Sie sind auf Seite 1von 8

Eksakta Vol. 18 No.

2, Oktober 2017
http://eksakta.ppj.unp.ac.id
E-ISSN : 2549-7464
P-ISSN : 1411-3724

PENGARUH EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees.)


TERHADAP SIKLUS ESTRUS MENCIT (Mus musculus L. Swiss Webster)

Nadayatul Khaira Huda1, Ramadhan Sumarmin 2*, Yuni Ahda 2


1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas,
Jl. Prof Dr Mohammad Hatta, Limau Manis Padang, Sumatera Barat, 25132
2
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Padang, Jl.Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar, Padang, 25131, Telp. (0751) 44375
Sumatera Barat, Indonesia
nadiahuda66@gmail.com, ramadhan_unp@yahoo.com, ahdayuni@yahoo.com

ABSTRACT
Traditional medicine substances which come from plants have been used by society
since long time ago. One of them which usually used is Sambiloto plant. Even though
sambiloto has numerous of benefits but utilizing of this substance is still inappropriate
dose. This case is anxious that it will bring about harmfulness, if it is consummated in
numerous doses, especially for woman who having a pregnancy. Its causes are as anti-
fertile and abortifasien. Based on the case above, researcher studied to find out the effect
extract sambiloto toward mouse’s reproduction cycle. This Research is experimental
research where used RAL design, 4 treatments and 6 repeating. Extract of sambiloto was
given to mouse by gavage while 25 days (5 normal cycle). Extract was given by doses 2
mg/kgbb, 4 mg/kgbb, and 6 mg/kgbb. Observation of estrus cycle length was be done by
constructing of apusan vagina. The data which was collected was analyzed by (ANOVA)
significance grade 0, 05 and it was continued by Duncan New Multiple Range Test
(DNMRT). The finding showed that there was transformation toward estrus cycle length.
In group control ( 0 mg/kgbb ) has significant effect, if it is compared by experiments
group; 2 mg/kgbb(P1), 4 mg/kgbb(P2), 6 mg/kgbb(P3). The research’s result also showed
that using extract of sambiloto could be an herbal contraceptive. Thus, it was conclude
extract sambiloto by doses 2 mg/kgbb(P1), 4 mg/kgbb(P2), and 6 mg/kgbb(P3) give
significant effect to lengthen mouse’s estrus cycle.

Key word: Reproduction cycle, Mouse ( Mus musculus L) Swiss Webster,


extract of Sambiloto.

