indikator di mana indikator yang digunakan adalah phenolftalein
dan indikator universal. Dalam titrasi asam-basa, indikator merupakan zat yang
memiliki perbedaan warna yang mencolok dalam medium asam dan basa. Dalam
percobaan ini, indikator yang digunakan adalah fenolftalein, yang tidak berwarna
dalam larutan asam dan netral, tapi berwarna merah muda dalam larutan basa.
Pada percobaan ini, titrasi dilakukan sebanyak 3 kali untuk digunakan sebagai
pembanding untuk memastikan volume NaOH 0,2 M yang dibutuhkan.
Pada dasarnya konsep reaksi yang dilakukan pada titrasi asam-basa
menggunakan indikator ini adalah reaksi netralisasi asam dengan basa. Reaksi
netralisasi adalah suatu proses reaksi penetralan dua larutan (asam dan basa) di
mana jumlah larutan pertama akan sama dengan jumlah larutan kedua yang
dipakai atau diperlukan dan penetralan tersebut dapat ditentukan melalui adanya
suatu indikator. Sedangkan titrasi merupakan prosedur yang digunakan untuk
melakukan reaksi penetralan asam-basa di mana suatu larutan yang
konsentrasinya diketahui secara pasti (larutan standar) ditambahkan secara
bertahap ke larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui, sampai reaksi kimia
antara kedua larutan tersebut berlangsung sempurna.
Pada titrasi ketika pH menjadi netral yaitu 7 disebut sebagai titik ekivalen.
Titik ekivalen adalah titik dalam titrasi di mana jumlah basa yang ditambahkan
sama dengan jumlah asam awal yang ada. Titik ekivalen adalah keadaan dimana
larutan memiliki pH 7 dan konsentrasi antara asam dan basa seimbang. Volume
basa yang ditambahkan sampai dengan titik akhir disebut volume ekivalen.
Sedangkan titik akhir titrasi adalah titik ketika volume yang diukur secara
eksperimen di mana indikator berubah warna sehingga larutan akan bersifat basa.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah NaOH yang bersifat basa
kuat dengan larutan HCl yang bersifat asam kuat. Pertama-tama yang kita lakukan
adalah terdapat HCl 0,1 M, sehingga pHnya sama dengan 1. Kemudian, 1 mL
larutan NaOH secara hati-hati ditambahkan dari buret ke dalam larutan HCl 0,1 M
tadi sehingga kedua senyawa tersebut bereaksi dan menetralisasi dengan sejumlah
yang sama dengan jumlah HCl yang ada sejak awal mereduksi dan menghasilkan
pH=1. Penambahan 1 mL NaOH belum bisa membuat larutan mejadi berwarna.
Hal ini dikarenakan larutan tersebut masih bersifat asam, karena indikator pp akan
bening bila larutan bersifat asam dan berwarna merah bila larutan basa.
Kemudian kita melanjutkan proses titrasi, pada saat melakukan titrasi terjadi
perubahan warna pada larutan dari bening menjadi merah muda hal ini
menunjukkan larutan telah mencapai titi ekivalen dengan pH = 7. Larutan
kemudian ditambahkan lagi 1 mL NaOH setelah larutan tersebut mecapai titik
ekuivalen. Penambahan tersebut membuat larutan semakin berwarna merah
tua.Hal ini menandakan bahwa larutan telah melewati titik ekuivalen dan berada
pada titik akhir titrasi. Dimana titik akhir titrasi adalah keadaan dimana proses
titrasi dihentikan. Setelah itu, titrasi diulangi sebanyak 3 kali. Tujuan dari
pengulangan titrasi tersebut untuk memperoleh data pH yang lebih akurat.
