Sie sind auf Seite 1von 20

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, HUTANG JANGKA PANJANG DAN

PENDAPATAN TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN DENGAN


HARGA JUAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR PADA BEI TAHUN 2012-2016

Herman Kurniawan1), Patricia Diana Paramita2), Abrar Oemar3)


1)
MahasiswaJurusanAkuntansiFakultasEkonomiUniversitasPandanaranSemarang
2), 3)
DosenJurusanAkuntansiFakultasEkonomiUniversitasPandanaran Semarang

ABSTRACT

This research aims for knowing whether production costs, long-term liabilities and
revenue affect to selling price, for knowing whether production costs, long-term liabilities,
revenue and selling price affect to net profit and knowing whether the selling price mediates the
effect of production costs, long-term liabilities and revenue to net profit.
The population in this research is manufacturing companies in the consumer goods
sector industry listed on the IDX from 2012-2016 with a total of 20 companies. The data
technique analysis used are descriptive test, classic assumption test, 2 phase linear regression
analysis, model suitability test and path interpretation and direct and indirect influence test.
The results of this research indicate that production cost and income have a significant
positive effect to selling price while long term liabilities have a not significant negative effect to
selling price. Production cost has a significant negative effect to net profit while long term
liabilities has significant positif effect to net profit and revenue has not significant positif effect
to net profit. Selling price has a significant positive effect to net profit, selling price mediates
the effect of production cost and revenue to net profit and selling price can not mediate the
effect of long term liabilities to net profit.
Based on this research, it is expected that the company can minimize production costs
and increase selling prices, revenues and long-term liabilities, so that it will increase net
income.

Keywords: Production cost, long-term liabilities, revenue, selling price, net profit.

PENDAHULUAN
Di era modern sekarang ini, perusahaan produk yang efektif dan efisien akan
besar seperti perusahaan manufaktur berpengaruh terhadap besar kecilnya laba
bersaing ketat untuk menghasilkan produk suatu perusahaan. Untuk membuat
unggulan dan berkualitas. Dalam hal ini, perusahaan memiliki laba bersih yang besar,
perusahaan yang dapat bertahan dan hal tersebut salah satunya dapat diwujudkan
bersaing adalah perusahaan yang dapat dengan menentukan harga jual produk yang
menentukan harga jual produk secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan
efektif dan efisien. Penentuan harga jual masyarakat. Adapun yang dimaksud laba

Journal Of Accounting 2018 1


bersih menurut Hery (2013:46) adalah laba Untuk menghitung laporan laba rugi suatu
bersih berasal dari transaksi pendapatan, perusahaan, salah satunya adalah
beban, keuntungan, dan kerugian. Besar melakukan pengurangan terhadap beban
atau kecilnya laba bersih, salah satunya bunga obligasi bagi perusahaan peminjam
dipengaruhi oleh jumlah biaya yang hutang obligasi atau penambahan bunga
dikeluarkan dalam proses memproduksi obligasi bagi perusahaan yang
suatu produk atau dikenal dengan istilah meminjamkan saham obligasi. Oleh karena
biaya produksi. Menurut Sujarweni itu, dapat disimpulkan bahwa hutang jangka
(Akuntansi Biaya, 2015:2) biaya produksi panjang dapat berpengaruh terhadap laba
adalah biaya- biaya yang digunakan untuk bersih perusahaan..
kepentingan kegiatan manajemen perusahan Selain ketiga variabel yaitu biaya
industri, yang meliputi bahan baku, biaya produksi, hutang jangka panjang dan harga
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead jual yang dapat mempengaruhi laba bersih
pabrik, penyimpanan dan penjualan perusahaan, ada satu lagi variabel yang
produk jadi. berpengaruh signifikan terhadap laba bersih

Selain harga jual dan biaya produksi, yaitu pendapatan. Menurut Hery (2013:46),

hal yang sangat berpengaruh terhadap laba pendapatan adalah arus masuk aktiva atau

perusahaan adalah kewajiban atau hutang. peningkatan lainnya atas aktiva atau

Menurut Jusup (Dasar – Dasar Akuntansi, penyelesaian kewajiban entitas (atau

2011:29), kewajiban adalah utang yang kombinasi dari keduanya) dari pengiriman

harus dibayar oleh perusahaan dengan uang barang, pemberian jasa, atau aktiva lainnya

atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang merupakan operasi utama atau operasi

yang akan datang. Dengan kata lain, sentral perusahaan, sedangkan menurut

kewajiban merupakan tagihan para kreditur Riyono (2012) pendapatan adalah

kepada perusahaan. Ditinjau dari waktu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan

pelunasannya, di dalam akuntansi sendiri, aktivitas entitas yang biasa dan dikenal

hutang dibagi menjadi dua macam yaitu dengan sebutan yang berbeda seperti

hutang jangka pendek atau current penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalty,

liabilities dan hutang jangka panjang atau dan sewa. Didalam laporan rugi laba sendiri

long term liabilities. Hutang lancar sendiri pendapatn menjadi komponen penting

adalah hutang yang jangka waktu selain biaya untuk menentukan laba

pembayarannya tidak lebih dari satu tahun ataupun rugi. Oleh karena itu, dapat

dan hutang tidak lancar atau hutang jangka dipastikan bahwa pendapatan berpengaruh

panjang sendiri adalah hutang yang jangka terhadap laba bersih perusahaan.

