Sie sind auf Seite 1von 13

Alfin Husniyah | 1

Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

Implementasi Metode Card Sort untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Akidah Akhlak Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun
Pelajaran 2018/2019

Alfin Husniyah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
e-Mail: alfinhusniyah15@gmail.com

Abstract
The learning outcomes of Akidah Akhlak in the fifth grade students of MI Miftahul
‘Ulum Centong are still relatively low. From several factors that can influence student
learning outcomes as stated by education experts, researchers suspect that the main
cause is the use of monotonous methods. During this time the method applied is only
about lectures, questions and answers, and assignments. Therefore, researchers offer a
method that is assumed to be able to improve the quality of the learning process as well
as student learning outcomes, namely the card sort method. The purpose of this
research is to improve the quality of learning and learning outcomes of Akidah Akhlak
through the implementation of the card sort method. This type of research is classroom
action research (CAR). The subjects in this study were grade 5 students of MI Miftahul
‘Ulum Centong which totaled 24 students, with the details of 13 students and 11 female
students. The research design used includes planning, action, observation, and
reflection. Data collection is obtained through observation, testing, and documentation
techniques. While the data analysis process uses descriptive quantitative to analyze the
quality of learning and student learning outcomes. The results showed that through the
implementation of the card sort method, the learning outcomes of Akidah Akhlak in the
fifth grade students of MI Miftahul ‘Ulum Centong had a significant increase.
Improving student learning outcomes is known through the previous average value in
the pre-action phase of 59.5, increasing to 73.9 at the stage of implementation of the
action. The number of students who exceeded the minimum completeness criteria
(KKM) also increased, from the previous one in the pre-action stage of 36.3%,
increasing to 81.8% at the stage of implementation of the action. Not only that, the
increase also occurs in the quality of learning. This can be identified by increasing the
percentage of each observation item as a whole at pre-action of 73.8%, increasing to
84.5% at the stage of implementation of the action.
Keywords: learning outcomes, quality of learning, card sort method, akidah akhlak

Abstrak
Hasil belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong masih
tergolong rendah. Dari beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa
2 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

sebagaimana telah dikemukakan para pakar pendidikan, peneliti menduga bahwa yang
menjadi penyebab utamanya adalah penggunaan metode yang monoton. Selama ini
metode yang diterapkan hanya seputar ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Oleh
karena itu, peneliti menawarkan satu metode yang diasumsikan mampu meningkatkan
kualitas proses pembelajaran sekaligus hasil belajar siswa, yakni metode card sort.
Maksud diadakannya penelitian ini adalah guna meningkatkan kualitas pembelajaran
dan hasil belajar Akidah Akhlak melalui pengimplementasian metode card sort. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong yang berjumlah 24 siswa, dengan rincian
sebanyak 13 siswa dan 11 siswi. Desain penelitian yang digunakan mencakup
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data diperoleh melalui
teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Sementara proses analisis data menggunakan
deskriptif kuantitatif guna menganalisis kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengimplementasian metode card sort,
hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong berhasil
mengalami peningkatan yang cukup berarti. Peningkatan hasil belajar siswa diketahui
melalui nilai rata-rata yang sebelumnya pada tahap pra-tindakan sebesar 59,5 meningkat
menjadi 73,9 pada tahap pelaksanaan tindakan. Jumlah siswa yang melampaui kriteria
ketuntasan minimal (KKM) juga mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya pada
tahap pra-tindakan sebesar 36,3% meningkat menjadi 81,8% pada tahap pelaksanaan
tindakan. Tidak sampai di situ saja, peningkatan juga terjadi pada kualitas pembelajaran.
Hal tersebut dapat diidentifikasi melalui peningkatan persentase setiap butir pengamatan
yang secara keseluruhan pada pra-tindakan sebesar 73,8% meningkat menjadi 84,5%
pada tahap pelaksanaan tindakan.
Kata kunci: hasil belajar, kualitas pembelajaran, metode card sort, akidah akhlak