pH yang diperoleh dari larutan HCl sebelum penambahan larutan NaOH
adalah 1, pH ini hampir mendekati dengan nilai pH secara teoritis yaitu 1,
Kemudian setelah semua nilai pH didapatkan, dibuat kurva (grafik) yang memuat
hubungan antara volume NaOH dan pH NaOH setiap keadaan. Pada kurva titrasi
pertama, pH larutan saat penambahan 1 mL NaOH adalah 1, dimana pH ini telah
mendekati nilai secara teoritis yaitu 1,14, Kemudian pH setelah larutan mencapai
titik ekuivalen adalah 7, dimana nilai ini sama dengan pH pada saat titik ekuivalen
secara teori yaitu 7, dan pH setelah larutan setelah ditetesi atau ditambahkan lagi
larutan NaOH sebanyak 1 mL adalah 12, dimana nilai pH ini sudah mendekati
nilai secara teoritis yaitu 12,1. Kemudian pada kurva titrasi kedua, pH larutan
setelah penambahan 1 mL NaOH adalah 1, dimana nilai pH ini sama mendekati
nilai pH secara teoritis yaitu 1,14. Kemudian pH setelah larutan mencapai titik
ekuivalen adalah 6 , dimana nilai ini kurang dari nilai pH pada saat titik ekuivalen
secara teori yaitu 7, dan pH larutan saat mencapai titik akhir titrasi adalah 12,
dimana nilai ini cukup mendekati nilai pH secara teoritis yaitu 12,1.Dan pada
kurva titrasi ketiga, pH larutan setelah penambahan 1 mL NaOH adalah 1, dimana
pH ini cukup mendekati nilai pH secara teoritis yaitu 1,14.PH larutan pada saat
berada pada titik ekuivalen yaitu 6, dimana nilai ini kurang dari nilai pH pada saat
titik ekuivalen secara teori yaitu 7. Dan pH larutan pada titik akhir titrasi adalah
12, di mana pH ini mendekati pula nilai pH secara teoritis yaitu 12,1.
Perbedaan perolehan besar pH secara teori dengan pH yang diperoleh dari
proses titrasi bisa disebabkan oleh penambahan NaOH yang tidak stabil,
maksudnya adalah tetesan NaOH yang keluar dari dalam buret tidak jatuh atau
tidak menetes dengan volume konstan ke dalam larutan HCl .
J. Conclusion
Based on the results of experiments that have been done regarding the
neutralization of acid base, then it can be inferred that in activities of the titration
using indicators for a strong acid and a strong base is phenolftalein which will
change color to pink around the point of the titration or neutral equivalent i.e. pH
= 7. And this shows the reactions between substances that are analyzed in other
words, a factor that is becoming a benchmark (indicator) of the nature of the
neutral or the achievement point equivalents in aqueous solution titration
indicators it used i.e. phenolftalein (pp).
BIBLIOGRAPHY
Chang, Raymond. 2010. Chemistry Edisi Kesepuluh Jilid 1. New York : McGraw-
Hill.
Cox, P.A. 2004. Inorganic Chemistry. London and New York: BIOS Scientific
Publishers.
Jespersen, Neil D., James E. Brady, dan Alison Hyslop. 2012. Chemistry The
Molecular Nature Of Matter. New York.
Moore, John T., dan Richard H. Langley. 2007. Chemistry for the Utterly
Confused. Amerika : McGraw-Hill.
Timberlake, Karen C. 2012. Chemistry An Introduction to General, Organic, and
Biological Chemistry.Edisi kesebelas. New York: Prentice Hall.
QUESTIONS & ANSWERS
2. To dilute the acid sulfate concentrations, should not be added to the water to
sulfuric acid. Explain why so ?
Answer :
Because when acid sulfate is reacted with water will arise around the scene
of the reaction heat.
3. As much as 0,04 grams solid NaOH is dissolved in aquades until the volume
of 1 l. If the density of the solution is considered the same as massajenis
water, NaOH concentration stated in (a) the percent of mass, (b) parts per
million (CPM), and (c) the molar ?
Answer :
0,04
a. The percent of mass = 1000 × 100% = 0,004%
0,04
b. Parts per million (CPM) 1000 × 106 = 40 𝑏𝑝𝑗
0,04
c. The mol = 40
= 0,001 𝑚𝑜𝑙
0,001 𝑚𝑜𝑙
𝑀= 1𝐿
𝑀 = 0,001 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
DOCUMENTATION
s