Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract
Legal aid is present to provide protection against any person or group of poor people. State
through the Ministry of Justice and Human Rights as Legal Aid organizers should be able to
deliver justice in the legal field to the poor either not problematic or problematic law. Mencoboba
researchers focus on implementation issues legal aid aims to determine the setting of legal aid
in Indonesia, to determine the legal position in the implementation of the legal aid Act No. 16
Year 2011 regarding Legal Aid, and to determine the factors that affect the implementation of
Legal Aid. Researchers try to find the problem regarding the setting and the factors that affect
the implementation of legal aid, to address these problems used normative juridical research
methods, analytical descriptive, using the theory of justice, the data used secondary data from
the literature, with the approach of legislation.
Based on the results of the study, Indonesia has attempted to provide protection against any
person or group of poor people who lodged lawsuits with the enactment of the Legal Aid Act,
Regulation of the Minister of Law and Human Rights No. 3 Year 2013 regarding Procedures
for Verification and Accreditation of Legal Aid or social organizations provide legal assistance
to persons or groups of poor people, the Indonesian Government Regulation No. 42 Year
2013 regarding Terms and Procedures for Granting Legal Aid and Legal Aid Disbursement,
Regulation of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number
22 Year 2013 About the Implementation Regulation Government Regulation No. 42 Year 2013
About Terms and Procedures for Granting Legal Aid and Legal Aid Disbursement. Results
of this study concluded that the provision of legal assistance to the poor as regulated in Act
Number 16 Year 2011 concerning the Legal Aid does not run according to the rules, terms
as Managing Aid Legal impede the provision of legal aid, legal aid does not run as expected
because it is still affected by the lack of proper implementation of the rules.
Key words: implementation, legal aid providers, Act Number 16 Year 2011 Regarding Legal
Aid
Akbstrak
Bantuan Hukum hadir untuk memberikan perlindungan terhadap orang atau kelompok orang
miskin. Negara melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Penyelenggara
Bantuan Hukum harus dapat memberikan keadilan di bidang hukum kepada golongan miskin
baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah hukum. Peneliti mencoboba fokus
terhadap masalah pelaksanaan pemberi bantuan hukum bertujuan untuk mengetahui pengaturan
318
319 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
bantuan hukum di Indonesia, untuk mengetahui kedudukan hukum Pemberi Bantuan Hukum
dalam pelaksanaan Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum, dan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Pemberi Bantuan Hukum.
Peneliti mencoba menemukan masalah mengenai pengaturan dan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pemberi bantuan hukum, untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan
metode penelitian yuridis normatif, bersifat deskriptif analitis, menggunakan teori keadilan,
data yang digunakan data sekunder dari studi pustaka, dengan pendekatan perundang-undangan.
Berdasarkan hasil penelitian, Indonesia telah berupaya memberikan perlindungan terhadap orang
atau kelompok orang miskin yang tersangkut perkara hukum dengan diundangkannya Undang-
Undang Bantuan Hukum, Peraturan Menteri Hukum dan Ham No. 3 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Verifikasi dan Akreditasi Lembaga Bantuan Hukum atau Organisasi Kemasyarakatan yang
memberikan bantuan hukum kepada orang atau kelompok orang miskin, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan
Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum
dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian
bantuan hukum kepada orang miskin yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2011 Tentang Bantuan Hukum tidak berjalan sesuai aturan, syarat sebagai Pelaksana Pemberi
Bantuan Hukum menghambat pemberian bantuan hukum, pemberian bantuan hukum tidak
berjalan sesuai harapan karena masih dipengaruhi oleh aturan pelaksanaan yang kurang tepat.
Kata kunci: pelaksanaan, pemberi bantuan hukum, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011
tentang Bantuan Hukum
1 Frans Hendra Winarta, Pro Bono Publico: Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh Bantuan
Hukum, Gramedia, Jakarta, 2009, hlm. 2.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 320
the law dan asas equal justice under the law dan untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang dijamin dalam UUD’45 Pasal 28d ayat yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
(1),4 hal ini sebagaimana telah di isyaratkan yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
dalam UUBH Pasal 12 memuat Penerima apapun dan oleh siapapun yang juga dimuat
Bantuan Hukum berhak mendapatkan bantuan pada UUD’45 Pasal 28i ayat (1).5 Pasal 28i
hukum. ayat (4) UUD’45 menyatakan perlindungan,
Pasal 28h ayat (2) UUD’45 menyatakan pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
bahwa tiap orang berhak mendapat kemudahan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
dan perlakuan khusus untuk memperoleh negara, terutama pemerintah, dimana melalui
kesempatan dan manfaat yang sama guna UUBH pemerintah menjamin perlindungan
mencapai persamaan dan keadilan yang hukum masyarakat miskin dan buta hukum.
dalam UUBH tersirat dalam aturan tentang Pasal 28i ayat (5) UUD’45 dalam menjamin
permohonan Penerima Bantuan Hukum pada perlindungan hak asasi manusia mengenai
ketentuan Bab VI Pasal 14 sampai 15 UUBH bantuan hukum sebagaimana pada Bab III
dipermudah dalam aturan khusus pada Pasal Pasal 6 sampai Pasal 7 menyatakan bantuan
7 ayat (2), Pasal 8 sampai Pasal 10 Peraturan hukum diselenggarakan oleh Menkumham
Pemerintah No. 42 Tahun 2013 terhadap melalui BPHN dan Kemenkumham yang
pemohon yang tidak dapat tulis baca dan tidak dipertanggung jawabkan ke DPR.