Pendahuluan
Pembelajaran dan pendidikan menjadi satu kesatuan yang mustahil dipisahkan.
Sebab, pembelajaran merupakan bentuk atau wujud dari pendidikan. Banyak dari para
tokoh yang telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pembelajaran. Salah
satu di antaranya adalah pendapat dari Gagne dan Briggs, bahwa pembelajaran
merupakan suatu sistem yang mana di dalamnya akan ditemukan serangkaian aktivitas
yang dirancang dan diatur sedemikian rupa demi mendukung terjadinya proses belajar
pada diri peserta didik.1 Proses pembelajaran disusun demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di MI Miftahul ‘Ulum Centong,
hasil belajar peserta didik kelas V khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak bab

1 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), 6.
Alfin Husniyah | 3
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat Umum masih tergolong rendah. Padahal hasil
belajar merupakan patokan atau tolok ukur utama keberhasilan suatu proses
pembelajaran. Oleh karenanya, hal tersebut penting untuk segera ditangani dan diambil
langkah tindak lanjut.
Secara umum, faktor-faktor yang dinilai mampu memengaruhi hasil belajar
terbagi ke dalam dua jenis, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipahami
sebagai faktor yang berangkat dari dalam diri peserta didik, mencakup faktor jasmani
(fisik) dan rohani (psikis). Sementara untuk faktor eksternal dipahami sebagai faktor
yang berangkat dari luar diri peserta didik.
Dari penjabaran beberapa faktor yang ada, metode pembelajaranlah kiranya
yang menjadi prioritas pertama untuk segera dibenahi. Sebab, dengan diterapkannya
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai jelas akan berpengaruh pada meningkatnya
hasil belajar siswa. Dan metode yang selama ini diterapkan di MI Miftahul ‘Ulum
Centong terkesan hanya bertumpu pada metode ceramah, tanya jawab, atau penugasan.
Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini akan diterapkan metode card sort.
Alasan di balik pemilihan metode card sort sebagai metode yang akn diterapkan
pada penelitian kali ini adalah karena metode tersebut dinilai dapat meningkatkan
semangat siswa, sebab mereka semua akan dilibatkan dalam proses pembelajaran.
Namun penerapan metode ini nantinya juga masih dipadukan dengan metode lain
dengan tidak mengesampingkan metode card sort sebagai prioritas utama. Oleh karena
itu, dengan diterapkannya metode card sort dalam penelitian kali ini, diharapakan dapat
meningkatkan hasil beajar siswa kelas V pada materi pelajaran Akidah Akhlak
khususnya bab Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat Umum.
Adapun manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk digunakan
sebagai tambahan referensi atau rujukan dalam melakukan penelitian sejenis ke
depannya. Sedangkan manfaat secara praktis bagi peserta didik adalah guna
meningkatkan prestasi dan kreatifitas siswa, serta membuat pembelajaran berlangsung
secara lebih menarik dan bermakna. Sementara bagi guru adalah guna mememperoleh
situasi dan pengalaman mengajar yang berbeda dari biasanya dan menambah referensi
guru dalam memilah dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai demi tercapainya
ketuntasan belajar siswa.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti mengambil
lokasi di MI Miftahul ‘Ulum Centong yang beralamat di Jalan Raya Bawang No. 5,
Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Penelitian ini dilaksanakan
selama kurun waktu kurang lebih 1 bulan, yakni selama bulan Oktober 2018. Subjek
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun
Pelajaran 2018/2019 semester I yang berjumlah sebanyak 24 anak, dengan rincian
sebanyak 13 siswa dan 11 siswi. Sementara objek dalam penelitian ini adalah hasil
4 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