waktunya lebih dari satu tahun. Salah satu

Journal Of Accounting 2018 2


Adapun hubungan antara biaya Jangka Panjang dan Pendapatan terhadap
produksi, hutang jangka panjang, Laba Bersih Perusahaan dengan Harga Jual
pendapatan, harga jual dan laba bersih sebagai Variabel Intervening pada
perusahaan dapat kita amati pada laporan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
keuangan perusahaan manufaktur yang ada Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa
di Indonesia dan salah satunya adalah Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2016.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Perusahaan TELAAH PUSTAKA
Manufaktur adalah perusahaan yang Definisi Laba Bersih
mengolah barang mentah menjadi barang Laba bersih adalah kelebihan seluruh
jadi. Perusahaan manufaktur adalah salah pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu
satu perusahaan yang memberikan periode tertentu setelah dikuarangi pajak
kontribusi pemasukan terbesar untuk negara penghasilan yang disajikan dalam bentuk
ini. Jumlah perusahaan manufaktur yang laporan laba rugi. Menurut Themin (2012)
terdaftar di Bursa Efek sendiri yaitu 131 laba adalah kenaikan manfaat ekonomi
perusahaan terdaftar (Update 16 November selama suatu periode akuntansi (misalnya:
2016). Yang mana terdiri dari 3 sektor kenaikan aset atau penurunan kewajiban)
industri diantaranya sektor industri dasar yang menghasilkan peningkatan ekuitas,
dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor selain yang menyangkut transaksi dengan
industri barang konsumsi. Salah satu sektor pemegang saham. Laba bersih dapat
utama yang sangat berpengaruh terhadap berarti berbeda-beda sehingga selalu
pemasukan negara ini adalah sektor industri membutuhkan klarifikasi. Laba bersih
barang konsumsi. Karena dalam sektor ini,
yang ketat berarti setelah semua
menyediakan kebutuhan primer maupun
pemotongan (sebagai lawan hanya
sekunder yang dibutuhkan manusia setiap
pemotongan tertentu yang digunakan
harinya.
terhadap laba kotor atau marjin).
Oleh karena itu, berdasarkan latar
Laba bersih biasanya mengacu pada
belakang masalah, fenomena masalah dan
angka laba sebelum dikurangi
research gap yang telah disampaikan,
pajak perusahaan, dalam hal ini istilah
penulis memperkirakan ada hubungan
yang sering digunakan adalah laba bersih
antara biaya produksi, hutang jangka
sebelum pajak (earning before tax atau
panjang, pendapatan, harga jual dan laba.
EBT).Menurut Kasmir (2011:303)
Sehingga penulis sangatlah tertarik untuk
menyatakan bahwa pengertian laba bersih
menguji dan melakukan penelitian kembali
(Net Profit) merupakan laba yang telah
tentang Pengaruh Biaya Produksi, Hutang

Journal Of Accounting 2018 3


dikurangi biaya-biaya yang merupakan produksi yang terdiri dari biaya bahan baku
beban perusahaan dalam suatu periode langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
tertentu termasuk pajak. biaya overhead pabrik. Biaya produksi
Definisi Harga Jual membentuk harga pokok produksi yang
Menurut Amstrong (2011) harga adalah digunakan untuk menghitung harga pokok
suatu nilai tukar yang bisa disamakan produk jadi dan harga pokok produk pada
dengan uang atau barang lain untuk akhir periode akuntansi masih dalam proses.
manfaat yang diperoleh dari suatu barang Definisi Hutang Jangka Panjang
atau jasa bagi seseorang atau kelompok Hutang jangka panjang merupakan
pada waktu tertentu dan tempat tertentu, hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan
sedangkan jual berasal dari kata harus dilunasi dalam waktu yang relatif
penjualan. Sedangkan menurut Anggadini lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka
(2010:165) penjualan adalah aktivitas panjang biasanya dalam satu periode
memperjualbelikan barang dan jasa kepada akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan
konsumen. lebih. Menurut Yusuf (Jurnal Manajemen,
Berdasarkan kedua pengertian dia atas, 2018) hutang jangka panjang adalah hutang
dapat disimpulkan arti dari harga jual yang dimiliki oleh perusahaan dan harus
adalah jumlah moneter yang dibebankan dilunasi dalam waktu yang relatif lama.
oleh produsen kepada konsumen atas Jatuh tempo pelunasan hutang jangka
barang dan atau jasa yang diperolehnya panjang biasanya dalam satu periode
senilai biaya produksi ditambah dengan akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan
keuntungan yang diharapkan oleh produsen. lebih.
Definisi Biaya Produksi Definisi Pendapatan
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang Pendapatan adalah seluruh penerimaan
digunakan dalam proses produksi meliputi baik berupa uang maupun berupa barang
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja yang berasal dari pihak lain maupun hasil
langsung dan biaya overhead pabrik yang industri yang dinilai atas dasar sejumlah
jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan uang dari harta yang berlaku saat itu.
jenis biaya lain.Menurut Siregar (2013:23) Menurut Sumitro dalam Prakoso (2013)
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi pendapatan merupakan jumlah barang dan
untuk memperoleh barang atau jasa yang jasa yang memenuhi tingkat hidup
diharapkan memberi manfaat sekarang atau masyarakat, dimana dengan adanya
masa yang akan datang. Sedangkan pendapatan yang dimiliki oleh setiap jiwa
menurut Bustami (2010:11) biaya produksi disebut dengan pendapatan perkapita
adalah biaya yang digunakan dalam proses dimana pendapatan perkapita menjadi tolok

Journal Of Accounting 2018 4


ukur kemajuan atau perkembangan Sampel
ekonomi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
Model Penelitian karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
Gambar 2.1
Pengaruh Biaya Produksi, Hutang tidak mungkin mempelajari semua yang ada
Jangka Panjang dan Pendapatan pada populasi. Apa yang dipelajari dari
terhadap Laba Bersih Perusahaan
dengan Harga Jual sebagai Variabel sampel, kesimpulannya akan dapat
Intervening diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang dialami dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili),
(Sugiyono, 2010:81). Adapun metode
sampling yang saya gunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive
sampling. Yang mana pada metode ini
dibutuhkan persyaratan khusus dalam
penentuan sampelnya.
Adapun sampel yang saya gunakan

METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah 100 laporan

Populasi dan Sampel keuangan perusahaan manufaktur. Dimana

Populasi terdiri dari 20 perusahaan manufaktur

Menurut Sugiyono (2011) menyatakan sektor industri barang konsumsi selama 5

bahwa populasi adalah wilayah generalisasi tahun dari 2012 sampai 2016.

yang terdiri atas obyek atau subyek yang Jenis dan Sumber Data

mempunyai kualitas dan karakteristik Jenis Data

tertentu yang ditetapkan oleh penelitian Data adalah sekumpulan informasi atau

untuk dipelajari dan kemudian ditarik nilai yang diperoleh dari pengamatan

kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini (obsevasi) suatu objek. Jenis data yang

meliputi seluruh perusahaan manufaktur digunakan pada penelitian ini adalah data

sektor industry dan barang konsumsi yang kuantitatif. Data kuantitatif sendiri adalah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode data yang berhubungan dengan angka.