memiliki identitas kependudukan. Negara mengakui adanya hak-hak dalam
Ketentuan Undang-Undang No. 39 Tahun ekonomi, sosial, budaya, sipil dan politik bagi
1999 Tentang HAM khususnya pada Pasal 4 para fakir miskin, maka secara konstitusional
menjadi ketentuan yang berpengaruh besar orang miskin berhak untuk diwakili
terhadap lahirnya UUBH yang merupakan dan dibela baik didalam maupun diluar
upaya pemenuhan tanggung jawab negara pengadilan (acces to legal counsel). Bantuan
dalam memberikan perlindungan kepada hukum bagi si miskin termuat dalam Pasal
warganya, dimana menyebutkan adanya 34 ayat (1) UUD’45. Jadi bantuan hukum
pengakuan hak untuk hidup, tidak disiksa, adalah hak dari orang yang tidak mampu
kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, yang dapat diperoleh tanpa bayar (pro bono
beragama, tidak diperbudak, diakui sebagai publico) sebagai penjabaran persamaan hak di
pribadi dan persamaan dihadapan hukum, hadapan hukum.6 Pasal 34 ayat (2) dan ayat
2 Ibid.
3 Syafruddin Kalo, Kuliah Hukum Pidana Pascasarjana USU, Rabu, 23 Oktober 2013.
4 Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum: Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2000, hlm. 29.
5 Ibid.
6 Syafruddin Kalo, Op.cit.
321 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
(4) UUD’45 bahwa negara mengembangkan Jurnal ini akan membahas tentang
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat pelaksanaan pemberian bantuan hukum yang
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dilihat dari peraturan yang diberlakukan
dan tidak mampu sesuai dengan martabat (bantuan hukum proses pidana), para Pemberi
kemanusiaan yang diatur dalam UUBH. Bantuan Hukum, sampai pada faktor-faktor
Pada UUBH Pasal 22 ayat (1) Undang- yang berpengaruh terhadap pelaksanaan
Undang No. 18 Tahun 2003 dan Kode Etik pemberian bantuan hukum.
PERADI Pasal 7 point h telah diatur bahwa Berdasarkan permasalahan diatas, maka
Advokat wajib memberikan bantuan hukum diajukan suatu jurnal dalam bentuk Tesis
secara cuma-cuma (pro deo) kepada pencari dengan judul “Pelaksanaan Pemberi Bantuan
keadilan yang tidak mampu. Isu hukum Hukum Dikaitkan Dengan Undang-Undang
lain disebagian kalangan Advokat terhadap No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum”.
eksistensi LBH dan Orkemas yang memenuhi Berdasarkan latar belakang yang telah
standar Pelaksana Pemberi Bantuan Hukum dijelaskan maka pokok permasalahan dalam
dapat merekrut paralegal, dosen, mahasiswa jurnalan ini adalah Bagaimanakah pengaturan
FH dalam memberikan nasihat atau Bantuan bantuan hukum di Indonesia? Bagaimanakah
Hukum kepada masyarakat secara litigasi kedudukan hukum Pemberi Bantuan Hukum
maupun non-litigasi yang diakui dalam dalam pelaksanaan Undang-Undang No.
ketentuan UUBH Pasal 4 ayat (3). 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum?
UUBH Pasal 5 menyebutkan hanya orang Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
miskin yang tidak dapat memenuhi hak implementasi Pemberi Bantuan Hukum?
dasar secara layak dan mandiri saja, maka Permasalahan tersebut bertujuan untuk
bagaimanakah perlindungan hukum pada mengetahui pengaturan bantuan hukum di
orang atau kelompok marjinal (perempuan, Indonesia, untuk mengetahui kedudukan
anak, buruh, petani, korban pencemaran hukum Pemberi Bantuan Hukum dalam
lingkungan,dll) karena kebijakan publik, pelaksanaan Undang-Undang No. 16 Tahun
selain itu terdapat pula orang yang hak sipil dan 2011 Tentang Bantuan Hukum, dan untuk
politiknya terabaikan, masyarakat adat yang mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
buta hukum, orang atau kelompok imigran implementasi Pemberi Bantuan Hukum.
yang juga perlu dilindungi hak-haknya, dan Manfaat yang diharapkan dari jurnal
bagaimana terdakwa dengan ancaman pidana ini adalah hasil jurnal ini diharapkan dapat
15 tahun atau lebih dan hukuman mati atau berguna dalam memberikan tambahan
bagi mereka yang tidak mampu yang diancam pemikiran dan masukan bagi pemerintah
pidana 5 tahun atau lebih. untuk menyempurnakan dan menyusun lebih
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 322
lanjut tentang kebijakan-kebijakan di bidang yang harmonis, antara organisme sosial. Setiap
hukum, khususnya yang terkait dengan warga negara harus melakukan tugas sesuai
bantuan hukum di Indonesia. dengan posisi dan sifat alamiahnya. Pembuat
Hukum harus menjamin bahwa setiap peraturan harus menempatkan dengan jelas
orang dengan kedudukannya dimuka hukum posisi setiap kelompok masyarakat dimana
dan pengadilan tidak membedakan strata dan situasi bagaimana yang cocok untuk
sosial dalam mendapat keadilan. Terhadap seseorang. Hal ini karena setiap orang
hal ini maka disahkannya Undang-Undang bukanlah suatu jiwa yang terisolir dan bebas
No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum melakukan apa saja yang dikehendakinya
yang diharapkan agar lebih konsisten dalam dengan tetap pada aturan dan tatanan universal
melindungi hak-hak setiap orang yang tidak yang menundukkan keinginan pribadinya
7 Abdurrahman Riduan Syahrani, Hukum dan Peradilan, Alumni, Bandung, 1978, hlm. 71.
8 John Rawls, A Theory of Justice: Teori Keadilan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hlm. 133-134.
9 Ibid., hlm. 114-118.
10 Mohammad Moslehudin, Philosophy of Islamic Law And The Orientalists: A Comparative Study of
Islamic Legal System, Islamic Publications, Lahore, 1986, hlm. 42.