belajar peserta didik kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong, khususnya pada mata
pelajaran Akidah Akhlak bab Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat Umum.
Prosedur dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan refleksi awal atau pra-
tindakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yang cukup terdiri dari 1
siklus saja, di mana dalam satu siklusnya terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah: (1) penyampaian motivasi, apersepsi, ice breaking, dan tujuan pembelajaran;
(2) penjelasan langkah-langkah pembelajaran; (3) pembagian kartu sortir kepada
seluruh peserta didik; (4) penginstruksian peserta didik untuk mencari rekannya yang
memegang kartu dengan kategori sama; (5) peserta didik berkumpul sesuai
kelompoknya; (6) pembagian nomor urut kepada masing-masing anggota kelompok; (7)
setiap kelompok mendiskusikan materi yang diperoleh; (8) menunjuk salah satu anggota
kelompok melalui metode arisan untuk menyajikan hasil diskusi di depan kelas; (9)
penyampaian penguatan dari setiap materi yang dipresentasikan siswa; dan (10)
membimbing seluruh peserta didik untuk menyimpulkan isi materi.
Indikator observasi proses pembelajaran mencakup: (1) perhatian siswa terhadap
pembelajaran; (2) minat siswa terhadap pelajaran; (3) aktivitas siswa; (4) semangat
belajar; (5) suasana belajar riuh menyenangkan; (6) keadaan pembelajaran tertib; dan
(7) pelaksanaan pembelajaran lancar.
Dalam penelitian tindakan kelas kali ini, data dikumpulkan melalui teknik
observasi, dokumentasi, dan tes. Observasi diadakan guna mendeteksi ada tidaknya
perubahan kualitas selama pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan. Dokumentasi dilakukan guna memperkuat data penelitian yang berupa
lembar kerja siswa, lembar pengamatan, data nilai siswa dan gambar/foto selama
penelitian berlangsung. Dan tes penguasaan bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana
pemahaman serta penguasaan peserta didik akan pokok bahasan yang telah mereka
pelajari.
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif.
Data yang digunakan untuk melakukan analisis deskriptif kuantitatif diperoleh melalui
hasil pengamatan terhadap keberlangsungan proses pembelajaran dan hasil evaluasi
siswa. Data pengamatan proses pembelajaran dianalisis dengan cara mencari nilai dari
setiap indikator atau butir instrumen. Sedangkan data hasil evaluasi dianalisis dengan
cara menentukan nilai yang diperoleh masing-masing siswa untuk selanjutnya dicari
persentasenya.
Pedoman penilaian:

Total jawaban benar


x 100
Total jumlah soal
Persentase tersebut selanjutnya
digunakan untuk mengukur ketuntasan proses pembelajaran baik dari segi kualitas
Alfin Husniyah | 5
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

proses pembelajaran maupun segi hasil belajar peserta didik. Kriteria keberhasilan
dalam penelitian ini adalah manakala rata-rata hasil nilai tes peserta didik pada konsep
Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat Umum di atas nilai KKM, yaitu 70; dan
persentase jumlah peserta didik yang nilainya melampaui KKM minimal sebanyak 75%.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Penelitian tentang metode kartu sortir pernah dilakukan oleh Muncarno pada
tahun 2015 dengan mengambil tema tentang aplikasi metode card sort dalam rangka
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 05 Metro Selatan.
Hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan bahwa melalui pengimplementasian
metode card sort, aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mampu
mengalami peningkatan. Letak kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada pemilihan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,
yakni metode card sort. Sementara, untuk letak perbedaan antara penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pada materi pelajaran yang dipilih untuk diterapkan dalam
penelitian. Jika pada penelitian sebelumnya, mata pelajaran yang digunakan adaah
matematika. Sementara, mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
kali ini adalah Akidah Akhlak. dalam penelitian Di samping itu, tujuan dari
dilaksanakannya penelitian yang sebelumnya adalah untuk mengetahui peningkatan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik, khususnya pada mata pelajaran matematika
melalui pengimplementasian metode card sort. Sedang pada penelitian kali ini, tujuan
yang hendak dicapai peneliti adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui
penerapan metode card sort.
Selanjutnya adalah penelitian yang digagas oleh Nur Fadilah dan dilaksanakan
pada tahun 2017 dengan mengambil tema tentang penerapan metode card sort dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar PAI. Dari penelitian tersebut dapat diketahui
bahwa dengan diaplikasikannya metode tersebut ke dalam proses pembelajaran PAI,
guru semakin dipermudah dalam mencapai target belajar yang sudah dicanangkan.
Selain itu, suasana belajar juga dapat berlangsung secara lebih optimal, sehingga kriteria
ketuntasan minimal hasil belajar dapat dilampaui. Letak kemiripan antara penelitian kali
ini dengan penelitian sebelumnya adalah selain pada metode pembelajaran yang
digunakan, juga terletak pada ranah materi yang menjadi objek dalam penelitian.
Sedang untuk perbedaannya adalah teretak pada pemilihan lokasi penelitian berikut
kelas yang dijaikan subjek penelitian. Jika pada penelitian sebelumnya, peneliti
melakukan penelitiannya pada siswa kelas IV SD Negeri Gunungsari 2, sementara
dalam penelitian kali ini, peneliti melakukan penelitiannya pada siswa kelas V MI
Miftahul ‘Ulum Centong.
Selain itu, penelitian juga dilakukan oleh Ernedisman pada tahun 2018 dengan
mengambil tema mengenai peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 024
Munsalo Kopah khususnya pada mata pelajaran PKn melalui penerapan metode card
6 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