2012 – 2016 dengan jumlah 20 perusahaan Selain menggunakan data kuantitatif,

terdaftar yang meliputi perusahaan penelitian ini juga menggunakan data

pengolahan makanan dan minuman, rokok, sekunder. Data sekunder sendiri adalah data

farmasi, kosmetik dan barang keperluan yang diperoleh atau dikumpulkan dan

rumah tangga, serta peralatan rumah tangga. disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau

Journal Of Accounting 2018 5


yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Indofood CPB Sukses makmur Tbk pada
Biasanya sumber tidak langsung berupa tahun 2016 dan nilai minimum sebesar
data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. 50,90 Milyar Rupiah oleh PT Pyridam
Sumber Data Farma Tbk pada tahun 2012. Sedangkan
Sumber data adalah tempat suatu data standar deviasi untuk biaya produksi
diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini sebesar 6.412,35 Milyar yang artinya
menggunakan laporan keuangan dan variasi sebaran data dari biaya produksi
laporan tahunan perusahaan yang diperoleh sebesar 6.412,35 Milyar.
dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) Sedangkan nilai rata – rata untuk
yaitu idx.com. hutang jangka panjang Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang
HASIL DAN ANALISIS Konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek

Uji Deskriptif Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2016

Pada laporan keuangan Perusahaan adalah 710,28 Milyar Rupiah dengan nilai

Manufaktur Sektor Industri Barang maksimum sebesar 4.237 Milyar Rupiah

Konsumsi tahun 2012-2016 yang tertera di oleh PT Indofood CPB Sukses Makmur

Bursa Efek Indonesia dapat dihitung nilai Tbk pada tahun 2014 dan nilai minimum

minimum, maksimum, rata – rata dan sebesar 22.2 Milyar Rupiah oleh PT

standart deviasi masing – masing variabel Pyridam Farma Tbk pada tahun 2015.

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Sedangkan standar deviasi untuk hutang

Tabel 4.1 jangka panjang sebesar 1.053,64 Milyar


Uji Deskriptif yang artinya variasi sebaran data dari
hutang jangka panjang sebesar 1.053,64
Milyar.
Selain itu, nilai rata – rata untuk
pendapatan Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
Sumber : Data sekunder diolah, 2018
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
Dari uji deskriptif diatas dapat
2012-2016 adalah 13.384,30 Milyar Rupiah
dijelaskan bahwa nilai rata – rata untuk
dengan nilai maksimum sebesar 95.466,6
biaya produksi Perusahaan Manufaktur
Milyar Rupiah oleh PT Hanjaya Mandala
Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Sampoerna Tbk pada tahun 2016 dan nilai
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
minimum sebesar 176,70 Milyar Rupiah
dari tahun 2012-2016 adalah 4.771,63
oleh PT Pyridam Farma Tbk pada tahun
Milyar Rupiah dengan nilai maksimum
2012. Sedangkan standar deviasi untuk
sebesar 22.469,40 Milyar Rupiah oleh PT
Journal Of Accounting 2018 6
pendapatan sebesar 22.314,74 Milyar yang nilai residual mengikuti distribusi normal.
artinya variasi sebaran data dari pendapatan Uji ini menggunakan Uji Kolmogorov
sebesar 22.314,74 Milyar. Smirnov. (Ghozali, 2011). Uji normalitas
Nilai rata – rata untuk total harga jual data dilakukan dengan menggunakan Uji
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari
Barang Konsumsi yang terdaftar pada uji normalitas pada penelitian ini adalah
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun sebagai berikut:
2012-2016 adalah 6.306,89 Milyar Rupiah Tabel 4. 2
Uji Normalitas Tahap I
dengan nilai maksimum sebesar 28.037,20
Milyar Rupiah oleh PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk pada tahun 2016 dan nilai
minimum sebesar 56,20 Milyar Rupiah oleh
PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2012.
Sedangkan standar deviasi untuk harga jual
sebesar 8.684 Milyar yang artinya variasi
sebaran data dari harga jual sebesar 8.684
Milyar. Sumber : Data diolah, 2018
Selain itu, nilai rata – rata untuk laba
bersih Perusahaan Manufaktur Sektor Tabel 4. 3
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar Uji Normalitas Tahap II
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun
2012-2016 adalah 1.535,78 Milyar Rupiah
dengan nilai maksimum sebesar 12.762,20
Milyar Rupiah oleh PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk pada tahun 2016 dan nilai
minimum sebesar 1,7 Milyar Rupiah oleh
PT Langgeng Makmur Industry Tbk pada
tahun 2014. Sedangkan standar deviasi
Sumber : Data diolah,2018
untuk laba bersih sebesar 2.735,86 Milyar
Dari tabel diatas, dapat diketahui
yang artinya variasi sebaran data dari laba bahwa data variabel biaya produksi (X1),
bersih sebesar 2.735,86 Milyar. hutang jangka panjang (X2), pendapatan
Uji Normalitas (X3), harga jual (Y1) dan laba bersih (Y2)
Uji normalitas diperlukan untuk berdistribusi normal karena nilai asymp.
melakukan pengujian-pengujian variabel sig. (2-tailed) lebih dari 0,05.
lainnya dengan mengasumsikan bahwa