11 Mohammad Moslehudin, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Studi Perbandingan Sistem
Hukum Islam, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 1991, hlm. 36.
323 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
Indonesia masa pendudukan Belanda adalah Zij zijn mede gehouden om zijk
mereka yang telah bergelar Doktor Ilmu gratis te belasten met de verdediging
in strafzalken, wanneer hun dit door
Hukum dan Meester in de Rechten. den regter wordt op ged ragen zij
Peraturan Bantuan Hukum terdapat dalam kunnen zich aan die verpligtingen
RO Pasal 190 memuat para Advokat dan niet onttrekken, dan om redenen door
den president van het betrokkene
procurer bila ditunjuk oleh badan pengadilan, colligie goedge keurd.”
wajib memberikan bantuan hukum secara
Terjemahan, para Advokat dan procurerbila
cuma-cuma atau separuh dari tarif biaya yang
ditunjuk oleh badan pengadilan, dimana ia
berlaku.17
diangkat, wajib memberikan bantuan hukum
Landasan yuridis bantuan hukum saat
secara cuma-cuma atau separuh dari tarif
kemerdekaan Herziene Inlandsch Reglement
biaya yangberlaku, guna menolong mereka
(HIR) Pasal 250 dimana pemberian bantuan
yang telah mendapatkan ijin berproses tanpa
hukum untuk terdakwa yang diancam
biaya atau di bawah tarif yang berlaku.
hukuman mati atau hukuman seumur hidup.
Advokat dalam menjalankan tugasnya
Kemudian diundangkan Undang-Undang
diawasi oleh Majelis Hakim (Majelis Hakim
No. 14 Tahun 1970 yang mengatur ketentuan ditambah dua orang Advokat). apabila
pokok Kekuasaan Kehakiman, dan tambahan Advokat melakukan perbuatan-perbuatan
Lembaran Negara No. 2951. yang bertentangan dengan kewajiban dan
Point utama yang terkait dengan kehormatannya selaku Advokat dan pengacara
Bantuan Hukum masa pendudukan Belanda atau juga apabila mereka ini menunjukkan sikap
terdapat dalam Reglement op de Rechterlijke tidak hormat terhadap majelis hakim atau para
Organisatie en het beleid der Justitie Pasal anggotanya atau pejabat pengadilan lainnya,
190 memuat: 18
dan juga termasuk dalam menggunakan
“De Advocaten en procureurs, kata-kata yang tidak pada tempatnya
daartoe door de regterlijke terhadap Undang-Undang atau kekuasaan
collegien, voor welke zij hunne
bediening uitoefenen aangewezen, umum dan juga menurut keadaan, sanksi
zijn verplight om gratis den wel yang dapat diberikan oleh Majelis Hakim
tegen half salaris hunnen bijstand berupa pemecatan sementara (schorsing)
te veerlenen aan hen, die verguning
untuk jangka waktu setinggi-tingginya enam
hebben bekomen onderscheidenlijk
om kosteloos, den wel tegen bulan atau dikenakan denda paling tinggi f.
verminderd tarief te procedeeren. 200,-19 untuk kepentingan orang-orang yang
20 Gelijkstelling adalah pembauran, dipersamakan menurut hukum, persamaan yang diberikan kepada Pribumi
atau orang Timur Asing yang dengan syarat tertentu mendapat hak-hak yang sama seperti orang Eropa.
21 Toepasselijkverklaring van de Bepalingen Europeanen merupakan memperlakukan ketentuan hak orang
Eropah terhadap orang Indonesia dan Timur Asing.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 326
dengan ordonasi dan kemudian dimuat dalam Personenrecht dan Familierecht atau
Staatblad. Orang yang dipersamakan menurut tentang orang (van personen) diatur
staatblad ini dikenal dengan istilah orang dalam Burgelijk Wetboek pada Buku I
Eropah Staatsblad (Staatsblad Europeanen).22 dimana menjelaskan hukum perorangan
Gelijkstelling dapat dilakukan oleh orang dan hukum keluarga yaitu hukum yang
Timur Asing dan orang Pribumi dengan mengatur status serta hak dan kewajiban
memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu: yang dimiliki oleh subjek hukum, antara
1) Sebelum tahun 1894: lain mengenai ketentuan timbulnya
a. Beragama kristen, hak keperdataan seseorang, kelahiran,
b. Fasih bercakap dan menulis dalam kedewasaan, perkawinan, keluarga,
bahasa Belanda. perceraian dan hilangnya keperdataan.
c. Berpendidikan dan beradat-istiadat b. Bumi Putera
Belanda. Yang termasuk golongan Bumi Putera
d.
Mempunyai kecakapan penuh adalah semua orang asli dari Indonesia.
(volkman geschiktheid) untuk bergaul c. Timur Asing
dengan masyarakat Eropah. Yang termasuk golongan Timur Asing
2) Tahun 1894, Syarat-syarat yang tersebut adalah semua orang yang bukan orang Eropah
diatas dirubah menjadi mempunyai dan / atau bukan orang Bumi Putera (Tionghoa,
kecakapan untuk bergaul dengan Arab, India, Pakistan, dan sebagainya).
masyarakat Eropah, sedangkan agama Bantuan hukum pada masa penjajahan
yang dianut tidak lagi menjadi batasan Jepang menggunakan Burgerlijk Wetboek
atau dihilangkan. (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum
3) Tahun 1913, syarat yang lebih diutamakan Perdata dan Wetboek van Koophandel (WvK)
untuk mempermudah orang menjadi atau kitab hukum dagang, sedangkan untuk
Gelijkstelling adalah kebutuhan hukum golongan asli Indonesia menggunakan hukum
dari yang bersangkutan, dimana dengan adat. Wetboek van Strafrecht (WvS) atau
tujuan bahwa orang tersebut bersedia Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dari
tunduk dan menerima Personenrecht23 masa penjajahan Belanda masih diberlakukan
dan Familierecht European24. selain peraturan-peraturan pidana lainnya
22 Asis Safioedin, Beberapa Hal Tentang Burgerlyk Wetboek, Alumni, Bandung, 1973, hlm. 38.
23 Personenrecht atau hukum perorangan atau hukum pribadi. Personenrecht adalah semua kaidah hukum yang
mengatur mengenai siapa saja yang dapat membawa hak dan kedudukannya dalam hukum. Hukum perorangan
terdiri dari: peraturan-peraturan manusia sebagai subjek hukum, kewenangan hukum, domestik dan catatansipil.
Peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-hak dan untuk bertindak sendiri melaksanakan
hak-haknya tersebut.
24 Familierecht atau hukum keluarga adalah semua kaidah hukum yang mengatur hubungan abadi antara dua
orang yang berlainan jenis kelamin dan akibatnya hukum keluarga sendiri dari: perkawinan beserta hubungan
dalam hukum harta kekayaan antara suami/istri, hubungan antara orang tua dan anak-anaknya, perwalian,
pengampuan.
327 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
yang dibuat penjajah Jepang yang diantaranya orang Belanda dan Eropah lainnya, Undang-
adalah Osamu Gunrei Nomor 1 Tahun 1942 Undang pendudukan Belanda masih dapat
pada Pasal 3 yang dikeluarkan oleh Pembesar diberlakukan asalkan tidak bertentangan
Bala Tentara Dai Nippon untuk Jawa dan dengan militer Jepang. Pembaharuan yang
Madura (mengenai hal ini boleh dikatakan dilakukan masa pendudukan Jepang di bidang
sama saja untuk daerah luar Jawa dan Madura) peradilan di Indonesia antara lain:27
yang memuat antara lain:25 a. Penghapusan dualisme atau pluralisme
“Semua badan-badan pemerintahan tata peradilan, sehingga hanya
dan kekuasaannya, hukum dan
ada satu sistem saja untuk semua
Undang-Undang dari pemerintah
yang dulu, tetap diakui untuk golongan penduduk (kecuali untuk
sementara waktu, asal saja tidak orang Jepang, karena orang Jepang di
bertentangan dengan aturan
Indonesia menggunakan aturan Jepang).
Pemerintah Militer.”
Semua badan pengadilan (kecuali
Kemudian Undang-Undang Nomor
Residentiegerecht, yang khususnya untuk
Istimewa Tahun 1942 yang termasuk
orang Belanda dan Eropah), dengan nama
didalamnya memuat Osamu Gunrei Nomor 25
yang diganti dengan istilah Jepang;
Tahun 1944 Tentang Gunsei Keizirei (Undang-
b. Unifikasi kejaksaan, fungsi officieren van
Undang Kriminal Pemerintah Balatentara),
justitie (yang bekerja dibawah arahan
Pada Pasal 47 Gunzei Keizirei kekuatan
hukum acara pidana untuk orang-orang
Undang-Undang ini berlaku surut, yang
Eropah) disatukan dengan fungsi jaksa
diatur dalam aturan umumnya adalah jenis-
untuk orang-orang pribumi ke dalam
jenis pidana yang berbentuk kesengajaan,
Kensatzu Kyoku, yang diorganisasi
percobaan, konkursus, penyertaan, dan
menurut tiga tingkat peradilan;
rechterlijk pardon26. Osamu Seirei Nomor 24
c. Penghapusan pembedaan polisi kota dan
Tahun 1944 tentang mengadili orang-orang
polisi pedesaan/lapangan;
Jepang (Nippon) baik dalam perkara perdata
d. Pembentukan lembaga pendidikan
maupun pidana.
hukum, khususnya untuk menghasilkan
Pada intinya bahwa perubahan-perubahan
hakim dan jaksa;
yang dilakukan dalam periode pendudukan
e. Pengisian secara serentak jabatan-jabatan
Jepang dilakukan dengan mengganti warna
administrasi pemerintahan dan hukum
Belanda dengan warna Jepang, sembari
oleh orang-orang pribumi.
disisi lain, menghilangkan hak-hak istimewa
Setelah Indonesia merdeka, arti dari pada menjadi Lembaga Konsultasi dan Bantuan
bantuan hukum menjadi lebih luas. Landasan Hukum (LKBH).29
yuridis bantuan hukum saat kemerdekaan Peraturan yang mengatur tentang bantuan
tetap pada Herziene Inlandsch Reglement hukum sebagai jaminan keadilan dalam
(HIR) pada Pasal 250 dimana pemberian melindungi hak-hak masyarakat miskin atau
bantuan hukum untuk terdakwa yang diancam tidak mampu di Indonesia saat ini adalah:
hukuman mati atau hukuman seumur hidup. 1. Undang-Undang Republik Indonesia No.
Pelembagaan bantuan hukum di Indonesia 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.
dimulai sejak Zeyle Maker membentuk Biro Secara garis besar UUBH mengatur tata
Bantuan Hukum kepada rakyat yang tidak cara pemberian bantuan hukum secara cuma-
mampu di Rechts Hogeschool (RHS) Jakarta cuma kepada Penerima Bantuan Hukum yang
pada tahun 1940, pengelolaannya oleh Alwi didalamnya adalah orang atau kelompok orang
St. Osman dan Elkana Tobing. Kemudian pada miskin yang menghadapi masalah hukum.
tahun 1953, Ting Swan Tiong mendirikan Sin Pemberi Bantuan Hukum yang telah
Ming Hui atau dikenal dengan Tjandra Naya, memenuhi syarat UUBH ini berhak merekrut
suatu organisasi sosial dari pada orang-orang Advokat, paralegal, Dosen, dan mahasiswa
Indonesia keturunan Cina, yang memberi Fakultas Hukum dalam melakukan pelayanan
Bantuan Hukum dalam setiap perkara kepada bantuan hukum yang meliputi nonlitigasi dan
anggotanya. Dengan demikian mengenai litigasi.