sort. Hasil penelitian tersebut memberi kita gambaran bahwa dengan diterapkannya
metode card sort, hasil belajar siswa khususnya kelas IV SD Negeri 024 Munsalo
Kopah berhasil mengalami peningkatan. Letak kesamaan antara penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pada pemilihan metode belajar yang diterapkan, yakni
sama-sama menggunakan metode card sort. Sedangkan yang menjadi poin perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah selain pada tempat dan kelas
yang dijadikan sebagai subjek penelitian, juga pada mata pelajaran yang diterapkan
dalam penelitian. Jika pada penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 024 Munsalo Kopah pada mata
pelajaran PKn, sedang tujuan dalam penelitian kali ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong.
Menurut penjelasan sebagaimana diutarakan oleh Abdurrahman Ginting, metode
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu cara atau pola yang khusus diterapkan
dalam mengelola berbagai prinsip, teknik, dan sumber daya pembelajaran yang ada,
sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana sesuai rancangan yang telah
dipersiapkan sebelumnya.2
Dengan diterapkannya suatu metode, diharapkan minat peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran dapat meningkat, sehingga interaksi antara pendidik dan
peserta didik dapat terbangun lebih baik. Akan tetapi, interaksi tersebut juga hanya
dapat terjalin apik manakala peserta didik memiliki kemauan untuk aktif selama
mengikuti pembelajaran. Salah satu metode yang diduga mampu mengundang minat
peserta didik dan membuat mereka turut berfikir dan bergerak adalah metode card sort.
Metode card sort adalah metode pembelajaran yang melibatkan media berupa potongan-
potongan kertas berisi informasi atau materi pelajaran. Melalui penerapan metode
tersebut, diharapkan hasil belajar peserta didik akan mengalami peningkatan.
Pada umumnya, hasil belajar dipahami sebagai hasil yang dicapai peserta didik
sebagai gambaran hasil usaha kegiatan seorang guru dalam menciptakan aktivitas serta
kondisi belajar mereka. Artinya, usaha seorang pendidik dapat diukur atau diketahui
melalui hasil belajar peserta didik. Terdapat beberapa faktor yang dinilai mampu
memengaruhi hasil belajar pesera didik. Faktor-faktor tersebut selanjutnya digolongkan
ke dalam dua kategori, yakni internal dan eksternal.
Faktor internal dibagi lagi menjadi dua macam, yakni faktor jasmani atau
fisiologi dan faktor rohani atau psikologi. Ada faktor jasmani yang sifatnya adalah
bawaan lahir, dan ada pula faktor jasmani yang sifatnya diperoleh. Faktor jasmani
meliputi faktor-faktor yang bersinggungan dengan panca indra, struktur tubuh, dan lain
sebagainya. Sementara untuk faktor rohani antara lain intelegensi, perhatian, minat,
motivasi, dan kematangan.3

