Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Number 8
Yulianto Ade Prasetya1, Retna Hermawati2, Ike Yuyun Winarsih3, Merinsa Chorry Hartono4,
Kharisma Aprilia Pratiwi5, dan Dita Nur Rochimah6
1,2,3,4,5,6
Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medik, STIKES Rumah Sakit Anwar Medika
Jalan Raya By Pass Krian Km. 33 Sidoarjo
*yuliantoadeprasetya@gmail.com
Abstract:
Background: Methicillin-resistant Staphyloccocus aureus (MRSA) is an isolate that is resistant to the
antibiotic methicillin and beta lactam group. The incidence of MRSA associated with nosocomial
infections in various parts of the world is very high, but research on its spread in community infections is
rarely reported.
Purpose: This study aims to detect the presence of phenotypic MRSA in food samples in Sidoarjo.
Methods: The food samples (cilok, fried foods and tempura) collected were then weighed, diluted, and
cultured in a selective medium and differential namely Manitol Salt agar. The yellow-colored colonies
were then continued with microscopic testing and biochemical tests to distinguish between
Staphylococcus species.
Result: Thirty eight collected Staphyloccus aureus isolates were then screened using Oxacillin 1 µg and
there were eight (8) isolates that were positive for MRSA according to the criteria of the Clinical
Laboratory Standart Institutre (CLSI). Eight of the isolates were tested for antibiotic sensitivity with the
Kirby-Bauer method with Chloramphenicol 30 µg and Cotrimoxazole 25 µg. Eight MRSA (21%) isolates
were resistant to Chloramphenicol and only four isolates were resistant to Cotrimoxazole.
Conclusion: The presence of MRSA isolates in community infections needs to be watched out for
considering these genes can be transmitted and spread between bacterial species.
Keywords: MRSA, Staphylococcus aureus, Food, Sidoarjo
PENDAHULUAN
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 55
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
tersebut diambil lagi dan dilarutkan kelebihan reagen, jangan dicuci dengan
dalam 9 ml aquadest steril. Pada larutan air lalu direndam apusan dalam alkohol
terakhir tersebut diambil sebanyak 1 ml 96% selama 30 detik dan dicuci apusan
(10-5) dan 0.1 ml (10-6) kemudian dengan air mengalir secara hati-hati
diinokulasikan pada agar MSA di kemudian diwararnai dengan safranin
cawan Petri. Semua sampel yang didiamkan selama 1 menit sebagai
diinokulasikan pada agar MSA pewarna pembanding lalu dicuci
diinkubasi selama 24 jam suhu 370C kembali safranin yang berlebihan
kemudian diamati. Koloni berwarna dengan air mengalir dan langkah
kuning yang terbentuk merupakan terakhir preparat yang sudah dicuci
indikasi adanya bakteri Staphylococcus dikeringkan dan amati dibawah
aureus pada sampel tersebut. Koloni mikroskop dengan perbesaran 1000x
yang tumbuh tersebut diinokulasikan menggunakan minyak imersi6.
pada medium Nutrien agar (NA) untuk
identifikasi uji mikroskopis dan Uji Motilitas
karakteristik biokimia. Uji Motilitas dilakukan dengan
menginokulasikan inokulum
Pewarnaan Gram menggunakan jarum tanam tajam secara
Preparat apusan dibuat dengan tegak lurus ke dalam media agar tegak
menginokulasikan satu ose koloni pada SIM (Sulfide Indol Motility). Usahakan
gelas obyek yang sudah ditetesi dengan jarum tanam tajam jangan sampai
aquadest steril kemudian digeser- menyentuh dasar tabung reaksi. Biakan
geserkan hingga membentuk lingkaran kemudian diinkubasi selama 24 jam
seperti uang logam. Preparat kemudian suhu 370C. Adanya koloni biakan diatas
dialirkan diatas api bunsen hingga air permukaan medium menandakan bahwa
mengering. Preparat apusan yang sudah bakteri tersebut motil/ bergerak6.
dibuat kemudiaan ditetesi dengan
pewarna dasar Kristal violet, biarkan 1- Uji Katalase
2 menit lalu dicuci kelebihan pewrana Sebanyak satu ose koloni yang
dengan air mengalir secara hati-hati. tumbuh diinokulasikan pada gelas
Apusan ditetesi dengan lugol atai obyek steril. Teteskan larutan hidrogen
iodine, biarkan 1-2 menit dibuang peroksida (H2O2) 3% sebanyak 1 tetes
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 57
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
pada gelas obyek tersebut. Reaksi Satu ose koloni di Inokulasikan dalam
positif ditandai dengan terbentuknya medium MR-VP dengan jarus ose
gelembung gas6. secara aseptik dan diinkubasi biakan
selama 24 jam pada suhu 370C. Biakan
Uji Indol kemudian ditambahkan sebanyak 10
Uji Indol dilakukan dengan tetes reagen Barrit dan kocok perlahan
menyiapkan media agar miring SIM kemudian biarkan 15 menit lalu
pada tabung reaksi. Inokulasikan bakteri diamati6.