PENDAHULUAN masyarakat menggunakan seduhan dari


Obot-obat tradisional pada tumbuhan sambiloto untuk mengatasi
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan berbagai penyakit yang dideritanya
yang banyak tumbuh di lingkungan seperti flu, demam, diabetes dan lain
tempat tinggal masyarakat. Salah satu sebagainya.
tumbuhan yang dijadikan obat tradisional Sudah banyak dilakukan uji
adalah sambiloto (Andrographis khasiat sambiloto pada hewan, sebagian
paniculata Nees.). Secara awam, menggunakan darah manusia yang diuji
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
secara invitro. Zoha et al. (1989) tunggal, bertangkai pendek, letak
melaporkan adanya efek antifertilitas berhadapan bersilang, bentuk lanset,
Andrographis paniculata Nees. terhadap pangkal runcing, ujung meruncing, tepi
mencit betina. Penelitian dari Beijing rata, permukaan atas hijau tua, bagian
Medical College Physiology Department bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, lebar
juga melaporkan efek nyata terhadap 1-3 cm. Perbungaan bercabang
berakhirnya kehamilan pada mencit pada membentuk malai, keluar dari ujung
saat implantasi, awal, pertengahan, batang atau ketiak daun. Bunga berbentuk
maupun pada stadium akhir kehamilan. tabung kecil-kecil, berwarna putih
Sambiloto mungkin memiliki efek bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk
berlawanan terhadap progesteron jorong , panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5
endogen sehingga menyebabkan aborsi. cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak
Penelitian Chang & But (1986) secara in akan pecah membujur menjadi empat
vivo terhadap mencit dan kelinci bunting keping biji gepeng, kecil-kecil, warnanya
juga menunjukkan kemungkinan adanya coklat muda. Perbanyakan dengan biji
aktifitas aborsi (Setyawati, 2009). atau stek batang (Tampubolon, 1995).
Pada penelitian ini dilakukan uji Herba ini rasanya pahit dan
terhadap siklus reproduksi mencit yang berkhasiat sebagai anti bakteri, anti
diberi ekstrak sambiloto, apakah ekstrak radang, penghilang nyeri (analgesik),
sambiloto berpengaruh terhadap siklus pereda demam (antipiretik),
reproduksi mencit tersebut. Pada siklus menghilangkan panas dalam,
reproduksi ini yang akan diteliti oleh menghilangkan lebam, penawar racun
penulis adalah siklus estrus dan sejalan (detoksikasi) dan detumescent
dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Dalimartha, 1999).
khususnya di bidang reproduksi dan Siklus reproduksi pada hewan
kebijakan pemerintah dalam program primata umumnya dan manusia
keluarga berencana, yang khususnya, dikenal dengan siklus
menyarankankan masyarakat menstruasi. Siklus ini erat hubungannya
mengkonsumsi obat KB untuk mengatur dengan perkembangan folikel telur dan
kelahiran tetapi saat ini obat KB masih endometrium uterus. Siklus ini
tergolong mahal dan juga dapat dikendalikan oleh hormon-hormon
menimbulkan efek samping akibat reproduksi yang dihasilkan oleh
ketidak cocokan dengan konsumen maka hipotalamus, hipofisis dan ovarium .
dilakukan penelitian tentang pengaruh Siklus reproduksi yang lain dan identik
ekstrak sambiloto terhadap siklus dengan hewan mamalia primata juga
reproduksi mencit (Mus muculus L.) terjadi pada hewan mamalia nonprimata
Swiss Webster. yang dikenal dengan siklus estrus. Siklus