Journal Of Accounting 2018 7


Uji Multikolinearitas Tabel 4.5
Uji Multikolinearitas tahap 2
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan linear
antar variabel independen dalam model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya
Sumber : Data diolah, 2018
hubungan linear antar variabel independen
dalam model regresi. Ada tidaknya masalah Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa
multikolienaritas dalam regresi dapat dilihat variabel hutang jangka panjang (X2)
dengan nilai Variance Inflactor Factor mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan
(VIF) yang kurang dari 10 dan nilai memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10.
tolerance lebih dari 0,10. Adapun hasil Uji Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Multikolinearitas pada penelitian ini adalah variabel hutang jangka panjang tidak terjadi
sebagai berikut: multikolinearitas, sedangkan variabel biaya
Tabel 4.4 produksi (X1), pendapatan (X3) dan harga
Uji Multikolinearitas tahap 1 jual (Y1) terjadi masalah multikolinearitas
karena nilai VIF lebih dari 10 dan memiliki
nilai Tolerance kurang dari 0,10.

Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data diolah,2018

Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa Uji heteroskedastisitas adalah uji yang
variabel hutang jangka panjang (X2) menilai apakah ada ketidaksamaan varian
mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan dari residual untuk semua pengamatan pada
memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10. model regresi linear. Uji heteroskedastisitas
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bertujuan untuk menguji apakah dalam
variabel hutang jangka panjang tidak terjadi model regresi terjadi ketidaksamaan
multikolinearitas, sedangkan variabel biaya variance residual dari satu pengamatan ke
produksi (X1) dan pendapatan (X3) terjadi pengamatan yang lain. Jika variance dari
masalah multikolinearitas karena nilai VIF residual satu pengamatan ke pengamatan
lebih dari 10 dan memiliki nilai Tolerance yang lain tetap,maka disebut
kurang dari 0,10. homoskedastisitas. Akan tetapi jika berbeda
disebut hetereskodestisitas. Regresi yang
baik adalah regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas (Priyatno, 2012:158).
Untuk mengetahui ada tidaknya

Journal Of Accounting 2018 8


heteroskedastisitas yaitu dengan variabel biaya produksi (X 1), hutang jangka
menggunakan uji Glejter, yang mana jika panjang (X2), pendapatan (X3) dan harga
nilai signifikan lebih dari 0,05 maka tidak jual (Y1) tidak terjadi heteroskedastisitas.
terjadi heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier 2 Tahap
Tabel 4.6 Analisis regresi linier 2 tahap adalah
Uji Heteroskedastisitas Tahap 1
analisis yang digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis dalam
penelitian ini memiliki 2 tahap atau Two
Stage Least Square (2SLS).
Sumber : Data diolah,2018
Tabel 4.8
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa Uji Regression Tahap I
variabel hutang jangka panjang (X2)
mempunyai nilai Sig. lebih dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel hutang jangka panjang tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan variabel
Sumber : Data diolah, 2018
biaya produksi (X1), pendapatan (X3) dan
harga jual (Y1) terjadi masalah Dari tabel 4.8 diatas pada tabel

heteroskedastisitas karena nilai Sig. kurang Standardized Coefficients dapat dirumuskan

dari 0,05. persamaan regresi seperti berikut :


Y1 = 0,692X1-0,013X2+0,325X3- 0,802
Tabel 4.7
Uji Heteroskedastisitas Tahap II
Tabel 4.9
Uji Regression Tahap II

Sumber : Data diolah, 2018


Sumber : Data diolah, 2018
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa Dari tabel 4.9 diatas pada tabel
variabel biaya produksi (X1), hutang jangka Standardized Coefficients dapat dirumuskan
panjang (X2), pendapatan (X3) dan harga
persamaan regresi seperti berikut :
jual (Y1) mempunyai nilai Sig. lebih dari
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Journal Of Accounting 2018 9
Y2 = -2,730X1+0,074X2+0,262X3+3,315Y1 Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
+ 9,96 Indonesia. Selain itu, nilai signifikan biaya
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji produksi (X1) sebesar 0,000 dan nilainya
t) kurang dari 0,05. Oleh karena itu dapat
Uji t digunakan untuk menguji diartikan bahwa biaya produksi (X 1)
seberapa jauh pengaruh variabel berpengaruh signifikan terhadap harga jual
independen yang digunakan dalam (Y1).
penelitian ini secara individual dalam Dalam penelitian tersebut, t hitung
menerangkan variabel dependen secara bertanda positif. Hal itu berarti biaya
parsial (Ghozali, 2012: 98). Didalam produksi (X1) memberikan pengaruh positif
penelitian ini variabel independennya terhadap harga jual (Y1). Pernyataan
adalah biaya produksi, hutang jangka tersebut bermakna bahwa jika terjadi
panjang dan pendapatan sedangkan variabel peningkatan biaya produksi pada
dependennya adalah laba bersih. Adapun perusahaan Manufaktur Sektor Industri
hasil Uji Signifikan Parameter Individual Barang Konsumsi yang terdaftar pada
(Uji t) dari penelitian ini adalah sebagai Bursa Efek Indonesia maka harga jual akan
berikut : mengalami peningkatan. Biaya Produksi
Tabel 4.10 memberikan pengaruh terhadap harga jual
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji
sebesar 0,692.
t)
Kesimpulannya adalah hipotesis
pertama (H1) yang menyatakan biaya
produksi berpengaruh positif terhadap
harga jual pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar pada BEI tahun 2012 – 2016 di
terima.