sebanyak satu ose dalam tabung reaksi
yang berisi media SIM tersebut. Uji Penggunaan Sitrat
Inkubasikan biakan selama 24 jam pada Uji penggunaan sitrat dilakukan
suhu 370C. Setelah itu ditetesi dengan dengan menyiapkan medium agar
pereaksi kovac sebanyak 10 tetes lalu miring Simmon Sitrat pada tabung
dikocok secara perlahan dan diamati reaksi. Inokulasikan biakan kedalam
warna yang terjadi6. media dengan jarum ose secara aseptik
Uji Metil Merah dan diinkubasi selama 24-48 jam pada
Uji Metil Merah dilakukan suhu 370C kemudian diamati. Adanya
dengan menyiapkan kaldu Metil Red- koloni berwarna biru menandakan
Voges Proskauer (MR-VP) dalam bakteri tersebut mampu menggunakan
tabung reaksi sebanyak 5 mL. Satu ose sitrat sebagai sumber energi 6.
koloni diinokulasikan dalam medium
MR-VP dengan jarus ose secara aseptik Uji Urease
dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu Uji urease dilakukan dengan
370C. Kemudian biakan ditambahkan menggunakan media kaldu urease yang
sebanyak lima tetes indikator metil telah diinokulasikan sebanyak 1 (satu)
merah lalu diamati perubahan warna ose koloni. Biakan kemudian diinkubasi
yang terjadi setelah 15 menit6. selama 24-48 jam pada suhu 370C.
Adanya warna media yang berubah dari
Uji Voges Proskauer kuning mejadi pink menandakan bahwa
Uji Voges Proskauer dilakukan bakteri mempunyai enzim urease6.
dengan menyiapkan kaldu MR-VP
dalam tabung reaksi sebanyak 5 mL.
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 58
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 60
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 61
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
DAFTAR PUSTAKA
1. Faden A. Methicillin-resistant Available from:
Staphylococcus aureus (MRSA) https://doi.org/10.1016/j.cell.201
screening of hospital dental clinic 8.05.039
surfaces. Saudi Journal 5. Paternina-de la Ossa R, Prado SI
Biological Science. 2018;4–7. do, Cervi MC, Lima DAF dos S,
Available from: Martinez R, Bellissimo-
https://doi.org/10.1016/j.sjbs.201 Rodrigues F. Is community-
8.03.006 associated methicillin-resistant
2. Prasetya Y.A. Identifikasi Gen Staphylococcus aureus (CA-
Ctx-M pada Esherichia coli MRSA) an emerging pathogen
Penghasil Extended Spectrum among children in Brazil?
Beta-Lactamases (ESBLs) di Brazilian Journal Infection
RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Disease. 2018;2(5):371–6.
Journal Teknologi Laboratorium. 6. Brown A. 2011. Benson:
2017;6(2):56–60. Microbiological Application Lab
3. Bhakyashree K, Kannabiran K. Manual Eight Edition. The
Actinomycetes mediated McGraw-Hill Companies.
targeting of drug resistant MRSA 7. Basanisi MG, La Bella G, Nobili
pathogens. Journal of King Saud G, Franconieri I, La Salandra G.
University – Science. 2018;0–4. Genotyping of methicillin-
Available from: resistant Staphylococcus aureus
https://doi.org/10.1016/j.jksus.20 (MRSA) isolated from milk and
18.04.034 dairy products in South Italy.
4. Liu Y, Bai P, Woischnig AK, Food Microbiol. 2017;62:141–6.
Charpin-El Hamri G, Ye H, Available from:
Folcher M, et al. Immunomimetic http://dx.doi.org/10.1016/j.fm.20
Designer Cells Protect Mice from 16.10.020
MRSA Infection. Cell. 8. Prasetya Y.A. Deteksi Gen SHV
2018;174(2):259–270.e11. pada Isolat Klinik Escherichia
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 64
Yulianto Ade Prasetya, dkk., Deteksi Fenotipik Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Pada
Sampel Makanan Di Sidoarjo
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 7, No. 1, Juni 2019
Hlm. 55 – 65, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M 65