2 Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora,


2012), 42.
3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 54.
Alfin Husniyah | 7
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

Selanjutnya adalah faktor eksternal yang mana terbagi lagi menjadi tiga jenis,
yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga mencakup: (1) cara orang tua dalam mendidik; (2) hubungan
antaranggota keluarga; dan (3) suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga.
Lingkungan sekolah mencakup: (1) metode pembelajaran (2) kurikulum; (3) hubungan
antara guru dan peserta didik; dan (4) relasi antar peserta didik. Lingkungan masyarakat
antara lain mencakup: (1) pergaulan peserta didik dalam masyarakat; (2) media massa;
(3) pergaulan teman sebaya; dan (4) bentuk pergaulan masyarakat yang hidup di
sekitarnya.4
Pembelajaran akidah akhlak ialah usaha sadar dan terencana dalam
mempersiapkan peserta didik agar mereka mengenal, mengerti benar, merasakan, serta
mengimani Allah swt. dan mampu mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari
mereka. Upaya tersebut dapat dilakukan guru melalui penerapan strategi bimbingan,
pengajaran, latihan, pembiasaan, dan lain sebagainya. Mata pelajaran akidah akhlak
bertujuan untuk menumbuhkan akidah pada diri siswa dan mencetak para generasi
muda agar memiliki akhlak mulia serta menghindari berbagai akhlak tercela.5
Tujuan dari adanya materi pembelajaran Akidah Akhlak khususnya pada jenjang
Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk mengarahkan peserta didik agar mampu memahami
rukun iman, baik secara sederhana yang dapat dilakukan melalui pengamatan, maupun
pembiasaan berakhlak sesuai ajaran dan nilai-nilai Islam untuk dijadikan sebagai
pedoman dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari, serta sebagai bekal dalam
menapaki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ruang lingkup materi akidah akhlak
antara lain mencakup: (1) aspek akidah; (2) aspek akhlak; (3) aspek adab islami; dan (4)
aspek kisah teladan.

Kondisi Awal Pembelajaran Akidah Akhlak di Kelas


Pada tanggal 8 Oktober 2018, peneliti bersama rekan sejawat mendatangi MI
Miftahul ‘Ulum Centong guna melakukan studi awal atau pra-tindakan sebelum
penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai media pembelajaran yang digunakan, bagaimana berlangsungnya
proses pembelajaran yang mencakup aktivitas siswa dan guru, keterlaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, dan hasil belajar peserta didik. Selanjutnya, hasil studi awal
tersebut dijadikan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran dengan menerapkan
metode card sort pada pertemuan selanjutnya dan pada materi yang sama, yakni
Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat Umum.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Istikomah, guru Akidah
Akhlak kelas VI MI Miftahul ‘Ulum Centong, diketahui bahwa metode pembelajaran
yang selama ini diterapkan tidak pernah jauh dari metode ceramah, tanya jawab, serta
4 Ibid., 70.
5 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
8 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