Sambiloto (Andrographis ini juga memiliki empat fase yaitu :
paniculata Nees.) tumbuh liar di tempat diestrus, proestrus, estrus dan metetrus
terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, (postestrus). Pada fase estrus terjadi
tanah kosong yang agak lembab atau ovulasi dan pada fase ini juga terjadi
pekarangan. Tumbuh di daratan rendah puncak birahi pada hewan betina dan siap
sampai ketinggian 700 mdpl. Terna menerima hewan jantan untuk kopulasi.
semusim, tinggi 50-90 cm, batang disertai Selain fase estrus, hewan betina tidak
banyak cabang berbentuk segi empat mau melayani hewan jantan untuk
dengan nodus yang membesar. Daun kopulasi (Rugh, 1968).
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 70
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
Dalam satu siklus berahi terjadi tidak terlihat nyata, namun pada
perubahan-perubahan fisiologik dari alat umumnya masih didapatkan sisa-sisa
kelamin betina. Perubahan ini bersifat gejala estrus. Bedanya dengan estrus ialah
sambung menyambung satu sama lain, bahwa meskipun gejala estrus masih
hingga akhirnya bertemu kembali pada dapat dilihat tetapi hewan betina telah
permulaanya. Pada umumnya yang menolak pejantan untuk aktivitas
disebut permulaan adalah timbulnya kopulasi. Serviks telah menutup, kelenjar-
gejala berahi itu sendiri. Untuk kelenjar serviks merubah sifat hasil
memperoleh dasar yang lebih baik dalam sekresinya dari cair menjadi kental.
menerangkan fisiologi kelamin, sering Lendir kental ini berfungsi sebagai
pula peristiwa ovulasi yang mengikuti sumbat lumen serviks (Partodiharjo,
kejadian berahi digunakan sebagai titik 1982).
permulaan dari siklus berahi, sedangkan Diestrus adalah fase dalam siklus
untuk dapat menerangkan siklus berahi berahi yang ditandai dengan tidak adanya
berdasarkan gejala yang terlihat dari luar kebuntingan, tidak adanya aktivitas
tubuh, satu siklus berahi terbagi menjadi kelamin dan hewan menjadi tenang. Dari
4 fase, yaitu: proestrus, estrus, metetrus periode permulaan diestrus, endometrium
dan diestrus (Partodiharjo, 1982). masih mempelihatkan kegiatan, yaitu
Proestrus adalah fase persiapan. pertumbuhan kelenjar-kelenjar
Fase ini biasanya pendek, gejala yang endometrium dari panjang menjadi
terlihat berupa perubahan-perubahan berkelok-kelok dan banyak diantaranya
tingkah laku dan perubahan alat kelamin yang berkelok hingga membentuk spiral.
bagian luar. Tingkah laku betina agak lain Tetapi pada pertengahan fase diestrus
dengan kebiasaannya, misalnya menjadi kegiatan-kegiatan endometrium ini
sedikit gelisah, memperdengarkan suara berdegenerasi yang akhirnya hanya
yang tidak biasa terdengar atau malah tinggal kelenjar-kelenjar permukaan yang
diam saja. Alat kelamin betina luar mulai cetek. Dalam periode permulaan diestrus,
memperlihatkan tanda-tanda bahwa corpus hemorrhagicum mengkerut karena
terjadi peningkatan peredaran darah di di bawah lapisan hemorhagik ini tumbuh
daerah itu. Meskipun telah ada perubahan sel-sel kuning yang disebut luteum.
yang menimbulkan gairah sex, namun Diestrus adalah fase yang terlama
hewan betina ini masih menolak pejantan diantara fase-fase yang terdapat dalam
yang datang karena tertarik oleh siklus berahi (Partodiharjo, 1982).
perubahan tingkah laku tersebut