Sumber : Data diolah, 2018 Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Variabel hutang jangka panjang (X2)

Variabel biaya produksi (X1) mempunyai t hitung sebesar -1,420 dan

mempunyai t hitung sebesar 30,749 dan nilainya kurang dari t tabel yaitu 1,66071.

nilainya lebih dari t tabel yaitu 1,66071. Sehingga dapat diketahui bahwa hutang

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui jangka panjang (X2) tidak berpengaruh

bahwa biaya produksi (X1) berpengaruh terhadap harga jual (Y1) pada Perusahaan

terhadap harga jual (Y1) pada perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang

Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Journal Of Accounting 2018 10


Indonesia. Selain itu, nilai signifikan signifikan pendapatan (X3) sebesar 0,000
Hutang Jangka Panjang (X2) sebesar 0,159 dan nilainya kurang dari 0,05. Oleh karena
dan nilainya lebih besar dari 0,05. Oleh itu dapat diartikan bahwa pendapatan (X3)
karena itu dapat diartikan bahwa hutang berpengaruh signifikan terhadap harga jual
jangka panjang (X2) berpengaruh tidak (Y1).
signifikan terhadap harga jual (Y1). Dalam penelitian tersebut, t hitung
Dalam penelitian tersebut, t hitung bertanda positif. Hal itu berarti pendapatan
bertanda negatif. Hal itu berarti hutang (X3) berpengaruh positif terhadap harga
jangka panjang (X2) memberikan pengaruh jual (Y1). Pernyataan tersebut bermakna
negatif terhadap harga jual (Y1). bahwa jika terjadi peningkatan pendapatan
Pernyataan tersebut bermakna bahwa jika pada Perusahaan Manufaktur Sektor
terjadi peningkatan hutang jangka panjang Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
pada Perusahaan Manufaktur Sektor pada Bursa Efek Indonesia maka harga jual
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar akan mengalami peningkatan secara
pada Bursa Efek Indonesia maka harga jual signifikan. Pendapatan memberikan
akan mengalami penurunan secara pengaruh terhadap harga jual sebesar 0,325.
signifikan. Hutang jangka panjang Kesimpulannya adalah Hipotesis
memberikan pengaruh terhadap Harga Jual Ketiga (H3) yang menyatakan pendapatan
sebesar -0,013. berpengaruh positif terhadap harga jual
Kesimpulannya adalah hipotesis kedua pada Perusahaan Manufaktur Sektor
(H2) yang menyatakan hutang jangka Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
panjang berpengaruh negatif terhadap pada BEI tahun 2012 – 2016 di terima.
harga jual pada Perusahaan Manufaktur Tabel 4.11
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji
Sektor Industri Barang Konsumsi yang
t)
terdaftar pada BEI tahun 2012 – 2016 di
terima.
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Variabel pendapatan (X3) mempunyai
t hitung sebesar 14,235 dan nilainya lebih
dari t tabel yaitu 1,66071. Dari pernyataan
tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan
(X3) berpengaruh terhadap harga jual (Y1)
Sumber : Data diolah, 2018
pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Selain itu, nilai

Journal Of Accounting 2018 11


Pengujian Hipotesis Keempat (H4) Pengujian Hipotesis Kelima (H5)
Variabel biaya produksi (X1) Variabel hutang jangka panjang (X2)
mempunyai t hitung sebesar -10,558 dan mempunyai t hitung sebesar 2,271 dan
nilainya kurang dari t tabel yaitu 1,66071. nilainya lebih dari t tabel yaitu 1,66071.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui Dari pernyataan tersebut dapat diketahui
bahwa biaya produksi (X 1) tidak bahwa hutang jangka panjang (X2)
berpengaruh terhadap laba bersih (Y2) pada berpengaruh terhadap laba bersih (Y2) pada
perusahaan Manufaktur Sektor Industri Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Selain itu, nilai signifikan Efek Indonesia. Selain itu, nilai signifikan
biaya produksi (X1) sebesar 0,000 dan hutang jangka panjang (X2) sebesar 0,025
nilainya kurang dari 0,05. Oleh karena itu dan nilainya kurang dari 0,05. Oleh karena
dapat diartikan bahwa biaya produksi (X1) itu dapat diartikan bahwa hutang jangka
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih panjang (X2) berpengaruh signifikan
(Y2). terhadap laba bersih (Y2).
Dalam penelitian tersebut, t hitung Dalam penelitian tersebut, t hitung
bertanda negatif. Hal itu berarti bahwa bertanda positif. Hal itu berarti hutang
biaya produksi (X1) memberikan pengaruh jangka panjang (X2) berpengaruh positif
negatif terhadap laba bersih (Y2). terhadap laba bersih (Y2). Pernyataan
Pernyataan tersebut bermakna bahwa jika tersebut bermakna bahwa jika terjadi
terjadi peningkatan biaya produksi pada peningkatan hutang jangka Panjang pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar pada Barang Konsumsi yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia maka laba bersih Bursa Efek Indonesia maka laba bersih
akan mengalami penurunan secara akan mengalami peningkatan. Hutang
signifikan. Biaya produksi memberikan jangka panjang memberikan pengaruh
pengaruh terhadap laba bersih sebesar - terhadap laba bersih sebesar 0,074.
2,730. Kesimpulannya adalah hipotesis kelima
Kesimpulannya adalah hipotesis (H5) yang menyatakan hutang jangka
keempat (H4) yang menyatakan biaya panjang berpengaruh negatif terhadap laba
produksi berpengaruh positif terhadap laba bersih pada Perusahaan Manufaktur Sektor
bersih pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar pada BEI tahun 2012 – 2016 di tolak.
pada BEI tahun 2012 – 2016 di tolak.