Bantuan Hukum untuk anggota Tjandra Naya Setelah UUBH diundangkan, Pemerintah
tidak terbatas kepada perkara yang diancam melalui Kemenkumham mengundangkan
hukuman mati saja, tetapi diberikan dalam Permenkumham No. 3 Tahun 2013 Tentang
segala macam perkara, meskipun ada batasan Tata Cara Verifikasi dan Akreditasi LBH atau
lain, yaitu bahwa bantuan hukum hanya Orkemas yang memberikan bantuan hukum
diberikan kepada suatu golongan keturunan kepada orang atau kelompok orang miskin.
Cina saja.28 Pada Tahun 1962, Ting Swan Hal ini dibuat sebagai pelaksana ketentuan
Tiong mengusulkan kepada Fakultas Hukum Pasal 7 ayat (4) UUBH.
Universitas Indonesia untuk mendirikan Biro Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013
Konsultasi Hukum dan mendapat respon merupakan turunan dari UUBH yang dibuat
positif pada 2 Mei 1963. Pada tahun 1968 Biro pemerintah guna keperluan pelaksanaan Pasal
Konsultasi Hukum yang sudah dibentuk di 15 ayat (5) dan Pasal 18 UUBH, PP No. 42
FH UI dirubah menjadi Lembaga Konsultasi Tahun 2013 diundangkan pada 23 Mei 2013.
Hukum, dan berubah lagi pada tahun 1974 Menteri sebagai penyelenggara bantuan
hukum dalam tahun yang sama mengeluarkan perkara bagi pencari keadilan yang tidak
Permenkumham No. 22 Tahun 2013 Tentang mampu. Pasal 57 ayat (1) menjelaskan bahwa
Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun pada setiap pengadilan negeri dibentuk Pos
2013. Permenkumham No. 22 Tahun 2013 Bantuan Hukum untuk pencari keadilan yang
ini diundangkan dimana pembuatannya tidak mampu dalam memperoleh bantuan
bertujuan untuk pelaksanaan ketentuan Pasal hukum sebagai landasannya UUBH jo.
17, Pasal 23 ayat (4), Pasal 29 ayat (2), dan Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 Tentang
Pasal 31 ayat (3) dari PP No. 42 Tahun 2013. Pengesahan International Contenant On Civil
Hal menarik yang dibahas adalah mengenai And Political Rights (Konvenan Internasional
standarisasi bantuan hukum yang didalamnya Tentang Hak-hak Sipil dan Politik).
mengatur standar bantuan hukum litigasi 3. Undang-Undang Republik Indonesia No.
dan nonlitigasi, standar pelaksanaan bantuan 49 Tahun 2009 Tentang Peradilan Umum.
hukum, standar pemberian bantuan hukum, Kebutuhan hukum masyarakat dari
dan standar pelaporan pengelolaan anggaran sisi bantuan hukum sangat penting untuk
Pemberi Bantuan Hukum. mencapai peradilan yang merdeka dan adil,
2. Undang-Undang Republik Indonesia maka dari itu Undang-Undang Peradilan
No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Umum pada Pasal 68B yang menjelaskan
Kehakiman. bahwa bantuan hukum berhak diperoleh oleh
Bantuan hukum dalam Undang- siapa saja yang tersangkut perkara hukum, dan
Undang Kekuasaan Kehakiman terdapat biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak
pada Bab XI dalam Pasal 56 dan 57. Pasal mampu ditanggung oleh negara. Kemudian
56 ayat (1) menjelaskan bahwa hak dari Pasal 68C menyebutkan pembentukan Pos
seseorang yang tersangkut dalam suatu Bantuan Hukum yang memberikan bantuan
perkara untuk mendapatkan bantuan hukum hukum secara cuma-cuma bagi siapa saja
dari Pemberi Bantuan Hukum, sesuai yang tidak mampu yang sedang tersangkut
dengan sifat dan hakekat dari suatu negara perkara hukum sampai putusannya inkrah.30
hukum yang menempatkan supremasi 4. Undang-Undang Republik Indonesia No.
hukum diatas segalanya yang berfungsi 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua
sebagai pelindung dan pengayom terhadap Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1989
semua warga masyarakat disamping adanya Tentang Peradilan Agama.
jaminan perlindungan terhadap hak-hak Bantuan hukum dalam Undang-Undang
asasi manusia. Selanjutnya Pasal 56 ayat No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama
(2) menjelaskan negara menanggung biaya termuat dalam Pasal 60B yang menjelaskan
30 Kelompok Kerja Paralegal, Working Paper: Kritisi R UNDANG-UNDANG Bantuan Hukum dari Aspek
Paralegal dan Pemberdayaan Hukum (Legal Empowerment), Jakarta, hlm. 25.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 330
bahwa bantuan hukum berhak diperoleh jasa hukum yang diberikan oleh Advokat
setiap orang yang tersangkut perkara hukum, secara cuma-cuma kepada klien yang tidak
bantuan hukum bagi pencari keadilan yang mampu. Kemudian diatur pada Pasal 22
tidak mampu biayanya ditanggung oleh yang menjelaskan Advokat berkewajiban
negara dengan syarat melampirkan bukti tidak memberikan bantuan hukum kepada pencari
mampu. Selanjutnya dalam Pasal 60C yang keadilan yang tidak mampu.
menjelaskan Pos Bantuan Hukum dibentuk 7. Undang-Undang Republik Indonesia No.
di tiap pengadilan agama untuk pelayanan 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-
bantuan hukum pada semua tingkat peradilan Undang Hukum Acara Pidana.