penugasan. Persentase kualitas pelaksanaan pembelajaran pada tahap ini sebesar 73,8%.
Selain itu, dengan KKM 70, tingkat ketuntasan hasil belajar masih tergolong rendah.
Total nilai keseluruhan sebesar 1310, nilai rata-rata kelas 59,5 dengan nilai tertinggi 90,
dan nilai terendah 20. Persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 36,3%, sedang sisanya
masih belum tuntas.
Pelaksanaan Tindakan
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, rincian kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
 Menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar;
 Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
 Merancang dan menyiapkan media yang akan diterapkan selama proses penerapan
metode card sort;
 Menyusun lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran; dan
 Menyusun soal evaluasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober 2018. Pelaksanaan
tindakan terdiri atas satu kali tatap muka dengan alokasi waktu selama 2 x 35 menit.
Rincian kegiatan pada tahap ini yaitu:
a. Kegiatan awal:
 Mengondisikan seluruh siswa agar siap memulai pembelajaran;
 Membuka pembelajaran dengan mengucap salam, meminta ketua kelas untuk
memimpin teman satu kelasnya berdo’a, mengecek kehadiran siswa, dan
menyiapkan seluruh alat yang akan diperlukan dalam pembelajaran;
 Menyampaikan beberapa motivasi supaya siswa lebih rajin dan giat dalam
belajar;
 Sebagai apersepsi, peneliti mengadakan tanya jawab seputar materi yang akan
diajarkan yakni berakhlak di tempat ibadah dan tempat umum;
 Mengadakan ice breaking agar semangat siswa terhadap pembelajaran semakin
meningkat; dan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Kegiatan inti:
 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode card sort;
 Membagikan kertas berisi potongan materi dari setiap kategori kepada seluruh
peserta didik;
 Menginstruksikan kepada peserta didik untuk berkeliling ruangan dalam
rangka mencari rekannya yang memegang kartu dengan kategori sama;
 Menyuruh peserta didik untuk berkumpul sesuai kelompoknya masing-masing
sesuai kategori pada kartu yang mereka pegang;
Alfin Husniyah | 9
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

 Membagikan nomor urut berbentuk es krim kepada masing-masing anggota


kelompok;
 Memberikan instruksi pada setiap kelompok untuk mendiskusikan materi yang
mereka peroleh;
 Menunjuk salah satu anggota kelompok dengan menggunakan metode arisan
untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas; dan
 Menyampaikan penguatan dengan mengemukakan poin-poin penting dari
setiap materi yang dipresentasikan siswa.
c. Kegiatan akhir:
 Membimbing seluruh peserta didik untuk menyimpulkan isi materi;
 Mempersilakan peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang masih
mereka bingungkan;
 Membagikan lembar soal evaluasi kepada seluruh peserta didik untuk
kemudian dikerjakan secara individu;
 Setelah selesai, siswa mengumpulkan lembar kerja mereka kepada peneliti dan
teman sejawat yang bertugas; dan
 Menutup pembelajaran dengan mengajak siswa berdo’a dan mengucap salam.
3. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan bantuan teman
sejawat. Pada tahap ini, hal yang diamati adalah mengenai pelaksanaan pembelajaran
yang mencakup tujuh poin utama, yang pada masing-masing poin dijabarkan kembali
ke dalam tiga butir pernyataan. Pedoman penskoran menggunakan skala 1-4, dengan
kategori mulai dari sangat rendah, rendah, tinggi, hingga sangat tinggi. Hal yang
menjadi objek dalam observasi mencakup perhatian siswa terhadap pembelajaran,
minat siswa terhadap pembelajaran, aktivitas siswa, semangat belajar, suasana belajar
riuh menyenangkan, keadaan pembelajaran tertib, dan pelaksanaan pembelajaran
tertib.
4. Refleksi
Peneliti dengan bantuan teman sejawat melakukan kegiatan evaluasi dan
refleksi terhadap kegiatan yang baru saja usai dilsanakan, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap observasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
menemukan kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

Hasil Penelitian
1. Hasil Observasi
a. Observasi pembelajaran
Selama kegiatan berlangsung, peneliti dengan bantuan teman sejawat
melakukan observasi untuk melihat bagaimana aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut didapati
10 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