Journal Of Accounting 2018 12


Pengujian Hipotesis Keenam (H6) t tabel yaitu 1,66071. Dari pernyataan
Variabel pendapatan (X3) mempunyai t tersebut dapat diketahui bahwa harga jual
hitung sebesar 1,869 dan nilainya kurang (Y1) berpengaruh terhadap laba bersih (Y2)
dari t tabel yaitu 1,66071. Dari pernyataan pada Perusahaan Manufaktur Sektor
tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
(X3) berpengaruh terhadap laba bersih (Y2) Bursa Efek Indonesia. Selain itu, nilai
pada Perusahaan Manufaktur Sektor signifikan harga jual (Y1) sebesar 0,000 dan
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di nilainya kurang dari 0,05. Oleh karena itu
Bursa Efek Indonesia. Selain itu, nilai dapat diartikan bahwa harga jual (Y1)
signifikan pendapatan (X3) sebesar 0,065 berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
dan nilainya lebih besar dari 0,05. Oleh (Y2).
karena itu dapat diartikan bahwa Dalam penelitian tersebut, t hitung
pendapatan (X3) berpengaruh tidak bertanda positif. Hal itu berarti bahwa
signifikan terhadap laba bersih (Y2). harga jual (Y1) berpengaruh positif
Dalam penelitian tersebut, t hitung terhadap laba bersih (Y2), Pernyataan
bertanda positif. Hal itu berarti pendapatan tersebut bermakna bahwa jika terjadi
(X3) juga memberikan pengaruh positif peningkatan harga jual pada Perusahaan
terhadap laba bersih (Y2). Pernyataan Manufaktur Sektor Industri Barang
tersebut bermakna bahwa jika terjadi Konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek
peningkatan pendapatan pada Perusahaan Indonesia maka laba bersih akan
Manufaktur Sektor Industri Barang mengalami peningkatan. Harga jual
Konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek memberikan pengaruh terhadap laba bersih
Indonesia maka laba bersih akan sebesar 3,315.
mengalami peningkatan. Pendapatan Kesimpulannya adalah hipotesis
memberikan pengaruh terhadap laba bersih ketujuh (H7) yang menyatakan harga jual
sebesar 0,262. berpengaruh positif terhadap laba bersih
Kesimpulannya adalah hipotesis pada Perusahaan Manufaktur Sektor
keenam (H6) yang menyatakan pendapatan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
berpengaruh positif terhadap laba bersih pada BEI tahun 2012 – 2016 di terima.
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Koefisien Determinasi (R Square)
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar Menurut Ghozali (2011:97) koefisien
pada BEI tahun 2012 – 2016 di terima. determinasi (R Square) pada intinya
Pengujian Hipotesis Ketujuh (H7) mengukur seberapa jauh kemampuan model
Variabel harga jual (Y1) mempunyai t menerangkan variasi variabel independen.
hitung sebesar 9,312 dan nilainya lebih dari Adapun hasil pengujian Koefisien

Journal Of Accounting 2018 13


Determinasi (R Square) pada penelitian ini itu berarti bahwa sebesar 94,8% variabel
dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan 4.11 biaya produksi, hutang jangka panjang,
berikut ini : pendapatan dan harga jual dapat
Tabel 4.12 menjelaskan variabel laba bersih pada
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2016 dan
sisanya sebesar 5,2% dijelaskan oleh
variabel lain diluar penelitian ini seperti
biaya bahan baku tidak langsung, biaya
Sumber : Data diolah, 2018
tenaga kerja tidak langsung, hutang jangka
Pada Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa pendek dan beban usaha.
nilai Adjusted R Square sebesar 0,996. Hal Analisis Jalur (Path Analisis)
itu berarti bahwa sebesar 99,6% variabel Analisis jalur merupakan teknik analisis
biaya produksi, hutang jangka panjang dan yang digunakan untuk menganalisis
pendapatan dapat menjelaskan variabel hubungan sebab akibat yang inheren antar
harga jual pada Perusahaan Manufaktur variabel yang disusun berdasarkan urutan
Sektor Industri Barang Konsumsi yang temporer dengan menggunakan koefesien
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun jalur sebagai besaran nilai dalam
2012-2016 dan sisanya sebesar 0,4% menentukan besarnya pengaruh variabel
dijelaskan oleh variabel lain diluar independen exogenous terhadap variabel
penelitian ini seperti biaya bahan baku tidak dependen endogenous. (Jonathan Sarwono,
langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, 2011). Terdapat 2 uji yang digunakan
hutang jangka pendek dan beban usaha. dalam Analisis jalur (Path Analisis) ini
yaitu :
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi Interpretasi Jalur (Path)
Adapun hasil Interpretasi Jalur (Path) dapat
dilihat pada hasil uji regresi tahap pertama
dan kedua pada kolom Beta di
Unstandardized Coefficients. Adapun hasil
dari nilai Beta di Unstandardized
Coefficients pada penelitian ini adalah
Sumber : Data diolah, 2018 sebagai berikut :