(Partodiharjo, 1982). METODE PENELITIAN
Estrus adalah fase yang terpenting Penelitian ini dilaksanakan pada
dalam siklus berahi, karena dalam fase ini bulan Maret 2013 sampai dengan April
hewan betina memperlihatkan gejala yang 2013 dengan metode ekserimen. Alat
khusus untuk tiap-tiap jenis hewan dan yang digunakan pada penelitian ini adalah
dalam fase ini pula hewan betina mau kandang mencit, botol minum, penggiling
menerima pejantan untuk kopulasi. Ciri simplesia tumbuhan, timbangan, gelas
khas dari estrus adalah terjadinya ukur, pipet tetes, batang pengaduk,
kopulasi (Partodiharjo, 1982). mikroskop stereo, kaca objek, kaca
Metestrus adalah fase dalam siklus penutup. Sedangkan bahan yang
berahi yang terjadi segera setelah estrus digunakan yaitu mencit betina, air,
selesai. Gejala yang dapat dilihat dari luar
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 71
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
makanan mencit, tissue, tumbuhan 2 2 6 2 6
sambiloto, cotton bud dan metilen blue. 3 3 3 3
Pelaksanaan Penelitian 3 3 20
JUML 1, 8, 5, 3, 8,63
Penelitian ini menggunakan 0 8 7,2
AH 6 8 6 2
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mencit Hasil pengolahan statistik
dibagi dalam 4 kelompok, tiap kelompok didapatkan hasil bahwa Fhitung > Ftabel.
terdiri atas 6 ekor mencit. Mencit (Mus Berarti pemberian ekstrak sambiloto
musculus L.) Swiss Webster dipelihara mempengaruhi siklus estrus mencit (Mus
dalam kandang berupa baskom plastik musculus L.). Pada perlakuan
dan diberi alas sekam. Mencit diberi (konsentrasi), F hitung > F tabel 5%
ekstrak sambiloto, dengan dosis 0,0052 berarti berbeda nyata. Uji dilanjutkan
mg/ekor mencit untuk kelompok dengan uji lanjut DNMRT pada taraf
perlakuan 1 (P1), 0,0104 mg/ekor mencit signifikansi 0,05 dan didapatkan hasil
untuk kelompok perlakuan 2 (P2) dan sebagai berikut:
0,0156 mg/ekor mencit untuk kelompok
perlakuan 3 (P3) setiap hari selama lima Tabel 2. Tabel uji lanjut DNMRT rata-
siklus estrus dengan cara menggavage rata panjang siklus estrus mencit
kepada mencit yang diujikan sedangkan rata- beda dengan
kelompok kontrol tidak diberi ekstrak rata
sambiloto. Data yang diperoleh dari hasil panj
penelitian diolah secara statistik dengan ang
menggunakan analisis sidik ragam Perla siklu 2mg 4mg 6mg Not
(ANOVA) pada taraf signifikansi 0,05 kuan s /kg /kg /kg asi
dan dilanjutkan dengan uji Duncan New estru bb bb bb
Multiple Range Test (DNMRT). s
men
HASIL DAN PEMBAHASAN cit
Hasil pengamatan terhadap panjang A 6 a
siklus estrus mencit (Mus musculus L.)
Swiss Webster yang diberi perlakuan B 8,93 2,93
b
ekstrak sambiloto selama 25 hari dapat
dilihat pada tabel 1. C 9,33 0,4 3,33
b
Tabel 1. Tabel rata-rata panjang siklus 10,2
estrus mencit D 0,94 1,34 4,27
7 b
4,36 4,58 4,70
Rata-rata Panjang LSR
Ju 6 8 6
Siklus Estrus Mencit Rata- Ket: Angka-angka yang diikuti huruf
P ml
(Hari) rata kecil yang tidak sama berbeda nyata
ah
1 2 3 4 5 6 pada taraf signifikansi 0,05 (uji
A 6 6 6 6 6 6 36 6 lanjut DNMRT).
9, 8, 9, 9, 53,
B 8 8 8,93 Hasil pemberian ekstrak sambiloto
6 8 6 6 6
1 1 terhadap siklus estrus menunjukkan
C 8 8 8 8 56 9,33 adanya perpanjangan siklus. Pada Tabel 1
2 2
terlihat perbandingan panjang siklus
D 8 8 1 1 9, 1 61, 10,27
estrus pada kelompok kontrol berbeda

Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 72


Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
nyata dengan kelompok perlakuan P1 Ketidakteraturan siklus estrus
(dosis 2 mg/kg bb), perlakuan P2 (dosis 4 akibat menurunnya tekanan darah
mg/kg bb) dan perlakuan P3 (dosis 6 dikuatkan oleh pendapat Toelihere (1979)
mg/kg bb). Sedangkan untuk yang menyatakan, ketidakteraturan siklus
perbandingan antar kelompok perlakuan estrus biasanya berhubungan dengan
terlihat bahwa, pada kelompok perlakuan tekanan darah, emosional, nutrisi dan
P1 (dosis 2 mg/kg bb) tidak berbeda hormon. Dengan demikian dapat
nyata dengan kelompok perlakuan P2 dikatakan bahwa perpanjangan siklus
(dosis 4mg/kg bb) dan kelompok estrus pada mencit terjadi akibat
perlakuan P3 (dosis 6 mg/kg bb). menurunnya tekanan darah mencit yang
Hal tersebut menunjukkan bahwa disebabkan oleh pemberian ekstrak
peningkatan jumlah dosis ekstrak sambiloto.
menyebabkan siklus estrus semakin Berdasarkan hasil yang didapatkan,
panjang. Semakin meningkat jumlah semua perlakuan yang diberikan pada
dosis yang digunakan maka siklus estrus mencit dapat memperpanjang siklus
akan semakin panjang. estrus. Perpanjangan siklus berbanding
Pemberian ekstrak sambiloto 2 lurus dengan jumlah dosis yang
mg/kg bb, 4 mg/kg bb dan 6 mg/kg bb digunakan, semakin meningkat jumlah
pada mencit menyebabkan terjadinya dosis yang digunakan maka siklus estrus
perubahan pada siklus reproduksi mencit akan semakin diperpanjang. Selain untuk
yaitu diperpanjangnya siklus estrus memperpanjang siklus estrus, diduga
mencit. Pada apusan vagina yang dibuat sambiloto juga dapat digunakan sebagai
dapat diamati perubahan bentuk sel yang bahan kontrasepsi alami karena sambiloto
menandakan pergantian fase dalam siklus memiliki zat-zat yang berkhasiat terhadap
estrus. Perpanjangan siklus estrus terjadi siklus reproduksi, seperti andrographolide
mulai siklus estrus pertama sejak dan flavonoid.
pemberian ekstrak sambiloto. Lama Perpanjangan siklus estrus mencit
siklus estrus normal adalah 4-5 hari, menyebabkan peluang terjadinya
setelah pemberian ekstrak sambiloto kehamilan berkurang. Siklus estrus pada
diperpanjang sampai 12 hari (± 3 kali umumnya adalah ± 4-5 hari dengan empat
panjang siklus normal). fase dan salah satu fase pada siklus estrus
Perpanjangan siklus estrus ini mencit adalah fase estrus yang identik
diduga terjadi karena adanya efek dengan masa subur pada manusia. Pada
sambiloto yang dapat menurunkan fase estrus inilah akan terjadi pembuahan
tekanan darah. Seperti yang dilaporkan dan kehamilan. Dalam siklus normal
oleh Nuratmi (1996 dalam,2009), peluang untuk terjadinya kehamilan
sambiloto juga dapat menurunkan adalah 1 kali dalam 5 hari. Tetapi setelah
kontraksi usus, menambah nafsu makan, mendapatkan perlakuan pemberian
menurunkan tekanan darah, melindungi ekstrak sambiloto, siklus estrus
kerusakan hati dan jantung yang bersifat diperpanjang hingga 12 hari dengan
reversibel dan memiliki aktivitas empat fase dan datangnya fase estrus
imunoregulator. Menurunnya tekanan adalah 1 kali dalam 12 hari, maka
darah menyebabkan sirkulasi darah peluang untuk terjadinya kehamilan juga
melambat sehingga mempengaruhi akan semakin diperkecil (berkurang).
kelancaran siklus estrus akibatnya siklus Kandungan andrografolid mampu
estrus menjadi tidak teratur. meningkatkan sistem pertahanan tubuh
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 73
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
seperti, meningkatkan produksi sel darah konsentrasi androgen akan berefek umpan
putih yang menyerang bakteri dan benda balik negatif ke hipofisis, sehingga tidak
asing lainnya. Peningkatan sistem imun melepaskan FSH dan LH.