bahwa kualitas proses belajar mengajar yang berlangsung sudah mengalami


peningkatan jika dibandingkan dengan proses belajar mengajar pada saat pra-
tindakan dilaksanakan. Siswa nampak lebih lebih nyaman dan antusias selama
mengikuti pembelajaran. Berikut uraian hasil pengamatan terhadap proses
pembelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan:
Berdasarkan tabel hasil akumulasi pengamatan proses pembelajaran, dapat
diketahui bahwa perhatian siswa terhadap pembelajaran masuk kategori tinggi,
minat siswa terhadap pelajaran masuk kategori tinggi, aktivitas siswa masuk
kategori tinggi, semangat belajar masuk kategori tinggi, suasana belajar riuh
menyenangkan masuk kategori sangat tinggi, keadaan pembelajaran tertib masuk
kategori tinggi, dan pelaksanaan pembelajaran lancar masuk kategori sangat
tinggi. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa persentase kualitas
pembelajaran pada tahap ini mencapai 84,5%.
b. Observasi hasil belajar
Data nilai hasil belajar diperoleh melalui tes tertulis. Intrumen tes yang
digunakan berupa lembar evaluasi. Data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa
dengan KKM 70, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa sudah tergolong tinggi.
Total nilai keseluruhan sebesar 1626,1, nilai rata-rata kelas 73,9, dengan nilai
tertinggi 93,3, dan nilai terendah 33,3. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
sebesar 81,8%, sedang sisanya masih belum tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pemahaman siswa mengenai konsep Berakhlak di Tempat Ibadah dan Tempat
Umum sudah tinggi.
2. Hasil Refleksi
Berdasarkan hasil analisis observasi pelaksanaan pembelajaran, terdapat
aspek yang pada tahap sebelumnya yakni pra-tindakan masih berkategori tinggi, pada
tahap pelaksanaan tindakan sudah menjadi kategori sangat tinggi. Rincian lebih
lengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Perhatian siswa terhadap pembelajaran sudah mengalami peningkatan;
b. Minat siswa terhadap pembelajaran sudah semakin tinggi;
c. Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan;
d. Semangat belajar pada siswa semakin tinggi;
e. Suasana belajar meskipun riuh akan tetapi menyenangkan karena terarah pada
kegiatan pembelajaran;
f. Proses pembelajaran berlangsung semakin tertib; dan
g. Pelakasanaan pembelajaran semakin lancar.
Dari hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran
secara keseluruhan sudah berjalan semakin baik. Walau demikian, pembelajaran
dengan penerapan metode ini masih perlu dilakukan perbaikan kembali. Beberapa
langkah perbaikan yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran berikutnya di luar
penelitian ini adalah seperti penguasaan materi dan penguasaan kelas.
Alfin Husniyah | 11
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

Sementara untuk hasil belajar siswa, dengan KKM 70 dan persentase


ketuntasan hasil belajar pada tahap pelaksanaan tindakan sudah mencapai 81,8%,
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai,
yakni sebanyak lebih dari 75% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Oleh
karena indikator keberhasilan tersebut telah tercapai, penelitian ini cukup
dilaksanakan dalam 1 siklus saja dan tidak perlu berlanjut ke siklus berikutnya.