Pada Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa


nilai Adjusted R Square sebesar 0,948. Hal

Journal Of Accounting 2018 14


Regression tahap I = 0,063
 Variabel biaya produksi dengan nilai Dengan menggunakan persamaan menurut
B pada Unstandardized Coefficients Sarwono (2011), maka didapatkan
sebesar 1,439. persamaan seperti berikut : Y1 = β1X1+
 Variabel hutang jangka panjang β2X2+ β3X3+e1
dengan nilai B pada Unstandardized Y1 = 1,439X1 – 0,003X2 + 0,362X3 + 0,063
Coefficients sebesar -0,003. Regression tahap II
 Variabel pendapatan dengan nilai B e2 = √1 − R2
pada Unstandardized Coefficients
= √1 − 0,950
sebesar 0,362.
= 0,223
Regression tahap II
Dengan menggunakan persamaan menurut
 Variabel biaya produksi dengan nilai
Sarwono (2011), maka didapatkan
B pada Unstandardized Coefficients
persamaan seperti berikut :
sebesar -24,753.
Y2 = β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4Y1+e2
 Variabel hutang jangka panjang
Y2 = -24,753X1 + 0,083X2 + 1,277X3 +
dengan nilai B pada Unstandardized
14,459Y1 +0,223
Coefficients sebesar 0,083.
Gambar 4.1
 Variabel pendapatan dengan nilai B Interprestasi Path
pada Unstandardized Coefficients
sebesar 1,277.
 Variabel harga jual dengan nilai B
pada Unstandardized Coefficients
sebesar 14,459.
Untuk menghitung Y1 dan Y2 menurut
Sarwono (2011) dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Y1 = β1X1+ β2X2+ β3X3+e1 Uji Pengaruh Langsung dan Tidak
Y2= β1X1+ β2X2+ β3X3+β4Y1+e2 Langsung
Untuk menghitung nilai e menurut Ghozali
Variabel intervening adalah variabel yang
(2011), dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan seperti berikut : secara teoritis mempengaruhi hubungan
Regression tahap I antara variabel independen dengan
e1 = √1 − R2
dependen menjadi hubungan yang tidak
= √1 − 0,996
langsung dan tidak dapat diamati dan
= √0,004
Journal Of Accounting 2018 15
diukur (Sugiyono,2014:63). Untuk Tabel 4.14
Pengaruh Langsung dan Tidak
mengetahui apakah variabel intervening Langsung

memediasi pengaruh antara variabel

independen dengan dependen, maka harus

memenuhi ketentuan menurut Sarwono

(2011) yaitu nilai pengaruh tidak langsung

harus lebih besar dari nilai pengaruh

langsung variabel.
Sumber : Data yang diolah, 2018
Adapun pengaruh langsung dan tidak
Dari tabel diatas, maka dapat digunakan
langsung variabel pada penelitian ini adalah untuk menjawab hipotesis ke 8 sampai
sebagai berikut : dengan hipotesis ke 10 pada penelitian ini
yaitu :
Pengujian Hipotesis Kedelapan (H8)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
nilai pengaruh langsung biaya produksi
terhadap laba bersih lebih kecil dari
pengaruh tidak langsung biaya produksi
terhadap laba bersih yaitu -24,753 < 20,806.
Oleh karena itu dapat disimpulkan
hipotesis yang menyatakan harga jual
memediasi pengaruh biaya produksi
terhadap laba bersih pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar pada BEI periode
2012-2016 di terima.
Pengujian Hipotesis Kesembilan (H9)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
nilai pengaruh langsung hutang jangka
panjang terhadap laba bersih lebih besar
dari pengaruh tidak langsung hutang jangka
panjang terhadap laba bersih yaitu 0,083 > -
0,043. Oleh karena itu dapat disimpulkan

Journal Of Accounting 2018 16


hipotesis yang menyatakan bahwa harga 2. Variabel hutang jangka panjang (X2)
jual tidak dapat memediasi pengaruh hutang berpengaruh negatif tidak signifikan
jangka panjang terhadap laba bersih pada terhadap variabel harga jual (Y1) pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Perusahaan Manufaktur Sektor
Barang Konsumsi yang terdaftar pada BEI Industri Barang Konsumsi tahun 2012-
periode 2012-2016 di terima. 2016.
Pengujian Hipotesis Kesepuluh (H10) 3. Variabel pendapatan (X3) berpengaruh
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa positif signifikan terhadap variabel
nilai pengaruh langsung pendapatan harga jual (Y1) pada Perusahaan
terhadap laba bersih lebih kecil dari Manufaktur Sektor Industri Barang
pengaruh tidak langsung pendapatan Konsumsi tahun 2012-2016.
terhadap laba bersih yaitu 1,277 < 5,23. 4. Variabel biaya produksi (X1)
Oleh karena itu dapat disimpulkan berpengaruh negatif signifikan
hipotesis yang menyatakan bahwa harga terhadap variabel laba bersih (Y2) pada
jual memediasi pengaruh pendapatan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
terhadap laba bersih pada Perusahaan Barang Konsumsi tahun 2012-2016.
Manufaktur Sektor Industri Barang 5. Variabel hutang jangka panjang (X2)
Konsumsi yang terdaftar pada BEI periode berpengaruh positif signifikan
2012-2016 di terima. terhadap variabel laba bersih (Y2) pada
Kesimpulan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dari penelitian tentang pengaruh Biaya Barang Konsumsi tahun 2012-2016.
Produksi, Hutang Jangka Panjang dan 6. Variabel pendapatan (X3) berpengaruh
Pendapatan terhadap Laba Bersih dengan positif tidak signifikan terhadap
Harga Jual sebagai Variabel Intervening variabel laba bersih (Y2) pada
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Barang Konsumsi tahun 2012-2016.
Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2016 7. Variabel harga jual (Y1) berpengaruh
yang telah dilakukan, maka dapat ditarik positif signifikan terhadap variabel
beberapa kesimpulan sebagai berikut : laba bersih (Y2) pada Perusahaan
1. Variabel biaya produksi (X1) Manufaktur Sektor Industri Barang
berpengaruh positif signifikan Konsumsi tahun 2012-2016.
terhadap variabel harga jual (Y1) pada 8. Harga jual memediasi pengaruh biaya
Perusahaan Manufaktur Sektor produksi terhadap laba bersih pada
Industri Barang Konsumsi tahun 2012- Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
2016.