oleh zat andrographolide sesuai dengan FSH dan LH merupakan hormon
pendapat Prapanza dan Lukito (2003) yang berperan dalam siklus reproduksi.
dalam Prianggodigdoyo (2008). Prapanza Seperti dijelaskan oleh Leny dkk (2012)
dan Lukito menyatakan, kandungan zat dalam penelitiannya tentang interaksi
aktif didalam sambiloto adalah zat obat kontrasepsi oral, bahwa hormon
andrografolid yang menghasilkan rasa yang mengatur siklus haid (siklus
pahit yang luar biasa pada sambiloto. reproduksi) adalah estrogen dan
Andrographolide berfungsi sebagai progesteron. Kadar kedua hormon ini di
antipiretik, imunostimulan, antiimflamasi kontrol oleh Gonadotropin Releasing
dan anti bakteri. Hormon (GnRH) yang berasal dari
Dengan adanya khasiat/efek hipotalamus, untuk mengirimkan isyarat-
imunostimulan pada sambiloto maka isyarat ke kelenjar hipofisis, kemudian
sistem imun dalam tubuh mencit akan kelenjar hipofisis terrangsang untuk
meningkat dan menyebabkan tubuh mengeluarkan Follicle Stimulating
mencit tahan terhadap mikroorganisme Hormon (FSH) dan Lutenizing Hormon
penyebab penyakit. Tetapi, jika sistem (LH). FSH merangsang pembentukan
imun tubuh terlalu tinggi (hipersensitif) folikel primer didalam ovarium yang
maka, akan mengakibatkan tubuh terlalu mengelilingi satu oosit primer. Folikel
selektif terhadap zat-zat yang masuk primer dan oosit primer akan tumbuh
kedalam tubuh, sehingga tubuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi
menganggap semua zat dari luar yang matang yang disebut dengan folikel de
masuk kedalam tubuh adalah benda asing, Graaf. Folikel de Graaf yang matang
termasuk sperma. melepaskan hormon estrogen, adanya
Selain andrographolide, kandungan hormon estrogen menyebabkan
flavonoid pada sambiloto juga diduga pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel
dapat menghambat kehamilan, karena penyusun dinding endometrium.
flavonoid dapat mempengaruhi produksi Peningkatan konsentrasi estrogen selama
FSH dan LH oleh kelenjar hipofisis. pertumbuhan folikel juga mempengaruhi
Flavonoid akan menghambat hipofisis serviks untuk mengeluarkan lendir yang
untuk mengeluarkan FSH dan LH bersifat basa yang berguna untuk
sehingga sifat asam pada serviks tetap menetralkan sifat asam pada serviks agar
dipertahankan. Hal ini menjadikan lebih mendukung lingkungan hidup
sperma tidak dapat bertahan karena sperma.
suasana lingkungan hidupnya tidak Dengan demikian terlihat peran
cocok. Seperti pendapat Kellis dan penting FSH dan LH dalam siklus
Vickery (1984) dalam Hernawati bahwa, reproduksi, jika FSH dan LH tidak
flavonoid yang disintesis oleh hampir dilepaskan akan berpengaruh terhadap
seluruh dunia tumbuhan dapat pelepasan hormon estrogen oleh folikel
menghambat enzim aromatase. Dengan de Graaf. Hal tersebut akan
dihambatnya enzim aromatase yang mempertahankan sifat asam pada serviks
berfungsi mengkatalisis konversi yang menyebabkan sperma tidak dapat
androgen menjadi estrogen, maka jumlah bertahan karena lingkungan hidup yang
androgen akan meningkat. Tingginya
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 74
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
tidak cocok, sehingga sperma akan mati dilakukan penelitian tentang fertilitas,
dan tidak terjadi pembuahan. natalitas dan efek toksisitas terhadap hati
Dugaan bahwa sambiloto dapat dan jantung mencit setelah diberikan
digunakan sebagai bahan kontrasepsi ekstrak sambiloto.
alami juga didukung oleh pendapat Zoha DAFTAR PUSTAKA
dkk (1989), yang mengkaji efek
antifertilitas sambiloto pada mencit, Arisandi, Yohana dan Yovita Andriani.
ketika serbuk sambiloto dicampur dengan 2009. Khasiat berbagai