Pembahasan
Dalam rangka mengetahui keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas kali ini,
maka dibutuhkan adanya perbandingan antara nilai evaluasi pada tahap pra-tindakan
dan nilai evaluasi pada tahap pelaksanaan tindakan. Hal tersebut dapat dilihat melalui
tabel perbandingan nilai hasil evaluasi. Dari tabel perbandingan nilai hasil evaluasi
antara tahap pra-tindakan dengan tahap pelaksanaan tindakan, dapat disimpulkan bahwa
dari 24 siswa yang mengikuti tes, total siswa yang nilainya sudah berada di atas KKM
yakni 70 atau telah tuntas berjumlah sebanyak 18 siswa. Dengan demikian terjadi
peningkatan yang cukup signifikan dari yang sebelumnya pada tahap pra-tindakan,
ketuntasan hasil belajar hanya sebesar 36,3% atau sejumlah 8 siswa menjadi 81,8%
pada tahap pelaksanaan tindakan. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan, dari
yang sebelumnya atau pada tahap pra-tindakan hanya sebesar 59,5 menjadi 73,9 pada
tahap pelaksanaan tindakan. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman
dan keterampilan siswa terhadap materi pelajaran.
Sementara itu, berdasarkan hasil observasi pembelajaran, nampak adanya
beberapa peningkatan. Berdasarkan tabel perbandingan hasil observasi antara tahap pra-
tindakan dengan tahap pelaksanaan tindakan di atas dapat diketahui adanya indikasi
peningkatan pada beberapa hasil observasi proses pembelajaran. Pertama, pada butir
pernyataan perhatian siswa terhadap pembelajaran dari yang sebelumnya memiliki rata-
rata skor 2,66 naik menjadi 3. Kedua, pada butir pernyataan minat siswa terhadap
pembelajaran dari yang sebelumnya memiliki rata-rata skor 2,66 naik menjadi 2,33.
Ketiga, pada butir pernyataan aktivitas siswa dari yang sebelumnya memiliki rata-rata
skor 3 naik menjadi 3,33. Keempat, pada butir pernyataan semangat belajar dari yang
sebelumnya memiliki rata-rata skor 3,33, tetap bertahan dengan rata-rata tersebut pada
tahap pelaksanaan tindakan. Kelima, pada butir pernyataan suasana belajar riuh
menyenangkan dari yang sebelumnya memiliki rata-rata skor 2,66 berhasil naik menjadi
3,66. Keenam, pada butir pernyataan keadaan pembelajaran tertib dari yang sebelumnya
memiliki rata-rata skor 2,33 berhasil naik menjadi 3. Terakhir pada butir pernyataan
pelaksanaan pembelajaran lancar, dari yang sebelumnya memiliki rata-rata skor 4,
berhasil bertahan dengan rata-rata tersebut pada tahap pelaksanaan tindakan.
Sementara jika dilihat dari segi kategori, pada tahap pra-tindakan terdapat satu
butir instrumen yang rendah, lima butir berkategori tinggi, dan satu butir berkategori
sangat tinggi. Sementara pada tahap pelaksanaan tindakan, hasil observasi menunjukkan
12 | Alfin Husniyah
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

bahwa terdapat lima butir pernyataan berkategori tinggi, dua butir pernyataan
berkategori sangat tinggi, dan sudah tidak ada lagi butir pernyataan yang masuk
kategori rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan
kualitas proses pembelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan jika dibandingkan
dengan hasil observasi pada tahap pra-tindakan. Prosentase kualitas proses
pembelajaran pada tahap pra-tindakan sebesar 73,8% lalu mengalami peningkatan
menjadi sebesar 84,5% pada tahap pelaksanaan tindakan.

Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa melalui
pengimplementasian metode card sort, hasil belajar Akidah Akhlak siswa kelas V MI
Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019 berhasil mengalami peningkatan
yang berarti. Peningkatan hasil belajar siswa diketahui melalui nilai rata-rata yang
sebelumnya pada tahap pra-tindakan sebesar 59,5 meningkat menjadi 73,9 pada tahap
pelaksanaan tindakan. Jumlah siswa yang melampaui kriteria ketuntasan minimal
(KKM) juga mengalami peningkatan, dari yang sebelumnya pada tahap pra-tindakan
sebesar 36,3% meningkat menjadi 81,8% pada tahap pelaksanaan tindakan. Tidak
sampai di situ saja, peningkatan juga terjadi pada kualitas pembelajaran. Hal tersebut
dapat diidentifikasi melalui peningkatan persentase setiap butir pengamatan yang secara
keseluruhan pada pra-tindakan sebesar 73,8% meningkat menjadi 84,5% pada tahap
pelaksanaan tindakan.
Berangkat dari kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan metode card sort, khususnya pada pembelajaran Akidah Akhlak jenjang
Madrasah Ibtidaiyah hendaknya dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
2. Guru diharap mampu untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengemas
pembelajaran melalui pilihan berbagai alternatif metode yang ada dengan tetap
menyesuaikan pada materi yang akan diajarkan. Sehingga kualitas pembelajaran dan
hasil belajar siswa dapat meningkat, khususnya di kelas V MI Mitahul ‘Ulum
Centong Tahun Pelajaran 2018/2019.

Daftar Pustaka
Ginting, Abdurrahman. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Humaniora, 2012.

Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,


2010.
Alfin Husniyah | 13
Implementasi Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Centong Tahun Pelajaran 2018/2019

Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
di Madrasah.

Das könnte Ihnen auch gefallen