bagi pencari keadilan yang tidak mampu Bantuan hukum KUHAP diatur dalam
hingga memperoleh putusan inkrah. Bab VI Pasal 54 yang menjelaskan tersangka/
5. Undang-Undang Republik Indonesia No. terdakwa berhak mendapat bantuan hukum
51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata dari penasihat hukum untuk kepentingan
Usaha Negara. pembelaan. Kemudian Pasal 56 menjelaskan
Bantuan hukum dalam peradilan tersangka atau terdakwa yang diancam
tata usaha negara termuat dalam Undang- pidana mati atau pidana lima belas tahun atau
Undang No. 51 Tahun 2009 pada Pasal 57 lebih atau bagi tidak mampu yang diancam
yang menjelaskan hak untuk didampingi dan pidana lima tahun atau lebih wajib mendapat
diwakili oleh kuasa. Kemudian mangacu pada penasihat hukum. Bantuan hukum kepada
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Pasal 60 tersangka diberikan atau dapat diminta sejak
menjelaskan bersengketa dengan cuma-cuma dalam penangkapan atau penahanan pada
dengan syarat bukti tidak mampu. Selanjutnya semua tingkat pemeriksaan, baik pada tingkat
Pasal 61 menjelaskan kewajiban pengadilan penyidikan meupun pada tingkat pemeriksaan
dalam menetapkan permohonan berperkara pengadilan. Pada pemeriksaan tingkat
secara cuma-cuma. penyidik, maka tersangka didampingi oleh
6. Undang-Undang Republik Indonesia No. penasihat hukum, yang boleh hadir dalam
18 Tahun 2003 Tentang Advokat. pemeriksaan yang sedang berjalan, hanya
Bantuan hukum cuma-cuma dalam bersikap pasif, artinya ia hanya mendengarkan
Undang-Undang Advokat terdapat pada dan melihat pemeriksaan, yang diatur dalam
Pasal 1 ayat (9) yang menjelaskan pengertian Pasal 69 hingga Pasal 74 dan Pasal 115 ayat
bantuan hukum. Bantuan Hukum adalah (1), dan Pasal 156 KUHAP.31
31 Martiman Prodjohamidjojo, Penasihat dan Organisasi Bantuan Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1984,
hlm. 19.
331 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
32 Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, Kritisi Rancangan UUBH dari Aspek Paralegal dan Pemberdayaan
Hukum (Legal Empowerment), KKPI, Jakarta, 2014, hlm. 15.
33 Benny K. Harman, Mulyana W. Kusumah, Hendardi, Paskah Irianto, Sigit Pranawa, dan Tedjabayu, LBH
Memberdayakan Rakyat, Membangun Demokrasi, YLBHI, Jakarta, 1995, hlm. 7.
34 Wawancara dengan Hisar P. Rumapea, Bankesbang Medan, 17 Oktober 2014.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 332
35 Badan Kontak Profesi Hukum Lampung, Penegakan Hukum dalam Mensukseskan Pembangunan, Alumni,
Bandung, 1977, hlm. 33.
36 Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, Op.cit., hlm. 3.
37 Mulyana W. Kusumah, Paralegal dan Akses Masyarakat Terhadap Keadilan, YLBHI, Jakarta, 1991.
333 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
terakreditasi, serta wajib tunduk dan patuh hukum pada Unit Bantuan Hukum.40
terhadap kode etiknya.38 Paralegal dibutuhkan Mahasiswa sebagai Pemberi Bantuan Hukum
dalam kegiatan pencerahan hukum sebagai harus terdaftar pada salah satu Pelaksana
bukti rencananya akan dibuat sertifikasi Bantuan Hukum yang terakreditasi, merupakan
dari Organisasi Advokat kepada paralegal mahasiswa FH atau fakultas syariah yang
yang lolos kualifikasi dengan syarat-syarat dibuktikan dengan KTM, mahasiswa harus
tertentu.39 sudah lulus mata kuliah hukum acara pidana,
Dosen adalah seorang yang berprofesi hukum acara perdata, dan/atau hukum acara
sebagai pendidik profesional dan ilmuwan tata usaha negara, mahasiswa harus telah
dengan tugas utama mengajarkan, mengikuti pelatihan paralegal.41
mengembangkan, dan menyebarluaskan Pelaksanaan program bantuan hukum di
ilmu pengetahuan yang dikuasai melalui lapangan misalnya yang terdapat di kantor
pendidikan, jurnal, dan pengabdian kepada Pelaksana Bantuan Hukum dapat dilihat dari
masyarakat dengan mulia dan tanggung akreditasinya, contohnya seperti di Kota
jawab. Keterlibatan para Dosen FH Medan yang terakreditasi B hanya LBH
yang terdaftar sebagai Pemberi Bantuan Medan, selebihnya terakreditasi C dimana
Hukum yang terakreditasi dan berijazah jumlah Advokat yang tergabung hanya dua
sarjana dalam program pemberian bantuan orang,42
hukum mempunyai arti penting terutama Pemberian pelayanan bantuan hukum
eksistensinya, disamping berperan dalam seharusnya hanya dapat diberikan oleh
pelaksanaan bantuan hukum juga Dosen Pemberi Bantuan Hukum yang independen
umumnya mengandung aspek-aspek teoritis dan bukan PNS, pembatasan eksistensi
dalam argumentasinya sebagaimana profesi PNS dalam pengadilan dikarenakan untuk
utamanya sebagai pendidik klinis di Fakultas menjaga kualitas, dimana Dosen sebagai PNS
Hukum. dikhawatirkan dapat terintervensi pemerintah
Paralegal ini juga dapat berupa mahasiswa karena PNS berada dibawah Eksekutif
yang terlibat di dalam pemberian bantuan (Kemendikbud),43 kecuali Dosen yang bukan
38 Pasal 9 Undang-undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum jo Pasal 13 ayat (4) PP No. 42 Thn
2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
jo. Psl 27 Permen No. 22 Thn 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum.