Journal Of Accounting 2018 17


Barang Konsumsi yang terdaftar pada penelitian terdahulu saja yang dimuat
BEI periode 2012-2016. dalam penelitian ini.
9. Harga jual tidak dapat memediasi 5. Variabel yang digunakan hanya akun
pengaruh hutang jangka panjang umum didalam laporan keuangan
terhadap laba bersih pada Perusahaan sehingga data variabel sudah tertera
Manufaktur Sektor Industri Barang dilaporan keuangan tanpa
Konsumsi yang terdaftar pada BEI menghitungnya kembali menggunakan
periode 2012-2016. rumus yang tertera.
10. Harga jual memediasi pengaruh Saran
pendapatan terhadap laba bersih pada 1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri  Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
Barang Konsumsi yang terdaftar pada mampu memilih variabel yang lebih
BEI periode 2012-2016. tepat. Sehingga diberi kemudahan
Keterbatasan Penelitian untuk mencari referensi, pendapat para
Penelitian ini tentunya memiliki ahli atau penelitian terdahulu.
beberapa keterbatasan yang diharapkan  Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
untuk dijadikan referensi untuk penelitian menggunakan periode waktu lebih dari
selanjutnya sehingga mampu menghasilkan 5 tahun. Karena akan semakin banyak
penelitian yang lebih baik nantinya. variasi data dan pembanding. Sehingga
Adapun keterbatasan tersebut diantara penelitian yang dilakukan akan lebih
lainnya adalah akurat.
1. Variabel yang digunakan hanya akun  Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
umum yang ada didalam laporan tidak hanya menggunakan akun umum
keuangan . Sehingga data yang yang tertera dilaporan keuangan, tetapi
digunakan hanya sebatas laporan juga menggunakan akun lainnya yang
keuangan yang diperoleh melalui situs memerlukan perhitungan terlebih
Bursa Efek Indonesia. dahulu. Sehingga data tidak hanya
2. Periode laporan keuangan yang sebatas dari laporan keuangan tetapi
digunakan hanya selama 5 tahun yaitu juga berasal dari lini lainnya.
dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Bagi Perusahaan
3. Referensi penelitian yang dinilai masih  Untuk perusahaan, diharapkan mampu
terbatas, sehingga masalah yang dimuat meminimalisir biaya produksi. Hal itu
masih banyak yang kurang mendukung. dikarenakan semakin kecilnya biaya
4. Keterbatasan dalam mencari penelitian produksi, maka laba bersih akan
terdahulu, sehingga hanya sedikit

Journal Of Accounting 2018 18


meningkat. Demikian juga sebaliknya. Volume Penjualan terhadap Laba pada
Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. E-
Seperti pada kesimpulan hipotesis ke 4.
Journal Bisma Universitas Pendidikan
 Untuk perusahaan, diharapkan mampu Ganesha Jurusan Manajemen,Vol.2
memaksimalkan nilai harga jual,
Jusup, Haryono. 2011. Dasar – Dasar
pendapatan dan hutang jangka panjang. Akuntansi. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Hal itu dikarenakan semakin besarnya
Ekonomi YKPN.
ketiga variabel tersebut, maka laba
Masril.2017. Pengaruh Pendapatan
bersih akan meningkat. Demikian juga
Terhadap Laba Bersih Pada
sebaliknya. Seperti pada kesimpulan Perusahaan Plastik dan Kaca Yang
Listing di BEI Periode 2010 – 2014.
hipotesis ke 5, 6 dan 7.
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis,
DAFTAR PUSTAKA Vol.8, No 1

Agustina, Nita.2017. Analisis Pengaruh Naruli, Akhmad.2014. Analisis Penentuan


Biaya Produksi Terhadap Penentuan Harga Jual Produk dan Pengaruhnya
Harga Jual Produk. Jurnal Ekonomi Terhadap Laba Perusahaan. Jurnal
Universitas Nusantara PGRI Kediri, Cendekia, Vol.12, No.3
Vol. 01 No. 12 Tahun 2017
Nurpitasari. Pengaruh Rasio Likuiditas,
Ani Khusbandiyah, Tri Ani Oxtaviani.2016. Rasio Solvabilitas dan Rasio Activity
Pengaruh Aktiva Tetap, Hutang Terhadap Kinerja Keuangan yang
Jangka Panjang dan Perputaran Modal; Mempengaruhi Laba Perusahaan PT
Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Dong Bang Indo 2013-2016. Jurnal of
Perusahaan Manufaktur Yang Accounting, 2018
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Sayyida.2014. Pengaruh Biaya Produksi
Universitas Muhammaddiyah Terhadap Laba Perusahaan. Jurnal
Purwokerto Kompartemen, Vol.XIV, Bisnis dan Akuntansi, Volume IV,
No.1 No.1

Crisdandi, Putu. 2015. Pengaruh Biaya Setiana, Ana.2012. Pengaruh Hutang


Pemeliharaan dan Harga Jual Jangka Panjang Terhadap
Terhadap Pendapatan Petani Cengkeh Profitabilitas PT Ramayana Lestari
di Desa Tirtasari pada Tahun 2014. Sentosa. Jurnal Ilmiah Kesatuan,
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume Vol.14, No.1
5, No.1
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
Hansen, Mowen.2013. Akuntansi Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Manajerial. Jakarta: Salemba Empat
Sujarweni, Wiratna. 2015. Akuntansi Biaya
Heniy.2017. Pengaruh Biaya Produksi Teori dan Penerapannya. Yogyakarta:
Terhadap Penetapan Harga Jual. Penerbit Pustaka Baru Press.
Jurnal Equilibrium Fakultas Ekonomi
Universitas PGRI Madiun, Volume 5, Susanti, Anita.2015. Pengaruh Hutang dan
No.2 Modal Sendiri terhadap Profitabilitas.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
I Ketut, Putu Rustami.2014. Pengaruh Vol.4, No.11
Biaya Produksi, Biaya Promosi, dan

Journal Of Accounting 2018 19


Tri Utami Dewi, Ni Komang.2014.
Pengaruh Pendapatan dan Biaya
Terhadap Net Income pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Desa
Pakraman Batulapan di Kecamatan
Nusa Penida. Vol.4, No.1

Yuliati, Dwi Ear.2017. Pengaruh Biaya


Produksi, Biaya Operasional,
Pendapatan Usaha, dan Perputaran
Total Aktiva Terhadap Laba Bersih
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011-2014. E- Journal
Fakultas Ekonomi Universitas
Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

www.idx.co.id

Journal Of Accounting 2018 20

Das könnte Ihnen auch gefallen