makanan hewan (Rats Pellets) dengan Tanaman untuk Pengobatan.
dosis 2 g/kg bb per hari, kemudian Jakarta: Eska Media
diberikan pada mencit betina setiap hari
selama enam minggu, tidak seekorpun Brancroft, J. D. And A. Stevens. 1999.
(100%) yang hamil ketika dikawinkan Theory and Practise of
dengan mencit jantan. Sebaliknya Histological Techniques.
sebagian besar mencit kelompok kontrol Fourth Ed. Churchill
(95,2%) yang tidak diberi obat menjadi Livingstone: Edinburg
hamil ketika dikawinkan dengan mencit
jantan jenis yang sama dengan kelompok Dalimartha, Setiawan. 1999. Atlas
perlakuan dan melahirkan dalam jumlah Tumbuhan Obat Indonesia Jilid
normal (rata-rata 5 sampai 6 ekor) setelah I. Ungaran: Trubus Agriwijaya.
enam perkawinan berikutnya (Widyawati,
2007). Hernawati. Potensi Buah Pare
(Momordicha charantia L.)
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai Herbal Antifertilitas.
Laporan Penelitian. UPI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang Hunter, R. H. F. 1995. Fisiologi dan
diperoleh dapat disimpulkan bahwa: Teknologi Reproduksi Hewan
1. Ekstrak sambiloto (Andrographis Betina Domestik. Bandung:
paniculata Nees.) dapat ITB
memperpanjang siklus reproduksi
(siklus estrus) mencit (Mus Leny, dkk. 2012. Interaksi Obat
musculus L.). Kontrasepsi Oral. Medan:
2. Dosis yang digunakan pada USU
perlakuan untuk memperpanjang
siklus estrus adalah 2 mg/kg bb, 4 Nalbandov, A. V. 1990. Fisiologi
mg/kg bb dan 6 mg/kg bb. Reproduksi Mamalia dan
Perpanjangan siklus estrus Unggas. Jakarta: UI-PRESS
berbanding lurus dengan jumlah
dosis yang digunakan. Partodiharjo, Soebadi. 1982. Ilmu
Saran Reproduksi Hewan. Jakarta:
Dengan adanya penelitian tentang Mutiara
pengaruh sambiloto terhadap siklus
reproduksi ini, dapat dijadikan dasar Prianggodigdoyo, Prapatantio Teteg.
untuk melakukan penelitian lebih lanjut 2008. Efektifitas Pemberian
tentang pengaruh sambiloto. Maka perlu Ekstrak Sambiloto
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 75
Eksakta Vol. 18 No. 2 Oktober 2017
E-ISSN : 2549-7464, P-ISSN : 1411-3724
(Andrographis pniculata Nees.)
yang Diekstraksi dengan Air Widyawati, Tri. 2007. Efek Farmakologi
dan Dievaporasi dan Sambiloto (Andrographis
Gambaran Differensial paniculata Nees.). Majalah
Leukosit pada Ayam yang Kedokteran Nusantara Volume
Diinfeksi Eimeria fenella. 40. No. 3. September 2007
Skripsi. IPB
Wahyuni, Sri. 2005. Pengaruh Daun
Rizki, Amalia. 2009. Pengaruh Ekstrak Sambiloto (Andrographis
Pegagan (Centella asiatica (L) paniculata, Ness) terhadap
Urban) terhadap Efek Sedasi Kadar SGPT dan SGOT Tikus
pada Mencit BALB/C. Laporan Putih. Universitas
Akhir Penelitian. Semarang : Muhammadiyah Malang, FKIP
Fakultas Kedokteran jurusan Pendidikan Biologi
Universitas Diponegoro
Yatim, Wildan. 1996. Biologi. Tarsito:
Rugh, Roberts. Ph. D. 1968. The Mouse Bandung
its Reproduction and
Development. Burgess Zoha, M.S., A.H. Hussain dan S.A.
Publishing Company: United Choudhury. 1989. Antifertility
State of America Effect of Andrographis
paniculata in Mice. Bangladesh
Sembiring, Br. Bagem. 2009. Status Medical Research Council
Teknologi Pasca Panen Bulletin
Sambiloto (Andrographis
paniculata Nees). Bogor: Balai
Penelitian Tanaman Obat dan
Aromatik

Setyawati, Iriani. 2009. Morfologi Fetus


Mencit (Mus musculus L.)
setelah Pemberian Ekstrak
Sambiloto (Andrographis
paniculata Nees.). Jurnal
Biologi XIII (2): 41-44

Tampubolon, Oswald T. 1995. Tumbuhan


Obat. Jakarta: Bhratara

Taylor, Pamela. 1994. Practical


Teratology. WB Saunders Co:
London

Toelihere, M. 1970. Fisiologis


Reproduksi pada Ternak.
Bandung: Angkasa
Nadayatul Khaira Huda, Ramadhan Sumarmin, Yuni Ahda Hal 76

Das könnte Ihnen auch gefallen