39 Wawancara dengan Dartimnov M. T. Harahap, Kemenkumham Medan, 23 September 2014.
40 Wawancara dengan Muhammad Hayat, Medan, 21 November 2014.
41 Pasal 29 Permen No. 22 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum.
42 Dartimnov M. T. Harahap, Op.cit.
43 Wawancara dengan Harry Witjaksono, Komisi III DPR RI, Gedung Peradilan Semu FH USU, 16 Agustus
2014.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 334
PNS yang dapat mendapat izin untuk praktik yang akan memberikan bantuan hukum yang
sebagai Advokat.44 Hal ini kontradiktif atau berupa klasifikasi atau penjenjangan dalam
bertentangan dengan ketentuan Pasal 9a pemberian bantuan hukum. Pelaksanaan
UUBH, yang menyatakan bahwa Pemberi verifikasi dan akreditasi tehadap LBH dan
Bantuan Hukum berhak melakukan rekrutmen Orkemas ini dilakukan setiap tiga tahun sekali
terhadap Dosen. Kedudukan dan wewenang dengan beberapa tahapan dimana tahapan
Dosen pengaturannya belum jelas, hal ini tersebut dilaksanakan dengan proses selama
berpengaruh terhadap pemberian bantuan empat bulan.
hukum dimana seolah-olah dosen sebagai Pada awalnya Menteri Hukum dan HAM
Pemberi Bantuan Hukum hanya sebatas mengumumkan yang termuat dalam website
pelengkap jika diperlukan terhadap perkara resmi Kemenkumham tentang pelaksanaan
yang tidak dapat diselesaikan. verifikasi dan akreditasi. Kemudian LBH
LBH atau Orkemas untuk dapat dan Orkemas dapat mengajukan permohonan
memberikan bantuan hukum sesuai Pasal 7 sebagai Pemberi Bantuan Hukum kepada
UUBH wajib lolos verifikasi dan akreditasi Menteri melalui BPHN secara online
yang diselenggarakan Kemenkumham (elektronik) maupun secara manual
melalui Tim panitia khusus yang unsurnya dari (nonelektronik) dengan persyaratan.46 Apabila
kementerian, akademisi, tokoh masyarakat, berkas dokumen yang diajukan belum
dan lembaga atau organisasi pemberi layanan lengkap, Panitia akan memberitahukan kepada
bantuan hukum. Tim tersebut adalah Tim pemohon secara tertulis mengenai kesalahan
7 dimana permohonan yang masuk (lolos dan kekurangan dokumen pengajuan.
permohonan) sebagai Calon Pelaksana Dokumen yang dinyatakan belum lengkap
Bantuan Hukum khusus di Sumatera Utara tersebut harus sudah diperbaiki dalam waktu
sebanyak 37 (dikoreksi oleh BPHN dalam empat belas hari kerja terhitung sejak tanggal
TIM 7 sebagai pengoreksi).45 surat pemberitahuan disampaikan. Sedangkan
Verifikasi adalah pemeriksaan atas berkas dokumen yang diajukan telah
kebenaran laporan dan dokumen yang dinyatakan lengkap, maka LBH atau Orkemas
diserahkan oleh LBH atau Orkemas. dapat menunggu konfirmasi pelaksanaan
Sedangkan akreditasi adalah penilaian dan verifikasi dan akreditasi dari Panitia.
pengakuan terhadap LBH atau Orkemas
44 Wawancara dengan Sahala Siahaan, Ketua DPP KAI, Gedung Peradilan Semu FH USU, 16 Agustus 2014.
45 Dartimnov M. T. Harahap, Op.cit.
46 Psl 4 Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum
dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum.
335 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
kecuali perkara tersebut menarik perhatian dengan SKTM, apabila pemohon mengajukan
umum. Kerugian dibawah satu juta rupiah permohonan bantuan hukum dengan syarat
yang dipermasalahkan dalam bantuan administrasi yang lengkap maka permohonan
hukum diupayakan penyelesaiannya di luar tersebut harus diterima. Apabila LBH atau
pengadilan.49 Orkemas yang terdaftar sebagai Pelaksana
Bantuan Hukum menolak karena diluar itu
2. Faktor yang mempengaruhi
pemohon termasuk orang kaya, maka ini
bantuan hukum pada lembaga
merupakan pelanggaran Pelaksana Bantuan
bantuan hukum
Hukum dan dapat dilaporkan karena telah
Anggaran negara dimana dana yang
melawan negara, pemerintah menentukan
diberikan dinilai terlalu kecil, misalnya
kriteria miskin dengan bukti administrasi
anggaran yang diberikan untuk penyelesaian
SKTM.50
perkara pidana secara litigasi sampai
putusannya inkrah sebesar lima juta rupiah. 3. Faktor yang mempengaruhi
Kesalahan salah satu oknum yang bekerja bantuan hukum pada kantor
LBH akan dapat berpengaruh terhadap LBH advokat
itu sendiri dengan pemberian sanksi personal Kendala yang ada adalah adanya anggapan
dan juga bagi LBH itu sendiri dengan bantuan hukum secara cuma-cuma merupakan
penurunan grate oleh Kemenkumham. Adapun belas kasihan, pencari keadilan yang tidak
pengawasan yang dilakukan oleh BPHN mampu merasa bahwa kasus yang ditangani
adalah dengan mengadakan pemeriksaan oleh Advokat dipandang sebelah mata.
langsung ke LBH secara berjangka namun Untuk mengatasi permasalahan ini maka di
kedatangannya tidak dapat di prediksi. setiap kantor Advokat haruslah di pajang
Pemberian bantuan hukum diberikan pengumuman tentang jam pelayanan, jenis
hanya kepada orang atau kelompok orang pelayanan dan aturan lain agar klien mengerti
miskin dibuktikan dengan SKTM. Pemohon prosedur. Advokat sebelum menangani
bantuan hukum yang memiliki SKTM ada perkara dapat memberitahukan terlebih dahulu
yang memiliki aset tergolong bukan orang tentang proses pemberian bantuan hukum
miskin, hal ini menjadi polemik bagi LBH secara cuma-cuma agar pencari keadilan yang
karena harus menolak permonan bantuan tidak mampu ini mengerti dan memahami
hukum tersebut. Menurut Pengawas Daerah bahwa proses yang diberikan dapat adil dan
bahwa syarat untuk mendapatkan bantuan tidak membeda-bedakan.51
hukum adalah orang miskin yang dibuktikan
49 Marjoko, Op.cit.
50 Wawancara dengan Muhammad Kaidir F. Harahap, Medan, 25 Agustus 2014.
51 Wawancara dengan Themis Simare-mare, Sekretaris DPD Peradi Medan, 9 Agustus 2014.
337 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
Selain itu anggaran negara yang disediakan Asumsi bahwa Pemberi Bantuan Hukum
sangat kecil, proses litigasi dialokasikan dana tidak akan maksimal dalam memberikan
lima juta per kasus, padahal lewat MA dana pelayanan bantuan hukumnya karena
yang dialokasikan sebesar sepuluh juta. Hal merupakan tindakan sukarela, untuk menepis
tersebut lebih selayaknya hak dalam proses pandangan negatif masyarakat dibuatlah
pemberian bantuan hukum.52 peraturan turunan mengenai standar bantuan
hukum.
4. Faktor yang mempengaruhi
Pengawasan merupakan fungsi penilaian
bantuan hukum secara umum
dan koreksi dari aktivitas Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Hukum mayoritas
Hukum untuk menjamin agar terjadi
yang terakreditasi di Pulau Jawa, sementara
penyesuaian antara pelaksanaan kerja
rakyat miskin di Indonesia banyak tersebar di
dengan rencananya. Pengawasan seharusnya
pelosok daerah. Hal ini menjadi faktor yang
melibatkan lembaga non-pemerintah, bukan
berpengaruh besar yang akan menyulitkan
dari bagian Kemenkumham saja. Pengawasan
akses keadilan bagi kaum miskin di wilayah
yang sedang dan akan dilaksanakan
yang tidak terdapat lembaga atau organisasi
oleh lembaga pemerintah maupun
Pemberi Bantuan Hukum.53
nonpemerintah seharusnya diberitakan
UUBH dalam Pasal 5 yang menyebutkan
dalam suatu pemberitahuan seperti situs
bahwa bantuan hukum diberikan kepada
yang memberitakan secara berkala kegiatan
orang atau kelompok orang miskin yang
pemberian bantuan hukum agar tidak terjadi
tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak
penyembunyian atau bahkan arsip yang tidak
dan mandiri. Lebih lanjut lagi dalam Pasal 6
bermanfaat.
ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
2013 memuat aturan permohonan bantuan Simpulan
hukum diajukan dengan melampirkan SKTM.
Bantuan Hukum di Indonesia telah ada
Terdapat perbedaan syarat Penerima Bantuan
sejak kolonial Belanda dimana terdapat
Hukum oleh peraturan MA dengan UUBH,
Lembaga Swapraja yang diperuntukkan untuk
MA memberikan syarat dengan membuat/
membela kepentingan hukum pribumi, namun
melampirkan surat keterangan /pernyataan
lembaga yang mengurusi urusan pribumi
terdakwa bahwa ia merupakan orang tidak
tidak boleh lebih tinggi dari lembaga yang
mampu, sedangkan UUBH mensyaratkan
mengurus urusan pihak kolonial Belanda,
melampirkan SKTM.54
kemudian dengan landasan yuridis bantuan
Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat Hukum oleh LBH dan Orkemas dimana
pada Pasal 1 ayat (9) dan Pasal 22, dalam pelaksanaan membutuhkan peran para
f. Undang-Undang Republik Indonesia Pemberi Bantuan Hukum yang terdiri dari
Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Advokat, paralegal, dosen dan mahasiswa
Undang-Undang Hukum Acara Pidana FH, instansi-instansi negara dan masyarakat.
pada Bab VI pada Pasal 54 dan Pasal 46. Kedudukan Pelaksana Bantuan Hukum secara
339 ARENA HUKUM Volume 8, Nomor 3, Desember 2015, Halaman 300-463
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurrahman Riduan Syahrani, 1978, Hukum Pranawa, dan Tedjabayu, 1995,
dan Peradilan, Alumni, Bandung. LBH Memberdayakan Rakyat,
Adnan Buyung Nasution, 1981, Bantuan Membangun Demokrasi, YLBHI,
Hukum di Indonesia, LP3ES Jakarta. Jakarta.
Asis Safioedin, 1973, Beberapa Hal tentang Frans Hendra Winarta, 2009, Pro Bono
Burgerlyk Wetboek, Alumni, Publico: Hak Konstitusional Fakir
Bandung. Miskin untuk Memperoleh Bantuan
Bambang Sunggono dan Aries Harianto, 2009, Hukum, Gramedia, Jakarta.
Bantuan Hukum dan Hak Asasi ____________________, 2000, Bantuan
Manusia, Mandar Maju, Bandung. Hukum: Suatu Hak Asasi Manusia
Benny K. Harman, Mulyana W. Kusumah, Bukan Belas Kasihan, Elex Media
Hendardi, Paskah Irianto, Sigit Komputindo, Jakarta.
Iwan W, Syafruddin K, Eka P, Edy I, Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum ... 340